PENGARUH PERSEPSI DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN JASA PERBANKAN SYARIAH DENGAN MINAT SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali) - Test Repository
PENGARUH PERSEPSI DAN MOTIVASI TERHADAP
KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN JASA
PERBANKAN SYARIAH DENGAN MINAT SEBAGAI
VARIABEL
INTERVENING
(Studi Kasus Pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh :
Amalia
NIM 21314259
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
PENGARUH PERSEPSI DAN MOTIVASI TERHADAP
KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN JASA
PERBANKAN SYARIAH DENGAN MINAT SEBAGAI
VARIABEL
INTERVENING
(Studi Kasus Pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh :
Amalia
NIM 21314259
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Stay Positive. PERSEMBAHAN
Untuk orang tua saya, Ibu Taslimah, Kakak saya Riski Lutfiyanto dan Suci Fitriani Yang tiada hentinya menyuguhkan doa dalam setiap langkahku.
.
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaat nya di yaumil qiyamah Amin Allahuma Amin.
Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Adapun judul skripsi ini adalah “Pengaruh Persepsi Dan Motivasi Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan Jasa Perbankan Syariah Dengan Minat Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Pada BBRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali)
”. Penulisan skripsi ini dapat selesai tidak terlepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Jurusan S1 Perbankan dan sabar mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan waktunya dalam membimbing proses penyelesaian penulisan skripsi.
5. Segenap Bapak/Ibu Dosen Jurusan S1 Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang memberikan bekal berbagai teori, ilmu penegtahuan dan pengalaman yang sangat bermanfaat bagi penulis.
6. Orang tuaku tercinta, Ibu Taslimah yang telah mencurahkan doa, pengorbanan, dan semangat sehingga putramu berhasil menyelesaikan studi S1 Perbankan Syariah.
7. Sahabat saya, Lena tri utami, Farhan Yoga, Hilda Dewi, Siti Muzazanah, Rizka Nur Azizah, Suci Mutiara, Eva Rahmawati, Enjang Mya, Binti Fatonatuz Zahro, Yana Ristianingsih, Siti Nur Halimah, Rima Cahya, Rani Amalia, Karin, Fitra Ramadhanti, Fiqi Nabila, Ananda Sikha, Aslamiya Kumala Putri, Sania Laila Rahma, Tika yuliani, Ina Anida.
8. Semua pihak yang ikut memberikan dukungan dan doa dalam proses studi dan skripsi ini Penulis menyadari dan mengakui bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran penulis harapkan.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT pemulis serahkan segalanya dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca dan mempelajarinya. Aamiin.
ABSTRAK
Kusumawati, Hilda Dewi. 2018 . Pengaruh Kualitas Layanan dan Citra
Perusahaan Terhadap Loyalitas Nasabah Dengan Kepuasan Nasabah Sebagai Variabel Intervening. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Program Studi S1-Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing H. Abdul Aziz N.P., S.Ag, M.M.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kualitas layanan dan citra perusahaan terhadap loyalitas nasabah melalui kepuasan nasabah Metode pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada nasabah BPRS Suriyah Cabang Semarang. Sampel yang diambil sebanyak
97 responden dengan teknik purposive sampling dengan kriteria nasabah yang sudah bekerja sama lebih dari 3 tahun. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan alat bantu SPSS versi 25. Analisis ini meliputi uji reliabilitas, uji validitas, uji statistik melalui uji T , F serta koefisien
test test
2
determinan (R ), uji asumsi klasik, serta uji
path analysis serta sobel test. Hasil
uji T test menunjukkan bahwa Kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasan
nasabah BPRS Suriyah cabang Semarang. Citra perusahaan berpengaruh terhadap
kepuasan nasabah BPRS Suriyah cabang Semarang. Kualitas layanan
berpengaruh terhadap loyalitas nasabah BPRS Suriyah cabang Semarang. Citra
perusahaan berpengaruh terhadap loyalitas nasabah BPRS Suriyah cabang
Semarang. Kepuasan nasabah berpengaruh terhadap loyalitas nasabah BPRS
Suriyah cabang Semarang. Kepuasan nasabah tidak dapat memediasi antara
kualitas layanan dan loyalitas nasabah. Kepuasan nasabah tidak dapat memdiasi antara citra perusahaan dan loyalitas nasabah. Secara simultan ketiga variabel berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah dengan pengaruh sebesar 67% sisanya 33% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model ini.
Kata Kunci: Kualitas Layanan, Citra Perusahaan, Kepuasan Nasabah, Loyalitas
Nasabah BPRS Suriyah Cabang Sema
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Research Gap .................................................................................... 4Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 11Tabel 4.1 Usia Responden................................................................................. 61Tabel 4.2 Pendidikan Terakhir Responden ....................................................... 62Tabel 4.3 Jenis Pekerjaan Responden ............................................................... 62Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas ............................................................................. 63Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas ......................................................................... 642 Tbael 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R ) ............................................... 65
Tabel 4.7 Hasil Uji F ......................................................................................... 66Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik t Regresi Pertama ................................................ 68Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik t Regresi Kedua ................................................... 70Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolonieritas ............................................................. 71Tabel 4.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 72Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas ....................................................................... 73Tabel 4.13 Analisis Regresi Pertama ................................................................ 74Tabel 4.14 Analisis Regresi Pertama ................................................................ 75Tabel 4.15 Analisis Regresi Kedua ................................................................... 79Tabel 4.16 Analisis Regresi Kedua ................................................................... 80Tabel 4.17 Bahan Untuk Uji Sobel ................................................................... 83Tabel 4.18 Hipotesis.......................................................................................... 90DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ...................................................................... 35Gambar 4.1 Diagram Jalur 1 ............................................................................. 76Gambar 4.2 Diagram Jalur 2 ............................................................................. 78BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi di Indonesia terutama di dunia perbankan
tidak lagi di dominisi oleh Bank Konvensional Lembaga Keuangan khususnya perbankan mengalami banyak peningkatan yang begitu pesat.
Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, sudah selayaknya Indonesia menjadi pelopor dan kiblat pengembangan keuangan syariah di dunia. Bank syariah adalah bank umum yang melaksanakan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dslam lalu lintas pembayaran. Secara umum fungsi dari bank syariah tidak berbeda jauh dengan bank konvensionel yaitu sebagai lembaga intermediasi yang bertugas mengumpulkan dana (funding) dari masyarkat dan menyalurkan kembali (lending) dana tersebut kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan. Perbedaan antara bank konvensional dengan bank syariah terletak pada keuntungan dari pengambilan bunga sedangkan bank syariah mendapat keuntungan dari imbalan berupa bagi hasil (profit
sharing) yang ditentukan oleh kesepakatan antara dua pihak (Yunita
2018:1) Dukungan terhadap perbankan syariah diperlihatkan dengan adanya dual banking system yaitu bank umum konvensional diperbolehkan berlandaskan konsep syariah sangat diminati oleh masyarakat Indonesia yang mayoritasnya beragama Islam. Namun sangat disayangkan bahwa pemahaman dan sosialisasi menegenai produk dan jasa perbankan syariah di Indonesia sangat minim.
Tujuan dari dibentuknya bank syariah adalah menwarkan jasa perbankan yang sesuai dengan syariat Islam dalam Al-Quran dan Hadits yang melarang adanya pengambilan bunga (riba). Dengan adanya sistem bagu hasil maka diharapkan bahwa hal tersebut tidak akan memberatkan salah satu pihak karena pengambilan bagi hasil berdasarkan kesepakatan antara dua pihak. Meski terlihat jelas bahwa bank syariah membawa lebih bnyak keuntungan bagi nasabah, namun tak sedikit pula masyarakat yang masih memiliki persepsi bahwa tidak ada perbedaan yangs ignifikn antara bank konvensional dengan bank syariah, hanya keuduanya menggunakan istilah yang berbeda. Persepsi itu muncul karena kurangnya pemahaman masyarakat terhadap kegiatan jasa keuangan.
Dalam kontek yang lebih spesifik, perilaku masyarakat (nasabah) yang berkaitan dengan minat menggunakan produk, sesungguhnya akan sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh persepsi mereka tentang apa dan bagaimana bank syari’ah itu. Bila ini diurai maka fenomena munculnya bank- bank dengan label syari’ah akan sangat mudah diungkapkan dalam perspektif keberagamaan masyarakat. Untuk itu, penelitian ini membahas menggunakan produk bank syari’ah yang pada akhirnya nasabah akan memutuskan untuk menjadi nasabah bank syariah.
Selain faktor persepsi dan minat nasabah, motivasi merupakan faktor psikologis yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengambil keputusan. Wahyuni (2010:3) mengartikan motivasi sebagai daya penggerak bagi individu yang mendorong mereka kearah tindakan tertentu. Daya penggerak ini timbul dari suatu kebutuhan yang tidak terpenuhi. Motivasi merupakan proses timbulnya dorongan sehingga konsumen tergerak untuk membeli suatu produk (Suryani, 2008: 27). Alasan yang memotivasi untuk membeli disebut motif, motif ini muncul saat kebutuhan mencapai tingkat tertentu.
Pada penelitian sebelumnya ditemukan inkonsistensi hasil pada beberapa variabel diantaranya, pertama variabel motivasi, pada penelitian Rico (2013) bahwa motivasi merupakan faktor yang paling dominan yang mempengaruhi keputusan menurut Dewi (2008) menyimpulkan bahwa motivasi berpengaruh positif terhadap keputusan. Penelitian yang dilakukan oleh Rico (2013) menyimpulkan bahwa persepsi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan sedangkan menurut Machrani (2015) persepsi tidak berpengaruh terhadap signifikan terhadap keputusan.
Penelitian yang dilakukan oleh Greg (2014) bahwa Variabel persepsi dan motivasi berpengaruh positif terhadap minat yang memiliki hasil berpengaruh positif terhadap minat sedangkan persepsi tentang produk bank tidak berpengaruh terhadap minat.
Berdasarkan penelitian setyo (2007) terdapat keterkaitan antara variabel persepsi, minat dan keputusan kerena dalam penelitian disebutkan kategorisasi variabel persepsi terhadap minat dan persepsi terhadap keputusan sama-sama memiliki presentase kumulatif yang cukup besar dan hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa variabel minat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan.
Tabel 1. 1 No Peneliti/ Tahun Variabel Hasil
Independen Dependen Pengaruh Persepsi Terhadap Keputusan Nasabah
1 Rico (2013) Perespsi Keputusan +
2 Merna (2014) Persepsi Keputusan +
3 Machrani (2015) Persepsi Keputusan -
4 Mia (2018) Persepsi Keputusan -
5 Hizkia (2013) Persepsi Keputusan + Pengaruh Motivasi Terhadap Keputusan Nasabah
1 Rully (2012) Motivasi Keputusan +
2 Marchel (2013) Motivasi Keputusan +
3 Anggita (2015) motivasi Keputusan -
4 Dewi (2008) Motivasi Keputusan + Pengaruh Minat Terhadap Keputusan nasabah
1 Putra (2014) Minat Keputusan +
Pengaruh Persepsi Terhadap minat
- 1 Greg (2014) Persepsi Minat -
2 Anita (2014) Persepsi Minat
3
- Ahmad (2014) Persepsi Minat +
4 Arifianto (2014) Persepsi Minat Pengaruh Motivasi Terhadap Minat
1 Evanti (2016) Motivasi + Minat
- 2 Minan (2015) Motivasi minat
Berdasarkan permasalahan dan perbedaan hasil penelitian yang sudah dilakuakn sebelumnya, maka peneliti menggunakan nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.
Peneliti memilih BPRS sebagai objek penelitian dikarenakan BPRS mengalami perkembanagn yang cukup signifikan. Pemilihan BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali sebagai objek penelitian dikarenakan bank tersebut memiliki lokasi yang strategis dan merupakan kantor cabang satu-satunya di boyolali sehingga memiliki nasabah yang cukup banyak.
Melihat kondisi tersebut maka penelitian ini akan mengarah pada usaha penemuan fakta menegenai seberapa besar pengaruh persepi dan motivasi terhadap keputusan nasabah menggunakan jasa perbankan syariah dan bagaimana minat memediasi persepsi dan motivasi terhadap keputusan nasabah menggunakan jasa perbankan syariah.
Dengan Minat Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali” B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan dalam penelitian ini adalah Rumusan Masalah 1.
Apakah perspsi berpengaruh terhadap keputusan nasabah menggunakan jasa perbankan syariah pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali? 2. Apakah motivasi berpengaruh terhadap keputusan nasabah menggunakan jasa perbankan syariah pada BPRS Sukowati Sragen
Cabang Boyolali? 3. Apakah minat berpengaruh terhadap keputusan nasbah menggunakan jasa perbankan syariah pada BPRS Sukowati Sragen Cabang
Boyolali? 4. Apakah persepsi berpengaruh terhadap minat pada BPRS Sukowati
Sragen Cabang Boyolali? 5. Apakah motivasi berpengaruh terhadap minat pada BPRS Sukowati
Sragen Cabang Boyolali? 6. Apakah minat dapat memediasi pengaruh persepsi terhadap keputusan nasabahmenggunakan jasa perbankan syariah pada BPRS Sukowati
7. Apakah minat dapat memediasi pengaruh motivasi terhadap keputusan nasabah menggunakan jasa perbankan syariah pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali? C.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan perusmusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Tujuan Penelitian 1.
Untuk mengetahui pengaruh persepsi terhadap keputusan nasabah menggunakan jasa perbankan syariah pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.
2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap keputusan nasabah menggunakan jasa perbankan syariah pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.
3. Untuk mengetahui pengaruh minat terhadap keputusan nasabah menggunakan jasa perbankan syariah pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.
4. Untuk mengetahui pengaruh persepsi terhadap minat pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.
5. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap minat pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.
6. Untuk mengetahui minat dalam memediasi pengaruh persepsi terhadap keputusan nasabah menggunakan jasa perbankan syariah pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.
7. Untuk mengetahui minat dalam memediasi pengaruh motivasi terhadap keputusan nasabah menggunakan jasa perbankan syariah pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.
D. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Secara teoritis, memberikan sumbangsih bagi perkembangan kajian ilmu ekonomi Islam khususnya mengenai pengaruh persepsi dan motivasi terhadap keputusan nasabah menggunaka jasa perbankan syariah dengan minat sebagai variabel intervening.
2. Memberikan rangsangan dalam melakukan penelitian tindak lanjut mengenai pengaruh persepsi dan motivasi terhadap keputusan nasabah menggunaka jasa perbankan syariah dengan minat sebagai variabel intervening.
3. Bagi perusahaan perbankan syariah, hasil penelitian ini bermanfaat sebagai bahan evaluasi terhadap kebijakan yang selama ini telah diterapkan dalam perusahaan.
E. Sistematika Penulisan
Untuk memeberikan gambaran yang jelas serta menyeluruh mengenai penulisan penelitian, maka dibuat sistematika penelitian sebagai berikut:
1. Bagian Pendahuluan Bagian pendahuluan berisi halaman judul, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, atau ilustrasi.
2. Bagian Isi
BAB I PENDAHULUAN Pendahuluann berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan penelitian. BAB II LANDASAN TEORI Berupa landasan teori yang berisi kajian teoritis mengenai masalah yang dibahas dalam penelitian. Digunakan sebagai kerangka berpikir dalam mengajukan hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN Berisi tentang metode penelitian atau cara kerja pengumpulan data yang meliputi : metode pengumpulan data, variabel penelitian dan alat untuk menganalisis data.
BAB IV ANALISIS DATA Berisi hasil dan pembahasan dari perolehan data, analisi data sampai
Berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran yang diberikan kepada pihak terkait tentang hasil penelitian yang telah dilakukan.
BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka Penelitian terdahulu merupakan kumpulan hasil-hasil penelitian yang
telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu dan mempunyai kaitan dengan penelitian yang kan dilakukan. Hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan persepsi, motivasi dan minat terhadap keputusan nasabah menggunkan jasa perbankan syariah
Azizi (2017) dengan judul Pengaruh Persepsi Kemudahan, Kepercayaan dan Resiko Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan
E- Banking Pada PT BNI Syariah KC Yogyakarta menyatakan bahwa Hasil uji
hipotesis dan analisis regresi menunjukkan bahwa variabel Persepsi Kemudahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nassabah menggunakan e-banking pada PT BNI Syariah KC Yogyakarta..
Handayani (2017) dengan judul Analisis Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Arisan Sepeda Motor (Studi Kasus Pada BMT Amal Mulia) menyatatakan bahwa Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah arisan sepeda motor di BMT Amal mulia.
Choiriyah (2017) dengan judul Analisis Pengaruh Minat, Iklan dan
(Studi Kasus Nasabah Bank Syariah Mandiri KCP Temanggung) menunjukan bahwa variabel minat, iklan dn pengetahuan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputuan menggunakan tabungan BSM.
Tabel 2. 1
Penelitian terdahulu
No Peneliti Variabel Hasil Independen Dependen 1.
Persepsi dan Keputusan Persepsi dan Merna M. M. Tompunu motivasi motivasi (2014) berpengaruh positif terhadap keputusan
2. Persepsi Keputusan Jurnal Sukma (2012) menemukan bahwa berdasarkan hasil regresi variabel kepercayaan, persepsi dan Resiko secara signifikan berpengaruh keputusan pembelian.
3. Persepsi dan Keputusan Variabel Rully Priyamitra
(2012) motivasi motivasi dan konsumen persepsi berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen
4. Urip Persepsi dan Keputusan Variabel Dewi
Wahyuni (2008) motivasi motivasi dan persepsi berpengaruh positif dan signifikan terhadapkepu tusan
5. Keputusan Motivasi Marchel (2013) Motivasi berpengaruh positif terhadap keputusan
6. Persepsi dan Keputusan Persepsi Anggita Novita
Gampu dkk motivasi berpengaruh keputusan nasabah Variabel motivasi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah
7. Motivasi dan Keputusan Motivasi dan Hizkia (2013)
Persepsi persepsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen
8. Persepsi Keputusan Persepsi Machrani
Rinanda tidak
Bilondatu berpengaruh
(2015) signifikan terhadap keputusan pembelian motor Yamaha di Minahasa
9. Persepsi dan Minat Variabel Greg Joel, dkk
(2014) motivasi persepsi dan motivasi berpengaruh positif terhadap minat beli yang memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian 10. minat Motivasi diri aArifianto (2014) Motivasi diri dan persepsi dan persepsi berpengaruh positif terhadap minat
11. Persepsi Minat Persepsi Ahmad (2014) manfaat, manfaat persepsi berpengaruh kemudahan terhadap nasabah menggunaka n internet banking sedangkan persepsi kemudahan tidak berpengaruh
12. Persepsi minat Persepsi Anita
Rahmawaty(201 tentang 4) bunga bank dan sistembagi hasil berpengaruh positif terhadap minat sedangkan persepsi tentang produk bank tidak berpengaruh terhadap minat
(2007) penelitian menyatakan bahwa kualitas produk, daya tarik iklan, dan persepsi harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen.
14. Persepsi Minat Persepsi Astuti (2013) nasabah berpengaruh positif terhadap minat menabug nasabah
15. Motivasi Minat Motivasi Evanti (2016) berpengaruh positif terhadap minat
16. Minat Keputusan Minat Risna (2015) berpengaruh langsung dan signifikan terhadap keputusan
17. Motivasi Minat Motivasi Minan (2015) kualitas dan motivasi karir berpengaruh positif sedangkan motivasi ekonomi tidak berpengaruh signifikan
18. Minat Keputusan Minat Putra (2014) memiliki pengaruh positif terhadap keputusan
19. Minat Keputusan variabel Riska Septifani
(2008) minat berpengaruh terhadap keputusan
20. Minat Keputusan variabel Setyo Prabowo
(2007) minat berpengaruh signifikan terhadap keputusan
21. Sheila Minat Keputusan Minat beli Eva
Rahma (2007) konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
Berdasarkan penelitian yang sudah ada, perbedaan penelitian yang akan peneliti lakukan yaitu penelitian Tompunun (2014), Priyamitra (2012), Wahyuni (2008) ketiganya menggukan variabel motivasi dan persepsi sebagai variabel X dan keputusan sebagai Y sedangkan peneliti menambahkan variabel minat sebagai variabel mediasi.
Selanjutnya perbedaan dengan penelitian yang dilakukan Choiriyah (2017) terletak pada objek yang diteliti, Choiriyah lebih menekankan penelitiannya pada keputusan nasabah menggunakan tabungan BSM sedangkan objek yang diteliti oleh peneliti lebih kepada keputusan nasabah menggunkan jasa perbankan syariah secra umum.
Yang terakhir indikator yang peneliti gunakan berbeda dengan indikator yang digunakan oleh peneliti terdahulu.Rahma (2007) menggunakan Indikator untuk mengukur minat beli adalah Pencarian informasi lanjut, Kemauan untuk memahami produk, Keinginan untuk mencoba produk , dan Kunjungan ke outlet sedangkan indikator yang peneliti gunakan untuk mengukur minat beli adalah minat transaksional, minat referensial, minat preferensial, minat eksploratif B.
Kerangka Teori
1. Persepsi
a. Pengertian persepsi
Menurut Sciffman dan kanuk (2008:173) Persepsi merupakan proses individu memilih, mengatur, dan menafsirkan stimuli menjadi gambar yang berarti dan masuk akal mengenai dunia. Persepsi mempunyai implikasi strategi bagi para pemasar, karena para konsumen mengambil keputusan berdasarkan apa yang mereka rasakan , daripada atas dasar realitas yang obyktif. Sedangkan dalam Sumarwan (2003), persepsi adalah bagaimana seorang konsumen melihat realitas di luar dirinya atau dunia sekelilingnya. Konsumen seringkali memutuskan pembelian suatu produk berdasarkan persepsinya terhadap produk tersebut. Persepsi dapat dideskripsikan dengan bagaimana kita melihat dunia sama pula, akan mengenali, memilih, menyusun, dan menginterpretasikan objek tersebut dengan cara berbeda sesuai dengan kebutuhan, nilai, dan harapan masing-masing.
Ada dua konsep konsumen yang hadir dalam dunia ilmu ekonomi hingga saat ini. Konsep yang pertama adalah
utility,hadir dalam ilmu ekonomi
konvensional. Konsep ini diartikan sebagai konsep kepuasan konsujmen dalam barang dan jasa. Konsep yang kedua adalah maslahah, hadir dalam ilmu ekonomi Islam. Konsep ini diartikan sebagai konsep pemetaan perilaku konsumen berdasarkan asas kebutuhan dan prioritas, yang tentunya sangat berbeda dengan konsep
utulity yang pemetaan majemuknya tidak terbatas (Muflih, 2006 :93).
Perbedaan lain antara kedua konsep tersebut adalah pada bentuk epistomologinya. Konsep utility lahir dari epistomologi Smithhian yang mengatakan bahwa motivasi hidup itu adalah from freedom to natural liberty (dari kemerdekaan menuju kebebasan alamiah). Ciri kemerdekaan Smithian adalah unggulnya rasio dalam memimpin tingkah laku manusia. Dengan demikian, perilaku konsumen terintegrasi denagn corak rasionalisme dan norma agama sengaja dikesampingkan.
Sementara itu maslahah lahir dari bentuk epistomologi islami. Sebenarnya konsep maslahah serupa dengan Smithian untuk mencapai kebebasan alamiah. Namun dalam Islam, aktualisasi diri dan peranan manusia manusia, melainkan dikendalikan pila oleh premis-premis risalah. Dengan demikian, karena dia tidak menganut rasionalisme, maka rasio selalu menyesuaikan alurnya dengan risalah
b. Syarat Terjadinya Persepsi
Menurut Sunaryo (2004 :98) syarat-syarat terjadinya persepsi adalah sebagai berikut :
1. Adanya objek yang dipersepsi.
2. Adanya perhatian yang merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam mengadakan persepsi.
3. Adanya alat indera/reseptor yaitu alat untuk menerima stimulus.
4. Saraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus ke otak, yang kemudian sebagai alat untuk mengadakan respon.
c. Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Menurut Hasminee (2013) beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi adalah sebagai berikut :
1. Faktor Internal
a) Fisiologis, informasi mssuk melalui alat indera selanjutnya informasi yang diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk memberikan ati terhaap lingkungan sekitarnya.
b) Perhatian, individu memerlikan sejumlah energi yang dikeluarkan untuk memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisik dan c) Minat, persepsi terhadap suatu obyek bervariasi tergantung pada seberapa banyak energi atau perceptual vigilance yang digerakkan untuk mempersepsi. Perceptual vigilance merupakan kecenderungn seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dapat dikatakan seebagai minat.
d) Kebutuhan yang searah, faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seseorang individu mencari obyek-obyek atau pesan yang dapat memberikan jawaban ssesuai dengan dirinya.
2. Faktor Eksternal
a) Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus, bentuk ini akan mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu obyek individu akan mudah untuk perhatian pada gilirannya membentuk persepsi.
b) Warna dari obyek-obyek, obywek yang mempunyai cahaya lebih banyak, akan lebih mudah dipahami dibandingkan dengan yang sedikit.
c) Motion atau gerakan, individu akan banyak memberikan perhatian terhadap obyek yang memberikan gerakan dalam jangkauan pandangan dibandingkan obyek yang diam.
a. Indikator Persepi
Menurut Muflih (dalam Mia: 2018) terdapat beberapa indikator
1. Persesi kebutuhan manusia 2.
Persepsi tentang penolakan terhadap kemudharatan 3. Persepsi upaya setiap pergerakan amalnya mardhatillah 4. Persepsi konsumen dalam memenuhi kebutuhan menentukan keputusan konsumsinya
2. Motivasi
a. Pengertian motivasi
Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya menggerakan. Seseorang konsumen tergerak hatinya untuk membeli suatu produk karena ada sesuatu yang menggerakkan. Menurut Artkinson (dalam Prawira,2013:319) motivasi dijelaskan sebagai suatu tendensi seseorang untuk berbuat yang meningkat guna menghasilkan satu hasil atau lebih pengaruh. Selanjutnya Prawira juga mengutarakan pendapat Bernard yang mengartikan motivasi sebagai fenomena yang dilibatkan dalam perangsangan tindakan kearah tujuan-tujuan tertentu yang sebelumnya kecil atau tidak ada gerakan sama sekali kearah tujuan tertentu
Menurut Jeffrey (dalam Suryani,2008:27) proses motivasi terjadi karena adanya kebutuhan, keinginan maupun harapan yang tidak terpenuhi yang menyebabkan timbulnya ketegangan, pada tingkat tertentu keteganagan ini akan berubah menjadi hasrat yang mendorong individu melakuikan suatu perilaku tertentu guna memenuhi kebutuhan,keinginan
Menurut schiffman dan kanuk (2008:72) motivasi merupakan tenaga penggerak dalam diri individu yang mendorong mereka bertindak.
Tenaga pendorong tersebut dihasilkan oleh keadaan tertekan, yang timbul sebagai akibat kebutuhan yang tidak terpenuhi. Individu secara sadar maupun tanpa sadar berjaung untuk mengurangi keteganagn ini melaui perilaku yang mereka harapkan akan memenuhi kebutuhan mereka dan dengan demikian akan membebaskan mereka dari tekanan yang mereka rasakan.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan dorongan terdapat serangkaian proses perilaku pada pencapaian tujuan yang membangkitkan dan mengarahkan perilaku pada suatu perbuatan atau pekerjaan.
b. Teori Motivasi
Memahami motivasi seseorang seseorang tidaklah mudah. Karena keadaan itu merupakan situasi yang sangat pribadi. Banyak teori yang dikembangkan untuk menjelaskan motivasi. Diantaranya: 1) Teori Freud
Motivasi adalah kekuatan yang mampu membentuk perilaku biologis, psikologis dan moral. Teori ini dikembangkan sebagai motivational positioning (penempatan persepsi produk) pada tingkat tertentu (biologis, psikologis dan moral) untuk membangkitkan
2) Teori Maslow Kebutuhan manusia tersusun dalam hierarki dari yang paling mendesak sampai yang kurang mendesak. Kebutuhan manusia terdiri atas kebutuhan fisik, rasa aman,sosial,penghargaan, dan jati diri. 3) Teori Herzberg
Teori motivasi dua faktor yang membedakan antara dissatisfier yaitu faktor yang menyebabkan ketidakpuasan( faktor hijienik), ketidakberdayaan dan ketidakcukupan dengan satisfier yang merupakan faktor-faktor yang menyebabkan kepuasan (faktor motivasi).
(Yulianti:2009) 4) Teori Mc Clelland
Teori ini menyatakan bahwa ada tiga kebutuhan dasar yang memotivasi seorang individu untuk berperilaku (Sumarwan, 2011: 29-30), yaitu:
a) Kebutuhan untuk sukses (needs for achievement) Keinginan manusia untuk mencapai prestasi, reputasi dan karir yang baik.
b) Kebutuhan afiliasi (needs for affiliation) Keinginan manusia untuk membina hubungan baik dengan sesamanya, mencari teman yang bisa menerimanya, ingin dimiliki oleh orang-orang sekelilingnya dan ingin memiliki orang-orang yang bisa menerimanya. c) Kebutuhan kekuasaan (needs for power) Keinginan seseorang untuk bisa mengontrol lingkungannya, termasuk mempengaruhi orang-orang sekelilingnya.
Motivasi yang ada pada seseorang (konsumen) akan mewujudkan suatu tingkah laku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan.
Jadi motivasi bukanlah sesuatu yang dapat diamati, tetapi adalah hal yang dapat disimpulkan. Tiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang itu didorong oleh sesuatu kekuatan dalam diri orang tersebut, kekuatan pendorong inilah yang kita sebut motivasi.
d.
Proses motivasi
Motivasi muncul karena adanya suatu kebutuhan atau tujuan yang belum terpenuhi sehingga seseorang terdorong untuk memenuhi tercapainya tujuan tersebut. Setelah kebutuhan yang diinginkan terpenuhi, maka akan muncul kebutuhan-ebutuhan lain yang menuntut untuk dipenuhi. Inilah dinamika motivasi yang terjadi pada diri manusia. Timbulnya proses motivasi didasari oleh tiga unsur utama yaitu: kebutuhan,perilaku dan tujuan (Schiffman dan kanuk: 2000)
b.
Indikator Motivasi 1.
Kebutuhan fisiologis, kebutuhan fisiologis adalah satu-satunya kebutuhan yang bisa terpuaskan sepenuhnya atau minimal bisa diatasi.
2. perlindungan dan kebebasan dari daya-daya mengancam seperti kriminalitas.
3. Kebutuhan social, Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi dorongan untuk dibutuhkan oleh orang lain agar ia dianggap sebagai warga komunitas sosialnya.
4. Kebutuhan akan penghargaa, Sekali manusia dapat memenuhi kebutuhan untuk dihargai, mereka sudah siap untuk memasuki gerbang aktualisa
5. Kebutuhan aktualisasi yaitu kebutuhan untuk membuktikan dan menunjukan dirinya kepada orang lain.
3. Minat
a. Pengertian Minat
Minat ( interest) digambarkan sebagai situasi seseorang sebelum melakukan tindakan, yang dapat dijadikan dasar untuk memprediksi perilaku atau tindakan tersebut. Minat untuk menjadi nasabah tabungan dapat diasumsikan sebagai minat untuk membeli, merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek yang menunjukkan keingan pelanggan untuk melakukan pembelian (melakukan kegiatan menabung) (kotler, 2002:78)
Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian prasangka atau kecenderungan lainnya untuk mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu (Mappiare, 1997:62).
Dari pemaparan diatas dapat ditarik kesimpulan tentang minat untuk menggunakan jasa perbankan syariah, yaitu keinginan yang kuat untuk melakukan kegiatan transaksi di bank syariah dengan sadar dan tanpa paksaan melalui pertimbangan yang matang. Sedangkan ketidakminatan untuk menjadi nasabah di bank tertentu atau lembaga keuangan lainnya b.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Minat
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi minat (Shaleh dan Wahab, 2004:264) diantara lain: 1.
Dorongan dari dalam individu Dorongan dari dalam individu merupakan dorongan yang berasal dari dalam diri individu, yang membuatnya ingin melakukan sesuatu.
2. Motif sosial Motif sosial adalah faktor yang berasal dari luar diri seseorang yang mempengaruhinya untuk melakukan sesuatu.
3. Dorongan emosional Dorongan emosional merupakan minat yang mempunyai hubungan erat dengan emosi.
c.
1. Berdasarkan timbulnya, minat dibedakan menjadi dua yaitu minat primitif dan minat kultural. Minat primitif merupakan minat yang timbul karena kebutuhan biologis atau jaringan0jaringan tubuh misal kebutuhan akan makan. Sedangkan minat kultural adalah minat yang timbul karena proses belajar.
2. Berdasarkan arahnya, minat dibedakan menjadi dua yaitu minat intrinsik dan minat ekstrinsik. Minat intrinsik adalah minat yang langsung berhubungan denagn aktivitas itu sendiri, sedangkan minat ekstrinsik adalah minat yang berhubungan dengan tujuan akhir dari kegiatan tersebut.
3. Berdasarkan cara mengungkapkan, minat dapat dibedakan menjadi empat yaitu:
a) Expressed Interest
Minat yang diungkapkan dengan cara meminta kepada subyek untuk menyatakan atau menuliskan semua kegiatan, baik yang disenangi atau yang paling tidak disenangi.
b) Manifest Interest
Minat yang diungkapkan dengan cara mengobservasi atau melakukan pengamatan secara langsung terhadap aktivitas yang dilakukan subyek atau dengan mengetahui hobinya.
c)
Minat yang diungkapkan dengan cara menyimpulkan dari hasil jawaban test obyektif yang diberikan.
d) Inventoried Interest
minat yang diungkapkan dengan cara menggunakan alat yang sudah distandarkan, yakni berisi pertanyaan-pertanyaan kepada subyek.
d.
Indikator Minat
Menurut Ferdinand (2006:56) minat dapat diidentifkasi dengan indikator sebagai berikut:
1. Minat transaksional, merupakan kecenderungan seseorang untuk membeli produk.
2. Minat referensial, merupakan kecenderungan seseorang untuk mereferensikan kepada orang lain.
3. Minat preferensial, merupakan kecenderungan seseorang untuk mengutamakan pemakaian barang atau jasa tertentu.
4. Minat eksploratif, merupakan kecenderungan seseorang untuk mencari informasi berkenaan barang/jasa tertentu serta mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.
4. Pengambilan Keputusan a.
Pengertian Keputusan Nasabah
Keputusan nasabah merupakan kegiatan individu yang secara pembelian terhadap produk yang ditawarkan penjual. Pengertian keputusan nasabah adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang barang yang ditawarkan (Kotler dan Amstrong 2006:226) Sebuah keputusann tidak mungkin dapat terbentuk begitu saja.
Harus ada tahapan-tahapan yang mendahului dalam proses pembuatan keputusan tersebut agar tidak terjadi penyesalan di kemudian hari.
Keputusan nasabah yang dilakukan sangat bervariasi, ada yang sederhana dan komplek.
b.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
Memahami peilaku konsumen dari pasar sasaran merupakan tugas penting dari manajemen pemasaran. Untuk memeahami hal ini, perlu diketahui faktor-faktor apakah yang mempengaruhi konsumen dalam memeutuskan pembelian. Faktor-faktor terebut terdiri dari faktor eksternal dan faktor internal (Sunyoto, 2014: 6) 1.
Faktor eksternal a.
Kebudayaan Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengertian kepercayaan, kesenian, moral, hukum,adat istiadat serta anggota masyarakat. Perilaku konsumen juga ditentukan olehb kebudayaan yang tercermin pada cara hidup, kebiasaan, dan tradisi dalam permintaan akan bermacam-macam barang dan jasa.
b.
Kelas Sosial Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen yang bertahan lama dalam masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan yang keanggotaannya mempunyai nilai minat dan perilaku yang sama (Philip Kotler, 1993:225). Kelas sosial memegang peranan penting dalam suatu program pemasaran, karena adanya perbedaan substansial diantara kelas-kelas tersebut memepengaruhi perilaku pemebelian mereka. Dengan memahami perilaku konsumen antar masing-masing kelas sosial maka perusahaan dapat menyelenggarakan dan melakssanakan program-program pemasaran yang efektif dan efisisen.
c.
Keluarga Dalam keluarga, masing-masing anggota dapat berrbuat hal yang berbeda dalam mengambil keputusan. Setiap anggota keluarga memeiliki selera dan keinginan yang berbeda pula. Oleh karena itu perusahaan dalam mengidentifikasui perilaku konsumen harus mengetahui siapa perlu, pengambilan inisisatif, membeli dan mengetahui peranandari masing- masing anggota keluarga, maka perusahaan dapatv menyusun program-program pemasaran dengan lebih baik dan terarah.
2. Faktor Internal a.
Motivasi Perilaku seseorang dimulai dengan adanya suatu motif yang menggerakkan individu dalam mencapai suatu tujuan.
Secara definisi motivasi adalah suatu dorongan kebutuhan dan keinginan individu yang diarahkan pada tujuan untuk memperoleh kepuasan (Basu Swastha DH dan T. Hani Handoko, 1982: 76). Tanpa motivasi seseorang tidak aakn terpengaruh untuk mencari kepuasan terhadap dirinya.
b.
Persepsi Persepsi didefinisikan sebagai proses diamna seseorang memeilih, mengorganisasikan dan mengartikan masukian masukan informasi untuik menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini (Philip Kotler, 1993: 240). Persepsi dapat melibatkan penafsiran seseorang atas suatu kejadian berdasarkan pengalaman masa lalunya. Para pemasar [erlu bekerja keras untuk memeikat perhatian konsumen agar pesan yang disampaikan dapat mengenai pada sasaran.
Belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman (Philip Kotler, 1993:241). Perilaku yang dipelajari tidak hanya menyangkut siakp, emosi, kepribadian, kriteria, penilaian, dan banyak faktor lain yang tidak dapat ditunjukan dengan kegiatan-kegiatan yang tampak. Proses belajar pada suatu pembelisn terjadi apabila konsumen ingin menanggapi dan memperoleh suatu kepuasan, atau sebaliknya tidak terjadi apabila konsumen merasa dikecewakan pada produk yang kurang baik.
d.
Kepribadian dan Konsep Kepribadian adalah pola sifat individu yang dapat menentukan tanggapan untuk bertingkah laku. Kepribadian mencakup kebiasaan-kebiasaan, sikap dab ciri-ciri sifat dan watak yang khusus yang menentukan perbedaan perilaku dari tiap-tiap individu dan yang berkembang apabial orang tadi berhubungan dengan orang lain. Sedangkan konsep diri merupakan pendekatan yang dikenal luas untuk menggambarkan hubungan antara konsep diri dalam konsumen dengan image merk dan image penjual.
e.
Kepercayaan dan Sikap Kepercayaan adalah suatu pikiran deskriptif yang
Orang bertindak atas kepercayaannya. Sedangkan sikap menggambarkan penilaian kognitif yang baik maupun tidak baik., perasaan-perasaan emosional dan kecenderungn berbiat yang bertahan selam waktu tertentu terhadap beberapa objek atau gagasan (philip Kotler, 1992:203) c.
Indikator Keputusan Nasabah
Menurut Kotler (2002:251) proses keputusan pembelian melewti lima tahap yaitu: a)
Pengenalan Kebutuhan Proses membili dimulai dengan pengenalan kebutuhan dimana pembeli mengenali adanya masalah atau kebutuhan.
b) Pencarian informasi
Seorang konsumen yang sudah tertarik mungkin mecari lebih banyak informasi tetapi mungkin juga tidak.
c) Evaluasi alternatif konsumen mengolah informasi sampai dengan pemilihan merek.
d) Keputusan membeli
Merupakan tahap dari proses keputusan pembeli yaitu ketika konsumen benar-benar membeli produk.