PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP INTENSITAS IBADAH SHALAT FARDHU SISWA SMP NEGERI 2 TUNTANG KAB. SEMARANG TAHUN 2014 - Test Repository

PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP

  INTENSITAS IBADAH SHALAT FARDHU SISWA SMP NEGERI 2 TUNTANG KAB. SEMARANG TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh : NAILIL ASNA NIM. 111 10 173 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2014

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Nailil Asna NIM : 111 10 173 Jurusan : Tarbiyah Progam Studi : Pendidikan Agama Islam

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 24 Oktober 2014 Yang menyatakan,

  Nailil Asna

  NIM. 11110173

  Dr. Imam Sutomo, M. Ag

  Dosen STAIN Salatiga

  Nota pembimbing

  Lamp : 1 eksemplar Hal : Naskah Skripsi

  Saudara Nailil Asna Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga

  Assalamu’alaikum Wr. Wb

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan sepenuhnya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah tugas akhir saudara: Nama : Nailil Asna NIM : 11110173 Jurusan/progdi : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam Judul : PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP

  INTENSITAS IBADAH SHALAT FARDHU SISWA SMP NEGERI 2 TUNTANG TAHUN 2014. Dengan ini kami mohon tugas akhir saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb

  Salatiga, 24 Oktober 2014 Pembimbing

  Dr. Imam Sutomo, M. Ag NIP.19580827 198303 1 002

  SKRIPSI

PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP INTENSITAS

  

IBADAH SHALAT FARDHU SISWA SMP NEGERI 2 TUNTANG

TAHUN 2014

  DISUSUN OLEH

  

NAILIL ASNA

NIM : 11110173

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 24

  Desember 2014 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Agama Islam Susunan Panitia Penguji

  Ketua Penguji : A. Bahrudin, M.Ag NIP. 19531223 198203 1005

  ……………………… Sekretaris Penguji : Rasimin, S.PdI, M.Pd

  NIP. 19750713 200901 1011 ………………………

  Penguji I : A. Bahrudin, M.Ag NIP. 19531223 198203 1005

  ……………………… Penguji II : Dra. Sri Suparwi, M.A.

  NIP. 19690506 199303 2004 ………………………

  Penguji III : Siti Rukhayati M.Ag NIP. 19770403 200312 2003

  ……………………… Salatiga, 24 Desember 2014

  Ketua STAIN Salatiga Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.

  NIP. 19670112 199203 1 005

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO "

  

نيِّدلاُداَمِعةلاَّصلا

Shalat itu adalah tiang agama

  Persembahan Ku persembahkan sekripsi ini untuk: Ibu dan bapak yang selalu ku hormati dan dan ku cintai yang telah membimbing, mendidik dan serta yang selalu mendoakanku

  Adik-adik ku yang aku sayangi dan kubanggakan Seluruh teman-temanku angkatan PAI 2010, Racana Kusumadilaga Worosrikandi, yang menjadiakan persahabatan indah serta melukis sebuah proses dalam hidupku

  

ABSTRAK

  Asna, Nailil. 2014. Pengaruh Bimbingan Keagamaan Terhadap Intensitas Ibadah Shalat Fardhu Siswa SMP Negeri 2 Tuntang Tahun 2014. Skripsi.

  Jurusan Tarbiyah. Progam Studi Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Stain Salatiga, Pembimbing: Dr, Imam Sutomo M. Ag.

  Kata kunci: bimbingan keagamaan dan intensitas ibadah shalat fardhu

  Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara bimbingan keagamaan dan intensitas ibadah shalat fardhu siswa SMP Negeri 2 Tuntang tahun 2014. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) bagaimana bimbingan keagamaan di SMP Negeri 2 Tuntang tahun 2014?, (2) bagaimana intensitas ibadah shalat fardhu siswa SMP negeri 2 Tuntang tahun 2014?, (3) adakah pengaruh antara bimbingan keagamaan terhadap intensitas ibadah shalat fardhu siswa SMP negeri 2 Tuntang tahun 2014?. penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan metode penelitian korelasional. Dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tuntang tanggal 8 September sampai 17 Oktober 2014. Populasi 679 dengan sampel 68 siswa ( 10% sesuai pendapat Arikunto). Metode pengumpulan data dengan metode observasi, interview, angket, dan dokumentasi. Analisis yang digunakan adalah analisis pendahuluan dan lanjutan.

  Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa bimbingan keagamaan di SMP Negeri 2 Tuntang tahun 2014 secara umum termasuk pada kategori sedang karena mayoritas responden atau sebanyak 54 siswa dari 68 responden atau 79,41% dengan interval 31-46 masuk dalam kategori tersebut. Sedangkan kategori tinggi 4,41% terletak pada interval 47-62 dengan jumlah responden 3 orang. Dan kategori rendah 16,18% terletak pada interval 15-30 dengan jumlah respnden 11 orang.

  Intensitas ibadah shalat fardhu siswa SMP Negeri 2 Tuntang tahun 2014 secara umum termasuk dalam kategori sedang karena mayoritas responden atau sebanyak 48 orang dari 68 responden atau 70,59% dengan interval 31-46 berada dalam kategori tersebut. Sedangkan kategori tinggi 29,41% terletak pada interval 47-62 dengan jumlah respnden 20 orang. Dan kategori rendah 0% terletak pada interval 15-30 dengan responden 0 orang .

  Hipotesis nihil atau dugaan sementara sebelum penelitian menyatakan bahwa “tidak ada pengaruh antara bimbingan keagamaan terhadap intensitas ibadah shalat fardhu siswa SMP Negeri 2 Tuntang tahun 2014 ditolak. Sedangkan setelah penelitian menyatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh bimbingan keagamaan terhadap intensitas ibadah shalat fardhu siswa SMP Negeri

  2 Tuntang tahun 2014 . Hal ini dibuktikan dengan harga r xy hitung lebih besar dari r xy tabel pada taraf signifikasi 5% yaitu r hitung = 0,237 > r tabel = 0, 235.

  KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala puji dan syukur, peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan anugrahnya , sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang ber judul: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP

  INTENSITAS IBADAH SHALAT FARDHU SISWA SMP NEGERI 2 TUNTANG TAHUN 2014. Dan peneliti yakin tanpa pertolongan dan petunjuk Nya sekripsi ini dapat terselesaikan.

  Laporan skripsi ini disusun untuk memenuhi kewajiban dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar sarjana dalam ilmu Tarbiyah di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

  Dalam penulisan ini, peneliti mendapatkan beberpa masukan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan kali ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd selaku ketua STAIN Salatiga.

  2. Dr. Imam Sutomo, M. Ag. Selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu dan mengarahkan dengan penuh ketelitian.

  3. Bapak Nur Salim, S. Pd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2 Tuntang yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk mengadakan penelitian pada siswa di SMP Negeri 2 Tuntang.

  4. Segenap dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu pengetahuan sehingga dapat mengantarkan peneliti menyalesaikan skripsi ini.

  5. Seluruh siswa SMP Negeri 2 Tuntang yang telah mau bekerjasama dalam penelitian ini.

  6. Team perpustakaan STAIN Salatiga.

  7. Teman-temanku yang sudi kiranya membantu dan menyemangati menyelesaikan skripsi ini.

  8. Semua pihak yang telah membantu sehingga skripsi ini selesai. Dalam laporan ini peneliti sadari masih banyak kekurangan. Untuk itu peneliti berharap adanya kritik dan saran. Semoga skripsi ini bermanfa’at. Amin.

  Salatiga, 24 Oktober 2014 Peneliti,

  Nailil Asna

  NIM. 111 10 173

  DAFTAR ISI Halaman Judul Halaman

  Pernyataan Keaslian Tulisan……………………….………………....….i Halaman

  Nota Pembimbing…………...………………………… ……………..…ii Halaman Pengesahan……...………………………………… ……………….…..iii Halaman Motto dan Pembahasan……………...…… ………………………...…..iv Abstrak……………………………………………… …………………….……....v Halaman

  Kata Pengantar……………...……………… ……………………..........vi Halaman

  Daftar Isi…………………….……….……… ……………………..…viii Daftar tabel …………………………………………………………………… …xii Daftar l ampiran………………………………………………………….. …….ivx

  BAB I PENDAHULUAN……………………………… …………………………1 A. Latar Belakan g Masalah………………………… ….……………………..1 B.

  Rumusan Masalah………………………………… ………………………4 C. Tujuan Penelitian ………………………………………….………………4 D. Hipotesis Penelitian…………..…………………… ………………………5 E. Manfaat Penelitian………………….……………………………………..5 F. Definisi Oprasional……..…………………………… ……………………6

  1. B imbingan Keagamaan…………………………… …………………..6

  2. Intensitas Ibadah Shalat Fardlu…………………… ………..…………7 G. METODE PENELITIAN……………………………… ………………….8 1.

  2. Lokasi dan Waktu Penelitian…………….…………………………….9

  3. Populasi dan Sampel………………..……………… …………………9 4.

  Instrument Penelitian……………………..…………………………..12 5. Metode Pengumpulan Data……….………………… ……………….14 6. Analisis data……………………………………………………….....16 H. Sistematika Penulisan Skripsi…………………………… ………………17

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. BIMBINGAN KEAGAMAAN

  1. Pengertian Bimbingan Keagamaan ………… ……..…………………19

  2. Dasar Bimbingan Keagamaan ………………..……… ………………21

  3. Tugas dan Tanggung Jawab Sekolah Dalam Mendidik Siswa …...….26 4.

  Tehnik Pendidikan Islam…………………… ………………..………28

  5. Pentingnya Bimbingan Keagamaan Kepada Siswa …… …………….31

  B. INTENSITAS IBADAH SHALAT FARDLU

  1. Pengertian Intensitas Ibadah Shalat Fardlu ………………… ……….31

  2. Dasar Kewajiban Shalat Fardlu ………………...…………… ……….33

  3. Keistimewaan Ibadah Shalat ……………………………….… ……..34

  4. Syarat - Syarat Shalat ………………………………………… ……..35

  5. Rukun Shalat …………...……………………………………… …….38

  C. Pengaruh Bimbingan Keagamaan Terhadap Intensitas Ibadah Shalat Fardhu…………………………………………………………………….39

  BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Dan Subjek Penelitian

  1. Sejarah berdirinya SMP Negeri 2 Tuntang ………...………… …….41

  2. Profil SMP Negeri 2 Tuntang ………………………………....…….42

  3. Visi dan Misi ………………………………………………………...42

  4. Keadaan Siswa, Guru dan Karyawan SMP Negeri 2 Tuntang ………………………………………………………… ……...…….43

  5. Sruktur Organisasi SMP Negeri 2 Tuntang …………… ……...…...44

  6. Sarana dan SMP Negeri 2 Tuntang ………………………...……….46

  7. Kegiatan Ekstrakulikuler SMP Negeri 2 Tuntang ………… …….….47

  B. PENYAJIAN DATA HASIL PENELITIAN 1.

  Data Nama Responden Dan Jenis Kelamin Responden…… ….……..49 2. Hasil Data Mentah………………………………………… …………52

  BAB IV ANALISIS DATA A. ANALISIS DISKRIPTIF ……………………………………… ………..59

  1. Variabel Pertama ………………………..………………… ………60 2.

  Variabel Kedua……………………………………………… ……..64 B. PENGUJIAN HIPOTESIS………………………………………… …….68 C. PEMBAHASAN…………………………………………………… ……73

  1. Bimbingan keagamaan di SMP Negeri 2 Tuntang tahun 201 4……. ...73

  2. Intensitas ibadah shalat fardhu siswa SMP Negeri 2 Tuntang tahun 2014……………………………………………………………… …..73

  3. Pengaruh bimbingan keagamaan terhadap intensitas ibadah shalat fardhu siswa SMP Negeri 2 Tuntang tahun 2014……………….. …..74 D. PEMAKNAAN HASIL

  PENELITIAN….………………………… ……75 1. Bimbigan keagamaan di SMP Negeri 2 Tuntang tahun 2014…….. …75

  2. Intensitas ibadah shalat fardhu siswa SMP Negeri 2 Tuntang tahun 2014………………………………………………………………….. 76

  BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN ………………………...…………………………… …..77

  B. SARAN-SARAN ……………………….…………………………… …..78

  DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.3 Data sarana SMP Negeri 2 Tuntang tahun 2014Tabel 3.7 Hasil angket intensits ibadah shalat fardhu siswa SMP Negeri 2

  ………………..53

Tabel 3.6 Hasil angket bimbingan keagamaan terhdap intensitas ibadah shalat fardhu siswa SMP Negeri 2 Tuntang tahun 2014

  …………………..49

Tabel 3.5 Data nama responden, jenis kelamin dan kelas

  …………48

Tabel 3.4 Data ektrakurikuler SMP Negeri 2 Tuntang tahun 2014

  …………………47

  ………………………………………………………..44

Tabel 1.1 Daftar populasi penelitian..............................................................10Tabel 3.2 Daftar nama dan jabatan kepengurusan SMP Negeri 2 Tuntang tahun 2014

  ……...............43

Tabel 3.1 Daftar siswa di SMP Negeri 2 Tuntang tahun 2014

  Tuntang ……………………………………………………..........13

Tabel 1.4 Kisi-kisi angket intensitas ibadah shalat fardhu iswa SMP Negeri 2

  Tuntang..........................................................................................13

Tabel 1.3 Kisi-kisi angket bimbingan keagamaan di SMP Negeri 2

  ………………………………................11

Tabel 1.2 Daftar sampel Penelitian

  Tuntang tahun 2014 ………………………………………………56

Tabel 4.1 Interval, kategori skor dan frekuensi variabel X

  ………………...61

Tabel 4.2 Kategori skor, frekuensi dan presentase jawaban angket bimbingan keagamaan terhadap intensitas badah shalat fardhu siswa SMP

  Negeri 2 Tuntang tahun 2014 …………………………………….50

Tabel 4.3 Interval, kategori skor dan frekuensi variabel Y

  …………………65

Tabel 4.4 Kategori skor, frekuensi dan presentase jawaban anket intensitas ibadah shalat fardhu siswa SMP Negeri 2 Tuntang tahun 2014

  ….67

Tabel 4.5 Hasil perhitungan jawaban angket siswa SMP Negeri 2 Tuntang tahun 2014

  ………………………………………………………..69

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Daftar riwayat hidup Lampiran 2 Daftar SKK Lampiran 3 Surat tugas pembimbing skripsi Lampiran 4 Lembar konsultasi skripsi Lampiran 5 Surat permohonan izin penelitian Lampiran 6 Surat keterangan penelitian Lampiran 7 Angket bimbingan keagamaan terhadap intensitas ibadah shalat fardhu siswa SMP Negeri 2 Tuntang tahun 2014 dan angket intensitas ibadah shalat fardhu siswa SMP Negeri 2 Tuntang tahun 2014

  Lampiran 8 Tabel nilai-nilai product moment Lampiran 9 Struktur organisasi dan tata kerja SMP Negeri 2 Tuntang tahun

  pelajaran 2014/2015 Lampiran 10 Daftar nama siswa SMP Negeri 2 Tuntang tahun 2014 Lampiran 11 Foto kegiatan Lampiran 12 Berita acara ujian munaqosah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seorang anak dilahirkan ke dunia diciptakan dalam keadaan fitrah

  dan bersih jiwanya, menerima segala bentuk apa saja yang dapat memengaruhinya. Al Ghozali dalam buku Ihya’ Ulumiddin telah menyebutkan;

  “perlu diketahui bahwa jalan untuk melatih anak-anak termasuk urusan yang paling penting dan harus mendapat prioritas yang lebih darinya ”(Abdurrohman, 2005:5).

  Keluarga, sekolah, dan masyarakat merupakan pusat pendidikan. Namun, keluarga yang memberikan pengaruh pertama karena seorang anak masuk agama Islam sejak awal kehidupannya dan dalam keluargalah pertama ditanamkan benih-benih pendidikan. Orang tua yang pertama menjadi figur bagi anak-anaknya. Jika anak diberi contoh atau dibiasakan dengan melakukan kejelekan maka niscaya ia akan tumbuh menjadi anak yang buruk. Sedangkan jika ia dibiasakan dengan melakukan kebiasaan baik maka niscaya ia akan tumbuh menjadi anak baik. Penanggung jawab pendidikan anak yang kedua adalah lembaga pendidikan sekolah.

  Sekolah yang merupakan lembaga pendidikan formal, menyediakan proses belajar mengajar bagi pesetra didik serta bertujuan membentuk pribadi yang luhur, dewasa, dan dapat berkembang. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam belajar di sekolah merupakan perpaduaan antara kemampuan akademik dan evektifitas bimbingan di sekolah. Agar pendidikan anak berhasil, maka sangat dibutuhkan lingkungan sekolah yang agamis serta mendukung.

  Agama Islam telah memiliki acuan atau pedoman dalam membimbing anak. Maka dari itu nilai-nilai ajaran agama yang bersumberkan dari firman Allah dapat digunakan untuk menggugah semangat keimanannya sehingga self direction, self realization, dan self

  

inventory serta self confidence tersebut dapat berkembang. (Arifin,

  1994:18). Dengan adanya bimbingan keagaman ini akan muncul kesadaran diri, serta kebiasaan baik yang sering mereka lakukan di dalam sekolah.

  Shalat merupakan suatu amal ibadah yang mempunai nilai tertinggi dan sebagai tiangnya agama Islam. Firman Allah SWT tentang perintah kewajiban shalat tertuang dalam surat An Nisa’ ayat 103:

  

اوُميِقَأَف ْمُتنَنْأَمْطا اَذِإَف ْمُكِبوُنُج ىَلَعَو اًدوُعُقَو اًماَيِق َالله اوُرُكْذاَف َةَلاَّصلا ُمُتْيَضَق اَذِإَف

اًتوُقْوَّم اًباَتِك َنيِنِمْؤُمْلا ىَلَع ْتَناَك َةَلاَّصلا َّنِإ َةَلاَّصلا

  Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. kemudian apabila kamu telah merasa aman, Maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman (AL Quran surat An Nisa’(4) ayat 103). Disamping firman Allah tersebut, Kewajiban shalat secara khusus disampaikan secara langsung oleh Allah kepada Nabi Muhammad melalui proses isro’ mi’roj tanpa perantara malaikat Jibril. Hal ini berbeda dengan kewajiban ritual ibadah yang lain seperti zakat, puasa, haji dan lain-lain.

  Dengan melaksanakan shalat yang baik dan benar serta khusuk, niscaya akan diharapkan terbentuknya pribadi yang sehat dan berakhlak mulia, sehingga akan terhindar dari segala kemaksiatan, serta dapat menjadikan masyarakat yang mempunyai mental yang kuat dan sanggup membentengi dirinya dari nafsu sekedar menuruti kesenangan pribadi.

  Untuk melaksanakan dan mewujudkan harapan di atas tidaklah mudah. Sebaiknya pendidikan agama ditanamkan sejak dini yaitu melalui latihan-latihan keagamaan seperti shalat lima waktu, puasa ramadhan, membaca Al-

  Qur’an. Shalat berjamaah harus dibiasakan sejak kecil sehingga lama-kelamaan akan tumbuh rasa senang untuk melalukan ibadah tersebut.

  Guru yang memberikan pendidikan agama kepada siswa terutama dalam beribadah melalui perhatian, pembiasaan, dan keteladanan akan mudah diterima oleh anak daripada dengan kekerasan atau hukuman.

  Dengan pembiasaan dan keteladan guru dalam mengerjakan ibadah baik itu shalat, berpuasa, membaca Al- Qur’an, shadaqah (infaq dan zakat) dan lain sebagainya, anak akan dengan sendirinya taat dalam beribadah.

  Taat bukan berarti mengarjakan kebaikan (ibadah) jika ada guru atau orang yang ditakuti, akan tetapi mengerjakan ibadah sadar dengan sedirinya, dengan hati nuraninya dan dengan niat ikhlas.

  SMP Negeri 2 Tuntang telah memberikan bimbingan keagamaan kepada anak mereka yang dilakukan secara rutin seperti halnya membaca Surat Yasin, membaca Asmaul Husna serta membaca Juz Ama dan lain sebagainya. Yang diharapkan kan muncul kebiasaan anak dalam berbuat hal baik itu serta dapat menumbuhkan rasa kesadaran diri, Begitu pula ditambah dengan kegiatan keagamaan lain yang dirancang dan dibimbing oleh guru seperti halnya pesantren kilat, shalat dhukha, penga mi’roj, dan masih banyak kegiatan bimbingan keagamaan yang lainnya.

  Dengan adanya fenomena yang ada di SMP Negeri 2 Tuntang tersebut, maka penulis ingin meneliti adakah Pengaruh Bimbingan Keagamaan dengan Ibadah Shalat Fardhu Siswa di SMP Negeri 2 Tuntang.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mencoba menggangkat rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana bimbingan keagamaan SMP Negeri 2 Tuntang tahun 2014?

  2. Bagaimana intensitas ibadah shalat fardhu siswa di SMP Negeri 2 Tuntang tahun 2014?

  3. Adakah pengaruh bimbingan keagamaan terhadap intensitas ibadah shalat fardhu siswa SMP Negeri 2 Tuntang tahun 2014?

  C. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan:

  1. Untuk mengetahui bimbingan keagamaan SMP Negeri 2 Tuntang tahun 2014.

  2. Untuk mengetahui intensitas ibadah shalat fardhu siswa di SMP Negeri 2 Tuntang tahun 2014.

  3. Untuk mengetahui pengaruh bimbingan keagamaan terhadap intensitas ibadah shalat fardhu siswa SMP Negeri 2 Tuntang tahun 2014.

  D. Hipotesis Penelitian

  Menurut suharsimi, “Hipotesis adalah, “suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”(Arikunto, 2010:110). Hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban sementara yang kebenarannya belum pasti dan masih perlu dibuktikan atau perlu diuji kebenarannya.

  Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah: tidak ada pengaruh antara bimbingan keagamaan terhadap intensitas ibadah shalat fardhu siswa SMP Negeri 2 Tuntang tahun 2014.

  E. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi informasi yang jelas mengenai bimbingan keagamaan dan ibadah shalat fardhu siswa di sekolah. Dan informasi tersebut dapat memberikan manfaat yang baik secara teoritis maupun praktis,yaitu:

  1. Secara teoretis, diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi perkembangan lembaga sekolah secara umum dan dapat memperkaya khasanah keilmuan khususnya dalam dunia pendidikan Islam.

  2. Secara praktis, jika ternyata ada pengaruh, hal ini berarti bagi lembaga sekolah khususnya memperoleh pemahaman tentang arti pentingnya bimbingan keagamaan terhadap intensitas ibadah shalat fardhu siswa SMP Negeri 2 Tuntang tahun 2014. Selanjutnya dapat memberikan bimbingan dan pembinaan dalam membangkitkan aktivitas beribadah yang tinggi pada peserta didik serta mengembangkan pembiasaan- pembiasaan positif lainya agar peserta didik memiliki kompetensi dalam semua disiplin ilmu.

F. Definisi Operasional

  Untuk menghindari salah tafsir dan agar mendapatkan kejelasan tentang judul penelitian di atas, kiranya penulis perlu memberikan batasan dan penjelasan mengenai istilah yang terdapat dalam judul di atas yaitu: 1.

   Bimbingan Keagamaan

  Bimbingan berasal dari bahasa Inggris “guidance”, yang artinya bantuan atau tuntunan. Menurut Walgito (1995:4) bimbingan adalah

  “bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu-individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya agar individu atau sekumpulan individu-individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.

  Keagamaan berasal dari kata “agama”, sedangkan pengertian agama sebagai suatu istilah dapat dilihat dari dua aspek yaitu: 1.) Aspek subyektif (pribadi manusia). Agama mengandung pengertian tingkah laku manusia, yang dijiwai oleh nilai-nilai keagamaan, berupa getaran batin, yang dapat mengatur dan mengalahkan tingkah laku tersebut, kepada pola hubungan dengan masyarakat, serta alam sekitarnya.

  2.) Aspek objektif (doktrinair). Agama dalam pengertian ini mengandung nilai-nilai Tuhan yang dapat menuntun manusia ke arah tujuan yang sesuai dengan kehendak ajaran tersebut. Agama dalam pengertian ini belum masuk dalam batin manusia, karena masih berupa doktrin (ajaran) yang objektif berada di luar diri manusia (Arifin, 1982:1-2).

  Dari pengertian di atas penulis menyimpulkan, yang dimaksud bimbingan keagamaan adalah arahan kepada individu agar menjadi baik itu individu yang memiliki arah dan tujuan jelas sesuai dengan agamannya batin maupun lahir sehingga dapat menyelesaikan masalah dan mandiri dalam keagamaan.

  Indikator bimbingan keagamaan dapat diukur dengan:

  a) Ajakan atau pendampingan

  b) Keteladanan

  c) Memberi bahan dan kegiatan tambahan

  d) Memberi peringatan, reward dan punishment

  e) Publikasi kegiatan keagamaan 2.

   Intensitas Ibadah Shalat Fardhu

  Ibadah adalah hal memperhambakan diri kepada Allah segan taat melaksanakan perintah dan anjurannya serta menjauhi larangannya karena Allah semata, baik dalam bentuk kepercayaan perkataan, maupun perbuatan (Mujib, 1994:109).

  Dalam kamus umum bahasa Indonesia, ibadah adalah kebaktian kepada Tuhan, perbuatan dan sebagainya untuk menyatakan bakti kepada tuhan seperti shalat, berdoa, berbuat baik (Poerwadarminto, 1966:355).

  Shalat secara bahasa berarti do’a. Sedangkan menurut istilah syara’ shalat adalah ibadah yang terdiri dari beberapa perbuatan dan perkataan tertentu yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, menurut cara-cara dan syarat-syarat serta rukun yang ditentukan oleh syara’(Mujieb, 1994:313) Indikator intensitas shalat fardhu adalah:

  1. Pemahaman bacaan shalat fardhu

  2. Kelancaran bacaan shalat fardhu

  3. Ketepatan pelaksanaan shalat fardhu

  4. Kedisiplinan pelaksanaan shalat fardhu G.

   Metode Penelitian Metode adalah pengetahuan tentang cara kerja atau berbagai cara.

  Sedangkan penelitian adalah suatu cara yang dilakukan untuk mengetahui pengetahuan baru melalui metode-meode ilmiah.

  Ketepatan dalam menggunakan metode penelitian adalah syarat utama untuk menuju keberhasilan suatu penelitian. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

  1. Pendekatan dan rancangan penelitian

  Penelitian ini, penulis menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif, dipilihnya penelitian ini menggunakan metode kuantitatif agar dapat mengetahui apakah ada pengaruh bimbingan keagamaan dengan intensitas ibadah shalat fardhu siswa di SMP Negeri 2 Tuntang.

  2. Lokasi dan waktu penelitian

  Lokasi yang dijadikan Penelitian ini adalah SMP Negeri 2 Tuntang, adapun waktu penelitiannya tanggal 7 Juli sampai dengan September 2014.

  3. Populasi dan sampel

  Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010:173). Sedangkan menurut Sugiyono (2010:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kwalitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian diambil kesimpulannya. Dari kedua pendapat di atas penulis menggambil kesimpulan bahwa populasi dari penelitian ini mencakup seluruh siswa SMP Negeri 2 Tuntang tahun 2014.

  Jumlah keseluruhan siswa SMP Negeri 2 Tuntang 679 siswa yang terbagi dari 3 tingkat, Berikut ini adalah sebaran sub populasi pada setiap kelas:

  Tabel 1.1 Daftar populasi penelitian

  32

  32

  32

  13 VIII F

  32

  32

  14 VIII G

  32

  32

  15 IX A

  32

  32

  16 IX B

  32

  17 IX C

  34

  32

  32

  18 IX D

  32

  32

  19 IX E

  32

  32

  20 IX F

  31

  31

  21 IXG

  30

  30 Jumlah 20 679 675 Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti

  12 VIII E

  34

  No Kelas Jumlah siswa tiap kelas Jumlah siswa muslim tiap kelas

  32

  1 VII A

  34

  34

  2 VII B

  32

  32

  3 VII C

  32

  32

  4 VII D

  32

  32

  5 VII E

  32

  6 VII F

  11 VIII D

  32

  32

  7 VII G

  34

  34

  8 VIII A

  34

  32

  9 VIII B

  34

  32

  10 VIII C

  32

  32

  (Arikunto, 2010:174). Menurut Sugiyono (2010:118 ), “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang diambil oleh populasi harus representatif. Maka dari itu dibutuhkan tehnik sampling yang tepat. Dalam penelitian ini penyusun menggunakan tehnik proportionate stratified random sampling, yaitu: proses pemilihan sampel dengan cara diacak secara proporsional dan diambil dari strata tertentu. Jadi tiap kelas mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel (Sugiyono, 2010:120). Maksudnya, porsi sampel tiap kelas sama (proporsional) berdasarkan jumlah populasi masing-masing kelas.

  Arikunto (2006:134 ) berpendapat, “bahwa apabila subjeknya kurang dari seratus orang lebih baik diambil semua, sedangkan apabila lebih dari seratus orang, maka diambil sampel antara 10-25% atau 20-25% atau lebih”. Merujuk dari pendapatnya Arikunto di atas, dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel sejumlah 10% dari 675 siswa Muslim di SMPN 2 Tuntang (populasi). Adapun penyebaran sampel-sampel tersebut berdasarkan teknik proportionate sratified random sampling adalah sebagai berikut:

  Tabel 1.2 Daftar Sampel Penelitian

  No Kelas Jumlah siswa tiap Sampel kelas

  1 VII 228

  23

  2 VIII 230

  23

  3 IX 221

  22 Jumlah 679

  68

4. Instrument penelitian

  Beberapa instrumen penelitian data yang penyusun gunakan agar penelitian ini berhasil, diantaranya adalah: a. Angket

  Angket atau kuesioner adalah alat pengumpulan data yang berupa seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis pada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012:142).

  Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua angket yaitu angket yang pertama mengenai intensitas bimbingan keagamaan di SMP Negeri 2 Tuntang tahun 2014. Angket yang kedua untuk mengetahui disiplin belajar siswa SMP Negeri 2 Tuntang tahun 2014.

  Angket tersebut bersifat tertutup, maksudnya siswa tidak dibolehkan memilih jawaban sendiri selain jawaban yang sudah disediakan. Penulis menggunakan dua angket terlebih dahulu menyusun indikator masing-masing variabel ke dalam beberapa pertanyaan atau soal. Adapun jumlah soal dari masing-masing angket 10 soal. Sedangkan untuk mengetahui bagai mana kisi-kisi soalnya adalah sebagai berikut:

  Tabel 1.3 Kisi-kisi Instrument Angket Bimbingan Keagamaan Di SMP Negeri 2 Tuntang.

  No Indikator Jumlah soal Sebaran soal

  1. Ajakan atau pendampingan 3 1-3

  2. Keteladanan 3 4-6

  3. Memberi bahan dan kegiatan tambahan 3 7-9

  4. Memberi peringatan, reward dan punishment 3 9-11

  5. Publikasi kegiatan keagamaan 3 12-15 Tabel 1.4

  Kisi-kisi Angket intensitas ibadah shalat fardhu Siswa di SMP Negeri 2 Tuntang

  No Indikator Jumlah soal Sebaran soal

  1. Pemahaman bacaan shalat fardhu 4 1-4

  2. Kelancaran bacaan shalat fardhu 4 5-8

  3. Ketepatan pelaksanaan shalat fardhu 4 9-12

  4. Kedisiplinan pelaksanaan shalat fardhu 3 13-15

  Pemberian skor untuk kedua angket tersebut menggunakan skala Likert, masing-masing jawaban A, B, C, D mempunyai skor berturut-turut: 4, 3, 2 dan 1. Karena jumlah soal, baik angket pertama maupun angket kedua masing-masing berjumlah 15, maka skor maksimal yang mungkin tercapai oleh responden adalah 60 dan skor minimalnya adalah 15. Dengan demikian skor idealnya berkisar antara 15-60. Adapun kedua angket tersebut terdapat dalam lampiran.

  b. Dokumen Dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh keterangan atau data tentang gambaran umum SMPN 2 Tuntang, yang meliputi sejarah berdirinya, visi, misi, keadaan guru, karyawan dan siswa, maupun segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian ini yang bersifat dokumentasi misalnya: foto, arsip, catatan-catatan yang diperlukan penulis.

  c. Pedoman observasi Dalam hal ini penulis menggunakan tehnik pengamatan langsung terhadap keadaan SMP Negeri 2 Tuntang, baik itu proses belajar mengajar dikelas maupun keadaan di sekitar sekolah.

  d. Pedoman wawancara Pedoman ini penyusun gunakan pada saat observasi pendahuluan untuk menanyakan kaitannya dengan bimbingan kaagamaan dan intensitas shalat fardhu siswa di SMP Negeri 2 Tuntang, serta penyusun gunakan untuk mencari data lain terkait dengan gambaran umum lokasi SMP Negeri 2 Tuntang

5. Metode pengumpulan data

  Dalam penelitian ini merupakan penelitian lapangan, sehingga diperlukannya data-data yang berhubungan dengan masalah tersebut, data yang yang berupa informasi, maupun dokumen yang kuat serta dapat dipercaya. Adapaun metode pengumpulan data yang digunakan adalah:

  a. Metode angket Angket atau kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari sresponden dalam arti laporan tentang pribadi dari dirinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2010:194).

  Angket disini digunakan sebagai metode utama untuk memperoleh informasi tentang bimbingan keagamaan dan disiplin belajar siswa di SMP Negeri 2 Tuntang.

  b. Metode observasi Tehnik observasi adalah tehnik pengumpulan data dimana peneliti mengadakan pengamatan secara langsung (Arikunto,

  2006:156). Untuk melakukan observasi peneliti mengamati langsung keadaan SMP Negeri 2 Tuntang dan kegiatan belajar mengajar.

  c. Metode wawancara/interview Observasi yakni memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata (Arikunto, 2010:199). Sedangkan Menurut sutresno hadi, interview merupakan tehnik pengumpulan data dengan jalan Tanya jawab secara lisan antara dua orang atau lebih secara face to face. Tehnik ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai intensitas bimbingan keagamaan dan disiplin belajar siswa serta gambaran umum lokasi SMP Negeri 2 Tuntang.

  d. Metode dokumentasi Tehnik dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, tarskip,buku, surat kabar, prasasti, notulen rapat, agenda (Arikunto, 2006:158-159). Metode ini akan penyusun gunakan untuk mencari data, mengenai gambaran umum SMP Negeri 2 Tuntang seperti, Sejarah Berdirinya Sekolah, Visi Misi, Keadaan Guru dan Siswa serta Dokumen lainnya.

6. Analisis data

  Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data.

  a. Analisis data yang berfungsi untuk mengetahui prosentase penelitian skor bimbingan keagamaan dan intensitas ibadah shalat fardhu siswa SMP Negeri 2 Tuntang adalah menggunakan rumus: P= F/N x 100% P : presentase F : Frekuensi N :Jumlah Responden

  b. Analisa data untuk mengetahui pengaruh bimbingan keagamaan dengan intensitas ibadah shalat fardhu, dengan menggunakan rumus product moment adalah sebagai berikut:

  Keterangan: r

  xy

  = Koefisien Y

  2

  = Kuadrat Y

  X

  2

  = Kuadrat X ∑X= Jumlah sekor total variabel X ∑Y=Jumlah sekor total variabel Y N = Jumlah Sampel (Sugiyono, 2009:228) H.

   Sistematika Penulisan Skripsi

  Sistematika untuk memperjelas gambaran umum tentang sekripsi ini, yang terbagi menjadi tiga bagian yaitu bagian awal, bagian inti dan bagian akhir. Bagian awal berisikan halaman sampul, lembar berlogo, halaman judul, lembar persetujuan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran. Sedangkan bagian inti berisi tentang:

  BAB I : PENDAHULUAN Berisikan tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Penelitian, Manfaat Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian, serta Sistematika Penulisan Skripsi. BAB II: KAJIAN PUSTAKA

  Berisikan tentang landasan terori yang mendalam tentang variabel yang diteliti yaitu, Bimbingan Keagamaan, dan intensitas ibadah shalat fardhu dan pengaruh bimbingan keagamaan terhadap intensitas sibadah shalat fardhu.

  BAB III: LAPORAN HASIL PENLITIAN

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SHALAT FARDHU MELALUI JAMAAH SHALAT DZUHUR PADA SISWA KELAS VI SD KALIBEJITUNTANG SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 0 87

PENGARUH KETELADANAN ORANG TUA DALAM IBADAH TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI SEKOLAH (STUDI KASUS PADA SISWA MUSLIM SMK TELEKOMUNIKASI TUNAS HARAPAN TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008) - Test Repository

0 1 99

PENGARUH PEMBIASAAN PRAKTIK KEAGAMAAN DI SEKOLAH TERHADAP PENINGKATAN IBADAH PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TRETEP KEC. TRETEP KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2 0 1 0 - Test Repository

0 0 82

PENGARUH RELIGIUSITAS LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEDISIPLINAN IBADAH SHALAT BAGI SISWA SD KUMPUL RE J O 01 TAHUN 2 0 1 0 - Test Repository

0 0 85

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI WETODE DEMONSTRASI DALAM SHALAT FARDHU SISWA RELAS III SD NEGERI II WANAR KEC. TERSONO KAB. BATANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 1 77

KORELASI ANTARA INTENSITAS SHALAT TAHAJUD DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL SANTRIWAN SANTRIWATI PONDOK PESANTREN AL HUDA SUSUKAN KAB. SEMARANG TAHUN 2015 - Test Repository

0 0 114

PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA TERHADAP SIKAP ALTRUIS SISWA SMP NEGERI 2 AMPEL TAHUN AJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 0 107

PENGARUH INTENSITAS KEPEMIMPINAN ORANG TUA TERHADAP SIKAP TAWADHU ANAK DI DUSUN NGELOSARI DESA JOMBOR KEC. TUNTANG KAB. SEMARANG TAHUN 2014 - Test Repository

0 0 115

PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA ICT DALAM PEMBELAJARAN PAI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 1 BANYUBIRU KAB. SEMARANG TAHUN 2015 - Test Repository

0 0 66

DESKRIPSI PENDIDIKAN KEAGAMAAN DAN PENDIDIKAN SOSIAL DI PANTI ASUHAN PUTRI AISYIYAH TUNTANG KAB. SEMARANG TAHUN 2014 - Test Repository

0 0 133