Perancangan Koleksi Busana dengan Tema Naturamor.
iii
ABSTRAK
Maraknya perdagangan bebas hewan langka secara illegal menjadi wacana yang menarik untuk diangkat. Hewan langka memiliki daya tarik yang berbeda sehingga diburu dan diperdagangkan. Kelangkaan hewan-hewan seharusnya menjadi kesadaran masyarakat untuk memelihara kelestariannya, bukan untuk dijadikan peliharaan agar dapat menikmati keindahannya secara pribadi. Salah satu cara yang penulis lakukan untuk menikmati keindahan hewan langka tersebut dengan menjadikannya inspirasi dalam membuat karya. Hewan langka yang menjadi inspirasi penulis dalam membuat karya tugas akhir adalah burung spesies Macaw.
Burung spesies Macaw adalah burung eksotis yang hidup di hutan hujan tropis. Burung ini diburu karena jinak, memiliki bentuk dan warna yang indah. Macaw memiliki warna-warna tropis pada bulunya yang menjadi inspirasi Penulis. Bentuknya yang langsing, ekor yang panjang, dan sayap yang lebar menjadi inspirasi untuk siluet karya yang Penulis buat.
Penulis membuat karya yang bernuansa tropikal karena burung Macaw adalah burung yang hidup di daerah tropis, memiliki warna tropis. Karya ini dibuat agar berkesan easy-going untuk memudahkan orang yang memakainya bergerak dengan aktif.
Karya busana yang bergaya tropikal dan easy going yang terinspirasi dari burung Macaw menghasilkan busana yang fit-body pada bagian pinggang sampai dada, dan bagian pinggang ke bawah lebih melebar dengan warna-warna tropis seperti hijau tua, hijau muda, biru, dan jingga.
(2)
iv
ABSTRACT
The rise in free trading endangered animals ilegally becomes an interesting topic to be discussed about. Endangered animals have different appeal that makes them being hunted and traded. The scarcity of the animals is supposed to be the people's awareness to maintain the sustainability, not to make them as pets so that they can possess its beauty for private. One of the methods that the writer do to enjoy the beauty of endangered animals is to use them as an inspiration for the works. The endangered animal that inspires the writer in making the final thesis is the Macaws.
The Macaws is an exotic bird that lives in tropical rain forests. This tame bird is hunted because it has beautiful body and colours. The tropical colours in the Macaws feathers inspires the writer. Its slender body, long tails and wide wings inspire the writer in making the silhouette.
The writer makes the tropical styles because Macaws is a bird that lives in tropical areas and has tropical colours. This styles are created to make the easy-going impressions that helps people to wear it can move lively.
The tropical and easy-going fashion style that got inspired from The Macaws created fit- body clothing from waist to chest, and the waist below widening with tropical colours like dark green, light green, blue, and orange.
(3)
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... iv
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... vii
BAB 1 ... 1
PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Tujuan ... 2
1.4 Sistematika Penulisan ... 2
BAB 2 ... 3
LANDASAN TEORI ... 3
2.1 Teori Fashion ... 3
2.1.1 Definisi Fashion ... 3
2.1.2 Fashion Trend ... 3
2.1.3 Desain Fashion ... 3
2.1.4 Fashion Art ... 4
2.1.5 Komunikasi Fashion ... 4
2.2 Teori Rupa Dasar ... 4
2.2.1 Unsur Desain ... 4
2.2.2 Prinsip Desain ... 7
2.3 Teori Reka Bahan Tekstil ... 8
2.4 Teori Warna ... 10
BAB 3 ... 13
(4)
vi
3.1 Burung Macaw ... 13
3.2 Analisa Trend Research ... 14
3.3 Identifikasi Objek Rancangan ... 14
3.3.1 Target Market ... 14
3.3.2 Konsep dan Tema ... 15
3.3.3 Deskripsi dan Survey Fungsi ... 15
BAB 4 ... 16
KONSEP PERANCANGAN ... 16
4.1 Perancangan Umum ... 16
4.2 Perancangan Khusus ... 16
4.3 Perancangan Detail Fashion ... 33
BAB 5 ... 35
PENUTUP ... 35
5.1 Kesimpulan ... 35
5.2 Saran ... 36
DAFTAR PUSTAKA ... 37
BIODATA PENULIS ... 39
(5)
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Warna Analog, Komplementer ... 11
Gambar 2 Pola 1 Atas ... 19
Gambar 3 Pola 1 Depan Bawah ... 20
Gambar 4 Pola 1 Belakang Bawah ... 20
Gambar 5 Pola 2 Atas ... 21
Gambar 6 Pola 2 Bawah ... 21
Gambar 7 Pola 2 Bawah Depan ... 22
Gambar 8 Pola 3.1 Tengah Depan ... 22
Gambar 9 Pola 3.1 Sisi Depan ... 23
Gambar 10 Pola 3.1 Sisi Belakang ... 24
Gambar 11 Pola 3.1 Tengah Belakang ... 24
Gambar 12 Pola 3.2 Tengah Depan ... 25
Gambar 13 Pola 3.2 Sisi Depan ... 26
Gambar 14 Pola 3.2 Sisi Belakang ... 27
Gambar 15 Pola 3.2 Tengah Belakang ... 28
Gambar 16 Pola 4 Atas Depan, Belakang, Lengan ... 29
Gambar 17 Pola 4 Bawah Depan ... 30
Gambar 18 Pola 4 Belakang ... 31
Gambar 19 Sketsa ... 32
Gambar 20 Gambar Tehnik ... 33
Gambar 21 Bando ... 34
Gambar 22 Anting ... 34
Gambar 23 Hasil Rancangan ... 36
Gambar 24 Mood Board ... 41
Gambar 25 Color Palette ... 41
(6)
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Maraknya perdagangan bebas hewan langka telah melanggar Undang-undang
Nomor 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam dan ekosistem.
Undang-undang tersebut melarang untuk memelihara dan memiliki satwa secara
pribadi.
Menanggapi berita perdagangan bebas hewan langka di dunia maya oleh
oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, wacana yang seharusnya menjadi
kesadaran bersama bahwa hewan-hewan tersebut seharusnya dilestarikan, bukan
diperjual belikan secara bebas sehingga mengancam ekosistem habitat aslinya.
Realita tersebut memiliki kesamaan dengan film “RIO” yang menceritakan kisah
tentang spesies burung eksotis di Brazil yang dilindungi yang menjadi incaran
kolektor hewan langka dan manusia yang berusaha untuk menjaga kelestarian
burung eksotis tersebut.
Keindahan satwa langka membuat orang tertarik untuk memilikinya, terbukti
dari maraknya perdagangan bebas hewan langka yang ada karena tingginya
jumlah pembeli hewan langka tersebut, bahkan menurut catatan Serasi operasi
satwa langka yang dilakukan oleh BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya
Alam) dan Polda Metro Jaya yang berhasil menjaring hewan langka, hingga ada
yang diawetkan atau dikeringkan. Hewan langka diambil bagian-bagian tertentu
untuk dijadikan pelengkap rancangan fashion. Hal tersebut merupakan proses
kreasi yang tidak bertanggung jawab dan cara yang salah dalam menikmati
keindahannya. Karena keindahan dan keunikannya membuat saya tertarik untuk
menjadikannya inpirasi untuk membuat rancangan karya fashion dari rupa visual
burung eksotis seperti Spix’s Macaw
yang menjadi cara lain saya dalam
menikmati keindahan burung langka tersebut.
(7)
2
1.2
Identifikasi Masalah
Dari pembahasan latar belakang terdapat masalah sebagai berikut:
-
Mengapa hewan langka menarik untuk menjadi inspirasi karya ini?
-
Bagaimana cara menerapkan unsur menarik pada burung langka pada karya
busana?
1.3
Tujuan
Hewan langka memiliki keindahan tersendiri yang unik di mata setiap orang
yang melihatnya, tetapi diperlukan kesadaran bagi penikmat keindahan tersebut
bahwa keindahan tersebut bukan untuk dihak milik tetapi untuk dilestarikan.
Karena itu saya tertarik untuk membuat karya yang terinspirasi dari burung
langka spesies Macaw yang memiliki bentuk dan warna yang menarik untuk
saya. Tujuan saya memilih burung langka tersebut menjadi inspirasi saya untuk
melestarikan
keindahannya
melalui
karya
busana
yang
saya
buat.
Menginterpekasikan burung langka Macaw ke dalam busana.
1.4
Sistematika Penulisan
Bab 1 - Menjelaskan latar belakang dari pembuatan konsep
Bab 2 - Menjelaskan teori yang menunjang konsep perancangan
-
Teori fashion
-
Teori rupa dasar
-
Teori reka bahan tekstil
-
Teori warna
Bab 3 - Menjelaskan tentang objek studi yang menjadi ide rancangan
Bab 4 - Menjelaskan konsep perancangan
(8)
35
BAB 5
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Hewan langka menjadi langka karena diburu untuk dijadikan peliharaan,
diawetkan, diabadikan keindahannya, berkurangnya habitat hewan tersebut.
Burung spesies Macaw dijadikan peliharaan karena memiliki warna yang cerah
dan beragam, jinak, tidak takut berinteraksi dengan orang asing.
Burung langka spesies Macaw menarik untuk dijadikan inspirasi dalam
membuat karya ini karena burung ini bekesan eksotis, memiliki warna-warna
tropikal yang beragam di tubuhnya, sayap dan ekor yg lebar juga panjang.
Unsur menarik yang ada pada burung spesies Macaw dari segi warna
diaplikasikan pada busana yang menggunakan warna-warna tropis dari bulu
burung Macaw tersebut, busana ini dikombinasikan dengan motif abstrak yang
memiliki banyak warna sehingga sama dengan burung Macaw yang penuh
warna pada tubuhnya. Dari anatomi burung Macaw sendiri diadaptasi pada
disain busana menjadi siluet yang ketat pada bagian pinggang hingga dada, dan
melebar pada bagian bawah.
Busana yang dibuat dengan pola lebih lebar pada bagian bawah untuk
mewujudkan kesan easy going yang memungkinkan untuk kaki bergerak lebih
bebas.
(9)
36
Gambar 23 Hasil Rancangan
Gambar di atas adalah hasil perancangan karya TA keempat busana
ready to wear
deluxe
dengan judul NaturAmor yang bergaya tropikal.
5.2
Saran
Gagasan untuk menambah nilai pada rancangan adalah jika ada dana,
kemampuan dan waktu yang mendukung, dapat mengaplikasikan motif burung
macaw dengan tehnik
silk painting
agar keunikan wujud burung langka
tersebut terlihat lebih menonjol. Dan menggunakan bahan sifon sutra yang
ramah lingkungan.
(10)
37
DAFTAR PUSTAKA
Kamus kantong Oxford (2000)
Majalah LIFE Vol. 6,No. 5 ( 30 Januari 1939 ) ISSN 0024-301. Time Inc.
Justine M Cordwell, Ronald A Schwarz. 1973.
The Fabrics of Culture: The
Anthropology
of
Clothing
and
Adornment.
International
Congress
of
Anthropological and Ethnological Sciences. H. 400. Chicago : De Gruyter.
Margo Berman. 16 Sep 2010.
Street-Smart Advertising: How to Win the Battle of
the Buzz
. Halaman 146 dari 244 halaman. USA : Rowman & Littlefield.
Lesa Sawahata . 1 Sep 2001 .
The Complete Color Harmony Workbook: A Workbook
and Guide to Creative Color Combinations
. H.224. USA : Rockport.
http://animals.nationalgeographic.com/animals/birds/macaw/
Trend Remix 2012
Harder, Frances. 2004.
Fashion for Profit
. USA : Harder Publication
Sukarno & Basuki, L. 1997.
Panduan Membuat Desain Ilustrasi Busana (Teknik
Dasar, Terampil, dan Mahir)
. Indonesia : Kawan Pustaka
Stecker, Pamela. 1996.
Fashion Design Manual
. Australia : Macmillan Education
Australia
Seivewright, Simon. 2007.
Basic Fashion Design: Research and Design.
Switzerland :AVA.
Watson dkk. 1954. Textile design and colour: elementary weaves and figured fabrics.
Longmans, Green : Cornell University
Singer, Margo. 2007. Textile Surface Decoration : Silk and Velvet. London : A&C
Black Publisher Limited
Laury, Jean R. 1997. Imagery on Fabric: A Complete Surface Design Handbook.
C&T Publishing Inc
(11)
38
Swasty, Wirania. 2010. A-Z Warna Interior: Rumah Tinggal. Bandung : PT Niaga
Swadaya.
Sardadi, Tini.2007. Serasi & Gaya Berkain. Indonesia : Gramedia Pustaka Utama.
Poespo, Goet. 2005. Puspa Ragam Busana PEMILIHAN BAHAN TEKSTIL.
Yogyakarta :Kanisius
(1)
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Maraknya perdagangan bebas hewan langka telah melanggar Undang-undang Nomor 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam dan ekosistem. Undang-undang tersebut melarang untuk memelihara dan memiliki satwa secara pribadi.
Menanggapi berita perdagangan bebas hewan langka di dunia maya oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, wacana yang seharusnya menjadi kesadaran bersama bahwa hewan-hewan tersebut seharusnya dilestarikan, bukan diperjual belikan secara bebas sehingga mengancam ekosistem habitat aslinya. Realita tersebut memiliki kesamaan dengan film “RIO” yang menceritakan kisah tentang spesies burung eksotis di Brazil yang dilindungi yang menjadi incaran kolektor hewan langka dan manusia yang berusaha untuk menjaga kelestarian burung eksotis tersebut.
Keindahan satwa langka membuat orang tertarik untuk memilikinya, terbukti dari maraknya perdagangan bebas hewan langka yang ada karena tingginya jumlah pembeli hewan langka tersebut, bahkan menurut catatan Serasi operasi satwa langka yang dilakukan oleh BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) dan Polda Metro Jaya yang berhasil menjaring hewan langka, hingga ada yang diawetkan atau dikeringkan. Hewan langka diambil bagian-bagian tertentu untuk dijadikan pelengkap rancangan fashion. Hal tersebut merupakan proses kreasi yang tidak bertanggung jawab dan cara yang salah dalam menikmati keindahannya. Karena keindahan dan keunikannya membuat saya tertarik untuk menjadikannya inpirasi untuk membuat rancangan karya fashion dari rupa visual burung eksotis seperti Spix’s Macaw yang menjadi cara lain saya dalam menikmati keindahan burung langka tersebut.
(2)
1.2Identifikasi Masalah
Dari pembahasan latar belakang terdapat masalah sebagai berikut: - Mengapa hewan langka menarik untuk menjadi inspirasi karya ini?
- Bagaimana cara menerapkan unsur menarik pada burung langka pada karya busana?
1.3Tujuan
Hewan langka memiliki keindahan tersendiri yang unik di mata setiap orang yang melihatnya, tetapi diperlukan kesadaran bagi penikmat keindahan tersebut bahwa keindahan tersebut bukan untuk dihak milik tetapi untuk dilestarikan. Karena itu saya tertarik untuk membuat karya yang terinspirasi dari burung langka spesies Macaw yang memiliki bentuk dan warna yang menarik untuk saya. Tujuan saya memilih burung langka tersebut menjadi inspirasi saya untuk melestarikan keindahannya melalui karya busana yang saya buat. Menginterpekasikan burung langka Macaw ke dalam busana.
1.4Sistematika Penulisan
Bab 1 - Menjelaskan latar belakang dari pembuatan konsep Bab 2 - Menjelaskan teori yang menunjang konsep perancangan
- Teori fashion - Teori rupa dasar
- Teori reka bahan tekstil - Teori warna
Bab 3 - Menjelaskan tentang objek studi yang menjadi ide rancangan Bab 4 - Menjelaskan konsep perancangan
(3)
35
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Hewan langka menjadi langka karena diburu untuk dijadikan peliharaan, diawetkan, diabadikan keindahannya, berkurangnya habitat hewan tersebut. Burung spesies Macaw dijadikan peliharaan karena memiliki warna yang cerah dan beragam, jinak, tidak takut berinteraksi dengan orang asing.
Burung langka spesies Macaw menarik untuk dijadikan inspirasi dalam membuat karya ini karena burung ini bekesan eksotis, memiliki warna-warna tropikal yang beragam di tubuhnya, sayap dan ekor yg lebar juga panjang.
Unsur menarik yang ada pada burung spesies Macaw dari segi warna diaplikasikan pada busana yang menggunakan warna-warna tropis dari bulu burung Macaw tersebut, busana ini dikombinasikan dengan motif abstrak yang memiliki banyak warna sehingga sama dengan burung Macaw yang penuh warna pada tubuhnya. Dari anatomi burung Macaw sendiri diadaptasi pada disain busana menjadi siluet yang ketat pada bagian pinggang hingga dada, dan melebar pada bagian bawah.
Busana yang dibuat dengan pola lebih lebar pada bagian bawah untuk mewujudkan kesan easy going yang memungkinkan untuk kaki bergerak lebih bebas.
(4)
Gambar 23 Hasil Rancangan
Gambar di atas adalah hasil perancangan karya TA keempat busana ready to wear deluxe dengan judul NaturAmor yang bergaya tropikal.
5.2 Saran
Gagasan untuk menambah nilai pada rancangan adalah jika ada dana, kemampuan dan waktu yang mendukung, dapat mengaplikasikan motif burung macaw dengan tehnik silk painting agar keunikan wujud burung langka tersebut terlihat lebih menonjol. Dan menggunakan bahan sifon sutra yang ramah lingkungan.
(5)
37
DAFTAR PUSTAKA
Kamus kantong Oxford (2000)
Majalah LIFE Vol. 6,No. 5 ( 30 Januari 1939 ) ISSN 0024-301. Time Inc.
Justine M Cordwell, Ronald A Schwarz. 1973. The Fabrics of Culture: The
Anthropology of Clothing and Adornment. International Congress of
Anthropological and Ethnological Sciences. H. 400. Chicago : De Gruyter.
Margo Berman. 16 Sep 2010. Street-Smart Advertising: How to Win the Battle of
the Buzz . Halaman 146 dari 244 halaman. USA : Rowman & Littlefield.
Lesa Sawahata . 1 Sep 2001 . The Complete Color Harmony Workbook: A Workbook
and Guide to Creative Color Combinations. H.224. USA : Rockport.
http://animals.nationalgeographic.com/animals/birds/macaw/ Trend Remix 2012
Harder, Frances. 2004. Fashion for Profit. USA : Harder Publication
Sukarno & Basuki, L. 1997. Panduan Membuat Desain Ilustrasi Busana (Teknik
Dasar, Terampil, dan Mahir). Indonesia : Kawan Pustaka
Stecker, Pamela. 1996. Fashion Design Manual. Australia : Macmillan Education Australia
Seivewright, Simon. 2007. Basic Fashion Design: Research and Design.
Switzerland :AVA.
Watson dkk. 1954. Textile design and colour: elementary weaves and figured fabrics. Longmans, Green : Cornell University
Singer, Margo. 2007. Textile Surface Decoration : Silk and Velvet. London : A&C Black Publisher Limited
Laury, Jean R. 1997. Imagery on Fabric: A Complete Surface Design Handbook. C&T Publishing Inc
(6)
Swasty, Wirania. 2010. A-Z Warna Interior: Rumah Tinggal. Bandung : PT Niaga Swadaya.
Sardadi, Tini.2007. Serasi & Gaya Berkain. Indonesia : Gramedia Pustaka Utama. Poespo, Goet. 2005. Puspa Ragam Busana PEMILIHAN BAHAN TEKSTIL. Yogyakarta :Kanisius