PENGARUH PENGGUNAAN METODE MIND MAP TERHADAP KEMAMPUAN INTERPRETASI DAN ANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA DI SD KANISIUS DEMANGAN BARU I YOGYAKARTA

  INTERPRETASI DAN ANALISIS

PADA MATA PELAJARAN IPA

DI SD KANISIUS DEMANGAN BARU I YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  Oleh: Karolina Restu Yuniarti

  101134179

  SKRIPSI

  SKRIPSI HALAMAN PERSEMBAHAN Karya sederhana ini kupersembahkan kepada :

  1. Tuhan Yesus kristus dan Bunda Maria yang selalu menyertaiku

  2. Almamaterku Universitas Sanata Dharma

  3. Orang tuaku yang senantiasa membimbing, dan tidak pernah berhenti memberikan dukungan kepada saya sampai saat ini.

  4. Sahabat-sahabat dan teman-teman yang telah mendukung dan memotivasi.

  

MOTTO

“Bermimpilah yang sebesar-besarnya, tapi bersegeralah untuk

mengerjakan sekecil- kecilnya kebaikan yang terdekat.”

  ( Mario Teguh)

  

“ Hidup adalah tantangan, jangan dengarkan omongan orang,

yang penting kerja, kerja dan kerja. Kerja akan menghasilkan

sesuatu, sementara omongan hanya menghasilkan alasan.”

  ( Ir. Joko Widodo) Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 10 Juni 2014 Penulis

  Karolina Restu Yuniarti

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama :Karolina Restu Yuniarti NIM : 101134179

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  

PENGARUH PENGGUNAAN METODE MIND MAP

TERHADAP KEMAMPUAN

  INTERPRETASI DAN ANALISIS

PADA MATA PELAJARAN IPA

DI SD KANISIUS DEMANGAN BARU I YOGYAKARTA

  Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 10 Juni 2014 Yang menyatakan, Karolina Restu Yuniarti

  

ABSTRAK

Yuniarti, Karolina Restu. (2014). Pengaruh penggunaan metode mind map

kemampuan interpretasi dan analisis pada mata pelajaran IPA di SD Kanisius Demangan Baru I Yogyakarta.Skripsi.Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.

  Kata kunci : metode mind map, kemampuan interpretasi, kemampuan analisis, mata

  pelajaran IPA Latar belakang penelitian ini ingin menguji cobakan metode inovatif mind

map yang memiliki pengaruh terhadap kemampuan interpretasi dan analisis.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode mind map pada mata

  pelajaran IPA tentang materi pesawat sederhana pada siswa kelas V SDK Demangan Baru I Yogyakarta pada tahun ajaran 2013/2014. Penelitian yang dilakuka n menggunakan jenis penelitian kuasi eksperimental tipe non-equivalent control design. Sampel penelitian ini adalah kelas VA sebagai kelompok eksperimen berjumlah 29 siswa dan kelas VC sebagai kelompok kontrol berjumlah 29 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mind map berpengaruh terhadap kemampuan interpretasi. Pada kelompok eksperimen didapat harga sig.(2-tailed) sebesar 0,004 (atau p < 0,05) diperoleh M = 1,15, SD = 0,82, SE = 0,15 dengan efek perlakuan sebesar 61% dengan koefisisen korelasi r = 0,78 yang termasuk kategori efek besar. Sedangkan pada kemampuan analisis pada kelompok eksperimen didapat harga sig. (2-tailed) yaitu 0,046 (atau p < 0,05) diperoleh M = 1,23, SD = 0,61, SE =

  

0,11 dengan efek perlakuan sebesar 80% dengan koefisisen korelasi dari r = 0,89

  yang termasuk kategori efek besar. Dengan kata lain penggunaan metode mind map berpengaruh terhadap kemampuan interpretasi dan analisis.

  

ABSTRACT

Yuniarti, Karolina Restu. (2014). The effect of using mind map method on

student’s ability of interpretation and analysis on Science in SD Kanisius Demangan Baru I Yogyakarta. Thesis.Yogyakarta: Elementary Teacher Education Study Program, Sanata Dharma University.

  Keywords : mind map method, interpretation ability, analysis ability, science The background this study piloted innovative methods of mind want to a

folder that has an impact on the ability of interpretation and analysis. This research

aims to know the influence of method of mind maps on subjects about the material

plane simple IPA on grade V SDK Demangan Baru I Yogyakarta on the school year

2013/2014. Research conducted using this type of quasi experimental research of

non-equivalent control type design. The sample of this research was a class VA as a

group experiment amounted to 29 students and classrooms VC as a control group of

29 students.

  The results showed that the mind map to the ability of interpretation and

analysis. On the experimental group obtained price sig (2-tailed) of 0,004 ( p< 0.05)

obtained M = 1.15, SD = 0.82, SE = 0.15 with a treatment effect of 61% with

koefisisen correlation r = 0.78, which included large effects category. While the

analysis capabilities on the experimental group obtained price sig (2-tailed) namely

0.046 ( 0,05< p) obtained M = 1.23, SD = 0,61, SE = 0.11 with the effect of

treatment of 80% with koefisisen correlation of r = 0,89 belonging to the category of

large effect. In other words the use of methods of mind maps to the ability of

interpretation and analysis.

  Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat, kasih, pernyetaan dan setiaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH PENGGUNAAN METODE MIND MAP TERHADAP KEMAMPUAN INTERPRETASI DAN ANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA DI SD KANISIUS DEM

ANGAN BARU I YOGYAKARTA”. Penyusunan skripsi ini sebagai salah satu syarat kelulusan dalam memperoleh gelas Sarjana Pendidikan

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan selesai dengan baik tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Rohandi, Ph.D., selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

  2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A., selaku Ketua Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan dosen pembimbing I yang telah membimbing, membantu dengan sabar dan memotivasi penulis sehingga karya ilmiah ini dapat selesai.

  3. Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, S.Si.,M.T., M.Sc., selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing, membantu dengan sabar dan memotivasi penulis sehingga karaya ilmiah ini dapat selesai.

  4. E. Catur Rismiati,S.Pd.,M.A.,Ed.D., selaku dosen penguji III yang telah memberikan saran dalam penyempurnaan skripsi.

  5. Y. Hariyanta, S.Pd selaku kepala SDK Demangan Baru I Yogyakarta yang telah memberikan ijin dalam melakukan penelitian.

  6. Albertus Hartoyo, selaku guru mitra SD penelitian yang sudah banyak membantu sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar.

  7. Siswa-siswa kelas VA dan VC SDK Demangan Baru I Yogyakarta, yang bersedia menjadi subyek penelitian

  8. Bapak dan ibu terkasih, yang senantiasa selalu setia dalam doa, memberi dukungan yang luar biasa kepada penulis.

  9. Sahabat-sahabatku terkasih ( Resti, Dwi, Koko, Okta, Bayu, Marsel, Tina, Cahyo, Candra, Terry, Nurul, Agnes, Anik, Patris, Mela, Ino, dan Mbak Dian) yang telah memberikan dukungan bagi penulis

  10. Teman-teman satu kelompok payung IPA yang banyak membantu dalam melaksanakan penelitian dan memberikan dukungan dalam mengerjakan karya ilmiah ini.

  11. Teman- teman kelas B PGSD’10 yang memberikan dukungan kepada penulis Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan karya ilmiah ini, oleh karena itu peneliti terbuka terhadap masukan, kritikan dari semua pihak yang membaca.Peneliti juga berharap semoga karya ilmia h ini berguna semua pihak yang membacanya.

  Penulis

  

DAFTAR ISI

   HALAMAN PERSETUJUA HALAMAN

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Pengambilan Data Kelompok Eksperimen .................

  51 Tabel 4.5 Uji Besar Efek Perlakuan Interpretasi ....................................

  61 Tabel 4.12 Uji Perbandingan Skor Posttest I – Posttest II Analisis .......

  60 Tabel 4.11 Uji Besar Efek Perlakuan Analisis .......................................

  57 Tabel 4.10 Uji Kenaikan SkorPpretest-PottestI Interpretasi ..................

  56 Tabel 4.9 Uji Perbandingan Skor Pretest-Posttest I Analisis .................

  55 Tabel 4.8 Uji Perbedaan Skor Pretest Analisis .......................................

  53 Tabel 4.7 Uji Normalitas Kemampuan Analisis......................................

  52 Tabel 4.6 Uji Perbandingan Skor Posttest I – Posttest II Interpretasi ....

  47 Tabel 4.3 Uji Perbandingan Skor Pretest-Posttest I Interpretasi................ 48 Tabel 4.4 Uji Kenaikan SkorPpretest-PottestI Interpretasi..................

  26 Tabel 3.2 Jadwal Pengambilan Data Kelompok Kontrol ........................

  41 Tabel 4.2 UjiPerbedaan Skor Pretest Interpretasi ..................................

  41 Tabel 4.1Uji Normalitas Kemampuan Interpretasi.................................

  40 Tabel 3.8 Pedoman Wawancara Untuk Guru ..........................................

  29 Tabel 3.7 Pedoman Wawancara Untuk Siswa ........................................

  32 Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas ...............................................................

  30 Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas ...................................................................

  27 Tabel 3.4 Matriks Pengembangan Instrumen..........................................

  27 Tabel 3.3 Teknik Pengumpulan ..............................................................

  62

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambar Mind Map ..............................................................

  15 Gambar 2.11 Katrol Majemuk ..............................................................

  49 Gambar 4.2 Perbandingan selisih skor pretest-posttest I Anlisis ............

  37 Gambar 4.1 Perbandingan selisih skor pretest-posttest I Interpretasi ....

  37 Gambar 3.5 Rumus uji besar efek perlakuan data tidak normal .............

  28 Gambar 3.4 Rumus uji besar efek perlakuan data normal ......................

  24 Gambar 3.2 Varibel Penelitian ................................................................

  21 Gambar 3.1 Desain Penelitian .................................................................

  16 Gambar 2.13 Literatur Map ....................................................................

  16 Gambar 2.12 Roda Berposos...................................................................

  15 Gambar 2.10 Katrol Bebas .....................................................................

  10 Gambar 2.2Prinsip Kerja Pengungkit Golongan I ..................................

  14 Gambar 2.9 Katrol Tetap.........................................................................

  14 Gambar 2.8 Alat-alat Bidang Miring ......................................................

  ...........................................

  14 Gambar 2.7 Alat-alat Pengungkit Golongan III

  12 Gambar 2.6 Prinsip Kerja Pengungkit Golongan III ...............................

  12 Gambar 2.5 Alat-alat Pengungkit Golongan II .......................................

  12 Gambar 2.4 Kerja Pengungkit Golongan II ............................................

  12 Gambar 2.3 Alat-alat Pengungkit Golongan I.........................................

  58

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 3.1 Silabus dan RPP Kelas Eksperimen .................................

  76 Lampiran 3.2 Silabus dan RPP Kelas Kontrol ........................................

  95 Lampiran 3.3 Rubrik Penilaian ............................................................... 113 Lampiran 3.4 Tabulasi Skor Uji Validitas .............................................. 125 Lampiran 3.5 Hasil Uji Validitas ............................................................ 127 Lampiran 3.6 Hasil Uji Reliabilitas......................................................... 128 Lampiran 3.7 Resume Expert Judment ................................................... 129 Lampiran 4.1 Uji Normalitas Kemampuan Interpretasi ......................... 131 Lampiran 4.2 Uji Perbedaan SkorPretest Interpretasi........................... 132 Lampiran 4.3 Uji Selisih Skor Pretest-Posttest I Interpretasi ................ 133 Lampiran 4.4 Uji Peningkatan Pretest-Posttest Interpretasi .................. 134 Lampiran 4.5 Uji Pengaruh Skor Posttest I-Posttest II Interpretasi ....... 135 Lampiran 4.6 Uji Normalitas Kemampuan Analisis ............................... 136 Lampiran 4.7 Uji Perbedaan Skor Pretest Analisis................................ 137 Lampiran 4.8 Uji Selisih Skor Pretest-Posttest I Analisis ...................... 138 Lampiran 4.9 Uji Peningkatan Pretest-Posttest Analisis ........................ 139 Lampiran 4.10Uji Pengaruh Skor Posttest I-Posttest II Analisis ............ 140 Lampiran 4.11 Soal Pretest-Posttest ....................................................... 141 Lampiran 4.12 Tabulasi Skor Posttest Kelompok Eksperimen .............. 146 Lampiran 4.13 Tabulasi Skor Posttest I Kelompok Eksperimen ............ 147 Lampiran 4.14 Tabulasi Skor Posttest II Kelompok Eksperimen........... 148 Lampiran 4.15 Tabulasi Skor Pretest Kelompok Kontrol ...................... 149 Lampiran 4.16 Tabulasi Skor Posttest I Kelompok Kontrol................... 150 Lampiran 4.17 Tabulasi Skor Posttest II Kelompok Kontrol ................. 151 Lampiran 4.18 Foto-Foto Penelitian ....................................................... 152 Lampiran 4.19 Hasil Pembuatan Mind Map ........................................... 153 Lampiran 4.20 Surat Ijin Penelitian ........................................................ 154 Lampiran 4.21 Curriculum Vitae ............................................................ 156

  

DAFTAR GRAFIK

  Grafik 4.1 Peningkatan Skor Pretest –Posttest I Interpretasi ..................

  50 Grafik 4.2 Pengaruh Perlakuan Pada Kemampuan Interpretasi ............

  53 Grafik 4.3 Peningkatan Skor Pretest –Posttest I Analisis ........................

  59 Grafik 4.4 Pengaruh Perlakuan Pada Kemampuan Analisis ...................

  62

  1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah dasar merupakan jenjang pendidikan formal. Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan yang layak dalam kehidupannya. Pendidikan sangatlah penting bagi keberlanjutan hidup manusia di era globalisasai ini. Di tempat inilah anak mulai dibekali dengan beragam kegiatan pengembangan kemampuan baca, tulis, hitung, mental, sosial dan spiritual (Susanto, 2013: 76). Tidak hanya itu juga saat pembelajaran berlangsung di kelas, siswa mendapatkan banyak mata pelajaran yang diterimanya. Salah satunya adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang merupakan mata pelajaran wajib di sekolah. Menurut Winaputra dalam (Samatowa, 2010: 3) mengemukakan bahwa IPA tidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan tentang benda atau mahkluk hidup, tetapi memerlukan kerja, cara berpikir, dan cara memecahkan masalah.

  Dari pembelajaran IPA tersebut siswa dapat mengetahui atau mengenal gejala- gejala alam yang ada disekitar kita. Tetapi pada saat pembelajaran berlangsung yang dilakukan di dalam kelas terkadang guru cenderung masih melakukan ceramah atau mencatat sehingga membuat siswa merasa bosan dan menjadi pasif. Seharusnya ketika pembelajaran di kelas, guru juga menggunakan metode inovatif yang dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran serta dapat mendorong siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Proses pembelajaran hendaknya diterapkan prinsip pembelajaran yang menyenangkan serta berdasarkan pengalaman langsung, mengingat usia siswa Sekolah Dasar menurut Piaget (dalam Suparno, 2001: 24) termasuk pada tahap operasional konkret karena usia siswa Sekolah Dasar antara 7-11 tahun. Karena kegiatan pembelajaran yang dilakukan yang tidak menyenangkan atau membosankan itu sendiri dapat mempengaruhi hasil belajar atau prestasi siswa.

  Salah satu masalah yang dihadapi pemerintah Indonesia saat ini adalah kualitas pendidikan di Indonesia yang masih rendah. Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia ini dibuktikan dengan Indonesia masih mendapatkan peringkat di bawah dibandingkan dengan negara- negara lain (PISA, 2009: 10). Padahal pemerintah sudah mengeluarkan berbagai kebijakan politik terkait sertifikasi dan pemenuhan tunjangan guru yang tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap perbaikan mutu pembelajaran bahkan kualitas pendidikan di Indonesia masih rendah. Data dari (World Bank, 2012: 5) menyebutkan bahwa anggaran yang dikeluarkan pemerintah Indonesia paling banyak untuk gaji guru dan profesional. Dengan memberikan gaji yang besar, bukan berarti kualitas pembelajaran akan meningkat. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, seharusnya pemerintah meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan memberikan pelatihan atau seminartentang metode pembelajaran inovatif yang bisa diterapkan langsung ketika pembelajaran di dalam kelas, karena dalam hal ini guru terlibat langsung dengan siswa.

  Saat ini banyak sekali metode-metode pembelajaran inovatif yang dapat diterapkan ketika pembelajaran di dalam kelas. Meskipun banyak metode pembelajaran yang sudah ada, tetapi guru masih saja menggunakan tutur kataatau mencatat ketika menjelaskan di kelas. Jika guru hanya menggunakan tutur kata ataumencatat saja maka akan membuat siswa merasa bosan dan menjadi pasif. Untuk itu dalam proses pembelajaran di kelas guru seharusnya mengunakan metode inovatif yang sesuai untuk diterapkan. Maka diperlukan inovasi- inovasi baru yang perlu diuji cobakan untuk mengetahui metode inovatif pembelajaran yang digunakan efektif untuk meningkatkan pembelajaran. Selain guru menggunakan metode pembelajaran inovatif, guru juga harus meningkatkan kualitas pembelajaran, yaitu dengan mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. Menurut (Susanto, 2013: 121) berpikir kritis adalah suatu kegiatan melalui ide yang berhubungan dengan konsep yang diberikan atau masalah yang dipaparkan.

  Pembelajaran di dalam kelas hendaknya guru juga memvariasi dengan menggunakan menggunakan metode inovatif yang diterapkan di kelas pada saat pembelajaran. Dalam penelitian ini akan menguji cobakan salah satu metode yang dapat digunakan yaitu metode mind map. Menurut (Buzan, 2008: 12) mind map adalah sistem penyimpanan, penarikan data, dan akses yang luar biasa untuk perpustakaan raksasa, yang sebenarnya ada dalam otak yang me nakjubkan. Mind map juga akan membantu siswa dalam membaca, mengingat, dan mempelajari materi yang akan dipelajari. Selain itu mind map juga dapat mendorong siswa untuk mengingat dan memahami materi yang telah dipelajari karena siswa membuat sendiri gambar-gambar mind map tersebut dengan menggunakan gambar-gambar dan warna yang sesuai.Mind map juga akan membantu siswa dalam membaca, mengingat, dan mempelajari materi yang akan dipelajari. Untuk itu dalam pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) dengan mengunakan metode pembelajaran inovatif mind map diperlukan kemampuan berpikir kritis yang dapat membantu siswa dalam menjelaskan data-data yang disertai dengan gambar. Penggunaan mind map ini diharapkan dapat mengembangkan pada kemampuan berpikir kritis siswa yaitu

  intepretasi dan analisis.

  Penelitian ini dibatasi pada pengaruh penggunaan mind map terhadap kemampuan interpretasi dan analisis pada mata pelajaran IPA di SD Kanisius Demangan Baru I Yogyakarta pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Peneliti mengambil SDKanisus Demangan Baru I yang beralamat di Jl. Demangan Baru No. 2, Depok, Sleman, Yogyakarta.Kemampuan interpretasi dan analisis diukur dari hasil pretest dan posttest siswa. Kelas yang dipakai dalam penelitian ini adalah kelas

  VA dengan jumlah siswa 29 orang sebagai kelompok eksperimen dan kelas VC dengan jumlah siswa 29 orang sebagai kelompok kontrol. Standar kompetensi yang digunakan adalah 5.Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. Kompetensi dasar yang akan diteliti yaitu 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat.

  1.2 Rumusan Masalah

  1. Apakah pengunaan metode mind map berpengaruh terhadap kemampuan

  interpretasi siswa pada mata pelajaran IPA di kelas V SDK Demangan Bar u I

  Yogyakarta pada semester genap tahun ajaran 2013/2014?

  2. Apakah pengunaan metode mind map berpengaruh terhadap kemampuan

  analisis siswa pada mata pelajaran IPA di kelas V SDK Demangan Baru I

  Yogyakarta pada semester genap tahun ajaran 2013/2014?

  1.3 Tujuan Penelitian

  1. Mengetahui pengaruh pengunaan metode mind map terhadap kemampuan

  interpretasi siswa pada mata pelajaran IPA di kelas V SDK Demangan Baru I Yogyakarta pada semester genap tahun ajaran 2013/2014.

  2. Mengetahui pengaruh pengunaan metode mind map terhadap kemampuan

  analisis siswa pada mata pelajaran IPA di kelas V SDK Demangan Baru I Yogyakarta pada semester genap tahun ajaran 2013/2014.

  1.4 Manfaat Penelitian

  1. Bagi Guru Guru mendapatkan pengalaman baru menerapkan pembelajaran menggunakan metode mind map, menambah wawasan guru mengenai metode mind map dengan begitu guru diharapkan dapat menerapkan untuk pelajaran atau materi pokok yang lain.

  2. Bagi Siswa Siswa mendapatkan pengalaman baru dengan belajar dengan menggunakan mind map .

  3. Bagi Peneliti Peneliti mendapatkan pengalaman baru dalam menerapakan metode mind

  map dalam pembelajaran IPA. Kelak dapat menjadi bekal peneliti ketika menjadi guru dan dapat diterapkan pada saat mengajar.

  1.5 Definisi Operasional

  1. Metode pembelajaran adalah suatu yang dipakai guru dalam proses pembelajaran di kelas untuk mengaktifkan siswa

  2. Mind Map adalah metode atau cara yang digunakan untuk menyimpan informasi berupa gambar dengan garis-garis warna warni sehingga mudah diingat.

  3. Kemampuan Berpikir kritis adalah kemampuan berpikir kritis yang terdiri dari enam elemen, yaitu interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, ekplanasi, dan regulasi diri.

  4. Kemampuan Interpretasi adalah kemampuan menjelaskan untuk memahami sesuatu meliputi situasi, pengalaman, data, dll.

  5. Kemampuan Analisis adalah kemampuan mengidentifikasi suatu masalah atau pernyataan-pernyataan yang ada.

  6. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu pengetahuan yang mempelajarisegala sesuatu yang sudah tersedia di alam baik mahkluk hidup atau benda mati yang ada disekitar kita.

  7. Pesawat Sederhana adalah alat yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia yang meliputi pengungkit, bidang miring, katrol, dan roda berporos.

  8. Siswa SD adalah siswa kelas V yang bersekolah di SD Kanisius Demangan Baru I Yogyakarta relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis. Kajian pustaka berisi teori- teori yang berkaitan dengan metode pembelajaran, kemampuan berpikir kritis, dan hakikat mata pelajaran IPA. Penelitian yang terdahulu berkaitan dengan penelitian-penelitian tentang mind map. Kerangka berpikir berisikan rumusan atau landasan berpikir dan hipotesis berisi dugaan sementara tentang jawaban suatu rumusan masalah.

  2.1 Tinjauan Pustaka

  2.1.1 Teori-teori yang mendukung

  2.1.1.1 Teori Perkembangan Anak Menurut Piaget, proses belajar sebenarnya terdiri dari tiga tahapan yakni

  

asimilasi, akomodasi, dan equilibrasi (dalam Siregar, 2011:32). Asimilasi adalah

proses pengintegrasian informasi baru ke struktur kognitif yang sudah ada.

Akomodasi adalah proses penyesuaian struktur kognitif ke dalam situasi yang baru.

  Sedangkan equilibrasi adalah penyesuaian kesinambungan antara asimilasi dan

  

akomodasi . Piaget (dalam Suparno, 2001: 24) tahap-tahap perkembangan kognitif

  seorang anak dikelompokkan menjadi empat tahap antara lain : 1) Tahap (0-2 tahun) : pada tahap ini intelegensi anak lebih didasarkan pada

  sensorimotor

  inderawi anak terhadap lingkungannya, seperti melihat, meraba, menjamah,mendengar, membau, dan lain- lain. Pada tahap (0-2 tahun) ini belum bisa berbicara dengan bahasa.Anak belum mempunyai bahasa simbol untuk mengungkapkan adanya suatu benda yang tidak berada didekatnya. 2) Tahap

  

praoperasi (2-7 tahun) : dicirikan dengan adanya fungsi semiotik, yaitu penggunaan

  simbol atau tanda untuk menyatakan atau menjelaskan suatu objek yang saat itu tidak berada bersama subjek. Secara jelas cara berpikir simbolik ini diungkapkan dengan penggunaan bahasa pada masa anak mulai berumur 2 tahun. 3) Tahap operasional

  

konkret (7-11 tahun) : tahap operasi konkret dicirikan dengan perkembangan sistem pemikiran yang didasarkan pada aturan-aturan tertentu secara logis. Anak sudah memperkembangkan operasi-operasi logis. Operasi itu bersifat reversible, artinya dapat dimengerti dalam dua arah, yaitu suatu pemikiranyang dapat dikembalikan kepada awalnya lagi. 4) Tahap operasional formal (11 tahun ke atas) : tahap operasi formal merupakan tahap terakhir dala perkembangan kognitif piaget. Ini terjadi pada umur sekitar 11 sampai 12 tahun ke atas. Pada tahap ini seorang remaja sudah dapat berpikir logis, berpikir dengan pemikiran teoritis formal berdasarkan proporsi, hipotesis, dan mengambil kesimpulan.

  Dari penggolongan perkembangan kognitif menurut Piaget diatas penggolongan anak usia SD (Sekolah Dasar) pada kelas V berada pada tahap operasional konkret yaitu usia 7 sampai 11 tahun pada usia ini anak sudah mulai dengan penggunaan aturan logis yang jelas. Anak usia Sekolah Dasar masih banyak mengalami perkembangan terutama dalam perkembangan kognitif. Semakin tinggi tingkat kognitif seseorang maka semakin teratur dan juga semakin abstrak cara berpikirnya. Karena itu, guru seharusnya memahami tahap-tahap perkembangan kognitif anak didiknya, serta memberikan isi, metode, media pembelajaran yang sesuai tersebut.

  2.1.1.2 Metode Pembelajaran Menurut Sanjaya (2006:145) keberhasilan implementasi strategi tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran, karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat implementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran. Berikut ini beberapa metode yang bisa digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran antara lain :1) Ceramah : metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok siswa. Metode ceramah merupakan metode yang sampai saat ini sering digunakan oleh setiap guru atau instrukstur.Hal ini selain disebabkan oleh beberapa pertimbangan tertentu, juga adanya faktor kebiasaan baik dari guru ataupun siswa. 2) Demonstrasi : metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi, atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan. Sebagai metode penyajian demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. 3) Diskusi : metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan.Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan keputusan tertentu secara bersama-sama. 4) Simulasi : sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu. Simulasi dapat digunakan sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat dilakukan secara langsung pada objek yang sebenarnya.

  Selain metode yang dipaparkan Sanjaya di atas, ada salah satu metode yang dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran, yaitu metode mind map. Dari penjelasan Sanjaya tersebut masih belum ada penjelasan tentang metodemind map. Untuk itu peneliti akan membahas tentang metode mind map lebih lanjut.

  2.1.1.3 Mind Map Menurut (Buzan, 2008: 12) memaparkan bahwa mind map adalah sistem penyimpanan, penarikan data, dan akses yang luar biasa untuk perpustakaan raksasa, yang sebenarnya ada dalam otak yang menakjubkan. Mind map juga akan membantu siswa dalam membaca, mengingat, dan mempelajari materi yang akan dipelajari.

  Manfaat mind map yang dapat membantu kehidupan manusia yakni, merencana, berkomunikasi, menjadikan seseorang lebih kreatif, menghemat waktu untuk berpikir, menyelesaikan masalah yang kita punya, memusatkan perhatian, menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran, mengingat dengan lebih baik, belajar lebih cepat dan efisien, melihat suatu gambar dengan keseluruhan (Buzan, 2008: 6). Mind map bersifat memetakan dari satu titik dan bercabang menyebar, tidak saling berhubungan . Bahanyang dibutuhkan dalam membuat mind map yaitu kertas kosong tak bergaris, pena dan pensil warna, otak dan imajinasi. Ada tujuh langkah dalam pembutan mind map ( Buzan, 2008: 15) antara lain : a. Memulai dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan mendatar, karena memulai dari tengah dapat memberikan kebebasan kepada otak dalam mengungkapkan diri dengan lebih bebas dan alami.

  b. Lebih baik menggunakan gambar atau foto sentral karena gambar bermakna seribu kata dan membantu tetap berfokus, membantu berkonsentrasi dan mengaktifkan otak.

  c. Menggunakan warna karena bagi otak, warna sama menariknya dengan gambar. Warna dapat menambah energi kepada pemikiran kreatif dan menyenangkan.

  d. Menghubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan menghubungkan cabang-cabang tingkat dua tiga ke tingkat satu dan dua dan seterusnya karena otak bekerja menurut asosiasi. Otak senang mengaitkan dua (tiga atau empat) hal sekaligus. Bila menghubungkan cabang-cabang, maka akan lebih mudah mengerti dan mengingat.

  e. Membuat garis hubung yang melengkung bukan garis lurus karena garis lurus akan membosankan otak.

  f. Menggunakan satu kata kunci untuk setiap garis karena kata kunci tunggal memberi lebih banyak daya dan fleksibilitas kepada mind .

  map

  g. Menggunakan gambar, karena seperti gambar sentral, setiap gambar mempunyai makna seribu kata.

  

Ga mbar 2.1Contoh Mind map

Sumber

  Berdasarkan uraian diatas dapat d isimpulkan bahwa mind map adalah memetakan dari satu titik dan bercabang menyebar, tidak saling berhubungan dengan menggunakan imajinasi . Ketika membuat mind map harus dimulai dari tengah dan kemudian menggambar cabang yang menyebar dengan mengemukakan ide- ide dan berimajinasi. Mind map sendiri adalah cara yang paling efektif dalam mengemukakan ide-ide dengan cara menggambar dan berimajinasi.

  2.1.2 Mata Pelajaran IPA

  2.1.2.1 Hakekat IPA

  IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya (Darmojo dalam Samatowa, 2010: 3).Ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa inggris yaitu natural science, artinya ilmu pengetahuan alam (IPA).Jadi ilmu pengetahuan alam (IPA) atau science itu pengertiannya dapat disebut sebagai ilmu tentang alam. Ilmu yang mempelajari peristiwa

  • –peristiwa yang terjadi di alam ini.Winaputra dalam (Samatowa, 2010: 3) mengemukakan bahwa tidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan tentang benda atau mahkluk hidup, tetapi memerlukan kerja, cara berpikir, dan cara memecahkan masalah. Jadi dari pendapat di atas peneliti menyimpulkan bahwa IPA (Ilmu
  • – Pengetahuan Alam) adalah ilmu yang mempelajari gejala- gejala alam atau peristiwa peristiwa alam yang terjadi di sekitar kita.

  Pembelajaran IPA di SD hendaknya ditujukan untuk memupuk minat dan pengembangan anak didik terhadap dunia mereka di mana mereka hidup. Untuk mencapai tujuan dan memenuhi pendidikan IPA, pendekatan yang digunakan dalam proses belajar mengajar IPA antara lain (Samatowa, 2010: 2) : a. Pendekatan Lingkungan

  b. Pendekatan Ketrampilan Proses

  c. Pendekatan Inquiry ( penyelidikan)

  d. Pendekatan Terpadu (terutama di SD)

  2.1.2.2 Tujuan Pembelajaran IPA Adapun tujuan pembelajaran sains di sekolah dasar dalam Badan

  Nasional Standar Pendidikan (BNSP) (dalam Susanto,2012: 171) dimaksudkan untuk :

  1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan- Nya.

  2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari- hari.

  3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat

  4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelediki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.

  5. Meningkatkan kesadaran untukberperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.

  6. Meningkatkan kesadaran utuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

  7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan ketarampilan IPA.

  2.1.2.3 Materi IPA Kelas V Standar Kompetensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 tentang

  “Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya” pada kompetensi dasar yang akan diteliti yaitu 5.2 “Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat

  ”. Azmiyawati (2008: 105) pesawat sederhana adalah alat-alat yang dapat memudahkan pekerjaan manusia. Pada prinsipnya pesawat sederhana terbagi menjadi empat macam, yaitu pengungkit, bidang miring, katrol, dan roda berporos.

  1. Pengungkit atau Tuas Pengungkit adalah pesawat sederhana yang paling sederhana, terdapat tiga titik yang menggunakan gaya ketika kita mengungkit suatu benda yaitu : beban (B), titik tumpu (TT), dan kuasa (K). Beban adalah berat benda, sedangkan titik tumpu merupakan tempat bertumpunya suatu gaya. Gaya yang bekerja pada tuas disebut kuasa. Berdasarkan letak beban, kuasa dan penumpunya, pengungkit dibedakan menjadi tiga golongan sebagai berikut : a. Pengungkit Golongan I

  Pada pengungkit golongan I terletak titik tumpu berada di antara beban dan kuasa. Contoh pengungkit golongan I adalah gunting, pemotong kuku, tang.

  Ga mbar 2 .2 Prinsip ke rja pengungkit golongan I Sumber :Azmiyawat i (2008:106) Ga mbar 2.3 A lat - a lat pengungkit golongan I Sumber :Azmiyawat i (2008:106) b. Pengungkit Golongan II Pada pengungkitgolongan II letak beban diantara titik tumpu dan kuasa.Contoh pengungkit golongan II kereta sorong, pembuka kaleng, pemotong kertas.

  Ga mbar 2.4. Prinsip ke rja pengungkit golongan II Sumber :Azmiyawat i (2008:106) Ga mbar 2.5. Alat - alat pengungkit golongan II Sumber :Azmiyawat i (2008:106)

  c. Pengungkit Golongan III Pada pengungkit golongan III letak kuasa diantara beban dan titik tumpu. Contoh pengungkit golongan III staples, pinset.

  Ga mbar 2.6. Prinsip ke rja pengungkit golongan III Sumber :Azmiyawat i (2008:107) Ga mbar 2.7 A lat - a lat pengungkit golongan III

Sumber :Azmiyawat i (2008:107)

  2. Bidang Miring Bidang miring berguna untuk membantu memindahkan benda-benda yang terlalu berat. Contohnya cara paling mudah memindahkan peti ke dalam truk yaitu dengan menggunakan bidang miring. Peti dapat didorong atau ditarik melalui bidang miring. Tenaga yang dikeluarkan lebih kecil daripada mengangkat peti secara langsung. Benda-benda tajam seperti pisau, kapak, pahat, dan paku menggunakan prinsip kerja bidang miring. Bagian yang tajam dari alat- alat tersebut merupakan bidang miring.

  Ga mbar 2.8 A lat-alat b idang miring Sumber :Azmiyawat i (2008:109)

  3. Katrol Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya dan tali sebagai penghubungnya. Ada beberapa jenis katrol yaitu : a. Katrol Tetap

  Katrol tetap adalah katrol yang tidak berubah posisinya ketika digunakan untuk memindahkan benda. Contoh katrol tetap seperti katrol yang digunakan pada sumur timba, tiang bendera, dan tarikan burung.

  Ga mbar 2.9 Katrol tetap Sumber :Azmiyawat i (2008:110)

  b. Katrol Bebas Katrol bebas merupakan katrol yang berubah posisinya ketika digunakan untuk memindahkan benda. Contoh katrol bebas seperti katrol yang digunakan fly fox dan alat-alat pengangkat peti kemas di pelabuhan.

  Ga mbar 2.10 Katrol bebas Sumber : Su listyanto(2008:118)

  c. Katrol Majemuk Katrol majemuk adalah perpaduan katrol tetap dan katrol bebas.

  Contoh katrol majemuk seperti katrol yang digunakan pada alat-alat pengangkat proyek bangunan.

  Ga mbar 2.11 Katrol maje mu k Sumber : Su listyanto(2008:118)

  4. Roda berporos Peralatan yang menggunakan roda berpasangan b iasanya dihubungkan pada poros roda.Poros roda berada pada titik temu jari- jari roda.Adanya roda memungkinkan manusia untuk bergerak lebih cepat dan mudah.Roda berporos juga digunakan dalam mesin- mesin kendaraan maupun industri.

  Ga mbar 2.12 Roda Be rporos Sumber : Azmiya wati (2008:112)

  2.1.3 Kemampuan Berpikir Kritis

  2.1.3.1 Pengertian Berpikir Kritis Berpikir merupakan proses mental yang dapat menghasilkan pengetahuan. Menurut Susanto (2013:121) berpikir kritis adalah suatu kegiatan melalui ide yang berhubungan dengan konsep yang diberikan atau masalah yang dipaparkan. Menurut Halpen (dalam Susanto2013:122) berpikir kritis memberdayakan keterampilan atau strategi kognitif dalam menentukan tujuan.Menurut Paulus (dalam Kuswana, 2012:208) berpikir kritis merupakan pentingnya kepercayaan diri dan kemampuan seseorang untuk menggunakan alasan yang tepat untuk memecahkan masalah dan menjawab berbagai pertanyaan . Berpikir kritis mengacu pada kemampuan menemukan dan menunjukkan sebagai seseorang yang egosentris dan sesiosentris dilihat dari ciri-ciri pemikiran seperti komitmen moral, kebijakan intelektual dan transfer berpikir dari kebiasaan berpikir sempit dan luas.

  Facione (1990) menggunakan metode Delphi dalam panel 46 ahli dari berbagai disiplin ilmu selama dua tahun yang menghasilkan sebuah konsensus tentang pengertian berpikir kritis.Facione (1990) memaparkan bahwa kecakapan berpikir kritis kognitif ada 6 hal, yaitu : a. Interprestasi : merupakan kecakapan untuk memahami dan mengekspresikan makna dari berbagai pengalaman, situasi, data, kejadian, penilaian, kesepakatan, kepercayaan, aturan, prosedur, atau kriteria.

  b. Analisis : merupakan kecakapan untuk mengidentifikasi hubungan- hubungan logis dari pernyataan, penyataan konsep, uraian, atau bentuk ungkapan yang lain yang dimaksudkan untuk mengemukakan kepercayaan, penilaian, pengalaman, penalaran, informasi, atau opini.

  c. Evaluasi : merupakan kecakapan untuk menilai kredibilitas pernyataan atau ungkapan yang lain yang mencerminkan persepsi, pengalaman, situasi, penilaian, kepercayaan, atau opini seseorang, untuk menimba ng bobot dari suatu penalaran yang berkaitan dengan pernyataan, deskripsi, pernyataan , atau bentuk ungkapan yang lain.

  d. Inferensi : merupakan kecakapan untuk mengindetifikasi dan memastikan elemen-elemen yang diperlukan untuk menarik alasan yang masuk akal, untuk merumuskan dugaan dan hipotesis, untuk mempertimbangkan informasi- informasi yang relevan, dan untuk menarik

  e. Eksplanasi : merupakan kecakapan untuk menjelaskan dan memberikan alasan-alasan dari bukti, konsep, metode, kriteria, dan konteks yang digunakan untuk menarik kesimpulan; dan untuk mengemukakan argumen-argumen logis yang kuat.

  f. Regulasidiri : merupakan kecakapan untuk memonitor aktivitas kognitifnya sendiri secara sadar, unsur-unsur yang ikut memainkan peran dalam aktivitas tersebut; dan kecakapan untuk memonitor aktivitas mentalnya sendiri dalam menarik kesimpulan dengan menganalisis dan mengevaluasi penilaiannya sendiri dengan mempertanyakan, mengonfirmasi, memvalidasi, atau mengoreksi penalarannya sendiri. Berdasarkan uraian diatas, peneliti meyimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan berpikir yang berhubungan kognitif melalui ide yang wajar dan reflektif sehingga dapat menghasilkan pengetahuan.

  2.2 Hasil Penelitian yang relevan

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN MIND MAP TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASIKAN DAN MENCIPTA PADA PELAJARAN IPA DI SD KANISIUS WIROBRAJAN

0 0 138

PENGARUH PENGGUNAAN MIND MAP TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS DAN MENGEVALUASI PADA MATA PELAJARAN IPA DI SD KANISIUS SENGKAN

0 0 111

PENGARUH PENGGUNAAN MIND MAP TERHADAP KEMAMPUAN MENERAPKAN DAN MENCIPTA PADA MATA PELAJARAN IPA DI SDK SENGKAN

0 0 107

PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEVALUASI DAN MENCIPTA PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD SOKOWATEN BARU YOGYAKARTA

0 0 195

PENGARUH PENGGUNAAN METODE MIND MAP TERHADAP KEMAMPUAN MENGINGAT DAN MEMAHAMI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD KANISIUS SENGKAN

0 0 99

PENGARUH PENGGUNAAN METODE MIND MAP TERHADAP KEMAMPUAN MENGINGAT DAN MEMAHAMI PADA MATA PELAJARAN IPA DI SD KANISIUS WIROBRAJAN

0 0 155

PENGARUH PENGGUNAAN MIND MAP TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASIKAN DAN MENCIPTA PADA MATA PELAJARAN IPA DI SD KANISIUS SOROWAJAN

0 0 129

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERDEKLAMASI MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS II SD KANISIUS DEMANGAN BARU 1

0 0 116

PENGARUH PENGGUNAAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEVALUASI DAN MENCIPTA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD KANISIUS SOROWAJAN YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar sarjana pendidikan Program studi pendidikan

0 0 171

PENGARUH PENGGUNAAN METODE INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN MENGEVALUASI DAN MENCIPTA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD KANISIUS SENGKAN YOGYAKARTA SKRIPSI

0 1 154