HUBUNGAN PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PENYAKIT AKIBAT KERJA PADA KARYAWAN DI AFDELING I KEBUN KELAPA SAWIT PT.CILIANDRA PERKASA KECAMATAN SALO KABUPATEN KAMPAR, RIAU TAHUN 2012.
HUBUNGAN PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA DENGAN PENYAKIT AKIBAT KERJA
PADA KARYAWAN DI AFDELING I KEBUN KELAPA
SAWIT PT. CILIANDRA PERKASA KECAMATAN
SALO KABUPATEN KAMPAR,
RIAU TAHUN 2012
Skripsi
Diajukan ke Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas sebagai Pemenuhan Syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
Oleh:
MAIMUN SAKINAH No. BP. 0810332028
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ANDALAS
(2)
Skripsi
Judul Penelitian :HUBUNGAN PENERAPAN PROGRAM
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PENYAKIT AKIBAT KERJA PADA KARYAWAN DI AFDELING I KEBUN KELAPA SAWIT PT. CILIANDRA
PERKASA KECAMATAN SALO
KABUPATEN KAMPAR, RIAU TAHUN 2012.
Peminatan : K3-Kesling
Data Mahasiswa
Nama Lengkap : Maimun Sakinah
Nomor Buku Pokok : 0810332028
Tanggal Lahir : 19 Januari 1990
Tahun Masuk PSIKM Unand : 2008
Nama PA : Masrizal Dt Mangguang, SKM, M.Biomed
Jenis Penelitian : Kuantitatif
Padang, 19 Juli 2012
Diketahui Oleh
Koordinator Skripsi Mahasiswa
Peneliti
Mery Ramadani, SKM, MKM MaimunSakinah
(3)
HALAMAN PERSETUJUAN
HUBUNGAN PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA DENGAN PENYAKIT AKIBAT KERJA
PADA KARYAWAN DI AFDELING I KEBUN KELAPA
SAWIT PT. CILIANDRA PERKASA KECAMATAN
SALO KABUPATEN KAMPAR,
RIAU TAHUN 2012
Oleh:
MAIMUN SAKINAH No. BP. 0810332028
Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Andalas
Padang, 19 Juli 2012
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Nizwardi Azkha, SKM, MPPM,MPD,MSi Fivi Melva Diana, SKM, M.Biomed NIP. 19551020 197607 1 1001 NIP. 19800305 200501 2 005
(4)
HALAMAN PENGESAHAN Skripsi dengan judul
HUBUNGAN PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA DENGAN PENYAKIT AKIBAT KERJA
PADA KARYAWAN DI AFDELING I KEBUN KELAPA
SAWIT PT. CILIANDRA PERKASA KECAMATAN
SALO KABUPATEN KAMPAR, RIAU
TAHUN 2012
Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh: MAIMUN SAKINAH
NO. BP: 0810332028
Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas Pada Tanggal, 19 Juli 2012 dan dinyatakan
telah memenuhi syarat untuk diterima
Penguji I
(Isniati, SKM. MPH)
Penguji II
Denas Symond, MCN
Penguji III
Mery Ramadani, SKM. MKM
Padang, 19 Juli 2012
Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas
Prof. dr. Nur Indrawati Lipoeto, MSc, PhD, SpGK NIP. 19640704 197903 2 001
(5)
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama : Maimun Sakinah No.BP : 0810332028 Peminatan : K3 Kesling
Fakultas : Kesehatan Masyarakat Unand Angkatan : 2008
Jenjang : Serjana
Menyatakan bahwa saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam penulisan skripsi saya yang berjudul:
“Hubungan Penerapan Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Penyakit Akibat Kerja Pada Karyawan di Afdeling I Kebun Kepala Sawit PT. Ciliandra Perkasa Kecamatan Salo Kabupaten Kampar, Riau Tahun 2012”
Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat, maka saya akan menerima sanksi yang telah ditetapkan.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Padang, 19 Juli 2012
(6)
RIWAYAT HIDUP
Nama
Tempat/ Tanggal Lahir Alamat
Status Keluarga E-mail
: : : : :
Maimun Sakinah Duri/ 19 Januari 1990
Jln. Berdikari, Kel: Umban Sari, Kec: Rumbai, Pekanbaru Belum Menikah
maimunsakinah@yahoo.com
Riwayat Pendidikan :
1. SD Cendana Duri, Lulus Tahun 2002 2. SMP Cendana Rumbai, Lulus Tahun 2005 3. SMA Cendana Duri, Lulus Tahun 2008
(7)
iv DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK ABSTRACT
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR DIAGRAM ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 6
1.3. Tujuan Penelitian ... 6
1.4. Manfaat Penelitian ... 7
1.5. Ruang Lingkup ... 8
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) ... 9
2.1.1. Pengertian Sistem Manajemen K3... 9
2.1.2. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja... 10
2.1.3. Penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... 13
2.1.3.1. Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... 13
2.1.3.2. Pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... 16
2.1.4.3. Pemakaian Alat Pelindung Diri ... 18
2.2. Penyakit Akibat Kerja ... 21
2.2.1. Pengertian Penyakit Akibat Kerja ... 21
2.2.2. Jenis Gangguan Kesehatan dan Penyakit Akibat Kerja ... 23
2.2.3. Pengobatan Penyakit Akibat Kerja ... 28
2.2.4. Pencegahan Penyakit Akibat Kerja ... 28
2.3. Hubungan Penerapan Program K3 dengan Penyakit Akibat Kerja (PAK) . 30 2.3. Kerangka Teori ... 32
(8)
v BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian ... 35
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35
3.3. Populasi dan Sampel ... 35
3.4. Defenisi Operasional ... 37
3.5. Jenis Data ... 40
3.6. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data ... 40
3.7. Analisis Data ... 41
BAB 4. HASIL PENELITIAN 4.1. Analisis Situasi ... 43
4.1.1. Sejarah PKS PT. Ciliandra Perkasa ... 43
4.1.2. Visi dan Misi PT. Ciliandra Perkasa ... 44
4.1.3. Struktur Organisasi PT. Ciliandra Perkasa ... 45
4.1.4. Jumlah Karyawan PT. Ciliandra Perkasa ... 45
4.1.5. Hasil Produksi PT. Ciliandra Perkasa ... 45
4.1.6. Kegiatan Perkebunan Kelapa Sawit PT. Ciliandra Perkasa ... 46
4.2. Karakteristik Responden ... 48
4.2.1. Umur dan Jenis Kelamin Responden ... 48
4.2.2. Pendidikan Terakhir ... 48
4.3. Analisis Univariat ... 49
4.3.1. Distribusi Frekuensi Penyakit Akibat Kerja pada Keryawan ... 49
4.3.2. Distribusi Frekuensi Pelatihan K3 pada Karyawan ... 50
4.3.3. Distribusi Frekuensi Pengawasan K3 pada Karyawan ... 50
4.3.4. Distribusi Frekuensi Pemakaian APD pada Karyawan ... 51
4.4. Analisis Bivariat ... 51
4.4.1. Hubungan Pelatihan K3 dengan Penyakit Akibat Kerja pada Karyawan ... 52
4.4.2. Hubungan Pengawasan K3 dengan Penyakit Akibat Kerja pada karyawan ... 52
4.4.3. Hubungan Pemakaian APD dengan Penyakit Akibat Kerja pada karyawan ... 53
BAB 5. PEMBAHASAN 5.1. Keterbatasan Penelitian ... 54
5.2. Analisis Univariat ... 54
5.2.1. Penyakit Akibat Kerja (PAK) pada Karyawan ... 54
5.2.2. Pelatihan K3 pada Karyawan ... 56
5.2.3. Pengawasan K3 pada Karyawan ... 57
(9)
vi
5.3. Analisis Bivariat ... 61 5.3.1. Hubungan Pelatihan K3 dengan Penyakit Akibat Kerja pada
karyawan ... 61 5.3.2. Hubungan Pengawasan K3 dengan Penyakit Akibat Kerja
pada karyawan ... 62 5.3.3. Hubungan Pemakaian APD dengan Penyakit Akibat Kerja
pada Karyawan ... 63
BAB 6. PENUTUP
6.1. Kesimpulan ... 65 6.2. Saran ... 65 DAFTAR PUSTAKA
(10)
vii
DAFTAR TABEL
Nomor Tabel Halaman 4.1. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur dan Jenis
Kelamin ... 48 4.2. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Terakhir... 48 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan Pelatihan K3 dengan Penyakit
Akibat Kerja pada Karyawan di Afdeling I Kebun Kelapa Sawit PT. Ciliandra Perkasa Kecamatan Salo Kabupaten Kampar, Riau
Tahun 2012 ... 52 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Pengawasan K3 dengan
Penyakit Akibat Kerja pada Karyawan di Afdeling I Kebun Kelapa Sawit PT. Ciliandra Perkasa Kecamatan Salo Kabupaten Kampar,
Riau Tahun 2012 ... 52 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Pemakaian APD dengan
Penyakit Akibat Kerja pada Karyawan di Afdeling I Kebun Kelapa Sawit PT. Ciliandra Perkasa Kecamatan Salo Kabupaten Kampar,
(11)
viii
DAFTAR DIAGRAM
Nomor Diagram Halaman 4.1 Frekuensi Penyakit Akibat Kerja Pada Karyawan Kebun Kelapa
Sawit PT. Ciliandra Perkasa Kecamatan Salo Kabupaten
Kampar,Riau Tahun 2012 ... 49 4.2. Frekuensi Pelatihan K3 Pada Karyawan Kebun Kelapa Sawit PT.
Ciliandra Perkasa Kecamatan Salo Kabupaten Kampar,Riau Tahun
2012 ... 50 4.3. Frekuensi Pengawasan K3 Pada Karyawan Kebun Kelapa Sawit
PT. Ciliandra Perkasa Kecamatan Salo Kabupaten Kampar, Riau
Tahun 2012 ... 50 4.4. Frekuensi Pemakaian APD Pada Karyawan Kebun Kelapa Sawit
PT. Ciliandra Perkasa Kecamatan Salo Kabupaten Kampar, Riau
(12)
ix
DAFTAR GAMBAR
Nomor Gambar Halaman
2.1. Modifikasi Teori Bird dan German (1985) ... 33 2.2. Kerangka Konsep Penelitian ... 34
(13)
x
DAFTAR LAMPIRAN Nomor Lampiran
1. Struktur Organisasi Kebun Kelapa Sawit PT. Ciliandra Perkasa.
2. Daftar kuesioner penelitian hubungan penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan penyakit akibat kerja (PAK) pada karyawan di Afdeling I kebun kelapa sawit PT. Ciliandra Perkasa Kecamatan Salo Kabupaten Kampar, Riau Tahun 2012.
3. Master tabel penelitian hubungan penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan penyakit akibat kerja (PAK) pada karyawan di Afdeling I kebun kelapa sawit PT. Ciliandra Perkasa Kecamatan Salo Kabupaten Kampar, Riau Tahun 2012.
4. Hasil Analisis penelitian hubungan penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan penyakit akibat kerja (PAK) pada karyawan di Afdeling I kebun kelapa sawit PT. Ciliandra Perkasa Kecamatan Salo Kabupaten Kampar, Riau Tahun 2012.
5. Jadwal Penelitian
6. Surat Izin Pengambilan Data 7. Surat Izin Penelitian
8. Surat Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian 9. Kartu Kontak Bimbingan
(14)
1
BAB 1
LATAR BELAKANG
1.1. Latar Belakang
Industri yang mengalami pertumbuhan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir ialah minyak kelapa sawit. Komoditas kelapa sawit menunjukkan peran yang signifikan bagi perekonomian Indonesia. Pada tahun 2006, luas lahan areal kelapa sawit telah mencapai 6,75 juta hektar menghasilkan minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) sebesar 14,45 juta ton, yang mana 10 juta ton diekspor ke luar negeri dengan nilai ekspor sebesar $4.9 milyar dan 4,45 juta ton dipasarkan di dalam negeri. Pencapaian ini memberikan manfaat dalam peningkatan pendapatan masyarakat petani dan menyediakan kesempatan kerja bagi lebih dari 2,8 juta orang.1
Jumlah populasi pekerja terus meningkat di sektor pertanian. Pada tahun 2011 pekerja telah mencapai lebih dari 3,1 juta orang (7,42%), diantaranya di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan. Berdasarkan data Dapertemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans) Indonesia tahun 2011, jumlah angkatan kerja sebanyak 117,37 juta orang yang diantaranya sebesar 93,18% penduduk yang berkerja dan 6,56% penduduk yang tidak bekerja. Dari keseluruhan tenaga kerja, sekitar 39,33% bekerja di sektor pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan yang menurut ILO adalah pekerjaan yang berisiko terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.2
Sektor pertanian menimbulkan seluruh spektrum keselamatan kerja dan risiko bahaya kesehatan. Pestisida dapat menyebabkan keracunan atau penyakit yang sering serius. Mesin-mesin dan alat yang digunakan untuk pertanian merupakan sumber
(15)
2
bahaya yang dapat menybabkan cedera dan kecelakaan kerja yang berakibat fatal. Debu binatang dan tumbuhan hasil bumi dapat mengakibatkan alergi dan penyakit pernapasan. Di wilayah tropika, pekerja juga berisiko terkena sengatan matahari dan hawa panas. Bahaya-bahaya lain meliputi semua jenis nyeri otot akibat keseleo atau terkilir karena mengangkat dan membawa beban, melakukan pekerjaan yang sama berulang-ulang, dan bekerja dengan postur tubuh yang salah dan berbagai masalah psikososial. Selain itu, tidak adanya atau kurangnya air bersih untuk diminum dan higiene yang tidak memadai dapat menimbulkan penyakit menular. Terkena tanaman beracun/berbahaya, serangan binatang buas, gigitan serangga dan ular juga merupakan faktor bahaya yang sudah umum diketahui.3
Data mengenai penyakit akibat kerja yang bersumber dari aktivitas pengawasan dan juga pelaksanaan jaminan sosial terhadap penyakit akibat kerja sebagai satu aspek dari jaminan kecelakaan kerja relatif sangat minim. Per tahun tercatat sekitar 100.000 kecelakaan kerja, angka kecelakaan ini pada umumnya berbeda dari tahun ke tahun. Korban meninggal sebagai akibat kecelakaan kerja per tahunnya berkisar antara 1500 sampai 2000 orang. Data penyakit akibat kerja relatif sangat minin dari semua penelitian yang dilakukan oleh berbagai peneliti yang hasilnya menunjukkan angka sakit dan keparahan yang jauh berbeda dari data statistik operasional.4
Survei mengenai penyakit akibat kerja cukup menunjukkan bahwa prevalensi penyakit cukup banyak. Prevalensi penyakit bissinosis pada pabrik tekstil mencapai 24,8%, kadar timah hitam darah > 800 mikrogram/L ditemukan pada tenaga kerja pabrik aki, penelitian pada penyemprot hama pernah menunjukkan 35,7% keracunan
(16)
3
ringan, 20,2% keracunan sedang dan 3,4% keracunan berat, dermatitis akibat kerja ditemukan sampai dengan 16,7%.4
Kegagalan untuk mengenal dan memahami penyakit akibat kerja merupakan suatu masalah yang cukup mengkhawatirkan. Hal ini disebabkan oleh kurang/tidak dilakukankannya pengendalian yang adekuat dari perusahaan dan kurangnya pengawasan dan keseriusan perusahaan terhadap penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja.5
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan upaya untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja. Upaya tersebut dimaksudkan dengan memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan para pekerja/buruh dengan cara mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi.6
Berdasarkan Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Pasal 86 Ayat 1 dan 2 yang menyatakan “Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas: keselamatan dan kesehatan kerja; moral dan kesusilaan; dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama. Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja”,maka perusahaan harus mempersiapkan sarana dan prasarana sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan program-program yang dapat mengurangi angka kecelakaan kerja di perusahaan. Salah satu programnya adalah program keselamatan dan kesehatan kerja
(17)
4
para tenaga kerja. Program ini dibuat berdasarkan kegiatan produksi yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. 7,8
Menurut Danggur Konradus (2006) mengatakan bahwa pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja (zero accident) dan tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitarnya.9
Provinsi Riau miliki luas wilayah pertanian paling besar di Indonesia yaitu seluas 1.781.900 Ha. Oleh sebab itu, Riau didominasi oleh perkebunan, terutama perkebunan kelapa sawit. Perkebunan kelapa sawit yang terluas di Riau adalah Kabupaten Kampar yaitu ± 152.853 Ha (Statistik Perkebunan Indonesia 2009-2012).
PT. Ciliandra Perkasa (persero) merupakan pabrik kelapa sawit yang terletak di Kecamatan Salo Kabupaten Kampar. Luas area kebun kepala sawit ± 6.481,54 Ha. PT. Ciliandra Perkasa tergabung kedalam PT. Ciliandra Perkasa Group yang perusahaan yang memberikan dampak terhadap pertumbuhan perekonomian Riau.
Berdasarkan data kecelakaan kerja di PT. Ciliandra Perkasa Kecamatan Salo Kabupaten Kampar, Riau pada tahun 2009, 2010, dan 2011 terus mengalami peningkatan. Kasus kecelakaan pada tahun 2009 sebanyak (13,64%), tahun 2010 (15,80%), dan tahun 2011 (16,86%). Area kebun yang paling tinggi tingkat kecelakaan kerja adalah di afdeling I dibandingkan dengan afdeling lainnya, yaitu afdeling I (26,79%), afdeling III dan afdeling VIII (17,72%).
Data tersebut terlihat bahwa area kebun merupakan daerah rawan terjadi penyakit akibat kerja. Jenis penyakit akibat kerja yang sering terjadi adalah trauma
(18)
5
mekanik/kecelakaan kerja, seperti: terpeleset, tertusuk duri, terbentur dengan benda diam dan bergerak, terjepit mesin, kejatuhan benda, dan gigitan binatang berbisa. Hal ini menyebabkan memar, luka-luka, keseleo, bengkak, dan regang otot/urat.
Pada tahun 2011, kasus trauma mekanik yang sering terjadi adalah kejatuhan benda, seperti pelepah dan serbuk bunga sawit (74%), terpeleset (7%), tertusuk duri (6%), terjepit mesin (5%), terbentur benda diam dan bergerak (4%), gigitan binatang berbisa (4%) dan terjepit mesin (3%). Bagian tubuh yang sakit adalah mata (42%), kaki (22%), punggung dan jari tangan (13%), kepala (6%), dada dan paha (7%), pelipis (2%), leher, bahu, dan perut (3%).
Berdasarkan wawancara yang dilakukan, Pabrik Kelapa Sawit PT. Ciliandra Kecamatan Salo Kabupaten Kampar, Riau telah menerapkan program K3, yaitu pemakaian alat pelindung diri (APD), promosi K3, pelatihan K3, pemeriksaan kesehatan berkala, pelaporan kecelakaan, dan pematuhan terhadap peraturan mengenai K3. Namun, pelaksanaan program tersebut belum berjalan dengan optimal karena masih banyaknya kecelakaan kerja yang terjadi, masih adanya sarana dan prasaran K3 yang kurang optimal, penegakan disiplin yang tidak jelas, dan rambu-rambu keselamatan yang kurang baik, serta masih banyak karyawan yang tidak menggunakan alat pelindung diri (APD).
Dari survei pendahuluan yang dilakukan di area kebun, dari 10 orang karyawan, 60% tidak memakai APD, dan 30% karyawan mendapatkan pelatihan K3, serta 70% karyawan pernah menderita penyakit akibat kerja (PAK) di tempat kerja, terutama penyakit trauma mekanik, seperti: terjatuh, terpeleset, tertimpa brondolan TBS, tertusuk duri dan gigitan binatang berbisa.
(19)
6
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan penyakit akibat kerja (PAK) pada karyawan di Afdeling I kebun Kelapa Sawit PT. Ciliandra Perkasa Kecamatan Salo Kabupaten Kampar, Riau tahun 2012.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu apakah ada hubungan penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan penyakit akibat kerja (PAK) pada karyawan di Afdeling I kebun Kelapa Sawit PT. Ciliandra Perkasa Kecamatan Salo Kabupaten Kampar, Riau tahun 2012?.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1.Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan penyakit akibat kerja (PAK) pada karyawan di Afdeling I kebun Kelapa Sawit PT. Ciliandra Perkasa Kecamatan Salo Kabupaten Kampar, Riau tahun 2012.
1.3.2.Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1. Diketahuinya distribusi frekuensi penyakit akibat kerja (PAK) pada karyawan di Afdeling I kebun Kelapa Sawit PT. Ciliandra Perkasa Kecamatan Salo Kabupaten Kampar, Riau tahun 2012.
(20)
7
2. Diketahuinya distribusi frekuensi pelatihan K3 pada karyawan di Afdeling I kebun Kelapa Sawit PT. Ciliandra Perkasa Kecamatan Salo Kabupaten Kampar, Riau tahun 2012.
3. Diketahuinya distribusi frekuensi pengawasan K3 pada karyawan di Afdeling I kebun Kelapa Sawit PT. Ciliandra Perkasa Kecamatan Salo Kabupaten Kampar, Riau tahun 2012.
4. Diketahuinya distribusi frekuensi pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) pada karyawan di Afdeling I kebun Kelapa Sawit PT. Ciliandra Perkasa Kecamatan Salo Kabupaten Kampar, Riau tahun 2012.
5. Diketahuinya hubungan pelatihan K3 dengan penyakit akibat kerja (PAK) pada karyawan di Afdeling I kebun Kelapa Sawit PT. Ciliandra Perkasa Kecamatan Salo Kabupaten Kampar, Riau tahun 2012.
6. Diketahuinya hubungan pengawasan K3 dengan penyakit akibat kerja (PAK) pada karyawan di Afdeling I kebun Kelapa Sawit PT. Ciliandra Perkasa Kecamatan Salo Kabupaten Kampar, Riau tahun 2012.
7. Diketahuinya hubungan pemakaian alat pelindung diri (APD) dengan penyakit akibat kerja (PAK) pada karyawan di Afdeling I kebun Kelapa Sawit PT. Ciliandra Perkasa Kecamatan Salo Kabupaten Kampar, Riau tahun 2012.
1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1.Bagi Instansi
Sebagai masukan bagi perusahaan tentang hubungan penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja dengan penyakit akibat kerja karyawan. Masukan
(21)
8
tersebut diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan sehingga perusahaan dapat melakukan penerapan program K3 yang efektif sehingga dapat melindungi karyawan dari penyakit akibat kerja di lingkungan kerja.
1.4.2.Bagi penulis
Sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan peneliti tentang hubungan penerapan program K3 dengan penyakit akibat kerja pada karyawan di afdeling I kebun kelapa sawit PT. Ciliandra Perkasa kecamatan Salo Kabupaten Kampar Riau.
1.5. Ruang Lingkup
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah penyakit akibat kerja yang diteliti adalah hanya penyakit akibat kerja fisik/kecelakaan kerja, yang dapat diamati oleh pancaindra seperti: jatuh dari ketinggian, terjatuh di tempat yang datar, terpelesat, terpotong, terbentur dengan benda diam atau bergerak, terjepit mesin yang sedang bergerak, tertusuk, kejatuhan benda, iritasi, alergi, dan luka bakar, penyakit kulit disebabkan oleh jamur, gigitan binatang berbisa.
(22)
PEMINATAN K3 DAN KESEHATAN LINGKUNGAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS Skripsi, Juli 2012
MAIMUN SAKINAH No. BP. 0810332028
HUBUNGAN PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PENYAKIT AKIBAT KERJA PADA KARYAWAN DI AFDELING I KEBUN KELAPA SAWIT PT.CILIANDRA PERKASA KECAMATAN SALO KABUPATEN KAMPAR, RIAU TAHUN 2012
x + 66 halaman, 5 tabel, 4 diagram, 2 gambar, 10 lampiran ABSTRAK
Pelaksanaan program K3 merupakan bentuk upaya untuk melindungi karyawan dari penyakit akibat kerja. Berdasarkan survey, didapatkan 60% karyawan tidak memakai APD, 30% tidak mendapatkan pelatihan K3, dan 70% pernah mengalami/menderita penyakit akibat kerja ditempat kerja.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penerapan program K3 dengan penyakit akibat kerja pada karyawan di afdeling I kebun kelapa sawit PT.Ciliandra Perkasa Kecamatan Salo Kabupaten Kampar, Riau tahun 2012. Desain penelitian adalah cross sectional. Waktu penelitian bulan Mei-Juli 2012. Populasi adalah semua karyawan yang bekerja di afdeling I kebun kelapa sawit, berjumlah 56 orang. Teknik pengambilan sampel secara simple random sampling, jumlah sampel 50 orang. Analisis dengan Chi-Square test.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pelatihan K3 dengan PAK pada karyawan (p = 0,002, CI 95%), terdapat hubungan yang signifikan antara pengawasan K3 dengan PAK pada karyawan (p = 0,025, CI 95%), dan terdapat hubungan yang signifikan antara pemakaian APD dengan PAK pada karyawan (p = 0,0001, CI 95%).
Diharapkan karyawan mengikuti pelatihan K3 untuk menambah pengetahuan K3 dan keterampilan, serta menggunakan APD. pengawasan K3 perlu dilakukan oleh manajer dan ahli K3 perusahaan untuk memantau pelaksanaan program K3 agar karyawan terhindar dari penyakit akibat kerja.
Daftar Pustaka : 23 (2000-2011)
(23)
SPECIALIZATION OF K3 AND ENVIRONMENTAL HEALTH FACULTY OF PUBLIC HEALTH
ANDALAS UNIVERSITY
Thesis, July 2012
MAIMUN SAKINAH No. BP. 0810332028
RELATED APPLICATION OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH PROGRAM WITH OCCUPATIONAL DISEASE OF EMPLOYEES IN THE OIL PALM PLANTATION SECTION I PT.CILIANDRA PERKASA SALO SUB DISTRICT KAMPAR, RIAU YEAR 2012
x + 66 pages, 5 tables, 4 charts, 2 images, 10 appendix. ABSTRACT
Application of K3 program is the way to protect the employee from occupational disease. Based on the survey, found 60% of employees not wearing PPE, 30% did not receive K3 training, and 70% had suffered from occupational diseases in the workplace.
The purpose of this study was to determine the relationship between the application K3 program with occupational diseases in section I of employees in the oil palm plantation PT.Ciliandra Perkasa Subdistrict Salo District Kampar regency, Riau in 2012. The study design was cross sectional. Month study period from May-July 2012. The population was all employees who work in section I of palm oil plantations, totaling 56 people. The sampling technique is simple random sampling, totaling 50 people. The Analysis use the Chi-Square test.
The results showed a significant relationship between the K3 training with PAK (p = 0.002, CI 95%), there is a significant relationship between K3 supervisory employees with PAK (p = 0.025, CI 95%), and there is a significant relationship between using the PPE with PAK (p = 0.0001, CI 95%).
The employee is expected to increase knowledge and skills by K3 training, as well as the use of PPE. K3 supervision needs to be done by managers and experts to monitor implementation of the company to prevent employees from occupational diseases.
Bibliography : 23 (2001-2011)
(1)
mekanik/kecelakaan kerja, seperti: terpeleset, tertusuk duri, terbentur dengan benda diam dan bergerak, terjepit mesin, kejatuhan benda, dan gigitan binatang berbisa. Hal ini menyebabkan memar, luka-luka, keseleo, bengkak, dan regang otot/urat.
Pada tahun 2011, kasus trauma mekanik yang sering terjadi adalah kejatuhan benda, seperti pelepah dan serbuk bunga sawit (74%), terpeleset (7%), tertusuk duri (6%), terjepit mesin (5%), terbentur benda diam dan bergerak (4%), gigitan binatang berbisa (4%) dan terjepit mesin (3%). Bagian tubuh yang sakit adalah mata (42%), kaki (22%), punggung dan jari tangan (13%), kepala (6%), dada dan paha (7%), pelipis (2%), leher, bahu, dan perut (3%).
Berdasarkan wawancara yang dilakukan, Pabrik Kelapa Sawit PT. Ciliandra Kecamatan Salo Kabupaten Kampar, Riau telah menerapkan program K3, yaitu pemakaian alat pelindung diri (APD), promosi K3, pelatihan K3, pemeriksaan kesehatan berkala, pelaporan kecelakaan, dan pematuhan terhadap peraturan mengenai K3. Namun, pelaksanaan program tersebut belum berjalan dengan optimal karena masih banyaknya kecelakaan kerja yang terjadi, masih adanya sarana dan prasaran K3 yang kurang optimal, penegakan disiplin yang tidak jelas, dan rambu-rambu keselamatan yang kurang baik, serta masih banyak karyawan yang tidak menggunakan alat pelindung diri (APD).
Dari survei pendahuluan yang dilakukan di area kebun, dari 10 orang karyawan, 60% tidak memakai APD, dan 30% karyawan mendapatkan pelatihan K3, serta 70% karyawan pernah menderita penyakit akibat kerja (PAK) di tempat kerja, terutama penyakit trauma mekanik, seperti: terjatuh, terpeleset, tertimpa brondolan TBS, tertusuk duri dan gigitan binatang berbisa.
(2)
6
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan penyakit akibat kerja (PAK) pada karyawan di Afdeling I kebun Kelapa Sawit PT. Ciliandra Perkasa Kecamatan Salo Kabupaten Kampar, Riau tahun 2012.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu apakah ada hubungan penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan penyakit akibat kerja (PAK) pada karyawan di Afdeling I kebun Kelapa Sawit PT. Ciliandra Perkasa Kecamatan Salo Kabupaten Kampar, Riau tahun 2012?.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1.Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan penyakit akibat kerja (PAK) pada karyawan di Afdeling I kebun Kelapa Sawit PT. Ciliandra Perkasa Kecamatan Salo Kabupaten Kampar, Riau tahun 2012.
1.3.2.Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1. Diketahuinya distribusi frekuensi penyakit akibat kerja (PAK) pada karyawan di Afdeling I kebun Kelapa Sawit PT. Ciliandra Perkasa Kecamatan Salo Kabupaten Kampar, Riau tahun 2012.
(3)
2. Diketahuinya distribusi frekuensi pelatihan K3 pada karyawan di Afdeling I kebun Kelapa Sawit PT. Ciliandra Perkasa Kecamatan Salo Kabupaten Kampar, Riau tahun 2012.
3. Diketahuinya distribusi frekuensi pengawasan K3 pada karyawan di Afdeling I kebun Kelapa Sawit PT. Ciliandra Perkasa Kecamatan Salo Kabupaten Kampar, Riau tahun 2012.
4. Diketahuinya distribusi frekuensi pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) pada karyawan di Afdeling I kebun Kelapa Sawit PT. Ciliandra Perkasa Kecamatan Salo Kabupaten Kampar, Riau tahun 2012.
5. Diketahuinya hubungan pelatihan K3 dengan penyakit akibat kerja (PAK) pada karyawan di Afdeling I kebun Kelapa Sawit PT. Ciliandra Perkasa Kecamatan Salo Kabupaten Kampar, Riau tahun 2012.
6. Diketahuinya hubungan pengawasan K3 dengan penyakit akibat kerja (PAK) pada karyawan di Afdeling I kebun Kelapa Sawit PT. Ciliandra Perkasa Kecamatan Salo Kabupaten Kampar, Riau tahun 2012.
7. Diketahuinya hubungan pemakaian alat pelindung diri (APD) dengan penyakit akibat kerja (PAK) pada karyawan di Afdeling I kebun Kelapa Sawit PT. Ciliandra Perkasa Kecamatan Salo Kabupaten Kampar, Riau tahun 2012.
1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1.Bagi Instansi
Sebagai masukan bagi perusahaan tentang hubungan penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja dengan penyakit akibat kerja karyawan. Masukan
(4)
8
tersebut diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan sehingga perusahaan dapat melakukan penerapan program K3 yang efektif sehingga dapat melindungi karyawan dari penyakit akibat kerja di lingkungan kerja.
1.4.2.Bagi penulis
Sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan peneliti tentang hubungan penerapan program K3 dengan penyakit akibat kerja pada karyawan di afdeling I kebun kelapa sawit PT. Ciliandra Perkasa kecamatan Salo Kabupaten Kampar Riau.
1.5. Ruang Lingkup
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah penyakit akibat kerja yang diteliti adalah hanya penyakit akibat kerja fisik/kecelakaan kerja, yang dapat diamati oleh pancaindra seperti: jatuh dari ketinggian, terjatuh di tempat yang datar, terpelesat, terpotong, terbentur dengan benda diam atau bergerak, terjepit mesin yang sedang bergerak, tertusuk, kejatuhan benda, iritasi, alergi, dan luka bakar, penyakit kulit disebabkan oleh jamur, gigitan binatang berbisa.
(5)
Skripsi, Juli 2012
MAIMUN SAKINAH No. BP. 0810332028
HUBUNGAN PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA DENGAN PENYAKIT AKIBAT KERJA PADA KARYAWAN DI AFDELING I KEBUN KELAPA SAWIT PT.CILIANDRA PERKASA KECAMATAN SALO KABUPATEN KAMPAR, RIAU TAHUN 2012
x + 66 halaman, 5 tabel, 4 diagram, 2 gambar, 10 lampiran ABSTRAK
Pelaksanaan program K3 merupakan bentuk upaya untuk melindungi karyawan dari penyakit akibat kerja. Berdasarkan survey, didapatkan 60% karyawan tidak memakai APD, 30% tidak mendapatkan pelatihan K3, dan 70% pernah mengalami/menderita penyakit akibat kerja ditempat kerja.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penerapan program K3 dengan penyakit akibat kerja pada karyawan di afdeling I kebun kelapa sawit PT.Ciliandra Perkasa Kecamatan Salo Kabupaten Kampar, Riau tahun 2012. Desain penelitian adalah cross sectional. Waktu penelitian bulan Mei-Juli 2012. Populasi adalah semua karyawan yang bekerja di afdeling I kebun kelapa sawit, berjumlah 56 orang. Teknik pengambilan
sampel secara simple random sampling, jumlah sampel 50 orang. Analisis dengan
Chi-Square test.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pelatihan K3 dengan PAK pada karyawan (p = 0,002, CI 95%), terdapat hubungan yang signifikan antara pengawasan K3 dengan PAK pada karyawan (p = 0,025, CI 95%), dan terdapat hubungan yang signifikan antara pemakaian APD dengan PAK pada karyawan (p = 0,0001, CI 95%).
Diharapkan karyawan mengikuti pelatihan K3 untuk menambah pengetahuan K3 dan keterampilan, serta menggunakan APD. pengawasan K3 perlu dilakukan oleh manajer dan ahli K3 perusahaan untuk memantau pelaksanaan program K3 agar karyawan terhindar dari penyakit akibat kerja.
Daftar Pustaka : 23 (2000-2011)
(6)
SPECIALIZATION OF K3 AND ENVIRONMENTAL HEALTH FACULTY OF PUBLIC HEALTH
ANDALAS UNIVERSITY
Thesis, July 2012
MAIMUN SAKINAH No. BP. 0810332028
RELATED APPLICATION OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH PROGRAM WITH OCCUPATIONAL DISEASE OF EMPLOYEES IN THE OIL PALM PLANTATION SECTION I PT.CILIANDRA PERKASA SALO SUB DISTRICT KAMPAR, RIAU YEAR 2012
x + 66 pages, 5 tables, 4 charts, 2 images, 10 appendix. ABSTRACT
Application of K3 program is the way to protect the employee from occupational disease. Based on the survey, found 60% of employees not wearing PPE, 30% did not receive K3 training, and 70% had suffered from occupational diseases in the workplace.
The purpose of this study was to determine the relationship between the application K3 program with occupational diseases in section I of employees in the oil palm plantation PT.Ciliandra Perkasa Subdistrict Salo District Kampar regency, Riau in 2012. The study design was cross sectional. Month study period from May-July 2012. The population was all employees who work in section I of palm oil plantations, totaling 56 people. The sampling technique is simple random sampling, totaling 50 people. The Analysis use the Chi-Square test.
The results showed a significant relationship between the K3 training with PAK (p = 0.002, CI 95%), there is a significant relationship between K3 supervisory employees with PAK (p = 0.025, CI 95%), and there is a significant relationship between using the PPE with PAK (p = 0.0001, CI 95%).
The employee is expected to increase knowledge and skills by K3 training, as well as the use of PPE. K3 supervision needs to be done by managers and experts to monitor implementation of the company to prevent employees from occupational diseases.
Bibliography : 23 (2001-2011)