Tingkat pemenuhan kebutuhan hidup para anak asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung - USD Repository

  TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP PARA ANAK ASUH PANTI ASUHAN PANGREKSO DALEM TEMANGGUNG Skripsi

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Bimbingan dan Konseling

  Disusun Oleh :

  Bismo Pandoyo 0 3 1 1 1 4 0 44

  PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010

  

TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP PARA ANAK ASUH

PANTI ASUHAN PANGREKSO DALEM

TEMANGGUNG

Skripsi

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Bimbingan dan Konseling

  

Disusun Oleh :

  Bismo Pandoyo 0 3 1 1 1 4 0 44

  

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  “ Hati dan iman yang kuat tidak akan goyah dan akan tetap setia “ (Bismo Pandoyo) “ Orang yang tidak pernah membuat kesalahan, ia tidak pernah membangun rumah kebahagiaan

  

(Gede Prama)

Kupersembahkan skripsi kepada

Orang tuaku tercinta Bapak Waluyo dan Ibu Theresia Sardjilah

  

Kakak-ku Nicholas Sambu Polosoro dan Vincensius Ferrer Banu Gutomo, serta

adik-ku Margaretha Devi Rian Anggraeni, Keluarga Besar Panti Asuhan

Pangrekso Dalem Temanggung

dan Almamater-ku

  

ABSTRAK

TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP PARA ANAK ASUH PANTI

ASUHAN PANGREKSO DALEM

TEMANGGUNG

  Bismo Pandoyo Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2010

  Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei. Populasi penelitian ini adalah anak asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung yang bersekolah dari SD sampai dengan SMA. Sampel penelitian ini diambil secara purposif yaitu sebagian anak asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung yang dapat menjawab kuesioner secara mandiri dari kelas 3 SD sampai dengan 3 SMA sebanyak 42 anak (19 putera dan 23 puteri). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tingkat pemenuhan kebutuhan hidup para anak asuh Pangrekso Dalem Temanggung, dengan jumlah 70 item pernyataan. Instrumen penelitian ini dibuat sendiri oleh penulis, berdasarkan masalah penelitian, variabel penelitian dan kajian teoritis.

  Masalah penelitian ini adalah adalah: (1) Bagaimana tingkat pemenuhan kebutuhan hidup dasar para anak asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem (Bethlehem) Temanggung? (2) Bagaimana tingkat pemenuhan kebutuhan hidup lanjutan para anak asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung?

  Hasil penelitian ini adalah: (1) Jumlah anak asuh yang termasuk kategori tinggi dalam pemenuhan kebutuhan semua aspek keseluruhan lebih banyak daripada yang termasuk kategori rendah. (2) Jumlah anak asuh yang memiliki tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dalam kategori tinggi lebih banyak daripada pemenuhan kebutuhan dasar dalam kategori rendah. (3) Jumlah anak asuh yang memiliki tingkat pemenuhan kebutuhan lanjutan dalam kategori tinggi lebih banyak daripada pemenuhan kebutuhan lanjutan dalam kategori rendah

  .

  

ABSTRACT

THE FULFILMENT LEVEL OF LIVING NEEDS OF THE CHILDREN

AT PANGREKSO DALEM ORPHANAGE TEMANGGUNG

  Bismo Pandoyo Sanata Dharma University

  Yogyakarta 2010

  This research is a descriptive research employing survey method. The population of the research was the children living at Pangrekso Dalem Orphanage Temanggung. They were students of elementary school to senior high school. The samples of the research were taken purposively, namely the children who could answer the questionnaire independently. They were third grade students of elementary school to third grade students of senior high school. The number was 42 children consisting of 19 male students and 23 female students. The instrument used in this research was questionnaire of living needs fulfillment of the children at Pangrekso Dalem Orphanage Temanggung. The questionnaire included 70 items. The instrument was constructed by the researcher based on the research problems, variables of the research, and literature review.

  The problems of the research were (1) What is the fulfillment level of the first phase living needs of the children at Pangrekso Dalem (Betlehem) Temanggung? (2) What is the fulfillment level of the second phase living needs of the children at Pangrekso Dalem (Betlehem) Temanggung?

  The reseach findings were as follows: (1) The number of children who were in high level fulfillment of both first and second phase living needs was higher than of those who were in low level. (2) The number of children who were in high level fulfillment of the first phase living needs was higher than of those who were in low level. (3) The number of children who were in high level fulfillment of the second phase living needs was higher than of those who were in low level.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Baik serta Berkat dan Karunia-Nya yang sangat berlimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di bidang Bimbingan dan Konseling.

  Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini disusun berkat bantuan, dukungan dan perhatian dari berbagai pihak yang telah memberikan masukan-masukan yang berharga. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1.

  Bapak Drs. Wens Tanlain, M.Pd., Dosen pembimbing yang telah memberikan saran, perhatian, dan bimbingan yang berguna bagi penulis menyusun skripsi ini hingga selesai.

  2. Ibu Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si., Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan izin untuk menyusun skripsi ini.

  3. Segenap dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mendampingi penulis selama kuliah dengan penuh kesabaran.

  4. Suster Krista, Pimpinan Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung yang telah memberikan waktu, dukungan, serta izin kepada penulis untuk penelitian.

  5. Bapak, ibu, kakakku Sambu dan Banu, adikku Devi tercinta. Mba Ambar yang selalu memberikan semangat, dukungan, cinta serta doa selalu kepada penulis.

  6. Keluarga Besar Panti Asuhan Pangrekso Dalem, Adik-adikku Panti Asuhan tercinta yang telah memberikan waktu, dukungan, serta perhatiannya kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  7. Spesial untuk Amoreku tercinta yang telah memberikan waktu, perhatian, semangat, kekuatan, motivasi, doa, cinta, serta senyuman pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini (sei molto importante per me ti amo).

  8. Anak-anak kost Pugeran (Bayu, Alel, Rian, Roxy, Mas Albert), anak-anak KKY (Kris, Iren, Sepri, Asep, Pikal, Matius, Sigit, Ardi, Tio), Keke, Sr. Martina, Sr. Selly, Keluarga Besar KUMON Griya Indah, Wulan, Pipit, Oci, Echa, Niken, Siska, Sujad, atas kebersamaan, semangat, bantuannya pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  9. Anak-anak Prawirodirjan / Orkes Mawar dan Duri (Ari, Bayu, Dani, Galing, Tanto, Tinus, Woro ).

  10. Teman-temanku Angkatan 1998-2008 atas doa, kebersamaannya, dukungan, semangat, serta bayolan-bayolannya.

  Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan sebagaimana mestinya bagi mereka yang memerlukan.

  Yogyakarta, 8 Januari 2010 Penulis

  Bismo Pandoyo

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 8 Januari 2010 Penulis

  Bismo Pandoyo

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Bismo Pandoyo Nomor Mahasiswa : 031114044

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, karya ilmiah saya yang berjudul:

  

TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP PARA ANAK ASUH PANTI ASUHAN

PANGREKSO DALEM TEMANGGUNG beserta perangkat yang diperlukan. Dengan

  demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya dan tanpa memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

  Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 8 Januari 2010 Yang menyatakan, Bismo Pandoyo

  

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................….……..... ii HALAMAN PENGESAHAN................................................................................. iii HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN....................................................... iv ABSTRAK ................................................................................................................ v ABSTRACT ............................................................................................................. vi KATA PENGANTAR............................................................................................. vii-viii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................................................. ix PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ………………………………... x DAFTAR ISI............................................................................................................. xi-xii DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.................................................................................... 1-4 B. Rumusan Masalah............................................................................................. 4 C. Batasan Istilah dan Variabel.............................................................................. 4-5 D. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 5 E. Manfaat Penelitian……………………………………………………………. 5 BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kebutuhan Hidup 1. Pengertian Kebutuhan Hidup Manusia ........................................................ 6-7 2. Macam Kebutuhan Hidup Menurut Maslow……………………………… 7 a. Kebutuhan Fisiologis ............................................................................. 7-8 b. Kebutuhan Rasa Aman ........................................................................... 8-9 c. Kebutuhan Rasa Memiliki-Dimiliki dan Kasih Sayang………..……… 9 d. Kebutuhan Akan Penghargaan………………………………………… 10-11 e. Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri……………………………………... 11-12 f. Kebutuhan Ingin Tahu dan Memahami………………………………... 12 g. Kebutuhan Estetik / Keindahan………………………………………… 13 B. Panti Asuhan 1. Pengertian Panti Asuhan …..……………………….................................... 13-14 2. Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung……………………............. 14

  a. Penghuni Panti Asuhan Pang rekso Dalem…………………………….... 14-15 b. Visi dan Misi Panti Asuhan Pangrekso Dalem…………………………. 15

  c. Fasilitas Panti Asuhan Pangrekso Dalem……………………………….. 16 C. Kegiatan Pembinaan Pemenuhan Kebutuhan Anak Asuh

  1. Kesehatan………………………………………………………………….. 17-19

  2. Kegiatan Rohani…………………………………………………………… 19

  3. Kegiatan Membersihkan Lingkung an……………………………..………. 19

  4. Kegiatan B elajar…………………………………………….…….……….. 19-20

  5. Kegiata n Memasak………………………………………………………… 20

  6. Pengembangan Bakat……………………………………………………… 20

  7. Kegiatan Rekreasi………………………………………………………….. 21

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ................................................................................................. 22 B. Populasi dan Sampel………………………………………………………….. 22 C. Alat Ukur .......................................................................................................... 22 1. Kuesioner Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para Anak Asuh…................... 22 2. Validitas dan Reliabilitas ............................................................................. 23 a. Validitas ……………………………………………………………. 23-24 b. Skoring................................................................................................ 25 c. Reliabilitas …………………………………………………………. 25 d. Klarifikasi Validitas dan Reliabilitas Kuesioner………………….... 25 3. Kategori Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Hidup Para Anak Asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung…………………………………… 26 D. Pengumpulan Data ........................................................................................... 27 E. Teknik Analisis Data …………..………………………………….…………. 27 1. Penghitungan Koefisien Korelasi Skor-Skor Ganjil dan Genap.................. 27-28 2. Penghitungan Koefisien Reliabilitas Kuesioner Validitas Kuesioner ........ 28 3. Mean............................................................................................................. 28-29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian................................................................................................. 30-31 1. Gambaran Umum Pemenuhan Kebutuhan Tiap Kategori Kebutuhan .…… 31 2. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Dasar Secara Keseluruhan………………. 32 3. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Lanjutan Secara Keseluruhan…………… 32-33 B. Pembahasan……………….............................................................................. 33-34 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan....................................................................................................... 35

  1. Kebutuhan-Kebutuhan An ak Asuh……………...…………………………. 35-36

  2. Hasil Penelitian…………………………………………………………….. 36 B. Saran- Saran...................................................................................................... 36-38

  

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 39

LAMPIRAN............................................................................................................. 40-61

  

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

  Tabel 1 : Aspek Kuesioner Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Hidup ……………… 24

  Tabel 2 : Klasifikasi Koefisien Korelasi Alat Ukur ………………………............ 25

  Tabel 3 : Tingkat Pemenuhan Ke butuhan Hidup……............................................. 31 Tabel 4 :

  Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Dasar dan Jumlah Anak Asuh………… 32 Tabel 5 : Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Lanjutan dan Jumlah Anak Asuh

  ……... 33 Tabel 6 : Penghitungan Koefisien Reliabilitas dan Validitas Dengan Teknik

  Belah Dua Ganjil- Genap ………………………………………………. 45-46

  Tabel 7 : Skor Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Hidup Para Anak Asuh dan Kategori Rendah-Tinggi …………………………………………… 50-51

  Tabel 8 : Perhitungan Skor Jenis Kebutuhan Para Anak Asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung

  ………………………………………… 52-53 Tabel 9 : Skor Tinggi-Rendah Tiap Jenis Kebutuhan Para Anak Asuh

  Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung …………………………. 56-57

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu memiliki kebutuhan hidup yang diperjuangkan melalui

  perbuatan atau tingkah lakunya. Setiap individu perlu memenuhi kebutuhan hidupnya agar bertahan hidup dan berkembang lebih layak. Anak-anak hidup dalam keluarga dan lingkungan kehidupan sosial di luar keluarga. Tiap anak akan berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan atau mencapai kepuasan diri.

  Kebutuhan-kebutuhan hidup umat manusia terdiri dari kebutuhan fisiologis, rasa aman, rasa memiliki-dimiliki atau kasih sayang, penghargaan, aktualisasi diri, kebutuhan untuk tahu dan memahami, estetik atau keindahan. Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan-kebutuhan yang penting bagi kelangsungan hidup. Kebutuhan fisiologis meliputi makanan, minuman, dan tempat tinggal, istirahat yang cukup.

  Kebutuhan rasa aman adalah kebutuhan manusia yang meliputi kebutuhan akan jaminan, perlindungan, stabilitas, ketertiban, bebas dari ketakutan dan kecemasan. Kebutuhan rasa memiliki-dimiliki atau kasih sayang dapat diwujudkan misalnya dengan menggabungkan diri dengan suatu kelompok atau perkumpulan, menerima dan memakai seragam supaya merasakan perasaan memiliki. Kebutuhan akan penghargaan yaitu kebutuhan menghargai dan kebutuhan dihargai. Orang yang memiliki perasaan harga diri yang sejati, mengetahui diri dengan baik dan mampu menilai secara obyektif kemampuan-kemampuan diri.

  Kebutuhan akan aktualisasi diri adalah penggunaan semua bakat untuk peningkatan kualitas diri. Kebutuhan ingin tahu dan memahami yaitu mengembangkan diri secara intelektual berkaitan dengan ide dan pandangan terhadap sesuatu dalam kehidupan. Manusia memiliki hasrat untuk menyusun, mengatur, menganalisis, menemukan hubungan-hubungan dan makna-makna. Terpenuhinya hasrat untuk mengetahui dan memahami menimbulkan perasaan bahagia. Kebutuhan keindahan yaitu kebutuhan bersifat naluriah yang berhubungan dengan gambaran diri seseorang. Tiap orang memiliki kebutuhan akan keindahan yang membuat orang lebih sehat. Mereka yang tidak menjadi lebih sehat oleh keindahan adalah orang-orang yang terbelenggu oleh gambaran diri mereka yang rendah. Kebutuhan keindahan dapat membuat individu lebih bersemangat.

  Setiap individu menginginkan terpenuhinya semua kebutuhan tersebut dengan cara yang wajar dan sesuai dengan tata aturan yang berlaku. Bila kebutuhan ini tidak lagi dapat terpenuhi, maka akan terjadi ketidakseimbangan pada diri individu. Demikian juga anak-anak yang hidup dalam keluarga dan lingkungan kehidupan sosial di luar keluarga. Tiap anak akan berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan mencapai kepuasan diri.

  Kebutuhan itu dapat terpenuhi dalam lingkungan keluarga dan lingkungan sosial di luar keluarga. Dalam pertumbuhan dan perkembangannya setiap

  Anak-anak yang tinggal dipanti asuhan pada dasarnya adalah anak-anak yang tidak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya secara optimal dalam keluarga meliputi kebutuhan akan makanan, perlindungan, disayangi dan dicintai serta perhatian dari orangtua. Panti asuhan dapat berfungsi sebagai pengganti keluarga. Ada anak yang tinggal di panti asuhan mulai dari usia balita. Selama di Panti Asuhan, anak-anak memperoleh kebutuhan-kebutuhan tersebut. Anak memerlukan pendampingan dalam pemenuhan kebutuhan. Panti Asuhan memberikan pengasuhan pada anak-anak yatim, piatu, atau yatim piatu, terlantar bahkan anak-anak yang mengalami kesulitan ekonomi agar anak-anak tersebut mampu berkembang secara optimal. Salah satu Panti Asuhan adalah Panti Asuhan Pangrekso Dalem (Bethlehem) Temanggung yang merupakan panti asuhan yayasan Katholik. Para anak asuh di Panti Asuhan Pangrekso Dalem (Bethlehem) Temanggung tinggal bersama sebagai sebuah keluarga. Mereka memiliki hak-hak yang sama dengan anak-anak lain yaitu pemenuhan kebutuhan-kebutuhan akan makanan, istirahat, perlindungan, disayangi dan dicintai serta mendapat perhatian dan penghargaan dari orang lain.

  Timbul pertanyaan sejauh manakah para anak asuh mengalami pemenuhan kebutuhan-kebutuhan mereka? Jawaban atas pertanyaan ini dapat diperoleh melalui penelitian. Berkaitan dengan hal itu, penelitian ini dilakukan terhadap para anak asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem (Bethlehem) Temanggung yang bersekolah mulai kelas 3 SD sampai dengan

  3 SMA. Kelas 1 SD sampai dengan kelas 2 SD tidak diikut sertakan karena mereka belum dapat menjawab kuesioner secara mandiri.

B. Rumusan Masalah Masalah penelitian ini dirumuskan menjadi dua.

1. Bagaimana tingkat pemenuhan kebutuhan hidup dasar para anak asuh

  Panti Asuhan Pangrekso Dalem (Bethlehem) Temanggung? 2. Bagaimana tingkat pemenuhan kebutuhan hidup lanjutan para anak asuh

  Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung? C.

   Batasan Istilah danVariabel 1.

  Batasan Istilah a.

  Anak asuh adalah penghuni panti asuhan yang di asuh oleh pengasuh mulai dari usia balita sampai kelas 3 SMA.

  b.

  Panti Asuhan adalah sebuah rumah yang memberikan pengasuhan pada sebagian anak yatim, piatu, atau yatim piatu, terlantar bahkan anak-anak yang mengalami kesulitan ekonomi agar anak-anak tersebut mampu berkembang secara optimal.

  c.

  Kebutuhan dasar meliputi kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan rasa memiliki-dimiliki atau kasih sayang dan kebutuhan akan penghargaan.

  d.

  Kebutuhan lanjutan meliputi kebutuhan akan aktualisasi diri,

2. Batasan Variabel a.

  Tingkat pemenuhan kebutuhan dasar anak asuh adalah perolehan kebutuhan hidup sehari- hari dan perasaan puas terhadap makanan, minuman, istirahat, ketenangan, kasih sayang, penghargaan, yang diukur dengan kuesioner Pemenuhan Kebutuhan dan ditunjuk oleh skor-skor yang diperoleh tiap anak asuh. Ada 2 kategori tingkat pemenuhan kebutuhan yaitu rendah dan tinggi.

  b.

  Tingkat pemenuhan kebutuhan lanjutan anak asuh mencakup kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan akan pengetahuan dan kebutuhan akan keindahan yang diukur dengan kuesioner Pemenuhan Kebutuhan dan ditunjuk oleh skor-skor yang diperoleh tiap anak asuh. Ada 2 kategori tingkat pemenuhan kebutuhan yaitu rendah dan tinggi.

  D. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang tingkat pemenuhan kebutuhan hidup dasar dan lanjutan di Panti Asuhan Pangrekso Dalem (Bethlehem) Temanggung yang bersekolah (SD, SMP, SMA).

  E. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh Pimpinan dan para pengasuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem (Bethlehem) Temanggung untuk

BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kebutuhan Hidup 1. Pengertian Kebutuhan Hidup Manusia Kebutuhan hidup manusia adalah sesuatu yang diperlukan manusia

  untuk mempertahankan dan memperlangsungkan kehidupan. Setiap manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhannya. Apabila ada kebutuhan yang tidak terpenuhi maka akan timbul masalah dalam diri manusia itu sendiri. Menurut Chaplin (Kartini Kartono 1981: 36-37) kebutuhan adalah substansi sekuler, dorongan hewani, atau motif fisiologis dan psikologis, yang harus dipenuhi atau dipuaskan oleh organisme, binatang atau manusia, supaya mereka bisa sehat sejahtera dan mampu melakukan fungsinya. Maka demi kelancaran hidup manusia, kebutuhan-kebutuhan ini harus mendapatkan pemuasan, atau harus dicukupi. Kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak boleh senantiasa di halangi. Sebab, jika orang terus-menerus mengalami frustasi, dia akan selalu diliputi stress, ketegangan dan ketakutan, sampai mengalami mental breakdown atau kepatahan mental.

  Menurut Schult (1991) kebutuhan adalah suatu keadaan atau kondisi dari individu yang bilamana tidak direalisasikan atau ditampilkan akan menghasilkan akibat yang tidak menyenangkan bagi individu. Apabila kebutuhan akan sesuatu dihayati, maka timbul dorongan sebagai daya pengaruh untuk melakukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan itu.

2. Macam Kebutuhan Hidup Manusia Menurut Maslow

  Maslow (Goble, 1987 : 70) berpendapat manusia dimotivasikan oleh sejumlah kebutuhan dasar yang bersifat sama untuk seluruh spesies, tidak berubah, dan berasal dari sumber genetis atau naluriah. Setiap manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhannya. Apabila ada kebutuhan yang tidak terpenuhi maka akan timbul masalah dalam diri manusia itu sendiri. Maslow mengemukakan kebutuhan hidup secara hirarkis. Secara garis besar dikemukakan uraian tentang kebutuhan-kebutuhan tersebut sebagai berikut: a.

  Kebutuhan fisiologis.

  Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan-kebutuhan yang penting bagi kelangsungan hidup, contohnya kebutuhan terhadap makanan, air, udara, istirahat. Sejak anak lahir, anak perlu makan. Kebutuhan makan ini diperoleh anak dalam keluarga. Anak yang tidak dapat memenuhi kebutuhan akan makan dalam keluarga, maka anak tersebut dapat tinggal di Panti Asuhan untuk memenuhi kebutuhan makan tersebut. Panti Asuhan juga menyediakan tempat untuk istirahat. Tempat istirahat tersebut dapat digunakan oleh anak untuk memenuhi kebutuhan istirahat secara layak dan pantas yang tidak kekurangan makanan, pertama-tama akan memburu makanan terlebih dulu. Ia akan mengabaikan atau menekan dulu semua kebutuhan lain sampai kebutuhan fisiologisnya itu terpuaskan. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi anak supaya ia hidup. Hal inilah menyebabkan kebutuhan fisiologis sebagai kebutuhan yang paling dasar dan menjadi dasar bagi pengembangan kebutuhan rasa aman.

  b.

  Kebutuhan rasa aman.

  Kebutuhan akan rasa aman meliputi kebutuhan akan jaminan, perlindungan, stabilitas, ketertiban, bebas dari ketakutan dan kecemasan. Anak sejak lahir memerlukan kebutuhan rasa aman. Anak merasa kuatir dan cemas apabila kebutuhan rasa aman itu tidak anak peroleh dalam keluarga. Anak yang tidak dapat memenuhi kebutuhan rasa aman dalam keluarga karena perceraian orangtua, kekurangan ekonomi, dapat tinggal di Panti Asuhan. Panti Asuhan mempunyai tanggung jawab untuk mendidik, membimbing, melindungi anak asuh agar anak asuh dapat memenuhi kebutuhan rasa aman tersebut. Anak yang merasa tidak aman memiliki kebutuhan akan keteraturan dan stabilitas secara berlebihan serta akan berusaha keras menghindari hal-hal yang bersifat asing dan tidak diharapkannya. Anak mempunyai perhatian yang murni terhadap dunia, perbuatan, dan percobaan. Anak memperoleh kenyataan sebagai ancaman terhadap kehidupan. Kebutuhan rasa aman harus dipenuhi dan menjadi dasar untuk memenuhi kebutuhan kasih sayang.

  c.

  Kebutuhan rasa memiliki-dimiliki dan kasih sayang.

  Kebutuhan ini dapat diwujudkan misalnya dengan menggabungkan diri dengan suatu kelompok atau perkumpulan, menerima nilai-nilai dan sifat-sifat atau memakai seragamnya dengan maksud supaya anak merasakan perasaan memiliki dalam keluarga. Anak memuaskan kebutuhan-kebutuhan akan cinta dengan membangun suatu hubungan akrab dan penuh perhatian dengan orang lain atau dengan orang-orang pada umumnya, dan dalam hubungan-hubungan ini memberi dan menerima cinta adalah sama penting. Anak juga memerlukan kebutuhan rasa memiliki-dimiliki dan kasih sayang untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Anak yang kurang mendapatkan kebutuhan rasa memiliki-dimiliki dan kasih sayang dalam keluarga karena perceraian orang tua, kekurangan ekonomi dalam keluarga, tidak ada pengakuan dari orang tua, maka anak datang ke Panti Asuhan untuk mendapatkan kebutuhan tersebut. Panti Asuhan memberikan perhatian serta kasih sayang terhadap anak. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi anak sebelum memenuhi kebutuhan akan penghargaan karena kebutuhan kasih sayang ini menjadi dasar bagi d.

  Kebutuhan akan penghargaan.

  Kebutuhan ini dibedakan menjadi dua, yaitu dihargai dan menghargai dari orang lain dan kebutuhan penghargaan terhadap orang lain. Penghargaan yang berasal dari keluarga dan orang lain adalah yang utama karena sulit bagi anak untuk berpikir baik tentang diri anak, kecuali anak merasa yakin bahwa orang lain berpikir baik tentang dirinya. Anak juga memerlukan pemenuhan kebutuhan akan penghargaan. Anak yang tidak mendapat kebutuhan ini secara optimal dalam keluarga karena perceraian orang tua maka anak ke Panti Asuhan. Panti Asuhan ini memberikan penghargaan kepada anak berupa pujian. Panti Asuhan membimbing anak agar anak dapat mengolah apa yang dimiliki. Setiap anak mempunyai bakat yang bisa dikembangkan. Panti Asuhan manyadari bahwa setiap anak mempunyai potensi yang harus dikembangan. Dengan penghargaan dari Panti Asuhan, anak menjadi semangat untuk mengembangkan bakatnya. Apabila anak merasakan suatu perasaan penghargaan dari dalam atau penghargaan diri, anak merasa yakin dan aman akan diri anak, anak merasa berharga. Apabila anak kekurangan harga diri, anak merasa rendah diri, kecil hati, dan tak berdaya dalam menghadapi kehidupan. Memiliki perasaan harga diri yang sejati, anak harus mengetahui dirinya dengan baik dan mampu menilai secara obyektif kelebihan-kelebihan dan kelemahan-kelemahannya. kita siapa dan apa. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi manusia sebelum memenuhi kebutuhan aktualisasi diri karena kebutuhan akan penghargaan ini menjadi dasar bagi pengembangan kebutuhan aktualisasi diri.

  e.

  Kebutuhan akan aktualisasi diri.

  Aktualisasi diri adalah perkembangan yang paling tinggi dan penggunaan semua bakat anak, pemenuhan semua kualitas dan kapasitas anak. Anak yang dapat mengaktualisasikan diri adalah mereka yang telah cukup memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang lebih rendah secara teratur: kebutuhan-kebutuhan fisiologis, rasa aman, cinta dan memiliki, dan penghargaan. Anak yang mengatualisasikan diri lebih menikmati hidup karena ia lebih mampu mengambil manfaat dari hidup. Anak lebih menghargai kehidupan, mempunyai lebih banyak minat dan lebih peka terhadap keindahan dunia ini, tidak terlalu dihinggapi rasa takut dan cemas, tidak dirisaukan oleh rasa bosan, putus asa, malu ataupun rasa tidak menentu. Anak cenderung percaya diri dan santai dalam menjalani hidup. Anak juga menginginkan kebutuhan akan aktualisasi diri tercapai. Panti Asuhan berusaha agar anak tersebut dapat memenuhi kebutuhan aktualisasi diri dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar anak. Maslow menekankan pentingnya dua tahun pertama kehidupan. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang harus memahami karena aktualisasi diri ini menjadi dasar bagi pengembangan pemahaman.

  f.

  Kebutuhan ingin tahu dan memahami.

  Kebutuhan untuk tahu dan memahami adalah kebutuhan untuk mengembangkan diri secara intelektual yang berkaitan dengan ide dan pandangan terhadap sesuatu dalam kehidupan. Salah satu ciri mental yang sehat adalah adanya rasa ingin tahu. Anak memiliki hasrat untuk memahami, menyusun, mengatur, menganalisis, menemukan hubungan-hubungan dan makna-makna. Anak ingin mengembangkan diri secara intelektual secara optimal. Rasa ingin tahu anak sangatlah besar, anak berusaha untuk memenuhi kebutuhan rasa ingin tahu tersebut. Anak yang tidak mendapatkan suatu kejelasan tentang sesuatu dalam keluarga karena kurang perhatian dalam keluarga, maka anak tersebut akan mencari jawabannya di luar keluarga. Salah satunya yaitu di Panti Asuhan.

  Panti Asuhan memberikan banyak informasi-informasi tentang makna kehidupan. Terpenuhinya keinginan untuk mengetahui dan memahami dapat menimbulkan perasaan puas dan bahagia dengan memiliki kemampuan berpikir secara luas, kemampuan untuk memahami sesuatu dengan pikiran jernih dan sehat, kemampuan untuk merencanakan masa depan, kemampuan untuk mengatasi segala masalah yang terjadi pada dirinya dan orang lain serta g.

  Kebutuhan estetik/ keindahan.

  Kebutuhan akan keindahan pada individu bersifat naluriah. Tiap orang memiliki kebutuhan akan keindahan yang membuat orang lebih sehat. Keindahan dapat membuat individu lebih bersemangat. Setiap individu ingin memenuhi semua kebutuhan dengan cara yang wajar sesuai dengan tata aturan yang berlaku. Bila kebutuhan ini tidak dapat terpenuhi, maka akan terjadi ketidakseimbangan pada diri individu. Anak juga memerlukan pemenuhan kebutuhan akan keindahan secara optimal. Meskipun demikian ada cukup banyak anak-anak tidak memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu secara pantas dan layak dalam keluarga karena keadaan ekonomi tidak mencukupi, bercerai, dan terlantar. Oleh sebab itu itu anak pergi ke Panti Asuhan untuk memenuhi kebutuhan akan keindahan.

B. Panti Asuhan 1. Pengertian Panti Asuhan

  Panti Asuhan adalah tempat atau rumah pelayanan sosial untuk memelihara dan merawat anak yatim, piatu, yatim piatu, serta anak-anak yang berasal dari keluarga yang kurang beruntung atau kurang mampu dan dari keluarga yang mengalami konflik. Menurut Sumarto (1976:2) panti asuhan merupakan suatu tempat untuk mengasuh anak-anak yatim, piatu, yatim-piatu, termasuk anak-anak terlantar untuk dibina menjadi anak yang mandiri, bertanggung jawab, patuh, dan berguna bagi masyarakat, nusa dan bangsa.

  Panti Asuhan merupakan keluarga bagi anak-anak asuh. Anak-anak asuh dipelihara dan dirawat, dibimbing oleh para pengasuh. Fungsi keluarga ditunjukkan melalui pola interaksi dan pemenuhan kebutuhan- kebutuhan yang diperoleh tiap anak asuh. Anak Asuh memperoleh pemenuhan akan makanan, minuman, istirahat, perlindungan, disayangi dan dicintai serta mendapat perhatian dan penghargaan dari sesama teman dan para pengasuh. Di Panti Asuhan tiap anak memperoleh pemenuhan kebutuhan.

2. Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung.

  a.

  Penghuni Panti Asuhan Pangrekso Dalem Panti Asuhan Pangrekso Dalem adalah sebuah rumah atau pondok asuh swasta Katholik yang menampung anak-anak yatim, piatu, serta yatim piatu di bawah naungan suster-suster Penyelenggaraan Ilahi (PI). Panti Asuhan Pangrekso Dalem terletak di jalan Jenderal Sudirman No 53 Temanggung Jawa Tengah. Jumlah anak asuh di Panti Asuhan ini berjumlah 62 orang yang terdiri dari laki-laki 32 orang dan perempuan 30 orang. Panti Asuhan Pangrekso Dalem ini mempunyai 7 unit yaitu 3 unit laki-laki dan 4 unit perempuan yang setiap unitnya didampingi oleh ibu pengasuh. Setiap unit pengasuh dalam unit bertugas sebagai orang tua anak asuh dalam unit masing-masing. Ibu pengasuh memberikan pendampingan, pembinaan, bimbingan dalam pemenuhan kebutuhan baik kebutuhan fisiologis, rasa aman, rasa memiliki-dimiliki atau kasih sayang, penghargaan, aktualisasi diri, kebutuhan untuk tahu dan memahami, estetik atau keindahan. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, anak asuh adalah anak yang diasuh oleh seseorang atau lembaga, untuk diberikan bimbingan, pemeliharaan, perawatan, pendidikan, dan kesehatan, karena orangtuanya atau salah satu orangtuanya tidak mampu menjamin tumbuh kembang anak secara wajar. Para anak asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem adalah anak-anak yang terdiri dari anak yatim, anak piatu, anak yatim-piatu, anak yang kondisi ekonomi keluarga tidak mampu, anak yang mengalami konflik keluarga yang tinggal di Panti Asuhan Pangrekso Dalem yang dibina, dibimbing oleh pengasuh agar menjadi manusia yang tumbuh secara optimal.

  b.

  Visi dan Misi Panti Asuhan Pangrekso Dalem Panti Asuhan Pangrekso Dalem mempunyai visi yaitu satu hati membela hidup. Misi yang di miliki Panti Asuhan ini adalah mendampingi dan mendidik anak yang terlantar, memperjuangkan hak anak untuk mendapatkan perlindungan. Panti Asuhan ini juga mempunyai motto yaitu mencintai, merawat, berbagi hidup dalam c.

  Fasilitas Panti Asuhan Pangrekso Dalem Panti Asuhan Pangrekso Dalem memiliki ruang yang digunakan untuk setiap kegiatan antara lain, ruang tamu, ruang kerja suster, ruang komputer, ruang koperasi, perpustakaan, ruang bermain anak, ruang musik, ruang tonil atau dekorasi, ruang untuk menjahit, ruang belajar, ruang untuk menonton televisi, ruang aula, ruang doa, dapur, gudang, lapangan olah raga, taman bermain, kebun, wc umum, serta kandang peternakan ayam. Semua sarana dan fasilitas yang ada sangat mendukung proses kegiatan dan kehidupan di Panti Asuhan ini.

  C.

  Kegiatan Pembinaan Pemenuhan Kebutuhan Anak Asuh Pada dasarnya anak asuh mempunyai hak yang sama dengan manusia lainnya dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya. Panti asuhan merupakan keluarga bagi anak-anak asuh. Anak asuh mendapatkan perlindungan, perawatan, bimbingan dari pengasuh. Anak asuh memperoleh pemenuhan kebutuhan akan makan, minum, istirahat, perlindungan, dicintai, serta mendapatkan perhatian dan penghargaan dari sesama teman dan pengasuh.

  Pengasuhan yang dilakukan di Panti Asuhan Pangrekso Dalem (Bethlehem) Temanggung merupakan wujud pemenuhan kebutuhan hidup untuk para anak asuh. Pemenuhan kebutuhan hidup anak asuh tersebut berlangsung dari proses usaha-usaha dalam kehidupan baik atas usahanya sendiri maupun bantuan dari orang lain. Jika kebutuhan-kebutuhan terpenuhi kebutuhan tidak terpenuhi, dapat timbul perasaan frustasi dan selanjutnya dapat mempengaruhi munculnya citra diri yang rendah (Mappaire, 1992:155).

  Kegiatan-kegiatan yang dilakukan anak Panti Asuhan Pangrekso Dalem secara umum dijelaskan sebagai berikut:

1. Kesehatan

  Panti Asuhan ini menyediakan sarana untuk menjaga kesehatan antara lain kamar tidur, kamar mandi, wc umum, makan-minum, poliklinik kesehatan.

  a.

  Tidur-bangun Anak asuh istirahat secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh pihak Panti Asuhan yaitu istirahat malam anak-anak pukul 21.00 dan bangun pagi pukul 04.15, istirahat siang pukul 14.00 dan bangun pukul 16.00 Hari Sabtu anak asuh istirahat malam pukul 24.00 dan biasanya bangun pagi pukul 05.00 untuk berolah raga, istirahat siang pukul 14.00-16.00 dan hari minggu istirahat malam pukul 22.00 dan bangun pagi pukul 04.15 dan istirahat siang pukul 14.00 dan bangun pukul 16.00. Anak asuh mulai masuk kamar sendiri-sendiri jika waktu istirahat tiba. Anak asuh yang belum bisa istirahat pada jam yang telah ditentukan, biasanya anak asuh belajar, menulis, dan ngobrol dengan teman satu kamarnya. b. Mandi Anak asuh menggunakan sarana tersebut untuk membersihkan badan (mandi). Anak asuh membersihkan badan (mandi) pagi pukul 04.30 dan sore hari pukul 17.30.

  c.

  Berobat Anak asuh yang mengalami masalah dengan kesehatannya, berobat ke poliklinik. Poliklinik ini juga dibuka untuk umum. Poliklinik ini buka pukul 07.00-14.00 sedangkan hari minggu tutup. Dokter spesialis gigi hanya datang setiap hari jumat.

  d. Makan dan minum Anak asuh makan dan minum untuk pertumbuhan fisik agar dapat tumbuh dengan baik. Panti asuhan ini memberikan makanan dan minuman secara teratur yaitu 3 kali sehari pagi pukul 06.00-06.30, siang disesuaikan dengan anak asuh pulang sekolah , dan malam pukul 18.00-18.30. Saat jam makan, anak-anak berkumpul di meja makan bersama dengan ibu pengasuh. Anak asuh sudah mendapat tugas masing-masing untuk menyiapkan hidangan makanan sesuai dengan jadwal yang telah telah ditentukan masing-masing unit. Anak asuh juga mendapatkan snack yang dibagikan setiap hari rabu dan jumat serta susu seminggu sekali tiap unit.

  e.

  Olah raga Untuk menjaga agar kesehatan anak asuh tetap terjaga, anak-anak lapangan bola dan lapangan tenis meja. Anak asuh menggunakan waktu untuk olah raga yaitu pukul 17.00-17.45.

  2. Kegiatan rohani Anak asuh mengadakan kegiatan seperti doa pagi bersama pukul 04.15- 04.30,anak asuh bersama ibu pengasuh berkumpul di meja makan lalu berdoa bersama-sama. Setiap pagi anak asuh pergi ke gereja pukul 05.30-

  06.00. Anak asuh yang tidak mendapat tugas ke gereja pagi maka anak asuh mempersiapkan makan pagi dan membersihkan ruangan unit.

  Sebelum istirahat malam, anak asuh bersama ibu pengasuh berdoa malam bersama pukul 20.30-20.45. Panti Asuhan juga melakukan kegiatan pendalaman iman yang dilakukan secara bergantian tiap 3 minggu sekali yang diatur sesuai dengan umur masing-masing anak asuh.