BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Profile lokasi penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Membentuk Manusia Unggul Berkarakter Melalui Program Manajemen Kesiswaan di SMK Negeri 3 Kendal

4.1. Profile lokasi penelitian

Gambaran umum SMK Negeri 3 Kendal. Terletak di kecamatan Boja Kabupaten Kendal, Kecamatan Boja adalah

yang tingkat perekonomiannya nomer dua dikabupaten Kendal setelah Kecamatan Weleri, dengan jumlah penduduk lebih kurang 71.338 jiwa, berjarak 27 km dari Kabupaten Kendal dan 10 km dari Kotamadya Semarang. Kecamatan Boja memiliki 40 buah Sekolah Dasar (SD) 8 buah Sekolah Menengah petama (SMP/Mts), 3 buah Sekolah Menengah Atas (SMA/MA) dan 5 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Pada awal keberadaan SMK Negeri 3 Kendal berdiri pada tanggal 7 Juni 2005, adalah sekolah menengah kejuruan (SMK) Negeri pertama yang berada di Kecamatan Boja, namun sebelumnya sudah ada 1 sekolah menengah kejuruan (SMK) swasta dikecamatan Boja. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 kendal terletak didesa Salamsari Kecamatan Boja.

Luas lahan yang dimiliki Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Kendal adalah sekitar 30 m 2 luas bangunan 2.485 m 2 lokasi lahan ditempatkan sangat Luas lahan yang dimiliki Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Kendal adalah sekitar 30 m 2 luas bangunan 2.485 m 2 lokasi lahan ditempatkan sangat

Gedung Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Kendal telah dibuat secara permanen dan memenuhi standart persyaratan bangunan. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Kendal memiliki 30 rombel yang bersih, nyaman dan kondusif, 2 laboratorium Rekayasa perangkat lunak (RPL), 2 laboratorium teknik Komputer

Jaringan (TKJ), 1 gedung laboratorium Teknik Elektronik Industri (TEI), 1 gedung laboratorium Kimia Industri (KI), 1 ruang Ketrampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI), 1 gedung bengkel Teknik kendaraan Ringan (TKR), 1 gedung kelas Honda, 1 gedung buat ruang kepala sekolah, ruang meeting, ruang Sistem Informasi Manajemen Sekolah (SIMS), 1 gedung buat ruang guru dan perpustakaan, 1 gedung buat ruang fotocopi, ruang UKS, ruang koperasi siswa, tata usaha. 1 gedung buat ruang OSIS, Pramuka dan dapur. Lingkungan sekolah yang kondusif untuk belajar dan lahan yang luas untuk upacara, olahraga dan kamar mandi, WC yang bersih dan cukup air dengan jumlah siswa 1.123 siswa 78 tenaga pendidik serta 25 Karyawan 5 tenaga rekanan kebersihan dari luar sekolah.

Visi SMK Negeri 3 Kendal adalah “Menjadi lembaga yang menghasilkan tamatan profesional untuk

memenuhi tuntutan dunia kerja, wirausaha dan pendidikan yang lebih tinggi ”.

Adapun misi SMK Negeri 3 Kendal adalah sebagai berikut:

a. Melaksanakan pembelajaran secara optimal kepada siswa yang berorientasi kepada kecakapan hidup sesuai dengan norma, agama dan nilai budaya bangsa Indonesia.

b. Memberikan pelayanan prima kepada siswa, orang tua, dunia kerja, masyarakat dan stake holder.

c. Mengoptimalkan sarana prasarana sekolah secara efektif dan efisien untuk kegiatan pembelajaran dan unit produksi.

d. Menjalin kerjasama dengan du/di dalam rangka meningkatkan kompetensi kejuruan.

e. Membekali siswa dengan jiwa wirausaha

Tabel 4.1 Jumlah siswa kelas X-XII terlihat dalam tabel

DATA JUMLAH SISWA TKR

KI TOTAL X XI XI X X XI X X XI X I X I I I I X X I X II X I II 11 10 11 10 7 11 10 7 11 7 7 3 3 3 1.1 SIS

0 1 1 8 2 5 6 3 8 0 0 9 8 4 0 65 WA

Gambar 4.1 Jumlah pendaftar Siswa baru ke SMK Negeri 3 Kendal

Dari data yang diatas dapat diketahui adanya kenaikan pendaftar siswa baru setiap tahunnya kenaikan pendaftar siswa yang signifikan dan itu bisa menjadi tolak ukur pencerminan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat sangat tinggi pada SMK Negeri

3 Kendal sehingga pembentukan manusia unggul berkarakter di SMK Negeri 3 Kendal dengan pendidikan karakter sebagai dasar siswa terbentuk watak disiplin, kepribadian, tanggung jawab, kemandirian, kreatif sehingga animo orang tua siswa baru dalam medaftarkan putra putrinya ke SMK Negeri 3 Kendal dengan harapan setelah selesai menimpa ilmu disekolah tersebut mampu menjadi manusia punya daya kreatif inovatif dan menjadi manusia yang berguna bagi masyarakat dan bangsa negaranya. Dan 3 Kendal sehingga pembentukan manusia unggul berkarakter di SMK Negeri 3 Kendal dengan pendidikan karakter sebagai dasar siswa terbentuk watak disiplin, kepribadian, tanggung jawab, kemandirian, kreatif sehingga animo orang tua siswa baru dalam medaftarkan putra putrinya ke SMK Negeri 3 Kendal dengan harapan setelah selesai menimpa ilmu disekolah tersebut mampu menjadi manusia punya daya kreatif inovatif dan menjadi manusia yang berguna bagi masyarakat dan bangsa negaranya. Dan

Tabel 4.2 Data Pemasaran Tamatan Siswa SMK Negeri 3 Kendal Tahun 2013/2014

Ju

belu

Wira m Ju Pros No

Tah

beke Sekolah

Nama Kompetensi

ml

Be Mela

Keahlian swa rja/la ml enta

un Lulu

in- ah se lain

dan Jaringan

Kendal Rekayasa

4 Teknik Kimia 3/ 201 38 33 5 0 0 38 100 Industri

Sumber: Data primer alumni SMK Negeri 3 kendal Desember 2014

4.2. Perencaaan Penelitian

Perencanaan pelaksanaan membentuk manusia unggul berkarakter dibidang kesiswaan yang memuat nilai-nilai karakter bangsa.

Perencanaan merupakan suatu proses itu penting dan harus mendapatkan perhatian apabila menghendaki suatu tujuan dapat tercapai maksimal.

tanpa perencanaan yang matang mustahil kegiatan untuk mencapai tujuan dapat tercapai dengan lancar. Dalam perencaan harus ditentukan tujuan yang akan dicapai, strategi dan pendekatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Strategi dan perencanaan dalam membentuk karakter manusia unggul di SMK Negeri 3 Kendal melalui kesiswaan yaitu dengan pendidikan karakter yang menjadi basic atau dasar dalam pembentukan karakter berkualitas

melalui jenjang pendidikan, yang tidak mengabaikan nilai-nilai sosial seperti toleransi, kebersamaan, kegotong royongan, saling membantu dan menghormati dan sebagainya. Pendidikan karakter akan melahirkan pribadi unggul yang tidak hanya memiliki kemampuan kognitif saja namun memiliki karakter yang mampu mewujudkan kesuksesan.

bangsa

Hal ini sesuai dengan rangkuman wawancara dengan kepala sekolah (Wawancara tanggal 14 Maret 2015) sebagai berikut:

Manusia unggul yang memiliki kelebihan atau keutamaan baik dari segi kompetensi maupun moral serta ahlak yang mulia yang mempunyai karakter dan akhlak yang baik dan budi pekerti yang luhur.

Untuk mewujudkan hal tersebut manusia unggul yang berkarakter perlu adanya pendidikan karakter yang menanamkan sikap dan pemahaman yang baik, mempunyai akhlak dan budi pekerti yang luhur yang ada di lingkungan sekolah maupun di lingkungan tempat tinggalnya. Hal ini disampaikan oleh STP2K (Wawancara tanggal 17 Maret 2015) sebagai berikut:

Pendidikan karakter yang sesuai dengan akhlak dan budi pekerti yang ada dalam kehidupan lingkungan

kedisiplinan, ketertiban, kerapian dan selalu bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Proses perencaan dalam pembentukan karakter harus melibatkan semua unsur atau komponen sekolah, proses pembelajaran, pengelolaan dan penilaian proses pembelajaran, pengelolaan aktivitas atau kegiatan kokulikuler, pemberdayaan sarana prasarana etos kerja seluruh warga sekolah, karena pendidikan karakter mempunyai fungsi strategis dalam pembentukan watak, sikap perilaku kearah lebih baik. Pendidikan karakter bukanlah membangun kecerdasan atau transfer knowledge seperti yang disampaikan Guru PKn (wawancara tanggal 17 Maret 2015) sebagai berikut:

Pengembanganan pola pikir siswa untuk mengetahui perkembangannya dan melihat kemampuan serta melihat perkembangan nilai- nilai budaya bangsa yang dimilikinya dalam pendidikan karakter.

Perbedaan pola pikir dalam karakter siswa memang sangat berbeda sesuai dengan kwalitas siswa tersebut seperti yang disampaikan Pembina OSIS (Wawancara tanggal 17 Maret 2015) sebagai berikut:

Pendidikan karakter pada siswa itu tentang sikap perilaku siswa yang baik, bertanggung jawab,

disiplin

dan

mandiri mampu

mengembangkan watak yang sesuai dengan norma dan perilaku yang ada di sekolah maupun di masyarakat. Kwalitas siswa memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku yang baik dan lebih tinggi jika dibandingkan yang lain.

oleh Wakasek Kesiswaan (Wawancara 16 Maret 2015):

Hal senada

disampaikan

Penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan

nilai-nilai

karakter sesuai

dengan tujuan pendidikan nasional, maka pendidikan

kegiatan pembinaan kesiswaan.

karakter

melalui

Hal tersebut dipertegas oleh kepala sekolah (Wawancara tanggal 14 Maret 2015):

Nilai-nilai pendidikan karakter tergambar jelas dari

pembelajaran secara optimal kepada siswa yang berorientasi kepada kecakapan hidup sesuai dengan norma, agama dan nilai budaya bangsa Indonesia. Karakter tidak diwariskan tetapi sesuatu yang dibangun secara berkesinambungan hari demi hari melalui pikiran dan perbuatan, pikiran demi pikiran. Karakter dimaknai sebagai cara berpikir dan berperilaku yang khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

Terkait dengan pendidikan karakter yang diberikan oleh guru dan berpengaruh pada siswa yang diajarkannya. Karena pendidikan karakter adalah upaya sadar dan bersungguh-sungguh dari seorang pendidik untuk mengajarkan nilai-nilai kepada siswanya. Pendidikan karakter telah menjadi sebuah pergerakan

mendukung pengembangan sosial pengembangan emosional dan pengembangan etika kepada siswa. Aspek pendidikan karakter yang melibatkan beberapa aspek yaitu apek moral knowing, moral feeling dan moral action seperti

pendidikan

yang yang

Pengetahuan yang harus disampaikan dan ditanamkana pada saat kegiatan kegiatan belajar

mengajar berlangsung yang

disampaikan secara terus menerus oleh seorang guru kepada siswa untuk mencapai tujuan yang diinginkan, karena dalam menyampaikan pengetahuan ini seorang siswa tidak hanya dibekali dengan pengetahuan namun yang terpenting

adalah

mewujudkan dan

mempraktekan yang telah diajarkan guru pada siswa dalam kehidupan sehari-hari. Sikap yang ditanamkan kemudian diamalkan dengan penuh keihlasan dan bertanggung jawab dan bisa memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

Hal senada disampaikan oleh Pembina OSIS (wawancara tanggal 17 Maret 2015):

Etika yang baik dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat memberikan contoh yang baik dalam

diamalkan sesuai dengan norma, agama dan hukum yang berlaku.

Sehingga aspek karakter yang terbentuk dari siswa tersebut akan dijabarkan dan diterapkan didalam lingkup keluarga, sekolah dan masyarakat. Dengan Sehingga aspek karakter yang terbentuk dari siswa tersebut akan dijabarkan dan diterapkan didalam lingkup keluarga, sekolah dan masyarakat. Dengan

Pengetahuan moral pada siswa adalah moral yang harus dipahami dan diamalkan sebagai perilaku positif dan menjadi nilai-nilai yang dianut kemudian dapat diamalkan dan dianut sehingga menjadi sikap siswa dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penerapan aspek knowing moral, moral feeling dan moral action harus dilandasi dasar yang kuat dalam pemberian pendidikan karakter pada siswa sehingga siswa mampu menerapkan pendidikan karakter tersebut kedalam kehidupan sehari-hari dalam keluarga maupun dalam sekolah.

Strategi atau model yang dijalankan dalam membentuk manusia unggul yang berkarakter dalam bidang kesiswaan di SMKN 3 Kendal seperti yang diungkapkan Kepala Sekolah (wawancara tanggal 14 Maret 2015) mengemukakan:

Salah satu upaya yang dapat dilakukan saat ini dalam meyusun strategi pembentukan karakter

di SMKN 3 Kendal adalah membentuk di SMKN 3 Kendal adalah membentuk

Pernyataan tersebut dipertegas oleh Wakasek Kesiswaan (wawancara tanggal 16 Maret 2015) mengemukakan:

Pembinaan kesiswaan yang ditujukan untuk membentuk manusia unggul yang berkarakter dengan memfasilitasi perkembangan siswa (siswa),

melalui penyelenggaraan materi

program bimbingan, pembelajaran, dan atau pelatihan, agar siswa dapat mewujudkan kegiatan-kegiatan ekstrakulikuker maupun intrakulikuler dan strategi yang dilakukan adalah Mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu yang meliputi minat, bakat dan kreativitas, Memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan ketahanan sekolah sebagai

terhindar dari usaha dan pengaruh negatif dan bertentangan dengan tujuan pendidikan dalam

Mengaktualisasikan potensi siswa dalam

pencapaian prestasi sesuai bakat dan minat dan Menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang berahklak mulia,demokratis, menghormati hak-hak asasi manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat madani (Civil society).

Jadi dalam strategi untuk membentuk manusia unggul yang berkarakter dalam bidang kesiswaan bisa dilakukan melalui dua jalur, yaitu jalur terintegrasikan dalam

(intrakurikuler) dan ekstrakurikuler. Di jalur intrakurikuler, pendidikan karakter

mata

pelajaran

dengan menciptakan pembiasaan-pembiasaaan yang positif pada anak, yaitu dengan membuat routine atau kebiasaan rutin dan prosedur atau aturan yang disepakati oleh kedua pihak, yaitu guru dan siswa. Inilah barangkali yang membedakan dengan pendidikan militer, dimana aturan lebih ditegakkan berdasarkan sistem komando, yaitu atasan dan bawahan. Tetapi di dunia pendidikan, siswa diposisikan sebagai subyek belajar yang selalu dihargai pendapatnya, termasuk dalam membuat tata tertib kelas. Kegiatan rutin yang bisa membentuk kedisiplinan siswa, Kesesuaian nilai- nilai pada program kerja pembina kesiswaan yang visi, misi dan

bisa

dilakukan

tujuan pendidikan sekolah membentuk karakter siswa yang unggul sesuai dengan pendidikan karakter.

Dalam pembentukan manusia unggul yang berkarakter dalam bidang kesiswaan memang tak lepas dari semua aspek dalam memantapkan kepribadian siswa guna mewujudkan nilai-nilai karakter sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, maka pendidikan karakter melalui kegiatan pembinaan kesiswaan yaitu:

a. Pembinaan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

b. Masa Orientasi siswa (MOPD).

c. Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).

d. Bimbingan

dan Nasionalisme (BINTALNAS).

mental

fisik

e. Penegakan Tatakrama dan Tata Tertib Kehidupan Akademik dan Sosial Sekolah.

f. Kepramukaan.

g. Upacara Bendera.

h. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

i. Palang Merah Remaja (PMR). j. Pendidikan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba. k. Pembinaan Bakat dan Minat melalui kegiatan

ekstrakulikuler disekolah. Menurut Guru PKn (wawancara tanggal 17 Maret 2015 ) mengemukakan:

Bahwa pembentukan karakter dalam bidang kesiswaan

dilaksanakan

secara secara

terprogram dan sistematis dalam penanaman karakter sikap dan nilai-nilai, disiplin, kejujuran dan sopan santun. Kegiatan tata upacara dan pramuka adalah contoh kecil dalam pembentukan watak, disiplin, peran sekolah dalam hal ini adalah bidang kesiswaan dalam

pendidikan karakter adalah

mengembangkan nilai-nilai yang mendukung pembentukan watak.

Peran sekolah melalui program bidang kesiswaan dalam pendidikan karakter melalui program-program yang telah dibuat oleh sekolah serta kerjasama dengan semua guru dan karyawan dalam rangka mendidik siswa

Kegiatan pembinaan keasiswaan merupakan kegiatan pendidikan yang dilakukan diluar jam pelajaran tatap muka. Kegiatan tersebut dilaksanakan didalam dan atau diluar lingkungan sekolah dalam rangka memperluas pengetahuan,

yang

berkarakter

keterampilan, dan menginternalisasi nilai –nilai atau aturan–aturan agama serta norma –norma sosial baik lokal, nasional, maupun global untu membentuk insan yang seutuhnya. Dengan kata lain, kegiatan pembinaan kesiswaan merupakan kegiatan pendidikan diluar jam pelajaran yang

meningkatkan meningkatkan

Dalam pembentukan karakter siswa dalam bidang

pengajaran-pengajaran yang kaitannya dengan pendidikan karakter pembinaan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Y.M.E, kegiatan MOPD, OSIS, kegiatan Bintalnas, kegiatan Pramuka, pengembangan bakat dan minat siswa.

Namun kegiatan pembentukan karakter untuk membentuk manusia unggul di Sekolah Menengah Kejuruan mengalami banyak hambatan dan faktor pendukung yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Berdasarkan hasil observasi, terungkap bahwa perencanaan sekolah dalam mewujudkan manusia unggul yang berkarakter dalam bidang kesiswaan di SMK Negeri 3 Kendal sudah berjalan dengan sangat efektif. Hal tersebut terindikasi dari beberapa keterangan narasumber yang mengemukakan tentang pendidikan karakter di SMK Negeri 3 Kendal sudah Namun kegiatan pembentukan karakter untuk membentuk manusia unggul di Sekolah Menengah Kejuruan mengalami banyak hambatan dan faktor pendukung yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Berdasarkan hasil observasi, terungkap bahwa perencanaan sekolah dalam mewujudkan manusia unggul yang berkarakter dalam bidang kesiswaan di SMK Negeri 3 Kendal sudah berjalan dengan sangat efektif. Hal tersebut terindikasi dari beberapa keterangan narasumber yang mengemukakan tentang pendidikan karakter di SMK Negeri 3 Kendal sudah

dalam semua pembelajaran disekolah dan kegiatan yang ada dalam bidang kesiswaan. Perencanaan yang baik, pengelolaan pendidikan dibarengi dengan kegiataan pengelolaan pendidikan karakter supaya pendidikan karakter berjalan dengan baik sesuai dengan perencanaan, manajemen sekolah dan kegiatan-kegiatan di bidang kesiswaan.

berimplementasi

Pendidikan karakter di SMK Negeri 3 Kendal dimulai diawal tahun pelajaran mengacu pada pencapaian tujuan pembentukan watak, sikap, tata krama, kedisiplinan, kemandirian, kejujuran, tenggang rasa yang dimasukkan dalam kegiatan pembelajaran dan juga dalam kegiatan bidang kesiswaan, seperti yang diungkapkan oleh kepala sekolah Kepala Sekolah (wawancara tanggal 14 Maret 2015)

Perencaan pendidikan karakter di SMKN 3 Kendal sebagai pembentukan watak, sikap, disiplin dan juga mempunyai tujuan yang jelas yaitu demi terwujudnya visi dan misi tujuan pendidikan karakter pembentukan manusia berkarakter yang unggul di sekolah.

dilakukan mengenai pembentukan manusia unggul yang berkarakter di bidang kesiswaan yang berobjek pada siswa. Upaya untuk membantu perkembangan jiwa anak-anak dalam

Fokus

penelitian penelitian

berkesinambungan (Continuous Quality Improvement) untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan karakter dan akhlak siswa secara utuh, terpadu dan seimbang karena pada umumnya pembentukan manusia unggul yang berkarakter dibidang kesiswaan menekankan pada keteladanan, penciptaan lingkungan, dan pembiasaan, disiplin. Implementasi ke sekolah untuk membentuk manusia unggul yang berkarakter melalui bidang kesiswaan diungkapkan oleh Wakasek Kesiswaan (wawancara tanggal 16 Maret 2015) mengemukkan:

kualitas

yang

Dengan mentaati

tata

tertib sekolah

dilaksanakan sesuai ketentuan, melaksanakan upacara bendera pada hari besar dan pada hari senin adalah sebagai salah satu pembentukan watak

pembentukan kedisiplinan dan pemberian sangsi sesuai dengan tata tertib. Visi dan misi SMK Negeri 3 Kendal. sekolah sudah sesuai apa yang

pendidikan karakter. Budaya karakter yang sifatnya bukan hanya kedaerahan, tetapi bisa digunakan dalam era yang lebih luas lagi. Karena di visi misi sekolah ada 1S pertama dan 5S yang kedua seperti Sehat, Senyum, Salam,

Salaman, Sapa dan ini contoh yang pertama. Kaseeharian dalam kehidupan,maka bila dilanjutkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dilingkungan SMK Negeri 3 Kendal akan terjalin persaudaraan karena ada senyum, salam, salaman, sapaan. Kemudian rasa kebersamaan akan lebih tinggi. Kemudian S yang kedua, ini kan ada 5S yang kedua yaitu siap, siasat, sohih, sains dan sosial. Anak anak yang menerapkan 5S pertama, tahapan pertama sudah dilalui maka 5S yang telah dilakukan sudah dilalui. Kalo hal itu sudah menjadi budaya, maka semua yang dilakukan siswa mengacu pada tanggung jawab yang besar terhadap generasi muda. Kita mulai dari yang ada di S SMK Negeri 3 Kendal.

Sekarang ini banyak terjadi siswa yang pintar tapi tidak punya etika. Jadi pada tujuan pendidikan budaya dan karakter dalam membentuk manusia unggul itu mengembangkan potensi nurani siswa sebagai manusia dan warga Negara yang memiliki nilai budaya dan karakter bangsa. Generasi yang mendatang dapat dipastikan akan lebih baik daripada generasi yang hidup pada zaman sekarang ini. Diharapkan dari hasil pendidikan karakter ini, 15 tahun kedepan generasi muda atau masyarakat Indonesia ini seperti Sekarang ini banyak terjadi siswa yang pintar tapi tidak punya etika. Jadi pada tujuan pendidikan budaya dan karakter dalam membentuk manusia unggul itu mengembangkan potensi nurani siswa sebagai manusia dan warga Negara yang memiliki nilai budaya dan karakter bangsa. Generasi yang mendatang dapat dipastikan akan lebih baik daripada generasi yang hidup pada zaman sekarang ini. Diharapkan dari hasil pendidikan karakter ini, 15 tahun kedepan generasi muda atau masyarakat Indonesia ini seperti

4.3. Tahapan Pelaksanaan Pemecahan Masalah

Penerapan Pendidikan Karakter di SMK Negeri 3 Kendal dengan penerapan pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran nilai-nilai karakter tidak hanya pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-hari di masyarakat.

Oleh karena itu, pendidikan karakter siswa SMK sangat penting, diantaranya dengan mengadakan kegiatan ekstrakurikuler dan bimbingan konseling (selain dari pendidikan agama), yang selama ini memang sudah diselenggarakan sekolah. Kegiatan ekstrakulikuler ini merupakan salah satu media yang potensial untuk pembinaan karakter, kemampuan, rasa tanggung jawab sosial, bekerja sama, menghargai orang lain, serta mengembangkan potensi dan prestasi peserta didik. Peningkatan mutu akademik peserta didik dengan kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk Oleh karena itu, pendidikan karakter siswa SMK sangat penting, diantaranya dengan mengadakan kegiatan ekstrakurikuler dan bimbingan konseling (selain dari pendidikan agama), yang selama ini memang sudah diselenggarakan sekolah. Kegiatan ekstrakulikuler ini merupakan salah satu media yang potensial untuk pembinaan karakter, kemampuan, rasa tanggung jawab sosial, bekerja sama, menghargai orang lain, serta mengembangkan potensi dan prestasi peserta didik. Peningkatan mutu akademik peserta didik dengan kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk

kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah. Selain itu, Bimbingan dan Konseling (BK) juga merupakan bagian penting dalam pembentukan karakter siswa SMK, dimana BK ini sebagai media pengarah dan pembimbing siswa mempunyai tujuan untuk

atau

tenaga

mendorong: perkembangan karir serta kehidupan-nya

akan datang, mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin, menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya, mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja. Jadi sangat jelas bahwa BK merupakan salah satu komponen yang sangat penting didalam dunia pendidikan sebagai salah satu yang dapat mendorong pembentukan karakter yang baik pada siswa.

Pendidikan karakter di sekolah juga sangat terkait

atau pengelolaan sekolah. Pengelolaan yang dimaksud adalah bagaimana pendidikan karakter direncanakan, dilaksanakan, dan

dengan

manajemen manajemen

meliputi, nilai-nilai yang perlu ditanamkan, muatan kurikulum, pembelajaran, penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan, dan komponen terkait lainnya. Dengan

manajemen sekolah merupakan salah satu media yang efektif dalam pendidikan karakter di sekolah. Memberikan peluang pengembangan diri dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkreasi dengan guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran yang bermakna karena terciptanya pendidikan karakter disekolah yang memberikan siswa untuk megembangkan bakat maupun minat siswa yang diberiakn tempat atau wadah dalam pengembangan bakat tersebut.

demikian,

Upaya membangun karakter bangsa dimulai sejak dini melalui jalur pendidikan dianggap sebagai langkah yang tepat. nilai-nilai karakter yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan. Pengembangan karakter

dilakukan melalui perkembangan karakter individu seseorang yang tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa untuk generasi yang berkualitas, berkarakter dan berprilaku baik.

disekolah

dapat

Keberhasilan program pendidikan karakter dapat diketahui melalui pencapaian indikator oleh siswa dengan mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja, siswa mampu memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri dengan menunjukkan sikap percaya diri serta mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas, menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif.

Gambar 4.2 Pembentukan karakter melalui Bintalnas

4.4. Faktor pendukung pelaksanaan best practice pendidikan karakter di sekolah

Beberapa faktor pendukung sebagai penguat penerapan pendidikan karakter disekolah diantaranya: (1)Kepala sekolah, guru dan siswa memiliki dedikasi yang sangat tinggi untuk mewujudkan pendidikan karakter yang baik disekolah, (2)Sekolah sangat Beberapa faktor pendukung sebagai penguat penerapan pendidikan karakter disekolah diantaranya: (1)Kepala sekolah, guru dan siswa memiliki dedikasi yang sangat tinggi untuk mewujudkan pendidikan karakter yang baik disekolah, (2)Sekolah sangat

4.5. Hasil dan Dampak yang Dicapai dari Strategi penerapan pendidikan karakter membentuk manusia unggul di SMK

4.5.1. Kesadaran diri

Sebelum peseta didik diberikan tentang pendidikan karakter faktor-faktor penyebab kegagalan anak di sekolah. Faktor-faktor kegagalan yang disebutkan ternyata bukan terletak pada kecerdasan otak, tetapi pada karakter rasa percaya diri, kemampuan bekerjasama,

kemampuan bergaul, kemampuan berkonsentrasi, rasa empati, dan kemampuan berkomunikasi pada siswa yang kurang karena Anak-anak yang mempunyai masalah dalam kecerdasan emosinya, akan mengalami kesulitan belajar, bergaul dan tidak dapat mengontrol emosinya. Anak-anak yang bermasalah ini sudah dapat dilihat sejak usia pra-sekolah, dan kalau tidak ditangani akan kemampuan bergaul, kemampuan berkonsentrasi, rasa empati, dan kemampuan berkomunikasi pada siswa yang kurang karena Anak-anak yang mempunyai masalah dalam kecerdasan emosinya, akan mengalami kesulitan belajar, bergaul dan tidak dapat mengontrol emosinya. Anak-anak yang bermasalah ini sudah dapat dilihat sejak usia pra-sekolah, dan kalau tidak ditangani akan

Sehingga penanaman karakter disekolah sangat penting dengan penanaman nilai-nilai nasionalisme/ karakter akan tumbuh dan tertanam baik. Indikatornya adalah warga sekolah saling menyapa saat bertemu, siswa bertemu dengan bapak ibu guru dengan menghormati seperti mencium tangan, dan kesadaran sebagai mahluk sosial untuk saling bekerja sama, peduli, tanggung jawa, jujur, rasa ingin tahu dan rasa bangga akan sekolahnya.

Gambar 4.3 Kegiatan kerja bakti disekolah

4.5.2. Bertanggung jawab

Pendidikan karakter pada tingkatan institusi mengarah pada pembentukan budaya sekolah, yaitu nilai-nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh Pendidikan karakter pada tingkatan institusi mengarah pada pembentukan budaya sekolah, yaitu nilai-nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh

Dampak dari kurangnya memiliki rasa tanggung jawab adalah tidak mendapat respek dari orang sekitar karena pada dasarnya mereka yang tidak bertanggung jawab terhadap yang diembannya memberikan kerugian bukan hanya pada dirinya tetapi pada orang di sekitarnya juga.

Gambar 4.4 Suasana dalam bertanggung jawab melaksanakan tugas

4.5.3. Disiplin

Upaya penegakkan disiplin dilingkungan sekolah agar siswa mentaati peraturan tata tertib sekolah, menerapkan kedisiplinan di sekolah sehingga mampu menghasilkan siswa yang mempunyai kedisiplinan dan Upaya penegakkan disiplin dilingkungan sekolah agar siswa mentaati peraturan tata tertib sekolah, menerapkan kedisiplinan di sekolah sehingga mampu menghasilkan siswa yang mempunyai kedisiplinan dan

disiplinan siswa. Ditengarai penyebab-penyebab adanya kekurang disiplinan siswa adalah kurangnya kepedulian pihak-pihak di sekitar siswa. Penyebab lainnya adalah mudahnya siswa

mendapatkan “informasi” tanpa adanya penyaringan terlebih dahulu.

Pendidikan karakter dipandang sebagai solusi adanya kekurang disiplinan siswa di sekolah. Pendidikan

alat untuk mengkarakterkan siswa. Melalui kegiatan ini, siswa dilatih bertindak sesuai dengan norma dan aturan berlaku. Melalui kegiatan ini pula, siswa dibiasakan melaksanakan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat seperti

karakter

dijadikan

santun, saling menghormati,

gotong-royong,

sopan

sebagainya dalam meningkatkan disiplin siswa, diharapkan adanya kerjasama antara guru dan siswa. Dalam artian guru harus mampu memberikan contoh bagi siswa. Kemudian berlakukan tata tertib di sekolah dengan tegas.

dan

lain

Gambar 4.5 Salah satu disiplin siswa disekolah

4.5.4. Perolehan Kompensasi

karakter dengan kompensasi jarang sekali dilakukan disekolah baru sebatas senang dan nyaman. Sementara kompenasi yang berupa reward atau penghargaan dalam bentuk pujian atau tepuk tangan masih jarang dilakukan. Dengan adanya konpensasi pada siswa sangat mendukung perasaan senang, bangga dan nyaman menjadi bagian dari siswa SMK Negeri 3 Kendal.

Penerapan

pendidikan

Gambar 4.6 Pemberian Reward oleh sekolah

4.6. Keberhasilan dalam pencapaian manusia

unggul yang berkarakter di SMKN 3 Kendal

Strategi dalam membentuk karakter manusia unggul disekolah bisa dilakukan melalui dua jalur, yaitu jalur terintegrasikan dalam mata pelajaran (intrakurikuler)

ekstrakurikuler. Di jalur intrakurikuler, pendidikan karakter bisa dilakukan dengan menciptakan pembiasaan-pembiasaaan yang positif pada anak, yaitu dengan membuat rutinitas atau kebiasaan rutin dan prosedur atau aturan yang disepakati oleh kedua pihak, yaitu sekolah dalam hal ini peraturan sekolah yang dibakukan dan perwakilan siswa yaitu OSIS di SMK Negeri 3 Kendal. Inilah barangkali yang membedakan dengan pendidikan militer, dimana aturan lebih ditegakkan berdasarkan sistem komando, yaitu atasan dan bawahan. Tetapi di dunia pendidikan, siswa diposisikan sebagai subyek belajar yang selalu dihargai pendapatnya, termasuk dalam membuat tata tertib sekolah dan kelas.

dan

Kegiatan rutin yang bisa membentuk kedisiplinan siswa antara lain mengikuti upacara ataupun apel serta selalu datang lebih awal, berbaris ketika masuk kelas, bersalaman dengan guru, berdoa sebelum dan sesudah pelajaran,

menyampaikan pendapat yang baik, mengucapkan salam kepada guru yang dijumpai, mengikuti upacara hari Senin, upacara

berargumentasi

atau atau

Dalam upaya meneguhkan karakter disiplin siswa, ada beberapa komponen penting yang musti dijalankan, yaitu adanya reward and punishment atau penghargaan dan sanksi yang sesuai dengan peraturan sekolah.

4.6.1. Peran Sekolah dalam Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter melalui sekolah adalah pendidikan karakter yang diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai- nilai pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan, dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran nilai-nilai karakter tidak hanya pada tatanan kognitif, tetapi menyentuh pada diri siswa tersebut, dan pengamalan nyata dalam kehidupan siswa sehari-hari di masyarakat. Nilai-nilai yang ditanamkan didalam pada siswa adalah disiplin, tanggung jawab. dan kepala sekolah sebagai pimpinan memiliki tanggung jawab untuk menggerakkan, mendorong sumber daya manusia dan Kesiswaan sebagai wadah pengembangan bakat dan minat siswa disekolah sesuai dengan potensinya sesuai dengan Pendidikan karakter melalui sekolah adalah pendidikan karakter yang diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai- nilai pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan, dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran nilai-nilai karakter tidak hanya pada tatanan kognitif, tetapi menyentuh pada diri siswa tersebut, dan pengamalan nyata dalam kehidupan siswa sehari-hari di masyarakat. Nilai-nilai yang ditanamkan didalam pada siswa adalah disiplin, tanggung jawab. dan kepala sekolah sebagai pimpinan memiliki tanggung jawab untuk menggerakkan, mendorong sumber daya manusia dan Kesiswaan sebagai wadah pengembangan bakat dan minat siswa disekolah sesuai dengan potensinya sesuai dengan

4.6.2. Pelaksanaan Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Pembinaan Kesiswaan

Kegiatan pembinaan kesiswaan merupakan kegiatan pendidikan yang dilakukan di luar jam pelajaran kegiatan belajar mengajar. Kegiatan tersebut dilaksanakan di dalam dan/atau di luar lingkungan sekolah dalam rangka memperluas pengetahuan, meningkatkan keterampilan, dan menginternalisasi nilai-nilai atau aturan-aturan agama serta norma- norma sosial baik lokal, nasional, maupun global untuk membentuk insan yang seutuhnya. Adapun tujuan kegiatan pembinaan kesiswaan yaitu:

a. Mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu yang meliputi bakat, minat dan kretivitas.

b. Memantapkan

siswa untuk mewujudkan ketahanan sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari usaha dan pengaruh negatif dan bertentangan dengan tujuan pendidikan.

kepribadian

c. Mengaktualisasikan potensi siswa dalam pencapaian prestasi unggulan sesuai bakat dan minat.

d. Menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang berakhlak mulia, demokratis, menghormati d. Menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang berakhlak mulia, demokratis, menghormati

4.6.3. Bentuk Kegiatan

Dalam memantapkan kepribadian siswa guna mewujudkan nilai-nilai karakter sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, maka pendidikan karakter melalui kegiatan pembinaan kesiswaan yaitu:

a. Pembinaan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kegiatan Rohani disekolah sesuai dengn agama yang dianut.

b. Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD).

c. Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).

d. Bimbingan

dan Nasionalisme (BINTALNAS).

mental

fisik

e. Penegakan Tatakrama dan Tata Tertib Kehidupan Akademik.

f. Kepramukaan

g. Upacara Bendera

h. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

i. Palang Merah Remaja (PMR). j. Pendidikan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba. k. Pembinaan Bakat dan Minat melalui kegiatan

ekstrakulikuler disekolah. Adapun nilai-nilai yang dikembangkan dalam bentuk kegiatan pembinaan kesiswaan tersebut dapat dikemukakan ke dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 4.3 Contoh Kegiatan Pembinaan Kesiswaan Dan Nilai- Nilai Karakter Yang Dapat Ditanamkan

No. Bentuk Kegiatan Contoh Nilai-nilai

1. Pembinaan keimanan Religius ( memperingati hari-hari besar dan

ketakwaan agama ) dan melaksanakan ibadah sesuai terhadap Tuhan Yang dengan agama yang dianut. Maha Esa 2. Masa

Orientasi Didiplin, kerjasama, mandiri, bertanggung peserta didik (MOPD)

jawab, cinta tanah air, menghargai hak orang lain.

3. Organisasi Siswa Mandiri,

kreatif, inovatif, Intra Sekolah (OSIS)

disiplin,

demokrasi, bertanggung jawab. 4 Bimbingan

mental Pembentukan karakter melalui pembinaan fisik dan nasionalisme mental dan fisik, dan cinta tanah air, (BINTALNAS)

disiplin, menghargai hak-hak orang lain, santun

5. Penegakan Tatakrama Disiplin, santun, jujur, sadar akan hak dan dan

Tata Tertib kewajiban orang lain, peduli sosial dan Kehidupan Akademik.

lingkungan

6. Kepramukaan Demokratis, percaya diri, patuh pada aturan-aturan

sosial, menghargai keberagaman, mandiri, bekerja keras, disiplin,

bertanggung jawab, kreatif,

inovatif

7. Upacara Bendera

Nasionalis, disiplin

8. Usaha Kesehatan Bergaya hidup sehat, peduli sosial dan Sekolah (UKS)

lingkungan, kerjasama, cinta sesama 9. Palang Merah Remaja Peduli sosial dan lingkungan, bergaya (PMR)

hidup sehat, disiplin, mandiri 10. Pendidikan

Bergaya hidup sehat, patuh pada aturan- Pencegahan

aturan Sekolah, dan sosial masyarakat. Penyalahgunaan Narkoba 11 Pembinaan Bakat dan Kegiatan

ekstrakulikuler yang berada Minat

didalam sekolah yaitu: seni, olahraga, sains, bahasa, karya ilmiah. Cinta ilmu, ingin tahu, berpikir logis, kritis,

Sains kreatif, dan inovatif, menghargai karya dan prestasi orang lain Bergaya hidup sehat, disiplin, kerjasama,

Olahraga menghargai karya dan prestasi orang lain, percaya diri Menghargai karya dan prestasi orang lain,

Seni

menghargai

keberagaman, nasionalis,

percaya diri, inovatif.

Bahasa Santun, menghargai karya orang lain, menghargai keberagaman, nasionalis Kreatif, inovatif, kerjasama, menciptakan

Karya Ilmiah karya ilmiah tepat guna.

Kegiatan pembinaan kesiswaan merupakan bagian dari proses pendidikan karakter di sekolah dan peningkatan mutu pendidikan. Kegiatan pembinaan kesiswaan dirancang dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah juga untuk memperkuat penguasaan kompetensi dan memperkaya pengalaman belajar siswa dengan tetap membentuk nilai-nilai yang sesuai dengan karakter bangsa.

Dengan demikian, pembinaan kesiswaan di SMK Negeri 3 Kendal perlu didukung oleh sumber daya manusia yang relevan dengan situasi dan kondisi sekolah serta perkembangan siswa. Artinya, pembinaan kesiswaan dalam rangka membentuk karakter akan sangat bergantung kepada faktor-faktor seperti:

1. Pemahaman guru atau pendidik terhadap kondisi obyektif siswa.

2. Tingkat penguasaan kompetensi pendidik.

3. Tujuan yang akan dicapai.

4. Proses pelaksanaan yang direncanakan.

5. Materi kegiatan yang dikembangkan dukungan kelembagaan sekolah, baik berupa tenaga, dana, maupun sarana/prasarana pembinaan karakter.

4.7. Pembahasan

Dalam pembahasan ini diuaraikan bahwa program manajemen kesiswaan di SMK Negeri 3 Kendal Dalam pembahasan ini diuaraikan bahwa program manajemen kesiswaan di SMK Negeri 3 Kendal

tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah Yang diatur secara langsung adalah segi-segi yang berkenaan dengan peserta didik secara langsung, dan segi- segi lain yang berkaitan dengan peserta didik secara tidak langsung. Pengaturan terhadap segi-segi lain selain peserta didik dimaksudkan untuk memberikan layanan yang sebaik mungkin terhadap peserta didik. Misi SMKN 3 Kendal salah satunya yaitu tentang pembentukan karakter pada siswa yang berorientasi pada norma, agama dan nilai budaya bangsa Indonesia sehingga pembentukan manusia unggul yang bertujuan untuk membantu

perkembangan siswa, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah Mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu yang meliputi bakat, minat dan kretivitas dan mengatur berbagai masalah

dan kegiatan dalam bidang kesiswaan, agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan baik dan lancar, tertib dan teratur serta dapat mencapai tujuan yang ditargetkan sekolah, memberikan cakupan dan wilayah kerja yang sangat luas pada manajemen kesiswaan. Sehingga terbentuklah manusia unggul yaitu manusia unggul memiliki kualitas yang tentunya tidak dimiliki manusia pada umumnya. Mereka selalu berusaha dan bekerja keras untuk menjadi yang terbaik. Disamping itu, Manusia unggul tentunya memiliki ilmu pengetahuan yang luar biasa. Manusia unggul yang memiliki kemampuan atau kompetensi dibidangnya sehingga apa yang dilakukannya sesuai dengan norma atau kaidah yang berlaku dimasyarakat dengan kata lain bahwa manajemen kesiswaan memberikan kegiatan pada siswa sesuai dengan bakat dan minat siswa tersebut sehingga potensi yang dimiliki oleh siswa tersebut terbentuklah manusia unggul berkarakter.

Keaadan sebelum inisiatif Di sekolah seringkali muatan kurikulumnya terlalu berat dan pembelajaran yang konvensional. Lingkungan sekolah seperti ini dapat menimbulkan kesulitan bagi siswa untuk beradaptasi dengan beban

kurikulumnya dan pendekatan pembelajarannya sehingga tidak tumbuh optimal, bahkan seringkali prestasinya rendah. Sebagai kurikulumnya dan pendekatan pembelajarannya sehingga tidak tumbuh optimal, bahkan seringkali prestasinya rendah. Sebagai

Fenomena ketuntasan belajar yang rendah tersebut dapat disebabkan oleh beban kurikulum yang terlalu berat. Sistem pendidikan sekolah seperti itu dapat berpengaruh negatif terhadap usaha membangun karakter. Sebab, dalam waktu yang panjang sebagian terposisikan inferior rasa percaya dirinya. Rasa tidak mampu

tersebut akan membentuk pribadi yang kurang percaya diri, dan menimbulkan stress berkepanjangan. Pada usia remaja biasanya keadaan ini akan mendorong remaja berperilaku negatif, seperti senang tawuran, terlibat kriminalitas, putus sekolah, dan menurunnya mutu lulusan. Karena itu kritik-kritik yang ditujukan pada pendidikan persekolahan, bahwa pendidikan formal kita hanya melahirkan ahli matematika, fisika, dan kimia, tetapi lulusannya tidak berkarakter (Ya’kub, 2008) setelah inisitaif strategi pelaksanaan Pemecahan mendasar terkait dengan pendidikan moral dan motivasi diri, dan pemecahan komprehensif mencakup seluruh lapisan masyarakat. Gerakan pendidikan karakter berbangsa merupakan solusi yang penting dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

yang

berkepanjangan

Secara konseptual pendidikan karakter telah disusun dan dimulai untuk diterapkan di sekolah. Ada delapan belas nilai karakter yang perlu diimplementasi di sekolah, yaitu religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.

Dengan demikian Prestasi siswa yang diukir dari berbagai kejuaraan baik tingkat kabupaten, propinsi maupun nasional tak lepas dari pendidikan karakter dalam menciptakan manusia unggul di SMK Negeri 3 Kendal. setelah siswa mendapatkan pedidikan karakter siswa Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, dapat menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif, Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan menengah, Mematuhi aturan- aturan sosial yang berlaku di sekolah maupun di masyarakat, Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah pada semua mata pelajaran dan Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja, para siswa dalam mengikuti program yang diterapkan oleh kesiswaan Dengan demikian Prestasi siswa yang diukir dari berbagai kejuaraan baik tingkat kabupaten, propinsi maupun nasional tak lepas dari pendidikan karakter dalam menciptakan manusia unggul di SMK Negeri 3 Kendal. setelah siswa mendapatkan pedidikan karakter siswa Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, dapat menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif, Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan menengah, Mematuhi aturan- aturan sosial yang berlaku di sekolah maupun di masyarakat, Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah pada semua mata pelajaran dan Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja, para siswa dalam mengikuti program yang diterapkan oleh kesiswaan

4.8. Implikasi

Pengoptimalan pengembangan karakter di lembaga pendidikan, karena pendidikan memiliki peran penting dan sentral dalam pengembangan potensi manusia. Melalui pendidikan diharapkan terjadi transformasi yang dapat menumbuh kembangkan karakter positif, serta mengubah watak dari yang tidak baik menjadi baik. Pendidikan dipandang berperan dalam mengatasi krisis moral karena pendidikan merupakan usaha atau proses yang ditujukan untuk membina kualitas sumber daya manusia seutuhnya.

Pendidikan karakter merupakan suatu upaya untuk mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral,

dan beradab beradasarkan Pancasila.Upaya pembentukan karakter sesuai dengan budaya bangsa dapat dilakukan di sekolahmelalui serangkaian kegiatan belajar mengajar

beretika,

berbudaya, berbudaya,

pengkondisian, serta keteladanan. Karakter nilai-nilai karakter yang dikembangkan di sekolah sudah terjabarkan dalam indikator yang representatif. Indikator yang representatif dan baik tersebut

menyebabkan kemudahan dalam mengungukur ketercapaiannya. Sekolah dapat memilih nilai-nilai karakter yang sesuai dengan visinya. pemahaman guru tentang konsep pendidikan karakter yang menyeluruh, guru dapat memilih nilai-nilai karakter yang sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya. Selain nilai-nilai karakter umum, dalam mata pelajaran juga terdapat nilai-nilai karakter yang dikembangkan guru pegampu. Nilai-nilai karakter mata pelajaran tersebut sudah dapat digali dengan baik untuk dikembangkan dalam proses pembelajaran. Guru sudah memiliki kompetensi yang memadai untuk mengintegrasikan nilai-niai karakter pada mata pelajaran yang diampunya. Program sudah dijalankan, berdasarkan kesimpulan menyebabkan kemudahan dalam mengungukur ketercapaiannya. Sekolah dapat memilih nilai-nilai karakter yang sesuai dengan visinya. pemahaman guru tentang konsep pendidikan karakter yang menyeluruh, guru dapat memilih nilai-nilai karakter yang sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya. Selain nilai-nilai karakter umum, dalam mata pelajaran juga terdapat nilai-nilai karakter yang dikembangkan guru pegampu. Nilai-nilai karakter mata pelajaran tersebut sudah dapat digali dengan baik untuk dikembangkan dalam proses pembelajaran. Guru sudah memiliki kompetensi yang memadai untuk mengintegrasikan nilai-niai karakter pada mata pelajaran yang diampunya. Program sudah dijalankan, berdasarkan kesimpulan

Dokumen yang terkait

BAB II KAJIAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Pelatihan Guru PPKn Berwawasan Pluralisme

0 0 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Pelatihan Guru PPKn Berwawasan Pluralisme

0 0 38

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Diklat Guru Sosiologi SMA Tentang Pembelajaran Inkuiri Berbasis Budaya Lokal

0 0 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Diklat Guru Sosiologi SMA Tentang Pembelajaran Inkuiri Berbasis Budaya Lokal

0 1 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tindak Lanjut Supervisi Akademik Kunjungan Kelas dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru SMPN 2 Boja Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

0 0 38

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tindak Lanjut Supervisi Akademik Kunjungan Kelas dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru SMPN 2 Boja Kecamatan Boja Kabupaten

0 0 10

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subyek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tindak Lanjut Supervisi Akademik Kunjungan Kelas dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru SMPN 2 Boja Kecamatan Boja

0 0 40

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tindak Lanjut Supervisi Akademik Kunjungan Kelas dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru SMPN 2 Boja Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

0 1 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Tunjangan Profesi Guru Di SMP Negeri 1 Pageruyung Kabupaten Kendal

0 0 18

BAB II LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA 2.1. Teori Manajemen Kesiswaan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Membentuk Manusia Unggul Berkarakter Melalui Program Manajemen Kesiswaan di SMK Negeri 3 Kendal

0 0 16