ANALISIS IMPLEMENTASI CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) DI KSPPS BMT MANDIRI SEJAHTERA TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)

  

ANALISIS IMPLEMENTASI CSR ( CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY)

  

DI KSPPS BMT MANDIRI SEJAHTERA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah

  

(A.Md.E.Sy)

DISUSUN OLEH

TYAS FAJAR UTAMI

  

NIM : 64010150041

  

ANALISIS IMPLEMENTASI CSR ( CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY)

  

DI KSPPS BMT MANDIRI SEJAHTERA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah

  

(A.Md.E.Sy)

DISUSUN OLEH

TYAS FAJAR UTAMI

  

NIM : 64010150041

  

Motto dan Persembahan

MOTTO

  “Adakalanya, orang yang paling buruk di masa silam akan menjadi paling baik di masa depan” ( Sayyidina Umar bin Kattab r.a )

  

PERSEMBAHAN

  Karya yang sederhana ini, kupersembahkan untuk: Bapak dan Ibu tercinta

  Adikku tersayang Keluarga besar, serta

  Sahabat-sahabat ku Yang tidak pernah lelah dalam mendukung dan membantu ku

  Hingga kelulusan ku

  

Kata Pengantar

  Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat serta hidayah-Nya yang telah diberikan kepada Penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “Analisis Implementasi CSR (Corporate Social Responsibility) di KSPPS BMT Mandiri Sejahtera”.

  Tak lupa Sholawat serta salam juga senantiasa kita sanjungkan kepada Junjungan Rasulullah SAW. Tugas Akhir ini disusun guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah.

  Atas terselesaikannya penulisan Tugas Akhir ini, Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Allah SWT, yang telah menyertai, melindungi, dan menguatkan penulis dalam menyelesaikan Penyusunan Tugas Akhir.

  2. Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku dekan FEBI serta Dosen Pembimbing yang telah memberikan kesempatan dan membantu Penulis dalam menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir.

  3. Ari Setiawan, S.Pd., M.M. selaku ketua jurusan D-III Perbankan Syariah yang telah memberikan arahan kepada Penulis dalam menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir.

  5. Bapak Joko Supriyanto. SE. selaku Manajer Pemasaran yang telah bersedia untuk di wawancarai oleh Penulis dalam rangka melaksanakan Penelitian di KSPPS BMT Mandiri Sejahtera Ungaran Kab. Semarang.

  6. Seluruh Staf dan karyawan KSPPS BMT Mandiri Sejahtera Kab.

  Semarang yang telah bersedia untuk di wawancarai selama Penulis melaksanakan Penelitian..

  7. Orang tua yang selalu mendukung dalam doa maupun motivasi hingga pelaksanaan dan penyusunan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

  8. Teman-teman yang selalu mendukung Penulis serta memberi motivasi hingga pelaksanaan dan penyusunan Tugas Akhir ini selesai, dan

  9. Semua pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu Penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini hingga selesai.

  Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu segala kritik dan saran dari pembaca sangatlah penulis harapkan untuk bisa memberikan yang lebih baikb lagi kedepannya.

  Semoga Tugas Akhir ini bisa bermanfaat bukan hanya bagi Penulis tetapi juga bagi para pembaca.

  

ABSTRAK

  Utami, Tyas Fajar. 2018. Analisis Implementasi CSR (Corporate Social . Tugas Akhir, Fakultas

  Responsibility) di KSPPS BMT Mandiri Sejahtera

  Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D3-Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Dr. Anton Bawono, M.Si.

  Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kritik terhadap Tanggungjawab Sosial Perusahaan di Indonesia. Dimana tanggungjawab sosial perusahaan sering dijadikan atribut perusahaan untuk memperoleh keuntungan besar-besaran, dan dijadikan perisai sebagai penetralisir dampak negatif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran CSR menurut KSPPS BMT Mandiri Sejahtera, bagaimana cara mereka mengimplementasikannya, serta mengetahui kendala dan strategi dalam praktiknya.

  Metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan manajer dan karyawan KSPPS BMT Mandiri Sejahtera. Selain itu juga dilaukan survey secara langsung dilapangan serta pengambilan dokumentasi terkait kebenaran data yang ada.

  Hasil penelitian Program CSR di KSPPS BMT Mandiri Sejahtera menunjukan bahwa hampir semua sesuai dengan teori yang ada, antara teori legitimasi, stakeholder dan kontrak sosial, berjalan secara bersamaan. Di samping itu, program CSR yang ada di BMT ini sudah terprogram dan terencana dengan baik. Hanya saja antara maal dan bisnis belum seimbang, artinya bisnis masih menjadi nomor satu.

  Kata Kunci : Implementasi, CSR, BMT Mandiri Sejahtera.

  

Daftar Isi

  Halaman Judul .......................................................................................................... i Persetujuan Pembimbing ......................................................................................... ii Pengesahan Kelulusan ............................................................................................ iii Pernyataan Keaslian Tulisan .................................................................................. iv Motto dan Persembahan .......................................................................................... v Kata Pengantar ....................................................................................................... vi ABSTRAK ........................................................................................................... viii Daftar Isi................................................................................................................. ix Daftar Tabel ........................................................................................................... xi Daftar Gambar ....................................................................................................... xii Daftar Lampiran ................................................................................................... xiii

  

  

  

  

  

  

Daftar Tabel

  

  

Daftar Gambar

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Formulir Permohonan Pembiayaan Lampiran 2. Formulir Permohonan Menjadi Anggota Lampiran 3. Formulir Pembukaan Rekening & Sertifikat Modal Pemertaan Lampiran 4. Brosur KSPPS BMT Mandiri Sejahtera Lampiran 5. Slip Penarikan Lampiran 6. Slip Angsuran Lampiran 7. Slip Setoran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi yang menjalankan aktivitas bisnis tidak berkembang

  sendirian.Perusahaan-perusahaan baru bisa hidup dan tumbuh dengan berbagai kondisi yang melingkupinya. Ada karyawan, pemerintah, masyarakat sekitar, ada konsumen, pemasok dan berbagai pihak pemangku kepentingan (stakeholder) yang lain. Pemangku kepentingan adalah pihak- pihak yang terkena pengaruh atas beroperasinya perusahaan.Masing-masing pihak ini memiliki kepentingan sendiri-sendiri. Kadang-kadang ada perbedaan kepentingan antar masing-masing pihak. Tapi waktu bagaimanapun selayaknyalah perusahaan harus memperhitungkan semua pemangku kepentingan ini demi keberlangsungan usahanya.Jadi, tidak sekedar kepada pemegang saham (stakeholder) dan karyawan saja.Selain pemegang saham dan karyawan, perusahaan juga harus memerhatikan masyarakat luas.Tentu saja perhatian yang diperikan bisa berbeda-beda, namun wujud kepedulian itu selayaknya ada (Amir, 2012:266).

  Tanggungjawab sosial perusahaan merupakan tema yang terus berkembang dalam dunia bisnis (Fauroni, 2006:221). Sehingga sekarang mereka karena mereka menganggap itu adalah bagian dari kewajiban pemerintah.

  Menurut Suyanto (2007:102-103) perusahaan yang menyadari tanggung jawab mereka kepada pelanggan dan masyarakat pada umumnya, akan berusaha lebih dari pada yang dituntut oleh pemerintah. Mereka tidak hanya berupaya mengembangkan reputasi dalam hal produk atau jasa dengan harga yang wajar melainkan juga memantapkan diri sebagai warga yang bertanggungjawab.

  Contohnya pada perusahaan United Parcel Services (UPS) memberikan sumbangan US$ 44,9 juta dan bantuan ke seluruh dunia pada 2005.

  Sumbangan ini termasuk US$ 3 juta untuk membantu korban tsunami di Asia Tenggara dan US$ 2 juta untuk mendukung pemulihan korban gempa di Asia Selatan.

  Kritik mengenai tanggungjawab sosial perusahaan yang saat ini sedang berkembang yaitu adanya benturan-benturan kepentingan antara kepentingan masyarakat dengan kepentingan lembaga yang biasanya terjadi akibat adanya penyimpangan tujuan dasar dari lembaga dan pengabaian akan fungsi serta tanggung jawab sosial. Sebagai contoh banyak kasus-kasus BMT yang sudah ditemukan BMT yang mengabaikan tanggung jawab sosial perusahaannyaa mengalami kebangrutan.

  Dari adanya kritik mengenai tanggungjawab sosial seperti di atas, menjadi alasan peneliti tertarik untuk meneliti hal ini. Karena menurut Penulis dari adanya kritik terhadap tanggungjawab sosial perusahaan, penulis dapat meneliti bagaimana perkembangan CSR di KSPPS Mandiri Sejahtera ini. Bagaimana menurut pandangan BMT mengenai CSR itu sendiri, dan bagaimana cara BMT mengimplementasikannya.

  Menurut penulis CSR seharusnya ada bukan hanya karena tuntutan dari Pemerintah, tetapi juga karena setiap perusahaan berkewajiban memberikan manfaat untuk masyarakat sekitanya (stakeholder). Dengan adanya program CSR ini, prusahaan dapat ikut memajukan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya terutama dalam perekonomiannya, dan hal tersebut dapat memberikan timbal balik kepada perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain dapat memperbaiki nama baik/citra perusahaan, masyarakat yang merasakan manfaat positifnya pasti akan mendukung setiap keputusan yang diambil oleh perusahaan dan bahkan akan merekomendasikan produk perusahaan kepada orang lain.

B. Rumusan Masalah 1.

  Bagaimana implementasi CSR (Corporate Social Responsibility) pada KSPPS BMT Mandiri Sejahtera? 2. Apa saja kendala yang dialami saat mengimplementasikan CSR

  (Corporate Social Responsibility) pada KSPPS BMT Mandiri Sejahtera? 3. Bagaimana strategi KSPPS BMT Mandiri Sejahtera dalam penerapan

  CSR (Corporate Social Responsibility)? C.

   Tujuan Penelitian 1.

  Untuk mengetahui bagaimana implementasi CSR (Corporate Social ) pada KSPPS BMT Mandiri Sejahtera.

  Responsibility 2.

  Untuk mengetahui apasaja kendalayang dialami saat mengimplementasi kanCSR (Corporate Social Responsibility) pada KSPPS BMT Mandiri Sejahtera.

3. Untuk mengetahui bagaimana strategi KSPPS BMT Mandiri Sejahtera dalam penerapan CSR (Corporate Social Responsibility).

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti : a.

  Menambah wawasan peneliti tentang penerapan CSR (Corporate

2. Bagi IAIN Salatiga : a.

  Memperkaya literature penelitian tentang cara mengimplementasikan tanggung jawab sosial pada perusahaan/BMT.

  b.

  Menambah wawasan bagi Mahasiswa, khususnya Mahasiswa FEBI (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam) IAIN Salatiga.

3. Bagi BMT : a.

  Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan selanjutnya.

  b.

  Sebagai bahan pertimbangan dalam proses mengimplementasikan CSR (Corporate Social Responsibility) pada masyarakat sekitar, sehingga masyarakat bisa merasakan manfaatnya.

E. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

  Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penulisan proposal ini adalah kualitatif, yaitu penelitian yang memanfaatkan landasan teori sebagai pemandu saat penelitian berlangsung sehingga penelitian akan sesuai dengan fakta di lapangan. menggunakan hasil survey, observasi, dan wawancara kepada beberapa Karyawan dan Manajer di KSPPSBMT Mandiri Sejahtera.

b. Jenis data sekunder

  Data diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan oleh BMT Mandiri Sejahtera yang diidentifikasi terlebih dahulu setelah itu dilakukan evaluasi.

3. Teknik Pengambilan Data a.

   Survey

  Penulis melakukan metode pengumulan data berupa pengalaman penulis selama melibatkan diri dan menjadi bagian dari KSPPS BMT Mandiri Sejahtera serta mengumpulkan data dari banyak subjek (Karyawan dan Manajer) dan objek (kegiatan yang diteliti).

  b.

   Observasi

  Penulis melakukan metode pencatatan tentang sikap serta kejadian yang terlihat dengan melibatkan diri dan menjadi bagian dari lingkungan BMT tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dan Manajer BMT. Wawancara yang penulis gunakan adalah wawancara tatap muka agar memungkinkan penulis untuk mengajukan pertanyaan yang memerlukan waktu banyak.

  d.

   Dokumentasi

  Penulis akan melukan metode pengambilan data dengan memanfaatkan bantuan peralatan mekanik seperti kamera foto agar data diperoleh secara detail dan juga menggunakan informasi pendukung melalui buku, kearsipan, dan laporan yang terkait dengan permasalahan yang diteliti di BMT.

F. Sistematika Penulisan

  Untuk mengetahui gambaran dan mempermudah cara memahami laporan tugas akhir ini penulis menyusun dalam beberapa bab antara lain sebagai berikut:

  BAB I Pendahuluan Di dalam bab ini penulis akan menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

  BAB II Landasan Teori

  BAB III Laporan Objek Bab ini merupakan kerangka awal dimana penulis menguraikan tentaang semua hal mengenai BMT Mandiri Sejahtera. BAB IV Analisis Pada bab ini penulis akan menguraikan hasil penelitian yang telah penulis kumpulkan. BAB V Penutup Pada bab ini penulis akan mengambil kesimpulan yang terdapat pada bab-bab sebelumnya, khususnya bab yang menyangkut permasalahan dan penulis juga mencoba untuk memberikan saran untuk BMT.

BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka Penelitian menurut Mapisangka (2009) yang berjudul “Implementasi CSR terhadap Kesejahteraan Hidup Masyarakat” menghasilkan bahwa kebijakan CSR oleh PT. Batamindo harus difokuskan pada nilai-nilai social. Pendekatan ini sangat penting agar program CSR oleh perusahaan dapat

  berfungsi secara efektif dan efisien.Dengan begitu program CSR harus melibatkan semua orang di sekitar perusahaan, agar merekadapat memanfaatkan program CSR tersebut.

  Penelitian menurut Rahmayanti (2011) yang berjudul “Implementasi

  

Corporate Social Responsibility dalam Membangun Reputasi Perusahaan”

menghasilkan bahwa pelaksanaan program CSR yang dilakukan oleh PT.

  KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta bervariasi dan responsive terutama untuk menanggapi kebutuhan masyarakat dan lingkungan sekitar perusahaan.Namun, pelaksanaan program ini masih berada dalam ranah amal dan pelayanan, bukan perwujudan dari investasi social.

  Penelitian menurut George (2013) yang berjudul “Implementasi sumber daya manusia yang melaksanakan program CSR, kurangnya koordinasi dan pemahaman antara pelaksana dalam mengartikan makna CSR yang sebenarnya, terutama koordinasi dengan tingkat pemerintahan yang lebih rendah. Sehingga diharapkan agar koordinasi antara PT. Pembangkit Jawa Bali Unit Pembangkit Gresik dengan pemerintah harus ditingkatkan dengan baik.

  Penelitian menurut Samsiyah, Sambharakhresna, dan Kompyurini (2013) yang berjudul “Kajian Implementasi Corporate Social Resposibility

  

Perbankan Syariah ditinjau dari Syariah Enterprise Theory pada PT. Bank

pembiayaan Rakyat Syariah Bhakti Sumekar Cabang Pamekasan”

  menghasilkan bahwa implementasi CSR pada PT. BPRS Bhakti Sumekar masih sangat terbatas, dilakukan secara sukarela, dan masih jauh dari cara untuk sesuai dengan teori perusahaan syari’ah.

  Penelitian menurut Usria (2014) yang berjudul “Implementasi dan Peran

  

CSR terhadap Kepercayaan Anggota Anggota BMT Fastabiq Pati”

  menghasilkan bahwa adanya pelaksanaan CSR di BMT Fastabiq Pati sejalan dengan prinsip Triple Button Line (TBL) serta berdampak positif dalam meningkatkan kepercayaan anggota.

  Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu hanya memfokuskan pada oleh stakeholder (masyarakat sekitar). Ada yang menghasilkan tentang kendala pada saat pelaksanaannya dan dampak setelah pelaksanaan CSR bagi para anggota perusahaan itu sendiri, tetapi tidak di teliti lebih dalam lagi apasajakah kendala yang sering terjadi saat akan mengimplementasikannya.

B. Kerangka Teori

  Dewasa ini tidak cukup bagi perusahaan hanya memfokuskan diri pada pertumbuhan ekonomi semata, akan tetapi dibutuhkan sebuah paradigma baru dibidang bisnis yaitu, pembangunan yang berkelanjutan, maksudnya adalah suatu upaya untuk memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengurangi skemampuan dan kesempatan generasi berikut untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Generasi masa kini harus memanfaatkan seefisien mungkin sumber daya alam yang tersedia sesuai dengan kebutuhan yang optimal (Badroen, Suhendra, Mufraen dan Ahmad, 2006:188).

a. Definisi CSR (Corporate Social Responsibility)

  Menurut Fahmi (2014: 293-294) Corporate social responsibility adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab social perusahaan dan menitik beratkan pada

  (stakeholders) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraan (Suharto, 2007:103). Artinya pihak perusahaan harus melihat jika CSR bukan program pemaksaan tapi bentuk rasa kesetia kawanan terhadap sesame umat manusia, yaitu membantu melepaskan pihak-pihak dari berbagai kesulitan yang mendera mereka, dan efeknya nanti bagi perusahaan itu juga. Definisi formal dari tanggungjawab social (social responsibility) adalah kewajiban manajemen untuk membuat pilihan dan mengambil tindakan yang berperan dalam mewujudkan kesejahteraan dan masyarakat. Kewajiban tersebut dapat berbentuk perhatian perusahaan pada masyarakat sekeliling maupun tanggungjawab pada pemerintah dalam bentuk membayar pajak secara jujur dan tepat waktu.

  Tanggung jawab perusahaan pada masyarakat saat ini dikenal dengan istilah CSR (Corporate Social Responsibility). Pembahasan tentang CSR pada era sekarang ini mulai meningkat sehubungan dengan banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat akibat tindakan perusahaan.

  Howard Robert Owen oleh beberapa pihak telah disebut sebagai penggagas dan peletak dasar yang begitu gigih memperjuangkan konsep CSR untuk diterapkan. Ide dasar yang dikemukakan Bowen adalah

  Dalam dekade 1960-an, pemikiran Bowen terus dikembangkan oleh berbagai ahli sosiologi bisnis lainnya seperti Keith Davis yang memperkenalkan konsep Iron law of social responsibility. Davis berpendapat bahwa penekanan pada tanggungjawab social perusahaan atau lebih tepat dikatakan, semakin besar dampak suatu perusahaan terhadap masyarakat sekitarnya, semakin besar pula bobot tanggungjawab yang harus diperhatikan perusahaan itu pada masyarakat.

  Seiring dengan perkembangan waktu pembahasan CSR semakin berkembang, para pengelola bisnis semakin menyadari akan peran serta fungsi dari CSR dalam mempengaruhi pembentukan kinerja suatu perusahaan. Seperti pada masa tahun 1990an banyak kalangan mulai membeikan penafsiran yang beragam tentang CSR tersebut.Tahun 1990an dianggap sebagai tahun yang begitu tinggi menyangkut pembahasan CSR, dan itu diikuti oleh dukungan serta tekanan dari berbagai lembaga swadaya masyarakat (LSM).

b. Definisi Implementasi

  Implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya mekanisme suatu sistem.Implementasi bukan sekedar aktivitas, bantuan pembangunan jalan, bantuan pembangunan sarana ibadah, atau bantuan perayaan hari-hari besar nasioanal, akan tetapi berupa program pemberdayaan masyarakat yang dalam jangka waktu yang panjang dapat memberikan perubahan kesejahteraan masyarakat seperti, pembuatan koperasi simpan pinjam, pemberian beasiswa, program orang tua asuh bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan lain sebagainya (Badroen, Suhendra, Mufraeni dan Bashori, 2006:191).

  Tanggungjawab sosial perusahaan yang diimplementasikan oleh perusahaan di atas adalah bagian dari etika kerja yang sangat dijunjung tinggi oleh nilai-nilai agama. Lebih dari itu, etika kerja juga sangat terkait erat dengan kepuasan kerja (job satisfaction) dan komitmen perusahaan yang dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi (Badroen, Suhendra, Mufraen dan Ahmad, 2006:192).

c. Landasan Teoritis 1. Teori Legitimasi

  Menurut Hadi (2011:87-93) legitimasi masyarakat merupakan faktor utama bagi perusahaan dalam rangka mengembangkan perusahaan ke depan. Hal itu, dapat dijadikan sebagai strategi pemerintah, untuk itu perusahaan harus beroperasi secara kongruen dengan harapan masyarakat. Legitimasi perusahaan juga merupakan arah implikasi orientasi pertanggungjawaban perusahaan yang lebih menitik beratkan pada perspektif masyarakat (Deegan, dalam Hadi 2011:88). Legitimasi dapat diperoleh manakala terdapat kesesuaian anatara keberadaan perusahaan yang tidak menggangu atau dengan kata lain perusahaan itu sesuai dengan sistem nilai yang ada pada lingkungan sekitarnya. Ketika terjadi ketidaksesuaian, maka legitimasi perusahaan akan terancam.

  Pengurangan kesenjangan legitimasi dapat dilakukan dengan cara meningkatkan tanggungjawab sosial perusahaan, melakukan keterbukaan (transparansi) operasi perusahaan. Medley (1996) dalam Hadi (2011:90) memberikan ilustrasi tentang teori legitimasi yaitu tentang keterhubungan antara para pihak yang berkepentingan (stakeholders) yang berpengaruh pada perusahaan. Keterhubungan tersebut dapat memunculkan potensi mendukung maupun menekan terhadap perusahaan. Tanggungjawab sosial perusahaan juga dapat meningkatkan reputasi perusahaan, menjaga image dan strategi perusahaan. b) Melakukan komunikasi dialog tentang masalah nilai sosial kemasyarakatan dan lingkungan, serta membangun persepsinya tentang perusahaan.

  c) Melakukan strategi legitimasi dan pengungkapan, terutama terkait dengan masalah tenggungjawab sosial (social

  ).

  responsibility 2.

   Teori Stakeholder

  Menurut Hadi (2011:93-95) Perusahaan tidak hanya sekedar bertanggungjawab terhadap para pemilik sebagaimana terjadi selama ini, namun bergeser menjadi lebih luas yaitu sampai pada ranah sosial kemasyarakatan (stakeholder), selanjutnya disebut tanggungjawab sosial (social responsibility). Fenomena seperti itu terjadi, karena adanya tuntutan dari masyarakat akibat negative

  

externalities yang timbul serta ketimpangan sosial yang terjadi

  (Harahap, dalam Hadi, 2011: 93). Untuk itu tanggung jawab perusahaan yang semula hanya diukur sebatas pada indicator ekonomi dalam laporan keuangan, kini harus bergeser dengan memperhitungkan faktor-faktor sosial terhadap stakeholder, baik internal maupun eksternal. sekitar, lingkungan internasional, lembaga di luar perusahaan, lembaga pemerhati lingkungan, para pekerja perusahaan, kaum minoritas dan lain sebagainya yang keberadaannya sangat mempengaruhi dan dipengaruhi perusahaan.

  Batasan stakeholder tersebut di atas mengisyaratkan bahwa perusahaan hendaknya memperhatikan stakeholder, karena mereka adalah pihak yang mempengaruhi dan dipengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung atas aktivitas serta kebijakan yang diambil dan dilakukan perusahaan. Jika perusahaan tidak memperhatikan stakeholder bukan tidak mungkin akan menuai protes dan dapat mengeliminasi legitimasi stakeholder.

  Perusahaan tidak dapat melepaskan diri dari lingkungan sosial. Perusahaan perlu menjaga legitimasi stakeholder serta mendudukkannya dalam kerangka kebijakan dan pengambilan keputusan, sehingga dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan, yaitu stabilitas usaha dan jaminan untuk bertahan hidup (Adam, dalam Hadi, 2011:94-95).

  Dengan ini dapat ditarik hubungan antara teori legitimasi dan teori stakeholder bahwa perusahaan seharusnya mengurangi menjadi cenderung kepada orientasi masyarakat atau dengan kata lain lebih memperhitungkan faktor sosial sebagai wujud kepedulian dan keberpihakan terhadap masalah sosial kemasyarakatan.

3. Teori Kontrak Sosial

  Menurut Hadi (2011:95-99) kontrak sosial muncul karena adanya hubungan dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Agar terjadi keselarasan, keseimbangan, dan keserasian termasuk terhadap lingkungan. Bederadaan perusahaan sangat ditentukan oleh masyarakat, di mana antara keduanya saling berpengaruh. Untuk itu, agar terjadi keseimbangan, maka perlu kontrak sosial baik secara eksplisit maupun implisit sehingga akan terjadi kesepakatan untuk saling melindungi kepentingan satu sama lain.

  Perusahaan memiliki kewajiban kepada masyarakat untuk member manfaat bagi masyarakat setempat. Perusahaan akan selalu berusaha untuk memenuhi dan mematuhi aturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat, sehingga kegiatan perusahaan dapat dipandang dan diakui (Deegan, dalam Hadi, 2011:96). Dalam hubungan antara perusahaan dengan stakeholder, kontrak sosial mengisyaratkan bahwa operasinya harus sejalan dengan ekspektasi bahwa kegiatannya tidak melanggar dan bertanggungjawab kepada pemerintah yang dicerminkan dalam peraturan dan perundangan yang berlaku. Sebagai pihak yang memiliki ikatan sosial, disamping perusahaan berupaya menjaga eksistensi dan survival dengan pencapaian dan peningkatan kinerja secara ekonomi (profit), perusahaan juga harus memperhatikan kaidah tata aturan yang berlaku. Dalam mencapai tujuan secara ekonomi, perusahaan tidak diperkenankan untuk menggunakan berbagai caratanpa menaati peraturan yang ada. Tetapi itu semua tidak cukup, hal ini di karenakan keberadaan perusahaan di tengah lingkungan juga membutuhkan pengakuan dari masyarakat. Disitulah perlunya meningkatkan perlunya meningkatkan perhatian terhadap masalah sosial yang terbungkus dalam strategi corporate social responsibility.

  

BAB III

LAPORAN OBJEK A. Gambaran Umum 1. Sejarah KSPPS BMT Mandiri Sejahtera Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Mandiri Sejahtera merupakan

  salah satu dari begitu banyak Koperasi yang ada di Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Semarang, yang bergerak dalam bidang usaha, simpan pinjam dengan sistem syariah.Berawal dari keinginan beberapa orang pendiri yang sebagian sekarang menjadi pengelola untuk bisa lebih mandiri, setelah bergabung dan cukup lama di koperasi/BMT yang lain, untuk bisa meningkatkan taraf hidupnya dan anggota, untulk bisa lebih mengem,bangkan diri dengan tantangan yang baru serta membuka lapangan kerja baru, maka berdirilah koperasi ini.

  Maka setelah berkonsultasi dengan Dinas terkait kami disarankan untuk tidak sudah ada yang tidak pernah beroperasi. Setelah melalui pertimbangan banyak hal, kami memilih Koperasi Upaya Mandiri dengan Badan Hukum: 012/BH/KWK.11.1/IX/1998 dengan surat pengesahan dari Menteri Koperasi Pengusaha Kecil Menegah Nomor: 01/KOP- persetujuan dari Dinas Koperasi maka pada tanggal 17 januari 2010 Koperasi Upaya Mandiri resmi dijalankan untuk kegiatannya dengan beralamat kantor di Jl. Palmerah Raya B1 Babadan Permai Beji Ungaran Timur Kab. Semarang.

  Setelah berjalan selama kurang lebih satu tahun, maka kami adakan perubahan Anggran Dasar Koperasi Upaya Mandiri, sekaligus perubahan Nama Lembaga dan Badan Hukum untuk wilayah Kabupaten Semarang menjadi Jawa Tengah karena beberapa anggota beralamat di luar kabupan Semarang.Setelah Pengajuan Perubahan Anggaran Dasar maka pada tanggal 18 Januari 2011 telah mendapat pengeasaha dari Gubernur Jawa Tengah Nomor: 04/PAD/XIV/I/2011 tentang pengesahan Anggaran Dasar Koperasi Upaya Mandiri manjadi Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) BMT Mandiri Sejahtera dengan Badan Hukum Jawa Tengah.

  Pada tahun 2016 Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah (KJKS) BMT Mandiri Sejahtera mengadakan perubahan Anggaran Dasar lagi untuk perubahan Nama, Alamat Dan Badan Huskum dari Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) BMT Mandiri Sejahtera menjadi Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Mandiri Sejahtera yang beralamatkan di Ruko Grand Royal, Jalan Merdeka No. 6D

2. Visi,Misi dan Tujuan

  Menciptakan SDI (sumber daya insani) yang handal (great people).

  Sebagai jembatan antara pemilik modal dengan merka yang

  c.

  Menciptakan lapangan kerja baru.

  b.

  Menjalin silaturrahim dan kerjasama saling menguntungkan antara anggota, calon anggota, dan stakeholder.

  Mendapatkan laba yang optimal (great result). Tujuan : a.

  f.

  Visi : “Menjadi Lembaga Keuangan Syariah yang Sehat, Professional, dan

  Terpercaya” Misi : a.

  Menciptakan system kerja yang efektif dan efisien (great system).

  d.

  Membantu terciptanya lapangan kerja.

  c.

  Meningkatkan kesejahteraan bagi para anggota yang berkesinambungan.

  b.

  Mengembangkan system ekonomi syariah.

  e.

3. Struktur Organisasi

   Sumber: KSPPS BMT Mandiri Sejahtera Gambar 3. 1. Gambar Struktur Organisasi KSPPS BMT Mandiri Sejahtera 4.

   Penjabaran Tugas dan Wewenang Masing-Masing Bagian a. Manajer Cabang

  1) Identitas Jabatan

  Posisi dalam organisasi : Di bawah Manajer Tamwil; membawahi langsung Bagia/Kabag. Operasional, Kabag.

  Pemasaran. kebijakan umum yang telah ditentukan KSPPS BMT Mandiri Sejahtera.

  b) Merencenakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh aktivitas lembaga yang meliputi penghimpunan dan dari anggota dan lainnya serta penyaluran dana yang merupakan kegiatan utama lembaga serta kegiatan-kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan aktivitas utama dalam upaya mencapai target.

  c) Melindungi dan menjaga asset perusahaan yang berada dalam tanggung jawabnya.

  d) Membina hubungan dengan anggota, calon anggota, dan pihak lain (customer) yang dilayani dengan tujuan untuk mengembangkan pelayanan yang lebih baik.

  e) Membina hubungan kerjasama eksternal dan internal, baik dengan para Pembina koperasi setempat, badan usaha lainnya maupun secara internal dengan seluruh aparat pelaksana, demi meningkatkan produktifitas usaha.

b. Kepala Bagian Koperasi

  a) Identitas Jabatan b) Fungsi Utama Jabatan

  Merencanakan, mengarahkan, mengontrol serta mengevaluasi seluruh aktivitas dibidang operasional baik yang berhubungan dengan pihak internal maupun eksternal yang dapat meningkatkan profesionalisme KSPPS BMT Mandiri Sejahtera khususnya pelayanan terhadap mitra maupun anggota KSPPS BMT Mandiri Sejahtera.

  3. Teller

  a) Identitas Jabatan

  Unit Operasional : Bagian Operasional Posisi dalam Organisasi : Di bawah Kepala Bagian Operasional

  b) Fungsi Utama Jabatan

  Merencanakan dan melaksanakan seluruh transaksi yang sifatnya tunai.

  4. Sumber Daya Manusia (SDM) & Umum

  a) Identitas Jabatan

  Unit Operasional : Bagian Operasional Posisi dalam Organisasi : Dibawah Kepala Bagian

  (absensi, cuti dan lain-lain), pendidikan, pelatihan, karir dan hubungan atarr karyawan.

  2) Memberikan pelayanan pada karyawan serta hal-hal umum lainya yang tidak termasuk dalam kegiatan operasional koperasi yang telah diatur seecara khusus dalam bidang pemasaran, operasional lain-lain.

5. Layanan Mitra Usaha

  a) Identitas Jabatan

  UnitOperasional : Bagian Operasional Posisi dalam Organisasi :Dibawah Kepala Bagian Operasional

  b) Fungsi Utama Jabatan

  1) Memberikan pelayanan prima kepada mitra sehubungan dengan produk funding (penghimpunan dana) dan produk financing(pembiayaan)

  2) Memberikan informasi hak dan kewajiaban anggota secukupnya dan informasi lain yang diperlukan dan mengarahkan anggota/calon anggota pada pilihan produk yangsesuai dengan kebutuhannya.

  Operasional

  b) Fungsi Utama Jabatan

  Mengelola administrasi keuangan hingga ke pelaporan keuangan.

  7. Kepala bagian pemasaran

  a) Identitas jabatan:

  Unit kerja : Bagian pemasaran Posisi dalam organisasi : Dibawah Manajer cabang, sejajar Kabag. Operasional. Membawahi seksi-seksi Adm.

  Pembiayaan, Staf Pembiayaan dan Staf Penagihan.

  b) Fungsi utama jabatan:

  Merencanakan, mengarahkan serta mengevaluasi target dan funding serta memastikan strategi yang digunakan sudah tepat dalam upaya mencapai sasaran termasuk dalam menyelesaikan pembiayaan bermasalah.

  8. Staff Pemasaran

  a) Identitas Jabatan:

  Unit Kerja : Bagian Pemasaran Posisi dalam Organisasi : Di bawah Kepala Bagian b) Funsi Utama Jabatan:

  1) Melakukan sosialisasi seluruh produk BMT Mandiri

  Sejahtera dan melakukan upaya kerjasama atau sindikasi dengan pihak/lembaga lainnya 2)

  Melayani permohonan penyimpanan dana (simpanan & deposito) dengan bekerja sama dengan bagian Layanan Mitra Usaha

  3) Melayani pengajuan pembiayaan, melakukan analisis kelayakan serta memberikan rekomendasi atas pengajuan pembiayaan sesuai dengan hasil analisis yang telah dilakukan.

9. Administrasi Pembiayaan

  a) Identitas jabatan:

  Unit Kerja : Bagian Pemasaran Posisi dalam Organisasi : Di bawah Kepala Bagian Pemasaran

  b) Fungsi Utama Jabatan:

  Mengelola administrasi data mitra usaha, melakukan proses pembiayaan mulai dari pencairan hingga pelunasan, membuat

B. Kegiatan BMT 1. Produk Simpanan a.

  SIRELA (simpanan suka rela lancar) Pengambilan simpanan dapat dilakukan setiap waktu pada jam kantor. Setoran awal minimal Rp. 20.000,- selanjutnya minnimal Rp.

  5.000,- b. SISUKA (Simpanan Berjangka)

  Simpanan yang penggambilanya dilakukan dalam jangka waktu yang telah disepakati bersama yaitu 3 (tiga) sampai 12 (dua belas) bulan. Setoran pertama minimal Rp. 1.000.000,- c. SISUQUR (Simpanan Sukarela Qurban)

  Membantu anda dalam merencanakan pelaksanaan ibadah qurban secara bertahap dan mudah d.

  SIHARUM (Simpanan Haji dan Umroh) Membantu nasabah dalam perencanaan ibadah Haji dan Umroh e. Baitul Maal

  KSPPS BMT Mandiri Sejahtera juga siap menerima titipan zakat, infaq dan shodaqoh dari anggota dan masyarakat dan juga siap menyalurkanya kepada masyarakat yang berhak menerima melalui

2. Produk Pembiayaan a.

  Pembiayaan Beli Barang Dengan prinsip jual beli murabahah, fasilitas pembiayaan yang diperuntukan bagi anggota yang mengingiinkan barang atau peralatan usaha guna mendukung kegiatan usaha anggota.

  b.

  Pembiayaan Multi Jasa (PMJ) Dengan prinsip jasa ijaroh, fasilitas pembiayaann diperuntukan bagi anggota yang terkendala dalam membayar biaya pendidikan, biaya sewa rumah, biaya sewa tempat usaha, biaya perawatan rumah sakit, biaya perjalanan dan biaya lain yang diperlukan.

  c.

  Pembiayaan Mitra Usaha (PMU) Kerjasama mudharabah atau musyarokah, fasilitas pembiayaan yang diperuntukan bagi anggota yang menginginkan permodalan dalam pengembangan usaha yang digelutinya, agar usahanya tersebut menjadi lebih besar dan menguntungkan.

  BAB

  IV ANALISIS A.

  

Format dan Konsep Implementasi CSR (Corporate Social Responsibility)

pada BMT Mandiri Sejahtera

  Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis melalui wawancara dengan Bapak Andi Setyawan, S.E. selaku Manajer Utama di KSPPS Mandiri Sejahtera diketahui bahwa tanggung jawab sosial perusahaan menurut BMT ialah tanggung jawab mereka terhadap masyarakat, terutama kepada masyarakat di sekitar perusahaan (stakeholder) yaitu dengan cara mengedepankan sisi Baitul Maal, hal ini sejalan dengan teori stakeholder yang dikemukakan oleh Hummels (1998) dalam Hadi (2011:94) “stakeholder

  are individuals and groups who have legitimate claim on the organization to participate in the decision making process simply because the are affected by the organisation’s practices, policies and actions”. Dari definisi tersebut,

  BMT menggaris bawahi jika perusahaan hendaknya memperhatikan nya karena mereka adalah pihak yang mempengaruhi dan

  stakeholder

  dipengaruhi secara langsung maupun tidak langsung atas segala aktivitas dan kebijakan yang di ambil dan dilakukan oleh perusahaan.

  Daerah) Kabupaten Semarang yang juga termasuk dalam FOZ (Forum Organisasi Zakat) Indonesia. Di dalam organisasi ini sudah terdapat program amal yang terencana, seperti; Program Kab. Semarang Sehat, Program Kab.

  Semarang Peduli, Program Kab. Semarang Cerdas, Program Kab. Semarang Makmur, dan Program Kab. Semarang Bedah Rumah.

  Hampir semua program yang ada di BAZNASDA diikuti oleh BMT Mandiri Sejahtera, terkecuali Program Kab. Semarang Bedah Rumah, “Karena biaya yang tidak sedikit, maka BMT memilih untuk tidak mengambilnya terlebih dahulu” tutur Pak Joko. Mungkin jika dana maal dari BMT sudah dirasa mencukupi maka BMT akan mencoba untuk mengambil program tersebut. Walaupun BMT tidak mengambil program tersebut, tetapi semua program yang di ambil oleh BMT di rasa sudah sangat mencukupi untuk melatih kepekaan BMT terhadap lingkungan, dan hal ini terus berlajan sampai sekarang.

  Dana maal yang di kumpulkan oleh KSPPS BMT Mandiri Sejahtera berasal dari ZISWAF yakni Zakat, Infaq, Shodaqoh dan Wakaf. Dana tersebut nantinya akan dikumpulkan setiap bulannya, dan hasilnya akan disalurkan kepada yang lebih membutuhkan. Begitulah bentuk dari tanggungjawab sosial perusahaan di BMT Mandiri Sejahtera.

1. Program Kab. Semarang Sehat

  Dalam program ini BMT Mandiri Sejahtera memberikan bantuan kepada salah satu anak yang menderita penyakit Hidrosepalus sejak lahir. Bantuan yang diberikan berupa uang jumlah sebesar Rp 200.000,-, dan diberikan setiap bulan pada tanggl 24/25 di akhir bulan. Kebetulan anak tersebut adalah anak yatim, jadi uang yang diberikan biasanya digunakan untuk kebutuhannya sehari-hari. Pemberian bantuan ini sudah berjalan selama 3 tahun, dan masih dijalankan sampai sekarang.

  Profil penerima Santunan: Nama : Fadli Alamat : Jl. Ngrawan Lor, Bawen, Kab. Semarang Usia : 12 tahun 2.

   Program Kab. Semarang Makmur

  Melalui dana ZISWAF yang sudah terkumpul, BMT Mandiri Sejahtera melakukan pemberdayaan skill bagi anggota dan bukan anggota yang kurang mampu. Hal ini akan diberikan kepada seseorang yang memiliki keahlian tetapi benar-benar kurang dalam masalah ekonomi, maka akan dibantu dengan memberikan sesuatu yang dapat

  BMT Mandiri Sejahtera memberikan dana pinjaman lunak (qardhul hasan) untuk salah seorang anggotanya. Dana tersebut digunakan untuk membeli 1 buah mesin jahit. Mesin jahit itu nantinya akan digunakan untuk bekerja guna memenuhi kebutuhannya setiap hari. Dimana mereka hanya perlu mengganti pokoknya saja kepada BMT tanpa tambahan dana apapun. Fasilitas ini hanya akan diberikan kepada para anggota miskin potensial saja.

  Sekarang usaha mereka sudah mulai berkembang. Bahkan anggota tersebut sudah mulai menabung dan dapat bersedekah di BMT Mandiri Sejahtera.

  b.

  Memberikan dana ZISWAF (Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf) Pada kesempatan ini Bapak Joko membocorkan bahwasannya

  BMT Mandiri Sejahtera berencana akan memberikan sebuah warung yang nantinya akan digunakan salah seorang anggota BMT untuk berjualan gorengan. Semua peralatan dan perlengkapan untuk berjualan akan dibiayai oleh BMT, anggota tersebut hanya tinggal menjalankannya saja.

  Lokasi warung tersebut terletak di ruko-ruko Undaris, Ungaran. Rencananya di warungnya akan berikan celengan untuk bersedekah Berbagai contoh di atas adalah beberapa contoh anggota BMT yang menerima bantuan untuk mengembangkan kecakapan (skill) nya. Dan yang diberikan pun tidak langsung diberikan, tetapi juga melewati beberapa pertimbangan dan survey yang dilakukan oleh BMT apakah orang-orang tersebut layak untuk diberi bantuan atau tidak. Dan apakah orang-orang tersebut dapat bertanggung jawab atas apa yang sudah diberikan/diamanahkan oleh BMT kepada mereka.

  Khusus untuk pembiayaan qardhul hasan sendiri, salah seorang kepala bagian yang merangkap menjadi staff marketing di KSPPS BMT Mandiri Sejahtera cabang Ambarawa biasanya BMT menggunakan prinsip 5C dalam mensurvei anggotanya, yakni:

  1. Character Penilaian ini berhubungan dengan kebiasaan, kejujuran, kepribadian, dan kemauan calon penerima pembiayaan dalam memenuhi kewajibannya.

  2. Capability Penilaian secara subjektif ini berhubungan dengan kemampuan, kepandaian, dan keahlian si calon penerima pembiayaan untuk menjalankan sebuah usaha.

4. Collateral

  Calon penerima pinjaman harus memberikan jaminan, tetapi jaminan tersebut hanya untuk mengikat penerima pinjaman agar bertanggung jawab dan membayar kembali pinjaman yang telah diberikan. Mengingat dana ini memang digunakan untuk membantu mensejahterakan masyarakat di sekitar dan 5. Condition

  Penilaian ini dilihat dari segi keadaan ekonomi yang sedang berlangsung untuk pertimbangan di masa yang akan datang.

3. Program Kab. Semarang Cerdas

  Dalam program ini, Bapak Joko mengemukakan bahwa BMT Mandiri Sejatera mengalokasikan dana Infaq, Sodaqoh dan (hasil deposito) Wakaf untuk diberikan kepada anak-anak sekolah yang berprestasi tetapi dalam kondisi kurang mampu. Pemberian ini di lakukan setiap pergantian tahun ajaran baru.

  Setiap tahun ajaran baru, sekolah yang bekerjasama dengan BMT Mandiri Sejahtera akan didahulukan untuk mendapatkan bantuan bagi para pelajarnya. Seperti biasa, ada beberapa ketentuan-ketentuan khusus belikan perlengkapan sekolah seperti tas, alat tulis dan sebagainya dengan anggaran sebesar ±Rp 150.000,- sampai dengan Rp 200.000,-.

  Hasil observasi penulis salama meneliti di BMT Mandiri Sejahtera, dana tersebut tidak hanya dialokasikan untuk beasiswa saja tetapi BMT juga merambah untuk men-sponsori setiap kegiatan perlombaan yang diadakan di beberapa sekolahan yang bekerjasama dengan BMT. Seluruh biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan lomba di biayai oleh BMT Mandiri Sejahtera.

  Beberapa waktu yang lalu penulis di ajak untuk melihat kegiatan lomba RA daerah Ambarawa se-Kecamatan yang disponsori oleh BMT Mandiri Sejahtera. Berdasarkan observasi di lapangan secara langsung, memang benar seluruh biaya pengadaannya di biayai oleh BMT. Dengan ini penulis menyimpulkan bahwasannya untuk posisi keterlibatan manajemen perusahaan dalam mengimplementasikan program CSR di lapangan, KSPPS BMT Mandiri Sejahtera menggunakan pola strategi dimana cara pengimplementasiannya

  self managing strategy

  dilaksanakan sendiri di lapangan, tanpa menggunakan pihak ke dua atau ke tiga. BMT sendiri yang merencanakan, merumuskan tujuan, target, evaluasi, monitoring serta melaksanakannya. Berikut daftar lomba yang d.

  Lomba silat (untuk putra), dan e. Lomba da’i cilik (untuk putra dan putri) 4.

   Program Kab. Semarang Peduli

  Pada program ini, dana yang terkumpul akan di alokasikan untuk santunan kepada kaum duafa dan 8 ASNAF lainnya, seperti; fakir, miskin, amil, muallaf, budak, orang-orang yang terlilit hutang, fi sabilillah, dan ibnu sabil. Dari kategori di tersebut, BMT hanya akan menyantuni beberapa diantaranya, karena tidak semua kategori selalu ditemui oleh BMT.

  Dari hasil wawancara penulis dengan Ibu Linda yang bekerja sebagai

  Teller dan merangkap menjadi Customer Service menuturkan bahwa

  dalam pencarian orang-orang yang akan diberi bantuan ini, semua pengelola BMT harus ikut bergerak tanpa terkecuali, untuk pencarian anggota pun dilakukan hal yang sama. Baik yang marketing ataupun tidak diwajibkan untuk ikut memantu dan terjun langsung. Karena pengelola yang ada di BMT Mandiri Sejahtera masih sangat terbatas dan tidak banyak seperti di Bank, jadi semua staff harus bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama. Penyaluran dana maal ini adalah bagian dari aktivitas amal dipandu oleh BAZNASDA. Salah satu hal yang di atur oleh BAZNASDA adalah BMT di targetkan selama setahun mencari 2 orang untuk di bantu dengan dana ZISWAF, hal ini sudah berlaku sejak tahun 2018 awal tahun ini. Dengan adanya peraturan ini, berarti BMT Mandiri Sejahtera telah menjalankan teori Kontrak Sosial dimana BMT Mandiri Sejahtera ini bukan hanya bertanggungjawab kepada stakeholder nya, tetapi juga dengan Pemerintah. BMT mencoba menaati peraturan yang ada, dan tidak melanggar peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Dokumen yang terkait

ANALISIS IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD MURABAHAH DI KJKS BMT KARISMA MAGELANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md., E.Sy)

0 0 80

ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DI BMT KARISMA MAGELANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syari’ah (A.Md.E.Sy)

0 0 81

ANALISIS STRATEGI PROMOSI BMT SUMBER MULIA TUNTANG KAB.SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas Akhir dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)

0 0 83

ANALISIS PENERAPAN PRODUK ARISAN MODAL USAHA DI KSPPS BMT ALFA DINAR SIMO BOYOLALI TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)

0 0 93

ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BMT TARUNA SEJAHTERA TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)

0 0 141

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JIMPITAN LEBARAN DI BMT SYAMIL AMPEL BOYOLALI TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)

0 1 98

ANALISIS KEPUASAN ANGGOTA DI KSPPS BMT ANDA KARANGGEDE TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)

0 1 89

ANALISIS PERAN DAN KINERJA DEWAN PENGAWAS SYARIAH DI KSPPS MANDIRI SEJAHTERA TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah

0 0 98

ANALISIS KINERJA STAFF MARKETING DI BMT TARUNA SEJAHTERA KANTOR CABANG BABADAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah

0 5 113

ANALISIS EFEKTIVITAS KINERJA TELLER DI KSPPS BMT NU SEJAHTERA KC SALATIGA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)

0 5 123