See Dayak, Perancangan Busana Siap Pakai dengan Tema See Dayak bagi Masyarakat Urban Kelas Atas.

(1)

ABSTRAK

Rancangan koleksi “See Dayak” merupakan sebuah rancangan ready to wear. Perancang terinspirasi dari budaya Suku Dayak Iban yang berasal dari Kalimantan Barat. Keindahan motif serta busana tradisional Suku Dayak Iban yang terbuat dari rotan menarik perhatian perancang. Dalam koleksi ini memadukan rough material dengan material industri. Rotan akan dijadikan salah satu unsur busana dan terdapat pula reka bahan berupa obnasel dan bordir. Motif yang ditampilkan dalam koleksi ini merupakan motif tanaman khas Suku Dayak Iban.

Warna coklat dan hitam mendominasi koleksi “See Dayak”, hal ini menggambarkan nuansa warna alam. Siluet busana terinspirasi dari busana tradisional Suku Dayak Iban. Penggunaan obnasel yang diberi tali sebagai pengisi menggambarkan rotan pada busana tradisional Suku Dayak Iban.

Proses pembuatan koleksi ini dimulai dengan pembuatan desain busana serta pola busana. Selanjutnya akan dilakukan pemotongan kain sesuai pola. Obnasel dibuat terlebih dahulu lalu akan dipotong sesuai pola, selanjutnya akan diisi oleh tali. Sedangkan untuk rotan akan dijahit tangan pada potongan kain. Bordir pun dibuat pada potongan kain. Proses selanjutnya ialah menyatukan semua potongan kain menjadi sebuah busana.

Koleksi busana ditujukan bagi wanita berusia 19-30 tahun yang ingin tampil beda dalam balutan busana modern bernuansa tradisi Indonesia. Kesan yang ditampilkan saat bagi pemakai ialah tangguh dan unik.


(2)

ii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

The “See Dayak” collection is a ready to wear collection.The designer was inspired by the culture of The Dayak Iban from West Kalimantan. The beauty of traditional motifs and Dayak Iban’s costume which made of rattan inspired the designer. In this collection the designer combines the rough material with industrial materials.Rattan will be one of the design element and there is also obnasel and embroidery as the manipulating fabric. The motive which is featured in this collection is a typical plant of motif Dayak Iban

Brown and black colors dominated the collection "See Dayak", this represents the natural shades. The Silhouette was inspired by traditional costume of Dayak Iban. The obnasel represents the rattan in the Dayak Iban’s traditional costume.

The process of making this collection began with designing and pattern making of the designs.. Next will be cutting the fabric according to the pattern. Obnasel made in advance and will be cut according to the pattern, then be filled by a rope. As for the rattan will be hand sewn on a piece of fabric. Embroidery was made on a piece of fabric. The next process is to bring together all the pieces of fabric into a dress.

The market targeting is to achive a woman aged 19-30 years who want to be different in modern outfit nuanced traditions of Indonesia. The impression that is shown when the user wear the collection is strong and unique.


(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya maka penyusunan Laporan Tugas Akhir yang berjudul “See Dayak” ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md.) Program Diploma III Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha. Dengan terselesaikannya pembuatan Laporan Tugas Akhir ini, penulis menyadari bahwa semua tidak terlepas dari bimbingan serta dukungan yang penulis terima dari berbagai pihak baik secara moral maupun secara materiil.

Dalam kesempatan ini juga, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini. Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Krismanto Kusbiantoro, S.T, M.T, selaku Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha.

2. Bapak Roy Anthonius Susanto, S.Sn, M.Ds, selaku Ketua Program Studi Diploma III Seni Rupa dan Desain.

3. Ibu Faradillah Nursari, B.Des, M.Ds dan Ibu Yosepin Sri, M.Ds selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dan tenaga selama pembuatan Tugas Akhir.

4. Orangtua dan keluarga yang telah memberikan dukungan moral dan materiil kepada penulis selama proses pembuatan Tugas Akhir.

5. Seluruh staff pengajar di Program Diploma III Seni Rupa dan Desain.

6. Teman-teman jurusan Diploma III Seni Rupa dan Desain yang bersama-sama menempuh Tugas Akhir.

Laporan Tugas Akhir ini merupakan hasil karya penulis. Oleh karena itu, penulis dapat mempertanggungjawabkan baik isi maupun bentuk laporan ini sepenuhnya.


(4)

iv Universitas Kristen Maranatha Berbagai kritik dan saran yang membangun penulis terima dengan baik demi

perbaikan di masa mendatang. Penulis berharap Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pihak yang membacanya.

Bandung, 17 Juni 2014


(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 2

1.3Batasan Masalah ... 2

1.4Tujuan Perancangan ... 2

1.5Metode Perancangan ... 3

1.6Sistematika Penulisan ... 3

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

2.1 Teori Fashion ... 5

2.2 Teori Busana ... 7

2.3 Teori Tekstil ... 9

2.4 Teori Desain ... 13

2.5 Teori Reka Bahan ... 16

2.6 Teori Pola dan Jahit ... 22

2.6.1 Teori Pola ... 22

2.6.2 Teori Jahit ... 25

BAB III DESKRIPSI OBJEK STUDI PERANCANGAN ... 27

3.1 Kalimantan ... 27

3.1.1 Anyaman Dayak ... 28

3.1.2 Corak Khas Suku Dayak ... 30

3.2 Serat Alami ... 31

3.3 Suku Dayak Iban ... 33

BAB IV KONSEP PERANCANGAN... 36


(6)

vi Universitas Kristen Maranatha

4.1.1 Image Board ... 36

4.1.2 Konsep ... 36

4.1.3 Gambar Desain ... 37

4.1.4 Desain ... 37

4.2 Perancangan Khusus ... 38

4.2.1 Desain I ... 38

4.2.2 Desain II ... 40

4.2.3 Desain III ... 41

4.2.4 Desain IV ... 43

4.3 Perancangan Detail ... 45

BAB V PENUTUP ... 46

5.1 Kesimpulan ... 46

5.2 Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 48

DATA PENULIS ... 49


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Alur proses tugas akhir ... 3

Gambar 2.1 Fashion cycles ... 5

Gambar 2.2 Ready to wear by Osman ... 8

Gambar 2.3 Haute Couture by Iris Van Herpen ... 8

Gambar 2.4 Kapas ... 9

Gambar 2.5 Kapuk ... 9

Gambar 2.6 Wool ... 11

Gambar 2.7 Bulu-bulu ... 12

Gambar 2.8 Sutera ... 12

Gambar 2.9 Contoh-contoh garis ... 14

Gambar 2.10 Warna primer dan sekunder ... 16

Gambar 2.11 Tenun ... 17

Gambar 2.12 Anyaman ... 17

Gambar 2.13 Macrame ... 18

Gambar 2.14 Rajut ... 18

Gambar 2.15 Resist Dye ... 19

Gambar 2.16 Sulam ... 19

Gambar 2.17 Bordir ... 20

Gambar 2.18 Sablon ... 20

Gambar 2.19 Smocking ... 21

Gambar 2.20 Smocking ... 21

Gambar 2.21 Ruffles ... 22

Gambar 3.1 Peta Kalimantan ... 27

Gambar 3.2 Rumah suku dayak yang dipenuhi anyaman ... 28

Gambar 3.3 Kerajinan anyaman ... 29

Gambar 3.4 Motif Suku Dayak ... 30

Gambar 3.5 Tanaman rotan ... 31

Gambar 3.6 Bambu ... 32

Gambar 3.7 Pandan ... 33


(8)

viii Universitas Kristen Maranatha

Gambar 4.1 Image Board “See Dayak” ... 36

Gambar 4.2 Ilustrasi Fashion ... 37

Gambar 4.3 Ilustrasi Fashion I ... 38

Gambar 4.4 Proses penjahitan rotan ... 39

Gambar 4.5 Obnasel yang telah dipotong sesuai pola ... 39

Gambar 4.6 Ilustrasi Desain II ... 40

Gambar 4.7 Proses pemasangan rotan ... 41

Gambar 4.8 Ilustrasi Desain III ... 41

Gambar 4.9 Proses pemasangan rotan ... 42

Gambar 4.10 Obnasel yang telah dipotong sesuai pola ... 42

Gambar 4.11 Ilustrasi Desain IV ... 43

Gambar 4.12 Potongan kain yang telah di bordir ... 44

Gambar 4.13 Proses pemasangan rotan ... 44

Gambar 4.14 Rotan dan bordir bermotif khas Dayak ... 45


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A : UKURAN MODEL dan POLA KECIL ... 50

LAMPIRAN B : MATERIAL ... 61

LAMPIRAN C : DOKUMENTASI BUSANA ... 62

LAMPIRAN D : GAMBAR TEKNIK ... 65

LAMPIRAN E : ILUSTRASI FASHION ... 81

LAMPIRAN F : REKA BAHAN ... 85

LAMPIRAN G : PROSES PEMBUATAN ... 87


(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu ciri pada era masa kini ialah perputaran komoditas dari suatu negara ke negara lainnya semakin mudah, tak terkecuali di Indonesia. Perkembangan fashion, material dan yang lainnya memenuhi pasar Indonesia. Hal ini memberi dampak yang positif, memudahkan serta memperbanyak pilihan dalam mendesain sebuah busana. Namun, dampak yang terjadi ialah semakin ditinggalkannya material-material tradisional yang berasal dari alam (rough material-material), material-material yang dulu banyak digunakan oleh suku-suku asli mulai tergantikan.

Berdasarkan hal itulah perancang terinspirasi untuk menggabungkan material tradisional alami dengan material modern. Perancang ingin menggabungkan rough material seperti rotan dengan material modern ke dalam sebuah koleksi untuk pasar di masa kini ke dalam sebuah koleksi busana ready to wear.

Judul yang diambil dalam koleksi rancangan ready to wear ini adalah ”See

Dayak”. Judul ini dambil dari judul Suku Dayak Iban yang dalam bahasa Inggris

dikenal dengan istilah sea dayaks. Perancang mengubah kata sea menjadi see agar masyarakat Indonesia mau membuka mata dan melihat bahwa kekayaan budaya indonesia sangat beragam dan berpotensi untuk dikembangkan. Perancang terinspirasi dari busana tradisional Suku Dayak Iban di masa lalu yang menggunakan rotan sebagai material busana.

Unsur material rotan dan unsur visual Dayak Iban yang merupakan bagian dari tradisi tetap dikemas secara modern sehingga tetap menarik dikenakan oleh target market yakni wanita berusia 19-30 tahun yang ingin tampil beda dalam balutan busana modern bernuansa tradisi Indonesia. Perancang menggunakan reka bahan berupa bordir dan obnasel yang diberi tali sebagai pengisi. Motif yang digunakan mengambil motif khas Suku Dayak Iban berupa tanaman.


(11)

1.2Identifikasi Masalah

1. Kurangnya pemanfaatan material alami sebagai unsur busana modern di Indonesia

2. Masih jarangnya desainer Indonesia yang memadukan material alami dengan material yang banyak beredar di pasaran.

3. Kurangnya desainer muda untuk mengangkat tradisi Indonesia ke dalam sebuah koleksi busana yang menarik dan sesuai dengan pasar di masa kini. 1.3Batasan Masalah

1. Busana menggunakan rotan sebagai salah satu ciri khas dalam koleksi busana.

2. Busana berupa koleksi ready to wear.

3. Menggunakan nuansa warna alam khususnya nuansa warna coklat 4. Desain ditujukan untuk wanita usia 19-30 tahun

5. Menggunakan material indsutri yang dipadukan dengan rough material

1.4 Tujuan Perancangan

1. Menampilkan variasi busana ready to wear di Indonesia dengan keunikan hasil perpaduan material rotan dan modern.

2. Mempopulerkan material rotan sebagai unsur dalam busana yang sesuai dengan pasar di masa kini

3. Mengangkat tradisi Indonesia khususnya dayak dalam koleksi yang lebih modern sehingga dapat diterima oleh target market.


(12)

3 Universitas Kristen Maranatha 1.5Metode Perancangan

Gambar 1.1 Alur proses tugas akhir Sumber : Pribadi

1.6Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penulis dalam menyusun tugas akhir secara jelas dan sistematis, maka laporan tugas akhir yang tersusun dari lima bab, dengan urutan bab pembahasan sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan, berisikan tentang penjelasan latar belakang ”See Dayak” yang diangkat, identifikasi masalah, menjelaskan tentang masalah-masalah yang muncul dalam pembuatan busana, tujuan perancangan, metode perancangan hingga sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori, berisikan teori-teori dasar yang berhubungan langsung dengan konsep desain perancangan yang biasanya berasal dari buku ataupun jurnal terakreditasi, dan situs resmi.

Bab III Deskripsi Objek Studi Perancangan, berisikan deskripsi objek studi dimana pada bab ini akan dijelaskan mengenai inspirasi dan unsur-unsur yang digunakan dalam konsep perancangan.

Bab IV Konsep Perancangan, berisikan konsep perancangan secara mendetail pada koleksi busana yang dibuat.

•Mencari Inspirasi •Riset data

Pembuatan moodboard Pembuatan mindmap •Pembuatan narasi konsep •Pembuatan desain •Perancangan bahan

Pra Produksi

•Pembuatan pola dasar hingga pecah pola

•Pembuatan manipulating fabric

•Melader

•Pemilihan material

•Pemotongan pola pada bahan

•Penjahitan sesuai model yang diinginkan

Produksi

Finishing

Fitting

•Pemotretan •Fashion show

Pasca Produksi


(13)

Bab V Penutup, merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan laporan akhir dari segala kegiatan yang telah dilakukan oleh perancang. Selain itu pada bab penutup ini juga terdapat saran untuk memperbaiki dan menambah nilai guna rancangan sebagai solusi berupa rekomendasi agar selanjutnya dapat menghasilkan rancangan yang lebih baik


(14)

46 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah melalui beberapa proses dalam pembuatan koleksi “See Dayak”, maka telah tercapai tujuan awal dari pembuatan koleksi ready to wear ini, yaitu sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan sandang masyarakat dalam koleksi ready to wear yang unik dan bernuansa budaya khas indonesia.

Dalam keseluruhan proses perancangan yang telah dilakukan terdapat beberapa kendala yang ditemukan, yaitu :

1. Kendala berupa pencarian data mengenai motif khas dayak, sehingga perancang membutuhkan waktu lebih dalam proses mencari motif dan arti yang terkandung dalam sebuah motif.

2. Kendala berupa teknis, pengerjaan busana dan reka bahan dilakukan secara manual dan spesifik dalam setiap perancangan sehingga teknik pengerjaan pun cukup memakan waktu.

3. Kendala teknis dalam pemilihan bahan, dimana bahan yang digunakan ialah bahan yang dapat mengimbangi rotan yang dijahit pada bahan tersebut. Bila bahan terlalu tipis akan mengakibatkan kerutan dalam proses penjahitan sedangkan bila terlalu tebal menyulitkan dalam proses pembuatan obnasel.

4. Kendala teknis berupa pemilihan tali yang digunakan sebagai pengisi obnasel.

5. Kendala teknis berupa penjahitan rotan dengan jahit tangan. 5.2 Saran

Berdasarkan keseluruhan pembuatan koleksi “See Dayak” maka terdapat berbagai saran yang dapat diberikan perancang, yaitu :

1. Pembuatan obnasel yang membutuhkan ketelitian serta dalam mengisi tali ke dalam obnasel tersebut. Perlu diperhatikan pula bahan tali yang digunakan


(15)

tidak terlalu keras,ukurannya tidak terlalu besar, serta saat penyatuan bahan obnasel dan bahan yang tidak diberi reka bahan.

2. Menjahit rotan dengan cara tidak terlalu menariknya secara kencang agar kain tidak mengerut setelah dipasangi rotan.


(1)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu ciri pada era masa kini ialah perputaran komoditas dari suatu negara ke negara lainnya semakin mudah, tak terkecuali di Indonesia. Perkembangan fashion, material dan yang lainnya memenuhi pasar Indonesia. Hal ini memberi dampak yang positif, memudahkan serta memperbanyak pilihan dalam mendesain sebuah busana. Namun, dampak yang terjadi ialah semakin ditinggalkannya material-material tradisional yang berasal dari alam (rough material-material), material-material yang dulu banyak digunakan oleh suku-suku asli mulai tergantikan.

Berdasarkan hal itulah perancang terinspirasi untuk menggabungkan material tradisional alami dengan material modern. Perancang ingin menggabungkan rough

material seperti rotan dengan material modern ke dalam sebuah koleksi untuk pasar

di masa kini ke dalam sebuah koleksi busana ready to wear.

Judul yang diambil dalam koleksi rancangan ready to wear ini adalah ”See

Dayak”. Judul ini dambil dari judul Suku Dayak Iban yang dalam bahasa Inggris

dikenal dengan istilah sea dayaks. Perancang mengubah kata sea menjadi see agar masyarakat Indonesia mau membuka mata dan melihat bahwa kekayaan budaya indonesia sangat beragam dan berpotensi untuk dikembangkan. Perancang terinspirasi dari busana tradisional Suku Dayak Iban di masa lalu yang menggunakan rotan sebagai material busana.

Unsur material rotan dan unsur visual Dayak Iban yang merupakan bagian dari tradisi tetap dikemas secara modern sehingga tetap menarik dikenakan oleh

target market yakni wanita berusia 19-30 tahun yang ingin tampil beda dalam

balutan busana modern bernuansa tradisi Indonesia. Perancang menggunakan reka bahan berupa bordir dan obnasel yang diberi tali sebagai pengisi. Motif yang digunakan mengambil motif khas Suku Dayak Iban berupa tanaman.


(2)

1.2Identifikasi Masalah

1. Kurangnya pemanfaatan material alami sebagai unsur busana modern di Indonesia

2. Masih jarangnya desainer Indonesia yang memadukan material alami dengan material yang banyak beredar di pasaran.

3. Kurangnya desainer muda untuk mengangkat tradisi Indonesia ke dalam sebuah koleksi busana yang menarik dan sesuai dengan pasar di masa kini. 1.3Batasan Masalah

1. Busana menggunakan rotan sebagai salah satu ciri khas dalam koleksi busana.

2. Busana berupa koleksi ready to wear.

3. Menggunakan nuansa warna alam khususnya nuansa warna coklat 4. Desain ditujukan untuk wanita usia 19-30 tahun

5. Menggunakan material indsutri yang dipadukan dengan rough material

1.4 Tujuan Perancangan

1. Menampilkan variasi busana ready to wear di Indonesia dengan keunikan hasil perpaduan material rotan dan modern.

2. Mempopulerkan material rotan sebagai unsur dalam busana yang sesuai dengan pasar di masa kini

3. Mengangkat tradisi Indonesia khususnya dayak dalam koleksi yang lebih modern sehingga dapat diterima oleh target market.


(3)

3 Universitas Kristen Maranatha

1.5Metode Perancangan

Gambar 1.1 Alur proses tugas akhir

Sumber : Pribadi

1.6Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penulis dalam menyusun tugas akhir secara jelas dan sistematis, maka laporan tugas akhir yang tersusun dari lima bab, dengan urutan bab pembahasan sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan, berisikan tentang penjelasan latar belakang ”See Dayak” yang diangkat, identifikasi masalah, menjelaskan tentang masalah-masalah yang muncul dalam pembuatan busana, tujuan perancangan, metode perancangan hingga sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori, berisikan teori-teori dasar yang berhubungan langsung dengan konsep desain perancangan yang biasanya berasal dari buku ataupun jurnal terakreditasi, dan situs resmi.

Bab III Deskripsi Objek Studi Perancangan, berisikan deskripsi objek studi dimana pada bab ini akan dijelaskan mengenai inspirasi dan unsur-unsur yang digunakan dalam konsep perancangan.

Bab IV Konsep Perancangan, berisikan konsep perancangan secara mendetail pada koleksi busana yang dibuat.

•Mencari Inspirasi •Riset data

Pembuatan moodboard

Pembuatan mindmap

•Pembuatan narasi konsep •Pembuatan desain •Perancangan bahan

Pra Produksi

•Pembuatan pola dasar hingga pecah pola

•Pembuatan manipulating

fabric •Melader

•Pemilihan material

•Pemotongan pola pada bahan

•Penjahitan sesuai model yang diinginkan

Produksi

Finishing Fitting •Pemotretan •Fashion show

Pasca Produksi


(4)

Bab V Penutup, merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan laporan akhir dari segala kegiatan yang telah dilakukan oleh perancang. Selain itu pada bab penutup ini juga terdapat saran untuk memperbaiki dan menambah nilai guna rancangan sebagai solusi berupa rekomendasi agar selanjutnya dapat menghasilkan rancangan yang lebih baik


(5)

46 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah melalui beberapa proses dalam pembuatan koleksi “See Dayak”, maka telah tercapai tujuan awal dari pembuatan koleksi ready to wear ini, yaitu sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan sandang masyarakat dalam koleksi

ready to wear yang unik dan bernuansa budaya khas indonesia.

Dalam keseluruhan proses perancangan yang telah dilakukan terdapat beberapa kendala yang ditemukan, yaitu :

1. Kendala berupa pencarian data mengenai motif khas dayak, sehingga perancang membutuhkan waktu lebih dalam proses mencari motif dan arti yang terkandung dalam sebuah motif.

2. Kendala berupa teknis, pengerjaan busana dan reka bahan dilakukan secara manual dan spesifik dalam setiap perancangan sehingga teknik pengerjaan pun cukup memakan waktu.

3. Kendala teknis dalam pemilihan bahan, dimana bahan yang digunakan ialah bahan yang dapat mengimbangi rotan yang dijahit pada bahan tersebut. Bila bahan terlalu tipis akan mengakibatkan kerutan dalam proses penjahitan sedangkan bila terlalu tebal menyulitkan dalam proses pembuatan obnasel.

4. Kendala teknis berupa pemilihan tali yang digunakan sebagai pengisi obnasel.

5. Kendala teknis berupa penjahitan rotan dengan jahit tangan. 5.2 Saran

Berdasarkan keseluruhan pembuatan koleksi “See Dayak” maka terdapat berbagai saran yang dapat diberikan perancang, yaitu :

1. Pembuatan obnasel yang membutuhkan ketelitian serta dalam mengisi tali ke dalam obnasel tersebut. Perlu diperhatikan pula bahan tali yang digunakan


(6)

tidak terlalu keras,ukurannya tidak terlalu besar, serta saat penyatuan bahan obnasel dan bahan yang tidak diberi reka bahan.

2. Menjahit rotan dengan cara tidak terlalu menariknya secara kencang agar kain tidak mengerut setelah dipasangi rotan.