PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI DAN MEDIA GAMBAR PADA MATERI PROSES TERJADINYA TATA SURYA DAN JAGAT RAYA DI KELAS X SMA SWASTA TELADAN CINTA DAMAI MEDAN T.A 2013-2014.
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA ANIMASI DAN MEDIA GAMBAR PADA MATERI
PROSES TERJADINYA TATA SURYA DAN JAGAD RAYA
DI KELAS X SMA SWASTA TELADAN CINTA
DAMAI MEDAN T.A. 2013-2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi
Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
GANI B.S PANJAITAN NIM. 309131026
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014
(2)
(3)
(4)
(5)
vi
ABSTRAK
Gani B.S Panjaitan, NIM. 309131026. Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan
Menggunakan Media Animasi dan Media Gambar Pada Materi Proses Terjadinya Tata Surya dan Jagat Raya di Kelas X SMA Swasta Teladan Cinta Damai Medan T.A 2013-2014. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan media animasi pada materi pokok proses terjadinya tata surya dan jagat raya SMA Swasta Teladan Cinta Damai Medan Tahun Ajaran 2013/2014. (2) Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan media gambar pada materi pokok proses terjadinya tata surya dan jagat raya SMA Swasta Teladan Cinta Damai Medan Tahun Ajaran 2013/2014. (3) Perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan media animasi dengan menggunakan media gambar pada materi pokok proses terjadinya tata surya dan jagat raya SMA Swasta Teladan Cinta Damai Medan Tahun Ajaran 2013/2014.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X sedangkan sampel dalam penelitian ini yaitu kelas X-1 dan X-2 dengan jumlah siswa 60 orang tiap kelas yang diambil secara purposive sampling. Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah teknik komunikasi tidak langsung, tes pilihan berganda kemudian dianalisis dengan statistik uji t dan kuantitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Hasil belajar siswa yang menggunakan media animasi dengan nilai rata-rata 73,33, siswa yang mencapai KKM ada 86%, maka hasil belajar siswa tergolong tuntas. (2) Hasil belajar siswa kelas gambar dengan nilai rata-rata 62,83, siswa yang mencapai KKM 54%, maka hasil belajar siswa tergolong tidak tuntas. (3) Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa pada materi proses terjadinya tata surya dan jagat raya dengan menggunakan media Animasi dengan menggunakan media Gambar di SMA Swasta Teladan Cinta Damai Medan T.A 2013/2014, hal ini ditunjukkan pada uji hipotesis secara statistik dengan thitung = 4,5916 dan ttabel = 2,00 dengan dk = 30 + 30 – 2 = 58 dengan 0,05, karena thitung ttabel maka Ho ditolak, dengan demikian ada perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan media Animasi dan media Gambar.
(6)
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala berkat dan penyertaanNya yang telah memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian dan penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Skripsi ini berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan
Media Animasi dan Media Gambar Pada Materi Proses Terjadinya Tata Surya dan Jagad Raya Di Kelas X SMA Swasta Teladan Cinta Damai Medan TA.
2013/2014”. Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana
pendidikan S1 Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial UNIMED. Penulis menyadari banyak kendala dan rintangan dalam penulisan skripsi ini. Tetapi berkat bantuan berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik, untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr Ibnu Hajar Damanik M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Restu, M.S selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan berserta para pembantu dekan dan stafnya.
3. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si selaku ketua jurusan pendidikan geografi FIS UNIMED beserta Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku sekretaris jurusan pendidikan geografi FIS UNIMED.
4. Penulis juga mengucapkan terimakasih banyak kepada Ibu Dra.Marlinang Sitompul M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini.
5. Terimakasih kepada Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si, Bapak Drs. Muhammad Arif, M.Pd, dan Ibu Dra. Minah Sinuhaji, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran dalam penulisan skripsi ini.
(7)
ii
6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan berserta para staf administrasinya. 7. Terimakasih kepada Bapak Siagian selaku tatausaha jurusan pendidikan
geografi yang telah banyak membantu penulis dalam melengkapi berkas-berkas mulai dari seminar proposal sampai pada sidang meja hijau.
8. Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak Drs. Jongor Ranto Panjaitan, selaku Kepala Sekolah SMA Swasta Teladan Cinta Damai Medan.
9. Terimakasih kepada Bapak Boby Kristian Sinulingga, S.Pd selaku guru Kelas X-B yang telah banyak membantu penulis selama melaksanakan penelitian serta guru-guru yang telah memberi semangat untuk mengerjakan skripsi ini.
10. Teristimewa penulis ucapkan kepada Ayahanda R. Panjaitan dan Ibunda S. Rajagukguk yang sudah banyak memberi dukungan moril dan materi kepada penulis dan untuk adek saya Heni Prima Sari Panjaitan dan Dolly Panjaitan yang telah mendukung saya dalam doa untuk mengerjakan skripsi ini.
11. Terimakasih kepada kaka dan abang saya Juita Sianturi dan Sakti Hutabarat, yang telah banyak memberikan saran, dukungan dan doanya. 12. Sahabat terbaik saya Harry Tupa Sidauruk, Noviana Tarigan, Maraden
Siadari, Efrendi Sidauruk, dan Friska Pasaribu.
13. Seluruh teman jurusan geografi khususnya angkatan 2009 seluruh teman kelas A-Reguler yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
14. Teman-teman satu rumah saya, Jono Sinaga, Tota Sinaga, Candra Rajagukguk, Andi Hutabarat, Rizki Hutabarat, Ellis Hutabarat.
Medan, 24 Januari 2014
Penulis
Gani B.S Panjaitan
(8)
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
A. Kerangka Teori ... 9
B. Penelitian Relevan ... 26
C. Kerangka Berpikir ... 27
D. Rumusan Hipotesis ... 29
BAB III METODE PENELITIAN ... 30
A. Lokasi Penelitian ... 30
B. Populasi dan Sampel ... 30
C. Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional ... 30
D. Rancangan Dan Prosedur Penelitian ... 31
E. Teknik Penggumpulan Data ... 33
(9)
viii
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ... 41
A. Keadaan Fisik... 41
B. Keadaan Non Fisik ... 43
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50
A. Hasil Penelitian ... 50
B. Pembahasan ... 56
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 60
A. Kesimpulan ... 60
B. Saran ... 61
DAFTAR PUSTAKA... 62
(10)
ix
DAFTAR TABEL
No Uraian Hal
1. Rancangan Perlakuan Kelas ... 31
2. Guru Mata Pelajaran Yang Mengajar di Sekolah SMA Swasta Teladan Cinta Damai Medan ... 45
3. Data Pegawai SMA Teladan Cinta Damai Medan ... .45
4. Keadaan Siswa SMA Swasta Teladan Cinta Damai Medan ... .46
5. Keadaan Fasilitas Belajar Geografi di SMA Swasta Teladan Cinta Damai Medan ... .46
6. Hasil Belajar Kontrol ...51
7. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Media Animasi ...52
8. Hasil Belajar Siswa Kelas Bebas ...52
9. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Media Gambar ...53
10. Nilai Rata-Rata dan Standrd Deviasi Hasil Belajar Siswa ...54
11. Ringkasan Uji Homogenitas ...54
(11)
x
DAFTAR GAMBAR
No. Uraian Hal
1. Tata Surya...18
2. Hipotesis Nebulan...19
3. Teori Planatesimal...19
4. Teori Pasang Surut...20
5. Teori Keadaan Tetap...23
6. Teori Dentuman Besar...24
7. Teori Berayun...24
8. Skema Kerangka Berpikir...29
9. Denah Sekolah SMA Swasta Teladan Cinta Damai...49
10. Data Hasil Belajar Siswa...51
(12)
xi
DAFTAR LAMPIRAN
No Uraian Hal
1. Silabus...64
2. RPP Kelas Kontrol...66
3. RPP Kelas Bebas...69
4. LKS Kelas Kontrol...72
5. LKS Kelas Bebas...73
6. Instrumen Tes Untuk Mengguji Hasil Belajar...74
7. Kunci Jawaban Mengguji Hasil belajar...80
8. Uji Coba Instrumen...81
9. Perhitungan Validitas Uji Coba Tes...85
10. Perhitungan Reliabilitas Tes...88
11. Perhitungan Daya Pembeda Tes...89
12. Data Nilai Hasil Belajar Siswa...91
13. Menentukan Nilai Rata-Rata dan Standard Deviasi Pre-Tes dan Pos-Tes Kelas Kontrol dan Bebas...93
14. Tabulasi Nilai pretes Kelas Kontrol...97
15. Tabulasi Nilai Postes Kelas Kontrol...99
16. Uji Normalitas Data...103
17. Uji Homogenitas...106
18. Penggujian Hipotesis...110
19. Peta Kota Medan...113
20. Peta Kecamatan Medan Helvetia...114
(13)
62
DAFTAR PUSTAKA
Ambarita. 2011. Perbedaaan Hasil Belajar dan Retensi Memori Jangka Panjang dengan Menggunakan Media Animasi dan Media Chart Kelas XI IPA SMA Yayasan Perguruan Parulian 2 Medan. Skripsi. Medan: Jurusan Matematika dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Arikunto, S. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta : Bumi Aksara.
Artawan. 2010. Pengertian Media Pembelajaran. (Online), http://kamriantiramli. wordpress.com/2011/02/28/pengaruh-penggunaan-media-animasi- sebagai-strategi-pembelajaran-aktif-pada-konsep-metabolisme-di-kelas-xii-man-negeri-2-binjai/. Diakses tgl 5 feb 2014 jam 15.10.
Asyad, Azhar., 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Dimyanti, dan Mujiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Djamarah, Syaiful dan Zain, Aswan., 1995, Strategi Belajar Mengajar. Banjarmasin: Rineka Cipta.
Furoidah. 2009. Pengertian Media Pembelajaran. (Online), http://kamriantiramli. wordpress.com/2011/02/28/pengaruh-penggunaan-media-animasi- sebagai-strategi-pembelajaran-aktif-pada-konsep-metabolisme-di-kelas-xii-man-negeri-2-binjai/. Diakses tgl 5 feb 2014 jam 15.10.
Hamalik, Oemar.2000. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Sanjaya, Wina. 2007. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Bandung: Pernada Media Group.
Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
Sardiman, 2009. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Media. Bandung: Pernanda Media Group.
(14)
63
Siahaan. 2011. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Dengan Mengunakan Media Audiovisual dan Media Gambar Pada Materi Pokok ekosistem di Kelas VII SMP N 18 Medan TP. 2010/2011. Skripsi. Medan: Jurusan Matematika Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Sitanggang. 2011. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Media Animasi dan Media Gambar pada Materi Pokok Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan di SMA N 14 Medan. Skripsi. Medan: Jurusan Matematika Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT Rineka Cipta
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sudjana, 2003. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sudrajar.2010. Pengertian Media Pembelajaran. (Online), http://kamriantiramli. wardpress.com/2011/02/28/pengaruh-penggunaan-media-animasi- sebagai-strategi-pembelajaran-aktif-pada-konsep-metabolisme-di-kelas-xii-man-negeri-2-binjai/. Diakses tgl 5 feb 2014 jam 15.25.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Surabaya: Pustaka Pelajar.
(15)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memiliki peran dan berpengaruh positif terhadap segala bidang
kehidupan dan perkembangan manusia. Pengaruh pendidikan dapat dilihat dan
dirasakan secara langsung dalam perkembangan kehidupan masyarakat,
kehidupan kelompok, dan kehidupan setiap individu. Pendidikan adalah proses
pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya penggajaran dan pelatihan (Departemen
Pendidikan Nasional,2002).
Besarnya pengaruh pendidikan dalam kehidupan ditentukan oleh kualitas
pendidikan itu sendiri. Kualitas pendidikan akan tercapai apabila proses belajar
mengajar yang diselenggarakan di sekolah benar-benar efektif dan berguna untuk
mencapai kemampuan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diharapkan
karena pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan inti dari proses
pendidikan secara keseluruhan. Pencapaian kualitas pendidikan hingga saat ini
masih tetap merupakan suatu permasalahan dalam usaha pembaharuan Sistem
Pendidikan Nasional. Permasalahan cenderung terjadi dalam proses belajar
mengajar.
Permasalahan yang sering terjadi dalam proses belajar mengajar adalah
lemahnya proses pembelajaran dan rendahnya hasil belajar. Lemahnya proses
belajar dan rendahnya hasil belajar diakibatkan oleh kurangnnya sumber belajar,
(16)
2
Penyebab lain yang mempengaruhi lemahnya proses pembelajaran dan rendahnya
hasil belajar siswa karena guru masih menggunakan model pembelajaran
konvensional dimana pembelajaran masih didominasi oleh guru dan tidak
memberikan akses bagi siswa untuk berkembang secara mandiri melalui
penemuan dalam proses berpikirnya melainkan guru menekankan pada
penguasaan sejumlah konsep/informasi belaka. Rendahnya kreatifitas guru dalam
mengkombinasikan atau memvariasikan metode pembelajaran dan jarangnya guru
mengunakan model pembelajaran dan pemilihan media yang kurang efektif juga
menyebabkan kurang fokusnya siswa belajar di kelas yang menyebabkan siswa
bosan dan jenuh belajar di dalam kelas, sehingga interaksi antara guru dan murid
pada saat proses belajar mengajar tidak terjadi.
Berdasarkan observasi awal yang di lakukan oleh peneliti di SMA Swasta
Teladan Cinta Damai Medan menunjukan nilai rata-rata semester I untuk mata
pelajaran geografi, khususnya pada materi proses terjadinya tata surya dan jagat
raya masih rendah. Dari DKN (Daftar Kumpulan Nilai) T.P. 2011/2012 dan T.P.
2012/2013 siswa kelas X SMA Swasta Teladan Medan nilai rata-rata geografi
untuk semester I masih di bawah 80. Sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) di sekolah Tersebut adalah 70. Persentase ketuntasan KD T.P 2011/2012
dan T.P 2012/2013 di SMA Swasta Teladan Cinta Damai Medan kelas X semester
I, terdapat 88,89% siswa yang telah memenuhi standar ketuntasan sedangkan
sisanya 11,11% siswa belum tuntas dan pada T.P. 2012/2013 terdapat 67,44%
siswa yang telah memenuhi standar ketuntasan sedangkan sisanya 32,56% siswa
belum tuntas. Meskipun persentase siswa yang sudah mencapai KKM besar,
(17)
3
penilaian guru terhadap tugas pribadi/kelompok, kehadiran siswa, dan disiplin
siswa. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa masih tergolong rendah.
Selain itu kurangnya sarana dan prasarana sekolah dan berbagai faktor lain
seperti faktor yang ada pada diri dan lingkungan siswa turut mempengaruhi
pencapaian hasil belajar siswa. Upaya mengatasi dan mengeliminasi masalah
tersebut adalah dengan menggunakan media pembelajaran.
Oleh karena itu, media pembelajaran menjadi suatu bidang yang
seyogianya dikuasai oleh guru. Tumbuhnya kesadaran terhadap pentingnya
pengembangan media pembelajaran dimasa yang akan datang harus dapat
direalisasikan dalam praktik mengajar di kelas. Banyak usaha yang dapat
dikerjakan oleh para guru untuk mengembangkan keterampilan seperti membuat
media yang menarik, murah dan efisien dengan tidak menolak kemungkinan
pemanfaatan alat modern yang sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Siswa sebagai subjek proses pembelajaran diberi
keleluasaan yang sangat luas untuk menentukan pencapaian kompetensi yang
harus diraih. Siswa juga harus lebih aktif menyampaikan ide, mencari solusi atas
masalah yang dihadapi dan menentukan langkah-langkah berikutnya sehingga
pengetahuan itu dapat bermakna dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik, begitu
juga media yang akan digunakan perlu perencanaan yang baik. Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan
dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar (Arsyad,2007). Para
guru dituntut agar mampu menggunakan media pembelajaran sesuai dengan
(18)
4
yang murah dan efisien yang mungkin sederhana. Di samping mampu
menggunakan media yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat
mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan
digunakannya apabila media tersebut belum tersedia.
Berdasarkan pernyataan di atas maka guru dituntut agar dapat menyajikan
pembelajaran dengan cara yang lain. Salah satu alternatif untuk pengajaran
tersebut adalah dengan menggunakan berbagai multimedia pembelajaran seperti
media animasi dan media gambar. Dengan adanya media animasi dan media
gambar diharapkan akan mengurangi hambatan pemahaman siswa dalam
mempelajari geografi pada materi proses terjadinya tata surya dan jagat raya.
Media ini dapat digunakan sebagai variasi dalam mengajar di kelas yang pada
akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar geografi.
Media animasi merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga
menjadi gambar yang bergerak, dengan bantuan komputer dan grafika komputer
yang dapat mempengaruhi pola pikir serta daya serap siswa terhadap pelajaran di
kelas. Keunggulan media animasi ini diantaranya yaitu proses pembelajaran
menjadi lebih jelas dan menarik, efisiensi dalam waktu dan tenaga sehingga siswa
menarik untuk melihatnya serta mempelajarinya.
Media gambar merupakan media yang membantu mendorong para siswa
dan dapat membangkitkan semangat pada pelajaran di kelas. Keunggulan media
gambar ini yaitu pengajaran di dalam kelas dengan media gambar sedapat
mungkin penyajiannya efektif, gambar-gambar yang digunakan merupakan
gambar yang terpilih, dapat dilihat oleh semua peserta didik, bisa ditempel,
(19)
5
Adanya media pembelajaran yaitu media animasi dan media gambar
merupakan solusi dari maslah pembelajaran yang dapat menunjang siswa dalam
memahami materi, khususnya pada materi pokok proses terjadinya tata surya dan
jagat raya di SMA Swasta Teladan Cinta Damai Medan T.A. 2013-2014.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka peneliti mengidentifikasikan
masalah yang ada di sekolah tersebut yaitu :
1. Lemahnya proses belajar dan rendahnya hasil belajar diakibatkan oleh
kurangnya sumber belajar, rendahnya motivasi belajar siswa, serta adanya
perbedaan inteligensi siswa.
2. Guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional. Model
konvensional tidak menarik, sehingga murit-murit cepat bosan.
3. Kurangnya sarana dan prasarana sekolah, sehingga guru tidak dapat
menggunakan media untuk menyampaikan materi.
4. Pemilihan media yang kurang efektif dalam pembelajaran, sehingga guru
kesulitan untuk menyampaikan materi.
5. Rendahnya kreatifitas guru dalam mengkombinasikan atau memvariasikan
metode pembelajaran dan jarangnya guru mengunakan model pembelajaran.
(20)
6
C. Pembatasan Masalah
Luasnya masalah yang teridentifikasi maka batasan masalah dalam
penelitian, yaitu :
1. Perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan media animasi.
2. Perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan media gambar .
3. Perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan media animasi dengan
menggunakan media gambar pada materi pokok proses terjadinya tata surya
dan jagat raya di SMA Swasta Teladan Cinta Damai Medan Tahun Ajaran
2013/2014.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan media
animasi pada materi pokok proses terjadinya tata surya dan jagat raya di SMA
Swasta Teladan Cinta Damai Medan Tahun Ajaran 2013/2014?
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan media
gambar pada materi pokok proses terjadinya tata surya dan jagat raya di SMA
Swasta Teladan Cinta Damai Medan Tahun Ajaran 2013/2014?
3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan media animasi
dengan menggunakan media gambar pada materi pokok proses terjadinya tata
surya dan jagat raya di SMA Swasta Teladan Cinta Damai Medan Tahun
(21)
7
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan media animasi
pada materi pokok proses terjadinya tata surya dan jagat raya di SMA Swasta
Teladan Cinta Damai Medan Tahun Ajaran 2013/2014.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan media gambar
pada materi pokok proses terjadinya tata surya dan jagat raya di SMA Swasta
Teladan Cinta Damai Medan Tahun Ajaran 2013/2014.
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan media
animasi dan media gambar pada materi pokok proses terjadinya tata surya dan
jagat raya di SMA Swasta Teladan Cinta Damai Medan Tahun Ajaran
2013/2014.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:
1. Sekolah, diharapkan sebagai bahan masukan agar dapat meningkatkan
keberadaan dan menambah variasi jenis media pembelajaran sehingga hasil
belajar siswa dapat meningkat, lebih kompeten dan berkualitas.
2. Guru, diharapkan sebagai bahan informasi dalam memilih media untuk proses
belajar mengajar di kelas serta dapat mencapai pembelajaran yang diinginkan
dan hasil belajar optimal serta sebagai inovasi dalam dunia pendidikan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
3. Siswa, diharapkan memberi suasana baru dalam belajar di kelas sehingga siswa
(22)
8
4. Peneliti, diharapkan menjadi pedoman sebagai calon guru geografi nantinya
yang dapat memilih dan menggunakan media pembelajaran yang efektif dan
efisien yang dapat mendukung keberhasilan guru dalam melaksanakan proses
(23)
50
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar
siswa dengan menggunakan media animasi dan media gambar. Sebelum
penelitian dilaksanakan di SMA Swasta Teladan Cinta Damai Medan peneliti
menyiapkan instrumen penelitian berupa test sebanyak 25 soal dalam bentuk
pilihan berganda dengan 5 option. Instrumen terlebih dahulu dianalisis dengan
mengguji validitas, realibilitas, daya beda dan tingkat kesukaran pada siswa kelas
X SMA Swasta Teladan Cinta Damai Medan. Selanjutnya hasil belajar siswa
diperoleh dari rata-rata nilai LKS dan Post test. Untuk melihat hasil awal peneliti
mengambil nilai dari hasil ujian semester pertama dengan nilai rata-rata untuk
kelas animasi yaitu 67,58 dan nilai rata-rata untuk kelas gambar yaitu 65,80.
Sebaiknya dilakukan pretes sesuai dengan materi yang ingin diujikan sehingga
hasil awalnya lebih jelas.
1. Analisis Data
Berdasarkan hasil tes yang telah dilakukan di SMA Swasta Teladan Cinta
Damai Medan diperoleh data mengenai hasil belajar siswa untuk kelas kontrol dan
kelas bebas. Analisis dilakukan untuk jawaban dari pertanyaan–pertanyaan peneliti.
Data hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan media animasi dan
(24)
51
a) Hasil Belajar Kelas Kontrol
Data hasil belajar kelas kontrol ditunjukkan pada Tabel 6.
Tabel 6: Hasil Belajar Kontrol
No Nilai siswa Frekuensi
1 6,0 5
2 6,5 3
3 7,0 6
4 7,5 6
5 8,0 5
6 8,5 3
7 9,0 2
Jumlah 30
Sumber: Data Primer Olahan, 204
Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat perolehan hasil belajar siswa yang
diajarkan dengan menggunakan media animasi dimana hasil belajar menunjukkan
rata–rata yang tergolong baik atau tergolong tuntas karena siswa diberikan gambar yang menarik sehingga siswa memperhatikannya dan lebih jelasnya dapat dilihat
pada Gambar 8.
Gambar 10: Data Hasil Belajar Siswa
Dari Gambar 8 di atas diperoleh bahwa data hasil belajar siswa kontrol
berdistribusi normal. 0 1 2 3 4 5 6 7
0 2 4 6 8
Fre
k
uens
i
(25)
52
Uji normalitas data hasil belajar siswa dengan menggunakan media
animasi ditunjukkan pada Tabel 7.
Tabel 7: Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Media Animasi
No Data Harga Keterangan
o
L Ltabel
1 Pretes 0,13 0,16176 Berdistribusi Normal 2 Postes 0,10 0,16176 Berdistribusi Normal
b) Hasil Belajar Kelas Bebas
Data hasil belajar kelas bebas ditunjukkan pada Tabel 8.
Tabel 8: Hasil Belajar Siswa Kelas Bebas
No Nilai siswa Frekuensi
1 5,0 4
2 5,5 5
3 6,0 6
4 6,5 6
5 7,0 5
6 7,5 2
7 8,0 2
Jumlah 30
Berdasarkan Tabel 8 dapat dilihat perolehan hasil belajar siswa yang
diajarkan dengan menggunakan media gambar dimana hasil belajar menunjukkan
rata–rata yang tergolong cukup atau tergolong tidak tuntas karena gambar yang disajikan kepada siswa tidak sama dengan kelas animasi sehingga gambar yang
diberikan tidak semenarik di kelas animasi, sebaiknya gambar yang akan
ditampilkan tidak berada jauh dengan kelas animasi jadi hasil yang di dapat sesuai
yang diharapkan. Siswa yang belum tuntas harus mengikuti remedial atau ujian
ulang sampai nilai yang diinginkan tercapai dan lebih jelasnya dapat ditunjukkan
(26)
53
Gambar 11: Hasil Belajar Kelas Kontrol
Dari Gambar 9 di atas diperoleh bahwa data hasil belajar siswa kelas
kontrol berdistribusi normal.
Uji normalitas data hasil belajar siswa dengan menggunakan media
gambar di tunjukkan pada tabel 9.
Tabel 9: Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Media Gambar
No Data Harga Keterangan
o
L Ltabel
1 Pretes 0,13 0,16176 Berdistribusi Normal 2 Postes 0,13 0,16176 Berdistribusi Normal
Berdasarkan Tabel 9 di atas disimpulkan bahwa 20 soal yang diujikan,
ternyata kelas kontrol memiliki frekuensi siswa yang menjawab benar lebih besar
dibandingkan kelas bebas. Hal ini mungkin disebabkan ketertarikan siswa akan
penggunaan media animasi, sehingga mendorong siswa untuk belajar lebih kreatif.
Data nilai rata-rata dan standard deviasi hasil belajar siswa yang diperoleh
dari masing–masing kelas dibuat ke dalam Tabel 10.
0 1 2 3 4 5 6 7
0 2 4 6 8
Fre
k
uens
i
(27)
54
Tabel 10: Nilai Rata–rata dan Standard Deviasi Hasil Belajar Siswa
Kelas Kontrol Kelas Bebas
Pre - tes Pos – tes Pre - tes Pos - tes Rata-rata SD Rata - rata SD Rata-rata SD Rata - rata SD
58,16 9,63 73,33 9,03 53,17 9,15 62,83 8,68
Berdasarkan Tabel 10 diperoleh rata–rata nilai pre–tes untuk kelas kontrol yaitu sebesar 58,16 dengan nilai tertingginya 75 dan nilai terendah 40 serta
standard deviasinya sebesar 9,63, sedangkan untuk pos–tes diperoleh rata–rata nilai sebesar 73,33 dengan nilai tertinggi 90 dan terendah 60 serta standard
deviasinya sebesar 9,03. Sementara rata–rata nilai pre–tes untuk kelas bebas sebesar 53,17 dengan nilai tertinggi 70 dan terendah adalah 35 serta standard
deviasianya sebesar 9,15, sedangkan untuk pos–tes diperoleh rata–rata nilai sebesar 62,83 dengan nilai tertinggi 80 dan terendah 35 serta standard deviasianya
sebesar 8,68.
2. Uji Homogenitas
Ringkasan uji homogenitas varians kelas control dan kelas bebas
ditunjukkan pada Tabel 11.
Tabel 11: Ringkasan Uji Homogenitas
No Data Kelas Varians Fhitung Ftabel Kesimpulan 1 Pretes kontrol 92,7369 1,0254 1,858 Homogen 2 Pretes bebas 90.4401
3 Postes kontrol 81,5409 1,0823 1,858 Homogen 4 Postes bebas 75,3424
Berdasarkan Tabel 11 menunjukkan bahwa Fhitung < Ftabel, maka data hasil
belajar siswa dengan menggunakan media animasi dengan media gambar
(28)
55
3. Pengujian Hipotesis
Setelah data memenuhi persyaratan homogenitas dan normalitas maka
pengujian hipotesis dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan uji perbedaan
nilai postes kelas kontrol dan kelas bebas. Untuk menguji hipotesis ini digunakan
uji beda (uji t).Ringkasan perhitungan uji hipotesis dapat ditunjukkan pada Tabel
12
Tabel 12 :Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis
No Data Nilai rata -
rata hitung
t ttabel Kesimpulan 1 Postes kontrol 73,33
8,8567 4,5916 Ada perbedaan 2 Postes bebas 62,88
Dari hasil uji Statistik diperoleh thitung = 8,8567. Dari daftar distribusi student diperoleh ttabel = 4,5916 dengan dk = 30 + 30 – 2 = 58 dengan 0,05. Kriteria pengujian diterima H , jika o ttabel thitung ttabel. Untuk postes
hitung
t = 8,8567 dan ttabel= 4,5916 maka thitung < ttabel atau berada diluar kriteria
o
H . Dengan demikian pengujian Ha diterima karena thitung < ttabel atau
4,5916 < 8,8567 diperoleh kesimpulan bahwa “ ada perbedaan hasil belajar
menggunakan media animasi dengan menggunakan media gambar pada materi
proses terjadinya tata surya dan jagat raya di SMA Swasta Teladan Cinta Damai
(29)
56
4. Temuan Hasil Penelitian
Berdasarkan analisis data, maka diperoleh temuan sebagai berikut :
a) Rata–rata hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan media animasi lebih tinggi dari pada rata–rata hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan media gambar.
b) Hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan media animasi berbeda
dengan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan media
gambar.
c) Dilihat dari pengujian rata – rata pada taraf 0,05 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan media animasi lebih tinggi
dari pada hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan media
gambar.
B. Pembahasan
Setelah diberikan perlakuan terhadap kedua kelas maka:
1) Hasil belajar siswa kelas animasi sebesar 73,33 dan 14% siswa yang belum
bisa mencapai KKM dan 85% siswa yang memenuhi KKM. Bila
dihubungkan dengan kriteria ketuntasan klasikal 85% maka hasil belajar
siswa di kelas animasi pada materi proses terjadinya tata surya dan jagat raya
tuntas, pada kelas animasi mendapatkan nilai tinggi karena animasi yang
ditampilkan menarik, bergerak dan bersuara sehingga membuat siswa tertarik
untuk melihatnya.
2) Hasil belajar siswa kelas gambar sebesar 62,83 dan 46% siswa yang belum
(30)
57
dengan kriteria ketuntasan klasikal (KKK) 80% maka hasil belajar siswa yang
diterapkan pada materi proses terjadinya tata surya dan jagat raya di kelas
gambar tidak tuntas, ini karena pada saat penelitian gambar yang diberikan
jauh berbeda dengan gambar yang diberikan pada kelas animasi sehingga
nilai hasil belajar pada kelas gambar banyak yang tidak tuntas, seharusnya
pada saat penelitian gambar yang diberikan tidak jauh berbeda dengan kelas
animasi sehingga tingkat ketidaktuntasannya pun sedikit. Untuk menggurangi
ketidaktuntasan tersebut sebaiknya dilakukan remedial atau ujian ulangan hal
ini ditujukan untuk mencapai nilai yang diharapkan agar ketuntasan yang
diinginkan tercapai.
3) Dari hasil uji Statistik diperoleh thitung = 8,8567. Dari daftar distribusi student diperoleh ttabel = 4,5916 dengan dk = 30 + 30 – 2 = 58 dengan 0,05. Untuk postes thitung = 8,8567 dan ttabel= 4,5916 maka thitung < ttabel atau berada diluar kriteria H . Dengan demikian pengujian Ha diterima karena o
hitung
t < ttabel atau 4,5916 < 8,8567 diperoleh kesimpulan bahwa “ ada perbedaan hasil belajar menggunakan media animasi dengan menggunakan
media gambar pada materi proses terjadinya tata surya dan jagat raya di SMA
Swasta Teladan Cinta Damai Medan T.A 2013/2014”.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh sitanggang
(2010) di SMA 14 Medan, yang menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan
hasil belajar siswa dengan menggunakan media animasi dan media gambar.
Data yang diuji ternyata berdistribusi normal dan homogen. Untuk melihat
(31)
58
statistik t. dimana diperoleh thitung= 3,756 dan ttotal= 1,998 pada taraf
signifikan a=0,05. Hasil analisis data menunjukkan thitung>ttabel.
Hasil ini menunjukkan bahwa ada perbedaan antara pembelajaran
menggunakan media animasi dengan media gambar terhadap hasil belajar
geografi siswa di kelas X SMA Swasta Teladan Cinta Damai Medan. Hal ini
memungkinkan di dalam penggunaan media animasi siswa diberikan
kesempatan untuk berpikir kreatif dengan melihat gambar yang bergerak yang
dibantu oleh komputer yang dapat mempengaruhi pola pikir serta daya serap
siswa yang memunculkan berbagai pertanyaan kemudian
pertanyaan-pertanyaan siswa akan dihubungkan dengan materi pelajaran, siswa juga
dituntut untuk mengetahui tujuan pembelajaran supaya siswa mengetahui
sasaran pelajaran kemudian siswa akan membuat ide-ide yang didiskusikan
dengan teman kelompoknya dan didemonstrasikan di depan kelas untuk
mengutarakan ide mereka masing-masing setelah itu siswa akan menjawab
LKS dengan baik serta dalam proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan
menarik.
Rendahnya hasil belajar di kelas gambar disebabkan oleh beberapa faktor
yakni pada saat penelitian di kelas bebas, gambar yang ditampilkan tidak
begitu membuat siswa kreatif, siswa cenderung hanya melihat sekilas tanpa
mempengaruhi cara berpikir siswa sehingga kelihatan membosankan karena
gambar yang di berikan tidak siindah gambar yang ada pada kelas animasi
yang menyebabkan cara belajar siswa jauh lebih rendah dari kelas animasi.
(1)
Gambar 11: Hasil Belajar Kelas Kontrol
Dari Gambar 9 di atas diperoleh bahwa data hasil belajar siswa kelas kontrol berdistribusi normal.
Uji normalitas data hasil belajar siswa dengan menggunakan media gambar di tunjukkan pada tabel 9.
Tabel 9: Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Media Gambar
No Data Harga Keterangan
o
L Ltabel
1 Pretes 0,13 0,16176 Berdistribusi Normal
2 Postes 0,13 0,16176 Berdistribusi Normal
Berdasarkan Tabel 9 di atas disimpulkan bahwa 20 soal yang diujikan, ternyata kelas kontrol memiliki frekuensi siswa yang menjawab benar lebih besar dibandingkan kelas bebas. Hal ini mungkin disebabkan ketertarikan siswa akan penggunaan media animasi, sehingga mendorong siswa untuk belajar lebih kreatif. Data nilai rata-rata dan standard deviasi hasil belajar siswa yang diperoleh dari masing–masing kelas dibuat ke dalam Tabel 10.
0 1 2 3 4 5 6 7
0 2 4 6 8
Fre
k
uens
i
(2)
Tabel 10: Nilai Rata–rata dan Standard Deviasi Hasil Belajar Siswa
Kelas Kontrol Kelas Bebas
Pre - tes Pos – tes Pre - tes Pos - tes
Rata-rata SD Rata - rata SD Rata-rata SD Rata - rata SD 58,16 9,63 73,33 9,03 53,17 9,15 62,83 8,68
Berdasarkan Tabel 10 diperoleh rata–rata nilai pre–tes untuk kelas kontrol yaitu sebesar 58,16 dengan nilai tertingginya 75 dan nilai terendah 40 serta standard deviasinya sebesar 9,63, sedangkan untuk pos–tes diperoleh rata–rata nilai sebesar 73,33 dengan nilai tertinggi 90 dan terendah 60 serta standard deviasinya sebesar 9,03. Sementara rata–rata nilai pre–tes untuk kelas bebas sebesar 53,17 dengan nilai tertinggi 70 dan terendah adalah 35 serta standard deviasianya sebesar 9,15, sedangkan untuk pos–tes diperoleh rata–rata nilai sebesar 62,83 dengan nilai tertinggi 80 dan terendah 35 serta standard deviasianya sebesar 8,68.
2. Uji Homogenitas
Ringkasan uji homogenitas varians kelas control dan kelas bebas ditunjukkan pada Tabel 11.
Tabel 11: Ringkasan Uji Homogenitas
No Data Kelas Varians Fhitung Ftabel Kesimpulan 1 Pretes kontrol 92,7369 1,0254 1,858 Homogen 2 Pretes bebas 90.4401
3 Postes kontrol 81,5409 1,0823 1,858 Homogen 4 Postes bebas 75,3424
Berdasarkan Tabel 11 menunjukkan bahwa Fhitung < Ftabel, maka data hasil belajar siswa dengan menggunakan media animasi dengan media gambar dinyatakan memiliki varians yang sama atau homogen.
(3)
3. Pengujian Hipotesis
Setelah data memenuhi persyaratan homogenitas dan normalitas maka pengujian hipotesis dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan uji perbedaan nilai postes kelas kontrol dan kelas bebas. Untuk menguji hipotesis ini digunakan uji beda (uji t).Ringkasan perhitungan uji hipotesis dapat ditunjukkan pada Tabel 12
Tabel 12 :Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis
No Data Nilai rata -
rata hitung
t ttabel Kesimpulan
1 Postes kontrol 73,33
8,8567 4,5916 Ada perbedaan 2 Postes bebas 62,88
Dari hasil uji Statistik diperoleh thitung = 8,8567. Dari daftar distribusi student diperoleh ttabel = 4,5916 dengan dk = 30 + 30 – 2 = 58 dengan 0,05. Kriteria pengujian diterima H , jika o ttabel thitung ttabel. Untuk postes
hitung
t = 8,8567 dan ttabel= 4,5916 maka thitung < ttabel atau berada diluar kriteria
o
H . Dengan demikian pengujian Ha diterima karena thitung < ttabel atau
4,5916 < 8,8567 diperoleh kesimpulan bahwa “ ada perbedaan hasil belajar menggunakan media animasi dengan menggunakan media gambar pada materi proses terjadinya tata surya dan jagat raya di SMA Swasta Teladan Cinta Damai Medan T.A 2013/2014”.
(4)
4. Temuan Hasil Penelitian
Berdasarkan analisis data, maka diperoleh temuan sebagai berikut :
a) Rata–rata hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan media animasi lebih tinggi dari pada rata–rata hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan media gambar.
b) Hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan media animasi berbeda dengan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan media gambar.
c) Dilihat dari pengujian rata – rata pada taraf 0,05 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan media animasi lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan media gambar.
B. Pembahasan
Setelah diberikan perlakuan terhadap kedua kelas maka:
1) Hasil belajar siswa kelas animasi sebesar 73,33 dan 14% siswa yang belum bisa mencapai KKM dan 85% siswa yang memenuhi KKM. Bila dihubungkan dengan kriteria ketuntasan klasikal 85% maka hasil belajar siswa di kelas animasi pada materi proses terjadinya tata surya dan jagat raya tuntas, pada kelas animasi mendapatkan nilai tinggi karena animasi yang ditampilkan menarik, bergerak dan bersuara sehingga membuat siswa tertarik untuk melihatnya.
2) Hasil belajar siswa kelas gambar sebesar 62,83 dan 46% siswa yang belum bisa mencapai KKM dan 54% yang telah memenuhi KKM. Bila dihubungkan
(5)
dengan kriteria ketuntasan klasikal (KKK) 80% maka hasil belajar siswa yang diterapkan pada materi proses terjadinya tata surya dan jagat raya di kelas gambar tidak tuntas, ini karena pada saat penelitian gambar yang diberikan jauh berbeda dengan gambar yang diberikan pada kelas animasi sehingga nilai hasil belajar pada kelas gambar banyak yang tidak tuntas, seharusnya pada saat penelitian gambar yang diberikan tidak jauh berbeda dengan kelas animasi sehingga tingkat ketidaktuntasannya pun sedikit. Untuk menggurangi ketidaktuntasan tersebut sebaiknya dilakukan remedial atau ujian ulangan hal ini ditujukan untuk mencapai nilai yang diharapkan agar ketuntasan yang diinginkan tercapai.
3) Dari hasil uji Statistik diperoleh thitung = 8,8567. Dari daftar distribusi student diperoleh ttabel = 4,5916 dengan dk = 30 + 30 – 2 = 58 dengan 0,05. Untuk postes thitung = 8,8567 dan ttabel= 4,5916 maka thitung < ttabel atau berada diluar kriteria H . Dengan demikian pengujian Ha diterima karena o
hitung
t < ttabel atau 4,5916 < 8,8567 diperoleh kesimpulan bahwa “ ada perbedaan hasil belajar menggunakan media animasi dengan menggunakan media gambar pada materi proses terjadinya tata surya dan jagat raya di SMA Swasta Teladan Cinta Damai Medan T.A 2013/2014”.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh sitanggang (2010) di SMA 14 Medan, yang menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan media animasi dan media gambar. Data yang diuji ternyata berdistribusi normal dan homogen. Untuk melihat adanya perbedaan hasil belajar dilakukan uji hipotesis yang menggunakan uji
(6)
statistik t. dimana diperoleh thitung= 3,756 dan ttotal= 1,998 pada taraf signifikan a=0,05. Hasil analisis data menunjukkan thitung>ttabel.
Hasil ini menunjukkan bahwa ada perbedaan antara pembelajaran menggunakan media animasi dengan media gambar terhadap hasil belajar geografi siswa di kelas X SMA Swasta Teladan Cinta Damai Medan. Hal ini memungkinkan di dalam penggunaan media animasi siswa diberikan kesempatan untuk berpikir kreatif dengan melihat gambar yang bergerak yang dibantu oleh komputer yang dapat mempengaruhi pola pikir serta daya serap siswa yang memunculkan berbagai pertanyaan kemudian pertanyaan-pertanyaan siswa akan dihubungkan dengan materi pelajaran, siswa juga dituntut untuk mengetahui tujuan pembelajaran supaya siswa mengetahui sasaran pelajaran kemudian siswa akan membuat ide-ide yang didiskusikan dengan teman kelompoknya dan didemonstrasikan di depan kelas untuk mengutarakan ide mereka masing-masing setelah itu siswa akan menjawab LKS dengan baik serta dalam proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
Rendahnya hasil belajar di kelas gambar disebabkan oleh beberapa faktor yakni pada saat penelitian di kelas bebas, gambar yang ditampilkan tidak begitu membuat siswa kreatif, siswa cenderung hanya melihat sekilas tanpa mempengaruhi cara berpikir siswa sehingga kelihatan membosankan karena gambar yang di berikan tidak siindah gambar yang ada pada kelas animasi yang menyebabkan cara belajar siswa jauh lebih rendah dari kelas animasi. Hasil belajar siswa di kelas gambar banyak yang tidak tuntas.