Perancangan cerita bergambar “ingat 3b, bukan batuk biasa” sebagai media pencegahan penyakit tbc muhammad1

(1)

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR

PERANCANGAN CERITA BERGAMBAR

“INGAT 3B, BUKAN BATUK BIASA”

SEBAGAI MEDIA PENCEGAHAN PENYAKIT TBC

Diajukan sebagai syarat untuk menempuh Ujian Tugas Akhir Guna Mencapai Gelar Ahli Madya

Diploma III Desain Komunikasi Visual

Oleh :

MUHAMMAD TRI WIDODO NIM. C9509066

PROGRAM STUDI DIII DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

commit to user

ii


(3)

commit to user

iii


(4)

commit to user

iv

MOTTO

“Pengalaman Adalah Guru Terbaik, dan Kegagalan Adalah Keberhasilan yang Tertunda”

“Terus Berusaha, Pantang Menyerah sebelum Melakukan” ( Penulis )


(5)

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini kupersembahkan:


(6)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur di panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan sebuah karya tugas akhir yang berjudul PERANCANGAN

ILUSTRASI CERGAM “ INGAT 3B, BUKAN BATUK BIASA “ SEBAGAI

MEDIA PENCEGAHAN PENYAKIT TBC.

Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat yang wajib dilaksanakan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Diploma III program studi DIII Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis sadar bahwa apa yang telah diperoleh ini tidak semata-mata hasil dari jerih payah penulis semata tetapi hasil dari keterlibatan berbagai pihak. Oleh sebab itu diucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat : 1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D Selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Ahmad Adib, M.Hum, Ph.D Selaku Kepala Program Studi DIII Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta, sekaligus sebagai koordinator Tugas Akhir.

3. Hermansyah Muttaqin, S.Sn, M.Sn, selaku pembimbing 1. 4. Esty Wulandari, S.Sos, M.Si, selaku pembimbing 2.

5. Tyas Dwi Rahmawati, Amk dan staff organisasi Puskesmas Tanon II yang telah memberikan ijin dan memberikan informasi yang cukup sehingga Tugas Akhir ini dapat selesai.


(7)

commit to user

vii

6. Laksono W, Joko beserta staff Tata Usaha Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

7. Persembahan pada Bapak Ibu tercinta dan Kakak yang telah memberikan doa dan semangat, serta keluarga besar yang selalu mendukung.

8. Terima kasih pada semua teman – teman seperjuangan D3 DKV UNS angkatan 2009 yang memiliki mimpi yang sama.

9. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu oleh penulis sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritik dan saran akan diterima dengan tangan terbuka. Supaya untuk maju kedepannya bisa lebih diterima dan bermanfaat bagi kita semua, amin.

Surakarta, Januari 2013


(8)

commit to user

viii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan ... 3

BAB II IDENTIFIKASI DATA ... 4

A. Data Produk ... 4

1. Cerita Bergambar ... 4

2. Tokoh Pelopor Cergam Di Indonesia ... 5

B. Tuberkulosis (TBC) ... 7

1. Masalah TBC Di Dunia ... 9

2. Masalah TBC Di Indonesia ... 10

3. Program- Program Yang Telah Dilakukan Pemerintah Indonesia .. 11

C. Target ... 14

1. Target Market ... 14

2. Target Audience ... 15

D. Kompetitor ... 15

1. Aku Anak Baik... 16


(9)

commit to user

ix

BAB III KONSEP PERANCANGAN ... 19

A. Konsep Karya ... 19

1. Menentukan Tema ... 19

2. Menentukan Ide Cerita ... 19

3. Menentukan Storyline ... 20

4. Cerita Perhalaman ... 23

5. Naskah Cerita Bergambar Ingat 3B, bukan Batuk Biasa ... 25

6. Konsep Visual ... 40

7. Konsep Verbal ... 44

B. Teknik Pelaksanaan ... 44

1. Desain Logo Judul ... 44

2. Desain Lingkungan ... 51

3. Layout ... 51

4. Menentukan Jumlah Halaman ... 51

5. Desain Cover ... 52

6. Perancangan Visual Halaman Buku ... 52

7. Desain Karakter ... 57

C. Media Promosi ... 69

1. Tujuan Media ... 69

2. Media Penunjang ( Media Promosi ) ... 70

a. Media Promosi ... 70

b. Merchandise / Souvenir ... 71

3. Target Karya ... 75

BAB IV VISUALISASI KARYA ... 76

A. Buku Cerita Bergambar ... 76

1. Cover Buku ... 76

2. Isi Cergam ... 77

B. Media Penunjang ( Media Promosi) ... 88


(10)

commit to user

x

a. Poster ... 88

b. X-Banner ... 89

2. Merchandise / Souvenir ... 90

a. Stiker ... 90

b. Penggaris ... 91

c. Pengukur Tinggi Badan ... 92

d. Stiker Botol Minum ... 93

e. Puzzle ... 94

BAB V PENUTUP ... 95

A. Kesimpulan ... 95

B. Saran ... 96

DAFTAR GAMBAR 1. Karya Kho Wang Gie ... 6

2. Karya Hans Jaladaka ... 7

3. Penyuluhsn TBC SMK N 1 PLUPUH ... 13

4. Leaflet TBC ... 13

5. Brosur TBC ... 14

6. Karya Anna Farida ... 16

7. Karya Muthi Masfuah ... 17

8. Gaya Ilustrasi Aku anak Baik, Karya Anna Farida ... 41

9. Gaya Ilustrasi Aku Bisa, Karya Muthi Masfuah ... 41

10. Sket Kasar ... 55

11. Tracing ... 55

12. Digital Coloring ... 56

13. Lattering ... 57 DAFTAR PUSTAKA


(11)

commit to user

xi

PERANCANGAN CERITA BERGAMBAR “INGAT 3B, BUKAN BATUK BIASA” SEBAGAI MEDIA PENCEGAHAN PENYAKIT TBC

Muhammad Tri Widodo1

Hermansyah Muttaqin, S.sn., M.sn.2 Esty Wulandari, S.Sos., M.Si.3

ABSTRAK

2013. Pengantar tugas akhir ini berjudul perancangan cerita bergambar “Ingat 3B, Bukan Batuk Biasa” sebagai media pencegahan penyakit TBC. Adapun masalah yang dikaji adalah bagaimana caranya merancang suatu informasi yang mampu menarik perhatian anak – anak dan mempermudah anak – anak dalam menyerap informasi berupa pesan kesehatan yang disampaikan untuk mengutamakan kesehatan pada anak - anak dan memilih media paling tepat, efektif, dan efisien untuk penyuluhan pencegahan penyakit TBC. Ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam konsep perancangan. Pertama, adalah membuat cerita bergambar untuk menyampaikan informasi tentang dampak dari penyakit batuk yang sering disepelekan oleh anak saat ini, serta solusi secara pola hidup bersih dan sehat untuk mengatasinya kepada masyarakat melalui media promosi yang dipilih, dan juga efektif untuk menjangkau target audiencenya.

Perancangan cerita bergambar Ingat 3B, Bukan Batuk Biasa ini terdiri dari 7 jenis karya. Yaitu : Poster, X-Banner, Stiker, Penggaris, Pengukur tinggi badan, Stiker botol minum, Puzzle

1

Nama mahasiswa dengan NIM C 9509066 2

Dosen Pembimbing I 3


(12)

commit to user

  1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Media pencegahan penyakit TBC untuk anak saat ini banyak sekali. Televisi, buku, lembaga pendidikan turut berperan mendidik anak usia dini. Tetapi media tersebut kurang efektif, Seperti buku misalnya, walaupun dikemas dengan kemasan yang pas untuk anak, cerita atau buku pelajaran. Dimana anak - anak kurang memahami buku bacaan yang bersifat ilmiah, dinilai sebagai sesuatu yang membosankan untuk dibaca oleh anak –anak, sementara itu minat anak – anak untuk membaca buku sekarang menurun.

Karena pertimbangan seperti itulah peran orang tua sangat penting untuk memberi edukasi atau informasi mengenai pola hidup sehat kepada anak – anaknya, mulai mengajarkan memcuci tangan sebelum makan, memberi vitamin secara rutin. Tetapi tetap tak jarang ditemui, kesibukan orang tua yang bekerja, kurang memperhatikan anak - anaknya serta lingkungan yang kurang bersih. Hal ini juga yang menyebabkan penyebaran penyakit TBC semakin meluas. Penyuluhan yang diberikan unit pelayanan kesehatan kurang berpengaruh terhadap masyarakat, pemahaman masyarakat akan penyakit ini, terutama pada anak – anak karena minimnya fasilitas, tenaga kerja dan keadaan geografis yang sulit, sehingga kegiatan penelitian dan pengembangan unit pelayanan kesehatan kurang maksimal.


(13)

commit to user

  Akibatnya, masyarakat yang tinggal didaerah geografis tinggi tidak mengerti cara pencegahan penyakit TBC.

Karena itu, maka kita harus peduli dan memikirkan cara untuk mengubah pola pikir dan menjaga kesehatan, mulai anak – anak usia dini. Terutama pada anak – anak, untuk meningkatkan minat baca anak – anak berupa buku cerita bergambar. Maka salah satu media yang memungkinkan untuk mendidik sehat dan menjaga kesehatan pada anak – anak, yaitu salah satunya melalui media cerita bergambar, karena untuk anak – anak digunakan media cerita bergambar supaya lebih menarik, untuk mencegah penyakit TBC. Melalui media cerita bergambar ini diharapkan anak – anak dan orang tua dapat tertarik untuk membaca, dan secara tidak langsung dapat menangkap semua informasi berupa pencegahan penyakit TBC yang disampaikan melalui cerita bergambar ini. penulis sadar bahwa anak-anak sangat membutuhkan cerita bergambar tidak hanya sebagai alat bantu menerima sebuah informasi namun cerita bergambar juga sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari – hari untuk tetap sehat.

Karena itulah perlunya ‘Perancangan Media Cerita Bergambar Pencegahan Penyakit TBC’ untuk membantu pencegahan penyakit TBC pada anak – anak.


(14)

commit to user

   

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana merancang cerita bergambar untuk pencegahan penyakit TBC

kepada anak – anak?

2. Bagaimana merancang media pendukung pencegahan penyakit TBC melalui

desain komunikasi visual agar dapat diketahui masyarakat?

C. Tujuan Permasalahan

1. Merancang cerita bergambar pencegahan penyakit TBC kepada anak – anak.

2. Merancang media pendukung pencegahan penyakit TBC melalui desain


(15)

commit to user

BAB II

IDENTIFIKASI DATA

A.

Data Produk

1. Cerita Bergambar

Cerita bergambar adalah perpaduan gambar dan teks yang berbaur menjadi satu kesatuan yang mengandung keindahan dan cerita yang bermakna, menggabungkan tekstualitas dan visualitas yang berbentuk sastra garis tekstual yang visualisasi ilusif. Cergam pada prinsipnya sebagai media, sama seperti media cetak maupun elektronik, sebagai media penyampaian informasi sekaligus menghibur, media yang membantu memahami berbagai macam hal dan bisa juga membantu minat baca, media yang dapat dinikmati segala usia, dinikmati dimanapun dan tidak mengenal kadarluarsa yang masih bisa dibaca sampai 20 tahun bahkan 100 tahun mendatang.

Buku merupakan salah satu media penyampai informasi kepada masyarakat. Buku dalam arti luas mencangkup semua tulisan dan gambar yang ditulis dan dilukiskan atas segala macam lembaran papyrus, lontar, perkamen dan kertas dengan segala bentuknya, berupa gulungan dilubangi dan diikat atau dijilid muka belakangnya dengan kulit, kain, karton dan kayu (Ensiklopedia Indonesia : 538).

Gambar adalah bentuk komunikasi tertulis tertua yang pernah dibuat oleh manusia. Pemakaian gambar sudah dimulai ketika manusia belum mengenal huruf alphabet seperti yang digunakan sekarang. Pada masa itu manusia menggunakan symbol – symbol sebagai pengganti bahasa tulisan untuk berkomunikasi secara


(16)

commit to user

non verbal, pictograh yang ditemukan di Mesir sekitar 3100 SM merupakan huruf – huruf yang terdiri dari symbol – symbol dan gambar yang melambangkan sesuatu.

Jadi dapat disimpulkan pengertian cergam adalah usaha untuk menjadi

suatu cerita menjadi lebih jelas dalam bentuk gambar pada sebuah media, segala tipe gambar yang digunakan sebagai penghubung dengan teks untuk memperjelas makna yang disampaikan, untuk mengekspresikan kesan atau menampakan secara visual hal – hal sekitar sehingga orang lain mampu menangkap gagasan yang disampaikan dengan menjelaskan obyek yang lingkungan dengan mendetailkan bentuk. Cergam merupakan media berekspresi dan bereksplorasi, bentuk kepuasan batin maupun pengekspresikan pribadi yang menuangkan gagasan maupun perasaan. Komik sering disamakan dengan cergam, tapi seiring dengan perkembangan jaman, keduanya mulai berkembang dalam bentuk yang berbeda baik cergam maupun komik.

2. Tokoh Pelopor Cergam Di Indonesia

Beberapa cergamis Indonesia yang terkenal dengan karya nya adalah Kho Wang Gie dan Siauw Tik Kwie. Kedua cergamis ini membuat gambar vector untuk ilustrasi buku maupun untuk keperluan instansi.

a. Kho Wang Gie

Lahir dan dibesarkan di Indramayu, dan tinggal di Indonesia tahun 1927. Seorang seniman Cina peranakkan yang terkemuka dalam


(17)

memproduksi cergam strip Put On pada tahun 1930. Awal mula cergam pertama modern Indonesia.

Gambar 1 : Karya Kho Wang Gie

b. Siauw Tik Kwie

Siauw Tik Kwie adalah cergamis yang andal dengan teknik dan ketrampilan yang tinggi dalam menggambar, lahir di Surakarta pada 1913 seniman peranakan cina bersekolah di tiong hoa hwae koan, pada usia 12 tahun Siauw Tik Kwie mempunyai nama panggilan Hans Jaladaka, nama pangilan jenderal pengaruh komik silat pertama di Indonesia. Pelukis Liem Hien mengajak Tik Kwie untuk melukis gua bertapanya dengan lukisan – lukisan legenda Tionghoa, dari tempat itulah Siauw Tik Kwie membuat ilustrasi pertamanya.


(18)

commit to user

Gambar 2 : Karya Hans Jaladaka

.

B. Tuberkulosis (TBC)

Sejak tahun 1995, program Pemberantasan Tuberkulosis Paru, telah dilaksanakan dengan strategi DOTS (Directly Obseved Treatment, Shortcourse

Chemotherapy) yang direkomendasi oleh WHO. Berkembang seiring

pembentukan GERDUNAS – TBC, maka pemberantasan penyakit Tuberkulosis Paru berubah menjadi program penanggulangan Tuberkulosis (TBC). Penanggulangan dengan strategi DOTS dapat memberikan angka kesembuhan yang tinggi. Strategi DOTS merupakan strategi kesehatan yang paling cost –

effective.

Tuberkolusis (TBC) atau dikenal dengan istilah 3B, Bukan Batuk Biasa


(19)

Sebagian besar menyerang paru, kuman ini berbentuk batang, mempunyai sifat khusus terhadap asam pada pewarnaan. Oleh karena itu disebut pula sebagai Basil Tahan Asam (BTA). Kuman TBC cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam ditempat yang gelap dan lembab. Pada waktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk

droplet (percikan dahak). Daya penularan dari seorang penderita ditentukan oleh

banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat positif hasil pemeriksaan dahak, makin menular penderita tersebut. Bila hasil pemeriksaan dahak negative (tidak terlihat kuman), maka dianggap tidak menular. Kemungkinan seseorang terinfeksi TBC ditentukan oleh konsentrasi droplet dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut. Resiko penularan setiap tahun (Annual Risk of Tuberculosis Infection = ARTI) dianggap cukup tinggi dan bervariasi antara 1 – 3 %. Pada daerah dengan ARTI sebesar 1 %, berarti setiap tahun diantaranya 1000 penduduk, 10 (sepuluh) orang akan terinfeksi. Maka diantara 100.000 penduduk rata – rata terjadi 100 (seratus) penderita tuberkolusis setiap tahun, dimana 50 penderita adalah BTA positif. Faktor yang mempengaruhi seseorang menjadi penderita TBC adalah daya tahan tubuh yang rendah karena gizi buruk atau HIV/AIDS.

TBC merupakan penyebab kematian nomor 3 di Indonesia setelah penyakit kardiovaskukar dan penyakit saluran pernafasan, dan penyebab kematian nomor satu pada golongan penyakit infeksi / menular. Indonesia sendiri merupakan negara ketiga terbesar dengan masalah TBC di dunia dengan angka kematian satu orang tiap lima menit. Kasus baru TBC di Indonesia bertambah


(20)

commit to user

seperempat juta per tahun, Rifampicin (RIF), Isoniazid (INH), Ethambutol (EMB),

Streptomycin, Pirazinamida (PZA) telah bertahun – tahun dimanfaatkan sebagai

anti TBC, tetapi sebagian penderita telah menunjukan resistensi terhadap first –

line anti TBC. Second – line anti TBC berupa Etionamida, Para Amino Salisilat

(PAS), Sikloserina, Amikacin, Kanamicin dan Kapreomicin telah diluncurkan tetapi kurang efektif, terlalu toksik, serta menunjukan efek samping yang serius. Akibatnya senyawa – senyawa anti TBC baru yang lebih baik sangat dibutuhkan bagi penderita, karena pemeriksaan BTA secara mikroskopis langsung pada anak biasanya dilakukan dari bilasan lambung karena dahak sulit di dapat pada anak. Pemeriksaan Bta secara biakan (kultur) memerlukan waktu yang lama. Cara baru

untuk mendeteksi kuman TBC dengan cara PCR (polymery Chan Reaction).

1. Masalah TBC Di Dunia

Mycobacterium Tuberculosis telah meng – infeksi sepertiga penduduk

dunia, pada tahun 1993, WHO mencanangkan kedaruratan global penyakit TBC, karena pada sebagian besar negara di dunia, penyakit TBC tidak terkendali. Ini disebabkan banyaknya penderita yang tidak berhasil disembuhkan, terutama menular (BTA positif).

Pada tahun 1995, diperkirakan setiap tahun menjadi sekitar 9 juta penderita baru TBC dengan kematian 3 juta orang (WHO, Treatment of

Tuberculosis, Guidelines For National Programmes, 1997). Di negara – negara

berkembang kematian TBC merupakan 25 % dari seluruh kematian, yang sebenarnya dapat dicegah. Diperkirakan 95 % penderita TBC berada di negara berkembang, 75 % penderita TBC adalah kelompok usia produktif (15 – 50


(21)

tahun). Munculnya epidemic HIV/AIDS dunia, penderita TBC akan meningkat. Kematian wanita karena TBC lebih banyak dari pada kematian karena kehamilan, persalinan dan nifas.

2. Masalah TBC Di Indonesia

Tahun 1999, hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), memperkirakan terjadi 583.000 kasus baru TBC dengan kematian karena TBC sekitar 140.000. Secara kasar diperkirakan setiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 130 penderita baru TBC paru BTA positif. Sebagian besar menyerang kelompok usia kerja belum dapat menjangkau seluruh puskesmas. Demikian juga Rumah Sakit Pemerintah, swasta dan unit pelayanan kesehatan lainnya.

Cangkupan penderita TBC dengan strategi DOTS baru mencapai sekitar 10 % dan error rate pemeriksaan laboratorium belum dihitung dengan baik meskipun cure lebih besar dari 85 %. Penatalaksaan penderita dan sistim pencatatan pelaporan belum seragam disemua unit pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta. Pengobatan yang tidak teratur kombinasi obat yang tidak lengkap dimasa lalu,diduga telah menimbulkan kekebalan ganda kuman TBC terhadap Obat Anti – Tuberkulosis (OAT) atau Multi Drug Resistance (MDR).

Jangka panjang penanggulangan TBC menurunkan kesakitan dan angka kematian penyakit TBC dengan cara memutuskan rantai penularan, sehingga penyakit TBC tidak lagi merupakan masalah kesehatan masyarakat Indonesia. Angka kesembuhan minimal 85 % dari semua penderita TBC, cangkupan


(22)

commit to user

penemuan secara bertahap sehingga pada tahun 2005 dapat mencapai 70 % dari perkiraan semua penderita baru TBC positif.

3. Program- Program Yang Telah Dilakukan Pemerintah Indonesia Untuk mencapai tujuan tersebut, penanggulangan TBC di Indonesia dilaksanakan sesuai kebijaksanaan Departemen Kesehatan. Dilaksanakan oleh seluruh Unit Pelayanan Kesehatan (UPK), meliputi Puskesmas, Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta, BP4 serta Praktek Dokter Swasta (PDS) dengan melibatkan peran serta masyarakat secara paripurna dan terpadu. Prioritas ditunjukan terhadap peningkatan mutu pelayanan, penggunaan obat yang rasional dan panduan obat yang sesuai dengan strategi DOTS, dengan program angka konversi pada akhir pengobatan tahap intensif minimal 85 % dari kasus baru BTA positif, dengan pemeriksaan sediaan dahak yang benar (angka kesalahan maksimal 5 %), Untuk mendapatkan pemeriksaan dahak yang bermutu, maka dilaksanakan pemeriksaan uji silang (Cross Chek) secara rutin oleh balai Laboratorium Kesehatan (BLK), serta Obat Anti Tuberkolusis (OAT) diberikan kepada penderita secara cuma – cuma dan dijamin ketersediaannya.

Kampanye tentang TBC yang pernah dilakukan selama ini, dilakukan melalui dua (2) program, program Desentralisasi dan Promosi Kesehatan (Promkes).

a. Desentralisasi

Rangkaian kegiatan yang berlandaskan prinsip – prinsip untuk mencapai suatu keadaan dimana individu, kelompok, atau masyarakat secara keseluruhan dapat hidup sehat dengan cara


(23)

memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatannya. Untuk pengobatan penderita dilakukan penyuluhan langsung perorangan untuk membina hubungan baik antara penderita dengan petugas kesehatan, melalui penyuluhan pemberdayaan masyarakat (Vellage

Survelien).

b. Promosi Kesehatan (Promkes)

Penyuluhan dengan menggunakan bahan cetak dan media massa dilakukan untuk dapat menjangkau masyarakat luas, untuk mengubah persepsi masyarakat tentang TBC, dari “suatu penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan memalukan”, menjadi “suatu penyakit yang berbahaya, tapi dapat disembuhkan”. Penggunaan alat bantu penyuluhan sangat berguna untuk memudahkan penderita dan keluarganya menangkap isi pesan yang disampaikan oleh petugas. Dengan media alat peraga (dalam gambar / simbol), leaflet dan brosur. Namun dirasa kurang, kurangnya gambar yang menjadi tuntunan anak – anak, sehingga perlunya ditambah dengan media cerita bergambar agar mudah dipahami masyarakat terutama pada anak – anak. Maka isi pesan akan lebih mudah dan lebih cepat dimengerti.

Dana untuk penyuluhan ditanggung penuh oleh BOK (Bantuan

Operasional Kesehatan) Pusat Kesehatan Indonesia. Bantuan

diberikan setiap 1 tahun sekali kepada Unit Pelayanan Kesehatan seperti Puskesmas untuk kegiatan penyuluhan


(24)

commit to user

kesehatan masyarakat, besar kecilnya dana yang diberikan sesuai jumlah penduduk setiap daerah.

c. Media yang digunakan Puskesmas Tanon II untuk penyuluhan

penyakit TBC sebagai berikut :

1) Alat Peraga (dalam gambar / simbol)

Gambar 1 : Penyuluhan TBC Di SMK N 1 PLUPUH

2) Leaflet


(25)

3) Brosur

Gambar 3 : Brosur TBC

C. Target

1. Target Market

a. Segmentasi Geografis

Segmentasi geografis adalah di wilayah Sragen dan sekitarnya, Jawa Tengah.

b. Segmentasi Demografis

1) Agama : Semua Agama

2) Umur : 5-12 tahun

3) Jenis Kelamin : Anak laki-laki dan perempuan

4) Pendidikan : Taman Kanak - Kanak - Sekolah Dasar


(26)

commit to user

2. Target Audience

Segmentasi Psikografis

a. Minat : Anak-anak yang menyukai gambar visual yang menarik.

b. Kegiatan : Anak-anak dapat menangkap semua informasi yang

disampaikan dan orangtua mengajarkan pola hidup sehat dan bersih kepada anaknya.

c. Pendapat : Orangtua yang berpendapat membaca buku dapat

menambah ilmu pengetahuan.

D. Komparasi

Komparasi adalah orang atau lembaga yang menjadi saingan kita dalam bidang yang sama. Buku cerita anak yang menjadi komparasi, referensi bagi penulis dalam Perancangan Media Cerita Bergambar Ingat 3B, Bukan Batuk Biasa adalah:


(27)

1. Buku Cerita Bergambar “Aku Anak Baik”:

Gambar 1 : karya Anna Farida a. Spesifikasi buku :

1) Jumlah Halaman : 25 Halaman

2) Tahun Terbit : 2010

3) Halaman isi : Berwarna

4) Pengarang : Anna Farida

5) Penerbit : Al – Kautsar for Kids Jakarta

b. Sinopsis buku:

Buku ini berkisah tentang tiga anak bersahabat, bernama Doni, Bayu dan Lisa, ketiganya selalu bermain bersama. Lisa tidak mau ikut pindah kerumah yang baru, karena itu artinya Lisa akan meninggalkan Doni dan bayu. Namun karena bujukan dan dorongan Doni dan Bayu akhirnya Lisa memberanikan diri untuk mencari sahabat – sahabat baru di kota barunya. c. Kelebihan dan Kekurangan buku:

1) Kelebihan:

Menggunakan gaya gambar kartun sederhana, pemilihan warna dan detil setiap tokoh, sehingga anak – anak dapat menangkap semua pesan


(28)

commit to user

moral yang disampaikan degan pas, yang dikemas dalam bentuk yang menarik dan ringkas, tidak menghilangkan nilai agama.

2) Kekurangan:

Ilustrasi kelinci berbicara, kurang pas untuk ilustrasi penggambaran kehidupan sehari – hari.

2. Buku Cerita Anak “Aku bisa”:

. Gambar 2 : karya Muthi Masfuah a. Spesifikasi buku :

1) Jumlah Halaman : 28 Halaman

2) Halaman isi : Berwarna

3) Tahun terbit : 2009

4) Pengarang : Muthi Masfuah

5) Penerbit :Gramedia

b. Sinopsis buku:


(29)

bidang, diajarkan berbagai macam keahlian yang disesuaikan dengan kebiasaan atau perilaku anak bermain, tanpa putus asa walaupun sering gagal.

c. Kelebihan dan Kekurangan buku: 1) Kelebihan:

Ilustrasi tokoh sangat sederhana, sehingga anak – anak usia berapapun yang membacanya akan dapat menangkap pesan moral yang disampaikan dengan pas.

2) Kekurangan:

Desain lingkungan tampak sederhana, anak dipaksa untuk berfikir lebih kreatif, tidak seperti keadaan lingkungan anak – anak yang selama ini digambarkan.


(30)

commit to user

19

BAB III

KONSEP PERANCANGAN

A.

Konsep Karya

1. Menentukan Tema

Tema merupakan ide dasar cerita bergambar, tersusun menjadi sebuah naskah, gagasan dalam suatu tema. Yang diangkat dalam buku cerita anak ini adalah kesehatan. Kesehatan memang menjadi sebuah tema umum yang selalu diangkat untuk diceritakan. Sesuai untuk sasaran pembaca yaitu anak-anak, kesehatan adalah sebuah kebutuhan yang di perlukan untuk pertumbuhan. Anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan menjadi sebuah langkah awal untuk membangun sebuah ajaran moral, dimana anak - anak diharapkan dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk. Maka mereka sangat butuh sebuah buku yang bertema kesehatan, untuk membantu anak – anak menjaga kesehatan.

Penulis mengangkat tema “Ingat 3B, Bukan Batuk Biasa” agar anak –

anak tetap sehat dan mencegah penyebaran penyakit TBC secara luas.

2. Menentukan Ide Cerita

Di dalam sebuah judul terdapat dua elemen yang mendasari dalam menyusun judul buku, judul utama harus pendek dan mudah diingat. Buku cerita bergambar adalah sebuah buku yang ditujukan pada anak – anak, maka dari itu


(31)

commit to user

dalam pemilihan judul harus semenarik mungkin karena dalam sebuah buku pada saat pertama kali dilihat bukan hanya pada sampulnya saja akan tetapi juga pada judul yang terdapat pada buku ini.

Sedangkan ide “Ingat 3B, Bukan Batuk Biasa” adalah istilah nama lain dari penyakit TBC diambil karena penulis sadar masalah TBC adalah masalah yang tidak diketahui anak – anak. Badan lemah, batuk berdahak adalah hal yang mengganggu beraktifitas. Di sini batuk menjadi sebuah pendekatan yang menyenangkan dimana tokoh dokter dalam cerita sangat baik dan menyenangkan. Penulis ingat ketika hendak pergi ke dokter adalah saat – saat paling menakutkan dalam hidup dan itu diangkat sebagai sebuah ide yang menyenangkan.

3. Menentukan Storyline

Storyline atau pembatasan cerita buku cerita bergambar “Ingat 3B, Bukan

Batuk Biasa” adalah sebagai berikut :

Hari pertama masuk sekolah, Tri dan Ita berjalan bersama menuju sekolah TK PERTIWI, diperjalanan mereka saling bercanda. Kebetulan rumah mereka tidak jauh dari sekolah, setiap berangkat mereka selalu bersama. Tri, Ita, dan Andi senang bersekolah di TK PERTIWI, gedungnya bagus, pekarangan luas, banyak tempat bermain, bahkan ada kolam renang serta fasilitas lengkap.

Dengan adanya kegiatan penyuluhan, Ibu dari anak – anak menunggu

diluar sekolah, anak – anak harus melakukan kegiatan sendiri, tidak boleh dibantu oleh Ibu mereka, tujuannya adalah membantu anak – anak untuk bertanggung jawab serta mengerti pentingnya kesehatan. Karena sebentar lagi ada penyuluhan


(32)

commit to user

 

dari puskesmas, Suster dan Perawat menyuruh Bu Dian mengumpulkan anak – anak dikelas untuk penyuluhan TBC atau dikenal dengan istilah Ingat 3B, Bukan Batuk Biasa, didalam kelas Dokter, Suster, dan Perawat menjelaskan pencegahan TBC dengan format Dokter menjelaskan tentang TBC, gejala TBC, dan siapa yang harus dianggap penderita. Suster menjelaskan cara mencegah penularan TBC dan gaya hidup sehat. Tri dan teman – teman menyimak dengan penuh perhatian dan semangat, demikian pula Bu Dian yang berada didalam kelas. Suster dan Perawat membagikan masker untuk dipakai anak pada saat membersihkan sampah serta memberi vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh mereka. Menerapkan pola hidup sehat pada anak – anak, Perawat membimbing mereka. Dari situ anak – anak mulai mengerti bahwa hidup sehat itu mudah bila kita menjaga kebersihan.

Setelah penyuluhan, Ibu Siska memberi pemberitahuan akan bersih –

bersih dilingkungan sekolah, Tri dan teman – teman sangat senang, bermain sambil bersih - bersih. Ibu Siska membagi tugas, Bu Dian yang mengatur , Tri dan teman – teman mendapat tugas bersih – bersih, masing – masing anak menggunakan masker saat bersih – bersih, Tri membersihkan pekarangan kiri sekolah, Andi dan Ita membersihkan di kawasan kolam renang. Dari kejauhan Ibu tri, Suster dan Perawat mengintip dari luar pagar, memberi semangat kepada anak – anak dan berteriak memberi semangat, setelah selesai bersih – bersih Ibu Siska menyuruh Tri dan anak – anak mencuci tangan dengan sabun dan istirahat di pinggir kolam untuk makan. Tri dan anak – anak langsung semangat menuju kolam renang, anak - anak sedang makan Ibu Siska dan Dokter berkeliling


(33)

commit to user

memeriksa pekerjaan anak – anak apakah pekerjaan bersih – bersih mereka selesai.

Selesai kegiatan bersih – bersih, Ibu Tri dan Suster dipersilahkan masuk ke kawasan TK PERTIWI oleh Ibu Siska, mereka takjub melihat bersihnya pekarangan ini. Ibu Tri langsung senang dan mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dian kalau Tri lebih menurut di sekolah. Tidak lama Dokter berjabat tangan dengan Bu Siska untuk berpamitan serta Suster dan Perawat berterima kasih kepada Bu Dian, dan ikut berpamitan.

Setelah selesai makan, Tri dan anak – anak dipersilahkan masuk ke kelas kembali oleh Ibu Siska, namun Tri mengeluh kepada teman – temannya, capek banget, rasanya ngantuk habis makan, Tri langsung diejek teman – temannya, Tri lantas membalas ejekan teman - temannya, mendengar keluh Tri pada teman – temannya Bu Dian langsung melerai. Ibu Dian mengatakan pada anak – anak bila masuk ke kelas akan diberi vitamin lagi untuk diminum dirumah, mendengar kata – kata vitamin dari Bu Dian, Tri langsung loncat dan berjingkrak – jingkrak senang menuju kelas, Ibu Dian juga menjelaskan pada Tri pentingnya vitamin untuk daya tahan tubuh untuk tetap sehat menjaga anak dari penyakit TBC. Akhirnya Tri dan anak – anak pulang dengan mendapat pengetahuan baru, bahwa pentingnya menjaga kesehatan serta menerapkan pola hidup bersih membuat kita sehat dan kesehatan adalah sebagian dari iman.


(34)

commit to user

 

4. Cerita per halaman

Membuat deskripsi cerita tiap halaman berdasarkan storyline yang telah dibuat. Adapun cerita per halaman buku cerita bergambar “Ingat 3B, Bukan Batuk Biasa” adalah sebagai berikut :

Halaman perancis Halaman kredit, indicia Halaman sampul

Halaman 1 : Pengenalan karakter Halaman 2 : Pengenalan karakter

Halaman 3 : Hari pertama masuk sekolah, Tri dan Ita bersekolah di TK PERTIWI

Halaman 4 : Suasana halaman sekolah yang pekarangannya luas dan banyak tempat bermain, bahkan, ada kolam renangnya

Halaman 5 : Ibu – ibu menunggu diluar sekolah, anak – anak harus melakukan kegiatannya sendiri. Tidak boleh dibantu oleh ibu – ibu mereka Halaman 6 : Sedang diadakan kegiatan penyuluhan dari Puskesmas

Halaman 7 : Suster dan Perawat menyuruh Bu Dian mengumpulkan anak – anak dikelas

Halaman 8 :Didalam kelas Dokter, Suster, dan Perawat menjelaskan tentang penyakit TBC

Halaman 9 : Dokter menjelaskan tentang Penyakit TBC


(35)

commit to user

Halaman 11 : Tri dan teman – teman menyimak dengan penuh perhatian dan bersemangat. Demikian pula Bu Dian

Halaman 12 : Suster dan Perawat membagikan masker dan vitamin secara gratis Halaman 13 : Tri dan teman – teman melakukan kegiatan gaya hidup sehat,

perawat membimbing mereka

Halaman 14 : Usai penyuluhan, Bu Siska memberi pemberitahuan Halaman 15 : Tri dan teman – teman sangat senang

Halaman 16 : Bu Siska membagi tugas, Bu Dian mengatur anak - anak

Halaman 17 : Tri dan teman – teman mendapat tugas bersih - bersih, masing – masing anak menggunakan masker

Halaman 18 : Tri membersihkan pekarangan kiri

Halaman 19 : Andi dan Ita membersihkan di kawasan kolam renang

Halaman 20 : Ibu tri, Suster dan Perawat mengintip dari luar pagar, mereka berteriak memberi semangat

Halaman 21 : Ibu Siska menyuruh Tri dan teman – teman memcuci tangan dengan sabun dan istirahat di pinggir kolam renang

Halaman 22 : Tri dan teman – teman istirahat menuju kolam renang untuk makan Halaman 23 : Bu Siska dan Dokter berkeliling memeriksa pekerjaan anak - anak Halaman 24 : Ibu Tri dan Suster dipersilahkan masuk ke kawasan TK PERTIWI

oleh Ibu Siska

Halaman 25 : Ibu Tri senang, berterima kasih,di sekolah Tri lebih menurut Halaman 26 : Dokter Bersalaman Bu Siska untuk berpamitan


(36)

commit to user

 

Halaman 27 : Suster dan Perawat berterima kasih kepada Bu Dian, kemudian berpamitan

Halaman 28 : Usai makan bersama, Tri dan teman – teman dipersilahkan masuk kelas oleh Bu Siska

Halaman 29 : Tri Mengeluh capek pada teman – temannya Halaman 30 : Tri diejek temannya karena mengeluh capek Halaman 31 : Tri membalas ejekan teman - temannya Halaman 32 : Bu Dian datang melerai Tri dan teman - teman

Halaman 33 : Bu Dian mengatakan pada Tri tidak usah mengeluh, karena akan diberi vitamin lagi untuk dibawa pulang

Halaman 34 : Mendengar kata vitamin, Tri langsung loncat dan berjingkrak – jingkrak senang menuju kelas

Halaman 35 : Bu Dian menjelaskan pada Tri pentingnya vitamin untuk daya tahan tubuh dari serangan penyakit TBC

Halaman 36 : Siang itu, Tri pulang dengan mendapat pengetahuan baru, bahwa pola hidup bersih membuat kita sehat dan kebersihan adalah sebagian dari iman

5. Naskah Cerita Bergambar Ingat 3B, Bukan Batuk Biasa

Membuat naskah cerita bergambar berdasarkan gambar, narasi dan dialog yang telah dibuat. Naskah cerita bergambar “Ingat 3B, Bukan Batuk Biasa” adalah sebagai berikut :


(37)

commit to user

Halaman perancis

Halaman kredit, indicia Halaman sampul Halaman 1

Pengenalan Karakter

- Gambar 1 : Tri

Deskripsi tokoh : Tri adalah anak jahil namun pemberani.

- Gambar 2 : Andi

Deskripsi tokoh : Andi meski berbadan gemuk dan lucu tapi baik hati.

- Gambar 3 : Ita

Deskripsi tokoh : Ita adalah anak yang sabar, penurut dan suka menasehati.

- Gambar 4 : Ibu Tri

Deskripsi tokoh : Ibunda Tri, seorang yang tegas dan penyayang.

Halaman 2

Pengenalan Karakter

- Gambar 5 : Ibu Siska

Deskripsi tokoh : Ibu Kepala Sekolah yang ramah, dan rajin mengajarkan kebaikan.

- Gambar 6 : Ibu Dian


(38)

commit to user

 

anak - anak.

- Gambar 7 : Dokter

Deskripsi tokoh : Dokter yang sabar dan menyukai anak – anak.

- Gambar 8 : Suster

Deskripsi tokoh : Suster yang pintar dan baik hati pada anak – anak.

- Gambar 9 : Perawat

Deskripsi tokoh : Perawat yang murah senyum yang selalu sabar mengajarkan pola hidup sehat.

Halaman 3

Gambar : Tri dan Ita berjalan menuju sekolah.

Narasi : Tri dan Ita bersekolah di TK PERTIWI.

Letak sekolahnya tidak jauh dari rumah. Hanya terpisah satu blok saja.

Dialog : Tri “ Hai Ita, gimana kabarmu?”

Ita “ Baik, kamu? Baik juga kan!” Tri “ Iya baik...”

Halaman 4

Gambar : Halaman sekolah TK PERTIWI.

Narasi : Suasana halaman sekolah yang pekarangannya

luas dan banyak tempat bermain, bahkan ada kolam renangnya.


(39)

commit to user

Halaman 5

Gambar : Ibu Dian menghampiri Ibu tri.

Narasi : Dengan adanya kegiatan penyuluhan, Ibu dari anak

- anak menunggu diluar sekolah, tidak boleh di bantu Ibu mereka.

Dialog : Ibu Dian “ Ibu – Ibu, mohon maaf…akan ada

Penyuluhan kesehatan kepada anak – anak. Para orang tua dimohon menunggu diluar kelas” Ibu Tri ” ouw,,Iya Bu, tidak apa- apa!”

Ibu Dian “ mari saya antar” Ibu Tri “ Iya Bu”

Halaman 6

Gambar : Tri, Ita dan Andi memperhatikan tulisan di papan

tulis.

Narasi : Ada kegiatan penyuluhan dari Puskesmas tentang

TBC.

Dialog : Tri “ Kunjungan?apa diberi makanan ya, hehe,.”

Ita “Tri..Tri…makanan terus yang dipikir! huft..” Andi “ Ada apa ya? kug ada kunjungan segala...”

Halaman 7


(40)

commit to user

 

Dialog : Suster “ Bu, mohon anak – anak dikumpulkan di

ya? Kita akan mulai sekarang…”

Ibu Dian “ Iya Sus…saya kumpulkan dulu!”

Halaman 8

Gambar : Suster, Perawat dan Dokter sedang membagi tugas

penyuluhan TBC dikelas.

Dialog : Dokter “ Gimana Sus??? anak – anak sudah

dikelas?

Suster “ Sudah dok! silahkan bisa mulai..” Dokter “ Iya Sus, terima kasih!

Perawat “ Saya ambil masker dan vitamin dulu”

Halaman 9

Gambar : Dokter menjelaskan tentang TBC.

Dialog : Dokter “ Selamat pagi anak – anak. Gimana kabar

kalian semuanya? sehat semua, kan? Tri “ pagi pak…sehat..!”

Dokter “ Sebelumnya saya minta maaf, bila Mengganggu kegiatan belajar kalian.

Saya disini akan bercerita tentang TBC, apakah anak – anak ada yang sudah tahu tentang TBC?” Ita “ Tidak tahu Pak?”


(41)

commit to user

Andi “ TBC? Belum tahu pak!!”

Dokter “ TBC atau Tuberkulosis adalah penyakit Menular yang disebabkan oleh kuman TBC (Mycobacterium Tuberkulosis). kuman ini tidak hanya menyerang paru – paru, tapi tulang sendi dan kelenjar limpa, mulai batuk berdahak terus – menerus selama 2 minggu lebih…!

Gejala lain yang bias menyebabkan TBC seperti demam meriang berkepanjangan, nafsu makan berkurang drastis, keringat dimalam hari tanpa melakukan aktifitas, nyeri dada, sesak nafas dan dahak bercampur darah. Istilah 3B, Bukan Batuk Biasa disebut TBC, bila terjadi gejala – gejala TBC tadi, segera anak – anak pergi ke Dokter atau Puskesmas terdekat!!!”

Halaman 10

Gambar : Suster menjelaskan cara pencegahan TBC

Dialog : Suster “ Penyakit TBC bisa di antisipasi anak –

anak bila tahu gimana cara mencegahnya… Cara mencegah TBC adalah dengan pola hidup sehat dan bersih, mulai dari makan – makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh.


(42)

commit to user

 

Pada hari minggu pagi, waktu bangun tidur membantu Ibu menjemur alas tidur agar tidak lembab dan biasakan membuka jendela kamar agar kamar mendapatkan cukup sinar matahari dan udara segar bisa masuk kedalam kamar, berolah raga teratur, rutin minum vitamin dan menjaga kebersihan lingkungan.

Maka dari itu anak – anak harus mencuci tangan Sebelum makan agar tidak sakit…Ingat ya anak – anak!!!”

Halaman 11

Gambar : Dokter menjelaskan tentang pola hidup sehat,

Ita, Tri dan Andi menyimak dengan penuh perhatian demikian Ibu Dian.

Dialog : Dokter “ Pola hidup sehat itu penting untuk

mencegah penyakit TBC!”

Ita “ Iya pak,,ternyata TBC itu bahaya!” Tri “ Ouw,,TBC itu ternyata penyakit,hihi” Andi “ iya pak, aku baru tau!”

Ibu Dian “ alhamdulilah…anak – anak, hari ini kalian bertambah pengetahuan!”


(43)

commit to user

Halaman 12

Gambar : Perwarat menjelaskan pola gaya hidup sehat, Andi

Tri dan Ita memperhatian.

Dialog : Perawat “Satu hal yang perlu di ingat,anak – anak!

makan teratur, menjaga lingkungan yang bersih serta minum vitamin secara rutin!"

Andi “ Siap pak” Tri “ Iya pak..!” Ita “ Iya pak”

Halaman 13

Gambar : Suster membagikan masker pada anak – anak,

perawat memberi vitamin.

Narasi : Pembagian masker dan vitamin di dalam kelas.

Dialog : Suster “ Anak – anak yang tertib ya? semua pasti

kebagian”

Tri “ aku duluan bu!”

Ita “ Iya Bu…Tri antri donk!!” Andi “ Wah…! aku paling belakang”

Perawat “ Satu – satu ya anak – anak! jangan berebut”


(44)

commit to user

 

Halaman 14

Gambar : Ibu Siska menyuruh anak – anak untuk

bersih – bersih disekolah. Tri, Ita dan Andi mem – perhatikan.

Dialog : Ibu Siska “ Dari keterangan Dokter,

yang harus kita ingat yaitu selalu menjaga ke – bersihan! Anak – anak mari kita bersih – bersih disekolah!”

Tri “ Iya Bu..ayo main sambil bersih - bersih!” Ita “ Asik…mari teman – teman”

Andi “ Ayo…!! Semangat…”

Halaman 15

Gambar : Tri, Andi dan Ita sangat senang.

Dialog : Tri “ Ayo teman – teman… main sambil bersih –

bersih”

Ita “ Pasti menyenangkan” Andi “Iya Tri…semangat!!!”

Halaman 16

Gambar : Ibu Siska membagi tugas, Ibu Dian mengatur anak

- anak.


(45)

commit to user

Ibu Dian “ Tri dipekarangan kiri!,Andi dan Ita dikawasan kolam renang!,Maskernya jangan lupa dipakai!

Tri “ Aduh ketinggalan di kelas!” Ita “ Iya Bu…”

Andi “ Pasti Bu…”

Halaman 17

Gambar : Ibu Dian memandu Tri, Ita dan Andi.

Dialog : Ibu Dian “ Disana sapu dan tempat sampahnya

jangan berebut ya, anak – anak?” Tri ” Iya Bu..”

Ita “ Pasti Bu…!”

Andi “ Teman -teman, tunggu!”

Halaman 18

Gambar : Tri menyapu dipekarangan kiri sekolah.

Narasi : Dengan penuh semangat Tri membersihkan

sampah dipekarangan kiri sekolah.

Halaman 19

Gambar : Ita menyapu dan Andi membuang sampah.


(46)

commit to user

 

kawasan kolam renang yang kotor.

Halaman 20

Gambar : Ibu Tri, Perawat dan Suster memberi semangat

dari luar pagar.

Narasi : Ibu Tri, Perawat dan Suster mengintip dari luar

pagar. Mereka berteriak member semangat.

Dialog : Ibu Tri “ Tri..Semangat nak!!!”

Perawat ” Ayo anak – anak! yang bersih” Suster “ Semangat…anak – anak!”

Halaman 21

Gambar : Ibu Siska memanggil anak – anak istirahat

untuk makan.

Dialog : Ibu Siska “ Anak – anak, sekarang kalian bisa

istirahat dulu…cuci tangan kalian, lalu kita makan di pinggir kolan ini…”

Tri “ makan!?,ea Bu..” Ita “ Di mana Bu..”

Halaman 22

Gambar : Tri dan Ita duduk makan, dari kejauhan Andi


(47)

commit to user

Dialog : Tri “ Wah enak nie!, laper banget”

Ita “ Eh, tunggu Andi dulu, kasihan! kita makan sama – sama”

Andi “ Tunggu… Aku juga laper!”

Halaman 23

Gambar : Ibu Siska dan Dokter memeriksa pekerjaan

anak – anak.

Dialog : Ibu Siska “ Anak – anak, diberi tanggung jawab

ternyata bisa juga!”

Dokter “ Iya Bu..mereka dengan senang hati melakukannya”

Halaman 24

Gambar : Ibu Tri dan Suster masuk halaman sekolah.

Narasi : Ibu Tri dan Suster masuk ke kawasan TK

PERTIWI.

Dialog : Ibu Tri “ Subhanallah, bersihnya pekarangan ini”

Suster “ Iya Bu…anak – anak sudah bisa diberi tanggungjawab”

Halaman 25


(48)

commit to user

 

Tri.

Dialog : Ibu Tri “ Tri kalau di sekolah malah lebih

penurut…”

Ibu Dian “ Betul Bu… Tri mau makan sendiri” Tri “ Ehm,,,,!”

Halaman 26

Gambar : Dokter bersalaman dengan Ibu Siska.

Dialog : Dokter “ Terima kasih Bu..waktu dan tempatnya

saya pamit dulu”

Ibu Siska “ Iya pak, sama – sama, terima kasih Juga atas kunjungannya…”

Halaman 27

Gambar : Suster dan Perawat berpamitan pada Ibu Dian.

Dialog : Suster “ Bu, saya pamit dulu, terima kasih”

Perawat “ Saya juga pamit, Bu…”

Ibu Dian “ Iya Bu, Pak…hati – hati dijalan”

Halaman 28

Gambar : Ibu Siska menyuruh anak – anak kembali ke kelas.

Dialog : Ibu Siska “ anak – anak, ayo kita kembali ke kelas


(49)

commit to user

Tri “ Tapi aku capek Bu, ngantuk..!” Ita “ Iya Bu…!”

Andi “ Iya Bu…!”

Halaman 29

Gambar : Ita menarik Tri, Andi memberi semangat pada Tri.

Dialog : Ita “ Tri, ayo masuk kelas?”

Tri “Enggak…aku capek…!” Andi “ Tri.. Tri.. gitu aja ngeluh”

Halaman 30

Gambar : Andi dan Ita mengejek Tri karena malas masuk

kelas.

Dialog : Andi “ katanya jagoan? masak merengek?!”

Tri “ A…ku…aku…”

Ita “ Kalau jagoan! dilarang merengek”

Halaman 31

Gambar : Tri membalas ejekan Ita.

Dialog : Tri “ Kamu enak, tadi dibantu, Andi…aku tadi

menyapu sendiri…”

Ita “ haduh..masih alesan terus, dasar kamu anak males!”


(50)

commit to user

 

Halaman 32

Gambar : Ibu Dian datang melerai Tri dan Ita.

Dialog : Ibu Dian “ Sudah – sudah…kalau kalian capek,

bisa istirahat diruang rehat…” Tri “ Iya Bu..”

Ita “ Iya Tri…tidur sana!”

Halaman 33

Gambar : Ibu Dian berbicara pada Tri akan dapat vitamin

lagi kalau masuk kelas.

Dialog : Ibu Dian “ Kalau tidak masuk kelas, tidak dapat

vitamin lagi lho…”

Tri “ Beneran Bu???saya pilih masuk kelas aja, Bu…”

Halaman 34

Gambar : Tri sangat senang.

Narasi : Tanpa pikir panjang Tri langsung loncat dan ber –

jingkrak – jingkrak menuju kelas.

Dialog : Ibu Dian “ Tri – Tri..Ehm,,!”


(51)

commit to user

Halaman 35

Gambar : Tri minum vitamin kemudian berimajenasi

menjadi superhero.

Narasi : Tri berimajenasi menjadi superhero karena minum

vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh dari penyakit TBC.

Halaman 36

Gambar : Tri berjalan pulang sekolah.

Narasi : Siang itu, Tri pulang dengan mendapat

pengetahuan baru. Pola hidup bersih membuat kita selalu sehat dan kebersihan adalah sebagian dari iman.

6. Konsep Visual

a. Menentukan Gaya Gambar

Gaya gambar yang di angkat oleh penulis adalah menggunakan jenis gambar kartun manga, sebuah karakter bermata bulat dan struktur tubuh yang kecil dalam bentuk kartun sederhana yang lucu. Anak – anak akan menyukai gambar ini karena gaya gambar ini dibuat seolah – olah mereka sendiri yang memgambarnya dengan tujuan memudahkan anak – anak mengenal bentuk. Background yang penuh warna akan sangat menarik anak – anak sehingga mereka seakan – akan terbawa ke dalam


(52)

commit to user

 

sebuah negeri dongeng yang nyata, menyenangkan bahkan sangat digemari oleh anak – anak. Akan tetapi dalam pemilihan ilustrasi ini walaupun modern tapi tetap menunjukan sebuah ciri khas pada kostum yang dikenakan oleh karakter. Penulis terinspirasi dari beberapa gambar tokoh karakter yang sekarang di dalam pemunculannya sekarang baru berkembang di dunia termasuk di Indonesia.

  Gambar 1 : Gaya Ilustrasi

Aku Anak Baik, karya Anna Farida  

  Gambar 1 : Gaya Ilustrasi Aku Bisa, karya Muthi Masfuah


(53)

commit to user

b. Konsep Warna

Konsep warna yang digunakan penulis untuk perancangan cergam serta media promosi ini terbagi menjadi 2, yaitu konsep yang digukan untuk visual dan konsep warna yang meliputi desain verbal. Berikut perincian konsepnya :

1)Warna Untuk Visual pendukung karya

Warna visual adalah warna-warna yang digunakan dalam visual desain karya seperti ilustrasi pendukung. Karya dan media promosi menggunakan warna visual yang sama, karena konsep karya mereka sama. Warna - warna visual itu diantaranya meliputi:

a) Hijau

Warna hijau adalah warna alam, warna ini digunakan untuk tumbuhan, pohon dan bangunan puskesmas. Warna ini memiliki nilai setetis indah, dan memberi kesan kalem.

b) Biru

Biru dipilih karena selain menampilkan warna yang cerah dan lembut juga menjadi warna dominan di bumi ini. Anak-anak cenderung menyukai warna biru. Digunakan untuk warna langit dan air.

c) Merah

Warna ini terkesan tegas dan penyayang. Tokoh Ibu Tri menggunakan rok berwarna merah.


(54)

commit to user

 

Kesan yang ditampilkan warna ini adalah bersih dan rapi. Tokoh perawat yang mengenakan pakaian perawat berwarna putih mengesankan bahwa ia adalah seorang perawat yang baik dan sopan.

2)Warna Untuk Teks

Warna vebal adalaah warna yang dipilih untuk penggunaan pada desain verbal yaitu headline, sub headline serta body copy. Warna verbal karya dan media promosi sama, meliputi:

a) Merah

Warna ini memiliki kesan yang cerah dan berani. Warna ini memberi penegasan pada sebuah tulisan. Sehingga tulisan dengan warna ini seolah akan mendapat perhatian lebih karena sangat menarik mata.

b)Hitam

Warna ini dipilih untuk mempertegas sebuah penulisan. Sehingga informasi yang akan diberikan kepada target audience tidak akan salah.

c. Pemilihan Typography

Pemilihan typography yang digunakan disini adalah typography

Arial Rounded MT Bold. Arial Rounded MT Bold adalah font yang tidak

berkait sehingga memudahkan anak-anak untuk membacanya. Pengenalan awal akan huruf juga lebih mudah diterima oleh target audience yang masih belajar mengenal huruf tanpa penggunaan huruf kapital.


(55)

commit to user

7. Konsep Verbal

a. Menentukan Judul Cerita Bergambar

Menentukan judul sebuah cergam tidaklah mudah. Terkadang pemilihan judul cergam yang salah bisa mengakibatkan cergam itu kurang diminati. “Ingat 3B, Bukan Batuk Biasa” adalah judul yang dipilih untuk cergam penyuluhan anak ini. Judul ini sederhana namun bisa mewakili keseluruhan isi cerita cergam. Kata-kata sederhana yang digunakan juga menjadi mudah untuk diingat. Judul cergam anak tidak mungkin dibuat dengan menggunakan kata-kata yang ilmiah. Pemilihan kata-kata yang sederhana juga menjadi salah satu ciri khas tersendiri.

b. Menentukan Teks Pada Media Promosi

Dalam media promosi terdapat 3 unsur penulisan di dalamnya yaitu headline, subheadline dan body copy. Media promosi cergam ini menggunakan headline judul cergam ini sendiri yaitu Ingat 3B, Bukan Batuk Biasa. Kemudian tanpa menggunakan sub headline, body text yang dipilih berisi sinopsis buku. Dengan begitu orang akan mengetahui informasi cergam yang sedang dipromosikan.

B.

Tehnik Pelaksanaan

1. Desain Logo Judul

Logo merupakan suatu lambang atau tanda dari sebuah produk yang berupa tulisan, gambar maupun kombinasi antara tulisan. Dalam logo cergan


(56)

commit to user

 

“Ingat 3B, Bukan Batuk Biasa” penulis menggunakan kombinasi jenis huruf yang masih diolah lagi. Teks judul Ingat 3B dan Bukan Batuk Biasa menggunakan jenis huruf Porky’s dan Jagger SF. Huruf Porky’s yang mempunyai karakteristik berliku – liku menimbulkan kehidupan yang berliku – liku yang harus dilalui dengan pola hidup sehat dan bersih. Sedangkan huruf Jagger SF mempunyai karakter tebal mencerminkan kekuatan dan pantang menyerah, yaitu mencegah penyakit TBC dengan kekebalan tubuh. a. Huruf ( Font )

Font atau huruf yang dipakai dalam judul buku “Ingat 3B, Bukan

Batuk Biasa“ adalah Porky’s dan Jagger SF. Alasan penulis memakai huruf tersebut karena jenis huruf Porky’s dan Jagger SF sama - sama memiliki karakteristik simple, lucu, imut dan menyenangkan sesuai dengan target yang dibidik yaitu anak-anak sehingga mereka tertarik. Berikut adalah contoh dari Huruf Porky’s dan Jagger SF :

Gambar 1 : Font Porky’s Gambar 2 : Font Jagger SF

b. Warna

Pemilihan warna font dalam buku anak cerita bergambar “Ingat

3B, Bukan Batuk Biasa” menggunakan warna fullcollor, walaupun font tersebut dekoratif tapi tetap kelihatan tegas dan berani supaya menonjol.


(57)

commit to user

Warna-warna pendukung di dalam buku cerita bergambar ini, beserta karakter juga menggunakan fullcolor sehingga pembaca tertarik untuk membacanya.

Berikut beberapa artian warna yang diwakilinya dari sisi positif :

1) Merah muda

Warna merah melambangkan keberanian dan kekuatan.

2) Kuning

Warna kuning melambangkan cahaya dan kejayaan.

3) Orange muda

Warna orange muda melambangkan kepercayaan, keceriaan dan semangat.

4) Pink


(58)

commit to user

 

5) Biru muda

Warna biru muda melambangkan kejujuran, ketekunan dan keseimbangan.

6) Orange tua

Warna orange tua melambangkan kehangatan, determinasi dan kesuksesan.

7) Hijau

Warna hijau melambangkan keberuntungan, keindahan dan menyejukan.

8) Ungu


(59)

commit to user

c. Graphic Standart Manual Logo

1) Grid


(60)

commit to user

 


(61)

commit to user

4) Skala


(62)

commit to user

 

2. Desain Lingkungan

Desain lingkungan yang digunakan dalan buku cerita bergambar ini adalah lingkungan Sekolah TK, lingkungan kelas dan lingkungan sekitar rumah.

3. Layout

a. Layout halaman

Tata letak dan cara membaca buku cerita bergambar ini sesuai

dangan cara membaca yang lazim dengan buku di Indonesia, dari ke kiri ke kanan. Dalam setiap halaman terdapat cerita yang sedang berlangsung, penomoran halaman terletak diujung sudut kanan bawah.

b. Layout panel

Panel yang digunakan di dalam buku cerita bergambar ini adalah multi panel dan sedikit cerita untuk menonjolkan ilustrasi yang menarik. Jenis sudut pandang yang digunakan dalam buku cerita bergambar ini adalah close up, long shoot, medium shoot, zoom in dan zoom out.

4. Menentukan Jumlah Halaman

Jumlah halaman untuk perancangan buku cerita bergambar anak “Ingat 3B, Bukan Batuk Biasa” ini dua (2) halaman cover depan dan belakang, dua (2) halaman cover depan dalam dan cover belakang dalam, satu (1) halaman perancis, dua (2) halaman pengenalan tokoh dan tiga puluh empat (34) halaman isi cerita. Dengan tampilan cover dan back cover full color, dan dengan isi halaman full color juga agar lebih menarik.


(63)

commit to user

5. Desain Cover

a. Ukuran buku : 20 cm x 20 cm

b. Warna : Full Colour

c. Tipografi : Porky’s dan Jagger SF

d. Teknik Visualisasi:

Sketsa kasar menggunakan pensil dan kertas gambar lalu ditracing, diwarna menggunakan coreldraw dan perangkat pendukung yaitu grapic tablet.

e. Ilustrasi:

Ilustrasi pada buku anak cerita bergambar “Ingat 3B, Bukan Batuk Biasa” menggambarkan kejadian demi kejadian sehari - hari.

f. Realisasi cetak :

Dalam pencetakan buku anak cerita bergambar “Ingat 3B, Bukan Batuk Biasa menggunakan 4 warna yaitu Cyan, Magenta, Yellow, dan Black. g. Kertas :

Kertas yang digunakan adalah kertas Art Paper 210 gsm. 6. Perancangan Visual Halaman Buku

a. Jumlah halaman

1) Dua (2) halaman sampul cover depan dan belakang. 2) Dua (2) halaman cover depan dalam dan cover belakang

dalam.

3) Satu (1) halaman perancis.


(64)

commit to user

 

5) Dua (2) halaman pengenalan tokoh. 6) Tiga puluh empat (34) halaman isi cerita. b. Ukuran halaman 20 cm x 20 cm

c. Format halaman Vertikal

d. Arah baca dari kiri ke kanan dari atas ke bawah e. Pewarnaan Full Color

f. Tipografi

1) Jenis huruf dalam penulisan judul Ingat 3B, Bukan Batuk

Biasa menggunakan dua jenis huruf, huruf Porky’s dan huruf Jagger SF.

Contoh jenis huruf Porky’s :

Contoh jenis huruf Jagger SF :

2) Jenis huruf pada narasi di dalam cergam “Ingat 3B, Bukan Batuk Biasa” mengunakan jenis huruf Arial Rounded MT Bold.


(65)

commit to user

Contoh jenis huruf Arial Rounded MT Bold :

3) Jenis huruf teks dialog di dalam cergam “Ingat 3B, Bukan Batuk Biasa” menggunakan jenis huruf Comic Sans MS. Contoh jenis huruf Comic Sans MS :

g. Teknik Visualisasi :

1) Sketsa kasar

Proses pembuatan cergam yakni dimulai dengan membuat sketsa kasar sesuai storyline yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam membuat sketsa kasar, penulis menggunakan teknik digital drawing menggunakan perangkat lunak coreldraw dan graphic tablet. Hal tersebut dimaksudkan untuk mempermudah dan mempercepat dalam proses pembuatan sketsa. Selain itu, sketsa dibutuhkan untuk menciptakan karakter dari anatomi tubuhnya hingga yang dikenakan yang menjadi ciri khas karakter tersebut.


(66)

commit to user

 

Gambar 1 : Sket kasar 2) Tracing Drawing Pen

Tracing adalah proses untuk menghaluskan gambar sketsa dengan cara menggambar ulang dengan mengambil garis dari sketsa yang sudah ada menggunakan bazier tool atau curves yang lebih tebal sehingga menjadi gambar yang gelap terangnya lebih jelas.

Gambar 2 : Tracing 3) Digital Coloring dengan software Coreldraw

Keistimewaan yang ditonjolkan pada pewarnaan karakter yaitu dengan teknik digital painting di dalam computer menggunakan bazier tool dengan menonjolkan tebal dan tipis dalam bazier tool tersebut yang dirubah – rubah sesuai dengan


(67)

commit to user

kebutuhan sehingga gelap terang visualisasi gambar terlihat nyata. Pemilihan warna yang digunakan juga adalah warna – warna cerah dan ceria sesuai dengan target karena pada umumnya anak – anak menyukai warna – warna yang ceria. Perangkat lunak yang digunakan dalam pengolahan digital adalah coreldraw.

Gambar 3 : Digital Coloring 4) Lattering

Lattering merupakan proses pembubuhan teks pada ilustrasi yang berfungsi sebagai keterangan tentang keadaan yang digambarkan dalam ilustrasi. Teks dapat berupa narasi maupun perkataan yang diucapkan oleh tokoh yang ada dalam ilustrasi sehingga lebih memberikan informasi kepada pembaca dalam memahami cerita dalam sebuah cergam. Penempatan teks disesuaikan dengan ruang kosong yang ada di dalam ilustrasi sehingga tidak mengganggu ilustrasi yang ada.


(68)

commit to user

 

Gambar 4 : Lattering

5) Realisasi cetak empat warna yaitu , Magenta, Yellow, dan

Black.

6) Menggunakan kertas Art paper 120 gsm.

7. Desain Karakter

Didalam buku anak cerita bergambar ”Ingat 3B, Bukan Batuk Biasa” penulis memiliki beberapa tokoh pendukung yang dibuat mempunyai ciri-ciri sendiri sehingga didalam pengaplikasiannya mudah di bedakan. Karakter - karakter tersebut adalah sebagai berikut :


(69)

commit to user

Tri adalah tokoh utama dalam buku ini. Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun yang jahil. Tri adalah tipe laki-laki cilik yang baik tetapi nakal. Tri anak yang tidak menuruti nasihat orang lain, sering kali jahil tetapi dia juga suka menolong sesama.

1) Ciri – Ciri Fisik :

a) Rambut pendek

b) Berkulit putih

c) Memakai seragam TK

d) Matanya besar berwarna hitam

e) Tinggi badan 90 cm

2) Ciri – Ciri Psikologi :

a) Pemberani

b) Jahil

c) Bandel

d) Berkemauan keras

3) Referensi Karakter

Tri adalah tokoh yang terinspirasi dari seorang anak TK Rambut pendek dan kulit putih. Tokoh Tri adalah tipikal anak baik hati tetapi tidak mau mendengarkan nasihat orang lain. Seperti anak – anak pada umumnya, Tri suka menjahili orang lain.


(70)

commit to user

 

b. Andi

Andi adalah tokoh pendamping dalam buku ini. Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dan satu sekolah dengan Tri. Andi adalah tipe laki-laki cilik, gemuk dan baik.

1) Ciri – Ciri Fisik :

a) Rambut hitan pendek

b) Kulit putih

c) Memakai seragam TK

d) Badan gemuk

e) Tinggi badan 85 cm

2) Ciri – Ciri Psikologi :

a) Baik

b) Bijaksana

c) Penurut


(71)

commit to user

3) Referensi Karakter

Andi adalah tokoh yang terinspirasi dari seorang anak TK. Rambut hitam pendek dan kulit putih. Tokoh Andi adalah tipikal anak gendut yang baik hati dan penurut.

c. Ita

Ita adalah tokoh pendamping dalam buku ini. Seorang anak perempuan berusia 5 tahun dan bersahabat dengan Tri dan Andi. Ita adalah tipe perempuan cilik yang baik dan pintar. Ita anak yang menuruti nasihat orang lain dan suka menasihati sahabatnya Tri yang suka jahil kepadanya.

1) Ciri – Ciri Fisik :

a) Rambut coklat panjang

b) Kulit putih

c) Memakai seragam TK

d) Tinggi badan 85 cm


(72)

commit to user

 

a) Baik

b) Bijaksana

c) Penurut

d) Pintar

3) Referensi Karakter

Ita adalah tokoh yang terinspirasi dari seorang anak TK. Rambut pirang lurus dan kulit putih. Tokoh Ita adalah tipikal anak baik hati dan penurut.

d. Ibu Tri

Ibu Tri adalah orang yang baik hati dan tegas. Ia tidak segan-segan mendisiplinkan dan menasihati anaknya jika mereka berbuat nakal.


(73)

commit to user

1) Ciri – Ciri Fisik :

a) Berambut hitam panjang

b) Berkulit putih

c) Mengenakan kemeja putih dan rok berwarna merah

muda

d) Tinggi badan 165 cm

2) Ciri – Ciri Psikologi :

a) Tegas

b) Penyayang

c) Baik hati

3) Referensi Tokoh :

Tokoh mama terinspirasi dari sosok ibu yang tegas dan penyayang. Seperti kebanyakan ibu, ibu Tri selalu menasihati Tri jika dia berbuat jahil. Walaupun selalu tegas kepada Tri, Ibu Tri sangat menyayangi Tri.


(74)

commit to user

 

e. Ibu Siska

Ibu Kepala Sekolah dari Tri, Andi dan Ita. Seorang wanita yang pintar dan sangat baik kepada muridnya. Ibu Kepala Sekolah juga selalu mengajarkan kebaikan dan nilai – nilai rohani kepada muridnya.

1) Ciri – Ciri Fisik :

a) Berambut hitam pendek

b) Badannya kurus

c) Berkulit putih

d) Matanya bulat berwarna hitam

e) Tinggi badan 160 cm

2) Ciri – Ciri Psikologi :

a) Pintar


(75)

commit to user

c) Selalu mengajarkan kebaikan

d) Ramah

3) Referensi Karakter :

Tokoh Ibu Kepala Sekolah terinspirasi dari seorang Kepaa Sekolah di sebuah sekolah TK. Berkarakter baik, penyayang dan suka mengajarkan kebaikan.

f. Ibu Dian

Guru dan wali kelas dari Tri, Andi dan Ita. Seorang wanita yang pintar dan sangat baik kepada muridnya. Ibu guru juga selalu mengajarkan kebaikan kepada muridnya.

1) Ciri – Ciri Fisik :

a) Berjilbab

b) Badannya kurus


(76)

commit to user

 

d) Matanya bulat berwarna hitam

e) Tinggi badan 165 cm

2) Ciri – Ciri Psikologi :

a) Pintar

b) Baik hati

c) Selalu mengajarkan kebaikan

d) Penyayang anak - anak

e) Bijaksana

3) Referensi Karakter :

Tokoh Ibu guru terinspirasi dari seorang guru di sebuah sekolah swasta. Berkarakter baik, penyayang dan suka mengajarkan kebaikan.


(77)

commit to user

g. Suster

Suster yang merawat Tri. Seorang wanita yang pintar dan sangat baik kepada pasiennya. Suster juga selalu mengajarkan kebaikan kepada pasiennya untuk pola hidup sehat.

1) Ciri – Ciri Fisik :

a) Berambut hitam dan pendek

b) Badannya kurus

c) Berkulit putih

d) Matanya bulat berwarna hitam

e) Tinggi badan 165 cm

2) Ciri – Ciri Psikologi :

a) Pintar

b) Baik hati


(78)

commit to user

 

d) Penyayang anak - anak

3) Referensi Karakter :

Tokoh Suster terinspirasi dari seorang Suster di sebuah puskesmas. Berkarakter baik, penyayang dan suka mengajarkan kebersihan.

h. Dokter

Dokter adalah dokter di kota tempat tingal Tri dan Ita. Seorang yang suka menolong, baik hati dan sangat menyukai anak - anak. 1) Ciri – Ciri Fisik :

a) Berambut putih / uban

b) Memakai jas dokter berwarna putih

c) Berkumis

d) Tinggi badan 170 cm

2) Ciri – Ciri Psikologi :


(79)

commit to user

b) Baik hati

c) Penyayang

d) Bijaksana

3) Referensi Karakter :

Karakter ini mengambil gambaran seorang dokter di mata anak-anak. Di sini Dokter digambarkan sebagai seorang tokoh yang menyukai anak-anank dan seorang yang baik hati.

i. Perawat

Perawat adalah seorang perawat yang baik hati dan pintar. Selalu mengajarkan pola hidup sehat kepada Tri dan Ita.

1) Ciri – Ciri Fisik :

a) Berambut hitam pendek

b) Berkulit putih


(80)

commit to user

 

d) Tinggi badan 170 cm

2) Ciri – Ciri Psikologi :

a) Disiplin

b) Penyayang

c) Baik hati

d) Mengajarkan kebaikan

3) Referensi Tokoh :

Tokoh terinspirasi petugas puskesmas. Yang menerapkan kebersihan di kehidupan sehari – hari.

C.

Media Promosi

1. Tujuan Media

Semakin banyaknya variatif cerita bergambar yang bernuansakan modernisasi yang ditujukan kepada anak memberikan suatu tantangan bagaimana buku anak cerita bergambar “Ingat 3B, Bukan Batuk Biasa” untuk dapat diterima dengan mudah. Penulis harus mampu merancangkan media untuk mengenalkan buku anak cerita bergambar “Ingat 3B, Bukan Batuk Biasa” tersebut kepada masyarakat luas. Adapun perancangan media tersebut bertujuan untuk :

a. Menjangkau sasaran atau target yang sudah ditetapkan. b. Menyampaikan pesan moral yang positif kepada si pembaca.


(81)

commit to user

c. Meningkatkan penyuluhan buku anak cerita bergambar “Ingat 3B,

Bukan Batuk Biasa” dengan visualisasi dan promosi yang mampu menarik konsumen.

2. Media Penunjang ( Media Promosi )

Supaya buku anak cerita bergambar “Ingat 3B, Bukan Batuk Biasa” dapat sampai ke tangan sasaran dengan tepat maka Penulis menggunakan media promosi yang efektif dan efisien sebagai berikut :

a. Media promosi : 1) Poster

Ukuran : 30 cm x 42 cm Bahan : Art Paper 230 gsm. a) Alasan pemilihan media :

Media ini dipilih karena selain murah biaya pembuatannya juga sebagai pelengkap buku tersebut. Poster akan ditempelkan di sekitar ruangan penyuluhan sehingga target audience dapat mengetahui informasi tentang acara apa yang sedang berlangsung.

b) Bentuk desain :

Poster dibuat dengan format portrait dengan memadukan komposisi dari logo cergam, karakter Tri, headline / kepala berita,sinopsis cergam beserta background / latar belakang.


(82)

commit to user

 

c) Penempatan :

Poster akan dipajang di puskesmas dan sekolah – sekolah yang kemungkinan besar orang bisa melihat.

2) X - Banner

Ukuran : 60 cm x 160 cm Bahan : MMT Vinyl 260 gr a) Alasan pemiilihan media :

Media ini dipilih karena dinilai efektif untuk di pajang dalam sebuah penyuluhan di dalam sebuah ruangan buku anak cerita bergambar “Ingat 3B, Bukan Batuk Biasa”. X-Banner yang besar dan berwarna cerah dapat menarik target audience untuk melihat dan membaca informasi yang tertera di dalamnya.

b) Bentuk desain :

X-Banner didesain dengan menggunakan visualisasi logo cergam, karakter Tri, headline, sinopsis cergam beserta background.

c) Penempatan :

Selain ditempatkan di sekolah- sekolah, X-Banner juga dapat digunakan pada puskesmas.

b. Merchandise / souvenir 1) Stiker


(83)

commit to user

Bahan : sticker paper

a) Alasan pemilihan media :

Media ini dipilih karena relatif efesian dan murah. Bila didesain dengan menarik akan sangat membantu promosi penyuluhan buku “Ingat 3B, Bukan Batuk Biasa”. Stiker akan dibagikan secara gratis untuk semua masyarakat yang ada pada saat penyuluhan buku anak cerita bergambar “Ingat 3B, Bukan Batuk Biasa”.

b) Bentuk desain :

Stiker dibuat dengan visualisasi logo cergam. c) Penempatan :

Karena stiker ini, bentuknya relatif kecil dan juga murah harganya nantinya bisa dibagi – bagikan secara gratis atau sebagai bonus dari kegiatan penyuluhan buku cerita bergambar.

2) Penggaris

Ukuran : adalah 3 cm x 20 cm Bahan : Art Paper 260 gsm a) Alasan pemilihan media :

Penggaris dipilih karena murah serta serasi sebagai merchandise pelengkap buku bergambar. Penggris juga dapat digunakan sebagai pelengkap alat tulis anak-anak yang sudah


(84)

commit to user

 

bersekolah sehingga menjadi salah satu merchandise yang berguna.

b) Bentuk desain :

Penggaris dibuat visualisasi karakter Tri dan visualisasi logo cergam.

c) Penempatan :

Karena penggaris bentuknya relatif kecil dan juga murah, maka mistar akan diberikan secara gratis.

3) Pengukur Tinggi Badan Ukuran : 150 cm

Bahan : MMT Vinyl 260 gr a) Alasan Pemilihan Media :

Media ini bisa ditempel di rumah untuk digunakan sehari-hari. Dengan desain yang menarik selain menjadi hiasan rumah media ini bisa menjadi merchandise yang unik.

b) Bentuk desain :

Pengukur tinggi badan ini menggunakan ilustrasi pohon, karakter tri dan visualisasi logo cergam. Angka-angka pengukur akan dituliskan di pohon, sehingga anak-anak akan merasa senang saat mengukur tinggi badan mereka.

c) Penempatan :

Pengukur tinggi badan dapat dibagi – bagikan sebagai souvenir, atau sebagai hadiah dalam penyuluhan yang


(85)

commit to user

berhubungan dengan buku. 4) Stiker Botol Minum

Ukuran : Standar tempat minum Bahan : Sticker paper

a) Alasan Pemilihan Media :

Botol minum menjadi media promosi yang efektif karena setiap anak - anak dapat menggunakannya untuk minum dan mudah untuk dibawa kemana – mana oleh anak – anak. b) Bentuk desain :

Botol dibuat dengan visualisasi logo cergam, diharapkan anak – anak bisa selalu ingat akan pola hidup bersih dan sehat.

c) Penempatan :

Diberikan kepada anak – anak agar selalu ingat akan pola hidup sehat dan bersih ketika meminum.

5) Puzzle Ukuran : A4 Bahan : karet MDF

a) Alasan Pemilihan Media :

Media ini dipilih untuk melatih anak – anak berkreatifitas melalui pembelajaran dan metode menyusun potongan – potongan gambar menjadi satu kesatuan gambar.


(86)

commit to user

 

b) Bentuk desain :

Puzzle dibuat dengan visualisasi logo cergam dan semua karakter cergam beserta background.

c) Penempatan :

Karena puzzle bentuknya relatif kecil, maka puzzle akan diberikan secara gratis sebagai pelengkap atau kenang – kenangan.

3. Target Karya

a. Visualisasi rancangan buku anak cerita bergambar “Ingat 3B,

Bukan Batuk Biasa” ini dua (2) halaman untuk cover depan dan belakang, dua (2) halaman cover depan dalam dan cover belakang dalam, satu (1) halaman perancis, dua (2) halaman credit, indicia dan sampul dalam, dua (2) halaman pengenalan tokoh, dan tiga puluh empat (34) halaman isi dengan tampilan cover full color. b. Layout.

c. Desain Cover full color.

d. Perancangan desain sekunder buku anak cerita bergambar “Ingat

3B, Bukan Batuk Biasa” antara lain :

1) Poster

2) X- Banner

3) Stiker


(87)

commit to user

5) Pengukur Tinggi Badan

6) Stiker Botol Minum


(1)

c) Penempatan :

Poster akan dipajang di puskesmas dan sekolah – sekolah yang kemungkinan besar orang bisa melihat.

2) X - Banner

Ukuran : 60 cm x 160 cm Bahan : MMT Vinyl 260 gr a) Alasan pemiilihan media :

Media ini dipilih karena dinilai efektif untuk di pajang dalam sebuah penyuluhan di dalam sebuah ruangan buku anak cerita bergambar “Ingat 3B, Bukan Batuk Biasa”. X-Banner yang besar dan berwarna cerah dapat menarik target audience untuk melihat dan membaca informasi yang tertera di dalamnya.

b) Bentuk desain :

X-Banner didesain dengan menggunakan visualisasi logo cergam, karakter Tri, headline, sinopsis cergam beserta background.

c) Penempatan :

Selain ditempatkan di sekolah- sekolah, X-Banner juga dapat digunakan pada puskesmas.

b. Merchandise / souvenir 1) Stiker


(2)

Bahan : sticker paper

a) Alasan pemilihan media :

Media ini dipilih karena relatif efesian dan murah. Bila didesain dengan menarik akan sangat membantu promosi penyuluhan buku “Ingat 3B, Bukan Batuk Biasa”. Stiker akan dibagikan secara gratis untuk semua masyarakat yang ada pada saat penyuluhan buku anak cerita bergambar “Ingat 3B, Bukan Batuk Biasa”.

b) Bentuk desain :

Stiker dibuat dengan visualisasi logo cergam. c) Penempatan :

Karena stiker ini, bentuknya relatif kecil dan juga murah harganya nantinya bisa dibagi – bagikan secara gratis atau sebagai bonus dari kegiatan penyuluhan buku cerita bergambar.

2) Penggaris

Ukuran : adalah 3 cm x 20 cm Bahan : Art Paper 260 gsm a) Alasan pemilihan media :

Penggaris dipilih karena murah serta serasi sebagai merchandise pelengkap buku bergambar. Penggris juga dapat digunakan sebagai pelengkap alat tulis anak-anak yang sudah


(3)

bersekolah sehingga menjadi salah satu merchandise yang berguna.

b) Bentuk desain :

Penggaris dibuat visualisasi karakter Tri dan visualisasi logo cergam.

c) Penempatan :

Karena penggaris bentuknya relatif kecil dan juga murah, maka mistar akan diberikan secara gratis.

3) Pengukur Tinggi Badan Ukuran : 150 cm

Bahan : MMT Vinyl 260 gr a) Alasan Pemilihan Media :

Media ini bisa ditempel di rumah untuk digunakan sehari-hari. Dengan desain yang menarik selain menjadi hiasan rumah media ini bisa menjadi merchandise yang unik.

b) Bentuk desain :

Pengukur tinggi badan ini menggunakan ilustrasi pohon, karakter tri dan visualisasi logo cergam. Angka-angka pengukur akan dituliskan di pohon, sehingga anak-anak akan merasa senang saat mengukur tinggi badan mereka.

c) Penempatan :

Pengukur tinggi badan dapat dibagi – bagikan sebagai souvenir, atau sebagai hadiah dalam penyuluhan yang


(4)

berhubungan dengan buku. 4) Stiker Botol Minum

Ukuran : Standar tempat minum Bahan : Sticker paper

a) Alasan Pemilihan Media :

Botol minum menjadi media promosi yang efektif karena setiap anak - anak dapat menggunakannya untuk minum dan mudah untuk dibawa kemana – mana oleh anak – anak. b) Bentuk desain :

Botol dibuat dengan visualisasi logo cergam, diharapkan anak – anak bisa selalu ingat akan pola hidup bersih dan sehat.

c) Penempatan :

Diberikan kepada anak – anak agar selalu ingat akan pola hidup sehat dan bersih ketika meminum.

5) Puzzle Ukuran : A4 Bahan : karet MDF

a) Alasan Pemilihan Media :

Media ini dipilih untuk melatih anak – anak berkreatifitas melalui pembelajaran dan metode menyusun potongan – potongan gambar menjadi satu kesatuan gambar.


(5)

b) Bentuk desain :

Puzzle dibuat dengan visualisasi logo cergam dan semua karakter cergam beserta background.

c) Penempatan :

Karena puzzle bentuknya relatif kecil, maka puzzle akan diberikan secara gratis sebagai pelengkap atau kenang – kenangan.

3. Target Karya

a. Visualisasi rancangan buku anak cerita bergambar “Ingat 3B,

Bukan Batuk Biasa” ini dua (2) halaman untuk cover depan dan belakang, dua (2) halaman cover depan dalam dan cover belakang dalam, satu (1) halaman perancis, dua (2) halaman credit, indicia dan sampul dalam, dua (2) halaman pengenalan tokoh, dan tiga puluh empat (34) halaman isi dengan tampilan cover full color.

b. Layout.

c. Desain Cover full color.

d. Perancangan desain sekunder buku anak cerita bergambar “Ingat

3B, Bukan Batuk Biasa” antara lain :

1) Poster

2) X- Banner

3) Stiker


(6)

5) Pengukur Tinggi Badan

6) Stiker Botol Minum