Jilid-17 Depernas 24-Bab-145
BAB 145.
I S I
I.
Kata Pengantar.
II.
Tugas A.P.
III. Penjelenggaraan Keamanan Dalam Negeri dan keadaan
Angkatan Perang sekarang.
IV. Pembangunan
V.
Angkatan Perang sebagai alat Revolusi.
VI. Lainlain.
VII. PENUTUP
4011
URAIAN J.M. MENTERI INTI KEAMANAN/PERTAHANAN PADA SIDANG
PLENO DEPERNAS, PADA TGL. 13160.
§ 1719. PENGANTAR.
J.M. Ketua Dewan Perantjang Nasional, Sidang jang terhormat,
Permintaan Sdr. Ketua Depernas kepada saja untuk berbitjara di
depan Sidang Pleno Depernas saja terima dengan segala kesenangan
hati. Mudah2an uraian saja ini akan merupakan suatu bahan jang berfae
dah bagi saudara2 sekalian dalam menjusun suatu Pola Pembangunan
Nasional Semesta dan Berentjana, sebab soal keamanan/pertahanan
adalah djuga merupakan salah satu bidang dari pola pembangunan tsb.
jang sedang saudara2 siapkan.
§ 1720. Dan seperti pula pada rentjana pembangunan harus didahului
oleh dan harus berdasarkan atas garis 2 kebidjaksanaan jang tingkatnja
lebih tinggi, begitulah pula pada soal keamanan/pertahanan. Untuk pem
bangunan nasional semesta dan berentjana maka Undang 2 Dasar 1945,
Manifesto Politik jang diutjapkan oleh P.J.M. Presiden pada hari Prokla
masi 1959 dan Amanat Pembangunan Presiden jang disampaikan di Dja
karta pada tgl. 28 Agustus 1959 memberikan haluan jang djelas dan tegas
pula apa jang, mendjadi tudjuan nasional, jaitu: Mentjapai suatu Negara
Indonesia, jang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Pelak
sanaan keamanan/pertahanan harus bersumber kepada politik keamanan/
pertahanan, jang tentunja djuga harus merupakan suatu bagian dari kebi
djaksanaan2 negara jang tsb. diatas. Dalam lapangan politik keamanan/
pertahanan masih ada beberapa soal jang masih harus ditambah, ditegas
kan dan disempurnakan. Karenanja maka Perumusan2 jang ada seka
rang barulah merupakan perumusan2 sementara jang belum di
formalisir proseduril dan karena itu masih harus disempurnakan
diwaktu jad.
§ 1721. P.J.M. Presiden didalam pendjelasannja mengenai tingkatan 2
revolusi mengatakan, bahwa revolusi kita dapat dibagi2 sbb:
a. 1945 — 1950 Tingkatan physical Revolution.
b. 1950 — 1955 Tingkatan „survival”.
c. 1956
Mulai tahun ini kita ingin memasuki periode Re
volusi sosial — ekonomis.
§ 1722. Pembagian tingkatan2 ini kami kenal pula dalam lapangan kemi
literan. Dalam menudju ke sesuatu sasaran, sesuatu serangan seringkali di
bagi2 dalam beberapa taraf (phase). Setelah meninggalkan garis awal, maka
seringkali harus direbut dulu sasaran antara, sebelum dapat merebut sa
saran jang sesungguhnja. Kemudian setelah dapat sampai ke dan dapat
merebut sasaran jang dimaksud, maka diadakanlah suatu konsolidasi.
Maksud dari konsolidasi ini adalah untuk mengamankan apa jang telah
dapat direbut dan untuk mengadakan penjusunan kembali (hergroepering)
guna melandjutkan lagi serangan baru ke sasaran (2) berikutnja.
Persamaan kita lihat disini, bahwa baik didalam lapangan politik,
maupun didalam lapangan milker diadakan pertarafan2. Apakah artinja
4012
pembagian tingkatan2 menurut P.J.M. Presiden dari Revolusi Nasional
kita bagi Angkatan Perang Republik Indonesia?
§ 1723. a. Periode 1945 — 1950. Bagi Angkatan Perang periode ini
pun merupakan suatu pertarungan fisik, karena dalam tingkatan ini Ang
katan Perang dengan segala kekuatan jang ada padanja terutama berusaha
untuk menggagalkan pengembalian kekuasaan Belanda di Indonesia.
b. Periode 1950 — 1955. Dalain periode ini Angkatan Perang me
ngadakan konsolidasi diri, dengan maksud, agar dengan Angkatan Perang
jang telah terkonsolidasikan dapat menjumbang untuk turut mengadakan
konsolidasi dalam negeri disegala lapangan. Maksudnja pula adalah agar
dengan demikian dapat diletakkan dasar2 jang kuat untuk mengadakan
pembangunan jang berrentjana.
c. Sesudah 1956 sesungguhnja hendak digunakan, agar Angkatan
Perang dapat menindjau dengan seksama kedalam, lebih banjak memper
hatikan tubuh sendiri dan mernulai dengan pembangunan sesuatu Ang
katan Perang seperti jang kita tjita2kan.
Keadaan telah merobah rentjana Angkatan Perang tsb. Marilah kita
menindjau perkembangan lebih landjut, dengan memulai dulu dengan
mernbahas tugas Angkatan Perang.
§ 1724. TUGAS ANGKATAN PERANG.
Tugas Angkatan Perang Republik Indonesia dimasa sekarang adalah:
a. Menjelenggarakan keamanan dalam negeri.
b. Menjelenggarakan pertahanan keluar, terutama supaja senantiasa
bersedia2:
1. Menghadapi serangan terbatas terhadap kita, dalam rangka pe
rang dingin.
2. Menghadapi perang umum, jang mungkin dapat menjeret kita
kedalam kantjahpeperangan.
c. Turut membantu, agar Irian Barat dapat lekas kembali ke kita.
d. Turut menjelesaikan Revolusi Nasional.
Marilah tugas2 tsb. kita kupas satu demi satu.
§ 1725. PENJELENGGARAAN KEAMANAN DALAM NEGERI.
Menurut pengertian sehari2, maka penjelenggaraan keamanan adalah
untuk keamanan dalam negeri, sedangkan pertahanan ditudjukan keluar,
jaitu untuk menghadapi lawan jang. hendak menjerang negara kita
dari luar.
§ 1726. Sesungguhnja kalau kita mengambil arti jang luas dari kedua per
kataan tsb., maka tidaklah ada perbedaan jang fundamenteel. Keamanan
dalam arti luas tentunja bukan sadja meliputi ketenteraman, ketertiban
dalam negeri sadja, melainkan djuga harus dapat mengamankan diri ter
hadap serangan2 dari Iuar. Keamanan dalam arti luas berarti keamanan
nasional. Sebaliknja pertahanan itu tidak dapat ditudjukan keluar sadja,
akan tetapi djuga menjangkut banjak coal dalam negeri. Serangan musuh
luar bahkan dapat pula dilantjarkan dari dalam.
4013
Akan tetapi untuk mudahnja, maka perkataan 2 keamanan dan perta
hanan dalam uraian ini dipakai menurut pengertian sehari 2.
Djadi keamanan untuk dalam negeri, sedangkan pertahanan untuk.
menghadapi musuh dari luar.
§ 1727. Apakah alasan jang menimbulkan gangguan 2 keamanan di
negara kita?
a. Pertentangan2 politik.
b. Belum stabilnja keadaan sosial ekonomis.
c. Pengaruh belum kembalinja Irian Barat kedalam pangkuan Ibu
Pertiwi Indonesia.
d. Pengaruh perang dingin antara blok Barat dan blok Timur.
e. Belum stabilnja keadaan militer kita.
Alasan2 tsb. diatas menimbulkan gangguan 2 keamanan dalam rupa2
bentuk, dan jang terberat adalah timbulnja pemberontakan 2 dengan ge
rombolan2nja jang bersendjata, jang membahajakan tegaknja negara kita.
Sedjak tahun 1950 telah kita kenal gerakan2: RMS, APRA, DI/TII di
Djawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan PRRI/Permesta di Sumatera
dan Sulawesi.
§ 1728. Nampak dari alasan2 tsb. diatas bahwa dalam penjelesaian ke
amanan ini jang tersulit bukanlah soal 2 militertechnis, melainkan soal²
politikpsychologis dan soa12 sosialekonomis. Dilihat dari sudut militer
sadja persoalannja adalah agak mudah, karena kita menghadapi suatu la
wan jang kesatuannja lebih ketjil dan peralatannja lebih sederhana dari
pada jang kita miliki.
Maka disini kita menghadapi suatu lawan jaug bukan melakukan pe
perangan frontal (berh.adaphadapan), melainkan jang melakukan suatu
gerakan territorial.
Apakah suatu gerakan. (peperangan) territorial dan apakah persja
ratannja?
Setjara populair maka peperangan konvensionil dilakukan oleh dua
kekuatan jang tjukup seimbang berhadaphadapan, dan achirnja dengan
kekuatan persendjataan, peralatan, dsbnja dengan sumber 2 jang ada di
belakangnja jang satu akan mendapat kemenangan. Lain halnja bila dua
lawan berhadapan, dimana satu dua organisasi, perlengkapan dan pera
latan djauh lebih kuat.
§ 1729. Maka, lawan jang djauh lebih lemah ini kemudian akan me
lakukan perang territorial. Sjarat mutlak untuk dapat melakukan ini ada
lah dukungan daerah beserta pelajanan segenap rakjat/penduduk dari.
daerah jang bersangkutan. Dan banjak dari gerombolah 2 ini sedikit banjak
masih dapat dukungan dari daerah, oleh karena misalnja sadja ada ikatan
kekeluargaan, hubungan historis, dsb. Kita ketahui, bahwa gerombolan 2
ini merupakan petjahan2 kekuatan kita dari kekuatan tahun 45, jang pada
tahun 45 masih mempunjai tjita2 jang sama, tapi kemudian ada jang me
njeleweng. Di Djawa Barat petjah dari kita pada tahun 48, di Sulawesi
pada tahun 51 dan di Sumatera pada tahun 53. Begitulah pula PRRI ada
lah petjahan dari kita sendiri dengan segala faham jang sama jang telah
4014
kita bawa sedjak tahun 45. Adapun taktik militer jang mereka lalukan ada
lah taktik gerilja, disertai dengan tindakan2 illegal seperlunja.
Djelas pula kiranja bagi kita, bahwa hanja pasukan 2 jang mempunjai
grip terhadap masjarakat, jang mempunjai tjukup penguasaan dan pe
ngendalian terhadap wilajah sadjalah, jang dapat melakukan taktik gerilja
dengan berhasil.
§ 1730. Karena itu, maka Angkatan Perang kita menghadapi gerom
bolan2 ini dengan melakukan 2 matjam operasi, jang dikalangan masja
rakat umum dikenal dengan nama:
1. Operasi2 tempur.
2. Operasi2 territorial.
Ambillah misalnja sebagai tjontoh, operasi 2 jang baru2 kita lakukan
di Sumatera dan Sulawesi. Mula2 dengan menggunakan ketiga Angkatan,
Angkatan DaratLaut dan Udara dilakukan operasi 2 gabungan, terutama
agar dapat mendaratkan pasukan 2 darat didaerah operasi jang bersangkutan
untuk memperoleh suatu tumpuan. Kemudian disusul dengan pengedja
ran2 oleh pasukan2 darat terhadap induk kekuatan dan pasukan 2 jang ma
sih kompak dari lawan dengan bantuan2 taktis, terutama dari Angkatan
Udara. Lambat laun, bila lawan sudah mulai memetjah dan telah menju
sup kedalam masjarakat, maka mulailah kita dengan melakukan gerakan
territorial dan perang antigerilja untuk menghadapi gerilja lawan.
Dalam taraf ini maka jang terpenting adalah untuk merebut dukung
an territorial ini dari lawan. Usaha2 ini harus dilakukan baik setjara negatif
maupun setjara positif. Setjara negatif berarti, bahwa aparat negara kita,
baik sipil maupun militer, harus mendjaga, agar masing 2 tidak melakukan
tindakan2 jang dapat mentjemarkan nama baik kita dan karenanja dapat
mengurangi nilai kemenangan2 jang telah kita peroleh dan dapat menam
bah moril kepada lawan. Setjara positif usaha kita adalah selekas mungkin
membangun aparatur negara sampai kebawah, agar dapat „hanteren ”
keadaan. Jang penting pula adalah agar setjepattjepatnja dapat membe
rikan isi, sekedar untuk rehabilitasi dibidang kemakmuran dan kesedjah
teraan kepada masjarakat disitu, hingga setjara berangsur 2 keadaan
dapat dinormalkan kembali.
Dengan djalan demikian dukungan daripada masjarakat kepada la
wan dapat kita putuskan dan dalam daerah jang demikian tidak ada ruang
lagi untuk melakukan gerilja, karena persjaratannja telah hilang. Tjara
sematjam ini adalah seringkali merupakan djalan jang pandjang dan me
rnerlukan pengertian disemua lapisan dan penertiban dibanjak bidang.
§ 1731. Usaha2 penjelesaian keamanan ini dimana 2 mendapat prioritet
jang pertama. Keamanan merupakan sjaratmutlak ketenangan dan ke
langsungan bekerdja. Karena itu, maka didalam pelaksanaan penjelesai
an keamanan senantiasa ditekankan, agar bukan sadja untuk mematahkan
kekuatan musuh, melainkan djuga meletakkan dasar2 untuk usaha2 pem
bangunan dimasa2 jad. Politik ini adalah sesuai dengan apa jang diurai
kan oleh P.J.M. Presiden dalam Politik Manifest, bahwa Angkatan Pe
rang diluar usaha keamanan dan pertahanan djuga dapat digunakan mem
bantu dibidang produksi, distribusi, kesedjahteraan rakjat.
4015
§ 1732. Dilihat dari sudut waktu, usaha penjelesaian keamanan ini
menurut Manifesto Politik dirantjangkan dapat diselesaikan dalam tempo
kurang lebih 3 tahun. Di beberapa daerah ini memang dapat dikerdjakan
dalam djangka waktu tsb. dengan suatu persjaratan, bahwa didaerah 2
jang bersangkutan itu tidak timbul kesulitan2 jang baru dan tidak diada
kan pengurangan2 kepada pembiajaan tenaga kita.
a. PRRI/Permesta kira2 dapat diselesaikan dalam djangka wak
tu tsb. Kepada PRRI/Permesta ini perlu diberikan prioritet pe
njelesaiannja. Selain dari faktor2 luar negeri jang berhubungan dengan
PRRI/Permesta, maka ada faktor lain jang sangat penting, jang perlu
kita perhitungkan. Kita djangan memberikan tjukup
ruang dan waktu kepada PRRI/Permesta.
Djika seandainja mereka dapat berlarut2 sampai misalnja 5 ta
hun, maka mereka akan memperoleh pengalaman dan kemahiran
dalam perang gerilja, seperti DI di Djawa Barat, dan akan lebih
sulit lagi penjelesaiannja.
b. Di Djawa Tengah kekuatan DI tinggal sedikit, jang mungkin
pada achir 1960 dapat kita selesaikan.
c. Di Kalimantan sisa2 jang ada sekarang kita harapkan dapat dise
lesaikan dalam tahun 1960.
d. Di Sulawesi Selatan kita tidak tjukup pegangan 2 jang konkrit
sehingga untuk keamanannja kita tetap pertahankan dalam djang
ka 3 tahun.
e. Di Sulawesi Utara, idem Sulawesi Selatan.
f. Di Djawa Barat kira2 5 tahun lagi.
g. Diperbatasan Irian Barat hal ini kita anggap suatu soal jang per
manen, selama masalah Irian Barat belum diselesaikan.
§ 1733. Sekarang hendak saja berikan tjontoh mengenai djumlah pasu
kan jang dipakai dalam beberapa daerah.
Di Djawa Barat: 30 bataljon,.
Di Sumatera Tengah: 8 bataljon.
Di Sumatera Utara: 7 bataljon.
Djadi walaupun penjelesaian PRRI diberi prioritet, namun djumlah
pasukan di Djawa Barat lebih besar. Alasannja adalah, karena lawan jang
dihadapi di Djawa Barat djauh lebih kuat (kemampuan territorial, penga
laman, kemahiran moril, dsb).
§ 1734. a. Salah satu segi lain jang perlu mendapat pengertian jang se
dalam2nja adalah tentang anggaran belandja (budget). Angkatan Perang
mendapat sepertiga dari budget negara. Masjarakat pada umumnja ber
pendapat, kalau mendengar 1/3 ini, bahwa djumlah ini adalah besar sekali,
terlalu banjak, hingga mengurangi misalnja usaha 2 pembangunan. Ka
lau melihat sepertiganja mungkin dapat dianggap banjak. Akan tetapi ka
lau djumlah sepertiga ini dinilai, maka akan nampak, bahwa djumlah ini
adalah tidak banjak. Apa artinja 18 (delapan belas) miljard, jang kami per
oleh dalam tahun 1960 ini? Apa jang dapat kami perbuat dengan 18 mil
jard ini tidaklah banjak.
Hal ini terasa sekali dalam pelaksanaan.
4016
b. Kemudian dari 18 miljard ini jang dipakai untuk penjelesaian
keamanan adalah hanja 1,8 miljard (10%), selebihnja adalah untuk soal 2
routine. Djadi kalau ada orang2 berpendapat, bahwa bila soal keamanan
sudah selesai, maka anggaran belandja dari Angkatan Perang dapat banjak
dikurangi adalah keliru sekali. Karena itu perbandingan jang tsb. diatas itu
(1/3) tidak akan tjepat berachir, bahkan perlu saja kemukakan disini, bahwa
buat masa jad. menghadapi pembangunan, perbandingan tsb. ini perlu
dipertahankan atau mungkin perlu ditambah. Hal ini tergantung dari
penghasilan nasional dimasa jad. Djumlah jang dihasilkan oleh sepertiga
itu, kalau nilai riilnja tidak besar, akan membawa kesulitan 2, karena ke
butuhankebutuhan jang kami perlukan adalah Kalau penghasilan
nasional menurun, maka mungkin sepertiga itu harus djadi setengah,
tapi kalau penghasilan nasional setjara riil mendjadi lebih baik dan
besar, maka barangkali sepertiga itu dapat menurun mendjadi seperempat.
c. Tadi saja katakan, bahwa hanja 1,8 miljard dipakai untuk penje
lesaian keamanan, sedangkan selebihnja untuk soa12 routine. Dengan ma
terial jang ada sekarang, maka terasa sekali oleh Angkatan Darat, Laut
dan Udara, bahwa djumlah ini sebenarnja ada dibawah batas minimum
jang ia perlukan untuk memelihara dan memperkembangkan materiil
jang ada padanja sekarang.
d. Kita ketahui, bahwa ketiga Angkatan, terutama Angkatan Laut
dan Udara jang lebih tehnis, telah memperoleh materiil jang modern,
jang memerlukan pemeliharaan, pembentukan personil untuk melajani
nja dan usaha2 lain, baik didalam maupun diluar. negeri. Ini semuanja
tentunja meminta biaja tambahan, lebih dari masa2 jl. karena dulu mate
riil tadi belum ada. Alat2 ini tentunja kita beli bukan kita suruh untuk
riongkrong didalam gudang2, tapi untuk kita pakai dan untuk kita per
kembangkan guna pembentukan inti daripada pembangunan Angkatan
Perang dimasa jad.
e. Kenjataan menundjukkan, bahwa dengan biaja jang sekarang
ini. Angkatan Laut dan Angkatan Udara bekerdja djauh dibawah batas
minimum. Terutama di Angkatan Laut banjak alat2 terpaksa nongkrong"
karena kurang personil untuk melajaninja dan kita tidak bisa memelihara
sebagaimana mestinja. Dan kalau keadaan ini terus berlandjut, maka alat 2
tu kemudian akan berkurang nilainja bagi kita.
f. Dengan uraian tsb. saja hendak menandaskan sadja, bahwa dengan
selesainja persoalan keamanan tidak automatis budget untuk Angkatan
Perang dapat dikurangi.
Saja sebagai orang dari fihak militer, dapat menegaskan, bahwa kami
memerlukan tambahan untuk melandjutkan usaha 2 kami. Jang sangat
panting adalah memang mempertinggi pendapatan dari seluruh negara,
jang memberkan tjukup persjaratan, tjukup ruang bagi perkembangan
dari Angkatan Perang kita. Kalau kita bandingkan hal ini dengan negara 2
tetangga kita, maka akan nampak dengan djelas; bahwa mereka setjara
rill „spenderen” lebih banjak bagi Angkatan Perangnja.
§ 1735. PEMBANGUNAN.
Dengan keadaan seperti jang tergambar diatas, marilah kita mulai
dengan mengupas pembangunan Angkatan Perang dalam arti jang se
4017
luas2nja. Bagi Angkatan Darat jang terutama dibebani dengan soal kon
solidasi dan stabilisasi keamanan dalam negeri, boleh dikatakan 95% ber
fikir dalam rangka keamanan dalam negeri. Djadi tidak banjak jang ter
luang untuk soa12 pembangunan. Bagi Angkatan Laut dan Udara, dengan
fungsinja dalam menjelesaikan keamanan seperti jang saja utarakan dia
tas, terdapat kesempatan jang lebih besar untuk memikirkan soa1 2 pem
bangunan.
§ 1736. Marilah terlebih dahulu saja utarakan pemikiran tentang kon
sep pertahanan. Dalam pemikiran ini kita harus selalu mempertimbang
kan keinginan kita dengan kemampuan jang ada pada kita.
Berhubung dengan politik luar negeri kita jang bebas dan aktif, maka
kita setjara theoretisch harus mampu mengalahkan lawan siapapun djuga
dan dari manapun djuga datangnja. Tjara berfikir sematjam ini sekarang
tidak dapat kita pakai dalam perentjanaan kita. Selain dari itu, kalau kita
memperhatikan letak geografis dan geostrategis negara kita, ditambah
dengan memperhatikan bentuk NUSANTARA dari Tanah Air kita, ma
ka djelas, bahwa untuk pertahanan negara kita, kita memerlukan suatu
Angkatan Perang jang harmonis, dengan komponen2nja Angkatan Darat,
Laut dan Udara jang masing2 harus tjukup besar. Tapi mengingat ke
mampuankemampuan kita maka sebutlah dalam djangka waktu 15 20
tahun, kita tidak akan bisa mengadakan suatu kekuatan jang demikian
itu. Djadi kita dalam hal ini harus mengadakan pembatasan 2 seperlunja
dan mengadakan suatu tjara pendekatan (approach) jang praktis.
§ 1737. Kita mempunjai politik jang defenitif, artinja tidak agressif,
dan tidak akan memulai menjerang.
a. Kalau ada sesuatu negara A menjerang kita, maka sebaiknja
kalau kita menghindari dia masuk ke negara kita. Lebih baik
lagi, kalau kita dapat mendatanginja di negaranja sendiri dan
menghantamnja, bahkan mengalahkannja di negaranja sendiri
pula. Untuk sementara ini tidak mungkin.
b. Kalau ia sudah bergerak menudju ke negara kita, maka sebaik
nja kalau lawan ditengah djalan kita hantjurkan, hingga tidak
sampai mendarat di Tanah Air kita. Mungkin inipun u.s.w. be
lum dapat kita lakukan,
c. Djadi kalau musuhtoch dapat mendarat djuga di Tanah Air kita,
maka melihat luasnja Tanah Air kita ini, maka mustahil kita
dapat mempertahankan setiap tempat diseluruh Indonesia.
Djadi sebaiknja biarlah musuh dapat masuk disalah satu bagian,
kemudian kita dengan tjepat mengerahkan sesuatu kekuatan
laut, darat dan udara kedaerah tadi dan menghantjurkan lawan
ditempat ini. Nampak disini bahwa untuk dapat melakukan ge
rakan sematjam ini kita harus dapat mendjamin, bahwa kita
menguasai laut, dan udara jang menudju kedaerah tadi.
d. Kalau jang tsb. dalam ajat 3 pun tidak berhasil dilakukan, maka
kita harus menurun kepada jang telah kita praktekkan, jaitu
kita hares melakukan Perang wilajah.
4018
e. Djadi ingin saja kemukakan disini, bahwa ada dua pertarapan
dalam rentjana pembangunan pertahunan kita.
1. Dalam djangka waktu 1020 tahun kita hendak membangun
suatu Angkatan Perang jang sesuai dengan sifat dari Nusantara
dari Indonesia ini, harus kita dilaut dan udara, dan Angkatan
Daraat seimbang tersebar menurut keperluan disemua
kepu lauan.
2. Sebelum kita dapat membangun Angkatan Perang seperti
jang dimaksud dalam 1. itu maka kita akan melakukan pepe
rangan tidak covensionil, jaitu melalukan apa jang dinamakan
Perang Wilajah.
3. Akan tetapi walaupun kalau sesudah 10 20 tahun kita dapat
mentjapai suatu organisasi jang kita inginkan itu gagal pula
dalam pertahanan kita setjara convensionil, maka kita akan
selalu „terugvallen” kepada faham Perang Wilajah.
§ 1738. Sebelum meningkat ke pembahasan pembangunan dari angka
tan demi angkatan, maka baiklah disini saja berikan gambaran lebih lan
djut tentang Perang Wilajah jang telah saja sebut.
a. Mengenai peristilahan saja disini tidak mengadakan perbedaan antara
Perang Territorial dan Perang Wilajah. Untuk mengadakan Perang
Territorial kita memerlukan suatu wilajah. Mungkin setjara tehnis
kalau diperintji, maka antara kedua istilah itu ada perbedaan. Tapi
baiklah dalam uraian ini kita anggap antara Perang Territorial dan.
Perang Wilajah tidak ada perbedaan.
b. Dalam uraian diatas telah saja kemukakan, bahwa Perang Wilajah
kita lakukan, setelah terbukti, bahwa kita menghadapi suatu lawan
jang dilihat dari sudut perang covensionil lebih kuat dari kita. Kalau
saja ambil perbandingan jang dipakai oleh. Mao Tse Tung, maka
dengan Perang Wilajah harus mampu untuk menghadapi lawan de
ngan perbandingan 1 lawan 10.
c. Telah saja kemukakan djuga, bahwa adalah sjarat mutlak, bahwa
dalam Perang Wilajah ini adanja dukungan territorial.
Perlu saja tandaskan disini, bahwa dukungan territorial adalah hanja
mungkin!
1. Kalau setjara strukturil didukung oleh sesuatu filsafah
negara
2. Sjarat mutlak djuga adalah didukung oleh semangat daripada
bangsa jang dalam keadaan bagaimanapun tidak mau
kalah, tidak mau menjerah kepada siapapun djuga.
Oleh karena itu sendi daripada Perang Wilajah itu selalu kita dasar
kan kepada amanat Panglima Besar pada tahun 1945 jang me
ngatakan:
,,SELALU PERTJAJA KEPADA KEKUATAN SENDIRI
DAN TIDAK AKAN MENJERAH KEPADA SETIAP PEN
DJADJAH JANG AKAN MENDJADJAH KITA KEMBALI”
4019
TJONTOH2:
Beberapa tjontoh dalam hal ini adalah sbb:
Karena tidak ada dukungan ideologi dan tidak didukung oleh
semangat jang tjukup, maka Belanda pada tahun 1942 mengalami
kekalahan.
Sebaliknja Jugoslavia, walaupun negaranja sudah kalah, tapi karena
semangat rakjatnja tidak dapat dipatahkan dan perdjoangannja
didukung oleh suatu ideologi jang kuat, maka dengan melakukan
Perang Wilajahmereka telah dapat keluar dari Perang Dunia II
sebagai sesuatu kekuatan.
d. Kalau kita mengikuti uraian tsb. diatas, maka djelas, bahwa dilihat
dari sudut strategis sifat dari suatu Perang Wilajah adalah strategis
defensif.
Sedangkan menurut salah satu azas perang, maka lawan hanja dapat
dikalahkan dengan serangan (offensif).
Karena itu maka, walaupun melakukan Perang Wilajah, lambat laun
pada sesuatu waktu kita dapat meningat ke usaha2 militer jang bersifat
strategis offensif. Ini berarti, bahwa kita sudah harus dapat mengim
bangi lawan didaerah kita sendiri, bahkan pada suatu ketika harus
da
pat melebihi, sehingga kita dapat menghantjnrkan atau mengusirnja.
Kalau dengan inipun lawan belum kalah, maka kita harus datang di
negerinja sendiri untuk dapat mematahkan hati perlawanannja disitu.
Ini berarti, bahwa susunan2 Angkatan Perang kita sedjak semula ha
rus sudah mengandung unsur2 jang sewaktu2 dapat dikembangkan
untuk peperangan convensionil.
e. Segi lain adalah, bahwa kalah dan menang dalam peperangan itu di
tentukan oleh pertarungan antara dua kemauan. Kalau pada suatu
ketika salah satu fihak merasa, bahwa melihat gelagat atau menurut
perhitungan, ia akan kalah, maka ia dapat menghentikan kemau
annja untuk berperang lebih landjut, dengan tidak perlu menunggu
sampai dihantjurkan oleh lawannja.
TJONTOH.
Didalam Perang Dunia IIpun sedjarah tclah memberikan suatu
tjontoh jang djelas dari Djepang. Djepang melihat temannja di
Eropah sudah kalah, kemudian ia mendapat pemboman atom satu
kali sadja, maka ia mengachiri perlawanannja. Padahal kekuatan
militer dari Djepang belum hantjur.
Tjontoh jang lebih dekat dan lebih aktuil adalah di negara kita
sendiri. Didalam clash II melawan Belanda, maka oleh karena
tekanan2 politilc, ekonomi dan lain2nja, Belanda tiba pada suatu
pendirian, bahwa tidak ada gunanja untuk meneruskan peperang
an melawan Indonesia dan kemudian pergi.
f. 1. DJADI DENGAN KONSEP PERANG WILAJAH PUN KITA
LAMBAT LAUN HARUS DAPAT BERALIH DARI SIFAT
STRATEGIS DEFENSIF KE SIFAT STRATEGIS OF
FENSIF DENGAN MENJUSUN KEKUATAN SEPERLU
NJA.
4020
2. Selain dari itu turut menentukan pula:
(a). KEMAUAN (sangat utama).
(b). FAKTOR POLITIK, Nasional dan Internasional.
(c). FAKTOR EKONOMI.
Setelah membahas konsep Perang Wilajah, maka marilah. kita tindjau
bagaimana memperkembangkan ketiga angkatan satu demi satu.
§ 1739. ANGKATAN DARAT.
Diatas telah saja djelaskan, bahwa kita harus dapat melakukan per
tempuranpertempuran, diwaktu taut dan udara masih dikuasai oleh Ang
katan Laut dan Udara kita, maupun setelah laut dan udara dikuasai oleh
lawan. Djadi dimana kita praktis hanja melakukan operasi 2 daratan dan
terlepas satu sama lain.
Berdasarkan pendapat tsb. diatas ini, maka dalam pembangunan
Angkatan Darat harus selalu terdapat dua unsur jang satu sama lain dja
linmendjalin, jaitu:
a. unsur territoir (wilajah).
b. unsur kesatuan (pasukan).
Djadi diwaktu Angkatan Laut dan Angkatan Udara masih mempu
njai kedjajaan dilaut dan udara, maka pasukan 2 Angkatan Darat harus
mampu untuk setjara seaborne atau airborne diangkut ke seluruh wila
jah Indonesia, dimana sadja dibutuhkannja. Dalam keadaan demikian ki
ta masih melakukan operasi2 gabungan (joint operations), misalnja dari
jawa ke Maluku, Sumatera, Sulawesi atau kemana sadja diperlukan.
Tapi manakala kita sudah tidak menguasai lagi laut dan udara, maka
dengan faham Perang Wilajah tiap daerah toch harus bergolak terus.
Sambil melakukan ini maka dengan segala rupa.usaha, baik didalam
maupun diluar negeri, kita harus mulai lagi menjusun kekuatan untuk
setjara gabungan melakukan strategisoffensif tadi.
Dalam rangka idee tsb. maka apa jang telah disiapkan dalam Ang
katan Darat adalah shb.:
a: Unsur territoir (wilajah).
Negara Indonesia telah dibagibagi dalam Kodam2, dengan organi
sasi seterusnja sampai ke desa2.
Tugas dari Kodam2 ini adalah membina wilajahnja masing2, sehingga
setiap saat mampu untuk menghadapi segala kemungkinan dalam
bentuk apapun (pemberontakan, serangan dari luar, dsb.).
b. Unsur kesatuan (pasukan).
Menurut keadaan dan kebutuhan;. maka sedang diperkembangkan
idee tentang team' pertempuran. Ada team 2 perterpuran jang ber
intikan bataljon, dan disebut bataljon team pertempuran. Ada pula
team2 pertempuran jang berintikan suatu resimen (resimen team per
tempuran), dan lebih tinggi Kesatuan 2 Angkatan Darat jang berben
tuk team' pertempuran tsb. harus mampu'bertempur setjara regulair/
conventionel, maupun setjara perang territorial. 'nap dearah militer
harus sendiri sanggup mengerahkan BTP cq RTP sedjumlah jang
diperlukan.nja atau untuk digerakkan langsung oleh pusat, sebagai
4021
tjadangan mobil. Pada pusat sendiri perlu pasukan pemukul mobil
dengan unsur2 spesial.
Selain daripada unsur territoir dan pasukan, maka sedang pula di
perkembangkan:
c. Inti2 jang akan melakukan Pimpinan, baik untuk dipusat maupun
di daerah2.
d. Inti2 untuk melakukan pelajanan2, jang berupa djawatan2. Kemu
dian tempat2 pendidikan dan latihan2 telah berdjalan untuk menju
sun kesatuan2 jang anggota2nja dapat dimobilisir menurut kebutuh
an.
Apa jang tsb diatas, unsur wilajah, pasukan, pimpinan dan pelajanan
walaupun masih dalam perkembangan permulaan, sedikit banjak te
lah memperoleh pengalaman2 dalam operasi2 jbl. Pengalaman2 ini
merupakan bahan2 penting untuk perkembangan selandjutnja.
e. Angkatan Darat harus mempunjai tjadangan jang sebesar 2nja ditiap
wilajah, jang tersedia oleh sistim milisi dan wadjib latih.
§ 1740. ANGKATAN LAUT.
Baiklah saja sampaikan sekarang pengertian2 jang sampai sekarang
berlaku di Angkatan Laut kita.
a. Kekuatan dilaut bukanlah kekuatan dari Angkatan Laut sadja, me
lainkan djuga armada niaga kita, kekuatan produksi 2 kita jang meng
hasilkan kapal2, galangan2 dll. fasilitet lagi untuk keperluan dilaut.
Djadi Angkatan l:,aut dalam rangka seluruh kekuatan nasional dilaut
adalah sebagian sadja.
Bagaimanakah Angkatan Laut hendak menjusun diri chususnja; me
ngembangkan kekuatan laut pada umumnja? Kita mulailah dengan
menggambarkan dulu sifat2 Nusantara dari negara kita.
1.
Negara kita adalah merupakan suatu Nusantara, jang terdiri
atas kira2 10.000. pulau2 dan meliputi suatu daerah jang luas sekali.
2.
Letaknja mempunjai arti strategis jang sangat penting sebagai
penghubung antara benua dengan benua dan sebagai penghubung
antara samudera dengan samudera.
3. Antara pulau2 terdapat lautan2 jang dimana2 dapat dimasuki.
Memang Indonesia itu terdiri hanja 1/3 (sepertiga) atas bumi dan
2/3 (dua pertiga) lagi atas lautan.
Sifat2 dan bentuk negara tsb. diatas itu membawa akibat, bahwa kita
harus dapat menguasai lautan kita, kalau kita hendak mendjamin ke
amanan negara kita seluruhnja.
Selama keadaan ini belum tertjapai, maka keselamatan negara kita
selalu dapat terantjam, karena dengan demikian maka djustru lawan
lah jang akan mempergunakan kemanfaatan2 keadaan fisik daripada
Nusantara kita.
b. Dengan uraian tsb. diatas, maka akan lebih djelas lagilah kepentingan
dari Angkatan Laut chususnja dan kepentingan dari kekuatan dilaut
pada umumnja. Pada suatu ketika, kalau kita harus melakukan per
tempuran dilaut, maka lawan selalu akan mentjoba menghantjurkan
kekuatan Angkatan Laut dan perkapalan niaga kita, sedangkan kita
4022
tentunja harus mentjoba melindunginja sambil berusaha untuk meng
hantjurkan kapal2 lawan.
c. Dapatkah Angkatan Laut dalam waktu singkat membangun diri se
demikian, hingga dapat melaksanakan tugasnja?
Angkatan Laut, sebagai suatu angkatan jang lebih tehnis lagi
dari Angkatan Darat, djauh Iebih banjak tergantung kepada faktor 2
jang ada diluar kemampuannja.
1. Dalam bidang materiil akan terlampau banjak kita tergantung
dari luar negeri, kalau industri kita didalam negeri masih sebe
gitu rendahnja, hingga tidak memadai kebutuhan Angkatan Laut
akan misalnja sadja pergalangan, reparasi daripada kapal 2, fasi
litet2 pelabuhan, dn. lagi jang diperlukan.
2. Dalam rangka perekonomian nasional jang lebih luas lagi maka
kiranja masih djauh sebelum kita dapat membangun kapal 2 kita
sendiri.
3. Dalam bidang personil Angkatan Laut menghadapi kesulitan 2
jang lebih besar lagi, karena memerlukan tenaga 2 jang begitu the
nis dan jang belum kita miliki sekarang. Sebagai tjontoh dapat
saja kemukakan disini, bahwa personil jang ada sekarang barulah
separo dari kebutuhan untuk melajani material jang sudah ada
pada kita.
4. Dalam bidang mental kita djuga masih ketinggalan, karena se
mangat kelaut masih belum memadai kebutuhan.
d. Meskipun banjak pembatasan2 jang ada bagi Angkatan Laut, akan
tetapi adalah merupakan suatu keharusan, bahwa Angkatan Laut
kita mampu untuk menghadapi serangan jang setiap waktu dapat
dilantjarkan terhadap kita setjara terbatas dalam rangka perang di
ngin. Dalam pembangunan jang terbatas ini, maka minimal harus pu
Ia dimasukkan unsur2 guna pembangunan jang lebih luas dimasa jad.
Djadi konkritnja, maka Angkatan Laut kita sekarang harus mem
punjai unsur2 jang berikut:
1. kekuatan pokok untuk inti daripada kekuatan pemukul (striking
forces, slagkracht)
2. kekuatan jang merupakan perlindungan pelajaran niaga.
3. idem pertahanan lokal.
4. idem jang merupakan armada bantuan atau pelajanan.
5. kekuatan amfibi.
e. Untuk mendapat gambaran jang lebih djelas lagi tentang daja pemu
kul kita dilaut, marilah kita melihat perkembangan jang sudah ada
diluar negeri sekarang.
Buat menempur dilaut dimasa jang lalu digunakan kapal2 pe
nempur sudah digunakan kapal induk dengan pesawat 2 terbangnja.
Kalau mau kekuatan jang lebih ketjil lagi, maka harus berintikan
kapal2 pendjeladjah. Sebagai pemukul dilaut dapat djuga digunakan
kapal2 selam, seperti jang diutamakan oleh Sovjet Rusia.
Sekedar sebagai bahan pelengkap saja kemukakan disini type 2
kapal:
4023
1.
2.
3.
4.
5.
6.
kapal penggempur.
kapal induk.
kapal pendjeladjah.
kapal pemburu.
kapal excort (fregat, korvet).
kapal2 pertahanan. pantai/pelabuhan (kapal torpedo, penabur/
penjapu randjau, kapal meriam).
7. kapala pembantu/pelajanan (tanker, repairships, kapal transport,
dan lainlain).
8. kapala selam
dan pesawat2 terbang jang masuk kepada Penerbangan Angkatan
Laut.
f. Jang sudah kita miliki, diantaranja adalah sbb:
Kapal pemburu, destroyer. Kapal ini adalah jang paling besar pada
kita, kapal sclam. Di Asia Tenggara kita termasuk kepada negara jang
sudah memiliki kapal selam. Misalnja India, Pakistan dan Filipina
belum mempunjai.
Pesawat2 terbang dari Penerbangan Angkatan Laut untuk pembas
mian kapal2 selam, dalam waktu singkat akan tiba.
Djika kita menghendaki kapala jang. lebih besar dimasa sekarang,
misalnja sadja bahwa oleh politik luar negeri kita berhasil mendapat
kan pendjeladjah atau jang lebih besar, umpamanja penggempur atau
kapal induk, maka masih perlu waktu persiapan untuk melajani (per
sonil) dan memeliharanja.
Tapi bagaimanapun djuga, Angkatan Laut jang kita perlukan, seperti
jang telah saja utarakan tadi harus berisikan unsur 2: tenaga pemukul
dilaut, tenaga pelindung armada niaga kita, buat pertahanan lokal,
dsb. Djangan dilupakan, bahwa kita memerlukan pangkalan2.
g. Dalam djangka pendek (10 a 20 tahun), mengingat perkiraan perse
imbangan kebutuhan dan kemampuan., kita harus dapat membangun
suatu Angkatan Laut jang mampu menangkis serangan. dari luar da
lam suatu perang terbatas, suatu „fleet in being ” jang mengandung
unsur2 minimal daripada jang disebut dalam pasal d diatas.
Perkiraan Angkatan Laut sekarang kekuatan itu berisikan keku
atan untuk memukul musuh sebelum masuk keperairan Nusantara
dan kekuatan untuk pertahanan territorial/lokal. (2. striking force
dan 1 counter attack force dengan kapala selam untuk melaksanakan
pertahanan kita setjara offensif, dan armada geraktjepat guna perta
hanan selat2 dan pelabuhana, sajap Angkatan I,aut untuk antiSub
marine, pasukan amfibi jang minimal dan armada bantuan/pelajanan
jang seperlunja).
§ 1741. ANGKATAN UDARA.
a. Pengertian kekuatan diudara mengandung:
1. Angkatan Udara.
2. Penerbangan sipil nasional.
3. Perindustrian penerbangan (pesawat,. alat2 elektronik, sendjata,
dll.)
4. Aeroclub2 dan pandu2 udara.
4024
Jang tersebut dalaai ad 3. dapat dipisahkan djadi pertambangan mi
njak dan atom.
Dalam hal industri penerbangan, misalnja pabrik? pesawat, me
perkembangan lain industri, misalnja pabrik2 aluminium
(bahan bauxit kita miliki tjukup), pabrik2 untuk instrumenten, industri
motor, jang mana semua masih harus kita teliti untuk memenuhinja.
Dalam hal pembelian diluar negeri politis kita terpaksa ber
pidjak pada 2 pasaran, Barat dan Timur dengan segala kesulitan
technis jang diakibatkannja.
Kesulitan dibidang kader (personil) adalah seperti jang dihadapi
oleh Angkatan Laut dll. lembaga jang bersifat technis. Masalah pen
didikan technis merupakan satu tugas jang amat penting dalam pem
bangunan.
Dalam hal peralatan dan pendidikan kita masih perlu mengirim
tenaga2 keluar negeri selama tahun2 jang akan datang, seperti djuga
bagi Angkatan Laut dan sekedarnja bagi Angkatan Darat.
b. Bagi Angkatan Udara kita persoalan2 jang dihadapinja umumnja ada
lah sama dengan jang dihadapi oleh Angkatan Laut kita. Pembangunan
nja sangat tergantung kepada perkembangan dari industri 2 kita, pada
perkembangan kader technis, dll. jang tak terlepas dari perkembangan
semesta kita dan memerlukan waktu.
c. Angkatan Udara memerlukan kemampuan:
1. menggempur lawan di negerinja eq sedjauh mungkin.
Inti dari kekuatan untuk ini adalah bomber. Angkutan udara
strategis.
2. pertahanan udara dengan unsur2 pesawat2 diudara, installasi2
didarat jang luas a.l. radar dan susunan 2 dari Angkatan Darat/
Angkatan Laut dan sipil, jang seluruhnja merupakan pertahanan
udara, jang lazimnja dikoordinir seluruhnja dibawah pimpinan
Angkatan Udara.
3. bantuan taktis kepada Angkatan Darat/Angkatan Laut. Ang
katan .Udara taktis.
4. logistik oleh suatu Angkatan Udara logistik (dimana, terhimpun
kekuatan milker maupun sipil).
A. Kalau melihat unsur2 tersebut diatas maka dalam waktu singkat tsb.
ad 2.1. masih bersifat akademis. Tsb. ad 2.2. sedang dimulai oleh Ang
katan Udara kita. Tsb. ad 2.3. dan 2.4. sudah djadi kenjataan. Dalam
perkembangan jet, roket dan elektronik dewasa ini kita harus mulai
melangkah, walaupun bagaimana ketinggalan kita, apalagi kalau di
ingat timbulnja sendjata2 atom. Untuk perkembangan Angkatan U
dara jang sungguh2, hal2 tadi bersifat pokok.
Sambil melaksanakan program djangka pendek guna kebutuhan
minimal bagi pertahanan nasional dalam suatu perang terba
tas dengan alat2 modern jang sekedarnja, kita harus memulai rese
arch dll untuk perkembangan djangka djauh.
d. .Setelah Angkatan Udara mengalami fase stabilisasi dan persiapan
jang buat 1950 — 57, sekarang berdasarkan pengalamanpengalam
4025
an, kemungkinan persjatatan. personil/materiil dan berdasarkan per
timbangan2 strategis seperti tsb diatas, maka sekarang sedang diha
dapi rentjana 5 tahun (57 — 62) dengan djumlah Squadron jang amat
terbatas jang berisikan unsur c. 2. C. 3. dan c. 4. sambil unsur jang
statis dalam tsb. terutama ad c. 3. dapat djuga dipergunakan strategis,
jang ini semua dengan installasi2 didarat, berbagai lapangan terbang
jang seperlunja. Sementara itu persiapan 2 metereologis dan installasi2
udara dalam taraf jet ini sedang dikerdjakan. Pula tidak boleh dilupa
kan research dihidang technik, kesehatan dll. persiapan technis untuk
pembangunan djangka djauh berikutnja.
Peralatan untuk rentjana djangka pendek ini sudah lumajan,
tinggal hal pendidikan tenaga jang harus diselesaikan dalam djangka
waktu rentjana tersebut.
f. Seperti Angkatan Laut, djuga Angkatan Udara dalam rangka tugas
keamanan sekarang, sudah bisa menitikberatkan usahanja kepada
pembangunan djangka pendek.
§ 1742. KESIMPULAN2 DARI KETIGA ANGKATAN.
a. Dari pendjelasan2 diatas djelas, bahwa pembangunan Angkatan Pe
rang tidak berdiri sendiri, melainkan sangat tergantung dari perkem
hangan dalam bidang2 lain dalam rangka pembangunan nasional se
mesta dan berentjana.
b. Dengan demikian maka dalam pembangunan Angkatan Perang kita
masih banjak memerlukan bantuan luar negeri. Selain dari bantuan
berupa materiil dan kesempatan untuk pendidikan dari personil kita,
maka dalam memperoleh pengalaman dan kemahiran, terutama bagi
Angkatan Udara dan Laut jang bersifat sangat technis, maka se
waktu2 kita harus „terugvallen” kepada negara 2 tetangga, karena dikita
belum ada kesempatan. Kebidjaksanaan ini tentu dilaksanakan de
ngan tidak melanggar politik luar negeri kita jang bebas dan aktif.
c. Mengingat nilai anggaran belandja jang diperoleh Angkatan Perang riilnja
belum tinggi, maka dalam tahun2 dekat jad. Angkatan Perang belum
dapat membangun dengan besar2an.
d. Jang dibangun sekarang dan masih dilandjutkan dalam djangka wak
tu jad. ini adalah kekuat
I S I
I.
Kata Pengantar.
II.
Tugas A.P.
III. Penjelenggaraan Keamanan Dalam Negeri dan keadaan
Angkatan Perang sekarang.
IV. Pembangunan
V.
Angkatan Perang sebagai alat Revolusi.
VI. Lainlain.
VII. PENUTUP
4011
URAIAN J.M. MENTERI INTI KEAMANAN/PERTAHANAN PADA SIDANG
PLENO DEPERNAS, PADA TGL. 13160.
§ 1719. PENGANTAR.
J.M. Ketua Dewan Perantjang Nasional, Sidang jang terhormat,
Permintaan Sdr. Ketua Depernas kepada saja untuk berbitjara di
depan Sidang Pleno Depernas saja terima dengan segala kesenangan
hati. Mudah2an uraian saja ini akan merupakan suatu bahan jang berfae
dah bagi saudara2 sekalian dalam menjusun suatu Pola Pembangunan
Nasional Semesta dan Berentjana, sebab soal keamanan/pertahanan
adalah djuga merupakan salah satu bidang dari pola pembangunan tsb.
jang sedang saudara2 siapkan.
§ 1720. Dan seperti pula pada rentjana pembangunan harus didahului
oleh dan harus berdasarkan atas garis 2 kebidjaksanaan jang tingkatnja
lebih tinggi, begitulah pula pada soal keamanan/pertahanan. Untuk pem
bangunan nasional semesta dan berentjana maka Undang 2 Dasar 1945,
Manifesto Politik jang diutjapkan oleh P.J.M. Presiden pada hari Prokla
masi 1959 dan Amanat Pembangunan Presiden jang disampaikan di Dja
karta pada tgl. 28 Agustus 1959 memberikan haluan jang djelas dan tegas
pula apa jang, mendjadi tudjuan nasional, jaitu: Mentjapai suatu Negara
Indonesia, jang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Pelak
sanaan keamanan/pertahanan harus bersumber kepada politik keamanan/
pertahanan, jang tentunja djuga harus merupakan suatu bagian dari kebi
djaksanaan2 negara jang tsb. diatas. Dalam lapangan politik keamanan/
pertahanan masih ada beberapa soal jang masih harus ditambah, ditegas
kan dan disempurnakan. Karenanja maka Perumusan2 jang ada seka
rang barulah merupakan perumusan2 sementara jang belum di
formalisir proseduril dan karena itu masih harus disempurnakan
diwaktu jad.
§ 1721. P.J.M. Presiden didalam pendjelasannja mengenai tingkatan 2
revolusi mengatakan, bahwa revolusi kita dapat dibagi2 sbb:
a. 1945 — 1950 Tingkatan physical Revolution.
b. 1950 — 1955 Tingkatan „survival”.
c. 1956
Mulai tahun ini kita ingin memasuki periode Re
volusi sosial — ekonomis.
§ 1722. Pembagian tingkatan2 ini kami kenal pula dalam lapangan kemi
literan. Dalam menudju ke sesuatu sasaran, sesuatu serangan seringkali di
bagi2 dalam beberapa taraf (phase). Setelah meninggalkan garis awal, maka
seringkali harus direbut dulu sasaran antara, sebelum dapat merebut sa
saran jang sesungguhnja. Kemudian setelah dapat sampai ke dan dapat
merebut sasaran jang dimaksud, maka diadakanlah suatu konsolidasi.
Maksud dari konsolidasi ini adalah untuk mengamankan apa jang telah
dapat direbut dan untuk mengadakan penjusunan kembali (hergroepering)
guna melandjutkan lagi serangan baru ke sasaran (2) berikutnja.
Persamaan kita lihat disini, bahwa baik didalam lapangan politik,
maupun didalam lapangan milker diadakan pertarafan2. Apakah artinja
4012
pembagian tingkatan2 menurut P.J.M. Presiden dari Revolusi Nasional
kita bagi Angkatan Perang Republik Indonesia?
§ 1723. a. Periode 1945 — 1950. Bagi Angkatan Perang periode ini
pun merupakan suatu pertarungan fisik, karena dalam tingkatan ini Ang
katan Perang dengan segala kekuatan jang ada padanja terutama berusaha
untuk menggagalkan pengembalian kekuasaan Belanda di Indonesia.
b. Periode 1950 — 1955. Dalain periode ini Angkatan Perang me
ngadakan konsolidasi diri, dengan maksud, agar dengan Angkatan Perang
jang telah terkonsolidasikan dapat menjumbang untuk turut mengadakan
konsolidasi dalam negeri disegala lapangan. Maksudnja pula adalah agar
dengan demikian dapat diletakkan dasar2 jang kuat untuk mengadakan
pembangunan jang berrentjana.
c. Sesudah 1956 sesungguhnja hendak digunakan, agar Angkatan
Perang dapat menindjau dengan seksama kedalam, lebih banjak memper
hatikan tubuh sendiri dan mernulai dengan pembangunan sesuatu Ang
katan Perang seperti jang kita tjita2kan.
Keadaan telah merobah rentjana Angkatan Perang tsb. Marilah kita
menindjau perkembangan lebih landjut, dengan memulai dulu dengan
mernbahas tugas Angkatan Perang.
§ 1724. TUGAS ANGKATAN PERANG.
Tugas Angkatan Perang Republik Indonesia dimasa sekarang adalah:
a. Menjelenggarakan keamanan dalam negeri.
b. Menjelenggarakan pertahanan keluar, terutama supaja senantiasa
bersedia2:
1. Menghadapi serangan terbatas terhadap kita, dalam rangka pe
rang dingin.
2. Menghadapi perang umum, jang mungkin dapat menjeret kita
kedalam kantjahpeperangan.
c. Turut membantu, agar Irian Barat dapat lekas kembali ke kita.
d. Turut menjelesaikan Revolusi Nasional.
Marilah tugas2 tsb. kita kupas satu demi satu.
§ 1725. PENJELENGGARAAN KEAMANAN DALAM NEGERI.
Menurut pengertian sehari2, maka penjelenggaraan keamanan adalah
untuk keamanan dalam negeri, sedangkan pertahanan ditudjukan keluar,
jaitu untuk menghadapi lawan jang. hendak menjerang negara kita
dari luar.
§ 1726. Sesungguhnja kalau kita mengambil arti jang luas dari kedua per
kataan tsb., maka tidaklah ada perbedaan jang fundamenteel. Keamanan
dalam arti luas tentunja bukan sadja meliputi ketenteraman, ketertiban
dalam negeri sadja, melainkan djuga harus dapat mengamankan diri ter
hadap serangan2 dari Iuar. Keamanan dalam arti luas berarti keamanan
nasional. Sebaliknja pertahanan itu tidak dapat ditudjukan keluar sadja,
akan tetapi djuga menjangkut banjak coal dalam negeri. Serangan musuh
luar bahkan dapat pula dilantjarkan dari dalam.
4013
Akan tetapi untuk mudahnja, maka perkataan 2 keamanan dan perta
hanan dalam uraian ini dipakai menurut pengertian sehari 2.
Djadi keamanan untuk dalam negeri, sedangkan pertahanan untuk.
menghadapi musuh dari luar.
§ 1727. Apakah alasan jang menimbulkan gangguan 2 keamanan di
negara kita?
a. Pertentangan2 politik.
b. Belum stabilnja keadaan sosial ekonomis.
c. Pengaruh belum kembalinja Irian Barat kedalam pangkuan Ibu
Pertiwi Indonesia.
d. Pengaruh perang dingin antara blok Barat dan blok Timur.
e. Belum stabilnja keadaan militer kita.
Alasan2 tsb. diatas menimbulkan gangguan 2 keamanan dalam rupa2
bentuk, dan jang terberat adalah timbulnja pemberontakan 2 dengan ge
rombolan2nja jang bersendjata, jang membahajakan tegaknja negara kita.
Sedjak tahun 1950 telah kita kenal gerakan2: RMS, APRA, DI/TII di
Djawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan PRRI/Permesta di Sumatera
dan Sulawesi.
§ 1728. Nampak dari alasan2 tsb. diatas bahwa dalam penjelesaian ke
amanan ini jang tersulit bukanlah soal 2 militertechnis, melainkan soal²
politikpsychologis dan soa12 sosialekonomis. Dilihat dari sudut militer
sadja persoalannja adalah agak mudah, karena kita menghadapi suatu la
wan jang kesatuannja lebih ketjil dan peralatannja lebih sederhana dari
pada jang kita miliki.
Maka disini kita menghadapi suatu lawan jaug bukan melakukan pe
perangan frontal (berh.adaphadapan), melainkan jang melakukan suatu
gerakan territorial.
Apakah suatu gerakan. (peperangan) territorial dan apakah persja
ratannja?
Setjara populair maka peperangan konvensionil dilakukan oleh dua
kekuatan jang tjukup seimbang berhadaphadapan, dan achirnja dengan
kekuatan persendjataan, peralatan, dsbnja dengan sumber 2 jang ada di
belakangnja jang satu akan mendapat kemenangan. Lain halnja bila dua
lawan berhadapan, dimana satu dua organisasi, perlengkapan dan pera
latan djauh lebih kuat.
§ 1729. Maka, lawan jang djauh lebih lemah ini kemudian akan me
lakukan perang territorial. Sjarat mutlak untuk dapat melakukan ini ada
lah dukungan daerah beserta pelajanan segenap rakjat/penduduk dari.
daerah jang bersangkutan. Dan banjak dari gerombolah 2 ini sedikit banjak
masih dapat dukungan dari daerah, oleh karena misalnja sadja ada ikatan
kekeluargaan, hubungan historis, dsb. Kita ketahui, bahwa gerombolan 2
ini merupakan petjahan2 kekuatan kita dari kekuatan tahun 45, jang pada
tahun 45 masih mempunjai tjita2 jang sama, tapi kemudian ada jang me
njeleweng. Di Djawa Barat petjah dari kita pada tahun 48, di Sulawesi
pada tahun 51 dan di Sumatera pada tahun 53. Begitulah pula PRRI ada
lah petjahan dari kita sendiri dengan segala faham jang sama jang telah
4014
kita bawa sedjak tahun 45. Adapun taktik militer jang mereka lalukan ada
lah taktik gerilja, disertai dengan tindakan2 illegal seperlunja.
Djelas pula kiranja bagi kita, bahwa hanja pasukan 2 jang mempunjai
grip terhadap masjarakat, jang mempunjai tjukup penguasaan dan pe
ngendalian terhadap wilajah sadjalah, jang dapat melakukan taktik gerilja
dengan berhasil.
§ 1730. Karena itu, maka Angkatan Perang kita menghadapi gerom
bolan2 ini dengan melakukan 2 matjam operasi, jang dikalangan masja
rakat umum dikenal dengan nama:
1. Operasi2 tempur.
2. Operasi2 territorial.
Ambillah misalnja sebagai tjontoh, operasi 2 jang baru2 kita lakukan
di Sumatera dan Sulawesi. Mula2 dengan menggunakan ketiga Angkatan,
Angkatan DaratLaut dan Udara dilakukan operasi 2 gabungan, terutama
agar dapat mendaratkan pasukan 2 darat didaerah operasi jang bersangkutan
untuk memperoleh suatu tumpuan. Kemudian disusul dengan pengedja
ran2 oleh pasukan2 darat terhadap induk kekuatan dan pasukan 2 jang ma
sih kompak dari lawan dengan bantuan2 taktis, terutama dari Angkatan
Udara. Lambat laun, bila lawan sudah mulai memetjah dan telah menju
sup kedalam masjarakat, maka mulailah kita dengan melakukan gerakan
territorial dan perang antigerilja untuk menghadapi gerilja lawan.
Dalam taraf ini maka jang terpenting adalah untuk merebut dukung
an territorial ini dari lawan. Usaha2 ini harus dilakukan baik setjara negatif
maupun setjara positif. Setjara negatif berarti, bahwa aparat negara kita,
baik sipil maupun militer, harus mendjaga, agar masing 2 tidak melakukan
tindakan2 jang dapat mentjemarkan nama baik kita dan karenanja dapat
mengurangi nilai kemenangan2 jang telah kita peroleh dan dapat menam
bah moril kepada lawan. Setjara positif usaha kita adalah selekas mungkin
membangun aparatur negara sampai kebawah, agar dapat „hanteren ”
keadaan. Jang penting pula adalah agar setjepattjepatnja dapat membe
rikan isi, sekedar untuk rehabilitasi dibidang kemakmuran dan kesedjah
teraan kepada masjarakat disitu, hingga setjara berangsur 2 keadaan
dapat dinormalkan kembali.
Dengan djalan demikian dukungan daripada masjarakat kepada la
wan dapat kita putuskan dan dalam daerah jang demikian tidak ada ruang
lagi untuk melakukan gerilja, karena persjaratannja telah hilang. Tjara
sematjam ini adalah seringkali merupakan djalan jang pandjang dan me
rnerlukan pengertian disemua lapisan dan penertiban dibanjak bidang.
§ 1731. Usaha2 penjelesaian keamanan ini dimana 2 mendapat prioritet
jang pertama. Keamanan merupakan sjaratmutlak ketenangan dan ke
langsungan bekerdja. Karena itu, maka didalam pelaksanaan penjelesai
an keamanan senantiasa ditekankan, agar bukan sadja untuk mematahkan
kekuatan musuh, melainkan djuga meletakkan dasar2 untuk usaha2 pem
bangunan dimasa2 jad. Politik ini adalah sesuai dengan apa jang diurai
kan oleh P.J.M. Presiden dalam Politik Manifest, bahwa Angkatan Pe
rang diluar usaha keamanan dan pertahanan djuga dapat digunakan mem
bantu dibidang produksi, distribusi, kesedjahteraan rakjat.
4015
§ 1732. Dilihat dari sudut waktu, usaha penjelesaian keamanan ini
menurut Manifesto Politik dirantjangkan dapat diselesaikan dalam tempo
kurang lebih 3 tahun. Di beberapa daerah ini memang dapat dikerdjakan
dalam djangka waktu tsb. dengan suatu persjaratan, bahwa didaerah 2
jang bersangkutan itu tidak timbul kesulitan2 jang baru dan tidak diada
kan pengurangan2 kepada pembiajaan tenaga kita.
a. PRRI/Permesta kira2 dapat diselesaikan dalam djangka wak
tu tsb. Kepada PRRI/Permesta ini perlu diberikan prioritet pe
njelesaiannja. Selain dari faktor2 luar negeri jang berhubungan dengan
PRRI/Permesta, maka ada faktor lain jang sangat penting, jang perlu
kita perhitungkan. Kita djangan memberikan tjukup
ruang dan waktu kepada PRRI/Permesta.
Djika seandainja mereka dapat berlarut2 sampai misalnja 5 ta
hun, maka mereka akan memperoleh pengalaman dan kemahiran
dalam perang gerilja, seperti DI di Djawa Barat, dan akan lebih
sulit lagi penjelesaiannja.
b. Di Djawa Tengah kekuatan DI tinggal sedikit, jang mungkin
pada achir 1960 dapat kita selesaikan.
c. Di Kalimantan sisa2 jang ada sekarang kita harapkan dapat dise
lesaikan dalam tahun 1960.
d. Di Sulawesi Selatan kita tidak tjukup pegangan 2 jang konkrit
sehingga untuk keamanannja kita tetap pertahankan dalam djang
ka 3 tahun.
e. Di Sulawesi Utara, idem Sulawesi Selatan.
f. Di Djawa Barat kira2 5 tahun lagi.
g. Diperbatasan Irian Barat hal ini kita anggap suatu soal jang per
manen, selama masalah Irian Barat belum diselesaikan.
§ 1733. Sekarang hendak saja berikan tjontoh mengenai djumlah pasu
kan jang dipakai dalam beberapa daerah.
Di Djawa Barat: 30 bataljon,.
Di Sumatera Tengah: 8 bataljon.
Di Sumatera Utara: 7 bataljon.
Djadi walaupun penjelesaian PRRI diberi prioritet, namun djumlah
pasukan di Djawa Barat lebih besar. Alasannja adalah, karena lawan jang
dihadapi di Djawa Barat djauh lebih kuat (kemampuan territorial, penga
laman, kemahiran moril, dsb).
§ 1734. a. Salah satu segi lain jang perlu mendapat pengertian jang se
dalam2nja adalah tentang anggaran belandja (budget). Angkatan Perang
mendapat sepertiga dari budget negara. Masjarakat pada umumnja ber
pendapat, kalau mendengar 1/3 ini, bahwa djumlah ini adalah besar sekali,
terlalu banjak, hingga mengurangi misalnja usaha 2 pembangunan. Ka
lau melihat sepertiganja mungkin dapat dianggap banjak. Akan tetapi ka
lau djumlah sepertiga ini dinilai, maka akan nampak, bahwa djumlah ini
adalah tidak banjak. Apa artinja 18 (delapan belas) miljard, jang kami per
oleh dalam tahun 1960 ini? Apa jang dapat kami perbuat dengan 18 mil
jard ini tidaklah banjak.
Hal ini terasa sekali dalam pelaksanaan.
4016
b. Kemudian dari 18 miljard ini jang dipakai untuk penjelesaian
keamanan adalah hanja 1,8 miljard (10%), selebihnja adalah untuk soal 2
routine. Djadi kalau ada orang2 berpendapat, bahwa bila soal keamanan
sudah selesai, maka anggaran belandja dari Angkatan Perang dapat banjak
dikurangi adalah keliru sekali. Karena itu perbandingan jang tsb. diatas itu
(1/3) tidak akan tjepat berachir, bahkan perlu saja kemukakan disini, bahwa
buat masa jad. menghadapi pembangunan, perbandingan tsb. ini perlu
dipertahankan atau mungkin perlu ditambah. Hal ini tergantung dari
penghasilan nasional dimasa jad. Djumlah jang dihasilkan oleh sepertiga
itu, kalau nilai riilnja tidak besar, akan membawa kesulitan 2, karena ke
butuhankebutuhan jang kami perlukan adalah Kalau penghasilan
nasional menurun, maka mungkin sepertiga itu harus djadi setengah,
tapi kalau penghasilan nasional setjara riil mendjadi lebih baik dan
besar, maka barangkali sepertiga itu dapat menurun mendjadi seperempat.
c. Tadi saja katakan, bahwa hanja 1,8 miljard dipakai untuk penje
lesaian keamanan, sedangkan selebihnja untuk soa12 routine. Dengan ma
terial jang ada sekarang, maka terasa sekali oleh Angkatan Darat, Laut
dan Udara, bahwa djumlah ini sebenarnja ada dibawah batas minimum
jang ia perlukan untuk memelihara dan memperkembangkan materiil
jang ada padanja sekarang.
d. Kita ketahui, bahwa ketiga Angkatan, terutama Angkatan Laut
dan Udara jang lebih tehnis, telah memperoleh materiil jang modern,
jang memerlukan pemeliharaan, pembentukan personil untuk melajani
nja dan usaha2 lain, baik didalam maupun diluar. negeri. Ini semuanja
tentunja meminta biaja tambahan, lebih dari masa2 jl. karena dulu mate
riil tadi belum ada. Alat2 ini tentunja kita beli bukan kita suruh untuk
riongkrong didalam gudang2, tapi untuk kita pakai dan untuk kita per
kembangkan guna pembentukan inti daripada pembangunan Angkatan
Perang dimasa jad.
e. Kenjataan menundjukkan, bahwa dengan biaja jang sekarang
ini. Angkatan Laut dan Angkatan Udara bekerdja djauh dibawah batas
minimum. Terutama di Angkatan Laut banjak alat2 terpaksa nongkrong"
karena kurang personil untuk melajaninja dan kita tidak bisa memelihara
sebagaimana mestinja. Dan kalau keadaan ini terus berlandjut, maka alat 2
tu kemudian akan berkurang nilainja bagi kita.
f. Dengan uraian tsb. saja hendak menandaskan sadja, bahwa dengan
selesainja persoalan keamanan tidak automatis budget untuk Angkatan
Perang dapat dikurangi.
Saja sebagai orang dari fihak militer, dapat menegaskan, bahwa kami
memerlukan tambahan untuk melandjutkan usaha 2 kami. Jang sangat
panting adalah memang mempertinggi pendapatan dari seluruh negara,
jang memberkan tjukup persjaratan, tjukup ruang bagi perkembangan
dari Angkatan Perang kita. Kalau kita bandingkan hal ini dengan negara 2
tetangga kita, maka akan nampak dengan djelas; bahwa mereka setjara
rill „spenderen” lebih banjak bagi Angkatan Perangnja.
§ 1735. PEMBANGUNAN.
Dengan keadaan seperti jang tergambar diatas, marilah kita mulai
dengan mengupas pembangunan Angkatan Perang dalam arti jang se
4017
luas2nja. Bagi Angkatan Darat jang terutama dibebani dengan soal kon
solidasi dan stabilisasi keamanan dalam negeri, boleh dikatakan 95% ber
fikir dalam rangka keamanan dalam negeri. Djadi tidak banjak jang ter
luang untuk soa12 pembangunan. Bagi Angkatan Laut dan Udara, dengan
fungsinja dalam menjelesaikan keamanan seperti jang saja utarakan dia
tas, terdapat kesempatan jang lebih besar untuk memikirkan soa1 2 pem
bangunan.
§ 1736. Marilah terlebih dahulu saja utarakan pemikiran tentang kon
sep pertahanan. Dalam pemikiran ini kita harus selalu mempertimbang
kan keinginan kita dengan kemampuan jang ada pada kita.
Berhubung dengan politik luar negeri kita jang bebas dan aktif, maka
kita setjara theoretisch harus mampu mengalahkan lawan siapapun djuga
dan dari manapun djuga datangnja. Tjara berfikir sematjam ini sekarang
tidak dapat kita pakai dalam perentjanaan kita. Selain dari itu, kalau kita
memperhatikan letak geografis dan geostrategis negara kita, ditambah
dengan memperhatikan bentuk NUSANTARA dari Tanah Air kita, ma
ka djelas, bahwa untuk pertahanan negara kita, kita memerlukan suatu
Angkatan Perang jang harmonis, dengan komponen2nja Angkatan Darat,
Laut dan Udara jang masing2 harus tjukup besar. Tapi mengingat ke
mampuankemampuan kita maka sebutlah dalam djangka waktu 15 20
tahun, kita tidak akan bisa mengadakan suatu kekuatan jang demikian
itu. Djadi kita dalam hal ini harus mengadakan pembatasan 2 seperlunja
dan mengadakan suatu tjara pendekatan (approach) jang praktis.
§ 1737. Kita mempunjai politik jang defenitif, artinja tidak agressif,
dan tidak akan memulai menjerang.
a. Kalau ada sesuatu negara A menjerang kita, maka sebaiknja
kalau kita menghindari dia masuk ke negara kita. Lebih baik
lagi, kalau kita dapat mendatanginja di negaranja sendiri dan
menghantamnja, bahkan mengalahkannja di negaranja sendiri
pula. Untuk sementara ini tidak mungkin.
b. Kalau ia sudah bergerak menudju ke negara kita, maka sebaik
nja kalau lawan ditengah djalan kita hantjurkan, hingga tidak
sampai mendarat di Tanah Air kita. Mungkin inipun u.s.w. be
lum dapat kita lakukan,
c. Djadi kalau musuhtoch dapat mendarat djuga di Tanah Air kita,
maka melihat luasnja Tanah Air kita ini, maka mustahil kita
dapat mempertahankan setiap tempat diseluruh Indonesia.
Djadi sebaiknja biarlah musuh dapat masuk disalah satu bagian,
kemudian kita dengan tjepat mengerahkan sesuatu kekuatan
laut, darat dan udara kedaerah tadi dan menghantjurkan lawan
ditempat ini. Nampak disini bahwa untuk dapat melakukan ge
rakan sematjam ini kita harus dapat mendjamin, bahwa kita
menguasai laut, dan udara jang menudju kedaerah tadi.
d. Kalau jang tsb. dalam ajat 3 pun tidak berhasil dilakukan, maka
kita harus menurun kepada jang telah kita praktekkan, jaitu
kita hares melakukan Perang wilajah.
4018
e. Djadi ingin saja kemukakan disini, bahwa ada dua pertarapan
dalam rentjana pembangunan pertahunan kita.
1. Dalam djangka waktu 1020 tahun kita hendak membangun
suatu Angkatan Perang jang sesuai dengan sifat dari Nusantara
dari Indonesia ini, harus kita dilaut dan udara, dan Angkatan
Daraat seimbang tersebar menurut keperluan disemua
kepu lauan.
2. Sebelum kita dapat membangun Angkatan Perang seperti
jang dimaksud dalam 1. itu maka kita akan melakukan pepe
rangan tidak covensionil, jaitu melalukan apa jang dinamakan
Perang Wilajah.
3. Akan tetapi walaupun kalau sesudah 10 20 tahun kita dapat
mentjapai suatu organisasi jang kita inginkan itu gagal pula
dalam pertahanan kita setjara convensionil, maka kita akan
selalu „terugvallen” kepada faham Perang Wilajah.
§ 1738. Sebelum meningkat ke pembahasan pembangunan dari angka
tan demi angkatan, maka baiklah disini saja berikan gambaran lebih lan
djut tentang Perang Wilajah jang telah saja sebut.
a. Mengenai peristilahan saja disini tidak mengadakan perbedaan antara
Perang Territorial dan Perang Wilajah. Untuk mengadakan Perang
Territorial kita memerlukan suatu wilajah. Mungkin setjara tehnis
kalau diperintji, maka antara kedua istilah itu ada perbedaan. Tapi
baiklah dalam uraian ini kita anggap antara Perang Territorial dan.
Perang Wilajah tidak ada perbedaan.
b. Dalam uraian diatas telah saja kemukakan, bahwa Perang Wilajah
kita lakukan, setelah terbukti, bahwa kita menghadapi suatu lawan
jang dilihat dari sudut perang covensionil lebih kuat dari kita. Kalau
saja ambil perbandingan jang dipakai oleh. Mao Tse Tung, maka
dengan Perang Wilajah harus mampu untuk menghadapi lawan de
ngan perbandingan 1 lawan 10.
c. Telah saja kemukakan djuga, bahwa adalah sjarat mutlak, bahwa
dalam Perang Wilajah ini adanja dukungan territorial.
Perlu saja tandaskan disini, bahwa dukungan territorial adalah hanja
mungkin!
1. Kalau setjara strukturil didukung oleh sesuatu filsafah
negara
2. Sjarat mutlak djuga adalah didukung oleh semangat daripada
bangsa jang dalam keadaan bagaimanapun tidak mau
kalah, tidak mau menjerah kepada siapapun djuga.
Oleh karena itu sendi daripada Perang Wilajah itu selalu kita dasar
kan kepada amanat Panglima Besar pada tahun 1945 jang me
ngatakan:
,,SELALU PERTJAJA KEPADA KEKUATAN SENDIRI
DAN TIDAK AKAN MENJERAH KEPADA SETIAP PEN
DJADJAH JANG AKAN MENDJADJAH KITA KEMBALI”
4019
TJONTOH2:
Beberapa tjontoh dalam hal ini adalah sbb:
Karena tidak ada dukungan ideologi dan tidak didukung oleh
semangat jang tjukup, maka Belanda pada tahun 1942 mengalami
kekalahan.
Sebaliknja Jugoslavia, walaupun negaranja sudah kalah, tapi karena
semangat rakjatnja tidak dapat dipatahkan dan perdjoangannja
didukung oleh suatu ideologi jang kuat, maka dengan melakukan
Perang Wilajahmereka telah dapat keluar dari Perang Dunia II
sebagai sesuatu kekuatan.
d. Kalau kita mengikuti uraian tsb. diatas, maka djelas, bahwa dilihat
dari sudut strategis sifat dari suatu Perang Wilajah adalah strategis
defensif.
Sedangkan menurut salah satu azas perang, maka lawan hanja dapat
dikalahkan dengan serangan (offensif).
Karena itu maka, walaupun melakukan Perang Wilajah, lambat laun
pada sesuatu waktu kita dapat meningat ke usaha2 militer jang bersifat
strategis offensif. Ini berarti, bahwa kita sudah harus dapat mengim
bangi lawan didaerah kita sendiri, bahkan pada suatu ketika harus
da
pat melebihi, sehingga kita dapat menghantjnrkan atau mengusirnja.
Kalau dengan inipun lawan belum kalah, maka kita harus datang di
negerinja sendiri untuk dapat mematahkan hati perlawanannja disitu.
Ini berarti, bahwa susunan2 Angkatan Perang kita sedjak semula ha
rus sudah mengandung unsur2 jang sewaktu2 dapat dikembangkan
untuk peperangan convensionil.
e. Segi lain adalah, bahwa kalah dan menang dalam peperangan itu di
tentukan oleh pertarungan antara dua kemauan. Kalau pada suatu
ketika salah satu fihak merasa, bahwa melihat gelagat atau menurut
perhitungan, ia akan kalah, maka ia dapat menghentikan kemau
annja untuk berperang lebih landjut, dengan tidak perlu menunggu
sampai dihantjurkan oleh lawannja.
TJONTOH.
Didalam Perang Dunia IIpun sedjarah tclah memberikan suatu
tjontoh jang djelas dari Djepang. Djepang melihat temannja di
Eropah sudah kalah, kemudian ia mendapat pemboman atom satu
kali sadja, maka ia mengachiri perlawanannja. Padahal kekuatan
militer dari Djepang belum hantjur.
Tjontoh jang lebih dekat dan lebih aktuil adalah di negara kita
sendiri. Didalam clash II melawan Belanda, maka oleh karena
tekanan2 politilc, ekonomi dan lain2nja, Belanda tiba pada suatu
pendirian, bahwa tidak ada gunanja untuk meneruskan peperang
an melawan Indonesia dan kemudian pergi.
f. 1. DJADI DENGAN KONSEP PERANG WILAJAH PUN KITA
LAMBAT LAUN HARUS DAPAT BERALIH DARI SIFAT
STRATEGIS DEFENSIF KE SIFAT STRATEGIS OF
FENSIF DENGAN MENJUSUN KEKUATAN SEPERLU
NJA.
4020
2. Selain dari itu turut menentukan pula:
(a). KEMAUAN (sangat utama).
(b). FAKTOR POLITIK, Nasional dan Internasional.
(c). FAKTOR EKONOMI.
Setelah membahas konsep Perang Wilajah, maka marilah. kita tindjau
bagaimana memperkembangkan ketiga angkatan satu demi satu.
§ 1739. ANGKATAN DARAT.
Diatas telah saja djelaskan, bahwa kita harus dapat melakukan per
tempuranpertempuran, diwaktu taut dan udara masih dikuasai oleh Ang
katan Laut dan Udara kita, maupun setelah laut dan udara dikuasai oleh
lawan. Djadi dimana kita praktis hanja melakukan operasi 2 daratan dan
terlepas satu sama lain.
Berdasarkan pendapat tsb. diatas ini, maka dalam pembangunan
Angkatan Darat harus selalu terdapat dua unsur jang satu sama lain dja
linmendjalin, jaitu:
a. unsur territoir (wilajah).
b. unsur kesatuan (pasukan).
Djadi diwaktu Angkatan Laut dan Angkatan Udara masih mempu
njai kedjajaan dilaut dan udara, maka pasukan 2 Angkatan Darat harus
mampu untuk setjara seaborne atau airborne diangkut ke seluruh wila
jah Indonesia, dimana sadja dibutuhkannja. Dalam keadaan demikian ki
ta masih melakukan operasi2 gabungan (joint operations), misalnja dari
jawa ke Maluku, Sumatera, Sulawesi atau kemana sadja diperlukan.
Tapi manakala kita sudah tidak menguasai lagi laut dan udara, maka
dengan faham Perang Wilajah tiap daerah toch harus bergolak terus.
Sambil melakukan ini maka dengan segala rupa.usaha, baik didalam
maupun diluar negeri, kita harus mulai lagi menjusun kekuatan untuk
setjara gabungan melakukan strategisoffensif tadi.
Dalam rangka idee tsb. maka apa jang telah disiapkan dalam Ang
katan Darat adalah shb.:
a: Unsur territoir (wilajah).
Negara Indonesia telah dibagibagi dalam Kodam2, dengan organi
sasi seterusnja sampai ke desa2.
Tugas dari Kodam2 ini adalah membina wilajahnja masing2, sehingga
setiap saat mampu untuk menghadapi segala kemungkinan dalam
bentuk apapun (pemberontakan, serangan dari luar, dsb.).
b. Unsur kesatuan (pasukan).
Menurut keadaan dan kebutuhan;. maka sedang diperkembangkan
idee tentang team' pertempuran. Ada team 2 perterpuran jang ber
intikan bataljon, dan disebut bataljon team pertempuran. Ada pula
team2 pertempuran jang berintikan suatu resimen (resimen team per
tempuran), dan lebih tinggi Kesatuan 2 Angkatan Darat jang berben
tuk team' pertempuran tsb. harus mampu'bertempur setjara regulair/
conventionel, maupun setjara perang territorial. 'nap dearah militer
harus sendiri sanggup mengerahkan BTP cq RTP sedjumlah jang
diperlukan.nja atau untuk digerakkan langsung oleh pusat, sebagai
4021
tjadangan mobil. Pada pusat sendiri perlu pasukan pemukul mobil
dengan unsur2 spesial.
Selain daripada unsur territoir dan pasukan, maka sedang pula di
perkembangkan:
c. Inti2 jang akan melakukan Pimpinan, baik untuk dipusat maupun
di daerah2.
d. Inti2 untuk melakukan pelajanan2, jang berupa djawatan2. Kemu
dian tempat2 pendidikan dan latihan2 telah berdjalan untuk menju
sun kesatuan2 jang anggota2nja dapat dimobilisir menurut kebutuh
an.
Apa jang tsb diatas, unsur wilajah, pasukan, pimpinan dan pelajanan
walaupun masih dalam perkembangan permulaan, sedikit banjak te
lah memperoleh pengalaman2 dalam operasi2 jbl. Pengalaman2 ini
merupakan bahan2 penting untuk perkembangan selandjutnja.
e. Angkatan Darat harus mempunjai tjadangan jang sebesar 2nja ditiap
wilajah, jang tersedia oleh sistim milisi dan wadjib latih.
§ 1740. ANGKATAN LAUT.
Baiklah saja sampaikan sekarang pengertian2 jang sampai sekarang
berlaku di Angkatan Laut kita.
a. Kekuatan dilaut bukanlah kekuatan dari Angkatan Laut sadja, me
lainkan djuga armada niaga kita, kekuatan produksi 2 kita jang meng
hasilkan kapal2, galangan2 dll. fasilitet lagi untuk keperluan dilaut.
Djadi Angkatan l:,aut dalam rangka seluruh kekuatan nasional dilaut
adalah sebagian sadja.
Bagaimanakah Angkatan Laut hendak menjusun diri chususnja; me
ngembangkan kekuatan laut pada umumnja? Kita mulailah dengan
menggambarkan dulu sifat2 Nusantara dari negara kita.
1.
Negara kita adalah merupakan suatu Nusantara, jang terdiri
atas kira2 10.000. pulau2 dan meliputi suatu daerah jang luas sekali.
2.
Letaknja mempunjai arti strategis jang sangat penting sebagai
penghubung antara benua dengan benua dan sebagai penghubung
antara samudera dengan samudera.
3. Antara pulau2 terdapat lautan2 jang dimana2 dapat dimasuki.
Memang Indonesia itu terdiri hanja 1/3 (sepertiga) atas bumi dan
2/3 (dua pertiga) lagi atas lautan.
Sifat2 dan bentuk negara tsb. diatas itu membawa akibat, bahwa kita
harus dapat menguasai lautan kita, kalau kita hendak mendjamin ke
amanan negara kita seluruhnja.
Selama keadaan ini belum tertjapai, maka keselamatan negara kita
selalu dapat terantjam, karena dengan demikian maka djustru lawan
lah jang akan mempergunakan kemanfaatan2 keadaan fisik daripada
Nusantara kita.
b. Dengan uraian tsb. diatas, maka akan lebih djelas lagilah kepentingan
dari Angkatan Laut chususnja dan kepentingan dari kekuatan dilaut
pada umumnja. Pada suatu ketika, kalau kita harus melakukan per
tempuran dilaut, maka lawan selalu akan mentjoba menghantjurkan
kekuatan Angkatan Laut dan perkapalan niaga kita, sedangkan kita
4022
tentunja harus mentjoba melindunginja sambil berusaha untuk meng
hantjurkan kapal2 lawan.
c. Dapatkah Angkatan Laut dalam waktu singkat membangun diri se
demikian, hingga dapat melaksanakan tugasnja?
Angkatan Laut, sebagai suatu angkatan jang lebih tehnis lagi
dari Angkatan Darat, djauh Iebih banjak tergantung kepada faktor 2
jang ada diluar kemampuannja.
1. Dalam bidang materiil akan terlampau banjak kita tergantung
dari luar negeri, kalau industri kita didalam negeri masih sebe
gitu rendahnja, hingga tidak memadai kebutuhan Angkatan Laut
akan misalnja sadja pergalangan, reparasi daripada kapal 2, fasi
litet2 pelabuhan, dn. lagi jang diperlukan.
2. Dalam rangka perekonomian nasional jang lebih luas lagi maka
kiranja masih djauh sebelum kita dapat membangun kapal 2 kita
sendiri.
3. Dalam bidang personil Angkatan Laut menghadapi kesulitan 2
jang lebih besar lagi, karena memerlukan tenaga 2 jang begitu the
nis dan jang belum kita miliki sekarang. Sebagai tjontoh dapat
saja kemukakan disini, bahwa personil jang ada sekarang barulah
separo dari kebutuhan untuk melajani material jang sudah ada
pada kita.
4. Dalam bidang mental kita djuga masih ketinggalan, karena se
mangat kelaut masih belum memadai kebutuhan.
d. Meskipun banjak pembatasan2 jang ada bagi Angkatan Laut, akan
tetapi adalah merupakan suatu keharusan, bahwa Angkatan Laut
kita mampu untuk menghadapi serangan jang setiap waktu dapat
dilantjarkan terhadap kita setjara terbatas dalam rangka perang di
ngin. Dalam pembangunan jang terbatas ini, maka minimal harus pu
Ia dimasukkan unsur2 guna pembangunan jang lebih luas dimasa jad.
Djadi konkritnja, maka Angkatan Laut kita sekarang harus mem
punjai unsur2 jang berikut:
1. kekuatan pokok untuk inti daripada kekuatan pemukul (striking
forces, slagkracht)
2. kekuatan jang merupakan perlindungan pelajaran niaga.
3. idem pertahanan lokal.
4. idem jang merupakan armada bantuan atau pelajanan.
5. kekuatan amfibi.
e. Untuk mendapat gambaran jang lebih djelas lagi tentang daja pemu
kul kita dilaut, marilah kita melihat perkembangan jang sudah ada
diluar negeri sekarang.
Buat menempur dilaut dimasa jang lalu digunakan kapal2 pe
nempur sudah digunakan kapal induk dengan pesawat 2 terbangnja.
Kalau mau kekuatan jang lebih ketjil lagi, maka harus berintikan
kapal2 pendjeladjah. Sebagai pemukul dilaut dapat djuga digunakan
kapal2 selam, seperti jang diutamakan oleh Sovjet Rusia.
Sekedar sebagai bahan pelengkap saja kemukakan disini type 2
kapal:
4023
1.
2.
3.
4.
5.
6.
kapal penggempur.
kapal induk.
kapal pendjeladjah.
kapal pemburu.
kapal excort (fregat, korvet).
kapal2 pertahanan. pantai/pelabuhan (kapal torpedo, penabur/
penjapu randjau, kapal meriam).
7. kapala pembantu/pelajanan (tanker, repairships, kapal transport,
dan lainlain).
8. kapala selam
dan pesawat2 terbang jang masuk kepada Penerbangan Angkatan
Laut.
f. Jang sudah kita miliki, diantaranja adalah sbb:
Kapal pemburu, destroyer. Kapal ini adalah jang paling besar pada
kita, kapal sclam. Di Asia Tenggara kita termasuk kepada negara jang
sudah memiliki kapal selam. Misalnja India, Pakistan dan Filipina
belum mempunjai.
Pesawat2 terbang dari Penerbangan Angkatan Laut untuk pembas
mian kapal2 selam, dalam waktu singkat akan tiba.
Djika kita menghendaki kapala jang. lebih besar dimasa sekarang,
misalnja sadja bahwa oleh politik luar negeri kita berhasil mendapat
kan pendjeladjah atau jang lebih besar, umpamanja penggempur atau
kapal induk, maka masih perlu waktu persiapan untuk melajani (per
sonil) dan memeliharanja.
Tapi bagaimanapun djuga, Angkatan Laut jang kita perlukan, seperti
jang telah saja utarakan tadi harus berisikan unsur 2: tenaga pemukul
dilaut, tenaga pelindung armada niaga kita, buat pertahanan lokal,
dsb. Djangan dilupakan, bahwa kita memerlukan pangkalan2.
g. Dalam djangka pendek (10 a 20 tahun), mengingat perkiraan perse
imbangan kebutuhan dan kemampuan., kita harus dapat membangun
suatu Angkatan Laut jang mampu menangkis serangan. dari luar da
lam suatu perang terbatas, suatu „fleet in being ” jang mengandung
unsur2 minimal daripada jang disebut dalam pasal d diatas.
Perkiraan Angkatan Laut sekarang kekuatan itu berisikan keku
atan untuk memukul musuh sebelum masuk keperairan Nusantara
dan kekuatan untuk pertahanan territorial/lokal. (2. striking force
dan 1 counter attack force dengan kapala selam untuk melaksanakan
pertahanan kita setjara offensif, dan armada geraktjepat guna perta
hanan selat2 dan pelabuhana, sajap Angkatan I,aut untuk antiSub
marine, pasukan amfibi jang minimal dan armada bantuan/pelajanan
jang seperlunja).
§ 1741. ANGKATAN UDARA.
a. Pengertian kekuatan diudara mengandung:
1. Angkatan Udara.
2. Penerbangan sipil nasional.
3. Perindustrian penerbangan (pesawat,. alat2 elektronik, sendjata,
dll.)
4. Aeroclub2 dan pandu2 udara.
4024
Jang tersebut dalaai ad 3. dapat dipisahkan djadi pertambangan mi
njak dan atom.
Dalam hal industri penerbangan, misalnja pabrik? pesawat, me
perkembangan lain industri, misalnja pabrik2 aluminium
(bahan bauxit kita miliki tjukup), pabrik2 untuk instrumenten, industri
motor, jang mana semua masih harus kita teliti untuk memenuhinja.
Dalam hal pembelian diluar negeri politis kita terpaksa ber
pidjak pada 2 pasaran, Barat dan Timur dengan segala kesulitan
technis jang diakibatkannja.
Kesulitan dibidang kader (personil) adalah seperti jang dihadapi
oleh Angkatan Laut dll. lembaga jang bersifat technis. Masalah pen
didikan technis merupakan satu tugas jang amat penting dalam pem
bangunan.
Dalam hal peralatan dan pendidikan kita masih perlu mengirim
tenaga2 keluar negeri selama tahun2 jang akan datang, seperti djuga
bagi Angkatan Laut dan sekedarnja bagi Angkatan Darat.
b. Bagi Angkatan Udara kita persoalan2 jang dihadapinja umumnja ada
lah sama dengan jang dihadapi oleh Angkatan Laut kita. Pembangunan
nja sangat tergantung kepada perkembangan dari industri 2 kita, pada
perkembangan kader technis, dll. jang tak terlepas dari perkembangan
semesta kita dan memerlukan waktu.
c. Angkatan Udara memerlukan kemampuan:
1. menggempur lawan di negerinja eq sedjauh mungkin.
Inti dari kekuatan untuk ini adalah bomber. Angkutan udara
strategis.
2. pertahanan udara dengan unsur2 pesawat2 diudara, installasi2
didarat jang luas a.l. radar dan susunan 2 dari Angkatan Darat/
Angkatan Laut dan sipil, jang seluruhnja merupakan pertahanan
udara, jang lazimnja dikoordinir seluruhnja dibawah pimpinan
Angkatan Udara.
3. bantuan taktis kepada Angkatan Darat/Angkatan Laut. Ang
katan .Udara taktis.
4. logistik oleh suatu Angkatan Udara logistik (dimana, terhimpun
kekuatan milker maupun sipil).
A. Kalau melihat unsur2 tersebut diatas maka dalam waktu singkat tsb.
ad 2.1. masih bersifat akademis. Tsb. ad 2.2. sedang dimulai oleh Ang
katan Udara kita. Tsb. ad 2.3. dan 2.4. sudah djadi kenjataan. Dalam
perkembangan jet, roket dan elektronik dewasa ini kita harus mulai
melangkah, walaupun bagaimana ketinggalan kita, apalagi kalau di
ingat timbulnja sendjata2 atom. Untuk perkembangan Angkatan U
dara jang sungguh2, hal2 tadi bersifat pokok.
Sambil melaksanakan program djangka pendek guna kebutuhan
minimal bagi pertahanan nasional dalam suatu perang terba
tas dengan alat2 modern jang sekedarnja, kita harus memulai rese
arch dll untuk perkembangan djangka djauh.
d. .Setelah Angkatan Udara mengalami fase stabilisasi dan persiapan
jang buat 1950 — 57, sekarang berdasarkan pengalamanpengalam
4025
an, kemungkinan persjatatan. personil/materiil dan berdasarkan per
timbangan2 strategis seperti tsb diatas, maka sekarang sedang diha
dapi rentjana 5 tahun (57 — 62) dengan djumlah Squadron jang amat
terbatas jang berisikan unsur c. 2. C. 3. dan c. 4. sambil unsur jang
statis dalam tsb. terutama ad c. 3. dapat djuga dipergunakan strategis,
jang ini semua dengan installasi2 didarat, berbagai lapangan terbang
jang seperlunja. Sementara itu persiapan 2 metereologis dan installasi2
udara dalam taraf jet ini sedang dikerdjakan. Pula tidak boleh dilupa
kan research dihidang technik, kesehatan dll. persiapan technis untuk
pembangunan djangka djauh berikutnja.
Peralatan untuk rentjana djangka pendek ini sudah lumajan,
tinggal hal pendidikan tenaga jang harus diselesaikan dalam djangka
waktu rentjana tersebut.
f. Seperti Angkatan Laut, djuga Angkatan Udara dalam rangka tugas
keamanan sekarang, sudah bisa menitikberatkan usahanja kepada
pembangunan djangka pendek.
§ 1742. KESIMPULAN2 DARI KETIGA ANGKATAN.
a. Dari pendjelasan2 diatas djelas, bahwa pembangunan Angkatan Pe
rang tidak berdiri sendiri, melainkan sangat tergantung dari perkem
hangan dalam bidang2 lain dalam rangka pembangunan nasional se
mesta dan berentjana.
b. Dengan demikian maka dalam pembangunan Angkatan Perang kita
masih banjak memerlukan bantuan luar negeri. Selain dari bantuan
berupa materiil dan kesempatan untuk pendidikan dari personil kita,
maka dalam memperoleh pengalaman dan kemahiran, terutama bagi
Angkatan Udara dan Laut jang bersifat sangat technis, maka se
waktu2 kita harus „terugvallen” kepada negara 2 tetangga, karena dikita
belum ada kesempatan. Kebidjaksanaan ini tentu dilaksanakan de
ngan tidak melanggar politik luar negeri kita jang bebas dan aktif.
c. Mengingat nilai anggaran belandja jang diperoleh Angkatan Perang riilnja
belum tinggi, maka dalam tahun2 dekat jad. Angkatan Perang belum
dapat membangun dengan besar2an.
d. Jang dibangun sekarang dan masih dilandjutkan dalam djangka wak
tu jad. ini adalah kekuat