Persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan profesi guru ditinjau dari jenis kelamin, program studi dan prestasi belajar akademik : studi kasus mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository
PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PROGRAM
PENDIDIKAN PROFESI GURU DITINJAU DARI JENIS
KELAMIN, PROGRAM STUDI DAN PRESTASI BELAJAR
AKADEMIK
Studi kasus Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Marsia Herwin
NIM: 05 1334 062
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PROGRAM
PENDIDIKAN PROFESI GURU DITINJAU DARI JENIS
KELAMIN, PROGRAM STUDI DAN PRESTASI BELAJAR
AKADEMIK
Studi kasus Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Marsia Herwin
NIM: 05 1334 062
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
i ii
iii iv PERSEMBAHANSkripsi ini Aku persembahkan untuk: Allah Bapa,Putra dan Roh Kudus Bunda Maria sebagai sumber hidupku, Santa Marsia Ayah dan Bunda’ku tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, semangat dan kekuatan dalam setiap doa untuk keberhasilanku
Abang’ku (Alexander Heriwanto ) yang s’lalu memberikan semangat dan dukungan
Adik-adik’ku Tersayang (Lidya Efiani, Kornelius Hendra dan Krisantus Firman) yang s’lalu memberikan keceriaan dalam hari-hari’ku Sahabat-sahabat’ku tersayang (Bernadeta Lilis, Katarina Menuneda, Win
Supriadi, Ignasius Triwahyudi, Yohanes Jhon, Hendra Priyanto, Frater
Diri, Robert Beni Fernando) yang telah setia mendengar keluh kesah’ku dan s’lalu memberikan kekuatan, semangat dan inspirasi bagi’ku v MOTTO
Untuk mencapai kesuksesan kita jangan hanya bertindak tapi juga perlu bermimpi jangan hanya berencana tapi juga perlu untuk percaya To accomplish great things we must not only act but also dream not only plan but also believe
vi
vii
ABSTRAK
PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PROGRAM PENDIDIKAN
PROFESI GURU DITINJAU DARI JENIS KELAMIN, PROGRAM STUDI
DAN PRESTASI BELAJAR AKADEMIK
Studi kasus Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Marsia Herwin
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2011
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan persepsimahasiswa terhadap Program Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari (1) jenis
kelamin, (2) program studi, (3) prestasi belajar akademik.Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa FKIP tahun ajaran 2009/2010
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan sampel sebanyak 317 mahasiswa.
Teknik pengambilan sampel adalah proportionate stratified dan convenience
sampling. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Teknik
analisis data yang digunakan adalah Uji-t dan ANOVA dengan taraf signifikansi
5%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada perbedaan persepsi
mahasiswa terhadap program pendidikan profesi guru ditinjau dari jenis kelamin
(Asymp. Sig. dari uji t sebesar 0,018 lebih kecil dari 0,05), (2) ada perbedaan
persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan profesi guru ditinjau dari
program studi (Asymp. Sig. dari uji Anova sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05),
(3) tidak ada perbedaan persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan profesi
guru ditinjau dari prestasi belajar akademik (Asymp. Sig. dari uji Anova sebesar
0,170 lebih besar dari 0,05).viii
ABSTRACT
STUDENTS’ PERCEPTION TOWARDS TEACHER’S PROFESSIONAL
EDUCATIONAL PROGRAM PERCEIVED FROM GENDER, STUDY
PROGRAM AND ACADEMIC ACHIEVEMENT
A Case Study on Students of Faculty of Teachers Training and Education
Sanata Dharma University, Yogyakarta
Marsia Herwin
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2011
The aim of this study is to find out the difference of students’ perceptiontowards teacher’s educational program perceived from: (1) gender; (2) study
program; (3) academic achievement.This study was carried out in Sanata Dharma University, Yogyakarta. The
population of this study was the 2009/2010 student batch of faculty of teachers
training and education Sanata Dharma University the samples were 317 students.
The techniques of gathering the samples were proportionate stratified and
convenience sampling. Technique of gathering the data was questionnaire. The
data analysis techniques were t test and ANOVA test with 5% significance level.The result of the study shows that: (1) there is different students’
perception towards teacher’s professional educational program perceived from
gender; the significance level of t test is 0,018. It is lower than 0,05; (2) there is
different students’ perception towards teacher profession education program
perceived from study program; the significance level of ANOVA test is 0,000. It
is lower than 0,05; (3) there is not any different students’ perception towards
teacher profession education program perceived from academic achievement; the
significance level of ANOVA test is 0,170. It is higher than 0,05.ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah, Bapa, Putra dan Roh Kudus
yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Persepsi Mahasiswa Terhadap
Program Pendidikan Guru ditinjau dari Jenis Kelamin, Program Studi dan Prestasi
Belajar Akademik.Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi ini dapat
diselesaikan tidak terlepas dari bimbingan, bantuan dan dorongan oleh berbagai
pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis. Dengan
segala kerendahan hati penulis menghaturkan terimakasih kepada:
1. Bapak Drs. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J, M.Sc., selaku Rektor
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
3. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku ketua jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.x
5. Ibu Benedecta Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd., selaku Dosen
pembimbing yang telah memberikan bimbingan, masukan, saran dan kritik dalam proses penulisan skripsi ini.
6. Bapak/Ibu Dosen penguji yang memberikan masukan untuk kesempurnaan
skripsi ini.
7. Seluruh staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah
membagikan ilmu pengetahuan dan memberikan bimbingan selama proses belajar.
8. Orang tua’ku tercinta Bapak Ig. Giman dan Ibu Suryani, Abang’ku Alexander
Heriwanto, Adik-adik’ku Lidya Efiani, Kornelius Hendra, Krisantus Firman yang selalu setia memberikan doa, semangat dan dukungan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Win Supriadi, yang telah hadir dalam kehidupanku, selalu ada untukku, slalu
buat aku tersenyum, slalu mewarnai hari-hariku dengan keceriaan, slalu berikan semangat dan kekuatan dalam hidupku, terimakasih untuk doa dan dukungannya.
10. Yohanes Jhon, yang pernah hadir dalam kehidupan’ku, memberikan
semangat dan menjadikan kekuatan bagi’ku.
11. Teman-teman kelas seminar penelitian yang telah memberikan masukan
selama proses diskusi mata kuliah seminar penelitian.
12. Seluruh mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah
bersedia meluangkan waktu untuk menjadi responden dalam penelitian ini.
xi
13. Sahabat-sahabat yang s’lalu ada untuk’ku yang tidak pernah meninggalkanku
dalam keterpurukan’ku Bernadeta Lilis, Katarina Menuneda, Ignasius Triwahyudi, Hendra Priyanto, Kristo Kuro Umang, Lapin.
14. Sahabat-sahabat terbaik’ku (Ana, Mariati Ayek, Dhita, Fransiska Rista
Andriani, Ertyn Tyas Prabandari, Eko, End-win, Candra Paska, Deon, Bang Valen, Bang Welly, Bernadeta Lilis, Katarina Menuneda, Ignasius Triwahyudi, Hendra Priyanto, Kristo Kuro Umang, Lapin) Terimakasih atas kebersamaan dan keceriaan yang boleh di alami bersama di kota Jogja ini,dengan persahabatan ini kalian telah memberikan warna baru bagi hidupku.
15. Sahabat-sahabat’ku (Robert Beny Fernando, Frater Diri, Lambertus Oki,
Harka Duli Sepriyanti, Frater Emanuel Faot, Frater Kristianus Watu) Terimakasih kalian telah memberikan semangat dalam hidupku.16. Kak Yusi, Bang Willy dan dedek Carol sekeluarga terimakasih atas keceriaannya dan kebersamaan selama di Jogja.
17. Teman-teman dimana aku berproses dalam UKM Koperasi Mahasiswa (Bob
Marison, Fransiskus Freddy Tisna, Aloysius Priyanto, Benediktus Bangun B, Nahoras bona simarmata, Stepanus, Robin Susanto, Patricia Eva, Aris Budi Widodo dan semua teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih untuk segala canda tawa dan semangat kalian.
18. Teman-teman seperjuangan’ku (Avilla, Sugiyanto, Merry, Arnon, Maya,
Rini, Boim). Terimakasih atas sharing dan bantuan kepada penulis selama proses penyusunan skripsi.xii
19. Teman-teman PAK ’05, terimakasih atas kebersamaan dan pengalaman selama kuliah.
20. Para penghuni Asrama Putri Pondok Angela (Sr. Yekti, Sr. Yati, Sr. Etty, Ena, MbaTtetty, Tanty, Tyas dan teman-teman yang lain) terimakasih untuk doa dan dukungan yang diberikan kepada penulis.
21. Teman-teman ditempat kerja’ku (Dina, Pungky, Firsty, Mba Mayang, Mba Ogi, Mas Budi, Mas Yota, Mas Tony. Lisa, Yogi, Lia, Yati, Yuka, Mey, Mba Alin).
22. Bapak-Ibu Kost’ku dan juga teman-teman kost’ku (Evi, Ika, Eka, Ani, Floren, Winda, Emil).
23. Semua pihak yang memberikan bantuan sehingga skripsi ini selesai.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan, agar dapat melengkapi skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca semuanya.
Penulis Marsia Herwin xiii
DAFTAR ISI
HalamanHALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................... vii
ABSTRAK .................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................. x
DAFTAR ISI ................................................................................................. xiv
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xix
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................1 A. Latar Belakang Masalah .............................................................
1 B. Batasan Masalah .........................................................................
5 C. Rumusan Masalah ......................................................................
6 D. Tujuan Penelitian .......................................................................
6 E. Manfaat Penelitian .....................................................................
7
xiv
BAB II KAJIAN TEORITIK .......................................................................
8 A. Tinjauan Teoritis ........................................................................
8 1. Persepsi Mahasiswa ...............................................................
8 2. Program Pendidikan Profesi Guru .........................................
14 3. Standar Kompetensi Guru .....................................................
26 4. Jenis Kelamin ........................................................................
32 5. Program Studi ........................................................................
35 6. Prestasi Belajar Akademik ....................................................
40 B. Kerangka Berpikir ......................................................................
45 C. Hipotesis .....................................................................................
48 BAB III METODE PENELITIAN ................................................................
49 A. Jenis Penelitian ...........................................................................
49 B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................
49 C. Subjek dan Objek Penelitian ......................................................
49 D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel .......................
50 E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ....................................
52 F. Teknik Pengumpulan Data .........................................................
58 G. Teknik Pengujian Instrumen ......................................................
58 H. Teknik Analisis Data ..................................................................
65
xv
xvi BAB IV GAMBARAN UMUM ..................................................................
73 A. Sejarah Perkembangan Universitas ...........................................
73 B. Visi, Misi dan Tujuan USD .......................................................
77 C. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) ......................
78 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...................................
89 A. Deskripsi Responden dan Variabel Penelitian ..........................
89 B. Analisis Data .............................................................................
93 C. Pembahasan ............................................................................... 102
BAB VI PENUTUP ...................................................................................... 105 A. Kesimpulan ............................................................................... 105
B. Keterbatasan Penelitian ............................................................. 106
C. Saran ......................................................................................... 107
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 109 LAMPIRAN .................................................................................................. 112
xvii
DAFTAR TABEL
60 Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Mahasiswa terhadap Program Pendidikan Profesi Guru II ...........................
90 Tabel 5.3 Interpretasi Prestasi Belajar Akademik Mahasiswa ...................
90 Tabel 5.2 Distribusi Responden menurut Program Studi ...........................
72 Tabel 5.1 Distribusi Responden menurut Jenis Kelamin ...........................
64 Tabel 3.11 Interpretasi C maks .........................................................................
64 Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Mahasiswa terhadap Program Pendidikan Profesi Guru ...............................
62 Tabel 3.9 Tingkat Keterhandalan Instrumen Penelitian .............................
58 Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Mahasiswa terhadap Program Pendidikan Profesi Guru I ............................
Halaman
57 Tabel 3.6 Skor Prestasi Belajar Akademik .................................................
56 Tabel 3.5 Kode Program Studi ...................................................................
56 Tabel 3.4 Skor Jenis Kelamin ....................................................................
54 Tabel 3.3 Skor Kuesioner Persepsi Mahasiswa terhadap Pendidikan Profesi Guru .............................................
52 Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Persepsi Mahasiswa terhadap Program Pendidikan Profesi Guru ...............................
Tabel 3.1 Jumlah Pengambilan Sampel dari Setiap Program Studi ..........................................................92
xviii
Tabel 5.4 Interpretasi Persepsi Mahasiswa FKIP terhadap Pendidikan Profesi Guru .............................................93 Tabel 5.5 Pengujian Normalitas Persepsi Mahasiswa terhadap PPG ditinjau dari Jenis Kelamin .................................
94 Tabel 5.6 Pengujian Normalitas Persepsi Mahasiswa terhadap PPG ditinjau dari Program Studi .................................
95 Tabel 5.7 Pengujian Normalitas Persepsi Mahasiswa terhadap PPG ditinjau dari Prestasi Belajar Akademik ............................
96 Tabel 5.8 Pengujian Homogenitas .............................................................
97
DAFTAR LAMPIRAN
HalamanLampiran 1. Kuesioner ................................................................................. 113
Lampiran 2. Validitas dan Reliabilitas ......................................................... 121
Lampiran 3. Data Induk Penelitian ............................................................... 126
Lampiran 4. Distribusi Frekuensi ................................................................. 146
Lampiran 5. Uji Homogenitas dan Normalitas ............................................ 150
Lampiran 6. Analisis Uji t dan ANOVA ...................................................... 162
Lampiran 7. Surat Ijin Penelitian ................................................................. 167
xix
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasal 31 ayat (3) UUD 1945 yang telah diamandemen, menyatakan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.Untuk melaksanakan ketentuan tersebut pemerintah telah melakukan berbagai usaha, termasuk menerbitkan Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional (UURI Nomor 20/2003), Undang-Undang Guru dan Dosen (UU RI
Nomor 14/2005) dan berbagai peraturan perundangan lainnya, yang melihat
peranan strategis guru dan dosen dalam peningkatan mutu pendidikan. Guru
dipandang sebagai jabatan profesional dan karena itu seorang guru harus disiapkan melalui pendidikan profesi.Kewajiban menyelenggarakan Pendidikan Profesi Guru (PPG) mengharuskan adanya pedoman atau aturan pelaksanaannya agar kegiatan
pendidikan profesi itu dapat segera dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Hal
ini dirasakan semakin mendesak mengingat kebutuhan tenaga guru yang nyata
di lapangan mengharuskan PPG dilaksanakan dengan segera agarpengangkatan guru baru dapat dilakukan sesuai dengan ketetapan yang ada. Di
samping itu saat ini banyak lulusan program S1 kependidikan yang
1
2
prospeknya tidak jelas, apakah dapat diangkat langsung sebagai guru atau
tidak. Dalam menata pendidikan guru, kebutuhan mendesak lainnya adalah
menetapkan kebijakan pengadaan tenaga pendidik yang akuntabel dan
mendukung penyelenggaraan program PPG.Soedjadi (1993:1) mengemukakan bahwa satu-satunya wadah yang
berfungsi sebagai pengembangan sumber daya manusia yang bermutu tinggi
adalah pendidikan, baik pendidikan jalur sekolah maupun luar sekolah.
Sedangkan yang dikembangkan dalam proses pendidikan ini adalah
kemampuan untuk mengembangkan orang lain.Orang yang tepat dan penting dalam usaha mengembangkan orang lain
adalah guru. Guru sangat berperan dalam pengembangan sumber daya
manusia. Sepanjang masa, guru tetap merupakan orang punya andil besar
dalam dunia pendidikan. Dalam sejarah pendidikan di Indonesia, guru pernah
mempunyai status dan wibawa yang tinggi dalam masyarakat dan dianggap
sebagai orang yang serba tahu. Peranan guru saat itu tidak hanya mendidik
anak di depan kelas, tetapi juga mendidik masyarakat, tempat masyarakat
untuk bertanya, baik untuk memecahkan masalah pribadi atau masalah sosial.Dalam era teknologi yang maju sekarang, guru tidak lagi menjadi satu-
satunya tempat bertanya bagi masyarakat, karena pendidikan masyarakat
mungkin jauh lebih tinggi dari guru. Kewibawaan, penghargaan guru mulai
mundur sejalan dengan kemajuan zaman, perkembangan IPTEK dan
kepedulian guru yang meningkat terhadap imbalan atau balas jasa.
Kecenderungan seperti di atas berimplikasi terhadap pendidikan calon guru.3 Para calon guru akan menempuh cara berbeda dengan guru dalam
jabatan untuk mendapatkan sertifikat sebagai pendidik. Jika guru dalam
jabatan menempuh sertifikasi dengan model portofolio, maka calon guru yang
sudah mendapatkan gelar sarjana harus mengikuti pendidikan profesi guru.
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan atau LPTK yang akan
memberikan pendidikan profesi harus memenuhi persyaratan seperti
pengalaman di bidang pendidikan, tenaga pengajar dan fasilitas.Ketentuan yang mengatur guru merupakan profesi terbuka ditentang
banyak kalangan, baik aktivis, mahasiswa maupun akademisi. Dikhawatirkan
ketentuan ini ke depan akan menciptakan guru-guru instan yang mengajar
tanpa jiwa dan dedikasi. Di dalam Pasal 7 RPP tentang Guru (draft versi 17
Agustus 2008) tertulis, profesi guru bisa berasal dari luar S1/D4 non-
kependidikan. Mereka harus mengikuti pendidikan profesi yang fokus
pembelajarannya pada aspek pedagogi. Lulusan kependidikan tetap di
wajibkan ikut pendidikan ini namun penekanannya lebih pada bidang
keahlian, tidak lagi pedagogi. Hal ini menunjukkan LPTK seolah-olah tidak
profesional, tidak dipercaya menghasilkan guru-guru yang baik. Di sisi lain
untuk menghasilkan guru yang baik, tidak bisa ditempuh melalui proses
instan, lewat pendidikan 36-40 SKS (sistem kredit semester) saja. Mereka
mungkin bisa mengajar, tetapi tidak mendidik dengan baik. Seperti halnya
profesi kedokteran atau pengacara yang menjadi profesi tertutup, aspek
kepribadian dan pedagogi tidak bisa diperoleh secara instan. Jika masih
4
begini, pendidikan tidak bisa berkontribusi pada peningkatan moralitas
bangsa.Menurut Prof. Said Hamid Hasan, pengamat pendidikan dari UPI,
mengajar idealnya tidak sekedar berupa transfer pengetahuan. Hal inilah yang
akan terjadi jika guru itu dibentuk secara instan, tanpa penggemblengan dan
dedikasi. Sebaliknya, guru harus bisa mentransfer nilai-nilai moral, sikap dan
agama. Di tangan-tangan guru inilah nasib ke depan bangsa ini ditentukan.
Indonesia baru adalah Indonesia maju dan modern dengan memperhatikan
pendidikan, dari mulai buku sampai kesejahteraan guru. Strategi ke depan
adalah perlunya mengubah Indonesia melalui pendidikan.Pendidikan Profesi guru dilaksanakan sebagai upaya peningkatan
kompetensi pedagogi, profesional, sosial dan personal dalam upaya
mengimplementasikan amanat dalam UU No 14 tahun 2005 tentang guru dan
dosen. Keberhasilan pelaksanaan pendidikan dalam rangka meningkatkan
mutu pendidikan secara nasional juga menjadi harapan nyata bagi
pembangunan pendidikan dan pembangunan guru yang profesional menuju
pembangunan Insan Indonesia yang Cerdas dan Kompetitif.Pendidikan profesi guru diselenggarakan tidak semata-mata untuk
memperoleh tunjangan profesional guru yang besarnya satu kali gaji pokok,
tetapi lebih dari itu. PPG diselenggarakan untuk menjembatani kekurangan
guru karena pensiun. Semua lulusan S1 pendidikan maupun non kependidikan
mempunyai kesempatan untuk mengikuti PPG dan diharapkan program ini
dapat meningkatkan kualitas guru dan mutu pendidikan. Lama pendidikan
5 profesi untuk guru TK dan SD dilaksanakan selama enam bulan, sedangkan
pendidikan profesi guru untuk mata pelajaran di tingkat SMP, SMA dan SMK
selama satu tahun.Pemerintah membuka kesempatan kepada sarjana ilmu murni untuk menempuh profesi guru dengan tujuan dapat meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia. Model pendidikan profesi guru melalui jalur sarjana
ilmu murni ditambah pendidikan profesi guru mempunyai keunggulan, terutama dalam penguasaan ilmu karena mereka sudah lulus sarjana ilmu murni dan telah belajar ilmu-ilmu tersebut selama empat tahun.Pro kontra yang terjadi dengan dibukanya program pendidikan profesi guru bagi sarjana ilmu murni merupakan fenomena menarik yang terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia. Tanggapan dan penilaian mahasiswa terhadap program pendidikan profesi guru yang positif, akan menentukan
semangat belajar dan prestasi belajar akademik yang dicapai selama menimba
ilmu di bangku kuliah. Untuk mengungkap lebih jauh tanggapan para mahasiswa dari LPTK, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan profesi guru ditinjau dari jenis kelamin, program studi dan prestasi belajar akademik.B. Batasan Masalah
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui persepsi
mahasiswa terhadap program pendidikan profesi guru. Agar penelitian ini lebih
terarah dan efektif, maka penelitian ini hanya difokuskan pada persepsi
6 mahasiwa terhadap program pendidikan profesi guru ditinjau dari jenis kelamin, program studi dan prestasi belajar akademik.
C. Rumusan Masalah
1. Apakah ada perbedaan persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan profesi guru ditinjau dari Jenis Kelamin?
2. Apakah ada perbedaan persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan profesi guru ditinjau dari Program Studi?
3. Apakah ada perbedaan persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan profesi guru ditinjau dari Prestasi Belajar Akademik? D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan profesi guru ditinjau dari Jenis Kelamin.
2. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan profesi guru ditinjau dari Program Studi.
3. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan profesi guru ditinjau dari Prestasi Belajar Akademik.
7
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti Menambah wawasan peneliti tentang persepsi mahasiswa USD terhadap program pendidikan profesi guru ditinjau dari jenis kelamin, program studi dan prestasi belajar akademik.
2. Bagi USD Menambah referensi yang diharapkan dapat menjadi wacana bagi USD dalam menyikapi program pendidikan profesi guru ditinjau dari jenis kelamin, program studi dan prestasi belajar akademik.
3. Bagi Mahasiswa Untuk mengetahui secara nyata tentang persepsi mahasiswa USD terhadap program pendidikan profesi guru ditinjau dari jenis kelamin, program studi dan prestasi belajar akademik.
BAB II KAJIAN TEORITIK A. Tinjauan Teoritis 1. Persepsi Mahasiswa a. Pengertian Persepsi Persepsi sering dinyatakan sebagai interpretation of experience
(penafsiran pengalaman). Interprestasi menyebabkan kita menjadi subjek dari pengalaman kita sendiri. Winkel (1991:55) mengemukakan bahwa persepsi merupakan proses diterimanya rangsang (objek, kualitas, hubungan antara gejala, maupun peristiwa) sampai rangsangan itu disadari dan dimengerti.
Proses persepsi dimulai dengan penginderaan, yaitu diterimanya berbagai gejala dari luar diri kita melalui lima indera yang kita miliki yang sering kita sebut sebagai rangsangan. Rangsangan tersebut kemudian diinterprestasikan sehingga menyebabkan kita mempunyai suatu pengertian terhadap lingkungan.
Walgito (1994:53) mengungkapkan persepsi sebagai suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu merupakan proses berwujud diterimanya stimulus individu melalui alat reseptornya (alat penerima rangsangan). Stimulus tersebut kemudian diteruskan sampai ke pusat susunan saraf (otak) sehingga individu menyadari apa yang dilihat, apa yang didengar dan sebagainya. Persepsi yaitu pengamatan
9 secara global yang belum disertai dengan kesadaran, sehingga subjek dan objeknya belum dibedakan satu dari yang lainnya (Kartono, 1984:77). Menurut Mahmud (1989:41) persepsi adalah menafsirkan stimulus yang telah ada di dalam otak.
Azwar (1995:10) mengemukakan bahwa persepsi terhadap suatu objek dan peristiwa yang sama dan disampaikan oleh orang yang sama pula, hal ini tidak berarti persepsi orang yang satu dengan orang yang lain tidak mungkin terjadi kesamaan. Maksudnya satu stimulus dapat menimbulkan lebih dari satu respon yang berbeda dan beberapa stimulus yang berbeda dapat saja menimbulkan satu respon yang sama.
Persepsi merupakan suatu proses di mana proses tersebut didahului dengan proses penginderaan. Proses penginderaan ini terjadi karena manusia berinteraksi dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial, sehingga manusia perlu menyerap unsur dari luar yang berupa rangsangan atau stimulus melalui inderanya. Dengan demikian, penginderaan merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera. Namun proses tersebut tidak berhenti di situ saja, pada umumnya stimulus tersebut diteruskan ke syaraf otak sebagai pusat susunan syaraf dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Proses penginderaan terjadi setiap saat, yaitu pada waktu individu menerima stimulus yang mengenai dirinya melalui alat indera. Alat indera merupakan penghubung antara individu
10
dengan dunia luarnya (Branca, 1964; Woodworth dan Marquis, 1957
dalam Bimo Walgito, 1991:53).Persepsi adalah proses pemberian arti oleh seseorang kepada
berbagai rangsangan atau stimulus yang diterimanya (Alexander Hiam
dan Charles D. Schewe, 1994:212). Mengutip Kamus Besar Bahasa
Indonesia (1990:675) persepsi diartikan sebagai suatu tanggapan
(penerimaan langsung atau proses seseorang mengetahui beberapa hal
melalui panca indera. Bagi semua orang sangatlah mudah kiranya
melakukan perbuatan melihat, mendengar, membaui atau mencium,
merasakan dan menyentuh, yaitu proses-proses yang sudah semestinya
ada. Namun informasi yang datang dari organ-organ indera kiranya
perlu terlebih dahulu diorganisasikan dan diinterpretasikan sebelum
dapat dimengerti, proses ini dinamakan persepsi/perception
(Soenardi,1988:83). Persepsi sering juga diartikan sebagai pengalaman
tentang obyek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh
dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan (Rahmat,
1986). Persepsi adalah sejumlah indera disatukan dan dikoordinasikan
di dalam pusat syaraf yang lebih tinggi (otak) sehingga manusia bisa
mengenali dan menilai objek.Berdasarkan beberapa pengertian di atas peneliti menyimpulkan bahwa persepsi adalah proses pemahaman, menerima, mengorganisasikan dan menginterpretasikan rangsang dari
luar/lingkungan melalui panca indera, sehingga individu mengerti dan
11 menyadari apa yang ditangkap oleh inderanya. Dalam hal ini, persepsi merupakan proses pemahaman, penerimaan, pengorganisasian dan penginterpretasian oleh mahasiswa terhadap rangsangan dari luar yaitu program pendidikan profesi guru.
Irwanto dkk (1983:55). Mengemukakan bahwa konsep lain mengenai persepsi, yaitu proses diterimanya ransangan (objek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun peristiwa) sampai ransangan itu disadari dan dimengerti.
Robbins (2002:46) mendeskripsikan persepsi adalah suatu proses dimana individu-individu mengorganisasikan dan menginteprestasikan kesan sensori mereka untuk memberi arti pada lingkungan mereka. Riset tentang persepsi secara konsisten menunjukkan bahwa individu yang berbeda dapat melihat hal yang sama tetapi memahaminya secara berbeda. Ada sejumlah faktor yang bekerja untuk membentuk dan terkadang memutar-balikkan persepsi. Faktor-faktor ini terdiri dari; Pelaku persepsi (perceiver), Objek atau yang dipersepsikan dan Konteks dari situasi dimana persepsi itu dilakukan.
Berbeda dengan persepsi terhadap benda mati seperti meja, mesin atau gedung, persepsi terhadap individu adalah kesimpulan yang berdasarkan tindakan orang tersebut. Objek yang tidak hidup dikenai hukum-hukum alam tetapi tidak mempunyai keyakinan, motif atau maksud seperti yang ada pada manusia. Akibatnya individu akan berusaha mengembangkan penjelasan-penjelasan mengapa berperilaku
12
dengan cara-cara tertentu. Oleh karena itu, persepsi dan penilaian
individu terhadap seseorang akan cukup banyak dipengaruhi oleh
pengandaian-pengandaian yang diambil mengenai keadaan internal
orang itu (Robbins, 2008:176).Menurut Irwanto, dkk (1988:76) faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan persepsi meliputi: 1) Perhatian yang selektif Dalam kehidupan manusia, setiap saat akan menerima banyak sekali rangsang dari lingkungannya. Meskipun demikian, ia tidak harus menanggapi semua rangsang yang diterimanya. Untuk itu, individu harus memutuskan perhatiannya pada rangsang-rangsang tertentu saja. Dengan demikian, objek-objek atau gejala lain tidak akan tampil kemuka sebagai objek pengamat. 2) Ciri-ciri rangsang.
Rangsang yang bergerak diantara rangsang yang diam akan lebih menarik perhatian. Demikian juga rangsang yang paling besar diantara yang kecil yang kontras dengan latar belakangnya dan yang intensistas rangsangnya lebih kuat.
3) Nilai-nilai dan kebutuhan individu.
Seseorang tentu punya pola dan cita rasa yang berbeda dalam pengamatannya sehingga individu yang satu tentu mempunyai
nilai-nilai dan kebutuhan yang berbeda dengan individu lainnya.
13
b. Objek Persepsi
Objek persepsi dapat berada di dalam individu atau di luar individu yang mempersepsi. Apabila objek persepsi berada di dalam individu yang mempersepsi berarti individu tersebut mempersepsi dirinya sendiri, sehingga ia dapat mengerti dan mengevaluasi keadaan dirinya sendiri. Apabila objek persepsi berada di luar individu yang mempersepsi, maka objek persepsi dapat berupa benda-benda disebut persepsi benda (things perception) atau disebut juga non social perception , sedangkan bila objek persepsi berupa manusia disebut persepsi sosial (social perception) (Heider, 1958 dalam Bimo Walgito, 1991:56).
Ada persamaan dan perbedaan antara mempersepsi benda-benda mati dan mempersepsi manusia. Persamaan terjadi bila manusia dipandang sebagai benda fisik seperti benda-benda fisik lainnya yang terikat pada waktu dan tempat. Dalam kenyataannya, manusia bukan benda fisik semata, tetapi mempunyai kemampuan-kemampuan, harapan dan perasaan yang tidak dipunyai oleh benda - benda fisik lainnya sehingga hal ini akan membawa perbedaan antara mempersepsi benda-benda dan mempersepsi manusia (Morgan dalam Bimo Walgito, 1991:56). Dengan demikian mempersepsi manusia akan dipengaruhi oleh manusia yang dipersepsi.
14
2. Program Pendidikan Profesi Guru a. Latar Belakang Pencanangan Pendidikan Profesi Guru
Selama ini dalam anggapan masyarakat khususnya masyarakat perkotaan atau daerah yang wilayahnya telah mengalami kemajuan ekonomi, pekerjaan guru dianggap tidak menjanjikan masa depan. Bagi alumni perguruan tinggi, profesi guru hanyalah pekerjaan sambilan dari pada sama sekali menganggur. Di daerah pedesaan yang rata-rata kecerdasan masyarakat masih rendah guru dihormati, namun penghargaan tersebut terasa semu. Gagasan Mendiknas Bambang Sudibyo untuk memantapkan guru sebagai profesi merupakan gagasan konstruktif bagi peningkatan profesionalisme guru Indonesia yang selama ini sangat memprihatinkan. Para guru di Indonesia yang merupakan komponen inti pembelajaran di sekolah dalam dua dekade terakhir semakin dihanyuti kultur pragmatisme.
b. Tujuan pendidikan profesi Guru
Mengacu pada UU No. 20/2003 Pasal 3, tujuan umum pendidikan profesi guru adalah menghasilkan calon guru yang memiliki kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan khusus Pendidikan Profesi Guru adalah menghasilkan calon guru yang
15 memiliki kompetensi merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah serta
melakukan penelitian.c. Standar Kompetensi Lulusan
Sosok utuh kompentensi guru mencakup: 1) Kemampuan mengenal secara mendalam peserta didik yang dilayani. 2) Penguasaan bidang studi secara keilmuan dan kependidikan, yaitu kemampuan mengemas materi pembelajaran kependidikan.
3) Kemampuan menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik yang meliputi perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaian proses dan hasil pembelajaran serta pemanfaatan hasil penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran sebagai pemicu perbaikan secara berkelanjutan. 4) Pengembangan profesionalitas berkelanjutan.
Keempat wilayah kompetensi ini dapat ditinjau dari segi pengetahuan, keterampilan dan sikap, yang merupakan kesatuan utuh tetapi memiliki dua dimensi tak terpisahkan yaitu dimensi akademik (kompetensi akademik) dan dimensi profesional (kompetensi profesional). Kompetensi akademik lebih banyak berkenaan dengan pengetahuan konseptual, teknis/prosedural, faktual, dan sikap positif