EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR SOSIAL PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI : Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas XI IIS SMA Negeri 1 Kramatwatu Kabupaten Serang Banten.

(1)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR

SOSIAL PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

(Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas XI IIS SMA Negeri 1 Kramatwatu Kabupaten Serang Banten)

Skripsi

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sosiologi

Oleh

Yuliesta Derinaya Aulia 1001309

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2014


(2)

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran

Sosiologi

(Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas XI IIS SMA Negeri 1 Kramatwatu Kabupaten Serang Banten)

Oleh

Yuliesta Derinaya Aulia

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

©Yuliesta Derinaya Aulia Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotocopy, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

(4)

(5)

vi

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMAKASIH... ii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 7

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 7

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 8

F. Strutur Organisasi Skripsi ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... 10

A. Tinjauan Pustaka ... 10

1. Model Pembelajaran ... 10

a. Pengertian Model Pembelajaran ... 10

b. Karakteristik Model Pembelajaran ... 11


(6)

vii

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Model Pembelajaran Examples Non Examples ... 16

a. Pengertian Model Pembelajaran Examples Non Examples ... 16

b. Tujuan Model Pembelajaran Examples Non Examples ... 18

c. Karakteristik Model Pembelajaran Examples Non Examples ... 20

d. Keunggulan Model Examples Non Examples ... 21

e. Langkah-langkah Model Pembelajaran Examples Non Examples ... 22

3. Struktur Sosial ... 24

a. Konsep Struktur Sosial ... 24

b. Bentuk-Bentuk Struktur Sosial ... 25

4. Pemahaman Konsep ... 26

a. Pengertian Pemahaman Konsep ... 26

b. Tujuan Pemahaman Konsep ... 28

c. Indikator Pemahaman Konsep ... 29

d. Pemahaman Konsep Pada Pokok Bahasan Struktur Sosial ... 30

4. Penelitian Terdahulu ... 31

B. Kerangka Pemikiran ... 32

C. Hipotesis ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

A. Metode Penelitian dan Justifikasi ... 35


(7)

viii

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian ... 37

A. Lokasi Penelitian ... 37

B. Populasi/Sampel Penelitian ... 38

D. Definisi Operasional ... 39

E. Instrumen Penelitian ... 41

F. Prosedur Penelitian ... 42

G. Uji Instrumen ... 43

H. Teknik Pengumpulan Data ... 47

I. Analisis Data ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian SMA Negeri 1 Kramatwatu ... 53

B. Hasil Penelitian ... 56

1. Gambaran Umum Hasil Pretes dan Postes dengan Dua Perlakuan Berbeda .. 56

2. Uji Hipotesis ... 59

C. Pembahasan ... 71

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 78

A. Simpulan ... 78

B. Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 82


(8)

ix

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Indikator Variabel ... 40

Tabel 3.2 Tabel Interpretasi rxy ... 44

Tabel 3.3 Tabel Interpretasi ... 45

Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Pembeda ... 46

Tabel 3.5 Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Soal... 47

Tabel 4.1 Rata-Rata Hasil Pretes dan Postes Siswa dengan Dua Perlakuan Yang Berbeda ... 57

Tabel 4.2 Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 58

Tabel 4.3 Uji Normalitas Kelas Kontrol ... 61

Tabel 4.4 Uji Normalitas Kelas Eksperimen ... 62

Tabel 4.5 Uji Normalitas Kelas Kontrol dengan Kelas Eksperimen ... 63

Tabel 4.6 Uji Heteroskesdasitas Kelas Kontrol ... 65

Tabel 4.7 Uji Heteroskesdasitas Kelas Eksperimen ... 66

Tabel 4.8 Uji Heteroskesdasitas Kelas Kontrol Dengan Kelas Eksperimen ... 67

Tabel 4.9 Paired Samples Statistics ... 67


(9)

x

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.11 Uji Paired Samples Statistics ... 68

Tabel 4.12 Uji Paired Samples Test ... 69 Tabel 4.13 Perbandingan Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Konvensional dengan Setelah Menggunakan Model Pembelajaran examples non examples ... 70 Tabel 4.14 Uji Independent Sampel t test ... 70


(10)

xi

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran ... 33

Gambar 3.1 Pola penelitian Control group pre-test-post-test ... 36

Gambar 4.1 Rata-Rata Hasil Pretes Postes dan Rata-Rata n-gain dengan Dua Perlakuan Berbeda ... 59

Gambar 4.2 Uji Heteroskesdasitas Kelas Kontrol... 64

Gambar 4.3 Uji Heteroskesdasitas Kelas Eksperimen ... 65


(11)

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR

SOSIAL PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

(Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas XI IIS SMA Negeri 1 Kramatwatu Kabupaten Serang Banten)”.

Yuliesta Derinaya Aulia1, Yadi Ruyadi 2, Siti Komariah 3. 1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi FPIPS UPI, Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung

2

Dosen Jurusan Pendidikan Sosiologi 3

Dosen Jurusan Pendidikan Sosiologi E-mail: [email protected]

Abstract: This research was carried out in class XI IIS SMA Negeri 1 Kramatwatu on odd semester academic year 2014/2015 by using a quasi experiment method. In this resarch used two class XI IIS, class XI IIS 2 (control class) using learning model conventional and class XI IIS 3 (experimental class) using a learning model examples non examples. This research uses an objective test instruments in the form of multiple choice items as many as 20 reserved. This type of research data collection and data processing techniques using test of normality, test of homogeneity, and t test to get the value of the difference of students understanding of concepts of Sociology on the subject of social structure as seen from value pretest (preliminary tests) and posttest (final test) of the two class XI IIS. The results showed that the existence of differences in the understanding of the concept of Sociology students on the subject of social structures seen any difference in the average test scores of both classes, namely class XI IIS 3 (experimental class) using the learning model examples non examples mean value test greater than class XI IIS 2 (control class) using learning model conventional. So, look at the results of the research stated that the learning model examples non examples is better to increase the understanding of the concept of Sociology against students on the subject of social structure.

Keyword: learning model examples non examples, increased understanding of


(12)

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Abstrak: Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IIS SMA Negeri 1 Kramatwatu pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 dengan menggunakan metode kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini menggunakan dua kelas XI IIS, yaitu kelas XI IIS 2 (kelas kontrol) menggunakan model pembelajaran konvensional dan kelas XI IIS 3 (kelas eksperimen) menggunakan model pembelajaran examples non examples. Penelitian ini menggunakan instrumen tes objektif berupa pilihan ganda sebanyak 20 butir soal. Jenis pengumpulan data penelitian dan teknik pengolahan data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji t untuk mendapatkan nilai perbedaan dari pemahaman siswa terhadap konsep sosiologi pada pokok bahasan struktur sosial dilihat dari nilai pretes (tes awal) dan nilai postes (tes akhir) dari dua kelas XI IIS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan pemahaman siswa terhadap konsep sosiologi pada pokok bahasan struktur sosial dilihat adanya perbedaan rata-rata nilai tes dari kedua kelas, yaitu kelas IX IIS 3 (kelas eksperimen) dengan menggunakan model pembelajaran examples non examples nilai rata-rata tesnya lebih besar dibandingkan dengan kelas XI IIS 2 (kelas kontrol) dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Jadi, melihat dari hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa model pembelajaran examples non examples lebih baik dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep sosiologi pada pokok bahasan struktur sosial.

Kata Kunci: model pembelajaran examples non examples, peningkatan


(13)

1

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Lembaga pendidikan terdiri dari lembaga pendidikan formal (sekolah), non formal (kursus atau bimbingan belajar), dan lembaga informal (keluarga). Biasanya lembaga pendidikan formal (sekolah) lebih diutamakan keluarga karena lembaga pendidikan formal itu sendiri yang dianjurkan negara dengan rencana program pemerintah wajib belajar 12 tahun. Sementara lembaga pendidikan non formal hanya sebagai penunjang dari lembaga pendidikan formal itu sendiri. Kebanyakan siswa yang menjalankan pendidikan di lembaga pendidikan nonformal berasal dari keluarga mampu atau keluarga menengah ke atas. Pendidikan seseorang di dalam sekolah diperoleh secara teratur, sistematis, bertingkat, serta terdapat aturan-aturan yang mengikat siswa yang dimulai dari Taman Kanak-Kanak sampai SMA atau bisa juga sampai perguruan tinggi. Sekolah merupakan pendidikan kedua yang tumbuh setelah pendidikan keluarga (informal). Sekolah berfungsi, mengajar, mendidik, dan memperbaiki tingkah laku siswa melalui kurikulum yang ada. Tujuan diadakannya sekolah dan pendidikan adalah untuk mencerdaskan anak bangsa dan mewarisi ilmu dari generasi ke generasi selanjutnya, karena itu sangat diperlukan peran seorang guru dalam rangka merealisasikan dari tujuan pendidikan tersebut.

Guru merupakan pengajar dan pembimbing para siswa di sekolah baik di bidang akademik maupun non akademik. Guru mempunyai kewajiban untuk mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa di sekolah dengan kurikulum yang ada. Pada saat kurikulum belum diubah, guru sepenuhnya menjadi aktor dalam proses pembelajaran dan terkesan pembelajaran hanya satu arah karena hanya guru yang menerangkan dan siswa mendengarkan. Kini, semenjak kurikulum berubah dimulai dari KTSP sampai kurikulum yang sedang dan baru saja dijalankan pemerintah saat ini yaitu kurikulum 2013, guru


(14)

2

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidak lagi sepenuhnya menjadi aktor dalam proses pembelajaran, tetapi guru hanya sebagai fasilitator dan mediator dalam proses pembelajaran dan siswa yang dituntut untuk aktif dalam mengembangkan bakat dan prestasi yang dimilikinya. Peran guru di sekolah sangat penting sekali berbanding lurus dengan tugas yang diemban cukup berat karena siswa yang harus dididik, dikontrol, dan diawasi oleh guru tidak sedikit jumlahnya, terutama guru yang mendidik siswa di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) terasa lebih sedikit sulit dibandingkan mendidik siswa TK, SD, dan SMP.

Masa remaja (SMA) adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa, masa dimana seorang anak sedang mencari jati dirinya. Segala hal yang baru menurutnya akan dicoba dan dilakukan tanpa melihat itu baik atau tidak baik untuk dirinya sendiri demi memenuhi rasa penasaran untuk menemukan jati dirinya. Manusia, baik yang masih berusia dini sampai ke usia yang sudah tidak muda lagi, mempunyai hak yang sama dalam memperoleh pendidikan. Anak remaja biasanya belum mempunyai pendirian yang kuat jiwanya masih sangat labil masih sering merasa ragu terhadap hal apapun termasuk dalam minat ke bidang pelajaran yang ia peroleh di sekolah, sehingga anak remaja masih sangat harus dibimbing oleh para guru di sekolah agar menumbuhkan minat yang besar dalam belajar dan tidak mudah goyah sehingga bisa cepat dalam menyerap pelajaran untuk memperoleh prestasi sebanyak-banyaknya dan setinggi-tingginya. Prestasi belajar siswa ini dipengaruhi dari pemahaman siswa dalam memahami konsep dari suatu mata pelajaran yang diberikan guru.

Model pembelajaran merupakan salah satu strategi guru dalam mentransfer ilmu kepada siswa agar pelajaran yang ditransfer oleh guru bisa cepat sampai dan lebih mudah diserap oleh siswa. Model pembelajaran itu sendiri bermacam-macam dilakukan oleh masing-masing guru di sekolah. Model pembelajaran bisa menyesuaikan dengan materi mata pelajaran, situasi dan kondisi siswa yang sedang terjadi, serta beradaptasi dan menyesuaikan dengan kurikulum yang sedang dijalankan oleh sekolah.

Di SMA, mata pelajaran sosiologi diberikan semenjak kelas X, kelas XI dan kelas XII jurusan ilmu ilmu sosial. Tujuan diadakannya mata pelajaran sosiologi


(15)

3

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini adalah agar siswa bisa memahami macam-macam konsep sosiologi, seperti sosialisasi, interaksi, integrasi, lembaga sosial, kelompok sosial, konflik dan cara pemecahannya, perubahan sosial, struktur sosial, dan konsep-konsep lain yang bersangkutan dengan kehidupan sosial. Melihat konsep-konsep mata pelajaran sosiologi tersebut, peran guru sangat dibutuhkan dengan penggunaan model pembelajaran yang relevan dengan materi pelajaran sosiologi dan konsep-konsep sosiologi tersebut, agar materi yang disampaikan oleh guru bisa tersampaikan dengan baik kepada siswa.

Pemahaman konsep sangat penting bagi siswa, karena pemahaman konsep ini merupakan faktor untuk meningkatkan nilai hasil belajar siswa di sekolah. Apabila siswa sudah bisa memahami konsep yang diberikan guru berarti siswa telah mampu melahirkan suatu gagasan atau ide dari sesuatu yang tertulis, tersirat, dan tersurat yang disampaikan guru dengan menggunakan bahasanya sendiri. Pemahaman konsep ini dipengaruhi dari kedalaman pengetahuan seseorang, karena konsep tersebut bersifat abstrak, sehingga tidak semua siswa dapat menafsirkan konsep tersebut menjadi sebuah gagasan dengan menggunakan bahasa sendiri. Oleh karena itu harus ada penunjang pembelajaran agar siswa mampu memahami konsep yang diberikan guru, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran yang inovatif agar siswa tidak cepat jenuh di dalam kelas, sehingga konsentrasinya dalam memahami konsep tersebut tetap terfokus. Dari hasil observasi yang telah dilakukan oleh penulis, kebanyakan siswa di SMAN 1 Kramatwatu kurang memahami konsep dari mata pelajaran sosiologi, hal ini dikarenakan konsep mata pelajaran sosiologi disampaikan oleh guru dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Guru yang memegang mata pelajaran sosiologi saat berada di dalam kelas menggunakan model pembelajaran konvensional dengan memberikan contoh fakta-fakta sosial, sehingga siswa membayangkan contoh fakta sosial tersebut secara bermacam-macam sesuai dengan imajinasi masing-masing, karena fakta sosial tersebut diterangkan hanya melalui ceramah tidak dipadupadankan secara visual seperti gambar-gambar atau video yang bisa membangkitkan minat belajar siswa. Model pembelajaran konvensional juga menyebabkan kebosanan pada siswa sehingga siswa


(16)

4

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengantuk dan tidak konsentrasi pada materi yang disampaikan oleh guru. Kemudian pada saat penulis melakukan observasi, penulis mewawancarai salah satu guru SMAN 1 Kramatwatu yang memegang mata pelajaran sosiologi, menurut beliau siswa di SMA Negeri 1 Kramatwatu, memiliki nilai yang rendah, dan sangat sedikit siswa yang aktif apabila guru menyampaikan materi dengan menggunakan model pembelajaran konvensional atau ceramah. Oleh sebab itu, menurut guru mata pelajaran sosiologi di SMA Negeri 1 Kramatwatu, harus ada model pembelajaran yang inovatif di dalam menyampaikan materi sosiologi. Berdasarkan pada temuan-temuan awal sebagaimana yang telah dikemukakan tersebut, model pembelajaran konvensional kurang efektif digunakan pada materi sosiologi, materi sosiologi akan lebih efektif menggunakan model pembelajaran yang benar-benar bisa mengungkapkan materi secara visual seperti salah satu contohnya menggunakan gambar-gambar dari contoh fakta sosial dengan tujuan agar semua siswa lebih bisa menyerap dan memahami secara fokus terhadap inti dari materi yang disampaikan oleh guru. Dengan gambar-gambar visual juga biasanya siswa menjadi lebih tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran. Kemudian selain menggunakan visual, siswa harus kritis dan aktif dalam menanggapi permasalahan-permasalahan pada materi yang disampaikan agar siswa lebih memahami materi yang disampaikan oleh guru. Melihat dari penjelasan tersebut, penulis mempunyai alternatif model pembelajaran yang inovatif untuk lebih mengefektifkan proses pembelajaran. Dilihat dari karakteristik model yang telah disebutkan tadi, cenderung kepada model pembelajaran examples non examples, model pembelajaran yang menggunakan gambar-gambar dan disertakan pula kasus-kasus sosial seperti contoh di koran dan media-media lainnya untuk memudahkan guru dalam memberikan materi pembelajaran sosiologi. Model pembelajaran examples non examples dipilih di dalam penelitian ini karena model pembelajaran examples non examples menggunakan gambar-gambar yang berisi sebuah contoh kasus yang harus dianalisis siswa dengan teman kelompoknya, sehingga siswa akan menjadi kritis dalam berpikir, menjadi lebih berani mengemukakan pendapatnya, menjadi lebih aktif selama proses pembelajaran, dan siswa juga bisa menjadi lebih kooperatif


(17)

5

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karena sistem belajar melalui model pembelajaran examples non examples menggunakan cara diskusi. Oleh sebab itu model pembelajaran examples non

examples dipilih dalam penelitian ini untuk meningkatkan pemahaman konsep

siswa terhadap mata pelajaran sosiologi.

Menurut penelitian Komala Dewi, R. (2010, hlm. 166) dikatakan bahwa: Penerapan model pembelajaran examples non examples melalui tindakan yang dilaksanakan di kelas VII D SMP Negeri 3 Lembang menghasilkan dampak positif dengan meningkatnya pemahaman siswa terhadap Hak Asasi Manusia. Selain itu, suasana belajar yang demokratis telah tercipta dengan baik. Hal ini dapat terlihat dari komunikasi yang baik antar anggota kelompok. Dalam menganalisis gambar siswa mengerjakannya dengan kreatif, saling bekerjasama, berani mengungkapkan pemahaman konsepnya dan belajar menghormati dan menghargai adanya perbedaan pendapat, sehingga siswa dapat bertukar informasi dan lebih mudah memahami konsep dan serta dapat mengingat kembali konsep-konsep Hak Asasi Manusia.

Oleh karena adanya penelitian terdahulu tentang model pembelajaran

examples non examples membuat peneliti semakin memperkuat alasan ingin

melakukan eksperimen model pembelajaran dengan metode kuasi eksperimen, karena penelitian terdahulu tersebut meneliti dengan pendekatan deskriptif, oleh karena itu peneliti ingin membuktikan keefektifan penerapan dari model pembelajaran examples non examples dengan menggunakan metode kuasi eksperimen dalam membantu guru menyampaikan materi dan membantu siswa agar lebih memahami materi pada mata pelajaran sosiologi khususnya pada pokok bahasan struktur sosial. Oleh karena itu penulis tertarik ingin meneliti lebih dalam model pembelajaran examples non examples dalam meningkatkan pemahaman konsep yang dilihat dari nilai hasil belajar melalui pretest dan postest. Penulis ingin meneliti peningkatan pemahaman konsep materi pelajaran sosiologi, terutama pada pokok bahasan struktur sosial, karena pada pokok bahasan struktur sosial membahas tentang berbagai struktur yang ada di masyarakat dan konflik yang akan ditimbulkannya. Materi struktur sosial merupakan salah satu materi sosiologi yang cukup kompleks pembahasannya karena terdapat pembahasan tentang diferensiasi dan stratifikasi sosial yang kurang efektif apabila hanya menggunakan model pembelajaran konvensional. Dari penjelasan tersebut maka


(18)

6

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penulis ingin meneliti apakah ada peningkatan pemahaman siswa terhadap konsep mata pelajaran sosiologi pada pokok bahasan struktur sosial dengan menggunakan model pembelajaran yang digunakan untuk eksperimen yaitu model pembelajaran

examples non examples.

Di dalam penelitian, peneliti memilih objek penelitian di SMA Negeri 1 Kramatwatu karena berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti bahwa menurut guru mata pelajaran sosiologi kelas XI IIS SMA Negeri 1 Kramatwatu, beliau mengajar dengan metode ceramah, kemudian menggunakan media power point, setelah itu di kelas menggunakan juga metode diskusi siswa. Menurut beliau siswa di kelas lebih fokus belajar dan cenderung lebih aktif apabila menggunakan ceramah bervariasi dibandingkan hanya menggunakan ceramah tanpa adanya metode atau model pembelajaran yang mendukungnya. Dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran sosiologi tersebut, peneliti ingin memberikan alternatif model pembelajaran inovatif yang bisa membantu siswa memahami materi yang telah disampaikan oleh guru. Alternatif yang ditawarkan oleh peneliti adalah model pembelajaran examples non examples. Peneliti ingin meneliti tentang keefektifan dari model pembelajaran examples non

examples dalam meningkatkan pemahaman konsep pada siswa. Oleh karena itu

peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran

Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep

Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas XI IIS SMA Negeri 1 Kramatwatu Kabupaten Serang Banten)”.


(19)

7

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka fokus permasalahan dan batasan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran examples non examples di Kelas XI IIS dalam meningkatkan pemahaman siswa terutama dalam memahami mata pelajaran sosiologi khususnya pada pokok bahasan struktur sosial yang terdiri dari stratifikasi sosial dan diferensiasi sosial yang akan diteliti dilihat dari nilai kognitif yaitu dari nilai hasil pre tes dan pos tes.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas maka penulis mengambil rumusan permasalahan yang akan dibahas, antara lain:

1. Adakah peningkatan pemahaman siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1 Kramatwatu dalam memahami konsep mata pelajaran sosiologi pada pokok bahasan struktur sosial dengan menggunakan model pembelajaran konvensional?

2. Adakah peningkatan pemahaman siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1 Kramatwatu dalam memahami konsep mata pelajaran sosiologi pada pokok bahasan struktur sosial dengan menggunakan model pembelajaran

examples non examples?

3. Adakah perbedaan peningkatan pemahaman siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1 Kramatwatu dalam memahami konsep mata pelajaran sosiologi pada pokok bahasan struktur sosial antara kelas kontrol setelah menggunakan model pembelajaran konvensional dengan kelas eksperimen setelah menggunakan model pembelajaran examples non examples?

D. Tujuan Penelitian

Melihat dari rumusan permasalahan yang dibahas di atas, maka peneliti dapat mengambil beberapa tujuan dari penelitian, antara lain:


(20)

8

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Mengetahui peningkatan pemahaman siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1 Kramatwatu dalam memahami konsep mata pelajaran sosiologi pada pokok bahasan struktur sosial dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.

2. Mengetahui peningkatan pemahaman siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1 Kramatwatu dalam memahami konsep mata pelajaran sosiologi pada pokok bahasan struktur sosial dengan menggunakan model pembelajaran

examples non examples.

3. Mengetahui perbedaan peningkatan pemahaman siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1 Kramatwatu dalam memahami konsep mata pelajaran sosiologi pada pokok bahasan struktur sosial antara kelas kontrol setelah menggunakan model pembelajaran konvensional dengan kelas eksperimen setelah menggunakan model pembelajaran examples non examples.

E. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah penerapan ilmu pengetahuan dalam memberikan kontribusi keilmuwan terutama dengan materi sosiologi, khususnya mengenai penerapan model pembelajaran, terutama model pembelajaran examples non examples dalam meningkatkan pemahaman siswa di sekolah dilihat dari nilai hasil belajar melalui pretest dan postest pada mata pelajaran sosiologi khususnya pada pokok bahasan struktur sosial yang terdiri dari stratifikasi sosial dan diferensiasi sosial.

2. Secara Praktis  Sekolah

Sebagai upaya dalam peningkatan kualitas pembelajaran sosiologi dalam hal proses pembelajaran dan kualitas guru dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.


(21)

9

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Guru

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan kepada guru-guru dengan memberikan alternatif model pembelajaran pada mata pelajaran sosiologi dalam rangka meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep melalui penerapan model-model pembelajaran yang inovatif.

 Siswa

Penerapan model pembelajaran khususnya model pembelajaran examples

non examples dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga

siswa bisa lebih memahami materi khususnya materi sosiologi.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Di dalam skripsi yang peneliti buat terdapat 5 Bab. Bab I berisi tentang pendahuluan terdiri dari beberapa bagian, yaitu latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

Kemudian di dalam Bab II berisi tentang kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis juga terdapat beberapa bagian, yaitu kajian pustaka yang terdiri dari teori-teori yang mendasari penelitian, kemudian kerangka pemikiran di dalam penelitian yang dilakukan, dan hipotesis penelitian.

Selanjutnya pada Bab III membahas tentang metode penelitian terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, desain penelitian dan justifikasi, metode penelitian dan justifikasi, definisi operasional, instrumen penelitian, proses uji instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

Selanjutnya pada Bab IV membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan dibagi menjadi, pemaparan data kuantitatif dan pembahasan data.

Kemudian di bab yang terakhir yaitu Bab V membahas tentang Penutup dibagi menjadi simpulan dari hasil penelitian dan saran atau rekomendasi untuk penelitian selanjutnya.


(22)

35

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian dan Justifikasi

Menurut Sugiyono (2012, hlm. 107) bila dilihat dari tingkat kealamiahan (setting) tempat penelitian terdapat tiga metode penelitian, yaitu:

penelitian, eksperimen, survey, dan naturalistik (kualitatif). Penelitian eksperimen dilakukan di laboratorium sedangkan penelitian naturalistik/kualitatif dilakukan pada kondisi yang alamiah. Dalam penelitian eksperimen ada perlakuan (treatment), sedangkan dalam penelitian naturalistik tidak ada perlakuan. Dengan demikian metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

Di dalam penelitian ini, menggunakan metode kuasi eksperimen. Metode kuasi eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara beberapa faktor yang peneliti timbulkan dengan melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok eksperimen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Alasan penulis mengambil metode kuasi eksperimen ini adalah penelitian yang akan dilaksanakan yaitu bersifat eksperimen atau percobaan membandingkan antara model pembelajaran yang satu dengan yang lainnya yang akan berpengaruh terhadap pemahaman siswa pada materi sosiologi khususnya pada pokok bahasan struktur sosial. Di dalam metode kuasi eksperimen ini terdapat treatment atau perlakuan, yaitu perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran examples non examples yang digunakan dalam penelitian, tetapi sebelum dilaksanakannya treatment, terlebih dahulu dilaksanakannya pretes kepada siswa, setelah itu barulah pelaksanaan treatment. Setelah dilakukan

treatment, penelitian ini dilanjut dengan pelaksanaan postes kepada siswa.

Metode kuasi eksperimen ini digunakan untuk memperoleh jawaban dari hipotesis yang disusun. Pengujian eksperimen ini dengan cara melakukan pretest dan postest.


(23)

36

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Desain Penelitian dan Justifikasi

Menurut Campbell & Stanley (dalam Arikunto, 2010, hlm. 123) ”membagi jenis-jenis desain berdasarkan atas baik buruknya eksperimen, atau sempurna

tidaknya eksperimen”. Desain penelitian ini menggunakan True Eksperimental

Design desain 4: Control group pre-test-post-test, yaitu jenis eksperimen yang

sudah dianggap baik karena telah memenuhi persyaratan. Persyaratan dalam eksperimen ini adalah adanya kelompok lain yang tidak dikenal dari eksperimen kemudian ikut mendapatkan pengamatan. kelompok lain tersebut dinamakan kelompok pembanding atau kelompok kontrol. Dengan adanya kelompok lain ini merupakan akibat yang diperoleh dari perlakuan yang akan dibandingkan dengan yang tidak mendapat perlakuan.

Penelitian yang peneliti ambil menggunakan metode kuasi eksperimen dengan menggunakan instrumen tes tertulis dengan cara pretest dan posttest. Desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1

Pola penelitian Control group pre-test-post-test

(Arikunto, 2010, hlm. 125) Keterangan:

E : Kelompok eksperimen K : Kelompok kontrol

E � �


(24)

37

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

: Pretes (tes awal) untuk mengetahui pemahaman awal siswa dalam mata pelajaran sosiologi sebelum perlakuan (treatment) pada kelompok eksperimen

: Postes (tes akhir) untuk mengetahui pemahaman siswa dalam mata pelajaran sosiologi setelah perlakuan (treatment) pada kelompok eksperimen

: Pretes (tes awal) untuk mengetahui pemahaman awal siswa dalam mata pelajaran sosiologi sebelum perlakuan (treatment) pada kelompok kontrol : Postes (tes akhir) untuk mengetahui pemahaman siswa dalam mata

pelajaran sosiologi setelah perlakuan (treatment) pada kelompok kontrol : Perlakuan atau treatment dengan menggunakan model pembelajaran

examples non examples

: Perlakuan atau treatment dengan menggunakan model pembelajaran konvensional

C. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian disini adalah lokasi atau tempat di mana peneliti melakukan penelitian. Lokasi dan subjek penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu di SMA Negeri 1 Kramatwatu yang beralamat di Jl. Pancoran No. 01 Ds. Pelamunan Kec. Kramatwatu Kab. Serang-Banten. Peneliti memilih untuk meneliti di sini karena, pada saat peneliti observasi ke lokasi, siswa di SMA Negeri 1 Kramatwatu memiliki nilai yang kurang apabila proses pembelajarannya hanya menggunakan konvensional, siswa di SMA Negeri 1 Kramatwatu prestasi belajarnya akan meningkat apabila menggunakan model pembelajaran yang menyenangkan. Jadi, peneliti memilih meneliti di SMA Negeri 1 Kramatwatu ingin membuktikan efektivitas model pembelajaran examples non examples dapat


(25)

38

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meningkatkan pemahaman siswa SMA Negeri 1 Kramatwatu khususnya di kelas XI IIS.

2. Populasi/Sampel Penelitian a. Populasi

Menurut Arikunto (2010, hlm. 173) bahwa “populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian”. Kemudian Sugiyono (2012, hlm. 117) juga mengungkapkan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi adalah keseluruhan dari objek yang akan diteliti baik itu manusia, maupun benda-benda yang menjadi objek penelitian. Populasi yang diambil oleh penulis adalah di lingkungan SMAN 1 Kramatwatu yaitu seluruh siswa SMAN 1 Kramatwatu dimulai dari kelas X IIS, XI IIS, sampai kelas XII IIS.

b. Sampel

Menurut Sugiyono (2012, hlm. 118) “sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sedangkan menurut Arikunto (2010, hlm. 174) “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.

Sampel merupakan bagian dari populasi. Teknik sampel yang diambil oleh penulis yaitu teknik sampel bertujuan atau purposive sampling. Menurut Arikunto

(2010, hlm. 183) mengatakan bahwa “sampel bertujuan atau purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random,

atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu”. Teknik ini biasanya

dilakukan karena adanya beberapa alasan dan pertimbangan. Pertimbangan peneliti dalam mengambil sampel yaitu, sampel sama-sama mendapatkan nilai hasil pre tes dan pos tes, mempunyai strata yang sama yaitu kelas XI IIS, dan juga di ajar dengan guru yang sama. Sampel yang diambil oleh peneliti yaitu kelas XI IIS 3 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IIS 2 sebagai kelas kontrol di SMAN 1 Kramatwatu yang akan dilihat dari peningkatan pemahaman siswa kelas XI IIS di SMAN 1 Kramatwatu pada pokok bahasan struktur sosial.


(26)

39

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Definisi Operasional

Sugiyono (2012, hlm. 60) mengemukakan bahwa “variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulannya”.

Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel X (variabel independen) : Efektivitas Model pembelajaran Examples

Non Examples

2. Variabel Y (variabel dependen) : Pemahaman konsep

1. Model Examples Non Examples

Menurut Hidayat (2011, hlm. 99) bahwa “examples non examples adalah

model belajar yang menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh dapat diambil dari kasus/gambar yang relevan dengan kompetensi dasar/indikator yang akan

dibahas”.

Model examples non examples merupakan model pembelajaran yang menggunakan contoh-contoh berupa gambar-gambar yang berhubungan dengan materi dengan tujuan untuk memudahkan dan mengefektifkan pembelajaran.

2. Pemahaman konsep

Menurut Sudjana (dalam Sukmawati, 2010, hal. 38) pemahaman diartikan

bahwa “kemampuan untuk melihat dibalik yang tertulis, tersirat atau tersurat, meramalkan sesuatu atau memperluas wawasan, pemahaman di sini juga berarti kemampuan untuk menterjemahkan suatu gagasan atau konsep ke dalam bahasa


(27)

40

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pemahaman konsep merupakan kemampuan seseorang atau siswa dalam menjelaskan sesuatu yang tertulis, tersirat, dan tersurat dengan menggunakan bahasanya sendiri sehingga membentuk suatu gagasan atau ide.

Operasionalisasi variabel dari penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.1

Indikator Variabel

No Variabel Indikator

1 Model Pembelajaran

Examples Non Examples

(X)

 Memacu kreatifitas dan motivasi belajar siswa

 Menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan, sehingga siswa tidak jenuh dan bosan

 Memancing kerjasama antar siswa

 Membantu siswa memahami konsep yang sulit dipahami

2 Pemahaman Konsep (Y)  Siswa bertanya jika ada yang belum dimengerti

 Siswa berani mengungkapkan pendapatnya selama proses pembelajaran

 Siswa rajin dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru

 Siswa bersikap kooperatif terhadap teman dengan cara menghargai pendapat teman atau orang lain


(28)

41

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat-alat yang akan digunakan untuk penelitian. Dalam penelitan ini peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa tes sosiologi. Instrumen penelitian tersebut, antara lain:

1. Tes

S. Hamid Hasan (dalam Arifin, 2011, hlm. 3) menjelaskan bahwa “tes adalah alat pengumpulan data yang dirancang secara khusus. Kekhususan tes dapat

terlihat dari konstruksi butir (soal) yang dipergunakan”.

Tes dipergunakan untuk mengukur kemampuan dasar manusia. Tes dilakukan di dalam kelas pada saat jam pembelajaran dimulai. Tes ini diberikan kepada siswa. Tes yang akan dilakukan adalah menggunakan pretest dan postest. Pretest dilakukan sebelum dimulainya treatment model pembelajaran yaitu model pembelajaran examples non examples. Kemudian postest dilakukan pada saat sesudah treatment model pembelajaran examples non examples diberikan.

2. Lembar Observasi

Menurut Sutrisno Hadi (1986) (dalam Sugiyono, 2012, hlm. 203)

mengatakan bahwa “observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu

proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan”. Lembar observasi ini merupakan lembaran untuk menilai proses pembelajaran di kelas dengan menggunakan model pembelajaran examples non examples. Penilaian ini meliputi seluruh kegiatan siswa di kelas, fokus atau perhatian siswa di kelas kepada materi yang disampaikan oleh guru, kemudian menilai kemampuan sosial siswa dalam berinteraksi dan bekerja sama dengan temannya dan guru, selanjutnya menilai ketekunan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru kemudian juga menilai dari keaktifan siswa itu sendiri.


(29)

42

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini antara lain:

1. Tahap Persiapan

a. Studi pendahuluan (pra penelitian) dilaksanakan melalui observasi dan wawancara terhadap guru mata pelajaran Sosiologi SMA Negeri 1 Kramatwatu. Hal ini dilaksanakan untuk mengetahui kondisi sekolah seperti kondisi guru mata pelajaran sosiologi, kondisi siswa, kondisi sistem pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran sosiologi di sekolah tersebut;

b. Studi literatur dilakukan untuk memperoleh teori-teori yang relevan mengenai permasalahan yang dikaji;

c. Telaah kurikulum mengenai pokok bahasan yang akan dijadikan sebagai materi pembelajaran dalam penelitian, hal ini dilakukan untuk mengetahui standar kompetensi, kompetensi dasar, dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai;

d. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disesuaikan dengan materi sosiologi yang akan dilaksanakan dalam penelitian;

e. Membuat dan menyusun instrumen penelitian dan dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan guru mata pelajaran sosiologi;

f. Menguji coba instrumen penelitian yang sudah di setujui oleh dosen pembimbing;

g. Menganalisis hasil uji coba instrumen dan menentukan subjek penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan

a. Memberikan tes awal (pretes) terhadap kelompok eksperimen dan kontrol; b. Memberikan perlakuan (treatment) berupa pengajaran mata pelajaran

sosiologi dengan menggunakan model pembelajaran examples non

examples pada kelompok eksperimen dan menggunakan model

pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol;


(30)

43

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Tahap Akhir

a. Melakukan analisis data penelitian; b. Membahas hasil temuan penelitian; c. Memberi kesimpulan dan saran.

G. Uji Instrumen

Rencana peneliti di dalam penelitian adalah melakukan persiapan dari awal yaitu menyiapkan alat-alat yang akan digunakan untuk penelitian yaitu soal tes sosiologi. Kemudian peneliti melakukan observasi sebagai kegiatan penambahan informasi yang akan dijadikan data. Selanjutnya peneliti mendokumentasi segala informasi baik yang dilihat maupun yang didengar. Kemudian peneliti mencatat segala informasi baik yang dilihat maupun yang didengar. Sebelum melakukan itu semua, peneliti melakukan uji instrumen terlebih dahulu agar instrumen tersebut dapat diketahui layak atau tidak untuk penelitian yang akan dilaksanakan.

Teknik uji instrumen yang dilakukan adalah menggunakan uji coba: a. Uji Validitas

Validitas menurut Arikunto (2010, hlm. 211) adalah “suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen” suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi adapun rumusnya adalah sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

(Arikunto, 2010, hlm. 213) Keterangan:

= koefesien korelasi antara variabel X dan variabel Y. Dua variabel yang

dikorelasikan. x = skor tiap items


(31)

44

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

y = skor total items

N = jumlah responden uji coba

Tabel 3.2 Tabel Interpretasi rxy

Besarnya nilai r Interprestasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,000 sampai dengan 0,200

Tinggi Cukup Agak rendah

Rendah Sangat Rendah

(Arikunto, 2010, hlm. 319) b. Reliabilitas

Reliabilitas menurut Arikunto (2010, hlm. 221) adalah “sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik”. Reliabilitas penelitian menggunakan rumus:

⁄ ⁄

⁄ ⁄

(Arikunto, 2010, hlm. 223)

Keterangan:

= Reliabilitas instrumen

⁄ ⁄ yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan


(32)

45

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3 Tabel Interpretasi

Besarnya nilai r Interprestasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,000 sampai dengan 0,200

Tinggi Cukup Agak rendah

Rendah Sangat Rendah

(Arikunto, 2010, hlm. 319) c. Daya Pembeda

Daya pembeda digunakan untuk menganalisis data hasil uji coba instrumen penelitian untuk melihat tingkat perbedaan setiap butir soal, dengan menggunakan rumus:

D =

-

=

-

(Arikunto dalam Magdela, 2014, hlm. 57) Keterangan:

D : daya pembeda

BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar JA : banyaknya peserta kelompok atas

JB : banyaknya peserta kelompok bawah

:

= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar :


(33)

46

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4

Klasifikasi Daya Pembeda

Nilai Daya Pembeda Keterangan

0,00-0,20 0,20-0,40 0,40-0,70 0,70-1,00 Negative

Jelek Cukup

Baik Sangat Baik Semuanya tidak baik

(Arikunto dalam Magdela, 2014, hlm. 58) d. Uji Tingkat Kesukaran

Uji tingkat kesukaran merupakan kesanggupan siswa dalam menjawab soal. Di dalam soal terdapat soal yang mudah dan sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya soal disebut indeks kesukaran. Uji tingkat kesukaran ini digumakan untuk menganalisis data hasil uji coba instrumen penelitian dalam hal tingkat kesukaran setiap butir soal. Rumusnya adalah:

P =

(Arikunto dalam Sukmawati, 2010, hlm. 53) Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes


(34)

47

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.5

Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Soal

(Arikunto dalam Sukmawati, 2010, hlm. 53)

H. Teknik Pengumpulan Data

Ada beberapa teknik yang digunakan penulis untuk mengumpulkan data sehingga mendapatkan hasil penelitian yang akurat yaitu sebagai berikut:

1. Tes

S. Hamid Hasan (dalam Arifin, 2011, hlm. 3) menjelaskan bahwa “tes adalah alat pengumpulan data yang dirancang secara khusus. Kekhususan tes dapat

terlihat dari konstruksi butir (soal) yang dipergunakan”. Tes yang digunakan

adalah pretest atau tes awal dilakukan pada awal penelitian dengan tujuan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi sosiologi sebelum dilakukannya eksperimen yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Examples Non

Examples. Kemudian test yang digunakan selanjutnya adalah postest atau tes

akhir yang digunakan dalam penelitian untuk mengukur keberhasilan peranan model pembelajaran setelah melakukan eksperimen dari model pembelajaran

Examples Non Examples.

2. Lembar Observasi

Menurut Sutrisno Hadi (1986) (dalam Sugiyono, 2012, hlm. 203)

mengatakan bahwa “observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu

proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan”. Lembar observasi ini merupakan lembaran untuk menilai proses pembelajaran di kelas dengan

Tingkat Kesukaran Kriteria

Soal dengan P 1,00 sampai 0,30 Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 Soal dengan P 0,70 sampai 1,00

Sukar Sedang


(35)

48

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan model pembelajaran examples non examples. Penilaian ini meliputi seluruh kegiatan siswa di kelas, fokus atau perhatian siswa di kelas kepada materi yang disampaikan oleh guru, kemudian menilai kemampuan sosial siswa dalam berinteraksi dan bekerja sama dengan temannya dan guru, selanjutnya menilai ketekunan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru kemudian juga menilai dari keaktifan siswa itu sendiri.

3. Studi Literatur

Teknik pengumpulan data selanjutnya adalah dengan menggunakan studi literatur. Studi literatur data merupakan kegiatan penelitian dengan cara memahami dan menganalisis data dari berbagai literatur baik itu buku, koran, media internet, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan penelitian eksperimen yang dilakukan oleh peneliti yaitu model pembelajaran Examples Non

Examples, sebagai bahan referensi peneliti.

4. Studi Dokumentasi

Arikunto (2010, hlm, 274) mengemukakan bahwa “ studi dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku,

surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya”.

Teknik pengumpulan data yang terakhir adalah studi dokumentasi. Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan menganalisis dokumen-dokumen, baik yang tertulis maupun gambar. Studi dokumentasi ini tujuannya adalah untuk mempertegas data yang diperoleh melalui gambar terhadap keberhasilan eksperimen yang dilakukan oleh peneliti.

I. Analisis Data

Analisis Data Hasil Tes

Data yang diperoleh dari hasil penelitian adalah data mentah yang belum memiliki makna. Oleh sebab itu agar data tersebut memiliki makna yang berarti tentang permasalahan yang diteliti maka data harus diolah terlebih dahulu agar


(36)

49

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

data yang diperoleh dari penelitian dapat memberikan informasi mengenai permasalahan yang diteliti. Adapun cara menganalisis data tersebut, antara lain:

a. Uji Normalitas Data

Menurut Sanusi (2011, hal. 35) Uji normalitas adalah “untuk melihat apakah

nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Uji normalitas bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi pada nilai residualnya”.

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel memiliki distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan tes Kolmogorov Smirnov, nilai probabilitas Kolmogorov Smirnov kemudian dibandingkan dengan nilai kritisnya dengan menggunakan bantuan

software SPSS 20 untuk mempermudah proses pengolahan data. Dasar

pengambilan keputusan dapat dilakukan berdasarkan probabilitas (asymptotic

significance) :

a. Jika probabilitas ≥ 0,05 maka data distribusi normal.

b. Jika probabilitas < 0.05 maka data tidak berdistribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas Data

Analisis varian dapat digunakan apabila varian kedua kelompok data tersebut homogen. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Secara simbolis Var (Ui) =│{Ui – E [Ui]}2 │, merupakan suatu nilai konstan homogenitas varians (atau varian konstan) ini dikenal sebagai homoskedastisitas. Menurut Sanusi (2011, hal. 36) pengertian

heteroskedastisitas adalah “apabila kesalahan atau residual yang diamati tidak

memiliki varian yang konstan, jika ternyata varian tidak konstan misalnya membesar atau mengecil pada nilai X yang lebih tinggi, maka kondisi tersebut dikatakan tidak homoskedastik atau mengalami heteroskedastik”. Kemudian

Manurung (2005, hal. 55) menjelaskan bahwa “ada dua cara untuk mendeteksi

keberadaan heteroskedastisitas, yaitu metode informal dan metode formal. Metode informal biasanya dilakukan dengan melihat grafik plot dari nilai prediksi


(37)

50

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

variabel independen (ZPRED) dengan residualnya (SRESID)”. Variabel

dinyatakan tidak terjadi heteroskedastisitas jika tidak terdapat pola yang jelas dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y. Metode formal untuk mendeksi keberadaan heteroskedastisitas antara lain dengan Park Test, Glejser Test, Spearman’s Rank Correlation Test, Golfeld-Quandt Test, Breusch-Pagan-Godfrey Test, White’s General Heteroscedasticity Test, dan Koenker-Basset Test. Dalam pengujian ini peneliti menggunakan uji informal dengan

melihat grafik scater plot dan melakukan uji glesjer dengan menggunakan bantuan

software SPSS 20 untuk mempermudah proses pengolahan data. Uji glejser

mempunyai syarat yaitu nilai sig > 0,05 kemudian pada scatter plot penyebaran data tidak teratur dan tidak membentuk pola. Kedua syarat ini artinya bahwa data lolos uji heteroskesdastisitas, dengan kata lain data dikatakan homogen.

c. Uji Hipotesis

Bila sampel berkorelasi/berpasangan, misalnya membandingkan sebelum dan sesudah treatment atau perlakuan dalam satu model pembelajaran, maka digunakan uji paired sampel t test. Untuk membandingkan kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen setelah dilakukan perlakuan, maka menggunakan uji independent sampel t test. Pada dua uji t ini mempunyai syarat yang sama yaitu syarat t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, atau sebaliknya t hitung < t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak. Pada hipotesis, peneliti merumuskan terdapat perbedaan peningkatan pemahaman konsep siswa yang dilihat dari nilai hasil pretest dan postest antara kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Examples Non Examples dengan kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Dengan demikian pengujian yang dilakukan menggunakan pengujian dua arah. Dalam pengujian ini peneliti dibantu dengan menggunakan bantuan software SPSS 20 untuk mempermudah proses pengolahan data Langkah-langkah secara manualnya adalah sebagai berikut:


(38)

51

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Uji Paired Sampel t test

t = ̅ ̅

( )( √ )

(http://freelearningji.wordpress.com/2013/04/06/uji-t-dua-sampel/)

Keterangan:

t : uji paired sampel t test

̅ : rata-rata sampel 1

̅ : rata-rata sampel 2

: simpangan baku sampel 1 : simpangan baku sampel 2

: varians sampel 1 : varians sampel 2

r : korelasi antara dua sampel : jumlah responden 1 : jumlah responden 2

d. Uji Independent Sampel t test

t = ̅ ̅


(39)

52

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

t : uji independent sampel t test

̅ : rata-rata sampel 1

̅ : rata-rata sampel 2 : varians sampel 1 : varians sampel 2 : jumlah responden 1 : jumlah responden 2


(40)

78 Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil temuan yang diperoleh dari penelitian yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kramatwatu mengenai efektivitas model pembelajaran examples

non examples dalam meningkatkan pemahaman konsep mata pelajaran sosiologi

pada pokok bahasan struktur sosial, maka peneliti menarik kesimpulan secara umum dan khusus.

Simpulan umum yang didapatkan dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan adalah bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pemahaman siswa terhadap konsep mata pelajaran sosiologi pada pokok bahasan struktur sosial antara kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran examples non

examples dengan kelas kontrol yang menerapkan model pembelajaran

konvensional.

Adapun simpulan secara khusus dari penelitan ini adalah sebagai berikut: 1. Pada kelas XI IIS 2 (kelas kontrol) terlihat adanya peningkatan pemahaman

konsep mata pelajaran sosiologi pada pokok bahasan struktur sosial pada kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Meskipun melalui pengamatan dengan menggunakan lembar observasi model pembelajaran konvensional terlihat kurang diminati oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung, model pembelajaran konvensional tetap dapat meningkatkan pemahaman konsep dilihat dari rata-rata skor postes (tes akhir) setelah dilakukan treatment yang diperoleh siswa lebih besar dari rata-rata skor pretes (tes awal) sebelum dilakukan treatment.

2. Pada Kelas XI IIS 3 (kelas eksperimen) terlihat adanya peningkatan pemahaman konsep mata pelajaran sosiologi pada pokok bahasan struktur sosial dengan menggunakan model pembelajaran examples non examples, dilihat dari rata-rata skor postes (tes akhir) setelah dilakukan treatment lebih besar dibandingkan dengan rata-rata skor pretes (tes awal) sebelum dilakukan


(41)

79

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

treatment. kemudian melihat dari pengamatan melalui lembar observasi,

model pembelajaran examples non examples cukup efektif dan

menyenangkan bagi siswa untuk digunakan selama proses pembelajaran berlangsung.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan tingkat pemahaman konsep mata pelajaran sosiologi pada pokok bahasan struktur sosial antara kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran examples non examples dengan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal tersebut dibuktikan berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan oleh peneliti. Mata pelajaran sosiologi pada pokok bahasan struktur sosial dengan menggunakan model pembelajaran examples non examples mampu meningkatkan kualitas dan aktivitas belajar siswa, sehingga siswa dapat meningkatkan pemahamannya terhadap pokok bahasan struktur sosial.

4. Proses penerapan model pembelajaran examples non examples pada mata pelajaran sosiologi mendapatkan tanggapan positif dari siswa. Hal tersebut dibuktikan berdasarkan banyaknya siswa yang menjadi aktif selama proses pembelajaran, model pembelajaran examples non examples ini mampu menumbuhkan motivasi dan rasa ingin tahu siswa terhadap mata pelajaran sosiologi, sehingga materi yang diajarkan oleh guru dapat diserap dan dipahami oleh siswa. Jadi, model pembelajaran examples non examples lebih efektif digunakan saat proses pembelajaran berlangsung dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional.

B. Saran

Dari hasil penelitian ini, sebagai bahan rekomendasi dengan mempertimbangkan hasil temuan di lapangan maupun secara teoritis, maka penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a. Mengingat salah satu kendala saat penerapan model pembelajaran


(42)

80

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karena siswanya banyak yang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga kelas tersebut terkesan ribut dan ramai, maka guru hendaknya mampu mengelola kelas dengan baik ketika menerapkan model pembelajaran examples non examples.

b. Mengingat pentingnya proses pembelajaran, maka guru hendaknya lebih kreatif dan inovatif dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran yang akan diterapkan di kelas. Hal tersebut dikarenakan pemilihan model pembelajaran yang sesuai dan menyenangkan akan mampu menumbuhkan aktivitas, minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap materi apa yang diberikan oleh guru.

2. Bagi Siswa

a. Hendaknya siswa bersikap lebih aktif dan kooperatif apabila guru menggunakan sebuah model pembelajaran baru khususnya dalam mata pelajaran sosiologi

b. Siswa hendaknya tidak ragu untuk bertanya pada guru atau teman yang lebih paham tentang materi yang diberikan

c. Siswa hendaknya lebih giat belajar, mengingat pentingnya mata pelajaran sosiologi sebagai bekal siswa dalam hidup bermasyarakat.

3. Bagi Sekolah

a. Mengingat kurangnya sarana dan prasarana dalam penerapan model pembelajaran examples non examples, maka untuk kedepan hendaknya sekolah mampu memfasilitasi kekurangan tersebut. Dengan terwujudnya sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai, akan mempermudah guru untuk menyampaikan materi pelajaran dengan nyaman dan gembira. b. mengingat bahwa model pembelajaran yang inovatif lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan oleh guru, maka sekolah hendaknya dapat memacu guru agar lebih kreatif dan inovatif dalam mengajar.


(43)

81

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti lain yang mengkaji penerapan model pembelajaran examples non examples. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti lain dapat melakukan kajian mengenai model pembelajaran

examples non examples dalam meningkatkan motivasi, kreatifitas, dan partisipasi


(44)

82

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Buku

Arifin, Z. (2011). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Rosda.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya. Heriawan, A. dkk. (2012). Metodologi Pembelajaran. Serang: LP3G.

Hidayat, U. S. (2011). Model-Model Pembelajaran Berbasis PAIKEM Bandung: CV. Siliwangi.

Huda, M. (2013). Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Majid, A. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: Rosda.

Manurung. dkk. (2005). 205, Ekonometrika Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Malihah, E & Kolip, U. (2011). Pengantar Sosiologi. Jakarta: Kencana. Muin, I. (2006). Sosiologi. Jakarta: Erlangga.

Nasution S. (2010). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Nurseno. (2007). Soiologi 2. Solo: PT. Tiga serangkai Pustaka Mandiri. Sanusi, A. (2011). Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suhardi & Sunarti S. (2009). Sosiologi 2. Bandung: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional


(45)

83

Yuliesta Derinaya Aulia, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Sosial Pada Mata Pelajaran Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Skripsi

Magdela, C, A. (2014). Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Brokens

Triangle/Square/Heart Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Pada Mata Pelajaran PKn (Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VIII di SMPN 1 Binong, Subang. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,

Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Nurwega, D. (2011). Impelementasi Model Quantum Learning Dalam

Meningkatkan Prtestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas X Akuntansi 2 SMK Bina Warga Bandung. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Dewi, R, K. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Examples Non Examples

Dalam Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Hak Asasi Manusia Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII D SMP Negeri 3 Lembang Kab. Bandung Barat).

(Skripsi). Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Selpiyanti, M. (2009). Pengaruh Motivasi Belajar PKn Terhadap Peningkatan

Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn. (Skripsi). Fakultas

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Silvia. (2013). Implementasi Model Pembelajaran Examples Non Examples

Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Bandung). (Skripsi). Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,

Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Sukmawati, A. (2010). Pengaruh Metode Pembelajaran Quantum Learning

Terhadap Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran PKn (Studi Kuasi Eksperimen di SMP Negeri 1 Kalijati Subang). (Skripsi). Fakultas Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Bandung.

Internet

Tanpa Nama. (2013). Uji t Dua Sampel. Tersedia di:

http://freelearningji.wordpress.com/2013/04/06/uji-t-dua-sampel/ [Diakses 07 September]


(1)

Berdasarkan hasil temuan yang diperoleh dari penelitian yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kramatwatu mengenai efektivitas model pembelajaran examples

non examples dalam meningkatkan pemahaman konsep mata pelajaran sosiologi

pada pokok bahasan struktur sosial, maka peneliti menarik kesimpulan secara umum dan khusus.

Simpulan umum yang didapatkan dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan adalah bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pemahaman siswa terhadap konsep mata pelajaran sosiologi pada pokok bahasan struktur sosial antara kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran examples non

examples dengan kelas kontrol yang menerapkan model pembelajaran

konvensional.

Adapun simpulan secara khusus dari penelitan ini adalah sebagai berikut: 1. Pada kelas XI IIS 2 (kelas kontrol) terlihat adanya peningkatan pemahaman

konsep mata pelajaran sosiologi pada pokok bahasan struktur sosial pada kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Meskipun melalui pengamatan dengan menggunakan lembar observasi model pembelajaran konvensional terlihat kurang diminati oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung, model pembelajaran konvensional tetap dapat meningkatkan pemahaman konsep dilihat dari rata-rata skor postes (tes akhir) setelah dilakukan treatment yang diperoleh siswa lebih besar dari rata-rata skor pretes (tes awal) sebelum dilakukan treatment.

2. Pada Kelas XI IIS 3 (kelas eksperimen) terlihat adanya peningkatan pemahaman konsep mata pelajaran sosiologi pada pokok bahasan struktur sosial dengan menggunakan model pembelajaran examples non examples, dilihat dari rata-rata skor postes (tes akhir) setelah dilakukan treatment lebih besar dibandingkan dengan rata-rata skor pretes (tes awal) sebelum dilakukan


(2)

79

treatment. kemudian melihat dari pengamatan melalui lembar observasi,

model pembelajaran examples non examples cukup efektif dan

menyenangkan bagi siswa untuk digunakan selama proses pembelajaran berlangsung.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan tingkat pemahaman konsep mata pelajaran sosiologi pada pokok bahasan struktur sosial antara kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran examples non examples dengan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal tersebut dibuktikan berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan oleh peneliti. Mata pelajaran sosiologi pada pokok bahasan struktur sosial dengan menggunakan model pembelajaran examples non examples mampu meningkatkan kualitas dan aktivitas belajar siswa, sehingga siswa dapat meningkatkan pemahamannya terhadap pokok bahasan struktur sosial.

4. Proses penerapan model pembelajaran examples non examples pada mata pelajaran sosiologi mendapatkan tanggapan positif dari siswa. Hal tersebut dibuktikan berdasarkan banyaknya siswa yang menjadi aktif selama proses pembelajaran, model pembelajaran examples non examples ini mampu menumbuhkan motivasi dan rasa ingin tahu siswa terhadap mata pelajaran sosiologi, sehingga materi yang diajarkan oleh guru dapat diserap dan dipahami oleh siswa. Jadi, model pembelajaran examples non examples lebih efektif digunakan saat proses pembelajaran berlangsung dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional.

B. Saran

Dari hasil penelitian ini, sebagai bahan rekomendasi dengan mempertimbangkan hasil temuan di lapangan maupun secara teoritis, maka penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a. Mengingat salah satu kendala saat penerapan model pembelajaran


(3)

karena siswanya banyak yang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga kelas tersebut terkesan ribut dan ramai, maka guru hendaknya mampu mengelola kelas dengan baik ketika menerapkan model pembelajaran examples non examples.

b. Mengingat pentingnya proses pembelajaran, maka guru hendaknya lebih kreatif dan inovatif dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran yang akan diterapkan di kelas. Hal tersebut dikarenakan pemilihan model pembelajaran yang sesuai dan menyenangkan akan mampu menumbuhkan aktivitas, minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap materi apa yang diberikan oleh guru.

2. Bagi Siswa

a. Hendaknya siswa bersikap lebih aktif dan kooperatif apabila guru menggunakan sebuah model pembelajaran baru khususnya dalam mata pelajaran sosiologi

b. Siswa hendaknya tidak ragu untuk bertanya pada guru atau teman yang lebih paham tentang materi yang diberikan

c. Siswa hendaknya lebih giat belajar, mengingat pentingnya mata pelajaran sosiologi sebagai bekal siswa dalam hidup bermasyarakat.

3. Bagi Sekolah

a. Mengingat kurangnya sarana dan prasarana dalam penerapan model pembelajaran examples non examples, maka untuk kedepan hendaknya sekolah mampu memfasilitasi kekurangan tersebut. Dengan terwujudnya sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai, akan mempermudah guru untuk menyampaikan materi pelajaran dengan nyaman dan gembira. b. mengingat bahwa model pembelajaran yang inovatif lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan oleh guru, maka sekolah hendaknya dapat memacu guru agar lebih kreatif dan inovatif dalam mengajar.


(4)

81

4. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti lain yang mengkaji penerapan model pembelajaran examples non examples. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti lain dapat melakukan kajian mengenai model pembelajaran

examples non examples dalam meningkatkan motivasi, kreatifitas, dan partisipasi


(5)

Arifin, Z. (2011). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Rosda.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya. Heriawan, A. dkk. (2012). Metodologi Pembelajaran. Serang: LP3G.

Hidayat, U. S. (2011). Model-Model Pembelajaran Berbasis PAIKEM Bandung: CV. Siliwangi.

Huda, M. (2013). Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Majid, A. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: Rosda.

Manurung. dkk. (2005). 205, Ekonometrika Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Malihah, E & Kolip, U. (2011). Pengantar Sosiologi. Jakarta: Kencana. Muin, I. (2006). Sosiologi. Jakarta: Erlangga.

Nasution S. (2010). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Nurseno. (2007). Soiologi 2. Solo: PT. Tiga serangkai Pustaka Mandiri. Sanusi, A. (2011). Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suhardi & Sunarti S. (2009). Sosiologi 2. Bandung: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional


(6)

83

Skripsi

Magdela, C, A. (2014). Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Brokens

Triangle/Square/Heart Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Pada Mata Pelajaran PKn (Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VIII di SMPN 1 Binong, Subang. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,

Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Nurwega, D. (2011). Impelementasi Model Quantum Learning Dalam

Meningkatkan Prtestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas X Akuntansi 2 SMK Bina Warga Bandung. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Dewi, R, K. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Examples Non Examples

Dalam Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Hak Asasi Manusia Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII D SMP Negeri 3 Lembang Kab. Bandung Barat).

(Skripsi). Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Selpiyanti, M. (2009). Pengaruh Motivasi Belajar PKn Terhadap Peningkatan

Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn. (Skripsi). Fakultas

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Silvia. (2013). Implementasi Model Pembelajaran Examples Non Examples

Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Bandung). (Skripsi). Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,

Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Sukmawati, A. (2010). Pengaruh Metode Pembelajaran Quantum Learning

Terhadap Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran PKn (Studi Kuasi Eksperimen di SMP Negeri 1 Kalijati Subang). (Skripsi). Fakultas Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Bandung.

Internet

Tanpa Nama. (2013). Uji t Dua Sampel. Tersedia di:

http://freelearningji.wordpress.com/2013/04/06/uji-t-dua-sampel/ [Diakses 07 September]


Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PELAKSANAAN DEMOKRASI PADA MATA PELAJARAN PKn DI KELAS VIII SMP NEGERI 2 KETAPANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

2 23 86

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS VIII.D SMP NEGERI 1 KEDONDONG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

2 14 84

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS VIII.D SMP NEGERI 1 KEDONDONG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 32 82

PENGEMBANGAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES DENGAN MAKE A Pengembangan Model Examples Non Examples Dengan Make A Match Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Karangrayung Grobogan Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 2 11

PENGEMBANGAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES DENGAN MAKE Pengembangan Model Examples Non Examples Dengan Make A Match Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Karangrayung Grobogan Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 2 16

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES PADA MATA PELAJARAN SAINS DI KELAS IV SD NEGERI 101732 KAMPUNG LALANG.

0 0 22

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON Eksperimentasi Model Pembelajaran Examples Non Examples dan Contextual Teaching And Learning terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Aktivitas Belajar Siswa (Penelitian Eksperimen pada Kelas VIII

0 1 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES BEBANTUAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TIK SISWA SMA KELAS X.

0 0 39

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR TEKNIK DASAR DI SMK NEGERI 2 PURWODADI -

0 1 61

PENGARUH MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES TER

0 0 10