Jilid-02-Depernas 24-Bab-17

B A B 1 7 . L A N D A S A N D A N P E R S I A PA N P E M B A N G U N A N
S E R TA S J A R AT ² M I N I M U M M E M B A N G U N
§ 189. D i b a w a h i n i d i u r a i k a n b e b e r a p a p i k i r a n j a n g d a p a t d i p e r gunakan sebagailandasan pembangunan semesta
Undang2 Dasar 1945.
Undang² Dasar 1945 merupakan landasan pokok bagi pemba ngunan. Dengan berlakunja kembali U.U.D. 1945, maka kesta bilan Pemerintah lebih besar daripada jang dapat diberikan oleh
undang² Dasar 1950.
Pemerintah mempunjai djaminan dapat bekerdja untuk waktu.
jang lebih lama setjara tidak ter-putus 2, suatu sjarat jang mutlak
bagi setiap pembangunan.
b. Demokrasi terpimpin.
Dengan demokrasi terpimpin lenjaplah demokrasi liberal.
Dalam waktu jang lampau telah tjukup terbukti, bahwa banjak
potensi masjarak at dipergunakan untuk perselisihan paham jang
melambatkan, malahan menghentikan pembangunan.
Golongan jang mau madju ditarik mundur oleh golongan lain
K i t a bergerak ke-kiri dan ke-kanan dan tidak kedepan, karena
perbuatan demikian diizinkan oleh demokrasi liberal.
Dengan demokrasi terpimpin seluruh potensi dimasukkan dalam
satu djalan jang tidak mempunjai djalan simpang ke-kiri atau
ke- kanan, sehingga potensi harus digerakkan kedepan. Mundur
kebelakang tidak mungkin sebab dari belakang telah didorong

oleh Amanat Penderitaan Rakjat.
c. Ekonomi terpimpin.
Dengan ekonomi terpimpin paham kapitalisme, freefight libe ralisme dapat dilenjapkan.
Ekonomi terpimpin mengiringi pemusatan tenaga, pemusatan
produksi dan pemusatan investasi.
Dengan ekonomi terpimpin kepentingan perseorangan atau golongan tidak mungkin mengalahkan kepentingan umum.
Dengan ekonomi terpimpin akan pasti lebih tjepat kita mem bangun, lebih rendah biaja pembangunan, dan hasil pembangunan dapat lebih tjepat merata dinikmati oleh seluruh masjarakat.
Penjelewengan² dibidang ekonomi akan lebih mudah kita tjegah.
d. Sifat kepribadian bangsa Indonesia (gotong-rojong).
Dengan pengembalian kepada kepribadian kita jang amat kuat
jang telah terbukti dapat mengatasi udjian waktu dan jang masih subur hidup dikalangan kebanjakan masjarakat kita di-desa²
dapatlah dihidupkan kembali sifat gotong-rojong bangsa kita.
Sifat asli bangsa kita ini adalah landasan baik untuk memba ngun setjara luas di-desa² tempat pembangunan industri sandang-pangan kita.
Sifat ini harus kita pupuk dengan se-baik 2nja, supaja pembangunan tjepat berdjalan dan target² lebih tjepat ditjapai.
Dalam iklim ini maka pengerahan tenaga rakjat merupakan
potensi, jang sangat besar bagi pembangunan kita.
e. Keamanan.
a.

315


f.

Faktor keamanan dapat menghambat pembangunan tidak sadja
karena gerak rakjat terbatas dalam daerah jaug tidak aman,
tetapi djuga karena sebagian modal jang dapat dipakai untuk
pembangunan hilang karena dipergunakan untuk memelihara
keamanan. Keadaan sekarang menundjukkan bahwa kita sudah
melampaui titik puntjak kegiatan gangguan keamanan. Makin
lekas soal keamanan ini diselesaikan, makin banjak modal dan
tenaga dapat dikerahkan untuk pembangunan.
Penghentian inflasi.
Pembangunan tidak mungkin didjalankan dengan inflasi jang
t erus- m enerus berl aku. Gedj al a j ang buruk i ni harus d i h e n t i k a n
dengan segera dan tjara jang tidak tanggung 2.

§ 190. Persiapan Pembanugunan
Untuk melaksanakan pembangunan jang dikehendaki, maka
mendjadi keharusan untuk mengadakan perobahan struktur disemua
l apangan hi dup bangsa Indonesi a setj ara radi kal sam pai ke- a k a r 2 n j a .

§ 191. Sesuatu penghambat utama dari pembangunan kita ialah
simpang-siurnja pikiran dan beraneka tjita² golongan penduduk di negara kita.
Banjak sekali potensi bangsa dan negara kita terbuang untuk
pembitjaraan² dan waktu untuk bekerdja mendjadi sangat kurang,
sedangkan waktu jang sangat kurang itu tidak pula dipergunakan
dengan se-baik2nja.
Perobahan tersebut harus didjalankan dengan mengetahui
sungguh² keadaan sekarang dan gambaran jang ingin ditjapai, se hingga djelas bagi kita masa peralihan jang harus dilintasi. Di
bawah ini diuraikan ber-turut² persiapan jang perlu diadakan dalam
lapangan :
I) mental
II) masjarakat
III) pemerintahan
IV)
ekonomi.
§ 192. Mental
Untuk lantjarnja pelaksanaan pembangunan semesta maka se luruh masjarakat Indonesia harus mengadakan perobahan mental
setjara radikal lebih dahulu. Tjara berfikir liberal dan kolonial
harus diganti dengan tjara berfikir atas dasar gotong-rojong dan
demokrasi terpimpin. Hanja dengan perubahan mental sebagai di uraikan diatas barulah dapat diwudjudkan masjarakat adil dan

makmur berdasarkan Pantja Sila. Mentalitet dahulu dengan segala
gedjala2 jang merugikan bangsa dan menghambat pembangunan
harus segera diachiri dan diganti dengan sifat 2 jang semendjak
dahulu telah dimiliki oleh bangsa Indonesia. Seluruh masjarakat
harus dididik dalam tjara berpikir demikian sehingga alam pikiran
baru ini mendjadi penggerak tindakannja.
Dasar² jang mendjadi landasan berpikir haruslah :
1. Dasar2 Pantja Sila.
316

2. Semangat gotong-rojong.
3. Asas demokrasi terpimpin.
4. Ekonomi terpimpin.
5. Disiplin nasional.
6. Kerelaan berkorban dan hidup hemat.
7. Mendahulukan kewadjiban daripada hak.
8. Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.
9. Pembangunan hanja dapat ditjapai dengan kerdja keras.
10. Bersahadja dan mengutamakan kedjudjuran.
11 . P a n d a i m e n g h a r g a i w a k t u .

1 2 . S u s i l a d a n b u d i l u h u r.
13. Berpikir rasionil dan ekonomis.
14. Djiwa pelopor dan kreatip (swadaja).
Seluruh kegiatan pendidikan dan alat komunikasi massa (po-tensi
Departemen Pendidikan Pengadjaran dan Kebudajaan, Depar femen
Penerangan, Departemen Dalam Negeri dan Otonomi Daerah,
D e p a r t e m e n P e n g e r a h a n Te n a g a R a k j a t ) h a r u s d i k e r a h k a n s e t j a r a
teratur dan terus-menerus dalam usaha mentjapai perobahan itu.
Sifat² asli-lama jang baik harus kita gali dan hidupkan kembali.
Tjara baru masjarakat berfikir akan merupakan daja penggerak
jang hebat bagi pembangunan.
Dengan memusatkan usaha ini di-sekolah 2 tidak sadja terdjangkau oleh kita ± 10% dari penduduk .(9 djuta), tetapi jang lebih
penting lagi ialah bahwa generasi baru kita telah terdidik dalam
djalan pikiran jang diperlukan. Generasi baru kita jang masih hidup
dalam iklim persekolahan lebih mudah menerima perobahan mental
i n i . Te m p a t u s a h a k e d u a , i a l a h d e s a . D e n g a n m e n g e r d j a k a n p e r o b a h an mental ini dikalangan masjarakat desa, maka kita mentjapai
bagian terbesar dari masjarakat kita. Masjarakat desa ini telah
m e n u n d j u k k a n d i n a m i k a d a n k e s e t i a a n d i z a m a n r e v o l u s i . Te m p a t
usaha ketiga ialah perusahaan² besar (industri, perkebunan, per hubungan).
Usaha intensip dan teratur serta terus menerus diantara ketiga

golongan diatas akan pasti memberi hasil, djika petugas 2 dalam
lapangan pendidikan dan komunikasi massa dapat didjiwai lebih
dulu dengan sifat² diatas. Semua petugas diatas harus mendahulukan pekerdjaan luar daripada tinggal dikantor menghadapi medja .
§ 193. Masjarakat
Sebelum kemerdekaan maka masjarakat Indonesia dalam semua
lapisan dan sektornja dikuasai oleh dua pengaruh besar jaitu :
a. feodalisme.
b. kolonialisme.
Kedua pengaruh tersebut saling bantu-membantu menghisap
tenaga dan kekajaan rakjat untuk kepentingan mereka sendiri. Penghisapan itu mengakibatkan bahwa keinginan rakjat untuk memperbaiki tingkatan hidupnja lenjap seluruhnja. Nilai 2 jang berlaku
pada waktu itu didasarkan pada previlege² kedua golongan tersebut.
Golongan Belanda, golongan asing lain dan golongan Indonesia ningrat menambah beban rakjat. Diskriminasi disemua lapangan dipe lihara dengan baik oleh kaum atasa n.
317

Rasa tanggung djawab rakjat terhadap negaranja berkurang
dan malahan hilang, karena mereka tidak merasakan berkepentingan atas kemadjuan negara, jang tidak memberi harapan apapun
pada mereka untuk masa depan. Rasa kebanggaan bernegara dengan
segala aspek2nja telah hilang sama sekali. Rasa bentji dan menentang pemerintah kolonial kaum feodal, sikap demikian itu makin
meluas dan mendalam.
Sesudah tertjapainja kemerdekaan, maka struktur masjarakat

berobah mendjadi masjarakat jang penuh dinamika dalam segala
lapangan hidup dengan segala ekses² dari suatu proses jang sedang
bergolak. Ekses 2 tersebut harus setjepat mungkin dihilangkan dan
potensi jang sehat dipergunakan dengan bidjaksana untuk m e n g e m balikan sifat masjarakat jang asli dalam alam merdeka. Dalam
menentukan kebidjaksanaan itu perlu diperhatikan unsur² jang berikut :
a. masjarakat berdasarkan Pantja Sila,
b. masjarakat demokrasi jang bermusjawarah sebelum mengambil
sesuatu tindakan,
c. m a s j a r a k a t j a n g b e r d a s a r k a n k e k e l u a r g a a n . d a n g o t o n g - r o j o n g
dalam melakukan sesuatu pekerdjaan,
d. masjarakat jang merasa bertanggung djawab atas keselamatan.
negara dan umum,
e. masjarakat jang dengan kesadaran mau memeras keringat ka rena merasa bertanggung djawab dan bangga atas keselamatan
dan kemadjuan negaranja,
f. masjarakat jang memerlukan kepentingan rakjat dan bukan
kepentingan sesuatu golongan ketjil, walaupun golongan ketjil
itu bersifat nasional.
g. masjarakat jang tidak mendiauhkan diri dari Pemerintah, tetapi
menghargai dan membantu Pemerintah sebagai Pemerintahnja
sendiri.

§ 194. Pemerintah
Amanat penderitaan rakjat hanja dapat ditjiptakan oleh sesuatu
pemerintahan jang stabil, kuat dan berwibawa sebagai pemimpin
dari segala karya dan daja tjipta seluruh rakjat.
Didjaman pendjadjahan pemerintahan kolonial diatur sedemi kian rupa, sehingga dapat mengabdi dengan se-baik 2nja pada kepentingan kaum pendjadjah dan kaum feodal dan tuan-tanah.
Pemerintah melindungi dengan sekuat tenaga keuntungan go longan pendjadjah. Kepentingan rakjat tidak mendjadi pertimbang an.
Tu g a s d a n st r u k t u r P em e r i n t a h n a s i o n a l a d a l a h l a i n . D j i w a
nasional, dan Pemerintah adalah sjarat mutlak bagi berhasilnja pem bangunan, lebih² karena menurut Undang 2 1945, Pemerintah menduduki tempat jang penting sekali dalam ipelaksanaan kegiatan²
ekonomi jang mempengaruhi kehidupan rakjat.
Pemerintah Nasional harus mendjalankan kegiatan 2nja dengan
berpokok pada pikiran2 dibawah ini:
a. Pemerintah nasional hanja berpedoman pada pengabdian kepada
kepentingan rakjat.
318

b. Pemerintah nasional mengandjurkan dan memberi tempat jang
luas kepada inisiatif rakjat jang sanggup dan mau menjumbangkan tenaganja guna perbaikan masjarakat dan negara.
c. Pemerintah nasional ingin bertindak tjepat karena insjaf akan
k e t i n g g a l a n j a n g h a r u s d i k e d j a r.
d. Pemerintah nasional sebanjak mungkin menanam uang dalam

kegiatan² pembangunan dan tidak dalam administrasi.
e. Pemerintah nasional berani bertindak terhadap kekuasaan imperialisme dan feodalisme.
f. Pemerintah nasional berdjalan djudjur dan hemat karena di dorong oleh perasaan tanggung.djawab untuk segera memper baiki
tingkatan penghidupan rakjat.
g. Pemerintah nasional memelihara hubungan baik dengan semua
bangsa2 didunia ini.
h. Pemerintah nasional ikut berusaha setjara positip mengachiri
penindasan dan penghisapan diseluruh dunia.
i. Pemerintah nasional ikut memberi sumbangan kepada kebahagiaan seluruh manusia.
§ 195. Jang per tama2 perlu ditjiptakan ialah perobahan mental
pegawai negeri. Setiap pedjabat harus menginsjafi, bahwa dalam
Pemerintahan ia adalah pengabdi kepada masjarakat (civilservant).
Sika-p kolonial jang menganggap bahwa rakjat itu untuk Pemerintah
telah mengakibatkan kelambatan perputaran roda Pemerintahan.
Sikap tersebut telah menjebabkan penjalah-gunaan kekuasaan
dihampir semua bidang pemerintahan. Meladeni masjarakat diartikan sebagai suatu kebaikan petugas, tidak sebagai sesuatu hal jang
mendjadi kewadjiban. Karena lambatnja meladeni masjarakat, maka
banjak projek pembangunan kandas, mendjadi banjak initiatip rakjat gagal dan iklim membangun sangat dingin. Oleh karena itu usaha
merobah sikap djiwa petugas Pemerintah adalah suatu tin dakan jang
mutlak, jang harus segera dikerdjakan setjara tegas.

Dalam dunia kepegawaian ini perlu diberi perhatian chusus
kepada tenaga pimpinan. Mereka ini harus diberi djaminan agar
dapat bertindak tegas untuk mentjapai hasil jang baik dalam la p a n g a n pekerdjaannja. Pimpinan jang bekerdja supaja populer akan
merugikan negara dikemudian hari.
Pendidikan dan seleksi tenaga pimpinan ini harus mendapat
perhatian utama.
§ 196. Pada tingkatan Pemerintah Pusat harus diatur kembali setjara rasionil penggolongan departemen 2, sehingga masing² merupakan kebulatan sedangkan batas2 tugas harus ditegaskan untuk meng h i n d a r k a n u s a h a k e m b a r.
Formasi tiap bagian harus ditindjau kembali. Peninggian mutu dan
hasil bekerdja harus diusahakan dengan sekuat tenaga.
Wa k t u b e k e r d j a h a r u s d i p e r g u n a k a n s e - p e n u h 2 n j a u n t u k b e k e r dja.
§ 197. Salah satu penghambat jang besar untuk pembangunan sam pai
kini ialah soal autonomi. Luas kekuasaan autonomi dan appa319

ratur daerah autonomi harus disesuaikan dengan perkembangan dan
kemampuan daerah.
Keseragaman baik dalam kekuasaan maupun dalam apparatur
untuk semua daerah akan merugikan daerah dan negara. Proses
pertumbuhan menentukan kedua faktor diatas. Pertimbangan politis
dj anganl ah m engal ahkan pert i m bangan rasi onil dan ekonom i s d a l a m
pengaturan perkembangan autonomi ini, lebih² karena sudah d i t e n t u k a n d a l a m U n d a n g ² D a s a r b a h w a d a e r a h ² a k a n di b e r i a u t o n o m i s e luas²nja.

Sesudah empat belas tahun merdeka keuangan daerah autonom
belum djuga terurus dengan baik. Daerah² menganggap dirinja di kekang, sering merasakan dianak-tirikan, sedangkan pusat dihadap k a n p a d a su a s a n a ² j a n g p a h i t j a n g n i e n g a k i b a t k a n b a n j a k k e t e g a n g a n . H a l i n i p u n di s e b a b k a n k a r e n a k i t a t e r i k a t p a d a pi k i r a n 2
k o l o n i a l . D a l a m h a l i n i p e r l u di t e m p u h d j a l a n j a n g s i n g k a t d a n s e d e r h a n a . S u m b e r k e u a n g a n u nt u k p u s a t d a n d a e r a h h e n d a k n j a d i tentukan dengan sederhana. Pusat misalnja menerima padjak pen dapatan dan iuran jang tertentu dan daerah menerima iuran kekajaan dan iuran² lain.
D i l u a r k e d u a f a k t o r i n i d i t e t a p k a r i su a t u f o r m u l e s u b s i d i j a n g
flexible untuk membantu daerah jang kurang mampu. Dengan adan j a s u m b e r 2 s e n d i r i , s u b s i di d a n k e m u n g k i n a n m e n d a p a t k r e d i t , d a patlah diharapkan, bahwa pembangunan oleh daerah akan memegang
peranan jang sangat penting.
§ 1 9 8 . P e r h a t i a n k e p a d a d e s a h a r u s s e g e r a d i p e r b e s a r. D e s a h a r u s
diberi tenaga2 ahli dalam lapangan koperasi, pertanian dan per industrian, kesehatan dan pendidikan. Mereka ini tidak perlu ber kantor sendiri, tjukuplah ditempatkan dikantor Kepala Desa. S u m b e r ²
keuangan harns pul a di beri kan kepada desa agar dapat m e n d j a l a n kan proj ek 2 ket j i l j ang l angsung m em pengaruhi kehi dupan desa s e pert i : sekol ah, pol i kli ni k, koperasi , kebun bi bi t , pengai ran dan s e bagainja.
§ 199. Dal am . pem bagi an tugas harusl ah di usahakan agar P em eri nt ah P usat dapat m em i m pi n, m erent j anakan dan m engawasi dan P e m eri nt ah Daerah dapat m el aksanakan dengan t j epat dengan segal a
keberani an dan t anggung dj awab .
§ 200. Perekonomian
Struktur perekonomian dizaman jang lampau mendjadikan In donesia landasan jang kuat dan luas untuk mentjari keuntungan
se-banjak2nja bagi kaum pendjadjah dengan teman²nja. Keadaan
t ersebut m engaki bat kan bahwa ekonom i Indonesi a m erupakan e k o nomi ekspor bahan dan ekonomi impor hasil² industri luar negeri.
Bahan² untuk keperluan hidup se-hari² tidak diindahkan karena
tidak merupakan kepentingan kaum pendjadjah. Demikian djuga
perawatan kesehatan dan pendidikan tidak diperhatikan, djangan
lagi djaminan2 sosial.
Industri dan teknologi jang sudah ternjata dalam sedjarah
negara2 didunia ini mendjadi djalan jang unggul dan tjepat untuk
320

memperbaiki tingkatan hidup sesuatu bangsa tidak diperkembang
kan sama sekali. Industri jang dapat menambah perluasan pekerdj aan dan m enam bah hasil produksi set j ara besar 2 an t i dak m e n d a p a t
perhatian. Ekonomi Indonesia tetap dipertahankan sebagai suatu
ekonomi agraris.
§ 201. Kesan lain jang dapat diperoleh dari ekonomi kolonial In donesia ialah sebagai digambarkan dibawah ini.
Salah satu segi dari ekonomi kolonial ialah bahwa ia berat se belah. Sesuatu segi diperkembangkan dengan hebat jaitu perke bunan jang menghasilkan bahan² untuk pasaran dunia.
Segi2 lain ekonomi kita tidak diperhatikan atau diperkembang kan, sehingga ekonomi kita tidak sadja amat pintjang, tetapi djuga
s a n g a t t e r g a n t u n g k e p a d a d u n i a l u a r.
§ 202. Djalan jang harus kita tempuh ialah mentjiptakan ekonomi
jang sedjauh mungkin dapat menjandarkan perkembangannja pada
sumber dan potensi dalam negeri (independent economy). Keadaan
ekonomi jang demikian tidak akan mungkin ditjapai oleh sesuatu
negara hingga 100%, karena tidak semua bahan jang diperlukan
ol eh sesuat u negara dapat di perol eh dal am negara i t u sendi ri . L e t a k
geografi s dan st rukt ur geol ogi s set i ap negara m enent ukan b a n j a k n j a .
sumber jang ada dan hal ini menentukan tingkatan berdiri sendiri
(independency) dari ekonomi negara itu.
§ 203. Indonesia dalam tindjauan ini mempunjai banjak sekali
sum ber² j ang dapat m em buat ekonomi Indonesi a m endj adi sat u e k o nomi jang sedjauh mungkin dapat berdiri sendiri dan dalam
sedikit sadja tergantung pada negara lain.
P erkem bangan ekonom i di at as akan dj uga m em bant u p e n j e l e n g garaan politik pertahanan kita dengan baik.
§ 204. S t rukt ur ekonom i di at as harus di robah dengan radi kal . G a m baran macro-ekonomi Indonesia untuk masa depan adalah sebagai
berikut :
a.

b.
c.

Segala kegiatan produksi (pertanian dan perindustrian) baik jang diusahakan oleh Pemerintah maupun Swasta harus ditudjukan kepada pengabdian pada tjita² untuk memenuhi ke pentingan rakjat, terutama kebutuhan hidup pokok agar setiap
warga negara dapat hi dup l aj ak sebagai m anusi a j ang m e r d e k a .
P oli t i k sel fsupport i ng di l apangan bahan kebut uhan hi dup p o k o k ,
harus mendjamin tudjuan dari seluruh kegiatan produksi.
Seluruh kegiatan distribusi diatur sedemikian rupa, sehingga
barang keperluan hidup se-hari² sainpai dengan tjepat dan mer a t a s e r t a m u r a h di t a n g a n r a k j a t m el a l u i u s a h a k o p e r a s i r a k j a t .
Segala kegiatan pertanian dan industri dibawa pada suatu tingkatan, sehingga ekspor Indonesia meningkat pada ekspor b a r a n g ²
djadi jang berarti menambah kesempatan bekerdja bagi rakjat
Indonesia dan menambah keuntungan bagi negara.
321

d. Segala kegiatan impor ditudjukan pada barang² jang dapat me nambah produksi dalam negeri, sehingga kesempatan bekerdja
bertambah, impor berkurang dan tertjapai penghematan devisen.
e. Kegiatan produksi dan impor perlu disinchronisir dengan baik
dan bidjaksana untuk mempersingkat waktu jang dibutuhkan untuk
menaikkan tingkatan hidup rakjat.
f. Negara harus segera memulai dengan pembangunan industri
b e r a t d a n i n d u s t r i k i m i a d a s a r.
Dengan tidak adanja industri berat dan industri kimia, maka
sebutan selfsupporting merupakan sembojan jang tidak mungkin
d i r e a l i s i r, k a r e n a a c h i r n j a p r o d u k s i d a n p e n g a n g k u t a n a k a n t e r gantung pada sumber2 diluar negeri.
Mengikuti garis naik kebutuhan hidup daripada penduduk jang
setiap tahun bertambah dengan 2,3% hanja mungkin, djika bangsa
Indonesia sudah memechanisir alat produksi.
§ 205. Pelaksanaan kegiatan ekonomi dalam struktur Undang² Da
sar 1945 dengan demokrasi terpimpin dan ekonomi terpimpin akan
beralih untuk sebagian besar pada lingkungan kegiatan Negara de ngan ketentuan, bahwa pihak partikelir jang progressip akan di beri tempat jang lajak.
Dalam pelaksanaan tugas ekonomi berlaku pokok 2 pikiran jang
berikut :
a. Negara menguasai bidang2 ekonomi jang menguasai hidup rakjat.
b. Produksi, pengangkutan dan distribusi bahan penting diseleng garakan oleh Negara, atau se-kurang 2nja dikuasai oleh Negara.
c. Kepada Pemerintah Daerah diandjurkan untuk bergerak dalam
lapangan diatas.
d. Diandjurkan agar koperasi bergerak disegala lapangan terutama
pada permulaan disektor distribusi.
e. Pihak partikelir diberi tempat jang lajak dalam sektor pro-duksi
pengangkutan dan distribusi.
§ 206. Dalam hubungan struktur perekonomian harus pula kita me minta perhatian akan keharusan adanja aparat perkreditan dipusat
dan didaerah, istimewa untuk kepentingan pembangunan. Dengan
adanja perkreditan, maka kepertjajaan kepada pembangunan ber t a m b a h b e s a r, k a r e n a u a n g t e l a h t e r s e d i a ,
§ 207. Sebelum pembangunan dimulai perlu sekali diadakan
tindakan² persiapan. Depernas akan mengambil inisiatip untuk mengadakan inventarisasi tenaga dan alat 2 besar kita, sehingga pada
ketika kita tiba pada perintjian dan pelaksanaan rentjana, telah
dapat diketahui apa jang kita miliki .
§ 208. Salah satu warisan dari ekonomi liberal dizaman jang lam pau ialah adanja beraneka djenis alat dan berbagai djenis procedure
jang dipergunakan dinegara kita. Hal ini didjumpai dalam lapangan
administrasi, lapangan pengangkutan, lapangan industri, lapangan
322

perumahan dan sebagainja. Keadaan demikian sangat mahal dan
amat menjulitkan kita dalam penjelenggaraan pembelian, dalam la pangan pemeliharaan dan penjediaan tenaga. Keadaan diatas perlu
segera diperbaiki karena sangat merugikan negara.
Produksi kita sering terganggu karena alat² tidak dapat diganti,
sedangkan pembuatan alat 2 kita didalam negeri belum mungkin.
§ 209. Depernas akan mengambil inisiatip menjusun suatu rentjana
normalisasi dan standardisasi untuk bidang 2 penting.
Rentjana tersebut akan disampaikan kepada Pemerintah setjepat
mungkin untuk dipertimbangkan pelaksanaannja dengan segera.
Sebagai instansi pembantu rentjana normalisasi dan standardisasi jang mendjadi tugas dewan normalisasi ini perlu diadakan suatu
instansi penjelidik alat2 agar terdjamin kegunaan alat jang lebih
lama dan dapat diatur industri pembantu penjediaan spare-parts.
§ 210. Sjarat2 minimum untuk membangun
Agar ada djaminan, bahwa pembangunan jang dilaksanakan
mentjapai tudjuan maka harus didjamin dahulu adanja beberapa
sjarat2 minimum. Hanja dalam iklim sjarat² minimum tersebut baru lah dapat diharapkan terselenggaranja pembangunan itu.
Diantara sjarat² itu jang utama ialah :
a. Minimum keamanan jang mendjamin tata-tertib kehidupan negara dan keamanan diri dan harta sendiri.
b. Minimum stabilitet dalam kehidupan ekonomi negara terutama
d a l a m l a p a n g a n k e u a n g a n . Te n d e n s i n f l a s i j a n g h e b a t h a r u s
dihindarkan atau dihentikan.
c. Minimum pengetahuan tentang potensi² masjarakat jang sangat
penting untuk djenis usaha, titik permulaan usaha, tempat usaha, luas usaha dan tudjuan usaha.
Jang sangat dibutuhkan ialah,keterangan 2 mengenai:
produksi, perdagang an, harga, keuangan negara, pendapatan.
Statistik jang se-lengkap²nja haruslah disediakan.
d. Minimum pengetahuan tentang penduduk.
Karena penduduk jang mendjadi objek dan sebaliknja djuga
mendjadi pelaksana dari setiap pembangunan, maka pengetahu an
tentang penduduk ini adalah suatu sjarat mutlak untuk se-tiap
perentjanaan dan pelaksanaan pembangunan.
Usaha sensus adalah satu2nja djalan jang dapat dipertjajai untuk mengumpulkan segala bahan tersebut.
Jang perlu diketahui tentang penduduk ialah :
1. djumlah penduduk,
2. national income,
3. penjebaran pendapatan,
4. pendidikan,
5. upah,
6. konsumsi,

323

7. simpanan,
8. djumlah tenaga dalam sektor pembangunan di daerah 2.
Dengan adanja sensus.dan pentjatatan gerakan penduduk se tjara terus-menerus, maka soal : transmigrasi, urbanisasi akan dapat lebih baik dikuasai.
Dalam keempat lapangan ini masih banjak kekurangan². Hal
demikian tidak dapat dipakai sebagai alasan untuk menunda kegiatan pembangunan. Sambil meletakkan dasar² jang sehat untuk
lapangan diatas kita mulai membangun.
§ 2 11 . P e n g e t a h u a n t e n t a n g s u m b e r ² a l a m k i t a m e n d j a d i s u a t u h a l
jang mutlak dikerdjakan dengan segera. Hingga sekarang penge tahuan tentang deposito bahan baku pertambangan kita sangat ku rang dan jang ada itupun kebanjakan berasal dari sumber zaman
kolonial jang sudah ber-puluh² tahun lamanja dan jang diperoleh
dengan methode research jang sangat ketinggalan. Untuk ini perlu
segera diadakan satu rentjana besar pendidikan tenaga ahli geologi.
Rentjana tersebut harus dilaksanakan setjepat mungkin. Kita mem butuhkan ratusan tenaga ahli geologi untuk mentjari dan menentukan kekajaan alam kita. Research kita harus se-tidak²nja 3 - 5
tahun lebih tjepat dari pembangunan industri berat dan industri
k i m i a k i t a . Ti n d a k a n d e m i k i a n a k a n m e m u d a h k a n p e k e r d j a a n k i t a
dalam rentjana ke II.
§ 212. Persediaan (deposito) negara mengenai : besi, nikkel, timah, batu-bara, minjak, gas alam, aspal, bahan untuk semen, bauxit,
b e l e r a n g , s u m b e r l i s t r i k d a r i a i r, d a n s e b a g a i n j a p e r l u d i s e l i d i k i .
§ 213. Hal jang demikian berlaku djuga untuk : research struktura
tanah pertanian kita, djika kita sungguh 2 ingin menguasai persoalan
sandang-pangan kita dengan sepenuhnja. Hasil sawah atau ladang
dan hasil kapas kita tergantung untuk sebagian besar pada penge tahuan kita mengenai tanah pertanian kita, karena soal bibit, pe njakit dan pemupukan sama pentingnja dalam penjelesaian persoalan
ini, maka hal inipun haruslah mendapat perhatian kita se-baik²nja.
§ 214. Perkembangan pengetahuan tentang lautan kita mendjadi
keharusan untuk lebih menguasai masa depan kehidupan bangsa kita.
Hutan² kita menunggu penjelidikan. Hingga sekarang amat pitjik pengetahuan kita mengenai kekajaan dan kemungkinan hutan kita
menambah kesedjahteraan kita.
§ 215. Untuk penjelidikan tanah, hutan dan lautan perlu diadakan
satu rentjana pendidikan tersendiri. Dalam rentjana I harus kita
menghasilkan ratusan tenaga jang dapat meneliti potensi ketiga
sumber tadi.
Semua ini akan memudahkan pekerdjaan kita nanti djika kita
menjusun Rentjana II.
§ 216. Pokok2 jang penting jang harus diselidiki dalam berbagai
lapangan ialah :
324

policy
policy
policy
policy
policy
policy

pengangkutan kita (kereta api dan mobil).
bahan baku laut untuk sandang kita.
perluasan sawah atau ladang untuk pangan kita.
batu-bara dan diesel.
pendidikan-kita.
djaminan kesedjahteraan rakjat dan sebagainja .

§ 217. Penelitian diatas hanja mungkin dikerdjakan djika statistik
kita dibawa kepada tingkatan jang lebih baik jang tentu memerluk a n t a m b a h a n puluhan tenaga statistik.
§ 218. Dalam penjusunan rentjana Pembangunan Semesta ini telah
ternjata bahwa keterangan statistik negara sangat lemah. Angka 2
tidak lengkap, tidak tertudju pada pembangunan, tidak mengikuti
w a k t u d a n sangat ketinggalan.
Semua ini disebabkan oleh karena tidak semua instansi membantu. Karena belum diinsjafi setjara umum bahwa statistik mendjadi suatu sjarat mutlak untuk mengukur kegiatan ekonomi dan
untuk mengukur tingkatan hidup sesuatu bangsa, serta m e m p r o j e k t i r
s e s u a t u volume pembangunan.
Te n a g a ² s t a t i s t i k i n i p e r l u d i t a m b a h d e n g a n s e g e r a .
§ 219. Struktur ekonomi negara jang telah digariskan diatas, serta
bahan2 lengkap mengenai penduduk akan mendjadi petundjuk djal a n j a n g b a i k sekali dalam pembuatan rentjana pembangunan.
§ 220. Usaha pertama dalam tiap pembangunan ialah penanaman
modal untuk mentjiptakan sjarat² minimum diatas, kemudian baru
m e n j u s u l penanaman modal untuk pembangunan baru.

325