RPP Kelas X 3.7 4.7 Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016

Sekolah : SMA NEGERI 8 JAKARTA

Mata Pelajaran : GEOGRAFI Kelas I Semester : X / Dua

Materi pokok : Hubungan manusia dan lingkungan akibat dinamika hidrosfer

Alokasi Waktu : 18 Jam Pelajaran ( 6 X Pertemuan ) A. Kompetensi Inti :

KI

1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI

2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI

3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI

4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrakterkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1.1. Menghayati keberadaan dirinya sebagai makhluk Tuhan yang dapat berfikir ilmiah dan mampu meneliti tentang lingkungannya

1.1.1. Menghayati keberadaan dirinya sebagai makhluk Tuhan yang dapat berfikir ilmiah dan mampu meneliti tentang lingkungannya

1.2. Mensyukuri penciptaan bumi tempat kehidupan sebagai karunia Tuhan Yang Maha Pengasih dengan cara turut memeliharanya

1.1.2. Mensyukuri penciptaan bumi tempat kehidupan sebagai karunia Tuhan Yang Maha Pengasih dengan cara turut memeliharanya

1.3. Menghayati jati diri manusia sebagai agent of changes di bumi dengan cara menata lingkungan yang baik guna memenuhi kesejahteraan lahir bathin

1.1.3. Menghayati jati diri manusia sebagai agent of changes di bumi dengan cara menata lingkungan yang baik guna memenuhi kesejahteraan lahir bathin

1.4. Menghayati keberadaan diri di tempat tinggalnya dengan tetap waspada, berusaha mencegah timbulnya bencana alam, dan memohon perlindungan kepada Tuhan yang Maha Kuasa

1.1.4. Menghayati keberadaan diri di tempat tinggalnya dengan tetap waspada, berusaha mencegah timbulnya bencana alam, dan memohon perlindungan kepada Tuhan yang Maha Kuasa

2.3. Menunjukkan perilaku responsif dan bertanggung jawab terhadap masalah yang ditimbulkan oleh dinamika geosfera

2.3.1. Menunjukkan perilaku responsif dan bertanggung jawab terhadap masalah yang ditimbulkan oleh dinamika geosfera


(2)

dampaknya terhadap kehidupan 3.7.2. Karakteristik dan dinamika perairan laut

3.7.3. Persebaran dan pemanfaatan biota laut

3.7.4. Pencemaran dan konservasi perairan laut

3.7.5. Potensi, sebaran, dan pemanfaatan perairan darat 3.7.6. Konservasi air tanah dan

Daerah Aliran Sungai (DAS) 4.7. Menyajikan proses dinamika hidrosfer

menggunakan peta, bagan, gambar, tabel, grafik, video, dan/atau animasi

4.7.1. Lembaga-lembaga yang

menyediakan dan

memanfaatkan data hidrologi di Indonesia

C. Materi Pembelajaran Fakta:

o Banjir

o Rob

Konsep: o Danau o Sungai

o Rawa

o Air tanah

o Laut

o DAS

Prinsip: Prosedur:

o Siklus air o Arus laut

D. Langkah-Langkah Pembelajaran PERTEMUAN : 1

Materi : Siklus air

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik

Pendahulu

an Mengucapkanmengajak peserta didiksalam, berdoa dan mengabsen. Merefleksi pembelajaran

SMP tentang hidrosfer. Pemberian motivasi

menggunakan berbagai tayangan dan pertanyaan yang berhubungan dengan siklus air

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Memberikan soal pretest secara lisan

Menjawab salam, berdoa dan menjawab absen Menyimak dan menjawab

pertanyaan yang muncul Menyimak penjelasan

kaitan hubungan siklus air Menyimak penyampaian

tujuan pembelajaran Menjawab soal pretes

15 Menit

Inti Fase 1. Stimulation(stimulasi/pemberian rangsangan) 105

Menit Memberikan stimulus

dengan cara

Menanya tentang siklus air

Menyimak pertanyaan yang diberikan oleh guru Fase 2: Problem statement(pertanyaan/identifikasi masalah)


(3)

Guru membimbing peserta didik mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan :

1.menjelaskan tahapan proses terjadinya siklus air

Diharapkan akan muncul pertanyaan-pertanyaan dari peserta didik seperti: Bagaimana

tahapan-tahapan proses terjadinya siklus air

Fase 3: Data collection(Pengumpulan Data) Membimbing dan

memotivasi masing-masing individu dalam kelompok untuk mengumpulkan

informasi yang

berhubungan dengan permasalahan

mencari informasi dengan diskusi dan kajian literature untuk memecahkan

permasalahan.

Fase 4 : Data Processing(Pengolahan Data) Mempersilahkan peserta

didikberdiskusi dengan bantuan buku dan sumber-sumber dari internet

Melakukan penilaian otentik sikap (observasi) menggunakan format penilaian yang ada pada instrumen penilaian sikap

Melakukan diskusi kelompok

Berperan aktif dalam diskusi kelas

Fase 5: Verification(Pembuktian)

Guru membimbing peserta didik melakukan pembuktian terhadap jawaban permasalahan Melalui diskusi di dalam kelompokmu,

1. Jelaskan tahapan proses terjadinya siklus air (Evaporasi, Kondensasi, Presipitasi, Infiltrasi, Perkolasi, Run off dan Transpirasi serta siklus besar, siklus sedang dan siklus kecil)

 Melakukan pembuktian data melalui diskusi


(4)

 Guru membimbing peserta didik menulis laporan diskusi

 Membimbing Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas yang diwakili oleh satu kelompok yang bersedia atau dipilh secara acak  Guru mengarahkan

peserta didik untuk melakukan diskusi kelas dan tanya jawab mengenai pembahasan jawaban pertanyaan.  Guru memberikan

penguatan tentang

1.Jelaskan tahapan proses terjadinya siklus air (Evaporasi, Kondensasi, Presipitasi, Infiltrasi, Perkolasi, Run off dan Transpirasi serta siklus besar, siklus sedang dan siklus kecil)

 Guru merefleksi proses pembelajaran dengan meninjau permasalahan awal melalui pertanyaan  Melaksanakan penilaian

menggunakan format penilaian yang ada pada instrumen penilaian otentik

 Menulis laporan diskusi  mempresentasikan hasil

diskusi di depan kelas yang diwakili oleh satu kelompok yang bersedia atau dipilh secara acak, sementara peserta didik lain menanggapi dengan memberikan pertanyaan atau pendapat.

 berperan aktif dalam diskusi kelas

 Menyimak penguatan tentang

1. Bagaimana tahapan proses terjadinya siklus air (Evaporasi, Kondensasi, Presipitasi, Infiltrasi, Perkolasi, Run off dan Transpirasi serta siklus besar, siklus sedang dan siklus kecil)

 Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru

Penutup  Bersama peserta didik menyimpulkan tahapan proses terjadinya siklus air (Evaporasi, Kondensasi, Presipitasi, Infiltrasi, Perkolasi, Run off dan Transpirasi serta siklus besar, siklus sedang dan siklus kecil).

 Memberikan PR  Melaksanakan postes  Memberikan umpan balik

terhadap proses dan hasil belajar

 Merencanakan kegiatan tindak lanjut (remedi, pengayaan, konseling, dan/atau tugas)

 menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan memberikan tugas secara lisan untuk merangkum di buku catatan tentang

1. Menjelaskan perbedaan

jenis sungai

berdasarkan profil,

Bersama guru

menyimpulkan tahapan proses terjadinya siklus air (Evaporasi, Kondensasi, Presipitasi, Infiltrasi, Perkolasi, Run off dan Transpirasi serta siklus besar, siklus sedang dan siklus kecil).

Menyimak PR yang diberikan

Mengikuti Postest

Menerima informasi tentang:

- rencana kegiatan tindak lanjut (remedi, pengayaan, konseling, dan/atau tugas)

- rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

15 Menit


(5)

struktur geologi

2. Mengidentifikasi sungai berdasarkan proses terjadinya dan sumber airnya

3. Menunjukkan contoh-contoh pola aliran sungai

4. Mengidentifikasi jenis-jenis rawa

5. Menunjukkan jenis-jenis air tanah pada lapisan tanah yang berbeda

PERTEMUAN : 2

Mataeri : Perairan darat dan potensinya

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik

Pendahulu

an Mengucapkanmengajak peserta didiksalam, berdoa dan mengabsen. Merefleksi pembelajaran

SMP tentang hidrosfer. Pemberian motivasi

menggunakan berbagai tayangan dan pertanyaan yang berhubungan dengan perairan darat dan potensinya

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Memberikan soal pretest secara lisan

Menjawab salam, berdoa dan menjawab absen Menyimak dan menjawab

pertanyaan yang muncul Menyimak penjelasan

kaitan hubungan perairan darat dan potensinya Menyimak penyampaian

tujuan pembelajaran Menjawab soal pretes

15 Menit

Inti Fase 1. Stimulation(stimulasi/pemberian rangsangan) 105

Menit Memberikan stimulus

dengan cara

Menanya tentang perairan darat dan potensinya

 Menyimak pertanyaan yang diberikan oleh guru

Fase 2: Problem statement(pertanyaan/identifikasi masalah)


(6)

Guru membimbing peserta didik mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan :

1. Menjelaskan perbedaan

jenis sungai

berdasarkan profil, struktur geologi

2. Mengidentifikasi sungai berdasarkan proses terjadinya dan sumber airnya

3. Menunjukkan contoh-contoh pola aliran sungai

4. Mengidentifikasi jenis-jenis rawa

5. Menunjukkan jenis-jenis air tanah pada lapisan tanah yang berbeda

Diharapkan akan muncul pertanyaan-pertanyaan dari peserta didik seperti:  Bagaimana menjelaskan

perbedaan jenis sungai berdasarkan profil, struktur geologi

 Bagaimana cara mengidentifikasi sungai berdasarkan proses terjadinya dan sumber airnya

 Bagaimana cara menunjukkan contoh-contoh pola aliran sungai  Bagaimana cara mengidentifikasi jenis-jenis rawa

 Bagaimana cara menunjukkan jenis-jenis air tanah pada lapisan tanah yang berbeda Fase 3: Data collection(Pengumpulan Data)

Membimbing dan memotivasi masing-masing individu dalam kelompok untuk mengumpulkan

informasi yang

berhubungan dengan permasalahan

mencari informasi dengan diskusi dan kajian literature untuk memecahkan

permasalahan.

Fase 4 : Data Processing(Pengolahan Data) Mempersilahkan peserta

didikberdiskusi dengan bantuan buku dan sumber-sumber dari internet

Melakukan penilaian otentik sikap (observasi) menggunakan format penilaian yang ada pada instrumen penilaian sikap

Melakukan diskusi kelompok

Berperan aktif dalam diskusi kelas


(7)

Guru membimbing peserta didik melakukan pembuktian terhadap jawaban permasalahan Melalui diskusi di dalam kelompokmu,

1. Menjelaskan perbedaan

jenis sungai

berdasarkan profil, struktur geologi (sungai anteseden dan sungai

sungai superposed) 2. Mengidentifikasi sungai

berdasarkan proses terjadinya dan sumber airnya (sungai hujan, sungai gletser dan sungai campuran)

3. Menunjukkan contoh-contoh pola aliran sungai (radial sentrifugal, radial sentripental, dendritik, annular, trellis, rengtangular dan pinnate)

4. Mengidentifikasi jenis-jenis rawa (Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian, dan Rawa yang airnya selalu mengalami pergantian) 5. Menunjukkan jenis-jenis

air tanah pada lapisan tanah yang berbeda

 Melakukan pembuktian data melalui diskusi


(8)

 Guru membimbing peserta didik menulis laporan diskusi

 Membimbing Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas yang diwakili oleh satu kelompok yang bersedia atau dipilh secara acak  Guru mengarahkan

peserta didik untuk melakukan diskusi kelas dan tanya jawab mengenai pembahasan jawaban pertanyaan.  Guru memberikan

penguatan tentang

1. Perbedaan jenis sungai berdasarkan profil, struktur geologi (sungai anteseden dan sungai

sungai superposed), mengidentifikasi

sungai berdasarkan proses terjadinya dan sumber airnya (sungai hujan,

sungai gletser dan sungai campuran), menunjukkan contoh-contoh pola aliran sungai (radial sentrifugal, radial sentripental, dendritik, annular, trellis, rengtangular dan pinnate),

mengidentifikasi jenis-jenis rawa (Rawa yang

airnya tidak

mengalami pergantian, dan Rawa yang airnya selalu mengalami pergantian) dan menunjukkan jenis-jenis air tanah pada lapisan tanah yang berbeda)

 Guru merefleksi proses pembelajaran dengan meninjau permasalahan awal melalui pertanyaan  Melaksanakan penilaian

menggunakan format penilaian yang ada pada instrumen penilaian otentik

 Menulis laporan diskusi  mempresentasikan hasil

diskusi di depan kelas yang diwakili oleh satu kelompok yang bersedia atau dipilh secara acak, sementara peserta didik lain menanggapi dengan memberikan pertanyaan atau pendapat.

 berperan aktif dalam diskusi kelas

 Menyimak penguatan tentang

1. Bagaimana Perbedaan

jenis sungai

berdasarkan profil, struktur geologi (sungai anteseden dan sungai

sungai superposed), mengidentifikasi

sungai berdasarkan proses terjadinya dan sumber airnya (sungai hujan,

sungai gletser dan sungai campuran), menunjukkan contoh-contoh pola aliran sungai (radial sentrifugal, radial sentripental, dendritik, annular, trellis, rengtangular dan pinnate),

mengidentifikasi jenis-jenis rawa (Rawa yang

airnya tidak

mengalami pergantian, dan Rawa yang airnya selalu mengalami pergantian) dan menunjukkan jenis-jenis air tanah pada lapisan tanah yang berbeda)

 Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru

Penutup  Bersama peserta didik menyimpulkan Perbedaan jenis sungai berdasarkan profil, struktur geologi

Bersama guru

menyimpulkan tahapan proses terjadinya siklus air (Evaporasi, Kondensasi,

15 Menit


(9)

(sungai anteseden dan sungai

sungai superposed),

mengidentifikasi sungai berdasarkan proses terjadinya dan sumber airnya (sungai hujan, sungai gletser dan sungai campuran), menunjukkan contoh-contoh pola aliran sungai (radial sentrifugal, radial sentripental, dendritik, annular, trellis, rengtangular dan pinnate), mengidentifikasi jenis-jenis rawa (Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian, dan Rawa yang airnya selalu mengalami pergantian) dan menunjukkan jenis-jenis air tanah pada lapisan tanah yang berbeda).

 Memberikan PR  Melaksanakan postes  Memberikan umpan balik

terhadap proses dan hasil belajar

 Merencanakan kegiatan tindak lanjut (remedi, pengayaan, konseling, dan/atau tugas)

 menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan memberikan tugas secara lisan untuk merangkum di buku catatan tentang

1. Menjelaskan perbedaan laut berdasarkan proses terjadinya, dan kedalamannya

2. Menunjukkan bentuk-bentuk relief dasar laut. 3. Menunjukkan arus laut

dunia

4. Mengidentifikasi

manfaat arus laut dalam kehidupan

Presipitasi, Infiltrasi, Perkolasi, Run off dan Transpirasi serta siklus besar, siklus sedang dan siklus kecil).

Menyimak PR yang diberikan

Mengikuti Postest

Menerima informasi tentang:

- rencana kegiatan tindak lanjut (remedi, pengayaan, konseling, dan/atau tugas)

- rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

PERTEMUAN : 3

Materi : Perairan laut dan potensinya

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik

Pendahulu

an Mengucapkanmengajak peserta didiksalam, berdoa dan mengabsen. Merefleksi pembelajaran

SMP tentang hidrosfer. Pemberian motivasi

menggunakan berbagai

 Menjawab salam, berdoa dan menjawab absen  Menyimak dan menjawab

pertanyaan yang muncul  Menyimak penjelasan

kaitan hubungan perairan darat dan potensinya

15 Menit


(10)

tayangan dan pertanyaan yang berhubungan dengan Perairan laut dan potensinya

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Memberikan soal pretest secara lisan

 Menyimak penyampaian tujuan pembelajaran  Menjawab soal pretes

Inti Fase 1. Stimulation(stimulasi/pemberian rangsangan) 105

Menit Memberikan stimulus

dengan cara

Menanya tentang perairan darat dan potensinya

Menyimak pertanyaan yang diberikan oleh guru

Fase 2: Problem statement(pertanyaan/identifikasi masalah)

Guru membimbing peserta didik mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan :

1. Menjelaskan perbedaan laut berdasarkan proses terjadinya, dan kedalamannya

2. Menunjukkan bentuk-bentuk relief dasar laut. 3. Menunjukkan arus laut

dunia

4. Mengidentifikasi

manfaat arus laut dalam kehidupan

Diharapkan akan muncul pertanyaan-pertanyaan dari peserta didik seperti:  Bagaimana laut

berdasarkan proses terjadinya, dan kedalamannya?

 Menunjukkan bentuk-bentuk relief dasar laut?  Menunjukkan arus laut

dunia?

 Mengidentifikasi

manfaat arus laut dalam kehidupan?

Fase 3: Data collection(Pengumpulan Data) Membimbing dan

memotivasi masing-masing individu dalam kelompok untuk mengumpulkan

informasi yang

berhubungan dengan permasalahan

mencari informasi dengan diskusi dan kajian literature untuk memecahkan

permasalahan.

Fase 4 : Data Processing(Pengolahan Data) Mempersilahkan peserta

didikberdiskusi dengan bantuan buku dan sumber-sumber dari internet

Melakukan penilaian otentik sikap (observasi) menggunakan format penilaian yang ada pada instrumen penilaian sikap

Melakukan diskusi kelompok

Berperan aktif dalam diskusi kelas


(11)

Guru membimbing peserta didik melakukan pembuktian terhadap jawaban permasalahan Melalui diskusi di dalam kelompokmu,

1. Menjelaskan perbedaan laut berdasarkan proses terjadinya, dan kedalamannya (

2. Menunjukkan bentuk-bentuk relief dasar laut. 3. Menunjukkan arus laut

dunia

4. Mengidentifikasi

manfaat arus laut dalam kehidupan

 Melakukan pembuktian data melalui diskusi


(12)

 Guru membimbing peserta didik menulis laporan diskusi

 Membimbing Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas yang diwakili oleh satu kelompok yang bersedia atau dipilh secara acak  Guru mengarahkan

peserta didik untuk melakukan diskusi kelas dan tanya jawab mengenai pembahasan jawaban pertanyaan.  Guru memberikan

penguatan tentang

1. Perbedaan jenis sungai berdasarkan profil, struktur geologi (sungai anteseden dan sungai

sungai superposed), mengidentifikasi

sungai berdasarkan proses terjadinya dan sumber airnya (sungai hujan,

sungai gletser dan sungai campuran), menunjukkan contoh-contoh pola aliran sungai (radial sentrifugal, radial sentripental, dendritik, annular, trellis, rengtangular dan pinnate),

mengidentifikasi jenis-jenis rawa (Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian, dan Rawa yang airnya selalu mengalami pergantian) dan menunjukkan jenis-jenis air tanah pada lapisan tanah yang berbeda)

 Guru merefleksi proses pembelajaran dengan meninjau permasalahan awal melalui pertanyaan  Melaksanakan penilaian

menggunakan format penilaian yang ada pada instrumen penilaian otentik

 Menulis laporan diskusi  mempresentasikan hasil

diskusi di depan kelas yang diwakili oleh satu kelompok yang bersedia atau dipilh secara acak, sementara peserta didik lain menanggapi dengan memberikan pertanyaan atau pendapat.

 berperan aktif dalam diskusi kelas

 Menyimak penguatan tentang

1. Bagaimana Perbedaan

jenis sungai

berdasarkan profil, struktur geologi (sungai anteseden dan sungai

sungai superposed), mengidentifikasi

sungai berdasarkan proses terjadinya dan sumber airnya (sungai hujan,

sungai gletser dan sungai campuran), menunjukkan contoh-contoh pola aliran sungai (radial sentrifugal, radial sentripental, dendritik, annular, trellis, rengtangular dan pinnate),

mengidentifikasi jenis-jenis rawa (Rawa yang

airnya tidak

mengalami pergantian, dan Rawa yang airnya selalu mengalami pergantian) dan menunjukkan jenis-jenis air tanah pada lapisan tanah yang berbeda)

 Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru

Penutup  Bersama peserta didik menyimpulkan Perbedaan jenis sungai berdasarkan profil, struktur geologi (sungai anteseden dan

Bersama guru

menyimpulkan Perbedaan jenis sungai berdasarkan profil, struktur geologi (sungai anteseden dan

15 Menit


(13)

sungai

sungai superposed),

mengidentifikasi sungai berdasarkan proses terjadinya dan sumber airnya (sungai hujan, sungai gletser dan sungai campuran), menunjukkan contoh-contoh pola aliran sungai (radial sentrifugal, radial sentripental, dendritik, annular, trellis, rengtangular dan pinnate), mengidentifikasi jenis-jenis rawa (Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian, dan Rawa yang airnya selalu mengalami pergantian) dan menunjukkan jenis-jenis air tanah pada lapisan tanah yang berbeda).

 Memberikan PR  Melaksanakan postes  Memberikan umpan balik

terhadap proses dan hasil belajar

 Merencanakan kegiatan tindak lanjut (remedi, pengayaan, konseling, dan/atau tugas)

 menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan memberikan tugas secara lisan untuk merangkum di buku catatan tentan

1. Mengidentifikasi faktor penyebab kerusakan DAS

sungai

sungai superposed),

mengidentifikasi sungai berdasarkan proses terjadinya dan sumber airnya (sungai hujan, sungai gletser dan sungai campuran), menunjukkan contoh-contoh pola aliran sungai (radial sentrifugal, radial sentripental, dendritik, annular, trellis, rengtangular dan pinnate), mengidentifikasi jenis-jenis rawa (Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian, dan Rawa yang airnya selalu mengalami pergantian) dan menunjukkan jenis-jenis air tanah pada lapisan tanah yang berbeda).

Menyimak PR yang diberikan

Mengikuti Postest

Menerima informasi tentang:

- rencana kegiatan tindak lanjut (remedi, pengayaan, konseling, dan/atau tugas)

- rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

PERTEMUAN : 4

Materi : Pemanfaatan dan pelestarian perairan darat dalam unit Daerah Aliran Sungai (DAS)

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik

Pendahulu

an Mengucapkanmengajak peserta didiksalam, berdoa dan mengabsen. Merefleksi pembelajaran

SMP tentang hidrosfer. Pemberian motivasi

menggunakan berbagai tayangan dan pertanyaan yang berhubungan dengan pemanfaatan dan pelestarian perairan darat dalam unit daerah aliran sungai (das)

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Menjawab salam, berdoa dan menjawab absen Menyimak dan menjawab

pertanyaan yang muncul Menyimak penjelasan

kaitan hubungan pemanfaatan dan pelestarian perairan darat dalam unit daerah aliran sungai (das)

Menyimak penyampaian tujuan pembelajaran Menjawab soal pretes

15 Menit


(14)

Memberikan soal pretest secara lisan

Inti Fase 1. Stimulation(stimulasi/pemberian rangsangan) 105

Menit Memberikan stimulus

dengan cara

Menanya tentang pemanfaatan dan pelestarian perairan darat dalam unit daerah aliran sungai (das)

Menyimak pertanyaan yang diberikan oleh guru

Fase 2: Problem statement(pertanyaan/identifikasi masalah)

Guru membimbing peserta didik mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan :

1. Mengidentifikasi faktor penyebab kerusakan DAS

Diharapkan akan muncul pertanyaan-pertanyaan dari peserta didik seperti:  Bagaimana cara

mengidentifikasi faktor penyebab kerusakan DAS?

Fase 3: Data collection(Pengumpulan Data) Membimbing dan

memotivasi masing-masing individu dalam kelompok untuk mengumpulkan

informasi yang

berhubungan dengan permasalahan

mencari informasi dengan diskusi dan kajian literature untuk memecahkan

permasalahan.

Fase 4 : Data Processing(Pengolahan Data) Mempersilahkan peserta

didikberdiskusi dengan bantuan buku dan sumber-sumber dari internet

Melakukan penilaian otentik sikap (observasi) menggunakan format penilaian yang ada pada instrumen penilaian sikap

Melakukan diskusi kelompok

Berperan aktif dalam diskusi kelas

Fase 5: Verification(Pembuktian)

Guru membimbing peserta didik melakukan pembuktian terhadap jawaban permasalahan Melalui diskusi di dalam kelompokmu,

1. Mengidentifikasi faktor penyebab kerusakan DAS (menggunduli

hutan/tanaman-tanaman di areal DAS)

 Melakukan pembuktian data melalui diskusi


(15)

 Guru membimbing peserta didik menulis laporan diskusi

 Membimbing Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas yang diwakili oleh satu kelompok yang bersedia atau dipilh secara acak  Guru mengarahkan

peserta didik untuk melakukan diskusi kelas dan tanya jawab mengenai pembahasan jawaban pertanyaan.  Guru memberikan

penguatan tentang

1. Mengidentifikasi faktor penyebab kerusakan DAS (menggunduli

hutan/tanaman-tanaman di areal DAS)  Guru merefleksi proses

pembelajaran dengan meninjau permasalahan awal melalui pertanyaan  Melaksanakan penilaian

menggunakan format penilaian yang ada pada instrumen penilaian otentik

 Menulis laporan diskusi  mempresentasikan hasil

diskusi di depan kelas yang diwakili oleh satu kelompok yang bersedia atau dipilh secara acak, sementara peserta didik lain menanggapi dengan memberikan pertanyaan atau pendapat.

 berperan aktif dalam diskusi kelas

 Menyimak penguatan tentang

1. Faktor apa saja penyebab kerusakan DAS (Cara menjaga kelestarian DAS antara lain tidak menggunduli

hutan/tanaman-tanaman di areal DAS)  Menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru

Penutup  Bersama peserta didik menyimpulkan faktor penyebab kerusakan DAS (menggunduli

hutan/tanaman-tanaman di areal DAS).

 Memberikan PR  Melaksanakan postes  Memberikan umpan balik

terhadap proses dan hasil belajar

 Merencanakan kegiatan tindak lanjut (remedi, pengayaan, konseling, dan/atau tugas)

 menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan memberikan tugas secara lisan untuk merangkum di buku catatan tentan

1. Menjelaskan upaya-upaya pelestarian DAS

Bersama guru

menyimpulkan faktor penyebab kerusakan DAS (menggunduli

hutan/tanaman-tanaman di areal DAS).

Menyimak PR yang diberikan

Mengikuti Postest

Menerima informasi tentang:

- rencana kegiatan tindak lanjut (remedi, pengayaan, konseling, dan/atau tugas)

- rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

15 Menit

PERTEMUAN : 5

Mataeri : Pemanfaatan dan pelestarian laut secara berkelanjutan

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik

Pendahulu

an Mengucapkanmengajak peserta didiksalam, 

Menjawab salam, berdoa dan menjawab absen

15 Menit


(16)

berdoa dan mengabsen. Merefleksi pembelajaran

SMP tentang hidrosfer. Pemberian motivasi

menggunakan berbagai tayangan dan pertanyaan yang berhubungan dengan pemanfaatan dan pelestarian laut secara berkelanjutan

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Memberikan soal pretest secara lisan

Menyimak dan menjawab pertanyaan yang muncul Menyimak penjelasan

kaitan hubungan pemanfaatan dan pelestarian laut secara berkelanjutan

Menyimak penyampaian tujuan pembelajaran

Menjawab soal pretes

Inti Fase 1. Stimulation(stimulasi/pemberian rangsangan) 105

Menit Memberikan stimulus

dengan cara

Menanya tentang pemanfaatan dan pelestarian laut secara berkelanjutan

 Menyimak pertanyaan yang diberikan oleh guru

Fase 2: Problem statement(pertanyaan/identifikasi masalah)

Guru membimbing peserta didik mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan :

1. Menjelaskan upaya-upaya pelestarian DAS

 Diharapkan akan muncul pertanyaan-pertanyaan dari peserta didik seperti:  Bagaimana cara

menjelaskan upaya-upaya pelestarian DAS? Fase 3: Data collection(Pengumpulan Data)

Membimbing dan memotivasi masing-masing individu dalam

kelompok untuk

mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan permasalahan

mencari informasi dengan diskusi dan kajian literature untuk memecahkan

permasalahan.

Fase 4 : Data Processing(Pengolahan Data) Mempersilahkan peserta

didikberdiskusi dengan bantuan buku dan sumber-sumber dari internet

Melakukan penilaian otentik sikap (observasi) menggunakan format penilaian yang ada pada instrumen penilaian sikap

Melakukan diskusi kelompok

Berperan aktif dalam diskusi kelas


(17)

Guru membimbing peserta didik melakukan pembuktian terhadap jawaban permasalahan Melalui diskusi di dalam kelompokmu,

1. Menjelaskan upaya-upaya pelestarian DAS (Cara menjaga kelestarian DAS antara lain tidak menggunduli

hutan/tanaman-tanaman di areal DAS. Cara lainnya yaitu tidak mendirikan bangunan di areal DAS sebagai tempat pemukiman atau keperluan lainnya)

 Melakukan pembuktian data melalui diskusi

Fase 6: Generalization(Menarik kesimpulan/generalisasi)

 Guru membimbing peserta didik menulis laporan diskusi

 Membimbing Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas yang diwakili oleh satu kelompok yang bersedia atau dipilh secara acak  Guru mengarahkan

peserta didik untuk melakukan diskusi kelas dan tanya jawab mengenai pembahasan jawaban pertanyaan.  Guru memberikan

penguatan tentang

1. Menjelaskan upaya-upaya pelestarian DAS (Cara menjaga kelestarian DAS antara lain tidak menggunduli

hutan/tanaman-tanaman di areal DAS. Cara lainnya yaitu tidak mendirikan bangunan di areal DAS sebagai tempat pemukiman atau keperluan lainnya)  Guru merefleksi proses

pembelajaran dengan meninjau permasalahan awal melalui pertanyaan  Melaksanakan penilaian

menggunakan format penilaian yang ada pada instrumen penilaian otentik

 Menulis laporan diskusi  mempresentasikan hasil

diskusi di depan kelas yang diwakili oleh satu kelompok yang bersedia atau dipilh secara acak, sementara peserta didik lain menanggapi dengan memberikan pertanyaan atau pendapat.

 berperan aktif dalam diskusi kelas

 Menyimak penguatan tentang

1. Menjelaskan upaya-upaya pelestarian DAS (Cara menjaga kelestarian DAS antara lain tidak menggunduli

hutan/tanaman-tanaman di areal DAS. Cara lainnya yaitu tidak mendirikan bangunan di areal DAS sebagai tempat pemukiman atau keperluan lainnya)  Menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru

Penutup  Bersama peserta didik menyimpulkan upaya-upaya pelestarian DAS

Bersama guru

menyimpulkan upaya-upaya pelestarian DAS

15 Menit


(18)

(Cara menjaga kelestarian DAS antara lain tidak menggunduli

hutan/tanaman-tanaman di areal DAS. Cara lainnya yaitu tidak mendirikan bangunan di areal DAS

sebagai tempat

pemukiman atau

keperluan lainnya).  Memberikan PR  Melaksanakan postes  Memberikan umpan balik

terhadap proses dan hasil belajar

 Merencanakan kegiatan tindak lanjut (remedi, pengayaan, konseling, dan/atau tugas)

 menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan memberikan tugas secara lisan untuk merangkum di buku catatan tentan

1. Menjelaskan peran Balai Pengelolaan DAS dan Pusat Penelitian Oceanografi

(Cara menjaga kelestarian DAS antara lain tidak menggunduli

hutan/tanaman-tanaman di areal DAS. Cara lainnya yaitu tidak mendirikan bangunan di areal DAS

sebagai tempat

pemukiman atau

keperluan lainnya).

Menyimak PR yang diberikan

Mengikuti Postest

Menerima informasi tentang:

- rencana kegiatan tindak lanjut (remedi, pengayaan, konseling, dan/atau tugas)

- rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

PERTEMUAN : 6

Materi : Balai Pengelolaan DAS dan Pusat Penelitian Oceanografi

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik

Pendahulu

an Mengucapkanmengajak peserta didiksalam, berdoa dan mengabsen. Merefleksi pembelajaran

SMP tentang hidrosfer. Pemberian motivasi

menggunakan berbagai tayangan dan pertanyaan yang berhubungan dengan Balai Pengelolaan DAS dan Pusat Penelitian Oceanografi

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Memberikan soal pretest secara lisan

Menjawab salam, berdoa dan menjawab absen Menyimak dan menjawab

pertanyaan yang muncul Menyimak penjelasan

kaitan hubungan Balai Pengelolaan DAS dan Pusat Penelitian Oceanografi

Menyimak penyampaian tujuan pembelajaran

Menjawab soal pretes

15 Menit

Inti Fase 1. Stimulation(stimulasi/pemberian rangsangan) 105

Menit Memberikan stimulus

dengan cara

Menanya tentang Balai Pengelolaan DAS dan Pusat Penelitian Oceanografi

 Menyimak pertanyaan yang diberikan oleh guru

Fase 2: Problem statement(pertanyaan/identifikasi masalah)


(19)

Guru membimbing peserta didik mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan :

1. Peran Balai Pengelolaan DAS dan Pusat Penelitian Oceanografi

 Diharapkan akan muncul pertanyaan-pertanyaan dari peserta didik seperti:  Bagaimana peran Balai

Pengelolaan DAS dan Pusat Penelitian Oceanografi?

Fase 3: Data collection(Pengumpulan Data) Membimbing dan

memotivasi masing-masing individu dalam

kelompok untuk

mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan permasalahan

mencari informasi dengan diskusi dan kajian literature untuk memecahkan

permasalahan.

Fase 4 : Data Processing(Pengolahan Data) Mempersilahkan peserta

didikberdiskusi dengan bantuan buku dan sumber-sumber dari internet

Melakukan penilaian otentik sikap (observasi) menggunakan format penilaian yang ada pada instrumen penilaian sikap

Melakukan diskusi kelompok

Berperan aktif dalam diskusi kelas

Fase 5: Verification(Pembuktian)

Guru membimbing peserta didik melakukan pembuktian terhadap jawaban permasalahan Melalui diskusi di dalam kelompokmu,

1. Peran Balai Pengelolaan DAS dan Pusat Penelitian Oceanografi

 Melakukan pembuktian data melalui diskusi


(20)

 Guru membimbing peserta didik menulis laporan diskusi

 Membimbing Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas yang diwakili oleh satu kelompok yang bersedia atau dipilh secara acak  Guru mengarahkan

peserta didik untuk melakukan diskusi kelas dan tanya jawab mengenai pembahasan jawaban pertanyaan.  Guru memberikan

penguatan tentang

1. Menjelaskan peran Balai Pengelolaan DAS dan Pusat Penelitian Oceanografi

 Guru merefleksi proses pembelajaran dengan meninjau permasalahan awal melalui pertanyaan  Melaksanakan penilaian

menggunakan format penilaian yang ada pada instrumen penilaian otentik

 Menulis laporan diskusi  mempresentasikan hasil

diskusi di depan kelas yang diwakili oleh satu kelompok yang bersedia atau dipilh secara acak, sementara peserta didik lain menanggapi dengan memberikan pertanyaan atau pendapat.

 berperan aktif dalam diskusi kelas

 Menyimak penguatan tentang

1. Menjelaskan peran Balai Pengelolaan DAS dan Pusat Penelitian Oceanografi

 Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru

Penutup  Bersama peserta didik menyimpulkan upaya-upaya pelestarian DAS (Cara menjaga kelestarian DAS antara lain tidak menggunduli

hutan/tanaman-tanaman di areal DAS. Cara lainnya yaitu tidak mendirikan bangunan di areal DAS

sebagai tempat

pemukiman atau

keperluan lainnya).  Memberikan PR  Melaksanakan postes  Memberikan umpan balik

terhadap proses dan hasil belajar

 Merencanakan kegiatan tindak lanjut (remedi, pengayaan, konseling, dan/atau tugas)

 menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan memberikan tugas secara lisan untuk merangkum di buku catatan tentan

2. Menjelaskan mitigasi dan adapatsi bencana alam

Bersama guru

menyimpulkan upaya-upaya pelestarian DAS (Cara menjaga kelestarian DAS antara lain tidak menggunduli

hutan/tanaman-tanaman di areal DAS. Cara lainnya yaitu tidak mendirikan bangunan di areal DAS

sebagai tempat

pemukiman atau

keperluan lainnya).

Menyimak PR yang diberikan

Mengikuti Postest

Menerima informasi tentang:

- rencana kegiatan tindak lanjut (remedi, pengayaan, konseling, dan/atau tugas)

- rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

15 Menit


(21)

F. Penilaian

1 Jenis dan Teknik Penilaian Proyek:

Peserta didik diberi tugas membuat siklus hidrologi Observasi:

Peserta didik

mengamati pencemaran air sungai di daerah masing-masing Tes:

Menilai pemahaman peserta didik dalam penguasaan materi tentang konsep Siklus air.Perairan darat, laut dan DAS serta potensinya

Bentuk tes: dapat berupa pilihan ganda atau tes uraian, 2 Bentuk Penilaian dan Penskoran. ( terlampir )


(22)

LAMPIRAN :

PENILAIAN KOMPETENSI KETRAMPILAN 1. Tes Praktek (Penilaian Kinerja ) Mata Pelajaran : Geografi

Nama Kinerja : jenis jenis tanah , manfaat dan daerah persebarannya Alokasi Waktu : 2 minggu

Nama :

Kelas :

No

. Aspek Yang Dinilai 1 2Penilaian3 4

1 Pengamatan

2. Data yang diperoleh 3. Kesimpulan

Aspek yang dinilai

Penilaian

1 2 3 4

Pengamatan Pengamatan sangat tidak cermat

Pengamatan

tidak cermat Pengamatan cermat, tetapi mengandung interpretasi

Pengamatan cermat dan bebas interpretasi Data yang

diperoleh Data sangat tidak lengkap

Data tidak

lengkap Data lengkap, tetapi tidak terorganisir, atau ada yang salah tulis

Data lengkap, terorganisir, dan ditulis dengan benar Kesimpulan Sangat Tidak benar Sebagian Semua benar


(23)

Tidak benar atau tidak sesuai tujuan

atau tidak

sesuai tujuan kesimpulan adayang salah atau tidak sesuai tujuan

atau sesuai tujuan

Rekapitulasi Hasil Penilaian : No

. Nama Siswa Skor Aspek yang dinilai1 2 3 4 JumlahSkor SikapNilai Predikat 1.

2. 3. 4. 5.

1. Skor Maksimal = jumlah sikap yang dinilai x jumlah criteria. 2. Nilai Sikap = (jumlah skor perolehan : skor maksimal) x 100 3. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :

Kriteria Skor Indikator Rentang Nilai

SB (Sangat Baik) 4 Selalu 91 – 100

B (Baik) 3 Sering 75 – 90

C (Cukup) 2 Kadang-Kadang 60 – 74

K (Kurang) 1 Tidak Pernah ≤ 59

2. Tes Praktek (Unjuk Kerja) Mata Pelajaran : Geografi

Nama Unjuk Kerja : siklus batuan klasifikasi jenis jenis batuan Alokasi Waktu : 1 minggu

Nama :

Kelas :

No

. Langkah-langkah Kinerja

Penilaian

1 2 3 4

1. 2. 3. 4.

Aspek yang

dinilai 1 2 Penilaian3 4

Rekapitulasi Hasil Penilaian :

No. Nama Siswa Skor Aspek yang dinilai1 2 3 4 SkorJum SikapNilai Predikat 1.

2. 3. 4. 5.


(24)

6. 7.

1. Skor Maksimal = jumlah sikap yang dinilai x jumlah criteria. 2. Nilai Sikap = (jumlah skor perolehan : skor maksimal) x 100 3. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :

Kriteria Skor Indikator Rentang Nilai

SB (Sangat Baik) 4 Selalu 91 – 100

B (Baik) 3 Sering 75 – 90

C (Cukup) 2 Kadang-Kadang 60 – 74

K (Kurang) 1 Tidak Pernah ≤ 59

3. Tes Praktek (Presentasi) Mata Pelajaran : Geografi

Nama Produk : Diskusi

Alokasi Waktu : 30 Menit Nama /Anggota Kel :

Kelas :

No. Komponen Skor (1-4)

1. Penguasaan Materi

a. Kemampuan konseptualisasi b. Kemampuan menjelaskan c. Kemampuan berargumentasi 2. Penyajian

a. Sistematika Penyajian b. Visualisasi

3 Komunikasi Verbal a. Penggunaan Verbal b. Intonasi dan Tempo

Total Skor Aspek

yang dinilai

Penilaian

1 2 3 4

Penguasaa n Materi Kemampuan konseptualisa si, menjelaskan dan berargument asi sangat tidak menguasai Kemampuan konseptualisa si, menjelaskan dan berargument asi tidak menguasai Penguasan materi tentang kemampuan konseptualisasi, menjelasan dan berargumentasi bagus tapi belum terarah Penguasan materi tentang kemampuan konseptualisasi, menjelasan dan berargumentasi bagus dan sudah terarah Penyajian Sistematika penyajian dan visualisasi sangat tidak tersaji Sistematika penyajian dan visualisasi sangat tersaji Penyajian materi yang tersistematis dan visualisasi bagus tetapi belum menemukan konsep yang jelas Penyajian materi yang tersistematis dan visualisasi bagus dan konsepnya jelas Komunikas

i Verbal Penggunaan bahasa verbal, intonasi dan temponya sangat tidak Penggunaan bahasa verbal, intonasi dan temponya tidak baik Penggunaan bahasa verbal, intonasi dan temponya sudah baik tapi belum menggunakan Penggunaan bahasa verbal, intonasi dan temponya sudah baik dan menggunakan


(25)

baik ejaan yang

benar ejaan yang benar

Rekapitulasi Hasil Penilaian :

No. Nama Siswa Skor Aspek yang dinilai1 2 3 4 SkorJulh SikapNilai Predikat 1.

2. 3. 4. 5. 6. 7.

1. Skor Maksimal = jumlah sikap yang dinilai x jumlah criteria. 2. Nilai Sikap = (jumlah skor perolehan : skor maksimal) x 100 3. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :

Kriteria Skor Indikator Rentang Nilai

SB (Sangat Baik) 4 Selalu 91 – 100

B (Baik) 3 Sering 75 – 90

C (Cukup) 2 Kadang-Kadang 60 – 74


(26)

4. Penilaian Proyek

Mata Pelajaran : Geografi

Nama Proyek :

Alokasi Waktu : 2 Minggu

Nama :

Kelas :

Rumusan Tugas

No. Komponen Skor (1-4)

1. Perencanaan a. Persiapan b. Rumusan Judul 2. Pelaksanaan :

a. Sistematika Penulisan

b. Keakuratan Sumber Data / Informasi c. Kuantitas Sumber Data

d. Analisis Data

e. Penarikan Kesimpulan 3 Laporan Proyek

a. Performans

b. Presentasi / Penguasaan Total Skor

Aspek yang dinilai

Penilaian

1 2 3 4

Perencaaan

Persiapan dan perumusan judul sangat

tidak terencana

Persiapan dan perumusan

judul tidak terencana

Perencanaan yang berupa persiapan dan

perumusan judul sudah terancana tapi

belum tersistematis

Perencanaan yang berupa persiapan

dan perumusan judul sudah terancana dan tersusun secara

tersistematis

Pelaksanaa n

Keakuratan sumber data,

kuantitas sumber data,

analisis data dan penarikan

kesimpulan sangat tidak

terlaksana

Keakuratan sumber data,

kuantitas sumber data,

analisis data dan penarikan

kesimpulan tidak terlaksana

Pelaksanaan berupa keakuratan sumber data,

kuantitas sumber data,

analisis data dan penarikan

kesimpulan sudah terlaksana tetapi belum

maksimal

Pelaksanaan berupa keakuratan sumber data, kuantitas sumber data, analisis data

dan penarikan kesimpulan sudah terlaksana secara maksimal


(27)

Proyek proyek sangattidak sempurna

proyek tidak sempurna

proyek sempurna

tetapi bahasanya belum baku

sempurna serta menggunakan

bahasa yang sudah baku

Rekapitulasi Hasil Penilaian :

No. Nama Siswa Skor Aspek yangdinilai JumlhSkor SikapNilai Predikat

1 2 3 4

1. 2. 3. 4. 5. 6.

1. Skor Maksimal = jumlah sikap yang dinilai x jumlah criteria. 2. Nilai Sikap = (jumlah skor perolehan : skor maksimal) x 100 3. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :

Kriteria Skor Indikator Rentang Nilai

SB (Sangat Baik) 4 Selalu 91 – 100

B (Baik) 3 Sering 75 – 90

C (Cukup) 2 Kadang-Kadang 60 – 74

K (Kurang) 1 Tidak Pernah ≤ 59

PENILAIAN KOMPETENSI PENGETAHUAN

1. Tes Tulis (Pilihan Ganda/Benar Salah/Menjodohkan)

N

o. NamaSiswa

Nomor Soal

∑ S k o r 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 41 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 52 26 27 28 29 30

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 1 0

Keterangan :

Nilai = (Skor Perolehan : skor maksimal) x 100 2. Tes Tulis (Uraian/Isian/Jawaban Singkat)

No Nama Siswa Nomor Soal Uraian ∑

skor

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.


(28)

8. 9. 10 .

Pedoman Penskoran

Daftar Pertanyaan No

. Pertanyaan Skor

1. 2. 3. 4. 5.

6.

7. 8. 9. 10.

Skor Maksimal 100

3) Penugasan

Mata Pelajaran :

Nama Tugas :

KD/Indikator :

No .

Pelaksanaa Tugas

Materi Penugasan

Jenis Tugas Rentang Waktu Penugasa

n Selama

Proses Pembelajaran

Pembelajaran

Mandiri Individu Kelompok

No. Jawaban maksimumSkor

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.


(29)

PENILAIAN KOMPETENSI SIKAP 1. Observasi

No.

Nam a Sisw

a

Skor untuk Sikap

∑ Sko

r Nilai

Predi kat Juju

r Disiplin Tanggung Jawab Peduli Santun Responsif Praoktif 1.

2. 3. 4. 5.

1. Skor Maksimal = jumlah sikap yang dinilai x jumlah criteria. 2. Nilai Sikap = (jumlah skor perolehan : skor maksimal) x 100 3. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :

Kriteria Skor Indikator Rentang Nilai

SB (Sangat Baik) 4 Selalu 91 – 100

B (Baik) 3 Sering 75 – 90

C (Cukup) 2 Kadang-Kadang 60 – 74

K (Kurang) 1 Tidak Pernah ≤ 59

2. Penilaian Diri Nama Sekolah

Mata Ajar :

Nama :

Kelas :

No. Pernyataan YaAlternatifTidak

1. Saya berusaha meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepadaTuhan Yang Maha Esa agar mendapat ridho-Nya dalam belajar 2. Saya berusaha belajar dengan sungguh-sungguh

3. Saya optimis bisa meraih prestasi

4. Saya bekerja keras untuk meraih cita-cita

5. Saya berperan aktif dalam kegiatan sosial di sekolah danmasyarakat 6. Saya suka membahas masalah politik, hukum dan pemerintahan 7. Saya berusaha mematuhi segala peraturan yang berlaku

8. Saya berusaha membela kebenaran dan keadilan

9. Saya rela berkorban demi kepentingan masyarakat, bangsa danNegara 10. Saya berusaha menjadi warga Negara yang baik dan bertanggungjawab

Jumlah Skor

Rekapitulasi Nilai Penilaian Diri No

. Nama Siswa

Skor untuk pernyataan nomor ∑ Sko

r

Nilai Sika

p

Predika t 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10


(30)

1. Jumlah Skor maksimal = Jumlah pernyataan x 2

2. Nilai Sikap = (jumlah skor perolehan : skor maksimal) x 100 3. Pemberian skor : YA = 2, TIDAK = 1

4. Nilai sikap penilaian diri dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut : Kriteria Rentang Nilai

SB (Sangat Baik) 91 – 100

B (Baik) 75 – 90

C (Cukup) 60 – 74

K (Kurang) ≤ 59

LAMPIRAN

I.Klasifikasikan Arus Panas dan Arus DIngin di Dunia dengan memberi tanda chek list (v) N

o Nama Arus Laut di Dunia Arus Panas Arus Dingin 1 Arus Utara Khatulistiwa (Utara)

2 Arus Oyashio (Utara)

3 Arus Khatulistiwa Selatan (Selatan) 4 Arus Australia Timur (selatan) 5 Arus Musim Barat Daya

6 Arus Teluk (gulsstream)

7 Arus Tanah Hijau Timur atau Greenland Timur


(31)

8 Arus Labrador 9 Arus Brasilia 10 Arus Benguela 11 Arus Angin Barat 12 Arus Muson Timur Laut

II.

PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING BENAR !

1. Bagian laut yang memunyai kedalaman kira- kira 180 meter adalah …. a. Shelf

b. Ocean floor c. Continental Slope d. Trough

e. Basin

2. Wilayah Indonesia Bagian Barat di dominasi oleh laut ….. a. Ingresi

b. Regresi c. Transgresi d. Pertengahan e. Pedalaman

1. Banyak sedikitnya kadar garam di suatu wilayah laut di sebut …. a. Pesisir

b. Aerasi c. Salinitas d. Kelembaban e. Osilasi

2. Laut yang memiliki salinitas paling tinggi adalah …. a. Laut Jawa

b. Laut Artik c. Laut Banda d. Laut Mati e. Laut Banda

3. Bagian dari laut yang kedalamannya kurang dari 150 m dan merupakan bagian paling penting bagi kehidupan adalah :...

a. Litoral b. Neritis c. Batyal d. Abisal e. ZEE


(32)

4. Pada tanggal 26 Desember 2004 gelombang tsunami telah menenggelamkan wilayah Nangro Aceh Darussalam dan menyebabkan korban lebih dari 200.000 Jiwa. Gelombang tsunami terjadi akibat ….

a. perbedaan suhu air laut

b. perbedaan kadar garam air laut (salinitas) c. adanya badai angin taifun

d. adanya gempa tektonik didasar laut e. adanya gerakan air pasang dan air surut

5. Air laut rasanya asin , sebab air laut banyak mengandung garam- garaman, Garam yang paling paling adalah ….

a. NaCl b. Na2SO4 c. MgCl2 d. CaCl2 e. KCl

6. Gerakan air laut yang naik turun meliputi bidang yang amat luas secara menyeluruh dinamakan

a. arus b. alun

c. gelombang d. tsunami e. riak

7. Kadar garam yang tinggi akan banyak kita jumpai di daerah …. a. Tropik

b. Arid c. sub tropik d. khatulistiwa e. tropik basah

8. Semakin dekat ke laut kadar air laut akan semakin …. a.bertambah

b.tetap c.berkurang d.hilang

e.a,b,c dan d salah

9. Laut yang didalamnya tidak lebih dari 200 m di bawah permukaan laut dinamakan …..

a.Laut Ingresi b. Laut Transgresi c.Laut Tepi

d. Laut Tengah e.Laut Pedalaman

10. Bagian laut merupakan daerah pasang surut di sebut juga wilayah atau zone …. a. Batyal

b. Litoral c. Teritorial d. Abisal e. neritis

11. Wilayah laut yang termasuk paparan sahul adalah …. a. Laut Arafuru

b. Selat Bali c. Selat Sunda d. Laut Seram e. Laut Sabu


(33)

a.berombak besar

b. dipenuhi oleh ikan- ikan besar c.masih terdapat sinar matahari d. hanya dihuni oleh jenis plankton e.tidak ada sinar matahari

13. Zona abisal umumnya hanya dihuni oleh mahluk hidup dalam jumlah yang terbatas yakni ….

a.ubur- ubur

b. binatang bentos c.ikan listrik

d. ikan kecil e.molusca

14. Berikut adalah ciri- ciri landasan kontinen kecuali …. a.laut yang dalam 40 m sangat baik untuk kehidupan ikan b.sinar matahari dapat tembus laut sedalam 20 m

c.banyak terdapat karang

d.banyak terdapat makanan ikan e.banyak terdapat plankton

15. Yang termasuk ke dalam laut ingresi adalah …… a. Laut Jawa, Laut Banda, Selat Bali

b. Laut Sulawesi, Laut Arafuru, Selat Malaka c. Laut Flores, Laut Maluku , Laut Sulawesi d. Laut Cina Selatan, Laut Banda, Laut Arafuru e. Laut Arafuru, Laut maluku, Laut Sulawesi

16. Perairan yang menggenangi dan membagi daratan menjadi pulau- pulau di sebut …. a. laut

b. samudera c. pantai d. teluk e. Selat

17. Perairan yang berada dinatra Jawa Barat/Banten dengan Pulau Sumatera adalah …. a. laut jawa

b. laut cina selatan c. laut flores

d. selat malaka e. selat sunda

18. Bagian laut menjorok ke daratan adalah …… a. palung laut

b. lubuk laut c. teluk

d. ambang laut e. shelf

21. Secara geologis, laut Indonesia bagian timur terletak didaerah .... a. Dangkalan Sunda

b. Laut Arafuru c. Laut Flores d. Dangkalan Sahul e. Peralihan Benua

22. Dengan diakuinya ZEE oleh Dunia International maka wilayah sumber energi pertambangan potensial bertambah luas sampai ke zone ...

a. litoral b. batial c. teritorial d. neritis


(34)

e. abisal

23. Perjalanan ari dari laut melalui udara kedaratan dan dari daratan kembali ke laut adalah ....

a. air bermetafora b. mata air

c. penguapan d. daur ulang air e. daur hidrologi

24. Ciri sungai di Indonesia adalah , kecuali ... a. merupakan sungai kering

b. merupakan sungai hujan c. banyak mengandung kerikil d. alurnya pendek- pendek e. banyak mengandung pasir

25. Yang bukan merupakan manfaat sungai adalah .... a. sebagai sumber perikanan

b. sebagai obyek wisata c. sebagai jalur transportasi d. sebagai jalur perhubungan e. sebagai bahan bangunan

IV. CARILAH PADANAN PERTANYAAN DENGAN JAWABAN YANG TERSEDIA 1. Sungai yang arah alirannya searah dengan kemiringan lereng ……. 2. Muara Sungai letaknya di ………..

3. Sungai yang airnya ada pada saat musim hujan saja…… 4. Sungai yang terdapat pada lipatan memiliki pola ….. 5. Sungai yang berliku- liku ……

6. Danau yang tergolong vulkano tektonik…..

7. Air tanah yang terdapat pada sumur keluarga didalam rumah tegolong air tanah… 8. Kandungan garan dalam air laut normal ……

9. Ilmu yang mempelajari tentang penyebaran air di muka bumi 10. Lubang pori- pori tanah tempat air tanah meresap ….

Pilihan jawaban a.trellis

b. danau Toba c.dekat laut d.freatik e.oxbow lake

f.3,45 permil g.sungai periodik h.hidrografi

i. Sungai Konsekuen j.porositas tanah G. Alat (Bahan) / Sumber Belajar:

a. Alat / Bahan : Peta Konsep

Power point, Video, LCD, Laptop b. Sumber Belajar : - Buku paket geografi kelas X

- Peta konsep

- Gambar pola aliran sungai, jenis jenis laut,rawa - Jurnal ilmiah

- Peta arus laut

- Berita dan kasus yang dimuat oleh media masa (koran dan majalah)

- Sumber informasi lain yang dimuat dalam situs terkait di internet dan lain-lain

H. Pendekatan/Strategi/Model Pembelajaran : 1. Saintifik


(35)

Langkah-langkah pembelajaran

a. Penyajian fenomena b. Melakukan observasi c. Merumuskan masalah d. Mengajuka n hipotesis e. Mengumpulkan data f. Menganlisis data g. Menyimpulkan E. Metode Pembelajaran

2. Kontekstual 3. Konstruktivisme 4. Diskusi

Mengetahui, Jakarta, Juli 2016

Kepala SMA Negeri 8 Jakarta Guru Mata Pelajaran

Drs. Agusman Anwar Wangsa Jaya, M.Si

NIP. 195908171986021005 NIP. 196804222014121002

Pengertian Hidrosfer

Bumi tempat tinggal kita ini merupakan salah satu planet dalam sistem tata surya yang sebagian besar permukaannya tertutup oleh air. Hampir tiga perempat permukaan bumi tertutup oleh air, baik air yang ada di darat maupun yang ada di laut. Lapisan air yang menutupi permukaan bumi kita ini disebut hidrosfer. Hidrosfer adalah lapisan air yang menutupi permukaan bumi.

A. Siklus Air (Siklus Hidrologi)

Jumlah air di bumi ini tetap, akibat adanya sinar matahari terjadi siklus (daur) air. Proses terjadinya siklus air dapat Anda pelajari melalui uraian berikut:

a. Siklus air pendek

Karena terjadi pemanasan oleh sinar matahari, air di laut/lautan menguap, membubung di udara. Di udara uap air mengalami penurunan suhu karena perbedaan ketinggian (setiap naik 100 meter suhu udara turun 0,65oC). Dengan demikian semakin ke atas suhu udara semakin rendah, sehingga terjadi proses kondensasi (pengembunan).

Uap air berubah menjadi butir-butir air terkumpul menjadi awan atau mendung dan akhirnya jatuh ke permukaan laut/lautan sebagai hujan.


(36)

b. Siklus air sedang

Uap air yang berasal dari laut/lautan ditiup angin bergerak sampai di atas daratan bergabung dengan uap air yang berasal dari sungai, danau, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda lainnya. Setelah encapai ketinggian tertentu uap air berkondensasi membentuk butir-butir air terkumpul menjadi awan dan jatuh di atas daratan sebagai hujan.

Air hujan yang jatuh di daratan mengalir kembali ke laut melalui sungai, permukaan tanah dan melalui resapan di dalam tanah.

c. Siklus air panjang

Uap air yang berasal dari laut/lautan setelah sampai di atas daratan karena dibawa angin bergabung dengan uap air yang berasal dari danau, sungai, rawa, tumbuh-tumbuhan dan bendabenda lainnya. Uap yang telah bergabung tersebut tidak saja berkondensasi bahkan membeku, membentuk awan yang terdiri dari kristal-kristal es. Kristal-kriatal es turun ke daratan sebagai salju, salju mencair dan mengalir sebagai gletser kemudian akhirnya kembali lagi ke laut.

Unsur-unsur utama dalam siklus hidrologi :

Unsur-unsur Penjelasan

Evaporasi penguapan dari badan air secara langsung

Transpirasi penguapan air yang terkandung dalam tumbuhan Respirasi penguapan air dari tubuh hewan dan manusia Evapotranspi

rasi perpaduan evaporasi dan transpirasi

Kondensasi proses perubahan wujud uap air menjadi titik-titik air sebagai hasil pendinginan

Presipitasi segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi hujan air, hujan es, hujan salju

Infiltrasi air yang jatuh ke permukaan tanah dan meresap ke dalam tanah Perkolasi air yang meresap terus sampai ke kedalaman tertentu hingga

mencapai air tanahataugroundwater

Run off air yang mengalir di atas permukaan tanah melalui parit, sungai, hingga menuju ke laut.

B. Perairan Darat 1) Air Tanah

Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah permukaan tanah.

Penyebab perbedaan kedalaman air tanah 1. Perbedaan topografi.

2. Perbedaan jenis tanah 3. Curah hujan.

Ada bermacam-macam jenis air tanah.

1) Menurut letaknya, air tanah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu air tanah permukaan (Freatik) dan air tanah dalam.

Jenis air tanah Penjelasan Contoh

Air tanah


(37)

) tidak tembus air(impermeable).sungai, danau danrawa

Air tanah dalam

air tanah yang terdapat di bawah lapisan tanah/batuan yang tidak tembus air(impermeable).

Sumur bor atau artesis

2) Menurut asalnya air tanah dapat dibedakan menjadi air tanah yang berasal dari atmosfer(angkasa) dan air tanah yang berasal dari dalam perut bumi.

Jenis air tanah Penjelasan

Air Vadose

(meteoric) air tanah berasal dari hujan dan pencairan salju. air tanah turbir air tanah yang tersimpan di dalam batuan sedimen air tanah juvenil air tanah yang naik dari magma bila gas-gasnyadibebaskan melalui mata air panas.

Ada 4 wilayah air tanah yaitu:

1. Wilayah yang masih terpengaruh udara.

Pada bagian teratas dari permukaan bumi terdapat lapisan tanah yang mengandung air. Karena pengaruh gaya berat (gravitasi), air di wilayah ini akan bebas bergerak ke bawah. Tumbuh-tumbuhan memanfaatkan air pada lapisan ini untuk menopang kelangsungan hidupnya.

2. Wilayah jenuh air.

Wilayah inilah yang disebut dengan wilayah kedalaman sumur. Kedalaman wilayah ini tergantung pada topografi, jenis tanah dan musim.

3. Wilayah kapiler udara.

Wilayah ini merupakan peralihan antara wilayah terpengaruh udara dengan wilayah jenuh air. Air tanahnya diperoleh dari proses kapilerisasi (perembesan naik) dari wilayah jenuh air.

4. Wilayah air dalam.

Wilayah ini berisikan air yang terdapat di bawah tanah/batuan yang tidak tembus air.

2). Danau

Danau merupakan suatu daratan yang cekung (basin) yang digenangi air yang cukup banyak. Air yang menggenangi danau bisa berasal dari mata air, air tanah, air sungai yang berpelepasan atau bermuara di danau tersebut atau bisa juga berasal dari air hujan.

Berdasarkan proses kejadiannya danau dibedakan menjadi 6 macam yaitu danau: Tektonik, Vulkanik, Tektono-Vulkanik, Karst, Glasial dan Waduk atau Bendungan.

Jenis Danau Penjelasan Contoh

Tektonik

danau yang terjadi akibat adanya peristiwa tektonik seperti gempa. Akibat gempa terjadi proses patahan (fault) pada permukaan tanah. Permukaan tanah yang patah mengalami pemerosotan atau ambles (subsidence) dan menjadi cekung. Selanjutnya bagian yang cekung karena ambles tersebut terisi air dan terbentuklah danau.

danau Poso, danau Tempe, danau Tondano, dan danau Towuti di Sulawesi. Danau Singkarak, danau Maninjau, dan danau Takengon di Sumatera.

Vulkanik danau yang terdapat pada kawah lubang kepunden bekas letusan gunung berapi. Ketika gunung meletus batuan yang menutup kawasan kepunden rontok dan meninggalkan

Danau Kelimutu di Flores, Kawah Bromo, danau gunung Lamongan di Jawa Timur, danau Batur di Bali danau Kerinci di


(38)

bekas lubang di sana. Ketika terjadi hujan lubang tersebut terisi air dan membentuk sebuah danau.

Sumatera Barat serta Kawah gunung Kelud.

Tektono-Vulkanik

danau yang terjadi akibat proses gabungan antara proses vulkanik dengan proses tektonik. Ketika gunung berapi meletus, sebagian tanah/batuan yang menutupi gunung patah dan merosot membentuk cekungan. Selanjutnya cekungan tersebut terisi air dan terbentuklah danau.

danau Toba di Sumatera Utara

Karst

danau yang terdapat di daerah berbatu kapur. Danau jenis ini terjadi akibat adanya erosi atau pelarutan batu kapur. Bekas erosi membentuk cekungan dan cekungan terisi air sehingga terbentuklah danau.

Doline, Uvala

Glasial

danau yang terjadi karena adanya erosigletser. Pencairan es akibat erosi mengisi cekungan-cekungan yang dilewati sehingga terbentuk danau.

terdapat di perbatasan antara Amerika dengan Kanada yaitu danau Superior, danau Michigan dan danau Ontario.

Waduk atau Bendungan

danau yang sengaja dibuat oleh manusia. Pembuatan waduk biasanya berkaitan dengan kepentingan pengadaan listrik tenaga air, perikanan, pertanian dan rekreasi.

Saguling, Cirata dan Jatiluhur, Darma di Jawa Barat,

3). Rawa

Rawa atau paya-paya adalah daerah rendah yang selalu tergenang air. Air yang menggenangi rawa bisa berupa air hujan, air sungai maupun dari sumber mata air tanah.

Ada dua jenis rawa yaitu:

1) Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian, dan 2) Rawa yang airnya selalu mengalami pergantian.

Rawa jenis pertama tidak memiliki pintu pelepasan air sehingga airnya selalu tergenang. Sedangkan rawa jenis kedua memiliki pintu pelepasan air sehingga airnya berganti.

Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Airnya asam atau payau, berwarna merah, kurang bagus untuk mengairi tanaman dan tidak dapat dijadikan air minum. Kadar keasaman air (pH) mencapai 4,5.

2) Karena airnya asam, maka tidak banyak organisme (hewan maupun tumbuhtumbuhan) yang hidup.

3) Pada bagian dasar rawa umumnya tertutup gambut yang tebal

Sedangkan rawa yang airnya mengalami pergantian memiliki ciri-ciri yang sebaliknya yaitu:

1) Airnya tidak terlalu asam.

2) Banyak organisme yang hidup seperti cacing tanah, ikan serta tumbuh-tumbuhan rawa seperti eceng gondok, pohon rumbia dan lain-lain.

3) Dapat diolah menjadi lahan pertanian. Manfaat rawa bagi manusia, antara lain :

1) Tumbuhan rawa seperti eceng gondok dapat dijadikan bahan baku pembuatan biogas dan barang-barang kerajinan anyaman seperti tas, dompet, hiasan dinding dan lain-lain,

2) Dapat dijadikan daerah pertanian pasang surut, 3) Sebagai lahan untuk usaha perikanan darat, dan 4) Dapat dikembangkan menjadi daerah wisata. Sungai


(39)

Sungai adalah bagian permukaan bumi yang letaknya lebih rendah dari tanah di sekitarnya dan menjadi tempat mengalirnya air tawar menuju ke laut, danau, rawa atau ke sungai yang lain.

Berdasarkan sumber airnya sungai dibedakan menjadi tiga macam yaitu: sungai hujan, sungai gletser dan sungai campuran.

Jenis Sungai Penjelasan Contoh

Sungai Hujan Sungai yang airnya berasal dari airhujan atau sumber mata air. Sebagian besar sungai-sungaiyang ada di Indonesia

Sungai Gletser, sungai yang airnya berasal daripencairan es.

Sungai Gangga di India (yang berhulu di Peg.Himalaya) dan hulu sungai Phein di Jerman (yang berhulu di Pegunungan Alpen)

Sungai Campuran

sungai yang airnya berasal dari pencairan es(gletser), dari hujan, dan dari sumber mata air.

sungai Digul dan sungai Mamberamo di Papua (Irian Jaya).

Berdasarkan debit airnya (volume airnya), sungai dibedakan menjadi 4 macam yaitu sungai permanen, sungai periodik, sungai episodik, dan sungai ephemeral.

Jenis Sungai Penjelasan Contoh

Sungai

Permanen sungai yang debit airnya sepanjangtahun relatif tetap

sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam di Kalimantan. Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri di Sumatera.

Sungai Periodik sungai yang pada waktu musimhujan airnya banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya kecil.

sungai Bengawan Solo, dan sungai Opak di Jawa Tengah. Sungai Progo dan sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta serta sungai Brantas di Jawa Timur.

Sungai Episodik sungai yang pada musim kemarauairnya kering dan pada musim

hujan airnya banyak. Sungai Kalada di pulau Sumba

Sungai Ephemeral

sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim hujan sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.

Berdasarkan arah alirannya, sungai dibedakan menjadi 5 jenis yaitu sungai konsekuen, sungai subsekuen, sungai obsekuen, sungai resekuen dan sungai insekuen.

Jenis Sungai Penjelasan

Sungai Konsekuen sungai yang airnya mengalir mengikuti arah lereng awal Sungai Subsekuen

atau strike valley sungai yang aliran airnya mengikuti strike batuan

Sungai Obsekuen sungai yang aliran airnya berlawanan arah dengan sungaikonsekuen atau berlawanan arah dengan kemiringan lapisan batuan serta bermuara di sungai subsekuen

Sungai Resekuen sungai yang airnya mengalir mengikuti arah kemiringanlapisan batuan dan bermuara di sungai subsekuen. Sungai Insekuen sungai yang mengalir tanpa dikontrol oleh litologi maupunstruktur geologi.

Berdasarkan struktur geologinya sungai dibedakan menjadi dua yaitu sungai anteseden dan sungai sungai superposed.


(1)

“arus

kompensasi”

sehingga segera tempat ini diisi oleh aliran air laut baru yang membentuk arus. Contohnya adalah Arus Sungsang Khatulistiwa, yang mengalir sepanjang garis khatulistiwa ke timur dan merupakan arus panas.

b. Di Samudera Atlantik

Letak Nama Arus Penjelasan

Utara

Khatulistiwa

Arus Khatulistiwa Utara

arus panas yang mengalir menuju ke arah barat sejajar dengan garis khatulistiwa dan ditimbulkan serta didorong oleh angin pasat timur laut.

Arus Teluk Gulfstream

arus menyimpang yang segera diperkuat oleh dorongan angin besar dan merupakan arus panas. Arus khatulistiwa utara (ditambah dengan sebagian arus khatulistiwa selatan) semula masuk ke Laut Karibia terus ke Teluk Mexiko dan keluar dari teluk ini melalui Selat Florida(sebagai Arus Florida).

Arus Tanah Hijau Timur atau Arus Greenland Timur,

arus dingin yang mengalir dari laut Kutub Utara ke selatan menyusur pantai timur Tanah Hijau. Arus ini didorong oleh angin timur (yang berasal dari daerah kutub).

Arus Labrador

berasal dari laut Kutub Utara yang mengalir ke selatan menyusuri pantai timur Labrador. Arus ini didorong oleh angin timur dan merupakan arus dingin, yang pada umumnya membawa “gunung es” yang ikut dihanyutkan.

Arus Canari

arus menyimpang dan termasuk arus dingin. Arus ini merupakan lanjutan sebagian arus teluk yang mengubah arahnya setelah pengaruh daratan Spanyol dan mengalir ke arah selatan menyusur pantai barat Afrika Utara.

Selatan Khatulistiwa

Arus Khatulistiwa Selatan

arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa. Arus ini ditimbulkan atau didorong oleh angin pasat tenggara.

Arus Brazilia

lanjutan dari sebagian arus angin barat yang mengalir ke arah selatan menyusuri pantai timur Amerika Selatan (khususnya Brazilia). Arus ini termasuk arus menyimpang dan merupakan arus panas.

Arus Benguela

lanjutan dari sebagian arus angin barat, yang mengalir ke arah utara menyusuri pantai barat Afrika Selatan. Arus ini merupakan arus dingin, yang akhirnya kembali menjadi Arus Khatulistiwa Selatan.

Arus Angin Barat

lanjutan dari sebagian arus Brazilia yang mengalir menuju ke timur (pada lintang 30°- 40°LS) dan sejajar dengan garis ekuator. Arus ini didorong oleh angin barat dan merupakan arus dingin.


(2)

Letak Nama Arus Penjelasan

Utara

Khatulistiwa

Arus Musim Barat Daya

arus panas yang mengalir menuju ke timur menyusuri Laut Arab dan Teluk Benguela. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin musim barat daya. Arus ini berjalan kurang kuat sebab mendapa hambatan dari gerakan angin pasat timur laut.

Arus Musim Timur Laut

arus panas yang mengalir menuju ke barat menyusuri Teluk Benguela dan Laut Arab. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin musim timur laut.

Selatan Khatulistiwa

Arus Khatulistiwa Selatan

arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa yang nantinya pecah menjadi dua (Arus Maskarena dan Arus Agulhas setelah sampai di timur Madagaskar). Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin pasat tenggara.

Arus Maskarena dan Arus

Agulhas,

arus menyimpang dan merupakan arus panas. Arus ini juga merupakan lanjutan dari pecahan Arus Khatulistiwa Selatan. Arus Maskarena mengalir menuju ke selatan, menyusuri pantai Pulau Madagaskar Timur. Arus Agulhas juga mengalir menuju ke selatan menyusuri pantai Pulau Madagaskar Barat.

Arus Angin Barat

lanjutan dari sebagian arus angin barat, yang mengalir ke arah utara menyusur pantai barat Benua Australia. Arus ini termasuk arus menyimpang dan merupakan arus dingin yang akhirnya kembali menjadi Arus Khatulistiwa Selatan.

Peta Arus Laut Dunia Gelombang laut

Gelombang laut atau ombak merupakan gerakan air laut yang paling umum dan mudah kita amati. Helmholts menerangkan prinsip dasar terjadinya gelombang laut sebagai berikut :

“Jika ada dua massa benda yang berbeda kerapatannya (densitasnya) bergesekan satu sama lain, maka pada bidang gerakannya akan terbentuk gelombang”.

Gelombang terjadi karena beberapa sebab, antara lain:

a. Karena angin. Gelombang terjadi karena adanya gesekan angin di permukaan, oleh karena itu arah gelombang sesuai dengan arah angin.

b. Karena menabrak pantai. Gelombang yang sampai ke pantai akan terjadib hempasan dan pecah. Air yang pacah itu akan terjadi arus balik dan membentuk gelombang, oleh karena itu arahnya akan berlawanan dengan arah datangnya gelombang

c. Karena gempa bumi. Gelombang laut terjadi karena adanya gempa di dasar laut. Gempa terjadi karena adanya gunung laut yang meletus atau adanya getaran/pergeseran kulit bumi di dasar laut.


(3)

Gerakan

permukaan Penjelasan

Gerak osilasi

gerak gelombang akibat molekul air bergerak melingkar. Gerak osilasi biasanya terjadi di laut lepas, yaitu pada bagian laut dalam. Adanya gelombang dibangkitkan oleh kecepatan angin, lamanya angin bertiup, luas daerah yang ditiup angin (fetch), dan kedalaman laut. Gelombang ini memiliki tinggi dan lembah gelombang. Puncak gelombang akan pecah di dekat pantai yang disebut breaker atau gelora.

Gerak translasi

gelombang osilasi yang telah pecah lalu seperti memburu garis pantai, bergerak searah dengan gerak gelombang tanpa diimbangi gerakan mundur. Gelombang ini tidak memiliki puncak dan lembah yang kemucian dikenal dengan istilah surf. Gelombang ini dimanfaatkan untuk olah raga surfing.

Gerak swash dan back swash

berbentuk gelombang telah menyentuh garis pantai. Kedatangan gelombang disebut swash, sedangkan ketika kembali disebut back swash

Pasang Surut (Ocean Tide)

Pasang naik dan pasang surut merupakan bentuk gerakan air laut yang terjadi karena pengaruh gaya tarik bulan dan matahari terhadap bumi. Hal ini didasarkan pada hukum Newton yang berbunyi:

Dua benda akan terjadi saling tarik menarik dengan kekuatan yang berbanding terbalik dengan pangkat dua jaraknya.

Berdasarkan hukum tersebut berarti makin besar/jauh jaraknya makin kecil daya tariknya. Karena jarak dari bumi ke matahari lebih jauh dari pada ke jarak bulan, maka pasang surut permukaan air laut lebih banyak dipengaruhi oleh bulan.

Ada dua macam pasang surut.

1) Pasang Purnama, ialah peristiwa terjadinya pasang naik dan pasang surut tertinggi (besar). Pasang besar terjadi pada tanggal 1 (berdasarkan kalender bulan) dan pada tanggal 14 (saat bulan purnama).

2) Pasang Perbani, ialah peristiwa terjadinya pasang naik dan pasang surut terendah (kecil). Pasang kecil terjadi pada tanggal 7 dan 21 kalender bulan. Pada kedua tanggal tersebut posisi Matahari - bulan - B u m i membentuk sudut 900. Gaya tarik Bulan dan

Matahari terhadap Bumi berlawanan arah sehingga kekuatannya menjadi berkurang (saling melemahkan) dan terjadilah pasang terendah (rendah).

Terjadinya peristiwa pasang surut permukaan air laut sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, antara lain: untuk kepentingan penelitian, usaha pertambakan, kepentingan militer misalnya untuk mengatur pendaratan pasukan katak, sumber energi listrik, usaha pertanian lahan pasang surut.

B. Kualitas Air Laut

Air Laut dipermukaan bumi dapat dibedakan antara wilayah laut yang satu dengan wilayah laut yang lain. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari suhu, kecerahan, dan salinitas.

1. Suhu air laut

Keadaan suhu perairan laut banyak ditentukan oleh penyinaran matahari yang disebut proses insolation. Pemanasan di daerah tropik/khatulistiwa akan berbeda dengan hasil pemanasan di daerah lintang tengah atau kutub. Oleh karena bentuk bumi bulat, di daerah tropis sinar matahari jatuh hampir tegak lurus, sedangkan di daerah kutub umumnya menerima sinar matahari dengan sinar yang condong. Sinar jatuh condong bidang jatuhnya akan lebih luas dari pada sinar jatuh tegak. Selain oleh kemiringan sinar jatuh, di daerah kutub banyak sinar dipantulkan kembali ke atmosfer sehingga semakin menambah dingin keadaan suhu di daerah kutub.


(4)

Namun walaupun di daerah tropis lebih panas dari kutub, daerah tropis memiliki suhu air lebih rendah dibandingkan suhu air laut di daerah subtropis. Hal ini karena faktor keawanan yang menutupi di daerah tropis banyak awan yang menutupi dibandingkan dengan di daerah subtropik. Awan banyak menyerap sinar datang dan menimbulkan nilai kelembaban udara yang tinggi. Adapun di daerah subtropik, insolation yang tinggi tidak diikuti oleh kelembaban dan keawanan sehingga di daerah ini lebih panas.

Berdasarkan kedalamannya, sinar matahari banyak diserap oleh lapisan permukaan laut hingga kedalaman antara 200 – 1000 meter suhu turun secara drastis, dan pada daerah yang terdalam bisa mencapai suhu kurang dari 2°C.

Pola suhu di perairan laut pada umumnya: a. Makin ke kutub makin dingin.

Pada permukaan samudera, umumnya dari khatulistiwa berangsur-angsur dingin sampai ke laut-laut kutub, di khatulistiwa ± 28° C, pada laut-laut kutub antara 0° sampai 2° C.

b. Makin ke bawah makin dingin

Panas matahari hanya berpengaruh di lapisan atas saja. Di dasar samudera rata-rata 2° C (juga di dasar samudera daerah tropik). Sebab yang utama adalah karena air dingin yang berasal dari daerah kutub mengalir kearah khatulistiwa.

2. Kecerahan Air Laut

Kecerahan air laut ditentukan oleh kekeruhan air laut itu sendiri dari kandungan sedimen yang dibawa oleh aliran sungai. Pada laut yang keruh, radiasi sinar matahari yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis tumbuhan laut akan kurang dibandingkan dengan air laut jernih. Air laut juga menampakan warna yang berbeda-beda tergantung pada zatzat organik maupun anorganik yang ada.

Ada beberapa warna-warna air laut karena beberapa sebab: Warna

air laut Penyebab

Biru sinar matahari yang bergelombang pendek (sinar biru) dipantulkan lebihbanyak dari pada sinar lain. Kuning dasarnya terdapat lumpur kuning, misalnya sungai kuning di Cina.

Hijau adanya lumpur yang diendapkan dekat pantai yang memantulkan warna hijaudan juga karena adanya planton-planton dalam jumlah besar. Merah banyaknya binatang-binatang kecil berwarna merah atau ganggangmerah yang terapung-apung. Ungu adanya organisme kecil yang mengeluarkan sinar fosfor seperti di lautambon. Hitam di dasarnya terdapat lumpur hitam seperti di laut hitam

Putih permukaannya selalu tertutup es seperti di laut kutub utara dan selatan. 3. Salinitas Air Laut

Salinitas atau kadar garam ialah banyaknya garam-garaman (dalam gram) yang terdapat dalam 1 Kg (1000 gr) air laut, yang dinyatakan dengan ‰ atau perseribu.

Salinitas umumnya stabil, walaupun di beberapa tempat terjadi fluktuasi. Laut Mediterania dan Laut Merah dapat mencapai 39 ‰ – 40 ‰ yang disebabkan banyak penguapan, sebaliknya dapat turut dengan drastis jika turun hujan.

Tinggi rendahnya kadar garam (salinitas) sangat tergantung kepada faktor-faktor berikut :

a. Penguapan, makin besar tingkat penguapan air laut di suatu wilayah, maka salinitasnya tinggi.

b. Curah hujan, makin besar/banyak curah hujan di suatu wilayah laut maka salinitas air laut itu akan rendah dan sebaliknya makin sedikit/kecil curah hujan yang turun salinitas akan tinggi.

c. Banyak sedikitnya sungai yang bermuara di laut tersebut, makin banyak sungai yang bermuara ke laut tersebut maka salinitas laut tersebut akan rendah. Organisme Laut

Banyak organism yang terdapat di laut, organisme laut dibagi dalam jenis-jenis Plankton, Nekton dan Bentos.


(5)

Organisme

Laut Penjelasan

Plankton

Plankton terdiri dari dua jenis yaitu fitoplankton (golongan tumbuh-tumbuhan) danzooplankton (golongan hewan).

Fitoplankton, adalah tumbuh-tumbuhan air yang berukuran kecil, ia melayanglayang di air merupakan organisme laut yang menjadi makanan utama bagi ikan-ikan laut berukuran sedang dan kecil. Ia mampu memproduksi makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Contoh plankton ini yaitu Alga merah banyak terdapat di Laut Merah, Alga biru banyak terdapat di Laut Tropik, Dinophysis, Navicula dan lain-lain.

Zooplankton, adalah sebuah koloni (kelompok) yang terdiri dari berbagai-jenis hewan kecil yang sangat banyak jumlahnya. Contoh zooplankton misalnya Copepoda, Tomopteris, Arrow Wori, Jelly Fish (ubur-ubur) dan Crustace.

Di samping menjadi makanan utama ikan, tumpukan bangkai plankton di laut dangkal juga merupakan bahan dasar bagi terbentuknya mineral laut seperti gas dan minyak bumi setelah mengalami proses panjang dalam jangka waktu ribuan bahkan jutaan tahun.

Nekton

Nekton adalah hewan-hewan laut yang dapat bergerak sendiri ke sana ke mari seperti ikan-ikan laut, reptil laut, mamalia laut, cumi-cumi dan lain-lain.

Bentos

Bentos adalah organisme yang hidup di dasar laut baik yang menempel pada pasir maupun lumpur. Bentos dibedakan menjadi dua jenis, yaitu

1) Bentos sesil adalah organisme dasar laut yang tidak bergerak contoh terumbu karang, koral, dll,

2) Bentos vagile adalah organisme dasar laut yang bergerakBeberapa contoh kerang, bulu babi, bintang laut, cambuk laut dan lain-lain.

Pembagian wilayah perairan laut di Indonesia

Ada tiga hal yang akan dikupas dalam masalah ini yaitu Batas Laut Nusantara, Batas Landas kontinen dan Zona Ekonomi Eksklusive (ZEE).

Tentang batas perairan suatu negara telah disepakati oleh negara-negara yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sesuai dengan hasil Konferensi Hukum Laut Internasional yang telah disepakati, Indonesia memiliki tiga batas wilayah laut yaitu Batas Laut Teritorial, Batas Landas Kontinen dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).

Wilayah Laut Penjelasan

Batas Laut Teritorial

Laut Nusantara merupakan laut yang berada di antara pulau-pulau yang dibatasi oleh garis dasar pulau-pulau tersebut. Sedangkan Batas Laut Teritorial merupakan batas kedaulatan penuh negara Indonesia artinya negara-negara lain tidak diperbolehkan memasuki wilayah ini tanpa izin negara kita. Namun demikian Indonesia juga menyediakan jalur pelayaran sebagai prasarana lalu lintas damai. Di jalur ini Indonesia mempunyai hak penuh untuk memanfaatkan sumberdaya yang terkandung di dalamnya.

Batas Laut Teritorial ini ditarik sejauh 12 mil laut dari garis pantai yang terjauh menjorok ke laut (1 mil laut = 1,852 km). Batas Landas

Kontinen

menentukan apakah dasar laut merupakan kelanjutan dari suatu benua, biasanya dilihat dari struktur batuan pembentuknya (kondisi geologi). Yang paling mudah diamati, landas kontinen memiliki kedalaman tidak boleh lebih dari 150 meter.

Sedangkan Batas Landas Kontinen merupakan batas dasar laut yang sumberdaya alamnya dapat dikelola oleh negara yang


(6)

bersangkutan. Batas Landas Kontinen diukur dari garis dasar ke arah luar paling jauh 200 mil laut.

Jika terdapat 2 negara yang berdampingan dalam satu landas kontinen dengan jarak yang kurang dari 200 mil, maka untuk menentukan batas landas kontinen bagi kedua negara tersebut dilakukan dengan cara membagi dua wilayah tersebut yang sama jauhnya dari garis pantai masing-masing.

Negara kita terletak pada 2 landas kontinen (landas kontinen Asia di bagian barat dan landas kontinen Australia di bagian timur), maka baik batas Indonesia dengan Malaysia dan Thailand (di bagian barat) serta Indonesia dengan Australia (di bagian timur) keduanya menggunakan Batas Landas Kontinen. Batas Landas Kontinen Indonesia dengan Malaysia dan Thailand di selat Malaka, Batas Landas Kontinen Indonesia dengan Australia di selat Arafuru. Indonesia memiliki hak penuh untuk mengelola sumber alam yang terkandung di dasar laut yang masih dalam wilayah Batas Landas Kontinen dengan tetap menghormati dan tanpa mengganggu jalur lalu lintas pelayaran damai.

Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)

Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) adalah daerah-daerah yang berbatasan dengan laut bebas seperti sebelah selatan pulau Jawa dan sebelah barat pulau Sumatera yang berbatasan dengan Samudera Hindia atau Maluku Utara yang berbatasan dengan Samudera Pasifik.

ZEE diukur sejauh 200 mil laut dari garis pantai yang paling jauh menjorok ke laut (garis dasar). Di wilayah ini Indonesia memiliki hak dan kesempatan yang pertama untuk mengelola sumber daya alam yang terdapat di dalamnya dengan tanpa mengganggu jalur lalu lintas damai yang terdapat di wilayah tersebut.

Di luar ZEE adalah laut bebas yang siapapun boleh memanfaatkannya sepanjang ia mampu.