Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Properti yang Terdaftar di BEI.

(1)

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, LIKUIDITAS

DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KETEPATAN

WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN

PERUSAHAAN PROPERTI YANG TERDAFTAR DI BEI

Skripsi

disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi prodi Akuntansi

Oleh

Syaikhul Hadi Permana 3351405565

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2009


(2)

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:

Hari : Tanggal :

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Drs. Heri Yanto, MBA Indah Fajarrini, SE,Akt, M.Si NIP. 196307181987021001 NIP. 197804132001122002

Mengetahui, Ketua Jurusan Akuntansi

Amir Mahmud, S.Pd, M.Si NIP. 197212151998021001


(3)

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang panitia ujian skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:

Hari : Tanggal :

Dosen Penguji

Drs. Agus Wahyudin,M.Si NIP. 196208121987021001 Anggota I

Drs. Heri Yanto, MBA NIP. 196307181987021001

Anggota II

Indah Fajarrini, SE,Akt, M.Si NIP. 197804132001122002

Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi

Drs. Agus Wahyudin,M.Si NIP. 196208121987021001


(4)

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, Agustus 2009

Syaikhul Hadi Permana NIM. 3351405565


(5)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

تﺎﺟرد ﺎﻤﻠﻌﻟا اﻮﺗوا ﻦﯾﺬﻟاو ﻢﻜﻨﻣ اﻮﻨﻣا ﻦﯾﺬﻟا ﷲا ﻊﻓﺮﯾ

)

ﺔﻟدﺎﺠﻤﻟا

:

١١

(

Artinya: Allah akan mengangkat orang yang beriman diantara kamu

dan berilmu beberapa derajat (Q.S. Al-Mujadalah:11)

Skripsi ini saya persembahkan kepada Bapak, Ibu, adik-adikku serta seluruh keluargaku tercinta.

Terima kasih atas doa dan dukungannya baik moril maupun materil.


(6)

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Properti Yang Terdaftar di BEI

Penulisan skripsi ini merupakan kewajiban untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Negeri Semarang

Terselesaikannya Skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik itu berupa dorongan, nasehat, kritik, dan saran. Sehingga pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si Rektor Universitas Negeri Semarang

2. Bapak Drs. Agus Wahyudin, M.Si Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

3. Bapak Amir Mahmud, S.Pd, M.Si Ketua Jurusan Akuntansi

4. Bapak Drs. Heri Yanto, MBA serta ibu Indah Fajarini, SE,Akt,M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang banyak membantu memberikan koreksi dan masukan dengan penuh kesabaran kepada penulis selama penyusunan skripsi. 5. Ibu Trisni Suryarini, SE, M.Si selaku dosen wali program studi SI Akuntansi.


(7)

vii

6. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ilmunya kepada penulis sehingga penulis memperoleh pengetahuan atas ilmu yang diberikannya.

7. Keluargaku tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan baik moril maupun materil hingga terselesaikannya skripsi ini.

8. Teman-temanku terkhusus teman-teman dari program studi akuntansi SI prl angkatan 05 yang telah memberikan dukungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah banyak membantu sejak awal penyusunan skripsi ini

Semoga Tuhan berkenan membalas budi baik yang telah memberikan bantuan, petunjuk serta bimbingan kepada peneliti. peneliti berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan semua pihak yang membutuhkan.

Semarang, Agustus 2009


(8)

viii

Abstrak

Syaikhul Hadi Permana. 2009. Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Properti yang Terdaftar di BEI. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Drs. Heri Yanto, MBA dan Indah Fajarini, SE, Akt, M.Si..

Kata Kunci : Profitabilitas, Debt to Equity Ratio, Current Ratio, Ukuran Perusahaan dan Ketepatan Waktu Penyampaian laporan Keuangan Ketepatan waktu pelaporan keuangan sangat dibutuhkan oleh pemakai informasi laporan keuangan. Laporan keuangan ini sangat diperlukan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan, oleh karena itu, laporan keuangan sebagai sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya disediakan tepat waktu. Banyak perusahaan prroperti yang terdaftar di BEI dengan laporan keuangan yang disajikan tidak tepat waktu, hal ini menjadi dasar dalam melakukan penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, leverage, likuiditas serta ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di BEI.

Penelitian dilakukan pada perusahaan properti yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia selama tahun 2005-2007. Jumlah perusahaan properti yang terdaftar di BEI sebanyak 48 perusahaan. Perusahaan-perusahaan tersebut kemudian diklasifikasikan berdasarkan kelengkapan informasi yang dimiliki, sehingga diperoleh sampel penelitian sebanyak 25 perusahaan. Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik dan pengujian hipotesis.

Data penelitian diperoleh dari sampel perusahaan properti. Hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut ini profitabilitas (ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan disebabkan manajemen tidak menganggap ROA yang tinggi sebagai berita baik yang dapat mempercepat penyampaian laporan keuangan, hal ini ditunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,712 > 0,05. Leverage (DER) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan disebabkan manajemen tidak menganggap DER yang tinggi sebagai berita buruk bagi perusahaan yang mengakibatkan penundaan dalam penyampaian laporan keuangan, hal ini ditunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,260 > 0,05. Likuiditas (CR) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan disebabkan manajemen tidak menganggap CR yang tinggi sebagai berita baik yang dapat mempercepat penyampaian laporan keuangan, hal ini ditunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,251 > 0,05. Ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan disebabkan perusahaan yang memiliki ukuran perusahaan besar memerlukan waktu yang lama untuk


(9)

ix

menyampaikan laporan keuangannya, hal ini ditunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,462 > 0,05. Terdapat pengaruh profiabilitas, leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan secara bersama-sama terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, hal ini ditunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Nilai

Nagelkerke R Square sebesar 0,109 yang berarti variabilitas variable dependen yang dapat dijelaskan oleh variable independen dalam penelitian ini diantaranya profitabilitas, leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan sebesar 10,9%, sedangkan sisanya yaitu 89.1% dijelaskan oleh variable-variabel lain diluar model penelitian.

Secara parsial variabel-variabel dalam penelitian ini tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di BEI dikarenakan informasi tersebut belum cukup untuk mengidentifikasi perusahaan yang dapat menyampaikan laporannya dengan tepat waktu atau tidak, sedangkan secara simultan variabel-variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Bagi penelitian yang selanjutnya disarankan untuk menambahkan variabel lain yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.


(10)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

ABSTRAK ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 8

1.3. Tujuan Peneltian ... 9

1.4. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II LANDASAN TEORI ... 11

2.1. Landasan Teori ... 11

2.1.1. Profitabilitas ... 11

2.1.2. Leverage ... 13

2.1.3. Likuiditas ... 15

2.1.4. Ukuran Perusahaan ... 17

2.1.5. Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan .. 18

2.1.6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan ... 28

2.1.7. Perusahaan Properti ... 30


(11)

xi

2.3 Hipotesis ... 37

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

3.1. Jenis Penelitian ... 38

3.2. Populasi Penelitian ... 39

3.3. Sampel Penelitian ... 39

3.4. Variabel Penelitian ... 41

3.4.1. Variabel Dependen ... 41

3.4.2. Variabel Independen ... 42

3.5. Metode Pengumpulan Data ... 45

3.6. Metode Analisis Data ... 46

3.6.1. Regresi Logistik ... 46

3.6.2. Uji Hipotesis ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

4.1. Hasil Penelitian ... 50

4.1.1. Deskripsi Variabel ... 51

4.1.1. Uji Regresi Logistik ... 52

4.1.2. Pengujian Hipotesis ... 56

4.2. Pembahasan ... 60

BAB V PENUTUP ... 64

5.1 Kesimpulan ... 64

5.3. Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 67

LAMPIRAN ... 69


(12)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Peneletian Terdahulu ... 34

Tabel 3.1. Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel ... 40

Tabel 3.2. Variabel Penelitian ... 44

Tabel 4.1. Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Sampel ... 50

Tabel 4.2. Deskripsi Variabel Penelitian... 51

Tabel 4.3. Hosmer and Lemeshow Test ... 53

Tabel 4.4. Nilai -2 Log L ... 54

Tabel 4.5. Nilai Precentage Correct ... 54

Tabel 4.6. Cox & Snall’s R Square dan Nilai Nigelkerke R Square ... 55

Tabel 4.7. Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik ... 56


(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ... 35


(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyaknya perusahaan yang memperjualbelikan sahamnya di Bursa Efek Indonesia menjadikan sebagian masyarakat tertarik untuk mengelola sumber daya modal yang mereka miliki dengan menginvestasikan atau menanamkan modalnya pada perusahaan yang sahamnya beredar di Bursa Efek Indonesia. Mereka memilih cara ini karena mereka ingin mendapatkan pendapatan yang lebih dari modal yang mereka miliki dibandingkan dengan menabungkan uangnya di bank yang hanya menghasilkan bunga yang sifatnya relative tetap besarannya. Bursa Efek Indonesia adalah pasar/bursa yang memperjual belikan surat-surat berharga yang dimiliki perusahaan yang sudah go publik dengan kata lain perusahaan memperjual belikan sahamnya pada masyarakat luas, salah satu jenis perusahaan yang memperjual belikan sahamnya di Bursa Efek Indonesia adalah perusahaan properti. Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa efek indonesia ini memiliki kewajiban untuk menyampaikan laporan keuangannya kepada pihak-pihak yang terkait, terutama kepada investor yang telah menanamkan modalnya pada perusahaan mereka.

Laporan keuangan merupakan wujud pertanggungjawabaan dari manajemen suatu perusahaan terhadap pihak-pihak yang memiliki kepentingan dengan perusahaan tersebut, dimana laporan keuangan ini sangat


(15)

diperlukan untuk mengambil keputusan. Tujuan dari laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Oleh karena itu, laporan keuangan sebagai sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kemampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan.

Menurut Hilmi dan Ali (2008)ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan suatu informasi yang relevan. Karakteristik informasi yang relevan harus mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu. Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya karena manfaat dari kandungan informasi yang ada dalam laporan keuangan akan semakin berkurang seiring berjalannya waktu.

Berdasarkan regulasi di Indonesia bahwa tepat waktu merupakan kewajiban bagi perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menyampaikan laporan keuangan secara berkala. Tahun 1996, BAPEPAM mengeluarkan lampiran keputusan ketua BAPEPAM No.80/PM/1996, yang mewajibkan bagi setiap emiten dan perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan dan laporan auditor independennya kepada BAPEPAM selambat-lambatnya 120 hari setelah tanggal laporan tahunan perusahaan. Namun sejak tanggal 30 September 2003, Bapepam


(16)

3

semakin memperketat peraturan dengan dikeluarkannya Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-36/PM/2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala. Peraturan Bapepam Nomor X.K.2 ini menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan Akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Peraturan Bapepam dan LK Nomor X.K.6 menyatakan bahwa dalam hal penyampaian laporan tahunan dimaksud melewati batas waktu penyampaian laporan keuangan tahunan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala, maka hal tersebut diperhitungkan sebagai keterlambatan penyampaian laporan keuangan tahunan.

Ketepatan pelaporan keuangan diperlukan untuk efektivitas pengawasan oleh Bapepam dan ketersediaan informasi bagi masyarakat, ketepatan waktu juga diperlukan oleh investor sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasi. Agar pengambilan keputusan investasi berdaya guna dan relevan, maka diperlukan ketersediaan informasi yang tepat waktu. Pentingnya ketepatan waktu dalam menyampaikan laporan keuangan, menarik peneliti untuk melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan, diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Hilmi dan Ali (2008) meneliti tentang ketepatan waktu dengan judul faktor-faktor yang mempengaruhi


(17)

ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, yang dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEJ periode 2004-2006. Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah profitabilitas yang diukur dengan ROA, likuiditas yang diukur dengan CR, kepemilikan publik dan reputasi kantor akuntan publik dinyatakan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan sedangkan variabel leverage yang diukur dengan DER, ukuran perusahaan yang diukur dengan total aset dan opini auditor tidak mempunyai pengaruh secara signifikan.

Sedangkan penelitian yang dilakuakan oleh Respati (2004) dengan judul faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, yang dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di BEJ pada tahun 1999 menghasilkan ROA dan outsider ownership secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Sedangkan Market Value, kepemilikan pihak dalam (insider ownership) dan DER tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan yang terdaftar di BEJ.

Anisa (2004) juga melakukan penelitian mengenai ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dengan kajian atas kinerja manajemen, kualitas auditor dan opini audit pada perusahaan yang lising di BEJ pada tahun 2000, memperoleh hasil bahwa hanya variabel opini auditor yang berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Sedangkan variabel kualitas auditor, profitabilitas (ROA) dan likuiditas (DER) tidak


(18)

5

berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan yang lising di BEJ.

Petrolina dan Mukhlasin (2003) meneliti tentang ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dengan judul pengaruh profitabilitas perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan dengan opini audit sebagai moderating variabel yang dilakukan pada perusahan di BEJ pada tahun 2000, menghasilkan profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dengan opini audit berpengaruh terhadap interaksi antara profitabilitas dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

Owusu-Ansah (2000) meneliti terhadap 47 perusahaan non keuangan di Zimbabwe Stock Exchange (ZSE) dengan judul timeliness of corporate financial reporting in emerging capital market: empirical evidence from the zimbabwe stock exchange, menghasilkan variabel ukuran perusahaan dan profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan non keuangan di Zimbabwe Stock Exchange (ZSE), sedang variabel waktu tunggu pelaporan, extra, bulan berakhirnya laporan keuangan, kompleksitas operasi perusahaan dan umur perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan.

Saleh (2004) juga meneliti tentang ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2000-2002, penelitian menghasilkan hanya variabel extra yang berpengaruh secara signifikan, sedang variabel gear, profitabilitas, ukuran perusahaan,


(19)

umur perusahaan dan struktur kepemilikan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan manufaktur.

Penelitian ini berangkat dari research gap dimana dalam penelitan-penelitian yang pernah dilakukan di atas terdapat perbedaaan hasil penelitan-penelitian, yaitu perbedaaan yang menyatakan bahwa variabel profitabilitas yang diproksikan dengan ROA ditemukan berpengaruh secara signifikan, namun dalam penelitian Anisa (2004) ditemukan tidak berpengaruh secara signifikan. Perbedaan hasil penelitian juga terjadi pada variabel ukuran perusahaan yang oleh penelitian Owusu-Ansah ditemukan berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu dalam menyampaikan laporan keuangan, namun dalam penelitian Hilmi dan Ali (2008) serta Saleh (2004) ditemukan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu dalam menyampaikan laporan keuangan.

Peneliti ingin menguji kembali mengenai ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan yang pernah dilakukan sebelumnya, dengan menambah atau mengurangi variabel yang pernah diteliti sebelumnya. Adanya tuntutan akan ketepatan waktu penyampaian dan publikasi laporan keuangan kepada perusahaan oleh berbagai pihak yang menggunakan informasi laporan keuangan dalam pengambilan keputusan, mendorong variabel ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dijadikan sebagai objek dalam penelitian ini, karena BAPEPAM telah mengeluarkan peraturan untuk menertibkan perusahaan-perusahaan dalam penyampaian laporan keuangan dengan


(20)

7

memberikan sanksi administratif serta denda bagi perusahaan yang melanggar, namun demikian masih saja ada perusahaan-perusahaan yang melanggar dengan menyampaikan laporan keuangan auditannya tidak tepat waktu yaitu melebihi waktu yang telah ditentukan selambat-lambatnya 90 hari setelah tanggal laporan keuangan tahunan seperti yang di putuskan oleh BAPEPAM. Hal ini terbukti dengan sampel yang digunakan dalam penelitian ini dimana dari 75 laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di BEI dari tahun 2005-2007 terdapat 18 laporan keuangan perusahaan yang tidak tepat waktu dalam penyampaiannya.

Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan dapat ditentukan dengan melihat tanggal penyampaian laporan keuangan tersebut kepada BAPEPAM. Adapun variabel yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset (ROA). 2. Leverage yang diukur dengan Debt to equityratio (DER) 3. Likuiditas yang diukur dengan CurrentRatio (CR).

4. Ukuran perusahaan yang diukur dengan Ln dari total aset yang dimiliki perusahaan.

Pengambilan variabel-variabel di atas dalam penelitian ini dikarenakan adanya perbedaan hasil penelitian yang dilakukan peneliti terdahulu pada sebagian variabel penelitian serta menambahkan variabel-variabel yang pernah diteliti sebelumnya.


(21)

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh profitabilitas, leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di BEI”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, masalah yang diteliti selanjutnya dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :

a. Apakah profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI )?

b. Apakah leverage berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI )?

c. Apakah likuiditas berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI )?

d. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI )?

e. Apakah profitabilitas, leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan secara bersama sama berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu


(22)

9

penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI )?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah profitabilitas, leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) terutama pada perusahaan properti baik secara parsial maupun secara bersama-sama.

1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

a. Bagi penulis, penelitian ini dapat digunakan sebagai media menyalurkan ilmu yang diperoleh pada saat kuliah dengan praktek dilapangan guna menambah pengetahuan dan pengalaman dibidang terkait.

b. Dapat membantu memberikan referensi dalam mengadakan penelitian lebih lanjut tentang ketepatan waktu dalam menyampaiakan laporan keuangan.

2. Manfaat Praktis

Bagi manajemen perusahaan. penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai variabel apa saja dalam penelitian ini


(23)

yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan yang mampu mempengaruhi dalam pengambilan keputusan ekonomis.

Bagi investor, hasil penelitian juga diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan sebelum mengambil keputusan investasi di Bursa Efek Indonesia.


(24)

11

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan selama periode tertentu. Profitabilitas merupakan indikator keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba, sehingga semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan maka semakin tinggi pula kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bagi perusahaannya.

Penelitian Dyer dan Mc Hugh (1975) dalam Hilmi dan Ali (2006) menunjukkan bahwa perusahaan yang memperoleh laba cenderung tepat waktu menyampaikan laporan keuangannya dan sebaliknya jika mengalami rugi perusahaan akan mengalami keterlambatan dalam menyampaikan laporan keuangannya. Carslaw dan Kaplan (1991) dalam Hilmi dan Ali (2006) menemukan bahwa perusahaan yang mengalami kerugian meminta auditornya untuk menjadwalkan pengauditannya lebih lambat dari yang seharusnya, akibatnya penyerahan laporan keuangannya terlambat. Berdasarkan kedua penelitian tersebut dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa perusahaan akan cenderung menunda penyampaian laporan keuangan apabila terdapat berita buruk dalam laporan keuangan tersebut, karena berpengaruh pada kualitas laporan keuangannya, sedangkan perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi cenderung dalam menyampaikan laporan keuangannya tepat waktu


(25)

karena laporan keuangan dengan profitabilitas yang tinggi dapat dikatakan bahwa laporan keuangan perusahaan tersebut mengandung berita baik bagi perusahaan, dan perusahaan tidak akan menunda penyampaian informasi berisikan berita baik. Adapun indikator yang dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas suatu perusahaan terdiri dari :

1. Gros Profit Margin (GPM)

Gros Profit Margin (GPM) digunakan untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bruto per rupiah penjualan. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Penjualan neto - Harga pokok penjualan Penjualan neto

GPM =

2. Net Profit Margin (NPM)

Net Profit Margin (NPM) digunakan untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba neto per rupiah penjualan. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Keuntungan neto setelah pajak Penjualan neto

NPM =

3. Return On Assets (ROA)

Return On Assets (ROA) kemampuan perusahaan secara kesaluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Laba setelah pajak Total Aktiva


(26)

13

4. Return On Equity (ROE)

Return On Equity (ROE) digunakan untuk menghitung kemampuan perusahaan secara kesaluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan keseluruhan modal yang tersedia didalam perusahaan. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Laba setelah pajak Modal

ROE = x100 %

5. Operating Ratio (OPR)

Operating Ratio (OPR) digunakan untuk mengukur besarnya biaya operasi per rupiah penjualan. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

HPP + biaya adm. Penjualan Penjualan neto OPR =

Terdapat banyak indikator yang dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas, namun dalam penelitian ini profitabilitas akan diukur dengan menggunakan Return On Asset (ROA). Return On Asset ( ROA ) digunakan sebagai indikator profitabilitas dalam penelitian ini dikarenakan ROA merupakan rasio untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh profitabilitas dan manajerial efisiensi secara overal, semakin besar ROA semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan aset.

2.1.2 Leverage

Rasio ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya. Menurut Respati (2004), tingginya


(27)

leverage mencerminkan tingginya resiko keuangan perusahaan. Tingginya resiko ini menunjukkan adanya kemungkinan bahwa perusahaan tersebut tidak bisa melunasi kewajiban atau hutangnya baik berupa pokok maupun bunganya. Resiko perusahaan yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan mengalami kesulitan keuangan, kesulitan keuangan perusahaan merupakan berita buruk yang akan mempengaruhi kondisi perusahaan di mata masyarakat. Pihak manajemen perusahaan yang sedang mengalami kesulitan keuangan akan cenderung menunda penyampaian laporan keuangan yang berisi berita buruk. Rasio yang dapat digunakan untuk menghitung besarnya

leverage terdiri atas:

1. Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to equity ratio (DER) digunakan untuk mengukur bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan sebagai jaminan untuk keseluruhan utang yang diperoleh dengan rumus sebagai berikut :

Total Hutang Modal DER =

2. Long-Term Debt to Equity Ratio

Long-Term Debt to Equity Ratio digunakan untuk mengukur bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan sebagai jaminan untuk utang jangka panjang. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Utang Jk. Panjang Modal sendiri 3. Time Interest Earned Ratio


(28)

15

Time Interest Earned Ratio digunakan untuk menghitung besarnya jaminan keuntungan untuk membayar bunga utang jangka panjang. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

EBIT

Bunga Utang Jk. Panjang

Dalam penelitian ini leverage diukur dengan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) yaitu hubungan jumlah pinjaman yang diberikan para kreditur dengan modal yang dimiliki perusahaan.

2.1.3 Likuiditas

Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini membandingkan kewajiban jangka pendek dengan sumber daya jangka pendek (atau lancar) yang tersedia untuk memenuhi kewajiban tersebut (Van Horne dan Wachowicz, 2005: 205-2006). Seharusnya semakin tinggi rasio lancar atau perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar, maka akan semakin besar pula kemampuan perusahaan dalam menutupi kewajiban jangka pendeknya. Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kemampuan yang tinggi dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Hal ini merupakan berita baik (good news) bagi perusahaan, sehingga perusahaan dengan kondisi seperti ini cenderung untuk tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangannya karena investor akan lebih tertarik pada perusahaan dengan likuiditas yang tinggi yang berarti


(29)

perusahaan memiliki kemungkinan yang kecil untuk menunda pembayaran utang jangka pendeknya. Likuiditas dapat diukur dengan rasio-rasio berikut: 1. Current Ratio (rasio lancar)

Current Ratio (rasio lancar) adalah kemampuan perusahaan untuk membayar utang yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus:

Aktiva Lancar Hutang Lancar CR =

2. Quick Ratio

Quick Ratio adalah kemampuan perusahaan untuk membayar utang yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus:

Kas + Efek + Piutang Hutang Lancar QR =

3. Working Capital to Total Asset Ratio

Working Capital to Total Asset Ratio digggunakan untuk menghitung likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja (neto). Rasio ini dapat dihitung dengan rumus:

Aktiva Lancar – Utang Lancar Jumlah Aktiva

Rasio yang sering digunakan untuk mengukur likuiditas suatu perusahaan adalah rasio lancar (Current ratio), sehingga penelitian ini dalam mengukur likuiditas menggunakan Current ratio.


(30)

17

2.1.4 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan dapat dinilai dari beberapa segi, antara lain besar kecilnya ukuran perusahaan dapat ditunjukkan pada total nilai aktiva, total penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah tenaga kerja dan sebagainya. Semakin besar nilai item-item tersebut maka semakin besar pula ukuran perusahaan itu. Semakin besar aktiva maka semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin banyak perputaran uang dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ia dikenal dalam masyarakat. Ukuran perusahaan menunjukkan seberapa besar informasi yang terkandung didalam perusahaan tersebut

Dyer dan Mc Hugh (1975), Carslaw dan Kaplan (1991) dalam Hilmi dan Ali (2006) dan Owusu-Ansah (2000) dalam penelitian mereka menemukan bahwa ukuran perusahaan secara signifikan mempunyai hubungan dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Variabel yang mereka gunakan untuk menjelaskan ukuran perusahaan adalah total aset. Bukti empiris yang ada menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki aset yang lebih besar dapat melaporkan lebih cepat dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki aset yang lebih kecil. Mereka berpendapat bahwa perusahaan yang memiliki sumber daya (aset) yang besar memiliki lebih banyak sumber informasi, lebih banyak staf akuntansi dan sistem informasi yang lebih canggih, memiliki sistem pengendalian intern yang kuat, adanya pengawasan dari investor, regulator dan sorotan masyarakat, hal ini memungkinkan perusahaan dengan ukuran yang besar dalam melaporkan


(31)

laporan keuangan auditannya lebih cepat ke publik dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil.

2.1.5 Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan 2.1.5.1 Laporan Keuangan

a. Definisi laporan keuangan

Laporan keuangan menurut Baridwan (2004:17) merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.

Menurut IAI (2007:2), laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan oleh para pemilik perusahaan. Laporan keuangan juga digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan lain yaitu sebagai laporan kepada pihak-pihak di luar perusahaan yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan.

Laporan keuangan memiliki arti yang penting dalam suatu perusahaan, pada dasarnya laporan keuangan menggambarkan kondisi


(32)

19

keuangan yang berasal dari proses kegiatan akuntansi keuangan yang telah menjalankan aktivitasnya selama periode tertentu. Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pihak dalam (intern) perusahaan yaitu manajemen serta pihak luar (ekstern) perusahaan yang berkepentingan terhadap perusahaan, yaitu pemilik perusahaan (pemegang saham), investor, kreditor, kantor pajak dan lain sebagainya guna menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi. Laporan keuangan merupakan wujud pertanggung jawaban manajemen kepada pemilik perusahaan, berdasarkan laporan keuangan perusahaan tersebut maka pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan dapat mengetahui keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah sarana yang digunakan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan informasi mengenai kondisi perusahaan kepada pihak internal maupun eksternal yang menjadi tanggungjawab manajemen. b. Tujuan laporan keuangan

Tujuan utama dari laporan keuangan adalah memeberikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan ekonomis. Para pemakai laporan akan menggunakannya untuk meramalkan, membandingkan dan menilai dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis yang diambilnya.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.1 paragraf 05 tahun 2007 menyatakan tujuan umum laporan keuangan adalah memberikan


(33)

informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung jawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Tujuan laporan keuangan menurut APB (Accounting Principles Board) statmen No. 4 dalam Harahap ( 2002: 126-127) adalah sebagai berikut:

1. Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai dengan GAAP.

2. Tujuan umum laporan keuangan disebutkan sebagai berikut:

Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi dan kewajiban perusahaan.

Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba.

Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.

Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban.

Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan.


(34)

21

Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu dapat dipahami, relevan, keandalan dan dapat diperbandingkan (PSAK, 2007:5), berikut uraian tentang ke empat karakteristik kualitatif pokok tersebut:

1. Dapat dipahami (Understanbility)

Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Penyajian informasi yang berlebihan harus dihindari karena dapat mengaburkan informasi yang signifikan dan membuat laporan keuangan sulit dipahami.

2. Relevan (Relevance)

Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pangambilan keputusan. Informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut memiliki manfaat, sesuai dengan tidakan yang akan dilakukan oleh pemakai laporam keuangan. Informasi yang relevan akan bermanfaat bagi investor, kreditur, dan pemakai lainnya, apabila informasi tersebut dapat digunakan untuk mengevaluasi masa lalu, masa sekarang, dan masa datang (predictive value) dan menegaskan atau memperbaiki harapan yang dibuat sebelumnya (feedback value). Agar relevan, informasi harus tersedia tepat waktu bagi pengambil keputuasan sebelum mereka kehilangan kesempatan atau kemampuan untuk mempengaruhi keputusan yang diambil. 3. Keandalan (Reliability)


(35)

Agar informasi berguna bagi kebutuhan pemakai maka informasi tersebut harus andal (reliable). Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sehingga penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. Keandalan mengandung lima aspek yaitu: (1) penyajian jujur, (2) substansi mengungguli bentuk, (3) netralitas, (4) pertimbangan sehat, dalam kondisi ketidakpastian digunakan pertimbangan sehat yang mengandung kehati-hatian, (5) kelengkapan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap (full disclosure) dalam batasan materialitas dan biaya.

4. Diperbandingkan (comparability)

Suatu informasi dikatakan bermanfaat apabila informasi tersebut dapat saling diperbandingakan baik antar periode maupun antar perusahaan. Disamping itu, informasi dikatakan bermanfaat jika terdapat konsistensi dalam penyajiannya. Akan tetapi, perusahaan diberi keleluasaan untuk mengubah metode Akuntansi yang diterapkan selama perubahan tersebut diungkapkan secara jelas dalam laporan keuangan.

d. Pengguna laporan keuangan

Laporan keuangan menyajikan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh berbagai pihak yang menggunakannya, diantara pihak-pihak tersebut antara lain:


(36)

23

1. Manajer

Manajer perusahaan menggunakan laporan keuangan untuk menyusun perencanaan perusahaan, mengevaluasi kemajuan yang dicapai dalam usaha mencapai tujuan dan melakukan tindakan-tindakan koreksi yang diperlukan

2. Investor

Para investor menggunakan laporan keuangan untuk memonitor perusahaan dengan menggunakan laporan keuangan sebagai dasar dalam mengambil keputusan investasi dalam sebuah perusahaan 3. Kreditur

Kreditur menggunakan laporan keuangan untuk menilai kemampuan keuangan calon pengambil kredit, dari laporan keuangan ini kreditur bersedia memberikan kredit jika perusahaan yang dipandang mampu mengembalikan kredit dan bunganya tepat waktu.

4. Pemerintah

Laporan keuangan juga dibutuhkan oleh badan-badan pemerintah tertentu seperti badan pelayan pajak ataupun Bapepam untuk dapat menentukan pajak perusahaan atau mengawasi perusahaan.

5. Pemakai lainnya

Laporan keuangan juga dibutuhkan oleh pemakai lainnya, pemakai lainnya dalam hal ini adalah pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan tertentu terhadap perusahaan seperti contoh organisasi


(37)

buruh yang membutuhkan laporan keuangan dalam rangka melakukan tindakan-tindakan sesuai dengan kepentingan mereka.

e. Analisis laporan keuangan

Analisis laporan keuangan ini dapat digunakan untuk menilai kinerja suatu perusahaan yang dilakukan dengan menggunakan data keuangan perusahaan. Teknik yang digunakan dalam menganalisis laporan keuangan adalah rasio keuangan. Adapun rasio-rasio keuangan tersebut terdiri dari :

1) Rasio profitabilitas / rentabilitas

Rasio ini dapat digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam memperoleh laba / kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba, Rasio ini terdiri dari : Gros Profit Margin

(GPM), Net Profit Margin (NPM), Operating Return On Assets

(OPROA), Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE),

Operating Ratio (OPR). 2) Leverage / Solvabilitas

Rasio ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya, Ratio ini terdiri atas : Debt Ratio, Debt to Equity Ratio (DER), Long-Term Debt to Equity Ratio, Long-Term Debt to Capitalization Ratio, Time Interest Earned, Cash Flow Interest Coverage, Cash Flow to Net Income, Cash Return On Sales.


(38)

25

Rasio ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi / membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi, Rasio likuiditas ini antara lain : Current Ratio (rasio lancar), Quick Ratio, Net Working Capital

4) Rasio Aktifitas

Rasio ini dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana efektifitas penggunaan aset. Rasio ini terdiri dari: Total Assets Turnover, Fixed Asset Turnover, Account Receivable Turnover, Inventory Turnover, Acerage Collection Period, Days Sales in Inventory.

5) Rasio Pasar

Rasio ini dapat menunjukkan informasi reting perusahaan yang diungkapkan dalam basis persaham Rasio ini terdiri dari : Divident Yield (DY), Divident Per Share (DPS), Earning Per Share (EPS),

Divident Payout Ratio (DPR), Price Earning Ratio (PER), Book Value Per Share (BV), Price to Book Value (PBV).

2.1.5.2 Penyampaian laporan keuangan

Pelaporan keuangan perusahaan publik di Indonesia diatur oleh UU No.8 Tahun 1995 tentang pasar modal, menurut undang-undang tersebut diterangkan dengan jelas kewajiban untuk menyampaikan dan mengumumkan laporan yang berisi informasi berkala tentang kegiatan usaha dan keadaan keuangan perusahaan publik.

Ketentuan yang lebih spesifik tentang pelaporan perusahaan publik diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.2, Lampiran Keputusan


(39)

Ketua Bapepam Nomor: KEP-38/PM/2003 tentang Laporan Tahunan yang berlaku sejak tanggal 17 Januari 1996. Kemudian pada tanggal 7 Desember 2006, untuk meningkatkan kualitas keterbukaan informasi kepada publik, diberlakukanlah Peraturan Bapepam dan Lembaga Keuangan (LK) Nomor X.K.6, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP-134/BL/2006 yang diperbaharui kembali dengan keluarnya keputusan ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan (LK) Nomor: KEP-460/BL/2008 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten atau Perusahaan Publik dimana hal tersebut tidak hanya sekedar untuk efektivitas pengawasan oleh Bapepam dan ketersediaan informasi bagi masyarakat, tapi juga diperlukan oleh investor (pemodal) sebagai dasar pengambilan keputusan investasi. Laporan keuangan yang harus diserahkan kepada Bapepam antara lain: (1) neraca, (2) laporan laba-rugi, (3) laporan saldo laba, (4) laporan arus kas, (5) catatan laporan keuangan (6) laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan, seperti: laporan komitmen dan kontijensi perubahan untuk emiten dan perusahaan publik yang bergerak dibidang perbankan.

Menurut Ang(1997) dalam Respati (2004) bahwa informasi yang tepat waktu berarti jangan sampai informasi yang disampaikan sudah basi atau sudah menjadi rahasia umum. Dyer dan Mc Hugh (1975) dalam Hilmi dan Ali (2008) menggunakan tiga kriteria keterlambatan untuk melihat ketepatan waktu dalam penelitiannya: (1) preliminary lag: interval jumlah


(40)

27

hari antara tanggal laporan keuangan sampai penerimaan laporan akhir

preleminary oleh bursa (2) auditor’s report lag: interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal laporan auditor ditandatangani, (3)

total lag: interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal penerimaan laporan dipublikasikan oleh bursa.

Sesuai dengan peraturan yang ditetetapkan di Indonesia bahwa tepat waktu merupakan kewajiban bagi perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menyampaikan laporan keuangan secara berkala. Pada tahun 1996, BAPEPAM mengeluarkan lampiran keputusan ketua BAPEPAM No.80/PM/1996, yang mewajibkan bagi setiap emiten dan perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan dan laporan auditor independennya kepada BAPEPAM selambat-lambatnya 120 hari setelah tanggal laporan tahunan perusahaan. Namun sejak tanggal 30 September 2003, Bapepam semakin memperketat peraturan dengan dikeluarkannya Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-36/PM/2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala. Peraturan Bapepam Nomor X.K.2 ini menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan Akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Dan dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor X.K.6 dinyatakan bahwa dalam hal penyampaian laporan tahunan dimaksud melewati batas waktu penyampaian laporan


(41)

keuangan tahunan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala, maka hal tersebut diperhitungkan sebagai keterlambatan penyampaian laporan keuangan tahunan.

Laporan keuangan yang tepat waktu dapat mempengaruhi kemampuan manajemen dalam mengambil keputusannya. Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan manfaat didalam mempengaruhi kualitas keputusan yang diambil manajemen.

2.1.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan suatu perusahaan, hal ini didasarkan oleh penelitian-penelitian terdahulu yang meneliti tentang faktor-faktor yang memepengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan.

Hilmi dan Ali (2008) meneliti tentang ketepatan waktu dengan faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, penelitian dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEJ periode 2004-2006. Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah profitabilitas yang diukur dengan ROA, likuiditas yang diukur dengan CR, kepemilikan publik dan reputasi kantor akuntan publik


(42)

29

dinyatakan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

Sedangkan penelitian yang dilakuakn oleh Respati (2004) yang dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di BEJ pada tahun 1999 menghasilkan ROA dan outsider ownership secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan yang terdaftar di BEJ.

Penelitian yang dilakukan oleh Anisa (2004) mengenai ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan yang lising di BEJ pada tahun 2000, memperoleh hasil bahwa hanya variabel opini auditor yang berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan yang lising di BEJ.

Petrolina dan Mukhlasin (2003) meneliti tentang ketepatan waktu penyampaian laporan pada perusahan yang terdaftar di BEJ pada tahun 2000, menghasilkan profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dengan opini audit berpengaruh terhadap interaksi antara profitabilitas dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

Penelitian Ownsu-Ansah (2000) meneliti tentang ketepatan waktu pada perusahaan yang ada di pasar saham Zimbabwe, menjadikan ukuran perusahaan, profitabilitas, waktu tunggu pelaporan dan umur perusahaan sebagai faktor-faktor yang diteliti dalam menentukan ketepatan waktu penyampaian laporan. Berdasarkan beberapa penelitian diatas, terdapat


(43)

banyak faktor yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan. Berdasarkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan tersebut, dalam penelitian ini hanya diambil beberapa faktor saja yang akan digunakan untuk menguji kembali pengaruhnya. Faktor-faktor yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

Profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset (ROA). Leverage yang diukur dengan Debt to equityratio (DER) Likuiditas yang diukur dengan CurrentRatio (CR).

Ukuran perusahaan yang diukur dengan Ln dari total aset yang dimiliki perusahaan.

2.1.7 Perusahaan Properti

Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi. Perusahaan Properti merupakan perusahaan publik yang bergerak dalam bidang real estate. Real estate

merupakan sebuah istilah hukum yang mencakup tanah bersama dengan apa pun yang tinggal tetap di atas tanah tersebut, seperti bangunan (Wikipedia Indonesia ). Perusahaan properti di Indonesia identik dengan perusahaan yang bergerak dibidang perumahaan ataupun penyedia tempat tinggal.


(44)

31

2.2 Kerangka Berpikir

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses akuntansi, dimana laporan keuangan tersebut menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam proses pengambilan suatu keputusan. Laporan keuangan juga merupakan wujud pertanggungjawaban dari manajemen atas pengelolaan perusahaan.

Guna memaksimalkan manfaat dan nilai dari laporan keuangan tersebut, maka diperlukan adanya ketepatan waktu dalam penyampaiannya. Ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan akan berpengaruh terhadap kemampuan dari berbagai pihak dalam mengambil keputusan-keputusan ekonominya. Jika laporan keuangan disampaikan tidak tepat pada waktunya, maka akan menyebabkan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan tersebut kehilangan nilai didalam mempengaruhi kualitas keputusan.

Laporan keuangan mengandung informasi-informasi yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan suatu perusahaan. Diantara informasi-informasi tersebut antara lain informasi mengenai profitabilitas, leverage, likuiditas serta ukuran suatu perusahaan.

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan. Profitabilitas merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan untuk dapat menghasilkan laba sehingga semakin


(45)

tinggi profitabilitas maka semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bagi perusahaannya.

Perusahaan dengan profitabilitas tinggi dapat dikatakan bahwa laporan keuangan perusahaan tersebut mengandung berita baik dan perusahaan yang mengalami berita baik akan cenderung menyerahkan laporan keuangannya tepat waktu. Hal ini juga berlaku jika profitabilitas suatu perusahaan rendah dimana hal ini mengandung berita buruk, sehingga perusahaan cenderung tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangan dengan meminta pada auditornya untuk menunda menunda penyampaian laporan keuangannya kepada BAPEPAM.

Leverage merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya. Tingginya leverage mencerminkan tingginya resiko keuangan perusahaan, dimana tingginya resiko ini menunjukkan adanya kemungkinan bahwa perusahaan tersebut tidak bisa melunasi kewajiban atau hutangnya baik berupa pokok maupun bunganya. Resiko perusahaan yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan mengalami kesulitan keuangan, kesulitan keuangan perusahaan merupakan berita buruk yang akan mempengaruhi kondisi perusahaan di mata masyarakat. Pihak manajemen perusahaan dengan leverage yang tinggi cenderung akan menunda penyampaian laporan keuangan karena informasi yang terkandung berisi berita buruk yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan dimasa yang akan datang.


(46)

33

Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi likuiditas perusahaan maka akan semakin besar pula kemampuan perusahaan dalam menutupi kewajiban jangka pendeknya. Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kemampuan yang tinggi dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Hal ini merupakan berita baik (good news) bagi perusahaan, sehingga perusahaan dengan kondisi seperti ini cenderung untuk tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangannya, karena informasi tersebut dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya kepada perusahaan tersebut.

Ukuran perusahaan menunjukkan seberapa besar informasi yang terkandung didalam perusahaan tersebut, perusahaan dengan ukuran yang besar memiliki lebih banyak sumber informasi, lebih banyak staf akuntansi dan sistem informasi yang lebih canggih, memiliki sistem pengendalian intern yang kuat, adanya pengawasan dari investor, regulator dan sorotan masyarakat yang lebih besar dibanding perusahaan yang berukuran kecil. Hal ini memungkinkan perusahaan dengan ukuran yang besar dalam melaporkan laporan keuangan auditannya lebih cepat ke publik dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil.

Penelitian tentang ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan sudah banyak dilakukan oleh peneliti terdahulu, berikut tabel penelitian tentang ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan yang pernah dilakukan.


(47)

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul Alat

analisis Hasil

Utari Hilmi dan Syaiful Ali ( 2008)

Analisis

Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian

Laporan Keuangan (Studi Empiris Pada

Perusahaan-Perusahaan Yang Terdaftar di BEJ Periode 2004-2006)

Regresi logistik

Profitabilitas yang diukur dengan ROA, likuiditas yang diukur dengan CR, kepemilikan publik dan reputasi kantor akuntan publik dinyatakan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan sedangkan variabel leverage yang diukur dengan DER, ukuran perusahaan yang diukur dengan total aset dan opini auditor tidak mempunyai pengaruh secara signifikan. Nur Anisa

(2004)

Ketepatan Waktu Penyampaian

Laporan Keuangan: Kajian Atas Kinerja Manajemen, Kualitas Auditor, dan opini Audit

Regresi logistik

Hanya variabel opini auditor yang berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan sedangkan variabel kualitas auditor, profitabilitas (ROA) dan leverage (DER) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan yang lising di BEJ.

Thio Anastasia Petronila dan Mukhlasin (2003) Pengaruh Profitabilitas

perusahaan terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan dengan Opini Audit Sebagai Moderating Variabel

Regresi logistik

Profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dengan opini audit berpengaruh terhadap interaksi antara profitabilitas dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.


(48)

35

Stephen Owusu-Ansah (2000)

Timeliness of Corporate Financial

Reporting in

Emerging Capital Market: Empirical Evidence from The Zimbabwe Stock Exchange

Regresi logistik

Ukuran perusahaan dan profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan non keuangan di Zimbabwe Stock Exchange (ZSE), sedang variabel waktu tunggu pelaporan, extra, bulan berakhirnya laporan keuangan, kompleksitas operasi perusahaan dan umur perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan. Novita Wening Tyas Respati (2004)

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan: Studi Empiris di Bursa Efek Jakarta

Regresi logistik

ROA dan outsider ownership secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Sedangkan Market Value,

kepemilikan pihak dalam (insider ownership) dan DER tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan yang terdaftar di BEJ

Rahmaf Saleh (2004)

Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan

Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta

Regresi berganda

Hanya variabel Extra yang berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan manufaktur, sedang variabel gear, profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan dan struktur kepemilikan tidak berpengaruh secara signifikan.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka dapat digambar kerangka pikir sebagai berikut:


(49)

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

2.3 Hipotesis

Hipotesis adalah prediksi tentang fenomena ( Kiney Jr, 1986 dalam Jogiyanto). Berdasarkan kerangka berpikir diatas, maka diperoleh hipotesis sebagai berikut:

H1: Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI )

H2: Leverage berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Profitabilitas (X1)

Leverage (X2) H1

H2 Ketepatan waktu

pelaporan keuangan Likuiditas (X3)

H3

H4

Ukuran Perusahaan (X4)


(50)

37

H3: Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

H4: Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

H5: Profitabilitas, leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)


(51)

38

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ilmiah mendasarkan pada metode yang harus dipertanggungjawabkan dan mendasari teori-teori yang relevan. Oleh sebab itu diperlukan pemilihan dan penentuan metode penelitian yang tepat, guna mencapai tujuan penelitian.

Menurut pendekatan analisisnya penelitian dengan pendekatan kuantitatif dan penelitan dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan menurut kedalamanan alisisnya terbagi atas penelitian deskriptif dan penelitian inferensial. Penelitian deskriptif meliputi penelitian kasus ( case studies ), penelitian kausal komparatif, penelitian korelasi dan penelitian inferensial.

Berdasarkan karakteristik masalahnya jenis penelitian yang dilaksanakan termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang mengungkap besar kecilnya suatu pengaruh atau hubungan antara variabel yang dinyatakan dalam angka-angka, dengan cara mengumpulkan data-data yang merupakan faktor pendukung terhadap pengaruh antara variabel-variabel yang bersangkutan kemudian mencoba untuk dianalisis. Penelitian menguji pengaruh profitabilitas, leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di BEI dimana data yang digunakan berasal dari laporan keuangan periode 2005 sampai dengan 2007.


(52)

39

3.2 Populasi Penelitian

Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jenis yang ingin dipelajari sifat-sifatnya ( Sudjana, 1996:6 ).

Penelitian ini mengambil populasi perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005 sampai dengan 2007 yang laporan keuangannya terdapat pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2008 yaitu sebanyak 48 perusahaan.

3.3 Sampel Penelitian

Sampel penelitian sering didefinisikan sebagi bagian dari populasi (Nurul Zuriah, 2006:119). Sampel penelitian ini diambil dari perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, yaitu pemilihan sampel dengan beberapa kriteria yang ditentukan oleh peneliti.

Adapun kriteria yang telah ditentukan dalam penelitian ini dalam pengambilan sampel antara lain:

1. Perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2007 yang mempublikasikan laporan keuangan tahunanya secara konsisten di Indonesian Capital Market Directory (ICMD).


(53)

2. Perusahaan properti yang mempunyai kelengkapan data pelaporan keuangan tahunan yang telah diaudit ke Bapepam dari tahun 2005 sampai dengan 2007

3. Perusahaan properti yang tidak keluar dari BEI selama periode penelitian 4. Perusahaan properti yang tanggal penyampaian laporan keuangannya

terdapat di pojok BEI.

Berdasarkan metode proses pengambilan sampel yang digunakan peneliti diatas, didapat 25 perusahaan properti sebagai sampel dengan laporan keuangan dari tahun 2005 sampai dengan 2007 yang di ambil dari 48 perusahaan properti yang ada di Bursa Efek Indonesia sebagai populasi dalam penelitian ini. Berikut nama-nama perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini:

Tabel 3.1

Daftar Perusahaan Yang Menjadi Sampel

NO NAMA PERUSAHAAN KODE

BURSA

1 Bakrieland Development Tbk ELTY

2 Bhuwantala Indah Permai Tbk BIPP

3 Bintang Mitra Semestaraya Tbk BMSR

4 Citojaya Kontridoreksa Tbk CKRA

5 Ciputra Surya Tbk CTRS

6 Duta Anggada Realty Tbk DART

7 Duta Pertiwi Tbk DUTI

8 Gowa Makassar Tourism Development Tbk GMTD


(54)

41

10 Jakarta International Hotels & Dev Tbk JIHD 11 Jakarta Setia Budi International Tbk JSPT

12 Jaya Real Property Tbk JRPT

13 Kridaperdana Indahgraha Tbk KPIG

14 Lamicitra Nusantara Tbk LAMI

15 Lippo Cikarang Tbk LPCK

16 New Century Development Tbk PTRA

17 Pakuwon Jati Tbk PWON

18 Panca Wiratama Sakti Tbk PWSI

19 Pembangunan Jaya Ancol Tbk PJJA

20 Pudjiadi & Sons Tbk PNSE

21 Pudjiadi Prestige Tbk PUDP

22 Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk RBMS

23 Roda Panggon Harapan Tbk RODA

24 Surya Inti Permata Tbk SIIP

25 Surya Semesta Internusa Tbk SSIA

3.4 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian ( Arikunto, 2006:126). Variabel yanng digunakan dalam penelitian ini meliputi:

3.4.1 Variabel Dependen / Variabel Terikat ( Y )

Variabel terikat yaitu variabel yang besar kecilnya dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, variabel ini ditandai dengan simbol “Y“. Ketepatan waktu disini dapat dilihat dari tanggal penyampaian laporan keuangan perusahaan


(55)

kepada Bapepam, jika laporan keuangan disampaikan selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan maka perusahaan dianggap tepat waktu sedangkan jika melebihi tanggal tersebut maka perusahaan dianggap tidak tepat waktu. Laporan keuangan yang disampaikan tepat waktu diberi nilai 1, sedangkan yang tidak tepat waktu diberi nilai 0.

3.4.2 Variabel Independent / Variabel bebas ( X )

Variabel bebas yaitu variabel yang memberikan pengaruh pada variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

Profitabilitas (X1)

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan. penggunaan profitabilitas sebagai salah satu variabel dalam penelitian ini diukur dengan Return On Asset (ROA). Adapun rumus yang dapat digunakan untuk menghitung ROA adalah:

Laba setelah pajak Total Aktiva

ROA = x100 %

Leverage (X2)

Leverage, menurut Weston dan Copeland (1995) dalam Hilmi dan Ali, digunakan untuk mengukur tingkat aktiva perusahaan yang telah dibiayai


(56)

43

oleh penggunaan hutang. Leverage disini diukur dengan Debt to equity ratio (DER) yang diperoleh dengan rumus sebagai berikut :

Total Hutang Modal DER =

Likuiditas (X3)

Likuiditas yaitu kemampuan perusahaan dalam membayar utang dengan aktiva lancar yang tersedia. Likuiditas dalam penelitian ini diukur dengan

CurrentRatio (CR), sebagai pedoman umum CR sudah dianggap baik jika berada pada tingkat 2,00. Current Ratio (CR) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Aktiva Lancar Hutang Lancar CR =

4. Ukuran perusahaan (X4)

Ukuran perusahaan digunakan sebagai variabel penelitian karena dianggap memiliki andil bagi perusahaan dalam menyampaikan laporan keuangannya, ukuran perusahaan dapat diukur dengan total aset. Dalam penelitian ini, ukuran perusahaan dapat dinilai berdasarkan Ln total aset perusahaan dengan alasan untuk menghindari adanya data yang terdistribusi tidak normal jika ukuran perusahaan hanya dihitung dengan total aset.


(57)

Tabel 3.2 Variabel Penelitian

No Nama

Variabel Definisi Oprasional Indikator Cara Pengukuran 1. Ketepatan

Waktu Perusahaan diwajibkan menyampaikan laporan keuangan yang disertai

pendapat dari auditor kepada Bapepam selambat-lambatnya 90 hari setelah tanggal laporan keuangan.

1 = tepat 0 = tidak tepat

Perusahaan yang menyampaikan laporan keuangannya selambat-lambatnya 90 hari setelah tanggal laporan keuangan dinyatakan tepat waktu, sedangkan perusahaan yang penyampaiannya melebihi batas maksimal maka dianggap tidak tepat waktu

2. Profitabilitas Kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan

ROA Profitabilitas dapat diukur dengan cara membagi laba setelah pajak dengan total aktiva perusahaan

3. Leverage Mengukur tingkat aktiva perusahaan yang telah dibiayai oleh penggunaan hutang

DER Leverage dapat diukur dengan cara membagi total hutang dengan modal perusahaan

4. Likuiditas Kemampuan perusahaan dalam membayar utang dengan aktiva lancar yang tersedia

CR Likuiditas dapat diukur dengan cara membagi aktiva lancar dengan hutang lancar perusahaan 5. Ukuran

Perusahaan (size)

Besar kecilnya suatu perusahaan yang dapat dilihat

berdasarkan sumber daya yang dimiliki, total aset, luas pengungkapan

laporan keuangan dan lain-lain.

Total aset Ukuran perusahaan dapat diukur dengan mencari


(58)

45

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi nonperilaku dengan cara observasi analisis catatan. Observasi analisis catatan dapat berupa pengumpulan data baik dari catatan data sekarang atau catatan data historis. ( Jogiyanto, 2004:91 ). Observasi analisis catatan ini digunakan untuk mendapatkan data-data tertulis dari laporan keuangan emiten / perusahaan properti yang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2005-2007 yang terdapat pada Indonesian Capital Market Derectory (ICMD) tahun 2008, yang ada di pojok BEI UNDIP. Data-data yang diambil antara lain: a. Tanggal publikasi laporan keuangan yang didapat dari pojok BEI UNDIP. b. Return On Asset (ROA) yang didapat dari hasil pembagian laba bersih

setelah pajak dengan total aktiva yang terdapat dalam Indonesian Capital Mareket Directory tahun 2008

c. Debt to equityratio (DER) yang didapat dari hasil pembagian total hutang dengan modal yang terdapat dalam Indonesian Capital Mareket Directory

tahun 2008

d. Current Ratio (CR) yang didapat dari hasil pembagian aktiva lancar dengan hutang lancar yang terdapat dalam Indonesian Capital Mareket Directory tahun 2008

e. Total Asset yang terdapat dalam Indonesian Capital Mareket Directory


(59)

3.6 Metode Analisis Data

Metode analisis data adalah suatu kegiatan untuk memproses data guna menarik kesimpulan, analisis data merupakan langkah selanjutnya setelah data terkumpul, dimana teknik analisis data menggunakan program statistik SPSS versi 16. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.6.1 Regresi Logistik

Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik. Analisis regresi logistik digunakan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di BEI, karena variabel dependen dalam penelitian ini berbentuk

dummy maka pengujian hipotesis dalam penelitian ini sangat tepat jika menggunakan regresi logistik. Analisis dengan regresi logistik tidak memerlukan asumsi normalitas data pada variabel bebasnya, sehingga regresi logistik umumnya digunakan jika asumsi multivariete normal distribution

tidak dipenuhi. Adapun bentuk model persamaan regresi logistik dalam penelitian ini adalah:

Ln = ¥â0 + ¥â 1 ( Profitabilitas) + ¥â 2 (Leverage)+ ¥â 3 (Likuiditas) + ¥â 4 (Size) + e

1 - TL TL


(60)

47

Keterangan:

Ln = Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan

(merupakan variabel dummy, kategori 1 untuk perusahaan yang tepat waktu dan 0 untuk perusahaan yang tidak tepat waktu)

¥â0 = Konstanta

Profitabilitas = Return On Assets (ROA) Leverage = Debt Equity Ratio (DER) Likuiditas = Current Ratio (CR) Size = Ln Total Aset

¥â 1, ¥â 2, ¥â 3, ¥â 4 = Koefisien Regresi (variabel independen)

e = Faktor Gangguan

a. Menilai Model Fit

Analisis pertama yang perlu dilakukan adalah menilai kelayakan model regresi dengan melihat nilai χ2hitung yang ada pada tabel Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit dibandingkan dengan nilai χ2tabel. Adapun

kriteria pengambilan keputusan adalah: Jika χ2hitung > χ2 tabel, maka model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data, jika χ2hitung < χ2 tabel, maka model yang dihipotesiskan fit dengan data. Setelah menilai kelayakan model regresi, langkah selanjutnya adalah menilai overall fit model.

TL 1 - TL


(61)

Menilai overall fit model (keseluruhan model) terhadap data model fit dapat dilakukan dengan menggunakan fungsi likelihood. Penilaiannya dilakukan dengan membandingkan nilai -2 Log Likelihood ( -2LogL ) pada

overall block number (block number = 0) dengan -2LogL pada block number akhir (block number = 1). Menilai overal fit model terhadap data model fit dengan menggunakan penilaian Cox dan Snall’s R Square yang merupakan ukuran yang mencoba meniru ukuran R2 pada multiple regresion yang didasarkan pada teknik estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1 (satu) dan nilai nigelkerke’s R2 yang dapat diinterpretasikan seperti nilai R2 pada multiple regresion (Ghozali, 2002:233)

b. Estimasi Parameter dan Interpretasinya

Estimasi parameter dapat dilihat melalui koefisien regresi. Koefisien regresi dari tiap variabel-variabel yang diuji menunjukkan hubungan antar variabel. Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai probabilitas (sig) dengan tingkat signifikansi ().

3.6.2 Uji Hipotesis

Uji hipotesis ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel indepanden berpengaruh terhadap variabel dependen. Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:


(62)

49

b. kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis didasarkan pada signifikansi probabilitas, yaitu dengan kriteria:

Ho :  = 0, yaitu tidak ada pengaruh signifikan Ha :  ? 0, yaitu ada pengaruh signifikan Kesimpulan :

jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima atau menolak Ha jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak atau menerima Ha


(63)

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan properti yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2007. Penelitian ini mengambil sample sebanyak 25 perusahaan properti yang memenuhi syarat untuk dijadikan sampel. Sebanyak 25 perusahaan yang dijadikan sample dalam penelitian ini, jumlah perusahaan yang menyampaikan laporan keuangannya dengan tepat waktu dan jumlah perusahaan yang menyampaikan laporan keuangannya dengan tidak tepat waktu dapat dilhat dalam tabel berikut ini:

Table 4.1

Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Sampel

Tahun Keterangan

2005 2006 2007 Jumlah

Tepat waktu 22 17 18 57

Tidak tepat waktu 3 8 7 18

Jumlah 25 25 25 75

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2009

Berdasarkan table 4.1 menunjukkan bahwa perusahaan properti yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 25 perusahaan dari tahun 2005


(64)

51

sampai dengan 2007 dengan 75 laporan keuangan, dari 75 laporan keuangan tersebut terdapat 57 laporan keuangan perusahaan yang disampaikan dengan tepat waktu. Sedangkan sisanya yaitu sebanyak 18 laporan keuangan perusahaan tidak tepat waktu dalam penyampaiannya.

4.1.1 Deskripsi Variabel

Sebagai tinjauan awal terhadap data penelitian, berikut ini akan disajikan ringkasan data-data dalam bentuk statistik diskriptif untuk masing-masing variabel.

Tabel 4.2

Deskripsi Variabel Penelitian

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROA 75 -63.00 37.90 1.4176 10.15737

DER 75 -2.40 20.00 1.3176 2.48309

CR 75 .10 113.00 5.6600 16.73872

SIZE 75 4.68 6.76 5.8227 .54447

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2009

Data penelitian pada tabel 4.2 tersebut menunjukkan bentuk statistik deskriptif dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Kondisi variabel profitabilitas berupa ROA menunjukkan rata-rata sebesar 1.4176 dengan standar deviasi sebesar 10,157337 serta nilai minimum -63,00 dan nilai maksimum 37,90. Hal ini menunjukkan rata-rata ROA perusahaan sampel memiliki nilai positif yang mengindikasikan bahwa perusahaan sampel memiliki kemampuan untuk menghasilkan laba walaupun kecil nilainya.

Kondisi variabel leverage yang diukur menggunakan DER menunjukkan rata-rata sebesar 1.3176 dengan standar deviasi sebesar 2,48309


(1)

LAMPIRAN 5

HASIL PERHITUNGAN SPSS

Logistic Regression

[DataSet0]

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 75 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 75 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 75 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Dependent Variable Encoding

Original

Value Internal Value

0 0


(2)

Block 0: Beginning Block

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients Constant Step 0 1 82.839 1.040

2 82.662 1.150

3 82.662 1.153

4 82.662 1.153

a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 82.662

c. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than .001.

Classification Tablea,b

Observed

Predicted

Ketepatan Percentage Correct

0 1

Step 0 Ketepatan 0 0 18 .0

1 0 57 100.0

Overall Percentage 76.0

a. Constant is included in the model. b. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Step 0 Constant 1.153 .270 18.176 1 .000 3.167


(3)

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0 Variables ROA .961 1 .327

CR 2.418 1 .120

DER 2.521 1 .112

SIZE .790 1 .374

Overall Statistics 6.359 4 .174

Block 1: Method = Enter

Iteration Historya,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant ROA CR DER SIZE Step 1 1 77.574 -.401 -.008 -.017 -.149 .300

2 77.001 -.950 -.012 -.019 -.200 .434 3 76.985 -1.065 -.013 -.019 -.219 .460 4 76.984 -1.072 -.013 -.019 -.221 .462 5 76.984 -1.072 -.013 -.019 -.221 .462 a. Method: Enter

b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: 82.662

d. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than .001.


(4)

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig. Step 1 Step 5.678 4 .225

Block 5.678 4 .225

Model 5.678 4 .225

Model Summary

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

1 76.984a .073 .109

a. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than .001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 7.329 7 .395

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

Ketepatan = 0 Ketepatan = 1

Total Observed Expected Observed Expected

Step 1 1 4 4.037 4 3.963 8

2 3 2.348 5 5.652 8

3 1 2.091 7 5.909 8

4 1 1.840 7 6.160 8

5 2 1.676 6 6.324 8

6 1 1.591 7 6.409 8

7 4 1.503 4 6.497 8

8 1 1.359 7 6.641 8


(5)

Classification Tablea

Observed

Predicted

Ketepatan Percentage Correct

0 1

Step 1 Ketepatan 0 2 16 11.1

1 1 56 98.2

Overall Percentage 77.3

a. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Step 1a ROA -.013 .035 .136 1 .712 .987

CR -.019 .017 1.320 1 .251 .981

DER -.221 .196 1.267 1 .260 .802

SIZE .462 .602 .589 1 .443 1.587

Constant -1.072 3.469 .095 1 .757 .342 a. Variable(s) entered on step 1: ROA, CR, DER, SIZE.

Correlation Matrix

Constant ROA CR DER SIZE Step 1 Constant 1.000 .092 -.452 .190 -.994

ROA .092 1.000 -.056 -.188 -.093 CR -.452 -.056 1.000 .098 .412 DER .190 -.188 .098 1.000 -.259 SIZE -.994 -.093 .412 -.259 1.000


(6)

78

8 ┼ 11 1 ┼ │ 11 1 │ │ 11 1 │ F │ 11 1 │ R 6 ┼ 11 1 ┼ E │ 11 1 │ Q │ 1 111 1 │ U │ 1 111 1 │ E 4 ┼ 1 1 1 1101 1 ┼ N │ 1 1 1 1101 1 │ C │ 111 1 1 110111 │ Y │ 111 1 1 110111 │ 2 ┼ 1 1 1101 1 111101111 1 1 ┼ │ 1 1 1101 1 111101111 1 1 │ │ 0 0 1 0 0 1001 0101000000111 11 │ │ 0 0 1 0 0 1001 0101000000111 11 │ Predicted ─────────┼─────────┼─────────┼─────────┼─────────┼─────────┼─────────┼─────────┼─────────┼────────── Prob: 0 .1 .2 .3 .4 .5 .6 .7 .8 .9 1 Group: 0000000000000000000000000000000000000000000000000011111111111111111111111111111111111111111111111111 Predicted Probability is of Membership for 1

The Cut Value is .50 Symbols: 0 - 0 1 - 1


Dokumen yang terkait

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

0 4 52

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage Keuangan, Ukuran Perusahaan dan Kepemilikan Publik Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di...

0 2 27

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN Analisis Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur

0 2 14

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2010-2012.

0 3 9

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAPKETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN Analisis Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Ya

0 7 16

Hubungan profitabilitas, likuiditas, leverage, opini audit, kualitas auditor, dan ukuran perusahaan dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan

1 1 125

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Debt To Equity Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Pada Perusahaan Asuransi yang Terdaftar di BEI)

0 0 24

PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN (PERUSAHAAN PERBANKAN YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA) - repository perpustakaan

0 0 14

ANALISIS PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2013

0 0 15

ANALISIS PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2013 - repository perpustakaan

2 16 9