NILAI-NILAI PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB JAWAHIRUL KALAMIYAH KARYA SYEKH THAHIR BIN SALEH AL-JAZAIRI - Test Repository

  

NILAI-NILAI PENDIDIKAN TAUHID

DALAM KITAB JAWAHIRUL KALAMIYAH

KARYA SYEKH THAHIR BIN SALEH AL-JAZAIRI

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S. Pd.)

oleh

MUHAMMAD NUR KHOLIQ

  

NIM 111 14 064

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

  

NILAI-NILAI PENDIDIKAN TAUHID

DALAM KITAB JAWAHIRUL KALAMIYAH

KARYA SYEKH THAHIR BIN SALEH AL-JAZAIRI

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S. Pd.)

oleh

MUHAMMAD NUR KHOLIQ

  

NIM 111 14 064

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

  MOTTO

  ْْ٣ِظَُّٱ ََُْْْْْٝحَُٞ٘ٓحَءْ َٖ

  ْ َِْْ٣

  ْ َٔ٣ِاْْحُٓٞـِز ُْظِرَُْْٜ٘ ِْْ

  ََُُُْْْٜيِجٓ َُُْٝأٍْْ ْ

  َْْٓ أ٧ٱ َُُُّْْْْْٜٖٓٛٝ ْ َُٕٝضَظ ْ

  

“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan

iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang

mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang

mendapat petunjuk”.

  (QS. Al- An’Am 82)

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini saya persembahkan untuk: 1.

  Orang tua tercinta, yaitu Bapak Tamsudin dan Ibu Sri Sulisni yang telah merawat, mendidik putra-putrinya dengan tulus ikhlas, dan mencukupi kebutuhan moril dan materil serta membimbing, memotivasi dan memohonkan kemudahan bagi penulis dalam setiap doanya. Sungguh merupakan pengorbanan yang tak terhitung nilainya dan tak terbalas bagi penulis. Semoga bapak dan ibu senantiasa selalu dalam perlindungan, keridhaan, dan keberkahan Yang Maha Kuasa. Tanpa dukungan bapak dan Ibu tiada hal yang penulis raih kecuali hanya untuk kebahagiaanya di dunia maupun di akhirat.

  2. Kedua saudara Huda dan Rifki yang selalu menjadi penyemangat bagi penulis demi tercapainya cita-cita yang diinginkan oleh kedua orang tua.

  3. Bapak Kyai Nur Salim Mawardi dan ahlul baitnya yang selalu penulis tunggu Barokah Doa dan Ilmunya.

  4. Teman-teman Santri pondok pesantren An-Nibros Al-Hasyim senasib seperjuangan menjadi motivasi didalam kehidupan.

  5. Teman-teman PAI angakatan 2014 yang telah menjadi teman seperjuangan menuntut ilmu di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  6. Seluruh pembaca yang Budiman.

KATA PENGANTAR

  ِْْ٤ِدَّغُٱِْٖ َٔ أدَّغُٱِْ َّللَّٱِْْ أـِر ْ

  Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat, ridha dan inayah-Nya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul: “Nilai-Nilai Pendidikan Tauhid Dalam Kitab Jawahirul Kalamiyah Karya Syekh Thahir bin Saleh Al- Jazairi”. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan baginda Nabi Muhammad SAW, para keluarga, sahabat serta para pengikutnya yang telah membawa petunjuk kebenaran untuk seluruh umat manusia, yang kita harapkan syafa‟atnya di akhirat kelak.

  Pada kesempatan ini, dengan penuh kerendahan hati peneliti haturkan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi- tingginya kepada yang terhurmat:

  1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M. Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.

  4. Bapak Dr. M. Ghufron, M. Ag., selaku pembimbing skripsi yang telah membimbing dengan ikhlas, mengarahkan, dan meluangkan waktunya untuk penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.

  5. Bapak Drs. A. Bahrudin, M. Ag., selaku pembimbing akademik.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN SAMPUL ............................................................................. i HALAMAN BERLOGO ........................................................................... ii HALAMAN JUDUL ................................................................................. iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. iv PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................. vi MOTTO .................................................................................................... vii PERSEMBAHAN...................................................................................... viii KATA PENGANTAR ............................................................................... ix DAFTAR ISI ............................................................................................. xi DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xv PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB ................................................... xvii ABSTRAK ................................................................................................. xviii

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah .......................................................

  B.

  7 Rumusan Masalah ...............................................................

  C.

  7 Tujuan Penelitian ..................................................................

  D.

  7 Kegunaan Penelitian .............................................................

  E.

  9 Kajian Pustaka ......................................................................

  F.

  12 Metode Penelitian ................................................................

  G.

  14 Penegasan Istilah .................................................................

  H.

  20 Sistematika Penulisan ..........................................................

  BAB II BIOGRAFI NASKAH A.

  21 Biografi Pengarang Kitab Jawahirul Kalamiyah ................

  1. Biografi Syekh Thahir Bin Saleh Al-Jazairi ..............

  21 2. Guru-guru Syekh Thahir bin Saleh Al-Jazairi ............

  23 3. Murid-murid Syekh Thahir bin Saleh Al-Jazairi ........

  23 4. Karya-karya Syekh Thahir bin Saleh Al-Jazairi .........

  24 B.

  24 Latar Belakang Penulisan Kitab Jawahirul Kalamiyah .......

  C.

  DALAM KITAB JAWAHIRUL KALAMIYAH DAN

  125 B. Saran .....................................................................................

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan............................................................................

  Implikasi Nilai Pendidikan Tauhid dalam Kehidupan Sehari-hari ............................................................................ 115

  Kalamiyah ............................................................................. 84 B.

  Nilai Pendidikan Tauhid dalam Kitab Jawahirul

  

IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

A.

  47 BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN TAUHID

  Sistematika Penulisan Kitab Jawahirul Kalamiyah .............

  44 B. Isi Pokok Kitab Jawahirul Kalamiyah .................................

  35 3. Metode Pendidikan Tauhid ........................................

  30 2. Dasar dan Tujuan Pendidikan Tauhid ........................

  30 1. Pengertian Pendidikan Tauhid ....................................

  Pengertian Pendidikan Tauhid..............................................

  SALEH AL-JAZAIRI DALAM KITAB JAWAHIRUL KALAMIYAH A.

  27 BAB III DESKRIPSI PEMIKIRAN SYEKH THAHIR BIN

  126 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Surat Penunjukan Pembimbing 2. Lembar Konsultasi Skripsi 3. Daftar Riwayat Hidup 4. Daftar Nilai SKK

  PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri

  ؽ Sin Es

  Lam L El ّ

  Kaf K Ka ٍ

  Qaf Q Qi ى

  F Ef م

  Gain G Ge ف Fa‟

  ع „Ain „ lik di atas ؽ

  ظ Z Z Zet (dengan titik dibawah)

  ٍ Ta‟ T Te (dengan titik dibawah)

  ى Da D De (dengan titik dibawah)

  م Sad S Es (dengan titik di bawah)

  ف Syin Es dan Ye

  ػ Zal Zet

  Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan 0543/ b/U/1987, tanggal 22 Januari 1988.

  ع Ra‟ R

  ط Zal Z Zet (dengan titik di atas)

  ص Dal D De

  ر Kha‟ Kh Ka dan Ha

  ح Ha‟ H Ha

  ؽ Jim J Je

  ع Tsa‟ S Es

  ص Ta‟ T Te

  د Ba‟ B Be

  ح Alif Tidak dilambangkan bangkan

  Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

  Mim M Em

  ٕ Nun N En

  ءخ٤ُٝ٧حْشٓحغً

  Fathah+Alif U

   Vokal Panjang

  Dammah Ditulis U C.

  I ُْح

  ِْح Kasrah Ditulis

  َْح Fathah Ditulis A

  ah al- auliya‟

  “al” serta bacaan kedua itu terpisah, maka di tulis dengan h.

  ٝ Wawu W We

  Di Tulis Jizyah (ketentuan ini tidak di berlakukan terhadap kata-kata arab yang yang sudah teresap kedalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat dan sebagainya, kecuali di kehendaki lafal aslinya). Bila di ikuti dengan kata

  Di tulis Hibah ش٣ؼج

  1. Bila dimatikan di tulis h شّزٛ

   Ta’ Marbutttah

  سّضػ „iddah A.

  Y Ye Konsonan angkap karena di tulis rangkap

  ء Hamzah , Apostrof ١ Ya‟

  ٙ Ha‟ H Ha

B. Vokal Pendek

  Jahiliyah ش٤ِٛخج

  A Fathah+Ya‟ mati

  ٠ؼـ٣ Yas‟ a

  I Kasrah+Ya‟ Mati Karim

  ْ٣غً mmah+wawumati U Furud

  ىٝغك D.

   Vokal Rangkap

  Fathah+ya‟ mati ٌْ٘٤ر h+wawu mati ٍٞه

  

ABSTRAK

  Kholiq, Muhammad Nur. 2018. Nilai-nilai Pendidikan Tauhid dalam Kitab Jawahirul Kalamiyah Karya Syekh Thahir Bin Saleh Al-Jazairi.

  Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. M. Ghufron, M. Ag.

  Kata Kunci: Nilai, Pendidikan Tauhid, kitab Jawahirul Kalamiyah

  Syekh Thahir Bin Saleh adalah seorang ulama yang terkenal. Salah satu kitabnya adalah Jawahirul Kalamiyah. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: (1) Apa saja nilai-nilai Pendidikan Tauhid yang terkandung dalam Kitab Jawahirul Kalamiyah karya Syekh Thahir bin Saleh Al-Jazairi (2) Bagaimana Implikasi nilai Pendidikan Tauhid dalam kehidupan sehari-hari.

  Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library

  

research) . Sumber data primer adalah kitab Jawahirul Kalamiyah, sumber data

  sekundernya adalah terjemahannya dan sumber tersiernya adalah kitab-kitab dan buku-buku lain yang bersangkutan dan relevan dengan penelitian. Adapun teknis analisis data menggunakan metode deduktif dan induktif.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kitab Jawahirul Kalamiyah karya Syekh Thahir Bin Saleh Al-Jazairi terdapat empat nilai pendidikan tauhid. Di antaranya (1) Nilai Ilahiyat, (2) Nilai Nubuwwat, (3) Nilai Ruhaniyyat, (4) Nilai

  Sam‟iyyat. Adapun implikasi nilai-nilai pendidikan tauhid dalam

  kehidupan sehari-hari menjadikan manusia untuk beribadah yang sesuai dengan Al- Qur‟an dan As-Sunnah dan mengajarkan manusia untuk selalu konsekuensi terhadap apa yang ia ikrarkan kepada Allah dan Rasul-Nya, serta menumbuhkan rasa kepedulian kepada sesama muslim terhadap pengajaran aqidah dan tauhid serta menumbuhkan rasa solidaritas ukhuwah Islamiyah kepada umat Islam sehingga dapat menciptakan akhlakul karimah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan manusia untuk

  mengembangkan potensi manusia lain atau memindahkan nilai dan norma yang dimilikinya kepada orang lain dalam masyarakat (Ali, 2008: 180). Merujuk pada pengertian pendidikan di atas bahwa setiap manusia berhak untuk mengembangkan potensi dan mendidik orang lain agar dapat menyalurkan bakat dan mengembangkan potensi yang dimilikinya. Selain itu, juga memiliki kemandirian dalam bersikap dan bertindak sehingga anak tersebut mempunyai rasa tanggung jawab atas dirinya sendiri.

  Sedangkan menurut Marimba (1989:19) Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.

  Menurut Daulay (2004:153) pendidikan Islam adalah pendidikan yang bertujuan untuk membentuk pribadi muslim seutuhnya, mengembangkan seluruh potensi manusia baik yang berbentuk jasmani dan rohani, serta menumbuhkan hubungan yang harmonis setiap individu dengan Allah SWT, manusia lain, dan alam semesta.

  Agama Islam sebagai suatu konsep kehidupan yang mempunyai landasan yang khas dan spesifik dibandingkan dengan agama lainnya. Karena komponen utama agama Islam yaitu akidah, syari‟ah dan akhlak yang kemudian dikembangkan oleh manusia dengan akal pikiran mereka yang didorong dengan ilmu pengetahuan. Selain itu, Islam adalah agama yang monotis (tauhid). Maksudnya agama yang hanya menyembah satu Tuhan, yaitu Tuhan Yang Maha Esa (Shihab, 1996:152).

  Tauhid merupakan inti ajaran Islam yang dijadikan sebagai dasar pembentukan karakter, serta pengembangan kepribadian manusia. Pendidikan Tauhid adalah seluruh kegiatan umat manusia di bidang pendidikan yang menempatkan Allah sebagai sumbernya, karena Dia adalah Tuhan Rabb al- „Alamin (Majid, 2014:4).

  Tauhid merupakan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Manusia yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, senantiasa merasa dekat dan dilindungi oleh Tuhannya (Musa, 1999:43). Karena di alam ini pemimpin dan pengatur semua tatanan sistem peredaran kehidupan hanya Allah SWT. Hidup dan Mati merupakan kuasa sang pencipta yaitu Allah SWT. Kepercayaan terhadap Allah merupakan landasan bagi setiap muslim.

  Seorang muslim tidak dapat dikatakan sebagai umat muslim jika tidak menerima suatu ajaran Tauhid. Seorang muslim dapat menjalani kehidupannya wajib memegang ajaran tauhid dalam hati dan fikiran. Tauhid adalah prinsip ajaran agama Islam yang menegaskan bahwa Tuhan itu hanya satu dan menjadi satu-satunya sumber kehidupan (Zainuddin, 1992:3).

  Ilmu tauhid merupakan ilmu yang membahas tentang Allah SWT, sifat-sifat wajib yang ada pada-Nya, sifat-sifat yang boleh kepada-Nya (Sifat jaiz Allah) dan sifat-sifat yang sama sekali harus ditiadakan daripada-Nya serta tentang Rasul-rasul Allah SWT untuk menetapkan kerasulan mereka. Dapat dinamakan Ilmu tauhid karena pokok pembahasannya yang paling penting adalah menetapkan keesaan Allah SWT dalam dzat-Nya, dalam menerima peribadatan dari makhluk-Nya, dan meyakini bahwa Dia-lah tempat kembali, satu-satunya tujuan (Maslikah, 2009:90).

  Pokok-pokok pembahasan ilmu tauhid meliputi tiga hal, yaitu: a) mempercayai dengan sepenuh hati tentang pencipta alam, Allah Yang Maha Esa, b) mempercayai dengan penuh keyakinan tentang para utusan Allah SWT dan perantara Allah SWT kepada para utusan-Nya untuk di sampaikan kepada umat manusia untuk menyampaikan ajaran-ajaran-Nya, dan tentang para malaikat-Nya, c) mempercayai dengan sepenuh hati akan adanya kehidupan abadi setelah mati di alam akhirat dengan segala hal-ihwal yang ada di dalamnya (Ilyas, 1993: 22).

  Berdasarkan jenis dan sifatnya, ilmu tauhid dapat dibagi menjadi tiga tingkatan atau tahapan. 1) Tauhid Rububiyyah yaitu: mengesakan Allah dalam segala perbuatannya dan meyakini bahwa Allah menciptakan segala makhluk. 2) Tauhid Uluhiyyah yaitu: mengesakan Allah dengan perbuatan para hamba, misalnya: tawakal, beribadah, memohon pertolongan. 3)

  

Tauhid asma‟ wa sifat yaitu: beriman kepada nama-nama Allah dan sifat-

  sifat-Nya yang diterangkan dalam Al- Qur‟an dan sunnah Rasul-Nya yang pantas ditiru oleh umat-Nya (Ilyas, 1993: 23).

  Tauhid tidak hanya sekedar mengenal dan mengetahui bahwa Allah pencipta alam semesta, tidak hanya mengetahui keberadaan dan keesaan- Nya, dan tidak pula mengetahui Asma‟ dan sifat-Nya. Hakikat tauhid disini adalah pemurnian ibadah kepada Allah. Maksudnya adalah menghambakan diri hanya kepada Allah secara murni dan konsekuensi dengan mentaati perintah-Nya dan Menjauhi larangan-Nya, dengan penuh rasa rendah diri, cinta, dan takut kepada-Nya.

  ْ ْ ٘ٙ ْْٗ ْ ُْض ْْو ُِْْٕٝضُزْؼَ٤ُِ ْ َّلَِّاْ َؾ ِْْلََِّْٖٝجُْح ََِْسْخََٓٝ

  Artinya:

  “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku (Q.S Adz-dzariat: 56)

  (Departemen Agama RI, 2005: 752). Dari ayat di atas jelas, bahwa Allah menciptakan jin dan manusia hanya untuk beribadah kepada-Nya. Tidaklah mereka diciptakan untuk bersenang-senang dan menghabiskan waktu untuk duniawinya saja. Mereka mengakui adanya Allah, tetapi mereka tidak menjalankan perintah dan bahkan melanggar apa yang dilarang Allah. Selain itu, mereka juga menunda-nunda sholat demi pekerjaanya. Padahal semua itu datangnya dari Allah SWT.

  Lebih lagi pada masa globalisasi seperti saat ini nampaknya tidak dapat terlepas dari berbagai perkembangan kemajuan baik pengetahuan, teknologi, dan informasi serta filsafat dan ideologi. Dalam hal itu, muncul adanya dampak positif dan negatif. Dampak negatif yang dikhawatirkan adalah manusia akan cenderung menganggap satu-satunya yang dapat membahagiakan hidupnya adalah nilai materialnya saja. Sehingga mereka mengesampingkan nilai spiritualnya yang sebenarnya berfungsi sebagai penata dan pengatur hidupnya kejalan yang lurus dan benar.

  Dengan adanya masalah tersebut, maka perlu adanya penanaman tauhid pada setiap individu. Hal tersebut dapat dilakukan melalui pendidikan tauhid. Pendidikan tauhid dapat diberikan di lingkungan sekolah maupun lingkungan keluarga. Di Sekolah kini menerapkan adanya kurikulum 2013 yang membentuk adanya pendidikan karakter. Dalam pendidikan karakter yang pertama dan utama yang perlu dibentuk adalah pendidikan tauhid itu sendiri. Apabila seseorang sudah memahami pendidikan tauhid dan berkomitmen kepada akidah biasanya terimplementasi dalam perilaku, moralitas, visi dan pola pikirnya dalam kehidupan yang nyata.

  Tauhid mempunyai peran yang besar terhadap kehidupan manusia, karena dengan tauhidlah manusia dapat memahami arti tujuan hidup mereka. Marilah kita lihat secara seksama di lingkungan sekitar kita banyak manusia yang hidup dengan tujuan yang tidak jelas, mereka bekerja siang- malam hanya untuk mengumpulkan harta yang banyak. Harta bagi mereka ibarat Tuhan yang selalu diagungkan dan nomor satukan.

  Dengan demikian semakin dangkal akidah tauhid seseorang semakin tinggi pula kadar akhlak, watak dan kepribadian, serta kesiapannya menerima konsep Islam sebagai way of life. Sebagaimana bila akidah seseorang telah kokoh, maka itu akan terlihat dalam operasionalnya. Setiap konsep dari Islam pasti akan diterima secara utuh dan lapang dada, tanpa rasa keberatan dan terkesan mencari alasan-alasan untuk menolaknya, itulah sikap muslim sejati (Rasyid, 1998: 15-16).

  Di dalam kitab Jawahirul Kalamiyah, Karya Syekh Thahir bin Saleh Al-Jazairi, pengarang berusaha menjelaskan rukun aqidah islamiyah (rukun iman) dengan menggunakan pendekatan yang mudah difahami, dengan metode penyampaian soal-jawab dan rangkain kata-kata yang dibuat secara sederhana untuk memudahkan bagi para pelajar.

  Dengan di kajinya kitab Jawahirul Kalamiyah, disinilah peranan Nilai Tauhid yang akan mengembalikan manusia sebagai manusia yang sempurna. Bahwa semua nilai peribadahan hanya dikembalikan kepada Allah STW. Karena hanya Allah yang memberikan semua jalan kemudahan yang telah di hadapi manusia dalam menghadapi segala masalah didalam kehidupannya.

  Dalam menyikapi semua keraguan itu, kita dapat mengatasinya dengan mendalami pemahaman tentang agama yang kita anut. Berdasarkan uraian tersebut, penulis akan mendeskripsikan dan menganalisa bagaimana pendidikan tauhid melalui pendidikan yang akan penulis kemas dalam judul penelitian yaitu

  “NILAI-NILAI PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB

  JAWAHIRUL KALAMIYAH KARYA SYEKH THAHIR BIN SALEH AL- JAZAIRI.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan pokok permasalahan yang akan dibahas, yaitu sebagai berikut:

  1. Apa saja nilai-nilai pendidikan tauhid yang terkandung dalam kitab

  Jawahirul Kalamiyah ?

  2. Bagaimana implikasi nilai pendidikan tauhid dalam kehidupan sehari- hari ?

  C. Tujuan Penelitian

  Setelah menentukan rumusan masalah, maka dapat di jabarkan tujuan dari penelitian ini. Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan tauhid yang terkandung dalam kitab Jawahirul Kalamiyyah.

  2. Untuk mengetahui implikasi nilai pendidikan tauhid dalam kehidupan sehari-hari.

D. Kegunaan Penelitian

  Kegunaan dari penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu:

  1. Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis, berupa pengetahuan tentang nilai-nilai pendidikan tauhid dalam kitab Jawahirul Kalamiyyah karya Syekh Thahir bin Saleh Al- Jazairi serta dapat bermanfaat sebagai kontribusi pemikiran dalam upaya peningkatan pengetahuan tentang kajian beriman kepada Allah SWT dan juga pengetahuan tentang ilmu tauhid Islam.

  2. Kegunaan Praktis

  a. Bagi Penulis Untuk menambah konseptual serta pemahaman penulis tentang kajian nilai pendidikan tauhid sehingga dapat dijadikan pedoman dan dapat diterapkan dalam menjalankan aktifitas sehari-hari.

  b. Bagi Lembaga Pendidikan Dapat menjadi masukan serta sebagai bahan pertimbangan untuk diterapkan dalam sehari-hari dalam dunia pendidikan

  Islam pada lembaga-lembaga pendidikan. Seperti: Pondok Pesantren, Madrasah Diniyah, di TPA maupun TPQ, sebagai pedoman dalam melangkah untuk mencapai keselamatan dalam perilaku kehidupan manusia untuk menuju kebahagiaan didunia sampai akhirat.

  c. Bagi Ilmu Pengetahuan 1)

  Menambah pengetahuan mengenai nilai pendidikan tauhid yang terdapat dalam kitab Jawahirul Kalamiyyah sehingga mengetahui betapa pentingnya pendidikan tauhid dalam kehidupan sehari-hari. 2)

  Sebagai bahan referensi dalam ilmu pendidikan terutama ilmu pendidikan Islam, sehingga dapat memperkaya dan menambah wawasan dibidang tersebut khususnya dan bidang ilmu pengetahuan lain pada umumnya.

E. Kajian Pustaka

  Kajian pustaka adalah kegiatan yang meliputi mencari, membaca, dan menelaah laporan-laporan penelitian dan bahan pustaka yang memuat teori- teori yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kajian pustaka merupakan daftar referensi dari semua jenis referensi seperti buku, jurnal, papers, artikel, tesis, dan lain-lain (Sukardi,2003: 19).

  Kajian pustaka digunakan sebagai perbandingan terhadap penelitian yang sudah ada baik dari segi kekurangan maupun kelebihan yang telah ada sebelumnya. Dengan kajian pustaka ini diharapkan dapat mempunyai andil yang besar dalam mendapatkan suatu informasi tentang teori yang kaitannya dengan judul dalam penelitian ini. Sebelum penulis memperlebar pembahasan tentang nilai-nilai pendidikan tauhid dalam kitab Jawahirul karya Syekh Thahir bin Saleh Al-Jazairi, maka penulis mencoba

  Kalamiyah

  menelaah buku yang ada untuk dijadikan sebagai perbandingan dan acuan dalam penulisannya. Sebagai acuan dalam penulisan ini, penulis menggunakan beberapa kajian pustaka tersebut diantaranya adalah:

  1. Skripsi yang berjudul

  “Nilai-nilai Pendidikan Tauhid dalam Kitab „Aqidatul Awam Karya Sayid Ahmad Al-Marzuki, yang ditulis oleh

  Syarifatun Nurul Maghfiroh (2016) Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam (IAIN) Salatiga. Nilai-nilai pendidikan Tauhid yang terkandung didalam skripsi tersebut meliputi: (a) Nilai Ilahiyah: Iman yang di dalamnya terkandung beberapa keimanan: keimanan dimana keimanan sendiri terdiri dari keimanan kepada Allah, kepada Malaikat, kepada kitab-kitab, kepada Rasul, kepada hari

  Akhir serta keimanan kepada qadha dan qadar. Islam, Ihsan, taqwa, ikhlas, tawakal, syukur, sabar. (b) Nilai Insaniyah: Silaturahim, Al- Ukhuwah, Al-Muasawah, Al- „Adalah, At- Tawadhhu‟ dan Amanah.

  Sedangkan penelitian ini menjelaskan konsep dasar-dasar keimanan umat islam yang disebut dengan pokok-pokok Akidah Islamiyah atau yang lebih popular dengan rukun iman.

  2. Skripsi yang berjudul

  “Nilai-nilai Pendidikan Akidah dalam Novel Bumi Cinta Karya Habiburrahman El-Shirazy, yang ditulis oleh Elfa

  Rafika (2016) Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidkan Agama Islam (IAIN) Salatiga. Nilai-nilai pendidikan akidah yang terkandung dalam skripsi tersebut meliputi keyakinan kepada Allah yang yang terdiri: (a) Allah Maha Esa dalam Zat-Nya (b) Allah Maha Esa dalam sifat-sifat- Nya (c) Allah Maha Esa dalam Perbuatan-perbuatan-Nya (d) Allah Maha Esa dalam Wujud-Nya (d) Allah Maha Esa dalam menerima ibadah (f) Allah Maha Esa dalam menerima hajat dan hasrat manusia, keyakinan kepada Malaikat Allah, keyakinan kepada kitab-kitab Allah, keyakinan kepada Rasulullah, keyakinan kepada Hari akhir, dan keyakinan kepada qadha dan qadar. Keyakinan tersebut diperoleh dengan haqul yaqin.

  Sedangkan penelitian ini menjelaskan konsep dasar-dasar keimanan umat islam yang disebut dengan pokok-pokok Akidah Islamiyah atau yang lebih popular dengan rukun iman.

  3. Skripsi yang berjudul

  “Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Novel Api Tauhid Karya Habiburrahman El-Shirazy , yang ditulis oleh Akrom

  Musabbihin (2016) Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam (IAIN) Salatiga. Nilai-nilai yang terkandung dalam skripsi tersebut diantaranya adalah: (a) Nilai-nilai Pendidikan Aqidah/ keimanan (iman kepada Allah SWT, iman kepada Kitab Allah SWT, iman kepada Rasul SWT, iman kepada Malaikat Allah SWT, iman kepada qadha dan qadar Allah SWT (b) Nilai-nilai pendidikan syari‟ah/ibadah (shalat, adzan, wudhu, berdoa, kewajiban menuntut ilmu) (c) Nilai Pendidikan Akhlak (Akhlak kepada Allah yaitu: bersyukur, tawakal, bertaubat), (Akhlak kepada diri sendiri yaitu: shidiq/jujur, syaja‟ah/berani, menutup aurat, amanah, menjaga diri, optimis, tawadhu‟, disiplin), (Akhlak kepada Orang Tua yaitu: birul walidain, sopan santun), (Akhak kepada sesama yaitu: Peduli menjaga persaudaraan, saling tolong menolong).

  Sedangkan penelitian ini menjelaskan konsep dasar-dasar keimanan umat islam yang disebut dengan pokok-pokok Akidah Islamiyah atau yang lebih popular dengan rukun iman.

  Dari sejumlah kajian pustaka yang dilakukan, penulis tidak menemukan kajian mengenai Nilai-nilai Pendidikan Tauhid didalam Kitab Jawahirul Kalamiyah yang lebih menekankan nilai-nilai pendidikan tersebut. Sehingga penelitian yang penulis tulis berbeda dengan penelitian terdahulu dan memiliki orisinilitas yang dapat dipertanggungjawabkan.

F. Metode Penelitian

  1. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kepustakaan (library research), karena semua yang digali adalah bersumber dari pustaka, dan yang dijadikan objek kajian adalah hasil karya tulis yang merupakan hasil dari pemikiran.

2. Sumber Data

  Karena jenis penelitian ini adalah kepustakaan (library

  research ), maka data yang diperoleh bersumber dari literatur. Adapun

  yang menjadi sumber data primer adalah kitab Jawahirul Kalamiyah karangan Syekh Thahir bin Saleh Al-Jazairi.

  Kemudian yang menjadi sumber data sekunder adalah, terjemah kitab Jawahirul Kalamiyah karangan Syekh Thahir bin Saleh Al- Jazairi. Terjemah kitab Aqidatul Awam karangan Achmad Sunarto, buku Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, terjemah kitab Tijan al-Darary karangan Achmad Sunarto, terjemah Kifayah Al-Awam, buku Sejarah dan Pengantar Ilmu Tauhid/Kalam, buku Keimanan Ilmu Tauhid, buku kuliah Aqidah Islam, Rintisan Tauhid, Kitab Tauhid Jilid I, Terjemah Kifayatul Awam, Ensiklopedi islam dan Ensiklopedi Pendidikan, serta buku-buku lain yang bersangkutan dengan obyek pembahasan penulis.

3. Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah dengan mencari dan mengumpulkan buku yang menjadi sumber data primer yaitu kitab Jawahirul Kalamiyah karangan Syekh Thahir bin Saleh Al-Jazairi.

  Dan sumber data sekunder diantaranya adalah Terjemah kitab

  Aqidatul Awam karangan Achmad Sunarto, terjemah kitab Jawahirul Kalamiyah karangan Thahir bin Saleh Al-Jazairi, buku Ilmu dan

  Aplikasi Pendidikan, terjemah kitab Tijan al-Darary karangan Achmad Sunarto, terjemah Kifayah Al-Awam, buku Sejarah dan Pengantar Ilmu Tauhid/Kalam, buku Keimanan Ilmu Tauhid, buku kuliah Aqidah Islam, Rintisan Tauhid, Kitab Tauhid Jilid I, Terjemah

  Kifayatul Awam , Ensiklopedi islam dan Ensiklopedi Pendidikan, serta buku-buku dan kitab relevan yang lainnya.

  4. Teknik Analisis Data Yaitu penanganan terhadap suatu obyek ilmiah tertentu dengan jalan memilah-milah antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain untuk memperoleh kejelasan mengenai halnya.

  Macam-macam metode yang digunakan dalam menganalisis masalah adalah sebagai berikut : a.

  Metode Deduktif Yaitu hal-hal atau teori yang bersifat umum untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus (Hadi, 1981: 42). Metode ini digunakan penulis untuk menganalisa data tentang sifat-sifat wajib, mustahil dan jaiz bagi Allah SWT dan Rasul-Nya b.

  Metode Induktif Yaitu metode berfikir yang berangkat dari peristiwa khusus ke konkret, kemudian ditarik generalisasi-generalisasi yang bersifat umum (Hadi, 1981: 41).

  Metode ini penulis gunakan untuk mengkaji pendapat Syekh Thahir bin Saleh Al-Jazairi tentang nilai-nilai pendidikan tauhid kaitannya dengan implikasi nilai-nilai pendidikan tauhid dalam kehidupan sehai-hari.

G. Penegasan Istilah

  Untuk memperjelas judul serta menghindari kekeliruan, maka penulis membatasi istilah yang berkaitan dengan permasalan tersebut. Sehingga dapat mengemukakan uraian kajian tersebut sesuai yang dikehendaki oleh penulis, sebagai berikut:

  1. Nilai Pendidikan Tauhid Nilai adalah sesuatu yang dipandang baik, disukai dan paling benar menurut keyakinan seseorang atau kelompok orang sehingga prefensinya tercermin dalam perilaku, sikap dan perbuatan- perbuatannya (Maslikhah, 2009:106). Nilai adalah tentang apa yang baik, benar, bijaksana dan apa yang berguna.

  Berarti, nilai akan selalu berkaitan dengan kebaikan, kebajikan dan keluhuran, yang menjadi sesuatu yang dihargai, dijunjung tinggi serta dikejar oleh manusia. Melalui nilai, seseorang akan merasakan adanya sesuatu kepuasan dan ia menjadi manusia sebenarnya. Bahkan dengan nilai seseorang secara penuh menyadari kebermaknaannya dan menganggapnya sebagai pendorong dan pedoman, penuntun dan prinsip untuk menentukan sesuatu dalam kehidupan manusia sehari- hari.

  Pendidikan berasal dari kata didik, kemudian mendapatkan awalan pe- dan akhiran -an yang berarti pengukuhan sikap dan tata perilaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewesakan manusia melalui upaya pengajaran, pelatihan, proses, cara dan perbuatan mendidik (Yunahar, 2007: 263).

  Menurut Maslikhah (2009: 130) pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, bangsa dan negara.

  Adapun pendidikan yang dimaksud dalam tulisan ini adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai yang berupa daya upaya atau memberikan pertolongan secara sadar kepada anak agar dapat memajukan kesempurnaan hidup dan menuju kearah kedewasaan.

  Secara Bahasa (Etimologi), Kata tauhid berasal dari bahasa arab, bentuk masdar dari kata kerja lampau yaitu wahhada

  • – yuwahhidu – tawhiidan yang memiliki arti mengesakan atau menunggalkan.

  Secara istilah syar‟i (Epistimologi), Kata tauhid berarti mengesakan Allah dalam hal mencipta, menguasai, mengatur dan mengikhlaskan peribadahan kepada-Nya, meninggalkan penyembahan kepada selain-Nya serta menetapkan Asma

  ‟ul Husna (Nama-nama yang baik) dan shifat Al-Ulya (sifat-sifat yang tinggi) bagi-Nya dan mensucikan-Nya dari kekurangan. Lebih jelas lagi bahwasanya tauhid itu adalah meyakini bahwa Allah SWT itu Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Jadi pendidikan tauhid itu merupakan usaha sadar untuk mengembangkan diri sesuai kebutuhan, yang diyakini benar oleh setiap orang atau kelompok sehingga dapat menetapkan keyakinan yang berkaitan dengan ketuhanan, kenabian dan hal yang ghaib (Abduh, 1963: 33). Berbeda dengan Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Latif, ia menjelaskan bahwa tauhid adalah mengesakan Allah SWT, baik dalam hal rububiyah, uluhiyah maupun kesempurnaan

  asma‟ dan sifat-Nya (Lathif, 2008:31).

  Dalam pembagiaanya, tauhid terbagi menjadi tiga macam yaitu tauhid untuk rububiyah, tauhid uluhiyah, dan tauhid

  asma‟ wa shifat

  (Lathif, 2008:31). Setiap macam dari ketiga macam tauhid memiliki makna yang harus dijelaskan agar menjadi terang perbedaan antara ketiganya.

  Pertama, tauhid rububiyah. Yaitu kepercayaan yang pasti bahwa Allah adalah Rabb yang tidak ada sekutu bagi-Nya dan mengesakan Allah dengan perbuatan-perbuatan-Nya, yaitu meyakini bahwa Allah adalah dzat satu-satunya yang menciptakan segala sesuatu apa yang ada di alam semesta ini (Lathif, 2008:9).

  Kedua, tauhid uluhiyah. Yaitu mentauhidkan Allah SWT melalui segala pekerjaan hamba, dengan cara itu mereka dapat men dekatkan diri kepada Allah SWT, apabila hal itu syari‟atkan oleh- Nya, seperti berdo‟a, khauf (takut), raja‟ (harap), mahabah (cinta), dzabh

  (penyembelihan), bernadzar, isti‟anah (meminta perlindungan) dan segala apa yang disyari‟atkan dan diperintahkan Allah SWT dengan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun. Semua ibadah ini dan lainya harus dilakukan hanya kepada Allah semata dan tulus karena-Nya dan ibadah tersebut tidak boleh dipalingkan kepada selain Allah (Jawas, 2008: 152).

  Ketiga

  , tauhid asma‟ wa shifat. Yaitu menetapkan nama-nama

  dan sifat-sifat yang sudah ditetapkan Allah untuk diri-Nya melalui lisan (sabda) Rasul-Nya dengan cara yang sesuai dengan kebesaran- Nya serta menolak atau menafikan semua sifat yang dinafikan Allah terhadap diri-Nya, baik melalui kitab suci-Nya, Al-

  Qur‟an atau melalui sunnah Rasul-Nya (Ubaidah, 2008: 51) . Pendidikan tauhid adalah usaha mengubah tingkah laku manusia berdasarkan ajaran tauhid dalam kehidupan melalui bimbingan, pengajaran, dan pelatihan dengan dilandasi oleh keyakinan kepada Allah SWT semata.

  Dengan demikian nilai-nilai pendidikan tauhid adalah nilai ketauhidan (ke-Esaan), aplikasi yang diimplementasikan yang dapat diambil dari suatu kajian dan ditranformasikan sebagai bahan pengajaran dan pendidikan.

  2. Kitab Jawahirul Kalamiyah Kitab Jawahirul Kalamiyah ini adalah karya Syekh Thahir bin Saleh Al-Jazairi. Kitab ini berisi pelajaran ilmu tauhid dasar.

  Pembahasan didalam kitab ini mudah, padat, dan logis. Kitab ini disusun dengan metode Tanya-jawab, sehingga akan memudahkan pemahaman dan langsung pada tujuan pembahasan.

  Isi kitab ini pada dasarnya menjelaskan konsep dasar-dasar keimanan umat islam yang beliau sebut dengan pokok-pokok Akidah Islamiyah atau yang lebih popular dengan rukun iman.

  Konsep yang dijabarkan Syekh Thahir secara umum sejalan dengan pernyataan Asy‟ari tentang 50 pokok Akidah Islamiyah yang beliau tulis dalam kitabnya Al-

  ibanah „an Ushul al-Diniyah, walaupun

  terdapat sedikit perbedaan terutama ketika menjelaskan sifat-sifat Allah (Sunarto, 2011: 2).

  Kitab ini menjelaskan tentang masalah-masalah yang penting di dalam ilmu kalam. Risalah ini adalah risalah yang cukup mudah untuk dipahami. Pengarang menjadikan risalah ini dengan metode tanya jawab sehingga mudah dalam mengibaratkan persoalan untuk pelajar dengan tujuan memudahkan.

H. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan untuk memberikan kesan runtutnya pembahasan yang penulis jabarkan dalam skripsi ini adalah penyusunan skripsi dari bab ke bab. Sehingga skripsi ini menjadi satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Yang bertujuan agar tidak ada pemahaman yang menyimpang dari maksud penulisan skripsi ini.

  Adapun sistematika penulisan skripsi ini antara lain:

  BAB I PENDAHULUAN, berisi tentang: Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penenlitian, Kajian Pustaka, Metode Penelitian, Penegasan Istilah dan Sistematika Penulisan sebagai gambaran awal untuk memahami skripsi ini. BAB II BIOGRAFI NASKAH, meliputi biografi pengarang Kitab Jawahirul Kalamiyah , Setting Sosial, dan Karya-karyanya. BAB III DESKRIPSI ANATOMI MUATAN NASKAH, meliputi Pengertian Pendidikan Tauhid, Isi pokok Kitab Jawahirul Kalamiyah, BAB IV PEMBAHASAN, meliputi Analisis Nilai-nilai Pendidikan Tauhid dalam kitab Jawahirul Kalamiyah, Implikasi Nilai-nilai Pendidikan Tauhid dalam Kehidupan Sehari-hari. BAB V PENUTUP, meliputi Simpulan, Saran.

BAB II BIOGRAFI A. Biografi Pengarang Kitab Jawahirul Kalamiyah

  1. Biografi Syekh Thahir Bin Saleh Al-Jazairi Nama lengkap pengarang adalah Syekh Thahir bin Muhammad bin Saleh bin Ahmad bin Mauhub al- Sam‟any al-Jazairy al-Dimasyqiy. Ayahnya, seorang faqih bermadzab Maliki dan seorang mufti di Syam. Pada tahun 1263 H. Ayahnya pindah dari Al-jazair ke Damaskus.

  Syekh Thahir lahir di Syam pada tahun 1268 H. bertepatan dengan tahun 1852 M. Beliau belajar di Madrasah al-Jaqmikiyah dan tamat bersama ustad Abdurrohman al-Bustany. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya belajar kepada Syekh Abdul Ghanimy al- Maidany (1222-1298). Beliau sangat suka mempelajari berbagai disiplin ilmu, antara lain Fisika, Matematika di samping keseriusannya dalam mempelajari ilmu yang berbahasa Arab dan ilmu-ilmu keislaman.

  Ketika usianya sampai 30 tahun, beliau telah menguasai bahasa Arab, Persia, Turki dan Prancis. Beliau giat mencari dan mempelajari manuskrip-manuskrip kuno, untuk itu ia membantu berdirinya perpustakaan Dar al-Kutub al-Dzahiriyah di Damaskus dan perpustakaan al-Khalidiyah di Yerussalem.

  Syekh sa‟id al-Bany berkata, “Beliau (Syekh Thahir) menyeru orang-orang yang murtad untuk kembali kepada Islam, sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW di atas manhaj salafussaleh. Ia membenci sikap jumud (statis) serta taqlid dalam beragama, ia juga menolak setiap sikap yang menghambat dan sikap berlebihan serta sikap mengada- ada (bid‟ah) dalam beragama. Ia menganjurkan untuk mengambil hal-hal yang bermanfaat dari peradaban kontenporer serta menolak hal-hal yang mendatangkan kemadlaratan. Ia menggabungkan antara argumen aqli dan naqli, ia mengambil inti dari setiap ilmu dan menolak bersikap tekstual sehingga ia menjadi seorang yang berilmu dalam bidang agama, peradaban, matematika, fisika, politik, bahasa, sejarah, archeology, sosiologi, psikologi, jurnalistik dan sya‟ir. Sehingga ia dikenal sebagai ensiklopedi, kunci berbagai bidang ilmu serta kamus dunia”.

  Pada tahun 1325 H ia pindah ke Mesir, kemudian ia kembali lagi ke Damaskus pada tahun 1338 H. lalu ia diangkat sebagai anggota al- majma‟ al-Ilmiy al-Araby serta ditunjuk sebagai kepala perpustakaan Dar al-Kutub al-Dzahiry. Beliau wafat pada bulan Rabi‟ul Awwal tahun 1338 H. bertepatan pada tahun 1920 M).

  

  2. Guru-guru Syekh Thahir bin Saleh Al-Jazairi Adapun guru-guru atau sanad muttashil kepada pengarang kitab

  Jawahirul Kalamiyah Syekh Thahir bin Saleh Al-Jazairi diantaranya

  ialah: ْٙضُحْٖٝػْ٢ٗخظٌُحْٖٔدغُحْضزػْض٤ـُحْعضذُٔحْٖػْ١ٝخظزُحْضٔهأْٖ٤ٗغوُحْٝطْ٠هحػعْؽخذُح ْغٛخٍْز٤لُحْٖػْعخط٤زُحْمحػغُحضزػّْخلُحْع ضذْٖٓػْ٢ٗخظٌُحْ٢ذُحْضزػْضٔذْٓض٤ـُحْعكخذُح

  ٠ُخؼطْاللهْٚٔدعْغثحؼجُحْخُخهْضٔجْٖٓر ْ

   .

  3. Murid-Murid Syekh Thahir bin Saleh Al-Jazairi Adapun muruid-murid Syekh Thahir bin Saleh Al-Jazairi diantaranya ialah:

  1. Syekh Jamaluddin al-Qasimy

  2. Syekh Abdul Razzaq al- Baithar

  3. Syekh Salim al-Bukhariy

  4. Syekh Muhammad Kurdiy Ali

  5. Syekh Muhibudin al-Khathibiy

  6. Syekh Muhammad Said al-Baniy

  4. Karya-karya Syekh Thahir bin Saleh Al-Jazairi Adapun karya-karya kitab Syekh Thahir bin Saleh Al-Jazairi diantaranya adalah: a. Al-jawahir al-Kalamiyah fi idhah al-

  „aqidah al-Islamiyah

  b. Tanbih al-Adzakiya

  

‟ fi qishash al-„Anbiya‟

  c. Al-

  

Tibyan li ba‟dhi mabahits al-muta‟allaqot bi al-qur‟an

  d. Taujih al-

  nazhar ila „ilm al-atsar

  e. Al-Tafsir al-Kabir (terdiri dari 4 jilid dan tersimpan di perpustakaan al-Zhahiriyah)

   .