MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGANMENGGUNAKAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGANMENGGUNAKAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA MATAPELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI 111 PIDOLI DOLOK T.P.2012/2013.

ABSTRAK
MILA SURYANA, 109311060, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan
Menggunakan Strategi Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Mata
Pelajaran Matematika Di Kelas IV SD Negeri 111 Pidoli Dolok T.P.
2012/2013
Masalah dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa materi
pokok pecahan dengan menggunakan strategi Cooperative Learning Tipe Jigsaw
di kelas IV SD Negeri 111 Pidoli Dolok T.P. 2012/2013. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui peningakatan hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi
Cooperative Learning tipe Jigsaw pada mata pelajaran matematika di kelas IV SD
Negeri 111 Pidoli Dolok T.P. 2012/2013.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan jumlah subjek
penelitian sebanyak 26 orang siswa yang berasal dari siswa kelas IV pada tahun
ajaran 2012/2013, dimana kegiatan dilakukan saat pembelajaran matematika
berlangsung. Untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian ini penulis
melakukan test dan observasi. Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini
adalah deskripsi kualitatif dengan menguraikan persentase yang digunakan.
Berdasarkan hasil penelitian dengan pelaksanaan pembelajaran pada siklus
I dari 26 siswa yang telah mempelajari tentang pecahan memperoleh nilai terendah
sebesar 40 dan tertinggi sebesar 100. Siswa yang memperoleh nilai < 65 atau tidak
tuntas sebanyak 11 orang (42,31%) dan siswa yang mencapay nilai ≥ 65 atau

tuntas sebanyak 15 orang (57,69%). Rata-rata perolehan hasil atau nilai belajar
sebesar 68,08. Tingkat ketuntasan klasikal mencapai 57,69%. Hal ini
membuktikan bahwa nilai hasil belajar siswa pada pelaksanaan siklus I belum
memiliki tingkat keberhasilan belajar (ketuntasan klasikal) karena masih di bawah
80,00%. Hasil penelitian dengan pelaksanaan pembelajaran siklus II dapat
diketahui bahwa 24 siswa (92,31%) ketuntasan dan 2 orang siswa (7,69%) belum
mengalami ketuntasan individu. Perolehan ketuntasan klasikal sebesar 92,31% hal
ini membuktikan bahwa hasil belajar secara klasikal pada siklus II telah mencapai
ketuntasan karena telah mencapai 80,00% dengan perolehan nilai rata-rata sebesar
84,04.
Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan strategi
cooperative learning tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
pelajaran matematika materi pecahan di kelas IV SD Negeri 111 Pidoli Dolok
Kecamatan Panyabungan T.P. 2012/2013. Disarankan kepada guru untuk
menggunakan strategi cooperative learning tipe jigsaw dalam meningkatkan hasil
belajar siswa di kelas IV SD Negeri 111 Pidoli Dolok Kecamatan Panyabungan
T.P. 2012/2013.

i


DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................
KATA PENGANTAR .................................................................................
DAFTAR ISI ...............................................................................................
DAFTAR TABEL .......................................................................................
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................

BAB I

Halaman
i
ii
v
vii
ix
x

: PENDAHULUAN ......................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah .........................................................

1.2 Identifikasi Masalah ...............................................................

1
1
6

1.3 Pembatasan Masalah ..............................................................
1.4 Rumusan Masalah ..................................................................
1.5 Tujuan Penelitian ...................................................................

6
7
7

1.6 Manfaat Penelitian .................................................................

7

BAB II : KAJIAN PUSTAKA ..................................................................


9

2.1 . Kerangka Teoretis ................................................................

9

2.1.1. Hasil Belajar...............................................................

9

2.1.1.1 Pengertian Belajar ...................................................

9

2.1.1.2 Pengertian Hasil Belajar ...........................................

11

2.1.1.3 Hasil Belajar dan Faktor-faktor Mempengaruhinya..


12

2.1.2 Strategi Pembelajaran ..................................................

19

2.1.2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran..............................

19

2.1.2.2 Pengertian Strategi Cooperative Learning ................

22

2.1.2.3 Tujuan Strategi Cooperative Learning ......................

23

2.1.2.4 Ciri-Ciri Strategi Cooperative Learning....................


25

2.1.2.5 Langkah-Langkah Strategi Cooperative Learning .....

25

2.1.2.6 Kelebihan dan Kekurangan Strategi Cooperative Learning 24
2.1.2.7 Jenis-jenis Strategi Pembelajaran Cooperative Learning

29

2.1.2.8 Strategi Pembelajaran Tipe Jigsaw...........................

30

2.1.3 Pembelajaran Matematika di SD..................................

34

2.1.4 Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ......................


36

2.1.5 Prinsip Pelaksanaan Pembelajaran Matematika di SD ..

37

2.1.6 Kurikulum Matematika di SD......................................

39

2.1.7 Materi Pembelajaran....................................................

41

2.2 . Kerangka Berpikir ................................................................

42

2.3. Hipotesis Tindakan ................................................................


46

v

BAB III : METODE PENELITIAN ..........................................................

47

3.1. Jenis Penelitian ....................................................................

47

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................

47

3.3. Subjek dan Objek Penelitian ................................................

47


3.4. Defenisi Operasional Variabel Penelitian .............................

47

3.5. Prosedur dan Desain Penelitian ............................................

48

3.6. Alat Pengumpul Data ..........................................................

53

3.7. Teknik Analisa Data ............................................................

54

3.8. Jadwal Penelitian .................................................................

56


BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..........................

57

4.1. Lokasi Penelitian..................................................................

57

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I .......................................

61

4.3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ......................................

77

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................

97


BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................

99

5.1. Kesimpulan ..........................................................................

99

5.2. Saran-saran ..........................................................................

99

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

vi

100

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada dasarnya merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan
manusia, tanpa pendidikan manusia akan terus berkembang dalam kegelapan dan
tidak akan mampu meningkatkan kualitas hidupnya. Pendidikan merupakan usaha
yang sengaja diadakan baik langsung maupun dengan cara tidak langsung untuk
membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaan. Tujuan dari
pendidikan nasional adalah untuk meningkatkan ketaqwaan tehadap tuhan yang
maha esa, kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat
kepribadian, mempertebal semangat kebanggaan agar dapat menjadi manusia
pembangunan

yang dapat membangun dirinya

sendiri dan bersama-sama

bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
Belajar adalah usaha sadar yang dilakukan oleh guru dan siswa untuk
mencapai perubahan tingkah laku yang diharapkan oleh guru. Belajar adalah upaya
atau kegiatan yang dilakukan secara teratur dan terencana yang menggunakan tehnik
dan metode tertentu sesuai ilmu atau keterampilan yang dipelajari. Slameto (2004:2)
mengemukakan bahwa: “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang harus secara keseluruhan
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan”.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan belajar
merupakan proses, sedangkan hasil merupakan hasil dari proses belajar. Memahami
pengertian hasil belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian
belajar itu sendiri. Hasil belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek
yakni: kognitif, afektif dan psikomotorik, sebaliknya dikatakan hasil kurang
1

2

memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria
tersebut. Maka dari pada itu dengan belajar kita dapat memperoleh hasil yang sebaikbaiknya.
Tujuan pendidikan pada dasarnya ialah mengantarkan para siswa menuju
perubahan tingkah laku yang baik, intelektual, moral, sosial. Selain itu, tujuan
pendidikan

juga

berperan

untuk

mencerdaskan

kehidupan

bangsa

dan

menyejahterakan kehidupan sosial. Perkembangan pesat di bidang teknologi dan
informasi dewasa ini tidak lepas kaitannya dengan pendidikan. Pendidikan
merupakan suatu hal yang sangat diperlukan oleh individu, kapan dan di manapun
dia berada, terutama matematika, di mana matematika merupakan suatu ilmu yang
sangat mendasar dan selalu diperlukan di setiap cabang ilmu lain.
Pelajaran matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang sangat
penting

dan utama untuk dipelajari dan

dikuasai

oleh

siswa. Karenanya

matematika tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Matematika juga
salah satu pelajaran yang memiliki karakteristik berbeda dengan lainnya. Siswa
harus mempunyai pemahaman, penguasaan yang baik tentang matematika. Selain itu
matematika juga dipergunakan untuk pandai berhitung dan berlogika dalam
perhitungan suatu hal yang berkaitan dengan matematika.
Dalam proses pembelajaran ditemukan proses belajar yang dilakukan oleh
siswa merupakan kunci keberhasilan belajar siswa. Hasil belajar sebagai satu produk
dari proses belajar mengajar bukanlah hasil dari satu proses tunggal, tetapi
merupakan bagian dari interaksi sejumlah faktor-faktor keberhasilan belajar yang
dapat bersumber dari dalam diri siswa (faktor internal) ataupun dari luar diri siswa
(faktor eksternal).

3

Dalam pembelajaran matematika terutama di sekolah dasar sering kali di
dapatkan bahwa siswa masih sukar menerima dan mempelajari matematika bahkan
banyak yang mengeluh bahwa pelajaran matematika membosankan, tidak menarik,
dan susah untuk dipahami. Untuk itu, bagi siswa yang pemahamannya rendah
matematika pelajaran yang paling ditakuti. Apalagi matematika itu selalu berhitung
maka waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan soal latihan pun harus banyak
sehingga siswa bisa mengerjakan dengan baik.
Proses pembelajaran yang terjadi di sekolah khususnya di kelas, terjadi
interaksi antara guru dengan siswa. Sebagai pengajar, guru membimbing, mendidik,
memotivasi, dan memfalisitasi kebutuhan belajar siswa di kelas. Untuk itu guru harus
memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola proses belajar mengajar.
Adapun yang menjadi permasalahan kesulitan belajar siswa di kelas yaitu
guru kurang mempergunakan alat peraga, pemahaman siswa tentang pelajaran yang
masih rendah ini dapat dilihat dari hasil yang diperolah siswa ketika selesai
diadakannya ujian. Disamping itu, pada saat proses belajar mengajar guru hanya
menggunakan metode ceramah, Tanya jawab, dan pemberian tugas.
Berdasarkan wawancara peneliti dengan guru kelas, diketahui bahwa siswa
kurang berminat dalam mempelajari matematika yang disampaikan guru di kelas.
Pada saat guru menyampaikan materi pelajaran siswa kurang memperhatikan
penjelasan yang disampaikan dan sering bermain-main di kelas. Siswa menganggap
pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit sehingga siswa kurang mampu
dalam memahami materi pelajaran matematika. akibatnya siswa malas belajar
matematika dan siswa juga tidak berusaha untuk belajar secara sungguh-sungguh
terhadap pelajaran matematika. Siswa kurang termotivasi untuk mengikuti pelajaran
dan mengerjakan latihan soal-soal matematika menyebabkan rendahnya hasil belajar
siswa.

4

Kesulitan belajar yang dialami oleh siswa dapat terjadi disebabkan oleh
metode pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan tradisional yang kurang
menempatkan dan memperhatikan peserta didik dalam proses belajar mengajar. Cara
guru menyampaikan materi pelajaran yang tidak sesuai, baik karena metode yang
tidak sesuai dengan materi atau karena cara penyampaian yang kurang
menyenangkan. Faktor-faktor ini menyebabkan terjadinya kesulitan belajar
matematika siswa sehingga hasil belajar siswa rendah.
Kesulitan ini dapat diartikan sebagai suatu kondisi bahwa dalam proses
mempelajari atau memahami matematika terdapat hambatan-hambatan tertentu.
Walaupun demikian kesulitan tersebut pasti dapat diatasi dengan baik. Dalam hal
penerimaan materi pelajaran yang disampaikan guru tidak semua siswa langsung
dapat diterima oleh nalar siswa. Jadi, kurangnya media pembelajaran di kelas dapat
juga menyebabkan kurangnya minat belajar siswa. Karena jika hanya berasal dari
buku sumber yang ada pada guru itu, mungkin siswa merasa bosan dan proses
pembelajaran itu juga akan monoton, yaitu guru hanya berceramah di depan kelas
kemudian memberikan tugas.
Dalam pelaksanaan pembelajaran tentunya guru harus memperhatikan dan
memilih cara atau strategi mengajar yang tepat sehingga pelaksanaan pembelajaran
dapat dilakukan dengan baik. Strategi pembelajaran yang digunalkan oleh guru
adalah rencana untuk mencapai tujuan pembelajaran dan membantu siswa mencapai
tujuan pembelajarannya. Dengan memilih strategi pembelajaran yang tepat dapat
mempengaruhi dan menentukan hasil belajar siswa itu sendiri.

5

Miarso (2007:530) mengemukakan bahwa: “strategi pembelajaran merupakan
pendekatan menyeluruh pembelajaran dalam suatu sistem pembelajaran, yang berupa
pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan umum pembelajaran,
yang dijabarkan dari pandangan falsafah atau teori belajar tertentu”.
Sanjaya (2008:58) mengemukakan bahwa: “suatu proses pembelajaran
berhasil mencapai tujuan yang merupakan hasil dari interaksi dan interelasi
komponen-komponen yang membentuk sistem pembelajaran. Komponen-komponen
tersebut adalah tujuan, materi pelajaran, strategi pembelajaran, media dan evaluasi.
Setiap komponen akan mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran dan akan
mempengaruhi keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran”.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai
keberhasilan dalam proses pembelajaran dilakukan berbagai cara salah satunya
adalah dengan memilih strategi pembelajaran yang tepat yang dapat mendukung
terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Salah satu strategi tersebut adalah strategi
pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw. Strategi Cooperative Learning Tipe
Jigsaw ini digunakan agar siswa dapat mendorong aktivitasnya untuk berpikir dan
mendiskusikan hasil pemikirannya dengan teman dan juga merangsang keberanian
siswa untuk mengemukakan pendapatnya di depan kelas.
Melalui penelitian tindakan ini perlu didesain strategi pembelajaran
matematika dengan memberikan pada siswa dalam menyelesaikan soal-soal pecahan
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Melalui strategi

Cooperative

Learning tipe jigsaw maka siswa akan terbiasa belajar secara kelompok, berdiskusi
mengerjakan soal pecahan, karena dengan sudah terbiasa maka siswa akan tertarik
dan menyenanginya sehingga akan membuat siswa menjadi menggemari pelajaran
matematika.

6

Solihatin

(2007:4),

mengemukakan

bahwa:

“pembelajaran

koperatif

(cooperative learning) adalah suatu pembelajaran di mana siswa belajar dan bekerja
dalam kelompok–kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 –
6 orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen”.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah belajar dan bekerja dalam kelompok secara kolaboratif. Melalaui
pelaksanaan belajar kelompok ini akan merangsang siswa untuk bekerjasama dalam
kelompok, kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam
belajar. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian yang berjudul: ”Meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan
strategi cooperative learning tipe jigsaw pada mata pelajaran matematika di kelas IV
SD Negeri 111 Pidoli Dolok T.P. 2012/2013”.

1.2 Identifikasi Masalah
Sesuai dengan judul dan uraian latar belakang masalah yang telah dijelaskan,
maka yang menjadi identifikasi masalah adalah:
1.

Siswa kurang berminat mengikuti pelajaran matematika

2.

Siswa menganggap pelajaran matematika membosankan, tidak menarik dan sulit
untuk dipahami.

3.

Kurangnya pemahaman siswa tentang materi pelajaran yang disampaikan oleh
guru di kelas.

4.

Hasil belajar matematika siswa rendah

5.

Media pembelajaran yang masih terbatas

7

1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas peneliti membuat
batasan masalah yaitu: “Meningkatkan Hasil Belajar siswa dengan Menggunakan
Strategi Cooperative Learning Tipe Jigsaw pada mata pelajaran Matematika materi
pokok pecahan di kelas IV SD Negeri 111 Pidoli Dolok T.P. 2012/2013.

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah: Apakah dengan

menggunakan strategi Cooperative Learning tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pokok pecahan di kelas IV SD
Negeri 111 Pidoli Dolok T.P. 2012/2013 ?.

1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa
dengan menggunakan strategi Cooperative Learning tipe Jigsaw pada mata pelajaran
matematika di kelas IV SD Negeri 111 Pidoli Dolok T.P. 2012/2013.

1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1.

Bagi siswa, dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pelajaran
matematika materi pecahan.

2.

Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran
yang dapat mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar matematika.

8

3.

Bagi peneliti, sebagai acuan dalam proses belajar mengajar pada masa
mendatang.

4.

Bagi sekolah, bermanfaat sebagai masukan atau evaluasi guna meningkatkan
mutu dan kualitas pendidikan sekolah.

99

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka dapat dikemukakan kesimpulan bahwa penggunaan strategi
pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran matematika materi pecahan di kelas IV SD Negeri 111
Pidoli Dolok Kecamatan Panyabungan T.P. 2012/2013.

5.2. Saran
Berdasarkan hasil temuan dan kesimpulan di atas, maka dapat dikemukakan
saran sebagai berikut:
1. Kepala sekolah SD Negeri 111 Pidoli Dolok Kecamatan Panyabungan untuk lebih
memberikan perhatian terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah guna
meningkatkan kemampuan guru melaksanakan tugas mengajar.
2. Para guru di SD Negeri 111 Pidoli Dolok Kecamatan Panyabungan berusaha
untuk meningkatkan keterampilan mengajar dengan mengikuti berbagai pelatihan
guna meningkatkan kemampuan melaksanakan tugas mengajar.
3. Bagi siswa SD Negeri 111 Pidoli Dolok Kecamatan Panyabungan untuk lebih
aktif dalam mengikuti kegiatan belajar guna meningkatkan hasil belajar
khususnya pada mata pelajaran matematika.
4. Bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian dengan melibatkan lebih banyak
lagi variabel penelitian, sehingga aspek lain yang diduga memiliki hubungan
dengan penelitian ini dapat dianalisis sehingga memberikan hasil penelitian yang
lebih sempurna.
99

100

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman. 2010. Esensi Praktis Belajar & Pembelajaran. Bandung:
Humaniora.
Ahmadi, Abu. 2009. Psikologi Umum, Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Djamarah, Syaipul Bahri. 2000. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif/
Jakarta : Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
_____________. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksaran.
Hujodo, Herman, 1998. Mengajar Belajar Matematika, Depdikbud, Jakarta.
Ibrahim, Faridah. 2000. Pengajaran Membaca Di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi
Aksara.
Isjoni. 2009. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.
Lie, Anita, 2008. Cooperative Learning. Jakarta : Gramedia Widisarana
Indonesia.
Makmun, Syamsudin Abin, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Remaja Rosdakarya,
2009.
Miarso, Yusuf Hadi. 2007. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta:
Kencana.
Mudjiono dan Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran.
Rineka Cipta.

Jakarta: Penerbit

Nana, Syaodih. 2005. Perencana Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.
Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yokyakarta: Pustaka Pelajar.
Russeffendi.E.T. 2007. Pengajaran Matematika Modern, Tarsito: Bandung.
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
100

101

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar – Mengajar, Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Slameto. 2004. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Soejadi, R. 2002. Kiat Pendidikan Matematika Di Indonesia, Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Solihatin, Etin. 2007. Cooperative Learning. Jakarta: Rineka Cipta.
Suparman, Atwi. 2005. Desain Instruksional. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning (Teori & Aplikasinya). Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Suryabrata, Sumadi. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Syah, Muhibbin. 2004.
Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru.
Bandung:Rosda karya.
Yamin, Martinis. 2008. Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa.
Jakarta: Persada Press.
Yusuf

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DI KELAS IVB SD NEGERI 2 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 8 50

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI 7 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013

0 3 61

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 TEMPURAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 10 64

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IVB SD NEGERI 3 KARANG ENDAH LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 11 61

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 05 METRO BARAT

0 15 65

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI SUKABUMI

1 39 65

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVC SD NEGERI 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 3 65

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 NOTOHARJO

0 15 79

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIR CHECK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 5 METRO SELATAN

0 9 68

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DI SD 1 PRAMBATAN KIDUL KUDUS

0 0 23