HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN CARA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA.

(1)

R. Rachmat Gunawan, 2009

Hubungan Antara Minat dan Cara Belajar ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.eduaa

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

ABSTRAK ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Kegunaan Penelitian ... 4

E. Hipotesis ... 5

F. Metode Penelitian ... 6

G. Lokasi dan Sampel ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikan Kejuruan ... 8

B. Pengertian Kurikulum ... 9

1. Struktur Kurikulum SMK ... 10

2. Mata Pelajaran KKPI ... 12

C. Minat dan Cara Belajar sebagai Faktor Determinator Hasil Belajar Siswa ... 14

1. Minat ... 14

2. Cara Belajar ... 17

3. Hasil Belajar ... 25


(2)

R. Rachmat Gunawan, 2009

Hubungan Antara Minat dan Cara Belajar ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.eduaa

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode dan Disain Penelitian ... 28

B. Definisi Operasional Variabel ... 29

C. Instrumen Penelitian ... 30

D Teknik Pengumpulan Data ... 32

E. Uji Coba Instrumen ... 33

F. Revisi Instrumen ... 37

G. Prosedur Penelitian dan Teknik analisis Data ... 38

H. Hipotesis Statistik ... 46

I. Populasi dan Sampel ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 49

1. Analisis Deskriptif Data Variabel ... 49

2. Uji Persyaratan Analisis ... 58

3. Pengujian Hipotesis ... 59

4. Interpretasi Hasil Penelitian ... 80

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 81

C. Keterbatasan Penelitian ... 83

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 85

B. Saran-saran ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 87


(3)

R. Rachmat Gunawan, 2009

Hubungan Antara Minat dan Cara Belajar ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.eduaa

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Rasa keterikatan pada kegiatan atau aktivitas yang disertai dengan perasaan senang menunjukan semakin besar minatnya.

Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena minat seorang siswa pada pelajaran yang dipelajarinya akan mempengaruhi hasil belajarnya. Apabila seorang siswa berminat untuk belajar sesuatu, dengan merasa senang ia akan mempelajari materi tersebut secara mendalam sampai ia memahaminya, karena minat menambah kegitan belajar.

Winkel (1987:105) menyatakan bahwa “Minat merupakan suatu kecenderungan subjek yang menetap untuk merasa tertarik pada bidang studi tertentu dan merasa senang untuk mempelajari materi itu”.

Pendapat tersebut tidak jauh berbeda dengan pendapat Hilgard dalam Slameto (1991:59) Minat adalah “Kecenderungan yang tetap untuk untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang”.

Cara Belajar Siswa juga akan mempengaruhi hasil belajarnya. Yang dimaksudkan dengan Cara Belajar dalam konteks ini adalah prinsip-prinsip dalam belajar yang dikemukakan oleh Gie, The Liang (1980:49) yaitu: Keteraturan, Disiplin dan Konsentrasi.


(4)

R. Rachmat Gunawan, 2009

Hubungan Antara Minat dan Cara Belajar ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.eduaa

Apabila seorang siswa Cara Belajarnya kurang baik seperti tidak teratur, tidak disiplin dan tidak konsentrasi dalam belajar, maka hasil belajar yang dicapai tidak akan baik, sebaliknya bila Cara Belajarnya baik, maka hasil belajarnya akan baik

Berdasarkan hasil observasi sementara dari penulis, masih ada kesan bahwa sebagian siswa belajar hanyalah mengikuti kewajiban untuk hadir di sekolah. Mereka kurang perhatian terhadap materi yang diterima untuk dipelajari lebih dalam baik di sekolah maupun rumah. Diakhir pelajaran Hasil Belajar mereka tidak sesuai dengan yang diharapkan baik oleh dirinya maupun masyarakat (dunia kerja) yang membutuhkan tenaga-tenaga atau lulusan SMK yang terampil.

Kesenjangan antara hasil pendidikan dengan tuntutan kebutuhan masyarakat terlihat dari tingkat pengetahuan dan penguasaan keterampilan lulusan SMK yang masih dipertanyakan dunia kerja, serta belum sesuainya bidang keahlian mereka dengan bidang-bidang pekerjaan yang dibutuhkan dunia kerja. Sehingga jumlah lulusan SMK yang mengganggur dan mengalami kesulitan mendapatkan pekerjaan sesuai dengan ijasah kejuruannya semakin meningkat. Mengapa mereka tidak diterima bekerja padahal memiliki ijasah. Hal itu ditenggarai karena kemungkinan siswa tersebut kurang berhasil dalam belajar sewaktu masih sekolah.

Faktor lain yang tidak kalah pentingnya dalam mempengaruhi Hasil Belajar Siswa. menurut Slameto (1991 : 56), faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar adalah:


(5)

R. Rachmat Gunawan, 2009

Hubungan Antara Minat dan Cara Belajar ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.eduaa

1. Faktor Internal (faktor dari dalam diri anak itu sendiri ) a. Faktor Jasmaniah : Kesehatan, Cacat tubuh.

b. Faktor Psikologi : Intelegensi, Perhatian, Minat, Bakat, Motif, Kesiapan Kematangan.

c. Faktor Kelelahan

2. Faktor Eksternal (faktor dari luar anak).

a. Keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan)

b. Sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah)

c. Masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat).

Melihat kenyataan itu, bila siswa tidak dapat mengatasi faktor-faktor yang mempengaruhi belajarnya maka siswa tersebut kemungkinan besar tidak akan mencapai hasil yang sesuai dengan harapan. Untuk mengetahui kebenaran yang mempengaruhi Hasil Belajar Siswa penulis bermaksud mengadakan penelitian tentang : HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN CARA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA. (Studi Hasil Belajar pada Siswa untuk Mata Pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi Kelas X Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan di SMK Negeri 13 Bandung).


(6)

R. Rachmat Gunawan, 2009

Hubungan Antara Minat dan Cara Belajar ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.eduaa

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah pada penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Minat dengan Hasil Belajar Siswa ?

2. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Cara Belajar dengan Hasil Belajar Siswa ?

3. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Minat dan Cara Belajar secara bersama-sama dengan Hasil Belajar Siswa ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui, bagaimana dan seberapa kuat hubungan antara Minat dengan Hasil Belajar Siswa

2. Untuk mengetahui, bagaimana dan seberapa kuat hubungan antara Cara Belajar dengan Hasil Belajar Siswa

3. Untuk mengetahui, bagaimana dan seberapa kuat hubungan antara Minat dan Cara Belajar secara bersama-sama dengan Hasil Belajar Siswa

D. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan memberi kegunaan baik aspek praktis maupun aspek teoritis, yaitu :

1. Aspek Praktis


(7)

R. Rachmat Gunawan, 2009

Hubungan Antara Minat dan Cara Belajar ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.eduaa

Sebagai bahan dalam pengembangan Minat dan Cara Belajar dalam mencapai Hasil Belajar Siswa yang maksimal

b. Manfaat bagi Siswa

Sebagai acuan dalam pelaksanaan proses pembelajaran dan akan menambah kepercayaan diri terhadap hasil belajar yang lebih baik.

c. Manfaat bagi Sekolah

Sebagai acuan dan arahan bagi sekolah dalam membuat kebijakan terhadap pengembangan pembelajaran khususnya dalam pengembangan minat dan cara belajar siswa.

2. Aspek Teoritis mencakup ;

a. Dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat dipergunakan sebagai acuan pengembangan untuk penelitian lanjutan, khususnya permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan aspek-aspek kegiatan pengembangan Minat dan Cara Belajar Siswa.

b.Dapat digunakan sebagai acuan bagi peneliti lainnya, untuk mengembangkan penelitian sejenis tetapi pada situasi dan kondisi yang berbeda.

E. Hipotesis

Sehubungan dengan permasalahan penelitian, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Minat dengan Hasil Belajar Siswa


(8)

R. Rachmat Gunawan, 2009

Hubungan Antara Minat dan Cara Belajar ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.eduaa

2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Cara Belajar dengan Hasil Belajar Siswa

3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Minat dan Cara Belajar dengan Hasil Belajar Siswa

Hipotesis yang diajukan selanjutnya akan diuji kebenarannya dengan penelitian dan bantuan statistik atas data yang dikumpulkan.

F. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Penelitian ini menggunakan teknik korelasional karena penelitian ini berusaha menyelidiki hubungan antara beberapa variabel penelitian yaitu variable Minat dan Cara Belajar sebagai variabel bebas dengan Hasil Belajar Siswa sebagai variabel terikat. Studi korelasi ini akan menggunakan analisis korelasi dan regresi. Variabel penelitian berupa dua variabel bebas yaitu Minat (X1) dan Cara Belajar (X2) serta satu variabel terikat yaitu Hasil Belajar Siswa (Y). Kedua variabel bebas (X1 dan X2) dihubungkan dengan variabel terikat (Y) dengan pola hubungan:

1. Hubungan antara variabel X1 dengan variabel Y, 2. Hubungan antara variabel X2 dengan variabel Y, dan

3. Hubungan antara variable X1 dan variabel X2 secara bersama-sama dengan variabel Y.


(9)

R. Rachmat Gunawan, 2009

Hubungan Antara Minat dan Cara Belajar ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.eduaa

G. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 13 Bandung Jl. Sukarno-Hatta Km. 10 Bandung 40682 Telp: (022) 7318960 Fax : (022) 7318960 E-Mail: sekretariat@smkn-13bdg.sch.id, info@smkn-13bdg.sch.id


(10)

R. Rachmat Gunawan, 2009

Hubungan Antara Minat dan Cara Belajar ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.eduaa

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Disain Penelitian 1. Metode

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif

korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki hubungan antara beberapa variabel penelitian yaitu variabel Minat, Cara Belajar sebagai variabel bebas serta Hasil Belajar Siswa sebagai variabel terikat. Studi korelasi ini akan menggunakan analisis korelasi dan regresi.

2. Disain

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas, yaitu Minat (X1), Cara Belajar (X2) dan satu variabel terikat yaitu Hasil Belajar Siswa (Y). Kedua variabel bebas (X1 dan X2) dihubungkan dengan variabel terikat (Y) dengan pola hubungan:

a. Hubungan antara variabel X1 dengan variabel Y, b. Hubungan antara variabel X2 dengan variabel Y,

c. Hubungan antara variabel X1 danX2 secara bersama-sama dengan variabel Y. Ketiga pola hubungan variabel tersebut merupakan konstelasi masalah dalam penelitian ini. Pola hubungan antar variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :


(11)

R. Rachmat Gunawan, 2009

Hubungan Antara Minat dan Cara Belajar ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.eduaa

rx1y Rx1x2y

rx2y

Gambar 3.1 Desain Penelitian X1, X2, dan Y Keterangan:

X1 = Minat (Variabel bebas)

X2 = Cara Belajar (Variabel bebas) Y = Hasil Belajar Siswa (Variabel terikat)

B. Definisi Operasional Variabel

Secara operasional variabel perlu didefinisikan yang bertujuan untuk menjelaskan makna variabel penelitian. Singarimbun (1987:23) memberikan pengertian tentang definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberikan petunjuk bagaimana variabel itu diukur. Variabel penelitian terdiri dari tiga variabel yaitu dua variabel bebas dan satu variabel terikat:

1. Minat (X1) yaitu perhatian, rasa suka, ketertarikan seseorang (siswa) terhadap belajar yang ditunjukkan melalui keantusiasan, partisipasi dan keaktifan dalam belajar

X

1

X

2


(12)

R. Rachmat Gunawan, 2009

Hubungan Antara Minat dan Cara Belajar ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.eduaa

2. Cara Belajar (X2) yaitu kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan siswa pada situasi belajar tertentu, sehingga memberikan ciri dalam aktivitas belajar yang dilakukannya.

3. Hasil Belajar Siswa (Y) disini yaitu Hasil Belajar Siswa atau nilai akhir mata pelajaran KKPI yang dicapai oleh siswa berdasarkan kemampuan atau usahanya dalam belajar.

C. Instrumen Penelitian 1. Instrumen Pengumpul Data

Instrumen penelitian ini dikembangkan sesuai dengan variabel yang akan diukur. Jenis instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Kuesioner (angket)

Kuesioner (angket) merupakan salah satu alat pengumpul data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2005: 162). Angket pada umumnya digunakan untuk meminta keterangan tentang fakta, pendapat, pengetahuan, Minat dan perilaku responden dalam suatu peristiwa. Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang Minat dan Cara Belajar. Model skala pengukuran yang digunakan untuk menjaring data pada variabel-variabel penelitian ini adalah : menggunakan angket dengan pola jawaban tertutup model skalaLikert baik untuk Variabel Minat (X1) maupun Variabel Cara Belajar (X2).

Angket dirancang menggunakan skala Likert dengan lima alternatif jawaban, maka responden hanya diminta memilih alternatif jawaban yang telah tersedia. Pola penskorannya (scoring) adalah sebagai berikut :


(13)

R. Rachmat Gunawan, 2009

Hubungan Antara Minat dan Cara Belajar ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.eduaa

TABEL 3.1

POLA PENSKORAN PERNYATAAN

No. Pernyataan

Skor Pernyataan

Positif

Skor Pernyataan Negatif

1 Sangat setuju/selalu/sangat baik 5 1

2 Setuju/sering/baik 4 2

3 Ragu-ragu/kadang-kadang/cukup

baik 3 3

4 Tidak setuju/jarang/kurang baik 2 4 5 Sangat tidak setuju/tidak

pernah/tidak baik 1 5

Sugiyono (2005: 107)

Instrumen disusun dan dikembangkan oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka.

b. Dokumentasi

Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian meliputi data nilai KKPI siswa Kelas X jurusan TKJ SMK Negeri 13 Bandung.

2. Kisi-kisi Penelitian

Penelitian terdiri dari 2 variabel bebas dan 1 variabel terikat. Variabel bebasnya (independen) terdiri dari Minat (X1), Cara Belajar (X2), Variabel terikat atau dependen (Y) adalah Hasil Belajar Siswa Kelas X jurusan TKJ SMK Negeri 13 Bandung. Ketiga variabel tersebut kemudian dibuatkan kisi-kisi penelitian yang terdiri dari variabel/subvariabel dan dimensi. Dimensi instrumen penelitian diperinci menjadi bentuk butir-butir pernyataan.


(14)

R. Rachmat Gunawan, 2009

Hubungan Antara Minat dan Cara Belajar ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.eduaa

TABEL 3.2

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

VARIABE

L DIMENSI INDIKATOR

Angket JML Butir Positif Butir Negatif

1 2 3 4 5 6

Minat (X1)

Cara Belajar

(X2)

Hasil Belajar

Siswa (Y)

Kecenderungan hati yang tinggi terhadap suatu hal atau aktivitas

Cara Belajar yang baik

Hasil Belajar mata pelajaran KKPI siswa Kelas X Jurusan TKJ

1. Perhatian 2. Perasaan 3. Daya dorong 4. Kecenderungan

5. Aktivitas

1. Keteraturan

2. Disiplin

3. Konsentrasi

Dokumen nilai mata pelajaran KKPI siswa Kelas X Jurusan TKJ di SMK Negeri 13 Bandung 1,2,6,27 7,17,28 3,14,18,24 4,9,19,20, 22,25 5,11,21,26, 29 1,4,7,10, 16,24 2,8,14,17, 25,28 3,12,15,18, 21,26,27,29 10,12, 13,23 8, 15 16,30 13,20, 22, 5,11,23, 6,9,19,30 6 5 5 7 7 9 9 12

D. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan pada penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan peneliti (atau melalui petugas yang dilibatkan) dari sumber pertamanya. Data sekunder adalah


(15)

R. Rachmat Gunawan, 2009

Hubungan Antara Minat dan Cara Belajar ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.eduaa

merupakan data pendukung, yakni berupa dokumen-dokumen dan data atau informasi lainnya.

Teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah 1. Observasi (Pengamatan Langsung) dan Dokumentasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan disengaja melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala yang diselidiki. Peneliti melakukan observasi pasif karena peneliti tidak ikut serta dalam aktivitas pembelajaran baik dalam memilih dan mengembangkan bahan kajian, menyusun dan merencanakan proses belajar mengajar. Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas sehari-hari semua yang terlibat dalam populasi penelitian. Kegiatan observasi akan difokuskan pada pengamatan Minat, Cara Belajar, dan Hasil Belajar Siswa. Kegiatan ini dilakukan dalam selang waktu dari bulan April sampai Juli 2009 sehingga diperoleh data yang meyakinkan. 2. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan sekumpulan pertanyaan tertulis kepada responden yang telah ditetapkan sasaran dan jumlahnya (Sugiyono, 2005 :162). Kuesioner yang digunakan dalam penelitian terlebih dahulu akan diujicoba yakni meliputi uji validitas dan reliabilitas.

E. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan betul-betul mengukur yang seharusnya diukur dan untuk melihat konsistensi dari instrumen tersebut dalam mengungkap fenomena dari


(16)

R. Rachmat Gunawan, 2009

Hubungan Antara Minat dan Cara Belajar ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.eduaa

sekelompok individu meskipun dilakukan dalam waktu yang berbeda (Sugiyono 2005 :137).

1. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono 2005 : 137) sehingga instrumen penelitian bisa memenuhi persyaratan. Arikunto dikutip oleh Akdon (2005 :143) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Untuk mengungkap data yang sesungguhnya, maka terlebih dahulu instrumen tersebut perlu diujicoba untuk menguji validitas instrumen tersebut. Hasilnya dihitung dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment dengan rumus :

(Riduwan 2008 : 136)

Dimana :

= Koefisien Korelasi

∑x = Jumlah skor item

∑y = Jumlah skor total (seluruh item)

Setelah perhitungan selesai dan instrumen valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut :

2 2

2 2

y

x

x

n

y

x

y

x

n

r

xy

n

y

xy

r


(17)

R. Rachmat Gunawan, 2009

Hubungan Antara Minat dan Cara Belajar ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.eduaa

TABEL 3.3

INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,000 Sangat kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,40 – 0,599 Cukup Kuat

0,20 – 0,399 Rendah

0,00 – 0,199 Sangat rendah

Riduwan (2008: 136) Untuk menguji signifikansi hubungan yaitu apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi yang berjumlah 37 orang, maka perlu diuji signifikansinya. Rumus uji signifikansi korelasi product moment

adalah sebagai berikut :

Yaitu :

t = Nilai t hitung

r = Koefisien korelasi hasil r hitung

n = Jumlah responden

Harga thitung selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel, untuk kesalahan 5%. (α = 0,05) dan derajat kebebasan (dk = n – 2). Kaidah keputusan :

jika thitung > ttabel berarti valid, sebaliknya

thitung < ttabel berarti tidak valid.

Riduwan (2008: 137) 2

1 2

r

n

r

t

 


(18)

R. Rachmat Gunawan, 2009

Hubungan Antara Minat dan Cara Belajar ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.eduaa

a. Hasil Uji Validitas Instrumen Minat (X1)

Variabel ini terdiri dari 30 butir/item pernyataan positif maupun negatif. Instrumen tersebut telah diuji cobakan kepada 30 orang siswa TKJ Kelas XI, dengan hasil seperti pada lampiran 3 halaman 98.

Analisis data menunjukkan hasil bahwa 26 butir/item pernyataan dinyatakan valid dan 4 butir pernyataaan tidak valid.

b. Hasil Uji Validitas Instrumen Cara Belajar (X2)

Variabel ini terdiri dari 30 butir/item pernyataan positif maupun negatif. Instrumen tersebut telah diuji cobakan kepada 30 orang orang siswa TKJ Kelas XI, dengan hasil seperti pada lampiran 3 halaman 98.

Analisis data menunjukkan hasil bahwa 23 butir/item pernyataan dinyatakan valid dan 7 butir pernyataaan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi dari instrumen dalam mengungkap fenomena dari sekelompok individu meskipun dilakukan dalam waktu yang berbeda. Reliabilitas instrumen adalah keajegan (konsistensi) alat ukur dalam mengukur yang diukurnya, sehingga perbedaan dimensi waktu alat digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Uji reliabilitas instrumen dengan internal consistency dilakukan satu kali. Data kemudian yang diperoleh dianalisis. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen. Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik.


(19)

R. Rachmat Gunawan, 2009

Hubungan Antara Minat dan Cara Belajar ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.eduaa

Beberapa teknik atau cara menghitung reliabilitas instrument dapat dilakukan. Penelitian menggunakan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach. (Usman 2003 : 291).

Uji reabilitas menggunakan rumus Cronbach Alpha sebagai berikut :

 

  

    

 

2

2

1

1 t

i

S S k

k

Dimana : k = jumlah item.

St² = jumlah varians skor total.

Si² = varians responden untuk item ke i.

Menurut Usman, koefisien reliabilitas (α) di atas 0,80 sudah memperlihatkan bahwa instrumen itu reliabel (Usman, 2003 :291)

TABEL 3.4

HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL X1, dan X2

Variabel Nilai Alpha Keputusan

Minat 0.847 Reliabel

Cara Belajar 0.826 Reliabel

F. Revisi Instrumen

Dari perhitungan analisis validitas menunjukkan bahwa

Setelah memperhatikan beberapa butir instrument yang tidak valid dalam analisis validitas di atas, maka setelah dibandingkan dengan kisi-kisi yang telah disusun di depan ternyata bahwa informasi yang terdapat dalam beberapa butir yang tidak


(20)

R. Rachmat Gunawan, 2009

Hubungan Antara Minat dan Cara Belajar ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.eduaa

valid tersebut diprediksi tidak mengganggu proporsi kisi-kisi yang ada, karena itu diputuskan untuk membuang instrument yang tidak valid .

G. Prosedur Penelitian dan Teknik Analisis Data 1. Prosedur Penelitian

Prosedur pengumpulan data ini termasuk pada saat pengambilan data uji coba instrumen sampai pada pengumpulan data penelitian yang sesungguhnya. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian adalah :

a. Penggandaan instrumen, b. Penyebaran kuesioner. 2. Prosedur Pengolahan data

Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau rumus-rumus tertentu. Hasil pengolahan data dapat memberikan makna data yang dikumpulkan sehingga hasil penelitianpun segera diketahui. Langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian adalah :

a. Menyeleksi (editing) data yang telah dikumpulkan dengan memeriksa jawaban responden sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Tujuan editing adalah untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.

b. Memberi skor terhadap item-item kuesioner berdasarkan pola skor ke dalam tabel rekapitulasi data (tabulasi).

c. Menganalisis data kemudian diinterpretasikan untuk dapat menarik kesimpulan.


(21)

R. Rachmat Gunawan, 2009

Hubungan Antara Minat dan Cara Belajar ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.eduaa

3. Teknis Analisa Data

Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan yaitu tahap deskripsi data, tahap uji persyaratan analisis, dan tahapan pengujian hipotesis.

a. Tahap Deskripsi Data

Sebelum data dideskripsikan terlebih dahulu data mentah dikonversikan menjadi Z skor dan T skor. Adapun perhitungan data mentah menjadi Z skor dan T skor untuk setiap variabel adalah sebagai berikut :

SD M X

Zskor(  ) Riduwan (2007:181)

Dimana :

N X M

1 )

( 2

  

N M X

SD i

Z

TSkor5010 Riduwan (2007:189)

Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap deskripsi data ini adalah membuat tabulasi data untuk setiap variabel, mengurutkan data secara interval dan menyusunnya dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, mencari modus, median, rata-rata (mean), dan simpangan baku. Deskripsi data dilakukan dengan menggunakan program MS Exel dan kalkulator jenis Casio FX 4500 PA.

b. Tahap Uji Persyaratan Analisis

Uji persyaratan analisis yang akan dilakukan adalah uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis.Uji homogenitas untuk memastikan kelompok


(22)

R. Rachmat Gunawan, 2009

Hubungan Antara Minat dan Cara Belajar ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.eduaa

data berasal dari populasi yang homogen. Uji normalitas menggunakan uji Lilliefors, sedangkan uji homogenitas menggunakan uji Bartleth.

1) Uji Normalitas Data X1, X2 dan Y

Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengecek apakah data penelitian kita berasal dari populasi yang sebarannya normal. Uji ini perlu dilakukan karena semua perhitungan statistik parametrik memiliki asumsi normalitas sebaran. Formula/rumus yang digunakan untuk melakukan suatu uji (t-test misalnya) dibuat dengan mengasumsikan bahwa data yang akan dianalisis berasal dari populasi yang sebarannya normal. Uji normalitas data dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu :

a) uji kertas peluang normal b) uji lillefors dan

c) uji chikuadrat.

Dalam penelitian ini digunakan uji normalitas metode Lilliefors dengan cara sebagai berikut:

Langkah-langkah uji normalitas data dengan uji Lilliefors :

(1) Mengurutkan data sampel dari yang terkecil sampai yang terbesar dan menentukan frekuensi tiap-tiap data.

(2) Menentukan nilai z dari tiap-tiap data.

(3) Menentukan besar peluag untuk masing-masing nilai z berdasarkan tabel z, selanjutnya disebut dengan Q (z).

(4) Menghitung frekuensi kumulatif relatif dari masing-masing nilai z, selanjutnya disebut dengan S (z).


(23)

R. Rachmat Gunawan, 2009

Hubungan Antara Minat dan Cara Belajar ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.eduaa

(5) Menentukan nilai Lo = F (z) – S (z) dan membandingkannya dengan nilai Lt dari tabel Liliefors.

(6) Kaidah keputusan :

Ho : sampel berdistribusi normal Ha : sampel berdistribusi tidak normal

Lo <Lt , maka terima Ho yang berarti sampel berdistribusi normal Lo> Lt, maka tolak Ho yang berarti sampel tidak berdistribusi normal. 2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji Bartleth. Sesuai dengan ketentuan, kriteria homogenitas menurut uji Barleth adalah χ²h< χ²t, maka data mempunyai varian yang homogen atau berasal dari populasi yang homogen. Untuk melakukan pengujian homogenitas menggunakan uji Bartlet yaitu dengan menggunakan rumus:

χ2

hitung= (lon10).[B-Σ(dk) Log Si2] (Riduwan 2008 : 178)

dimana :

... ... .

.

2 1

2 2 1 1 2

 

 

n n

S n S n

Si dan  .

1

2

n S

Log B

Selanjutnya membandingkan χ2hitung dengan χ2tabel untuk alpa α= 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = n – 1.

Kriteria pengujian:

Jika χ2hitung > χ2tabel maka distribusi data tidak homogen. Jika χ2hitung < χ2tabel maka distribusi data homogen. Hasil perhitungan uji homogenitas pada lampiran 8 halaman 117.


(24)

R. Rachmat Gunawan, 2009

Hubungan Antara Minat dan Cara Belajar ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.eduaa

c. Tahap Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi dan regresi. Untuk menguji hipotesis pertama, kedua digunakan teknik analisis korelasi dan regresi linear sederhana sedangkan untuk menguji hipotesis ketiga digunakan teknik korelasi dan regresi linear ganda. Uji keberartian menggunakan uji t dan uji F pada taraf signifikansi α = 0,05.

Sesuai dengan hipotesis dan desain penelitian yang telah dikemukakan, maka dalam pengujiannya dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

Untuk mengetahui hubungan antara X1 dengan Y; X2 dengan Y; digunakan rumus korelasi sederhana Pearson Product Moment berikut:

(Riduwan 2008 : 136)

Dimana :

rxy = Koefisien korelasi

∑x = Jumlah skor item

∑y = Jumlah skor total (seluruh item) n = Jumlah sampel

Nilai korelasi PPM dilambangkan (r), apabila nilai r telah diperoleh dari hasil perhitungan, selanjutnya ditafsirkan dengan tabel interpretasi (tabel 3.3).

1. Uji Multikoliner

Uji ini dilakukan untuk mengetahui tingkat hubungan antar variabel bebas apakah variabel bebasnya saling independent atau tidak independent.

2 2

2 2

y

x

x

n

y

x

y

x

n

r

xy

n

y


(25)

R. Rachmat Gunawan, 2009

Hubungan Antara Minat dan Cara Belajar ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.eduaa

Rumus yang digunakan untuk mencari korelasi antar variabel bebas adalah

Pearson Product Moment berikut:



  2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 . . . . X X n X X n X X X X n

rxx

Jika harga rX1X20,8 artinya X1 dan X2 tidak independent. Jika harga rX1X20,8 artinya X1 dan X2 saling independent. 2. Kontribusi variabel X terhadap Y

Untuk menyatakan besar kecilnya kontribusi variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut :

Dimana :

KD = Nilai koefisien determinan r = Nilai koefisien korelasi

Untuk uji signifikansi variabel X terhadap Y digunakan rumus seperti dibawah ini, sedangkan mencari ttabel menggunakan bantuan MsExcel.

Dimana :

t = Nilai t hitung

r = Koefisien korelasi hasil r hitung

n = Jumlah responden

KD = r2 x 100% (Riduwan 2008: 136)

(Riduwan 2008: 137) 2 1 2

r

n

r

t

 


(26)

R. Rachmat Gunawan, 2009

Hubungan Antara Minat dan Cara Belajar ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.eduaa

Untuk mengetahui hubungan secara simultan X1, X2, terhadap Y menggunakan koefisien korelasi ganda, perhitungan dilakukan dengan bantuan program MsExcel.

3. Regresi Linear Sederhana

Untuk mengetahui hubungan fungsional antar variabel digunakan metode regresi. Uji regresi ini ini bertujuan untuk mencari pola hubungan fungsional antara variabel X dan Y. Persamaan regresi ini dinyatakan dengan rumus :

bX a Y  Dimana :

Y = Variabel terikat (variabel yang diduga) X = Variabel bebas

a = Intersep/konstanta b = Koefisien regresi

Untuk melihat bentuk korelasi antar variabel dengan persamaan regresi tersebut, maka nilai a dan b harus ditentukan terlebih dahulu melalui persamaan berikut : 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 ) ( ) )( ( ) )( ( X x n Y X X X Y a          2 1 2 1 1 1 1 1 ) ( ) )( ( X x n Y X Y X n b        

Selanjutnya persamaan tersebut diuji keberartian (signifikansi) arah koefisien dengan menggunakan analisis varians (ANAVA) yang diolah dengan bantuan MsExcel.

(Riduwan 2008: 145)


(27)

R. Rachmat Gunawan, 2009

Hubungan Antara Minat dan Cara Belajar ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.eduaa

Menguji Signifikansi Liniearitas 1) Mencari jumlah kuadrat eror (JKE)

2) Mencari jumlah kuadrat tuna cocok (JKtc)

3) Mencari rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKrc)

4) Mencari rata-rata jumlah kuadrat tuna eror (RJKE)

5) Mencari nilai Fhitung

Kaidah pengujian linearitas :

Fhitung ≥ Ftabel, maka terima H0, dan tolak Ha artinya data berpola tidak linear.

Fhitung ≤ Ftabel, maka tolak H0, terima Ha artinya data berpola linear. Dengan taraf signifikan (α) = 0,05; mencari Ftabel menggunakan rumus:

Ftabel = F (1- α) (dk= TC), (dk= E)

Selanjutnya pada umumnya semua besaran yang diperoleh, disusun dalam sebuah daftar yang disebut analisis varians (ANAVA) sebagaimana terlihat pada lampiran 10 halaman 122.

4. Regresi Linear Ganda

Uji regresi linear ganda bertujuan untuk membuktikan ada atau tidak adanya hubungan fungsional atau kausal antara variabel bebas X1, X2, terhadap

        k E n Y Y JK 2 2 ( )

E s

TC JK JK

JKRe

2   k JK RJK TC TC k n JK RJK E

E

E TC hitung RJK RJK F


(28)

R. Rachmat Gunawan, 2009

Hubungan Antara Minat dan Cara Belajar ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.eduaa

Y. Pengujian data dilakukan menggunakan bantuan program MsExcel.. Persamaan regresi linear ganda dinyatakan dalam rumus : Y = a + b1X1 + b2X2

nX

X X 2 2 2 2 2 2

 

  

Y

Y nY

2 2 2

 

  

X1Y X1Y X1n Y

 

Xn Y

Y X Y

X2 2 2



X n X

X X X

X1 2 1 2 1 2



 



 

 

2

2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 . . . . .

   x x x x y x x x y x x b

 



 

2

2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 . . . . .

   x x x x y x x x y x x b                   

n x b n x b n y

a 1. 1 2. 2

H. Hipotesis Statistik

Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan sebagai berikut :

Hipotesis I : Ho : ρx1y = 0 Tidak terdapat hubungan yang positip dan signifikan antara Minat dengan Hasil Belajar Siswa.

X

X nX

2 1 2 1 2 1


(29)

R. Rachmat Gunawan, 2009

Hubungan Antara Minat dan Cara Belajar ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.eduaa

Ha : ρx1y ≠ 0 Terdapat hubungan yang positip dan signifikan antara Minat dengan Hasil Belajar Siswa.

Hipotesis II : Ho:ρx2y = 0 Tidak terdapat hubungan yang positip dan signifikan antara Cara Belajar dengan Hasil Belajar Siswa. Ha: ρx2y ≠0 Terdapat hubungan yang positip dan signifikan antara

Minat dengan Hasil Belajar Siswa.

Hipotesis III: Ho: ρx1x2y =0 Tidak terdapat hubungan yang positip dan signifikan antara Minat dan Cara Belajar secara bersama-sama dengan Hasil Belajar Siswa.

Ha: ρx1x2y ≠0 Terdapat hubungan yang positip dan signifikan antara Minat dan Cara Belajar secara bersama-sama dengan Hasil Belajar Siswa.

Keterangan :

Ho : Hipotesis Nol. Ha : Hipótesis Alternatif.

ρx1y : Koefisien korelasi antara Minat (X1) dengan Hasil Belajar Siswa (Y).

ρx2y : Koefisien korelasi antara Cara Belajar (X2) dengan Hasil Belajar Siswa (Y).

ρx1x2y: Koefisien korelasi antara Minat (X1), Cara Belajar (X2) dengan Hasil Belajar Siswa (Y).

I. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian


(30)

R. Rachmat Gunawan, 2009

Hubungan Antara Minat dan Cara Belajar ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.eduaa

Populasi penelitian menurut Suharsimi (2006:130) adalah keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan menurut Sukmadinata (2007:250) populasi penelitian adalah Kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian kita. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Jurusan TKJ SMK Negeri 13 Bandung.

2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian menurut Suharsimi (2006:131) adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sedangkan menurut Sukmadinata (2007:250) sampel penelitian adalah Kelompok kecil yang secara nyata kita teliti dan tarik kesimpulan dari padanya.

Sukmadinata (2007:260) mengemukakan secara umum, untuk penelitian kolerasional jumlah sampel (n) sebanyak 30 individu telah dipandang cukup besar, sedangkan dalam penelitian kausal komparatif dan eksperimental 15 individu untuk setiap kelompok yang dibandingkan sudah cukup memadai.


(31)

R. Rachmat Gunawan, 2009

Hubungan Antara Minat dan Cara Belajar ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.eduaa

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Minat dengan Hasil Belajar Siswa. Nilai korelasi antara Minat dengan Hasil Belajar Siswa adalah 0,3803 tergolong kategori rendah.

2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Cara Belajar dengan Hasil Belajar Siswa. Nilai korelasi antara Cara Belajar dengan Hasil Belajar Siswa adalah 0,3865 tergolong kategori rendah.

3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Minat dan Cara Belajar dengan Hasil Belajar Siswa. Nilai korelasi antara Minat dan Cara Belajar dengan Hasil Belajar Siswa adalah 0,4196 tergolong kategori cukup kuat. B. Saran-saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan baik kepada guru, siswa, maupun kepada Sekolah sebagai berikut: (1) Para guru KKPI dalam kegiatan belajar mengajar sebaiknya terus berupaya membangkitkan, menumbuhkan Minat dan mengembangkan Cara Belajar Siswa karena Minat dan Cara Belajar dapat meningkatkan Hasil Belajar. (2) Para siswa supaya terus menumbuhkan Minatnya, lebih teratur dalam belajar, disiplin dan konsentrasi supaya dapat mengatasi bermacam-macam rintangan yang dapat menangguhkan usaha belajar. (3) Untuk meningkatkan Minat siswa pada mata pelajaran KKPI, pihak sekolah


(32)

R. Rachmat Gunawan, 2009

Hubungan Antara Minat dan Cara Belajar ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.eduaa

lebih memberdayakan laboratorium agar dapat membangkitkan motivasi belajar siswa antara lain sebagai berikut : (a) Menambah laboratorium komputer dengan spesifikasi yang lebih lengkap. (b) Penggunaan media internet di Laboratorium lebih lama untuk menambah wawasan dan pengetahuan siswa.


(33)

R. Rachmat Gunawan, 2009

Hubungan Antara Minat dan Cara Belajar ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta Asdi Mahasatya.

Aswandi (2008). Disiplin dalam Belajar. Tersedia: http://www.pontianakpost. Com/?mib=berita.detail&id=9365. [28 Agustus 2009]

Bukit, M. (1997). Implementasi Pendidikan Sistem Ganda sebagai Pembaruan Kurikulum. Disertasi Doktor pada FPS IKIP Bandung: tidak diterbitkan. Darmawan, Tomi. (2007). Pengertian Minat. Tersedia : http://qym7882.blogspot..

com /2009/03/pengertian-minat.html. [23 Mei 2009]

Depdiknas (2003:3). Hasil Belajar. Tersedia: http://tarmizi.wordpress.com/2008/ 11/09/perbuatan-dan-hasil-belajar/. [26 Mei 2009]

Falasany, A (1992). Prestasi belajar itu apa. Tersedia : http://mtssalafiyahtempeh. blogspot.com/2009_04_01_archive.html [31 Agustus 2009]

Gie, The Liang. (1980). Cara Belajar Yang Efisien. Yogyakarta Gajah Mada university press.

Gie (1998). Minat Belajar Siswa. Tersedia : http://grahacendikia.wordpress.com/ 2009/04/23/minat-belajar-siswa/ [27 Mei 2009]

Hadis. Abdul. (2008). Psikologi dalam Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Nana SS, (2007:155). Landasan Pskologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya

Nasution, S. (2003). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Pakpahan, Jorlin. (2002). Sejarah Pendidikan Teknik dan Kejuruan di Indonesia, Membangun manusia Produktif. Jakarta : Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional RI.

Purwaningrum. (1994). Mengelompokkan minat menjadi 10 (sepuluh). Tersedia : http://www.blogcatalog.com/blog/lets-smile/62dc6c6210c3e97501865de469 37cb3 [27 Mei 2009]

Purwanto, M. Ngalim. (2007). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.


(34)

R. Rachmat Gunawan, 2009

Hubungan Antara Minat dan Cara Belajar ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Purwanto, N. (2007) Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya Poerwadarminta, WJS. (1984). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta :Balai

Pustaka

DePorter dan Hernacki (2002). Mengenal Gaya Belajar Anak. Tersedia: http://roebyarto.multiply.com/journal/item/67. [27 Agustus 2009] Riduwan. (2008). Metode dan Teknik Penyusunan Tesis. Bandung Alfbeta

Rosada, Dede dan Syaf, Hikmat. (2008). Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada

Sardiman, AM. (2006). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Setyono (2008). Pembelajaran dengan Menggunakan Media Audio Visual. Tersedia : http://setyono.blogspot.Com/2008_05 _01 _archive.html [24 Mei 2009]

Slameto. (1991). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slameto. (2003). Perbuatan dan Hasil Belajar. Tersedia : http://tarmizi.Wordpress. com/2008/11/09/perbuatan-dan-hasil-belajar/ [22 Mei 2009]

Sobur Alex. (2003) Psikologi Umum, Bandung; Pustaka Setia

Soejanto, Agoes. (1979). Bimbingan Ke arah Belajar yang Sukses. Surabaya : Rineka Cipta.

Soesilowindradini. (1989). Pengertian Minat. Tersedia: http://qym7882.blogspot.. com/2009/03/pengertian-minat.html [21 Mei 2009]

Sudjana. (1990) Metode Statistika, Bandung : Tarsito

Sudjana, Nana. (1990). Penilaian proses hasil belajar mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sukamto. (1998). Perencanaan Dan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan, Jakarta : Dekdikbud

Sukmadinata, N.S. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya


(35)

R. Rachmat Gunawan, 2009

Hubungan Antara Minat dan Cara Belajar ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sukmadinata, N.S. (2007). Landasan Psiklogi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya

Suparno, A Suhaenah. (2001). Membangun Kompetensi Belajar. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Surya (2002). Disiplin. Tersedia: http://dsh2.wordpress.com/2009/05/12/asas-asas -metode-pembelajaran-dan-upaya-menerapkan-disiplin-belajar-siswa-dalam-pendidikan-agama-islam-di-sekolah/. [27 Agustus 2009]

Surya, H. (2009). Cara Konsentrasi Belajar. Tersedia: http://hendrasurya.Blogspot .com/2009/02/cara-konsentrasi-belajar.html[31 Agustus 2009]

Syah, Muhibbin. (2008). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosda Karya.

Yanti (1973). Minat. Tersedia : http:// bintangbangsaku.Com/artikel/2008/06/ minat 2/ [16 Mei 2009]

Winkel (1987). Pengertian Minat. Tersedia : http://qym7882.blogspot.com /2009 /03/pengertian-minat.htm [26 Agustus 2009]


(1)

R. Rachmat Gunawan, 2009

Hubungan Antara Minat dan Cara Belajar ....

Populasi penelitian menurut Suharsimi (2006:130) adalah keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan menurut Sukmadinata (2007:250) populasi penelitian adalah Kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian kita. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Jurusan TKJ SMK Negeri 13 Bandung.

2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian menurut Suharsimi (2006:131) adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sedangkan menurut Sukmadinata (2007:250) sampel penelitian adalah Kelompok kecil yang secara nyata kita teliti dan tarik kesimpulan dari padanya.

Sukmadinata (2007:260) mengemukakan secara umum, untuk penelitian kolerasional jumlah sampel (n) sebanyak 30 individu telah dipandang cukup besar, sedangkan dalam penelitian kausal komparatif dan eksperimental 15 individu untuk setiap kelompok yang dibandingkan sudah cukup memadai.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Minat dengan Hasil Belajar Siswa. Nilai korelasi antara Minat dengan Hasil Belajar Siswa adalah 0,3803 tergolong kategori rendah.

2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Cara Belajar dengan Hasil Belajar Siswa. Nilai korelasi antara Cara Belajar dengan Hasil Belajar Siswa adalah 0,3865 tergolong kategori rendah.

3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Minat dan Cara Belajar dengan Hasil Belajar Siswa. Nilai korelasi antara Minat dan Cara Belajar dengan Hasil Belajar Siswa adalah 0,4196 tergolong kategori cukup kuat. B. Saran-saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan baik kepada guru, siswa, maupun kepada Sekolah sebagai berikut: (1) Para guru KKPI dalam kegiatan belajar mengajar sebaiknya terus berupaya membangkitkan, menumbuhkan Minat dan mengembangkan Cara Belajar Siswa karena Minat dan Cara Belajar dapat meningkatkan Hasil Belajar. (2) Para siswa supaya terus menumbuhkan Minatnya, lebih teratur dalam belajar, disiplin dan konsentrasi supaya dapat mengatasi bermacam-macam rintangan yang dapat menangguhkan usaha belajar.


(3)

R. Rachmat Gunawan, 2009

lebih memberdayakan laboratorium agar dapat membangkitkan motivasi belajar siswa antara lain sebagai berikut : (a) Menambah laboratorium komputer dengan spesifikasi yang lebih lengkap. (b) Penggunaan media internet di Laboratorium lebih lama untuk menambah wawasan dan pengetahuan siswa.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta Asdi Mahasatya.

Aswandi (2008). Disiplin dalam Belajar. Tersedia: http://www.pontianakpost. Com/?mib=berita.detail&id=9365. [28 Agustus 2009]

Bukit, M. (1997). Implementasi Pendidikan Sistem Ganda sebagai Pembaruan Kurikulum. Disertasi Doktor pada FPS IKIP Bandung: tidak diterbitkan. Darmawan, Tomi. (2007). Pengertian Minat. Tersedia : http://qym7882.blogspot..

com /2009/03/pengertian-minat.html. [23 Mei 2009]

Depdiknas (2003:3). Hasil Belajar. Tersedia: http://tarmizi.wordpress.com/2008/ 11/09/perbuatan-dan-hasil-belajar/. [26 Mei 2009]

Falasany, A (1992). Prestasi belajar itu apa. Tersedia : http://mtssalafiyahtempeh. blogspot.com/2009_04_01_archive.html [31 Agustus 2009]

Gie, The Liang. (1980). Cara Belajar Yang Efisien. Yogyakarta Gajah Mada university press.

Gie (1998). Minat Belajar Siswa. Tersedia : http://grahacendikia.wordpress.com/ 2009/04/23/minat-belajar-siswa/ [27 Mei 2009]

Hadis. Abdul. (2008). Psikologi dalam Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Nana SS, (2007:155). Landasan Pskologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya

Nasution, S. (2003). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Pakpahan, Jorlin. (2002). Sejarah Pendidikan Teknik dan Kejuruan di Indonesia, Membangun manusia Produktif. Jakarta : Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional RI.

Purwaningrum. (1994). Mengelompokkan minat menjadi 10 (sepuluh). Tersedia : http://www.blogcatalog.com/blog/lets-smile/62dc6c6210c3e97501865de469 37cb3 [27 Mei 2009]


(5)

R. Rachmat Gunawan, 2009

Purwanto, N. (2007) Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya Poerwadarminta, WJS. (1984). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta :Balai

Pustaka

DePorter dan Hernacki (2002). Mengenal Gaya Belajar Anak. Tersedia: http://roebyarto.multiply.com/journal/item/67. [27 Agustus 2009] Riduwan. (2008). Metode dan Teknik Penyusunan Tesis. Bandung Alfbeta

Rosada, Dede dan Syaf, Hikmat. (2008). Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada

Sardiman, AM. (2006). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Setyono (2008). Pembelajaran dengan Menggunakan Media Audio Visual. Tersedia : http://setyono.blogspot.Com/2008_05 _01 _archive.html [24 Mei 2009]

Slameto. (1991). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slameto. (2003). Perbuatan dan Hasil Belajar. Tersedia : http://tarmizi.Wordpress. com/2008/11/09/perbuatan-dan-hasil-belajar/ [22 Mei 2009]

Sobur Alex. (2003) Psikologi Umum, Bandung; Pustaka Setia

Soejanto, Agoes. (1979). Bimbingan Ke arah Belajar yang Sukses. Surabaya : Rineka Cipta.

Soesilowindradini. (1989). Pengertian Minat. Tersedia: http://qym7882.blogspot.. com/2009/03/pengertian-minat.html [21 Mei 2009]

Sudjana. (1990) Metode Statistika, Bandung : Tarsito

Sudjana, Nana. (1990). Penilaian proses hasil belajar mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sukamto. (1998). Perencanaan Dan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan, Jakarta : Dekdikbud

Sukmadinata, N.S. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya


(6)

Sukmadinata, N.S. (2007). Landasan Psiklogi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya

Suparno, A Suhaenah. (2001). Membangun Kompetensi Belajar. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Surya (2002). Disiplin. Tersedia: http://dsh2.wordpress.com/2009/05/12/asas-asas -metode-pembelajaran-dan-upaya-menerapkan-disiplin-belajar-siswa-dalam-pendidikan-agama-islam-di-sekolah/. [27 Agustus 2009]

Surya, H. (2009). Cara Konsentrasi Belajar. Tersedia: http://hendrasurya.Blogspot .com/2009/02/cara-konsentrasi-belajar.html[31 Agustus 2009]

Syah, Muhibbin. (2008). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosda Karya.

Yanti (1973). Minat. Tersedia : http:// bintangbangsaku.Com/artikel/2008/06/ minat 2/ [16 Mei 2009]

Winkel (1987). Pengertian Minat. Tersedia : http://qym7882.blogspot.com /2009 /03/pengertian-minat.htm [26 Agustus 2009]