PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DEMONTRASI MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI KELAS V SD NEGERI 2 BULUKARTO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN AJARAN 2011/ 2012

(1)

i

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DEMONTRASI MATA PELAJARAN

ILMU PENGETAHUAN ALAM DI KELAS V SD NEGERI 2 BULUKARTO

KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN AJARAN 2011/ 2012

Oleh HARSONO

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi S1 PGSD Dalam Jabatan Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(2)

ii

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DEMONTRASI MATA PELAJARAN

ILMU PENGETAHUAN ALAM DI KELAS V SD NEGERI 2 BULUKARTO

KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN AJARAN 2011/ 2012

Oleh: HARSONO

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya aktivitas dan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam banyak yang dibawah KKM yaitu 60, pada siswa kelas V SD Negeri 2 Bulukarto Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012. Untuk mengatasi masalah tersebut digunakan media magnet pada pokok bahasan gaya magnet, yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V SD N 2 Bulukarto Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di SD Negeri 2 Bulukarto Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu dengan subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas V, yang dilakukan dalam 4 langkah kegiatan, meliputi kegiatan perencanaan, melakukan tindakan, observasi, dan refleksi. Instrumen yang digunakan adalah perangkat tes, lembar observasi catatan lapangan yang digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dan kinerja guru. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru pada siklus I mencapai 50,00%(cukup), mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 72,72%(baik) dan pada siklus III mencapai 84,09%(sangat baik). Sedangkan aktivitas siswa pada siklus 1 mencapai 49,1%(cukup), mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 70,00% (baik) dan siklus III mencapai 84,28%(sangat baik). Hasil belajar siswa, pada siklus I rata-rata nilai mencapai 60,37(belum tuntas) terjadi peningkatan pada siklus II menjadi 72,96(belum tuntas) dan pada siklus III mencapai 85,18(tuntas).


(3)

iii

Judul Skripsi : PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DEMONTRASI MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI KELAS V SD NEGERI 2 BULUKARTO

KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN AJARAN

2011/ 2012

Nama Mahasiwa : HARSONO

Nomor Pokok Mahasiswa : 101 311 9128

Program Studi : S1 PGSD Dalam Jabatan

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Drs. Baharuddin Risyak, M. Pd. NIP 19510507 198103 1 002

Dosen Pembimbing

Dr. H. Pargito, M. Pd. NIP 19590414 198603 1 005


(4)

iv

MENGESAHKAN

1. Penguji : Dr. H. Pargito, M. Pd. ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Mugiadi, M. Pd. ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si NIP 19600315 198503 1 003

Tanggal Lulus Ujian Skripsi:

SURAT PERNYATAAN


(5)

v

Nama Mahasiswa : Harsono

No. Pokok Mahasiswa : 101 311 9128

Program Studi : S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Dalam Jabatan

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

Judul TA : Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Demontrasi Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Di Kelas V Sd Negeri 2 Bulukarto Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2011/ 2012

Menyatakan bahwa penelitian ini adalah merupakan hasil kerja saya sendiri dan menurut sepengetahuan saya tidak berisi tentang materi yang pernah

dipublikasikan dan ditulis oleh orang lain.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam tulisan ini saya kutip dari hasil karya orang lain telah ditulis sumbernya secara jelas dan sesuai norma dan kaidah penulisan ilmiah.

Demikian pernyataan ini saya buat berdasarkan kondisi sebenar-benarnya.

Gadingrejo, Mei 2012 Yang Membuat Pernyataan

Harsono

NPM 101 311 9128


(6)

vi

Penulis dilahirkan di Tambahrejo pada tanggal 24 Mei 1962, merupakan anak ke tujuh dari sepuluh bersaudara pasangan Bapak Pawiro Tinoyo dan Ibu Ponirah.

Pendidikan yang dilalui penulis, menyelesaikan Sekolah Dasar di Negeri 2 Tambahrejo pada tahun 1975, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negri Gadingrejo pada tahun 1979, Sekolah Pendidikan Guru Negeri 2 Tanjung Karang pada tahun 1982, D2 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka pada tahun 2004 dan pada tahun 2010 terdaftar sebagai mahasiswa S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Dalam Jabatan Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Penulis bertugas sebagai Pegawai Negri Sipil sejak tahun 1983 dan saat ini bertugas di SD Negeri 2 Bulukarto Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.


(7)

vii

-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang

(Depag RI, 1989:421)

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta kasih sayang-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan


(8)

viii

Siswa Melalui Metode Demontrasi Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Kelas V di SD Negeri 2 Bulukarto Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun ajaran 2011/2012.

Sholawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, mudah-mudahan safaatnya dapat diterima oleh umatnya diakhir nanti. Amin

Penelitian Tindakan Kelas ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan S1 PGSD Dalam Jabatan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Penulis menyadari bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini dapat diselesaikan berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam menyelesaikan penelitian ini. Secara khusus, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si., sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Drs. Baharuddin Risyak, M. Pd., sebagai Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Dr. H. Pargito, M. Pd., sebagai dosen pembimbing yang senantiasa memberikan bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran dari awal hingga Penelitian Tindakan Kelas ini selesai.

4. Drs. Mugiadi, M. Pd., sebagai dosen pembahas yang dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan dan masukan hinggga Penelitian Tindakan Kelas ini selesai.

5. Bapak/Ibu Dosen selaku tim pengajar dalam pelaksanaan Program S1 PGSD Dalam Jabatan yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan selama penulis menyelesaikan studi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

6. Kelapa Sekolah dan Rekan Guru SD Negeri 2 Bulukarto Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu yang telah banyak memberikan bantuan dalam studi dan skripsi penulis.


(9)

ix

7. Teman-teman peserta Program S1 PGSD Dalam Jabatan yang telah banyak memberikan semangat dan bantuan serta rasa persahabatan dan kekeluargaan yang akan menjadi kenangan.

8. Anak-anakku siswa kelas V SD Negeri 2 Bulukarto Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu yang telah memberikan banyak inspirasi dalam proses pembelajaran dan penelitian ini.

9. Seseorang yang kelak jadi pendampingku.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis mengakui bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan lebih lanjut dan masukan sebagai acuan penelitian yang akan datang.

Pringsewu, Mei 2012 Penulis

Harsono

NPM 101 311 9128

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTAK ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

SURAT PERNYATAAN ... v

RIWAYAT HIDUP ... vi

MOTTO ... vii


(10)

x

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 4

1.3. Rumusan Masalah ... 4

1.4. Tujuan Penelitian ... 5

1.5. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Belajar ... 7

2.2 Aktivitas Siswa ... 9

2.3 Hasil Belajar ... 11

2.4 ... 13

2.5 Langkah-langkah 18 2.6 Kerangka Pikir ... 21

2.7 Hipotesis Tindakan ... 22

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian ... 23

3.2 Prosedur Penelitian ... 23

3.3 Instrumen Penelitian ... 26

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 29

3.5 Teknik Analisis Data ... 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri 2 Bulukarto Kecamatan Gadingrejo ... 33

4.2 Penelitian Siklus I ... 36

4.2.1 Tahap Perencanaan ... 36


(11)

xi

4.2.3 Observasi ... 36

4.2.4 Refleksi ... 41

4.2.5 Revisi... 42

4.3 Penelitian Siklus II ... 43

4.3.1 Tahap Perencanaa... 43

4.3.2 Tahap Pelaksanaan ... 43

4.3.3 Observasi ... 44

4.3.4 Refleksi... 48

4.3.5 Revisi ... 49

4.4 Penelitian Siklus III ... 49

4.4.1 Tahap Perencanaan ... 49

4.4.2 Tahap Pelaksanaan ... 49

4.4.3 Observasi ... 50

4.4.4 Refleksi ... 54

4.4.5 Revisi... 55

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 55

4.5.1 AktivitasBelajar... 55

4.5.2 Hasil Belajar Siswa ... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 60

5.2 Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... ... xiv


(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4 31

4.1 Pergantian Kepala SD Negeri 2 Bulukarto Kecamatan

Gadingrejo Kabupaten Pringsewu ... 33

4.2 Data Pegawai SD Negeri 2 Bulukarto Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu ... 34

4.3 Jumlah Rombongan Belajar Siswa SDN 2 Bulukarto Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2011/2012 . 35 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I ... 37

4.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus I ... 38

4.6 Hasil Belajar Siswa Siklus 1 ... 39

4.7 Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Pada Siklus I ... 40

4.8 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II ... 44

4.9 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II ... 45

4.10 Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 46

4.11 Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Pada Siklus II ... 47

4.12 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus III ... 50

4.13 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus III ... 51

4.14 Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 52

4.15 Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Pada Siklus III ... 53

4.16 Rekapitulasi Persentase Aktivitas Guru Per-Siklus ... 56

4.17 Rekapitulasi Persentase Aktivitas Siswa Per-Siklus ... 57


(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

25 Gambar 2 Diagram aktivitas siswa pada siklus I, II, dan III ... 56 Gambar 3 Diagram aktivitas guru pada siklus I, II, dan III ... 58 Gambar 4 Diagram hasil belajar siswa pada siklus I, II, dan III ... 59


(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Izin Penelitian dari Universiatas Lampung ... 2. Surat Keterangan dari Kepala Sekolah... ... 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 4. Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 5. Lembar Observasi Guru Mengajar ... 6. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran ... 7. Hasil Belajar Siswa ...


(15)

ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DEMONTRASI MATA PELAJARAN

ILMU PENGETAHUAN ALAM DI KELAS V SD NEGERI 2 BULUKARTO

KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN AJARAN 2011/ 2012

Oleh: HARSONO

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya aktivitas dan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam banyak yang dibawah KKM yaitu 60, pada siswa kelas V SD Negeri 2 Bulukarto Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012. Untuk mengatasi masalah tersebut digunakan media magnet pada pokok bahasan gaya magnet, yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V SD N 2 Bulukarto Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di SD Negeri 2 Bulukarto Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu dengan subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas V, yang dilakukan dalam 4 langkah kegiatan, meliputi kegiatan perencanaan, melakukan tindakan, observasi, dan refleksi. Instrumen yang digunakan adalah perangkat tes, lembar observasi catatan lapangan yang digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dan kinerja guru. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru pada siklus I mencapai 50,00%(cukup), mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 72,72%(baik) dan pada siklus III mencapai 84,09%(sangat baik). Sedangkan aktivitas siswa pada siklus 1 mencapai 49,1%(cukup), mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 70,00% (baik) dan siklus III mencapai 84,28%(sangat baik). Hasil belajar siswa, pada siklus I rata-rata nilai mencapai 60,37(belum tuntas) terjadi peningkatan pada siklus II menjadi 72,96(belum tuntas) dan pada siklus III mencapai 85,18(tuntas).


(16)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara (UUD RI tahun 2003 Bab 1 pasal 1).

Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan Indonesia menaruh harapan besar terhadap pendidik dalam perkembangan masa depan bangsa ini, karena dari sanalah tunas muda harapan bangsa sebagai generasi penerus dibentuk.

Meski diakui bahwa pendidikan adalah investasi besar jangka panjang yang harus ditata, disiapkan dan diberikan sarana maupun prasarananya dalam arti modal material yang cukup besar, tetapi sampai saat ini Indonesia masih berkutat pada problemmatika (permasalahan) klasik dalam hal ini yaitu kualitas pendidikan. Problematika ini setelah dicoba untuk dicari akar permasalahannya adalah bagaikan sebuah mata rantai yang melingkar dan tidak tahu darimana mesti harus diawali.

Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar mengajar merupakan pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sekedar penyampai materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai sentral pembelajaran. Sebagai pengatur sekaligus pelaku


(17)

dalam proses belajar mengajar, gurulah yang mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan.

Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi lebih efektif juga menarik sehingga bahan pelajaran yang disampaikan akan membuat siswa merasa senang dan merasa perlu untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut. Guru mengemban tugas yang berat untuk tercapainya tujuan pendidikan nasional yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia, manusia seutuhnya yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani, juga harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta terhadap tanah air, mempertebal semangat kebangsaan dan rasa kesetiakawanan sosial. Sejalan dengan itu pendidikan nasional akan mampu mewujudkan manusia-manusia pembangunan dan rnembangun dirinya sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

Sekolah Dasar sebagai jenjang pendidikan terutama dalam system sekolah di Indonesia mempunyai tujuan memberikan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung, serta pengetahuan dan keterampilan dasar lainnya. Selain itu pula di Sekolah Dasar banyak diperkenalkan dengan benda benda kongkrit yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari hari.

Peningkatan hasil belajar khususnya di Sekolah Dasar tidak akan terjadi tanpa adanya kerjasama dari berbagai pihak. Pendidikan dan pengajaran dapat berhasil sesuai dengan harapan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang saling berkaitan dan saling menunjang. Faktor yang paling menentukan keberhasilan pendidikan/ pengajaran adalah guru, sehingga guru sangat dituntut kemampuannya untuk menyampaikan bahan pengajaran kepada siswa dengan baik, untuk itu guru perlu mendapatkan pengetahuan tentang metode atau model pembelajaran untuk pengajaran yang dapat di gunakan dalam proses belajar mengajar.


(18)

Dari hasil pengamatan proses pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 2 Bulukarto, Kecamatan Gadingrejo, ternyata belum sepenuhnya melibatkan fisik dan mental siswa. Sehingga dalam proses pembelajaran terkesan siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran kurang memantapkan penggunaan metode yang telah dipelajari dan jarang sekali menggunakan media atau alat peraga. Sehingga hasil belajar siswa yang di peroleh sangat rendah, yaitu 55. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata ulangan yang telah dilaksanakan di kelas V. Rendahnya hasil belajar ini tidak jauh berbeda dengan data yang diperoleh pada saat di kelas IV semester I dan II tahun pelajaran 2010-2011. Padahal Sekolah Dasar Negeri 2 Bulukarto telah menetapkan standar ketuntasan minimal yaitu 60, dari hasil tersebut menandakan siswa kurang memahami materi pelajaran yang diberikan oleh guru.

Berdasarkan hasil observasi diperoleh informasi bahwa rendahnya hasil belajar siswa kelas V tersebut dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :

1. Kurangnya partisipasi siswa dalam pembelajaran di kelas. Kesempatan-kesempatan yang diberikan oleh guru kepada siswa untuk bertanya mengenai materi pelajaran yang belum dimengerti tidak dimanfaatkan dengan baik oleh siswa.

2. Guru mengajar dengan menggunakan metode yang monoton yaitu metode ceramah, sehingga siswa cenderung bosan dalam pembelajaran. 3. Aktifitas siswa dalam menjawab, menyelesaikan tugas-tugas masih

sangat kurang.

4. Rendahnya aktivitas siswa.

5. Hasil belajar siswa masih dibawah KKM.

Dengan kondisi seperti itu dipandang perlu diadakan perbaikan pelaksanaan proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa, salah satu cara untuk meningkatkan pelaksanaan proses pembelajaran, guru harus mampu memilih dan menggunakan metode atau model yang tepat yaitu metode demonstrasi. Diharapkan dengan pemilihan metode atau model sebagai penunjamg pembelajaran yang tepat pembelajaran dapat berlangsung secara aktif, efektif, inovatif dan menyenangkan.


(19)

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti ingin melakukan Peningkatan Aktifitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Demonstrasi Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas V SD Negeri 2 Bulukarto, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2011-2012

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH

Identifikasi masalah sangat erat kaitannya dengan masalah apa yang ingin dikaji. Identifikasi masalah pada penelitian ini antara lain :

1. Aktivitas belajar siswa sangat rendah.

2. Hasil belajar siswa banyak yang dibawah KKM yaitu 60. 3. IPA pelajaran yang membosankan.

1.3 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimanakah dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa pada mata pelajaran ilmu pangetahuan alam pada siswa kelas V SD Negeri 2 Bulokarto Kecamatan Gading Rejo Kabupaten Pringsewu?

2. Bagaimnakah dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasail belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Bulukarto, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2011/ 2012?

2.1 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian tindakan kelas ini, adalah :

1. Penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPA kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Bulukarto, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2011/ 2012.

2. Penggunaan metode demonstrasi dapat Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Bulukarto,


(20)

Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2011/ 2012.

2.2 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat penelitian ini terdiri dari manfaat teoritis dan manfaat praktis : 1. Manfaat Teoritis

Secara teori hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan berharga dalam upaya mengembangkan konsep pembelajaran atau strategi belajar mengajar dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

2. Manfaat Praktis 1. Bagi Siswa

Membantu siswa meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA melalui penerapan metode demonstrasi.

Meningkatkan aktivitasa siswa pembelajaran IPA. Menjadi pelajaran lebih menarik dan menyenangkan.

Dapat memberikan pengalaman baru kepada siswa tentang pemahaman konsep Ilmu Pengetahuan Alam baik secara kongkrit maupun abstrak.

2. Bagi guru

Meningkatkan keahlian guru dalam menggunakan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA.

Meningkatkan profesionalnya dalam pengelolaan proses pembelajaran dengan bahan pelajarannya.

Meningkatkan kepercayaan diri dan mampu menilai serta memperbaiki pembelajaran.

3. Bagi sekolah

Dapat menjadi informasi berharga bagi kepala sekolah, untuk mengambil kebijakan yang tepat dalam kegiatan pengajaran dengan memanfaatkan model pembelajaran, guna menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif, efektif dan efesien bagi para guru-guru di Sekolah Dasar.


(21)

(22)

BAB II KAJIAN TEORI

1.1 Belajar

Pengertian belajar sudah banyak dikemukakan dalam kepustakaan. Nana Sujana (1989:9) Belajar didefinisikan sebagai proses intiraksional dimana pribadi menjangkau wawasan-wawasan baru atau merubah sesuatu yang lain. Konfosius mengatakan bahwa(1) Yang saya dengar, saya lupa, (2) Yang saya lihat, saya ingat (3) Yang saya kerjakan, saya pahami Silbermen( 2006:23). Belajar yaitu perbuatan murid dalam bidang material, formal serta fungsional pada umumnya dan bidang intelektual pada khususnya. Jadi belajar merupakan hal yang pokok. Belajar merupakan suatu perubahan pada sikap dan tingkah laku yang lebih baik, tetapi kemungkinan mengarah pada tingkah laku yang lebih buruk.

Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan harus merupakan akhir dari pada periode yang cukup panjang. Berapa lama waktu itu berlangsung sulit ditentukan dengan pasti, tetapi perubahan itu hendaklah merupakan akhir dari suatu periode yang mungkin berlangsung berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Belajar merupakan suatu proses yang tidak dapat dilihat dengan nyata proses itu terjadi dalam diri seserorang yang sedang mengalami belajar. Jadi yang dimaksud dengan belajar bukan tingkah laku yang nampak, tetapi prosesnya terjadi secara internal di dalam diri individu dalam mengusahakan memperoleh hubungan-hubungan baru.


(23)

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai. Dengan demikian bahwa prestasi merupakan hasil yang telah dicapai oleh seseorang setelah melakukan sesuatu pekerjaan/aktivitas tertentu. Setiap individu belajar menginginkan hasil yang yang sebaik mungkin. Oleh karena itu setiap individu harus belajar dengan sebaik-baiknya supaya prestasinya berhasil dengan baik. Sedang pengertian prestasi juga ada yang mengatakan prestasi adalah kemampuan. Kemampuan di sini berarti yang dimampui individu dalam mengerjakan sesuatu.

Untuk memperoleh prestasi/hasil belajar yang baik harus dilakukan dengan baik dan pedoman cara yang tepat. Setiap orang mempunyai cara atau pedoman sendiri-sendiri dalam belajar. Pedoman/cara yang satu cocok digunakan oleh seorang siswa, tetapi mungkin kurang sesuai untuk anak/siswa yang lain. Hal ini disebabkan karena individu mempunyai perbedaan dalam hal kemampuan, kecepatan dan kepekaan dalam menerima materi pelajaran.

Oleh karena itu tidaklah ada suatu petunjuk yang pasti yang harus dikerjakan oleh seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajar. Tetapi faktor yang paling menentukan keberhasilan belajar adalah para siswa itu sendiri. Untuk dapat mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya harus mempunyai kebiasaan belajar yang baik.


(24)

Dalam proses pembelajaran yang efektif, sangat diperlukan adanya aktivitas dari siswa, hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukan oleh Oemar

pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan

Hal ini dipertegas oleh Sudirman (2004:95) yang mengatakan:

melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam

Aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran akan memberikan manfaat bagi siswa, seperti yang telah dikemukakan oleh Djamarah (2000:67) bahwa l melakukan aktivitas lebih banyak mendatangkan hasil bagi anak didik, sebab kesan yang didapatkan oleh anak didik lebih tahan lama

Senada dengan hal diatas, Slameto (2003:131) mengatakan bahwa: “Penerimaan pelajaran jika dengan aktivitas sendiri, kesan itu tidak akan berlalu begitu saja, tetapi dipikirkan, diolah kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk yang berbeda. Atau siswa akan bertanya, mengajukan pendapat,

Aktivitas belajar siswa harus dilakukan secara kontinue karena dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukan oleh Thursan Hakim (2005:83

belajar yang dilakukan secara kontinue inilah yang lebih menentukan tinggi rendahnya prestasi belajar siswa atau mahasiswa.


(25)

Paul B. Diedrich (dalam Sardiman, 2001:99), mengelompokkan aktivitas dalam belajar menjadi 8 bagian, yaitu:

1) Visual activities, misalnya: membaca, memperhatikan gambar, demontrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.

2) Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi. 3) Listening activities misalnya: mendengarkan: uraian, percakapan,diskusi,

music, pidato.

4) Writing activities, misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.

5) Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, diagram. 6) Motor activities, misalnya: melakukan percobaan, membuat kontruksi,

model mereparasi, bermain, berkebun, berternak.

7) Mental activities, misalnya: menanggap, mengingat, memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan.

8) Emotional activities, misalnya, menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

Aktivitas dalam belajar mempunyai peranan yang sangat penting. Sesuai yang diungkapkan Gie (1985:6) yang mengatakan bahwa:

dilakukannya selama proses pembelajaran. Aktivitas belajar adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas secara sadar yang dilakukan seseorang yang mengakibatkan perubahan dalam dirinya, berupa perubahan pengetahuan atau kemahiran yang sifatnya tergantung pada sedikit banyaknya perubaha

Jika siswa melakukan aktivitas belajar maka kegiatan mengajar akan berjalan efektif. Hal ini sesuai dengan pendapat Sadirman (2004:83):

“Dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas belajar. Tanpa adanya aktifitas, belajar itu tidak mungkin berlangsung dengan baik. Aktivitas dalam proses belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi

keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, bertanya hal-hal yang belum jelas, mencatat, mendengarkan, berfikir, membaca dan segala kegiatan yang dilakukan dapat menunjang prestasi belajar


(26)

Hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa yang telah mengikuti proses belajar mengajar. Hasil pada dasarnya merupakan sesuatu yang diperoleh dari suatu aktivitas, sedangkan belajar merupakan suatu proses yang mengakibatkan perubahan pada individu, yakni perubahan tingkah laku, baik aspek pengetahuannya, keterampilannya, maupun aspek sikapnya. Darmansyah (2006:13) menyatakan bahwa hasil belajar adalah hasil penilaian terhadap kemampuan siswa yang ditentukan dalam bentuk angka. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan hasil belajar adalah hasil penilaian terhadap kemampuan siswa setelah menjalani proses pembelajaran. Cece Rahmat ( dalam Zainal Abidin. 2004:1 ) mengataka

atau prosedur penilaian sesuai dengan aturan tertentu, atau dengan kata lain untuk mengetahui daya serap siswa setelah menguasai materi pelajaran yang telah diberikan.

Hasil belajar merupakan hasil yang menunjukkan kemampuan seseorang siswa dalam menguasai bahan pelajarannya. Hasil belajar dapat diuji melalui test;sehingga dapat digunakan untuk mengetahui keefektifan pengajaran dan keberhasilan siswa atau guru dalam proses belajar mengajar. Hasil belajar merupakan hasil dari proses kompleks. Hal ini disebabkan banyak faktor yang terkandung di dalamnya baik yang berasal dari faktor intern maupun faktor ekstern.

Tercapainya tujuan belajar dapat dilihat dari tingkat keberhasilan siswa. Menurut Abdurrahman (2003:37), hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu serdiri merupakan suatu proses dari seorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan tingkah laku yang relatif menetap.


(27)

Anak yang berhasil belajar adalah anak yang berhasil mencapai tujuan pelajaran. Berdasarkan uraian di atas hasil belajar merupakan sesuatu yang diperoleh, dikuasai dan dimiliki oleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung yang dapat ditunjukkan dengan nilai-nilai yang diperoleh siswa yang telah mengikuti tes.

Tes merupakan kegiatan yang dilakukan siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tertulis) atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan). Berdasarkan pendapat tersebut, tes pada umumnya digunakan untuk menilai hasil belajar siswa terutama hasil belajar kognitif, tes dapat digunakan sebagai penentuan tingkat pencapaian siswa.

2.4 Metode demonstrasi

1. Pengertian Metode Demonstrasi

Semua metode pengajaran dapat mewakili pencapaian tujuan pendidikan. Pemakaiannya ditentukan oleh tujuan dan isi materi yang akan di ajarkan. Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, metode demonstrasi sering digunakan karena materi-materi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sebagaian besar menggunakan media yang harus didemonstrasikan.

Menurut A.Tabrani Rusyan (1993 : 106) mengatakan bahwa

terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan

peserta didik berkesempatan mengembangkan kemampuan mengamati segala benda yang sedang terlibat dalam proses serta dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan yang sesuai dengan


(28)

harapan.

mengajar dimana seorang guru menunjukkan atau memperlihatkan

Sehubungan dengan pengertian di atas dapat dinyatakan bahwa metode demonstrasi adalah menunjukkkan proses terjadinya sesuatu, agar pemahaman siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Dalam demonstrasi siswa dapat mengamati apa yang diperlihatkan guru selama pelajaran berlangsung.

2. Kelebihan Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi sering digunakan karena merupakan metode yang sangat baik dan efektif dalam menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan yang sifatnya pemahaman. Metode demonstrasi memiliki kelebihan-kelebihan yaitu : (1) Siswa akan memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai proses sesuatu yang telah didemonstrasikan; (2) Perhatian siswa akan lebih mudah dipusatkan pada hal-hal yang penting yang sedang dibahas; (3) Dapat mengurangi kesalahan pengertian antara anak dan guru bila di bandingkan dengan ceramah dan tanya jawab, karena dengan demonstrasi siswa akan dapat mengamati sendiri proses dari sesuatu; (4) Akan dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan apa yang telah di demonstrasikan ( Soetomo, 1993 : 162).

Dengan uraian di atas ditegaskan kembali bahwa dengan demonstrasi akan dapat mengaktifkan siswa, dapat menghindari kesalahan pengertian dari siswa dan guru, dan siswa akan merasa lebih terkesan karena siswa mengalami sendiri. Sehingga akan lebih mendalam dan lebih lama disimpan dalam pikiran tentang sesuatu proses yang terjadi.


(29)

Di samping memiliki beberapa kelebihan, maka metode demonstrasi juga tidak terlepas dari kemungkinan-kemungkinan kurang efektif apabila digunakan. Kemungkinan-kemungkinan yang dapat membuat demonstrasi kurang efektif menurut Soetomo (1993 : 163) antara lain : (1) Apabila demonstrasi tidak digunakan secara matang maka bisa terjadi demonstrasi banyak kesulitan; (2) Kadang-kadang sesuatu yang di bawa ke kelas untuk didemonstrsikan terjadi proses yang berlainan dengan proses yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya; (3) Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak diikuti secara aktif oleh para siswa untuk mengamati; (4) Demonstrasi akan merupakan metode yang kurang efektif bila alat yang didemonstrasikan itu tidak dapat di amati secara seksama oleh siswa.

Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan metode demonstrasi maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti: guru harus mempersiapkan sesuatu yang akan digunakan dalam pelaksanaan demonstrasi, menjelaskan tujuan demonstrasi kepada siswa, memperhatikan situasi dan kondisi yang dapat mempengaruhi jalannya demonstrasi dan selama demonstrasi hendaknya semua siswa dapat memperhatikan jalannya demonstrasi.

4. Penggunaan Metode Demonstrasi

Penggunaan metode demonstrasi ini mempunyai tujuan agar siswa mampu memahami tentang cara mengatur atau menyusun sesuatu. Penggunaan metode demonstrasi menunjang proses interaksi belajar mengajar di kelas karena dapat memusatkan perhatian siswa pada pelajaran, meningkatkan partisipasi aktif siswa untuk mengembangkan kecakapan siswa dan memotvasi siswa untuk belajar lebih giat (Roestyah N.K, 1991 : 84).

Dengan kata lain penggunaan metode demonstrasi bertujuan untuk mewujudkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, menghindari kesalahan dalam memahami konsep-konsep dan dapat


(30)

meningkatkan motivasi belajar siswa, serta dapat melatih kecakapan siswa dalam menganalisa sesuatu yang sedang dialami atau didemonstrsikan.

5. Media Pengajaran

Media merupakan alat bantu dalam proses pembelajaran yang dapat menciptakan kondisi belajar yang merangsang siswa agar mau belajar, sehingga proses belajar mengajar dapat efektif dan efisien. Di bawah ini akan diuraikan pengertian media pengajaran dan jenis-jenis media pengjaran sebagai berikut :

a) Pengertian Media Pengajaran

Sebagai salah satu komponen yang dapat menentukan keberhasilan proses pembelajaran, adalah media pengajaran, karena media pengajaran merupakan alat bantu menyampaikan informasi. Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A (1997 : 3).

adalah berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medius yang ber

dipahami secara garis besar pengertian media dalam mengajar cenderung diartikan sebagai alat alat, grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal

Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran, yang meliputi :

1) Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.

2) fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan 3) Seluk beluk proses belajar

4) hubungan anatar metode mengajar dan media pendidikan 5) Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran 6) Pemilihan dan penggunaan media pendidikan

7) Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan, 8) Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran


(31)

9) Usaha inovasi dalam media pendidikan.

Berdasarkan uraian di atas dapat dirangkum bahwa media pengajaran adalah sesuatu yang dijadikan sebagai perantara untuk menyampaikan pesan atau informasi yang dapat berupa alat bantu dalam proses pembelajaran yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.

b) Jenis-jenis Media Pengajaran

Jenis media bermacam-macam, untuk itu sebelum menggunakan media tersebut perlu dikenali dan dipahami media mana yang dapat digunakan untuk materi tertentu yang akan dipelajari dalam suatu proses pembelajaran.

Berikut ini akan diuraikan beberapa pendapat yang menyangkut jenis-jenis media. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (1991 : 3) mengatakan bahwa :

grafis atau media dua dimensi yang meliputi gambar/ foto grafis, bagan atau diagram, foster dan komik; (2) Media tiga dimensi dalam bentuk model yaitu model padat, model penampang, model susun, model kerja, mock up, diaroma; (3) Media proyeksi seperti slide, film, strips, penggunaan

Selain media-media yang disebutkan di atas masih banyak jenis-jenis media lain yang belum disebutkan. Media-media tersebut adalah: (1) Alat visual dua dimensi pada bidang yang tidak transparan meliputi gambar yang diproyeksikan, grafis, diagram, bagan, pita, poster, gambar hasil cetak miring, foto gambar sederhana dengan garis dan lengkung; (2) Berbagai visual tiga dimensi yang meliputi benda asli, model barangcontoh, mock up, diorama, pameran dan bak pasir; (3) Berbagai macam papan, papan tulis, papan magnet dan peragaan; (4) Alat-alat audio, tipe recorder


(32)

dan radio; (5) Alat-alat audio visual, murni, film suara; (6) demonstrasi dan widyawisata (A.Tabrani Rusyan, 1993 : 93).

Disamping itu sebelum digunakan sangat perlu dipahami ciri-ciri bahan media agar tidak mengalami hambatan dalam penerapannya sehingga proses pembelajaran berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Dalam penelitian ini akan digunakan media benda asli sebagai alat perantara dalam penyampaian pesan.

c) Media Benda Asli

Dalam proses pembelajaran, benda asli dapat digunakan sebagai media. Agar lebih memahami tentang media benda asli di bawah ini akan diuraikan tentang pengertian media benda asli, kelebihan media benda asli, kelemahan media benda asli dan penggunaan media benda asli.

1) Pengertian Media Benda Asli

Menurut Ibrahim dan Nana Syahodih (1992 : 3) mengatakan

yang secara spesifik dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk mempermudah radar belajar yang formal

merupakan benda yang sebenarnya yang membantu pengalaman nyata peserta didik dan menarik minat dan

Dengan menggunakan media benda asli akan memberikan rangsangan yang amat penting bagi siswa untuk mempelajari berbagai hal terutama menyangkut pengembangan keterampilan tertentu.

2) Kelebihan Media Benda Asli

Media benda asli memiliki kelebihan atau keunggulan. Kelebihan tersebut antara lain: (1) Dapat membantu guru dalam


(33)

menjelaskan sesuatu kepada peserta didik; (2) Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari situasi yang nyata; (3) Dapat melatih keterampilan siswa menggunakan alat indra (A.Tabrani, Rusyan, 1993:199).

Berdasarkan uraian di atas dipertegas kembali bahwa kelebihan media benda asli dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari sesuatu menggunakan obyek-obyek nyata.

3) Kelemahan Media Benda Asli

Media benda asli selain memiliki kelebihan juga memiliki kelemahan-kelemahan. Kelemahan-kelemahan media benda asli yaitu : (1) Membawa siswa ke berbagai tempat di luar sekolah, kadang-kadang mengandung resiko dalam bentuk kecelakaan dan sejenisnya; (2) Biaya yang diperlukan untuk mengadakan berbagai obyek nyata kadang-kadang tidak sedikit apalagi kemungkinan kerusakan dalam menggunakannya; (3) Tidak selalu memberikan gambaran dari obyek yang seharusnya (R.Ibrahim dan Nana Syahodih, 1992/1993 : 82).

Kelemahan-kelemahan yang diuraikan di atas hendaknya dapat diatasi dengan cara menggunakan media benda asli yang ada di sekitar lokasi sekolah yang dapat dijadikan penunjang dalam proses pembelajaran, di sesuaikan dengan pelajaran dan berusaha membawa benda asli ke kelas yang dapat digunakan untuk menjelaskan materi dalam lingkup kelas.

4) Penggunaan Media Benda Asli

Salah satu komponen yang juga dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran adalah media pembelajaran. Karena media pembelajaran mampu menyampaikan pesan atau informasi, baik dari guru kepada siswa maupun media itu sendiri kepada guru maupun siswa. Media benda asli mempunyai kegunaan sebagai berikut :


(34)

Memperjelas perjanjian pesan agar tidak selalu bersifat verbalitas; (2) Mengawasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra; (3) Dengan menggunakan media secara tepat mengatasi sikap positif anak didik; (4) Media dapat memberikan perangsang yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama pada anak didik (Arief S. Sadiman, 1990 : 16).

Dari uraian di atas dapat ditegaskan bahwa penggunaan media pada saat proses pembelajaran berlangsung, akan lebih baik dari pada berceramah saja karena media pendidikan/ pengajaran dapat membantu untuk memperjelas pesan yang kita sampaikan, merangsang siswa untuk memperoleh pengalaman yang sama dan dapat menarik minat siswa untuk belajar. Sehingga dengan penggunaan media tersebut siswa menjadi lebih giat belajar dan mempunyai pengalaman serta persepsi yang sama tentang suatu konsep yang dipelajari.

2.5 Langkah-langkah Metode Demonstrasi

Langkah-langkah pembelajaran metode demonstrasi adalah sebagai berikut :

a. Guru melaksanakan apersepsi dan motivasi.

b. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.

c. Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan. d. Guru menunjuk salah seorang siswa untuk mendemonstrasikan

sesuai skenario yang telah ditetapkan.

e. Seluruh siswa memperhatikan demonstrasi dan menganalisisnya. f. Tiap siswa mengemukakan hasil analisisnya dan pengalaman yang

didemonstrasikan.

g. Guru membuat kesimpulan.

2.6 KERANGKA PIKIR

Berdasarkan landasan teori yang dikemukakan, maka kerangka berpikir dapat dirumuskan sebagai berikut :


(35)

1. Hubungan penerapan metode demonstrasi dengan menggunakan media benda asli pada mata pelajaran IPA.

Penerapan metode demonstrasi dengan menggunakan media benda asli sangat cocok digunakan untuk menyampaikan informasi tentang konsep-konsep IPA dan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang suatu konsep perlu dilakukan tanya jawab, agar tidak terjadi kesalahan konsep maka diperlukan suatu pembuktian dengan suatu proses melalui demonstrasi dengan menggunakan media benda asli yang sesuai dengan pokok bahasan yang akan didemonstrasikan.

2. Hubungan penerapan metode demonstrasi dengan menggunakan media benda asli untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.

Banyak pengaruh sikap terhadap kegiatan keberhasilan belajar salah satunya adalah metode dan model pembelajaran yang digunakan. Hubungan penerapan metode demonstrasi dan media benda asli dengan hasil belajar sangat erat dalam artian, dengan penerapan metode demonstrasi dan media benda asli dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, jika dalam proses penerapan metode demonstrasi dan media benda asli betul-betul dapat diterapkan sesuai dengan langkah-langkah dari penerapan masing-masing metode tersebut. Selain itu sikap dapat menentukan prestasi belajar seseorang memuaskan atau tidak. Sikap yang dimaksud adalah minat, keterbukaan pikiran, prasangka dan kesetiaan. Sikap yang positif terhadap mata pelajaran merangsang cepatnya berlangsung kegiatan belajar. Sikap berarti memperoleh kecenderungan untuk menerima dan menolak suatu objek sebagai sesuatu yang berguna. Sikap merupakan sesuatu yang sangat rumit yang mengandung komponen yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor.


(36)

Berdasarkan teori dan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis/dugaan sementara sebagai berikut :

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah apabila penggunaan metode demonstrasi diterapkan dengan langkah-langkah yang tepat pada siswa kelas V SD Negeri 2 Bulokarto maka aktivitas dan hasil belajar siswa akan meningkat.


(37)

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

1.1 SETTING PENELITIAN 1. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan di kelas V semester 2 tahun ajaran 2011/2012, pada bulan Maret sampai bulan Mei.

2. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di kelas V Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Bulukarto Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.

3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian guru dan siswa kelas V yang berjumlah 30 siswa.

1.2 PROSEDUR PENELITIAN 1. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas ( PTK ). Rangkaian kegiatan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini mengacu pada pedoman PTK dari Suhardjono. PTK sangat erat hubungannya dengan praktek pembelajaran yang dihadapi guru. Tujuan melakukan PTK yaitu untuk meningkatkan dan memperbaiki praktek yang seharusnya dilakukan oleh guru, sehingga guru akan lebih banyak berlatih mengaplikasikan berbagai tindakan alternatif sebagai upaya untuk meningkatkan layanan pembelajaran dari pada perolehan pengetahuan umum dalam bidang pendidikan yang dapat digeneralisasikan.

Ada beberapa keunggulan, ketika seorang guru melakukan penelitian dengan menggunakan metode tindakan, yaitu sebagai berikut :

a. Mereka tidak harus meninggalkan tempat kerjanya.

b. Mereka dapat merasakan hasil dari tindakan yang telah direncanakan.


(38)

c. Bila treatment (perlakuan) dilakukan pada responden maka responden dapat merasakan hasil treatment (perlakuan) dari penelitian tindakan kelas. Tiga keunggulan dari penelitian tindakan kelas ini, tidak dimiliki oleh penelitian dengan metode penelitian lain.

2. Karakteristik Subyek Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di SD Negeri 2 Bulukarto Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu pada siswa kelas V yang berjumlah 27 orang, yang terdiri dari 19 orang siswa laki-laki dan 8 orang siswa perempuan.

3. Definisi Operasional

a. Metode demonstrasi adalah menunjukkkan proses terjadinya sesuatu, agar pemahaman siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Dalam demonstrasi siswa dapat mengamati apa yang diperlihatkan guru selama pelajaran berlangsung.

b. Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam merupakan suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai keberhasilan belajar seseorang setelah mengalami interaksi proses pembelajaran melalui evaluasi belajar selama satu periode tertentu, dan melatih pemahaman siswa terhadap konsep-konsep IPA, melatih keterampilan siswa dalam menggunakan alat teknologi sederhana dalam memecahkan suatu masalah yang berkaitan dengan alam sekitar yang pada akhirnya dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Hasil belajar dapat berupa pengetahuan (kognitif), tingkah laku atau sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor), yang diperoleh siswa dalam proses pembelajaran. Dapat pula dikatakan bahwa hasil belajar merupakan perolehan seseorang dari suatu perbuatan belajar, atau hasil belajar merupakan kecakapan nyata yang dicapai siswa dalam waktu tertentu.


(39)

1. Rancangan Pelaksanaan Penelitian

tindakan kelas ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus, dimana masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, meliputi;

1) Tahap perencanaan, 2) tahap pelaksanaan, 3) tahap evalasi/ observasi, dan 4) tahap refleksi.

Masing-masing tahapan ini secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut:

Gambar siklus

(Kasihani Kasbolah, 1998; 12)

Keterangan:

1. Rencana tindakan 2. Pelaksanaan tindakan 3. Pemantauan dan Evaluasi 4. Refleksi dan Revisi

c. Rencana Penelitian Tindakan Kelas Siklus I 1) Rencana Penelitian

Hal-hal yang perlu dipersiapkan adalah; 1) mengerjakan pemetaan standart kompetensi dan kompetensi dasar, 2) mengerjakan silabus, 3) mengerjakan rencana pelaksaan pembelajaran, 4) menentukan metode mengajar, dan 5) menyiapkan alat penilaian.

Siklus 2 4 3 2 1 Siklus 1 1 2 3 4 Siklus 3 4 3 2 1


(40)

2) Tindakan

Paada tahap ini, penelitian melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan. Struktur waktu diatur sebagai berikut; apersepsi 5 menit, kegiatan inti 45 menit, evaluasi 15 menit, dan tindak lanjut 5 menit. Maka waktu keseluruhan menjadi 70 menit yang dilaksanakan pada satu kali pertemuan.

3) Evaluasi

Pada setiap akhir pertemuan/ akhir siklus dilakukan evaluasi dengan pemberian tes akhir untuk mengetahui hasil belajar siswa sebanyak 1 kali tes yaitu: tes pertama materi pertemuan pertama.

4) Refleksi

Refleksi ini dilakukan untuk mengkaji hasil tindakan pada siklus I mengenai hasil belajar IPA. Hasil kajian tindakan siklus I selanjutnya untuk dipikirkan serta ditetapkan beberapa alternative tindakan baru yang diduga lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar IPA. Tindakan ini ditetapkan menjadi tindakan baru pada siklus II.

a. Rancangan Penelitian Tindakan Kelas Siklus II 1) Rencana Penelitian

Beberapa hal yang perlu disiapkan yaitu; 1) menyusun persiapan mengajar sesuai dengan stándar kompetensi yang disajikan, 2) menyiapkan media sesuai dengan standart kompetensi, 3) menentukan metode mengajar, dan 4) menyiapkan alat penelitian.

2) Tindakan

Penelitian melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan jadwal dan merencanakan alokasi waktu seperti; apersepsi 5


(41)

menit, kegiatan inti 45 menit, evaluasi 15 menit, dan tindak lanjut 5 menit. Maka keseluruhan waktu menjadi 70 menit yang dilaksanakan pada satu kali pertemuan.

3) Evaluasi

Pada setiap akhir pertemuan/akhir siklus dilakukan evaluasi dengan pemberian tes akhir untuk mengetahui hasil belajar siswa sebanyak 1 kali yang rinciannya sebagai berikut: tes pertama.

4) Refleksi

Dalam siklus II ini pelaksanaannya berdasarkan refleksi dari siklus I dan pelaksanaan dalam siklus II ini pun sama dengan yang dilakukan dalam siklus I. Refleksi ini merupakan kegiatan menganalisis, memahami, dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan dan catatan lapangan sebagai dasar perbaikan dalam siklus selanjutnya.

b. Rancangan Penelitian Tindakan Kelas Siklus III 1. Rencana Penelitian

Beberapa hal yang perlu disiapkan yaitu; 1) menyusun persiapan mengajar sesuai dengan stándar kompetensi yang disajikan, 2) menyiapkan media sesuai dengan standart kompetensi, 3) menentukan metode mengajar, dan 4) menyiapkan alat penelitian.

2. Tindakan

Penelitian melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan jadwal dan merencanakan alokasi waktu seperti; apersepsi 5 menit, kegiatan inti 45 menit, evaluasi 15 menit, dan tindak lanjut 5 menit. Maka keseluruhan waktu menjadi 70 menit yang dilaksanakan pada satu kali pertemuan.


(42)

3. Evaluasi

Pada setiap akhir pertemuan/akhir siklus dilakukan evaluasi dengan pemberian tes akhir untuk mengetahui hasil belajar siswa sebanyak 1 kali yang rinciannya sebagai berikut: tes pertama.

4. Refleksi

Siklus ketiga merupakan perbaikan dari siklus kedua, kegiatan pada siklus tiga berdasarkan hasil refleksi pada siklus kedua. Bimbingan difokuskan pada kelemahan dan kekurangan pada siklus dua namun tahap pelaksanaannya masih sama. Penelitian hasil observasi atau evaluasi penellitian tindakan kelas pada siklus III mendapat hasil yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan yaitu meningkatkan hasil belajar siswa.

1.3 Teknik Pengumpulan Data

Secara fungsional kegunaan instrumen penelitian adalah untuk memperoleh data yang diperlukan ketika peneliti sudah menginjak pada langkah pengumpulan informasi di lapangan. Pada penelitian PTK ini data dikumpulkan dengan menggunakan metode Tes.

a. Teknik Tes

Teknik tes adalah cara memperoleh data yang berbentuk tugas yang harus dikerjakan oleh seseorang atau kelompok orang yang dites. Dari tes dapat menghasilkan skor yang nantinya dibandingkan dengan kriteria tertentu sehingga memperoleh nilai, guna mengetahui hasil belajar siswa setelah digunakan metode demontrasi pada siswa kelas V SD Negeri 2 Bulukarto Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu.

Teknik tes ini digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dengan alat pengumpul data berupa butir-butir tes yang sesuai dengan standar kompetensi yang sudah diajarkan.


(43)

b. Teknik Non Tes

Lembar panduan Observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai kinerja guru dan aktivitas belajar siswa selama penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan penerapan metode demontrasi.

1.4 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini akan dianalisis menggunkan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif ini digunakan untuk menganalisis data yang menunjukkan dinamika proses dengan memberikan pemaknaan secara kontekstual dan mendalam sesuai dengan permasalahan penelitian, yaitu data tentang kinerja guru, aktivitas siswa dan interaksi pembelajaran, sedangkan data kuantitatif digunakan untuk menganalisis data yang menunjukkan dinamika prestasi hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.

1 Analisis kualitatif, akan digunakan untuk menganalisis data yang terdiri atas :

1) Data aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung

Data diperoleh dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap aktivitas siswa selama pembelajaran dilakukan dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa. Dan aktivitas diperoleh berdasarkan perilaku yang sesuai dan relevan dengan kegiatan pembelajaran. Data nilai aktivitas siswa dari setiap siklus akan dianalisis. (ada pada lampiran 1).

2) Data kinerja guru dalam proses pembelajaran berlangsung (ada pada lampiran 2).

2. Analisis kuantitatif, akan digunakan untuk menganalisis data dari instrumen tes. Data hasil penelitian tergolong data kuantitatif secara deskriptif, yakni dengan menghitung ketuntasan klasikal dan ketuntasan individual dengan rumus sebagai berikut:


(44)

= 100% Keterangan:

S = Nilai yang diharapkan

R = Jumlah skor/ítem yang dijawab benar N = Skor maksimum dari tes

b) Ketuntasan Klasikal

= 100%

Keterangan :

Ketuntasan individual : Jika siswa mencapai ketuntasan 65% Kentuntasan Klasikal : Jika > 60% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan 65%

Kriteria PAP Skala 5 Tingkat Hasil Belajar Siswa

PRESENTASE Kriteria

76 100 51 75 26 50 1 25

Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik

4.Jadwal Penelitian

N


(45)

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Perencanaan

a. Observasi lokasi penelitian

b. Wawancara dengan guru c. Wawancara dengan

siswa

2 Proses pembelajaran a. Membuat skenario

pembelajaran,

lembar, observasi, dan kuesioner

b. Membuat alat bantú

c. Membuat alat

evaluasi

d. Membuat jurnal 3 Pelaksanaan Siklus I

a. Perencanaan

b. Pelaksanaan tindakan c. Observasi/ Evaluasi d. Refleksi diri

Pelaksanaan Siklus II a. Perencanaan

b. Pelaksanaan tindakan c. Observasi/ Evaluasi d. Refleksi diri

Pelaksanaan Siklus III a. Perencanaan

b. Pelaksanaan tindakan c. Observasi/ Evaluasi d. Refleksi diri

4 Analisa Data


(46)

5 Penyusunan Hasil

a. Penyusunan daftar hasil penelitian b. Seminar draft hasil

penelitian 6 Pelaporan hasil

a. Pembuatan Laporan b. Pengandaan Laporan c. Pengiriman


(47)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga berupa magnet dapat

meningkatkan aktivitas guru yang ditandai dengan peningkatan aktivitas guru dalam setiap siklus, yaitu siklus I (50,00% dengan kategori cukup), siklus II (72,72% dengan kategori baik), siklus III (84,09% dengan kategori sangat baik).

2. Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga berupa magnet dapat meningkatkan aktivitas siswa yang ditandai dengan peningkatan aktivitas siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I(49,1% dengan kategori cukup), siklus II (70,00% dengan kategori baik), siklus III (84,28% dengan kategori sangat baik).

3. Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga berupa magnet dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan rata-rata nilai hasil belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (60,37%= belum tuntas), siklus II (72,96%= belum tuntas), siklus III (85,18%= tuntas).


(48)

Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti dapat mengemukakan saran sebagai berikut:

1. Untuk melaksanakan metode pembelajaran alat peraga berupa magnet memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan model alat peraga magnet dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal.

2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai metode pembelajaran, walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.

3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya dilakukan pada anak kelas V SDN 2 Bulukarto Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012

4. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik.


(49)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DEMONTRASI MATA PELAJARAN

ILMU PENGETAHUAN ALAM DI KELAS V SD NEGERI 2 BULUKARTO

KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN AJARAN 2011/ 2012

Oleh HARSONO

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi S1 PGSD Dalam Jabatan Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(50)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

25 Gambar 2 Diagram aktivitas siswa pada siklus I, II, dan III ... 56 Gambar 3 Diagram aktivitas guru pada siklus I, II, dan III ... 58 Gambar 4 Diagram hasil belajar siswa pada siklus I, II, dan III ... 59


(51)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTAK ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

SURAT PERNYATAAN ... v

RIWAYAT HIDUP ... vi

MOTTO ... vii

PRAKATA ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 4

1.3. Rumusan Masalah ... 4

1.4. Tujuan Penelitian ... 5

1.5. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Belajar ... 7

2.2 Aktivitas Siswa ... 9

2.3 Hasil Belajar ... 11

2.4 ... 13

2.5 Langkah-langkah 18 2.6 Kerangka Pikir ... 21

2.7 Hipotesis Tindakan ... 22


(52)

3.1 Setting Penelitian ... 23

3.2 Prosedur Penelitian ... 23

3.3 Instrumen Penelitian ... 26

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 29

3.5 Teknik Analisis Data ... 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri 2 Bulukarto Kecamatan Gadingrejo ... 33

4.2 Penelitian Siklus I ... 36

4.2.1 Tahap Perencanaan ... 36

4.2.2 Tahap Pelaksanaan ... 36

4.2.3 Observasi ... 36

4.2.4 Refleksi ... 41

4.2.5 Revisi... 42

4.3 Penelitian Siklus II ... 43

4.3.1 Tahap Perencanaa... 43

4.3.2 Tahap Pelaksanaan ... 43

4.3.3 Observasi ... 44

4.3.4 Refleksi... 48

4.3.5 Revisi ... 49

4.4 Penelitian Siklus III ... 49

4.4.1 Tahap Perencanaan ... 49

4.4.2 Tahap Pelaksanaan ... 49

4.4.3 Observasi ... 50

4.4.4 Refleksi ... 54

4.4.5 Revisi... 55

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 55

4.5.1 AktivitasBelajar... 55

4.5.2 Hasil Belajar Siswa ... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 60


(53)

DAFTAR PUSTAKA ... ... xiv LAMPIRAN ... .... xv


(54)

(55)

DAFTAR PUSTAKA

Agung, A. A. Gede, 1997.Pengantar Evaluasi Pengajaran,Singaraja :

STKIP. ...1999. Metodologi Penelitian Pendidikan, Singaraja : STKIP Singaraja.

Ali, Mohamad, H. 1992. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru: Bandung.

Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaram, Raja Grafindo Persada : Jakarta. Dimyati dan Moedjono, 1992/1993. Strategi Belajar Mengajar, Depdikbud :

Jakarta.

Hadiat, 2001.Alam Sekitar Kita 4. IPA Untuk Sekolah Dasar Kelas 6, Depdikbud: Jakarta.

Ibrahim dan Nana Syahodih, 1992/ 1993.Perencanaan Pengajaran Depdikbud. Roestyah, N. K, 2008.Strategi Belajar Mengajar,Reneka Cipta : Jakarta.

Rusyan Tabarin, 1993. Proses Belajar Mengajar Yang Efektif tingkat Pendidikan Dasar,Bina Budhaya : Bandung.

Sadia I Wayan, 1998. Penelitian Tingkat Konsep Dasar dan Penerapan (terjemahan), Singaraja : STKIP Singaraja.

Sadiman, Arif S., 1990.Media Pendidikan,Raya Grafindo Persada : Jakarta. Soeharto, Karni, 1995.Teknologi Pembelajaran,Intelek Club : Surabaya.

Soetomo, 1993. Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar, Usaha Nasional : Surabaya.

Suhardjono, 2010. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah, Cakrawala Indonesia : Malang.

Sujana Nana dan Ahmad Rivai, 1991.Media Pengajaran,Sinar Baru : Bandung. Suryabrata, Soemadi, 1981.Psikologi Pendidikan,Angkasa : Bandung.


(56)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4 31

4.1 Pergantian Kepala SD Negeri 2 Bulukarto Kecamatan

Gadingrejo Kabupaten Pringsewu ... 33

4.2 Data Pegawai SD Negeri 2 Bulukarto Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu ... 34

4.3 Jumlah Rombongan Belajar Siswa SDN 2 Bulukarto Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2011/2012 . 35 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I ... 37

4.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus I ... 38

4.6 Hasil Belajar Siswa Siklus 1 ... 39

4.7 Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Pada Siklus I ... 40

4.8 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II ... 44

4.9 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II ... 45

4.10 Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 46

4.11 Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Pada Siklus II ... 47

4.12 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus III ... 50

4.13 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus III ... 51

4.14 Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 52

4.15 Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Pada Siklus III ... 53

4.16 Rekapitulasi Persentase Aktivitas Guru Per-Siklus ... 56

4.17 Rekapitulasi Persentase Aktivitas Siswa Per-Siklus ... 57


(57)

MOTTO

-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang


(58)

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta kasih sayang-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Siswa Melalui Metode Demontrasi Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Kelas V di SD Negeri 2 Bulukarto Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu

Sholawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, mudah-mudahan safaatnya dapat diterima oleh umatnya diakhir nanti. Amin

Penelitian Tindakan Kelas ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan S1 PGSD Dalam Jabatan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Penulis menyadari bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini dapat diselesaikan berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam menyelesaikan penelitian ini. Secara khusus, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si., sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Drs. Baharuddin Risyak, M. Pd., sebagai Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Dr. H. Pargito, M. Pd., sebagai dosen pembimbing yang senantiasa memberikan bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran dari awal hingga Penelitian Tindakan Kelas ini selesai.

4. Drs. Mugiadi, M. Pd., sebagai dosen pembahas yang dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan dan masukan hinggga Penelitian Tindakan Kelas ini selesai.


(59)

5. Bapak/Ibu Dosen selaku tim pengajar dalam pelaksanaan Program S1 PGSD Dalam Jabatan yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan selama penulis menyelesaikan studi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

6. Kelapa Sekolah dan Rekan Guru SD Negeri 2 Bulukarto Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu yang telah banyak memberikan bantuan dalam studi dan skripsi penulis.

7. Teman-teman peserta Program S1 PGSD Dalam Jabatan yang telah banyak memberikan semangat dan bantuan serta rasa persahabatan dan kekeluargaan yang akan menjadi kenangan.

8. Anak-anakku siswa kelas V SD Negeri 2 Bulukarto Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu yang telah memberikan banyak inspirasi dalam proses pembelajaran dan penelitian ini.

9. Seseorang yang kelak jadi pendampingku.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis mengakui bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan lebih lanjut dan masukan sebagai acuan penelitian yang akan datang.

Pringsewu, Mei 2012 Penulis

Harsono


(60)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tambahrejo pada tanggal 24 Mei 1962, merupakan anak ke tujuh dari sepuluh bersaudara pasangan Bapak Pawiro Tinoyo dan Ibu Ponirah.

Pendidikan yang dilalui penulis, menyelesaikan Sekolah Dasar di Negeri 2 Tambahrejo pada tahun 1975, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negri Gadingrejo pada tahun 1979, Sekolah Pendidikan Guru Negeri 2 Tanjung Karang pada tahun 1982, D2 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka pada tahun 2004 dan pada tahun 2010 terdaftar sebagai mahasiswa S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Dalam Jabatan Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Penulis bertugas sebagai Pegawai Negri Sipil sejak tahun 1983 dan saat ini bertugas di SD Negeri 2 Bulukarto Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.


(61)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Harsono

No. Pokok Mahasiswa : 101 311 9128

Program Studi : S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Dalam Jabatan

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

Judul TA : Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Demontrasi Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Di Kelas V Sd Negeri 2 Bulukarto Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2011/ 2012

Menyatakan bahwa penelitian ini adalah merupakan hasil kerja saya sendiri dan menurut sepengetahuan saya tidak berisi tentang materi yang pernah

dipublikasikan dan ditulis oleh orang lain.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam tulisan ini saya kutip dari hasil karya orang lain telah ditulis sumbernya secara jelas dan sesuai norma dan kaidah penulisan ilmiah.

Demikian pernyataan ini saya buat berdasarkan kondisi sebenar-benarnya.

Gadingrejo, Mei 2012 Yang Membuat Pernyataan

Harsono


(1)

4.1 Pergantian Kepala SD Negeri 2 Bulukarto Kecamatan

Gadingrejo Kabupaten Pringsewu ... 33

4.2 Data Pegawai SD Negeri 2 Bulukarto Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu ... 34

4.3 Jumlah Rombongan Belajar Siswa SDN 2 Bulukarto Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2011/2012 . 35 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I ... 37

4.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus I ... 38

4.6 Hasil Belajar Siswa Siklus 1 ... 39

4.7 Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Pada Siklus I ... 40

4.8 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II ... 44

4.9 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II ... 45

4.10 Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 46

4.11 Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Pada Siklus II ... 47

4.12 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus III ... 50

4.13 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus III ... 51

4.14 Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 52

4.15 Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Pada Siklus III ... 53

4.16 Rekapitulasi Persentase Aktivitas Guru Per-Siklus ... 56

4.17 Rekapitulasi Persentase Aktivitas Siswa Per-Siklus ... 57


(2)

MOTTO

-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang


(3)

hidayah-Nya serta kasih sayang-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Siswa Melalui Metode Demontrasi Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Kelas V di SD Negeri 2 Bulukarto Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu

Sholawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, mudah-mudahan safaatnya dapat diterima oleh umatnya diakhir nanti. Amin

Penelitian Tindakan Kelas ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan S1 PGSD Dalam Jabatan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Penulis menyadari bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini dapat diselesaikan berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam menyelesaikan penelitian ini. Secara khusus, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si., sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Drs. Baharuddin Risyak, M. Pd., sebagai Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Dr. H. Pargito, M. Pd., sebagai dosen pembimbing yang senantiasa memberikan bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran dari awal hingga Penelitian Tindakan Kelas ini selesai.

4. Drs. Mugiadi, M. Pd., sebagai dosen pembahas yang dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan dan masukan hinggga Penelitian Tindakan Kelas ini selesai.


(4)

5. Bapak/Ibu Dosen selaku tim pengajar dalam pelaksanaan Program S1 PGSD Dalam Jabatan yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan selama penulis menyelesaikan studi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

6. Kelapa Sekolah dan Rekan Guru SD Negeri 2 Bulukarto Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu yang telah banyak memberikan bantuan dalam studi dan skripsi penulis.

7. Teman-teman peserta Program S1 PGSD Dalam Jabatan yang telah banyak memberikan semangat dan bantuan serta rasa persahabatan dan kekeluargaan yang akan menjadi kenangan.

8. Anak-anakku siswa kelas V SD Negeri 2 Bulukarto Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu yang telah memberikan banyak inspirasi dalam proses pembelajaran dan penelitian ini.

9. Seseorang yang kelak jadi pendampingku.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis mengakui bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan lebih lanjut dan masukan sebagai acuan penelitian yang akan datang.

Pringsewu, Mei 2012 Penulis

Harsono


(5)

sepuluh bersaudara pasangan Bapak Pawiro Tinoyo dan Ibu Ponirah.

Pendidikan yang dilalui penulis, menyelesaikan Sekolah Dasar di Negeri 2 Tambahrejo pada tahun 1975, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negri Gadingrejo pada tahun 1979, Sekolah Pendidikan Guru Negeri 2 Tanjung Karang pada tahun 1982, D2 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka pada tahun 2004 dan pada tahun 2010 terdaftar sebagai mahasiswa S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Dalam Jabatan Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Penulis bertugas sebagai Pegawai Negri Sipil sejak tahun 1983 dan saat ini bertugas di SD Negeri 2 Bulukarto Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.


(6)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Mahasiswa : Harsono

No. Pokok Mahasiswa : 101 311 9128

Program Studi : S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Dalam Jabatan Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

Judul TA : Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Demontrasi Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Di Kelas V Sd Negeri 2 Bulukarto Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2011/ 2012

Menyatakan bahwa penelitian ini adalah merupakan hasil kerja saya sendiri dan menurut sepengetahuan saya tidak berisi tentang materi yang pernah

dipublikasikan dan ditulis oleh orang lain.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam tulisan ini saya kutip dari hasil karya orang lain telah ditulis sumbernya secara jelas dan sesuai norma dan kaidah penulisan ilmiah.

Demikian pernyataan ini saya buat berdasarkan kondisi sebenar-benarnya.

Gadingrejo, Mei 2012 Yang Membuat Pernyataan

Harsono


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SD NEGERI 4 RUKTI HARJO LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 16 59

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DEMONTRASI MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI KELAS V SD NEGERI 2 BULUKARTO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN AJARAN 2011/ 2012

2 19 61

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 PRINGSEWU TIMUR KABUPATEN PRINGSEWU

0 5 48

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PADA POKOK BAHASAN PERUBAHAN WUJUD ZAT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA DI KELAS IV SD NEGERI 2 MARGODADI KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 11 55

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SDN 3 PAREREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU

0 9 38

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STAD BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 MATARAM KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 7 46

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 YOGYAKARTA KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN AJARAN 2012 / 2013

0 2 57

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS V SDN 3 BULUKARTO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2012/2013

0 12 39

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SUKABUMI BANDAR LAMPUNG

0 6 35

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE SCRAMBLE SISWA KELAS IV B SD NEGERI 5 METRO PUSAT

0 10 68