Minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari pilihan program studi, prestasi belajar dan latar belakang pendidikan orang tua : studi kasus mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta TA 2005.

(1)

vii ABSTRAK

MINAT MAHASISWA FKIP UNTUK MENJADI GURU DITINJAU DARI PILIHAN PROGRAM STUDI, PRESTASI BELAJAR

DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN ORANG TUA Studi Kasus: Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta T.A 2005

Natalia Sulasmi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2009

Penelitian ini bertujuan mengetahui: (1) perbedaan minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari pilihan program studi, (2) perbedaan minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari prestasi belajar, (3) perbedaan minat mahsiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari latar belakang pendidikan orang tua.

Penelitian dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada bulan Oktober sampai dengan bulan Desember 2008. Populasi dari penelitian ini adalah 499 mahasiswa dengan jumlah sampel 222 mahasiswa. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, dokumentasi dan wawancara. Data dinalisis dengan menggunakan analisis Varian (ANOVA).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tidak ada perbedaan minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari pilihaan program studi dengan nilai probabilitas (Sig = 0,265 > 0,05), (2) Tidak ada perbedaan minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari prestasi belajar nilai probabilitas (Sig = 0,263 > 0,05), (3) Tidak ada perbedaan minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari latar belakang pendidikan orang tua dengan nilai probabilitas (Sig = 0,452 > 0,05).


(2)

viii ABSTRACT

THE INTEREST OF STUDENTS OF TEACHERS TRAINING AND EDUCATION FACULTY TO BECOME TEACHERS PERCEIVED FROM THE CHOICE OF THE STUDY PROGRAM, LEARNING ACHIEVEMENT

AND PARENTS’ EDUCATIONAL BACKGROUND A Case study on Students of Sanata Dharma University 2005 Periode

Natalia Sulasmi Sanata Dharma University

Yogyakarta 2009 

This research aims to find out: (1) the different interest of the student of the Teachers Training and Education Faculty to become teachers perceived from the choice of the study program; (2) the different interest of the Teacher Training and Education Faculty to become teachers perceived from the learning achievement; (3) the different interest of the Teacher Training and Education Faculty to become teachers perceived from parents’ educational background.

The research was conducted in Sanata Dharma University from October to December 2008. The population of this research was 499 students and 222 students as the samples. The samples were taken by using Purposive Sampling technique. The data was gathered using questionnaires and documentation. Data analysis technique were Varian by analisys (ANOVA).

The result of this research shows that: (1) there is no different interest of the students of the Teacher Training and Education Faculty to become teachers perceived from the choice of the study program with probability value (Sig = 0,265 > 0,05); (2) there is no different interest of the students of the Teacher Training and Education Faculty to become teachers perceived from the learning achievement with probability value (Sig = 0,263 > 0,05); (3) there is no different interest of the students of the Teacher Training and Education Faculty to become teachers perceived from parents’ educational background with probability value (Sig = 0,265 > 0,05).


(3)

i

MINAT MAHASISWA FKIP UNTUK MENJADI GURU DITINJAU DARI PILIHAN PROGRAM STUDI, PRESTASI BELAJAR

DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN ORANG TUA Studi Kasus: Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta T.A 2005

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

oleh: Natalia Sulasmi

041334071

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2009


(4)

(5)

(6)

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1.

Tuhan Yesus Kristus atas segala berkahNya

2.

Bapak & ibuku

3.

Alm. Budeku

4.

Dan semua orang yang ku cintai dan yang

mencintai aku serta yang telah membantu

perjuangan ini


(7)

v

MOTTO

Yang terpenting bukanlah

hal-hal yang besar tetapi

melakukan hal-hal yang

kecil dengan hati yang

besar

(bunda theresa)

Pada akhirnya

pengetahuan yang

sebenarnya adalah

pengetahuan tentang

dirimu


(8)

(9)

(10)

vii ABSTRAK

MINAT MAHASISWA FKIP UNTUK MENJADI GURU DITINJAU DARI PILIHAN PROGRAM STUDI, PRESTASI BELAJAR

DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN ORANG TUA Studi Kasus: Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta T.A 2005

Natalia Sulasmi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2009

Penelitian ini bertujuan mengetahui: (1) perbedaan minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari pilihan program studi, (2) perbedaan minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari prestasi belajar, (3) perbedaan minat mahsiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari latar belakang pendidikan orang tua.

Penelitian dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada bulan Oktober sampai dengan bulan Desember 2008. Populasi dari penelitian ini adalah 499 mahasiswa dengan jumlah sampel 222 mahasiswa. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, dokumentasi dan wawancara. Data dinalisis dengan menggunakan analisis Varian (ANOVA).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tidak ada perbedaan minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari pilihaan program studi dengan nilai probabilitas (Sig = 0,265 > 0,05), (2) Tidak ada perbedaan minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari prestasi belajar nilai probabilitas (Sig = 0,263 > 0,05), (3) Tidak ada perbedaan minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari latar belakang pendidikan orang tua dengan nilai probabilitas (Sig = 0,452 > 0,05).


(11)

viii ABSTRACT

THE INTEREST OF STUDENTS OF TEACHERS TRAINING AND EDUCATION FACULTY TO BECOME TEACHERS PERCEIVED FROM THE CHOICE OF THE STUDY PROGRAM, LEARNING ACHIEVEMENT

AND PARENTS’ EDUCATIONAL BACKGROUND A Case study on Students of Sanata Dharma University 2005 Periode

Natalia Sulasmi Sanata Dharma University

Yogyakarta 2009 

This research aims to find out: (1) the different interest of the student of the Teachers Training and Education Faculty to become teachers perceived from the choice of the study program; (2) the different interest of the Teacher Training and Education Faculty to become teachers perceived from the learning achievement; (3) the different interest of the Teacher Training and Education Faculty to become teachers perceived from parents’ educational background.

The research was conducted in Sanata Dharma University from October to December 2008. The population of this research was 499 students and 222 students as the samples. The samples were taken by using Purposive Sampling technique. The data was gathered using questionnaires and documentation. Data analysis technique were Varian by analisys (ANOVA).

The result of this research shows that: (1) there is no different interest of the students of the Teacher Training and Education Faculty to become teachers perceived from the choice of the study program with probability value (Sig = 0,265 > 0,05); (2) there is no different interest of the students of the Teacher Training and Education Faculty to become teachers perceived from the learning achievement with probability value (Sig = 0,263 > 0,05); (3) there is no different interest of the students of the Teacher Training and Education Faculty to become teachers perceived from parents’ educational background with probability value (Sig = 0,265 > 0,05).


(12)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : “MINAT MAHSISWA FKIP UNTUK MENJADI GURU DITINJAU DARI PILIHAN PROGRAM STUDI, PRESTASI BELAJAR DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN ORANG TUA”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini mengalami banyak tantangan dan hambatan yang merupakan pelajaran yang berharga bagi penulis. Namun akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan, saran, masukan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Y. Harsoyo S.Pd., M.Si.. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak L. Saptono. S.Pd., M.Si. Selaku Kepala Program Studi Pendidikan Akuntansi.

4. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. Selaku Dosen Pembimbing, yang dengan sabar membimbing penulis menyusun skripsi, memberikan saran, masukan, semangat, dorongan serta pelajaran hidup yang berharga. Terima kasih untuk semuanya.

5. Bapak A. Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd. dan Bapak Drs. Bambang Purnomo, SE., M.Si. Selaku Dosen penguji yang telah meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberi kritik dan saran untuk kesempurnaan sekripsi ini.


(13)

x

6. Para Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah banyak memberikan bekal ilmu kepada penulis selama kuliah.

7. Pak wawi dan mbak Aris dan semua karyawan di sekretariat Pendidikan Akuntansi terima kasih atas segala keramahannya dalam membantu penulis selama kuliah di USD.

8. Seluruh kaprodi FKIP (terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk melakukan penelitian di FKIP Sanata Dharma) 9. Bapak, Ibuku, dan kakaku tercinta yang tidak pernah lelah memberikan

doa, kasih sayang, dukungan baik moril maupun material, serta semangat kepada penulis.

10.Buat keluarga besarku di Siten, “Simbahku-simbahku, Pakdeku, Lek Yani, Lek Ngadiman, Topo, Mbak Mimin, Mbak Ipung, Mas dodo, Tari, Mas Sugeng, Wanto, Yudi,,” trimakasih atas doa, dukungan baik moril maupun material, serta semangatnya.

11.Dan untuk “Cika, Paska, Jevon, rajin belajar ya biar pinter!!!!!! Yulita, Dinta, , Banyu,”, kalian jangan pada nakal ya !!!!

12.Buat Melanius Yunianto yang kusayangi terimakasih atas dukungan, saran, dan doanya, walaupun kita jarak jauh kamu telah menjadi bagian dalam hidupku.

13.Sahabat-sahabat seperjuangan: Emi, Maryati, Indra, dan Wina, Siska, Venti, Tantri semoga persahabatan kita langgeng dan terima kasih atas segala dukungan dan doanya.

14.Temen-temen selama kuliah: Eko (terima kasih atas bantuan dan saranya selama kuliah); Dono, Eka, Galuh, Sukoco, Moko, Fitri, Tri Pur, Wiwid, Agung, Rudi, Haris, Pandu, Doni, Susi, Sinta, Anton, Krisna, Heribertus, Valent, terima kasih atas dukunganya selama ini.


(14)

xi

15.Anak-anak kos Dahlia yang centil-centil, Mbak Ncil, Devi, Udin, Tika, Vani, terima kasih atas tumpanganya, canda tawa dan dukunganya selama ini.

16.Buat Lek Kar, Mbak Nuri, Tami, terimakasih atas doa, dan dukunganya selama ini.

17.Teman-teman satu angkatan Pendidikan Akuntasi 2004 terima kasih atas kerjasamanya selama ini.

18.Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis yang tidak dapat disebut satu persatu.

Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukan sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

Yogyakarta, 17 September 2009


(15)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Batasan Masalah ... 7

C.Rumusan Masalah ... 7

D.Tujuan Penelitian ... 7


(16)

xiii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Kajian Teoritik ... 9

1. Minat ... 9

2. Guru ... 14

3. Pilihan Pogram Studi ... 19

4. Prestasi Belajar ... 20

5. Tingkat Pendidikan Orang Tua ... 23

B. Kerangka Berpikir ... 24

C. Hipotesis... ... ... 26

BAB III METODE PENELITIAN... 27

A. Jenis Penelitian ... 27

B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 27

C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 27

D. Populasi dan Sampel ... 28

E. Operasional Variabel Penelitian ... 31

F. Teknik Pengumpulam Data ... 35

G. Pengujian Kuesioner ... 36

1. Pengujian Validitas ... 36

2. Pengujian Reliabilitas ... 39

H. Teknik Analisis Data ... 40

1. Pengujian Normalitas ... 40


(17)

xiv

3. Pengujian Hipotesis ... 42

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 44

A. Deskripsi Data ... 44

1. Deskripsi Responden Penelitian ... 45

2. Deskripsi Minat Mahasiswa untuk Menjadi Guru ... 48

B. Hasil Pengujian Normalitas dan Homogenitas ... 52

1. Uji Normalitas ... 52

2. Uji Homogenitas ... 54

C. Pengujian Hipotesis ... 55

D. Pembahasan Hasil Analisis ... 59

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ... 65

A. Kesimpulan ... 65

B. Keterbatasan Penelitian ... 65

C. Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 69 LAMPIRAN


(18)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Pendaftar Pilihan I,II,III, di FKIP ……….. 4

Tabel 3.1 Populasi Mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma T.A 2005 . 29

Tabel 3.2 Populasi dan Sampel Mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma T.A 2005 ... 31

Tabel 3.3 Variabel Minat Mahasiswa FKIP untuk Menjadi Guru ... 32

Tabel 3.4 Skoring berdasarkan skala likert ... 33

Tabel 3.5 Operasional Variabel Pilihan Progaram studi ... 34

Tabel 3.6 Operasional Variabel Prestasi Belajar ... 34

Tabel 3.7 Operasional Variabel Latar Belakang Pendidikan Orang tua ... 35

Tabel 3.8 Rangkuman Uji Validitas ... 37

Tabel 3.9 Rangkuman Uji Reliabilitas ... 39

Tabel 4.1 Sebaran Responden Penelitian ... 44

Tabel 4.2 Deskripsi Responden Menurut Program Studi ... 45

Tabel 4.3 Presentase Pilihan Progaram Studi ... 45

Tabel 4.4 Deskripsi Responden Menurut Prestasi Belajar ... 46

Tabel 4.5 Presentase Prestasi Belajar Mahasiwa ... 46

Tabel 4.6 Deskripsi Responden Latar Belakang Pendidikan Orang Tua... 47

Tabel 4.7 Presentase Latar Belakang Pendidikan Orang Tua ... 47

Tabel 4.8 Minat Mahasiswa FKIP untuk Menjadi Guru ... 48

Tabel 4.9 Minat Mahasiswa FKIP untuk Menjadi Guru Ditinjau dari Pilihan Program Studi ... 48


(19)

xvi

Tabel 4.10 Minat Mahasiswa FKIP untuk Menjadi Guru Ditinjau dari Prestasi

Belajar ... 50

Tabel 4.11 Minat Mahasiswa FKIP untuk Menjadi Guru Ditinjau dari Latar Belakang Pendidikan Orang Tua ... 51

Tabel 4.12 Rangkuman Pengujian Normalitas Pilihan Program Studi ... 52

Tabel 4.13 Rangkuman Pengujian Normalitas Prestasi Belajar ... 53

Tabel 4.14 Rangkuman Pengujian Normalitas Latar Belakang Pendidikan Orang Tua ... 54

Tabel 4.15 Pengujian homogenitas Variabel Penelitian ... 55

Tabel 4.16 Hasil Pengujian Hipotesis I ... 56

Tabel 4.17 Hasil Pengujian Hipotesis II ... 57


(20)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner ... 72

Lampiran 2 Data Validitas dan Reliabilitas ... 79

Lampiran 3 Data Induk Penelitian ... 84

Lampiran 4 Diskripsi Data Variabel Penelitian ... 98

Lampiran 5 Uji Normalitas dan Homogenitas ... 101

Lampiran 6 Uji F ... 107

Lampiran 7 Tabel r dan tabel F ... 111


(21)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kunci keberhasilan pembangunan suatu negara adalah kualitas sumber daya manusia yang meliputi nilai-nilai ilmu pengetahuan dan keterampilan. Dalam hal ini pendidikan menduduki peranan yang penting. Pendidikan dipandang sebagai persiapan untuk kehidupan yang lebih baik dikemudian hari. Di situlah guru memegang peranan yang sangat penting dalam pendidikan, seperti yang diungkapkan dalam potongan lagu Hymne Guru, “Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan, Engkau patriot pahlawan, Tanpa tanda jasa”. Potongan syair lagu Hymne Guru di atas menunjukkan betapa pentingnya keberadaan seorang guru bagi kehidupan seorang manusia dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan.

Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pendidikan menduduki peranan penting sehingga perlu mendapatkan prioritas tinggi. Perkembangan dan meningkatnya mutu pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari jasa yang diberikan oleh guru. Semua orang pasti mengakui jasa seorang guru bagi dirinya walau hanya di dalam hati, tetapi mereka hanya mengakui dengan tanpa upaya memberikan suatu penghargan.

Pengakuan (penghargaan) masyarakat terhadap profesi guru kini semakin menurun. Gaji dan tunjangan hidup yang rendah, profesionalitas yang semakin luntur sampai penghargaan dan status sosial guru yang merosot


(22)

di mata masyarakat. Dewasa ini martabat guru semakin terpingirkan bahkan dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Masyarakat berpandangan bahwa tugas guru idealnya, disamping dapat mentrasnfer pengetahuan, guru juga juga mendidik nilai-nilai universal. Dengan demikian seorang guru hendaknya memiliki moral, iman dan ahklak yang baik yang dapat ditanamkan pada diri siswa. Namun berita dimedia massa surat kabar (Kompas Jumat, 24 Juni 2008) seorang guru tega bertindak kekerasan terhadap muridnya sendiri, hal ini menunjukan perilaku guru jauh dari ideal. Perilaku-perilaku negatif menjadikan masyarakat berpandangan negatif terhadap profesi guru.

Profesi guru yang dahulu merupakan profesi yang paling bergengsi dan menjadi dambaan bagi generasi muda pada zaman leluhur kita, kini menjadi kurang diminati dan dihargai dibandingkan dengan profesi lainnya karena minat mahasiswa menjadi guru berkurang. Marianti (2005:172) menyatakan bahwa profesi guru tidak diminati oleh generasi muda, menjadi guru adalah pilihan terakhir jika seorang calon mahasiswa tidak diterima di jurusan lainnya. Salah satu alasan mahasiswa tidak berminat menekuni profesi guru adalah profesi guru dipandang tidak menjanjikan masa depan yang baik. Hal ini dipengaruhi dengan anggapan di sebagian masyarakat bahwa profesi sebagai guru tidak cukup menjanjikan dari sisi ekonomi, sehingga minat untuk menjadi guru mungkin hanya ada di kepala sebagian kecil anak-anak Indonesia.


(23)

adalah terbatasnya sumber daya tenaga pengajar (guru). Keterbatasan sumber daya ini, antara lain dipengaruhi terbatasnya jumlah mahasiswa berprestasi yang bersedia menjadi guru. Cukup jarang mahasiswa berprestasi setelah lulus kuliah kemudian menjadi guru. Kebanyakan mahasiswa yang mayoritas dengan prestasi baik cenderung memilih pekerjaan non keguruan.

Lembaga pendidikan Guru (FKIP), bukanlah idola para calon mahasiswa dan orang tua. Sebab, orang tua akan sangat bangga jika anaknya menjadi seorang dokter, insinyur, tentara, polisi, atau profesi lainya dibanding menjadi guru. Sampai saat ini, mereka yang berminat menjadi calon guru, terutama dari keluarga kurang mampu atau mayoritas mahasiswa FKIP adalah berasal dari masyarakat desa, pinggiran, atau kota lapisan bawah. Walaupun demikian, mereka yang diterima di FKIP belum tentu berminat untuk menjadi guru.

Berikut ini adalah data Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma (USD) yang menunjukan bahwa selama 3 tahun mulai dari tahun 2005 sampai 2007 mengalami penurunan jumlah pendaftar dalam tabel total pendaftar (pilihan I, II, dan pilihan III) baik melalui jalur regular, kerjasama maupun prestasi.


(24)

Tabel 1.1

Jumlah pendaftar Pilihan I, II, dan III di FKIP

Keterangan 2005 2006 2007

Pil 1 Pil 2 Pil 3 Pil 1 Pil 2 Pil 3 Pil 1 Pil 2 Pil 3

Pend.Guru sekolah dasar 531 77 107 386 75 78 252 81 85

Pend. Bimbingan dan Konseling 38 82 90 45 112 107 33 89 125

Pend. Bahasa inggris 691 345 158 647 362 143 539 299 135

Pend. Bahasa, Sas. Ind. & Daerah 85 128 115 105 152 127 128 192 165

Pend. Sejarah 32 61 75 60 55 50 60 74 84

Pend. Ekonomi 23 71 56 20 53 47 44 86 93

Pend. Akuntansi 94 135 113 90 79 101 95 84 101

Pend. Matematika 119 126 83 116 132 73 135 143 79

Pend. Fisika 25 47 33 18 40 40 26 51 43

Pend. Agama Katolik 42 34 33 63 31 40 50 37 44

Total 1680 1115 863 1550 1091 806 1332 1136 954

Total Keseluruhan 3658 3447 3422

Dengan melihat tabel 1.1, dalam tiga tahun terakhir terungkap bahwa calon mahasiswa yang masuk ke Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) terus menurun. Penurunan jumlah pendaftar di FKIP perlu disikapi dengan bijak. Apabila penurunan jumlah mahasiswa di FKIP semakin besar, maka dikhawatirkan akan berdampak serius pula bagi kelangsungan hidup FKIP pada khususnya maupun USD pada umumnya.

Akhir- akhir ini terungkap bahwa beberapa daerah mulai kekurangan guru. Ini berarti antara kebutuhan guru dan mendidik calon guru belum sebanding. Dengan demikian kekurangan guru menjadi masalah dalam menanggulangi daya tampung calon terdidiknya. Masalah kekurangan guru ini akan membawa konsekuensi baru dalam dunia pendidikan, kalau tidak cepat-cepat ditanggulangi secara bersama.


(25)

Dalam upaya mengatasi ketimpangan dalam menyiapkan tenaga kependidikan itu, diperlukan daya tarik untuk menjadi guru. Karena negara kita sedang membutuhkan guru yang profesional dan berkompetensi, pemerintah berusaha menarik minat mahasiswa khususnya mahasiswa FKIP. Di samping itu, pemerintah juga terus mencari cara supaya dapat memiliki mahasiswa yang benar-benar ingin mengabdi menjadi guru yang berkompeten pada bidangnya.

Keinginan menjadi guru itu harus datang dari diri sendiri, tidak bisa dipaksa-paksa. Kebanyakan generasi muda kita sekarang ini, menjadi guru karena dorongan dari orang tua, ikut-ikutan teman kuliah di FKIP, dan susahnya mencari pekerjaan. Hal ini menyebabkan banyak guru yang tidak bisa mentransfer ilmu mereka kepada siswanya secara optimal, karena pada dasarnya mereka menjadi guru bukan karena keinginan mereka, tetapi karena terpaksa.

Kondisi semacam itu berlainan dengan keadaan sekarang dengan ditetapkannya UU Guru dan Dosen No 14 Tahun 2005 oleh pemerintah dimana penghargaan guru mulai diperhatikan tingkat kesejahteraannya, minat dan gengsi menjadi guru pun mulai berubah. Dalam UU Guru dan Dosen tersebut dijelaskan bahwa pengakuan dan kedudukan guru dan dosen mempunyai misi yaitu :a) mengangkat martabat seorang guru dan dosen, b) menjamin hak dan kewajiban guru dan dosen, c) meningkatkan kompetensi guru dan dosen, d) meningkatkan mutu pendidikan, e) mengurangi kesenjangan ketersedian guru dan dosen antar daerah dari segi mutu, jumlah,


(26)

kualitas akademik dan kompetensi, f) meningkatkan pelayanan yang bermutu.

Keberadaan Undang-Undang Guru dan Dosen membuat posisi guru sebagai sebuah profesi semakin terlindungi serta kesejahteraan guru semakin terjamin dan meningkat. Guru yang memenuhi kualifikasi akademik dan mengantongi sertifikat sebagai pendidik dijanjikan mendapatkan tunjangan sebesar satu kali gaji pokok. Undang-Undang Guru dan Dosen tersebut memberikan manfaat positif bagi guru. Guru yang lulus ujian sertifikasi akan memperoleh tunjangan profesi sebesar 1 (satu) kali dari gaji pokok. Dengan demikian, secara tidak langsung kesejahteraan guru negeri juga akan semakin meningkat. Peningkatan drastis kesejahteraan guru menjadikan perubahan persepsi masyarakat tentang profesi guru dan mengubah minat mahasiswa terpanggil untuk menjadi seorang guru.

Dari fenomena di atas maka penulis tertarik untuk mengetahui minat mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma untuk menjadi guru. Oleh karena itu, penulis mengambil judul “Minat Mahasiswa FKIP Untuk Menjadi Guru Ditinjau dari Pilihan Progam Studi, Prestasi Belajar Mahasiswa dan Latar Belakang Pendidikan Orang Tua “.


(27)

B. Batasan Masalah

Ada banyak faktor yang diduga berhubungan dengan tinggi rendahnya minat mahasiswa untuk menjadi guru. Penelitian ini dimaksudkan untuk menyelidiki sejauh mana tinggi rendah minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari pilihan program studi, prestasi belajar, dan latar belakang pendidikan orang tua

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut.

1. Apakah ada perbedaan minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari pilihan program studi ?

2. Apakah ada perbedaan mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari prestasi belajar mahasiswa?

3. Apakah ada perbedaan minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari latar belakang pendidikan orang tua ?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini, adalah untuk menyediakan bukti tentang : 1. Adanya perbedaan antara minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru

ditinjau dari pilihan program studi.

2. Adanya perbedaan antara minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari prestasi belajar mahasiswa.


(28)

3. Adanya perbedaan antara minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari latar belakang pendidikan orang tua.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Program Studi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi program studi-program studi FKIP di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk semakin mengembangkan visi dan misinya sehingga minat mahasiswa atau masyarakat luas terhadap profesi guru semakin meningkat.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sarana untuk menciptakan suasana yang mendukung visi dan misi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bagi penelitian selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.


(29)

9 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik 1. Minat

Minat merupakan faktor psikologis yang dapat menentukan pilihan seseorang. Selain itu, minat juga merupakan salah satu faktor yang penting untuk kemajuan dan keberhasilan seseorang. Seseorang yang mengerjakan suatu pekerjaan yang disertai dengan minat, pada umumnya akan memperoleh hasil yang lebih baik, daripada mereka yang yang tidak berminat, sehingga pekerjaan yang disertai minat itu akan membuahkan hasil (Winkel, 1994:30)

Minat adalah kecenderungan yang menetap pada subyek untuk merasa tertarik pada hal-hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang tersebut. Dengan kata lain, dapat berarti bahwa tanpa adanya minat yang menetap pada subyek, dalam mengerjakan sesuatu, subyek akan merasa bosan dan hasil yang dicapai tidak memuaskan, sehingga minat dikatakan sebagai penentu pilihan (Winkel, 1994:30).

Selanjutnya, Whitherington (Buchori, 1999:135) mengemukakan bahwa minat adalah kesadaran seseorang bahwa, objek seseorang, suatu soal atau suatu situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya. Minat adalah suatu pemusatan perhatian yang tidak sengaja terlahir dengan penuh kemauan. Minat termasuk dalam aspek afektif, yaitu suatu aspek


(30)

yang di dalamnya mengandung unsur perasaan.

Antara minat dan perasaan terdapat hubungan timbal balik, sehingga tidak mengherankan jika mahasiswa yang berperasaan tidak senang juga akan kurang berminat, sedangkan mahasiswa yang berperasaan senang akan berminat. Munculnya minat tidak terbentuk secara tiba-tiba, melainkan terbentuk dan berkembang melalui proses pendidikan, proses sosialisasi dan proses interaksi di kampus, di masyarakat, dan di keluarga.

Menurut Winkel (1984:45), faktor-faktor non intelektual seperti motivasi untuk belajar yang mulai berkurang disebabkan karena tidak ada minat untuk menjadi guru sehingga timbul keraguan terhadap profesi guru. Pendapat lain mengatakan bahwa minat merupakan suatu keadaan kecenderungan untuk berhubungan lebih aktif dengan objek itu.

Menurut Bimo Walgito (1977:38), minat merupakan suatu keadaan dimana seseorang menaruh perhatian terhadap suatu subyek disertai dengan adanya kecenderungan untuk berhubungan secara aktif dengan subyek tersebut.

Suryobroto (1988:109), mendefinisikan minat sebagai kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik terhadap suatu subyek atau menyenangi suatu subyek. Tidak adanya minat seorang mahasiswa untuk menjadi guru biasanya disebabkan karena tidak termotivasi untuk menjadi guru. Hal ini disebabkan karena tidak sesuai dengan bakatnya, tidak sesuai dengan kebutuhannya dan tidak sesuai dengan keinginannya.


(31)

Menurut Giyatama (1990:6), minat digolongkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :

a. Secara intrinsik

Minat secara intrinsik merupakan minat yang timbul dari dalam individu sendiri tanpa pengaruh dari luar. Minat intrinsik dapat timbul karena pengaruh sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat, jenis kelamin dan intelegensi.

1) Sikap

Sikap adalah cara bertingkahlaku yang khas, yang tertuju terhadap orang-orang, rombongan-rombongan atau persoalan-persoalan (Buchori, 1978:126). Sikap merupakan kemampuan internal yang berperanan sekali dalam mengambil tindakan, lebih-lebih bila terbuka berbagai kemungkinan untuk bertindak. Orang yang bersikap tertentu, cenderung menerima atau menolak suatu obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek itu, berguna/berharga baginya atau tidak. Bila obyek dinilai ”baik”, maka mempunyai sikap positif dan sebaliknya bila obyek dinilai ”jelek”, maka mempunyai sikap negatif (Winkel, 1987:77).

2. Persepsi

Persepsi merupakan proses yang meliputi penginderaan terhadap rangsang, pengorganisasian rangsang, dan penafsiran rangsang sehingga individu mengerti rangsang yang diinderanya. (Walgito, 1993:53).


(32)

3. Prestasi belajar

Prestasi merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang yang merupakan hasil dari proses yang dilakukan dan menghasilkan perubahan yang khas, yaitu perubahan dalam sikap dan tingkah laku yang tercapai dan dapat dilihat secara nyata serta dapat diukur dengan menggunakan alat ukur yaitu tes (Winkel, 1986:48).

4. Bakat

Bakat dalam pengertian bahasa atau dalam pengertian yang umum kita pahami, adalah kelebihan / keunggulan alamiah yang melekat pada diri kita dan menjadi pembeda antara kita dengan orang lain.

5. Jenis kelamin

Jenis kelamin adalah suatu komponen yang kritis dalam identitas seseorang, yaitu laki-laki dan perempuan.

6. Intelegensi

Menurut pendapat Wechsler (Winkel, 1987:85), Intelegensi adalah kemampuan untuk bertindak dengan mencapai suatu tujuan, untuk berpikir secara rasional dan untuk berhubungan dengan lingkungan secara efektif.

b. Secara ekstrinsik

Minat secara ekstrinsik merupakan minat yang timbul akibat pengaruh dari luar individu. Minat ekstrinsik timbul antara lain karena


(33)

latar belakang ekonomi, minat orang tua dan teman sebaya. 1. Latar belakang ekonomi

Apabila status ekonomi baik, orang cenderung memperluas minat mereka untuk mencakup hal-hal yang semula belum mampu mereka laksanakan. Sebaliknya, kalau status ekonomi buruk atau kurang baik karena tanggungjawab keluarga atau usaha yang kurang maju, maka orang cenderung untuk mempersempit minat mereka.

2. Minat orang tua

Sikap orang tua mempengaruhi sikap anak terhadap pekerjaan dalam dua hal. Pertama, orang tua mendesak anak untuk tertarik pada pekerjaan yang mereka anggap bagus dan bergengsi, tanpa mempedulikan minat dan sikap anak, dan kedua, mereka menganjurkan anaknya untuk menghindari pekerjaan tertentu karena dianggap tidak menguntungkan (Elizabeth B. Hurlock, 1978:144).

3. Minat teman sebaya

Teman-teman sebaya mempengaruhi pola kepribadian remaja dalam dua cara. Pertama, konsep diri remaja merupakan cerminan dari anggapan tentang konsep teman-teman mengenai dirinya. Kedua, ia berada dalam tekanan untuk mengembangkan ciri-ciri kepribadian yang diakui oleh kelompok. Teman sebaya memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan pola kepribadian


(34)

remaja, karena remaja lebih sering berada di luar rumah bersama dengan teman-teman sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan dan perilaku lebih besar daripada keluarga (Elizabeth B. Hurlock, 1997:235).

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah rasa ketertarikan dan keinginan yang mendalam, dan menimbulkan suatu gairah pada individu untuk mengerjakan dan berkecimpung dalam sesuatu bidang tertentu. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi minat adalah faktor intrinsik (bersumber dari diri) dan faktor ekstrinsik (bersumber dari lingkungan sosial).

2. Guru

Guru adalah salah satu bagian dalam kegiatan belajar mengajar dan memiliki posisi yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran, sebab fungsi utama guru adalah merancang, mengelola, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran. Guru merupakan profesi yang jabatannya atau pekerjaan yang memerlukan keahlihan khusus sebagai guru. (Uzer Usman, 1990:4).

Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen guru, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,


(35)

melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sedangkan profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Menurut Susanto (2002:28), profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang dipersiapkan khusus untuk melakukan pekerjaan tersebut dan guru profesional adalah orang yang memiliki kemampun khusus dalam bidang keguruan sehingga guru mampu melakukan tugas dan fungsinya dengan kemampun yang maksimal.

1. Hak dan Kewajiban Guru

Dalam undang undang sistem pendidikan nasional guru sebagai pendidik mempunyai hak untuk memperoleh:

a. penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai;

b. penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja;

c. pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas; d. perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil

kekayaan intelektual;

e. kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.


(36)

pendidik mempunyai kewajiban untuk:

a. menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis;

b. mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan;

c. memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya. 2. Peranan guru

Menurut Peter F. Oliver dalam Piet A Sahertian (1990:36), guru mempunyai peranan sebagai berikut.

a. Guru sebagai penceramah. Tugas guru sebagai penyampai informasi disebut juga sebagai penceramah pada zaman itu

b. Guru sebagai orang sumber (resourse person). Guru dianggap sebagai manusia sumber. Melalui guru dan dari guru pengetahuan disampaikan kepada anak didik.

c. Guru sebagai fasilitator. Guru menyediakan berbagai lingkungan untuk belajar, memperlengkapi berbagai sumber yang membantu siswa untuk dapat belajar.

d. Guru sebagai konselor. Guru membantu siswa memberi nasehat, memberanikan siswa, mendengarkan keluhan dan menciptakan suasana belajar siswa, menyuruh memecahkan persoalan dirinya sendiri.


(37)

sebagai master ceremony, pemimpin dalam kelompok, yang menstimulir gejala-gejala untuk belajar bersama dalam kelompok belajar, memandang gejala-gejala sehingga semua berpartisipasi bersama.

f. Guru sebagai tutor. Guru menolong seorang demi seorang dengan bermacam cara.

g. Guru sebagai manajer yang menyajikan pelayanan media belajar yang disediakan.

h. Guru sebagai pembina laboratorium. Guru meletakkan berbagai pendekatan dalam menyajikan pelayanan. Maksudnya eksperimen dalam proses mengajar menyusun berbagai kegiatan penelitian oleh siswa melalui observasi dan mencatat hasil observasi dengan demikian anak ikut aktif memecahkan.

3. Kode etik guru

Kode etik merupakan tatanan yang menjadi pedoman dalam menjalankan tugas dan aktivitas suatu profesi. Dalam menjalankan profesinya guru di Indonesia berpedoman pada kode etik guru (Samana, 1994:117),yang berisi sebagai berikut

a. Guru berbakti membimbing peserrta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila.

b. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional.

c. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan.


(38)

d. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar.

e. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan

f. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya.

g. Guru memelihara hubungan profesi, semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial.

h. Guru secara bersama–sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.

i. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.

4. Prinsip guru

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen profesi guru dan profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut:

a. memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme;

b. memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia;

c. memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas;


(39)

d. memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas; e. memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan; f. memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi

kerja;

g. memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat;

h. memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan;

i. memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.

Pemberdayaan profesi guru atau pemberdayaan profesi dosen diselenggarakan melalui pengembangan diri yang dilakukan secara demokratis, berkeadilan, tidak diskriminatif, dan berkelanjutan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, kemajemukan bangsa, dan kode etik profesi.

3. Program Studi

Program Studi adalah bagian dari suatu fakultas atau sekolah tinggi yang bertanggung jawab untuk mengelola dan mengembangkan suatu bidang studi

Program studi adalah kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan akademik dan atau pendidikan profesional


(40)

yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta ditujukan untuk mengembangkan pengiiasaan pengetahuan, keterampilan. dan sikap subjek yang mempelajarinya. (FKIP USD, 2001:35).

Sedangkan menurut Peraturan Akademik Universitas Sanata Dharma pasal I ayat c, program studi adalah unsur pelaksana pendidikan akademik dan atau professional pada jurusan yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum yang disusun dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah, Visi dan Misi Universitas, Pola ilmiah Pokok Universitas dan kekhususan lain (USD, 2002:1). 

Dan ketiga pendapat program studi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa program studi adalah kesatuan rencana belajar dan unsur pelaksana pendidikan akademik dan atau pendidikan profesional pada jurusan yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum yang disusun dengan pedoman pada Peraturan Pemerintah, Visi dan Misi Universitas, Pola ilmiah Pokok Universitas dan kekhususan lain.

4. Prestasi Belajar

Menurut Winkel (1986:35), belajar merupakan suatu proses psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif subjek dengan lingkunganya, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap yang bersifat tetap. Prestasi merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang yang merupakan hasil dari proses


(41)

yang dilakukan dan menghasilkan perubahan yang khas, yaitu perubahan dalam sikap dan tingkah laku yang tercapai dan dapat dilihat secara nyata serta dapat diukur dengan menggunakan alat ukur yaitu tes (Winkel,1986:48).

Adapun faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perolehan prestasi belajar antara lain sebagai berikut:

Adapun faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal) adalah: a. Kecerdasan

Kecerdasan merupakan salah satu aspek penting dan sangat menentukan berhasil tidaknya studi seseorang. Kalau seorang murid mempunyai tingkat kecerdasan normal atau diatas normal maka secara potensial ia dapat mencapai prestasi yang tinggi, begitu juga sebaliknya.

b. Bakat

Bakat adalah potensi atau kemampuan. Jika memiliki bakat dan dikembangkan melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata. Seorang murid yang mempunyai bakat dalam suatu mata pelajaran tertentu, maka besar kemungkinan ia dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi dalam mata pelajaran yang berkaitan.

c. Minat dan perhatian

Minat dan perhatian dalam belajar mempunyai hubungan yang erat sekali. Seseorang yang menaruh minat pada mata pelajaran tertentu, biasanya dapat mambangkitkan minat pada obyek tertentu.


(42)

d. Motivasi

Motivasi merupakan dorongan yang mendasari dan mempengaruhi setiap usaha dan kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

e. Kondisi fisik

Keadaan tubuh yang sehat merupakan kondisi yang memungkinkan seseorang untuk dapat belajar secara aktif.

f. Cara belajar

Keberhasilan studi murid dipengaruhi oleh cara belajarnya. Cara belajar yang efisien memungkinkan untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi.

Adapun faktor yang berasal dari luar diri siswa (eksternal) adalah: a. Lingkungan

Lingkungan alam: keadaan alam yang tenang dengan udara yang sejuk dapat mempengaruhi kesegaran jiwa siswa, sehingga memungkinkan hasil belajarnya akan lebih tinggi. Lingkungan keluarga : keadaan ekonomi keluarga yang serba kurang atau miskin dapat menjadikan anak mengalami kesukaran tertentu dalam belajarnya.

Lingkungan masyarakat: meliputi teman-teman sepergaulan yang membawa anak mengikuti hal yang tidak bermanfaat.

b. Sekolah


(43)

diajarkannya dan memiliki tingkah laku yang tepat dalam mengajar. c. Fasilitas belajar

Lengkap tidaknya fasilitas belajar dapat menimbulkan prestasi belajar siswa. Untuk peralatan belajar yang lengkap akan membuat siswa lebih mudah untuk belajar.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil dari proses psikis yang berlangsung dalam intaraksi subyek dengan lingkunganya yang menghasilkan perubahan berupa pengetahuan, nilai, sikap, dan ketrampilan dimana hasil perubahan tarsebut dapat dilihat dan diukur.

5. Pendidikan Orang Tua

Pendidikan merupakan sarana yang tepat untuk mengembangkan sumber daya manusia. Antara mendidik dan pendidikan keduanya saling berkaitan dimana mendidik merupakan suatu kegiatan atau tindakan yang melibatkan pendidik dengan pihak lain yang dididik atau adanya komunikasi antara dua orang atau lebih. Menurut Driyarkarya (1980:78) pendidikan atau perbuatan mendidik manusia muda. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui pendidikan seseorang akan mempreroleh pengalaman, mampu mengembangkan kepribadian dan lebih terbuka dalam menerima hal-hal baru. Selain itu dengan pendidikan yang cukup seseorang akan lebih mudah memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan yang dikuasainya.


(44)

1. Tingkat pendidikan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996), pendidikan adalah suatu proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan peralatan. Pendidikan adalah bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada orang yang belum dewasa agar mencapai kedewasaan. Tingkat pendidikan ini dapat diklasifikasikan menjadi: tidak tamat SD, SD/ sederajat, SMP/ sederajat, SMA/ sederajat, D1, D2, D3, D4, S1, S2, dan S3.

B. Kerangka Berpikir

a. Minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari pilihan program studi.

Minat mahasiswa merupakan suatu dorongan psikis yang ditunjukkan oleh adanya kesadaran yang mendorong untuk melakukan perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi baik disadari maupun tidak disadari dalam proses pembelajaran. Sedangkan pilihan program studi merupakan suatu cita-cita dalam menentukkan pilihan untuk melanjutkan di perguruan tinggi yang didasarkan atas kemampuan dan daya pikirnya. Ada dugaan bahwa mahasiswa ketika diterima masuk pada program studi dengan prioritas yang berbeda maka minat untuk menjadi guru juga akan berbeda.


(45)

b. Minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari prestasi belajar mahasiswa

Minat merupakan faktor psikologis yang dapat menentukan pilihan seseorang. Prestasi belajar yang adalah hasil prestasi belajar mahasiswa yang dicapai pada semester tertentu, yang dilihat pada indek prestasi semester maupun indeks prestasi komulatif. Cukup jarang mahasiswa berprestasi baik setelah lulus kuliah kemudian menjadi guru. Mahasiswa yang berprestasi baik menganggap bahwa profesi guru tidak memberikan kesempatan kepada mereka untuk memperoleh harta kekayaan yang banyak. Hal ini dipengaruhi dengan anggapan di sebagian masyarakat bahwa profesi sebagai guru tidak cukup menjanjikan dari sisi ekonomi. Sedangkan mahasiswa yang kemampuan akademiknya kurang atau berprestasi rendah lebih memilih berprofesi menjadi guru karena peluang kerjanya lebih banyak, dan jika mau mencari pekerjaan lain membutuhkan berbagai macam keahlian. Ada dugaan bahwa mahasiswa yang berprestasi dengan tingkat yang berbeda maka minat menjadi guru juga akan berbeda c. Minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari latar belakang

pendidikan orang tua

Minat merupakan faktor psikologis yang dapat menentukan pilihan seseorang. Minat dipengaruhi oleh latar belakang lingkungan, tingkat ekonomi, status sosial, dan pengalaman. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa hampir seluruh unsur lingkungan yang ada di sekitar anak akan menjadi faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa


(46)

untuk menjadi guru. Seseorang akan memperoleh pengalaman, mampu mengembangkan kepribadian dan lebih terbuka dalam menerima hal-hal baru melalui pendidikan. Pendidikan adalah bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada orang yang belum dewasa agar mencapai kedewasaan. Latar belakang pendidikan orang tua akan menjadikan perbedaan pula bagi anaknya untuk memilih suatu pekerjaan yang sangat menjanjikan pada saat seperti sekarang ini. Mahasiswa yang mempunyai orang tua berlatar belakang pendidikan tinggi pasti akan memilih pekerjaan yang menuntut tingkat pendidikan yang tinggi sehingga mereka akan memilih pekerjaan seperti dokter, polisi, insiyur, tentara yang mampu untuk menghidupi keluarganya. Sebaliknya mahasiswa yang mempunyai orang tua berlatar belakang pendidikan rendah mereka akan memilih pekerjaan sesuai dengan pendidikannya saja tidak menuntut jabatan yang tinggi. Ada dugaan bahwa mahasiswa dengan latar belakang pendidikan orang tua yang berbeda maka minat menjadi guru juga akan berbeda.

C. Hipotesis

1. Ada perbedaan minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari pilihan program studi.

2. Ada perbedaan minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari prestasi belajar mahasiswa.

3. Ada perbedaan minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari latar belakang pendidikan orang tua.


(47)

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian komparatif. Penelitian komparatif merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk membandingkan dan menganalisis perbedaan-perbedaan dalam variabel (Sugiyono, 2004 : 11). Jadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari pilihan program studi, prestasi belajar dan latar belakang pendidikan orang tua.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian telah dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2. Waktu Penelitian

Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2008

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek penelitian

Subyek penelitian adalah orang-orang yang terlibat dalam penelitian, dalam hal ini mereka yang bertindak sebagai pemberi informasi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas


(48)

Sanata Dharma Yogyakarta, semua program studi angkatan 2005 kecuali PGSD, karena PGSD angkatan 2005 masih berjenjang Diploma. Program studi tersebut antara lain : Program studi Bimbingan dan Konseling (BK), Ilmu Pengetahuan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK), Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah (PBSID), Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi (P.AK), Pendidikan Ekonomi (PE), Pendidikan Sejarah (P.Sej), Pendidikan Fisika (P.Fis) dan Pendidikan Matematika (P.Mat).

2. Obyek penelitian

Obyek penelitian ini adalah minat mahasiswa untuk menjadi guru, ditinjau dari pilihan program studi, prestasi belajar mahasiswa, dan latar belakang pendidikan orang tua.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 1999:72). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma T.A. 2005/2006. Jumlah seluruh populasi penelitian ini 499 mahasiswa.


(49)

Tabel 3.1

Populasi Mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma Angkatan 2005

No Nama Program Studi Jumlah

Mahasiswa

1 Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama

Katolik (IPPAK)

45

2 Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus

Pendidikan Akuntansi (P.AK)

75

3 Pendidikan Fisika (P.Fis) 27

4 Pendidikan Matematika (P.Mat) 59

5 Pendidikan Ekonomi (PE) 25

6 Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) 144

7 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

(PBSID)

62

8 Pendidikan Sejarah (P.Sej) 22

9 Bimbingan dan Konseling (BK) 40

Jumlah 499

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 1999:73). Sampel penelitian ini dihitung dengan rumus Slovin (Umar, 2003:102):

Keterangan:

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang dapat ditolelir.

Jadi jumlah sampel yang akan diambil (n), dengan nilai kritis/batas kesalahan (e) 5% dari populasi (N) tersebut adalah :

2

1 Ne

N n

+ =


(50)

= 222,02 atau sekitar 222 orang yang akan menjadi sampel.

3. Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive

sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu

(Sugiyono, 1999:78). Di sini sampel yang diambil hanya mahasiswa FKIP T.A 2005 yang sudah menempuh mata kuliah Program Pengalaman Lapangan I dan atau II. Maksudnya mahasiswa yang diberi kesempatan untuk mengisi kuesioner hanya mahasiswa FKIP T.A 2005 yang sudah menempuh mata kuliah Program Pengalaman Lapangan I dan atau II.

Untuk menentukan jumlah mahasiswa (strata) masing-masing

prodi dilakukan dengan cara Stratified Random Sampling, yaitu

mengidentifikasikan sub kelompok (strata) secara spesifik yang akan memiliki jumlah yang cukup mewakili dalam sampel, serta menyediakan jumlah sampel sebagai sub-analisis dari sub anggota kelompok tersebut (Consuelo, 1993:166). Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kemungkinan memperoleh sampel-sampel dari strata yang berbeda dari masing-masing prodi. Menurut Budiono (2001, 369:370), rumus untuk menentukan besarnya sampel perstrata sebagai berikut.

ni = n

N Ni

Keterangan :

ni = sampel strata

=

n 1 499(0.05)2

499


(51)

n = ukuran sampel

Ni = jumlah populasi ni

N = jumlah populasi

Berdasarkan rumus di atas, maka distribusi sampel perstrata adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Populasi dan Sampel Mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2005

No Program Studi Jumlah Jumlah Sampel

ni = n

N Ni

1 Ilmu Pengetahuan

Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK)

45 20 02 , 20 222 499 45 = =

2 Pendidikan Ekonomi Bidang

Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi (P.AK) 75 33 37 , 33 222 499 75 = =

3 Pendidikan Fisika (P.Fis) 27

12 01 , 12 222 499 27 = =

4 Pendidikan Matematika

(P.Mat) 59 26 25 , 26 222 499

59 = =

5 Pendidikan Ekonomi (PE) 25

11 12 , 11 222 499 25 = =

6 Pendidikan Bahasa Inggris

(PBI) 144 64 06 , 64 222 499

144 = =

7 Pendidikan Bahasa Sastra

Indonesia dan Daerah (PBSID) 62 28 58 , 27 222 499 62 = =

8 Pendidikan Sejarah (P.Sej) 22

10 79 , 9 222 499 22 = =

9 Bimbingan dan Konseling

(BK) 40 18 79 , 17 222 499 40 = =

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel penelitian


(52)

a) Pilihan Program Studi

b) Prestasi Belajar Mahasiswa

c) Latar Balakang Pendidikan Orang Tua.

Sedangkan variabel terikat (dependen variabel), yaitu variabel yang

diramalkan akan timbul dalam hubungan yang fungsional yaitu variabel dependent dalam penelitian ini adalah minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru.

2. Variabel pengukuran

a. Minat menjadi guru

Minat merupakan kecenderungan yang agak menetap pada seseorang untuk merasa tertarik pada suatu bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan bidang itu. Untuk mengukur minat mahasiswa untuk menjadi guru, cara yang digunakan adalah menggolongkan minat mahasiswa untuk menjadi guru menjadi dua, yaitu secara intrinsik dan secara ekstrinsik.

Tabel 3.3

Variabel Minat Mahasiswa FKIP Untuk Menjadi Guru Variabel Sub Variabel Sub-sub Variabel Indikator Pertanyaan positif negatif Minat Secara Intrinsik a.Sikap b.Bakat c.Persepsi

- Memiliki sikap tertarik terhadap profesi guru.

- Keinginan untuk menjadi guru - Memiliki kemampuan dan

keterampilan mengajar

- Mahasiswa memiliki pandangan positif terhadap profesi guru. - Mahasiswa memiliki pandangan

1 2 3,4,9,25 5,6,17, 18,23 14,15,19,


(53)

d.Prestasi Belajar e.Jenis kelamin f. Intelege-nsi

negatif terhadap profesi guru - Masa depan guru terjamin - Keinginan berbagi ilmu kepada

orang lain

- Profesi guru layak diduduki oleh kaum perempuan maupun kaum laki-laki.

- Mampu mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya tentang keguruan. 22 8 29 7 20,21,24 26,28 30 Secara Ekstrinsik a. Latar belakang ekonomi. b. Minat orang tua. c. Minat teman sebaya.

- Gaji yang diperoleh guru dapat memenuhi kebutuhannya dan keluarga.

- Mahasiswa memperoleh dukungan dari orangtua atau keluarganya untuk menjadi guru.

- Mahasiswa memperoleh dukungan dari teman-temannya untuk menjadi guru.

- Mahasiswa memperoleh dukungan dari teman-temen di sekitar tempat tinggal untuk menjadi guru. 16 12 10,13 11 27 Tabel 3.4

Skoring Berdasarkan Skala Likert

Kriteria Jawaban Skor

Pernyataan Positif

Pernyataan Negatif

Sangat Setuju ( SS ) 5 1

Setuju ( S ) 4 2

Ragu-Ragu (R) 3 3

Tidak Setuju ( TS ) 2 4


(54)

b. Pilihan program studi

Pilihan program studi merupakan prioritas pilihan mahasiswa terhadap program studi tempat belajar saat ini. Pengukuran pilihan mahasiswa terhadap program studi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5

Operasionalisasi Variabel Pilihan Program Studi

No Prioritas Pilihan Program Studi Skor

1. 2. 3.

Pilihan 1 Pilihan 2 Pilihan 3

3 2 1

c. Variabel Prestasi Belajar Mahasiswa

Prestasi belajar mahasiswa adalah hasil yang diperoleh oleh mahasiswa selama mengikuti perkuliahan yang dapat dilihat dari indek prestasi (IP). Indek prestasi terdiri dari indek prestasi semester (IPS), yang dihitung pada tiap semester dan indek prestasi komulatif (IPK) yang dihitung kumulatif dari semester pertama sampai dengan semester terakhir. Dalam penelitian ini, yang menjadi alat ukur untuk melihat prestasi belajar mahasiswa adalah menggunakan indek prestasi kumulatif. Pemberian skor dalam variabel ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6

Operasionalisasi Variabel Prestasi Belajar Mahasiswa

No Prestasi Skor

1. 2. 3. 4.

IPK 0,00 s/d 1,99 IPK 2,00 s/d 2,75 IPK 2,76 s/d 3,50 IPK 3,51 s/d 4,00

1 2 3 4


(55)

d. Variabel Latar Belakang Pendidikan Orang Tua

Tingkat pendidikan tertinggi yang berhasil dicapai oleh orang tua mahasiswa. Dalam hal ini pendidikan dikeluarga dan untuk mendapatkan skor tingkat pendidikan ayah dan ibu dijumlahkan dan diberi skor sebagai berikut:

Tabel 3.7

Operasionalisasi Variabel Tingkat Pendidikan Orang Tua

No Tigkat Pendidikan Skor

1. 2. 3. 4.

Lulusan SD Lulusan SLTP Lulusan SMA / SMK

Lulusan PT / Akademik (D1, D2, D3, D4, S1, S2, S3)

1 2 3 4

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyatan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 1999:135). Kuesioner ini digunakan untuk mengumpulkan data minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari pilihan program studi, prestasi belajar dan latar belakang pendidikan orang tua.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu teknik yang dimungkinkan oleh peneliti untuk memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau tempat dimana responden bertempat tinggal/melakukan kegiatan sehari-hari. Dokumen ini digunakan


(56)

untuk mengumpulkan data sekunder yaitu tentang jumlah mahasiswa FKIP T.A 2005/2006 di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Wawancara atau teknik interview

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh keterangan-keterangan yang diperlukan. Wawancara dilakukan dengan jalan memberi pertanyaan secara langsung kepada mahasiswa FKIP T.A 2005/2006 di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

G. Uji Kuesioner

a. Pengujian Validitas

Validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana data yang ditampung pada suatu kuesioner akan mengukur apa yang ingin diukur (Umar, 2003:72). Pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor jawaban masing-masing item pertanyaan pengujian validitas

dilakukan dengan menggunakan rumus teknik korelasi product moment

(Umar, 2003:78) yaitu sebagai berikut:

r = Keterangan :

r = koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y

Y = skor total item

X = skor item

(

) (

)

(

)

(

)

∑ ∑

− −

2 2

2

2 X n Y Y

X n

Y X XY


(57)

n = jumlah responden

Tabel 3.8

Rangkuman Uji Validitas Untuk Minat Mahasiswa FKIP Untuk Menjadi Guru

Butir No.

Nilai r tabel Nilai r hitung Status

1 0,239 0,454 Valid

2 0,239 0,872 Valid

3 0,239 0,467 Valid

4 0,239 0,519 Valid

5 0,239 0,717 Valid

6 0,239 0,507 Valid

7 0,239 0,418 Valid

8 0,239 0,753 Valid

9 0,239 0,645 Valid

10 0,239 0,607 Valid

11 0,239 0,640 Valid

12 0,239 0,456 Valid

13 0,239 0,766 Valid

14 0,239 0,731 Valid

15 0,239 0,727 Valid

16 0,239 0,467 Valid

17 0,239 0,629 Valid

18 0,239 0,807 Valid

19 0,239 0,736 Valid

20 0,239 0,648 Valid

21 0,239 0,533 Valid

22 0,239 0,659 Valid

23 0,239 0,613 Valid

24 0,239 0,541 Valid

25 0,239 0,377 Valid

26 0,239 0,731 Valid

27 0,239 0,774 Valid

28 0,239 0,598 Valid

29 0,239 0,674 Valid

30 0,239 0,693 Valid

Sumber : Data sebelum penelitian

Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pertanyaan pada minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru menunjukkan bahwa ketiga


(58)

puluh butir pertanyaan adalah valid. Pengambilan kesimpulan ini

dilakukan dengan membandingkan nilai r hitungdengan nilai r tabel. Dengan

jumlah data (n) sebanyak 30 responden dan derajat keyakinan (α) = 5%

atau 0,05, maka diperoleh nilai r tabel sebesar 0,239. Dari hasil perhitungan

diperoleh bahwa keseluruhan nilai r hitung semuanya menunjukkan angka

yang lebih besar dari dari pada r tabel (r hitung > 0,239). Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan variabel minat

mahasiswa FKIP untuk menjadi guru adalah valid.

a. Pengujian Reliabilitas Kuesioner

Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur digunakan berulangkali (Umar, 2003:72). Pengujian reliabilitas didasarkan pada

perhitungan koefisien alpha (α) dari Cronbach (Umar, 2003:90) yaitu

sebagai berikut:

11

r =

⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛

2

2 1 1 t b k k σ σ Keterangan: 11

r = reliabilitas instrumen

k = banyak butir pertanyaan

2

t

σ = varian total

2

b

σ = jumlah varian butir


(59)

(Umar, 2003:91):

2

σ =

(

)

n n

X X

2 2

Keterangan :

n = jumlah responden

X = nilai skor yang dipilih ( total nilai dari nomor-nomor butir

pertanyaan)

Jika nilai alpha lebih dari 0,60 maka instrument penelitian dinyatakan reliabel sebaliknya jika nilai alpha kurang dari 0,60 maka instrument penelitian dinyatakan tidak reliabel Nunnaly (Gozhali 2001: 44).

Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian

Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus

Cronbach-Alpha dan dikerjakan dengan program SPSS for Windows versi

12. Hasil pengujian reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 3.9

Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Nilai r tabel Nilai r hitung Status

Minat Mahasiswa FKIP untuk menjadi Guru

0,6 0,952 Reliabel

Dari tiga puluh pertanyaan pada variabel minat mahasiswa FKIP

untuk menjadi guru ini diperoleh nilai rhitung sebesar 0,952. Pengambilan

kesimpulan dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel.


(60)

sebesar 0,6 sehingga dapat dikatakan penelitian ini reliabel (Nunnaly dalam

Imam Gozhali 2001: 42). Dari hasil perhitungan diperoleh nilai rhitung lebih

besar dari pada rtabel (0,952> 0,6). Ini berarti bahwa butir-butir pertanyaan

pada variabel minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru dapat dikatakan andal.

H. Teknik Analisis Data

Sebelum melakukan analisis data, terlebih dahulu melakukan uji prasyarat.

Pengujian prasyarat analisis mencakup uji normalitas dan uji homogenitas. 1. Pengujian Normalitas dan Uji Homogenitas

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang terjaring berdistribusi normal, sehingga analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Dalam uji normalitas ini

digunakan rumus uji satu sampel dari Kolmogorov-Smirnov One

Sample Tes, yaitu tingkat kesesuaian antara distribusi harga satu

sampel (skor observasi) dan distribusi teoritisnya. Uji ini menetapkan suatu titik dimana teoritis dan yang terobservasi mempunyai perbedaan terbesar. Artinya distribusi sampling yang diamati benar-benar merupakan observasi suatu sampel random dari distribusi teoritis (Ghozali, 2002:35-36).

Tes Kolmogorov-Smirnov memusatkan perhatian pada penyimpangan


(61)

maksimum. Adapun rumus uji Kolmogorov-Smirnov untuk normalitas sebagai berikut (Ghozali, 2002:36):

Keterangan:

D = Deviasi maksimum

Fo = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan

Sn ( X ) = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi

Kriteria penerimaan:

- Jika nilai Kolmogorov- Smirnov lebih besar dari nilai probabilitas

(ρ = 0,05) maka H0 diterima.

- Jika nilai Kolmogorov- Smirnov lebih kecil dari nilai probabilitas

(ρ = 0,05) maka H0 ditolak.

b. Uji Homogenitas

Sebelum peneliti menggeneralisasikan hasil penelitian, maka harus terlebih dahulu dipastikan bahwa kelompok-kelompok yang membentuk sampel berasal dari populasi yang sama. Kesamaan asal sampel ini antara lain dibuktikan dengan adanya kesamaan variansi kelompok-kelompok yang membentuk sampel tersebut. Jika ternyata tidak terdapat perbedaan variansi diantara kelompok sampel berarti kelompok-kelompok tersebut homogen, maka dapat dikatakan bahwa kelompok-kelompok sampel tersebut berasal dari populasi yang sama. Untuk pengujian komparatif tiga sampel dengan menggunakan Analisis Varian Satu Jalan (Sugiyono, 1991:198-200). Dalam rangka pengujian dengan ANOVA, maka dicari varians data dengan rumus

( )

X S

( )

X F

maksimum


(62)

sebagai berikut berikut:

Selanjutnya penggujian homogenitas varians diuji dengan uji F

Harga F hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga F tabel,

dengan dk pembilang

η

a

-

1 dan dk penyebut

η

c-

1. Apabila Fhitung < Ftabel

(0,05);(dk pembilang n-1;dk penyebut n-1), maka dapat disimpulkan bahwa varians data

yang akan dianalisis homogen, dan apabila Fhitung ≥ Ftabel (0,05);(dk pembilang

n-1;dk penyebut n-1), menunjukkan varians data yang akan dianalisis tidak

homogen sehingga perhitungan ANOVA tidak dapat dilanjutkan.

2. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis pertama dilakukan langkah-langkah:

a. Perumusan hipotesis

Ho: Tidak ada perbedaan minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari pilihan program studi

H1: Ada perbedaan minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru

ditinjau dari pilihan program studi

b. Menyusun dan menjumlahkan skor dari setiap jawaban responden.

n X X n i i

= = 1 __ 1 1 2 __ − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ =

= n X X S n i i Terkecil Varians Terbesar Varians F ... ... =


(63)

c. Menentukan nilai kritis dengan taraf signifikansi (level significance) = 0.05

d. Menyusun skor dan mean untuk masing-masing variabel dari setiap

responden.

e. Menghitung statistik Uji F (ANOVA) (Djarwanto Sp, 1996:160)

dengan rumus: k N nj T X k N T T F n i k j k j j ij k j j j − − − − =

∑∑

= = = =

1 1 1

2 2 1 2 2 1 Keterangan:

Xij = Nilai individu ke i dari sampel j.

k = Banyaknya sampel (sampel 1, sampel 2,….,sampel k).

nj = Banyaknya individu (ukuran) sampel j.

Tj = T1+T2+T3

N = Banyaknya semua sampel

f. Pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan didasarkan pada perbandingan Fhitung dengan F

tabel adalah :

ƒ Jika Fhitung  F tabel   maka Ha ditolak 

ƒ Jika Fhitung > F tabel maka Ha diterima

Pengambilan keputusan berdasarkan pada nilai probabilitas yaitu:

ƒ Jika nilai probabilitas (Sig.) > taraf nyata (0,05), maka Ha

ditolak.

ƒ jika nilai probabilitas (Sig.) < taraf nyata (0,05), maka Ha


(64)

Catatan: Pengujian hipotesis 2 dan 3 dilakukan dengan cara yang sama dengan pengujian hipotesis 1


(65)

45 BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2008. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa FKIP tahun angkatan 2005 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 222 kuesioner. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 222 kuesioner atau dapat dikatakan responrate 100%. Berdasarkan jawaban 222 responden yang semua butir pertanyaan / pernyataan diisi secara lengkap, selanjutnya disusun data seperti tampak pada tabel 4.1 berikut ini :

Tabel 4.1

Sebaran Responden Penelitian

Program Studi Jumlah Kuesioner

Tersebar Kembali Tertinggal Responden

Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK)

20 20 0 20

Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus

Pendidikan Akuntansi (P.AK)

33 33 0 33

Pendidikan Fisika (.PFis) 12 12 0 12

Pendidikan Matematika (P.Mat)

26 26 0 26

Pendidikan Ekonomi (PE) 11 11 0 11

Pendidikan Bahasa Inggris (PBI)

64 64 0 64

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

(PBSID)

28 28 0 28

Pendidikan Sejarah (P.Sej) 10 10 0 10

Bimbingan dan Konseling (BK)

18 18 0 18


(66)

Berikut ini disajikan deskripsi data untuk setiap variabel penelitian ini. 1. Deskripsi Responden Penelitian

a. Pilihan Program Studi

Tabel 4.2

Deskripsi Responden Menurut Program Studi Program Studi Pilihan Program Studi

Pil. 1 Pil. 2 Pil. 3 Jumlah Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK)

10 6 4 20

Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan

Akuntansi (P.AK)

15 11 7 33

Pendidikan Fisika (P.Fis) 6 6 0 12

Pendidikan Matematika (P.Mat)

17 7 2 26

Pendidikan Ekonomi (PE) 6 3 2 11

Pendidikan Bahasa Inggris (PBI)

50 14 0 64 Pendidikan Bahasa Sastra

Indonesia dan Daerah (PBSID)

14 6 8 28

Pendidikan Sejarah (PSej) 5 2 3 10

Bimbingan dan Konseling (BK)

7 8 3 18

Jumlah 130 63 29 222

Tabel 4.3

Pilihan Program Studi Jumlah Persentase

Pilihan 1 130 58,56%

Pilihan 2 63 28,38%

Pilihan 3 29 13,06%

Jumlah 222 100%

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden penelitian ini diterima pada prioritas pilihan 1.


(67)

b. Prestasi Belajar

Tabel 4.4

Deskripsi Responden Menurut Prestasi Belajar Prestasi Belajar

Mahasiswa

Prestasi Belajar Mahasiswa (IPK) 0,00 s/d 1,99 2,00 s/d 2,75 2,76 s/d 3,50 3,56 s/d 4,00 Jumlah Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK)

0 14 6 0 20

Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus

Pendidikan Akuntansi (P.AK)

0 24 7 2 33

Pendidikan Fisika (P.Fis) 0 11 1 0 12

Pendidikan Matematika (P.Mat)

0 19 6 1 26 Pendidikan Ekonomi

(PE)

0 5 2 4 11 Pendidikan Bahasa

Inggris (PBI)

0 37 18 9 64 Pendidikan Bahasa Sastra

Indonesia dan Daerah (PBSID)

0 16 5 7 28

Pendidikan Sejarah (P.Sej)

0 4 4 2 10 Bimbingan dan

Konseling (BK)

0 9 4 5 18

Jumlah 0 139 53 30 222

Tabel 4.5 Prestasi Belajar

Mahasiswa

Jumlah Persentase

IPK 0,00 s/d 1,99 0 0%

IPK 2,00 s/d 2,75 139 62,62%

IPK 2,76 s/d 3,50 53 23,87%

IPK 3,56 s/d 4,00 30 13,51%

Jumlah 222 100%

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden penelitian ini berprestasi dengan IPK 2,00 s/d 2,75


(68)

c. Latar Belakang Pendidikan Orang Tua Tabel 4.6

Deskripsi Responden Menurut Latar Belakang Pendidikan Orang Tua

Latar Belakang Pendidikan Orang Tua

Latar Belakang Pendidikan Orang Tua (Lulusan) Lulusan SD Lulusan SLTP Lulusan SMU/SMK Lulusan Akdm/ PT Jumlah Ilmu Pengetahuan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK)

5 5 4 6 20

Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus

Pendidikan Akuntansi (P.AK)

2 7 9 15 33

Pendidikan Fisika (P.Fis) 2 1 6 3 12

Pendidikan Matematika

(P.Mat) 5 3 9 9 26

Pendidikan Ekonomi

(PE) 1 1 5 4 11

Pendidikan Bahasa

Inggris (PBI) 0 2 27 35 64

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan

Daerah (PBSID)

0 1 9 18 28

Pendidikan Sejarah

(P.Sej) 1 2 3 4 10

Bimbingan dan

Konseling (BK) 4 1 6 7 18

Jumlah 20 23 78 101 222

Tabel 4.7

Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase

Lulusan SD 20 9,00%

Lulusan SMP 23 10,36%

Lulusan SMU/SMK 78 35,14%

Lulusan Akademi/PT 101 45,50%

Jumlah 222 100%

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden penelitian ini berlatar belakang pendidikan orang tua Akademi dan Perguruan Tinggi.


(69)

2. Minat Mahasiswa FKIP untuk Menjadi Guru.

Minat Mahasiswa FKIP untuk Menjadi Guru dapat dijelaskan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.8

Minat Mahasiswa FKIP untuk Menjadi Guru

Skor Frekuensi Persentase Intepretasi Penilaian 127-150 109-126 97-108 85-96 < 85 19 139 52 10 2 8,56% 62,61% 23,42% 4,5% 0,91% Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah

Jumlah 222 100%

Tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru terkategorikan tinggi yaitu sebanyak 139 mahasiswa atau 62,11%, Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berminat tinggi untuk menjadi guru. Hal ini didukung oleh hasil persentase tertinggi minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru terletak pada kategori tinggi.

a. Minat Mahasiswa FKIP untuk Menjadi Guru Ditinjau dari Pilihan Program Studi

Tabel 4.9

Minat Mahasiswa FKIP untuk Menjadi Guru Ditinjau dari Pilihan Program Studi

Kriteria

Pilihan Program Studi

Pil. 1 Pil. 2 Pil. 3 Jumlah

Jml % Jml % Jml % Jml %

Sangat tinggi 5 17,24 4 6,35 10 7,70 19 8,56


(70)

Cukup 8 27,59 18 28,57 26 20 52 23,42

Rendah 0 0 4 6,35 6 4,61 10 4,5

Sangat Rendah 2 6,89 0 0 0 0 2 0,91

Jumlah 29 100 63 100 130 100 222 100

Tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa ditinjau dari pilihan program studi dapat diuraikan sebagai berikut: 1) pilihan 1, 17,24% memiliki minat sangat tinggi, 48,28% memiliki minat tinggi, 27,59% memiliki minat cukup, tidak ada yang memiliki minat rendah, dan 6,89% memiliki minat sangat rendah. 2) Pilihan 2, 6,35% memiliki minat sangat tinggi, 58,73% memiliki minat tinggi, 28,57% memiliki minat cukup, 6,35% memiliki minat rendah, dan tidak ada mahasiswa yang memiliki minat sangat rendah. 3) Pilihan 3, 7,70% memiliki minat sangat tinggi, 67,69% memiliki minat tinggi 20% memiliki minat cukup, 4,61% memiliki minat rendah, dan tidak ada mahasiswa yang memiliki minat sangat rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan ditinjau dari pilihan program studi, sebagian besar responden memiliki minat tinggi untuk menjadi guru.

b. Minat Mahasiswa FKIP untuk Menjadi Guru Ditinjau dari Prestasi Belajar Tabel 4.10

Minat Mahasiswa FKIP untuk Menjadi Guru Ditinjau dari Prestasi Belajar

Kriteria Prestasi Belajar

0,00 s/d 1,99 2,00 s/d 2,75 2,76 s/d 3,50 3,56 s/d 4,00 Total Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Sangat


(71)

Tinggi 0 0 85 61,15 30 56,6 24 80 139 62,61 Cukup

0 0 36 25,9 14 26,42 2 6,67 52 23,42

Rendah 0 0 6 4,32 2 3,78 2 6,67 10 4,5

Sangat

Rendah 0 0 2 1,44 0 0 0 0 2 0,91

Jumlah 0 0 139 100 53 100 30 100 222 100

Tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa ditinjau dari prestasi belajar mahasiswa dapat diuraikan sebagai berikut: 1) IPK 0,00 – 1,99 tidak ada responden yang mengisi kriteria IPK tersebut dalam koesioner saat penelitian 2) IPK 2,00 - 2,75, 7,19% memiliki minat sangat tinggi, 61,15% memiliki minat tinggi, 25,9% memiliki minat cukup, 4,32% memiliki minat rendah, dan 1,44% memiliki minat sangat rendah. 3) IPK 2,76 – 3,50, 13,2% memiliki minat sangat tinggi, 56,6% memiliki minat tinggi, 26,42% memiliki minat cukup, 3,78% memiliki minat rendah, dan tidak ada mahasiswa yang memiliki minat sangat rendah. 3) IPK 3,51- 4,00, 6,67% memiliki minat sangat tinggi, 80% memiliki minat tinggi, 6,67% memiliki minat cukup, 6,67% memiliki minat rendah, dan tidak ada mahasiswa yang memiliki minat sangat rendah Dengan demikian dapat disimpulkan ditinjau dari prestasi belajar, sebagian besar responden memiliki minat tinggi untuk menjadi guru.


(72)

c. Minat Mahasiswa FKIP untuk Menjadi Guru Ditinjau dari Latar Belakang Pendidikan Orang Tua

Tabel 4.11

Minat Mahasiswa FKIP untuk Menjadi Guru Ditinjau dari Latar Belakang Pendidikan Orang Tua

Kriteria

Latar Belakang Pendidikan Orang Tua

Lulusan SD

Lulusan SLTP

Lulusan SMU/SMK

Lulusan Akdm/.

PT

Total

Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %

Sangat

Tinggi 1 5 3 13,04 6 7,69 9 8,91 19 8,56

Tinggi 12 60 15 65,22 47 60,26 65 64,36 139 62,61

Cukup

7 35 2 8,7 18 23,07 25 24,75 52 23,42

Rendah 0 0 2 8,7 6 7,7 2 1,98 10 4,5

Sangat

Rendah 0 0 1 4,34 1 1,28 0 0 2 0,91

Jumlah 20 100 23 100 78 100 101 100 222 100

Tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa ditinjau dari latar belakang pendidikan orang tua dapat diuraikan sebagai berikut: 1) lulusan SD, 5% memiliki minat sangat tinggi, 60% memiliki minat tinggi, 35% memiliki minat cukup dan tidak ada yang memiliki minat rendah dan sangat rendah. 2) lulusan SLTP, 13,04% memiliki minat sangat tinggi, 65,22% memiliki minat tinggi, 8,7% memiliki minat cukup, 8,7% memiliki minat rendah, dan 4,34% memiliki minat sangat rendah. 3) Lulusan SMU/SMK, 7,69% memiliki minat sangat tinggi, 60,26% memiliki minat tinggi, 23,07% memiliki minat cukup, 7,7% memiliki minat rendah dan 1,28% memiliki minat sangat rendah. 4) Lulusan Akademi/PT, 8,91% memiliki minat sangat tinggi, 64,36% memiliki minat tinggi, 24,75% memiliki minat cukup, 1,98% memiliki minat rendah, dan tidak ada yang berminat sangat


(73)

rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan ditinjau dari latar belakang pendidikan arang tua, sebagian besar responden memiliki minat tinggi untuk menjadi guru.

B. Hasil Pengujian Normalitas Dan Homogenitas 1. Uji normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui kenormalan distribusi data. Dalam penelitian ini uji normalitas didasarkan pada uji One Sample Kolmogorov Smirnov dengan bantuan program SPSS for Windows versi 12. Berikut ini disajikan rangkuman hasil pengujian ( Lampiran 5) .

Tabel 4.12

Rangkuman Pengujian Normalitas Pilihan Program Studi

(One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test)

Pil 1 Pil 2 Pil 3

N 29 63 130

Normal Parameters(a,b) Mean 113.52 111.63 111.42

Std. Deviation 14.134 9.254 9.777

Most Extreme Differences Absolute .125 .070 .103

Positive .074 .062 .051

Negative -.125 -.072 -.103

Kolmogorov-Smirnov Z .673 .555 1.177

Asymp. Sig. (2-tailed) .755 .917 .125 Hasil pengujian menunjukkan pilihan program studi pada pilihan 1 nilai probabilitas 0,755 > 0,05 maka distribusi untuk pilihan 1 adalah normal. Hasil pengujian pilihan program studi pada pilihan 2 nilai probabilitas 0,917 > 0,05 maka distribusi untuk pilihan 2 adalah normal. Hasil pengujian pilihan program studi pada pilihan 3 nilai probabilitas 0,125 > 0,05 maka distribusi untuk pilihan 3 adalah normal.


(74)

Tabel 4.13

Rangkuman Pengujian Normalitas Prestasi Belajar

(One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test)

0,00 s/d 1,99 2,00 s/d 2,75 2,76 s/d 3,50 3,51 s/d 4,00

N 0 139 53 30

Normal Parameters(a,b) Mean 0 112.52 144.77 115.00 Std. Deviation 0 10.477 10.667 .8.618 Most Extreme Differences Absolute 0 .067 .111 .110

Positive 0 .045 .063 .059

Negative 0 -.067 .111 .110

Kolmogorov-Smirnov Z 0 .790 .808 .602

Asymp. Sig. (2-tailed) 0 .560 .531 .862

Hasil pengujian menunjukkan prestasi belajar nilai probabilitas 0,560 > 0,05 maka distribusi untuk prestasi belajar dengan IPK 2,00 s/d 2,75 adalah normal. Hasil pengujian menunjukkan prestasi belajar nilai probabilitas 0,531 > 0,05 maka distribusi untuk prestasi belajar dengan IPK 2,76 s/d 3,50 adalah normal. Hasil pengujian menunjukkan prestasi belajar nilai probabilitas 0,862 > 0,05 maka distribusi untuk prestasi belajar dengan IPK 3,51s/d 4,00 adalah normal.

Tabel 4.14

Rangkuman Pengujian Normalitas Latar Belakang Pendidikan Orang Tua

(One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test)

Lulusan SD Lulusan SLTP Lulusan SMU/ SMK Lulusan Akdm/. PT

N 20 23 78 101

Normal Parameters(a,b) Mean 114.35 113.39 111.91 114.35 Std. Deviation 8.041 10.740 11.582 9.555 Most Extreme Differences Absolute .135 .181 .080 .085

Positive .135 .127 .039 .047

Negative -.109 -.181 -.080 -.085

Kolmogorov-Smirnov Z .604 .869 .709 .851 Asymp. Sig. (2-tailed) .858 .437 .696 .464


(75)

Hasil pengujian menunjukkan lulusan SD nilai probabilitas 0,858 > 0,05 maka distribusi untuk lulusan SD adalah normal. Hasil pengujian menunjukkan lulusan SLTP nilai probabilitas 0,437 > 0,05 maka distribusi untuk lulusan SLTP adalah normal. Hasil pengujian menunjukkan lulusan SMU/SMK nilai probabilitas 0,696 > 0,05 maka distribusi untuk lulusan SMU/SMK adalah normal. Hasil pengujian menunjukkan lulusan Akademi/PT nilai probabilitas 0,464 > 0,05 maka distribusi untuk lulusan Akademi/PT adalah normal.

2. Uji Homogenitas

Dalam penelitian ini uji homogenitas dilakukan menggunakan ANOVA dengan bantuan program SPSS for Windows versi 12. Berikut ini disajikan rangkuman hasil pengujian ( Lampiran 5 )

Tabel 4.15

Pengujian Homogenitas Variabel Penelitian

No Variabel Levene

Statistic

df1 df2 sig 1 Pilihan Program

Studi

2.443 2 219 .089

2 Prestasi Belajar .835 2 219 .435

3 Latar belakang Pendidikan Orang Tua

.940 3 218 .422

Tabel 4.15 menunjukkan bahwa levene statistic hitung variabel pilihan program studi adalah 2.443 dengan nilai probabilitas 0,089. Oleh


(76)

karena nilai probabilitas 0,089 > 0,05 maka varians pilihan program studi adalah homogen. Levene statistic hitung variabel prestasi belajar adalah 0,835 dengan nilai probabilitas 0,435. Oleh karena nilai probabilitas 0,435> 0,05 maka varians prestasi belajar adalah homogen. Levene statistic hitung variabel latar balakang pendidikan orang tua adalah 0.940 dengan nilai probabilitas 0,422. Oleh karena nilai probabilitas 0,422 > 0,05 maka varians latar balakang pendidikan orang tua adalah homogen.

C. Pengujian Hipotesis

Oleh karena data berdistribusi normal maka pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan alat uji statistis analisis varian (ANOVA).

1. Pengujian Hipotesis I a. Rumusan Hipotesis

H0 = Tidak ada perbedaan minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari pilihan program studi.

Ha1 = Ada perbedaan perbedaan minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari pilihan program studi.

b. Penarikan Kesimpulan

Tabel 4.16

Hasil Pengujian Perbedaan Minat Mahasiswa FKIP untuk Menjdi Guru Ditinjau Dari Pilihan Program Studi

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig. Between Groups 283.092 2 141.546 1.335 ..265 Within Groups 23221.814 219 106.036


(1)

1


(2)

1

14


(3)

1


(4)

116

LAMPIRAN 7

Surat Izin Penelitian


(5)

(6)

118


Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DITINJAU DARI MINAT DAN MOTIVASI MENJADI GURU PADA PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DITINJAU DARI MINAT DAN MOTIVASI MENJADI GURU PADA MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN AKUNTANSI FKIP UMS ANGKATAN 2009.

0 0 18

Hubungan minat menjadi guru dan IPK dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP (studi kasus pada mahasiswa S1 angkatan 2013 FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta).

0 3 208

Persepsi mahasiswa pendidikan akuntansi terhadap profesi guru ditinjau dari minat mahasiswa masuk keguruan, prestasi mata kuliah PPL II dan latar belakang orang tua : studi kasus mahasiswa FKIP Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma

0 0 142

Pengaruh prestasi PPL dan aspek sosial terhadap minat mahasiswa FKIP menjadi guru : studi kasus mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

0 2 166

Minat mahasiswa untuk menjadi guru ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua dan perbedaan etnis : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 128

Hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap status sosial guru dan prestasi belajar dengan minat mahasiswa menjadi guru : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2006.

0 0 159

Pengaruh persepsi mahasiswa FKIP tentang kesejahteraan guru terhadap minat mahasiswa FKIP menjadi guru : studi kasus pada Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 146

MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA TERHADAP KURIK

0 1 17

Pengaruh persepsi mahasiswa FKIP tentang kesejahteraan guru terhadap minat mahasiswa FKIP menjadi guru : studi kasus pada Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 1 144

Minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari pilihan program studi, prestasi belajar dan latar belakang pendidikan orang tua : studi kasus mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta TA 2005 - USD Repository

0 0 135