IMPLEMENTASI METODE AL-QOSIMI DALAM PEMBELAJARAN TAHFIZHUL QUR’AN PADA SANTRI PONDOK PESANTREN AN-NIDA KOTA SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI

  

IMPLEMENTASI METODE AL-QOSIMI

DALAM PEMBELAJARAN TAHFIZH UL QUR’AN

  

PADA SANTRI PONDOK PESANTREN AN-NIDA

KOTA SALATIGA TAHUN 2016

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan( S.Pd. )

Oleh

RESTU WIJAYANTI

  

NIM : 11113020

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

  

IMPLEMENTASI METODE AL-QOSIMI

DALAM PEMBELAJARAN TAHFIZH UL QUR’AN

  

PADA SANTRI PONDOK PESANTREN AN-NIDA

KOTA SALATIGA TAHUN 2016

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan( S.Pd. )

Oleh

RESTU WIJAYANTI

  

NIM : 11113020

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

  

MOTTO

  ط

  َنْوُمِلّظلا َّلَِّا اَىِتياِب ُدَحْجَياَمَو َمْلِعْلااوُتْوُا َهْيِذَّلاِرْوُدُص ْيِف ٌتىِّيَب ٌتياَوُه ْلَب )

94 (

  “Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang- orang yang zalim.” (Q.S. Al-„Ankabut 29:49).

  

ُه َع َنا ْز ُق ْلا ُز ْيَخ

َو َّل َم َم َّلَعَت ْهَم ْمُك

  "Sebaik-baik orang di antara kalian adalah orang yang mempelajari al-Qur‟an dan mengajarkannya.” (HR. Al-Bukhari).

  

ازْسُي ِزْسُعلا َعَم َّنإ

  ”Sesungguhnya dibalik kesulitan itu ada kemudahan”

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

  1. Kedua orang tuaku tersayang Bapak Bambang Achyanto & Ibu Siti Musyarofah yang telah membesarkanku dengan penuh cinta dan kesabaran serta selalu menjadi motivasi dalam setiap langkah hidupku.

  2. Kedua kakakku Masiya Laila Sani dan Ratih Ika Pujiyanti serta adik-adikku Ulfatul Hasanah, M.Ponco alfiyanto dan Lutfi Amanda Rahmawati yang sangat kusayangi, terimakasih atas dukungan dan motivasinya. Semoga kita bisa membahagiakan bapak dan ibu.

  3. Kedua kakak iparku Ahmad Muntaha dan Ahmad Asror, serta ketiga keponakan aunty Faizah Azkiya ‟Ulayya, M. Zidni Taufiqi dan Hazika Yumna Naila Asya terimakasih atas motivasinya.

  4. Nasaluk Ghufron yang selalu sabar menemani dan memberi motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga sukses untuk kita.

  5. Kepada sahabat-sahabatku Asep, Elog, Inna, Qisty. Terimakasih atas segala semangat dan motivasinya. Semoga kalian cepat wisuda.

  6. Kepada teman-teman angkatan 2013 khususnya kelas PAI A yang telah memberi motivasi dan semangat belajar.

  7. Kepada teman- teman ma‟had kamar 8, Nunk, Empok lela, Isti, Qisty, dan Nurma. Terimakasih semangatnya.

  8. Keluarga Besar Pondok Pesantren An-Nida Kota Salatiga.

  9. Kepada teman-teman PPL di SMA N 1 Bringin, Ema, Oliv, Jannah, Alifah, Alif, Gus Rizal, Wahyu, Ratna, dan Kholid. Terimakasih motivasi dan semangatnya.

  10. Kepada teman-teman KKN 2017 di Pakel Andong Boyolali, Lana, Aza, Novita, Indah, Fadil, Ja‟var, Gunawan, dan Zali. Terimakasih atas motivasi dan semangatnya.

KATA PENGANTAR

  Assalamu ’alaikum Wr. Wb Alhamdulillahirabbil’alamin

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar.

  Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada uswah khasanah kita Nabi Agung Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di Yaumul Akhir. Amin.

  Dengan penuh rasa syukur penulis panjatkan, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul IMPLEMENTASI METODE AL-QOSIMI DALAM PEMBELAJARAN TAHFIZHUL

QUR‟AN PADA SANTRI PONDOK

  PESANTREN AN-NIDA KOTA SALATIGA TAHUN 2016 ini dengan baik dan lancar tanpa ada halangan suatu apapun. Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana program studi Pendidikan Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN). Kami haturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini. Adapun pihak-pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini adalah :

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Kepala Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  4. Bapak Dr. M. Ghufron, M.Agselaku dosen pembimbing yang telah mengarahkan, membimbing dan meluangkan waktunya dalam penulisan

  5. Segenap dosen pengajar di lingkungan IAIN Salatiga, yang telah membekali pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  6. Keluarga besar penulis, atas segala motivasi, dukungan, da n do‟a restu kepada penulis, sehingga ini dapat terselesaikan.

  7. Ketua Yayasan, Pengasuh dan Ustad pondok pesantren An-Nida, yang telah memberikan izin bagi penulis dalam melaksanakan penelitian.

  8. Santriwan-santriwati pondok pesantren An-Nida Kota Salatiga, yang telah membantu peneliti dalam pengumpulan data-data.

  9. Teman-teman satu angkatantahun 2013, khususnya kelas PAI A yang telah memberi semangat belajar dan motivasi.

  Penulis yakin bahwa dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna. Untuk itu, saran dan kritik dari semua pihak sangat penulis harapkan.

  Akhirnya, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca semua. Amin.

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb

  Salatiga, 09 Maret2017 Penulis Restu Wijayanti NIM : 111 13 020

  

ABSTRAK

  Wijayanti, Restu. 2017. IMPLEMENTASI METODE AL-QOSIMI DALAM

  PEMBELAJARAN TAHFIZHUL QUR’AN PADA SANTRI PONDOK

  . Skripsi.

  PESANTREN AN-NIDA KOTA SALATIGA TAHUN 2016

  Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Program Studi PendidikanAgama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. M. Ghufron, M.Ag,M.A.

  

Kata kunci : implementasi metode al-Qosimi dalam pembelajaran tahfizhul

Qur‟an.

  Penelitian ini merupakan upaya untuk mengimplementasikan metode al- Qosimi dalam menghafal al-

  Qur‟an pada santri pondok pesantren An-Nida Kota Salatiga. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimana implementasi metode al-Qosimi dalam pembelajaran tahfizh ul Qur‟an di pondok pesantren An-Nida kota Salatiga?,dan (2)Apa faktor pendukung dan faktor penghambat penerapan metode al-Qosimi dalam pembelajaran tahfizhul Qur‟an di pondok pesantren An-Nida kota Salatiga?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi pengembangan (research and development).

  Berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian di lapangan, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa hasil penelitian tentang implementasi metode al- Qosimi dalam pembelajaran tahfizh ul Qur‟an di pondok pesantren An-Nida yaitu untuk proses pembelajaran pada program tahfizhu l Qur‟an dengan menggunakan metode al-Q osimi yaitu dengan sistem setoran, muroja‟ah dan tasmi‟. Keberhasilan pencapaian target hafalan dalam empat bulan terakhir ini sudah lumayan baik, artinya sudah ada perubahan bahkan ada peningkatan dari sebelum menggunakan metode al-Qosimi, dan pencapaian hafalan dari para santri berbeda- beda sesuai dengan kemampuan masing-masing santri. Dalam pelaksanaan program tahfizh ul Qur‟an dengan metode al-Qosimi ini tidak lepas dari hambatan- hambatan, di antaranya para santri masih kurang fasih dalam membaca al- Qur‟an, tingkat kecerdasan yang variatif, dan tidak boleh menghafal al- Qur‟an ketika haid. Untuk solusinya dari pihak pondok menambah kegiatan binadlhor agar bisa memperbaiki bacaan para santri yang kurang fasih, dan untuk santri yang sedang berhalangan menghafal al- Qur‟an di ganti dengan menghafal hadist Arba’in Nawawi. Tentu tidak hanya hambatan- hambatan yang kita temui, tetapi ada juga beberapa faktor pendukung dalam program tahfizh ul Qur‟an dengan metode al-Qosimi ini, diantaranya adanya ketenagaan yang baik, adanya target hafalan yang jelas, dan sarana dan prasarana yang memadai.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i HALAMAN BERLOGO ................................................................................. ii HALAMAN JUDUL ........................................................................................ iii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. iv HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... vi MOTTO ........................................................................................................... vii PERSEMBAHAN ............................................................................................ viii KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix ABSTRAK ....................................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1 B. Fokus Penelitian ............................................................................. 4 C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4 D. Kegunaan Penelitian....................................................................... 4 E. Penegasan Istilah ............................................................................ 5 F. Metode Penelitian........................................................................... 7 G. Sistematika Penulisan .................................................................... 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Tahfizh

  ul Qur‟an ..................................................... 14

  1. Pengertian Pembelajaran ......................................................... 14

  2. Tujuan dan Ciri-ciri Pembelajaran .......................................... 14

  3. Prinsip Pembelajaran ............................................................... 15

  4. Pengertian Tahfizhul Qur‟an .................................................... 16

  7. Keutamaan Dalam Tahfizh ul Qur‟an ....................................... 23 B. Metode Al-Qosimi ......................................................................... 25

  1. Pengertian Metode Al-Qosimi ................................................. 25

  2. Penerapan Metode Al-Qosimi .................................................. 26

  3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Al-Qosimi ....................... 34

  BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Pondok Pesantren An-Nida .............................. 35

  1. Sejarah Singkat Berdirinya Pondok Pesantren An-Nida .......... 35

  2. Letak Geografis Pondok Pesantren An-Nida ........................... 39

  3. Visidan Misi Pondok Pesantren An-Nida ................................ 39

  4. Keadaan Sarana Dan Prasarana Pondok Pesantren An-Nida ... 40

  5. Pengurus Pondok Pesantren An-Nida ...................................... 40

  6. Keadaan Guru/Ustadz Pondok Pesantren An-Nida ................. 41

  7. Keadaan Santri Pondok Pesantren An-Nida ............................ 43

  8. Kegiatan Pembelajaran Pondok Pesantren An-Nida ................ 47

  9. Kurikulum Pondok Pesantren An-Nida ................................... 49

  10. Sumber Pendanaan ................................................................... 49

  11. Tata Tertib Pondok Pesantren An-Nida ................................... 49

  B. Temuan Penelitian .......................................................................... 49

  1. Implementasi Metode Al-Qosimi Dalam Pembelajaran Tahfizhul Qur‟an Di Pondok pesantren An-Nida ..................................... 50

  2. Faktor Yang Mempengaruhi Metode Al-Qosimi Dalam Pembelajaran Tahfizh ul Qur‟an Di Pondok Pesantren An-Nida .................................................................................................. 54

  BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Implementasi Metode Al-Qosimi Dalam Pembelajaran Tahfizh

  ul Qur‟an Di Pondok Pesantren An-Nida .......................... 56

  1. Metode Yang Digunakan Dalam Pembelajaran Tahfizh ul Qur‟an .................................................................................................. 56

  3. Efektifitas dan Keberhasilan Implememtasi Metode Al-Qosimi Dalam Pembelajaran Tahfizh ul Qur‟an Pondok Pesanten An-Nida .................................................................................................. 59

  B. Analisis Faktor Penghambat Dan Faktor Pendukung Penerapan Metode Al-Qosimi Dalam Pembelajaran Tahfizhul Q ur‟an Di Pondok Pesantren An-Nida ......................................................................... 61

  1. Faktor Penghambat Penerapan Metode Al-Qosimi Dalam Pembelajaran Tahfizhul Q ur‟an Di Pondok Pesantren An-Nida .................................................................................................. 61

  2. Faktor Pendukung Penerapan Metode Al-Qosimi Dalam Pembelajaran Tahfizh ul Qur‟an Di Pondok Pesantren An-Nida .................................................................................................. 63

  BAB V: PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................................... 66 B. Saran ..................................................................................................... 70 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS

  DAFTAR TABEL

  Tabel Nomor 2.1 Batasan Menghafal Dalam Hal Ini Di Batasi Per 1 Halaman Tabel Nomor 2.2 Cara Membaca 40 Kali Tabel Nomor

2.3 Cara Membaca “Setengah Dosis”

  Tabel Nomor 2.4 Penerapan Metode Hafalan Lancar Per Ayat Tabel Nomor 2.5 Penerapan Metode Menghafal Cepat Tabel Nomor 3.1 Struktur Kepengurusan Pondok Pesantren An-Nida.

  Tabel Nomor 3.2 Data Ustadz Pondok Pesantren An-Nida Kota Salatiga Tabel Nomor 3.3 Data Santri Pondok Pesantren Putri An-Nida Kota Salatiga Tabel Nomor 3.4 Data Santri Pondok Pesantren Putra An-Nida Kota Salatiga Tabel Nomor 3.5Tabel Jadwal Kegiatan Santri Pondok Pesantren An-Nida Tabel Nomor 3.6 Jadwal Santri Tingkat SD

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Kode Penelitian Lampiran 2 Pedoman Wawancara Lampiran 3 Hasil Wawancara Lampiran 4 Catatan Lapangan Pengamatan Lampiran 5 Dokumentasi Lampiran 6 Daftar Riwayat Hidup Penulis Lampiran 7 Surat Keterangan TelahMelakukan Penelitian Lampiran 8 SKK Lampiran 9 Tata Tertib Pondok Pesantren An-Nida

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al- Qur‟an merupakan kitab yang berfungsi sebagai sumber

  hikmah, cahaya mata dan akal bagi siapa saja yang ingin memikirkan dan merenungkannya. Di samping itu al- Qur‟an juga merupakanundang- undang Allah yang kokoh yang memberikan kebahagiaan bagi yang menjadikannya pegangan dalamkehidupan. Al-

  Qur‟an sendiri menyatakan dirinya sebagai petunjuk, peringatan, pelajaran, obat dan rahmat, pembeda antara yang hak dan yang batil, dan pemberi kabar gembira. Al-

  Qur‟an adalah sumber hukum sekaligus bacaan yang diturunkan secara mutawatir dan al-

  Qur‟an terbagi dalam 30 juz, 114 surah dan kurang lebih 6666 ayat (Amrullah, 2008:3).

  Salah satu keistimewaan al- Qur‟an adalah mudah dihafal. Menurut

  Ahsin W. al-Hafidz (2000:26), menghafal al- Qur‟an merupakan suatu perbuatan yang sangat terpuji dan mulia. Banyak sekali hadis-hadis

  Rasulullah SAW yang mengungkapkan keagungan orang yangbelajar membaca, atau menghafal al- Qur‟an dan orang-orang yang mempelajarinya. Orang-orang yang membaca atau menghafal al-

  Qur‟an merupakan orang-orang pilihan yang memang dipilih oleh Allah untuk menerima warisan kitab suci al-

  Qur‟an. Menghafal al-Qur‟an boleh al- Qur‟an, dan tentunya setelah proses dasar membaca al-Qur‟an dilalui dengan baik dan benar.

  Dalam hal ini, proses penghafal al- Qur‟an pada garis besarnya dapat dilakukan dengan dua jalan: Pertama, menghafal terlebih dahulu walaupun penghafal itu sendiri belum mengetahui tentang seluk beluk Ulumul Qur‟an, gaya bahasa, atau makna yang terkandung. Kedua, terlebih dahulu mempelajari struktur bahasa dengan mendalami bahasa Arab dengan segala aspek sebelum menghafal.

  Seperti yang dikutip Ahsin (2000:24), dalam Nihayah Qaulil- Mufid Syeikh Muhammad Makki Nash mengatakan: “Sesungguhnya menghafal al-

  Qur‟an di luar kepala hukumnya fardu kifayah”. Dari ungkapan di atas sudah jelas bahwa menghafal al-

  Qur‟an hukumnya fardu kifayah, maka sudah seharusnya kaum muslim memperhatikan pentingnya menghafal al-

  Qur‟an. Salah satu cara untuk mempelajari al- Qur‟an adalah dengan memasukkan anak-anak mereka ke dalam pondok pesantren.

  Pondok Pesantren adalah lembaga keagamaan yang memberikan pendidikan dan pengajaran serta mengembangkan dan menyebarkan ilmu agama islam (Ridlwan Nasir, 2005:80). Tujuan adanya Pondok Pesantren yaitu menyiapkan santri menghadapi masa globalisasi yang penuh dengan tantangan. Di samping itu, mengingat bahwa Pondok Pesantren selalu berada di tengah-tengan lingkungan sosial-kultural yang selalu berubah sesuai dengan kenyataan lingkungan dan tingkat kebutuhan yang dihadapinya, yaitu bukan hanya mendidik para santri mengenai pendidikan agama saja, tetapi juga mengusahakan agar dapat memahami, menguasai serta mengamalkan ajaran-ajaran agama islam sebagai sumber ajaran dan motivasi pembangunan di segala bidang kehidupan.

  Anak-anak yang menghafalkan al- Qur‟an menjadi kebanggaan tersendiri bagi keluarga muslim, Di Indonesia ini banyak lembaga- lembaga pendidikan yang mempunyai program tahfizh ul Qur‟an, salah satunya adalah Pondok Pesantren An-Nida kota Salatiga. Pondok Pesantren ini menempati lokasi yang sangat strategis dan dilengkapi dengan kegiatan yang terprogram dengan rapi sehingga belajar mengajar lebih efektif.

  Pondok Pesantren An-Nida ini selain mempunyai program tahfizh ul Qur‟anjuga terdapat program ilmu-ilmu agama seperti aqidah, sirah nabawiyah, hadist, nahwu sorof, fiqh, dan bahasa arab.Program tahfizh ul Qur‟andi pondok pesantren An-Nida menggunakan metode al- Qosimi, dimana para santri yang ingin menghafal harus membaca 40x sebelum proses menghafal. Disamping itu metode al-Qosimi mempunyai banyak manfaat yang di antaranya: dapat mempermudah proses menghafal, memperlancar bacaan, menguatkan hafalan, hafalan dan bacaan terasa lebih fasih di lidah dan lain-lain.

  Harapan Pondok Pesantren An-Nida ini adalah mampu mencetak masyarakat maupun bagi para santri sendiri. Maka dari itu, Pondok Pesantren tersebut memberikan jangka waktu 4 tahun untuk menghafal minimal 8 juz dengan setiap setengah semester atau setengah tahun minimal setengah juz.

  Bertolak dari paparan diatas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian di Pondok Pesanten An-Nida kota Salatiga ini, dengan mengambil judul

  “ IMPLEMENTASI METODE AL-QOSIMI DALAM PEMBELAJARAN TAHFIZHUL QUR’AN PADA SANTRI PONDOK PESANTREN AN-NIDA KOTA SALATIGA TAHUN 2016”.

  B. Fokus Penelitian

  1. Bagaimana implementasi metode al-Qosimi dalam pembelajaran tahfizhul Q ur‟an di Pondok Pesantren An-Nida Kota Salatiga?

  2. Apa faktor pendukung dan faktor penghambat penerapan metode al- Qosimi dalam pembelajaran tahfizhul Q ur‟an di Pondok Pesantren An- Nida Kota Salatiga?

  C. Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahuiimplementasi metode al-Qosimi dalam pembelajaran tahfizhul Q ur‟an di Pondok Pesantren An-Nida Kota Salatiga.

  2. Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat penerapan metode al-Qosimi dalam pembelajaran tahfizhul Q ur‟an di

  D. Kegunaan Penelitian

  Hasil penelitian diharapkan dapat berguna baik yang bersifat teoritis maupun praktis, antara lain adalah:

  1. Teoritis Dapat menambahkan wawasan dan ilmu pengetahuan tentang metode al-Qosimi dalam menghafal al-Q ur‟an di Pondok PesantrenAn-Nida kota Salatiga.

  2. Praktis

  a. Sebagai bahan pertimbangan pelaksanaan metode al- Qosimi dalam menghafal al-Q ur‟an di Pondok Pesantren An-Nida Kota Salatiga.

  b. Dapat dijadikan sebagai masukan pembelajaran tahfidzul Q ur‟an dengan menggunakan metode al-Qosimi di Pondok PesantrenAn-Nida Kota Salatiga.

  E. Penegasan Istilah

  1. Implementasi Menurut kamus besar bahasa Indonesia implementasi adalah pelaksanaan, penerapan, pertemuan kedua ini bermaksud mencari bentuk tentang hal yang disepakati dulu. (Departemen Pendidikan Nasional, 2007:427).

  2. Metode al-Qosimi Metode adalah seperangkat cara yang digunakan oleh seorang didiknya yang berlangsung dalam proses belajar dan mengajar atau proses pembelajaran. Atau juga dapat diartikan sebagai sebuah sistematika umum bagi pemilihan, penyusunan, dan penyajian materi.(Ulin Nuha, 2012:157)

  Sedangkan al-Qosimi adalah salah satu metode menghafal al- Qur‟anyang dalam pelaksanaanya membaca minimal 40x sebelum proses menghafal (Abu Hurri, 2014:36).

  Jadi, metode al-Qosimi bisa diartikan sebagai sekumpulan cara yang dipergunakan untuk menghafal al- Qur‟an yang dalam pelaksanaannya membaca minimal 40x sebelum proses menghafal.

  3. Pembelajaran Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan (Heri Rahyubi,

  2004:6).

  4. Al-Q ur‟an Al-Q ur‟an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh

  Allah SWT Tuhan Seru Sekalian Alam kepada junjungan Nabi Besar dan Rasul terakhir Muhammad SAW melalui malaikat Jibril, untuk diteruskan penyampaiannya kepada seluruh umat manusia di muka bumi ini sampai akhir zaman nanti(Arya, 2009:46). Sedangkan menurut IAIN Walisongo Semarang (1999:23), mengartikan bahwa al- Qur‟an adalah firman Allah SWT untuk menjadi petunjuk dan pedoman bagi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.

  5. Pondok Pesantren An-Nida Pondok Pesantren adalah lembaga keagamaan yang memberikan pendidikan dan pengajaran serta mengembangkan dan menyebarkan ilmu agama islam (Ridlwan, 2005:80).Sedangkan menurut Iskandar (2014:172), Pondok Pesantren ialah tempat berlangsungnya suatu pendidikan agama islam yang telah melembaga sejak jaman dahulu.

  Sedangkan Pondok Pesantren An-Nida adalah lembaga keagamaan non formal yang berada di Kota Salatiga. Dimana Pondok PesantrenAn-Nida termasuk jenis pondok yang di dalamnya terdapat program tahfizhul Q ur‟an dan mempelajari ilmu-ilmu agama.

F. Metode Penelitian

  1. Jenis dan pendekatan penelitian Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang berfokus pada perasaan dan persepsi dari partisipan di bawah studi.

  2. Kehadiran Peneliti Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian, maka peneliti hadir dan terlibat secara langsung dalam aktifitas santri di lokasi penelitian, terutama dalam memperoleh data-data dan

  3. Lokasi dan Sumber penelitian Lokasi penelitiannya adalah Pondok Pesantren An-Nida kota

  Salatiga.Sedangkan sumber penelitiannya adalah ketua yayasan An-Nida, para ustadz pondok pesantren An-Nida, dan para santri Pondok Pesantren An-Nida.

  4. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah:

  a. Data Primer Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari objeknya.(Suparno, 2007:52).

  b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi berupa publikasi. (Supranto, 2007:52)

  5. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data ialah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Suharsimi, 2005:100). Ada tiga metode dalam pengumpulan data, yaitu sebagai berikut:

  a. Metode Pengamatan (Observasi) Partisipasi Observasi merupakan proses untuk mengakses dan memahami cara-cara yang digunakan orang-orang dalam bertindak dan berinteraksi secara komunikatif. Observasi merupakan dasar fundamental dari semua metode riset (Christine, 2008: 320).

  Observasi partisipasi adalah observasi yang dilakukan dengan observer terlibat langsung secara aktif dalam objek yang diteliti (Husaini, 2008: 57)

  Jadi, cara kerja metode pengamatan (observasi) partisipasi ini penulis terlibat langsung dalam objek yang diteliti yaitu untuk mengetahui bagaimana cara berlangsungnya pembelajaran di Pondok Pesantren An-Nida khususnya program tahfizhul Q ur‟an.

  b. Metode Wawancara/interviu Metode wawancara ialah, metode yang dilakukan dengan pembicaraan santai dalam berbagai situasi, dilakukan secara terus- menerus untuk mendapatkan informasi dan penjelasan yang utuh, mendalam, terperinci dan lengkap (Nusa, 2013:33).

  Jadi, dengan metode wawancara terstrukturyang di gunakan penulis dalam penelitian ini berharap dapat mengetahui lebih mendalam dari para pengelola Pondok Pesantren An-Nida yaitu ketua yayasan An-Nida, para ustadz dan para Santri Pondok Pesantren An-Nida.

  c. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi merupakan sember penting dalam bukti tambahan maupun bukti utama riset.Dokumen mampu bertahan sepanjang waktu karena mampu memberikan pemahaman historis (Christine, 2008: 344).

  Jadi, dengan metode dokumentasi ini diharapkan penulis bisa mendapatkan bukti tambahan, seperti: foto, dan data-data Pondok lainnya yang penulis perlukan.

  6. Analisis Data Analisis data ialah data dalam penelitian kualitatif dianalisis melalui membaca dan mereview data untuk mendeteksi tema-tema dan pola-pola yang muncul (Emzir, 2010: 17).

  Adapunlangkah-langkah yang peneliti lakukan dilapanganadalah sebagai berikut: a. Pengumpulan Data

  Pengumpulan data dilakukan peneliti dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi.

  b. Reduksi Data Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memokuskan, membuang, dan menyusun data dalam suatu cara dimana kesimpulan akhir dapat digambarkan dan diverifikasikan (Emzir, 2010: 130).

  c. Penyajian Data Sekumpulan informasi yang tersusun sehingga memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data yang baik merupakan suatu cara utama bagi penyajian data yang benar. d. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan merupakan bagian dari satu kegiatan konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga dideverifikasiselama penelitian berlangsung. ferivikasi itu kemungkinan setingkat dengan pemikiran kembali yang melintas dalam menganalisis selama menulis, suatu tinjauan ulang pada catatan-catatan di lapangan serta tukar pikiran dan akhirnya berusaha menarik kesimpulan. Dengan demikian verifikasi yang pada mulanya mengambang atau kabur menjadi relevan.

  7. Pengecekan Keabsahan Data Dalam memperoleh keabsahan data, maka peneliti menggunakan teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain (Moleong, 2008:331). Ada dua macam trianggulasi yang digunakan, yaitu: a. Triangulasi sumber

  Trianggulasi sumber berarti, mencari sumber-sumber lain di samping sumber yang telah kita dapatkan (Nusa, 2013:34).

  b. Triangulasi metode Trianggulasi metode dilakukan dengan cara mengecek derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama (Moleong, 2008:331)

  8. Tahap-tahap penelitian Menurut Moloeng (2008:127-128) tahap-tahap penelitian kualitatif harus memuat: a. Tahap Pra Lapangan

  Tahap pra lapangan yaitu memperhatikan Segala macam persoalan dan segala macam persiapan sebelum peneliti terjun kedalam kegiatan penelitian berupa: menyusun rancangan penelitian, mengurus perizinan kepada pihak Pondok Pesantren An-Nida, menjajaki dan menilai keadaan, memilih dan memanfaatkan informasi, serta menyiapkan perlengkapan penelitian.

  b. Tahap Pekerja Lapangan Pada tahap ini peneliti harus sungguh-sungguh dalam memahami latar penelitian dan mempersiapkan diri dengan segala daya dan upayanya, memasuki lapangan dengan beberapa serta sambil mengumpulkan data.

  c. Tahap Analisis Data Pada tahap ini dianalisiskan konsep analisis data juga dipersoalkan bahwa analisis data itu dibimbing oleh usaha untuk menemukan data dan kesimpulan.

G. Sistematika Penulisan Skripsi

  Sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

  1. Bagian muka, yang berisi tentang: Halaman Judul, nota pembimbing, pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan daftar lampiran.

  2. Bagian isi yang terdiri dari:

  BAB I : Pendahuluan, yang terdiri dari Latar belakang masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Penegasan Istilah, Metode Penelitian dan Sistematikan Penuliasan. BAB II : Kajian Pustaka A. Pembelajaran Tahfidzul Qur‟an B. Metode Al-Qosimi BAB III :Paparan data dan temuan penelitian, berisi gambaran umumPondok Pesantren An-Nida, metode al-Qosimi dalam pembelajaran tahfizhul Qur‟an di Pondok Pesantren An-Nida, dan faktor yang mempengaruhi metode al-Qosimi dalam pembelajaran tahfizhul Qur‟an di Pondok Pesantren An-Nida.

BAB IV : Analisa data yang berisi: A. Analisis Metode Al-Qosimi dalam Pembelajaran tahfizhul Q ur‟an di Pondok Pesantren An-Nida.

  B. Faktor yang mempengaruhi Metode Al-Qosimi dalam Pembelajaran tahfizhul Q ur‟an di Pondok Pesantren An- Nida.

  BAB V : Penutup, meliputi : A. Kesimpulan. B. Saran-saran. C. Penutup.

  3. Bagian Akhir, terdiri dari : Daftar pustaka, daftar riwayat pendidikan penulis dan lampiran-lampiran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Tahfizhul Qur’an

  1. Pengertian Pembelajaran

  Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan. Pembelajaran merupakan subsistem dari penyelenggaraan pendidikan/pelatihan (Hamzah, 2008:54)

  Sedangkan menurut Omar Hamalik (2010:57), Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.

  Jadi, pembelajaran dapat diartikan sebagai upaya menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik.

  2. Tujuan dan Ciri-ciri Pembelajaran

  a) Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran ialah tujuan yang hendak dicapai setelah selesai diselenggarakannya suatu proses pembelajaran

  (Omar Hamalik, 2010: 6).

  b) Ciri-ciri Pembelajaran Menurut Omar Hamalik (2010: 65-66), juga mengatakan

  1) Rencana, ialah penataan ketenagaan, material, dan prosedur yang merupakan unsur-unsur sistem pembelajaran, dalam suatu rencana khusus. 2) Kesalingtergantungan, antara unsur-unsur sistem pembelajaran yang serasi dalam suatu keseluruhan.

  3) Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai. Ciri ini menjadi dasar perbedaan antara sistem yang dibuat oleh manusia dan sistem yang alami (natural).

  Jadi, suatu sistem pembelajaran memiliki tiga ciri utama, yaitu memiliki rencana khusus, kesalingtergantungan antara unsur-unsurnya, dan tujuan yang hendak dicapai.

3. Prinsip Pembelajaran

  Menurut Abdul Majid (2011: 131), mengatakan bahwa terdapat beberapa prinsip dalam pembelajaran, antara lain: a. Motivasi, sebagai pendorong dalam melakukan semua suatu kegiatan.

  b. Memperhatikan keragaman anak, sehingga dapat melahirkan pemahaman yang berbeda dan tidak terbatas satu pemahaman saja.

  c. Memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak (aspek psikologis/ilmu jiwa).

  d. Menumbuhkan kreatifitas anak dan pintar berbaur dengan anak, e.

  Do‟a, setiap perbuatan diawali dan diakhiri dengan menyebut asma Allah.

  f. Teladan, satu kata antara ucapan dan perbuatan yang dilandasi dengan niat yang tulus karena Allah.

  4. Pengertian Tahfidzul Qur’an

  Menghafal merupakan bahasa Indonesia yang berarti menerima, mengingat, menyimpan dan memproduksi kembali tanggapan-tanggapan yang diperolehnya melalui pengamatan. Sedangkan al-

  Qur‟an berasal dari bahasa arab yang artinya bacaan atau yang dibaca. Orang yang hafal seluruh al- Qur‟an, oleh masyarakat Indonesia dijuluki atau diberi gelar sebagai seorang hafizh.

  Sedangkan secara istilah yang dimaksud dengan hafizhul

  Qur’an adalah menghafal al-Qur‟an sesuai dengan urutan yang

  terdapat dalam mushaf Ustmani mulai dari surah al-Fatihah hingga surat an-Nas dengan maksud beribadah, menjaga dan memelihara kalam Allah yang merupakan mu‟jizat dengan perantara Malaikat Jibril yang ditulis dalam beberapa mushaf yang dipindahkankepada kita dengan jalan mutawatir (Munjahid, 2007:73-74).

  5. Dasar Hukum dan Tata Cara dalam Tahfizhul Qur’an a.

  Dasar Hukum Tahfizhul Qur‟an Al-

  Qur‟an memperkenalkan diri dengan berbagai ciri dan sifatnya. Salah satunya ialah bahwa ia merupakan salah satu Kitab kepada Nabi Muhammad SAW hingga sekarang bahkan sampai hari kemudian. Sebagaimana ditegaskan dalam firmanNya:

  a ) َنوُظِفاَحَل ُهَل اَّو ِإَو َزْكِّذلا اَىْلَّزَو ُهْحَو اَّوِإ

  “Sesungguhnya kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan

  sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya

  .” (QS. Al- Hijr/15:9).

  Dengan jaminan Allah dalam ayat tersebut tidak berarti umat Islam terlepas dari tanggung jawab dan kewajiban untuk memelihara kemurniannya dari tangan-tangan jahil dan musuh- musuh Islam yang tak henti-hentinya berusaha mengotori dan memalsukan ayat-ayat Al- Qur‟an.

  Umat Islam pada dasarnya tetap berkewajiban untuk secara rill dan konsekuen berusaha memeliharanya, karena pemeliharaan terbatas sesuai dengan sunatullah yang telah ditetapkanNya tidak menutup kemungkinan kemurnian ayat-ayat Al-

  Qur‟an akan diusik dan diputarbalikkan oleh musuh-musuh Islam, apabila umat Islam sendiri tidak mempunyai kepedulian terhadap pemeliharaan kemurnian Al-

  Qur‟an. Salah satu usaha nyata dalam proses pemeliharaan kemurnian Al- Qur‟an itu ialah dengan menghafalkannya.

  Menghafal Al- Qur‟an hukumnya adalah fardu kifayah. Ini berarti bahwa orang yang menghafal Al- terjadinya pemalsuan dan pengubahan terhadap ayat-ayat suci Al- Qur‟an.

  Dalam Nihayah Qaulul-Mufid, Syeikh Muhammad Makki Nashr mengatakan: “Sesungguhnya menghafal Al-Qur’an di luar kepala hukumnya

  fardu kifayah ” (Ahsin, 2000: 21-24).

  b.

  Tata Cara Dalam Tahfizhul Qur‟an Menghafal al- Qur‟an merupakan pekerjaan tidak mudah. Menurut Ahmad (2009:96-99) mengatakan bahwa ada beberapa tata cara yang harus dipenuhi dalam menghafalkan al-

  Qur‟an, antara lain:

1) Keinginan yang tulus dan niat yang kuat untuk menghafal al- Qur‟an.

  2) Mempelajari aturan-aturan membaca al- Qur‟an di bawah bimbingan seorang guru yang mempelajari dan mengetahui dengan baik aturan-aturan tersebut.

  3) Terus bertekad dan memiliki keyakinan untuk menghafal al- Qur‟an setiap hari, yaitu dengan menjadikan hafalan sebagai wirid harian.

  4) Mengulang hafalan yang telah dilakukan sebelum melanjutkan hafalan selanjutnya disertai dengan kesinambungan.

  5) Niat dalam menghafal dan mendalami selayaknya diniatkan

  6) Mengerjakan apa yang ada dalam al- Qur‟an, baik urusan- urusan kecil maupun yang besar dalam kehidupan kita. Karena, melakukan apa yang diperintahkan dan meningkatkan apa yang dilarang Allah merupakan kebahagiaan sebenarnya, yaitu jalan menuju pendekatan diriNya. Semua kebaikan ada di dalam al- Qur‟an, dan pada setiap huruf yang dibawanya.

  7) Hendaknya ada penyadaran pada diri penghafal serta usaha menjadikan iman yang kuat.

  8) Setiap permulaan sesuatu biasanya agak sulit dan menjenuhkan, namun dengan keimanan, kesabaran, dan ketabahan, niscaya kebaikan yang besar akan melingkupi para penghafal. Bahwa setiap huruf yang dibaca akan mendapatkan pahala dan ganjaran yang hanya diketahui oleh Allah Swt.

6. Metode Pembelajaran Tahf izhul Qur’an

  Ada beberapa metode yang mungkin bisa dikembangkan dalam rangka mencari alternatif terbaik untuk menghafal al- Qur‟an, dan bisa memberikan bantuan kepada para penghafal dalam mengurangi kepayahan dalam menghafal al- Qur‟an. Berikut beberapa metode yang dianggap sesuaisebagai variasi untuk menghilangkan kejenuhan (Ahsin,2000:63-66): a. Metode Wahdah

  Metode wahdah yaitu menghafal satu per satu terhadap ayat-ayat yang hendak dihafalnya. Untuk mencapai hafalan awal, atau lebih sehingga proses ini mampu membentuk pola dalam bayangannya. Dengan demikian penghafal akan mampu mengkondisikan ayat-ayat yang dihafalkannya bukan saja dalam bayangannya, akan tetapi hingga benar-benar membentuk gerak refleks pada lisannya. Setelah benar-benar hafal barulah dilanjutkan pada ayat-ayat berikutnya dengan cara yang sama, demikian seterusnya hingga mencapai satu muka.

  b. Metode Kitabah artinya menulis. Metode ini memberikan alternatif

  Kitabah

  lain daripada metode yang pertama. Pada metode ini penulis terlebih dahulu menulis ayat-ayat yang akan dihafalnya pada secarik kertas yang telah disediakan untuknya. Kemudian ayat-ayat tersebut dibacanya sehingga lancar dan benar bacaannya, lalu dihafalkannya.

  Menghafalnya bisa dengan metode wahdah, atau dengan menuliskannya ia dapat sambil memperhatikan dan sambil menghafalkannya dalam hati. Berapa banyak ayat tersebut ditulis tergantung kemampuan penghafal. Mungkin cukup sekali, dua kali atau tiga kali, atau mungkin sampai sepuluh kali atau lebih sehingga ia benar-benar hafal terhadap ayat yang dihafalkannya.

  Metode ini merupakan gabungan antara metode pertama dan metode kedua, yakni metode wahdah dan metode kitabah.

  Hanya saja kitabah (menulis) di sini lebih memiliki fungsional sebagai uji coba terhadap ayat-ayat yang telah dihafalnya. Maka dalam hal ini, setelah penghafal selesai menghafal ayat yang telah disediakan untuknya dengan hafalan pula. Jika ia telah mampu mereproduksi kembali ayat-ayat yang dihafalnya dalam bentuk tulisan, maka ia bisa melanjutkan kembali untuk menghafal ayat- ayat berikutnya, tetapi jika penghafal belum mampu mereproduksi hafalannya ke dalam tulisan secara baik, maka ia kembali menghafalkannya sehingga ia benar-benar mencapai nilai hafalan yang valid. Demikian seterusnya.

  d.

  Metode Jama‟ Yang dimaksud dengan metode J

  ama’ ialah cara menghafal

  yang dilakukan secara kolektif, atau bersama-sama, dipimpin oleh seorang instruktur. Pertama, instruktur membacakan satu ayat atau beberapa ayat dan siswa menirukan secara bersama-sama. Kemudian instruktur membimbingnya dengan mengulang kembali ayat-ayat tersebut dan siswa mengikutinya. Setelah ayat-ayat itu dapat mereka baca dengan baik dan benar, selanjutnya mereka mengikuti bacaan instruktur dengan sedikit demi sedikit mencoba melepas mushaf (tanpa melihat mushaf) dan demikian seterusnya sepenuhnya masuk dalam bayangannya. Setelah semua siswa hafal, barulah kemudian diteruskan pada ayat-ayat berikutnya dengan cara yang sama. Cara ini termasuk metode yang baik untuk dikembangkan, karena akan dapat menghilangkan kejenuhan di samping akan banyak membantu menghidupkan daya ingat terhadap ayat-ayat yang dihafalkannya.

  Menurut Ilham Agus (2004:78-80), dalam menghafal al- Qur‟an dapat menggunakan metode-metode yang lain, diantaranya sebagai berikut: a. Metode Menghafal Dengan Tulisan

  Materi hafalan ditulis pada buku atau pada lembaran kertas, lalu dibacakan di hadapan guru hingga dinyatakan baik, benar dan lancar.

  Materi tersebut dihafalkan ayat per ayat dengan dibaca berulang-ulang hingga hafal dan lancar.

  b. Metode Menghafal Dengan Memahami Makna Materi hafalan dipahami arti kalimat per kalimat terlebih dahulu. Setelah paham arti kalimat per kalimatnya, kemudian dihafal ayat per ayat dengan dibaca berulang-ulang hingga hafal dan lancar. Adapun cara penyambungan antara ayat satu dengan yang lainnya yaitu dengan relevansi (hubungan) ayat sesuai dengan kefahaman makna ayat.

  c. Metode Menghafal Dengan Bimbingan Guru

  Materi hafalan tersebut dibacakan oleh sang guru dan ditirukan oleh murid (penghafal) secara berulang-ulang. Materi hafalan tersebut dihafalkan ayat per ayat yaitu dengan dibacakan oleh sang guru dan ditirukan oleh murid secara berulang-ulang hingga hafal.

  Demikian seterusnya dari ayat ke ayat hingga hafal satu materi hafalan. Metode ini biasanya digunakan oleh para tuna netra.

  Menurut Abu Hurri (2015:36), dalam menghafalkan al- Qur‟an bisa juga dengan metode Al-Qosimi. Metode Al-Qosimi adalah metode yang digunakan untuk memudahkan para penghafal al- Qur‟an untuk pemula diantaranya adalah metode MMUSBOB (Metode Menghafal Untuk Sebodoh- Bodoh Orang Bisa) atau MMUSUB (Metode Menghafal Untuk Semua Umur Bisa) yang memiliki tiga putaran.Ada juga metode MHL-PA (Metode Hafal Lancar Per Ayat) dan metode MMC (Metode Manghafal Cepat). Dimana dalam pelaksanaanya membaca minimal 40x sebelum proses menghafal.

  Metode ini ada 3 fase dalam menghafal al- Qur‟an yaitu fase pertama membaca 40 kali, fase kedua menghafal, fase ketiga mengulangi.

7. Keutamaan Dalam Tahfizhul Qur’an

  Yahya (2015:31-40)mengatakan bahwa dalam menghafal al- Qur‟an terdapat beberapa keutamaan yang diperoleh oleh para penghafal al- Qur‟an, antara lain:

  a. Allah akan menolong para penghafal al- Qur‟an

  Sesungguhnya Allah bersama para penghafal al- Qur‟an.Dia senantiasa mengulukan bantuan dan pertolongan kepada mereka.

  Dan mereka akan dianggap sebagai orang-orang kuat.

  Pada dasarnya kekuatan itu bukan terletak pada besarnya badan dan kebesaran nama, tetapi kekuatan itu adalah kekuatan hati, maka apabila pada diri seseorang merasa ragu maka hendaknya ia mendalami sirah Rasulullah SAW dan kehidupan para sahabatnya.

  b. Allah akan memberkahi para penghafal al- Qur‟an

Dokumen yang terkait

PENGARUH SIKAP OPTIMISME TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR SANTRI PONDOK PESANTREN AL FALAH SALATIGA TAHUN 2006 - Test Repository

0 0 92

IMPLEMENTASI METODE SOROGAN DALAM PEMBELAJARAN KITAB FATHUL QARIB DI PONDOK PESANTREN SALAFIYAH ANNIBROS AL-HASYIMREKSOSARI SURUH KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI DiajukanUntukMemperolehGelarSarjanaPendidikan Islam

0 1 84

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCA JIWA PONDOK BAGI SANTRI DI PONDOK PESANTREN AGRO NUR EL FALAH SKRIPSI

0 0 140

KONTRIBUSI PONDOK PESANTREN TERHADAP PEMBENTUKAN KUALITAS MAHASISWA IAIN SALATIGA (STUDI KASUS PADA PONDOK PESANTREN DI KOTA SALATIGA DAN SEKITARNYA)

0 2 278

EFEKTIVITAS METODE BERDZIKIR DALAM PENANGANAN PROBLEM PSIKOLOGIS SANTRI DI PONDOK PESANTREN SURYABUANA DESA BALAK KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 SKRIPSI

1 3 187

SISTEM PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN TARBIYATUL ISLAMAL FALAH SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

0 0 125

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QUR’AN AL MUNTAHA KELURAHAN CEBONGAN KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI

0 0 136

METODE PEMBELAJARAN TAHFIDZUL QUR’AN DI PONDOK PESANTREN BUSTANU USYSYAQIL QUR’AN DESA GADING KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

1 16 113

PENERAPAN METODE WAHDAH DALAM MENINGKATKAN HAFALAN AL-QUR’AN SANTRI PONDOK PESANTREN AL-MUNTAHA CEBONGAN ARGOMULYO SALATIGA SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 0 85

HUBUNGAN INTENSITAS SHALAT TAHAJUD DAN SIKAP TAWADHU’ DI PONDOK PESANTREN AL- MUNTAHA KEL.CEBONGAN KEC.ARGOMULYA KOTA SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI

0 0 98