PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK.

(1)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN

PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK

Skripsi

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer

FPMIPA UPI

Oleh Lia Nurcahyanti

0902110

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2014


(2)

Penerapan Strategi Pembelajaran Think-Talk-Write Berbasis

Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep

Siswa SMK

Oleh Lia Nurcahyanti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Lia Nurcahyanti 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

April 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Penerapan Strategi Pembelajaran Think-Talk-Write Berbasis

Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep

Siswa SMK

Oleh Lia Nurcahyanti

NIM. 0902110

Disetujui dan disahkan oleh : Pembimbing I,

Drs. H. Eka Fitrajaya R, M. T NIP. 196402141990031003

Pembimbing II,

Jajang Kusnendar, MT. NIP. 197506012008121001

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer

Dr. H. Enjang Ali Nurdin,M.Kom NIP. 196711211991011001


(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul "PENERAPAN

STRATEGI PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE BERBASIS

MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK" ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung risiko apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, April 2014 Yang membuat pernyataan,

Lia Nurcahyanti NIM. 0902110


(5)

i

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penerapan Strategi Pembelajaran Think-Talk-Write Berbasis

Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep

Siswa SMK

Lia Nurcahyanti, 0902110, lia_nurcahyanti@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rerata nilai, peningkatkan pemahaman dan respon dari siswa dengan diterapkannya strategi pembelajaran think talk write (TTW) berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemahaman siswa SMK. Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TKJ SMK YPPT Garut. Berdasarkan hasil dari penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman antara siswa kelompok atas, tengah, dan bawah yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi Think Talk Write berbasis multimedia interaktif. Siswa pada kelompok atas memiliki peningkatan yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok tengah dan kelompok bawah. Hal ini dapat dilihat dari nilai gain yang diperoleh oleh masing-masing kelas. Kelas atas memperoleh nilai gain sebesar 0.75, kelas tengah memperoleh nilai gain sebesar 0.66, dan kelas bawah memperoleh nilai gain sebesar 0.58. Dalam penelitian ini, siswa memberi respon yang cukup baik pada penerapan strategi pembelajaran Think Talk Write berbasis multimedia interaktif. Hal ini dapat dilihat dari hasil angket yang diberikan kepada siswa pada tahap akhir dari penelitian. Berdasarkan analisis data hasil penelitian yang diperoleh di lapangan maka dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran think talk write (TTW) dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran pada siswa kelas XI SMK YPPT Garut.


(6)

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Application Strategy Learning Think-Talk-Write (TTW) Basic In

Multimedia Interactive To Improve Student’s Comprehension

Ability SMK

Lia Nurcahyanti, 0902110, lia_nurcahyanti@yahoo.com

ABSTRACT

This research purpose to explore whether are the differences of mean value, the inprovement of comprehension ability and student’s response by application of strategy learning think talk write (TTW) basic in multimedia interactive to improve student’s comprehension ability SMK. The object that used in this research was students from XI TKJ SMK YPPT Garut. Based on result from this research, concluded that there is an different improvement on comprehen sion ability at top group, middle group and bottom group with teh application of strategy learning think talk write (TTW) basic in muntimedia interactive. Students from top group has better improvement than students from middle group and bottom group. This can be seen from each group’s gain score. Top group have 0.75 of its gain score, middle group have 0.66 of its gain score, and bottom group have 0.58 of its gain score. In this research, students also give a good enaugh respon to the application of strategy learning think talk write (TTW) basic in multimedia interactive. Than can be seen form questioner that had been gived to students at the end of research. Based on the analysis of survey data obtained in the field it can be concluded that the application strategy learning think talk write (TTW) can improve student’s comprehension ability on the subjects at grade students XI TKJ SMK YPPT Garut.


(7)

iii

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Penerapan Strategi Pembelajaran Think-Talk-Write Berbasis Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa SMK”. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahlimpahkan kepada Nabi Besar Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam, kepada keluarganya, para sahabat, tabi'it dan tabi'in serta sampai kepada kita selaku umatnya di akhir zaman.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer Universitas Pendidikan Indonesia. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa pada penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak yang membaca skripsi ini. Semoga dengan adanya skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bandung, April 2014


(8)

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UCAPAN TERIMA KASIH

P enyelasaian skripsi ini tak lepas dari berbagai hambatan dan rintangan yang dihadapi baik yang bersifat moril maupun materil. Namun, berkat do'a, dorongan semangat dan juga bantuan-bantuan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang setinggi-tingginya kepada :

1. Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang telah memberikan rahmat dan segala kenikmatannya kepada seluruh umat manusia.

2. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Alm. Aca dan Ibunda Lina Sumiati beserta adik dan keluarga penulis semuanya yang telah memberikan dukungan moril, materil beserta do`a selama perkuliahan berlangsung. 3. Bapak Drs. H. Eka Fitrajaya Rahman, M.T. selaku dosen pembimbing I

yang telah membimbing penulis selama penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Jajang Kusnendar, MT, selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan motivasi, nasihat, dan arahan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Dr. H. Enjang Ali Nurdin, M. Kom selaku ketua Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer yang senantiasa memotivasi mahasiswa untuk menyelesaikan studinya.

6. Bapak Drs. H. Heri Sutarno, M.T. selaku koordinator skripsi Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer yang senantiasa memotivasi mahasiswa untuk menyelesaikan studinya.

7. Seluruh staf dosen Jurusan Pendidikan Ilmu Komputer, atas ilmu dan nasehat yang diberikan, semoga menjadi ilmu yang barokah serta manfaat dunia akhirat.


(9)

v

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8. Bapak Drs. H. Machpudin, selaku Kepala Sekolah SMK YPPT Garut beserta Guru, staf TU dan siswa-siswi atas kesempatan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis selama melakukan penelitian.

9. Siswa-siswi SMK YPPT Garut terutama kelas XI TKJ A dan XI TKJ B Tahun ajaran 2013-12014 yang telah membantu penulisan selama penelitian berlangsung.

10. Yang terkasih, Arfi Fauji atas dukungan dan motivasi yang diberikan selama duduk di bangku kuliah.

11. Teman-teman yang telah memberikan bantuan, perhatian, motivasi, dan do’a : Erna, Afika, Lani, Ade, Poppy, Meti, Oom, Resa, A Adi, Sidiq, Wendi, teh Nurul, Aji, Faldi, Nurniyanti, Resu, Hafiz, Kang Hilman, kang Ilham dan teh Weni.

Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga Allah SWT. memberikan pahala yang berlipat ganda atas kebaikan semua pihak yang membantu penulis baik langsung maupun tidak langsung.

Jazakumullah khairan katsiran amin

Bandung, April 2014


(10)

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... iix

DAFTAR DIAGRAM ...x

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. A. Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 8

C. Batasan Masalah ... 9

D. Tujuan Penelitian ... 9

E. Manfaat Penelitian ... 10

F. Hipotesis Penelitian ...11

G. Definisi Operasional ... 11

H. Struktur Organisasi ...12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 14

A. Strategi Pembelajaran ... 14


(11)

vii

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Sintax Think Talk Write ... 18

D. Media Pembelajaran ... 23

E. Multimedia Interaktif ... 24

F. Pemahaman Konsep ... 27

BAB III METODE PENELITIAN... 30

A. Pengembangan Multimedia ... 30

B. Skenario Pembelajaran Think Talk Write ...31

C. Metode Penelitian ... 36

D. Desain Penelitian ... 37

E. Populasi dan Sampel Penelitian ... 38

F. Variabel dan Tahap Penelitian ... 39

G. Instrumen Penelitian ... 44

H. Teknik Pengumpulan Data ... 51

I. Teknik Analisis Data ... 53

J. Prosedur Penelitian ... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 126

A. Kesimpulan ... 126

B. Saran ... 128


(12)

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skenario Pembelajaran Think Talk Write ... ...31

Tabel 3.2 One Group Pretest-Postest Design ... 37

Tabel 3.3 Klasifikasi Koefisien Korelasi ... 45

Tabel 3.4 Klasifikasi Interpretasi Reliabilitas ... 47

Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Kesukaran ... 48

Tabel 3.6 Klasifikasi Daya Pembeda ... 49

Tabel 3.7 Kriteria Indeks Gain ... 58

Tabel 3.8 Kategori Jawaban Angket ... 58

Tabel 3.9 Rata-Rata Skor Jawaban Angket ... 59

Tabel 3.10 Kegiatan Pembelajaran ... 61

Tabel 4.1 Uji Validitas Instrumen Soal ... 90

Tabel 4.2 Uji Reliabilitas Instrumen Soal ... 93

Tabel 4.3 Uji Kesukaran Instrumen Soal ... 93

Tabel 4.4 Uji Daya Pembeda Instrumen Soal ... 95

Tabel 4.5 Hasil Uji Instrumen Soal Pretest ... 97

Tabel 4.6 Hasil Uji Instrumen Soal Posttest . ... 99

Tabel 4.7 Deskripsi Umum Data Pretest dan Posttest ... 101

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Uji Normalitas ... 105

Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas ... 108

Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Uji ANOVA 1 Jalur ... 109

Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Uji Tukey-Kramer Pada Posttest ... 111

Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Uji Tukey-Kramer Pada Gain ... 112

Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Gain Ternormalisasi ... 114


(13)

ix

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.15 Gain Ternormalisasi Tiap Kelompok Berdasarkan Soal Translasi

(C1), Interpretasi (C2), Ekstrapolasi (C3)... 117

Tabel 4.16 Data Hasil Angket ... 120

Tabel 4.17 Hasil Observasi ... 123

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Desain Pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) ... 21

Gambar 3.1 Hubungan Antar Variabel ... 40

Gambar 3.2 Prosedur Penelitian. ... 43

Gambar 3.3 Alur Penelitian ... 64

Gambar 4.1 Flowchart Multimedia ... 76

Gambar 4.2 Storyboard Intro Multimedia ... 77

Gambar 4.3 Storyboard Materi Multimedia ... 77

Gambar 4.4 Antarmuka Multimedia Pembelajaran Interaktif ... 78

Gambar 4.5 Siswa Login ... 81

Gambar 4.6 Menu Materi Pelajaran ... 81

Gambar 4.7 Materi-Materi yang Dipelajari ... 82

Gambar 4.8 Materi Pembelajaran ... 82

Gambar 4.9 Petunjuk Tahap 1 : Think ... 83

Gambar 4.10 Latihan Soal Individu Tahap Think ... 83

Gambar 4.11 Latihan Soal Tahap Think Setelah di Isi ... 84

Gambar 4.12 Petunjuk Tahap 2 : Talk dan Write ... 85

Gambar 4.13 Latihan Soal Kelompok Pada Tahap Talk dan Write ... 85

Gambar 4.14 Ruang Diskusi Kelompok (chatroom) Pada Tahap Talk ... 86

Gambar 4.15 Petunjuk Soal Evaluasi ... 87

Gambar 4.16 Soal Evaluasi ... 87

Gambar 4.17 Evaluasi Telah Mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) ... 88


(14)

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 4.18 Evaluasi Tidak Mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum)

... 88

Gambar 4.19 Data Kriterium Hasil Angket ... 121

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Rata-Rata Nilai Pretest Tiap Kelompok ... 102

Diagram 4.2 Rata-Rata Nilai Posttest Tiap Kelompok ... 103

Diagram 4.3 Rata-Rata Nilai Pretest dan Posttest Tiap Kelompok. ... 103

Diagram 4.4 N-Gain Ternormalisasi ... 115

Diagram 4.5 N-Gain Ternormalisasi Keseluruhan... 115

Diagram 4.6 N-Gain Ternormalisasi Keseluruhan Indikator... 117

Diagram 4.7 Gain Ternormalisasi Tiap Kelompok... 119


(15)

xi

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN A ... 135

A-1 Silabus ... 136

A-2 RPP ... 139

A-3 Soal Pretest ... 171

A-4 Soal Posttest ... 179

A-5 Lembar Kerja Siswa ... 186

A-6 Format Angket ... 187

DAFTAR LAMPIRAN B ... 191

B-1 Kisi-Kisi Soal Instrumen ... 192

B-2 Analisis Validitas Soal Instrumen ... 196

B-3 Analisis Reliabilitas Soal Instrumen ... 200

B-4 Analisis Daya Pembeda Soal Instrument ... 202


(16)

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN C ... 206

C-1 Flowchart Multimedia Pembelajaran ... 207 C-2 Storyboard Multimedia Pembelajaran ... 208


(17)

xiii

C-3 Screenshoot Multimedia Pembelajaran ... 224

C-4 Skenario Strategi Think Talk Write ... 231

DAFTAR LAMPIRAN D ... 235

D-1 Analisis Skor Pretest ... 236

D-2 Analisis Skor Posttest ... 239

D-3 Analisis Uji Normalitas Pretest, Posttest dan Gain ... 242

D-4 Analisis Uji Homogenitas Keseluruhan ... 248

D-5 Analisis Uji Homogenitas Perkelas ... 251

D-6 Analisis Uji Anova Satu Jalur dan Tukey-Kramer Pretest ... 254

D-7 Analisis Uji Anova Satu Jalur dan Tukey-Kramer Posttest ... 256

D-8 Analisis Uji Anova Satu Jalur dan Tukey-Kramer Gain ... 257

D-9 Analisis Uji Gain ... 258

D-10 Analisis Hasil Angket ... 264

D-11 Analisis Hasil Angket Perindikator ... 267

DAFTAR LAMPIRAN E ... 270

E-1 Surat Izin Penelitian ... 271

E-2 Surat Bukti Penelitian ... 272

E-3 Hasil Judgement Multimedia ... 274

E-4 Hasil Judgement Instrumen ... 294


(18)

E-6 Hasil Lembar Observer ... 367

DOKUMENTASI ... 388 RIWAYAT HIDUP ... 389


(19)

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan selalu berkembang sejalan dengan perkembangan yang terjadi pada masyarakat dan teknologi sehingga guru dituntut menyesuaikan pengajarannya pada perkembangan tersebut. Hal ini sejalan dengan pendapat Ruseffendi (1991:21), yaitu “kehidupan di dunia berubah, masyarakat berubah, pengajaran berubah, semuanya berubah. Untuk dapat menyesuaikan pengajarannya dengan perubahan itu, guru

harus dapat mengikuti perkembangan itu”. Sejalan juga dengan fungsi dan tujuan di dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB II pada pasal 3 menyatakan:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Dengan kata lain, pendidikan sangat penting untuk proses tumbuh kembangnya pemikiran ke arah yang lebih baik. Pendidikan juga memiliki tujuan yang perlu dicapai. Dalam pendidikan diperlukan adanya proses kegiatan belajar dan mengajar. Menurut Oemar Hamalik (2002:154) “Belajar merupakan perubahan tingkah laku yang relatif

mantap berkat latihan dan pengalaman”. Hal ini sejalan dengan pendapat

Nurhalim Sihab (2003:14) bahwa “belajar adalah suatu proses seseorang mengubah tabiatnya melalui pengalaman atau perolehan informasi dari


(20)

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lingkungan”. Dalam pengertian ini belajar sesungguhnya adalah ciri khas

manusia dan yang membedakannya dengan makhluk hidup yang lain. Peraturan Pemerintah (PP) No.19 tahun 2005 Bab IV pasal 19 ayat 1 menyatakan :

“Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, aspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup untuk bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis anak

didik.”

Oleh karena itu, suatu proses pembelajaran haruslah dapat membuat masing-masing siswa mengembangkan potensinya seoptimal mungkin sehingga dapat mencapai ketuntasan dalam menguasai materi pembelajaran yang diberikan. Proses pembelajaran yang dilakukan tidak terlepas dari pendidik yang kompeten, seperti yang dikemukakan oleh Sardiman A. M (2004:165) bahwa :

“Guru yang kompeten adalah guru yang mampu mengelola program belajar-mengajar. Mengelola di sini memiliki arti yang luas yang menyangkut bagaimana seorang guru mampu menguasai keterampilan dasar mengajar, seperti membuka dan menutup pelajaran, menjelaskan, menvariasi media, bertanya, memberi penguatan, dan sebagainya, juga bagaimana guru menerapkan strategi, teori belajar dan pembelajaran, dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif.”

Gerlach dan Ely (Hamdani, 2011:19) mengemukakan bahwa, apabila dihubungkan dengan proses belajar mengajar, strategi merupakan cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu, yang mana prosesnya dapat meliputi sifat, lingkup,


(21)

3

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa.

Dengan adanya strategi, dapat menjadikan proses pembelajaran lebih terarah dan sitematis. Di dalam proses pembelajaranpun, guru perlu memperhatikan kemampuan yang dimiliki setiap siswa, dimana kemampuan siswa dalam menerima dan memahami materi pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi tiga tingkatan kelompok, yaitu kelompok atas, kelompok sedang, dan kelompok bawah. Dari pembagian tingkatan kelompok belajar tersebut, Arikunto (1999:259) menyebutkan bahwa ada kedudukan siswa dalam kelompoknya, maksudnya adalah letak dimana siswa berada dalam urutan tingkatan tertentu di dalam kelas.

Erman Suherman (2003:6) menyatakan bahwa strategi adalah siasat atau kiat yang yang sengaja direncanakan oleh guru, berkenaan dengan segala persiapan pembelajaran agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan lancar dan tujuannya yang berupa hasil belajar bisa tercapai secara

optimal. “Hasil kajian Programme for International Students

Assessment tahun 2003 menunjukkan bahwa kemahiran menulis para pelajar Indonesia menduduki peringkat ke-39 daripada 42 negara yang

dijadikan sampel kajian literasi” (Hartati, 2010:3). Oleh karena itu,

strategi pembelajaran yang inovatif bukan sekedar memberikan peluang menguangkan ide-ide ke dalam tulisan, namun strategi pembelajaran yang baik dapat meningkatkan intensitas keterlibatan siswa secara aktif di dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran dapat diperoleh kapan saja dan dimana saja. Pembelajaran yang dilakukan di dalam lingkup sekolahan atau suatu instansi tertentu tidak pernah lepas dari adanya masalah dalam proses pembelajarannya. Masalah-masalah tersebut dapat timbul dari cara guru mengajar, cara siswa belajar, serta kondisi saat proses pembelajaran itu


(22)

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berlangsung. Hampir tidak pernah ditemukan dalam suatu pertemuan, seorang guru tidak melakukan pendekatan tertentu terhadap seluruh siswanya. Karena pendekatan dapat mempengaruhi kegiatan belajar mengajar. Bila seperti itu akibatnya, maka guru harus lebih selektif dalam memilih suatu pendekatan guna berjalannya proses belajar mengajar dengan baik.

Strategi Think-Talk-Write yang kemudian disingkat menjadi TTW adalah sebuah strategi pembelajaran yang dibangun melalui kegiatan berpikir, berbicara, dan menulis (Bansu, 2003 :36).

Sedangkan Porter (1992:179) menyatakan bahwa Think Talk Write (TTW) adalah pembelajaran dimana siswa diberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memulai belajar dengan memahami pemasalahan terlebih dahulu, kemudian terlibat secara aktif dalam diskusi kelompok, dan akhirnya menuliskan dengan bahasa sendiri hasil belajar yang diperolehnya. Tujuan dari penggunaan strategi Think Talk Write ini adalah agar setiap siswa yang memiliki kemampuan lebih baik dapat membagi ilmu mereka dengan siswa lain yang memiliki kemampuan dibawah mereka dan agar siswa lebih termotivasi untuk belajar dengan diadakannya diskusi dalam proses pembelajaran. Adapun guru yang menggunakan strategi pembelajaran dalam proses pembelajaran selama ini juga kurang dapat mendukung peningkatan kemandirian belajar siswa.

Kehadiran media pembelajaran mempunyai peran yang cukup penting untuk memaksimalkan proses pembelajaran. Karena dalam prosesnya, kemungkinan terjadi ketidakjelasan dalam penyampaian materi dapat dibantu dengan adanya media pembelajaran sebagai perantara. Dimana keabstrakan materi pembelajaran dapat dikonkretkan dengan media pembelajaran, agar siswa dapat memahami pelajaran secara mudah. Pembelajaran akan lebih efektif jika memanfaatkan media pembelajaran


(23)

5

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang mendukung. Media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan salah satunya adalah multimedia. Multimedia adalah perpaduan antara berbagai media (format berkas) yang berupa teks, gambar (vektor atau bitmap), grafik, suara, animasi, video, interaksi dan lain-lain yang telah dikemas menjadi berkas digital (komputerisasi), digunakan untuk menyampaikan atau menghantarkan pesan kepada publik (Munir, 2012:2).

Penggunaan multimedia seharusnya mampu membantu pembelajaran sehingga lebih bermakna (Munir,2010: 176). Berdasarkan hasil penelitian Schade (Munir, 2010: 232), pembelajaran dengan menggunakan alat bantu seperti televisi, dapat meningkatkan daya ingat sekitar 25-30%.

Selanjutnya Munir (2012:4) mengklasifikasikan multimedia menjadi dua kategori, yaitu multimedia linier dan multimedia interaktif. Multimedia linier adalah multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Sementara multimedia interaktif adalah multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dapat dioperasikan untuk proses selanjutnya.

Pada penelitian lain, Kulik, Bergert dan Wiliam telah mengkaji daya tarik komputer dalam proses pembelajaran terhadap 48 siswa dan hasilnya menunjukkan bahwa 39 siswa memperoleh nilai yang lebih tinggi dibandingkan siswa yang menggunakan metode tradisional. Dengan multimedia diharapkan siswa dapat menyerap informasi secara cepat dan efisien. Sheal (1989) menjelaskan bahwa siswa menyerap materi sebanyak 10% dari membaca, 20% dari mendengar, 30% dari melihat, 50% dari melihat dan mendengar, 70% dari berbicara, dan 90% dari berbicara dan melakukan. Jika menggunakan multimedia, maka siswa dapat menyerap materi lebih banyak karena multimedia memungkinkan siswa dapat membaca, mendengar dan melihat materi secara bersamaan. Sedangkan


(24)

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jika menggunakan multimedia interaktif maka penyerapan materi lebih banyak lagi karena terkandung unsur simulasi di dalamnya. Sesuai dengan tujuan pokok kurikulum SMK (Diknas 1999: 2) yaitu :

1) Menyiapkan siswa-siswi untuk memasuki lapangan pekerjaan serta mengembangkan sikap professional.

2) Menyiapkan siswa agar memilih karir, mampu berkompetisi dan mampu mengembangkan diri.

3) Menyiapkan tenaga kerja menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini, maupun pada masa yang akan datang.

4) Menyiapkan lulusan agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif, dan kreatif

Menurut Permendiknas No.23 Tahun 2006 tentang standar kompetensi lulusan SMK memiliki beberapa SKL, salah satunya adalah

“Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks”. Siswa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) diharapkan mampu

untuk menganalisis dan memecahkan masalah kompleks. Salah satu penunjang siswa dalam mencapai SKL (Standar Kompetensi Lulusan) adalah pemahaman konsep.

Siswa tidak akan mampu memecahkan suatu masalah yang terjadi apabila siswa tidak memahami apa yang ia hadapi. Diperlukan suatu pemahaman terhadap materi pelajaran agar siswa dapat memecahkan suatu

masalah. “Pemahaman adalah proses, perbuatan, cara memahami atau memahamkan” (KBBI, 1993 : 636). Dalam hal ini pemahaman dapat

diartikan sebagai proses pembelajaran yang diikuti hasil belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Suharsimi (2009 : 118) menyatakan bahwa pemahaman (comprehension) adalah bagaimana seorang mempertahankan, membedakan, menduga (estimates), menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan


(25)

7

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kembali, dan memperkirakan. Dengan pemahaman, siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana di antara fakta – fakta atau konsep. Sehingga sangat penting kemampuan pemahaman konsep lebih ditekankan kepada siswa didalam setiap pelajaran karena pemahaman konsep merupakan langkah awal bagi siswa apabila ingin memecahkan suatu masalah yang ia temukan.

Berdasarkan penelitian terdahulu, Hesti Septini R (2010: 65) telah mengkaji efektifitas strategi Think Talk Write (TTW) untuk meningkatkan pemahaman belajar siswa pada Mata Pelajaran TI dan K (TIK) di SMA. Hasilnya menunjukkan bahwa rerata pemahaman belajar siswa di SMA yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi Think-Talk-Write lebih baik daripada rerata pemahaman belajar siswa di SMA yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional. Dan rerata peningkatan pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi Think-Talk-Write lebih baik daripada rerata peningkatan pemahaman belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional. Namun penelitian tersebut belum membahas mengenai pembelajaran berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemahaman siswa di SMK.

Berdasarkan hasil yang diperoleh selama mengikuti kegiatan mengajar di SMK YPPT Garut, ternyata masih banyak siswa yang tidak memahami materi secara keseluruhan, sehingga ketika diberikan suatu permasalahan berupa soal-soal yang berkaitan dengan materi, siswa tersebut mengalami kesulitan untuk menyelesaikan soal tersebut. Salah satu hal yang menjadi penyebab kurangnya pemahaman siswa adalah kecenderungan guru yang lebih mendominasi proses pembelajaran di kelas yaitu teacher oriented”, sehingga dalam proses pembelajarannya komunikasi hanya terjadi satu arah.


(26)

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam menggunakan strategi Think Talk Write(TTW) yang tepat, yakni sesuai dengan langkah-langkah yang sudah dijelaskan meliputi fase-fase strategi Think Talk Write(TTW) yang dapat merangsang peserta didik lebih tekun, giat, dan rajin belajar. Sehingga dalam pelaksanaan strategi Think Talk Write (TTW) secara tepat dapat diaplikasikan dengan materi TCP/IP pada kelas XI. Untuk mengupayakan peningkatan pemahaman konsep peserta didik, maka perlu diadakan pembelajaran yang mengacu pada pengembangan sistem instruksional pada student center yaitu peserta didik dibuat aktif dan kreatif untuk melakukan percobaan, mengamati, mencatat, mengkomunikasikan hasil percobaan/pengamatan pada materi TCP/IP dan guru juga membuat kesimpulan. Dengan sistem pembelajaran seperti di atas, guru secara tidak langsung memberikan kemudahan saat melakukan proses belajar pada peserta didik dan mereka dapat melakukan interaksi dengan sumber-sumber belajar dan dapat mempermudah proses belajar karena dengan memanfaatkan sumber belajar secara luas dan maksimal akan menciptakan proses pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.

Berdasarkan uraian yang diungkapkan diatas, maka perlu adanya upaya untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) terutama dalam pelajaran produktif sehingga siswa mampu memahami materi yang disampaikan dengan baik. Untuk itu peneliti menggunakan strategi pembelajaran Think Talk Write dengan berbasis multimedia interaktif untuk mencari seberapa besar penerapannya terhadap peningkatan pemahaman belajar siswa di SMK. Untuk itu, maka dilakukan penelitian yang berjudul : “ Penerapan Strategi Pembelajaran Think-Talk-Write Berbasis Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa SMK “.


(27)

9

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat dirumuskan beberapa masalah, yaitu :

1. Bagaimana tahap pengembangan multimedia interaktif pada strategi pembelajaran Think Talk Write ?

2. Apakah terdapat perbedaan rerata nilai yang signifikan pada siswa kelas atas, tengah, dan bawah yang diberi perlakuan strategi pembelajaran Think Talk Write berbasis multimedia interaktif ?

3. Apakah terdapat peningkatan pemahaman konsep pada siswa kelas atas, tengah, dan bawah yang diberi perlakuan strategi pembelajaran Think Talk Write berbasis multimedia interaktif ?

4. Bagaimanakah tanggapan dari siswa yang diberi perlakuan strategi pembelajaran Think Talk Write berbasis multimedia interaktif ?

C. Batasan Masalah

Berikut hal-hal yang akan membatasi proses penelitian ini :

1. Proses pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran Think Talk Write berbasis multimedia interaktif pada satu kelas eksperimen. 2. Hasil belajar yang diukur pada penelitian ini hanya sebatas ranah

kognitif pada tingkatan pemahaman konsep yaitu translasi (C1), interpretasi (C2), dan ekstrapolasi (C3).

3. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah menginstalasi dan mengkonfigurasi TCP/IP statis pada workstation yang terhubung pada jaringan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)YPPT Garut program TKJ mata pelajaran produktif kelas XI.


(28)

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa dengan penerapan strategi pembelajaran Think Talk Write berbasis multimedia interaktif.

Secara khusus tujuan dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Meningkatkan rerata nilai siswa kelas bawah, tengah, dan atas yang diberi perlakuan strategi pembelajaran Think Talk Write berbasis multimedia interaktif.

2. Meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas bawah, tengah, dan atas yang diberi perlakuan strategi pembelajaran Think Talk Write berbasis multimedia interaktif.

3. Meningkatkan respon positif siswa yang diberi perlakuan strategi pembelajaran Think Talk Write berbasis multimedia interaktif.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Sebagai sumber informasi yang dapat digunakan dalam penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Penulis

Manfaat yang diharapkan penulis dari penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan penulis mengenai strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif. b. Bagi Guru

Dapat memberikan informasi tambahan bagi guru dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar dalam kelas yang pada


(29)

11

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akhirnya akan membantu guru dalam mencapai tujuan dari kegiatan pembelajaran yang telah ditentukan.

c. Bagi Siswa

Dengan menggunakan strategi pembelajaran Think-Talk-Write ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dan pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pemahaman dari siswa.

F. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis penelitian ini :

H0 : Tidak terdapat perbedaan peningkatan pemahaman konsep pada siswa kelompok atas, kelompok sedang, dan kelompok bawah setelah diterapkan strategi pembelajaran Think Talk Write. H1 : Terdapat perbedaan peningkatan pemahaman konsep pada siswa

kelompok atas, kelompok sedang, dan kelompok bawah setelah diterapkan strategi pembelajaran Think Talk Write.

G. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat beberapa istilah yang digunakan, oleh karena itu untuk menghindari perbedaan pemahaman mengenai suatu kata atau istilah, berikut ini dijelaskan bebererapa definisi dari istilah-istilah yang digunakan :

1. Strategi pembelajaran: Suatu rangkaian rencana kegiatan yang termasuk di dalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai kekuatan dalam suatu pembelajaran untuk mencapai sasaran yang


(30)

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi juga bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan. 2. Think-Talk-Write : pembelajaran yang diawali dengan kegiatan

berpikir (think), berbicara/berdiskusi (chatroom) , bertukar pendapat (talk), dan menulis hasil diskusi dalam chatroom (write) agar kompetensi yang diharapkan tercapai.

3. Multimedia interaktif pada pembelajaran disini adalah multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna (guru), sehingga pengguna (guru) dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya memberikan feedback sesuai dengan aksi yang diberikan siswa. Dimana kegiatan inti dari langkah-langkah awal think talk write terdapat dalam multimedia, termasuk materi dan evaluasi. Dalam multimedia ini siswa dituntut lebih aktif dan berperan aktif dalam pembelajaran sementara peranan guru hanya sebagai fasilitator siswa dengan melihat hasil ide-ide siswa atau jawaban siswa di dalam chatroom, mulai dari tahap think sampai talk. 4. Pemahaman konsep adalah kemampuan berupa penguasaan sejumlah

materi pelajaran, dimana siswa tidak sekedar mengetahui, tetapi mampu mengungkapkan kembali, menginterpretasikan informasi, serta mampu mengaplikasikannya. Pengukuran terhadap pemahaman konsep itu sendiri dilakukan dengan cara melakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa yang dilihat dari adanya besarnya peningkatan nilai atau poin dari pretest ke Post Test yaitu evaluasi yang dilakukan setelah

diterapkannya strategi Think Talk Write (TTW) dalam pembelajaran.

Terdapat 3 indikator kemampuan pada pemahaman konsep, yaitu : a) Translasi (Kemampuan menterjemahkan), b) Interpretasi (kemampuan


(31)

13

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Struktur Organisasi

Sistematika penulisan pada penelitian ini adalah : 1. BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, hipotesis penelitian, definisi operasional dan struktur organisasi.

2. BAB II Kajian Pustaka

Bab ini menjelaskan strategi pembelajaran, Think Talk Write, sintax Think Talk Write, pemahaman konsep, dan multimedia interaktif.

3. BAB III Metode Penelitian

Bab ini menjelaskan metode penelitian, desain penelitian, objek penelitian, instrumen penelitian, uji instrumen penelitian, teknik pengolahan data, analisis data dan prosedur penelitian.

4. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini membahas deskripsi data, pemeriksaan data dan pembahasan hasil penelitian.

5. BAB V Kesimpulan dan Saran


(32)

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pengembangan Multimedia

Seperti yang telah dijelaskan pada bab dua, proses pengembangan multimedia ini terdiri dari lima tahap. Berikut penjelasan dari proses pengembangan multimedia yang digunakan dalam penelitian ini :

1. Tahap Analisis

Pada tahap ini, peneliti akan melakukan studi literatur mengenai strategi Think Talk Write yang akan diimplementasikan kedalam multimedia. Peneliti juga akan melakukan analisis terhadap sarana yang tersedia di sekolah tempat penelitian akan dilakukan agar multimedia yang nanti dikembangkan dapat dipakai secara optimal. Selanjutnya, peneliti akan menentukan tujuan dari pengembangan multimedia baik untuk guru, siswa dan lingkungan tempat multimedia digunakan.

2. Tahap Desain

Tahap selanjutnya yang dilakukan dalam mengembangkan multimedia adalah tahapan mendesain multimedia. Pada tahap ini peneliti akan merancang sistem, tampilan dan bahan materi pembelajaran yang akan dimasukan kedalam multimedia yang dibuat. 3. Tahap Pengembangan

Tahapan ketiga yang dilakukan dalam pengembangan multimedia ini adalah tahapan pengembangan multimedia. Setelah kebutuhan untuk multimedia dianalisis dan didesain juga sistem serta isi dari multimedia ini, selanjutnya dibuat flowchart dan storyboard dari multimedia. Dalam tahap ini juga akan dilakukan pengintegrasian sistem antara satu bagian sistem dengan sistem yang lainnya.


(33)

31

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Tahap Implementasi

Pada tahap ini multimedia akan diberikan kepada beberapa mahasiswa untuk dicoba dan dikomentari agar multimedia yang dikembangkan dapat lebih baik lagi. Setelah saran dan kritik didapatkan, selanjutnya dipilih mana saran dan kritik yang dapat diimplementasikan pada multimedia dan mana yang tidak. Setelah saran dan kritik dipilih, multimedia dibenahi sebelum pada akhirnya diberikan kepada ahli untuk diberi penilaian.

5. Tahap Penilaian

Tahap terakhir dari pengembangan multimedia ini adalah tahap penilaian oleh ahli. Ahli disini adalah dua dosen yang berasal dari Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer dan Ilmu Komputer Universitas Pendidikan Indonesia. Dari tahap penilaian oleh ahli ini didapatkan keputusan layak, layak dengan perbaikan atau tidak layaknya multimedia yang dikembangkan. Pada tahap ini juga para ahli memberikan saran dan kritik untuk pengembangan multimedia selanjutnya sebelum multimedia tersebut digunakan dalam penelitian.

B. Skenario Pembelajaran Think Talk Write

Esensinya strategi pembelajaran ini melibatkan tiga aspek penting yang harus dikembangan dan dilakukan dalam pembelajaran :

Tabel 3.1 Skenario Pembelajaran Think Talk Write

No Tahap Aktivitas

1. siswa dihadapkan pada masalah (Think) dalam multimedia

siswa dihadapkan pada masalah yang berbentuk soal mengenai susunan instalasi TCP/IP. Aktivitas tahap Think di dalam multimedia dilihat dari proses membaca soal kemudian membuat catatan dimana siswa


(34)

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

secara individu memikirkan kemungkinan jawaban. Jawaban akan tersimpan di database dan hanya guru saja yang dapat melihatnya. Peran guru pada tahap ini adalah melihat ide-ide siswa atau jawaban sementara siswa di dalam database.

2. Siswa

mendiskusikan hasil pemikirannya menggunakan kata-kata dan bahasa mereka sendiri serta mengumpulkan data-data kebenaran (Tahap Talk)

aspek selanjutnya yang harus dihadapi adalah tahap talk dimana tahap mengkomunikasikan atau mendiskusikan hasil pemikirannya menggunakan kata-kata dan bahasa mereka sendiri (Talk). Siswa menggunakan bahasa untuk menyajikan ide kepada temannya, membangun dan sharing tentang solusi. Keterampilan berkomunikasi dapat

mempercepat kemampuan siswa

mengungkapkan idenya melalui tulisan.

Di dalam multimedia saat berdiskusi terjadi komunikasi :

Guru : “selamat mengerjakan ! jangan

lupa baca petunjuk pada setiap

tahapnya.”

(siswa menjawab : “iya bu siap”)

Siswa berdiskusi dengan masing-masing kelompoknya sampai menemukan solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan. Guru hanya memonitoring kegiatan diskusi siswa dalam komputer server guru. Guru dapat menegur, memberikan bantuan berupa kisi-kisi kepada siswa. Guru sebagai fasilitator jadi


(35)

33

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

guru tidak terlalu banyak berperan pada tahap think talk write ini.

Guru : “pembicaraan kalian jangan keluar

dari apa yang sedang dibahas

sekarang ya !”

(siswa menjawab :”iya bu maaf”)

3. Menuliskan keputusan

jawaban yang siswa ambil (Write)

siswa secara individu merumuskan pengetahuan berupa jawaban atas soal (berisi landasan dan keterkaitan konsep, strategi dan solusi) dalam bentuk tulisan (write) dengan bahasanya sendiri. Pada tulisan itu siswa menghubungkan ide-ide yang diperolehnya melalui diskusi.

Guru melihat jawaban akhir dari setiap siswa dan mengecek jawaban siswa. Memilih jawaban kelompok yang mendekati benar atau benar untuk dipresentasikan di depan kelas. 4. Siswa Presentasi

(diluar multimedia)

Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat berbagi pendapat dalam ruang lingkup yang lebih besar yaitu dengan teman satu kelas.

Guru : “setelah ibu baca jawaban akhir

kalian, jawaban kalian ada yang mendekati benar dan ada yang kurang benar. Dari semua kelompok kelompok yang jawabannya benar yaitu kelompok 1 dan ada jawabannya yang kurang benar yaitu kelompok 5. Untuk kelompok satu silahkan maju


(36)

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kedepan untuk mempresentasikan jawaban akhir kalian! Setelah kelompok satu, giliran kelompok 5

yang mempresentasikan.”

Presentasi ini disampaikan oleh salah seorang perwakilan kelompok yang dilakukan di depan kelas, setelah sebelumnya siswa yang bersangkutan menuliskan jawaban kelompoknya di papan tulis. Setelah selesai presentasi, kemudian dibuka forum tanya jawab dimana semua siswa berhak mengajukan pertanyaan dan atau pendapat yang sifatnya mendukung jawaban ataupun menyanggah jawaban temannya yang presentasi.

5. Siswa menarik kesimpulan

Setelah tanya jawab selesai, dilakukan sebuah penyimpulan bersama tentang materi yang dipelajari. Guru dan siswa membuat refleksi dan kesimpulan atas materi yang dipelajari.

Guru : ”ada yang bisa menyimpulkan dari

materi yang telah dipelajari hari

ini?”

(siswa menjawab : “saya bu, jadi untuk

meninstalasi TCP/IP dengan mengklik start, lalu klik program, connect to, show all connection. Apa lagi ya bu saya

lupa?”)

Guru : “ada yang tau kelanjutannya apa


(37)

35

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(siswa menjawab :” saya tau bu, habis itu

klik kanan local area connenction, klik properties, install, klik protokol, add, baru klik TCP/IP, OK, yes udah bu di close)

Guru : ”iya benar. Arsitektur protokol TCP/IP ada 4. Apa aja?” (siswa menjawab :”application layer,

transport layer, internet layer dan network

access layer”)

Guru : “dan konfigurasi untuk TCP/IP itu

ada 2 yaitu?”

(siswa menjawab : “statis dan dinamis.”)

Guru : “bagaimana kesan dan saran kalian

dengan strategi think talk write

yang ibu ajarkan ke kalian?”

(siswa menjawab : “tidak membosankan

bu, lebih menarik, bisa saling tukar pikiran sama temen. Bu ajarin bikin multimedia

kaya ibu ?”)

Guru : “lain waktu ibu ajarkan ya.

Pembelajaran hari ini sampai

disini.”

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaranThink Talk Write (TTW) adalah suatu strategi pembelajaran dengan alur yang dimulai dengan keterlibatan peserta didik dalam berfikir (Think) atau berdialog dengan dirinya sendiri dengan proses membaca, selanjutnya berbicara dalam chatroom (Talk) dan membagi ide (sharing) dengan temannya sebelum menulis (Write).

Peranan Guru dalam Strategi Think-Talk-Write, guru berperan sebagai berikut :


(38)

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Mengenalkan materi prasyarat dengan menghubungkan pengetahuan yang telah diketahui oleh peserta didik, memotivasi peserta didik agar aktif dan kreatif serta menjelaskan kiat atau aturan main bagaimana siswa bekerja dalam kelompok,

2. Pendidik memandu peserta didik untuk membentuk suatu kelompok belajar yang efektif dan efisien. Pembentukan kelompok dilakukan mula-mula menentukan rank untuk setiap peserta didik dan selanjutnya ditetapkan empat kelompok utama, yaitu satu kelompok peserta didik berkemampuan tinggi, dua kelompok peserta didik berkemampuan sedang, dan satu kelompok peserta didik berkemampuan rendah. Dari keempat kelompok utama ini, guru kemudian membentuk kelompok-kelompok kecil terdiri dari empat sampai lima peserta didik. Anggota-anggota untuk tiap kelompok kecil ini dipilih dari empat kelompok besar. Misalnya, untuk kelompok A, satu anggota berasal dari kelompok utama tinggi, dua anggota berasal dari kelompok utama sedang, dan satu anggota lain berasal dari kelompok utama rendah,

3. Mengajukan dan menyediakan tugas yang memungkinkan peserta didik terlibat secara aktif berpikir, mendorong dan menyimak dengan hati-hati gagasan yang dikemukakan siswa secasa lisan dan tertulis. Tugas yang disiapkan diharapkan menjadi pemicu siswa untuk bekerja secara aktif,

4. Mempertimbangkan dan memberi informasi terhadap apa yang digali peserta didik dalam diskusi (chatroom) dan mendorong peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif,

5. Peserta didik siap berperan sebagai motivator dan fasilitator, sehingga perlu memonitor kegiatan peserta didik dalam bekerja di kelompok mereka. Sebagai fasilitator, guru tidak langsung menjawab pertanyaan, tetapi membiarkan peserta didik berusaha terlebih dahulu.


(39)

37

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Metode Penelitian

Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian (research design) tertentu. Metode penelitian merupakan rangkaian cara ataupun prosedur dalam pelaksanaan penelitian yang dilakukan untuk pengumpulan data atau informasi guna memecahkan masalah serta menguji hipotesis. Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan di latar belakang permasalahan, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat pemahaman konsep siswa dengan penggunaan strategi Think Talk Write.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan bentuk “Pre-Experimental Design”. Desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh dikarenakan masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen, dimana tidak adanya kelas kontrol dan sampel tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2011:109)

D. Desain Penelitian

Sesuai dengan metode penelitian yang digunakan, maka desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One Group pretest-postest Design. Menurut Sugiono (2011:110), pada desain ini diberikan pretest sebelum diberikan perlakuan, dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui secara akurat karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3.2 One Group Pretest-Postest Design


(40)

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Penerapan Strategi Think

Talk Write Berbasis Multimedia Interaktif

Atas

O1 X O2

Tengah Bawah

Keterangan:

O1 : Nilai pretest siswa (Sebelum diberi perlakuan)

X : Perlakuan yang diberikan dengan menggunakan strategi Think Talk Write

O2 : Nilai postest siswa (Setelah diberi perlakuan)

Pada desain ini terdapat satu kelas eksperimen yang diberikan perlakuan, yaitu dengan menerapkan strategi Think Talk Write dalam proses pembelajaran. Yang dimaksud dengan O1 yaitu pemberian tes awal, sebelum siswa mendapatkan pelajaran dengan menggunakan strategi Think Talk Write, sedangkan O2 yaitu tes yang diberikan kepada siswa setelah mendapatkan pelajaran dengan menggunakan strategi Think Talk Write dalam pembelajaran.

E. Populasi dan Sampel Penelitian

Adapun populasi dan sampel penelitian sebagai berikut :

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan hanya orang, akan tetapi bisa berupa objek maupun benda alam lainnya yang meliputi seluruh karakteristik


(41)

39

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atau sifat yang dimiliki oleh subjek ataupun objek tersebut (Sugiyono, 2011:117).

Populasi yang menjadi sasaran penelitian adalah siswa kelas XI program studi Teknik Komputer dan Jaringan SMK YPPT Garut tahun ajaran 2013-2014.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2011:118).

Dalam penelitian ini digunakan teknik Non Probability Sampling yang mana dalam teknik pengambilan sampel ini tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dari teknik Non Probability Sampling tersebut, kemudian peneliti menggunakan Purposive Sampling yang merupakan bagian dari Non Probability Sampling.

Sampel penelitian yang akan diambil yaitu kelas XI TKJ A dan XI TKJ B SMK YPPT Garut tahun ajaran 2013-2014. Pemilihan sampel ini atas dasar pertimbangan dan rekomendasi dari guru mata pelajaran yang bersangkutan, karena kelas ini dinilai cukup representatif jika dilihat dari kemampuan siswa dibandingkan dengan kelas lainnya.

F. Variabel dan Tahap Penelitian 1. Variabel Penelitian


(42)

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Sugiyono (2011:61), variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel didalam penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu independent variable atau variabel bebas dan dependent variabel atau variabel terikat. Dalam penelitian ini, strategi Think Talk Write ditetapkan sebagai variabel bebas (independent). Sedangkan variabel terikat (dependent) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi sebab adanya variabel bebas, dimana pemahaman konsep ditetapkan sebagai variabel terikat. Variabel tersebut adalah sebagai berikut:

a. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel bebas adalah penerapan strategi Think Talk Write. Variabel bebas dalam penelitian dilambangkan dengan menggunakan simbol X.

b. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel terikat adalah meningkatkan pemahaman konsep siswa SMK. Variabel terikat dalam penelitian ini dilambangkan dengan simbol Y.

Hubungan antara kedua variabel di atas, dapat digambarkan sebagai berikut:

Variabel X

Penerapan Strategi Think Talk Write

Variabel Y

Peningkatan Pemahaman Konsep


(43)

41

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1

Hubungan Antar Variabel

2. Tahap Penelitian

Pada tahap ini akan dibahas alur penelitian yag terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :

1) Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini, terlebih dahulu dilakukan studi pendahuluan untuk mendapatkan informasi mengenai metode dan kemampuan siswa di sekolah. Setelah ditemukan suatu masalah, kemudian peneliti menentukan solusi atas permasalahan yang terjadi dan melakukan studi literatur mengenai strategi Think Talk Write sebagai solusi untuk pemecahan masalah. Setelah ditemukan solusi atas permasalahan, kemudian peneliti melakukan penyusunan instrumen. Instrumen yang dibuat antara lain adalah RPP, instrumen tes, instrumen non tes dan multimedia. Pembuatan multimedia terdiri dari beberapa fase yaitu fase analisis, fase desain, fase pengembangan, fase implementasi dan fase penilaian. Setelah seluruh instrumen selesai dibuat, dilakukan penilaian kepada para ahli apakah instrumen yang dibuat sudah layak digunakan atau perlu diperbaiki. Sebelum instrument test digunakan untuk penelitian, dilakukan uji coba terlebih dahulu dan diakhiri dengan analisa terhadap hasil dari uji coba intrumen tes yang meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji tingkat kesukaran dan uji daya pembeda. Pada akhir dari tahapan perencanaan


(44)

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yaitu menentukan populasi dan sampel yang akan digunakan selama penelitian.

2) Tahap Pelaksanaan

Tahap ini dimulai dengan pemberian pretes untuk mengukur pemahaman siswa sebelum diberikannya perlakukan. Setelah itu, siswa diberikan pembelajaran dengan menggunakan strategi Think Talk Write berbasis multimedia interaktif. Selama proses pembelajaran, observer (guru mata pelajaran) melakukan observasi proses pembelajaran yang sedang dilakukan oleh peneliti untuk mengukur tingkat ketercapaian proses pembelajaran tersebut. Setelah diberikan perlakuan, selanjutnya siswa diberikan postes yang bertujuan untuk mengetahui sejauhmana pemahaman siswa setelah diberikan perlakuan, apakah ada perubahan ataupun tidak. Selanjutnya siswa diberikan angket untuk mengetahui respon siswa terhadap strategi pembelajaran serta multimedia yang digunakan.

3) Tahap Analisis

Tahap analisis data meliputi analisis data dan pembahasan hasil penelitian, dan penarikan kesimpulan. Pada tahapan pengolahan data, data dikelompokan berdasarkan data kuantitatif dan data kualitatif, selanjutnya dilakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah dibuat sebelumnya. Setelah data hasil penelitian diolah dan dianalisis, selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan berdasarkan dari uji hipotesis dan hasil penelitian.


(45)

43

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun prosedur dari penelitian yang akan dilakukan, disajikan pada Gambar 3.2 berikut :

TAHAP PERSIAPAN

1. Observasi

2. Indentifikasi Masalah 3. Studi Literatur

TAHAP PERENCANAAN

4. Strategi pembelajaran Think Talk Write

5. Instrumen

Pretest (O1)

Think-Talk-Write

1. Guru membagikan LKS (dalam bentuk media pembelajaran)yang berisi ringkasan materi dan masalah (soal) untuk dipecahkan oleh siswa,

2. Siswa membaca teks dan membuat catatan dari hasil bacaan secara individual (think), dengan bahasanya sendiri di dalam multimedia untuk dibawa keforum diskusi,

3. Siswa berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman satu grup untuk membahas isi catatan (talk). Guru berperan sebagai mediator lingkungan belajar,

4. Siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan yang memuat pemecahan masalah (write). Pada tulisan itu siswa menghubungkan ide-ide yang diperolehnya melalui diskusi,

5. Membuat kesimpulan atas materi yang dipelajari.sebelum itu dipilih beberapa (atau satu) orang siswa sebagai perwakilan kelompok untuk menyajikan jawabannya,sedangkan kelompok lain diminta memberikan tanggapan.


(46)

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2

Prosedur Penelitian

G. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2010:193), secara garis besar maka alat evaluasi dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu: tes dan non test. Test merupakan bentuk evaluasi untuk memperoleh data tentang status sesuatu yang dibandingkan dengan standar atau ukuran yang telah ditentukan, karena mengevaluasi adalah juga mengadakan pengukuran. Alat evaluasi yang dipakai dalam penelitian ini diantaranya adalah:

1. Tes

Menurut Riyanto (2001:83), tes adalah “serentetan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, sikap, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau

kelompok”. Bentuk tes yang digunakan adalah berupa soal pilihan ganda.

Dimana pada awal penelitian dilakukan pretest untuk mengukur kondisi awal siswa sebelum diberikan perlakuan. Setelah hasil pretest didapat, selanjutnya diberikan perlakuan terhadap objek yang diteliti, kemudian diadakan evaluasi postest guna mengetahui sejauh mana peningkatan ataupun perubahan kondisi siswa setelah mendapatkan perlakuan apakah pemahaman konsep siswa mengalami peningkatan atau tidak. Soal yang

Posttest (O2)

TAHAP AKHIR

8. Analisis 9. Hasil 10. Kesimpulan


(47)

45

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terkandung dalam pretest maupun postest mencakup soal pemahaman C1, C2, C3 yaitu translasi, interpolasi, ekstrapolasi. Untuk menghasilkan soal pilihan ganda yang baik, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi, yaitu validitas soal, reliabilitas soal, daya pembeda dan indeks kesukaran. Berikut penjelasan dari kriteria tersebut :

a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari suatu instrumen test yang diperoleh dengan cara mengkorelasi setiap skor variable jawaban responden dengan total skor masing-masing variabel. Tinggi rendahnya validitas instrumen akan menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.

Dalam penelitian ini terdapat 60 soal pilihan ganda yang akan diujikan. Cara menguji kevaliditasan instrumen adalah dengan cara mencari koefisien validitasnya. Cara mencari validitas koefisien validitas dapat digunakan rumus korelasi produk-moment memakai angka kasar. Berikut rumus yang dapat digunakan menurut Erman (2003 : 120):

 

2 2

2

 

2

) )( ( ) ( Y Y N X X N Y X XY N rxy            Keterangan :

: koefisien korelasi dari variabel X dan variabel Y N : banyak subyek penelitian

X : nilai yang diperoleh dari tes Y : rata-rata nilai harian


(48)

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mengetahui tinggi rendahnya validitas suatu soal berdasarkan hasil perhitungan rumus di atas, maka digunakan tabel pedoman untuk mengetahui interpretasi koefisien korelasi yang ada pada tabel berikut :

Tabel 3.3

Klasifikasi Koefisien Korelasi

Koefisien Korelasi Interpretasi

Validitas sangat tinggi

Validitas tinggi

Validitas sedang

Validitas rendah

Validitas sangat rendah

Tidak valid

(Erman, 2003 : 113)

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas suatu alat ukur dimaksudkan sebagai suatu alat yang memberikan hasil yang tetap sama (konsisten, ajeg). Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian instrumen, jika hasilnya konsisten untuk hasil dari banyak subjek dan dalam waktu berbeda maka soal tersebut dapat dikatakan reliabel. Rumus perhitungan reliabilitas yang digunakan adalah dengan rumus KR-20. Berikut rumus KR-20 menurut Arikunto (2001:100):

Keterangan :


(49)

47

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu : banyak butir soal (item)

p : proporsi banyak subjek yang menjawab benar pada butir soal ke i

qi : proporsi banyak subjek yang menjawab salah pada butir soal ke i, dan

: varians skor total

Setelah itu, lihat tabel reliabilitas untuk mengetahui tingkat kerealibilitasan instrumen. Berikut tabel realibilitas menurut Guilford (1956 : 145) dalam Erman:

Tabel 3.4

Klasifikasi Interpretasi Reliabilitas

c. Tingkat Kesukaran

Perhitungan tingkat kesukaran tes adalah pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu tes. Jika suatu tes memiliki tingkat kesukaran seimbang, maka dapat dikatakan bahwa tes tersebut baik. Dengan kata lain, suatu tes hendaknya tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah.

Koefisien Reliabilitas Interpretasi

Derajat reliabilitas sangat rendah

Derajat reliabilitas rendah

Derajat reliabilitas sedang

Derajat reliabilitas tinggi


(50)

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Erman (2003 : 170), untuk mengetahui indeks kesukaran, digunakan rumus sebagai berikut:

IK =

B A

B A

JS JS

JB JB

 

Keterangan :

IK : indeks kesukaran

JBA : Jumlah siswa kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar

JBB : Jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar

JSA : Jumlah siswa kelompok atas JSB : Jumlah siswa kelompok bawah

Data yang diperoleh dari hasil perhitungan dapat diinterpretasikan untuk menemukan tingkat kesukaran butir soal dengan menggunakan kriteria pada tabel 3.4.

Tabel 3.5

Klasifikasi Indeks Kesukaran

IK Keterangan

IK = 0,00 Soal terlalu sukar 0,00 < IK  0,30 Soal sukar 0,30 < IK  0,70 Soal sedang 0,70 < IK < 1,00 Soal mudah

IK = 1,00 Soal terlalu mudah

(Erman, 2003:170)


(51)

49

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran seberapa jauh kemampuan butir soal mampu tersebut mampu membedakan anak yang pandai (upper group) dengan anak yang kurang pandai (lower group) berdasarkan kriteria tertentu. Pengertian tersebut didasarkan pada asumsi Galton bahwa suatu perangkat alat tes yang baik harus bisa membedakan antara siswa yang pandai, rata-rata, dan yang bodoh karena dalam suatu kelas biasanya terdiri dari ketiga kelompok tersebut. Derajat daya pembeda suatu butir soal dinyatakan dengan indeks diskriminasi yang bernilai -1,00 sampai dengan 1,00. Indeks diskriminasi makin mendekati 1,00 berarti daya pembeda soal tersebut makin baik, sebaliknya jika makin mendekati 0,00 berarti daya pembeda soal tersebut makin buruk.

Untuk menghitung daya pembeda setiap butir soal dapat dipergunakan rumus sebagai berikut:

DP =

A B A

JS JB JB

Atau

DP =

B B A

JS JB JB

Keterangan:

DP : Daya Pembeda

JBA: Jumlah siswa kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar

JBB : Jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar


(1)

128

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemahaman konsep juga dapat dilihat dari indikator. Secara umum soal tipe C2 memiliki peningkatan lebih baik apabila dibandingkan dengan soal tipe C1 dan soal tipe C3.

4. Hasil dari angket memperoleh rata-rata 78,67% yang termasuk dalam kriteria “baik” menunjukkan bahwa respon yang diberikan siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi Think Talk Write

mendapatkan respon yang positif.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, maka penulis merekomendasikan saran sebagai berikut :

1. Apabila akan menggunakan strategi pembelajaran Think Talk Write

dalam proses pembelajaran, hendaknya diperhatikan materi yang sesuai dengan strategi pembelajaran Think Talk Write, dikarenakan membutuhkan waktu yang cukup panjang.

2. Dalam penelitian ini, strategi pembelajaran Think Talk Write

diterapkan pada multimedia dengan menggunakan jaringan LAN (Local Area Network). Sehingga dibutuhkan waktu dan ketelitian dalam pengkondisian teknis jaringan karena server harus dapat terhubung ke semua komputer.

3. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep secara menyeluruh, disarankan untuk peneliti selanjutnya dapat mengembangkan variabel lebih khusus sepereti lebih kepada translasi, interpretasi ataupun ekstrapolasi yang lebih mendalam.

4. Untuk peneliti selanjutnya hendak diperhatikan soal yang sesuai dengan tahapan Think, dimana soal yang diberikan dapat mendorong siswa untuk berfikir.


(2)

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abin Syamsuddin Makmun. (2003). Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya Remaja.

Ansari, Bansu, Irianto. (2003). Menumbuh kembangkan Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematik Siswa SMU Melalui Strategi TTW: Tidak diterbitkan.

Ariani, N. dan Haryanto, D. (2010). Pembelajaran Multi di Sekolah Pedoman Pembelajaran Inspiratif, Konstuktif, dan Prospektif. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Arikunto, Suharsimi. (1999). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi).

Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, Azhar. (2010). Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Barnawi, dan M. Arifin. (2012). Strategi dan Kebijakan Pembelajaran


(3)

130

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1999). Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan Edisi 1999. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

DePorter, Bobbi dan Mike Hernacki. (1992). Quantum Learning. Bandung : Kaifa.

Green T, Brown A. (2002). Multimedia Projects in the Classroom: A Guide to Development and Evaluation. Thousand Oaks, CA: Corwin Press.

Hamalik, O. (2002). Mengajar Azas Metode dan Teknik. Bandung: Pustaka Karya. Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Hera Sri Mudzakir. (2005). Strategi Pembelajaran Think Talk Write (TTW) Untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematika Beragam Siswa Sekolah Menengah Pertama. Bandung: Tesis.

Hofstetter, Fred T. (2001). Multimedia Literacy. Third Edition. Mc Graw. New York: Hill International Edition.

Huinker, D. & Laughlin, C. (1996). Talk Your Way Into Writing. Dalam Communication in Mathematics K-12 and Beyond, 1996 Year Book. The National Counsil of Teacher of Mathematics.

Hartati, T. (2010). Penerapan Pendekatan Conferencing dalam Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar. [Online]. Tersedia: http://file.upi.edu/ai.php?dir=Direktori/C%20-20FPBS/JUR.%20PEND. %20BHS.%20DAN%20SASTRA%20INDONESIA/. [ September 13, 2013]


(4)

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Helmaheri. (2004). Mengembangkan Kemampuan Komunikasi dan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SLTP Melalui Strategi Think Talk Write (TTW) dalam Kelompok Kecil. Disertasi UPI. Bandung : Tidak diterbitkan. Huinker, D. dan Laughlin, C. (1996). “Talk Your Way into Writing”. Dalam

Communication in Mathematicss K-12 and Beyond, 1996 year book. National Council of Teachers of Mathematics.

Juniawati, Nia. (2005). Pengaruh Strategi Think-Talk-Write Terhadap Hasil BelajarMatematika Siswa SMP. Skripsi UPI. Bandung: Tidak diterbitkan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1993). Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan. Cetakan keempat, Balai Pustaka.

Kusmana, Agus. (2010). Aspek-Aspek Pemahaman Konsep. [Online]. Tersedia: http://aguskusmanago.blogspot.com/2010/04/aspek-aspek-pemahaman-konsep.html. [ November 9, 2013]

Martinis Yamin dan Bansu I Ansari. (2008). Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta.

Munir. (2010). Kurikulum Berbasis TIK. Bandung: Alfabeta.

Munir. (2012). Multimedia Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan.Bandung: Alfabeta.

Nasution, S. (1992). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Purwanto. (2011). Statistika Untuk Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Republik Indonesia. (2006). Peraturan Mentri Diknas No.23 Tahun 2006. Jakarta:


(5)

132

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ruseffendi. (1991). Pengantar kepada Guru Membantu Mengembangkan Potensinya Dalam Pengajaran Matematika untuk meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.

Sagala, Syaiful. (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta.

Sardiman, A. M. (2004). Interaksi dan motivasi belajar-mengajar. Jakarta: Rajawali.

Septini, Hesti. (2010). Efektifitas Strategi Think Talk Write untuk Meningkatkan Pemahaman Belajar Siswa pada Mata Pelajaran TI dan K (TIK) di SMA.

Skripsi UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Sihab, N. (2003). Pembelajaran Kooperative. Makalah, Bandung.

Silver, E.A. dan Smith, M.S. (1996). “Building Discourse Communities in Mathematics Classrooms: A Worthwhile but Challenging Journey”. dalam

Communication in Mathematicss K-12 and Beyond. 1996 year book. National Council of Teachers of Mathematics.

Subiyanto, Prof. Dr. (1988). Evaluasi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Sudijono, Anas. (2003). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : CV Alfabeta.

Suherman, Erman. (2003). “Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer (Edisi Revisi)”. Skripsi UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.


(6)

Lia Nurcahyanti, 2014

Penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-Write berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemehaman konsep siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suherman, E. & Sukjaya, K. (1990). Petunjuk Praktis Untuk Melaksanakan Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung : Wijayakusuma.

Tim Fokusmedia. (2005). Standar Nasional Pendidikan: Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005. Bandung: Fokusmedia.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003. Sistem pendidikan nasional. Jakarta: CV. Eko Jaya.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Wina Senjaya. (2008). Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.