EFEKTIFITAS MEDIA ANIMASI FLIP BOOK TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMPN 40 KOTA BANDUNG.
EFEKTIFITAS MEDIA ANIMASI FLIP BOOK TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF PADA
MATA PELAJARAN IPS DI SMPN 40 KOTA BANDUNG
(Studi Kuasi Eksperimen tentang Perbandingan Efektifitas Media Animasi
Flip Book dan Media Ms. Powerpoint)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Oleh : Misriana
0806734
KONSENTRASI KEGURUAN TIK
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
EFEKTIFITAS MEDIA ANIMASI FLIP
BOOK TERHADAP PENINGKATAN
HASIL BELAJAR SISWA RANAH
KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN
IPS DI SMPN 40 KOTA BANDUNG
Oleh Misriana
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Misriana 2013
Universitas Pendidikan Indonesia Maret 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
(3)
MISRIANA
EFEKTIFITAS MEDIA ANIMASI FLIP BOOK TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF PADA
MATA PELAJARAN IPS DI SMPN 40 KOTA BANDUNG DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :
Pembimbing 1
Dr. Dinn Wahyudin, M.A 19540206 197803 1 003
Pembimbing II
Dr. Rusman M.Pd NIP. 19720505 199802 1 001
Diketahui Oleh
Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
Dr. Toto Ruhimat, M.Pd. 19591121 198503 1 001
(4)
ABSTRAK
Misriana (0806734). Efektifitas Media Animasi Flip Book Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Pada Mata Pelajaran IPS Di SMPN 40 Kota Bandung, (Studi Kuasi Eksperimen tentang Perbandingan Efektifitas Media Animasi Flip Book dan Media Ms.Powerpoint). Skripsi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Tahun 2013.
Penelitian ini bertitik tolak pada rumusan masalah: ”Apakah penggunaan media animasi Flip Book pada mata pelajaran IPS lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media Ms.Powerpoint terhadap peningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif di SMPN 40 Kota Bandung ?”. Secara khusus rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: (1) Apakah penggunaan media animasi Flip Book dalam mata pelajaran IPS pada materi tentang gejala atmosfer dan hidrosfer serta dampaknya terhadap kehidupan lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media Ms.Powerpoint terhadap peningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek mengingat di SMPN 40 Kota Bandung ?; (2) Apakah penggunaan media animasi Flip Book dalam mata pelajaran IPS pada materi tentang gejala atmosfer dan hidrosfer serta dampaknya terhadap kehidupan lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media Ms.Powerpoint terhadap peningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek memahami di SMPN 40 Kota Bandung ?; (3) Apakah penggunaan media animasi Flip Book dalam mata pelajaran IPS pada materi tentang gejala atmosfer dan hidrosfer serta dampaknya terhadap kehidupan lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media Ms.Powerpoint terhadap peningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek menerapkan di SMPN 40 Kota Bandung ?.
Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain
Nonequivalent Control Pre-test Post-test Only Design, menggunakan satu kelas
eksperimen dan satu kelas kontrol. Instrumen yang digunakan berupa tes objektif . Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan Purposive Sampling.
Kesimpulan umum penelitian ini yaitu: Penggunaan media animasi Flip Book lebih efektif dari penggunaan media Ms.Powerpoint terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 40 Kota Bandung.Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan yang lebih husus yaitu: Penggunaan media animasi Flip Book lebih efektif dari penggunaan media
Ms.Powerpoint terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek
mengingat, memahami dan menerapkan pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 40 Kota Bandung.
(5)
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... .. i
KATA PENGANTAR ... .ii
UCAPAN TERIMAKASIH ... .iii
DAFTAR ISI.... ... ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR GRAFIK…...xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka ... 9
1. Media Pembelajaran ... 9
2. Media Komputer ... 14
3. Media Animasi ... 17
4. Media Animasi Flip Book ... 19
5. Media Ms.Powerpoint ... 20
6. Belajar dan Pembelajaran... 21
7. Hasil Belajar ... 25
8. Ilmu Pengetahuan Sosial ... 28
(6)
C. Hipotesis ... 32
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ... 33
B. Desain Penelitian ... 34
C. Metode Penelitian ... 35
D. Definisi Operasional ... 37
E. Instrumen Penelitian ... 37
F. Uji Coba Instrumen ... 40
G. Analisis Data ... 45
H. Prosedur Penelitian ... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Coba Tes Objektif ... 51
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 56
C. Analisis Data ... 69
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 83
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 94
B. Rekomendasi ... 95
DAFTAR PUSTAKA ... 97 LAMPIRAN
A. UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN
B. INSTRUMEN PENELITIAN
(7)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Manusia pada hakikatnya perlu memahami bumi yang ditinggalinya. Hal ini berhubungan dengan bagaimana manusia melestarikan bumi yang bertujuan untuk kebaikan manusia itu sendiri. Sangat banyak bencana yang terjadi karena proses alam seperti gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, dan lain sebagainya. Langkah kongkrit dalam pengenalan bumi kepada manusia salah satunya adalah melalui jalur pendidikan formal di sekolah melalui mata pelajaran IPS.
Pendidikan IPS di Indonesia sudah dimulai sejak tingkat pendidikan dasar, Hal itu menunjukkan bahwa pemerintah sangat peduli terhadap pentingnya pendidikan IPS untuk bangsa Indonesia. Sebagai ilmu yang mengkaji tentang hubungan manusia dengan alam, sejarah, kependudukan, dan ekonomi, mata pelajaran IPS sangatlah penting untuk dipelajari oleh masyarakat Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti lebih memfokuskan materi terhadap sub mata pelajaran geografi. Hal ini dikarenakan dengan mempelajari geografi, masyarakat akan lebih memahami fenomena-fenomena alam serta interaksi sebab akibat yang terjadi antara manusia dengan alam yang sangat penting bagi kelangsungan kehidupan manusia yang lebih baik. Namun pendidikan IPS yang selama ini dipelajari tidaklah dipahami secara mendalam oleh masyarakat. Mereka cenderung berpikir bahwa IPS
(8)
merupakan salah satu bidang studi yang harus dipelajari agar bisa lulus sekolah dan selebihnya mereka tidak perduli.
Pentingnya sub mata pelajaran geografi dalam mata pelajaran IPS harus didukung dengan baik oleh semua pihak. Salah satu contohnya adalah dengan melengkapi alat peraga yang terdapat di laboratorium IPS. Selain itu, proses belajar mengajar harus sangatlah menarik. Sebaiknya guru tidak hanya melakukan pembelajaran secara konvensional saja, tetapi sebaiknya menggunakan metode-metode yang menarik dan media yang disukai oleh anak. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh peneliti sebelumnya yaitu Firdaus (2012) dalam skripsinya “Penggunaan Media Google Earth pada mata pelajaran IPS Geografi lebih efektif dibandingkan penggunaan media Globe dan Peta terhadap peningkatan hasil belajar siswa di Sekolah Menengah Pertama”. Dari hasil penelitiannya sangatlah jelas bahwa media yang baik sangatlah efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Pengunaan media yang atraktif dapat menjadi pertimbangan bagi guru dalam menyampaikan pelajaran, karena media pada dasarnya dapat memberikan minat dan motivasi siswa sebagaimana yang dikemukakan oleh Kusumah (2002) “Pada umumnya siswa mempunyai sifat penasaran yang tinggi untuk mencoba sesuatu yang baru, termasuk teknologi dasawarsa ini sedang digandrungi remaja dan anak-anak”. Melalui penggunaan media, siswa dapat termotivasi meningkatkan prestasi belajarnya. Selain termotivasi dalam prestasi belajar, tentu saja siswa pun akan lebih memahami secara mendalam makna dari
(9)
setiap materi yang disampaikan oleh guru dan dapat mereka terapkan pada kehidupan sehari-hari.
Namun, tidak semua media efektif membantu proses pembelajaran, ketidakefektifan itu sendiri bisa datang dari kesalahan pemilihan metode pembelajaran dan media pembelajaran yang digunakan yang akhirnya membuat siswa kesulitan memahami materi pelajaran. Kegiatan pembelajaran merupakan jantungnya dari pendidikan untuk mengembangkan kemampuan, membangun watak, dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. kegiatan pembelajaran yang direncanakan dan dirancang secara sistematis serta didukung dengan fasilitas dan lingkungan belajar yang baik dan kondusif serta pendidik yang kompeten akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang baik pula.
Menurut hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada bulan Agustus tahun 2012 di SMPN 40 Bandung, terdapat fakta bahwa selama proses pembelajaran geografi di sekolah, guru hanya menggunakan alat peraga dan media presentasi Ms.Powerpoint. Guru telah mempersiapkan bahan-bahan ajar yang menarik untuk ditampilkan menggunakan Ms.Powerpoint, namun ketersediaan proyektor yang terbatas membuat guru tidak dapat memberikan materi dengan cara yang menarik di setiap pertemuan. Media pembelajaran yang sudah digunakan seperti alat peraga juga dikeluhkan guru memiliki beberapa kelemahan, yaitu tidak updatenya media pembelajaran tersebut dan kurang menarik perhatian siswa. Hal ini berpengaruh juga terhadap rendahnya hasil belajar siswa pada sub mata pelajaran Georafi. Diketahui
(10)
bahwa nilai rata-rata siswa sangat sulit mencapai nilai minimum yang ditetapkan sekolah. Ketercapaian siswa dalam memenuhi nilai minimum pada satu kelas diperkirakan sekitar 40%, sedangkan 60% sisanya masih sulit untuk mencapai nilai minimum tersebut. Selain itu, masih banyak siswa yang kurang menyenangi pelajaran geografi karena alasan materinya susah diingat dan dipahami. Oleh karena itu, perlu adanya suatu inovasi media pembelajaran dalam sub mata pelajaran Geografi.
Berdasarkan dari fakta tersebut peneliti merasa perlu melakukan tindakan nyata untuk membantu memperbaiki kekurangan yang terdapat dalam proses pembelajaran materi geografi. Salah satu solusi yang ingin peneliti teliti adalah dengan mencoba menggunakan media animasi Flip Book dalam proses pembelajaran. Flip Book adalah media yang peneliti rasa tepat karena fungsi dasar media animasi Flip Book adalah menyajikan animasi berupa buku yang didalamnya tidak hanya berisi teks namun juga berisikan gambar dan video. Selain itu, dengan media animasi Flip Book ini siswa tidak hanya dapat mempelajari materi di sekolah saja, tetapi dapat pula dipelajari di rumah. Untuk itu peneliti tertarik untuk mencoba melakukan penelitian terhadap hal itu dengan judul:
“Efektifitas media animasi Flip book terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif pada mata pelajaran IPS di SMPN 40 Kota
(11)
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dikemukakan di atas, maka secara umum masalah yang pokok yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut : “apakah penggunaan media animasi Flip Book pada mata pelajaran IPS lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media
Ms.Powerpoint terhadap peningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif di
SMPN 40 Kota Bandung ?” . Secara khusus dan terperinci dalam penelitian ini dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Apakah penggunaan media animasi Flip Book dalam mata pelajaran IPS pada materi tentang “Gejala Atmosfer dan Hidrosfer serta Dampaknya terhadap Kehidupan” lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media Ms.Powerpoint terhadap peningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek mengingat di SMPN 40 Kota Bandung ?
2. Apakah penggunaan media animasi Flip Book dalam mata pelajaran IPS pada materi tentang “Gejala Atmosfer dan Hidrosfer serta Dampaknya terhadap Kehidupan” lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media Ms.Powerpoint terhadap peningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek memahami di SMPN 40 Kota Bandung ?
3. Apakah penggunaan media animasi Flip Book dalam mata pelajaran IPS pada materi tentang “Gejala Atmosfer dan Hidrosfer serta Dampaknya terhadap Kehidupan” lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media Ms.Powerpoint terhadap peningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek menerapkan di SMPN 40 Kota Bandung ?
(12)
Menyadari akan luasnya persoalan tersebut, maka penelitian ini dibatasi menjadi sebagai berikut :
1. Penggunaan media lebih difokuskan pada media animasi Flip Book. Hasil belajar siswa lebih spesifik pada ranah kognitif aspek mengingat (C1), memahami (C2), dan menerapkan (C3).
2. Materi mata pelajaran IPS hanya pada materi tentang “Gejala Atmosfer dan Hidrosfer serta Dampaknya terhadap Kehidupan”.
3. Penelitian ini mengambil sampel siswa kelas VII A dan kelas VII C di SMPN 40 Kota Bandung.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara umum betujuan untuk mengetahui apakah penggunaan media animasi Flip Book dalam mata pelajaran IPS pada materi tentang “Gejala Atmosfer dan Hidrosfer serta Dampaknya terhadap Kehidupan” lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media
Ms.Powerpoint terhadap peningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif di
SMPN 40 Kota Bandung. Secara khusus penelitian ini bertujuan sebagai berikut:
1. Untuk mendeskrpsikan dan menganalisis apakah penggunaan media animasi Flip Book dalam mata pelajaran IPS pada materi tentang “Gejala Atmosfer dan Hidrosfer serta Dampaknya terhadap Kehidupan” lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media Ms.Powerpoint terhadap
(13)
peningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek mengingat di SMPN 40 Kota Bandung.
2. Untuk mendeskrpsikan dan menganalisis apakah penggunaan media animasi Flip Book dalam mata pelajaran IPS pada materi tentang “Gejala Atmosfer dan Hidrosfer serta Dampaknya terhadap Kehidupan” lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media Ms.Powerpoint terhadap peningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek memahami di SMPN 40 Kota Bandung.
3. Untuk mendeskrpsikan dan menganalisis apakah penggunaan media animasi Flip Book dalam mata pelajaran IPS pada materi tentang “Gejala Atmosfer dan Hidrosfer serta Dampaknya terhadap Kehidupan” lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media Ms.Powerpoint terhadap peningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek menerapkan di SMPN 40 Kota Bandung.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Selain bermanfaat dalam peningkatan mutu pembelajaran pendidikan IPS di SMPN 40 Kota Bandung, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat yang berarti kepada berbagai pihak yang langsung maupun tidak langsung terkait dalam pengembangan bidang pendidikan sehingga tercipta kemajuan dalam bidang pendidikan.
(14)
1. Peneliti, sebagai salah satu bentuk kreatifitas dalam mengembangkan pola berfikir yang ilmiah dan sistematis, dan juga salah satu bentuk kepedulian dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan. Serta sebagai calon guru dapat menjadi acuan atau refrensi untuk lebih meningkatkan kualitas pribadi dalam mengajar dan mendidik siswa.
2. Pengembang model pembelajaran di sekolah (guru mata pelajaran IPS), dapat menjadi acuan untuk meningkatkan kreatifitasnya dalam pengembangan pembelajaran IPS guna meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS.
3. Penyelenggara pendidikan (sekolah terkait), memberikan informasi dan masukan bagi sekolah mengenai data-data yang diperlukan dalam peningkatan hasil belajar siswa. Khususnya dalam mata pelajaran IPS. 4. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, sumbangan dalam bentuk
pengetahuan atau dapat menjadi acuan untuk peningkatan kualitas perkuliahan melalui peningkatan minat mahasiswa.
(15)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2009) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMPN 40 Kota Bandung.
Menurut Zainal Arifin (2011), sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diselidiki atau dapat juga dikatakan bahwa sampel adalah populasi dalam bentuk mini (miniatur population)”. Pada penelitian ini menggunakan kelompok Non probability Sampling, Sugiono (2009)
mengemukakan “Non probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel
yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel”.
Teknik sampel yang digunakan adalah sampling purposive atau sampel bertujuan. Sampel bertujuan ini dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Oleh karena itu, peneliti memilih dua kelas yang akan dijadikan sebagai sampel penelitian yaitu kelas yang memiliki rata-rata nilai / tingkat kecerdasan yang tidak jauh berbeda yaitu kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan Kelas VII C sebagai Kelas Kontrol.
(16)
B. Desain Penelitian
Desain penelitian ini terdiri dari satu kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol. Subjek penelitian dikelompokan menjadi dua kelompok penelitian yang telah ditentukan dan mendapatkan perlakuan berbeda, setelah diberi perlakuan setiap kelompok langsung diberi post-test untuk mengetahui efek dari perlakuan tersebut.
Desain penelitian tersebut adalah desain Nonequivalent Control
Pre-test Post-Pre-test Only Design. Menurut Sugiyono (2011) “Desain ini hampir sama dengan pretes dan posttest control group design, hanya pada desain ini
kelompok eksperimen maupun kontrol tidak dipilih secara random.” Tabel 3.1
Desain Penelitian
Kelompok Pre-Test Perlakuan Post-test
Eksperimen O1 X O2
Kontrol O1 Y O2
Keterangan:
X = Perlakuan penggunaan media Flip Book Y = Perlakuan penggunaan media Ms.Powerpoint O1 = Pre-Test
O2 = Post-Test
Berdasarkan desain di atas maka langkah yang pertama dilakukan dalam penelitian ini adalah menetapkan kelompok yang akan dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan sebagai kelompok kontrol. Kelompok yang
(17)
eksperimen, sedangkan kelompok yang menggunakan media Powerpoint ditetapkan sebagai kelompok kontrol.
Langkah kedua yaitu kedua kelompok diberi pre-test dengan soal yang sama. Selanjutnya, peneliti memberi perlakuan yang berbeda antara kelompok ekperimen dan kelompok kontrol. Perbedaan perlakuan tersebut terletak pada penggunaan media pada pembelajarannya saja, yaitu untuk kelompok eksperimen menggunakan media animasi Flip Book, sedangkan kelompok kontrol menggunakan media Powerpoint. Langkah terakhir, kedua kelompok diberi post-test dengan soal yang sama pula, yang hasilnya dibandingkan dengan skor pre-test sehingga diperoleh gain, yaitu selisih (gain) antara skor pre-test dan post-test.
C. Metode Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dipilih karena penelitian ini ditujukan untuk menguji teori melalui pengukuran variable penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik.
Menurut Winarno Surakhmad (1990), “Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji hipotesis dengan menggunakan teknik serta alat – alat tertentu”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen. Kuasi eksperimen ini hampir mirip dengan eksperimen sebenarnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Muhammad Ali (2009) yang menyatakan “kuasi eksperimen hampir sama dengan eksperimen sebenarnya perbedaannya terletak pada
(18)
penggunaan subjek yaitu pada kuasi eksperimen tidak dilakukan penugasan random, melainkan menggunakan kelompok yang sudah ada (intact group)”. Sedangkan Syaodih (2007) mengemukakan “perbedaan eksperimen dengan kuasi eksperimen terletak pada pengontrolannya yakni pengontrolannya hanya dilakukan terhadap satu variabel saja, yaitu variabel yang dipandang paling dominan.”
Dalam pelaksanaannya penelitian ini dilakukan dengan membagi dua kelompok siswa, yaitu kelompok eksperimen yang menggunakan media
Flip Book dan kelompok kontrol yang menggunakan media Ms.Powerpoint.
Pada penelitian ini, terdapat dua variabel yakni variabel bebas ( X ) dan variabel terikat ( Y ). Menurut Prasetyo dan Jannah (2010) :
Variabel bebas adalah suatu variabel yang ada atau terjadi mendahului variabel terikatnya. Keberadaan variabel bebas dalam penelitian kuantitatif merupakan variabel yang menjelaskan terjadinya fokus penelitian. Sementara variabel terikat adalah variabel yang diakibatkan atau yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Keberadaan variabel ini sebagai variabel yang dijelaskan dalam fokus penelitian. Tabel berikut berfungsi untuk melihat hubungan antar variabel yang akan diteliti :
Tabel 3.2
Hubungan Antara Variabel Penelitian Variabel Bebas (X)
Variabel Terikat (Y)
Flip Book
(Eksperimen) (X1)
Ms.Powerpoint
(Kontrol) (X2) Aspek Mengingat (Y1) X1 Y1 X2 Y1
Aspek Memahami(Y2) X1 Y2 X2 Y2
(19)
D. Definisi Operasional
Definisi Operasional adalah suatu definisi yang memberikan penjelasan atas suatu variable dalam bentuk yang dapat diukur. Untuk menghindari perbedaan penafsiran istilah dalam penelitian ini, maka penulis memberikan penjelasan dari istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, Untuk menghidari kesalahan dalam menafsirkan, perlu dijelaskan secara operasional beberapa istilah berikut :
1. Flip Book
Media animasi Flip Book pada penelitian ini merupakan serangkaian animasi berupa buku yang didalamnya tidak hanya berisi teks namun juga berisikan gambar dan video mengenai materi tentang gejala atmosfer dan hidrosfer serta dampaknya terhadap kehidupan.
2. Hasil Belajar
Hasil Belajar adalah keadaan peserta didik yang dapat memahami, menguasai, dan menerapkan pengalaman dari hasil proses belajarnya. Hasil Belajar yang menjadi titik fokus dalam penelitian ini yaitu hasil belajar pada ranah kognitif aspek mengingat, memahami dan menerapkan dengan stimulus pembelajaran menggunakan media animasi
Flip book.
E. Instrumen Penelitian
Sebagai upaya untuk mendapatkan data dan informasi yang lengkap mengenai hal-hal yang ingin dikaji melalui penelitian ini, maka dibuatlah
(20)
seperangkat instrumen. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu tes. Menurut Arifin (2011) “tes adalah suatu teknik pengukuran yang didalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan dan serangkaian tugas
yang harus dikerjakan atau dijawab oleh responden.” Bentuk tes yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dengan bentuk soal pilihan ganda. Tes bentuk objektif tersebut digunakan untuk mengetahui hasil belajar ranah kognitif siswa pada aspek mengingat, memahami dan menerapkan. Bentuk tes hasil belajar ini berupa pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban. Tes pilihan ganda terdiri atas suatu keterangan atau pengertian yang belum lengkap dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban. Jumlah soal ditentukan berdasarkan uji validitas, reliabilitas tingkat kesukaran soal dan uji daya pembeda yang penyusunannya sesuai dengan kisi – kisi instrumen.
Hal ini sejalan dengan tujuan peneliti yang ingin mengetahui efektifitas penggunaan media animasi Flip Book terhadap hasil belajar siswa. Tes yang diadakan berbentuk pre-test dan post-test. Pre-test dilakukan sebelum mendapatkan treatment pada kelompok kontrol dan eksperimen. Tujuan Pre-tes adalah untuk mengetahui skor awal sebelum treatment. Post-test dilakukan setelah peneliti memberikan treatment terhadap kelompok kontrol & eksperimen untuk mengetahui hasil akhir sehingga diperoleh gain atau selisih antara skor pre-test dan post-test.
(21)
Geografi, dan guru mata pelajaran IPS yang ada di sekolah tempat peneliti melakukan penelitian. Lalu diujicobakan di sekolah lain selain sekolah tempat peneliti melakukan penelitian. Setelah itu analisis mengenai validitas butir soal dan uji reliabilitas dilakukan. Teknik pengumpulan data merupakan langkah penting dalam penelitian untuk memperoleh data informasi yang dibutuhkan dalam suatu penelitian. Sugiyono (2010) menyatakan bahwa
“Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data”.
Adapun langkah–langkah penyusunan instrumen adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan materi pelajaran IPS yang akan digunakan dalam penelitian.
2. Menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator mata pelajaran IPS kelas VII Sekolah Menengah Pertama 3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan
silabus yang telah ditetapkan pada mata pelajaran IPS kelas VII Sekolah Menengah Pertama.
4. Menyusun kisi – kisi instrumen penelitian dengan pokok bahasan yang telah ditetapkan sebelumnya.
5. Melakukan Expert Judgement instrument penelitian. 6. Melakukan ujicoba instrumen kepada siswa diluar sampel 7. Menganalisis instrumen hasil ujicoba.
(22)
8. Menggunakan soal yang valid kepada sampel penelitian yaitu kelompok kelas kontrol dan kelas eksperimen.
F. Uji Coba Instrumen 1. Uji Validitas
Sebelum menggunakan tes, peneliti hendaknya mengukur terlebih dahulu derajat validitasnya berdasarkan kriteria tertentu. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen yang valid apabila mempunyai validitas yang tinggi.
Arifin (2009) menyatakan bahwa :
Validitas suatu tes erat kaitannya dengan tujuan penggunaan tes tersebut. Namun, tidak ada validitas yang berlaku secara umum. Artinya, jika suatu tes dapat memberikan informasi yang sesuai dan dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu, maka tes itu valid untuk tujuan tersebut.
Tingkat kevalidan instrumen pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson. Adapun rumus korelasi Product Moment adalah sebagai berikut :
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
(Arifin, 2009) Keterangan :
(23)
∑X = Skor tiap butir soal / skor item tes
∑Y = Skor responden
∑XY = Hasil kali skor X dan Y untuk setiap responden
Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisiensi yang ditemukan tersebut tinggi atau rendah, maka dapat berpedoman pada tabel berikut ini (Arifin, 2009) :
Tabel 3.3
Kriteria Acuan Validitas Soal
(Arifin, 2009)
Setelah itu diuji tingkat signifikansinya dengan menggunakan rumus:
√ √
(Sudjana dan Ibrahim, 2009)
Nilai thitung kemudian dibandingkan dengan nilai ttabel dengan taraf nyata 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = n – 2. Apabila thitung > ttabel, berarti korelasi tersebut signifikan.
Interval Koefisiensi Tingkat hubungan 0,81 – 1,00
0,61 – 0,80 0,41 – 0,60 0,21 – 0,40 0,00 – 0,20
Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
(24)
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan tingkat keajegan dari suatu instrumen. Reliabilias tes berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu tes teliti dan dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan (Arifin, 2009:258). Suatu tes dapat dikatakan reliabel bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda akan selalu memberikan hasil yang sama.
Untuk mengetahui reliabilitas suatu tes maka digunakanlah uji reliabilitas. Adapun uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Spearman Brown :
( )
(Arikunto, 2006)
Keterangan:
r
11 = reliabilitas instrumenr
1/21/2 =rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahaninstrumen
3. Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat kesukaran soal berkaitan dengan kesanggupan siswa dalam menjawab soal. Bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran. Arikunto (2008)
(25)
menyatakan bahwa: Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Sejalan dengan itu. Arifin (2009) menegaskan bahwa, “jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran seimbang maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik. Suatu soal tes hendaknya tidak
terlalu sukar dan tidak terlalu mudah.” Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha untuk memecahkannya. Sebaliknya soal yangterlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauan.
Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal digunakan rumus :
( Arifin, 2009: 266)
Keterangan :
TK = Tingkat Kesukaran
WL= jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok bawah
WH= jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok atas
nL = jumlah kelompok bawah
(26)
Setelah nilai tingkat kesukaran diperoleh, kemudian diinterpretasikan ke dalam kriteria penafsiran tingkat kesukaran soal. Adapun kriteria penafsiran tingkat kesukaran soal (Arifin, 2009) yaitu sebagai berikut :
1) Jika jumlah persentase sampai dengan 27% termasuk mudah. 2) Jika jumlah persentase 28% - 72% termasuk sedang.
3) Jika jumlah persentase 73% ke atas termasuk sukar.
4. Daya Pembeda
Penghitungan daya pembeda adalah penghitungan sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum/kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu.
Untuk menghitung daya pembeda butir soal dapat digunakan rumus sebagai berikut :
(Arifin, 2009)
Keterangan :
DP = daya pembeda
WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok bawah WH = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok atas
(27)
Untuk menginterpretasikan koefisien daya pembeda tersebut dapat digunakan kriteria yang dikembangkan oleh Ebel (Arifin, 2009) sebagai berikut :
Tabel 3.4
Kriteria Koefsien Daya Pembeda
Index of discrimination Item evaluation
0,40 and up Very good items
0,30 – 0,39 Reasonably good, but possibly
subject to improvement
0,20 – 0,29 Marginal items, usually needing and
being subject to improvement
Below – 0,19 Poor items, to be rejected or
improved by revision
H. Analisis Data
1. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan salah satu cara untuk memeriksa keabsahan/normalitas sampel. Pada penelitian ini, uji normalitas menggunakan program pengolah data SPSS V.15 (Statistical Product and
Service Solution) dengan uji normalitas one sample Kolmogorov Smirnov.
(28)
1. Susun data secara berurutan mulai dari yang terkecil, diikuti dengan frekuensi masing-masing, frekuensi kumulatif (F) serta nilai Z masing-masing skor.
2. Probabilitas nilai Z dapat dicari pada tabel Z. Besaran a2 diperoleh dengan mencari selisih antara f/n dengan P ≤ Z. sedangkan a1 diperoleh dengan mencari selisih antara f/n dengan a2.
3. Bandingkan angka tertinggi dari a1 dengan tabel Kolmogorov Smirnov.
Adapun kriteria pengujiannya sebagai berikut:
Terima H0 jika a1 maksimal ≤ Dtabel
Tolak H0 jika a1 maksimal > Dtabel
(Irianto, 2009) Kriteria pengujiannya uji normalitas one sample Kolmogorov
Smirnov adalah jika nilai Sig (Signifikansi) atau nilai probabilitas <
0.05 maka distribusi adalah tidak normal, sedangkan jika nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas > 0.05 maka distribusi adalah normal. (Santoso, 2009: 186).
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui keseragaman data penelitian. Uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari
(29)
dilakukan pada penelitian ini menggunakan SPSS V.15 (Statistical
Product And Service Solution) dengan uji Levene Test. Uji Levene Test digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas
(independent) mempunyai varians dengan variabel terikat (dependent). Penelitian ini terdiri dari variabel X (independent variabel) adalah pembelajaran dengan media Flip Book sedangkan variabel Y (dependent variabel) adalah hasil belajar aspek Mengingat, Memahami dan Menerapkan. Kriteria pengujiannya adalah apabila nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas < 0.05 maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama, sedangkan jika nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas > 0.05 maka data berasal dari opulasi-populasi yang mempunyai varians yang sama.
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus uji-t independen dua rata-rata (t-test independent). Rumus uji t independent adalah sebagai berikut:
̅ ̅
√
( Sugiyono, 2008) Keterangan :
(30)
̅
= Rata-rata skor gain kelompok kontrol = Varians skor kelompok eksperimen = Varians skor kelompok kontrol
dan = Jumlah Siswa
Jika ≠ , varians homogen (σ ² = σ ²) dapat digunakan uji t dengan polled varians, rumusnya sebagai berikut :
(Sugiyono, 2008) dk = n1 + n2 – 2
Tujuan dari uji ini adalah untuk membandingkan (membedakan) apakah kedua data (variabel) tersebut sama atau berbeda. Gunanya uji komparatif adalah untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikansi hasil penelitian yang berupa perbandingan keadaan variabel dari dua rata-rata sampel). Adapun yang diperbandingkan pada uji hipotesis ini adalah gain skor post-test antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, baik secara keseluruhan maupun setiap aspek (aspek Mengingat, aspek Memahami dan aspek Menerapkan.
(31)
I. Prosedur Penelitian
Prosedur dalam penelitian ini dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Mempelajari standar kompetensi mata pelajaran IPS kemudian menetapkan materi dan pokok bahasan.
b. Membuat proposal penelitian.
c. Melakukan studi pendahuluan ke tempat penelitian. d. Menyusun RPP mata pelajaran IPS
e. Menyusun kisi-kisi instrumen dengan mengacu pada pokok bahasan.
f. Menyusun instrumen penelitian yang mengacu pada kisi-kisi yang telah ditetapkan. Instrumen penelitian dikembangkan berupa tes pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban.
g. Menyiapkan media dengan mengacu pada pokok bahasan. h. Melakukan Expert Judgment instrumen penelitian.
i. Melakukan uji coba instrumen penelitian pada sejumlah siswa diluar sampel penelitian .
j. Menganalisis dan merevisi item-item soal yang dianggap kurang tepat dengan cara menguji validitas, realibilitas, tingkat kesukaran soal dan daya pembeda untuk mendapatkan instrumen penelitian yang ebih baik dari sebelumnya.
(32)
1) Menetukan dua kelompok sampel yaitu kelompok eksperimen yang menggunakan media Flip Book dan kelompok kontrol yang menggunakan media Power Point.
2) Memberikan pretest kepada kedua kelompok sampel.
3) Memberikan perlakuan kepada kedua kelompok tersebut, yakni kelompok eksperimen dengan menggunakan media Flip Book dan kelompok kontrol yang menggunakan media Power Point. 4) Memberikan post-test kepada kedua kelompok tersebut.
l. Mengolah data hasil penelitian.
m. Membuat kesimpulan hasil penelitian berdasarkan pengujian hipotesis. n. Pelaporan hasil penelitian.
(33)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengolahan data dan pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media animasi Flip Book lebih efektif dari penggunaan media Ms.Powerpoint terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 40 Kota Bandung. Simpulan di atas dapat diuraikan lebih lanjut, yaitu sebagai berikut:
1. Penggunaan media animasi Flip Book lebih efektif dari penggunaan media
Ms.Powerpoint terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif
aspek mengingat pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 40 Kota Bandung.
2. Penggunaan media animasi Flip Book lebih efektif dari penggunaan media
Ms.Powerpoint terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif
aspek memahami pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 40 Kota Bandung
3. Penggunaan media animasi Flip Book lebih efektif dari penggunaan media
Ms.Powerpoint terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif
aspek menerapkan pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 40 Kota Bandung
(34)
Penggunaan media animasi Flip Book dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif aspek mengingat, memahami dan menerapkan. Dengan meningkatnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi, maka diharapkan dapat mengatasi masalah yang menjadi latar belakang penulis melakukan penelitian ini.
Namun peningkatan hasil belajar siswa juga dipengaruhi faktor – faktor lain, salah satu faktor eksternal lain yang peneliti temukan di lapangan antara lain adalah faktor ketersedian media pribadi (laptop/komputer) pada masing-masing siswa. Setiap siswa saat ini sudah memiliki laptop/komputer di rumah, dengan kondisi tersebut siswa akan dengan sangat mudah mempelajari kembali materi yang disampaikan dengan menggunakan Flip Book.
Maka dari itu media animasi Flip Book merupakan salah satu media yang baik untuk meningkatkan hasil belajar siswa, namun bukan satu – satunya faktor yang mempengaruhi peningkatan hasil belajar pada diri seseorang.
B. Rekomendasi
Hasil penelitian ini memberikan gambaran kepada semua pihak, baik untuk peneliti sendiri, pihak sekolah, guru, siswa, maupun tenaga kependidikan dan pengembang media pembelajaran. Penulis mencoba mengemukakan rekomendasi sebagai berikut:
(35)
1. Pihak Sekolah a. Guru
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa penggunaan media animasi Flip Book dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif aspek mengingat, memahami dan menerapkan. Meningkatnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi terletak pada proses pembelajaran. Oleh karena itu, disarankan kegiatan belajar mengajar tidak hanya terpaku pada satu media atau media yang itu-itu saja tetapi harus menggunakan media yang lebih inovatif dan lebih menarik sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Dengan meningkatnya motivasi belajar siswa sehingga hasil belajar siswa juga akan meningkat. Penggunaan media animasi Flip Book dapat dijadikan alternatif untuk menambah variasi media pembelajaran yang telah digunakan sebelumnya.
2. Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi studi pendahuluan dan referensi bagi para peneliti lebih lanjut yang ingin meneliti tentang media animasi Flip Book atau pemanfaatan media animasi Flip Book sebagai media pembelajaran.
(36)
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhamad. (2009). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Bumi Aksara.
Ariani, N. (2010). Pembelajaran Multimedia Di Sekolah. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher.
Arifin, Z. (2009) Evaluasi Pembelajaran, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Arifin, Z. (2011) Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. (2008). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan dan
Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta
Azhar Arsyad. (2002). Media Pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Cepi Riyana dan Rudi Susilana. (2008). Media Pembelajaran ( Hakikat,
Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian). Bandung : Jurusan
Kurtekpend FIP UPI.
Darmawan, Deni. (2007). Teknologi Informasi & Komunikasi. Bandung : Arum Mandiri Press.
Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Firdaus. (2012). Efektivitas Penggunaan Media Google Earth Terhadap Hasil
Belajar Pada Mata Pelajaran IPS Geografi [Skripsi]. Tersedia : Repository
UPI
Heinich, R, M. Molenda and J.D. Russel. (1996). Instructional Media And
Technologies For Learning. New York : Prentice Hall
Lemburg, Jeff. (1991). The Encyclopedia of Animated Cartoon. New York : Facts on File
(37)
Mohamad Shofyan. (2010). Pengertian hasil belajar, tersedia: http://forum.upi.edu/v3/index.php?topic=15692.0
Rusman. (2008). Manajemen Kurikulum. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Rusman (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung : Alfabeta
Sadiman, Arif S. dkk. (1986). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan,
dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Sagala, S. (2010) Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, W. (2006) Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Jakarta: Kencana.
Santoso, Singgih. (2009). Panduan Lengkap Menguasai Statistik Dengan SPSS
17. Jakarta : PT. Alex Media Komputindo
Sardiman A.M. (2008). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Schramm, Wilbur. (1977). Big media, little media, tools and technologies for
instruction. London: Sage Publications
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. (2005). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sudjana, Nana. (2008). Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung : Sinar Baru
Sugiyono. (2008). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Sutopo, Ariesto Hadi. (2012). Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
(38)
Tim Bina Karya. (2007). IPS Terpadu (untuk SMP kelas VII). Jakarta: Bumi Aksara.
Teknoanimasi. (2010). Flip book dan Thaumatrope [Online]. Tersedia : http://teknoanimasi.blogspot.com/2008/11/flip-book-dan-thaumatrope.html.
UPI. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung:UPI.
Scribd - Maswins. (2010). Multimedia sebagai Pembelajaran. [Online]. Tersedia : http://www.scribd.com/doc/98515502/Www-maswins-com-2010-07Multimedia-Sebagai-Media-Pembelajaran
Wikipedia (2010). Buku digital [Online]. Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/buku_elektronik.
Wikipedia. (2011). Pengertian Hasil Belajar. [Online]. Tersedia : http://www.wikipedia.id.org
Wikipedia (2012). Ilmu Sosial [Online]. Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_sosial.
Wikipedia (2012). Microsoft Powerpoint [Online]. Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_PowerPoint
(1)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengolahan data dan pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media animasi Flip Book lebih efektif dari penggunaan media Ms.Powerpoint terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 40 Kota Bandung. Simpulan di atas dapat diuraikan lebih lanjut, yaitu sebagai berikut:
1. Penggunaan media animasi Flip Book lebih efektif dari penggunaan media
Ms.Powerpoint terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif
aspek mengingat pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 40 Kota Bandung.
2. Penggunaan media animasi Flip Book lebih efektif dari penggunaan media
Ms.Powerpoint terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif
aspek memahami pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 40 Kota Bandung
3. Penggunaan media animasi Flip Book lebih efektif dari penggunaan media
Ms.Powerpoint terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif
aspek menerapkan pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 40 Kota Bandung
(2)
Penggunaan media animasi Flip Book dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif aspek mengingat, memahami dan menerapkan. Dengan meningkatnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi, maka diharapkan dapat mengatasi masalah yang menjadi latar belakang penulis melakukan penelitian ini.
Namun peningkatan hasil belajar siswa juga dipengaruhi faktor – faktor
lain, salah satu faktor eksternal lain yang peneliti temukan di lapangan antara lain adalah faktor ketersedian media pribadi (laptop/komputer) pada masing-masing siswa. Setiap siswa saat ini sudah memiliki laptop/komputer di rumah, dengan kondisi tersebut siswa akan dengan sangat mudah mempelajari kembali materi yang disampaikan dengan menggunakan Flip Book.
Maka dari itu media animasi Flip Book merupakan salah satu media yang
baik untuk meningkatkan hasil belajar siswa, namun bukan satu – satunya
faktor yang mempengaruhi peningkatan hasil belajar pada diri seseorang.
B. Rekomendasi
Hasil penelitian ini memberikan gambaran kepada semua pihak, baik untuk peneliti sendiri, pihak sekolah, guru, siswa, maupun tenaga kependidikan dan pengembang media pembelajaran. Penulis mencoba mengemukakan rekomendasi sebagai berikut:
(3)
1. Pihak Sekolah
a. Guru
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa penggunaan media animasi Flip Book dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif aspek mengingat, memahami dan menerapkan. Meningkatnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi terletak pada proses pembelajaran. Oleh karena itu, disarankan kegiatan belajar mengajar tidak hanya terpaku pada satu media atau media yang itu-itu saja tetapi harus menggunakan media yang lebih inovatif dan lebih menarik sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Dengan meningkatnya motivasi belajar siswa sehingga hasil belajar siswa juga akan meningkat. Penggunaan media animasi Flip Book dapat dijadikan alternatif untuk menambah variasi media pembelajaran yang telah digunakan sebelumnya.
2. Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi studi pendahuluan dan referensi bagi para peneliti lebih lanjut yang ingin meneliti tentang media animasi Flip Book atau pemanfaatan media animasi Flip Book sebagai media pembelajaran.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhamad. (2009). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Bumi Aksara. Ariani, N. (2010). Pembelajaran Multimedia Di Sekolah. Jakarta : Prestasi
Pustaka Publisher.
Arifin, Z. (2009) Evaluasi Pembelajaran, Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Arifin, Z. (2011) Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. (2008). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan dan
Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta
Azhar Arsyad. (2002). Media Pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Cepi Riyana dan Rudi Susilana. (2008). Media Pembelajaran ( Hakikat,
Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian). Bandung : Jurusan
Kurtekpend FIP UPI.
Darmawan, Deni. (2007). Teknologi Informasi & Komunikasi. Bandung : Arum Mandiri Press.
Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Firdaus. (2012). Efektivitas Penggunaan Media Google Earth Terhadap Hasil
Belajar Pada Mata Pelajaran IPS Geografi [Skripsi]. Tersedia : Repository
UPI
Heinich, R, M. Molenda and J.D. Russel. (1996). Instructional Media And
Technologies For Learning. New York : Prentice Hall
Lemburg, Jeff. (1991). The Encyclopedia of Animated Cartoon. New York : Facts on File
Munadi, Y. (2008). Media Pembelajaran : Suatu Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press.
(5)
Mohamad Shofyan. (2010). Pengertian hasil belajar, tersedia: http://forum.upi.edu/v3/index.php?topic=15692.0
Rusman. (2008). Manajemen Kurikulum. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Rusman (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung :
Alfabeta
Sadiman, Arif S. dkk. (1986). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan,
dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Sagala, S. (2010) Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, W. (2006) Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Jakarta: Kencana.
Santoso, Singgih. (2009). Panduan Lengkap Menguasai Statistik Dengan SPSS
17. Jakarta : PT. Alex Media Komputindo
Sardiman A.M. (2008). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Schramm, Wilbur. (1977). Big media, little media, tools and technologies for
instruction. London: Sage Publications
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. (2005). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sudjana, Nana. (2008). Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung : Sinar Baru Sugiyono. (2008). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Sutopo, Ariesto Hadi. (2012). Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
(6)
Tim Bina Karya. (2007). IPS Terpadu (untuk SMP kelas VII). Jakarta: Bumi Aksara.
Teknoanimasi. (2010). Flip book dan Thaumatrope [Online]. Tersedia : http://teknoanimasi.blogspot.com/2008/11/flip-book-dan-thaumatrope.html. UPI. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung:UPI.
Scribd - Maswins. (2010). Multimedia sebagai Pembelajaran. [Online]. Tersedia
:
http://www.scribd.com/doc/98515502/Www-maswins-com-2010-07Multimedia-Sebagai-Media-Pembelajaran
Wikipedia (2010). Buku digital [Online]. Tersedia :
http://id.wikipedia.org/wiki/buku_elektronik.
Wikipedia. (2011). Pengertian Hasil Belajar. [Online]. Tersedia : http://www.wikipedia.id.org
Wikipedia (2012). Ilmu Sosial [Online]. Tersedia :
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_sosial.
Wikipedia (2012). Microsoft Powerpoint [Online]. Tersedia :