PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI ADAB BERBAKTI KEPADA ORANG TUA DAN GURU MELALUI METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI JEKETRO TAHUN PELAJARAN 20162017

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI ADAB

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA DAN GURU MELALUI METODE

TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI JEKETRO

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

  

S K R I P S I

  Diajukan untuk guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

  

Disusun oleh

HALIMIN

111 12 005

  

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

  Saya yang bertanda-tangan, di bawah ini: Nama : HALIMIN NIM : 111 12 005 Fakultas : TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jurusan : PENDID IKAN AGAMA ISLAM

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri bukan jiplakan karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 01Maret 2017 Yang Menyatakan,

  HALIMIN

  111 12 005

KEMENTERIAN AGAMA

  INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) Jl. Lingkar Salatiga Km. 2 Tel. (0298) 6031364 Salatiga 50716 Website :

  

SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI ADAB

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA DAN GURU MELALUI METODE

TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI JEKETRO

  

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

DISUSUN OLEH:

HALIMIN

NIM: 111 12 005

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri

  (IAIN) Salatiga, pada tanggal 03 April 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

  Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Suwardi, M.Pd.

  Sekretaris Penguji : Imam Mas Arum, M.P d. Penguji I : Peni susapti, M. Si. Penguji II : Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.

  Salatiga, 03 April 2017 Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Suwardi, M.Pd.

  NIP. 19670121 199903 1 002

MOTO DAN PERSEMBAHAN

  Moto ‘’Sesungguhnya allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada dirinya mereka sendiri’’

  Persembahan Skripsi ini kupersembahkan untuk.

  1. Bapak ibu ku yang tercinta sawidi dan suratun yang senantiasa mencurahkan kasih sayang, dukungan dan do’a yang tak pernah putus untuk anak-anaknya.

  2. Kakakku purnawati dan suaminya mujiyono yang selalu memberikan motivasi dan semangat dan dukungan.

  3. Adik ku suali dan keponakan ku ahmad bilal pratama yang selalu memberi ku motivasi, semangat dan selalu menasehatiku untuk tetap semangat.

  4. Bapak imam mas arum M.Pd selaku pembimbing dalam pembuatan skripsi.

  5. Teman-teman masjid atau pondok pesantren nurul iman ( anang, haqi, bayu, yakhsya, ali, takwin, anton, diyan, nurfan, afwan, nur ikhwani, khafa, minan, topikin, anam, mas indra, tasya, sabila ) yang memberikan semangat, motivasi dan memberikan kegilaan disetiap moment.

  6. Teman-teman seperjuangan PAI A angakatan 2012 7.

  Keluarga besar imadisa, LDK, HMI, yang selalu memotivasi saya dalam hal apapun.

  8. Teman-teman perguruan WUSHU Putra Nusantara dan Mas aly barokah, bilal yanuar, mas bob, mbak ula dan adek-adek semua yang selalu memotivasi.

  9. Teman ku ahmad muhlasin, mas khamid yang selalu memberi semangat.

  Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah Swt, hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat meyelsaikan skripsi ini. Serta sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan nabi Muhammad saw, keluarganya, sahabatnya, dan para pengikutnya. Dengan rahmat-Nya, skripsi yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak. Melalui Metode Team Quiz

  

Pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri Jeketro Kecamatan Gubug Kabupaten

Grobogan Tahun 2016 dapat diselsaikan, dengan bantuan dari berbagai pihak.

  Untuk itu terimaksih penulis ucapkan dengan tulus dan sedalam-dalamnya kepada: 1.

  Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M. Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

  IAIN Salatiga 3. Ibu Siti Rohayati, M.Pd Selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN

  Salatiga 4. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan kesabaran senangtiasa selalu memberikan bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini selesai dengan baik.

  5. Bapak Drs. A Bahrudin, M.Ag. selaku dosen pembimbing akademik yang selalu memberi motivasi

  6. Bapak Drs.H. Fathul Hadi, M.Pd.I selaku kepala sekolah MTs Negeri Jeketro yang telah memberiakn ijin dalam penelitian ini.

  7. Ibu Nurul Hidayah S. Pd.I selaku guru mata pelajaran akidah akhlak di MTs Negeri Jeketro Kec. Gubug Kab. Grobogan yang telah memberikan keluasaan, serta bantuan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian hingga selsai

  8. Dewan guru dan karyawan MTs Negeri Jeketro 9.

  Siswa-siswi kelas VIII i MTs Negeri Jeketro 10.

  Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini selsai.

  Penulis meyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu penulis harapan.

  Salatiga, 01 Maret 2017 Penulis Halimin 111 12 005

  

ABSTRAK

  Halimin. 2016. Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak. Melalui Metode Team

  Quiz Pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri Jeketro Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan Tahun 2016 . Skripsi Jurusan Tarbiyah. Program Studi

  Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Imam Mas Arum M.Pd

  Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Team Quiz

  Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui seberapa besar peran metode team quiz dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII MTs Negeri Jeketro Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. Pertanyaan utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: apakah penerapan metode team quiz dapat meningkatkan hasil belajar akidah akhlak pada siswa kelas VIII MTs Negeri Jeketro Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan Tahun 2016? Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka peneliti ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK)

  Penelitian tindakan kelas dengan metode team quiz dapat memperbaiki kondisi pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa. dalam penelitian ini guru sekaligus bertindak sebagai peneliti dan penelitian ini dalam pelaksanaannya dibagi menjadi 3 siklus, tiap siklusnya terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

  Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan adanya peningkatan hasil belajar. Hasil peningkatan tersebut dapat dilihat dari nilai presentase rata-rata pencapaian hasil belajar dari pra- siklus sampai siklus III yaitu: Pada siklus I, siswa yang tuntas mencapai nilai KKM sebanyak 14 siswa atau sebesar 38,8 % dan ada peningkatan sebesar 16,6 % dari pra siklus. Pada siklus II, siswa yang tuntas mencapai nilai KKM sebanyak 29 siswa atau sebesar 80,5 % ada peningkatan sebesar 41,6 % dari siklus I. Pada siklus III, siswa yang tuntas belajar sebanyak 36 siswa atau sebesar 100% ini berarti semeua siswa mencapai nilai KKM dan mengalami peningkatan sebesar 19,4 % dari siklus II serta sebesar 77,7 % dari sebelum dilaksanakan penelitian ini.

  

TAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Keadaan guru MTs Negeri Jeketro kec. Gubug kab. Grobogan…………32Tabel 3.2 Data siswa MTs Negeri Jeketro kec. Gubug kab. Grobogan………….....33Tabel 4.1 hasil nilai siswa pra siklus dan siklus I…………………………………...49Tabel 4.2 hasil nilai siswa siklus I dan siklus II…………………………………….54Tabel 4.3 hasil nilai siswa siklus II d an siklus III…………………………….…….59Tabel 4.4 hasil nilai siswa dari pra siklus samapi siklus III…………………………61

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Rpp Siklus I Lampiran 2. Rpp Siklus II Lampiran 3. Rpp Siklus III Lampiran 4. Gambar Suasana Kegiatan Pembelajaran Dari Siklus I Sampai III

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perolahan dalam diri

  seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. (Hamalik, 1983:21). Belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman.

  Menurut Ernest R. Hilgard dalam (Sumardi Suryabrata, 1984:252) belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya. Menurut Gagne dalam bukunya The Conditions of

  Learning 1977, belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam

  perubahan tingkah laku, yang keadannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu.

  Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta akibat refleks atau perilaku yang bersifat naluriah. Sifat perubahannya relatif permanen, tidak akan kembali kepada keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat, seperti perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk, dan sebagainya.

  Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperloleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan ,memperbaiki prilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian.maka pengetahuan pada hakikatnya juga tergabung dari sekumpulan fakta-fakta, a bundle of facts. (Suyono, 2014:9). Belajar adalah proses perubahan perilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungan. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar itu meliputi faktor pengetahuan (kognitif), sikap (efektif), dan keterampilan (psikomotor). (Munir, 2009:245).

  Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perolahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. (Hamalik, 1983:21)

  Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (cita- cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandang hidup mereka.

  Salah satu naluri manusia yang berbentuk dalam jiwanya secara individu adalah kemampuan dasar yang disebut para ahli psikologi sosial sebagai instink

  

gregorius (naluri untuk hidup berkelompok) atau hidup bermasyarakat. Dan

  dengan naluri ini, tiap manusia secara individual ditinjau dari segi antropologi sosial disebut homo socius artinya makhluk yang bermasyarakat, saling tolong menolong dalam rangka mengembangkan kehidupannya di segala bidang. Untuk memajukan kehidupan mereka itulah, maka pendidikan menjadi sarana pandangan teoretikal dan praktikal sepanjang waktu sesuai dengan lingkungan hidup manusia itu sendiri. Manusia adalah makhluk yang dinamis, dan bercita- cita ingin meraih kehidupan yang sejahtera dan bahagia dalam arti yang luas, baik lahiriah maupun batiniah, duniawi dan ukhrawi. Namun cita-cita demikian tak mungkin dicapai jika manusia itu sendiri tidak berusaha keras menigkatkan kemampuannya seoptimal mungkin melalui proses kependidikan, karena proses kependidikan adalah suatu kegiatan secara tujuan atau cita-cita tersebut.(Fuad Ihsan, 2003:2)

  Pendidikan adalah proses pengembangan potensi, kemampuan, dan kapasitas manusia yang mudah dipengaruhi oleh kebiasaan, kemudian disempurnakan dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, didukung dengan alat (media) yang disusun sedemikian rupa, sehingga pendidikan dapat digunakan untuk menolong orang lain atau dirinya sendiri dalam mencpai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Driyarkara (1945:145), inti pendidikan adalah pemanusiaan manusia muda. Pada dasarnya pendidikan adalah pengembangan manusia muda ketaraf insani. Sedangkan Ki Hajar Dewantara (1977:20) menyatakan bahwa pendidikan merupakan tuntutan bagi pertumbuhan anak- anak. Artinya pendidikan menuntut segala kekuatan kodrat yang ada apda diri anak-anak agar mereka sebagai manusia sekaligus sebagai anggota masyarakat dapat mencapi keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. (Sowarno, 2006:20).

  Pendidikan agama mempunyai peranan penting dalam pembinaan akidah dan akhlak dan juga merupakan jalan untuk menbina pribadi dan masyarakat yang baik, yaitu masyarakat yang individu-indvidunya terikat oleh rasa persaudaraan. Cinta kasih dan tolong-menolong (Ahmad, 1985:251).

  Pendidikan agama suatu kekuatan yang besar sekali pengaruhnya dalam kehidupan peserta didik dan masyarakat. Pendidikan agama cukup besar pengaruhnya untuk mewujutkan akhlak yang baik dan moral yang tinggi. Oleh karena itu pendidikan agama sangat penting untuk mempersiapkan pemuda yang beriman kepada Allah, cinta tanah air dan masyrakatnya juga merupakan dasar yang kuat untuk membina rasa tolong menolong dan demokrasi yang sehat (Ahmad, 1985:246).

  Pendidikan akhlah berkisar tentang kebaikan dan kesopanan tingkah laku yang terpuji serta berbagai persoalan yang timbul dalam Kehidupan sehari-hari dan bagi mana dan seharusnya seorang siswa bertingkah laku (Ahmad, 1985:195).

  Proses bembelajaran di kelas saat ini masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, kemudian metode pembelajaran ceramah menjadi pilihan utama dalam proses pembelajarannya, sehingga seringkali proses pembelajaran dan hasil belajar yang diraih tidak sesuai dengan yang diharapkan.

  Maka di perlukan sebuah strategi belajar yang lebih memberdayakan potensi yang dimiliki siswa atau metode pembelajaran yang melibatkan siswa aktif,

  (teacher centered) menjadi berpusat pada siswa (student centered) yang menberikan dampak positif pada potensi dan kompetensi siswa.

  Hingga saat ini dalam pelaksanaan pembelajaran khususnya akidah akhlak masih disampingkan dengan metode ceramah (metode pembelajaran koven sional) sebagai metode yang lebih dominan diterapkan dari pada metode yang lain, sedangkan kegiatan siswa adalah mendengarkan apa yang diucapkan oleh guru serta mencatat hal yang dianggap penting oleh siswa tersebut dan kurang diberi kebebasan untuk mengungkapkan pendapatnya terhadap materi yang diajarkan sehingga siswa menjadi pasip ketika mengikuti proses belajar mengajar, terkadang dari mereka ada yang main sendiri, ngatuk, bercanda dan sebagainya. Hal ini dsapat menghambat usaha siswa untuk lebih aktif dan kreatif, khususnya siswa kelas VIII MTs Negeri Jeketro Kec. Gubug Kab.

  Grobogan dalam mengoptimalkan hasil belajar pada mata pelajaran aqidah akhlak. Padahal perlu diketahui mata pelajaran akidah akhlak memiliki kontribusi dalam pencapaian kompetensi yang harus dicapai oleh siswa. Penerapan sistem pembelajaran konvensianal secara terus menerus tanpa variasi tersebut dapat menjadi kendala dalam pembelajaran akidah akhlak. Oleh karena itu diperlukan variasi dan kreatifitas dalam metode pembelajaran. Salah satunya adalah dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif Metode Team Quiz pada mata pelajaran akidah akhlak yang dalam penerapannya didalam kelas akan tercipta suasana belajar siswa aktif yang saling komunikasi, saling

  

Team Quiz ini anak diberi kesempatan untuk bisa berani tampil mengungkapkan

  pertanyaan, pendapat atau gagasan yang ada dalam dirinya serta belajar membuat pertanyaan dan jawaban dari ilmu yang diperoleh melalui kegiatan yang dilakukannaya serta dapat menumbuhkan sikap saling kerja sama. Karena pada kenyataannya sering sekali anak itu sulit mengajukan suatu pertayaan atau malu mengungkapkan pendapat ketika proses belajar mengajar berlangsung. Hal ini dikarnakan oleh rasa malu, takut bahkan mungkin tidak tau apa yang ingin ditanyakan, karena mungkin mereka kurang memahami apa yang dijelaskan oleh gurunya. Dengan adanya metode Tean Quiz ini anak mau tidak mau harus dilibatkan untuk menayakan hal-hal yang belum diketahuinya dan memberikan jawaban secara kelompok sehingga terciptalah suatu kompetisi untuk kerjasama, menunjukan nilai lebih di dalam kelompok tersebut. Dengan metode Team Quiz ini diharapkan keberanian anak akan muncul dengan adanya dukungan dari team atau kelompoknya. Sehingga proses belajar mengajar akan menjadi lebih hidup, menyenangkan dan menambah semangat pada siswa yang paling penting adalah tertanamnya sikap bekerja sama dan tolong menolong dalam diri siswa.

  Berdasarkan uraian di atas, maka saya tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak

  

Materi Adab Berbakti Kepada Orang Tua Dan Guru Melalui Metode

Team Quiz Pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri Jeketro Tahun 2016/2017

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: apakah metode team quiz dapat meningkatkan hasil belajar akidah akhlak materi adab berbakti kepada orang tua dan guru melalui metode team

  quiz pada siswa kelas VIII MTs Negeri Jeketro Kec. Gubug Kab. Grobogan tahun 2016.

  C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan menuju kepermasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetaui apakah metode team quiz meningkatkan hasil belajar akidah akhlak materi adab berbakti kepada orang tua dan guru melalui metode team quiz pada siswa kelas VIII MTs Negeri Jeketro Kec. Gubug Kab. Grobogan.

  D. Hipotesis Tindakan Dan Indikator Keberhasilan

  Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersiap sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.

  (Arikunto, 2006:71) Adapun hipotesis ini adalah: penerapan metode team quiz dapat meningkatkan hasil belajar akidah akhlak pada siswa kelas VIII MTs Negeri

  Jeketro Kec. Gubug Kab. Grobogan Tahun 2016

E. Manfaat Penelitian 1.

  Manfaat teoritik Temuan dalam penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan teori yang berhubungan dengan metode Team Quiz 2. Manfaat praktis a.

  Bagi peserta didik Sebagai usaha untuk menciptakan suasanan belajar yang menyenangkan dan tidak monoton agar peserta didik dapat termotivasi dan berhasil meningkatkan pemahamannya terhadap pembelajaran sehingga dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

  b.

  Bagi guru Sebagai masukan untuk melakukan perubahan di dalam kegiatan belajar mengajar yang mengarah pada tercapainya tujuan pembelajaran secara maksimal sehingga dapat meningkatkan keberhasilan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan.

  c.

  Bagi sekolah Temuan ini sebagai rekomendasi bagi pimpinan sekolah dalam melaksanakan pembinaan kepada guru khususnya meningkatkan proses kegiatan belajar dan peningkatan akhlak peserta didik.

F. Definisi Operasional

  Ada beberapa istilah yang perlu diuraikan dari judul yang kami kemukakan istilah-istilah tersebut adalah:

  1. Peningkatan peningkatan berarti adalah suatu proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha,kegiatan, dan sebagainya). Sedangkan hasil merupakan sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dan sebagainya)oleh usaha.

  2. Hasil belajar Belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman. Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perolahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan (hamalik,1983:21). Hasil belajar adalah menambah ilmu, contohnya adalah belajar bahasa inggris maka hasil belajarnya bisa berbicara bahasa inggris dan memahami gunanya bahasa inggris

  3. Mata pelajaran akidah akhlak Mata pelajaran akidah akhlak merupakan dua pembahasan yang berbeda tetapi keduanya satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling berkaitan akidah membahas tentang keyakinan sedangkan akhlak membahas tentang perbuatan dan perilaku.

  4. Adab berbakti

  Berbakti adalah menghormati yang lebih tua bukan karena kebaikan mereka tapi karena perintah Allah, mengikuti keinginan dan saran orang tua dalam berbagai aspek kehidupan baik masalah pendidikan, pekerjaan, jodoh maupun lainnya. (Ilyas, 2007:152)

  5. Orang tua dan guru Orang tua dalam Al- qur’an di-istilahkan sebagai Al-walidain yaitu ibu dan bapak. Sedangkan guru adalah pengajar atau pendidik, guru sangat penting didalam kesekuruhan sistem pendidikan. Kareana itu peran guru dan kedudukan guru demi meningkatkan mutu dan kualitas anak didik harus diperhitungkan dengan susngguh-sunggu. (Ilyas, 2007:148)

  6. Metode Team Quiz Metode adalah cara atau prosedur yang dipergunakan oleh fasilitator dalam inters belajar dengan memperhatikan keseluruhan system untuk mencapai suatu tujuan.(Sunan Ampel,2009:11 ) Berdasarkan pandangan di atas dapat dipahami bahwa metode merupakan cara-cara menyajikan bahan pelajaran kepada peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi metode ini mengajarkan siswa untuk melakukan kerja sama dalam sebuah kelompok dan mengajarkan keaktifan, berpola pikir kritis.

G. Metode Penelitian 1.

  Rancangan Penelitian

  PTK

  Penelitian tindakan kelas ( ) adalah penelitian (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya. PTK berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar yang terjadi di kelas, bukan pada input kelas (silabus,materi,dan lain-lain) ataupun intput (hasil belajar). PTK harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas.(Arikunto, 2007:58)

  2. Subyek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Negeri Jeketro Kec.Gubug Kab. Grobogan.

  3. Langkah-Langkah Pada penelitian tindakan kelas ini terdapat empat tahapan yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi yang diikuti perencanaan ulang.

4. Instrumen Penelitian a.

  Lembar soal tugas siklus b.

  Lembar Observasi siswa selama KBM c. Lembar kegiatan siswa 5.

  Pengumpulan Data a.

  Metode dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. (Arikunto, 2010:174) b.

  Metode observasi Metode Observasi adalah teknik pengumpula data yang dilakukan melalui suatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau perilaku objek sasaran. Orang yang melaukan observasi disebut pengobservasi (observer) dan yang diobserservasi (observe).(Fathoni, 2005:104)

6. Analisis Data

  Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan diadakan pembelajaran perlu analisa data. Pada penelitian ini mengunakan teknikan analisis deskriptif kualitatif,yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetaui hasil belajar yang dicapai peserta didik juga untuk mengetaui respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan peserta didik setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evalusasi berupa tes tertulis atau lesan pada setiap akhir putaran.

  Analisis digunakan untuk menguji lebih dalam tentang hasil belajar dalam mata pelajaran akhidah akhlak di MTs Negeri Jeketro Kec. Gubug Kab.

  Grobogan Tahun Pelajaran 2016/2017 menggunakan strategi pembelajaran aktif sehingga mampu melukiskan gambaran keadaan yang diteliti.

H. Sistemtika Penulisan

  Penyusunan skripsi ini menggunakan sistematika sebagai berikut: 1.

  Bagian muka, pada bagian ini memuat antara judul skripsi abstrak, surat peryataan peneliti, nota pembimbing, pengesahan, motto persembahan, kata pengantar, taftar table, daftar gambar, dan daftar lampiran.

  2. Bagian Isi Skripsi, yang merupakan materi skripsi secara keseluruhan terdiri lima bab dengan uraian sebagai berikut : BAB I : Pendahuluan memuat latar belakangmasalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian,Hipotesis Penelitian, Definisi Operasional,

  Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.

  BAB II : Membahas kajian pustaka tentang hasil belajar pada mata pelajaran akidah akhlak materi adab berbakti kepada orang tua dan guru dengan metode team quiz, pembahasannya mencakup : 1. Teori belajar beserta teori hasil belajar.

  2. Membahas tentang adab berbakti kepada orang tua dan guru

  3. Metode Team Quiz yang menjelaskan langkah-langkah penggunaan Metode Team Quiz serta pengertian strategi secara umum.

  BAB III : Membahas pelaksanaan penelitian. Pada bab ini membahas tentang diskripsi pelaksanaan penelitian. BAB IV : Berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan, hasil penelitian dan guru melalui metode Team Quiz pada siswa kelas viii mts negeei jeketro tahun 2016 menggunakan Metode Team Quiz.

  BAB V : Penutup yang meliputi simpulan dan keseluruhan pembahasan dalam skirpsi, saran-saran dan penulis kaitannya dengan hasil penelitian pada penelitian ini, dan terakhir kata penutup.

  3. Bagian akhir skripsi yang berisi antara lain daftar kepustakaan sebagai rujukan penulis membuat landasan teori pada penelitian ini, dan lampiran berkaitan dengan penelitian.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar 1. Pengertian hasil belajar Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak bisa dipisahkan. Beajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek dalam belajar. Sedangkan mengajar merujuk pada apa yang seharusnya dilakukan seseorang guru

  sebagai pengajar. Dua konsep belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru terpadu dalam satu kegiatan. Diantara keduannya itu terjadi interaksi dengan guru.

  Kemampuan yang dimiliki siswa dari proses belajar mengajar saja harus bisa mendapatkan hasil bisa juga melalui kreatifitas seseorang itu tanpa adanya intervensi orang lain sebagai pengajar.

  Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004:22). Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita (Sudjana, 2004:22).

  Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.

  2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa (Sudjana,

  1989:39). Dari pendapat ini faktor yang dimaksud adalah faktor dalam diri siswa perubahan kemampuan yang dimilikinya seperti yang dikemukakan oleh Clark (1981:21) menyatakan bahwa hasil belajar siswa disekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan.

  Demikian juga faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan yang paling dominan berupa kualitas pembelajaran (Sudjana, 2002 : 39).

  Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perolahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.(Hamalik, 1983:21)

  Belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan- perubahan dalam pengelolaan pemahaman.

  Menurut Ernest R. Hilgard dalam (Sumardi Suryabrata, 1984:252) belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya. menurut Gagne dalam bukunya The Conditions of Learning 1977, belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang sesudah melakukan tindakan yang serupa itu. Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta- merta akibat refleks atau perilaku yang bersifat naluriah. Sifat perubahannya relatif permanen, tidak akan kembali kepada keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat, seperti perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk, dan sebagainya.

  Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperloleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan ,memperbaiki prilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian.maka pengetahuan pada hakikatnya juga tergabung dari sekumpulan fakta-fakta, a bundle of facts.(Suyono, 2014:9).

  Belajar adalah proses perubahan perilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungan. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar itu meliputi faktor pengetahuan (kognitif), sikap (efektif), dan ketrampilan (psikomotor). (Munir, 2009:245). Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perolahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara

  • –cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.(Hamalik, 1983:21).

  Dari beberapa pendapat di atas, maka hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor dari dalam individu siswa berupa kemampuan personal (internal) dan faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan. Dengan demikian hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam berbagai aspek kehidupa sehingga nampak pada diri indivdu penggunaan penilaian terhadap sikap, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah laku secara kuantitatif.

B. Mata Pelajaran Akidah Akhlak

  1. Pengertian Akidah Hasan al- banna mengatakan bahwa aka’id (bentuk jamak dari akidah)artinya beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hatimu, mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikitpun dengan keragu-raguan. Abu Bakar Jabir al-Jazairy mengatakan akidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan fitrah.kebenaran itu dipatrikan oleh manusia didalam hati dan diyakini kesahihan dan keberadaannya secara pasti, dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu. Akidah biasanya dijumbuhkan dengan istilah iman, yaitu “ sesuatu yang diyakini didalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan anggota tubuh.” Akidah juga dijumbuhkan dengan istilah tauhid, yakni Mengesakan Allah (Sidik,Hasyim, 2006:29) Pengertian akhlak Menurut al-ghazali akhlak adalah hal ihwal batin manusia yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa pertimbangan- pertimbangan yang mendahuluinya (min ghoiri fikrin wa ruhiyyatin)(Sidik,Hasyim, 2006:38)

  2. Hubungan Akidah dan Akhlak Akidah dalam ajaran islam merupakan dasar bagi segala tindakan muslim agar

tidak terjerumus ke dalam perilaku-perilaku syirik. Syirik disebut kedzaliman

karena perbuatan ini menempatkan ibadah tidak pada tempatnya dan

memberikannya kepada yang tidak berhak menerimanya (Attamimi, 1416H:24).

Oleh kerena itu, seorang muslim yang baik akan menjaga segala perbuatannya dari

hal-hal yang berbau syirik, baik syirik kecil maupun syirik besar. Orang yang

memiliki akidah yang benar, ia akan mampu mengimplementasikan tauhid itu

dalam bentuk akhlak yang mulia (al-akhlaq al-karimah) (Sidik,Hasyim, 2006:37)

  Pengertian akhlak Menurut Al-ghazali akhlak adalah hal ihwal batin manusia

yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa pertimbangan-

pertimbangan yang mendahuluinya (min ghoiri fikrin wa ruhiyyatin)(Sidik,Hasyim,

2006:38)

  Pengertian akhlak adalah buahnya islam yang diperuntukan bagi seorang individu dan umat manusia, dan akhlak menjadikan kehidupan ini menjadi manis dan elok. Tanpa akhlak, yang merupakan kaidah-kaidah kejiwaan dan sosial bagi individu dan masyarakat, maka kehidupan manusia tidak berbeda dengan kehidupan hewan dan binatang. Akhlak pada dasarnya sesuai dengan watak manusia, mempertimbangakan, melatih jiwa manusia dan menghubungkannya dengan akhlak. Dr Soleh As Syima’ dalam bukunya

  Am Madzhab Al Akhlaki Fi Al Qur’an Al Karim berkata:

  

“Hal ini merupakan akhlak yang dipertegas keistimewaannya selama beberapa

abad, ini merupakan kelonggaran akhlak dalam al- qur’an yang sesuai dengan

watak manusia dan kemudahan untuk beradaptasi dengan berbagai golongan umat

manusia diberbagai tempat masa yang berbeda-beda. Sesungguhnya berbagai

aliran adalam akhlak tidak diragukan lagi sesuai dengan hukum-hukum dan unsur

internal manusia sebagai unsur penting, tetapi sampae kapan filsafat akhlak ini

dapat diterapkan dalam kehidupan bagi segolongan umat manusia yang berbeda-

beda? Filsafat aristoteles atau kant atau yang lain misalnya, mempunyai

latarbelakang akademik yang tinggi, tetapi bagai mana kesuksesan aplikasi akhlak

dapat diterapkan dalam kehidupan” (Hafidz dan Kastolani, 2009:107).

  Menurrut Imam Maskawaih akhlak adalah suatu keadaan bagi jiwa yang

mendorong seseorang melakukan tindakan – tindakan dari keadaan itu tanpa

melalui pikiran dan pertimbangan. Keadaan ini terbagi menjadi dua: ada yang

berasal dari tabi’at aslinya, dan ada pula yang diperoleh dari kebiasaan yang

berulang-ulang. Boleh jadi pada mulanya tindakan-tindakan itu melalui pikiran dan

pertimbangan, kemidian dilakukan terus menerus maka jadilah suatu bakat dan

akhlak.

  Kemudian Al-Ghozali mendifinisikan akhlak sebagai suatu ungkapan

tentang keadaan pada jiwa bagian dalam yang melahirkan macam-macam tindakan

dengan mudah, tanpa memerlukan pikiran dan pertimbangan terlebih dahulu. Dari

dua devinisi diatas, kita dapat memahami beberapa hal, diantaranya:

  a.

  Akhlak itu suatu keadaan bagi diri, maksudnya ia merupakan suatu sifat yang dimiliki aspek jiwa manusia, sebagaimana tindakan merupakan suatu sifat bagi aspek tubuh manusia b.

  Sifat kejiwaan mesti menjadi bagian terdalam, maksudnya keberadaan sifat itu tida terlihat. Ia diwujudkan pada orangnya sebagai kebiasaan yang terus

  • – menerus selama ada kesempatan. Oleh karena itu, orang kikir yang hanya bersedekah sekali selama hidupnya belum disebut pemurah.

  c.

  Sifat kewajiban yang merupakan bagian terdalam itu melahirkan tindakan

  • – tindakan dengan mudah. Maksudnya, tindakan itu tidak sulit dilakukan. Oleh karena itu, orang jahat yang bersikap malu, tidak disebut pemalu.

  d.

  Munculnya tindakan–tindakan dari keadaan jiwa atau bakat kejiwaan itu tanpa dipikir atau dipertimbangkan lebih dahulu. Maksudnya, tanpa ragu

  • –ragu dan tanpa memilih waktu yang cocok. Akhlak itu sudah menjadi adat dan kebiasaan maka tindakan itu lakukan tanpa berpikir, meskipun pemikirannya aktif dalam mempertimbangkan dari berbagai segi. Orang dermawan misalnya, ia tidak ragu
  • – ragu untuk memberi dan berkorban, tetapi ia hanya mempertimbangkan dari segi kebaikan, jenis kebaikan itu atau sifat pribadi yang suka memberi. Jadi pemikirannya itu hanya diarahkan pada segi kebaikan dan aspek – aspeknya saja.

  e.

  Dari akhlak itu ada yang bersifat dan tabi’at dan alami. Maksudnya, bersifat fitroh sebagai pembawaan sejak lahir, misalnya sabar, inta, dan malu f.

  Dari akhlak juga ada hasil yang diupayakan, yakni lahir dari kebiasaan, latihan dan lingkungan, misalnya takut dan berani.

  g.

  Kata akhlak dipakai untuk perbuatan terpuji dan perbuatan tercela. Oleh karena itu, akhlak memerlukan batasan, agar dikatan akhlak terpuji dan akhlak tercela h. Akhlak yang didahului tindakan – tindakan kejiwaan, ia menjadi langkah terakhir dari tindakan

  • – tindakan itu.

3. Dasar-dasar ilmu akhlak a.

  Al-Qur’an Al- Qur’an sebagai dasar (rujukan) Ilmu Akhlak yang pertama, hal ini dinilai karena keontetikannya yang lebih tinggi, dibandingkan dengan dasar-dasar yang lain. Mengingat al-

  Qur’an merupakan firman Tuhan, sehingga tidak ada keraguan baginya untuk dijadikan sebagai dasar atau asas. Walau nantinya ada beberapa perangkat yang diperlukan untuk mendukungnya. Dan tidak akan dibahas di sini, karena ada ilmu khsusus yang membahasnya.

  b.

  Al-Hadits Asbabul Wurud suatu hadits berbeda-beda. Ada hadits yang dikeluarkan oleh Nabi karena seorang sahabat bertanya kepadanya, karena Nabi menegur seorang sahabat, karena peringatan dan penjelasan Nabi terhadap al-

  Qur’an. c.

  Al-Aqlu (Akal) Salah satu angerah Tuhan kepada manusia yang menjadi esensi dari dirinya adalah akal. Dengannya manusia dapat berfikir secara rasional, membedakan antara yang hak dengan yang bathil.(Syifa Syarifah, 2013)

C. Metode Pembelajaran

  Menurut Hisyam Zaini, metode Team Quiz merupakan salah satu metode pembelajaran bagi siswa yang membangkitkan semangat dan pola pikir kritis.

  Secara defenisi metode team quiz yaitu suatu metode yang bermaksud melempar jawaban dari kelompok satu ke kelompok lain.

  Tipe Team Quiz adalah model pembelajaran aktif yang mana siswa dibagi kedalam tiga kelompok besar dan dan semua anggota bersama-sama mempelajari materi tersebut, mendiskusikan materi, saling memberi arahan, saling memberikan pertanyaan dan jawaban, setelah materi selesai diadakan suatu pertandingan akademis.

  Langkah-langkah metode team quis adalah sebagai berikut: 1.

  Pilihlah topic yang disampaikan dalam tiga bagian.

  2. Bagilah peserta didik dalam tiga kelompok A,BdanC.

  3. Sampaikan kepada peserta didik format penyampaian pelajaran kemudian mulai penyampaian materi. Batasi penyampain materi maksimal 10 menit.

  4. Setelah peyampaian,mintak kelompok A meyiapkan pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan materi yang baru saja disampaikan. Kelompok B dan C menggunakan wktu ini untuk melihat kembali catatn mereka.

  5. Mintalah kepada kelompok A untuk memberi pertanyaan kepada kelom pok B. jika kelompok B tidak dapat menjawab pertanyaan, lempar pertanyaan tersebut kepada kelompok C.

  6. Kelompok A memberi pertanyaan kepada kelompok C, jika kelompok C tidak dapat menjawab pertanyaan, lempar pertanyaan kepada kelompok B.

  7. Jika tanya jawab selesai, lanjutkan pelajaran kedua dan tunjukkelompok B

untuk menjadi kelompok penanya. Lakukan sepeti proses untuk kelompok A.

  8. Setelah kelompok Bselesai dengan pertanyaannya,lanjutkan penyampaian materi pembelajaran ketiga dan tujuk kelompok C sebagai kelompok penanya.

  9. Mengakhiri pelajaran dengan menyimpulkan Tanya jawab dan jelaskan sekiranya ada pemahaman peserta didik yang keliru

  Kelebihan dan kelemahan metode pembelajaran metode team quiz sebagai berikut: Kelebihan metode pembelajaran team quiz sebagi berikt: a.

  Dapat meningkatkan keseriusan b.

  Dapat menghilangkan kebosanan dalam lingkungan belajar c. Mengajak siswa untuk terlibat penuh d.

  Meningkatkan proses belajar e. Membangun kreatifitas diri f. Meraih makna belajar melalui pengalaman g.

  Memfokuskan siswa sebagai subjek belajar h. Menambah semangat dan minat belajar siswa a.

  Memerlukan kendali yang ketat dalam mengkondisikan kelas saat keributan terjadi b.

  Hanya siswa tertentu yang dianggap pintar dalam kelompok tersebut, yakni yang bisa menjawab soal quiz. Karena permainan yang dituntut cepat dan memberikan kesempatan diskusi yang singkat.

  c.

  Waktu yang diberikan sangat terbatas jika quiz dilaksanakan oleh seluruh tim dalam satu pertemuan.

  Untuk mengatasi kekurangan tersebut, diperlukan modifikasi dalam pembuatan rencana pelaksanaan pembelajran dimana untuk penyajian kuis dilakukan pertim dalam tiap pertemuan, pembuatan soal dilakukan dirumah sehingga memungkinkan siswa berdiskusi di luar kelas. Agar tidak didominasi oleh siswa pintar, maka setiap siswa diwajibkan mencari jawaban kuis dan guru mencatat nama setiap siswa yang menjawab dengan alasan penambahan nilai sehingga seluruh siswa dapat termotivasi untuk menjawab.

D. Penelitian Yang Relevan

  Pembelajaran yang aktif selalu menjadi pembelajaran yang sangat menarik bagi siswa. Alhasil, target atau capaian dari proses pembelajaran menjadi mudah dipenuhi atau dicapai. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Ely Fatmawati di MI Kawengan Kecamatan Ungaran Timur, dimana dia menerapkan sistem pembelajaran yang aktif dan kreatif mampu memberikan hasil yang lebih baik dari pada pembelajaran metode ceramah. Ely Fatmawati menerapkan metode team games tournament pada pembelajaran matematika materi perkalian. Oleh karenanya pembelajaran yang aktif , kreatif dan inofatif bisa menjadi metode pembelajaran yang dikembangkan oleh guru karena selain mengembangkan metode ini juga mampu memper mudah pemebelajaran bagi siswa.

  Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Ifa Kumala Santi yang meneliti tantang penggunaan metode team quiz dalam mata pelajaran IPS memberiakn hasil bahawa metode team quiz dapat meningkatkan hasil belajar. Yang dilakukan di MI Muhammadiyah Suruh 02 Kabupaten Semarang memberiakn hasil yang positif. Dari siklus ke siklus mengalami peningkatan yang saat setabil, siklus I ke siklus II sebesar 80% sedangkan diklus II ke siklus

  III mengalami peningkatan 90% jadi metode team quiz dapat dijadikan salah satu metode diterapkan disekolah-sekolah lain.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI KERANGKA TUBUH MANUSIA MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS IVA SDN DADAPREJO 1 BATU

0 9 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BILANGAN ROMAWI MELALUI TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS IV SDN REMBUN 01 KECAMATAN DAMPIT

0 6 24

PENGARUH KEADAAN EKONOMI ORANG TUA DAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 1 PAGELARAN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 8 83

View of KONTRIBUSI POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK KELAS VIII MTS MIFTAHUL ULUM CIREBON

0 0 10

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS IV MI AL-IMAN WADAS KAJORAN MAGELANG TAHUN 2010 - Test Repository

0 2 89

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MATERI SUMBER DAYA ALAM (SDA) MELALUI METODE TEAM QUIZ SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH SURUH 02 KAB SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI

1 1 142

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SKI MATERI DINASTI AYYUBIYAH MELALUI METODE MIND MAP PADA SISWA KELAS VIII MTS MA’ARIF 03 GRABAG KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI

0 3 153

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI ALIRAN DAN TOKOH ILMU KALAM MELALUI METODE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS XI IPA 1 MA AL-BIDAYAH CANDI KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

1 2 183

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK MATERI MENGENAL SIFAT-SIFAT ALLAH SWT MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL ULUM DESA KENTENGSARI KECAMATAN KEDUNGJATI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Dia

0 0 96

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI ADAB MAKAN DAN MINUM DENGAN METODE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 7 KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

0 0 166