PENGARUH KEPEDULIAN ORANG TUATERHADAP PRESTASIBELAJAR ANAK (Studi pada siswa SMP Negeri 2 Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2009) - Test Repository

  

P E N G A R U H K E P E D U L IA N O R A N G T U A

T E R H A D A P P R E S T A S IB E L A J A R A N A K

  (Studi pada siswa SMP Negeri 2 Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2009)

  

SKRIPSI

  Disusun untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah

  Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga

  

Oleh

  

IM A M A N A S H A D I

NIM 11408300

P R O G R A M ST U D I P E N D ID IK A N A G A M A ISL A M

S E K O L A H T IN G G I A G A M A ISL A M N E G E R I ( ST A IN )

SA L A T IG A

  

2009 Drs.Djoko Sutopo DOSEN STAIN SALATIGA NOTA PEMBIMBING

  Lamp : 3 ( tiga ) esk Hal : Naskah Skripsi Saudara Imam Anas Hadi

  Kepada Yth Ketua STAIN Salatiga Di Tempat Assalamu’alaikum Wr.Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi: Nama Imam Anas Hadi

  11408300 NIM Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam ( PAI) Judul P E N G A R U H K E P E D U L IA N O R A N G T U A

  T E R H A D A P P R E S T A S IB E L A J A R A N A K (Studi pada sisw a SM P N egeri 2 Sum ow ono

K abupaten Sem arang Tahun 2009 )

  Dengan ini kami mohon agar skripsi saudara tersebut di atas dapat di munaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian. Wassalamu’alaikum Wr.Wb

  Pembimbk Dr^Dioko^Sutopo

  NIP. 195606031987031002

  

DEPARTEMAN AGAMA

SEKOLAH TINGG1 AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721

Website:

  

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi saudara: Imam Anas Hadi dengan Nomor Induk Mahasiswa : 11408300 yang

berjudul PENGARUH KEPEDULIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI

  

BELAJAR ANAK (Studi pada SMP Negeri 2 Sumowono Kabupaten Semarang

Tahun 2009) telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada hari Sabtu dan telah

diterima scbagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sariana Pendidikan

Islam (S.Pd.I.).

  13 Maret 2010 Salatiga,

  27 Rabiul Awal 1430 H

Panitia Ujian

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

r. Imam Sutomo. M.A» . II. Muh. Saerozi, M.Ag

  

HP. 19580827 198303 1 O' 19660215 199103 1 001

Penguji I Penguji II

Dr.Raljmat Hariyadi, M.Pd Yeffl Efriadi, M.Ag

NIP. 19670112 199203 1 00 5 NIP. 19720721 200112 1 00 2

  Pembimbing Drs.Dioko^Sutopo NIP. 19560603 198703 1 00 2

  m

  

PERNYATAAN

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan baliwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.

  Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

  Salatiga,22 Desember 2009 r

  f

ABSTRAKSI

  Imam Anas Hadi ( NIM. 11408300 ). Pengaruh Kepedulian orang tua terhadap prestasi belajar anak (Studi pada siswa SMP Negeri 2 Sumowono). Skripsi Salatiga : Progam Strata 1 jurusan Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga 2009.

  Saat ini banyak sekali anak yang kurang berprestasi dalam sekolah bahkan bisa dikatakan tertinggal di sekolah. Hal itu terjadi karena beberapa faktor, diantaranya kurang adanya kepedulian yang baik dan saling mendukung antara orang tua dan anak.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara ( X ) terhadap prestasi belajar ( Y ) bagi siswa SMP Negeri 2 Sumowono. Penelitian ini merupakan penelitian langsung dengan teknik korelasi. Subyek penelitian sebanyak 30 responden, dengan menggunakan teknik sampel total karena sampel yang diambil merupakan keseluruhan populasi. Pengumpulan data menggunakan angket untuk mencari hubungan orang tua dan anak dan menggunakan dokumentasi untuk mencari prestasi belajar.dari hasil penelitian bahwa kepedulian orang tua dengan anak terdapat 40 % yang termasuk kriteria baik, yaitu 12 siswa, ada 43,3 % yang termasuk kriteria cukup, yaitu sebanyak 13 siswa, ada 16,7 % yang termasuk kriteria kurang, yaitu sebanyak 5 siswa. Plal ini menunjukkan bahwa kepedulian orang tua dengan anak pada siswa SMP Negeri 2

  Sumowono tahun pelajaran 2009/2010 dalam kategori cukup.Prestasi belajar siswa terdapat 26 % siswa yang memiliki prestasi belajar dengan kategori baik yaitu 8 siswa.Ada 54 % siswa yang memiliki prestasi belajar dengan kategori cukup yaitu 16 siswa.Ada 20 % siswa yang memiliki prestasi belajar dengan kategori kurang yaitu 6 siswa.Dengan demikian menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa SMP Negeri 2 Sumowono pada tahun pelajaran 2009/2010 termasuk dalam ketegori cukup.Setelah dilakukan penelitian didapatkan nilai r hitung sebesar 0,106 lebih kecil dari r tabel 0,463 ( kepercayaan 99 % j.Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada korelasi positif tidak signifikan antara kepedulian orang tua terhadap prestasi belajar anak pada SMP Negeri 2 sumowono untuk tahun ajaran 2009.Sehingga hepotesis yang dituliskan sebelumnya tidak dapat diterima. Dan berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan informasi dan masukan bagi orang tua, para tenaga pengajar, terutama dalam memberi dorongan kepada mahasiswa agar senantiasa meningkatkan motivasi secara lebih baik.

  MOTTO

  • Berkerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu akan hidup selamanya

  .Dan beribadahlah untuk aklieratmu seakan-akan kamu akan mati besok • Hidup tidak akan berhasil jika kita tidak mau berusaha dan berdoa.

  Dengan doa dan usaha maka keberhasilan akan kita raih.

  • Segala sesuatu hadapilah dengan senyum
  • Setiap kita melangkah! kita ucapkan Bismillah,Al-Hamdulillah,Allahu Akbar,Lahaula walaquwwata illabillahil ‘Aliyyil ‘ Adzim.

  r

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan untuk : 1. Bapak, Ibu, Adik, Kakak yang berbahagia.

  2. Keluarga besarku yang berbahagia.

  3. Teman sejawatku senasib,seperjuangan,seiman dan keseyakinan

  4. Keluarga besar MTs Darussalam Sumowono yang berbahagia

  5. Keluarga besar SD Negeri Sumowono 01 yang berbahagia

  6. Keluarga besar SMP Negeri 2 Sumowono yang berbahagia

  f

KATA PENGANTAR

  Segala puji bagi Allah yang menguasai Alam Semesta, yang senantiasa melimpahkan taufik, hidayah,ma’onah dan inayah-Nya dalam menyusun skripsi ini bagi diri penulis. Sehingga dapat memenuhi persyaratan untuk mencapai gelar saijana. Semoga salawat serta salam tetap kita limpahkan kepada junjungan kita Nabi agung Muhammad SAW. Penulis menyadari bahwa tugas penulisan skripsi ini tidak akan begitu lancar tanpa dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Karena itu sudah sepantasnya pada kesempatan yang berbahagia ini penulis menyampaikan rasa terima kasih banyak kepada yang terhormat:

  1. Ketua STAIN Salatiga.

  2. Bpk.Drs.Djoko Sutopo selaku pambimbing yang dengan penuh kesabaran dan kedisiplinan hingga terselesaikan skripsi ini.

  3. Bapak Sukardi,S.Pd,M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Sumowono yang telah memberikan kemudahan dalam memperoleh data dan banyak memberikan fasilitas penelitian kami.

  4. Segenap keluargaku teman-temanku senasib sepeijuangan yang telah memberikan semangat dalam pemikiran penyusunan skripsi ini.

  Semoga amal baiknya diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan Ridha- Nya, amin.Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini, penulis sudah berusaha semaksimal mungkin, namun dengan keterbatasan kemampuan Penulis, maka sudah barang tentu banyak kekurangan dan kekeliruan ataupun kesalahan. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan untuk menerima saran

  

  

  BABI PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

  

  BAB II LANDASAN TEORI

DAFTARISI

  BAB IV ANALISIS DATA DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  DAFTAR TABEL

   Tabel 3 : Data dewan guru dan karyawan SMP Negeri 2 Sumowono .... 33 Tabel 5 : Sarana dan prasarana SMP Negeri 2 Sumowono

  

  »

  

   Tabel 16 : Persiapan untuk mencari hubungan antara kepedulian

  

  DAFTAR GAMBAR Gambar 1 : Struktur organisasi SMP Negeri 2 Sumowono..........................38 Gambar 2 : Struktur organisasi komite / dewan sekolah SMP Negeri 2

  Sumowono Tahun 2009/2010..................................................39

  l -

  1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  Keluarga yang harmonis adalah keluarga yang bahagia, rukun dan terjalin saling pengertian antara sesama anggota keluarga, saling menghormati dan saling pengertian antara orang tua maupun anak. Keluarga yang bahagia dan sejahtera akan menjadi dambaan setiap keluarga. Dalam sebuah keluarga perlu adanya sikap saling menghormati,perhatian,toleransi, keterbukaan antara sesama anggota keluarga (orang tua dan anak), dengan demikian tidak akan ada masalah-masalah atau problem yang dapat mengurangi keharmonisan keluarga.

  Keluarga adalah suatu ikatan perserikatan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama.atau seorang laki laki atau perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak,baik anaknya sendiri atau adopsi dan tinggal dalam sebuah rumah tangga.

  Seorang kepala keluarga (ayah) adalah pemimpin bagi keluarganya, baik atau buruk seorang anak targantung bagaimana orang tuanya mendidik dan membimbing anak-anaknya.Orang tua berkewajiban untuk menjaga keluarganya dari segala rintangan dan tantangan dalam mengarungi kehidupan. Allah Swt berfirman dalam Alqur’an surat At Tahrim ayat 6 : f jU l^a IjS ii CH.j3iqjlb bo j* . 3j j bo All! C V - b b ta bb- A^jXo

  2 0 : k ^ i ) Artinya : Hai orang orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dar api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya adalah Malaikat malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan

  Dalam hal ini, orang tua adalah faktor penting dalam keluarga, orang tua merupakan panutan bagi anak-anaknya. Sehingga anak dapat meminta bimbingan, arahan, serta nasehat-nasehat agar a,nak dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam kehidupan sehari - hari dengan baik, khususnya dalam pendidikan di sekolah.

  Atas dasar itu maka Kepedulian yang baik antara orang tua dengan anak khususnya anak yang masa belajar akan mempengaruhi keberhasilan anak dalam belajar dan berprestasi. Karena dengan diperhatikan oleh orang tua, anak akan lebih bersemangat untuk belajar sehingga berprestasi.

  Dari uraian di atas, penulis terdorong untuk meneliti seberapa jauh kebenaran konsep di muka dengan melakukan penelitian di SMP Negeri 2 Sumowono, dengan mengambil judul:PENGARUH KEPEDULIAN ORANG

  TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANAK (Studi pada SMP Negeri 2 Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2009).

1 Departemen Agama K\," AL-Quran dan Terjemahnya,Surabaya", Surya cipta Aksara, 1993, him. 951

  3 B. Rumusan Masalah

  Sebagai basic question atau pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah:

  1. Bagaimana kepedulian orang tua terhadap anak bagi siswa SMP Negeri 2 Sumowono

  2. Seberapa tinggi prestasi belajar yang dicapai siswa SMP Negeri 2 Sumowono.

  3. Adakah pengaruh kepedulian orang tua terhadap prestasi belajar anak.

  C. Tujuan Penelitian Sebagai konsekuensi dari permasalahan pokok, maka tujuan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui tingkat kepedulian orang tua terhadap anaknya di SMP Negeri 2 Sumowono.

  2. Untuk mengetahui seberapa tinggi prestasi belajar siswa SMP Negeri 2 Sumowono.

  3. Untuk mengetahui adakah pengaruh kepedulian orang tua terhadap prestasi belajar anak di sekolah.

  C

  r

  4 D. Hipotesis Penelitian

  Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Atau sarana penelitian ilmiah yang penting dan tidak bisa ditinggalkan, karena merupakan inststrumen kerja dari teori.2

  Dalam sebuah teori menyatakan bahwa kunci kepedulian antara orang tua terhadap anaknya akan dapat menumbuhkan sikap kasih sayang begitu juga sebaliknya semakin rendah kepedulian orang tua terhadap anak maka akan dapat menimbulkan suatu pengaruh yang kurang baik pada anak.

  Berdasarkan anggapan dasar tersebut, maka hepotesis yang dikemukakan adalah :

  “Ada Pengaruh kepedulian orang tua terhadap prestasi belajar anak di sekolah Dengan kata lain “makin tinggi kepedulian orang tua dengan anak makin baik prestasi yang dicapai di sekolah”.

E. Kegunaan Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberi informasi yang jelas tentang kepedulian orang tua terhadap prestasi belajar anak, dari informasi tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis maupun teoritik, yaitu:

  1. Secara praktis,bagi orang tua terdapat kepedulian dan dukungan dari orang tua dapat memberi pengaruh positif terhadap prestasi belajar anak sehingga dapat terpacu untuk lebih berprestasi dalam belajar di sekolah.

2 Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi.,” Metode Penelitian survai ”, PT. Midas Surya Grafindo, Jakarta, 1989, him 43.

  5

  2. Secara teoritis, diharapkan dapat memberikan dorongan atau sumbangan, dalam pendidikan pada umumnya, khususnya dapat mempererat hubungan antara orang tua dan anak yang diperoleh dari penelitian lapangan.

  F. Definisi Operasional

  1. Kepedulian orang tua dengan anak Kepedulian dapat diartikan mengindahkan ,manghiraukan, memperhatikan, mencampuri. Sedangkan orang tua mempunyai arti orang yang bertanggung jawab atas perlindungan, perhatian dan membimbing perkembangan anaknya. Anak dapat diartikan turunan yang kedua, manusia yang masih kecil, orang yang termasuk dalam sesuatu golongan

  • •5 r pekerjaan ( keluarga dan sebagainya).

  Kepedulian orang tua dengan anak yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan keharmonisan atau kedekatan antara orang tua dengan anak sehingga dapat tercipta suasana yang rukun, damai dan sejahtera dalam keluarga. Orang tua berkewajiban untuk melindungi, memperhatikan dan membimbing perkembangan anaknya. Indikator kepedulian orang tua terhadap anak :

  a. Orang tua memperhatikan kegiatan anaknya baik di sekolah maupun di rumah.

  b. Orang tua mendukung kegiatan anaknya yang bersifat positif.

  c. Anak selalu menanyakan hal-hal yang belum diketahui kepada orang tua. 3

3 Poerwa darminta,” Kamus Umum Bahasa Indonesia", PT. Balai Pustaka, Jakarta, 1992, him 722.

  d. Anak selalu bersifat terbuka terhadap orang tua.

  e. Orang tua mendampingi belajar anak.

  f. Orang tua melengkapi dan menyediakan sarana belajar anak.

  2. Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah achievement yaitu pencapaian keahlian atau sekumpulan pengetahuan yang dicapai atau ketrampilan yang dikembangkan. Dan meliputi ranah kognitif ( pengetahuan, konsep, dan prinsip pemecahan masalah dan kreatifitas ), ranah efektif ( perasaan, sikap, dan kreatifitas) dan ranah psikomotor.

  Prestasi belajar dapat juga diartikan hasil belajar yang nampak dalam tingkah laku siswa. Dari prestasi yang diberikan oleh siswa, dapat dilihat secara nyata apakah yang dituju sudah diperoleh atau belum. Berdasarkan beberapa definisi mengenai prestasi belajar maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa dalam kurun waktu tertentu yang nampak dalam tingkah laku.

  Sedangkan yang dimaksud dengan anak dalam penelitian ini adalah siswa kelas IXB SMP Negeri 2 Sumowono pada semester I tahun 2009.

  Hal tersebut dikarenakan dikelas IXB adalah diambilkan anak dari kelas

  VIII secara acak maksudnya anak-anak tersebut mempunyai kemampuan yang rendah,sedang dan tinggi begitu pula kelas VIII lainnya,yang tujuannya adalah untuk mempersiapkan anak didik dalam menghadapi

  Ujian Nasional yang waktunya begitu dekrt. Demikian penegasan istilah

  6 r

  7

  yang penulis paparkan dengan maksud untuk menghindari salah tafsir yang sekaligus sebagai pembatasan masalah.

  G. Metode Penelitian Sebelum penelitian, peneliti menggungkapkan metodologi pengumpulan jenis data yang akan dicari. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini sebanyak dua jenis yaitu :

  1. Data primer, yaitu data variabel yang akan diteliti yakni kepedulian orang tua terhadap prestasi belajar.

  2. Data sekunder, yaitu data yang akan mendukung penelitian ini akan tetapi tidak termasuk dalam subyek penelitian.

  Pada dasamya desain dalam penelitian kuantitatif meliputi penentuan pemilihan subyek dari mana informasi atau data akan diperoleh, teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data, prosedur, yang ditempuh imtuk pengumpulan yang akan diselenggarakan.

  Setelah mengetahui data yang diperlukan dalam penelitian ini, langkah berikutnya adalah menentukaan langkah-langkah pengumpulan data. Adapun langkah-langkah yang penulis tempuh adalah sebagai berikut:

  1. Menentukan subyek penelitian Adapun beberapa hal yang menyangkut obyek penelitian ini yaitu :

  a. Populasi Yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, hewan, benda, dan tumbuhan. Segala sesuatu peristiwa sebagai sumber data yang

  8

  mempunyai karakteristik tertentu dalam penelitian4.Yang menjadi populasi adalah siswa-siswi kelas IX B SMP Negeri 2 Sumowono pada semester I yang terdiri dari satu kelas sebanyak 30 siswa.

  b. Sampel dan teknik sampling Sampel adalah sebagian anggota populasi yang memberikan keterangan atau data yang diperlukan dalam suatu penelitian5. Adapun teknik penulis gunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik Sampel Total yaitu dengan mengambil keseluruhan siswa sebagai sampel sejumlah 30 siswa dari jumlah sampel seluruhnya yaitu 126 siswa

  2. Teknik pengumpulan data Dengan pertimbangan kondisi subyek dan indikator penelitian dari dua variabel yang akan diteliti maka penulis memutuskan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

  a. Metode angket Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang di sampaikan kepada responden untuk mendapat informasi yang ia ketehui.Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui seberapa tinggi kepedulian orang tua dengan anak.

  4 Hermawan Warsito, “Pengantar Methodologi Penelitian Baku Panduan Mahasiswa ” ,PT. Gramedia Pustaka Utama,Jakarta,him 49

  5 M. Toha Anggoro, ” Metode Penelitian ”, Universitas Terbuka, Jakarta, him. 43

  9

  b. Metode dekomentasi Metode dokumentasi yaitu jumlah besar data yang telah tersedia berupa hasil-hasil belajar. Dalam penelitian ini metode dokumentasi menggunakan nilai rata-rata raport semester I pada kelas IX B tahun pelajaran 2009/2010.

  3. Teknik analisis Analisis ini memakai analisis data kuantitatif yaitu data yang dikumpulkan kemudian dianalisis, dijelaskan hasilnya dengan angka.

  Kemudian dalam penganalisaan, memakai teknih statistik untuk mencari ada tidaknya pengaruh hubungan orang tua terhadap pretasi belajar anak Rumus yang dipakai adalah Product M oment6.

  XXY - (EX) (EY) Keterangan: rXY = Koefisien antara variablel x dan y

  X Y = Perkalian antara x dan y X2 = Variabel pengaruh Y2 = Variabel terpengaruh

  N = Jumlah sampel yang disediakan □ = jumlah 6Sutrisno Hadi ''Statistik JilidZ/”,Gaedjah Mada University Press, Yogyakarta, 1997,him 294.

  10 H. Sistematika Penulisan Skripsi

  BAB I :Pendahuluan, pada bab ini berisikan latar belakang masalah,rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, kegunaan penelitian, defmisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

  :Landasan Teori, dalam bab ini membahas dua sub pokok tentang

  BAB II Kepedulian orang tua terhadap prestasi anak dan prestasi belajar BAB III :Hasil Penelitian, dalam bab ini berisikan tentang gambaran umum lokasi dan subyek penelitian dan penyajian data variabel. BAB IV :Analisis Data, dalam bab ini berisikan tentang analisis deskriptif (masing- masing variabel), pengujian hipotesis dan pembahasan. BAB V :Penutup, dalam bab ini berisikan kesimpulan, saran, daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar riwayat hidup penulis.

  11 BAB II LANDASAN TEORI A.KEPEDULIAN ORANG TUA

  keluarga adalah suatu ikatan persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian atau tanpa anak baik anaknya sendiri atau adopsi dan tinggal dalam sebuah rumah tangga.

  Dalam keluarga peranan orang tua terhadap anak sangat besar sekali lebih lebih ayah dan ibu keduanya adalah seorang pemimpin yang bertanggung jawab pada keluarganya.Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

  \C> JA&

dill diill J 3^ J JlS t dill 0^ I CP 3

  

(XP*JiA3 £ b ? W l . 4-uPj CP £ lj j*SLlS AJc

  j a xa p j

  SI I lj . ALc- Ij CP J J*** 3 Akl (J* £ b b* j f t j . A

  I CP

  u j

  

JU £ lj p J tiJ lj . l^uc-lj CP \+*3J C ^ Ij

(JfioA, A j j j j j j q

  C-I ££ £ lj . A C-I

  C- ddxuj A.

  dc. Artinya:”Dar/ lbnu Umar ra,ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW

  

pertanggungjawaban atas kepemimpinannya .Isteri adalah pemimpin dirumah

suaminya dan akan dimintai pertanggungjawaban atas bersabda : ”Kalianadalah

pemimpin,yang akan dimintai pertanggungjawaban.Penguasa adalah pemimpin

  12

dan akan dimint ai pertanggungjawaban at as kepemimpinannya.Suami adalah

pemimpin keluarganya dan akan dimintai kepemimpinannya..Pelayan adalah

pemimpin dalam mengelola harta tuannya dan akan dimintai

pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya.Oleh karena itu kalian sebagai

pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya

.’’ (HR.Bukhari dan Muslim)7.

  Dalam hadist lain Rasulullah SAW bersabda :

  y a (_)£ Aaic. all! alii (J jjoi J (J Is (J Is Cji Vl CjF’ 4 j j I Aj 1 J j j l i . A j Ixul Ajc- o^iaall o

  Aj ( A j Ic- (jjala ) L luxaj j

   I Artinya: ’’Dari Aswad bin Sari ’ r.a., berkata: Bersabda Rasulullah SA W : Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, maka kedua orang tuanyalah yang meyahudikannya atau menasronikannya atau memajusikannya(HR.Bukhari dan Muslim)8.

  Diantara penjelasan hadist tersebut adalah baik seorang suami maupun isteri harus lebih waspada dan hati-hati dalam mendidik anak. Mampukah ia atau tidak untuk membimbing mengarahkan putra puterinya kearah yang lebih baik,lebih- lebih pada zaman global isasi ini yang penuh dengan tantangan dan rintangan yang semua serba modem dan canggih .Oleh karena itu orang tua bertanggung

7 Achmad Sunarto “Terjemah Riyadhussulihin",Pustaka Amani,Jakarta,Cet IV,Juli 1999 M,hlm 603

  

8Imam Jalaludin bin Abi Bakar As-SuyuU,,Al-Jam i’ussag/:ir”,Da.m\ kutub Al-Ilmiyah,Bairut

Libanon,Juz 1 ,911 H,hlm396

  13

  j awab penuh bagi keluarganya anak-anaknya sebagai generasi masa depan agama bangsa dan Negara.

  1. Pengertian kepedulian orang tua dengan anak Sebelum membahas lebih lanjut tentang kepedulian orang tua terhadap, anak maka lebih dulu akan dijelaskan tentang pengertian keluarga sebagaimana dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut : a. Keluarga adalah lembaga sosial yang paling dasar.

  b. Keluarga adalah persekutuan antara suami istri dengan atau tanpa anak, atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang telah sendirian dengan anak-anaknya.

  c. Keluarga adalah ikatan kelompok sosial yang terkecil.

  d. Keluarga adalah persatuan antara dua orang atau lebih yang umumnya terdiri dari ayah, ibu dan anak.

  e. Keluarga adalah sekelompok manusia yang terdiri dari suami, istri, anak- anak yang terikat atau didahului dengan pemikahan.

  Berdasarkan definisi mengenai keluarga oleh beberapa ahli tersebut di atas, maka dapat disimpulkan unsur yang terkandung dalam pengertian keluarga adalah sebagai berikut:

  a. Keluarga merupakan perserikatan hidup antara manusia yang paling dasar dan kecil.

  b. Perserikatan itu paling sedikit terdiri dari dua orang dewasa yang berlainan jenis kelamin.

  c. Perserikatan itu berdasarkan ikatan darah, perkawinan dan atau adopsi.

  14

  d. Adakalanya keluarga hanya terdiri dan seorang laki-laki saja atau seorang perempuan saja dengan atau tanpa anak9.

  Dengan mengetahui unsur-unsur yang terkandung tersebut, maka dapat dirumuskan bahwa pengertian keluarga adalah suatu ikatan persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian atau tanpa anak baik anaknya sendiri atau adopsi dan tinggal dalam sebuah rumah tangga.

  Hubungan orang tua dengan anak dapat teijadi dalam keluarga yang merupakan lingkungan hidup pertama dimana anak memperoleh pengalaman- pengalaman pertama yang sudah mempengaruhi jalan hidupnya. Disinilah tugas orang tua untuk menjadi pembimbing anaknya, supaya perkembangan anak yang dialami pada permulaan hidup dapat berlangsung sebaik-baiknya tanpa ada hambatan dan gangguan yang berarti.

  Ada beberapa ahli yang mendefinisikan tentang kepedulian orang tua dengan anak di ambil dari buku sosiologi pendidikan karangan ST Vembriarto, diantarantya:

  a. Fromm berpendapat bahwa anak yang dibesarkan dalam keluarga yang bemuansa demokratis, perkembangannya lebih lues dan dapat menerima kekuasaan secara rasional. Sebaliknya anak yang dibesarkan dalam

  

9 Sayekti Punosuwamo, Bimbingan dan Konseling Keluarga, PT Menara Mas offset, Yogyakarta,

him. 9

  15

  suasana keluarga otoriter memandang kekuasaan sebagai suatu yang harus ditakuti dan bersifat magi. Ini mungkin menimbulkan sifat tunduk secara membuta kepada kekuasaan atau justru sikap menentang kekuasaan. Artinya hubungan orang tua dengan anak harus selaras dan harmonis dan demokratis sehingga anak dapat berkembang dan bersifat rasional dalam menerima perintah dari orang tua.

  b. Sheldon dan Eleanor Glueck menunjukkan bahwa anak nakal yang berasal dari keluarga yang bersikap menolak atau acuh tak acuh terhadap anak.

  Anak-anak nakal yang berasal dari keluarga yang bersifat menolak ini umumnya mempunyai sifat curiga terhadap orang lain dan suka menentang kekuasaan. Mereka tidak lagi terkesan oleh hukuman karena sudah terlalu banyak mengalami hukuman dari orang tua. Artinya orang tua harus selalu menjadi panutan dan selalu mengarahkan anaknya untuk bijaksana dan bersifat baik, melatih menjalankan tugasnya dengan ikhlas dan tulus.

  c. Davit Levy berpendapat bahwa hubungan orang tua dengan anak teijadi dalam beberapa bentuk, antara lain : 1) . Orang tua yang mendominasi anak

  2) . Orang tua yang memanjakan anak Menurut pendapat-pendapat para ahli dia atas kepedulian orang tua dengan anak mempunyai pengaruh yang besar terhadap pengembangan diri anak dalam proses kehidupannya. Atau dapat diartikan kepedulian orang tua dengan anak adalah kepedulian yang terjadi antara kedua orang tua dengan anak dalam membimbing dan mendidik serta menuntun dalam proses perkembangan

  16

  kepr ibadian anak secara harmonis, rukun dan bahagia dalam menuju proses perkembangan kepribadian anak.

  Sepanjang pengetahuan kita maka tidak ada orang tua yang dengan sengaja mendidik anaknya supaya tidak berhasil dalam hidup. Setiap orang tua mengharapkan anaknya kelak menjadi orang yang sukses. Tetapi dalam kenyataannya tidak semua orang tua, pendidik, berhasil mencapai tujuan pendidikan.

  Sikap orang tua mempengaruhi cara mereka memperlakukan anak, dan perlakuan mereka terhadap anak sebaliknya mempengaruhi sikap anak terhadap mereka dan perilaku mereka. Pada dasamya hubungan orang tua dengan anak tergantung pada sikap orang tua.

  Jika sikap orang tua menguntungkan, kepedulian orang tua dengan anak dan anak akan jauh lebih baik ketimbang bila sikap orang tua tidak positif.

  Banyak kasus penyesuaian yang buruk pada anak maupun pada orang dewasa dapat ditelusuri kembali kehubungan awal orang tua dengan anak yang kurang baik akibat sikap orang tua. Sikap ini walaupun terselubung dalam perilaku yang dari luar menunjukkan sikap positif, sebenamya merugikan.

  Perasaan bersalah karena merasa tidak puas karena mendapat anak perempuan, padahal yang diinginkan anak laki-laki, dapat membuat orang tua tampak sangat menerima puterinya karena mereka terlalu lunak dan baik terhadap puteri itu.

  17 Sikap orang tua sangat menentukan kepedulian terhadap keluarga sebab

  sekali kepedulian ini terbentuk, mereka cenderung bertahan. Jika sikap ini positif, tidak akan ada masalah. Tetapi bila sikap ini merugikan, sikap ini cenderung bertahan bahkan dalam bentuk terselubung, dan mempengaruhi kepedulian orang tua dengan anak sampai pada masa dewasa.

  Seperti semua sikap, sikap orang tua terhadap anak mereka merupaka hasil belajar. Banyak faktor yang ikut menentukan sikap apa yang akan dipelajari, yang paling umum diantaranya adalah sebagai berikut:

  Pertama,

  konsep ”anak idaman” yang terbentuk sebelum kelahiran anak f sangat diwamai romantisme dan didasarkan atas gambar anak ideal orang tua itu. Bila anak gagal memenuhi harapan orang tua, orang tua merasa kecewa dan mulai bersikap menolak.

  Kedua, Pengalaman awal dengan anak mewamai sikap orang tua terhadap

  anaknya sendiri. Orang tua yang sebagai anak keluarga yang besar, dulu diharuskan untuk mengasuh adik-adiknya mimgkin mempunyai sikap yang kurang positif terhadap semua anak, termasuk anaknya sendiri, berbeda dengan orang tua yang sebagai anak mempunyai pengalaman yang bahagia dengan saudara kandungnya.

  Ketiga, Nilai budaya mengenai cara terbaik memperlakukan anak, secara

  otoriter, demokratis maupun permisif, akan mempengaruhi sikap orang tua dan cara mereka memperlakukan anak mereka sendiri.

  18 Keempat,

  orang tua yang menyukai peran orang tua, merasa bahagia, dan mempunyai penyesuaian yang baik terhadap perkawinan, mempunyai sikap yang mencerminkan penyesuaian yang baik ini terhadap anak mereka.

  Kelima, bila orang tua merasa mampu berperan sebagai orang tua, sikap

  mereka terhadap anak dan perilakunya jauh lebih baiak dibandingkan sikap mereka yang merasa kurang mampu dan ragu-ragu.

  Keenam, orang tua yang merasa puas dengan jenis kelamin, jumlah, dan

  ciri-ciri watak anaknya mempunyai sikap yang lebih menguntungkan dari orang tua yang merasa tidak puas.

  Ketuju, kemampuan dan kemauan untuk menyesuaikan diri dengan pola

  kehidupan yang berpusat pada keluarga sesudah bertahun-tahun menikmati pola yang egosentris akan menetukan bagaimana sikap orang tua terhadap anak yang menyebabkan diperlakukannya pergeseran dalam peran ini.

  Kedelapan,

  jika alasan untuk mempunyai anak adalah mempertahankan perkawinan yang retak dan hal ini tidak berhasil, sikap terhadap anak akan sangat kurang positif dibandingkan dengan sikap orang tua yang menginginkan anak untuk memperbesar kepuasan mereka dengan perkawinan mereka.

  Kesembilan, Cara anak bereaksi terhadap orang tua mempengaruhi sikap

  orang tua terhadapnya. jika anak menunjukkan'cinta kasihnya dan bergantung pada orang tuanya, reaksi orang tua terhadap mereka sangat berbeda daripada

  r

  bila anak itu mandiri dan lebih akrab dengan orang lain daripada dengan mereka.

  2.Faktor-faktor yang mempengaruhi kepedulian orang tua terhadap anak Sebagaimana pengertian-pengertian di atas bahwa kepedulian orang tua terhadap anak memiliki beberapa faktor sebagai berikut: a. Faktor orang tua

  Orang tua merupakan salah satu faktor yang paling penting, karena tanpa adanya faktor ini maka hubungan orang tua dengan anak tidak mungkin berlangsung. Oleh karena itu faktor orang tua tidak bisa digantikan oleh faktor lain. Orang tua merupakan orang yang bertanggung jawab untuk melindungi, memperhatikan dan membimbing perkembangan anaknya.

  b. Faktor anak Anak dapat diartikan keturunan yang dilahirkan oleh seorang ibu.

  Faktor ini dapat menjadikan hubungan orang tua dengan anak berlangsung.

  c. Faktor tujuan Tujuan kepedilian merupakan faktor penting karena merupakan arah yang hendak dituju. Tujuan ini dapat diartikan kepedulian antara orang tua dengan anak dapat berlangsung secara baik yang menggambarkan kedekatan sehingga tercipta suasana yang rukun, damai dan berhasil dalam proses pembimbingan terhadap anak.

  19

  2 0

  d. Faktor lingkungan Faktor lingkungan ini terbagi menjadi tiga yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Hubungan orang tua dengan anak dapat terpengaruh dari ketiga lingkungan tersebut.

  3. Bentuk-bentuk kepedulian orang tua dengan anak Untuk mengetahui sejauh mana kepedulian orang tua dengan anak, maka dapat diperinci dengan beberapa bentuk kepedulian orang tua. Diantarany: a. Orang tua menyayangi dan melindungi anak. r

  Sikap ini sering terlihat pada ibu yang cukup banyak waktu dan memberikan seluruh waktunya untuk merawat anaknya. Beberapa sikap terlalu menyayangi atau banyakan aveksi:

  1. Maternal : sikap seorang ibu yang terlalu menyayangi, dapat disebabkan ibu tersebut memang terlalu banyak sifat keibuan atau ibu mempunyai perasaan bersalah yang ingin ditutupi dengan cara se waktu-waktu menunjukkan peninjauan.

  2. Non maternal : sikap nenek, kakek, ayah dan saudara lain yang terlalu menyayangi dan memanjakan.

  Akibat sikap terlalu banyak aveksi, dapat kita lihat dari terbentuknya sifat-sifat anak sebagai berikut: a. Sulit mengadakan penyesuaian sosial

  b. Penuntut, minta perhatian kasih sayang dan minta dilayani c. Egois, tidak sabar, mengadat kalau tidak dilayani atau ditolak.

  2 1

  d. Merajalela bila sendirian menjadi gelisah kecuali bila ada buku- buku bacaan atau kesibukan lainnya.

  e. Pintar berbicara

  b. Pemanjaan yang berlebihan Sikap memanjakan anak sering terlihat pada orang tua yang masa kecilnya telah mengalami sendiri kesukaran ekonomi, sehingga ingin mengabulkan setiap permintaan anak. Sebab-sebab dari pemanjaan : 1) . Pemanjaan yang mumi karena mereka terlalu menyayangi anak.

  2) . Pemanjaan sebagi reaksi orang tua yang menolak anaknya lalu merasa bersalah dan memanjakan secara berlebihan pada waktu- waktu tertentu saja.

  c. Kekhawatiran yang luar biasa Pada umumnya orang tua khawatir akan kesehatan anaknya. Hal ini timbul bersama naluri orang tua untuk melindungi anaknya. Akan tetapi acap kali terlihat orang tua yang kekhawatirannya berlebihan.

  Yang kemungkinan antara lain disebapkan oleh : 1) . Salah seorang anaknya telah meninggal, mungkin juga anak dari teman atau saudara menderita sakit berat.

  2) . Hanya mempunyai seorang anak saja, sehingga cita-cita dan harapan ditumpuhkan pada anak tunggal tersebut

  f-

  3) . Orang tua yang tidak bahagia, sering cekcok karena tidak cocok 4) . Seorang ibu yang hanya memusatkan pikiran pada rumah tangga dan tidak ada minat terhadap suatu di luar rumah tangga.

  22 Menurut Diana Baurind ( dikutip dalam Soetorminah Sukadji )

  sikap orang tua terhadap anak dapat diklasifikasikan dalam tiga golongan, antara lain : a. Sikap autoritarian

  Kontrol terhadap anak ditujukan untuk mendapatkan kepatuhan segera maupun jangka panjang. Kepatuhan biasa ditegakkan dengan berbagai jalan, seiring dengan hukuman fisik atau kekerasan lain. Jarang diusahakan adanya keterangan mengenai aturan-aturan maupun larangan. Jawaban yang sering terdengar adalah ” Pokoknya,

  ... !” biasanay orang tua membentuk dan mengefaluasi anak berdasarkan prilaku yang telah dimapankan dan standamya absolut.

  b. Sikap permisif Orang tua yang bersikap begini percaya bahwa mereka harus selalu menanggapi anak sebagai seorang pribadi dan mendorong mereka untuk otonom. Orang tua begini cenderung menggantungkan diri pada penalaran dan manipulasi, tidak menggunakan kekuasaan secara terang-terangan. Anak lebih bebas berbuat sekehendaknya dan orang tua tidak perlu dianggap berkuasa dan tidak mendorong anak- anaknya untuk patuh.

  c. Sikap Autoritatif Ini merupakan kombinasi terbaik antara keduanya. Kontrol yang dipakai menekankan perkembangan otonomi anak dalam batas yang masuk akal. Ada cukup kebebasan dan tidak dikekang oleh orang

  23

  tua. Orang tua menggunakan segala yang dapat dipakai untuk mendapatkan kontrol terhadap perilaku anak : Penalaran atau alasan- alasan, kekuasaan secara terbuka atau pengukuhan psikologis. Mereka lebih mendorong adanya take and gave berbentuk verbal, berpartisipasi dalam menemukan alasan dibelakang suatu kebijaksanaan, dan mendesakkan larangan-larangan bila anak tidak mau patuh terhadap aturan yang telah disetujui bersama10

  B . P resta si B ela ja r f

  1. Pengertian prestasi belajar Ada beberapa definisi tentang prestasi belajar, antara lain :

  a. Prestasi belajar adalah achievement yaitu pencapaian keahlian atau sekumpulan pengetahuan yang dicapai atau keterampilan yang dikembangkan dan meliputi ranah kognitif ( Pengetahuan, konsep, dan prinsip pemecahan masalah dan kreatifitas) dan ranah psikomotor.

  b. Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang nampak dalam tingkah laku siswa. Dari prestasi yang diberikan oleh siswa dapat dilihat secara nyata apakah yang dituju sudah diperoleh atau belum. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil dari belajar dalam tingkah laku siswa yang dapat dilihat secara nyata dengan bertambahnya keahlian dan pengetahuan serta keterampilan dan ditempuh dalam waktu yang lama.

10 ST. Vembriarto, ” Sosiologi Pendidikan ”, PT Andi Offset, Yogyakarta, 1990, him 51

  24

  2. In dikator prestasi belajar Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Namun demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa murid , sangat sulit. Hal ini disebabkan perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible( tidak dapat diraba). Oleh karena itu, yang dapat dilakukan guru dalam hal ini adalah hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan diharapkan dapat mecerminkan perubahan yang teijadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun yang berdimensi karsa.

  Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa sebagaimana yang terurai diatas adalah mengetahui garis-garis besar indikator yang dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur.

  C

  25 Tabel 1 Jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi Prestasi R anah/Jenis Prestasi Indikator

  2. Pemberian tugas a.Sintetis (membuat paduan

  1. Tes tertulis

  2. Dapat menggunakan secara tepat

  2. Pemberian tugas

  3. Observasi

  5. Analisis ( pemeriksaan dan

  

2. Dapat menguraikan

  1. Tes tertulis pemilahan secara teliti)

  3. Dapat mengklasifikasikan

  

4. Dapat menghubungkan

  4. Penerapan

  3. Tes tertulis baru dan utuh )

  

5. Dapat menyimpulkan

  4. Pemberian tugas

  6. Dapat mengeneralisasikan

  6. Ranah Rasa ( Afektif) a.Penerimaan

  1. Menunjukkan sikap menerima

  1. Tes tertulis

  2. Menunjukkan sikap menolak

  1. Dapat memberikan contoh

  2. Tes tertulis lisan sendiri

  Cara Evaluasi 1. Ranah Cipta

  3. Observasi

  ( Kognitif

  )

  1. Pengamatan

  1. Dapat menunjukan

  1. Tes lisan

  

2. Dapat membandingkan

  2. Tes tertulis

  

3. Dapat menghubungkan

  2. Ingatan

  2. Dapat mendefmisikan dengan

  

4. Dapat menyebutkan

  1. Tes lisan

  5. Dapat menunjukkan kembali

  2. Tes tertulis

  3. Observasi

  3. Pemahaman

  

1. Dapat menjelaskan

  1. Tes lisan

  2. Tes skala sikap

  26

  2. Tes tindakan lainnya.

  1. Pemberian tugas

  2. Menjelmakan dalam pribadi dan ekspresif perilaku sehari-hari

  2. Observasi

  e. Keterampilan bergerak dan

  1. Mengkoordinasikan gerak mata,

  1. Observasi bertindak tangan, kaki dan anggota tubuh

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Studi Kasus pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Boyolali Tahun 2005/2006) - Test Repository

0 0 95

PENGARUH TINGKAT SOSIAL EKONOMI TERHADAP KESADARAN ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE PERGURUAN TINGGI (Studi Korelasi Pada Keluarga Muslim di Desa Sidoharjo, Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang) - Test Repository

0 0 84

KORELASI ANTARA KEPEDULIAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN AGAM A ISLAM TERH ADAP AK H LAK UL KARIM AH ANAK (Studi Kasus pada Masyarakat Desa Tanggulrejo, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang Tahun 2006)

0 1 102

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASIBELAJAR MEMBACA AL QUR’AN (Studi Kasus pada Santri TPQ Hidayatush Shibyan Desa Brabo Kec. Tanggungharjo Kab. Grobogan Tahun2006) - Test Repository

0 0 83

PENCARUH SIKAP DEMOKRATIS ORANG TUA TERHADAPK REATIVITAS ANAKD I SEKOLAH (Studi Kasus Pada Siswa Ml Tholabiyah Tcgaron Kec. Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2008) - Test Repository

0 0 91

PENGARUH PERAN ORANG TUA ASUH TERHADAP KEPR1BADIAN ANAK DI PANTIASUHAN ULYA DESA KALIBENING KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN 2009 - Test Repository

0 0 102

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP KEPEDULIAN SISWA MENGIKUTI PELAJARAN PAI (Studi Kasus SMAN 2 Ungaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 20052006) SKRIPSI

0 0 112

PERANAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN SPIRITUAL ANAK DALAM PERSPEKTIF ISLAM - Test Repository

0 2 89

PENGARUH KEPRIBADIAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU IHSAN PADA ANAK (Studi Kasus pada Siswa Madrasah Tsanawiyah Sudirman Kopene, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang Tahun 2007)

0 0 90

PENGARUH PERILAKU IHSAN TERHADAP PERILAKU BELAJAR Studi Kasus Pada Siswa Madrasah Ibtidaiyah Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun 2009 - Test Repository

0 0 83