Menentukan unsur intrinsik dari sebuah c
Nama: Arina khofiyanida
Kelas : IX . 6
Sk
: 8 Kd
: 1 ( Menentukan unsur intrinsik dari sebuah cerpen)
No
.
1.
Unsur
Pembangun
Tema
2.
Amanat
3.
Tokoh dan
penokohan
4.
5.
Latar,tempat
Keterangan
Bukti/alasan
Seorang petani yang rajin
dalam menghidupi
kehidupannya
Jika kita rajin dan bekerja
keras, kita pasti akan
mendapatkan yang
terbaik.
Seorang petani rajin namun miskin berdoa
kepada Buddha Welas Asih agar dibebaskan
dari kemiskinan.
Karena keuletannya dan kerja kerasnya serta
kemapuan yang dimiliki yosaku, ketika sang
saudagar pulang maka panen berlimpah ruah.
Sang saudagar pun gembira serta mengagumi
keuletan Yosaku. Sebagai hadiahnya dia
menawarkan untuk menikahi putrinya serta
mewarisi kekayaannya.
Petani/Yosaku:
seorang petani
rajin, ulet, kerja
keras dan
penolong
Seorang petani rajin namun miskin berdoa.....
Karena keuletannya dan kerja kerasnya serta
kemampuan yang dimiliki Yosaku.
Dia pun iba dengan kuda tersebut serta
bermaksud menolong kuda tersebut.
Orang tua anak
kecil : baik
Sebagai tanda terima kasih, ia memberi tiga
buah jeruk kepada Yosaku dari orangtua anak
itu
Seorang gadis :
baik hati.
Sebagai tanda terima kasih, ia memberi
sehelai kain sutra dari seorang gadis yang
merasa lelah.
Saudagar : baik
Sebagai hadiahnya dia menawarkan untuk
menikahi putrinya serta mewarisi
kekayaannya.
Kuil
Waktu
Malam
ekonomi
Miskin
Sudut
pandang
Orang pertama pelaku
utama
Dia pun mengambil keputusan untuk tinggal
disebuah kuil yang dia temui.
Malam itu sebelum tidur dia berdoa untuk
meminta tempat untuk dia tinggali...
Seorang petani rajin namun miskin tidak
memiliki apapun.
Warashibe Choja
Yosaku adalah seorang petani yang pekerja keras tapi dengan hidup yang sangat
tidak layak. Kerjaannya adalah membantu petani lainnya untuk mengelola lahan
mereka. Suatu ketika dalam perjalanan dia tidak punya tempat berteduh. Dia
pun mengambil keputusan untuk tinggal disebuah kuil yang dia temui. Disana
dia berdoa dan meminta tempat tinggal karena dia tidak mempunyai tempat
tinggal. Buddha berkata kepadanya untuk memungut benda pertama yang
disentuhnya di tanah dan membawanya bepergian ke arah barat. Keesokannya
dia tersandung jatuh ke tanah ketika keluar dari kuil, dan menyentuh sebatang
jerami yang lalu dipungutnya. Dalam perjalanan, ia menangkap lalat yang
mengganggunya, dan mengikat lalat itu pada ujung jerami. Di perjalanan lalu
ada anak kecil yang melihat jerami yang di pegang Yosaku, anak kecil itu
memintanya. Lalu dia memberikan jerami beserta lalat kepada orangtua anak
itu. Sebagai tanda terima kasih, dia diberi tiga buah jeruk. Perjalanan
diteruskannya dengan membawa jeruk. Di tengah jalan, ia bertemu dengan
seorang gadis yang sedang kehausan.lalu dia memberi Jeruknya kepada gadis
itu. Sebagai tanda terima kasih, seorang gadis itu memberikan sehelai kain sutra
kepada Yosaku. Di tengah perjalanan, ia bertemu dengan seorang samurai
dengan seekor kuda yang sedang kelaparan. Yosaku meminta kuda tersebut dan
menukarkannya dengan sehelai sutra. Setelah diurusnya, kuda menjadi sehat
kembali. Yosaku lalu melanjutkan perjalanan ke barat dengan menunggang kuda.
Seorang saudagar yang ingin berpergian melihat Yosaku bersama kudanya, lalu
saudagar itu membeli kuda tersebut, tetapi dia belum mempunyai uang dan
membayarnya dengan setengah sawah yang dimiliki saudagar itu dan juga
diizinkan untuk menginap dirumahnya selama saudagar itu berpergian. Setelah
sampai di rumah, saudagar itu sangat terkesan melihat rumahnya yang bersih
dan sawahnya panen besar. Lalu sang saudagar menikahinya dengan anaknya,
sehingga Yosaku menjadi jutawan.
Kelas : IX . 6
Sk
: 8 Kd
: 1 ( Menentukan unsur intrinsik dari sebuah cerpen)
No
.
1.
Unsur
Pembangun
Tema
2.
Amanat
3.
Tokoh dan
penokohan
4.
5.
Latar,tempat
Keterangan
Bukti/alasan
Seorang petani yang rajin
dalam menghidupi
kehidupannya
Jika kita rajin dan bekerja
keras, kita pasti akan
mendapatkan yang
terbaik.
Seorang petani rajin namun miskin berdoa
kepada Buddha Welas Asih agar dibebaskan
dari kemiskinan.
Karena keuletannya dan kerja kerasnya serta
kemapuan yang dimiliki yosaku, ketika sang
saudagar pulang maka panen berlimpah ruah.
Sang saudagar pun gembira serta mengagumi
keuletan Yosaku. Sebagai hadiahnya dia
menawarkan untuk menikahi putrinya serta
mewarisi kekayaannya.
Petani/Yosaku:
seorang petani
rajin, ulet, kerja
keras dan
penolong
Seorang petani rajin namun miskin berdoa.....
Karena keuletannya dan kerja kerasnya serta
kemampuan yang dimiliki Yosaku.
Dia pun iba dengan kuda tersebut serta
bermaksud menolong kuda tersebut.
Orang tua anak
kecil : baik
Sebagai tanda terima kasih, ia memberi tiga
buah jeruk kepada Yosaku dari orangtua anak
itu
Seorang gadis :
baik hati.
Sebagai tanda terima kasih, ia memberi
sehelai kain sutra dari seorang gadis yang
merasa lelah.
Saudagar : baik
Sebagai hadiahnya dia menawarkan untuk
menikahi putrinya serta mewarisi
kekayaannya.
Kuil
Waktu
Malam
ekonomi
Miskin
Sudut
pandang
Orang pertama pelaku
utama
Dia pun mengambil keputusan untuk tinggal
disebuah kuil yang dia temui.
Malam itu sebelum tidur dia berdoa untuk
meminta tempat untuk dia tinggali...
Seorang petani rajin namun miskin tidak
memiliki apapun.
Warashibe Choja
Yosaku adalah seorang petani yang pekerja keras tapi dengan hidup yang sangat
tidak layak. Kerjaannya adalah membantu petani lainnya untuk mengelola lahan
mereka. Suatu ketika dalam perjalanan dia tidak punya tempat berteduh. Dia
pun mengambil keputusan untuk tinggal disebuah kuil yang dia temui. Disana
dia berdoa dan meminta tempat tinggal karena dia tidak mempunyai tempat
tinggal. Buddha berkata kepadanya untuk memungut benda pertama yang
disentuhnya di tanah dan membawanya bepergian ke arah barat. Keesokannya
dia tersandung jatuh ke tanah ketika keluar dari kuil, dan menyentuh sebatang
jerami yang lalu dipungutnya. Dalam perjalanan, ia menangkap lalat yang
mengganggunya, dan mengikat lalat itu pada ujung jerami. Di perjalanan lalu
ada anak kecil yang melihat jerami yang di pegang Yosaku, anak kecil itu
memintanya. Lalu dia memberikan jerami beserta lalat kepada orangtua anak
itu. Sebagai tanda terima kasih, dia diberi tiga buah jeruk. Perjalanan
diteruskannya dengan membawa jeruk. Di tengah jalan, ia bertemu dengan
seorang gadis yang sedang kehausan.lalu dia memberi Jeruknya kepada gadis
itu. Sebagai tanda terima kasih, seorang gadis itu memberikan sehelai kain sutra
kepada Yosaku. Di tengah perjalanan, ia bertemu dengan seorang samurai
dengan seekor kuda yang sedang kelaparan. Yosaku meminta kuda tersebut dan
menukarkannya dengan sehelai sutra. Setelah diurusnya, kuda menjadi sehat
kembali. Yosaku lalu melanjutkan perjalanan ke barat dengan menunggang kuda.
Seorang saudagar yang ingin berpergian melihat Yosaku bersama kudanya, lalu
saudagar itu membeli kuda tersebut, tetapi dia belum mempunyai uang dan
membayarnya dengan setengah sawah yang dimiliki saudagar itu dan juga
diizinkan untuk menginap dirumahnya selama saudagar itu berpergian. Setelah
sampai di rumah, saudagar itu sangat terkesan melihat rumahnya yang bersih
dan sawahnya panen besar. Lalu sang saudagar menikahinya dengan anaknya,
sehingga Yosaku menjadi jutawan.