PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA JENIS TUAS MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS V (LIMA) SD NEGERI 2 URUTSEWU, DUKUH CENGKALSEWU, DESA URUTSEWU, KECAMATAN AMPEL, KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 20142015 SKRIPSI

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT

SEDERHANA JENIS TUAS MENGGUNAKAN ALAT

PERAGA PADA SISWA KELAS V (LIMA) SD NEGERI 2

URUTSEWU, DUKUH CENGKALSEWU, DESA URUTSEWU,

  

KECAMATAN AMPEL, KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN 2014/2015

SKRIPSI

  

Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  Oleh:

  

LINA ROHAENI

115 10 025

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

  

(PGMI)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI IAIN SALATIGA

2015

KEMENTERIAN AGAMA

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

  Website

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama : Lina Rohaeni NIM : 11510025 Fakultas : Tarbiyah Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI

  PESAWAT SEDERHANA JENIS TUAS MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS V SDN 2 URUTSEWU, DK CENGKALSEWU, KEC AMPEL, KAB BOYOLALI TAHUN 2014/2015 Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

  Salatiga, 9 Mei 2015 Pembimbing Fatchurrohman , M.Pd.

  NIP.19710309200031001

KEMENTERIAN AGAMA

  INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

  Website

  

SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA

JENIS TUAS MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS V SD

NEGERI 2 URUTSEWU, DUKUH CENGKALSEWU KECAMATAN AMPEL

KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014/2015

  

DISUSUN OLEH

LINA ROHAENI

NIM: 11510025

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam

  Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 29 Agustus 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana SI Kependidikan Islam Susunan Panitia Penguji

  Ketua Penguji : Suwardi, M.pd ________________ Sekretaris Penguji : Fatchurrohman, M.pd ________________ Penguji I : Dr. Budiyono Saputra, M.pd ________________ Penguji II : Mufiq, S.Ag. M.Phil ________________

  Salatiga, 29 Agustus 2015 Dekan FTIK IAIN Salatiga Suwardi, M.Pd.

  NIP. 19670121199903

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Lina Rohaeni NIM : 11510025 Fakultas : Tarbiyah Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atas temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 9 Mei 2015 Yang menyatakan, Lina Rohaeni NIM 11510025

  

MOTTO

   Allah tidak akan pernah merubah suatu kaum sebelum ia merubah dirinya sendiri

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan kepada : Ayahanda tercinta Mahmud Yusuf dan Ibunda tercinta Yati Rohayati mereka

  • adalah orang tua terbaik didunia, yang tidak pernah berhenti mendoakan, terimakasih atas segala perjuangan dengan cucuran keringat, kerja keras dan kasih sayang yang amat sangat tulus.
  • untuk penyelesaian skiripsi ini.

  Suamiku tersayang Aryono yang tidak henti-hentinya mendukung dan memotivasi

  • Rohimatul Lailah yang telah memberikan motivasi selama menimba ilmu baik dalam perkuliahan maupun dalam penyusunan skripsi ini.

  Saudara-saudaraku tersayang Siti Laelah Nur Sa’adah, Lanna Fadilah, Najwa

  • kebahagian kepadaku.

  Anakku tercinta Raihan Adzka Arya Manggala Putra yang memberikan

KATA PENGANTAR

  Bismillahirrahmanirrahim

  Pujisyukur alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, para sahabat-sahabatnya, hingga kepada umatnya hingga akhir zaman

  Penulis menyadari bahwa dalam dalam proses penulisan skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung.

  Skripsi yang berjudul PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI

  

PESAWAT SEDERHANA JENIS TUAS MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI

DAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS V SDN 2 URUTSEWU DK

CENGKALSEWU KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN

ini disusun untuk melengkapi syarat-syarat mencapai gelar Sarjana (S1)

  2014/2015”

  Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah pada Fakultas Tarbiyah di IAIN Salatiga, meskipun bentuknya masih sederhana serta banyak kekurangan.

  Dengan selesainya skripsi ini, penulis mengucapkan banyak-banyak terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Yang terhormat Dr. H. Rahamat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

  3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah 4.

  Bapak Fatchurrohman, M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah rela menyisihkan waktunya untuk membimbing dengan penuh kebijaksanaan dan memberi petunjuk-petunjuk dan dorongan-dorongan dalam menyelesaikan skripsi ini.

  5. Bapak/Ibu dosen yang telah mencurahkan pengetahuan dan bimbingan selama penulis kuliah sampai menyelesaikan skripsi ini.

  6. Kepala sekolah SDN 2 Urutsewu Ibu Suprihatiningsih, S.Pd beserta guru dan karyawan, yang berkenan memberikan izin pada penulis untuk melakukan penelitian di SDN 2 Urutsewu 7. Siswa-siswi kelas V SDN Urutsewu yang sudah berkenan menjadi subjek penelitian dan mengikuti jalannya penelitian dengan sungguh-sungguh.

  8. Suami tersayang yang tak pernah berhenti memotivasi penulis untuk tetap semangat menyelesaikan skiripsi

  9. Ayahanda Mahmud Yusuf, Ibunda tercinta Yati Rohayati, serta saudara-saudara tercinta Siti Laelah Nur Sa‟adah, Lana Fadilah, Najwa Rohimatul Lailah, yang telah mencurahkan kasih sayang, memberikan motivasi dan tidak pernah bosan mendoakan penulis dalam menempuh studi dan mewujudkan cita-cita.

  10. Sahabat-sahabatku tersayang di kampus Siti Nur Tyasmoro, Dewi Ermawati, Linna Fauziah, Fitri Nur a‟ini, Wahyu Istiqomah dan Anna Fista persahabatan yang tidak akan pernah terlupakan

11. Teman-teman seperjuangan PGMI angkatan 2010, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

  Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini

  Salatiga,9 Mei 2015 Penulis

  Lina Rohaeni NIM. 11510025

  ABSTRAK

  Rohaeni, Lina. 2015. Peningkatan hasil Belajar IPA Materi Pesawat Sederhana Jenis

  Tuas menggunakan metode demonstrasi dan Alat Peraga pada Siswa Kelas V SDN 2 Urutsewu, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali Tahun 2015 . Skripsi,

  Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Institut Islam Negeri Salatiga. Fatchurrohman, M.Pd. Kata kunci: Hasil Belajar, Pesawat Sederhana, tuas

  Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya hasil belajar siswa SDN 2 Urutsewu saat pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah kurangnya variasi metode yang digunakan oleh guru saat pembelajaran. Metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran adalah metode konvensional yaitu ceramah. Masalah yang dikaji adalah bagaimana peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam materi Pesawat Sederhana Jenis Tuas menggunakan metode demonstrasi dan alat peraga pada siswa kelas V SDN 2 Urutsewu, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali tahun 2015?

  Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan metode demonstrasi dan alat peraga melalui pendekatan. Data dalam penelitian ini diambil dengan metode observasi atau melihat perilaku guru. Serta metode dokumentasi berupa nilai evaluasi siswa. Data dianalisis secara kuantitatif berupa angka. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam tiga kali siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pelaksanaan tindakan kelas ini berhasil meningkatkan prestasi belajar siswa Ilmu Pengetahuan Alam.

  Hasil belajar pada siklus I diperoleh nilai rata-rata siswa yakni 76,60 dengan siswa tuntas adalah 24 siswa atau 85,71% siswa. Pada siklus II diperoleh nilai rata-rata siswa yakni 82,32 dengan siswa tuntas adalah 25 siswa atau 89,28% siswa. Pada siklus

  III diperoleh nilai rata-rata siswa yakni 84,21 dengan siswa tuntas adalah 26 siswa atau 92,85% siswa. Berdasarkan hasil penelitian ini maka peneliti merekomendasikan model pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dan alat peraga menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam.

  DAFTAR ISI SAMPUL ..............................................................................................................

  LEMBAR BERLOGO ......................................................................................... JUDUL .................................................................................................................

  PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ i PENGESAHAN KELULUSAN........................................................................... ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................ iii MOTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv KATA PENGANTAR .......................................................................................... v ABSTRAK..........................................................................................................viii DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xii

  BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................. 6 C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6 D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan................................ 6 E. Manfaat Penelitian .............................................................................. 7 F. Penegasan Istilah ................................................................................ 8 G. Metode Penelitian ............................................................................... 10 H. Sistematika Penelitian ........................................................................ 19 BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................... 20

  A.

  Hasil Belajar ....................................................................................... 20 B.

  Alat Peraga……...................................................................................33 C. Ilmu Pengetahuan Alam………..........................................................38

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN…………………………………….46 A. Subjek Penelitian ................................................................................ 49 B. Deskripsi Siklus I ............................................................................... 51 C. Deskripsi Siklus II .............................................................................. 55 D. Deskripsi Siklus III…………………………………………...……..58 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 63 A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus ................................................. 63 B. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................. 79 BAB V PENUTUP ............................................................................................... 82 A. Kesimpulan ........................................................................................ 82 B. Saran .................................................................................................. 82

  DAFTAR TABEL

TABEL 1.1 Tabel Pra- Siklus ..................................................... .14TABEL 2.1 Tiap-tiap Golongan jenis Tuas ................................. .44TABEL 2.2 SK-KD Materi Pesawat Sederhana ......................... .45TABEL 3.1 Struktur Organisasi SDN 2 Urutsewu ...................... .47

  TABEL 3.2 Data Siswa SDN 2 Urutsewu …..............................48

  TABEL 3.3 Data Siswa Kelas V SDN 2 Urutsewu……..……..50

  TABEL 4.1 Pengamatan Guru Siklus I………………………... 65

  TABEL 4.2 Tes Formulatif Siswa Siklus I……………………..66

  TABEL 4.3 Rekapitulasi Ketuntasan Siswa Siklus I……………68

  TABEL 4.4 Pengamatan Guru Siklus II………………………..70

  TABEL 4.5 Tes Formulatif Siswa Siklus II…………………….71

TABEL 4.6 Rekapitulasi Ketuntasan Siswa Sik lus II…………..73

  TABEL 4.7 Pengamatan Guru Siklus III………………………76

  TABEL 4.8 Tes Formulatif Siswa Siklus III…….……………..77

  TABEL 4.9 Rekapitulasi Ketuntasan Siswa Siklus III…………79

  TABEL 4.10 Perbandingan Hasil Belajar Siswa………….……...81

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) siklus I Lampiran 2 RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) siklus II Lampiran 3 RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) siklus III Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa siklus I Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa siklus II Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa siklus III Lampiran 7 Hasil Pengamatan Guru siklus I Lampiran 8 Hasil Pengamatan Guru siklus II Lampiran 9 Hasil Pengamatan Guru siklus III Lampiran 10 Lembar Pengamatan Siswa siklus I Lampiran 11 Lembar Pengamatan Siswa siklus II Lampiran 12 Lembar Pengamatan Siswa siklus III Lampiran 13 Dokumentasi Lampiran 14 Surat Ijin Penelitian Lampiran 15 Lembar Keterangan Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Lampiran 17 Nilai SKK Lampiran 18 Surat Keterangan Ijin Cuti Kuliah Lampiran 19 Daftar Riwayat Hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan kegiatan kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas

  tersebut adalah dari stimulasi yang berasal dari lingkungan, proses kognitif yang dilakukan oleh pebelajar. Menurut pandangan Gagne (dalam Dimyati, 2002: 10).

  Sedangkan menurut pandangan Pieget bahwa belajar adalah pengetahuan yang dibentuk oleh individu. Sebab individu melakukan interaksi terus

  • – menurus dengan lingkungan. Lingkungan tersebut mengalami perubahan. Dengan adanya interaksi dengan lingkungan maka fungsi intelek semakin berkembang. (dalam Dimyati, 2002: 13 ).

  Banyak teori dan prinsip belajar yang dikemukakan oleh para ahli yang satu dengan yang lainnya memiliki persamaan dan perbedaan. Prinsip tersebut berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung/berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan individual. (dalam Dimyati, 2002: 42).

  Pendidikan, seperti sifatnya yaitu manusia, mengandung hanya aspek dan sifatnya sebagai kompleks. Batasan tentang pendidikan yang dibuat oleh para ahli beraneka ragam dan kandungannya berbeda-beda seperti menurut Umar Tirtarahadja & La Sula (2000: 33-34) berpendapat perbedaan pendidikan karena orientasinya, konsep dasar yang digunakan, aspek yang menjadi tekanan atau karena falsafah yang melandasinya.

  Peranan penggunaan metode pembelajaran di kelas apabila dilihat dari kenyataan di lapangan banyak sekali dijumpai sekolahan-sekolahan yang belum menggunakan metode-metode dalam pengajaran di dalam kelas secara maksimal dan bervareasi, kebanyakan sekolah-sekolah tersebut hanya menggunakan metode ceramah dan cenderung konvensioanal, sehingga dengan menggunakan metode ceramah tersebut secara terus menerusakan menimbulakan kebosanan pada peserta didik untuk menerima sebuah pelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Wina Sanjaya (2007: 231) menyatakan bahwa pada pembelajaran konvensinal peserta didik ditempatkan sebagai objek belajar yang berperan sebagai penerima informasi secara fasif dan serta pemebelajaran bersifat teoritis dan abstrak..

  Berdasarkan informasi maka peniliti melakukan observasi berupa wawancara dengan guru kelas di SD Negeri 2 Urutsewu pada tanggal 10 Febuari 2015 dan diperoleh keterangan bahwa prestasi belajar IPA siswa kelas V masih tergolong rendah atau di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Adapun kendala dan hambatan yang dialami SD Negeri 2 Urutsewu diantaranya mengajar yang monoton, fasilitas tidak memadai. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata ulangan harian siswa hanya mencapai 68.63. dibandingkan dengan ketuntasan siswa menurut kurikulum, yakni sebesar 70 atau 70% hal ini dapat dikatakan bahwa nilai tersebut di bawah standar. Bahwa pihak sekolah telah menetapkan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) jika dalam satu kelas dinyatakan dengan rata-rata nilai 80% atau setiap individu memperoleh nilai 70 maka dalam satu kelas tersebut dinyatakan telah memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dari hasil wawancara pula diperoleh informasi bahwa tingkat kesulitan pada anak yaitu kesalahan dan kekeliruan dalam menyelasaikan soal-soal latihan. Meskipun secara klasikal nilai tes formatif siswa sudah memenuhi KKM akan tetapi dari 28 siswa, baru 22 siswa yang memenuhi KKM sedangkan sisanya masih berada di bawah KKM. Ini berarti masih banyak siswa yang belum menguasai mata pelajaran IPA. Peneliti menduga bahwa metode pembelajaran yang digunakan selama ini belum efektif. Hal inilah yang disebabkan rendahnya hasil belajar siswa IPA khususnya pada kelas V.

  Atas dugaan diatas peneliti bersama-sama dengan guru sepakat untuk melakukan percobaan suatu tindakan alternatif untuk mengatasi masalah yang berupa penerapan metode pembelajaran yang lebih mengutamakan keaktifan pada siswa dan memberi kesempatan untuk mengembangkan potensinya secara maksimal. Metode pembelajaran yang dimaksud adalah metode demonstrasi dengan menggunakan alat peraga.

  Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengetahuan.

  IPA merupakan suatu ilmu pengetahuan yang bersifat objektif tentang alam sekitar beserta isinya, metode pembelajaran yang digunakan biasanya menggunakan metode ceramah, gambar dan guru dalam menyampaikan pengetahuan hanya berupa lisan, banyak siswa yang kurang mampu menangkap pelajaran yang diberikan oleh guru. Oleh sebab itu dalam proses belajar diperlukan metode pembelajaran yang sesuai kemampuan dan harapan siswa, yang mampu menumbuhkan kreatifitas serta prestasi balajar.

  Kehadiran metode menggunakan alat peraga pada pembelajaran IPA materi Pesawat sederhana Jenis Tuas sangat mendukung proses penyampaian informasi dari guru kepada siswa, dengan menggunakan alat peraga pembelajaran IPA dapat di sampaikan dengan lebih menyenangkan kepada siswa seperti pada materi pesawat sederhana jenis tuas.

  Penyajian materi dengan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat dan menarik minat siswa dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Salah satu strategi yang digunakan dalam pembelajaran IPA dengan materi pesawat sederhana jenis tuas adalah menggunakan alat peraga. Strategi ini sangat cocok untuk menggantikan ringkasan yang bersifat naratif atau tulisan naratif yang panjang. Penggunaan alat peraga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

  Berdasarkan uraian yang yang dikemukakan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas tentang: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA

  

MATERI PESAWAT SEDERHANA JENIS TUAS MENGGUNAKAN METODE

  

DEMONSTRASI DAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2

URUTSEWU, DUKUH CENGKALSEWU, DESA URUTSEWU, KEC AMPEL KAB

BOYOLALI TAHUN 2014-2015 B.

   Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana penggunaan metode demonstrasi dan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi pesawat sederhana jenis tuas kelas V SD Negeri 2 Urutsewu, Dk Cengkalsewu, Desa Urutsewu, Kec Ampel, Kab Boyolali tahun ajar 2014/2015 C.

   Tujuan Penelitian

  Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana menggunakan metode demonstrasi dan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi pesawat sederhana jenis tuas pada siswa kelas V SD Negeri

  2 Urutsewu, Dk Cengkalsewu,Desa Urutsewu, Kec Ampel, Kabupaten Boyolali tahun 2014/2015.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

  • Hipotesis dalam penelitian tindakan merupakan pertimbangan prosedur- prosedur yang mungkin dapat dilaksanakan agar perbaikan yang diinginkan dapat tercapai. (Kunandar, 2011:90). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan metode demonstrasi dan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar
IPA materi pesawat sederhana jenis tuas pada siswa kelas V SD Negeri 2 Urutsewu, Dk Cengkalsewu, Desa Urutsewu, Kec Ampel, Kabupaten Boyolali tahun 2015.

  • Indikator Keberhasilan Penerapan penggunaan alat peraga dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai, adapun indikator yang dapat dituliskan oleh penulis adalah adanya peningkatan hasil belajar pada tes siswa dan keaktivan belajar secara berkelanjutan dari diklus I, kesiklus II, dan kesiklus III. Siklus III akan terhenti apabila kelulusan sudah mencapai 90%.

E. Manfaat Penelitian

  Manfaat yang diharapkan dari penelitian tindakan kelas ini diantaranya adalah:

1. Manfaat Teoritis

  Kecenderungan dalam pembelajaran yang monoton akan berdampak pada menurunnya hasil belajar peserta didik dalam meningkatkan kemampuan belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Maka melalui penelitian ini, peneliti ingin mengkaji sebuah teori tentang konsep pembelajaran yang mudah dan menyenangkan. Kemudian dari hasil penelitian ini diharapkan menjadi informasi dan bahan pertimbangan untuk melaksanakan pembelajaran IPA.

2. Manfaat Praktis a.

  Bagi siswa, dapat meningkatkan hasil belajar dalam Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan metode demonstrasi dan alat peraga dalam materi pesawat sederhana jenis tuas.

  b.

  Bagi guru, untuk meningkatkan kualitas pengelolaan pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan.

  c.

  Bagi sekolah, dapat meningkatkan mutu sekolah dengan memajukan hasil belajar.

  d.

  Bagi peneliti, dapat menambah pengalaman dan pengetahuan untuk mengembangkan ide kreatif dan inovatifnya dalam melakukan penelitian.

F. Penegasan Istilah

  Agar penelitian terarah dan tidak terlalu jauh menyimpang dari tujuan yang diharapkan maka perlu adanya penjelasan definisi istilah berikut:

1. Ilmu PengetahuanAlam IPA

  Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip- prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengetahuan.

  Pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. (Kemenag, 2006: 108).

  IPA merupakan suatu ilmu pengetahuan yang bersifat objektif tentang alam sekitar beserta isinya, metode pembelajaran yang digunakan biasanya menggunakan metode ceramah, gambar dan guru dalam menyampaikan pengetahuan hanya berupa lisan, banyak siswa yang kurang mampu menangkap pelajaran yang diberikan oleh guru. Oleh sebab itu dalam proses belajar diperlukan model pembelajaran yang sesuai kemampuan dan harapan siswa, yang mampu menumbuhkan kreatifitas serta prestasi balajar. Pembelajaran yang terjadi di SD Negeri 2 Urutsewu masih menggunakan metode pembelajaran yang berpusat pada guru, sehingga siswa hanya menjadi objek belajar bukan subjek belajar.

2. Pengertian Alat Peraga

  Alat peraga adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien (Sudjana, 2002 :59 ).

  Alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif. Proses belajar mengajar ditandai dengan adanya beberapa unsur antara lain tujuan, bahan, metode dan alat, serta evaluasi. Unsur metode dan alat merupakan unsur yang tidak bisa dilepaskan dari unsur lainnya yang berfungsi sebagai cara atau tehnik untuk mengantarkan sebagai bahan pelajaran agar sampai tujuan. Dalam pencapain tersebut, peranan alat Bantu atau alat peraga memegang peranan yang penting sebab dengan adanya alat peraga ini bahan dengan mudah dapat dipahami oleh siswa. Alat peraga sering disebut audio visual, dari pengertian alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga. Alat tersebut berguna agar pelajaran yang disampaikan guru lebih mudah dipahami oleh siswa. Dalam proses belajar mengajar alat peraga dipergunakan dengan tujuan membantu guru agar proses belajar siswa lebih efektif dan efisien. Alat peraga yang simaksud dalam materi ini ialah menggunakan alat peraga golongan pertama, kedua dan ketiga pada materi pesawat sederhana.

G. Metode Penelitian 1.

  Rancangan Penelitian.

  Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas atau dikenal dengan sebutan PTK. Penelitian tindakan kelas adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan (Suyadi,2010: 18). Sedangkan menurut Kardiawarman Penelitian Tindakan Kelas berasal dari Bahasa Inggris Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas tersebut. Paizaluddin, ( 2013: 6).

  Peneliti menggunakan PTK guna mencari pemecahan masalah yang ditemui di dalam kelas. PTK akan dilaksanakan dengan tiga siklus. Masing- masing siklus terdiri dari tahapan-tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

  a.

  Perencanaan Dalam tahap menyusun rancangan ini peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Jika yang digunakan bentuk terpisah maka peneliti dan pelaksana harus melakukan kesepakan antara keduanya. Dikarenakan pelaksana guru peneliti adalah pihak yang paling berkepentingan untuk meningkatkan kinerja, maka pemilihan strategi pembelajaran disesuaikan dengan selera dan kepentingan guru peneliti, agar pelaksanaan tindakan dapat terjadi secara wajar, realistis, dan dapat dikelola dengan mudah. Jika penelitian kelas berkelaborasi maka dilakuakan dengan cara bekerjasama dengan ketentuan sebagai berikut:

  1) Menyusun perencanaan bersama-sama. 2) Saling bergantian mengamati proses waktu pelaksanaan. 3) Saling mengikuti kelas teman waktu refleksi. 4) Menyusun laporan. b.

  Pelaksanaan Tahap ke-2 dari penelitian tindakan kelas adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam tahap ke-2ini pelaksana (guru) harus berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, dalam reflek, keterkaitan antara pelaksanaa dengan perencanaan perlu diperhatikan secara seksama agar sinkron dengan maksud semula.

  c.

  Pengamatan Tahap ke-3 adalah tahap pengamatan kalau pengamatan ini dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena seharusnya pengamatan pada waktu tindakan sedang dilakukan. Jadi keduanya berlangsung secara bersamaan. Sebutan tahap ke-2 diberikan untuk memberi peluang kepada guru pelaksana yang juga berstatus sebagai pengamat agar melakukan “pengamatan balik” terhadap apa yang telah terjadi ketika tindakan berlangsung. Sambil melakukan pengamatan balik guru mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi agar memperoleh data yang akurat dan perbaikan siklus berikutnya. e.

  Refleksi Refleksi adalah usaha untuk memahami data yang diperoleh dari kegiatan observasi dan menjadi dasar untuk menentukan tindakan selanjutnya. Paizaluddin (2013: 34-39)

  Adapun gambaran tahap penelitian menurut Paizaluddin, (2013: 34) adalah sebagai berikut:

  Perencanaan Pelaksanaan

  SIKLUS I

  Refleksi Pengamatan

  Perencanaan Refleksi

  Pelaksanaan

SIKLUS II

  Pengamatan

  ?

  Tabel 1.1

2. Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitian

  a) Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Urutsewu.

  Dk. Cengkalsewu, Desa Urutsewu, Kec. Ampel, Kab Boyolali. Sekolah ini dipilih menjadi tempat penelitian karena memerlukan pengembangan model pembelajaran yang akan meningkatkan prestasi kinerja guru dan aktivitas siswa. Dengan demikian tujuan pembelajaran akan tercapai dengan optimal. Selain itu juga adanya kesediaan untuk bekerjasama dari kepala sekolah dan guru kelas yang bersangkutan di SD Negeri 2 Urutsewu.

  b) Waktu Penelitian

  Penelitian tindakan kelas ini dilakukan kurang lebih satu bulan pada semester genap tahun ajaran 2014/1015 di SD Negeri 2 Urutsewu , Cengkalsewu, Kec Ampel, Kabupaten Boyolali.

  c) Subyek Penelitian

  Dalam penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Urutsewu , Dk Cengkalsewu, Desa Urutsewu, Kec Ampel, Kab Boyolali, Siswa kelas V SD Negeri 2 Urutsewu dipilih sebagai subjek penelitian karena dinilai perlu adanya suatu pembaharuan dalam kegiatan pembelajaran agar siswa lebih termotivasi dan hasil belajar mereka pun meningkat. Siswa kelas V SD Negeri 2 Urutsewu tahun ajaran 2014/2015 berjumlah 28 siswa yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Penelitian ini dikhususkan pada mata

  pelajaran IPA materi pesawat sederhana jenis tuas dengan menggunakan metode dan alat peraga.

  d) Instrumen Penelitian

  Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: (1)

  Pedoman observasi Pedoman observasi ini berisi aspek-aspek prilaku guru dalam pembelajaran IPA. Pedoman ini digunakan untuk menggali data perilaku guru ketika pelaksanaan tindakan kelas berlangsung. (2)

  Soal tes Soal tes digunakan untuk mengetahuai hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dan alat peraga pada materi pesawat sederhana jenis tuas. Soal tes berisi pertanyaan-pertanyaan baik lisan maupun tulisan yang berhubungan dengan materi yang diajarkan.

  (3) Pedoman dokumentasi

  Dokumentasi merupakan instrumen untuk mengumpulkan data tentang peristiwa atau kejadian-kejadian masa lalu yang telah didokumentasikan (Mulyasa, 2011: 69). Pedoman ini berupa dokumen-dokumen nilai hasil belajar sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan, RPP dan silabus.

3. Pengumpulan Data

  Dalam penelitian tindakan kelas ini metode atau teknik yang akan digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi, tes dan dokumentasi.

  a.

  Observasi Teknik ini akan dipandu dengan lembar pengamatan yang dilakukan dengan bantuan rekan sejawat (guru lain) untuk memperoleh data. Lembar observasi yang digunakan peneliti yaitu lembar observasi guru. Lembar ini disusun untuk mencatat perkembangan dari proses pembelajaran yang dilakukan guru selama pelaksanaan tindakan berlangsung.

  b.

  Tes Dalam teknik pengumpulan data melalui tes, peneliti membuat dan menggunakan lembar tes tertulis guna mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi. c.

  Dokumentasi Instrumen yang dapat peneliti gunakan dalam teknik dokumentasi adalah silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan nilai siswa sebelum diterapkan adanya penggunaan alat peraga golongan pertama pada materi pesawat sederhana jenis tuas pada mata pelajaran IPA.

  Silabus merupakan rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas yang digunakan oleh peneliti sebagai landasan penyusunan RPP. Sedangkan RPP sendiri merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman pembelajaran guru dan disusun dalam tiap-tiap putaran pembelajaran. Nilai siswa sebelum penggunaan alat peraga pada materi pesawat sederhana jenis tuas mata pelajaran ilmu pengetahuan alam penulis untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi pelajaran.

4. Analisis Data

  Untuk membuktikan hipotesis, maka proses penelitian yang dilakukan selanjutnya adalah menganalisis data yang sudah terkumpul dengan lengkap untuk mengetahui hasil akhir dari penelitian tersebut. Kemudian dapat ditarik kesimpulan berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah diuji.

  Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Teknik deskriptif yang dipergunakan berupa persentase sebagai berikut (Sam‟s, 2010: 94):

  P = 100 %

  keterangan: P : Persentase

  X : Jumlah skor jawaban Xi : Jumlah skor maksimal.

H. Sistematika Penulisan.

  Sistematika penulisan skripsi hasil tindakan kelas ini dimulai dengan halaman judul, nota pembimbing, lembar pengesahan, pernyataan keaslian tulisan, motto, persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan daftar lampiran, dilanjutkan dengan bab-bab Bab I berisi tentang Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

  Bab II berisi kajian pustaka yang menjelaskan tentang belajar dan hasil belajar, strategi pembelajaran menggunakan alat peraga golongan pertama, keduadan ketigadan Ilmu Pengetahuan Alam pada materi pesawat sederhana jenis tuas.

  Bab III berisi tentang pelaksanaan penelitian yang menjelaskan gambaran umum lokasi penelitian, subyek penelitian dan pelaksanaan penelitian yang meliputi deskripsi pelaksanaan siklus I, pelaksanaan deskripsi siklus II dan pelaksanaan siklus III.

  Bab IV berisi tentang penelitian dan pembahasasn yang meliputi hasil penelitian siklus I, hasil penelitian siklus II dan hasil penelitian siklus III. Bab V berisi tentang penutup yang meliputi kesimpulan dan saran. Bagian akhir berisi tentang daftar pustaka dan lampiran-lampiran serta riwayat hidup penulis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan hasil Belajar 1. Pengertian Belajar Definisi belajar menurut Gagne (2009: 5) adalah belajar merupakan

  kecenderungan perubahan pada diri manusia yang dapat dipertahankan selama proses pertumbuhan. Hal ini dijelaskan oleh Gagne (dalam Riyanto, 2002) bahwa belajar merupakan suatu peristiwa yang terjadi di dalamkondisi-kondisi tertentu yang dapat diamati, diubah, dan dikontrol.

  Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki prilaku, sikap dan mengokohkan kepribadian. Dalam konteks menjadi tahu atau proses memperoleh pengetahuan, menurut Suyono & Hariyanto (2014: 9). Pemahaman sains konvensional, kontak manusia dengan alam diistilahkan dengan pengalaman (experience). Pengalam yang terjadi berulang kali melahirkan pengetahuan (knowledge) atau a body of knowledge.

  Dari definisi diatas, peneliti mengemukakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri seseorang karena memperoleh pengetahuan dari hasil pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

2. Tujuan Belajar

  Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan (kondisi) belajar yang lebih kondusif. Sistem lingkungan belajar ini sendiri terdiri atau dipengaruhi oleh berbagai komponen yang masing-masing akan saling mempengarui, seperti tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, materi yang ingin diajarkan, guru dan siswa yang memainkan peranan serta dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan serta sarana prasarana belajar-mengajar yang tersedia.

  Menurut Dimyati (2002: 22-28), tujuan belajar terdapat tiga jenis yaitu: a. Untuk mendapat pengetahuan

  Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilikan pengetahuan dan kemampuan berpikir tidak dapat dipisahkan dan saling berhubungan.

  Sebab seseorang tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan. Sehingga untuk mendapatkan pengetahuan memiliki kecenderungan lebih besar perkembangannya di dalam kegiatan belajar.

  Dalam hal ini peranan guru sebagai pengajar lebih menonjol. Peserta didik akan diberikan pengetahuan sehingga menambah pengetahuannya dan sekaligus akan mencarinya sendiri untuk mengembangkan cara berpikir dalam rangka memperkaya pengetahuannya. b.

  Penanaman konsep dan ketrampilan Penanaman konsep atau merumuskan konsep memerlukan suatu keterampilan. Keterampilan itu ada yang bersifat jasmani dan juga bersifat rohani. Keterampilan jasmaniah adalah keterampilan-keterampilan yang dapat dilihat, diamati, sehingga akan menitiberatkan pada keterampilan gerak atau penampilan dari anggota tubuh seseorang yang sedang belajar.

  Sedangkan keterampilan rohani lebih rumit, karena tidak selalu berurusan dengan masalah-masalah keterampilan yang dapat dilihat bagaimana ujung pangkalnya, tetapi lebih abstrak, menyangkut persoalan- persoalan penghayatan dan keterampilan berpikir serta kreativitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep. Keterampilan dapat diperoleh dengan banyak melatih kemampuan dan interaksi yang mengarah pada pencapaian keterampilan tersebut.

  c.

  Pembentukan sikap Dalam menumbuhkan sikap mental, prilaku dan pribadi anak didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya. Sehingga dibutuhkan kecakapan dalam mengarahkan motivasi dan berpikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai contoh atau model.

  Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik tidak terlepas dari penanaman nilai-nilai. Sehingga pendidik akan memindahkan nilai-nilai tersebut kapada anak didiknya untuk menumbuhkan kesadaran dan kemauannya mempraktikan segala sesuatu yang sudah dipelajarinya.

  Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan belajar adalah untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan penanaman nilai-nilai. Dari proses belajar individu akan memperoleh informasi yang nantinya akan diolah hingga menjadi sebuah pengetahuan baru dan mendapatkan keterampilan yang sebelumnya belum dimiliki. Sehingga hal-hal baru yang diperoleh akan mempengaruhi sikap individu.

3. Hasil belajar

  Dalam kaitannya dengan hasil belajar, Bloom membagi ke dalam tiga kawasan yaitu kognitif, afektif dan psikomotor (Sam‟s, 2010: 35): a.

  Kognitif Ranah kognitif berkaitan dengan tujuan pembelajaran dalam kaitannya dengan kemampuan berpikir, mengetahui dan memecahkan masalah berdasarkan apa yang telah dipelajari peserta didik. Dalam hal ini mencangkup keterampilan intelektual yang merupakan salah satu tugas dan kegiatan pendidikan yang meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. b.

  Afektif Ranah afektif berkenaan dengan tujuan-tujuan yang berkenaan dengan sikap, nilai, minat dan apresiasi. Hasil belajar ranah afektif menekankan pada perasaan, emosi, apresiasi, pertimbangan dan tingkat penerimaan atau penolakan terhadap suatu nilai. Hal ini dapat ditandai dengan adanya penerimaan, pemberian respon, penilaian, mengkonseptualisasikan sesuatu dan mengkonversi nilai-nilai.

  c.

  Psikomotor Ranah psikomotor berkenaan dengan keterampilan motorik dan manipulasi bahan atau objek. Sehingga peserta didik akan memperoleh pengetahuan antara lain dalam hal imitasi, manipulasi, presis, artikulasi dan adaptasi.

4. Faktor- Faktor yang mempengarui belajar

  Pada kegiatan belajar dan mengajar di sekolah ditemukan dua subjek, yaitu guru dan siswa. Dalam kegiatan belajar siswalah yang memagang peranan penting. Dalam proses belajar ditemukan 3 tahap penting, yaitu: 1). Sebelum belajar. Dalam hal ini yang berpengaruh dalam belajar menurut Biggs dan Telfer serta Winkel ( Dimyati,2002: 238) adalah ciri khas pribadi, minat, kecakapan, pengalaman dan keinginan belajar. Hal-hal yang dilakukan sebelum belajar disebut kegiatan awal tersebut diharapkan mendorong untuk belajar. 2). Proses belajar. Yaitu suatu kegiatan yang dialami dan dihayati oleh siswa, kegiatan siswa berpengaruh pada pembentukan sikap, konsentrasi, pengalaman, motivasi, menggali, menyimpan dan unjuk prestasi. 3). Sesudah belajar, merupakan tahap untuk prestasi hasil belajar.

  Secara rinci Dimyati (2002: 238-257) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ada dua yaitufaktor intern dan faktor ekstern.

  Masing-masing faktor dapat diuraikan sebagai berikut: a.

  Faktor Intern Proses belajar merupakan hal yang kompleks. Siswalah yang menentukan terjadi atau tidak terjadi belajar. Untuk bertindak belajar siswa mengalami masalah intern. Jika siswa tidak dapat mengatasi masalahnya, maka ia tidak belajar dengan baik. Faktor intern yang dialami oleh siswa yang berpengaruh pada proses belajar siswa sebagai berikut, 1)

  Sikap terhadap siswa Sikap merupakan kemampuan memberikan penilaian tentang sesuatu, yang belajar tersebut membawa diri sesuai dengan penilaian.

  Adanya penilaian tentang sesuatu, mengakibatkan terjadinya sikap menerima, menolak, atau mengabaikan. Siswa memperoleh kesempatan belajar. Akibat penerimaan, penolakan, atau pengabaian kesempatan belajar tersebut akan berpengaruh pada perkembangan kepribadian.

  Oleh karena itu, ada baiknya siswa mempertimbangkan masak-masak akibat sikap terhadap belajar.

  2) Motivasi Belajar

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 5 SUKARAJA

1 15 47

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 5 BAGELEN GEDUNGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

2 10 48

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA REALIA PADA SISWA KELAS V SDN 7 WONODADI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN

2 16 63

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENG-GUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 MARGAKAYA KECAMATAN PRINGSEWU KABUPATEN

0 2 22

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS IV (EMPAT) SD NEGERI 3 PAKUAN RATU TAHUN 2012

0 10 50

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN 2 SUMBEREJO BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 22 37

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 TRIMULYO KECAMATAN TANJUNG BINTANG TAHUN 2012/2013.

0 6 44

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GAMBAR DI KELAS V SD NEGERI 2 SUKABUMI BANDAR LAMPUNG

0 12 34

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN INQUIRY SISWA KELAS IV SD NEGERI BUGEL 01 KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA SEMESTER 2 TAHUN 20142015

0 0 14

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI JENIS-JENIS PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS V SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20142015 SDN 2 TASIKMADU KECAMATAN WATULIMO KABUPATEN TRENGGALEK

0 0 6