PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI MENYIMAK TEKS CERITA RAKYAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS VI MI NURUL ULUM GUNUNG TUMPENG KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019 - Test Rep
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
MATERI MENYIMAK TEKS CERITA RAKYAT DENGAN MENGGUNAKAN
METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS VI
MI NURUL ULUM GUNUNG TUMPENG KECAMATAN SURUH
KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Ariya Zulva
NIM 115-14-153
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2018
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
MATERI MENYIMAK TEKS CERITA RAKYAT DENGAN MENGGUNAKAN
METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS VI
MI NURUL ULUM GUNUNG TUMPENG KECAMATAN SURUH
KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Ariya Zulva
NIM 115-14-153
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2018
MOTTO
“Amalan yang lebih dicintai Allah adalah amalan yang terus-menerus dilakukan
walaupun sedikit”
( Nabi Muhammad S.A.W)
PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini penulis spersembahkan
Kepada
Almamater Tercinta Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Progam Strata I Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga
Kepada orang tua penulis:
Bapak :Suhadi
&
Ibu : Siti Aminah
Kepada Kakak Penulis:
Afifudin
Nasikun
Muwafiqoh
ImroatunDengan kasih sayang, cinta dan kesabaran mereka dalam mendidik dan
membesarkan penulis sehingga menghantarkan penulis sekarang ini menjadi sosok
yang penuh syukur dan berterimakasih karena jasa-jasanya yang sangat besar. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah nya kepada penulis khususnya serta kepada kita semua umumnya, sehingga penulis dapat melakukan penelitian skripsi tentang Penelitian halangan suatu apapun.
Berkaitan dengan hal ini, penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang membantu menyelesaikan dalam pembuatan skripsi ini dan khususnya ucapan terima kasih penulis berikan kepada :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan PGMI dan dosen pembimbing akademik.
4. Bapak Dr. Wahyudhiana, MM.Pd selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan arahan dan bimbingan hingga skripsi ini selesai.
5. Bapak, Ibu dosen serta seluruh karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan bimbinganya kepada penulis.
6. Seluruh keluarga besar MI Nurul Ulum Gunung Tumpeng Kec.Suruh
ABSTRAK
Zulva, Ariya. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Menyimak
Teks Cerita Rakyat Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Snowball Throwing Pada Siswa Kelas VI Mi Nurul Ulum Gunung Tumpeng Kec. Suruh Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019 . Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Wahyudhiana, MM.Pd. Kata kunci: Hasil Belajar Bahasa Indonesia, Metode Pembelajaran Snowball Throwing .
Pembelajaran Bahasa Indonesia di MI Nurul Ulum Gunung Tumpeng kecamatan suruh kabupaten Semarang belum menggunakan berbagai stategi atau metode pembelajaran aktif. Hal ini menyebabkan siswa cenderung pasif dan kueangnya perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru terutama materi menyimak teks cerita rakyat. Terbukti dari rendahnya hasil belajar siswa yang belum mencapai KKM yang ditentukan sekolah yaitu 65. Rumusan masalah penelitian ini adalah apakah penerapan metode pembelajaran Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul Ulum Gunung Tumpeng tahun 2018?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks Cerita Rakyat melalui metode pembelajaran Snowball
Throwing pada siswa kelas VI MI Nurul Ulum Gunung Tumpeng Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang tahun 2018.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam II siklus yaitu siklus I dan siklus II. Masing masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VI yang berjumlah 21 siswa meliputi 13 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Instrumen penilaian meliputi RPP, lembar observasi guru, lembar observasi siswa dan tes evaluasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode Snowball
Throwing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks
Cerita Rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul Ulum Gunung Tumpeng Tahun 2018.Siklus I ke siklus II terjadi kenaikan 12,81. Tercapainya target KKM dari 21 siswa pada siklus I yang tuntas berjumlah 14 siswa ( 67%), dan terjadi peningkatan pada siklus II yang tuntas berjumlah 18 Siswa ( 86%). Jadi secara klasikal kelas melampaui KKM yang di persyaratkan yaitu 85%. Penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil.
DAFTAR ISI
SAMPUL LEMBAR BERLOGO HALAMAN SAMPUL ................................................................................................ iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................................ iv PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.................................................................... vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................................. vii KATA PENGANTAR ................................................................................................. ix ABSTRAK ................................................................................................................... xi DAFTAR ISI ............................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xvi DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………………………………………….. 1 B. Rumusan Masalah………………………………………………… 8 C. Tujuan Penelitian…………………………………………………. 8 D. Kegunaan Penelitian…………………………………………….... 8 E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan………………..... 10 F. Metode Penelitian………………………………………………… 11 1. Rancangan Penelitian
……………………………………….... 11 2. Subjek
………………………………………………………… 14 3. Langkah-langkah Penelitian
…………………………………… 14 G. Sitematika Penulisan………………………………………………. 19
BAB II LANDASAN TEORI A. Hakikat Hasil Belajar…………………………………………… 20 1. Belajar…………………………………………………………… 20
a. Pengertian Belajar
………………………………………….. 20
b. Ciri Belajar
…………………………………………………. 23 c. Tujuan Belajar
……………………………………………… 24 d. Prinsip-prinsip Belajar
……………………………………… 26
e. Faktor-faktor yang M
empengaruhi Belajar………………… 30 2. Hasil Belajar…………………………………………………….. 32 a.
Pengertian Hasil Belajar…………………………………….. 32 b.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar…………... 35 B. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)…………………………… 36 a.
Pengertian KKM…………………………………………….. 36 b. Prosedur Penetapan KKM…………………………………... 37 C. Hakikat Bahasa Indonesia………………………………………… 38 1.
Pengertian Bahasa Indonesia………………………………….. 38 2. Tujuan Bahasa Indonesia……………………………………… 38 3. Fungsi Bahasa Indonesia……………………………...……….. 39 4. Kedudukan Bahasa Indonesia…………………………………. 40 5. Materi Menyimak Teks Cerita Rakyat……………………...…. 42 D. Metode Pembelajaran Snowball Throwing………………………….. 46 1.
Pengertian Metode Snowball Throwing………………………. 46 2. Langkah-langkah Metode Snowball Throwing……………….. 48 3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Snowball Throwing……... 49 E. Kajian Pustaka…………………………………………………….. 50
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Kegiatan Sikus I ……………………………………………………………
53 B. Deskripsi Kegiatan Siklus II…………………………………… 63
BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian
……………………………………….. 68 1. Deskripsi Data Pra Siklus……………………………………. 68 2. Deskripsi Data Siklus I………………………………………. 70 3. Deskripsi Data Siklus II……………………………………… 75 B. Pembahasan
…………………………………………………….. 80
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ……………………………………………………… 87 B. Saran ……………………………………………………………... 87 DAFTAR PUSTAKA
…………………………………………………………. 89
LAMPIRAN-LAMPIRAN
…………………………………………………… 89
DAFTAR TABEL 1.
Tabel 4.1 Data Pra Siklus ............................................................................... 69 2.Tabel 4.2 Data Hasil Nilai Siklus I ................................................................. 70 3.Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Guru Siklus I ..................................................... 72 4.Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I .................................................... 74 5.Tabel 4.5 Data Hasil Nilai Siklus II ................................................................ 76 6.Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Guru Siklus II ................................................... 77 7.Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II .................................................. 79 8.Tabel 4.8 Ketuntasan Nilai Siswa Pra Siklus ................................................. 80 9.Tabel 4.9 Ketuntasan Nilai Siswa Siklus I ...................................................... 81 10.Tabel 4.10 Ketuntasan Nilai Siswa Siklus II ................................................ 82 11.Tabel 4.11 Rekapitulasi Peningkatan Hasil Belajar Per Siklus....................... 83 12.Tabel 4.12 Sebaran Nilai Siswa Per Siklus ..................................................... 84 13.Tabel 4.13 Rekapitulasi Ketuntasan Siswa Per Siklus .................................... 85 14.Tabel 4.14 Rekapitulasi Peningkatan Presentase Ketuntasan Siswa .............. 66DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Siswa Pra Siklus ........................................ 81Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Siswa Siklus I ............................................ 82 ..............................................Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Siswa Siklus II83 Gambar 4.4 Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa………..…………85
LAMPIRAN
Lampiran 1. SK Penunjukan Dosen Pembimbing Skripsi Lampiran 2. Surat Izin Penelitian Lampiran 3. SK Telah Melaksanakan Penelitian Lampiran 4. Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 5. Daftar Riwayat Hidup Lampiran 6. SKK Lampiran 7. RPP Siklus I Lampiran 8. Cerita Rakyat Siklus I Lampiran 9. Soal Evaluasi Siklus I Lampiran 10.Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus I Lampiran 11. RPP Siklus II Lampiran 12. Cerita Rakyat Siklus II Lampiran 13. Soal Evaluasi Siklus II Lampiran 14. Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus II Lampiran 15. Dokumentasi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam menjamin keberlangsungan pembangunan suatu bangsa. Pendidikan menurut orang awam adalah untuk megajari murid di sekolah, melatih anak hidup sehat, melatih sifat, dan lain sebagainya. Dengan demikian, pendidikan diarahkan untuk mengembangkan manusia pada seluruh aspeknya: spiritual intelektual, daya imajinasi, fisik, keilmuan, dan bahasa, baik secara individu maupun kelompok, serta mendorong seluruh aspek tersebut untuk mencapai kebaikan dan kesempurnaan.
Pada Hakikatnya Undang-Undang nomer 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1 Ayat (1) menyebutkan bahwa “ Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di miliki dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Pendidikan juga sebuah wadah dimana peserta didik bisa belajar secara aktif memepertajam dan memunculkan ke permukaan potensi-potensinya, sehingga menjadi kemampuan-kemampuan yang dimilikinya secara alamiah. Seperti dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan pasal 26 ayat 1 disebutkan bahwa “Pendidikan dasar bertujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, keterampilan untuk hidup mandiri, mengikuti pendidikan lebih lanjut”
Dalam dunia pendidikan proses belajar merupakan hal yang penting. Belajar yang dilakukan merupakan bagian dari hidupnya. Anak didik memerlukan belajar untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap.Seperti yang terkandung dalam Al- Qur’an yang berbunyi
بًئْيَش َل َعْمهسلا ُمُكَل َلَعَجَو َنىُمَلْعَت ْمُكِتبَههمُأ نىُطُب ْهِم ْمُكَجَرْخَأ ُ هاللََّو ۙ
َِۙنوُرُكْشَت ْمُكهلَعَل َةَدِئْفَ ْلْاَو َربَصْبَ ْلْاَو
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apa pun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan daya nalar agar kamu bersyukur.” (QS Al- Nahl [16]: 78)
Selain belajar, komponen utama dalam pendidikan adalah guru. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kualitas dan kuantitas mengajar yang dilaksanakan. Hal ini disebabkan gurulah yang berhadapan langsung dengan peserta didik. Tugas guru dalam bidang kemanusiaan di sekolah harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua. Pelajaran apapun yang diberikan menjadi motivasi bagi siswanya dalam belajar ( Iskandar, 2015: 152).
Kemajuan dunia pendidikan yang semakin pesat menuntut guru untuk ikut mendukung dan berpartisipasi mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai apa yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Di Indonesia terdapat 5 pelajaran wajib bagi peserta didik, salah satu kelima pelajaran tersebut adalah mata pelajaran bahassa Indonesia.
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terpenting dalam komunikasi di Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dapat digunakan untuk berkomunikasi antar suku bangsa yang berbeda adat, bahasa, maupun kebudayaannya di Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan yang dijunjung oleh segenap bangsa Indonesia. Hal ini tercermin pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi Kami putra dan putri Indonesia menjungjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia juga merupakan bahasa Negara yaitu selain sebagai bahasa persatuan (bahasa nasional),bahasa Indonesia juga sebagai satu-satunya bahasa resmi secara nasional di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 36.
Bahasa Indonesia memegang peranan yang penting dalam kegiatan pembelajaran. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu bidang studi yang diajarkan di sekolah mendapat pembagian waktu pembelajaran yang banyak sekaligus menjadi salah satu mata pelajaran Ujian Nasional. Pembelajaran bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat membawa serangkaian keterampilan. Keterampilan tersebut erat hubungannya dengan proses-proses yang mendasari pikiran. Semakin terampil seseorang berbahasa semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Keterampilan tersebut meliputi keterampilan berbicara, membaca, menyimak, dan menulis (Mulyati, 2007:17).
Menurut Iskandar dan Sunendar (2001:7), keterampilan menyimak sebagai salah satu dari empat keterampilan berbahasa mempunyai peranan yang penting di dalam kehidupan manusia. Keterampilan menyimak merupakan faktor penting bagi keberhasilan seseorang dalam belajar. Menyimak merupakan dasar bagi beberapa keterampilan berbahasa yang lain, yaitu : berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak juga sangat berpengaruh terhadap mata pelajarann yang lain.
Penguasaan menyimak pada diri seseorang akan terjadi lebih mudah apabila seseorang tersebut mengetahui konteks wacana yang disimak. Pengetahuan yang ada pada diri seseorang ( penyimak ) tersebut sangat berperan dalam proses menyimak. penyimak yang berhasil dalam simakannya adalah yang dapat memanfaatkan baik pengetahuan yang telah mereka miliki yang berhubungan dengan materi yang mereka simak (Nunan.1991:18). Artinya seseorang penyimak baru dapat berhasil memahami teks yang dibacanya apabila siswa tersebut memiliki pengetahuan yang relevan dengan apa yang disimaknya.
Pembelajaran bahasa Indonesia mulanya menjadi pelajaran yang di gemari siswa. Dikarenakan sehari-hari menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa percakapan, dan proses belajar mengajar di dalam kelas.namun ketika pembelajaran bahasa Indonesia dikemas dengan cara yang kurang menarik, maka siswa sering mengalami kendala dalam menangkap pelajaran.
Adapun kendala atau permasalahan Bahasa Indonesia didalam kelas meliputi dua aspek,yaitu aspek guru dan aspek siswaa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Guru sering menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran, sehingga siswa yang awalnya antusias memperhatikan pelajaran menjadi kurang semangat mengikuti pelajaran di kelas.
Media dan fasilitas yang di pakai pun kurang menarik minat belajar siswa. Sumber belajar hanya dari buku. Dan pembelajaran dikemas dalam sebuah ceramah dan buku paket menjadi andalan dalam hal sumber belajar. Siswa banyak yang bosan dan tidak semangat mengikuti pembelajaran yang monoton seperti seperti itu.
Oleh karena itu perlu dicari metode, model atau media yang dapat digunakan untuk menumbuhkan ketertarikan serta minat siswa untuk mendengar atau menyimak dengan baik. Ada beberapa model atau metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
Metode pembelajaran merupakan peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar di kelas salah satu metode yang digunakan adalah dengan menggunakan metode snowball throwing.
Metode snowball throwing akan menarik minat belajar siswa,karena dengan menggunakan metode maka akan mempermudah guru dalam menyampaikkan materi dan juga mempermudah siswa dalam memahami isi materi karena dengan menggunakan metode siswa ikut perperan aktif dalam pembelajaran.
Guru kelas berpendapat bahwa keterampilan menyimak diangggap membosankan karena siswa hanya mendengarkan cerita,kemudian menyimpullkan, sehingga siswa kurang tertarik untuk mendengarkan cerita yang dibacakan oleh guru.akibatnya hasil belajar yang di capai rendah.
Terbukti dari hasil belajar siswa materi menyimak teks cerita masih banyak dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dari 21 siswa yang mencapai KKM hanya 9( 42,86%), sedangkan KKM dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu ≥65%. Saat pembelajaran Bahasa Indonesia siswa sulit untuk memahami isi cerita yang dibacakan oleh guru. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru harus kreatif dalam proses pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan metode yang bervariasi.
Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran guru harus tepat dalam memilih media,metode,atau model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.
Berdasarkan beberapa alasan serta untuk tujuan yang telah disampaikan di atas, maka penulis untuk melakukan penelitian di MI Nurul Ulum Gunung Tumpeng kecamatan Suruh kabupaten Semarang dengan mengangkat judul “ PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI MENYIMAK TEKS CERITA RAKYAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN
SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS VI MI NURUL
ULUM GUNUNG TUMPENG KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2018/2019”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis mengajukan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, “Apakah penggunaan Metode pembelajaran snowball throwing dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi menyimak teks cerita rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul Ulum Gunung Tumpeng Kecamatan Suruh Kabupatn Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah, untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi menyimak teks cerita rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul Ulum Gunung Tumpeng Kecamatan Suruh Kabupatn Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat untuk mengembangkan teori pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan mutu kualitas hasil pembelajaran. Penelitian ini juga di harapkan dapat memberikan informasi baru bagi dunia pendidikan berupa gambaran bagaimana cara mengatasi masalah yang muncul dalam kegiatan belajar mengajar khususnya pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Menyimak Teks
Cerita Rakyat dengan menggunakan Metode Pembelajaran Snowball Throwing sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah penelitian ini dapat di gunakan sebagai pertimbangan untuk memotivasi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Sekolah yang para gurunya sudah mampu membuat perubahan/perbaikan mempunyai kesempatan yang besar untuk berkembang pesat. Berbagai perbaikan akan dapat di wujudkan seperti penanggulangan berbagai masalah belajar siswa, perbaikan kesalahan konsep, serta penanggulangan berbagai kesulitan yang di alami oleh guru.
b. Bagi Guru Penelitian ini dapat di manfaatkan oleh guru untuk memperbaiki pembelajaran yang di kelolanya karena sasaran akhir penelitian ini adalah untuk perbaikan pembelajaran.perbaikan ini akan memberikan atau menimbulkan rasa puas bagi guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu hasil penelitian ini dapat meningkatkan kreativitas mengajar guru serta di sajikan sarana untuk mengevaluasi pembelajaran yang sudah pernah di lakukan. c. Bagi Siswa dengan menggunakan metode penelitian di harapkan dapat memotivasi peserta didik, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
E. Hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan
Hipotesis atau dugaan sementara terhadap penelitian banyak memberi manfaat bagi pelaksanaan penelitian. Hasil suatu penelitian pada hakikatnya adalah suatu jawaban pertanyaan penelitian yang telah di rumuskan di dalam perencanaan penelitian. Untuk mengarahkan pada hasil penelitian ini, maka di dalam penelitian perlu di rumuskan jawaban sementara dari penelitian ini ( Amiruddin, 2012: 15)
1.Hipotesis Tindakan Hipotesis adalah jawaban sementara atas masalah yang hendak di pecahkan (Basroni, 2008: 90). Adapun hipotesis atau dugaan sementara yang penulis kemukakan dalam penelitian kali ini adalah penggunaan model pembelajaran snowball throwing dapat meningkatkan hasil belajar bahasa idonesia materi menyimak teks cerita rakyat pada siswa kelas VI MI Nurul Ulum Gunung tumpeng Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun pelajaran 2018/2019.
2. Indikator Keberhasilan Penggunaan metode Snowball Throwing pada pembelajaran bahasa Indonesia materi menyimak teks terita rakyat di katakana berhasil apabila indicator yang di harapkan dapat berhasil. Adapun a.
Secara Individual Adanya peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia materi menyimak teks cerita rakyat yaitu sudah mencapai KKM (kriterria ketuntasan minimum)
≥65% b. Secara Klasikal
Ketuntasan siswa secara klasikal dalam pembelajaran bahasa Indonesia materi menyimak teks cerita rakyat ≥85% siswa di kelas dapat mencapai KKM(kriteria ketuntasan minimum).
F. Metode penelitian
1.Rancangan Penelitian Penelitian yang di gunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang istilah dalam bahasa ingggrisnya adalah classroom action research (CAR), (Arikunto dkk ,2006:3 ) menjelaskan PTK dengan memisahkan kata-kata yang tergabung di dalamnya, yaitu: penelitian, tindakan, kelas, dengan paparan sebagai berikut: a.
Penelitian, menunjuk pada kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk meninggkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan pening bagi peneliti.
b. Tindakan, menunjuk pada suatu gerak yang di sengaja di lakukan dengan tujuan tertentu, dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.
c. Kelas, dalam hal ini tidak terkait pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang telah lama di kenal dalam bidang pendidikan dan pegajaran. Berdasarkan pemahaman terhadap tiga kata kunci tersebut dapat di simpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu upaya untuk mencermati kegiatan sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan (treathment) yang sengaja di munculkan. Tindakan tersebut dilakukan oleh guru bersama-sama dengan peserta didik di bawah bimbingan dan arahan guru, dengan maksud untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
Penerapan PTK dalam penelitian kali ini di dasarkan pada temuan masalah pembelajaran yaitu tingkat pemahaman siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia rendah terutama dalam materi menyimak teks cerita dan ada keinginan guru untuk memperbaiki tingkat pemahaman siswa dengan kegiatan penelitian (Mulyasa, 2009: 11).
Dapat di simpulkan bahwa peneltian tindakan kelas (PTK) merupakan penelitiaan tidakan ddalam bidang pendidikan yang di laaknsanakan dalam ruang kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas dalam pembelajaran serta membantu guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah.
Ada empat tahapan dalam penelitian tindakan kelas yang meliputi; (1) Planning (rencana), (2) Action (tindakan), (3) Observtion (pengamatan), (4) Reflection (refleksi). Tahapan tersebut dapat di tampilkan pada gambar 1.1.
Desain Penelitian Tindakan
Bagan 1.1. Bagan Rancangan PTK (Sumber : Arikunto, dkk, 2006: 105)2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian kali ini adalah siswa kelas V MI Nurul
Ulum Gunung umpeng Kecamatan Suruh yang berjumlah 21 siswa, dengan kategori 13 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan, dan guru yang mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V.
3. Langkah langkah Penelitian Menurut Arikunto (2006 :104) Dalam Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) terdapat 4 tahapan penting yang meliputi Planing (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan) dan reflection (refleksi) . Penjelasanya sebagai berikut: a.
Perencanaan Pada tahapan ini peneliti melakukan perencanaan bersama dengan guru kelas untuk membicarakan tentang pokok bahasan atau sub pokok bahasan yang akan di sampaikan, fokus yang akan diobservasi berdasarkan kriteria-kriteria yang disepakati bersama serta waktu dan tempat kegiatan observasi yang akan dilaksanakan.
Pada Tahapan ini peneliti mengadakan kegiatan sebagai berikut: 1)
Mengamati teknik pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia sebelumnya.
2) Mengdentifikasi faktor-faktor hambatan dan kemudahan guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia sebelumnya.
3) Membuat tindakan yang akan di laksanakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam materi menyimak teks cerita rakyat dengan mengguknaan metode snowball throwing.
4) Menyusun rencana pelaksanaa pembelajaran dengan mengggunakan metode snowball throwing.
5) Menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang di perlukan saat proses pembelajaran berlangsung.
6) Menyiapkan lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas ketika penggunakan metode itu di apikasikan.
7) Perencanaan tindakan oembelajaran dengan menggunakan metode snowball throwing.
8) Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran tersebut.
b.
Pelaksanaan atau Tindakan Dalam tahap pelaksanaan tindakan, peneliti merancang pelaksanaan pembelajaran menyimak teks cerita rakyat dengan menggunakan metode snowball throwing untuk meningkatkan kemampuan menyimak teks cerita rakyat siswa kelas V MI Nurul Ulum Gunung Tumpeng yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, inti dan penutup sesuai yang tertulis pada RPP dan tahap perencanaan.
c.
Observasi Menurut kuswaya (2007: 2.23) berpendapat bahwa observasi merupakan pengamatan dengan tujuan tertentu. Dalam kegiatan ini peneliti melaksanakan pengamatan, pencatatan, dan menginterpretasi terhadap berlangsungnya pembelajaran dengan menggunakan metode snowball
throwing d.
Refleksi Pada tahap ini data-data yang diperoleh dari tiap siklus dikumpulkan untuk dianalisis selanjutnya diadakan refleksi terhadap hasil analisis sehingga dapat diketahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar sebelum dan sesudah tindakan . hasil belajar inilah yang nantinya digunakan sebagai bahan pertimbangan pelaksanaan siklus selanjutnya.
4. Instrument penelitian Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih & digunakan oleh peneliti dalam melakukan kegiatannya untuk mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis & dipermudah olehnya (Arikunto, 2006:135). Agar berjalan sesuaai dengan apa yang di harapkan, maka intstrumen yang digunakan pada penelitian ini antara lain; Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), silabus, lembar soal, lembar observasi, materi.
5. Pengumpulan Data Pada tahap pengumpulan data peneliti menggunakan metode; a.
Wawancara Menurut soeharto dalam (Hufaid, 2009: 167) mengatakan bahwa wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada oran-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu. Wawancara juga bisa diartikan sebagai pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responden dan jawaban responden dicatat atau direkam b.
Dokumentasi Dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data dari seluruh dokumen yang ada. Suharsimi Arikunto (1996:234) menyatakan bahwa Metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati berupa catatan, buku, dan sebagainya. Data dokumentasi penelitian ini adalah foto-foto kegiatan pembelajaran, lembar kerja siswa, lembar observasi guru dan siswa.
c.
Tes Tes dipakai untuk mengukur kemampuan siswa, baik kemampuan awal, perkembangan atau peningkatan kemampuan selama dikenai tindakan, dan kemampuan pada akhir siklus tindakan(hufad, 2007: 178). Dalam penelitian ini tes yang digunakan adalah tes dalam bentuk tertulis.
6. Analisis Data
Pada penelitian kali ini penulis menganalisa data atau menarik kesimpulan melalui hasil berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan guna mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa. Adapun penilaian untuk ranah kognitif:
Rumus ketuntasan belajar siswa: P =
∑siswa yang tuntas belajar x 100 % ∑ seluruh siswa G.
Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan, Bab ini penilis sajikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis tindakan, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penuliasn
BAB II Kajian pustaka, terdiri dari Sub A membahas tentang hakikat hasil belajar. Sub B membahas tentang hasil belajar. Sub C membahas tentang kriteria ketuntasan minimal. Sub D membahas tentang hakikat bahasa Indonesia, dan Sub E membahas tentang metode pembelajaran snowball throwing.
BAB III Pelaksanaan penelitian, pada bab ini penulis sajikan diskripsi pelaksanaan Pra siklus, diskripsi pelaksanaan sikluus satu dan iskripsi pelaksanaan siklus 2.
BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan, pada bab ini memuat tentang deskripsi hasil penelitian per siklus dan pembahasan. BAB V Pada bab ini penulis sajikan mengenai kesimpulan dan saran- saran.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Hasil Belajar 1. Belajar a. Pengertian Belajar Belajar adalah salah satu kata yang sudah akrab dengan semua
lapisan masyarakat, lingkungan akademik seperti di lingkungan sekolah, pelajar, siswa dan siswi serta mahasiswa yang mempunyai tugas untuk belajar.Kegiatan belajar adalah kegiatan yang tidak dapat di pisahkan dari mereka.
R. Gagne (dalam Masitoh, 2009: 3) Mendefinisikan belajar sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat suatu pengalaman.Belajar juga dapat di artikan sebagai aktivitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau pegalaman- pengalaman.Belajar sebagai karateristik yang membedakan manusia dengan makhluk lainya, belajar sebagai aktivitas yang selalu dilakukan sepanjang hayat manusia, bahkan tiada hari tanpa belajar.
Pengertian Belajar juga dijelaskan oleh James LM (Anitah, 2007: 3), Belajar adalah upaya yang dilakukan dengan mengalami sendiri, mempelajari, menelusuri, dan memperoleh sendiri.
Sementara itu Garry dan Kingsley berpendapat bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku yang orisinil melalui pengalaman dan latihan-latihan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Secara etimologis belajar memliki arti “ berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu” .
Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mrncapai kegiatan dan ilmu. Di dsini, usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhanya mendapatkan mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum di punyai sebelumnya.sehingaa dengan belajar itu manusia menjadi tahu, memahami, meengerti, dapat melaksanakan dan memiliki tentang sesuatu( Baharudin, 2007: 13).
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang sehingga dapat membawa perubahan bagi seseorang tersebut, baik perubahan pengetahuan, sikap, maupun keterampilan.
Dengan perubahan- perubahan tersebut, tentunya seseorang itu juga akan terbantu dalam memecahkan permasalahan hidup dan bisa menyesuaikan diri dan lingkunganya.
Dari pemahaman tentang pengertian belajar tadi, terdapat tiga atribut pokok belajar, yaitu proses, perubahan perilaku, dan pengalaman.
1. Proses Menurut ( Susanto,2013: 4) ,Belajar adalah proses mental dan emosional atau bisa juga disebut sebagai proses berfikir dan merasakan.seseorang dikatakan belajar apabila fikiran dan perasaanya aktif. Aktivitass fikiran dan perasaan itu sendiri tidak dapat diamati orang lain, akan tetapi akana terasa oleh yang bersangkutan( orang yang sedang belajar tersebut).
2. Perubahan Perilaku Suyono(2011:129) Mengatakan bahwa Hasil belajar berupa perubahan perilaku atau tingkah laku. Seseorang yang belajar akan berubah atau bertambah perilakunya, baik yang berupa pengetahuan, keterampilan motorik, atau penguasaan nilai-nilai (sikap).
3. Pengalaman Belajar adalah mengalami, dalam arti belajar terjadi didalam interaksi antara individu dengaan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Contoh lingkungan fisik ialah: buku, alat peraga, dan alamsekitar.
Contoh lingkungan sosial,antara lain guru, siswa, pustakawan, dan kepala sekolah (Masitoh, 2009: 3-5). Dapat disimpulkan bahwa Belajar dapat melalui pengalaman langsung dan melalui pengalaman tidak langsung. Belajar melalui pengalaman langsung,seseorang belajar dengan melakukan sendiri atau dengan mengalaminya sendiri.sedangkan apabila seseorang mengetahuinya karena membaca buku atau mendengarkan dari penjelasan seseorang, maka belajar seperti itu disebut belajar melalui pengalaman tidak langsung.
b.
Ciri-Ciri Belajar Menurut (Baharudin, 2007: 15) ada beberapa cirri-ciri Belajar yaitu; 1.
Belajar di tandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change
behavior ). Ini berarti, bahwa hasil belajar hanya dapat di amati dari
tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil belajar, kita tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar;
2. Perubahan perilaku relative permanent. ini berarti, bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah. Tetapi, perubahan tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur hidup;
3. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat di amati pada saaat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial; 4. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman; 5. Pengalaman atau latihan itu dapat member penguatan. Sesuatu yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah laku.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar memang hakikatnya adalah adanya perubahan pada diri pembelajar. Tentunya perubahan yang terjadi adalah perubahan kearah yang lebih baik dimana dimulai dari perubahan yang sederhana hingga kompleks. Dalam proses belajar sangat penting adanya pengambilan keputusan yang diambil, karena hasil dari tindakan inilah yang menentukan adanya perubahan atau tidak.
c.
Tujuan Belajar Diantara beberapa tujuan belajar adalah sebagai berikut: (Sadirman,
2008:28) 1. Untuk mendapatkan pengetahuan