Hubungan Modified Graeb Score Dengan Kematian Dalam 14 Hari Pertama Pada Penderita Stroke Perdarahan Intraventrikular Chapter III V

55

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. TEMPAT DAN WAKTU
Penelitian dilakukan di Departemen Neurologi FK USU/RSUP H.
Adam Malik Medan dan RS jejaring (RS Kesdam Bukit Barisan Medan &
RS Haji Mina Medan) dari tanggal 01 Oktober 2014 sampai dengan 30
November 2016.
3.2. SUBJEK PENELITIAN
Subjek penelitian diambil dari populasi penderita rumah sakit.
Penentuan subjek penelitian dilakukan menurut metode sampling non
random secara konsekutif.
3.2.1. Populasi Sasaran
Semua penderita stroke perdarahan intraventrikular yang
telah ditegakkan dengan pemeriksaan neurologis dan pemeriksaan
CT Scan kepala.
3.2.2. Populasi Terjangkau
Semua penderita stroke perdarahan intraventrikular yang
dirawat di Departemen Neurologi FK-USU/RSUP H. Adam Malik

Medan dan RS jejaring (RS Kesdam Bukit Barisan Medan & RS Haji
Mina Medan).

Universitas Sumatera Utara

56

3.2.3. Besar Sampel
n1= n2 = ( Zα + Zβ )2 π
( P1- P2)2
Zα = derivate baku α, (α = 0,005) → Zα = 1,96
Zβ = derivate baku β, (β = 0,10) → Zβ = 1,28
P1 = Proporsi perdarahan intraventrikular → 37%
P2 = Proporsi yang ditentukan peneliti (Po – 25% = 0,37 – 0,25
= 0,12)
Maka n = 29,6 ∞ 30 orang (untuk tiap kelompok)
3.2.4. Kriteria Inklusi
1.

Penderita

atau

stroke

sekunder

perdarahan
yang

telah

intraventrikular primer
ditegakkan

dengan

pemeriksaan neurologis dan pemeriksaan CT Scan
kepala.
2. Penderita


stroke

perdarahan

intraventrikular

yang

melakukan pemeriksaan CT Scan kepala pada saat onset
sampai hari ke-enam onset.
3. Penderita

stroke

mendapatkan

perdarahan

penatalaksanaan


intraventrikular
konservatif

yang

dan/atau

operatif selama perawatan di RS.
4. Penderita

stroke

perdarahan

intraventrikular

yang

mengalami kematian dalam 14 hari pertama onset.
5. Memberikan persetujuan ikut serta dalam penelitian ini.


Universitas Sumatera Utara

57

3.2.5. Kriteria Eksklusi
1. Penderita stroke yang berulang.
2. Penderita stroke perdarahan intraventrikular yang disertai
dengan trauma kapitis.
3. Penderita stroke perdarahan intraventrikular yang disertai
dengan tumor otak.
4. Penderita stroke perdarahan intraventrikular yang disertai
dengan infeksi pada otak.
3.3. BATASAN OPERASIONAL
3.3.1. Stroke

perdarahan

adalah


suatu

tanda

klinis

yang

berkembang cepat yang disebabkan oleh kumpulan darah
setempat pada parenkim otak atau sistem ventrikular yang
tidak disebabkan oleh trauma. (Sacco dkk, 2013)
3.3.2. Perdarahan Intraventrikular adalah perdarahan pada sistem
ventrikel,

primer

bila

terbatas


pada

sistem

ventrikel

sedangkan sekunder muncul akibat perdarahan yang
berasal dari parenkim maupun rongga subarakhnoid yang
meluas ke sistem ventrikel. (Hameed dkk, 2005; Tucker dkk,
2011)
3.3.3. Modified Graeb Score (mGS) adalah alat untuk menilai
volume perdarahan intraventrikular dan membagi tingkat

Universitas Sumatera Utara

58

keparahannya berdasarkan jumlah darah yang terdapat
dalam ventrikel lateral, ke-tiga dan ke-empat dengan nilai
dari 0 sampai 32 (Morgan dkk, 2013)

3.3.4. Kematian adalah hilangnya kapasitas kesadaran secara
permanen dan hilangnya semua fungsi-fungsi batang otak
yang

disebabkan

oleh

berhentinya

sirkulasi

secara

permanen dan/ setelah terjadinya cedera otak. (WHO, 2012)
3.3.5. Penatalaksanaan

konservatif

pada


perdarahan

intraventrikular merupakan suatu terapi konvensional yang
berpusat pada tatalaksana hipertensi dan peningkatan
tekanan intrakranial bersamaan dengan koreksi koagulopati
dan mencegah komplikasi seperti perdarahan ulang dan
hidrosefalus. (Misbach dkk, 2011)
3.3.6. Penatalaksanaan operatif pada perdarahan intraventrikular
merupakan suatu tindakan intervensi secara pembedahan
guna evakuasi perdarahan pada sistem ventrikel dan
mengatasi peningkatan tekanan intrakranial (Hinson dkk,
2010)
3.3.7. Trauma kapitis adalah trauma mekanik terhadap kepala baik
secara langsung maupun tidak langsung yang menyebabkan
gangguan fungsi neurologis yaitu gangguan fisik, kognitif,
fungsi

psikososial


baik

temporer

maupun

permanen.

(Soertidewi dkk, 2006)

Universitas Sumatera Utara

59

3.3.8. Tumor otak adalah massa dari jaringan lunak yang
abnormal, dimana sel-sel tumbuh dan berkembang secara
tidak terkontrol. (American Association of Neurological
Surgeons (AANS), 2006)
3.3.9. Infeksi otak adalah invasi dan multiplikasi mikroorganisme
(bakteri, virus, spiroketa, fungi, protozoa dan metazoa) pada

selaput otak dan/ pada jaringan otak. (Mardjono dan
Sidharta, 2009)
3.4. RANCANGAN PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang dengan sumber
data primer yang diperoleh dari pemeriksaan neurologis dan pemeriksaan
CT Scan kepala penderita stroke perdarahan intraventrikular yang dirawat
di Departemen Neurologi FK-USU/RSUP H. Adam Malik Medan dan RS
jejaring (RS Kesdam Bukit Barisan Medan & RS Haji Mina Medan).
3.5. PELAKSANAAN PENELITIAN
3.5.1. Instrumen Penelitian
1. Computed Tomography Scan yang digunakan adalah XRay CT System, merek Hitachi seri W 450.
2. Modified

Graeb

Score

dinilai

berdasarkan

jumlah

perdarahan yang tampak pada gambaran CT Scan kepala,
dengan total nilai terkecil 0 sampai terbesar 32.

Universitas Sumatera Utara

60

3.5.2. Pengambilan Sampel
Semua penderita stroke perdarahan intraventrikular
yang dirawat di Departemen Neurologi FK-USU/RSUP H.
Adam Malik Medan dan RS jejaring (RS Kesdam Bukit
Barisan Medan & RS Haji Mina Medan) yang telah
ditegakkan

dengan

anamnesa,

pemeriksaan

fisik,

pemeriksaan neurologis, dan pemeriksaan CT Scan kepala
yang diambil secara konsekutif dan yang memenuhi kriteria
inklusi dan tidak ada kriteria eksklusi, menilai mGS
berdasarkan hasil CT Scan kepala dan kemudian dinilai
apakah terjadi kematian dalam 14 hari pertama setelah
onset.

Universitas Sumatera Utara

61

3.5.3. Kerangka Operasional
PENDERITA STROKE
PERDARAHAN INTRAVENTRIKULAR

ANAMNESA, PEMERIKSAAN FISIK &
NEUROLOGIS, CT-SCAN KEPALA

KRITERIA INKLUSI

KRITERIA EKSKLUSI

NILAI MODIFIED GRAEB
SCORE (mGS)

OPERATIF

KONSERVATIF

KEMATIAN DALAM 14 HARI PERTAMA

ANALISA

HASIL

3.5.4. Variabel Yang Diamati
- Variabel bebas : Modified Graeb Score, stroke perdarahan
intraventrikular

dengan

tatalaksana

konservatif dan operatif.
- Variabel terikat : Kematian dalam 14 hari pertama.

Universitas Sumatera Utara

62

3.5.5. Analisa Statistik
Data hasil penelitian akan dianalisa secara statistik dengan
bantuan komputer Windows SPSS (Statistical Product and Science
Service).
Analisa dan penyajian data dilakukan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui hubungan antara

Modified

Graeb

Score penderita stroke perdarahan intraventrikular yang
mendapatkan tatalaksana konservatif dengan kematian
dalam 14 hari pertama digunakan analisa uji korelasi
Spearman.
2. Untuk mengetahui hubungan antara

Modified

Graeb

Score penderita stroke perdarahan intraventrikular yang
mendapatkan tatalaksana

operatif

dengan kematian

dalam 14 hari pertama digunakan analisa uji korelasi
Spearman.
3. Untuk mengetahui nilai rerata Modified Graeb Score
pada penderita stroke perdarahan intraventrikular yang
dirawat di RSUP

H. Adam Malik

Medan dan RS

jejaring digunakan analisa deskriptif.
4. Untuk mengetahui karakteristik demografis penderita
stroke perdarahan intraventrikular yang dirawat di RS
Umum Pusat H. Adam Malik Medan dan RS jejaring
digunakan analisa deskriptif.

Universitas Sumatera Utara

63

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. HASIL PENELITIAN
4.1.1. Karakteristik Subjek Penelitian
Subjek penelitian terdiri dari 62 penderita stroke perdarahan
intraventrikular yang dirawat di Departemen FK USU/RSUP H.
Adam Malik Medan dan RS jejaring (RS Kesdam Bukit Barisan
Medan & RS Haji Mina Medan) pada periode Oktober 2014 sampai
November 2016. Dari 62 subjek yang dianalisa, 30 orang (48,3%)
dengan penatalaksanaan konservatif dan 32 orang (51,7%) dengan
penatalaksanaan operatif. Jenis kelamin terbanyak pada subjek
dengan tatalaksana konservatif adalah laki-laki, yaitu sebesar 20
orang (66,7%) sedangkan yang mendapatkan tatalaksana operatif
laki-laki : perempuan adalah 1 : 1. Kelompok usia terbanyak pada
subjek dengan tatalaksana konservatif adalah 65-74 tahun, yaitu
sebesar

14

orang

(46,7%)

sedangkan

yang

mendapatkan

tatalaksana operatif adalah kelompok usia 55-64 tahun, yaitu
sebesar 11 orang (34,4%).
Subjek pada penelitian ini berasal dari agama dan suku yang
berbeda, dengan agama yang terbanyak adalah Islam pada kedua

Universitas Sumatera Utara

64

tatalaksana baik konservatif dan operatif, masing-masing sebesar
21 orang (70,0%) dan 21 orang (65,6%). Suku terbanyak adalah
suku batak pada kedua tatalaksana baik konservatif dan operatif,
masing-masing sebesar 13 orang (43,3%) dan 23 orang (71,9%).
Pendidikan

terakhir

yang

terbanyak

pada

subjek

dengan

tatalaksana konservatif adalah sekolah menengah atas (SMA), yaitu
sebesar 9 orang (30,0%) sedangkan pada subjek dengan
tatalaksana operatif adalah sekolah menengah pertama (SMP),
yaitu sebesar 11 orang (34,4%). Pekerjaan terbanyak adalah ibu
rumah tangga pada kedua tatalaksana baik konservatif dan operatif,
masing-masing sebesar 13 orang (43,3%) dan 15 orang (46,9%)
dengan status pernikahan yang terbanyak adalah menikah pada
kedua tatalaksana baik konservatif dan operatif, masing-masing
sebesar 25 orang (83,3%) dan 24 orang (75,0%).
Nilai GCS terbanyak

pada subjek dengan tatalaksana

konservatif adalah 10-11, yaitu sebesar 11 orang (36,7%)
sedangkan pada subjek dengan tatalaksana operatif adalah 7-9,
yaitu sebesar 11 orang (34,4%). Tekanan darah sistolik terbanyak
adalah ≥ 160 mmHg pada kedua tatalaksana baik konservatif dan
operatif, masing-masing sebesar 25 orang (83,3%) dan 24 orang
(75,0%). Tekanan darah diastolik terbanyak adalah >100 mmHg

Universitas Sumatera Utara

65

pada kedua tatalaksana baik konservatif dan operatif, masingmasing sebesar 20 orang (66,7%) dan 18 orang (56,3%).
Nilai

mGS

terbanyak

pada

subjek

dengan

tatalaksana

konservatif adalah 4-12, yaitu sebesar 18 orang (60,0%) sedangan
pada subjek dengan tatalaksana operatif adalah ≥ 21, yaitu sebesar
14 orang (43,8%). Kematian dalam 14 hari pertama pada subjek
dengan tatalaksana konservatif dijumpai sebesar 20 orang (66,7%)
dan pada subjek dengan tatalaksana operatif sebesar 6 orang
(18,8%). Data lengkap mengenai karakteristik subjek penelitian ini
disajikan dalam Tabel 7.

Universitas Sumatera Utara

66

Tabel 7. Karakteristik Subjek Penelitian
Konservatif
Usia
34-44 tahun
55-64 tahun
65-74 tahun
75-84 tahun
>85 tahun
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Agama
Islam
Protestan
Katolik
Pendidikan
SD
SMP
SMA
Sarjana
Pekerjaan
IRT
PNS
Wiraswasta
Lain-lain
Suku
Aceh
Batak
Jawa
Melayu
Nias
Padang
Tionghoa
Status
Belum menikah
Menikah
Duda/Janda
GCS
14-15
12-13
10-11
7-9
4-6
TDS
160 mmHg
TDD
100 mmHg
Nilai mGS
≤3
4-12
13-20
≥21
Kematian dalam 14 hari
Ya
Tidak

Operatif

n

%

n

%

2
11
14
2
1

6,7
36,7
46,7
6,7
3,3

4
11
10
4
3

12,5
34,4
31,3
12,5
9,4

20
10

66,7
33,3

16
16

50,0
50,0

21
5
4

70,0
16,7
13,3

21
3
8

65,6
9,4
25,0

8
7
9
6

26,7
33,3
30,0
20,0

8
11
8
5

25,0
34,4
25,0
15,6

13
4
9
4

43,3
13,3
30,0
13,3

15
4
4
9

46,9
12,5
12,5
28,1

4
13
3
4
3
3
0

13,3
43,3
10,0
13,3
10,0
10,0
0,0

3
23
1
2
1
1
1

9,4
71,9
3,1
6,3
3,1
3,1
3,1

1
25
4

3,3
83,3
13,3

3
24
5

9,4
75,0
15,6

8
9
11
1
1

26,7
30,0
36,7
3,3
3,3

1
6
10
11
4

3,1
18,8
31,3
34,4
12,5

0
2
3
25

0,0
6,7
10,0
83,3

1
3
4
24

3,1
9,4
12,5
75,0

1
1
8
20

3,3
3,3
26,7
66,7

2
5
7
18

6,3
15,6
21,9
56,3

6
18
4
2

20,0
60,0
13,3
6,7

1
5
12
14

3,1
15,6
37,5
43,8

20
10

66,7
33,3

6
26

18,8
81,3

Universitas Sumatera Utara

67

4.1.2. Rerata Nilai Modified Graeb Score
Nilai rerata mGS (SD) pada subjek dengan tatalaksana
konservatif adalah 8,93 ± 6,73 dengan nilai terendah adalah 1
dan tertinggi adalah 27. Nilai rerata mGS (SD) pada subjek
dengan tatalaksana operatif adalah 17,19 ± 6,63 dengan nilai
terendah adalah 3 dan tertinggi adalah 28 (Tabel 8).
Tabel 8. Rerata nilai Modified Graeb Score
Penatalaksanaan
Konservatif

Operatif

Nilai

x (SD)

Rentang

x (SD)

Rentang

mGS

8,93 (6,73)

1-27

17,19 (6,63)

3-28

4.1.3. Hubungan

Antara

Modified

Graeb

Score

Pada

Penderita Stroke Perdarahan Intraventrikular Yang
Mendapatkan

Tatalaksana

Konservatif

dengan

Kematian dalam 14 Hari Pertama
Hasil analisa statistik menggunakan uji korelasi Spearman
menunjukkan hubungan yang signifikan antara nilai mGS pada
penderita stroke perdarahan yang mendapatkan tatalaksana
konservatif dengan kematian dalam 14 hari pertama (p = 0,000)
dan

terdapat

korelasi

yang positif antara nilai mGS dengan

kematian dalam 14 hari pertama, dengan kekuatan korelasi yang
kuat (r = 0,669).

Universitas Sumatera Utara

68

Tabel 9. Hubungan Antara Modified Graeb Score Pada
Penderita Stroke Perdarahan Intraventrikular Yang
Mendapatkan
Tatalaksana
Konservatif
dengan
Kematian dalam 14 Hari Pertama
Kematian

Dalam

14

Hari

Pertama
mGS

r

0,669

p

0,000

n

30

Uji korelasi Spearman signifikan (p100 mmHg, masingmasing sebesar 20 orang (66,7%) dan 18 orang (56,3%). Nilai
mGS terbanyak pada subjek dengan tatalaksana konservatif
adalah 4-12, yaitu sebesar 18 orang (60,0%) sedangan pada
subjek dengan tatalaksana operatif adalah ≥ 21, yaitu sebesar 14
orang (43,8%). Kematian dalam 14 hari pertama pada subjek
dengan tatalaksana konservatif dijumpai sebesar 20 orang
(66,7%) dan pada subjek dengan tatalaksana operatif sebesar 6
orang (18,8%).
5.2. SARAN
1. Perlu dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala ulangan sebagai
follow up baik pada penderita stroke perdarahan intraventrikular
dengan tatalaksana konservatif maupun operatif guna melihat
perkembangan volume perdarahan intraventrikular (nilai mGS)
yang akan mempengaruhi outcome.
2. Perlu dilakukan penilaian mGS dari hasil pemeriksaan CT Scan
kepala
onset

dalam periode rentang waktu yang lebih singkat dari
kejadian,

sehingga

hubungan

volume

perdarahan

Universitas Sumatera Utara

83

intraventrikular (nilai mGS) dengan outcome lebih memberikan
hasil yang representatif.
3. Perlu mempertimbangkan faktor-faktor risiko dan pemberat lain
yang didapat selama perawatan pada masing-masing subjek
penelitian yang juga dapat mempengaruhi outcome, sehingga
hasil penelitian lebih representatif.
4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang
lebih besar sehingga hasil penelitian lebih representatif.
5.

Para klinisi kesehatan disarankan agar melakukan penilaian
volume perdarahan secara rutin pada setiap pasien stroke
perdarahan

intraventrikular,

sehingga

dapat

menentukan

kemungkinan prognosis.

Universitas Sumatera Utara