PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LSQ (LEARNING STARTS WITH A QUESTIONS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA KELAS V DI MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA TAHUN AJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh G

  

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LSQ

( LEARNING STARTS WITH A QUESTIONS) UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA

PELAJARAN IPA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA KELAS V DI MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA TAHUN AJARAN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: SAKINA TUNNISA NIM 11513066 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

  

2018

  

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LSQ

( LEARNING STARTS WITH A QUESTIONS) UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA

PELAJARAN IPA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA KELAS V DI MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA TAHUN AJARAN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: SAKINA TUNNISA NIM 11513066 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

  

2018

  

DEKLARASI

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Sakina Tunnisa NIM : 115-13-066 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi. Skripsi ini diperkenankan untuk di publikasikan pada erespository IAIN Salatiga Salatiga, 26 Maret 2018

  

MOTTO

“ Hendaklah jangan malu salah seorang diantara kalian untuk belajar jika ia

tidak mengetahui sesuatu. Janganlah orang bodoh merasa malu untuk bertanya

atas apa yang tidah ia ketahui.” ( Ali Bin Abi Tholib)

  

PERSEMBAHAN

  1. Bapakku Adnani dan Ibuku Haniyati yang telah mengiringi perjalanan hidupku dengan untaian doa.

  2. Ibu Dra. Nurul Aini yang udah aku anggap sepeti ibuku sendiri yang udah memberiku semangat dan kasih sayang yang telah kamu berikan serta waktu yang selama ini diberikan untuk menyemangatiku untuk menyelesaikan skripsi ini.

  3. Kakak serta adik-adikku tercinta yang telah mewarnai hari-hari indah dalam kebersamaannya dan yang selalu ada serta menemani hari-hariku dan menghiburku setiap saat.

  4. Keluarga Besar Kelas B Jurusan PGMI IAIN Salatiga Angkatan Tahun 2013, yang selalu memberikan dukungan dalam perjalanan menimba ilmu pengetahuan.

  5. Sahabat-sahabat seperjuangan yang selalu ada di saat suka maupun duka.

6. Keluarga besar MI Ma’arif NU Mangunsari Argomulyo Salatiga.

  7. Segenap Civitas Akademika IAIN Salatiga.

  8. Pendamping hidupku.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, karunia, dan berkah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi dengan judul “Penerapan Strategi Pembelajaran LSQ (Learning Starts With A Questions) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Materi Sistem Organ Pencernaan Pada Manusia Kelas V Di Mi Ma’arif Mangunsari Salatiga Tahun Ajaran 2017/2018”.

  Di dalam penulisan skripsi ini peneliti banyak mendapatkan bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd., Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah memberikan izin penelitian.

  3. Ibu Peni Susapti, M.Si. Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang telah memberikan izin penyusunan penelitian.

  4. Ibu Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

  5. Segenap Dosen IAIN Salatiga yang telah membimbing, mendidik dan memberikan pencerahan untuk selalu berpikir kritis, edukatif, dan inovatif selama berada di lingkungan Kampus IAIN Salatiga.

  6. Ibu Susriana Wahyu Ika Lestari, M.Pd.I, Kepala Madrasah MI Ma’arif

  Mangunsari Salatiga yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

  

ABSTRAK

  Sakina Tunnisa, 2018. Penerapan Strategi Pembelajaran LSQ (Learning Starts with A Questions) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V pada Mata Pelajaran IPA Materi Sistem Organ Pencernaan Pada Manusia di MI Ma’arif Mangunsari Salatiga Tahun Ajaran 2017/2018. Skripsi Fakultas

  Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si.

  

Kata Kunci : Hasil Belajar, Strategi Pembelajaran LSQ (Learning Stars With A

Questions ), dan IPA.

  Penelitian ini membahas upaya peningkatan hasil belajar siswa kelas V B tentang materi sitem organ pencernaan manusia melalui strategi pembelajaran LSQ (Learning Starts With A Questions) di MI Ma’arif Mangunsari Salatiga Tahun Ajaran 2017/2018. Penelitian ini bertujuan untuk mendskripsikan penerapan strategi pembelajaran LSQ (Learning Starts With A Questions) untuk Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada pembelajaran IPA materi sistem organ pencernaan manusia.

  Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di MI Ma’arif Mangunsari Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018 dengan subjek penelitian sebanyak 23 siswa kelas V B. Penelitian PTK ini berlangsung selama 3 siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, teknik wawancara, teknik dokumentasi dan teknik tes.

  Hasil penelitian ini memengaruhi adanya peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA didukung dengan peningkatan pengelolaan pembelajaran oleh guru dan keaktifan belajar siswa. Strategi pembelajaran LSQ (Learning Stars

  

With A Questions) dapat meningkatkan dari nilai ketuntasan pada siklus I sebesar

  69,60%, siklus II 86,95% dan menjadi 91,30% pada siklus III, dan rata-rata nilai hasil belajar pada siklus I sebesar 74,80% menjadi 83,50% pada siklus II dan menjadi 85,43% siklus III.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian ini pada penerapan strategi pembelajaran LSQ (Learning Stars With A Questions) bahwasanya dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran

  IPA materi sistem organ pencernaan pada manusia di MI Ma’arif Mangunsari Salatiga Tahun Ajaran 2017/2018 telah mendapatkan peningkatan keaktifan dan hasil belajarnya.

  DAFTAR ISI

  Judul ........................................................................................................ i Halaman Persetujuan Pembimbing ......................................................... ii Halaman Pengesahan Kelulusan ............................................................. iii Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan.................................................... iv Halaman Motto dan Persembahan .......................................................... v Kata Pengantar ........................................................................................ vi Abstrak .................................................................................................... vii Daftar Isi.................................................................................................. viii Daftar Tabel ............................................................................................ ix Daftar Gambar ......................................................................................... xiii Daftar Lampiran ..................................................................................... xiv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................

  1 B. Rumusan Masalah .....................................................

  6 C. Tujuan Penelitian ......................................................

  6 D. Hipotesis Tindakan ...................................................

  6 E. Manfaat Penelitian ....................................................

  7 F. Definisi Operasional Penelitian ................................

  9 G. Metode Penelitian .....................................................

  13

  H. Sistematika Penelitian ..............................................

  23 BAB II LANDASAN TEORI

  A. Strategi (Learning Starts With a Question) ............... 26 B. Keaktifan Belajar Siswa ............................................

  29 C. Hasil Belajar Siswa ..................................................

  34 D. Pembelajaran IPA di MI ...........................................

  39 E. Penelitian yang Relevan ...........................................

  42 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A.

  44 Gambaran Umum MI Ma’arif Mangunsari ..............

  B. Rancangan Hasil Penelitian ......................................

  58 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian ........................................................

  84 B. Pembahasan ...............................................................

  99 BAB V PENUTUP

  A. Kesimpulan ............................................................... 110

  B. Saran .......................................................................... 110 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Pedoman Penskoran Pengelolaan Pembelajaran Guru ...........

  22 Tabel 1.2 Kriteria Hasil Analisis Aktifitas Guru ...................................

  22 Tabel 1.3 Pedoman Penskoran Aktifitas Belajar Siswa .........................

  23 Tabel 1.4 Kriteria Hasil Analisis Aktifitas Belajar Siswa .....................

  23 Tabel 2.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ................................

  42

  50 Tabel 3.1 Nama Guru MI Ma’arif NU Mangunsari Salatiga ..................

Tabel 3.2 Jumlah PTK berdasarkan Tingkat Kualifikasi Akademik ......

  51 Tabel 3.3 Kualifikasi pendidikan Berdasarkan Tingkat Kompetensi/ Sertifikasi ................................................................................

  51 Tabel 3.4 Jumlah Siswa dan Rombel di MI Ma’arif Mangunsari Salatiga Tahun 2017/2018 ...................................................................

  52

  53 Tabel 3.5 Struktur Organisasi MI Ma’arif Mangunsari Salatiga ............

  54 Tabel 3.6 Koleksi Perpustakaan MI Ma’arif Mangunsari Salatiga .........

Tabel 3.7 Peralatan Pendidikan MI Ma’arif Mangunsari Salatiga ..........

  54

  54 Tabel 3.8 Media Pendidikan MI Ma’arif Mangunsari Salatiga ..............

  55 Tabel 3.9 Prabot Sekolah MI Ma’arif Mangunsari Salatiga ...................

  55 Tabel 3.10 Prasana MI Ma’arif Mangunsari Salatiga .............................

  55 Tabel 3.11 Ruangan Pokok MI Ma’arif Mangunsari Salatiga ................

Tabel 3.12 Ruangan Penunjang MI Ma’arif Mangunsari Salatiga .........

  56 Tabel 3.13 Jadwal Ekstrakulikuler MI Ma’arif Mangunsari Salatiga .....

  56 Tabel 3.14 Jadwal Kegiatan Pembiasaan MI Ma’arif Mangunsari Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018 ....................................................

  56 Tabel 3.15 Prestasi Non Akademik ........................................................

  57 Tabel 4.1 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I ......................................

  86 Tabel 4.2 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus II .....................................

  90 Tabel 4.3 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus III ....................................

  95 Tabel 4.4 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I, Siklus II dan Siklus III 105

  DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Model Tahapan-Tahapan Pelaksanaan PTK .......................

  14 Gambar 4.1 Grafik Rata-Rata Hasi Belajar Siklus I, Siklus II, dan Siklus III ............................................................................ 107

Gambar 4.2 Grafik Tingkat Ketuntasan Klasikal Siklus I, Siklus II dan

  Siklus III ............................................................................ 107

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1Daftar Siswa Siswi Kelas V B Lampiran 2 Instrumen Wawancara Lampiran 3 Instrumen Dokumentasi Lampiran 4 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I Lampiran 5 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Lampiran 6 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II Lampiran 7 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Lampiran 8 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus III Lampiran 9 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus III Lampiran 10 RPP SIKLUS I Lampiran 11 MATERI PEMBELAJARAN SIKLUS I Lampiran 12 Soal SIKLUS I Lampiran 13 NILAI HASIL SIKLUS I Lampiran 14 RPP SIKLUS II Lampiran 15 MATERI PEMBELAJARAN SIKLUS II Lampiran 16 Soal SIKLUS II Lampiran 17 NILAI HASIL SIKLUS II Lampiran 18 RPP SIKLUS III Lampiran 19 MATERI PEMBELAJARAN SIKLUS III

  Lampiran 20 Soal SIKLUS III Lampiran 21 NILAI HASIL SIKLUS III Lampiran 22 Dokumentasi siklus I Lampiran 23 Dokumentasi siklus II Lampiran 24 Dokumentasi siklus III Lampiran 25 Daftar Riwayat Hidup Penulis Lanpiran 26 SKK Lanpiran 27 Surat Keterangan Sekolah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan

  sengaja untuk mengubah tingkah laku manusia baik secara individu maupun kelompok untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Setiap siswa memiliki cara dan metode yang berbeda-beda sesuai dengan kemampuan individu dalam mempelajari sesuatu. Siswa dalam mempelajari sesuatu yang baru akan lebih efektif apabila siswa bertanya dan berpatisipasi aktif dari pada hanya menerima apa yang disampaikan guru (Sugihartono dkk, 2012: 3).

  Penyelenggaraan pendidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 Pasal 3 menegaskan bahwa”

  Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

  Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja untuk mengubah tingkah laku manusia baik secara individu maupun kelompok untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (Sugihartono dkk,2012:3). Setiap siswa memiliki cara dan metode yang berbeda-beda sesuai dengan kemampuan individu dalam mempelajari sesuatu. Siswa dalam mempelajari sesuatu yang baru

  2 akan lebih efektif apabila siswa bertanya dan berpartisipasi aktif dari pada hanya menerima apa yang disampaikan guru.

  Menurut Sugihartono, dkk(2012:76), belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berada diluar diri individu. Faktor internal ini meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh, intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kelelahan, dan lain sebagainya. Faktor eksternal yang berpengaruh dalam belajar meliputi cara orang tua mendidik, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, teman bergaul, standar pelajaran, model pembelajaran, kurikulum, dan lain sebagainya.

  Pendidikan sains atau Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan pendidikan bidang studi yang di tingkat pra universitas dapat dibahas secara terpadu yang disebut pembelajaran sains terpadu (integrated science

  

teaching ) atau disajikan secara terdisintegrasi melalui disiplin sains

  dasarnya, yaitu pendidikan fisika, pendidikan kimia, pendidikan biologi (Poedjiadi, 2007:187).

  Menurut Hisyam Zaini dkk dalam Arifin dan Setiyawan (2012:2) pembelajaran aktif merupakan pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif, artinya mereka yang mendominasi aktivitas pembelajaran. Dengan belajar aktif, siswa diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran tidak hanya mental akan tetapi juga fisik. Proses pembelajaran pada hakikatnya merupakan interaksi antara guru dan siswa,

  3 Dalam interaksi tersebut siswa sebagai subjek pokok bukan objek belajar yang selalu dibatasi dan diatur oleh guru, Sebagai subjek dalam pembelajaran, siswa diharuskan aktif agar dapat belajar sesuai dengan bakat dan segala potensi yang dimilikinya (Sugihartono dkk,2012:108). Interaksi yang baik antara guru dan siswa sangat diperlukan agar proses pembelajaran dapat berlangsung efektif. Interaksi belajar mengajar dapat dilakukan dengan mengaktifkan siswa menggunakan teknik tanya jawab antar siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Adanya interaksi antar guru dan siswa akan membuat pembelajaran lebih bermakna.

  Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam bertanya diperlukan suatu strategi yang tepat. Strategi pembelajaran yang dapat menumbuhkan keaktifan bertanya siswa adalah strategi pembelajaran Learning Starts With

  

A Question (LSQ) yaitu pembelajaran yang menggugah siswa untuk

  bertanya. Dalam strategi pembelajaran Learning Starts With A Question (LSQ) ini meningkatkan keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan apa yang mereka pelajari melalui cara yang menyenangkan dan tidak menakutkan yaitu dengan memulai pembelajaran dengan bertanya (Siregar 2010:106). strategi pembelajaran Learning Starts With A Question (LSQ) juga akan melatih kecepatan dalam berpikir, dan pemahaman konsep materi yang dipelajari.

  Bertanya adalah cara untuk mengungkapkan rasa keingintahuan akan jawaban yang tidak/belum diketahui. Rasa ingin tahu merupakan dorongan atau rangsangan yang efektif untuk belajar dan mencari jawaban. Pada

  4 hakikatnya melalui bertanya akan mengetahui dan mendapatkan informasi tentang apa saja yang ingin diketahui. Apabila dikaitkan dengan proses pembelajaran, kegiatan bertanya-jawab antara guru dan siswa menunjukkan adanya interaksi di kelas yang dinamis dan multi arah. Pentingnya siswa mengajukan pertanyaan yakni siswa dapat berperan aktif di kelas, menimbulkan rasa keingintahuan dalam diri siswa, merangsang fungsi berpikir siswa, mengembangkan keterampilan berpikir siswa, siswa dapat memfokuskan perhatian pada proses pembelajaran, siswa dapat memperlihatkan perhatian terhadap gagasan dan pendapat, serta dapat merangsang terjadinya diskusi materi pelajaran di dalam kelas.

  Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan guru kelas V MI Ma’arif Mangunsari Salatiga pada hari Senin tanggal 1 Mei 2017 pada kelas V, ditemukan permasalahan terkait dengan pembelajaran IPA di kelas V yaitu rata-rata hasil belajar IPA pada materi sistem organ pencernaan manusia masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 75. Rata-rata nilai IPA di kelas V pada materi Sistem organ pencernaan manusia adalah 60. Guru hanya menggunakan metode tanya jawab, ceramah dan belum pernah menggunakan strategi pembelajaran yang ada. Keterampilan bertanya siswa saat pembelajaran IPA rendah dan siswa cenderung pasif di buktikan rendahnya nilai anak dari hasil wawancara nilainya hanya rata-rata 60 maka dari itu hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA masih rendah, suasana Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) kurang menyenangkan dan ketika guru bertanya kepada

  5 siswa tentang materi yang di sampaikan siswa tersebut kurang aktif menjawab.

  Untuk menerapkan model pembelajaran, guru perlu menciptakan strategi yang tepat agar siswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi (Hartono, 2008:29). Oleh karena itu dalam upaya peningkatan hasil belajar, penulis sendiri memilih strategi pembelajaran yang tepat dan menarik yaitu: Strategi pembelajaran aktif yang dipilih adalah strategi Learning

  

Starts with a Questions . Dalam penggunaan strategi ini siswa akan menjadi

  lebih aktif sejak pertama proses pembelajaran dimulai, karena sebelum proses pembelajaran dimulai siswa terlebih dahulu membaca materi yang akan diajarkan oleh guru dan siswa membuat pertanyaan, kemudian siswa mengajukan pertanyaan tersebut kepada gurunya.

  Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “PENERAPAN STRATEGI

  PEMBELAJARAN LSQ (LEARNING STARS WITH A QUESTIONS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA

PELAJARAN IPA DI MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA TAHUN AJARAN 2017/2018 ”.

  6 B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan masalah dalam penelitian sebagai berikut.

  Apakah penerapan strategi pembelajaran LSQ (Learning Starts With

  A Questions) dalam pembelajaran IPA pokok bahasan sistem organ

  pencernaan manusia yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas V MI Ma’arif Mangunsari Salatiga?

  C. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian yang dilakukan pada siswa kelas V MI Ma’arif Mangunsari Salatiga sebagai berikut.

  Mendiskripsikan penerapan strategi pembelajaran LSQ (Learning

  Stars With A Questions ) untuk Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada pembelajaran IPA materi sistem organ pencernaan manusia.

  D. Hipotesis Penelitian

  Berdasarkan kajian teori di atas, penulis dapat mengemukakan hipotesis atau dugaan sementara dalam penelitian ini adalah penerapan strategi LSQ (Learning Stars With A Questions) dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pokok bahasan sistem organ pencernaan manusia pada siswa kelas V B MI Ma’arif Mangunsari Salatiga tahun 2017/2018.

  7 E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:

  1. Secara Teoritis

  Memberikan konstribusi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan. Selain itu penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran pihak-pihak terkait di dunia pendidikan.

  2. Secara Praktis

  a. Bagi guru Dapat mengetahui pembelajaran yang dapat memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran di kelas sehingga dapat meminimalkan masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran. Dapat menambah kreatifitas untuk meningkatkan sistem pembelajaran. Diperolehnya strategi pembelajaran yang lebih menarik.

  b. Bagi siswa 1) Memberikan masukan kepada siswa agar berperan aktif selama kegiatan pembelajaran terutama untuk aktif bertanya terhadap materi yang belum dipahami dan partisipasi aktif lainnya. 2) Memberikan suasana baru dalam kegiatan pembelajaran sehingga siswa lebih antusias dalam belajar.

  8

  c. Bagi Sekolah/Madrasah Didapatkannya masukan bagi madrasah untuk perbaikan proses pembelajaran menjadi lebih baik dan dapat meningkatkan mutu dari madrasah.

  d. Bagi peneliti 1)

  Usaha pembuktian tentang teori-teori yang telah didapatkan di bangku kuliah agar peneliti benar-benar memiliki pemahaman yang tidak hanya di dalam kelas, tetapi juga praktiknya di lapangan.

  2) Memberikan pengalaman langsung dalam menerapkan pembelajaran IPA materi sistem organ pencernaan manusia melalui strategi Learning Starts With A Question. 3) Sebagai bekal menjadi pendidik di masa datang untuk menerapkan strategi Learning Starts With A Question.

  e. Bagi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Bagi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan

  Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga, dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan informasi pada peneliti berikutnya yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut.

  9 F. Definisi Operasional Penelitian Untuk memperjelas sekaligus memberikan gambaran tentang judul yang diangkat oleh penulis, maka akan dijelaskan di bawah ini:

1. Pengertian Strategi LSQ (Learning Starts With a Question)

  Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan digunakan selama proses pembelajaran(Hamzah, 2011: 3).

  Menurut pendapat Melvin L. Silberman dalam buku yang berjudul “Active Learning“ halaman 157 mengatakan bahwa: Proses mempelajari hal baru akan lebih efektif jika si pembelajar dalam kondisi aktif, bukannya reseptif. salah satu cara untuk menciptakan kondisi pembelajaran aktif adalah dengan menstimulir siswa untuk menyelidiki atau mempelajari sendiri materi pelajarannya tanpa penjelasan terlebih dahulu dari guru. Pembelajaran melalui strategi pembelajaran learning starts with a question (Belajar Memulai dengan Sebuah Pertanyaan) adalah proses mempelajari sesuatu yang baru akan lebih efektif jika peserta didik tersebut aktif, mencari pola daripada menerima saja apa yang disampaikan oleh pengajar. Satu cara menciptakan pola belajar aktif ini adalah merangsang peserta didik untuk bertanya materi pelajaran sebelum ada penjelasan dari pengajar. Strategi ini dapat merangsang peserta didik untuk mencapai kunci belajar yaitu bertanya (Silberman, 1996).

  10 Dapat disimpulkan bahwa Strategi Pembelajaran LSQ (Learning Starts With a Question) adalah suatu cara yang digunakan oleh pengajar dalam proses pembelajaran akan lebih efektif jika siswa tersebut aktif, mencari pola daripada menerima saja apa yang disampaikan oleh pengajar. Strategi ini dapat merangsang peserta didik untuk mencapai kunci belajar siswa yaitu bertanya. maka siswa diminta untuk mempelajari materi yang akan dipelajarinya, yaitu dengan membaca terlebih dahulu.

2. Keaktifan Belajar

  Keaktifan belajar adalah suatu usaha yang dilakukan siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar. Keaktifan dapat ditunjukkan dengan keterlibatan siswa dalam mencari atau mendapatkan sebuah informasi dari suatu sumber seperti buku, guru, dan teman lainya sehingga siswa diharapkan akan lebih mampu mengenal dan mengembangkan kapasitas belajar dan potensi yang dimilikinya secara penuh, menyadari dan menggunakan potensi sumber belajar yang terdapat disekitarnya.

  Menurut Whipple dalam Hamalik (2009), keaktifan belajar siswa adalah suatu proses belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental, intelektual dan emosional guna memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif dan psikomotor selama siswa berada di dalam kelas.

  Dimyati dan Mujiono (2006) menyatakan bahwa keaktifan belajar siswa merupakan proses pembelajaran yang mengarah kepada

  11 pengoptimalisasian yang melibatkan intelektual-emosional siswa dalam proses pembelajaran dengan melibatkan fisik siswa. Keaktifan belajar siswa dapat ditimbulkan dengan penggunaan model pembelajaran oleh guru diantaranya dengan melaksanakan perilaku-perilaku berikut ini yaitu memberikan tugas secara individu atau kelompok, kelompok kecil, memberikan tugas, megadakan sesi tanya jawab dan diskusi.

  Jadi definisi keaktifan belajar menurut para ahli tersebut adalah suatu usaha yang dilakukan siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar siswa dengan menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental, intelektual dan emosional siswa dalam proses pembelajaran dengan melibatkan fisik siswa.

   Hasil Belajar 3.

  Hasil Belajar adalah perubahan perilaku peserta didik yang diperoleh setelah mengikuti pembelajaran selama kurun waktu tertentu. Hasil belajar adalah kemampuan

  • – kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 1989:22).

  Hasil belajar (achievement) merupakan realisasi atau pemekaran dan kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik. Di sekolah, hasil belajar dapat dilihat dari penguasaan siswa akan mata pelajaran

  12 tersebut di sekolah dilambangkan dengan angka-angka atau huruf (Syaodih, 2003 :102).

  Menurut Benyamin Bloom hasil belajar dibagi menjadi tiga ranah, yakni: 1) ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual, yang terdiri dari 6 aspek, yakni pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi; 2) ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban, penilaian, organisasi, dan internalisasi; 3) ranah psikomotoris, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak yang terdiri dari enam aspek, yakni gerakan, refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan, gerakan keterampilan kompleks dan gerakan ekspresif dan interpretatif (Sudjana, 2005: 18).

  Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku siswa yang diperoleh setelah mengikuti pembelajaran selama menerima pengalaman belajarnya secara kognitif, hasil belajar yang didapat oleh peneliti yaitu nilai evaluasi belajar dari siklus I,II dan III.

   Pembelajaran IlmuPengetahuanAlam (IPA) di MI 4.

  Pendidikan sains atau Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan pendidikan bidang studi yang di tingkat pra universitas dapat dibahas secara terpadu yang disebut pendidikan sains terpadu (integrated

  science teaching ) atau disajikan secara terdisintegrasi melalui disiplin

  13 sains dasarnya, yaitu pendidikan fisika, pendidikan kimia, pendidikan biologi ( Poedjiadi Anna, 2007: 187).

  Di tingkat MI diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana (Kemenag RI,2006: 108).

  Pembelajaran IPA yang dijadikan fokus penelitian di sini yakni materi sistem ogan pencernaan manusia pada siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah untuk semester gasal. Adapun Kompetensi Dasar (KD) nya yaitu Menjelaskan organ pencernaan dan fungsinya pada hewan dan

  manusia serta cara memelihara kesehatan organ pencernaan manusia.

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian

  Penelitian tindakan kelas menurut Suharjono merupakan penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran. Jadi penelitian ini didesain atau direncanakan sebagai upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas (Suharsimi Arikunto, dkk, 2011: 58). Desain penelitian ini yaitu model spiral, yang dikemukakan oleh Hopkins, dilakukan dengan melalui 4 tahapan yaitu perencanaan tindakan (planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses dari hasil tindakan (observation and evaluation),

  14 dan melakukan refleksi (reflecting) dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan), sebagaimana gambar berikut: (Suharsimi Arikunto, dkk, 2011:58)

  Perencanaan Refleksi SIKLUS I

  Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan

SIKLUS II

  

Refleksi Pelaksanaan

Pengamatan ?

Gambar 1.1 : Model Tahapan-TahapanPelaksanaan PTK

   Lokasi dan Waktu Penelitian 2.

  Penelitian ini dilaksanakan di MI Ma’arif Mangunsari Salatiga yang terletak di kelurahan Mangunsari, kecamatan Sidomukti, kota Salatiga. Proses penelitian tindakan dilakukan di kelas V pada mata

  pelajaran IPA materi sistem ogan pencernaan manusia semester ganjil tahun ajaran 2017/2018.

  15

3. Subjek dan Objek Penelitian

  a. Subjek Penelitian Subyek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V B MI Ma’arif Mangunsari Salatiga dengan jumlah keseluruhan 23 siswa yaitu 13 siswa perempuan dan 10 siswa laki- laki.

  Kolaborator adalah orang yang bekerjasama dalam pelaksanaan penelitian ini. Adapun kolaboratornya adalah guru pengampu Mata Pelajaran IPA Kelas V B yaitu Ibu Dra. Nurul Aini.

  b. Objek Penelitian Adapun yang menjadi obyek penelitian ini adalah :

  1) Aktivitas belajar siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPA pada Materi sistem ogan pencernaan manusia melalui penggunaan strategi Learning Starts With A Question.

  2) Aktivitas guru dalam mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran IPA pada materi sistem ogan pencernaan manusia melalui penggunaan strategi Learning Starts With A Question .

  3) Prestasi belajar siswa setelah dilakukan kegiatan pembelajaran

  IPA Materi sistem ogan pencernaan manusia melalui penggunaan strategi Learning Starts With A Question.

  16

4. Langkah-langkahpenelitian

  Penelitian tindakan kelas yang direncanakan dalam penelitian ini adalah penggunaan media visual yang dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas 4 tahap yaitu: planning (rencana),

action (tindakan), observation (pengamatan), reflection (refleksi).

  Langkah-langkah yang dilakukan untuk tiap siklus pembelajaran dalam prosedur penelitian tindakan kelas ini adalah : a. Tahap Perencanaan

  1) Mengumpulkan data yang diperlukan melalui teknik observasi, wawancara dan pencatatan arsip.

  2) Observasi awal kelas yang akan diteliti, sehingga peneliti dapat menemukan atau mengetahui permasalahan yang dihadapi guru di kelas, seperti prestasi belajar siswa maupun motivasi belajar siswa. Setelah mengetahui permasalahan yang timbul, maka peneliti dapat merencanakan suatu tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian.

  3) Merencanakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan media visual.

  4) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan saat proses pembelajaran.

  5) Menyusun daftar pertanyaan untuk tanya jawab. 6) Mempersiapkan lembar observasi untuk mengetahui kondisi siswa dalam proses pembelajaran.

  17 7) Pembuatan kisi-kisi dan pembuatan instrumen tes tiap akhir siklus sebagai alat evaluasi pelaksanaan pembelajaran.

  8) Pembuatan instrumen lembar aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran.

  b. Tindakan Tahap tindakan adalah diskripsi tindakan yang akan dilakukan, skenario kerja dan prosedur tindakan meliputi :

  1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai acuan pelaksanaan proses pembelajaran. Rencana pembelajaran pada pertemuan kedua dan seterusnya disusun berdasar hasil analisis terhadap penggunaan strategi Pembelajaran Learning

  Starts With A Question sebagaimana yang digunakan peneliti

  meliputi pendahulauan, inti (mengamati,menanya, mencoba, menghubungkan, dan mengkomunikasikan) dan penutup.

  2) Membentuk kelompok yang anggotanya 5-6 orang atau lebih(setiap kelompok diberi tugas materi yang akan diringkas) 3) Menyajikan materi pelajaran. 4) Guru memberikan penjelasan materi pelajaran yang disampaikan dengan mengunakan strategi Pembelajaran

  Learning Starts With A Question

  , peneliti menugaskan masing- masing kelompok membacakan ringkasan materi dan siswa lain diberi kesempatan untuk ikut aktif dengan mengajukan pertanyaan seputar ringkasan.

  18 5) Memberi materi diskusi.

  6) Mengorganisasi diskusi kelompok, guru mengarahkan. 7) Mempresentasikan hasil diskusi. 8) Memberikan bimbingan. 9) Memberi kesempatan siswa untuk memberikan tanggapan. 10) Memberikan penguatan dan kesimpulan. 11) Melakukan pengamatan.

  c. Pengamatan Pada tahap pengamatan ini guru melakukan pengamatan terhadap siswa, Dalam tahap ini observer berperan mengumpulkan data berupa aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan lembar pengamatan/observasi. Kegiatan ini dapat dilakukan bersama-sama guru sebagai mitra peneliti. Data yang terkumpul akan dianalisis berikut dengan menilai hasil observasi menggunakan format lembar observasi.

  d. Refleksi Data yang diperoleh dari tindakan dikumpulkan selanjutnya dianalisis dan kemudian diadakan refleksi terhadap hasil analisis yang diperoleh sehingga dapat diketahui apakah terjadi peningkatan hasil belajar setelah diadakan tindakan. Dengan melakukan beberapa hal : 1) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan, meliputi; evaluasi mutu, jumlah dan waktu dari setiap macam tindakan.

  19 2) Melakukan pertemuan untuk membahas evaluasi tentang skenario, LKS, diskusi dan lain-lain.

  3) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi yang dituangkan pada rencana tindakan pada siklus berikutnya.

  4) Evaluasi tindakan, meliputi; interpretasi hasil analisis data, pengambilan keputusan terhadap jawaban permasalahan dan lain-lain.

  5. Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah ketika proses pembelajaran dan hasil pembelajaran dengan menggunakan tehnik observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Observasi adalah cara mengumpulkan data dengan jalan mengamati langsung terhadap objek yang diteliti. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah, nama siswa, foto, dan rekaman proses tindakan kelas.

  Wawancara digunakan untuk memperoleh data sekolah yang kebih akurat. Tes digunakan peneliti untuk memperoleh hasil belajar siswa di akhir setiap siklusnya.

  6. Instrumen Penelitian

  a. Lembar Observasi yang di buat oleh peneliti untuk mengamati proses penelitian.

  b. Lembar soal yang digunakan untuk mengumpulkan data untuk evaluasi.

  20

  c. Instrumen dokumentasi yang digunakan untuk mengetahui sejarah, letak geografis, visi, misi, tujuan struktur organisasi, data Guru dan karyawan, data Siswa MI Ma’arif Mangunsari Salatiga.

  d. Perangkat pembelajarn yang digunakan untuk proses pembelajaran berupa media,alat, sumber belajar, RPP, silabus dll.

7. Analisis Data

  Analisis data merupakan usaha untuk memilih, membuang, menggolongkan, menyusun ke dalam kategorisasi, mengklasifikasikan data untuk mendukung tujuan penelitian.

  Dalam penelitian ini peneliti mennggunakan teknik analisis data kuantitatif dan teknik analisis data kualitatif sebagai berikut: a. Teknik Analisis Data Kuantitatif

  Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan cara atau menganalisis data secara kuantititaf.Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan presentasi ketuntasan belajar dan

  (rerata) kelas. Adapun penyajian data kuantitatif dipaparkan

  mean

  dalam bentuk persentase dan angka. Dalam penelitian ini, ada dua nilai yang harus dihitung yaitu nilai rata-rata kelas dan nilai ketuntasan belajar individu. Berikut ini adalah cara menghitungnya:

  21 1) Menghitung nilai rata-rata kelas

  ∑ ̅ =

  ∑

  Keterangan:

  ̅= nilai rata-rata ∑ = jumlah semua nilai siswa ∑ = jumlah siswa (Aqib, 2011: 40) 2) Menghitung ketuntasan belajar klasikal.

  Keterangan: % = persentase ketuntasan klasikal ft = frekuensi siswa tuntas KKM ∑f = jumlah frekuensi seluruhnya (Aqib, 2011: 41)

  Apabila tingkat ketuntasan

   75% (Djamarah, 2010: 108),

  maka ketuntasan belajar klasikal tercapai. Hal ini dikarenakan kondisi sekolah yang memenuhi untuk mencapai ketuntasan tersebut.

  b. Teknik Analisis Data Kualitatif Selain data kuantitatif, data kualitatif juga diperlukan untuk melengkapi data kuantitatif. Data kuantitatif berupa data hasil observasi keterampilan guru serta aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA materi sistem pencernaan pada manusia dengan penggunaan strategi Learning Starts With A Question. Data

  22 kualitatif dipaparkan dalam kalimat yang dipisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.

  Penilaian lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran guru yang dilakukan oleh observer disesuaikan dengan pedoman penskoran pada tabel sebagai berikut:

Tabel 1.1 Pedoman Penskoran Pengelolaan Pembelajaran Guru

  Skor Kriteria Penilaian

  4 Pengelolaan pembelajaran guru sangat baik

  3 Pengelolaan pembelajaran guru baik

  2 Pengelolaan pembelajaran guru cukup baik

  1 Pengelolaan pembelajaran guru kurang baik (Sugiyono, 2010: 141)

  Setelah direkapitulasi, skor tersebut dihitung dan dirata-rata dengan rumus: ∑ Skor yang diperoleh

  Persentase = ∑ Skor maksimal x 100%

  Hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan dalam kriteria skor pengelolaan pembelajaran IPA oleh peneliti sebagai berikut:

Tabel 1.2 Kriteria Hasil Analisis Aktivitas Guru Tingkat Keberhasilan (%) Arti

  85 Sangat Baik (SB)

  • – 100 %

  65 Baik (B)

  • – 84 % 55 – 64 % Cukup (C)

  Kurang (K)

  • – 54 %

  (Aqib, 2011: 161) Selanjutnya, pedoman penskoran untuk mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran penggunaan strategi

  LSQ(Learning Starts With a Question)pada mata pelajaran IPA

  Setelah direkapitulasi, skor tersebut dihitung dan dirata-rata dengan rumus: Persentase =

Tabel 1.4 Kriteria Hasil Analisis Aktivitas Belajar Siswa Tingkat Keberhasilan (%) Arti

  Sangat Baik (SB)

  23

  organ pencernaan dan fungsinya pada manusia dapat disesuaikan

  dengan pedoman penskoran pada tabel sebagai berikut

Tabel 1.3 Pedoman Penskoran Aktivitas Belajar Siswa

  Skor Kriteria Penilaian

  4 Aktivitas belajar siswa sangat baik

  3 Aktivitas belajar siswa baik

  2 Aktivitas belajar siswa cukup baik

  1 Aktivitas belajar siswa kurang baik (Sugiyono, 2010: 141)

  85

  ∑ Skor yang diperoleh ∑ Skor maksimal x 100%

  Hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan dalam kriteria skor pengelolaan pembelajaran IPA oleh peneliti sebagai berikut:

  • – 100 %

  65

  Baik (B) 55 – 64 % Cukup (C)

  • – 84 %

  Kurang (K) (Aqib, 2011: 161) H.

  • – 54 %

   Sistematika Penelitian

  Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagian Awal

  Pada Bagian Ini Memuat: Bagian Awal Berisi Halaman Sampul, Lembar Logo, Halaman Judul, Lembar Persetujuan Pembimbing, Lembar Persetujuan Pengesahan, Pernyataan Keaslian

  24 Tulisan, Abstrak, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, dan Daftar Lampiran.

2. Bagian Isi terdiri dari :

  Bab I yakni Pendahuluan. Yang meliputi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan, Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.

Dokumen yang terkait

1 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI DI KELAS V MIS T.I AL-MUSTHAFAWIYAH TAHUN AJARAN 20172018 SKRIPSI

1 5 125

PENERAPAN STRATEGI LEARNING TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA TENTANG MAKHLUK HIDUP PADA SISWA KELAS 3 MI MUHAMMADIYAH KEDUNG PADAS TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

0 0 133

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI BENDA DAN SIFATNYA DENGAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING PADA SISWA KELAS III B DI MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 3 133

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGHITUNG PEMBAGIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS III MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Jurusan Pendidikan Gur

0 6 168

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA BAGI SISWA KELAS V SEMESTER II MI MA’ARIF PULUTAN SIDOREJO SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 0 155

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI JUAL BELI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE PADA SISWA KELAS III SEMESETER II MI MA’ARIF MANGUNSARI KECAMATAN SIDOMUKTI KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN

0 7 121

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ALAT PENCERNAAN PADA MANUSIA MELALUI STRATEGI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SEMESTER I MI MA’ARIF SIDOMULYO KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh

0 0 130

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON-EXAMPLE PADA SISWA KELAS IV SDN 1 NGOMBAK, KECAMATAN KEDUNGJATI, KABUPATEN GROBOGAN TAHUN AJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh G

2 2 147

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR AIR MELALUI STRATEGI PETA KONSEP PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF JAMBU KEC JAMBU KAB SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018

0 1 166

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS DENGAN SETING KOOPERATIF JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR AIR DAN PERISTIWA ALAM KELAS V DI MI TARBIYATUL ISLAMIYAH NOBOREJO ARGOMULYO SALATIGA TAHUN AJARAN 20162017 SKRIPSI

0 0 127