IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA WALISONGO KARANGMALANG SRAGEN TAHUN PELAJARAN 20182019 SKRIPSI

  

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA WALISONGO

KARANGMALANG SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI

  

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

ERLIANA FITRI ROHANIAH

  

NIM. 11114257

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

  

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA WALISONGO

KARANGMALANG SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI

  

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

ERLIANA FITRI ROHANIAH

  

NIM. 11114257

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

  

MOTTO

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan

amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh

kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya

kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi

pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya

Allah adalah Maha mendengar lagi maha melihat (QS. An-

  

Nisaa’: 58).”

  

PERSEMBAHAN

  Dengan segenap kemurnian dan ketulusan hati, karya ini kupersembahkan kepada:

  1. Almamaterku tercinta yaitu IAIN Salatiga

  2. Kedua orang tua Bapakku Mujiyono dan Ibuku Muryani yang senantiasa tiada putus untuk mendo’akanku, mengasihiku setulus hati, mencintaiku dengan segenap jiwa dan raga, memotivasiku dengan semangat yang luar biasa, selalu membantuku baik moril, materiil, maupun spiritual. Sehingga aku dapat menatap dan menyongsong masa depan yang lebih baik.

  3. Adikku Merlina Fitria Muthoharoh, terimakasih atas motivasi yang tak ada hentinya kepadaku sehingga proses dalam penyelesaian skripsi ini bisa berjalan dengan lancar

  4. Ibu Dra. Nur Hasanah, M.Pd selaku dosen pembimbing yang selalu meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan serta bimbingan dengan penuh kesabaran selama proses skripsi ini

  5. Untuk kakakku David Riyanto, terimakasih atas motivasinya selama ini dan tiada bosannya untuk menungguku dalam menyelesaikan skripsi ini

  6. Temanku SNJ, Rahma, Lilis, dan kost Alfa-Afa yang selalu memberikan semangat dalam penyusunan skripsi Ya Allah, terima kasih Engkau telah mengelilingiku dengan orang-orang yang senantiasa memberikanku cinta, perhatian, dukungan, dan nasehat yang tiada pernah hentinya. Kepadanyalah kupersembahkan karyaku ini. Teriring do’a semoga segala kebaikan dibalas oleh Allah SWT. Amin.

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

  “Implementasi Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

di SMA Walisongo Karangmalang Sragen Tahun Ajaran 2018/2019”

Alhamdulillah dapat diselesaikan dengan curahan cinta dan kasih sayangnya.

  Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang berkat syafaat dan barokah-Nya kita dapat menjalankan kehidupan ini dengan penuh kedamaian.

  Penulis skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Sarjana Pendidikan Institut Agama Islam Negeri Salatiga dan sekaligus sebagai wujud serta partisipasi penulis dalam mengembangkan ilmu-ilmu yang telah diperoleh selama di bangku kulih.

  Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga

  2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

  IAIN Salatiga

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag selaku Ketua Program Studi PAI IAIN Salatiga

  4. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku dosen pembimbing akademik

  5. Ibu Dra. Nur Hasanah, M.Pd selaku pembimbing skripsi yang telah membimbing dengan sabar, mengarahkan, dan meluangkan waktunya untuk penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

  6. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta karyawan IAIN Salatiga, sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang pendidikan Sarjana

  7. Kepala sekolah SMA Walisongo bapak Ahmad Aliif Khumaid, S.Si. M.Pd dan keluarga besar SMA Walisongo yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian, memberikan dukungan, dan motivasinya sehingga proses skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar untuk menempuh gelar Sarjana ini

  8. Bapak Bahron Nur Wahyudi selaku guru Pendidikan Agama Islam di SMA Walisongo, terimakasih sudah bersedia meberikan waktunya kepada penulis untuk membantu dalam penyelesaian skripsi ini

  9. Serta semua pihak yang telah memberikan bantuan dan motivasi penulis hingga selesainya tugas akhir ini Selanjutnya, penulis menyadari sepenuhnya akan kemampuan dan kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, saran, serta motivasi dari banyak pihak baik secara langsung maupun tidak langsung dalam membantu penyususnan skripsi ini.

  

ABSTRAK

Rohaniah, Erliana Fitri. 2018. Implementasi Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Walisongo Karangmalang Sragen Tahun Pelajaran 2018/2019 . Skripsi. Program Studi Pendidikan

  Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Nur Hasanah, M. Pd.

  Kata Kunci : Manajemen Pembelajaran dan Pendidikan Agama Islam

  SMA Walisongo Karangmalang adalah salah satu sekolah swasta menengah atas yang berhasil menduduki sebagai sekolah Islam rujukan di kabupaten Sragen. Sekolah tersebut mampu meningkatkan mutu pembelajarannya melalui pelajaran Pendidikan Agama Islam, dengan cara tertib Manajemen. Manajemen Pembelajaran di SMA Walisongo dilakukan mulai dari menyusun perangkat pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dengan menyiapkan materi, metode, dan media, kemudian juga mengevaluasi hasil pembelajaran siswa. Hal tersebut bertujuan agar dalam penerapan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas dapat terencana dengan baik.

  Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses implementasi manajemen pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas. Hal ini menarik untuk dilakukan penelitian agar memberikan pemahaman kepada para guru dalam melaksanakan tertib manajemen. Selain itu, peneliti juga akan memberikan apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat tentang manajemen pembelajaran di dalam kelas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi lapangan dan di dalam kelas, kemudian dokumentasi.

  Berdasarkan analisis data penelitian, maka peneliti memperoleh hasil bahwa: Untuk perencanaan kegiatan belajar mengajar dewan guru mengadakan rapat awal tahun pelajaran baru untuk mempersiapkan RPP, Silabus, Prota, Promes, dan perangkat pembelajaran lainnya dengan baik. Dalam pelaksanaannya, guru PAI memilih metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajarannya.

  Untuk mengevaluasi hasil belajar, guru memberikan pertanyaan di akhir pelajaran kepada siswanya dan untuk dewan guru juga mengadakan rapat akhir tahun guna untuk mengevaluasi secara keseluruhan hasil kinerja guru dan siswa. Kemudian untuk faktor pendukung dalam pelaksanaan Manajemen Pembelajaran yaitu keadaan dalam kelas yang nyaman karena adanya sarpras yang mendukung dan berada dalam lingkungan Pondok Pesantren sehingga siswa yang bersekolah di SMA Walisongo juga wajib mondok, maka diyakini dapat mempermudah daya serap siswa dalam pembelajaran PAI. Sedangkan untuk faktor penghambat dalam pelaksanaan Manajemen Pembelajaran yaitu karena proyektor tidak terpasang secara permanen di dalam kelas, maka untuk mempersiapkan dapat menguras waktu pelajaran dan terkadang guru kehabisan waktu sehingga tidak bisa melakukan evaluasi diakhir pembelajaran.

  

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL LUAR............................................................. i

LEMBAR BERLOGO.......................................................................... ii

HALAMAN SAMPUL DALAM.......................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................... iv

PENGESAHAN..................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN............................................ vi

MOTTO................................................................................................. vii

PERSEMBAHAN.................................................................................. viii

KATA PENGANTAR........................................................................... ix

ABSTRAK............................................................................................. xii

DAFTAR ISI.......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL..................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................... xviii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.........................................................

  1 B. Fokus Penelitian.....................................................................

  8 C. Tujuan Penelitian...................................................................

  9 D. Manfaat Penelitian.................................................................

  9 E. Penegasan Istilah....................................................................

  10 F. Sistem Penulisan....................................................................

  12

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori.......................................................................

  14 1. Manajemen Pembelajaran................................................

  14 a. Pengertian Manajemen Pembelajaran........................

  14 b. Fungsi Manajemen Pembelajaran..............................

  17 1) Perencanaan.........................................................

  18 2) Pelaksanaan .........................................................

  21 3) Evaluasi ...............................................................

  37 c. Prinsip Manajemen Pembelajaran..............................

  42 2. Pendidikan Agama Islam.................................................

  46 a. Pengertian Pendidikan Agama Islam........................

  46 b. Tujuan Pendidikan Agama Islam..............................

  47 c. Fungsi Pendidikan Agama Islam..............................

  49 B. Kajian Pustaka........................................................................

  51 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian......................................................................

  54 B. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................

  55 C. Sumber Data..........................................................................

  55 D. Prosedur Pengumpulan Data.................................................

  56 E. Analisis Data.........................................................................

  58 F. Pengecekan Keabsahan Data................................................

  61 BAB IV PAPARAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Paparan Data.........................................................................

  63

  1. Latar Belakang SMA Walisongo.....................................

  63 a. Kondisi Letak Geografis...........................................

  63 b. Kondisi Letak Demografis........................................

  63 c. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat........................

  63 d. Kondisi Politik dan Keamanan..................................

  64 e. Kondisi Perkembangan IPTEK.................................

  64 f. Kondisi Kebijakan Pemerintah.................................

  65 2. Profil Sekolah...................................................................

  65 3. Visi, Misi, dan Tujuan SMA Walisongo...........................

  67 a. Visi.............................................................................

  67 b. Misi............................................................................

  67 c. Tujuan........................................................................

  68 B. Analisi Data...........................................................................

  74

  1. Manajemen pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SMA Walisongo Karangmalang Sragen tahun pelajaran 2018/2019.........................................................................

  74

  2. Faktor pendukung dan faktor penghambat pelaksanakan manajemen pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SMA Walisongo Karangmalang Sragen tahun pelajaran 2018/2019.........................................................................

  85 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan...........................................................................

  88 B. Saran.....................................................................................

  90 DAFTAR PUSTAKA

  LAMPIRAN

  DAFTAR GAMBAR DAN TABEL 1. Gambar 3.1 Model Analisis Data......................................................

  61 2. Tabel 4.1 Data Guru dan Karyawan..................................................

  69 3. Tabel 4.2 Struktur Organisasi............................................................

  71 4. Tabel 4.3 Data Siswa.........................................................................

  72 5. Tabel 4.4 Data Ekstra Kurikuler.......................................................

  72 6. Tabel 4.5 Sarana dan Prasarana.........................................................

  73

DAFTAR LAMPIRAN

  1. Daftar Riwayat Hidup Penulis

  2. Surat Ijin Penelitian

  3. Surat Selesai Melaksanakan Penelitian

  4. Surat Pengajuan Dosen Pembimbing

  5. Lembar Konsultasi

  6. Laporan SKK

  7. Pedoman Wawancara

  8. Transkip Wawancara

  9. Pedoman Observasi

  10. Lembar Observasi

  11. Silabus

  12. RPP

  13. Prota

  14. Promes

  15. Daftar Hadir Rapat

  16. Lampiran Dokumentasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat

  menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan demikian, maka akan dapat menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara kuat di dalam kehidupan bermasyarakat (Hamalik, 2001: 79). Pendidikan merupakan proses belajar mengajar yang dapat menghasilkan perubahan tingkah laku yang diharapkan. Setelah anak dilahirkan mulai terjadi proses belajar pada diri anak dan hasil yang diperoleh adalah kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan dan pemenuhan kebutuhan (Farikhah, 2015: 239).

  Di dalam pendidikan formal, khususnya dalam mengkaji bidang studi pendidikan agama, sekolah melalui bidang studi yang relevan khususnya materi pendidikan agama harus dapat menumbuh kembangkan anak sebagai makhluk religius seperti yang diamanatkan di dalam Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila. Dengan nilai- nilai religius yang diperoleh dari sekolah, anak akan menjadi pemeluk agama yang baik yang dapat menciptakan kerukunan hidup umat beragama, kerukunan hidup antar umat agama dan kerukunan hidup antar umat agama dengan pemerintah atau manusia yang rasional yang diimbangi dengan ketaqwaan (Ihsan, 2013: 31).

  Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi sumber daya manusia tersebut, pendidikan memiliki peran yang sangat penting. Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang, termasuk di sekolah harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Kualitas akhlak berkaitan erat dengan upaya pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat (Akbar, 2000: 19).

  Tujuan utuh dari pengalaman belajar harus dapat menampilkan dampak instruksional dan dampak pengiring. Dampak pengiring adalah pendidikan karakter yang harus dikembangkan, tidak dapat dicapai secara langsung, baru dapat tercapai setelah beberapa kegiatan belajar berlangsung. Dalam penilaian hasil belajar, semua guru akan dan seharusnya mengukur kemampuan siswa dalam semua ranah (Kelana, 2000: 78). Dengan penilaian seperti itu maka akan tergambar sosok utuh siswa sebenarnya. Artinya, dalam menentukan keberhasilan siswa harus dinilai dari berbagai ranah seperti pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan perilaku (psikomotor) (Dali, 2017: 71).

  Pendidikan Islam perlu menciptakan dan mengembangkan sistem pendidikan yang dapat menghasilkan lulusan yang mampu memilih tanpa kehilangan peluang jati dirinya (Mansur, 2005: 1). Peran strategis pendidikan Islam sebagai lembaga yang mampu menyiapkan para alumninya yang berkepribadian, beriman, dan bertawakal. Jadi, pendidikan Islam mempunyai peran membentuk anak didik mempunyai kepribadian utama atau insan kamil sesuai dengan ajaran Islam (Islami). Dengan demikian seorang guru seharusnya bukan hanya sekedar menjadi tenaga pengajar, tetapi sekaligus sebagai pendidik. Karena itu dalam Islam, seorang dapat menjadi guru bukan hanya karena ia telah memenuhi kualifikasi keilmuan dan akademis saja, tetapi lebih penting lagi ia harus terpuji akhlaknya. Dengan demikian seorang guru bukan hanya mengajarkan ilmu-ilmu pengetahuan saja, tetapi lebih penting pula membentuk watak dan pribadi anak didiknya dengan akhlak dan ajaran-ajaran Islam (Azra, 1998: 167).

  Sejatinya, sistem Pendidikan Agama Islam adalah sistem yang mengacu kepada pemahaman adanya format pendidikan yang berasaskan Islam untuk mewujudkan nilai- nilai Islam dalam program, proses, dan aktivitas pembelajaran. Dalam wujudnya, ada berbagai lembaga Pendidikan Agama Islam, yaitu madrasah, pesantren, dan sekolah Islam atau sekolah yang dikelola organisasi atau yayasan Islam yang diyakini dalam pengembangannya untuk mewujudkan tujuan Pendidikan Agama Islam, melalui materi, proses, kegiatan, dan metode pendidikan yang Islami dalam rangka meraih kualitas pribadi muslim sejati dan masyarakat Islam terbaik.

  Untuk mendapatkan generasi muda atau penerus bangsa yang beriman dan bertaqwa, diperlukan adanya pendidikan, pembentukan, dan penanaman nilai-nilai keagamaan. Salah satu bentuk pendidikan dalam generasi muda adalah melalui pendidikan formal yaitu sekolah. Maka dalam pembelajaran di sekolah tersebut sangat penting adanya salah satu materi Pendidikan Agama Islam.

  Sejauh ini dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam proses pembelajarannya dilaksanakan secara searah saja. Informasi hanya dimiliki oleh guru, peserta didik hanya bertugas mendengar dan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Maka tidak heran jika peserta didik hanya mengetahui atau hafal dengan mendapatkan nilai sempurna tanpa ada realisasi perubahan sikap yang lebih baik sesuai dengan tujuan pembelajaran.

  Dengan adanya fenomena-fenomena tersebut maka guru Pendidikan Agama Islam harus bisa menerapkan atau mengimplementasikan manajemen pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan baik. Agar tujuan dari pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk membentuk peserta didik yang beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia tersebut bisa tercapai.

  Manajemen hendaknya berorientasi pada pelayanan yang dinamis dan baik terhadap semua elemen yang terkait dalam dunia pendidikan baik peserta didik maupun internal pendidikan, adanya hubungan yang integral dalam dunia pendidikan Islam. Manajemen dalam pendidikan Islam perlu diperbaiki lagi dari tahun ke tahun agar semakin baik dan manajemen yang tidak sesuai zaman perlu ditinggalkan (Farikhah, 2015: 250). Karena pendidikan pada hakekatnya mengembangkan potensi daya manusia menuju kedewasaan sehingga mampu hidup mandiri dan mampu mengembangkan tata kehidupan bersama yang lebih baik sesuai dengan tantangan atau kebutuhan zamannya. Dengan kata lain pendidikan pada hakekatnya mengembangkan human dignity yang memanusiakan manusia sehingga benar-benar mampu menjadi khalifatullah fi al-ardhi.

  Oleh karena itu berikan ruang lebih banyak bagi lembaga pendidikan untuk mengembangkan jati diri dan menempuh cita-citanya (Mansur, 2001: 22).

  Seorang guru Pendidikan Agama Islam dalam pelaksanaan pembelajaran tidak cukup hanya dengan menjelaskan materi-materi Pendidikan Agama Islam saja, akan tetapi juga bisa melaksanakan suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan dengan sungguh-sungguh guna untuk mencapai tujuan bersama dalam proses pelaksanaan pembelajaran tersebut, khususnya pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

  Seperti yang telah kita ketahui bahwa proses pembelajaran merupakan sebuah interaksi edukatif antara peserta didik dengan guru, peserta didik dengan lingkungan sekolah, dan guru dengan lingkungan sekolah. Dalam hal ini sekolah atau guru diberi kebebasan untuk memilih strategi atau metode, dan teknik-teknik pembelajaran yang paling efektif, sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, karakter siswa, karakter guru, dan kondisi nyata sumber daya manusia yang tesedia di sekolah. Maka dari itu, sekolah perlu menerapkan Manajemen Pembelajaran agar pembelajarannya dapat berjalan dengan baik karena alurnya jelas.

  Penulis mencoba untuk memberikan contoh Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Walisongo Karangmalang karena di SMA Walisongo merupakan salah satu sekolah tingkat menengah atas yang sudah menerapkan kurikulum 2013.

  Dalam proses pembelajaran, guru disana sudah menerapkan Manajemen Pembelajaran

  Pendidikan Agama Islam dengan melakukan penyiapan RPP, silabus, dan perangkat pembelajaran lainnya di awal tahun ajaran baru. Hal itu bertujuan agar dalam penerapan pembelajaran di kelas dapat terencana dengan baik.

  Dalam pelaksanaannya, penulis menemukan bahwa guru di SMA Walisongo selalu mempersiapkan materi, metode dan media pembelajarannya dengan baik. Sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran itu tentunya tidak akan membosankan siswa.

  Kemudian untuk mengetahui apakah perangkat pembelajaran itu sesuai dengan tujuan yang diharapkan atau tidak, maka SMA Walisongo selalu mengadakan evaluasi hasil yang dilakukan di akhir semester. Rapat evaluasi itu diadakan oleh para dewan guru untuk membahas bagaimana hasil dari pembelajaran tersebut, dan apa saja yang harus diperbaiki.

  Salah satu sekolah di kabupaten Sragen yang mengimplementasikan manajemen pembelajaran melalui mata pelajaran Pendidikan Agama Islam ada di SMA Walisongo yang tempatnya terletak di desa Plumbungan, kecamatan Karangmalang, kabupaten Sragen. Sekolah ini mengimplementasikan sistem pendidikan yang berbasis agama Islam. Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dalam kurikulum ini merupakan salah satu mata pelajaran yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik dalam mengenal, memahami, menghayati, dan mengamalkan perilaku Islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidup melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman dan pembiasaan dalam bertingkah laku. Maka dari itu, SMA Walisongo ini menjadi sekolah Islam rujukan di kota Sragen karena mutu pendidikannya yang dianggap sangat baik dalam membentuk bakat para siswanya. Untuk masuk di SMA Walisongo pun tidaklah mudah, karena harus melalui beberapa seleksi seperti pengetahuan umum, membaca Al- Qur’an, imlak, dan wawancara.

  SMA Walisongo ini berada di lingkup sebuah pondok pesantren di Sragen, yaitu pondok pesantren Walisongo. SMA Walisongo adalah sekolah yang memegang peran penting dalam pembelajaran keagamaan yang sudah dicantumkan dalam visi sekolah yaitu “Membentuk Generasi yang Beriman, Bertaqwa, Berbudi, dan Terampil”. Dengan adanya visi tersebut, maka sekolah harus berusaha sebaik mungkin untuk mencapai misi yang telah ditetapkan yang salah satu misi tersebut berisikan

  “Terwujudnya manajemen sekolah yang transparan dan partisipatif, melibatkan seluruh warga sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait dan suasana pergaulan sehari-hari yang berlandaskan keimanan dan ketaqwaan

  ”. Untuk mencapai visi dan misi tersebut, maka SMA Walisongo juga mewajibkan semua siswanya untuk mengikuti ekstrakurikuler yang sesuai dengan bakat yang dimilikinya. Ekstrakurikuler tersebut dijadwalkan setiap sore harinya habis sholat Azar dihalaman sekolah tersebut. Ekstrakurikuler tersebut meliputi Administrasi, Bulutangkis, Fotografi, Jurnalistik, Nahwu Shorof, Multimedia, Musik Modern, Pramuka, PMR, Pidato, Melukis, Menjahit, Tatarias, Sepak Bola,

  Jaringan, Teater, Qiro’ah, Menari, Kaligrafi, dan Musik Rebana.

  Sehingga pada saat siswa telah selesai menempuh pendidikannya di SMA Walisongo, siswa mempunyai akhlak yang baik, insan yang bertaqwa kepada Allah SWT, serta memiliki budaya dan budi pekerti luhur dalam bermasyarakat, serta mampu bersaing dengan dunia luar. Dalam hal ini guru Pendidikan Agama Islam mempunyai peran untuk mewujudkan hal tersebut suapaya para siswa ketika lulus dari sekolah tidak berperilaku menyimpang dari ajaran Islam.

  Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengambil sebuah judul

  

“Implementasi Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Walisongo Karangmalang Sragen Tahun Pelajaran 2018/2019”. Dengan harapan semoga pihak sekolah berkenan memberikan waktu dan perhatiannya pada peneliti sehingga peneliti dapat dengan mudah memperoleh data dengan maksimal.

  B. Fokus Penelitian

  Berdasarkan dari uraian di atas, dalam pembinaan keagamaan, maka penulis membatasi fokus penelitian dengan ruang lingkup manajemen pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Maka permasalahan akan dirumuskan sebagai berikut:

  1. Bagaimana manajemen pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Walisongo Karangmalang Sragen tahun pelajaran 2018/2019?

  2. Apa faktor pendukung dan faktor penghambat pelaksanakan manajemen pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Walisongo Karangmalang Sragen tahun pelajaran 2018/2019? C.

   Tujuan Penelitian

  Tujuan yang hendak dicapai dengan adanya penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mendeskripsikan manajemen pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Walisongo Karangmalang Sragen tahun pelajaran 2018/2019.

  2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat pelaksanaan manajemen pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Walisongo Karangmalang Sragen tahun pelajaran 2018/2019.

  D. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini memiliki manfaat secara teoritis dan praktis. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

  Mengembangkan pengetahuan tentang manajemen pembelajaran, khususnya dalam proses pelaksanaan implementasi manajemen pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

2. Manfaat Praktis

  a. Manfaat bagi sekolah Diharapkan semakin termotivasi dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya dan selalu memandang kedepan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

  b. Manfaat bagi guru Sebagai wawasan bagaimana guru Pendidikan Agama Islam dalam mengelola manajemen pembelajaran agar tercapai tujuannya untuk membentuk ketaqwaan para peserta didik kepada Allah SWT.

  c. Manfaat bagi siswa Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menumbuhkan daya tarik siswa untuk lebih mendalami materi Pendidikan Agama Islam yang telah disampaikan oleh guru pendidik.

  d. Manfaat bagi penulis Sebagai bahan untuk memperluas ilmu pengetahuan bagi peneliti dalam mempersiapkan diri sebagai calon guru tenaga Pendidik Agama Islam yang profesional dan berakhlakul karimah.

  e. Manfaat bagi penulis yang akan datang

  Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bagi peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan manajemen pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

E. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari adanya kesalahan dalam menafsirkan judul skripsi ini, maka penulis perlu memberikan penegasan atau pengertian pada istilah-istilah dalam judul tersebut yang sekaligus menjadi batasan dalam pembahasan selanjutnya: 1.

   Implementasi

  Implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci. Implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap siap. Artinya yang dilaksanakan dan diterapkan adalah kurikulum yang telah dirancang atau didesain untuk kemudian dijalankan sepenuhnya (Arikunto, 2005: 76).

  2. Manajemen

  Menurut Lawrence A. Appley dan Oeng Liang Lee dalam bukunya Saefullah (2012: 3) menjelaskan bahwa manajemen sebagai seni dan ilmu, dalam manajemen terdapat strategi memanfaatkan tenaga dan pikiran untuk melaksanakan aktivitas yang diarahkan pada pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam manajemen terdapat teknik-teknik yang kaya dengan nilai-nilai estetika kepemimpinan dalam mengarahkan, memengaruhi, mengawasi, dan mengorganisasikan semua komponen yang saling menunjang untuk mencapai tujuan.

  3. Pembelajaran

  Pembelajaran merupakan kegiatan pokok dengan konsekuensi adanya keterlibatan aktif peserta didik dan pendidik (siswa dan guru). Hal ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar mengajar dirancang secara profesional. Oleh karena itu, proses pembelajaran harus merupakan aktivitas yang hidup, sarat nilai serta memiliki tujuan (Fathurrahman, 2009: 8).

4. Pendidikan Agama Islam

  Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat kelak (Daradjat, 2011: 86).

  Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah membentuk manusia muslim yang terus berkembang dan meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT dan sebagai pedoman hidup demi keselamatan dan kesejahteraan dunia dan akhirat.

F. Sitematika Penulisan

  Untuk mempermudah penulisan dan pemahaman secara menyeluruh tentang penelitian ini, maka sistematika penulisan laporan dan pembahasannya disusun sebagai berikut:

  BAB I : PENDAHULUAN

  Pada bab ini meliputi: Latar Belakang Masalah, Fokus Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Penegasan Istilah, Sistematika Penulisan.

  BAB II : KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini meliputi: Landasan Teori, Kajian Pustaka. BAB III : METODE PENELITIAN Pada bab ini meliputi: Jenis Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian, Sumber Data, Prosedur Pengumpulan Data, Analisis Data, Pengecekan Keabsahan Data. BAB IV : PAPARAN DAN ANALISIS DATA Pada bab ini meliputi: Paparan Data, Analisis Data. BAB V : PENUTUP Pada bab ini meliputi: Simpulan, Saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Manajemen Pembelajaran a. Pengertian Manajemen Pembelajaran Manajemen berasal dari kata

  “to manage” yang berarti mengatur, mengurus,

  atau mengelola. Dari arti tersebut, secara substantif, makna manajemen mengandung unsur-unsur kegiatan yang bersifat pengelolaan. Dengan demikian, muncul pertanyaanapa yang dikelola, bagaimana mengelolanya, untuk apa dikelola, dan siapa yang bertindak sebagai pengelola (Athoillah, 2010: 13).

  Hasibuan (1996: 1) menjelaskan bahwa manajemen dalam bahasa Inggris to

  manage, yaitu mengatur. Oleh karena itu, menurutnya pertanyaan yang muncul

  adalah apa yang diatur, mengapa harus diatur, siapa yang mengatur, bagaimana mengaturnya, dan dimana harus diatur.

  Menurut Lawrence A. Appley dan Oeng Liang Lee dalam bukunya Saefullah (2012: 3) menjelaskan bahwa manajemen sebagai seni dan ilmu, dalam manajemen terdapat strategi memanfaatkan tenaga dan pikiran untuk melaksanakan aktivitas yang diarahkan pada pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam manajemen terdapat teknik-teknik yang kaya dengan nilai-nilai estetika kepemimpinan dalam mengarahkan, memengaruhi, mengawasi, dan mengorganisasikan semua komponen yang saling menunjang untuk mencapai tujuan.

  Sedangkan pembelajaran berasal dari kata

  “Intruction” yang berarti

  pengajaran. Menurut Gagne dan Brigge dalam bukunya Mulyono (2012: 7) mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu rangkaian even (kejadian, peristiwa, kondisi) yang sengaja dirancang untuk mempengaruhi peserta didik, sehingga proses belajarnya dapat berlangsung dengan mudah. Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses interaksi antara pendidik dengan peserta didik, anak dengan sumber belajar, dan anak dengan pendidik (Komsiyah, 2012: 1).

  Pembelajaran merupakan kegiatan pokok dengan konsekuensi adanya keterlibatan aktif peserta didik dan pendidik (siswa dan guru). Hal ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar mengajar dirancang secara profesional. Oleh karena itu, proses pembelajaran harus merupakan aktivitas yang hidup, sarat nilai serta memiliki tujuan (Fathurrahman, 2009: 8).

  Pembelajaran adalah salah satu peristiwa atau situasi yang sengaja dirancang dalam rangka membantu dan mempermudah proses belajar, dengan harapan dapat membangun kreativitas siswa (Nazarudin, 2007: 163).

  Asmadawati (Jurnal Forum Paedagogik, No. 2, Juli 2014: 29) mengatakan bahwa proses pembelajaran merupakan interaksi edukatif yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam situasi tertentu. Pelaksanaan proses pembelajaran bukan satu pekerjaan yang mudah dan dapat terjadi begitu saja tanpa direncanakan sebelumnya. Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang mesti direncanakan dan didesain sedemikian rupa mengikuti langkah-langkah dan prosedur tertentu, sehingga pelaksanaannya dapat dicapai hasil yang diharapkan.

  Tujuan dari pembelajaran merupakan rumusan yang menunjukkan dan menjelaskan hal yang ingin dicapai. Tujuan tersebut menunjukkan atau menjelaskan perubahan apa yang harus terjadi dan dialami oleh siswa seperti pola pikir, perasaan, tingkah lakunya. Sumber belajar harus dapat membuat perubahan itu terjadi (Mufarrok, 2009: 3). Untuk itu ia perlu memikirkan bahan pembelajaran yang dibutuhkan agar terjadinya perubahan-perubahan serta bagaimana cara menangani bahan pembelajaran yang di maksud secara baik dan tepat.

  Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Manajemen Pembelajaran adalah usaha untuk mengelola pembelajaran yang dirancang guru dalam rangka membantu dan mempermudah proses belajar, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian dengan harapan agar dapat mencapai tujuan pembelajaran.

b. Fungsi Manajemen Pembelajaran

  Di dalam proses pembelajaran terdapat hal penting yang paling esensi agar proses itu lebih berkualitas yaitu guru, keterlibatan siswa dalam belajar dan faktor penunjang seperti kurikulum, sarana dan prasarana serta dukungan partisipatif dari masyarakat dan orang tua. Keterkaitan antara unsur tersebut menunjukan bahwa dalam sebuah sistem pendidikan dalam hal ini, proses pembelajaran berlangsung secara menyeluruh dan dibangun secara konstruksional melibatkan semua unsur sebagai input. Input inilah yang pada akhirnya diharapkan menjadi dasar bagi output dan outcome sebuah sekolah yang berkualitas.

  Dalam konteks pelaksanaannya semua itu sangat dipengaruhi oleh aspek manajemen pembelajaran. Manajemen pembelajaran berproses pada kegiatan manajerial seperti perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian yang bertujuan agar pembelajaran berhasil guna dan berdaya guna (Mulyasa, 2003: 42).

  Menajemen pembelajaran terkait dengan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efesien.

  Secara operasional, kegiatan manajerial yang berproses pada sistem pembelajaran di sekolah dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Perencanaan

  Perencanaan menyangkut penetapan tujuan dan memperkirakan cara pencapaian tujuan tersebut. Perencanaan fungsi sentral dari pembelajaran dan harus berorietasi masa depan. D. Moore yang dikutip oleh Rosyada (2004: 122) menulis bahwa perencanaan berupaya mengapresiasi keragaman dan berupaya menciptakan pembelajaran yang efektif. Perencanaan ini setidaknya harus merumuskan tujuan pembelajaran, pemaparan, dan evaluasi hasil.

  Perencanaan itu dapat bermanfaat bagi guru sebagai kontrol terhadap diri sendiri agar dapat memperbaiki cara pengajarannya (Suryobroto, 2009: 27).

  Agar dalam pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan baik. Untuk itu, guru perlu menyusun komponen perangkat perencanaan pembelajaran antara lain: a) Menentukan Alokasi Waktu

  Menentukan alokasi waktu pada dasarnya adalah menentukan minggu efektif dalam setiap semester pada satu tahun ajaran. Rencana alokasi waktu berfungsi untuk mengetahui berapa jam waktu efektif yang tersedia untuk dimanfaatkan untuk proses pembelajaran dalam satu tahun ajaran. Hal ini diperlukan untuk menyesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar minimal yang harus dicapai sesuai dengan rumusan standar isi yang ditetapkan (Sanjaya, 2011: 49). b) Menyusun Program Tahunan (Prota) Program tahunan merupakan rencana program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan, yakni dengan menetapkan alokasi dalam waktu satu tahun ajaran untuk mencapai tujuan (standar kompetensi dan kompetensi dasar) yang ditetapkan. Program ini perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun ajaran, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya (Mulyasa, 2006: 251).

  c) Menyusun Program Semesteran (Promes) Program semesteran merupakan penjabaran dari program tahunan.

  Kalau program tahunan disusun untuk menentukan jumlah jam yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dasar, maka dalam program semester diarahkan untuk menjawab minggu keberapa atau kapan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar itu dilakukan (Sanjaya, 2011: 53).

  d) Menyusun Silabus Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan bentuk pengembangan dan penjabaran kurikulum menjadi rencana pembelajaran atau susunan materi pembelajaran yang teratur pada mata pelajaran tertentu pada kelas tertentu (Nazarudin, 2007: 126). Komponen dalam menyusun silabus memuat antara lain identitas mata pelajaran atau tema pelajaran, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), materi pelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar (Makmun, 2009: 217).

  e) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP disusun untuk setiap kompetensi dasar yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih (Makmun, 2009: 122). Komponen- komponen dalam menyusun RPP meliputi identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator tujun pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sarana dan sumber belajar, penilaian dan tindak lanjut (Mulyasa, 2006: 222).

2) Pelaksanaan

  Pelaksanaan pembelajaran adalah proses yang memberikan kepastian bahwa proses belajar mengajar telah memiliki sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang diperlukan. Dalam hal ini termasuk di dalamnya kegiatan pengorganisasian dan kepemimpinan (Dali, 2017: 188).

  Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Dalam tahap ini, guru harus aktif menciptakan dan menumbuhkan kegiatan belajar sesuai dengan rencana yang telah disusun. Disamping pengetahuan teori belajar mengajar dan pengetahuan tentang siswa, diperlukan pula kemahiran dan ketrampilan teknik belajar, misalnya prinsip mengajar, penggunaan alat bantu pengajaran, penggunaan metode mengajar, dan ketrampilan menilai hasil belajar siswa (Hamdani, 2011: 57).

  Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam meliputi tiga kegiatan, yaitu: a) Kegiatan Pendahuluan

  Dalam kegiatan pendahuluan, guru melakukan kegiatan membuka pelajaran. Menurut Abimanyu dalam bukunya Rusman (2011: 81) membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan kondisi atau suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa terfokus pada hal-hal yang akan dipelajari.

  Membuka pelajaran merupakan kegiatan awal yang dilakukan guru dalam kegiatan balajar mengajar untuk mengkondisikan siswa agar perhatian dan motivasinya tumbuh sehingga baik secara fisik maupun psikis memiliki kesiapan untuk melakukan kegiatan pembelajaran, dengan begitu perhatian siswa akan terpusat pada apa yang dipelajarinya.

  Tujuan dari kegiatan membuka pelajaran ini antara lain (Supriyadi, 2011: 124):

  (1) Timbulnya perhatian dan motivasi siswa untuk menghadapi tugas- tugas pembelajaran yang akan dikerjakan (2) Siswa mengetahui batas-batas tugas yang akan dikerjakan (3) Siswa mempunyai gambaran yang jelas tentang pendekatan- pendekatan yang mungkin diambil dalam mempelajari bagian- bagian dari mata pelajaran. (4) Siswa mengetahui hubungan antara pengalaman yang telah dikuasai dengan hal-hal baru yang akan dipelajari.

  (5) Siswa dapat menghubungkan fakta-fakta, ketrampilan-ketrampilan, atau konsep-konsep yang tercantum dalam suatu peristiwa.

  (6) Siswa dapat mengetahui keberhasilannya dalam mempelajari pelajaran itu.

  b) Kegiatan Inti Proses pembelajaran yang dikembangkan oleh guru diharapkan dapat mengantarkan siswa pada kompetensi ideal dan terus terkontrol.

Dokumen yang terkait

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 UNTUK PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SMA DI KECAMATAN SALAHUTU KABUPATEN MALUKU TENGAH

0 0 20

PENGARUH IMPLEMENTASI ACTIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA ISLAM SUDIRMAN 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20062007

0 0 85

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB-C YPPALB MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 122

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA DI SMP ISLAM NGADIREJO TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI

0 0 116

PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS X DI SMK ISLAM SUDIRMAN UNGARAN TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI

0 1 138

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TAHUN 2016 2017 (STUDI EMPIRIK SISWA TUNA RUNGU DI SMPLB NEGERI SALATIGA) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 0 191

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK NEGERI 2 MAGELANGTAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

0 5 172

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2006 (KTSP) DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP IT NIDAUL HIKMAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 (Kajian tentang Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan) SKRIPSI

0 1 163

IMPLEMENTASI PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI SISWA MUALLAF DI SMA N 1 TUNTANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 97

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK SARASWATI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

1 1 149