PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR MELALUI METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION(STAD) DAN MEDIA POP-UP BOOK PADA SISWA KELAS III MI NEGERI 9 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendid

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR MELALUI METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION(STAD)

  

DAN MEDIA POP-UP BOOK

PADA SISWA KELAS III MI NEGERI 9 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : Khasanah Lestari NIM: 11514108 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERIBANGUN DATAR

MELALUI METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION(STAD)

DAN MEDIA POP-UP BOOK PADA SISWA KELAS III MI NEGERI 9 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

  

Sarjana Pendidikan

(S.Pd) Oleh : Khasanah Lestari NIM: 11514108 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

  

MOTTO

“Pendidikan yang sesungguhnya akan melahirkan harapan

dan keyakinan”

  

PERSEMBAHAN

  Bismillahirohmanirrrohim. Puji syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya dalam menyelesaikan karya ini.

  Kupersembahkan karya ini kepada : 1.

  Kedua orang tua ku tercinta (Bapak Suharno dan Ibu Suciati) yang selalu membimbingku, menasehatiku, memberikan do’a, kasih sayang, motivasi dan material dalam kehidupanku.

  2. Saudara-saudara ku tersayang (Intan, Satriyo dan Akbar) yang telah memberikan semangat dalam mengerjakan skripsi ini.

  3. Ginanjar Adi Wibowo yang selalu menemani, memberi masukan berupa kritik dan saran yang membangun serta tak pernah lelah menyemangatiku.

  4. Bapak dan ibukos orangtua kedua ku di salatiga.

  5. Kos bahagia ( mba inna, mba erni dan dek zul) terimakasih atas saran, nasehat dan semangatnya.

  6. Seluruh teman seperjuangan PGMI angkatan 2014 khususnya PGMI D yang telah memberikan dukungan dan semangat.

  7. Teman-teman PPL MI Ma’arif Pulutan (Mita, Putri, Sofiatun, Amanah, Ima, Salis, Ela, dan Lilik).

  8. Teman-teman KKN Kedungrejo Posko 70 (Zum, Sofiyah, Wahyu dan Naila).

  9. Kepala Sekolah MIN 9 Boyolali yang telah mengizinkan melakukan penelitian disekolah tersebut.

  10. Guru-guru MI Munawaroh Glagahombo tempatku bertukar pikiran dan pengalaman.

11. Semua pihak yang tidak dapat di sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis hingga dapat diselesaikan penyusunan skripsi ini.

KATA PENGANTAR

  Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmatNya. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan nabi Muhammad SAW yang telah menuntun manusia kepada jalan yang lurus untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat selesai berkat motivasi, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada : 1.

  Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga 2. Bapak Suwardi, M.Pd Ketua Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Ibu Peni Susapti, S.Si,. M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).

  4. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan dan motivasi serta pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

  5. Bapak Sukron Ma’mun S.Hi., M.Hi selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membantu penulis selama menuntut ilmu di IAIN Salatiga.

  6. Kepada bapak dan ibu dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmu dan pengalaman dengan penuh kesabaran.

  

ABSTRAK

  Lestari, Khasanah. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Bangun

  Datar Melalui Metode Student Teams Achievement Division (STAD) dan Media Pop-Up Book Pada Siswa Kelas III MIN 9 Boyolali Tahun

Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Dra. Siti Asdiqoh, M.Si Kata Kunci : Hasil belajar matematika, Metode Student Teams Achievement Division (STAD) dan Media Pop-Up Book Pendidikan dasar merupakan hal penting dalam perkembangan belajar anak mulai usia 6-12 tahun. Setiap jenjang pendidikan formal mempunyai kurikulum. Kurikulum SD/MI meliputi pembelajaran yang ditempuh mulai dari kelas I sampai

  kelas VI. Kurikulum matematika untuk pendidikan formal pada jenjang sekolah dasar hanya dipandang sebagai kumpulan keterampilan berhitung seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Akibatnya penguasaan dengan baik keterampilan tersebut dipandang hal yang memadai bagi siswa dalam belajar matematika.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika materi bangun datar melalui metode Student Teams Achievement Division (STAD) dan media Pop-Up Book pada siswa kelas III MIN 9 Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas pada siswa kelas III MIN 9 Boyolali dengan dua siklus.

  Metode pengumpulan datanya menggunakan tes, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Student Teams Achievement

  

Division (STAD) dan media Pop-Up Book pada pembelajaran matematika materi

  bangun datar dapat mempermudah guru mencapai tujuan pembelajaran dan dapat menuntaskan hasil belajar siswa kelas III MIN 9 Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018. Hal ini terlihat dari peningkatan hasil rata-rata setiap siklusnya. Pada prasiklus yaitu nilai rata-ratanya 49, 41. Nilai rata-rata tersebut meningkat pada siklus I yaitu 59,11 dan pada siklus II yaitu 80,58. Apabila dilihat dari perolehan nilai tertinggi pada setiap siklusnya juga mengalami peningkatan. Pada prasiklus nilai tertinggi yaitu 70, pada siklus I yaitu 75 dan pada siklus II meningkat menjadi 95. Presentase ketuntasan belajar siswa juga mengalami peningkatan yaitu pada prasiklus 23,52%, pada siklus I meningkat menjadi 70,58% dan pada siklus II yaitu 94,11%. Hanya ada 1 siswa yang belum mencapai ketuntasan minimal, dikarenakan siswa tersebut belum lancar dalam membaca. Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat memberikan informasi kepada guru, siswa maupun orangtua untuk dapat meningkatkan hasil belajar matematika.

  

DAFTAR ISI

  Halaman SAMPUL.................................................................................................................... i LEMBAR BERLOGO ............................................................................................... ii JUDUL ....................................................................................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................................ iv PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.................................................................. vi MOTTO ..................................................................................................................... vii PERSEMBAHAN ...................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ............................................................................................... ix ABSTRAK ................................................................................................................. xi DAFTAR ISI ............................................................................................................. xii DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xvi DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xvii

  

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 2

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 2 B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 7 C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 7 D. Kegunaan Penelitian ................................................................................. 7

  E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ........................................ 8

  F. Definisi Operasional ................................................................................. 9

  G. Metode Penelitian ..................................................................................... 11

  H. Sistematika Penulisan Skripsi ................................................................... 18

  

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 20

A.Kajian Teori ................................................................................................ 20 B. Kajian Materi Penelitian ............................................................................ 24

  1. Pengertian Hasil Belajar ....................................................................... 24

  2. Peniliaian Hasil Belajar ........................................................................ 30

  3. Metode STAD ........................................................................................ 33

  4. Media Pop-Up Book ............................................................................. 37

  C. Kajian Pustaka .......................................................................................... 42

  

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ........................................................... 45

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ......................................................... 45 B. Nilai Prasiklus ............................................................................................ 47 C.Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ............................................................... 49 D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ............................................................... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 59

A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 59 1. Hasil Belajar dan Observasi Siklus I ................................................. 59 2. Hasil Belajar dan Observasi Siklus II ................................................ 65 B. Pembahasan .............................................................................................. 71

  

BAB IV PENUTUP ................................................................................................. 74

A. Kesimpulan ................................................................................................ 74 B. Saran 75 Daftar Pustaka 76 LAMPIRAN LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Guru Dan Karyawan MIN 9 Boyolali ............................................... 45Tabel 3.2 Data Siswa Kelas III MIN 9 Boyolali ....................................................... 46Tabel 3.3 Data Hasil Belajar Siswa Prasiklus ........................................................... 47Tabel 4.1 Data Perolehan Hasil Belajar Siswa Siklus I ............................................. 59Tabel 4.2 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ..................................... 60Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Guru Siklus I ............................................................... 61Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I .............................................................. 63Tabel 4.5 Data Perolehan Hasil Belajar Siswa Siklus II ............................................ 65Tabel 4.6 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II ................................... 67Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Guru Siklus II ............................................................... 68Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II ............................................................. 69Tabel 4.9 Hasil Tes Formatif ..................................................................................... 71Tabel 4.10 Diagram Hasil Tes Formatif Persiklus ..................................................... 72

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Penelitian Tindakan Kelas ................................................ 13Gambar 2.1 Persegi ............................................................................. 22Gambar 2.2 Persegi Panjang ................................................................. 23

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran

  1 Surat Tugas Pembimbing Lampiran

  2 Lembar Bimbingan Skripsi Lampiran

  3 Surat Permohonan Izin Penelitian Lampiran

  4 Surat Keterangan Setelah Penelitian Lampiran

  5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Lampiran

  6 Hasil Tes Formatif Siklus I dan Siklus II Lampiran

  7 Lembar Pengamatan Guru Siklus I Lampiran

  8 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I Lampiran

  9 Lembar Pengamatan Guru Siklus II Lampiran

  10 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II Lampiran

  11 Daftar Nama Kelompok Siswa Lampiran

  12 Dokumentasi Lampiran

  13 Daftar Nilai SKK Lampiran

  14 Riwayat Hidup Penulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dasar merupakan hal penting dalam perkembangan belajar

  anak mulai dari usia 6-12 tahun. Pada fase ini seorang anak sudah dapat merasakan rangsangan intelektual. Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha sadar untuk pengembangan kepribadian yang berlangsung seumur hidup baik di sekolah maupun madrasah (Tohirin, 2009:5). Pendidikan sangat diperlukan oleh setiap individu sebagai bekal untuk menghadapi tantangan masa depan yang semakin berkembang dan penuh persaingan.

  Begitu pentingnya pendidikan, tidak terlepas dari kata belajar. Belajar merupakan perubahan perilaku yang diakibatkan pengalaman (Martinis Yamin: 2008:134). Seorang anak dapat dikatakan telah belajar apabila anak mendapatkan pengalaman. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya anak dapat melaksanakan tugas-tugas seperti membaca, menulis dan menghitung. Proses belajar perlu diorganisasikan sekitar bahan yang penting artinya siswa harus menjumpai kuncinya dan pembuktian yang diperlukan. Pemahaman yang sepenuhnya dan yang sistematis mengenai suatu mata pelajaran dapat dicapai setelah beberapa tahun mengalami pertumbuhan dan perkembangan mental (Slameto, 1991: 44).

  Setiap jenjang pendidikan formal mempunyai kurikulum. Begitu juga pada pendidikan dasar. Kurikulum dalam suatu pendidikan dibentuk supaya dapat mencapai tujuan yang akan dicapai. Kualitas bangsa dimasa yang akan datang bergantung pada pendidikan yang dirasakan anak-anak pada saat ini, terutama dalam pendidikan formal disekolah. Realitas apapun yang dicapai sekolah, ditentukan kurikulum sekolahnya (S.Nasution, 2003:1). Jadi sebagai pelaksana dalam kurikulum terutama guru harus bisa memahami dan mengembangkan kurikulum secara inovatif dan inspiratif dalam suatu pembelajaran.

  Kurikulum SD/MI meliputi pembelajaran yang ditempuh dalam enam tahun mulai dari kelas I sampai kelas VI. Salah satu pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh siswa sekolah dasar yaitu pembelajaran matematika. Kurikulum matematika untuk pendidikan formal jenjang sekolah dasar hanya dipandang sebagai kumpulan keterampilan berhitung seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian bilangan. Akibatnya, penguasaan dengan baik keterampilan tersebut dipandang sebagai hal yang memadai bagi siswa dalam belajar matematika khususnya untuk tingkat sekolah dasar. Padahal jika diteliti, matematika mencakup keterampilan lebih luas dari sekedar berhitung. (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan, 2007: 170)

  Matematika pada hakekatnya merupakan suatu cara berfikir serta memuat ide-ide yang berkaitan. Matematika dapat dipandang sebagai suatu sistem, ide, prinsip dan proses sehingga keterkaitan aspek-aspek tersebut harus dibangun dengan penekanan bukan pada memori atau hafalan melainkan pada aspek penalaran atau intelegensi anak.

  Sebagian siswa mengasumsikan bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit. Padahal hampir semua unsur kehidupan berkaitan dengan matematika. Jadi sedari dini siswa harus diajarkan betapa pentingnya mempelajari matematika. Sebut saja ketika seorang pengrajin kayu akan membuat jendela pastilah sebelumnya kita akan mengukur berapa masing- masing sisi nya. Maka dari itu, guru haruslah pandai mengemas pembelajaran matematika semenarik mungkin. Karena guru merupakan faktor penting dalam keberhasilan suatu pembelajaran.

  Situasi pembelajaran yang menyenangkan juga mendukung faktor keberhasilan suatu pembelajaran. Adapun langkah-langkah yang dapat diambil guru dalam mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran adalah penggunaan metode. Guru harus mampu mengaplikasikan berbagai metode dengan media belajar sehingga siswa bukan hanya duduk, melihat dan mendengarkan penjelasan guru. Karena secara psikologis siswa sekolah dasar masih melihat sesuatu berdasarkan objek nyata bukan abstrak. Maka seorang guru harus mampu menjembatani dengan benda-benda yang konkrit. Selain itu, dalam suatu pembelajaran siswa juga merupakan suatu subjek yang juga memegang peran utama.

  Ketika proses belajar mengajar berlangsung siswa dituntut berkreativitas secara penuh bahkan secara individual mempelajari bahan pelajaran (Hamruni 2012 : 44). Benyamin S.Bloom berpendapat bahwa tingkat keberhasilan atau penguasaan itu dapat dicapai apabila pengajaran yang diberikan secara klasikal bermutu baik. Serta berbagai tindakan korektif terhadap siswa yang mengalami kesulitan dilakukan dengan tepat (Martinis Yamin: 2008:220).

  Keberhasilan suatu pembelajaran juga karena terjadi proses stimulus dan respon. Artinya siswa menanggapi apa yang telah disampaikan oleh guru dan menerapkannya dalam kehidupan mereka dengan baik. Selain itu, adanya umpan balik antara siswa dengan guru. Umpan balik tersebut bisa kita lihat ketika siswa mampu mengerjakan suatu soal yang diberikan oleh guru.

  Berdasarkan diskusi peneliti dengan guru kelas III di MIN 9 Boyolali mata pelajaran matematika kurang efektif dan kondusif dalam penyampaian materi. Hal ini dapat diketahui dari rendahnya hasil belajar matematika materi bangun datar yaitu hanya 4 siswa dari 17 siswa yang tuntas dengan persentase ketuntasan 23.52%.

  Sebagian siswa masih belum paham mengenai beberapa rumus sehingga mereka kurang mengingat rumus-rumus matematika yang diajarkan guru. Menghafal rumus yang dilakukan beberapa siswa mempengaruhi kurang mengingatnya mereka. Seharusnya siswa tidak harus menghafal rumus-rumus tersebut. Mereka harus memahami bagaimana rumus tersebut didapat serta bagaimana mereka menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga rumus-rumus tersebut dapat mereka ingat dan menunjang untuk menjawab persoalan yang diberikan oleh guru.

  Berbagai faktor yang menghambat hasil belajar yang terjadi maka peneliti memberikan solusi tindakan berupa metode dan media yang inovatif dan kreatif sehingga diharapkan mampu mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

  Metode Student Teams Achievement Division (STAD) dan media Pop-

  

Up Book diyakini dapat menyelesaikan rendahnya hasil belajar siswa, karena

  metode belajar kooperatif ini siswa saling berinteraksi dengan kelompoknya untuk keberhasilan belajar matematika. Kegiatan belajar berpusat pada siswa lebih dominan karena berperan sebagai tutor sebaya untuk menjelaskan kembali lagi materi yang sebelumnya telah diberikan oleh guru.

  . Media belajar diyakini dapat membantu pembelajaran matematika di MIN 9 Boyolali. Karena dengan media belajar dapat membangkitkan motivasi belajar siswa serta merangsang kegiatan pembelajaran. Media Pop-Up Book merupakan salah satu alternatif yang diyakini dapat membantu meningkatkan hasil belajar matematika. Karena dapat membantu siswa untuk pemahaman rumus-rumus yang belum mereka kuasai. Media Pop-Up Book mempunyai bentuk menarik sehingga siswa dapat mengingat atau menerapkan rumus yang telah mereka pelajari. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas yang berjudul :

  “PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT

DIVISION (STAD) DAN MEDIA POP-UP BOOK PADA SISWA KELAS

  III DI MIN 9 BOYOLALI TAHUN PEL AJARAN 2017/2018 ” B. Rumusan Masalah

  Dalam penelitian ini rumusan masalah yang akan dibahas adalah apakah penerapan metode Student Teams Achievement Division (STAD) dan media

  Pop-Up Book dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi bangun

  datar pada siswa kelas III MIN 9 Boyolali tahun pelajaran 2017/2018? C.

   Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika materi bangun datar melalui metode Student Teams

  Achievement Division (STAD) dan media Pop-Up Book pada siswa kelas III MIN 9 Boyolali tahun pelajaran 2017/2018.

D. Kegunaan Penelitian Penelitian ini dapat berguna dan bermanfaat secara teoritik dan praktis.

1. Secara Teoritik a.

  Mengetahui hasil belajar matematika materi bangun datar melalui metode Student Teams Achievement Division (STAD) dan media

  Pop-up book.

  b.

  Hasil penelitian ini kemudian dapat dijadikan sebagai bahan kontribusi bagi perkembangan pendidikan. c.

  Meningkatkan kualitas pembelajaran dikelas.

2. Secara Praktis a.

  Dapat menciptakan suasana belajar yang berkesan dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

  b.

  Memperoleh sumbangan pemikiran dalam menentukan metode belajar yang tepat.

  c.

  Dapat meningkatkan mutu pembelajaran pada lembaga.

E. Hipotesis Tindakan Dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan

  Hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian yang secara teoritis paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya.

  Pengertian hipotesis tindakan merupakan alternatif tindakan yang dipandang paling tepat untuk dilakukan dalam rangka memcahkan masalah yang diteliti. Hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah metode Student Teams Achievement Division (STAD) dan media Pop-up

  book dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi bangun datar pada siswa kelas III di MIN 9 Boyolali tahun pelajaran 2017/2018.

2. Indikator Keberhasilan

  Penerapan metode pembelajaran Student Teams Achievement Division dan media Pop-Up book dikatakan berhasil apabila indikator yang

  (STAD)

  ingin dicapai terlampaui. Indikator tersebut dapat dikatakan berhasil apabila siswa mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 60 dan banyaknya siswa memperoleh nilai 60 ke atas minimal 85%. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai formatif tiap akhir siklus. Kemudian apabila 85% dari jumlah siswa sudah mencapai KKM maka penelitian ini akan dihentikan.

F. Definisi Operasional

  Untuk memberikan gambaran yang jelas dan terarah tentang istilah dalam judul skripsi ini, perlu dijelaskan beberapa istilah antara lain :

  1. Hasil Belajar Matematika

  Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh pakar pendidikan sebagaimana tersebut tidak terlihat secara terpisah melainkan komprehensif (Suprijono, 2011:7). Matematika adalah ilmu hitung atau tentang perhitungan angka untuk menghitung berbagai benda ataupun yang lainnya (Jannah, 2011: 17). Jadi hasil belajar matematika adalah perubahan tingkah laku seseorang secara keseluruhan setelah seseorang tersebut mampu melakukan tindakan menghitung, membandingkan, menaksir maupun mengukur suatu benda melalui rumus-rumus yang telah mereka pelajari.

  2. Metode Student Teams Achievement Division (STAD) Metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik pembelajaran.

  Teknik pembelajaran merupakan cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik (Kastolani, 2014: 97). Student Teams Achievement Division (STAD) tipe ini dikembangkan oleh Slavin dengan menekankan adanya aktivitas dan interaksi diantara para siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal (Jumanta, 2016: 124). Jadi yang dimaksud metode

  Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan sebuah cara

  seorang guru melakukan sebuah pembelajaran dengan mengintruksikan siswa untuk saling membantu dalam penguasaan materi yang sebelumnya sudah diberikan kepada guru secara garis besar setelah melakukan interaksi antar siswa guru memberikan soal kuis dan dikerjakan oleh siswa secara individual.

3. Media Pop-Up Book

  Media Pop-Up Book adalah salah satu media belajar yang dapat digunakan pada saat pembelajaran. Pop-Up book adalah bentuk menarik dari seni kertas yang membentuk seni tiga dimensi saat dibuka dan struktur dua dimensi ketika ditutup (Meillia, 2017 : 108).

  Media Pop-Up book merupakan media belajar berbentuk tiga dimensi yang dapat bergerak dan muncul sehingga dapat memberikan kejutan bagi siswa ketika membuka setiap halamannya.

  Jadi yang dimaksud dengan judul skripsi ini adalah penggunaan media pop-Up book dan mengkolaborasikan dengan metode Student

  Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar

  siswa terutama pada materi bangun datar. Karena penggunaan media dapat menarik perhatian siswa dan siswa dapat melihat suatu objek secara konkrit. Selain itu, penggunaan guru dalam menerapkan metode Student Teams Achievement Division (STAD) dapat membantu siswa yang pasif ketika pembelajaran berlangsung menjadi aktif karena dengan metode ini siswa berkelompok kecil 4-5 orang yang akan belajar bersama untuk dapat bertanya kepada anggota kelompok materi yang belum dipahami. Setelah sebelumnya mereka diberikan materi secara garis besar oleh guru. Kemudian setelah mereka saling berinteraksi belajar bersama tentang materi tersebut siswa diberikan soal kuis yang dikerjakan secara individual untuk mengetahui pencapaian materi yang sudah mereka pelajari.

G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas.

  Menurut Suyanto (1997:4). Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih professional.

  Sedangkan menurut MC Niff (1992:1) dalam bukunya yang berjudul

  Action Research :Principles and Practice memandang PTK sebagai bentuk penilaian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri, yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan kurikulum, pengembangan sekolah, pengembangan keahlian mengajar dan sebagainya.

  Penelitian ini menggunakan PTK dengan pertimbangan adanya permasalahan yang terjadi di kelas III MIN 9 Boyolali yaitu rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Hal ini diketahui dari hasil diskusi peneliti dengan guru kelas MIN 9 Boyolali bahwa penyebabnya adalah kurang kondusif dan efektif ketika pelaksanaan proses pembelajaran serta kegiatan pembelajaran berpsusat pada guru. Tujuan dari PTK adalah untuk meningkatkan dan memperbaiki praktik pembelajaran disekolah. Peningkatan ini perlu dilakukan secara terus menerus mengingat pemahaman masyarakat tentang pendidikan berkembang dengan cepat (Basrowi: 2008: 52)

2. Subjek Penelitian

  Subjek yang diteliti oleh peneliti yaitu siswa kelas III MIN 9 Boyolali yang berjumlah 17 siswa yang terdiri dari 11 laki-laki dan 6 perempuan. Penelitian ini dilakukan dengan 2 siklus yaitu siklus I dan dilanjutkan siklus II yang disesuaikan dengan situasi pembelajaran yang alamiah artinya tidak ada perubahan jadwal.

3. Langkah-langkah Penelitian

Gambar 1.1 : Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2006 :20)

  Model atau desain yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas yaitu dengan model Kemmis & McTaggart. Dimana salah satu siklus terdiri dari perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi

  (observing) dan refleksi (reflection). Secara rinci prosedur pelaksanaan

  PTK ini sebagai berikut : Perencanaan (planning) adalah sebuah rancangan sebelum dilakukannya suatu kegiatan. Tahapan perencanaan berisi apa saja rancangan kegiatan maupun keperluan yang dibutuhkan oleh peneliti ketika akan melakukan sebuah penelitian.

  Tindakan (Acting) adalah suatu kegiatan yang akan dilakukan ketika penelitian sedang berlangsung. Tahap tindakan berisi guru melaksanakan pembelajaran yang mengacu pada RPP yang telah dibuat.

  Observasi (Observing) merupakan kegiatan yang dilakukan peneliti dengan guru sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran.

  Peneliti bertindak sebagai pengamat. Dalam tahap observasi peneliti mempersiapkan sebuah lembar observasi yang berisi tentang apa saja kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa. Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui jalannya suatu pembelajaran.

  Refleksi (Reflecting) merupakan kegiatan merefleksi pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Pada tahap ini peneliti mengumpulkan dan mengidentifikasi data yang diperoleh. Kemudian guru melakukan evaluasi ketika proses pembelajaran berlangsung.

4. Teknik Pengumpulan Data a. Metode Tes

  Tes merupakan sebuah alat pengukur data yang penting dalam suatu penelitian. Karena tes dalam penelitian ini akan dijadikan sebagai acuan pedoman penilaian setelah pembelajaran berlangsung. Peneliti mempersiapkan soal-soal tes yang diberikan setelah siswa melakukan pembelajaran. Tes dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada setiap siklus.

  b. Metode Observasi

  Observasi merupakan proses pengambilan data dalam penelitian ketika peneliti melihat situasi dalam sebuah penelitian.

  Observasi digunakan dalam penelitian yang berhubungan dengan kondisi maupun interaksi belajar mengajar, tingkah laku, dan interaksi kelompok (Hamzah, 2012: 90). Peneliti melakukan observasi dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan mengenai pelaksanaan pembelajaran dikelas. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan.

  Lembar observasi tersebut dibagi menjadi dua yaitu lembar observasi guru dan lembar observasi siswa pada tiap siklus.

  Lembar observasi digunakan untuk mencatat hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.

  c. Metode Dokumentasi

  Dokumentasi digunakan untuk mengetahui hasil belajar dan foto pada saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan metode Student Teams Achievement Division (STAD) dan Media Pop-Up book.

5. Instrumen Penelitian

  Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

  a. Lembar Soal Tes

  Lembar soal tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah melakukan proses pembelajaran dengan guru.

  Dari hasil soal tes tersebut maka dapat kita ketahui sejauh mana pembelajaran tersebut telah berhasil. Untuk mengukur hasil belajar siswa peneliti menggunakan soal tes fomatif yang dibuat sesuai dengan metode pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan siswa.

  b. Lembar Observasi

  Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui perkembangan penelitian serta berbagai pedoman untuk melakukan pengamatan dikelas. Lembar observasi berupa checklist tentang aktivitas pembelajaran yang dilakukan guru bersama siswa.

6. Analisis Data

  Analisis data merupakan proses memilih, memilah, menggolongkan data untuk menjawab dua permasalahan pokok yaitu : tema apa yang ditemukan pada data ini dan seberapa jauh data-data ini dapat menyokong tema tersebut (Basrowi, 2008:131).

  Dalam penelitian ini, peneliti menganalisa data dengan menyusun dan mengolah data yang terkumpul melalui hasl tes dan lembar observasi.

  Teknik analisis data yang digunakan adalah data kualitatif dan kuantitatif. Kedua analisis data tersebut digunakan untuk menggambarkan data dengan menggunakan angka-angka kemudian dijelaskan melalui kalimat secara rinci dan jelas. Teknik analisis data dalam penelitian ini untuk mengetahui hasil belajar matematika kelas

  III MIN 9 Boyolali dengan cara memberikan soal kuis dan tes formatifdalam setiap siklusnya. Analisis data kualitatif digunakan untuk mengetahui hasil belajar sebelum dan sesudah menggunakan metode pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dan media Pop-up book yaitu pada pra siklus, siklus I, siklus II dan siklus selanjutnya sampai mencapai target KKM yang ditentukan.Data disajikan dalam bentuk tabbel yang mudah dipahami secara keseluruhan. Untuk menghitung data-data tersebut berupa angka dari hasil tes formatif peneliti akan menggunakan rumus statistika ukuran rata-rata kelas. Rata-rata kelas dapat dihitung melalui rumus (Arikunto, 2010: 271).

  X= Keterangan : X = Nilai rata-rata siswa x = Jumlah nilai siswa

  N = Jumlah Siswa Untuk mencari persentase tiap-tiap kegiatan dengan menggunakan rumus persentase (Sugiono, 2010: 43).

  P = Keterangan : P= Jumlah nilai siswa dalam persen F= Jumlah nilai siswa N= Jumlah seluruh siswa Pengukuran dalam rangka menilai keberhasilan belajar siswa pada umumnya menggunakan ukuran-ukuran yang bersifat kuantitatif berupa angka-angka. Angka-angka itu kemudian dianalisis menggunakan strategi statistik kemudian dijelaskan secara kualitatif.

H. Sistematika Penulisan

  Dalam rangka untuk mempermudah para pembeaca dalam mengikuti uraian penyajian data penelitian ini, maka penulis akan memaparkan sistematika penulisan sebagai berikut :

  BAB I PENDAHULUAN Bab ini penulis sajikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, definisi operasional, metode penelitian, langkah- langkah penelitian, analisis data, dan sistematika penulisan.

  BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini, penulis sampaikan mengenai kajian teori dan kajian pustaka dari tiap-tiap variabel penelitian. BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN Bab ini penulis sajikan profil madrasah yang meliputi : Gambaran umum MIN 9 Boyolali selain itu berisi pra siklus, deskripsi pelaksanaan siklus I dan deskripsi pelaksanaan siklus II

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini disajikan deskripsi siklus yang memuat dari hasil pengamatan refleksi keberhasilan dan kegagalan serta pembahasan hasil tiap siklus.

  BAB V PENUTUP Pada bab ini penulis sajikan mengenai kesimpulan dan saran-saran.

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Kajian Materi Penelitian a. Pembelajaran Matematika Pembelajaran matematika dilakukan pada setiap jenjang

  pendidikan terutama pada tingkat sekolah dasar. Matematika mempunyai peranan besar pada kehidupan. Mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks dan mulai dari yang abstrak sampai yang konkrit dalam pemecahan masalah. Matematika sendiri memiliki objek dasar yang abstrak. Menurut Soejadi keabstrakan matematika karena objek dasarnya abstrak yaitu fakta, konsep, operasi dan prinsip (Syekhnur, 2017: 118). Setiap fakta, konsep, operasi dan prinsip dalam matematika dapat dimengerti secara sempurna apabila kita menanamkan kepada siswa bentuk-bentuk yang konkrit.

  Al-Qur ’an sudah menyatakan bahwa segala sesuatu diciptakan secara matematis. Seperti pada firman Allah SWT dalam Al-

  Qur’an yaitu :

  ٍء ْىَش َّلُك اًنِا ٍرَدَقِب ُهَنْقَلَخ

  Artinya : Sesungguhnya kami menciptakan segala sesuatu menurut

  ukuran (Q.S Al-Qomar :49)

  Maka dapat diambil kesimpulan bahwa setiap yang ada dialam ini ada ukurannya, ada hitung-hitungannya, ada rumusnya atau ada persamaannya.

  Pembelajaran matematika merupakan proses pemberian pengalaman belajar kepada siswa melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga siswa memperoleh pengetahuan tentang matematika yang dipelajari, cerdas, terampil, mampu memahami dengan baik bahan yang diajarkan. Dalam pembelajaran matematika keberhasilan suatu pembelajaran dipengaruhi adanya penggunaan metode dan media yang sesuai.

b. Materi Bangun Datar

  Bangun datar merupakan salah satu pokok bahasan yang sangat penting ketika kita akan mempelajari geometri, maupun penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Bangun datar suatu bangun geometri yang berbentuk rata atau berbentuk dua dimensi yang memiliki ukuran panjang dan lebar tetapi tidak mempunyai tinggi dan tebal. Macam-macam bangun datar banyak macamnya, namun yang akan dibahas disini hanya bangun datar persegi dan persegi panjang. Setiap bangun datar memiliki ukuran, maka untuk pengukuran persegi dan persegi panjang yaitu keliling dan luas.

c. Persegi

  Persegi adalah bangun datar yang memiliki keempat sisi yang sama panjang dan keempat sudutnya berbentuk sudut siku-siku.

  Perhatikan gambar persegi ABCD berikut.

Gambar 2.1 Persegi

1) Keliling Persegi

  Keliling bangun datar adalah penjumlahan sama panjang sisi-sisi bangun datar tersebut. Keliling persegi ABCD sama dengan jumlah panjang keempat sisi persegi. Jadi dapat disimpulkan bahwa keliling persegi ABCD = Panjang AB + panjang BC + panjang CD + panjang DA. Maka rumus keliling persegi = s + s+ s+ s = 4 x s

2) Luas Persegi

  Luas adalah besaran yang menyatakan ukuran dua dimensi pada satu bagian permukaan (Asthirena, 2017: 109). Luas persegi merupakan hasil kali antara dua sisinya. Maka dapat disimpulkan bahwa luas persegi rumusnya L = sisi x sisi.

d. Persegi Panjang

  Persegi panjang adalah bangun datar yang disusun dari empat titik yang segaris dan dihubungkan antara satu dengan yang lainnya serta mempunyai dua pasang sisi berhadapan sejajar dan sama panjang. Perhatikan gambar persegi panjang ABCD berikut

Gambar 2.2 Persegi Panjang

1) Keliling Persegi Panjang

  Keliling bangun datar adalah penjumlahan sama panjang sisi- sisi bangun datar tersebut. Pada persegi panjang sisi panjang disebut panjang, sedangkan sisi pendek disebut lebar. Jadi panjang AB = panjang CD (sisi panjang). Panjang CD = AD.

2) Luas Persegi Panjang

  Luas adalah besaran yang menyatakan ukuran dua dimensi pada suatu bagian permukaan. Karena persegi panjang memiliki sisi panjang dan sisi pendek maka luas persegi panjang adalah hasil kali antara panjang dan lebar sisinya. Rumus luas persegi panjang= panjang x lebar= pxl

B. Kajian Teori 1. Pengertian Hasil Belajar

  Sebelum membicarakan hasil belajar terlebih dahulu akan dikemukakan apa yang dimaksud dengan belajar. Para pakar pendidikan mengemukakan pengertian yang berbeda antara satu dengan yang lain. Namun pada dasarnya memiliki makna yang sama. Belajar merupakan tahapan perubahan perilaku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan disekitar dan latihan yang diperkuatnya (Kastolani, 2014: 56).

  Belajar adalah usaha proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan. Perubahan yang secara sengaja dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya ( Pupuh, 2011 : 5).

  Belajar hakikatnya adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang baik berupa pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, kecakapan, keterampilan dan kemampuan, serta perubahan aspek-aspek yang lain ada pada individu yang belajar (Trianto, 2010: 9).

  Dari beberapa pengertian belajar diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh konsep, pemahaman atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang akan terjadi perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berfikir maupun bertindak.

  Kemudian dari beberapa uraian konsep belajar diatas dapat kita maknai apa itu hasil belajar. Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja artinya hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh pakar pendidikan sebagaimana tersebut tidak terlihat secara terpisah melainkan komprehensif (Agus Suprijono, 2011:7).

  Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar. Secara sederhana, yang dimaksud hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar (Ahmad, 2013: 5).

  Hasil belajar sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perilaku yang relatif menetap.

  Dari sisi guru, tindakan mengajar diakhiri dengan adanya evaluasi. Sedangkan dari sisi siswa merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses pembelajaran. Hasil belajar siswa merupakan hasil dari suatu proses yang didalamnya terlibat sejumlah faktor yang saling mempengaruhinya.

  Berdasarkan pengertian hasil belajar dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan perilaku siswa baik secara afektif, kognitif maupun psikomotorik setelah siswa mengalami pembelajaran. Hasl belajar dapat diketahui setelah siswa melaksanakan sebuah proses untuk memperoleh konsep, pemahaman maupun ilmu pengetahuan yang baru didapat oleh siswa. Hasil belajar dapat dilihat setelah siswa melakukan kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

  Hasil belajar sebagai salah satu indikator pencapaian tujuan pembelajaran dikelas tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu sendiri. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar (Syaiful, 2011 : 175) sebagai berikut :

a. Faktor Intern

  Faktor intern adalah faktor yang berasal dari individu yang sedang belajar. Faktor intern meliputi :

1) Faktor Jasmaniah

  Keadaan jasmani pada umumnya dapat melatarbelakangi keberhasilan pembelajaran. Karena ketika keadaan jasmani seseorang dalam keadaan segar maka akan dapat mudah menerima proses pembelajaran. Namun sebaliknya ketika keadaan jasmani kurang segar maka akan berdampak pula pada proses dan hasil belajar siswa.

  a) Faktor psikologi merupakan faktor yang dapat menentukan keadaan belajar anak. Faktor psikologi meliputi :

  (1) Intelegensi

  Intelegensi merupakan suatu kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/ menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif serta mengetahui dan mempelajarinya secara cepat. Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk menyesuaikan diri pada lingkungan dengan tepat.

  (2) Perhatian

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA SISWA KELAS V DI MI ASAS ISLAM KALIBENING KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 1 210

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGHITUNG PEMBAGIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS III MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Jurusan Pendidikan Gur

0 6 168

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI MASALAH SOSIAL MELALUI MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS IV DI MI MA’ARIF KUTOWINANGUN KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN AJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana

0 0 163

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MENGGUNAKAN MEDIA MAKET PADA SISWA KELAS III MI AL MA’ARIF KARANGKEPOH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20141015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 1 125

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI BENDA DAN SIFATNYA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS III DI MI MA’ARIF KUTOWINANGUN SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 135

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR MELALUI METODE MAKE A MATCH BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV MI GUBUG CEPOGO TAHUN AJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

0 2 130

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI TAHARAH DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TUNTANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 126

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR MELALUI PERMAINAN RODA JENIUS PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF KUMPULREJO 02 ARGOMULYO SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

0 2 135

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS PUISI BEBAS MELALUI METODE PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS V MI SALAFIYAH TUKANGAN, CANDI, BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendid

0 2 168

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI WAWANCARA MELALUI MEDIA AUDIO-VISUAL LCD PADA SISWA KELAS V DI MI JOMBOR KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARA 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 1 148