SIKAP SISWA KELAS X IPS PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI PROGRAM PEMINATAN DI SMA NEGERI COLOMADU Sikap Siswa Kelas X Ips Pada Mata Pelajaran Biologi Program Peminatan Di SMA Negeri Colomadu Semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016.

(1)

SIKAP SISWA KELAS X IPS PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

PROGRAM PEMINATAN DI SMA NEGERI COLOMADU

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2015/2016.

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan

Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

NUR LAILIA WAHIDATURRAHMAH

A420120124

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016


(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

SIKAP SISWA KELAS X IPS PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

PROGRAM PEMINATAN DI SMA NEGERI COLOMADU

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2015/2016.

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

NUR LAILIA WAHIDATURRAHMAH

A420120124

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Dra. Hariyatmi, M.Si. NIP.196212161988032001


(3)

HALAMAN PENGESAHAN

SIKAP SISWA KELAS X IPS PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

PROGRAM PEMINATAN DI SMA NEGERI COLOMADU

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2015/2016.

Oleh:

NUR LAILIA WAHIDATURRAHMAH A420120124

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Selasa, 07 Juni 2016

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1.

Dra.Hariyatmi M.Si.

(……..……..)

2.

Dr.Sofyan Anif, M.Si

(………)

3.

Drs.Djumadi, M.Kes

(………

)

Dekan,

Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M. Hum.

NIP. 196504281993031001


(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan

sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis

atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam

daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan

saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

.

Surakarta, 25 Mei 2016

Penulis

NUR LAILIA WAHIDATURRAHMAH


(5)

SIKAP SISWA KELAS X IPS PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI PROGRAM PEMINATAN DI SMA NEGERI COLOMADU SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2015/2016.

Nur Lailia Wahidaturrahmah1) ,Hariyatmi2)

Mahasiswa1), Staf Pengajar2), Program Studi Pendidikan Biologi, Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Mei, 2016

Email: wahidatur_rahma@yahoo.com

ABSTRAK

Program peminatan merupakan suatu proses pemilihan dan penetapan peminatan peserta didik dalam kelompok mata pelajaran, lintas minat dan mata pelajaran. Implementasi kurikulum 2013 menerapkan program lintas mata pelajaran salah satunya yaitu matapelajaran Biologi bagi siswa IPS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran sikap siswa kelas X IPS dalam pembelajaran Biologi. Metode yang digunakan adalah observasi langsung pembelajaran di kelas dan wawancara dengan guru matapelajaran Biologi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan strategi penelitian studi kasus. Hasil penelitian yang diperoleh dari rata-rata nilai sikap siswa kelas X IPS terhadap pembelajaran Biologi sebesar 65,38% (cukup). Dalam aspek kedisiplinan di awal pembelajaran diperoleh persentase sebanyak 62,50% (cukup), kelengkapan belajar 62,50% (cukup), sikap antusias sebesar 77,78% (baik), pengalaman belajar 65,83% (cukup) dan tindakan di akhir pembelajaran 58,33 (cukup).

Kata Kunci :pelajaran Biologi, kurikulum 2013, program lintas minat

ATTITUDE OF SOCIAL STUDENT GRADE X FOR BIOLOGY COURSE PROCLIVITY PROGRAM IN COLOMADU SENIOR HIGH SCHOOL EVEN SEMESTER YEAR

2015/2016.

ABSTRACT

Proclivity program is the process of choise and decision for student in learning group, across course and courses. Curiculum 2013 implementation applyed across Biology course for social student in grade X. This study aimed to describe the attitude of social student learning Biology course. The method of this research is direct bservation to class and interview with Biology’s teacher.Type of this research is qualitative descriptive with research strategy is study case. Research result show that the average representation attitude score is 65,38% (sufficient).The aspect of discipline in initial learning is 62,50% (sufficient), tools of learning is 62,50%(sufficient), anthusiastic is 77,78% (good), experient of learning is 65,83% (sufficient),and measure in the last is 65,38% (sufficient).


(6)

1.

PENDAHULUAN

Program peminatan merupakan suatu proses pemilihan dan penetapan peminatan peserta didik pada kelompok mata pelajaran, lintas mata pelajaran dan mata pelajaran. Program lintas minat memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengembangkan minatnya pada suatu mata pelajaran tanpa dibatasi pada program penjurusan.Mata pelajaran lintas minat merupakan mata pelajaran yang dapat diambil siswa di luar kelompok mata pelajaran peminatan yang masih dalam kelompok peminatan lainnya. Hal ini untuk mempersiapkan siswa dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Matapelajaran lintas minat tersebut bersifat opsional sehingga dapat dipilih sendiri oleh siswa sesuai minat dan bakat yang diarahkan oleh orangtua dan guru maupun konselor (Hajar, 2013). Menurut Kemendikbuda (2013), peminatan peserta didik merupakan suatu proses pengambilan pilihan dan keputusan oleh peserta didik dalam bidang keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ada. Menurut Permendikbud No.65 tahun 2013 tentang Standart Proses , proses pembelajaran Biologi merupakan suatu usaha dalam menciptakan situasi dan kondisi kondusif sehingga terjadi interaksi antara subjek didik dengan objek belajar. Makhluk hidup dan lingkungan sekitar merupakan objek dalam Biologi sehingga melalui interaksi tersebut dapat mengembangkan proses mental dan sensori yang optimal pada siswa. Menurut Badariah (2012), bahwa dalam proses pembelajaran tak lepas dari peran guru dalam mengembangkan materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma dan nilai pada setiap mata pelajaran sehingga guru harus memiliki karakter disiplin dan kesadaran profesional. Biologi merupakan salah satu mata pelajaran lintas minat yang banyak dipilih siswa IPS di beberapa sekolah yang sudah menerapkan kurikulum 2013.Berdasarkan hasil penelitian dari Cahaya (2014) , menyatakan bahwa rata-rata siswa program penjurusan IPS dapat menerima dengan baik pelajaran Biologi sebagai matapelajaran lintas minat yang ada disekolahnya. Hal ini terbukti sebanyak 60% siswa yang ada di kota Bandung dengan 3 sekolah yang berbeda dapat mengikuti pelajaran Biologi dengan baik. Siswa dinyatakan dapat mengikuti pelajaran Biologi dengan baik dari segi antusiasme meliputi perhatian saat di kelas, relevansi dengan materi, kepercayaan diri, dan tingkat kepuasan pada hasil yang dicapai. Badariah (2012), menyatakan bahwa kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti motivasi, kematangan, dan keterampilan guru dalam berkomunikasi sehingga guru perlu melakukan ilustrasi, mendefinisikan, menganalisis, bertanya, merespon, mendengarkan, menciptakan kepercayaan, dan memberikan pandangan yang bervariasi. Gazali (2012) menambahkan, profesionalisme guru dipengaruhi oleh pengalaman mengajar dan latarbelakang pendidikan yang keduanya saling mempunyai pengaruh yang kuat. Dalam belajar mandiri yang dilakukan siswa, tugas guru yakni mengajar dengan bahan ajar yang dapat merangsang siswa untuk tertarik memperdalam dan mengembangkannya serta memberikan bantuan kepada siswa dalam proses pendalaman materi (Mujiman, 2011). Dalam penelitian ini bertujuan untuk


(7)

mengetahui sikap siswa kelas X IPS dalam pelajaran Biologi sebagai mata pelajaran lintas minat. SMA Negeri Colomadu Surakarta merupakan salah satu sekolah yang sudah menerapkan implementasi kurikulum 2013 yakni program peminatan.

2.

METODE PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2015 sampai dengan Juni 2016 di SMA Negeri Colomadu Tahun Akademik 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan data pada penelitian yang digunakan adalah teknik observasi dan wawancara. Data observasi berupa hasil persentase sikap siswa kelas X IPS pada pembelajaran Biologi dan untuk data tambahan dilakukan wawancara dengan guru kelas. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif presentase.

3.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data dalam penelitian ini yaitu gambaran sikap siswa kelas X IPS terhadap pembelajaran Biologi program peminatan di SMA Negeri Colomadu, Karanganyar, semester genap tahun ajaran 2015/2016. Siswa yang menjadi subjek penelitian berjumlah 32 siswa dari kelas X IPS 2. SMA Negeri Colomadu yang terletak di Jl. Fajar Indah Baturan merupakan salah satu SMA di kabupaten Karanganyar yang ditunjuk dari pemerintah kabupaten setempat untuk mengimplementasikan kurikulum 2013, sehingga terdapat program lintas minat matapelajaran Biologi di kelas IPS. Pembelajaran lintas minat Biologi terdapat pada semua jenjang kelas, dari kelas X sampai kelas XII IPS. Hal ini dikarenakan jumlah guru matapelajaran Biologi yang ada di SMA Negeri Colomadu cukup memadahi untuk mengajar program lintas minat biologi pada semua jenjang kelas IPS. Program lintas minat sudah berjalan sejak tiga tahun yang lalu dan mata pelajaran Biologi sebagai mata pelajaran lintas minat sudah berjalan di tahun ketiga. Data gambaran sikap siswa kelas X IPS 2 diperoleh dengan cara observasi secara langsung di SMA Negeri Colomadu sebanyak tiga kali pertemuan yaitu tanggal 4, 18 dan 28 Maret 2016. Data berupa kegiatan belajar mengajar di kelas diperoleh dengan cara observasi dan dokumentasi, berupa foto dan video proses pembelajaran yang menggambarkan sikap siswa di kelas saat kegiatan belajar mengajar. Gambaran sikap siswa kelas X IPS 2 yang diamati terdiri dari beberapa aspek yakni kedisiplinan, kelengkapan belajar, antusias siswa, pengalaman belajar, dan tindakan siswa di akhir pembelajaran. Menurut Kunandar (2013), menyatakan bahwa ranah sikap dibagi kedalam 5 jenjang yakni kemampuan menerima, kemampuan merespon, kemampuan menilai, kemampuan mengelola dan berkarakter. Objek sikap yang perlu dinilai yaitu sikap siswa terhadap matapelajaran, sikap siswa terhadap guru/pengajar dan sikap siswa terhadap pembelajaran


(8)

Tabel 3.1 Persentase “Sikap Siswa Kelas X IPS pada Mata Pelajaran Biologi Program Peminatan di SMA Negeri Colomadu Semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016”

Keterangan: Kriteria Nilai (Supardi, 2015) :

No. Tahap Pembelajaran

Variabel Indikator Persentase

(%) Rata-rata (%) Ket 1. Awal pembelajaran

Kedisiplinan a.Kedisiplinan sebelum pembelajaran 91

62,50

C

b.Tindakan sebelum pembelajaran 91

c.Kedisiplinan dalam mengerjakan tugas 33

d.Kemampuan siswa dalam membuat tugas 33

Kelengkapan Belajar a.Ketersediaan buku/referensi 50 62,50 C

b.Kelengkapan alat belajar 75

Antusias siswa a.Semangat Belajar 83

77,78 B

b.Keseiusan Belajar 75

c.Konsentrasi Belajar 75

2. Inti

Pembelajaran Pengalaman Belajar

a.Kemampuan mengamati objek 91,6

65,83 C

b.Kemampuan siswa dalam bertanya 91,6

c.Keterampilan siswa dalam menggunakan bahan ajar 91,6

d.Kreativitas siswa dalam belajar 33

e.Kemampuan siswa dalam bekerjasama 16

f. Kemampuan siswa dalam bekerja individu 58

g. Kemampuan siswa dalam memperoleh informasi 66,67

h. Kemampuan siswa dalam mengolah informasi 83,33

i. Kemampuan siswa dalam menerima pembelajaran 50

j. Daya terima siswa saat pembelajaran 75

3. Akhir

Pembelajaran

Tindakan siswa di akhir pembelajaran

a.Sikap siswa di akhir pembelajaran 50 58,33 C

b. Kedisiplinan di akhir pembelajaram 66, 67

Rata-rata 65,38 C

84-100 :sangat baik (SB) 48-<66 : cukup (C) <30 : sangat kurang (SK)


(9)

Berdasarkan tabel 3.1, diperlihatkan bahwa gambaran sikap siswa kelas X IPS pada pembelajaran Biologi program peminatan di SMA Negeri Colomadu semester genap tahun ajaran 2015/2016 rata-rata adalah 65,38% (cukup). Persentase kedisiplinan sebesar 62,50 % (cukup), kelengkapan belajar sebesar 62,50% (cukup), antusias siswa sebesar 77,78 % (baik), pengalaman belajar sebesar 65,83% (cukup) dan tindakan di akhir pembelajaran sebesar 58,33% (cukup).

Kedisiplinan siswa dalam mengikuti pembelajaran Biologi terlihat pada sikap siswa dalam ketepatan waktu, sikap menghormati guru dan sikap siswa terhadap pembelajaran. Aspek tertinggi terdapat pada kedisiplinan di awal pembelajaran dan tindakan siswa terhadap pembelajaran dengan persentase 91% (baik) sedangkan kedisiplinan dalam tugas hanya sebesar 33% (kurang). Hal tersebut disebabkan siswa sudah mematuhi peraturan saat pembelajaran akan dimulai, akan tetapi tugas yang diberikan guru hanya satu kali dalam tiga kali pertemuan sehingga siswa tidak terbiasa dalam mengerjakan tugas dan kedisiplinan siswa kurang maksimal dalam mengerjakan tugas. Kemampuan siswa dalam membuat tugas sebesar 33% (kurang), karena kurangnya kreatifitas dan kesungguhan dalam mengerjakan sehingga guru perlu memberikan tugas rutin agar siswa terbiasa dan terlatih mandiri. Ernawati (2011), menambahkan bahwa kedisiplinan siswa dalam belajar dapat dilihat dari beberapa aspek diantaranya perhatian dalam mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah, sikap saat pembelajaran, serta jumlah kehadiran di sekolah. Menurut Simon (2004), menyatakan bahwa siswa yang memiliki disiplin belajar akan memiliki ketaatan terhadap aturan baik peraturan sekolah, jam belajar dan penggunaan waktu luang, sehingga siswa dapat melaksanakan aktifitas kesehariannya mulai bangun pagi sampai tidur kembali.

Kelengkapan belajar siswa kelas X IPS 2 di SMA Negeri Colomadu dalam pembelajaran Biologi dengan rata-rata 62,50% (cukup). Aspek ini terdiri dari ketersediaan buku/referensi dan kelengkapan alat belajar yang dapat dilihat dari 1) jenis buku yang dibawa dan dimiliki oleh siswa, 2) sarana penunjang belajar seperti internet, 3) kelengkapan alat tulis, dan 4) penggunaan alat belajar oleh siswa. Aspek tertinggi terdapat pada kelengkapan alat belajar sebesar 75% (baik) sedangkan aspek ketersediaan buku/referensi materi Biologi yaitu sebesar 50% (cukup). Hal tersebut disebabkan karena siswa kelas X IPS 2 hanya menggunakan satu macam buku saja sebagai buku pegangan saat pembelajaran yaitu buku modul. Siswa juga kurang maksimal dalam memperoleh tambahan informasi mengenai materi karena tidak bisa mengakses internet dari ruang kelas. Kelengkapan belajar diantaranya kelengkapan alat tulis dan media belajar seperti laptop. Di kelas X IPS 2 rata-rata siswa tidak ada yang membawa media belajar seperti laptop karena tidak ada sinyal wifi untuk mendukung pembelajaran. Dalam hal ini ada dampak positif minimya penggunaan sarana belajar seperti tidak ada media belajar maupun akses internet agar siswa tidak menyalahgunakan fasilitas yang dapat menurunkan konsentrasi dan perhatian terhadap materi. Menurut Nurhana (2012), penggunaan LKS saja tanpa buku penunjang yang lain kurang efektif bagi siswa dalam menguasai materi ditunjukkan dengan 61,66% siswa saja yang lulus KKM pada nilai ulangan harian. Lestari (2015), menyatakan bahwa terdapat hubungan antara kelengkapan fasilitas belajar dengan prestasi belajar sehingga semakin baik fasilitas maka semakin baik pula hasil belajar. Penelitian Supriyatno (2012), menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan yakni sekitar


(10)

30,1% antara kelengkapan belajar dengan hasil belajar pada siswa. Menurut Fajri ( 2012), menyatakan bahwa keinginan siswa dalam memiliki buku pada siswa kelas VIII MTsN Durian Tarung Padang, masuk dalam kategori cukup baik yaitu dengan persentase 71,93%.

Antusias siswa kelas X IPS 2 dalam mengikuti pembelajaran Biologi rata-rata sebesar 77,78% (baik). Aspek antusias siswa terdiri dari semangat, keseriusan dan konsentrasi belajar. Semangat belajar siswa sebesar 85% (sangat baik) sedangan persentase untuk keseriusan dan konsentrasi sebesar 75% (baik). Hal ini disebabkan karena pelajaran Biologi merupakan pengalaman baru bagi siswa IPS sehingga rasa ingin tahu yang timbul dari siswa sangat tinggi. Pemilihan program lintas minat Biologi yang ada di SMA Negeri Colomadu merupakan program kebijakan dari sekolah sehingga sifatnya tidak opsional oleh siswa sendiri, akan tetapi antusias dari kelas X IPS 2 cukup baik karena siswa cepat beradaptasi dan menerima pembelajaran dengan baik. Keseriusan siswa ditunjukkan dengan peran aktif siswa dalam bertanya mengenai apersepsi dari guru, dan perhatian materi di awal pembelajaran. Keseriusan dan konsentrasi siswa ditunjukkan dengan kreatifitas siswa dalam mencatat materi, siswa tidak terpengaruh suasana luar kelas, siswa tidak bermain gadget atau mengerjakan tugas lain serta siswa fokus pada pembelajaran dari guru. Menurut Hurlock (2005), bahwa minat yang timbul dari dalam diri siswa akan membentuk sikap dan menjadi motivator bagi individu untukmelakukan atau tidak melakukan sesuatu. Seperti yang dijelaskan oleh guru kelas dalam wawancara, bahwa siswa kelas X IPS 2 cukup tertarik pada pembelajaran Biologi karena materinya dapat dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari seperti jenis tanaman yang ada di sekitar lingkungan, jenis makanan dan kandungan gizinya serta jenis penyakit pada umumnya. Menurut Mahmud (2009), menyatakan bahwa suasana tenang memudahkan orang untuk memusatkan perhatian di dalam kelas, Sardiman (2009) menambahkan bahwa di dalam belajar perhatian terhadap materi tidak sebesar konsentrasi, maka materi yang masuk dalam pikiran mempunyai kecenderungan yang berkesan tetapi samar-samar di dalam kesadaran. Menurut penelitian Cheiriyah (2008), pembelajaran Biologi dengan praktek dan adanya penilaian unjuk kerja dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan meningkatkan kreatifitas guru dalam pembelajaran. Hal lain yang meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu adanya hubungan antara materi Biologi dengan kehidupan sehari-hari sehingga mudah dalam memahami misalnya proses pencernaan makanan dan berbagai jenis penyakit yang sering terjadi. Penyajian materi yang ditayangkan dalam bentuk gambar juga memberikan dampak positif bagi siswa sehingga konsentrasi dan fokus siswa tertuju pada materi. Konsentrasi dan keseriusan siswa juga tampak dalam sikap siswa ketika mengajukan pertanyaan, siswa mencatat materi dengan lengkap, dan siswa tidak mengobrol saat pembelajaran. Penelitian Panjaitan (2014), menyatakan bahwa minat belajar Biologi siswa kelas X IPS di SMA Negeri 5 Jambi sebesar 74,54% masuk dalam kategori baik yang terdiri dari berbagai aspek yaitu tingkat kesukaan, ketertarikan, perhatian dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.

Pada aspek pengalaman belajar siswa, persentase tertinggi terdapat pada poin kemampuan siswa dalam mengamati objek, kemampuan siswa dalam bertanya sebesar 91,6% (sangat baik) dan persentase terendah terdapat pada poin kemampuan dalam bekerjasama yaitu 16% (sangat kurang). Hal ini disebabkan karena siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap materi Biologi sehingga kemampuan bertanya dan


(11)

mengamati objek sangat tinggi. Siswa juga dapat bertanya dan mengemukakan pendapat dengan jelas dan bahasa yang baik, akan tetapi pada aspek kerjasama sangat kurang karena dalam pembelajaran siswa jarang melakukan diskusi kelompok untuk memecahkan suatu masalah. Kreatifitas siswa ditunjukkan dengan buku catatan para siswa yang rapi dan siswa menandai materi yang sulit dengan pensil warna sehingga terlihat kesungguhan dalam menerima pembelajaran. Kemampuan siswa dalam bekerja individu terlihat pada pertemuan ketiga saat adanya ulangan latihan Plantae. Kemampuan siswa untuk memperoleh informasi terbatas pada sumber informasi, walaupun demikian diperoleh hasil sebesar 66,67% (baik). Kemampuan siswa dalam mengolah informasi sebesar 88,33% (baik), walaupun sumber informasi hanya didapatkan dari penjelasan guru dan buku LKS saja, sehingga memacu siswa dalam bertanya sampai rasa ingin tahunya terjawab. Kemampuan siswa dalam menerima materi dan pembelajaran sebesar 50% (cukup) hal ini dikarenakan siswa kesulitan dalam pengucapan maupun pengertian dari bahasa ilmiah. Pada materi Plantae banyak terdapat istilah-istilah yang sulit dipahami terutama dari bahasa ilmiah sehingga siswa kurang bisa menerima materi ini dengan baik. Daya terima siswa seara keseluruhan terhadap pembelajaran Biologi sebesar 91,66% (sangat baik), ditunjukkan dengan semangat siswa dalam belajar biologi walupun guru mengejar dengan metode yang bervariasi. Menurut Rosyid (2013), bahwa pembelajaran dengan pencapaian konsep dapat meningkatkan kemampuan bertanya siswa pada mata pelajaran tertentu dengan adanya model pembelajaran yang bervariasi. Selain dari ketiga aspek tersebut pengalaman belajar siswa kelas X IPS 2 dalam pembelajaran Biologi juga diperlihatkan dari beberapa aspek seperti kreatifitas siswa, kemampuan untuk mendapat dan mengolah informasi serta daya terima siswa terhadap pembelajaran Biologi. Sikap positif siswa tersebut turut didukung oleh peran guru dalam pembelajaran karena siswa merasa nyaman dengan metode dan cara mengajar guru. Guru matapelajaran Biologi sudah memiliki pengalaman mengajar selama hampir 20 tahun sehingga cara mengajarnya sudah profesional. Selain pengelaman mengajar, guru Biologi yaitu Dra. Indiati merupakan tim MGMP Kabupaten Karanganyar sehingga dalam pembuatan soal-soal sudah sangat terlatih. Hal ini pula yang mempengaruhi kualitas pengetahuan dan sikap siswa dengan adanya kemampuan guru dalam mengajar dan membuat soal yang berbobot. Menurut Mudri (2010), menyatakan bahwa guru berperan dalam membantu peserta didik yang sedang berkembang untuk mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya, membentuk kompetensi dan memahami materi yang sedang dipelajari. Sujarwo (2010), menambahkan bahwa peran guru membimbing siswa secara aktif membantu siswa dalam menciptakan kondisi pembelajaran yang aktif dalam proses belajar mandiri dan memecahkan masalah terkait kehidupannya. Menurut Kunandar (2007), menyatakan bahwa keterampilan mengajar menunjukkan bagaimana guru memperlihatkan perilakunya selama melakukan interaksi belajar seperti keterampilan membuka pelajaran, keterampilan menutup pelajaran, keterampilan menjelaskan,mengelola kelas, keterampilan bertanya memberi penguatan dan variasi.

Tindakan siswa di akhir pembelajaran terdiri dari sikap siswa di akhir pembelajaran dengan persentase 50% (sangat kurang) dan kedisiplinan di akhir pembelajaran 66,67% (cukup). Pada akhir pembelajaran konsentrasi siswa sudah menurun karena materi yang diterima yakni tentang Plantae sangat


(12)

banyak dan perlu pemahaman yang mendalam dalam bahasa ilmiah. Hanya beberapa siswa saja yang masih merespon pertanyaan dari guru dan dapat menyimpulkan materi yang telah diterima, sedangkan siswa yang lain cenderung pasif di akhir pembelajaran. Hal ini dapat diatasi dengan memberikan refleksi mengenai materi yang sudah disampaikan misalnya dengan kuis, tanya jawab antar siswa, atau membuat rangkuman materi. Adanya umpab balik semacam ini akan membuat siswa menjadi lebih aktif lagi di akhir pembelajaran, akan tetapi terdapat kendala yakni waktu pembelajaran tidak mencukupi untuk kegiatan tersebut karena materi yang disampaikan oleh guru kepada siswa sangat banyak.

4.

PENUTUP

Hasil penelitian yang diperoleh dari rata-rata nilai sikap siswa kelas X IPS terhadap pembelajaran Biologi sebesar 65,38% (cukup). Dalam aspek kedisiplinan di awal pembelajaran diperoleh persentase sebanyak 62,50% (kurang), kelengkapan belajar 62,50% (kurang), sikap antusias sebesar 77,78% (cukup), pengalaman belajar 65,83% (cukup) dan tindakan di akhir pembelajaran 58,33 (sangat kurang).

DAFTAR PUSTAKA

Badariah.2012.Integrasi Pendidikan Karakter dan Peran Guru di Sekolah.Jurnal Edu-Bio

Vol.3.Diakses pada tanggal 24 Februari 2016.

Cahaya, Ade Mariana.2014.Motivasi siswa kelompok peminatan Ilmu-ilmu Sosial Terhadap Mata Pelajaran

Biologi sebagai Mata Pelajaran Lintas Minat.Bandung : UPI Press

Ernawati. 2011.

Hubungan Kecerdasan Emosional dan Kedisiplinan Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa

SMA Negeri di Kota Makassar. Makassar : Universitas Negeri Makassar.

Fajri, K dan Ardi. 2013.

Hubungan Minat Belajar dengan Hasil Belajar IPA-Biologi Siswa Kelas VIII

MTsN Durian Tarung Padang. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI.

Sumatera Barat : Universitas Negeri Padang

Gazali, A. 2012. Pengaruh Latarbelakang Pendidikan dan Pengalaman Mengajar Terhadap

Profesionalisme Guru SMK Kompetensi Keahlian Teknik Audio-Video se-Kota

Yogyakarta.http://eprints.uny.ac.id/5759/.Diakses pada tanggal 29 Februari 2016.

Hajar, I. 2013.

Kompetensi Dasar Pada Struktur Kurikulum 2013 Tingkat SMA. Tersedia

http/ibnufajar75.wordpress.com/2013/03/02/kompetensi-dasar-pada-struktur-kurikulum-2013-tingkat-sma/. Diakses pada tanggal 18 November 2015.

Hurlock, E. 2005. Perkembangan Anak Jilid 2. Alih Bahasa Dr. Med. Jakarta : Erlangga.

Kemendikbud,2013

a

.Peminatan Peserta Didik SMA dan SMK..Jakarta: Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan

Kunandar.2007.Guru Profesional: Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP).

Jakarta:Grafindo


(13)

Lestari, Hidayah Dwi.2015. Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Guru Dan Kelengkapan

Fasilitas Belajar Dengan Prestasi Belajar IPS Pada Siswa MTs N 1 Banjarnegara.Yogyakarta :

Universitas Negeri Yogyakarta.

Mudri, Walid.2010. Kompetensi dan Peranan Guru Dalam Pembelajaran. Jurnal Falasafa.Vol 1 No.1.

Universitas Jember. Diakses pada tanggal 31 Maret 2016.

Nurhana, Zizah.2012. Penggunaan Bahan Ajar Lembar Kerja Siswa (LKS) Untuk Meningkatkan Efektivitas

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Bagi Siswa Kelas XI IPS Di SMA N 1 Klirong Kebumen.

Yogyakarta : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Panjaitan, Christin.2013. Analisis Minat Belajar Biologi Pada Rumpun Lintas Minat Berdasarkan

Implementasi Kurikulum 2013 pada Siswa kelas X SMA N 5 Jambi. Jambi : Universitas

Negeri Jambi.

Permendikbud.2013

a

.Jurnal Lampiran Peraturam Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

No.65 Tahun 2013 Tentang Srandart Proses.Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Rosyid,Imron.2013.Pembelajaran Dengan Pencapaian Konsep Untuk Meningkatkan Kemampuan Bertanya

Siswa Pada Matapelajaran IPA/Fisika kelas VII F SMP Negeri 20 Malang. Malang :

Universitas Negeri Malang.

Simon, L. 2004.

Pengaruh Disiplin Belajar dan Kepercayaan Diri Terhadap Prestasi Belajar ( Studi Kasus

Siswa SMU Negeri 1 Palu). Tesis . Makassar :Universitas Negeri Makassar.

Sujarwo.2010.

Peranan

Guru

dalam

Pemberdayaan

Siswa.

Majalah

Ilmu

Pendidikan

No.01/Th.XVII/2010.Yogyakarta: Universitas Yogyakarta.

Supriyatno, Fajar.2012.

Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktek Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

Pada Mata Diklat Praktek Dasar Instalasi Listrik di Kelas X SMK N 1 Bulakamba Brebes.

Semarang : Universitas Negeri Semarang.


(1)

Tabel 3.1 Persentase “Sikap Siswa Kelas X IPS pada Mata Pelajaran Biologi Program Peminatan di SMA Negeri Colomadu Semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016”

Keterangan: Kriteria Nilai (Supardi, 2015) :

No. Tahap

Pembelajaran

Variabel Indikator Persentase

(%)

Rata-rata (%)

Ket 1.

Awal pembelajaran

Kedisiplinan a.Kedisiplinan sebelum pembelajaran 91

62,50

C

b.Tindakan sebelum pembelajaran 91

c.Kedisiplinan dalam mengerjakan tugas 33 d.Kemampuan siswa dalam membuat tugas 33

Kelengkapan Belajar a.Ketersediaan buku/referensi 50 62,50 C

b.Kelengkapan alat belajar 75

Antusias siswa a.Semangat Belajar 83

77,78 B

b.Keseiusan Belajar 75

c.Konsentrasi Belajar 75

2. Inti

Pembelajaran Pengalaman Belajar

a.Kemampuan mengamati objek 91,6

65,83 C

b.Kemampuan siswa dalam bertanya 91,6

c.Keterampilan siswa dalam menggunakan bahan ajar 91,6

d.Kreativitas siswa dalam belajar 33

e.Kemampuan siswa dalam bekerjasama 16 f. Kemampuan siswa dalam bekerja individu 58 g. Kemampuan siswa dalam memperoleh informasi 66,67 h. Kemampuan siswa dalam mengolah informasi 83,33 i. Kemampuan siswa dalam menerima pembelajaran 50 j. Daya terima siswa saat pembelajaran 75

3. Akhir

Pembelajaran

Tindakan siswa di akhir pembelajaran

a.Sikap siswa di akhir pembelajaran 50 58,33 C

b. Kedisiplinan di akhir pembelajaram 66, 67


(2)

Berdasarkan tabel 3.1, diperlihatkan bahwa gambaran sikap siswa kelas X IPS pada pembelajaran Biologi program peminatan di SMA Negeri Colomadu semester genap tahun ajaran 2015/2016 rata-rata adalah 65,38% (cukup). Persentase kedisiplinan sebesar 62,50 % (cukup), kelengkapan belajar sebesar 62,50% (cukup), antusias siswa sebesar 77,78 % (baik), pengalaman belajar sebesar 65,83% (cukup) dan tindakan di akhir pembelajaran sebesar 58,33% (cukup).

Kedisiplinan siswa dalam mengikuti pembelajaran Biologi terlihat pada sikap siswa dalam ketepatan waktu, sikap menghormati guru dan sikap siswa terhadap pembelajaran. Aspek tertinggi terdapat pada kedisiplinan di awal pembelajaran dan tindakan siswa terhadap pembelajaran dengan persentase 91% (baik) sedangkan kedisiplinan dalam tugas hanya sebesar 33% (kurang). Hal tersebut disebabkan siswa sudah mematuhi peraturan saat pembelajaran akan dimulai, akan tetapi tugas yang diberikan guru hanya satu kali dalam tiga kali pertemuan sehingga siswa tidak terbiasa dalam mengerjakan tugas dan kedisiplinan siswa kurang maksimal dalam mengerjakan tugas. Kemampuan siswa dalam membuat tugas sebesar 33% (kurang), karena kurangnya kreatifitas dan kesungguhan dalam mengerjakan sehingga guru perlu memberikan tugas rutin agar siswa terbiasa dan terlatih mandiri. Ernawati (2011), menambahkan bahwa kedisiplinan siswa dalam belajar dapat dilihat dari beberapa aspek diantaranya perhatian dalam mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah, sikap saat pembelajaran, serta jumlah kehadiran di sekolah. Menurut Simon (2004), menyatakan bahwa siswa yang memiliki disiplin belajar akan memiliki ketaatan terhadap aturan baik peraturan sekolah, jam belajar dan penggunaan waktu luang, sehingga siswa dapat melaksanakan aktifitas kesehariannya mulai bangun pagi sampai tidur kembali.

Kelengkapan belajar siswa kelas X IPS 2 di SMA Negeri Colomadu dalam pembelajaran Biologi dengan rata-rata 62,50% (cukup). Aspek ini terdiri dari ketersediaan buku/referensi dan kelengkapan alat belajar yang dapat dilihat dari 1) jenis buku yang dibawa dan dimiliki oleh siswa, 2) sarana penunjang belajar seperti internet, 3) kelengkapan alat tulis, dan 4) penggunaan alat belajar oleh siswa. Aspek tertinggi terdapat pada kelengkapan alat belajar sebesar 75% (baik) sedangkan aspek ketersediaan buku/referensi materi Biologi yaitu sebesar 50% (cukup). Hal tersebut disebabkan karena siswa kelas X IPS 2 hanya menggunakan satu macam buku saja sebagai buku pegangan saat pembelajaran yaitu buku modul. Siswa juga kurang maksimal dalam memperoleh tambahan informasi mengenai materi karena tidak bisa mengakses internet dari ruang kelas. Kelengkapan belajar diantaranya kelengkapan alat tulis dan media belajar seperti laptop. Di kelas X IPS 2 rata-rata siswa tidak ada yang membawa media belajar seperti laptop karena tidak ada sinyal wifi untuk mendukung pembelajaran. Dalam hal ini ada dampak positif minimya penggunaan sarana belajar seperti tidak ada media belajar maupun akses internet agar siswa tidak menyalahgunakan fasilitas yang dapat menurunkan konsentrasi dan perhatian terhadap materi. Menurut Nurhana (2012), penggunaan LKS saja tanpa buku penunjang yang lain kurang efektif bagi siswa dalam menguasai materi ditunjukkan dengan 61,66% siswa saja yang lulus KKM pada nilai ulangan harian. Lestari (2015), menyatakan bahwa terdapat hubungan antara kelengkapan fasilitas belajar dengan prestasi belajar sehingga semakin baik fasilitas maka semakin baik pula hasil belajar. Penelitian Supriyatno (2012), menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan yakni sekitar


(3)

30,1% antara kelengkapan belajar dengan hasil belajar pada siswa. Menurut Fajri ( 2012), menyatakan bahwa keinginan siswa dalam memiliki buku pada siswa kelas VIII MTsN Durian Tarung Padang, masuk dalam kategori cukup baik yaitu dengan persentase 71,93%.

Antusias siswa kelas X IPS 2 dalam mengikuti pembelajaran Biologi rata-rata sebesar 77,78% (baik). Aspek antusias siswa terdiri dari semangat, keseriusan dan konsentrasi belajar. Semangat belajar siswa sebesar 85% (sangat baik) sedangan persentase untuk keseriusan dan konsentrasi sebesar 75% (baik). Hal ini disebabkan karena pelajaran Biologi merupakan pengalaman baru bagi siswa IPS sehingga rasa ingin tahu yang timbul dari siswa sangat tinggi. Pemilihan program lintas minat Biologi yang ada di SMA Negeri Colomadu merupakan program kebijakan dari sekolah sehingga sifatnya tidak opsional oleh siswa sendiri, akan tetapi antusias dari kelas X IPS 2 cukup baik karena siswa cepat beradaptasi dan menerima pembelajaran dengan baik. Keseriusan siswa ditunjukkan dengan peran aktif siswa dalam bertanya mengenai apersepsi dari guru, dan perhatian materi di awal pembelajaran. Keseriusan dan konsentrasi siswa ditunjukkan dengan kreatifitas siswa dalam mencatat materi, siswa tidak terpengaruh suasana luar kelas, siswa tidak bermain gadget atau mengerjakan tugas lain serta siswa fokus pada pembelajaran dari guru. Menurut Hurlock (2005), bahwa minat yang timbul dari dalam diri siswa akan membentuk sikap dan menjadi motivator bagi individu untukmelakukan atau tidak melakukan sesuatu. Seperti yang dijelaskan oleh guru kelas dalam wawancara, bahwa siswa kelas X IPS 2 cukup tertarik pada pembelajaran Biologi karena materinya dapat dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari seperti jenis tanaman yang ada di sekitar lingkungan, jenis makanan dan kandungan gizinya serta jenis penyakit pada umumnya. Menurut Mahmud (2009), menyatakan bahwa suasana tenang memudahkan orang untuk memusatkan perhatian di dalam kelas, Sardiman (2009) menambahkan bahwa di dalam belajar perhatian terhadap materi tidak sebesar konsentrasi, maka materi yang masuk dalam pikiran mempunyai kecenderungan yang berkesan tetapi samar-samar di dalam kesadaran. Menurut penelitian Cheiriyah (2008), pembelajaran Biologi dengan praktek dan adanya penilaian unjuk kerja dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan meningkatkan kreatifitas guru dalam pembelajaran. Hal lain yang meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu adanya hubungan antara materi Biologi dengan kehidupan sehari-hari sehingga mudah dalam memahami misalnya proses pencernaan makanan dan berbagai jenis penyakit yang sering terjadi. Penyajian materi yang ditayangkan dalam bentuk gambar juga memberikan dampak positif bagi siswa sehingga konsentrasi dan fokus siswa tertuju pada materi. Konsentrasi dan keseriusan siswa juga tampak dalam sikap siswa ketika mengajukan pertanyaan, siswa mencatat materi dengan lengkap, dan siswa tidak mengobrol saat pembelajaran. Penelitian Panjaitan (2014), menyatakan bahwa minat belajar Biologi siswa kelas X IPS di SMA Negeri 5 Jambi sebesar 74,54% masuk dalam kategori baik yang terdiri dari berbagai aspek yaitu tingkat kesukaan, ketertarikan, perhatian dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.

Pada aspek pengalaman belajar siswa, persentase tertinggi terdapat pada poin kemampuan siswa dalam mengamati objek, kemampuan siswa dalam bertanya sebesar 91,6% (sangat baik) dan persentase terendah terdapat pada poin kemampuan dalam bekerjasama yaitu 16% (sangat kurang). Hal ini disebabkan karena siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap materi Biologi sehingga kemampuan bertanya dan


(4)

mengamati objek sangat tinggi. Siswa juga dapat bertanya dan mengemukakan pendapat dengan jelas dan bahasa yang baik, akan tetapi pada aspek kerjasama sangat kurang karena dalam pembelajaran siswa jarang melakukan diskusi kelompok untuk memecahkan suatu masalah. Kreatifitas siswa ditunjukkan dengan buku catatan para siswa yang rapi dan siswa menandai materi yang sulit dengan pensil warna sehingga terlihat kesungguhan dalam menerima pembelajaran. Kemampuan siswa dalam bekerja individu terlihat pada pertemuan ketiga saat adanya ulangan latihan Plantae. Kemampuan siswa untuk memperoleh informasi terbatas pada sumber informasi, walaupun demikian diperoleh hasil sebesar 66,67% (baik). Kemampuan siswa dalam mengolah informasi sebesar 88,33% (baik), walaupun sumber informasi hanya didapatkan dari penjelasan guru dan buku LKS saja, sehingga memacu siswa dalam bertanya sampai rasa ingin tahunya terjawab. Kemampuan siswa dalam menerima materi dan pembelajaran sebesar 50% (cukup) hal ini dikarenakan siswa kesulitan dalam pengucapan maupun pengertian dari bahasa ilmiah. Pada materi Plantae banyak terdapat istilah-istilah yang sulit dipahami terutama dari bahasa ilmiah sehingga siswa kurang bisa menerima materi ini dengan baik. Daya terima siswa seara keseluruhan terhadap pembelajaran Biologi sebesar 91,66% (sangat baik), ditunjukkan dengan semangat siswa dalam belajar biologi walupun guru mengejar dengan metode yang bervariasi. Menurut Rosyid (2013), bahwa pembelajaran dengan pencapaian konsep dapat meningkatkan kemampuan bertanya siswa pada mata pelajaran tertentu dengan adanya model pembelajaran yang bervariasi. Selain dari ketiga aspek tersebut pengalaman belajar siswa kelas X IPS 2 dalam pembelajaran Biologi juga diperlihatkan dari beberapa aspek seperti kreatifitas siswa, kemampuan untuk mendapat dan mengolah informasi serta daya terima siswa terhadap pembelajaran Biologi. Sikap positif siswa tersebut turut didukung oleh peran guru dalam pembelajaran karena siswa merasa nyaman dengan metode dan cara mengajar guru. Guru matapelajaran Biologi sudah memiliki pengalaman mengajar selama hampir 20 tahun sehingga cara mengajarnya sudah profesional. Selain pengelaman mengajar, guru Biologi yaitu Dra. Indiati merupakan tim MGMP Kabupaten Karanganyar sehingga dalam pembuatan soal-soal sudah sangat terlatih. Hal ini pula yang mempengaruhi kualitas pengetahuan dan sikap siswa dengan adanya kemampuan guru dalam mengajar dan membuat soal yang berbobot. Menurut Mudri (2010), menyatakan bahwa guru berperan dalam membantu peserta didik yang sedang berkembang untuk mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya, membentuk kompetensi dan memahami materi yang sedang dipelajari. Sujarwo (2010), menambahkan bahwa peran guru membimbing siswa secara aktif membantu siswa dalam menciptakan kondisi pembelajaran yang aktif dalam proses belajar mandiri dan memecahkan masalah terkait kehidupannya. Menurut Kunandar (2007), menyatakan bahwa keterampilan mengajar menunjukkan bagaimana guru memperlihatkan perilakunya selama melakukan interaksi belajar seperti keterampilan membuka pelajaran, keterampilan menutup pelajaran, keterampilan menjelaskan,mengelola kelas, keterampilan bertanya memberi penguatan dan variasi.

Tindakan siswa di akhir pembelajaran terdiri dari sikap siswa di akhir pembelajaran dengan persentase 50% (sangat kurang) dan kedisiplinan di akhir pembelajaran 66,67% (cukup). Pada akhir pembelajaran konsentrasi siswa sudah menurun karena materi yang diterima yakni tentang Plantae sangat


(5)

banyak dan perlu pemahaman yang mendalam dalam bahasa ilmiah. Hanya beberapa siswa saja yang masih merespon pertanyaan dari guru dan dapat menyimpulkan materi yang telah diterima, sedangkan siswa yang lain cenderung pasif di akhir pembelajaran. Hal ini dapat diatasi dengan memberikan refleksi mengenai materi yang sudah disampaikan misalnya dengan kuis, tanya jawab antar siswa, atau membuat rangkuman materi. Adanya umpab balik semacam ini akan membuat siswa menjadi lebih aktif lagi di akhir pembelajaran, akan tetapi terdapat kendala yakni waktu pembelajaran tidak mencukupi untuk kegiatan tersebut karena materi yang disampaikan oleh guru kepada siswa sangat banyak.

4.

PENUTUP

Hasil penelitian yang diperoleh dari rata-rata nilai sikap siswa kelas X IPS terhadap pembelajaran Biologi sebesar 65,38% (cukup). Dalam aspek kedisiplinan di awal pembelajaran diperoleh persentase sebanyak 62,50% (kurang), kelengkapan belajar 62,50% (kurang), sikap antusias sebesar 77,78% (cukup), pengalaman belajar 65,83% (cukup) dan tindakan di akhir pembelajaran 58,33 (sangat kurang).

DAFTAR PUSTAKA

Badariah.2012.Integrasi Pendidikan Karakter dan Peran Guru di Sekolah.Jurnal Edu-Bio

Vol.3.Diakses pada tanggal 24 Februari 2016.

Cahaya, Ade Mariana.2014.Motivasi siswa kelompok peminatan Ilmu-ilmu Sosial Terhadap Mata Pelajaran

Biologi sebagai Mata Pelajaran Lintas Minat.Bandung : UPI Press

Ernawati. 2011.

Hubungan Kecerdasan Emosional dan Kedisiplinan Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa

SMA Negeri di Kota Makassar. Makassar : Universitas Negeri Makassar.

Fajri, K dan Ardi. 2013.

Hubungan Minat Belajar dengan Hasil Belajar IPA-Biologi Siswa Kelas VIII

MTsN Durian Tarung Padang. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI.

Sumatera Barat : Universitas Negeri Padang

Gazali, A. 2012. Pengaruh Latarbelakang Pendidikan dan Pengalaman Mengajar Terhadap

Profesionalisme Guru SMK Kompetensi Keahlian Teknik Audio-Video se-Kota

Yogyakarta.http://eprints.uny.ac.id/5759/.Diakses pada tanggal 29 Februari 2016.

Hajar, I. 2013.

Kompetensi Dasar Pada Struktur Kurikulum 2013 Tingkat SMA. Tersedia

http/ibnufajar75.wordpress.com/2013/03/02/kompetensi-dasar-pada-struktur-kurikulum-2013-tingkat-sma/. Diakses pada tanggal 18 November 2015.

Hurlock, E. 2005. Perkembangan Anak Jilid 2. Alih Bahasa Dr. Med. Jakarta : Erlangga.

Kemendikbud,2013

a

.Peminatan Peserta Didik SMA dan SMK..Jakarta: Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan

Kunandar.2007.Guru Profesional: Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP).

Jakarta:Grafindo


(6)

Lestari, Hidayah Dwi.2015. Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Guru Dan Kelengkapan

Fasilitas Belajar Dengan Prestasi Belajar IPS Pada Siswa MTs N 1 Banjarnegara.Yogyakarta :

Universitas Negeri Yogyakarta.

Mudri, Walid.2010. Kompetensi dan Peranan Guru Dalam Pembelajaran. Jurnal Falasafa.Vol 1 No.1.

Universitas Jember. Diakses pada tanggal 31 Maret 2016.

Nurhana, Zizah.2012. Penggunaan Bahan Ajar Lembar Kerja Siswa (LKS) Untuk Meningkatkan Efektivitas

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Bagi Siswa Kelas XI IPS Di SMA N 1 Klirong Kebumen.

Yogyakarta : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Panjaitan, Christin.2013. Analisis Minat Belajar Biologi Pada Rumpun Lintas Minat Berdasarkan

Implementasi Kurikulum 2013 pada Siswa kelas X SMA N 5 Jambi. Jambi : Universitas

Negeri Jambi.

Permendikbud.2013

a

.Jurnal Lampiran Peraturam Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

No.65 Tahun 2013 Tentang Srandart Proses.Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Rosyid,Imron.2013.Pembelajaran Dengan Pencapaian Konsep Untuk Meningkatkan Kemampuan Bertanya

Siswa Pada Matapelajaran IPA/Fisika kelas VII F SMP Negeri 20 Malang. Malang :

Universitas Negeri Malang.

Simon, L. 2004.

Pengaruh Disiplin Belajar dan Kepercayaan Diri Terhadap Prestasi Belajar ( Studi Kasus

Siswa SMU Negeri 1 Palu). Tesis . Makassar :Universitas Negeri Makassar.

Sujarwo.2010.

Peranan

Guru

dalam

Pemberdayaan

Siswa.

Majalah

Ilmu

Pendidikan

No.01/Th.XVII/2010.Yogyakarta: Universitas Yogyakarta.

Supriyatno, Fajar.2012.

Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktek Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

Pada Mata Diklat Praktek Dasar Instalasi Listrik di Kelas X SMK N 1 Bulakamba Brebes.

Semarang : Universitas Negeri Semarang.