Laporan Tugas Akhir Kaya Busana dengan Tema Style in Acceleration: Proses Perancangan Busana Wanita Siap Pakai dengan Inspirasi Percepatan Waktu dari Film in Time.

(1)

v

ABSTRAK

Style In Acceleration adalah gaya berbusana yang dipengaruhi oleh

percepatan waktu dari suasana yang diambil dari film In Time dimana gaya hidup seseorang sangat dinamis karena ditentukan oleh waktu. Perancang merasa gaya hidup tokoh pemeran utama wanita pada film tersebut merepresentasikan gaya hidup wanita saat ini. Kemajuan teknologi dan percepatan waktu ikut mempengaruhi wanita sehingga mereka menjadi seorang yang multitasker. Terjadinya persamaan gender dalam bidang pekerjaan membuka peluang bagi wanita untuk memperoleh kesempatan bekerja di bidang yang didominasi oleh laki-laki.

Koleksi pakaian yang dibuat adalah pakaian yang dapat memberikan keleluasaan dalam bergerak bagi wanita pemakainya seperti rok A-line, celana panjang, dan celana pendek yang sesuai dengan suasana pada film In Time. Bentuk garis bangunan dalam film In Time diaplikasikan dengan siluet garis dari potongan kulit dan organdi, serta unsur futuristik yang berwarna metalik dengan garis bisban silver yang tegas. Bentuk pakaian yang dibuat ada dua bagian yaitu bagian dalam yang feminin namun dengan bagian luar yang lebih maskulin. Bahan dan warna yang dipilih dari kombinasi karakter feminin dan maskulin sangat berbeda namun dapat saling melengkapi. Warna yang digumakan adalah dominan hitam untuk menunjukan karakter maskulin dan warna biru ungu yang memberi kesan feminim. Hasil akhir dari konsep desain yang memadukan unsur feminim dan maskulin ini berupa busana ready-to-wear deluxe dengan target market wanita berusia 23 sampai dengan 33 tahun yang bekerja dalam bidang entertainment sebagai publik figure serta memiliki perpaduan karakter feminim dan maskulin.


(2)

vi

ABSTRACT

Acceleration In Style is a style of dressing that is affected by the atmosphere of the film In Time which is very dynamic in its lifestyle because it is determined by time. In designers view, the lifestyle off the female lead character in the film represents the lifestyle of women today. Advances in technology and the acceleration time influenced the women so that they become a multi-tasker. The occurrence of gender equality in employment gave opportunities for women to work in a fields dominated by men.

The collection of clothing is made to give freedom of movement for the woman such as A-line skirts, slacks, and shorts that fit the mood of the movie. Building, structurs and line in the movie In Time is applied to the silhouette by using leather pieces and organdy, and other futuristic elements such as metallic silver piping lines. The form of clothes is in two parts, the inner part is feminine with a masculine exterior. Materials and colors are chosen from a combination of feminine and masculine characters that are very different but complement each other. Colors are dominantly black to show the masculine character and violet blue that gives the impression feminine. The end result of the design concept combines elements of feminine and masculine fashion in the form of ready-to-wear deluxe with the target market women aged 23 to 33 years working in the entertainment field as a public figure and has a mix of feminine and masculine character.


(3)

ix

DAFTAR ISI

COVER...i

LEMBAR PENGESAHAN...iii

PERNYATAAN HASIL KARYA ILMIAH...iv

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN...v

ABSTRAK...vi

ABSTACT...vii

KATA PENGANTAR...viii

DAFTAR ISI...x

BAB I : PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang...1

1.2Batasan Masalah...2

1.3Tujuan Perancangan...2

1.4Metode Perancangan...3

1.5Sistematika Penulisan...4

BAB II : LANDASAN TEORI 2.1Fashion dan tren...5

2.2Inspirasi Pendukung Karya...6

2.2.1 Film In Time...6

2.2.2 Percepatan waktu...7

2.3Gaya Feminin dan Maskulin...8

2.4Teori Warna...9

2.5Rupa Dasar...10

2.6Reka Bahan dan Tekstil...13

2.6.1 Organdi...13

2.6.2 Imitation Leather...13


(4)

x

2.7Pembuatan Pola Dasar dan Jahit...14

2.7.1 Teknik jahit bahan kulit...15

BAB III : DESKRIPSI OBJEK STUDI 3.1Deskripsi Objek Studi...19

3.2Identifikasi Objek Rancangan...20

3.3Praktik Perancangan...21

3.4Deskripsi Survei dan Fungsi...21

BAB IV : KONSEP PERANCANGAN 4.1 Perancangan umum...23

4.2 Perancangan khusus...24

BAB V : PENUTUP 5.1 Kesimpulan...28

5.2 Saran...27

DAFTAR PUSTAKA...30

DATA PENULIS...31


(5)

(6)

(7)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Film In Time menceritakan kehidupan di masa depan, dimana perkembangan teknologi semakin maju dimana, gen penuaan dihilangkan sehingga manusia dapat hidup sampai usia 25 tahun. Untuk mencegah kelebihan

populasi, pemerintah menerapkan sistem “waktu hidup” dimana setelah umur 25

tahun setiap manusia hanya mempunyai 1 tahun lagi untuk hidup.

Sistem waktu ini juga diterapkan sebagai pengganti uang, sehingga orang yang bekerja akan mendapatkan gaji berupa pertambahan waktu. Sebaliknya untuk membeli barang, atau makanan mereka harus membayar dengan waktu hidup mereka. Untuk dapat bertahan hidup, baik laki-laki maupun wanita harus bekerja bahkan harus dengan kemauan yang kuat.

Perkembangan teknologi pada era modern ini yang semakin pesat, dan kehidupan pekerjaan yang memudahkan masyarakat merupakan bentuk dari kemajuan zaman. Setiap hari manusia dihadapkan dengan segala sesuatu yang serba instan sehingga mereka harus beradaptasi dengan keadaan tersebut. Ilmu pengetahuan atau sains dan fashion serta teknologi semakin dinamis merupakan salah satu contoh percepatan waktu yang mempengaruhi gaya hidup manusia modern.

Film sangatlah berkaitan dengan fashion, mereka saling mempengaruhi. Film terus berkembang dengan adanya perubahan zaman, maka fashion yang digunakan dalam film mengkuti perkembangan zaman pula, banyak juga desain


(8)

2

wanita sekarang ini tidak hanya bergerak dalam lingkungan rumah, namun dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman yang ada dengan mengkombinasikan dalam dirinya sifat-sifat maskulin maupun feminin. Wanita dapat menjadi seseorang yang mutltitasker yaitu dapat melakukan berbagai macam pekerjaan bersamaan (serba bisa). Memperoleh kesempatan yang sama dengan pria dalam berbagai bidang pekerjaan terutama jenis pekerjaan yang didominasi oleh laki-laki seperti arsitektur.

Dengan latar belakang tersebut tercipta desain busana wanita yang dinamis dengan karakter perpaduan feminin dan maskulin namun tetap modern memiliki unsur futuristik. Karakter maskulin dipertegas dengan penggunaan warna dominan hitam. Pilihan warna hitam dengan tampilan semigloss membuat pakaian terlihat lebih mewah dan maskulin namun tetap berkesan feminin.

1.2 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka ada berberapa masalah yang timbul dalam pemilihan desain, pemilihan bahan, dan pemilihan warna. Penggabungan unsur feminin dan maskulin agar terkesan menarik dan tetap melihatkan desain busana yang dinamis. Menggunakan teknik percampuran bahan yang berbeda antara organdi yang lembut dan kulit yang kaku, serta siluet yang lebih dinamis untuk mewujudkan busana agar dapat sesuai dengan desain dan konsep perancang.

1.3 Tujuan perancangan

Hasil yang akan dicapai melalui tugas akhir ini adalah membuat perpaduan baru feminin dan maskulin dengan unsur futuristik yang menggambarkan tren masa depan berdasarkan inspirasi dari garis bangunan dalam film In Time. Membuat desain wanita yang feminin dengan perpapuan maskulin yang sesuai dengan target market wanita usia 23-33 tahun. Wanita


(9)

3

tersebut memiliki gaya hidup ala wanita metropolitan yang dinamis, mandiri, dan seorang multitasker dan berprofesi sebagai seorang public figure.

1.4 Metode perancangan

Observasi langsung melalui fenomena yang terjadi dalam kehidupan di kota besar metropolitan serta observasi tidak langsung melalui media internet, tv, buku tren. Kajian literatur dan kajian visual dilakukan melalui film In Time dan beberapa pustaka yang mendukung.

1.5 Sistematika Penulisan

BAB 1 - PENDAHULUAN

Berisi latar belakang masalah meliputi identifikasi masalah, tujuan perancangan, sistematika penulisan.

BAB 2 – LANDASAN TEORI

Landasan teori berisi teori fashion. BAB 3 – DESKRIPSI OBJEK STUDI

Menjelaskan tema konsep, target market yang dicapai. BAB 4 – KONSEP PERANCANGAN

Menjelaskan aplikasi konsep dan tema pada perancangan fashion. BAB 5 – PENUTUP


(10)

31

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Koleksi pakaian Style in Acceleration merupakan ready-to-wear-deluxe, kurang cocok digunakan untuk pakaian sehari-hari, lebih ditujukan untuk digunakan dalam sebuah event, party, dapat pula digunakan untuk acara pemotretan. Pakaian yang dibuat ditujukan untuk wanita usia 23-30 tahun yang bekerja sebagai public figure dalam bidang entertaiment.

Pakaian yang dibuat menggunakan siluet yang memberi keleluasaan dalam bergerak seperti dress A-line, celana panjang, celana pendek dengan atasan bustier. Pakaian yang dibuat tidak menggunakan detail seperti payet, manipulating, karena pakaian yang dibuat mengutamakan garis yang maskulin, serta menekankan pada teknik clean cutting. Artinya, pada baju rancangannya, hanya bermain dengan garis-garis potongan yang simple dan tegas. Tidak ada

drapery ataupun aksen-aksen dekoratif seperti payet agar busana yang digunakan

tetap dinamis. Koleksi baju ini berkesan modern dan dengan adanya bentuk garis silver pada pakaian untuk memperlihatkan unsur futuristik. Siluet baju ini diambil dari suasana modern dan dinamis dalam film yang telah dipilih, disesuaikan dengan gaya wanita zaman modern ini yang dengan adanya percepatan waktu dan teknologi yang semakin maju sehingga menciptakan figur wanita moderen yang multitasker. Busana yang ingin ditampilkan oleh perancang adalah busana yang memadukan karakter maskulin dan feminim sehingga dapat merepresentasikan wanita dalam percepatan waktu.

5.2 Saran

Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merancang dan memproduksi busana pada koleksi ini. Salah satu permasalahan dalam


(11)

32

perancangan adalah memadukan unsur maskulin dan maskulin. Penyelesaian perancang dengan menggunakan bahan kulit yang tergolong maskulin dan siluet yang feminin.

Menjahit bahan kulit adalah pada saat penjahitan kulit sebaiknya dijahit pada bagian dalam agar kulit tidak rusak, dan apabila harus menjahit pada bagian kulitnya dapat menggunakan kertas sebagai penutup agar kulit yang dijahit tidak rusak. Perlu diperhatikan juga penjahit yang dapat menjahit kulit dengan rapih.

Dalam baju feminin dapat ditambahkan lagi detail dari kain organdi agar lebih terlihat feminin. Untuk mencakup lebih banyak target pasar, design yang dibuat lebih bervariatif agar lebih terlihat menarik. Perancang juga berharap agar dengan adanya perancangan ini pembaca dapat menemukan perpaduan baru dan ide baru pada perancangan fashion, agar pakaian dapat lebih variatif dan atraktif. Semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat serta informasi bagi yang membaca dan ingin mendesain busana serupa dan meneliti perkembangan di dunia fashion.

Ide dari film sudah menarik, ide dapat terlihat lebih menarik bila digabungkan dengan photographi. Bentuk potongan garis-garis pada pakaian dapat di buat lebih acak agar kesan dinamis yang ingin ditampilkan lebih tampak. Garis-garis dapar belajar dari design Adidas yang banyak bermain dengan garis yang dinamis. Ide percepatan waktu dapat juga diolah menggunakan roll film yang tidak terpaku dari bahan yang digunakan sehari-hari.

Dalam pengolahan perpaduan baru ditemukan kesimpulan

1. Bahan yang digunakan seperti kulit dan organdi dapat dikombinasikan menjadi kesatuan yang menarik bila penempatan dan pengolahannya dilakukan dengan komposisi yang baik.


(12)

33

2. Dalam mix and match pakaian, blaser yang panjang lebih cocok dipadukan dengan bawahan yang pendek.

3. Bahan kulit dapat membuat pakaian lebih berkesan maskulin.


(13)

34

DAFTAR PUSTAKA

Barnard, Malcolm.2002, Fashion Sebagai Telekomunikasi. Jakarta Darmaprawira W.A, Sulasmi 2002. Warna. Bandung : Penerbit ITB McClard. 2011. Sillhouette. Jakarta

Piliang, Y.A, Dunia yang Dilipat 2010. Bandung : Penerbit Matahari Pratiwi.2001. Pola Dasar dan Pecah Pola Busana. Bandung

Gunawan, Belinda. 2012, Fashion Pro Kenali Tekstil. Jakarta : Penerbit Dian Rakyat Hiyoto, Rajawali,2011, Teori Warna dan Ahlinya. Artikel online,

http://www.edupaint.com/warna/roda-warna/505-read-110620-teori-warna-dan-ahlinya.html (diakses 24 oktober 2012)

Thomas, Weston.2001-2011. Theories of Fashion Costume and Fashion History. Artikel online, http://www.fashion-era.com


(1)

wanita sekarang ini tidak hanya bergerak dalam lingkungan rumah, namun dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman yang ada dengan mengkombinasikan dalam dirinya sifat-sifat maskulin maupun feminin. Wanita dapat menjadi seseorang yang mutltitasker yaitu dapat melakukan berbagai macam pekerjaan bersamaan (serba bisa). Memperoleh kesempatan yang sama dengan pria dalam berbagai bidang pekerjaan terutama jenis pekerjaan yang didominasi oleh laki-laki seperti arsitektur.

Dengan latar belakang tersebut tercipta desain busana wanita yang dinamis dengan karakter perpaduan feminin dan maskulin namun tetap modern memiliki unsur futuristik. Karakter maskulin dipertegas dengan penggunaan warna dominan hitam. Pilihan warna hitam dengan tampilan semigloss membuat pakaian terlihat lebih mewah dan maskulin namun tetap berkesan feminin.

1.2 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka ada berberapa masalah yang timbul dalam pemilihan desain, pemilihan bahan, dan pemilihan warna. Penggabungan unsur feminin dan maskulin agar terkesan menarik dan tetap melihatkan desain busana yang dinamis. Menggunakan teknik percampuran bahan yang berbeda antara organdi yang lembut dan kulit yang kaku, serta siluet yang lebih dinamis untuk mewujudkan busana agar dapat sesuai dengan desain dan konsep perancang.

1.3 Tujuan perancangan

Hasil yang akan dicapai melalui tugas akhir ini adalah membuat perpaduan baru feminin dan maskulin dengan unsur futuristik yang menggambarkan tren masa depan berdasarkan inspirasi dari garis bangunan dalam film In Time. Membuat desain wanita yang feminin dengan perpapuan maskulin yang sesuai dengan target market wanita usia 23-33 tahun. Wanita


(2)

tersebut memiliki gaya hidup ala wanita metropolitan yang dinamis, mandiri, dan seorang multitasker dan berprofesi sebagai seorang public figure.

1.4 Metode perancangan

Observasi langsung melalui fenomena yang terjadi dalam kehidupan di kota besar metropolitan serta observasi tidak langsung melalui media internet, tv, buku tren. Kajian literatur dan kajian visual dilakukan melalui film In Time dan beberapa pustaka yang mendukung.

1.5 Sistematika Penulisan

BAB 1 - PENDAHULUAN

Berisi latar belakang masalah meliputi identifikasi masalah, tujuan perancangan, sistematika penulisan.

BAB 2 – LANDASAN TEORI

Landasan teori berisi teori fashion. BAB 3 – DESKRIPSI OBJEK STUDI

Menjelaskan tema konsep, target market yang dicapai. BAB 4 – KONSEP PERANCANGAN

Menjelaskan aplikasi konsep dan tema pada perancangan fashion. BAB 5 – PENUTUP


(3)

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Koleksi pakaian Style in Acceleration merupakan ready-to-wear-deluxe, kurang cocok digunakan untuk pakaian sehari-hari, lebih ditujukan untuk digunakan dalam sebuah event, party, dapat pula digunakan untuk acara pemotretan. Pakaian yang dibuat ditujukan untuk wanita usia 23-30 tahun yang bekerja sebagai public figure dalam bidang entertaiment.

Pakaian yang dibuat menggunakan siluet yang memberi keleluasaan dalam bergerak seperti dress A-line, celana panjang, celana pendek dengan atasan bustier. Pakaian yang dibuat tidak menggunakan detail seperti payet, manipulating, karena pakaian yang dibuat mengutamakan garis yang maskulin, serta menekankan pada teknik clean cutting. Artinya, pada baju rancangannya, hanya bermain dengan garis-garis potongan yang simple dan tegas. Tidak ada drapery ataupun aksen-aksen dekoratif seperti payet agar busana yang digunakan tetap dinamis. Koleksi baju ini berkesan modern dan dengan adanya bentuk garis silver pada pakaian untuk memperlihatkan unsur futuristik. Siluet baju ini diambil dari suasana modern dan dinamis dalam film yang telah dipilih, disesuaikan dengan gaya wanita zaman modern ini yang dengan adanya percepatan waktu dan teknologi yang semakin maju sehingga menciptakan figur wanita moderen yang multitasker. Busana yang ingin ditampilkan oleh perancang adalah busana yang memadukan karakter maskulin dan feminim sehingga dapat merepresentasikan wanita dalam percepatan waktu.

5.2 Saran


(4)

perancangan adalah memadukan unsur maskulin dan maskulin. Penyelesaian perancang dengan menggunakan bahan kulit yang tergolong maskulin dan siluet yang feminin.

Menjahit bahan kulit adalah pada saat penjahitan kulit sebaiknya dijahit pada bagian dalam agar kulit tidak rusak, dan apabila harus menjahit pada bagian kulitnya dapat menggunakan kertas sebagai penutup agar kulit yang dijahit tidak rusak. Perlu diperhatikan juga penjahit yang dapat menjahit kulit dengan rapih.

Dalam baju feminin dapat ditambahkan lagi detail dari kain organdi agar lebih terlihat feminin. Untuk mencakup lebih banyak target pasar, design yang dibuat lebih bervariatif agar lebih terlihat menarik. Perancang juga berharap agar dengan adanya perancangan ini pembaca dapat menemukan perpaduan baru dan ide baru pada perancangan fashion, agar pakaian dapat lebih variatif dan atraktif. Semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat serta informasi bagi yang membaca dan ingin mendesain busana serupa dan meneliti perkembangan di dunia fashion.

Ide dari film sudah menarik, ide dapat terlihat lebih menarik bila digabungkan dengan photographi. Bentuk potongan garis-garis pada pakaian dapat di buat lebih acak agar kesan dinamis yang ingin ditampilkan lebih tampak. Garis-garis dapar belajar dari design Adidas yang banyak bermain dengan garis yang dinamis. Ide percepatan waktu dapat juga diolah menggunakan roll film yang tidak terpaku dari bahan yang digunakan sehari-hari.

Dalam pengolahan perpaduan baru ditemukan kesimpulan

1. Bahan yang digunakan seperti kulit dan organdi dapat dikombinasikan menjadi kesatuan yang menarik bila penempatan dan pengolahannya dilakukan dengan komposisi yang baik.


(5)

2. Dalam mix and match pakaian, blaser yang panjang lebih cocok dipadukan dengan bawahan yang pendek.

3. Bahan kulit dapat membuat pakaian lebih berkesan maskulin. 4. Bahan saten dan organdi membuat pakaian lebih berkesan femin


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Barnard, Malcolm.2002, Fashion Sebagai Telekomunikasi. Jakarta Darmaprawira W.A, Sulasmi 2002. Warna. Bandung : Penerbit ITB McClard. 2011. Sillhouette. Jakarta

Piliang, Y.A, Dunia yang Dilipat 2010. Bandung : Penerbit Matahari Pratiwi.2001. Pola Dasar dan Pecah Pola Busana. Bandung

Gunawan, Belinda. 2012, Fashion Pro Kenali Tekstil. Jakarta : Penerbit Dian Rakyat Hiyoto, Rajawali,2011, Teori Warna dan Ahlinya. Artikel online,

http://www.edupaint.com/warna/roda-warna/505-read-110620-teori-warna-dan-ahlinya.html (diakses 24 oktober 2012)

Thomas, Weston.2001-2011. Theories of Fashion Costume and Fashion History. Artikel online, http://www.fashion-era.com