TRADISI PEMBACAAN AL-QUR’AN SURAH PILIHAN(AL-HADID AYAT 1-6) DI PANTI ASUHAN DARUL HADLANAH NU KOTA SALATIGA (STUDI LIVING QUR’AN) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir

  TRADISI PEMBACAAN AL- QUR’AN SURAH

PILIHAN(AL-HADID AYAT 1-6) DI PANTI ASUHAN

DARUL HADLANAH NU KOTA SALATIGA

  

(STUDI LIVING QUR’AN)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ilmu Al-

  Qur’an Dan Tafsir

Oleh:

Neny Muthiatul Awwaliyah

  

NIM: 215-14-016

PROGRAM STUDI ILMU AL- QUR’AN DAN TAFSIR (IAT)

  

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN HUMANIORA

(FUADAH)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Lamp : - Hal : Naskah Skripsi

  Saudara Neny Muthiatul A Kepada: Yth.Dekan FUADAH

  Di Salatiga Assalamualaikum. Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara: Nama : Neny Muthiatul Awwaliyah NIM : 215-14-016 Jurusan : Ilmu Al-

  Qur‟an dan Tafsir Fakultas : Ushuluddin Adab dan Humaniora Judul : Tradisi Pembacaan Al-

  Qur‟an Surah Al-Hadid Ayat 1-6 di Panti Asuhan Darul Hadlanah NU Kota Salatiga. Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamualaikum. Wr. Wb.

  Salatiga, 20 Maret 2018 Pembimbing Dra.

  Djami’atul Islamiyah,M.Ag NIP. 195708121988022001

KEMENTERIAN AGAMA RI

  Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Faks. 323433 Salatiga 50721 Website : http://www.iainsalatiga.ac.id e-mail

  PENGESAHAN Skripsi Berjudul TRADISI PEMBACAAN AL- QUR’AN SURAH PILIHAN(AL- HADID AYAT 1-6) DI PANTI ASUHAN DARUL HADLANAH NU KOTA SALATIGA (STUDI LIVING QUR’AN) DISUSUN OLEH Neny Muthiatul Awwaliyah NIM: 215-14-016

  Telah dipertahankan didepan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu al- Qur‟an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora Institut Agama

  Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 02 April 2018 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana agama.

  Susunan Panitia Penguji: Ketua Penguji : Dr. Benny Ridwan M.Hum ........................... Sekretaris Penguji : Dra. Djami‟atul Islamiyah M.Ag ........................... Penguji I : Dr. Adang Kuswaya .......................... Penguji II : Tri Wahyu Hidayati M.Ag ............................

  Salatiga, 02 April 2018 Dekan FUADAH IAIN Salatiga Dr. Benny Ridwan, M. Hum.

  NIP. 19730520 199903 1 006

  

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN

DIPUBLIKASIKAN

ميحرلا نمحرلا الله مسب

  Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Neny Muthiatul Awwaliyah NIM : 21514016 Jurusan : Ilmu Al-

  Qur‟an dan Tafsir Fakultas : ushuluddin adab dan humaniora Judul : tradisi pembacaan al-

  Qur‟an surah pilihan (surah al-Hadid ayat 1- 6) di panti asuhan darul hadlanah NU kota salatiga

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Skripsi ini diperbolehkan untuk dipublikasikan oleh perpustakaan IAIN Salatiga Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, 04 April 2018 Penulis

  Neny Muthiatul Awwaliyah NIM: 21514016

  

MOTTO

         

  Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (QS. Ar Ra‟du:11)

  Ka takan pada diri sendiri tuk “tidak menyerah” untuk selalu melakukan perbaikan

  (Penulis)

  

PERSEMBAHAN

  Atas rahmat dan ridho Allah SWT, kupersembahkan sebuah karya sederhana ini untuk orang yang penulis sayangi.

  1. Abah ku H. Nur Fuad Supandi F.R S.Pd. dan Umikku Hj.Naela Fauziah Fuad yang selalu memberikan do‟a, kasih sayang, semangat kepada penulis, hormat dan baktiku kan selalu tertuju untukmu.

  2. Adik-adikku, Kholida Zukhriyya Fuad dan M.Wildan Mukholladdun Fuad terimakasih atas do‟a kalian, rajinlah dalam belajar, senantiasa menjaga hafalan kalian dan raihlah cita-citamu dengan semangat.

  3. Seluruh keluargaku yang selalu memberikan dukungan dan motivasi untuk penulis.

  4. Bapak Dr.Gufron Makruf dan ibu Muizzatul Azizzah yang selalu membimbing serta memberikan ilmu dan nasihatnya sehingga mampu memberikan keteduhan dan kedamaian ketika penulis belajar ngaji dan hidup mandiri. Semoga Allah memanjangkan usia yang senantiasa dalam kesehatan dan ketaqwaan.

  5. Ibu Dra. Djamiatul Islamiah.M.Ag. selaku dosen pembimbing yang dengan sabar dan teliti membimbing dan mengarahkan penulis, terimakasih telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga ilmu yang ibu berikan selalu bermanfaat.

  6. Sahabat sejatiku, bebeh, aila ach, rohma opik, lisa dw, dan amah milha imr ona sami‟un jazuli yang selalu memberikan arti sebuh senyuman, kehangatan dan kebersamaan.

  7. Keluarga besar IAT terkhusus KKI 2014, mb bica, mb fatimah, mb novita, mb wahyu, mb yusta, mb laila kho, mukhsina nazil, abror, day sandai, fitza fisa, samsul, latif, pak ihsan, rochim, yusuf, tak lupa dan masih ingat SayF dan sahabat tercintaku di salatiga Annisa fitri terimakasih untuk sepenggal cerita, tawa, dan canda di kampus tercinta.

  8. Adik-adik panti asuan dan keluarga besar panti asuhan Darul Hadlanah NU Blotongan yang telah membantu lancarnya penelitian.

  9. Sahabat-sahabat ku keluarga besar PMII, SOBAT MUDA, DEMA, GUSDURIAN,SWS 2017, BPUN, Formadina, yang telah memberikan wawasan dan belajar berorganisasi dengan loyalitas.

  10. Teman-teman patnerku (pak azam, farhan, bagus, cik ucik, pangestuhatiku, kak fatin sidqia, danik, dan amira tumbarku yang berjuang dan belajar bersama di IAIN Salatiga.

  11. Dan tak lupa yang selalu dalam hari-hari indahku, mas ridwan, dek saiful arifin, dek rozaq, mb fitri tercinta, mb nunung, novi okta, nurul azmi, alfa nur, uswa cha, khayati, my patner ngajar offa maya, hafid ahmad dan ahmad toyib, terimakasih sudah mewarnai hari-hari ku di salatiga.

  12. Terkhusus keluarga besar IKAMARU dan IKMP tercinta.

KATA PENGANTAR

  Assalamu‟alaikum Wr. Wb

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikna skripsi ini yang berjudul

  Tradisi Pembacaan Al- Qur‟an Surah Pilihan ( Al-Hadid ayat 1-6 di Panti Asuhan

Darul Hadlanah NU Kota Salatiga. Sholawat dan salam semoga senantiasa

  tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menerangi dunia dari zaman jahiliyah menuju zaman terang benderang dengan kesempurnaan agama islam.

  Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Agama (S.A.g) pada Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan semua pihak yang terkait. Pada kesempatan ini, penulis mengucapka terimakasih kepada: 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di panti asuhan Darul Hadlanah NU Blotongan.

  2. Bapak Dr. Benny Ridwan, M. Hum selaku Dekan Fakultas ushuluddin adab dan humaniora .

  3. Ibu Tri Wahyu Hidayati, M. Ag Selaku Ketua Jurusan Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir IAIN Salatiga.

  4. Ibu Dra. Djamiatul Islamiyah. M.Ag selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing, memberikan nasihat, arahan, serta masukan-masukan yang sangat membangun dalam penyelesaian tugas akhir ini.

  5. Terkhusus Dr. Adang Kuswaya yang telah membimbing dengan sepenuh hati dalam mata kuliah metodologi penelitian tafsir dan seluruh dosen dan petugas admin Jurusan Ilmu Al-

  Qur‟an dan Tafsir di IAIN Salatiga yang telah banyak membantu selama kuliah dan penelitian berlangsung.

  6. Ibu Muizzatul Azizah pengasuh panti asuhan Darul Hadlanah yang telah memberikan izin penelitian dan memberikan informasi bagi penulis.

  7. Abahku H. Nur Fuad Supandi F.R S.Pd dan umik ku Naela Fauziah Fuad tercinta yang telah m encurahkan pengorbanan, kasih sayang dan do‟a restu yang tiada henti bagi keberhasilan studi penulis.

  8. Semua pihak yang ikut serta memberikan motivasi dan dorongan dalam penulisan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun sangat Penulis harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para Pembaca dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

  Wassalamualaikum Wr. Wb

  Salatiga, 20 Maret 2018 Penulis

  

ABSTRAK

  Muthiatul Awwaliyah, Neny. 2018.Tradisi Pembacaan Al-

  Qur‟an Surah Pilihan (Surah Al-Hadid Ayat 1-6 di Panti Asuhan Darul Hadlanah NU Kota Salatiga. Skripsi. Jurusan

  Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Djami‟atul Islamiyah.M.Ag.

  Kata kunci: Tradisi, Surah al- Hadid , Living Qur‟an

  Tradisi pembacaan surah al-Hadid merupakan kegiatan ibadah amaliyah yang dilakukan secara berjama‟ah yang bertujuan mengharapkan barakah dari bacaan tersebut. Untuk me ndalami kajian living Qur‟an surah al-Hadid ayat 1-6 yang diterapkan di panti asuhan Darul Hadlanah , peneliti membatasi skripsi ini pada tiga point pembahasan yaitu: tradisi prosesi, makna tradisi, pendukung dan penghambat. Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: (1) Bagaimana tradisi dan prosesi pelaksanaan pembacaan Al-

  Qur‟an surah al-Hadid ayat 1-6 di panti asuhan Darul Hadlanah NU Kota Salatiga? (2) apa makna tradisi pembacaan al-

  Qur‟an Surah al-Hadid ayat 1-6 di panti asuhan Darul Hadlanah NU kota Salatiga bagi para santri yang mengikuti? (3) apa saja faktor pendukung dan penghambat adanya tradisi pembacaan al-

  Qur‟an surah al-Hadid ayat 1-6 di panti Asuhan Darul Hadlanah NU kota Salatiga?

  Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengambil data dari masyarakat panti asuhan Darul Hadlanah NU kota Salatiga (Direktur, Asatidzah, dan Santri) sebagai objek peneliti. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Melalui tiga teknik tersebut peneliti menganalisis data-data yang dibutuhkan.

  Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, peneliti menemukan tiga point permasalahan utama yaitu (1) tradisi dan prosesi pembacaan al- Qur‟an surah al-

  Hadid di laksanakan pada hari jumat pagi setelah solat subuh dengan diawali tawashul kemudian membaca surah al-ikhals 3 kali, ak-falaq 3 kali, membaca an- nas 1 kali, membaca alif lam mim, membaca ayat kursi, membaca bacan dzikir, doa sesudah sholat, kemudian membaca fatihah, pembacaan surah al-hadid ayat 1- 6, kemudian membaca al-fatihah kembali, dan terakhir berdoa sesuai dengan hajat masing-masing. (2) makna tradisi pembacaan al-Hadid ayat 1-6 adalah sarana pendekatan diri kepada allah, bentuk rasa syukur dan keimanan terhadap al- Qur‟an, pembentuk kepribadian, pengharapan terkabulnya hajat atau datangnya keberkahan rizki. (3) adapun salah satu pendukungnya adalah adanya keyakinan yang kuat dari para santri tentang fadhilah pembacaan surah al-hadid ayat 1-6, salah satu penghambatnya adalah pengkondisian anak-anak yang kurang maksimal. Dengan adanya penelitian ini diharapkan setiap masyarakat panti asuhan Darul Hadlanah mampu melestarikan tradisi pembacaan surah al-Hadid ayat 1-6 .

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

  Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan Skripsi ini berpedoman padaSurat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan 0543b/U/1987.

A. Konsonan Tunggal Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

  ب

  dal d de

  alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan

  sin s es

  س

  zal z zet

  ز

  ra‟ r er

  ر

  żal ż zet (dengan titik di atas)

  ذ

  د

  ba‟ b be

  kha‟ kh ka dan ha

  ا

  ḥa‟ ḥ ha (dengan titik di bawah (

  ح

  jim j je

  ج

  ṡa ṡ es (dengan titik di atas)

  ث

  ta‟ t te

  ت

  خ syin sy es dan ye

  ش

  es (dengan titik di bawah) ṣad ṣ

  ص

  de (dengan titik di bawah) ḍad ḍ

  ض

  te (dengan titik di bawah) ṭa‟ ṭ

  ط

  zet (dengan titik di bawah) ẓa‟ ẓ

  ظ

  koma terbalik (di atas) „ain „

  ع

  gain g ge

  غ

  f ef fa‟

  ف

  qaf q qi

  ق

  kaf k ka

  ك

  lam l el

  ل

  mim m em

  م

  nun n en

  ن

  wawu w we

  و

  h ha ha‟

  ه

  hamzah ` apostrof

  ء

  y ye ya‟

  ي

B. Konsonan Rangkap Tunggal karena Syaddah Ditulis Rangkap

  Bila diikuti kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah, maka ditulis h.

  Zakat al- fiṭrah

  Ditulis

  ةرطفلا ةاكز

  Bila Ta‟ Marbuṭah hidup dengan harakat, fatḥah, kasrah, atau ḍammah ditulis t.

  auliyā` c.

  Ditulis Karâmah al-

  ءايلولاا ةمرك

  ةددعتم

  Ditulis

  Ḥikmah ةيزج

  Ditulis

  ةمكح

  Bila dimatikan ditulis h

   Ta’ Marbuṭah di akhir kata ditulis h a.

  „iddah C.

  Ditulis

  Muta‟addidah ةدع

  Ditulis Jizyah (ketentuan ini tidak diperlukan kata-kata Arab yang sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti zakat, shalat dan sebagainya, kecuali bila dikehendaki lafal aslinya) b.

D. Vokal Pendek

  Ditulis A Fatḥah

  _َ__

  Kasrah Ditulis

  I _ِ__

  Ditulis U Ḍammah

  _ُ__ E.

   Vokal Panjang Fatḥah bertemu Alif Ā

  Ditulis

  Jahiliyyah ةيلهاج

  Fatḥah bertemu Alif Layyinah Ā

  Ditulis

  Tansa ىسنت

  Kasrah bertemu ya‟ mati Ī

  Ditulis

  Karīm يمرك

  Ḍammah bertemu wawu mati Ū

  Ditulis

  Furūḍ ضورف F.

   Vokal Rangkap Fatḥah bertemu Ya‟ Mati Ai

  Ditulis

  Bainakum مكنيب

  Fatḥah bertemu Wawu Mati Au

  Ditulis

  Qaul لوق G.

  

Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof

  Ditulis A`antum

  متنأأ

  Ditulis

  U‟iddat تدعأ

  Ditulis

  La‟in syakartum تمركش نئل H.

   Kata sandang alif lam yang diikuti huruf Qamariyyah maupun Syamsyiyyah ditulis dengan menggunkan “al

  Ditulis

  Al- Qur`ān نارقلا

  Ditulis Al-

  Qiyās سايقلا

  Ditulis Al-

  Samā` ءامسلا

  Ditulis

  Al-Syams سمشلا I.

   Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat ditulis menurut bunyi atau pengucapannya

  Ditulis

  Żawi al-furūḍ ضورفلا ىوذ

  ةنسلا لها

  Ditulis Ahl al-sunnah

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN NOTA PEMBIMBING ............................................................ iii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iv HALAMAN KEASLIAN TULISAN ......................................................... v HALAMAN MOTTO ............................................................................... vi HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................ vii KATA PENGANTAR .............................................................................. ix ABSTRAK .................................................................................................. xi HALAMAN PEDOMAN TRANSLITERASI ........................................... xii DAFTAR ISI ............................................................................................. xvii

  BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................ 9 C. Tujuan Penelitian ............................................................. 9 D. Manfaat Penelitian ........................................................... 10 E. Tinjauan Pustaka ............................................................ 10 F. Kerangka Teori .............................................................. 13 G. Sistematika Penulisan ..................................................... 17 BAB II : LANDASAN TEORI A. Living Qur‟an .................................................................. 19 1. Definisi Living Qur‟an ................................................ 19 2. Living Qur‟an dalam Lintasan Sejarah ....................... 23

  3. Arti Penting Kajian Living Qur‟an ........................... 27 a.

  Living Qur‟an: Sebagai Religious Research ....... 29 b. The Living Qur‟an:

  Fenomena Sosial-Budaya Antropologis .............. 35 c. The Living Qur‟an:

  Paradigma untuk Mempelajari ............................. 37 B. Surah Al-Hadid ................................................................ 43 1.

  Ayat 1 ......................................................................... 45 2. Ayat 2 ......................................................................... 48 3. Ayat 3 ....................................................................... 49 4. Ayat 4 ....................................................................... 54 5. Ayat 5-6 .................................................................. 56

  BAB III : METODE PENELITIAN Metode Penelitian............................................................. 60 1. Pendekatan Penelitian ............................................... 60 2. Jenis Penelitian .......................................................... 62 3. Lokasi Penelitian........................................................ 62 4. Kehadiran Peneliti...................................................... 63 5. Sumber Data ............................................................ 63 6. Teknik Pengumpulan Data....................................... 65 7. Teknik Analisis Data ............................................... 67 8. Tahap-tahap Penelitian ............................................ 71 BAB IV : HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Panti Asuhan Darul Hadlanah NU

  Kota Salatiga .................................................................... 73 1.

  Sejarah Berdirinya Panti Asuhan Darul Hadlanah NU Kota Salatiga .............................................................. 73 2. Dasar Pendirian .......................................................... 75 3. Pengasuh .................................................................. 75 4. Letak Geografis Panti Asuhan

  Darul Hadlanah NU ................................................... 75 5. Maksud dan Tujuan Panti Asuhan

  Darul Hadlanah NU ................................................... 75 6. Visi dan Misi Panti Asuahan Darul Hadlanah NU .... 76 7. Struktur Pengurus .................................................... 77 8.

  Sumber Dana ........................................................... 78 9. Data Santri ............................................................... 78 10.

  Jadwal Santri ............................................................ 81 11. Sarana dan Prasarana ............................................... 82 12. Tata Tertib................................................................ 83 B. Temuan Penelitian Tradisi Pembacaan Al-Qur‟an

  Surah Al-Hadid Ayat 1-6 di Panti Asuhan Darul Hadlanah NU Kota Salatiga................................... 84 1.

  Tradisi dan Prosesi ..................................................... 84 2. Makna Tradisi .......................................................... 90 3. Faktor Pendukung dan Penghambat Tradisi

  Pembacaan al- Qur‟an Surah al-Hadid ..................... 102

  BAB V : ANALISIS BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................... 111 B. Saran ............................................................................. 112 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 114 DESKRIPSI WAWANCARA CURICULUM VITAE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mengkaji fenomena keagamaan berarti mempelajari perilaku manusia

  dalam kehidupan beragama. Sedangkan fenomena keagamaan itu sendiri adalah perwujudan sikap dan perilaku manusia yang berkaitan dengan hal-hal yang

  1

  dipandang suci . Kemudian bagaimana prinsip-prinsip Islam tentang sosial keagamaan mampu dikembangkan serta konsep kebudayaan dimasyarakat sekarang ini terasa jarang diperbincangkan secara detail, baik yang berkenaan dengan deskripsi kebudayaan Islam, pemahaman bentuk kegiatannya sendiri dan hal-hal yang bersangkutan dengan kegiatan tersebut. Misalnya kegiatan yang berkaitan dengan respon umat terhadap al-

  Qur‟an. Al-

  Qur‟an adalah firman Allah, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, yang mempunyai keutamaan-keutamaan, yang diantaranya adalah bahwa

  2

  membaca dan mengamalkan al- . Waktu yang Qur‟an merupakan suatu ibadah

  3

  utama dalam membaca al- . Al-

  Qur‟an adalah pada waktu shalat atau sesudahnya Qur‟an merupakan sebuah kitab suci yang penuh muk‟jizat yang mengandung semua informasi kehidupan yang dibutuhkan oleh manusia, sebab didalamnya

  1 Taufik abdullah, Metodologi Penelitian Keagamaan (yogykarta:PT. Tiara Wacana, 1991, hal 3. 2 Ibrahim Eldeeb, Be A Living Qur‟an: Petunjuk Praktis Penerapan Ayat-Ayat al-Qur‟an , alih bahasa Faruk Zaini (Jakarta: Lentera Hati, 2009), hlm.43. dalam Kehidupan Sehari-hari 3 Al-Sayid Muhammad bin Alawy Al-Maliky Al-

  Ḥasany. Qowā‟idul Asāsiyah Fi Ulūmil Qur‟ān, alih bahasa Idhoh Anas, Kaidah-Kaidah Ulūmul Qur‟ān, (Pekalongan: Al-Asri, 2008,), hlm. 22. Lihat Hadis Tentang Etika Membaca Al- Qur‟an. Imām Nawāwy berpendapat: “Saat-saat yang terpilih untuk membaca al- Qur‟an; utamanya waktu dalam salat atau setelahnya, lalu pada malam hari, pertengahan malam yang akhir, waktu antara Maghrib dan Isya kemudian pagi hari adalah setelah shalat Subuh”.

  4

  memang terkandung hikmah abadi , maka tradisi pembacaan surah pilihan dalam al- Qur‟an harus tetap dilestarikan, karena membaca, menghayati serta mengamalkan al-

  Qur‟an merupakan salah satu bagian terpenting dari ajaran Islam bagi para penganutnya. Umat muslim diseluruh penjuru dunia meyakini bahwasannya al-

  Qur‟an merupakan petunjuk kehidupan (Way of life) yang absolut dan abadi (salih li kulli makan wa zaman). Seorang Muslim diperintahkan untuk membaca al-

  Qur‟an dan terlebih mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari agar memperoleh kebahagiaan didunia dan akhirat kelak. Namun, Ada berbagai model pembacaan al-

  Qur‟an, mulai yang berorientasi pada pemahaman dan pendalaman maknanya, sampai yang sekedar pembacaan surah-surah pilihan al- Qur‟an sebagai ibadah ritual atau untuk memperoleh ketenangan jiwa.

  Pada dasarnya keagungan al- Qur‟an tidaklah terletak pada ekspresi tentang fenomena alam atau beberapa kisah-kisah sejarah. Melainkan kekuatan dan keagungan al-

  Qur‟an terletak pada kedudukannya yang sebagai simbol yang

  5

  maknanya terus berkembang sepanjang zaman . Selanjutnya dari makna diatas, maka manusia dapat menjadikan al- Qur‟an sebagai wacana untuk pedoman dan pegangan hidup dalam memperoleh kebahagian dunia dan akhirat.

  Sudah menjadi kewajiban seseorang muslim untuk berinteraksi aktif dengan al- Qur‟an, menjadikan sebagai sumber inspirasi, berfikir dan bertindak. anjuran membaca secara khusyuk dan bersungguh-sungguh merupakan langkah fundamental bagi seorang muslim agar dapat mengenal makna dan arti secara luas. Kemudian diteruskan dengan tadabbur, yaitu dengan merenungkan dan 4 Harun Yahya, Misinterprestasi Terhadap Al-

  Qur‟an, alih bahasa Samson Rahman, (Jakarta: Robbani Press, 2003), hlm.16. 5 M.Quraish Shihab, Wawasan Al- Qur‟an; Tafsir Mudhu‟i atas Pelbagai Persolan Umat, cet 9, (bandung: Mizan, 1999), h.13.

  memahami maknanya sesuai dengan petunjuk salaf as-salih, lalu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, kemudian dilanjutkan dengan

  6 mengajarkannya .

  Membaca al- Qur‟an, sebagaimana pengklasifikasi interaksi manusia dengan al-

  Qur‟an menurut hanafi merupakan tahap permulaan. Bahasa al-Qur‟an yang sering di gunakan mewakili membaca adalah qara‟a. Disamping itu, dalam al-

  Qur‟an juga ada istilah tilawah. Kendatipun terjemahan dua kata ini sering sama diterjemahkan dengan membaca hanya saja kesan penguatan makna disalah satu kata ini nampak dengan terang usaha membaca satu tulisan tanpa memahami maknanya sering di gunakan kata qira‟ah, akan tetapi jika ada tuntutan untuk memahami kandungan makna teks dalam al-

  Qur‟an seringkali memilih kata

  7 tilawah .

  Proses membaca al- Qur‟an pada hakikatnya telah berlangsung semenjak awal diturunkan wahyu petama kali kepada nabi muhammad SAW. Digua Hira pada abad ke tujuh masehi. Aktivitas membaca al-

  Qur‟an merupakan satu bentuk

  8

  aktivitas sentral dalam keberagamaan seorang muslim . Beragama upaya ditempuh anak-anak muslim untuk mencapai hasil yang maksimal. Pada masa lalu dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa membaca al-

  Qur‟an. Belakangan dijumpai beberapa metode yang mampu mempercepat tingkatan kemampuan dalam membaca al-

  Qur‟an. Sebut saja misalnya metode Qira‟ati, iqra, yanbu al- Qur‟an, al barqi, 10 jam belajar membaca al-Qur‟an dan sejumlah metode lainnya. 6 Muhammad Syauman Ar-Ramli,Keajaiban Membaca Al- Qur‟an, terj. Arif Rahman Hakim (Solo :Insan Kamil,2007), hal 27. 7 M.Quraish Shihab, tafsir al-Mishbah vol.15 hal 454 lihat juga shihab, Dia Di Mana-

  

Mana, Tangan Tuhan Di Balik Setiap Fenomena,( Jakarta: Lentera Hati, Cet.XII, 2011) hal.222-

223. 8 Abdullah Saeed, The Qur‟an, an Introduction, (London and New York: Routledge, 2008) hal.84.

  Dalam aplikasinya ditengah masyarakat, al- Qur‟an dibaca perorangan dan juga terkadang dibaca bersama. Dibaca dalam secara reguler ayat demi ayat bersambug surah demi surah sampai khatam. Disamping pembacaan yang bersifat reguler ini ada juga individu muslim yang merutinkan membaca satu surah tertentu pada waktu tertentu. Seperti membaca surah al- kahfi pada malam jum‟at atau siang jum‟at, pembacaan surat yasin diwaktu ziarahan atau melayat tetangga yang dapat musibah, yasinan diwaktu ziarahan atau melayat tetangga yang dapat

  9 musibah, yasinan diwaktu khitanan, ada juga yang mengkhatamkan al- .

  Qur‟an Metode yang dapat digunakan untuk meneliti fenomena respon umat Islam atau bacaan yang senantiasa berulang dalam ranah umat Islam atau bacaan yang senantiasa berulang dalam ranah komunitas muslim adalah living

  Qur‟an. Dalam dunia akademis, metode ini belum banyak disentuh pemerhati dan penelitian al- Qur‟an. Hal ini dapat disimpulkan dari jumlah referensi yang masih sangat terbatas. Berbeda halnya dengan penelitian teks al-

  Qur‟an yang sudah berkembang lama dan menghasilkan literatur yang sangat bervarian. Dengan kata lain, kajian ini tidak lagi berangkat dari eksistensi tekstualnya, melainkan pada fenomena sosial yang berkembang dalam merespon kehadiran al-

  Qur‟an dalam

  10 wilayah geografi tertentu dan waktu tertentu pula.

  Pemfungsian al- Qur‟an seperti itu muncul karena adanya praktek pemaknaan al-

  Qur‟an yang tidak mengacu pada pemahaman atas pesan tekstualnya, tetapi berlandaskan anggapan adanya “Fadilah” dari unit-unit tertentu teks al-

  Qur‟an, bagi kepentingan praktis kehidupan ke seharian umat. 9 10 Ibnu Katsir Memaparkan Fadhilah Membaca Surah-Surah Pilihan hal.1145.

  Lihat Muhammad Yusuf, “ Pendekatan Sosiolgi Dalam Pendekatan Living Qur‟an “ Dalam Metode Penelitian Living Qur‟an Dan Hadits, (yogyakarta: Teras, 2007) hal 39. Pada era kontemporer sekarang ini, dapat ditemukan beragam tradisi yang telah melahirkan perilaku-perilaku komunal yang menunjukkan respons sosial suatu komunitas atau masyarakat tertentu dalam meresepsi kehadiran al- Qur‟an. Dalam kaitan ini, sebagai contoh adalah yang terus melestarikan beragam perilaku komunal resepsi terhadap al-

  Qur‟an dalam kegiatan rutin para santri Panti Asuhan Darul Hadlanah NU Kota Salatiga, baik putra maupun putri. Salah satu dari kegiatan tersebut adalah pembacaan al-

  Qur‟an secara bersama surah pilihan (surah Al-Hadid) ayat 1-6, yang dilaksanakan di aula masing-masing putra dan putri Panti Asuhan Darul Hadlanah NU Kota Salatiga. Tradisi pembacaan al- Qur‟an surah pilihan ini merupakan kegiatan mingguan dan dilakukan secara rutin pada setiap hari jum‟at pagi setelah sholat jama‟ah. Adapun surah yang

  11

  dibaca dan menjadikegiatan rutin adalah surah al-Hadid ayat 1-6 . Memang menakjubkan, tampaknya, dalam pelajaran teologi, nama salah satu elemen kimia dalam jadwal periodik, yaitu besi (Fe = Ferum) boleh menjadi salah satu judul surah dalam kitab suci agama. Dan hal ini diperdebatkan sebagai salah satu hal yang dianggap sebagai salah satu kelemahan al-

  Qur‟an. Tetapi itulah al-Qur‟an, dan apakah ini akan menjadisalah satu kelemahan, atau malah salah satu pesona yang tak dapat dibantah dari al- Qur‟an.

  Sehingga pertanyaan bagi orang awam tentunya, karakter apa yang menarik pada surah tersebut. Surat ini turun diantara masa-masa Perang Uhud, pada awal terbentuknya Negara Islam diMadinah. Surah tersebut mempunyai keutamaan mendatangkan pahala, manfaat yang bertambah banyak salah satunya insaallah yang menjadi keinginan kita yang baik-baik akan dikabulkan oleh Allah 11 Al-Hadid, 57: 1-6. SWT, Selamat dari senjata, Demam panas, bengkak-bengkak, Penawar was-was, pendinding rumah, selain itu manusia diharapakan agar ia bersyukur kepada Tuhan telah terciptanya bumi tempat kehidupan dan dapat mempelajari tentang bumi, apa saja yang ada didalam bumi dan diluar bumi itu sendiri. Manusia itu tetap mendapat petunjuk dari Tuhan untuk memelihara bumi sebagai karuniaNya. Jika kita memelihara kebencian dan dendam, maka seluruh waktu dan pikiran yang kita tidak mensyukuri penciptaan bumi. Tidak ada masalah dengan masalah, yang menjadi masalah adalah cara kita mensyukuri atau tidak karunia Tuhan. Dalam hati tiada yang lebih indah dari mensyukuri nikmat dari Tuhan.

  Setiap muslim percaya bahwa tata kerja alam raya berjalan konsisten sesuai dengan hukum-hukum yang telah ditetapkan oleh Allah. Semua proses penciptaan alam semesta ini berada dalam kendali dan perintah sang maha pencipta, dengan bentuk yang sempurna. Hukum dan fenomenanya teratur dan dapat meliputi ruang yang luas sampai pada unsur yang terkecil dialam semesta, semua itu tunduk kepada satu pola dan susunan yang sama. Sungguh hanya Allah yang menciptakan alam semesta ini degan berjuta galaksi, bintang dan planet yang taat pada aturan yang ditetapkan untuk mereka secara sempurna.

  Ada beberapa ayat al- Qur‟an yang mengajarkan manusia untuk berfikir, meneliti dan mengkaji pencipaan alam serta hukum-hukum yang berlaku didalamnya. Ditegaskan pula kegiatan alam semesta serta hukum-hukum yang berlaku didalamnya. Ditegaskan pula kegiatan dan kajian terhadap penciptaan alam beserta hukum-hukunya yang berlaku merupakan usaha pemenuhan kebutuhan manusia itu sendiri. Sebab manusia akan mendapat banyak manfaat dari kegiatan tersebut, baik untuk kepentingan kehidupan dunia maupun kepentingan akhirat. Setiap kali penelitian yang dilakukan manusia untuk mengungkap rahasia-rahasia hukum alam, semakin disadari betapa rapi, teratur

  12 dan menakjubkan penciptaan alam tersebut. .

  Penciptaan alam semesta merupakan salah satu perkara penting, tidak hanya termasuk pem pikiran Islam, akan tetapi juga dalam ilmu pengetahuan kosmologi. Dengan memperlihatkan langit dan bumi, dapatlah manusia meyakini bahwa alam ini tidak dijadikan Allah dengan main-main, melainkan mengandung faedah yang mendalam dari segi keimanan.

  Al- Qur‟an mengandung berbagai permasalahan, ternyata pembicaraanya dalam satu permasalahan tidak tersusun secara sistematis seperti yang dikenal dalam buku-buku ilmiah. Metode pengungkapan al-

  Qur‟an pada umumnya bersifat universal, bahkan tidak jarang al- Qur‟an menampilkan suatu masalah dalam prinsip-prinsip pokok saja. Inilah salah satu perbedaan adalah tujuan yang hendak dicapai, yakni kebahagiaan di dunia dan akhirat. Ini tidak berarti al-

  Qur‟an menipiskan ilmu pengetahuan kapan dan dimana pun, al- Qur‟an menempatkan ilmu pengetahuan pada peringkat yang tinggi.

  Demikian juga halnya dengan informasi alam semesta dalam al- Qur‟an. Permasalahan ini diungkapkan dalam berbagai ayat yang terdapat pada beberapa surat dalam al Qur‟an salah satunya dalam surah al-Hadid yang didalamnya sedikit disinggung mengenai hal tersebut yang artinya: Dialah yang menciptakan

  

langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian dia bersemayam diatas ´arsy dia

mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya

12 Abd. Rahman Dahlan, Kaidah-kaidah Penafsiran al- Qur‟an, (Bandung: Mizan, 1997), hlm.231-132.

  

dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya . dan dia bersama

kamu dimama saja kamu berada. dan Allah Maha melihat apa yang kamu

kerjakan . Hal itu sekaligus akan menyadarkan santri panti asuhan Darul Hadlanah

  NU kota salatiga, betapa Allah maha bijaksana, maha mengetahui dan maha luas pengetahuannya dan maha besar semua ciptaaNya. Hal tersebut santri panti asuhan Darul Hadlanah dalam meresepsi kehadiran al-

  Qur‟an dalam kaitanya melestarikan beragam perilau komunal resepsi terhadap al- Qur‟an adalah dengan pembacaan al-

  Qur‟an secara bersama-sama surah pilihan (al-Hadid ayat1-6). Menurut pengasuh Panti Asuhan Darul Hadlanah NU Kota Salatiga, kegiatan tersebut telah ada dan dimulai sejak adanya hajat pembangunan panti asuhan putra ( Panti Asuhan Darul Hadlanah NU Kota Salatiga) , beliau memimpin langsung kegiatan tersebut sete lah selesai salat fardu berjama‟ah. Kegiatan ini terus dilestarikan dari satu generasi ke generasi berikutnya, sampai pada saat ini pembacaan al-

  Qur‟an surat pilihan (surah al-Hadid ayat 1-6) masih terlaksana dan diikuti oleh semua santri. Berangkat dari fenomena ini, penulis tertarik untuk meneliti dan mengkaji model resepsi tersebut lebih mendalam. Kegiatan ini telah berlangsung dari awal berdirinya Panti Asuhan Darul Hadlanah NU Kota Salatiga sampai pada saat ini masih dilaksanakan secara rutin dan diikuti oleh semua santri. Bagi penulis, fenomena ini menarik untuk dikaji dan diteliti sebagai model alternatif bagi suatu komunitas sosial dan lembaga pendidikan untuk selalu berinteraksi dan bergaul dengan al-Qur an. B.

  Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diambil pokok-pokok rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana tradisi dan prosesi pelaksanaan pembacaan al-Qur‟an surah al- Hadid ayat 1-6 dipanti asuhan Darul Hadlanah NU Kota Salatiga? 2. Apa makna tradisi pembacaan al-Qur‟an surah Al-Hadid ayat 1-6 dipanti asuhan Darul Hadlanah NU Kota Salatiga bagi para santri yang mengikuti?

  3. Apa fakor penghambat dan pendukung dengan adanya tradisi pembacaan al- Qur‟an surah al-Hadid ayat 1-6? C.

  Tujuan Penelitian Adapun Tujuan dan manfaat yang ingin kami capai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui dan menjelaskan bagaimana prosesi dan tradisi pembacaan al-

  Qur‟an surah al-Hadid ayat 1-6 diPanti Asuhan Darul Hadlanah NU Kota Salatiga.

  2. Mengetahui apa makna tradisi pembacaan serta penghambat dan pendukung dengan adanya tradisi pembacaan al- Qur‟an surah Al-Hadid ayat 1-6 dipanti asuhan Darul Hadlanah NU Kota Salatiga bagi para pelaku tradisi yang mengikuti, yaitu para santri, para pengurus panti asuhan Darul Hadlanah NU Kota Salatiga. D.

  Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini secara garis besar, sebagai berikut: 1. Dari aspek akademik, penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan pustaka diskursus living Quran, sehingga diharapkan bisa berguna terutama bagi yang memfokuskan pada kajian sosio-kultural masyarakat Muslim dalam memperlakukan, memanfaatkan atau menggunakan al-

  Qur‟an.

  2. Secara praktis, penelitian ini juga dimaksudkan untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berinteraksi dengan al- Qur‟an. Khususnya bagi para santri panti asuhan Darul Hadlanah NU Kota Salatiga agar semakin menumbuhkan cinta terhadap al-

  Qur‟an; baca, pahami dan aplikasikan dalam kehidupan.

  E.

  Tinjauan Pustaka Secara umum, penelitian maupun karya tulis ilmiah mengenai kajian living

  Qur‟an memang masih belum banyak dilakukan. Mayoritas penelitian dan karya tulis yang telah ada masih berkenaan dengan literatur atau teks-teks al- Qur‟an dan kajian kepustakaan. Seiring perkembangan dalam studial-

  Qur‟an, kajian tersebut tidak hanya berkutat pada teks. Akan tetapi, harus juga melihat realitas sosial masyarakat dalam mensikapi, merespon kehadiran al-

  Qur‟an. Sehingga turut mendorong penulis untuk melakukan penelitian lapangan terkait fenomena respons suatu komunitas sosial terhadap al- Qur‟an dalam kehidupan sehari-hari.

  Oleh karena itu penting untuk melakukan tinjauan pustaka, dimaksud sebagai deskripsi ringkas tentang kajian atau penelitian yang sudah pernah dilakukan diseputar masalah yang akan diteliti sehingga terlihat jelas bahwa kajian atau yang akan dilakukan ini tidak merupakan pengulangan atau duplikat dari kajian atau penelitian yang telah ada. Beberapa penelitian yang hadir seputar kajian atau penelitian adalah sebagai berikut : Tesis pada UIN Yogyakarta tahun 2009, yang ditulis oleh Khoirul Ulum d engan judul “Pembacaan al-Qur‟an dilingkungan Jawa Timur (Studi Masyarakat

  Grujugan Bondowoso). Dalam tesis tersebut, Khoirul Ulum menjelaskan tentang tradisi membaca al- Qur‟an masyarakat dilokasi penelitian, yang dapat dikelompokkan menjadidua, yaitu tradisi yang bersifat rutin, seperti Khatmil

  Qur‟an dan Yasinan, dan tradisi yang bersifat insidental sesuai dengan kehendak sohibul hajat. Adapun tujuan pembacaanya adalah: 1) Untuk ibadah; 2) Sebagai Obat; dan 3) Sebagai perlindungan dihari akhir.

  Skripsi pada UIN Yogyakarta tahun 2013, yang ditulis oleh Didik Andriawan dengan judul “Penggunaan Ayat al-Qur‟an Sebagai Pengobatan (Studi living

  Qur‟an pada Praktek Pengobatan Dr. KH. Komari Safulloh, Pesantren Sunan Kalijaga, Desa Pakuncen, Kecamatan Patianrowo, Kabupaten Nganjuk).

  Dalam skripsi tersebut, Didik Andriawan menjelaskan bahwa dalam praktek pengobatan yang dilakukan oleh Dr. KH. Komari Safulloh digunakan surat-surat atau ayat-ayat tertentu didalam al-

  Qur‟an, seperti Surat al-Fatihah, surat al-Ikhlas, surat al-Falaq, Surat al-Nas, surat al-Baqarah: 225, surat al-Naml: 30, surat al- Saffat: 79-80, dan beberapa ayat lainnya dalam al-

  Qur‟an, yang seringkali tidak ada kaitan antara makna ayat dengan penyakit yang diobatinya. Semua yang dilakukannya berdasarkan intuisi serta keyakinan terhadap ayat-ayat tersebut.

  Beberapa karya yang cukup relevan dengan judul yang penulis angkat di antaranya adalah “ Pengajian al-Qur‟an surat surat pilhan (living Qur‟an

  dipondok pesantren man‟baul hikam sidoarjo)” Ahmad Zainal Musthofa, Nim.

  11531012 (2015) Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogjakarta. Dalam skripsi tersebut ayat-ayat pilihan antara lain surah al-Waqiah dan surah yasin, Adapun mengenai asal-usul pengetahuan pengajian al-

  Qur‟an tersebut adalah dominasi ajaran Thariqah al-Qadiriyah wa an-Naqsabandiyah dari jalur Kyai Romli Tamim, Rejoso dan adanya riwayat yang menjelaskan fadilah al-

  Qur‟an surat-

  13 surat tertentu .

  Karya yang lain dalam jurnal studi ilmu al- Qur‟an dan hadis vol 15, no 1, januari 2014 karya Siti Fauziah alumnus UIN Sunan Kalijaga Yogjakarta dengan judul “Pembacaan al-Qur‟an surah-surah pilihan dipondok pesantren Daar Al-

  Furqon Janggalan Kudus

  ” dalam jurnal tersebut disebutkan surah-surah pilihan antara lain al-Mulk, al-Waqiah, ad-Dukhan, ar-Rahman,dan yasiin, pembacaan al-

  Qur‟an tersebut dilaksanakan sebagai wiridan yang bertujuan untuk memberikan keesadaran tentang arti penting kehidupan dipondok pesantren dengan memberikan suatu perasaan bahwa setiap individu dari santri tersebut adalah bagian dari pondok pesantren dengan memastikan bahwa ada pemisah

  14 antara yang sakral dan keadaan yang profan .

  Karya yang cukup relevan dalam jurnal syahada vol.IV No.2 Oktober 2016 karya Syahrul Rahman alumus Institut Sains Al- Qur‟an Syaikh Ibrahim

  R okan Hulu dengan judul “ Studi kasus pembacaan al-Ma‟tsur dipesantren

Dokumen yang terkait

FUNGSI MANAJEMEN PADA KOMPETENSI PEDAGOGI BAGI GURU MTs NU SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

0 0 132

PERANAN WALI KALAYAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN KEPRIBADIAN ANAK DI PANTI ASUHAN DARUL HADLANAH NU BLOTONGAN SALATIGA SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 127

PERSEPSI HIJABERS TENTANG PENDIDIKAN KARAKTER DI KOMUNITAS HIJABERS KOTA SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 132

PENDIDIKAN KESABARAN DALAM AL-QUR’AN SURAH AL-BAQARAH AYAT 45, 153, 249 DAN ALI IMRAN 125, 186, 200 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

0 0 109

KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER DALAM AL-QUR’AN SURAT LUQMAN AYAT 12-19 (TELAAH ATAS KITAB TAFSIR AL-MISBAH) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 93

KONSEP BIRRUL WAALIDAIN AL-QUR’AN SURAT AL-AHQAAF AYAT 15-16 DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN KELUARGA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 132

PENDIDIKAN KARAKTER BERTANGGUNG JAWAB MENURUT AL-QUR’AN SURAH LUQMAN AYAT 16 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 1 84

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QUR’AN SURAT AL-AN’AM AYAT 151-153 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

1 0 117

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QUR’AN SURAT AN-NUR AYAT 58, 59, 60 DAN 61 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 2 116

YAHUDI DAN NASRANI PERSPEKTIF AL-QUR’AN (Studi Pemikiran Thabathaba’i, Edip Yuksel, dkk.) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S.Ag.) Bidang Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir

0 1 189