PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X-8 SMA NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011.

Pendidikan Biologi
Volume 3, Nomor 2
Halaman 55-64

Mei 2011

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE
BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X-8 SMA NEGERI 1
SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011
IMPLEMENTATION OF THINK TALK WRITE STRATEGY BASED ON
CONTEXTUAL LEARNING TO IMPROVE BIOLOGI’S SCIENCE SKILL
PROCESS TOWARDS STUDENTS OF CLASS X-8 SMA NEGERI 1 SUKOHARJO
ACADEMIC YEAR 2010 / 2011
Dwi Untari Ningsih1), Slamet Santosa2), Bowo Sugiharto3)
1)

Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: [email protected]
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: [email protected]
3)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: [email protected]


2)

ABSTRACT – This research aims toimprovebiologi’s science skill process towards students
in grade of X-8 of SMA Negeri 1 Sukoharjoby implementation of Think Talk Write strategy
based on contextual learning. This research belongs to Classroom Action Research.
Qualitative research paradigm is used asan approach to view all the obtained data.This
Classroom Action Research is performed and consist of3 cycles. Each cycles consist of four
stages namely planning, implementation, observation, and reflection. Data for each cycle
were gathered by using 3 kinds of data collection procedures, questionnaires, observations,
and interviews. All the obtained data then were analyses descriptively to ascertain whether
the applications of Classroom Action Research is considered as effective or otherwise. From
the results, it can be concluded that the implementation of Think Talk Write strategy based on
contextual learningtowards students of class X-8 SMA Negeri 1 Sukoharjo academic year
2010/2011 has given a good effect. According to theobservationof student activities
indicators is rise from 62,25% to the 77,08% during the 1st Cycle and rise up to 82,25%
during the last Cycle. As compare to the previous observationthe result of
thequestionnaireupon the same indicators is rise from 65,02% to the 70,69%duringthe 1st
Cycle and ended with 77,55 % during the last Cycle. Yet it can be concluded that the
application of Think Talk Write strategy based on contextual learning could improve the

science skill process.
Keywords: Think Talk Write, Contextual, Science Skill Process
untuk meningkatkan dan memperbaiki

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan faktor yang

mutu pendidikan disekolah. Kajian IPA

paling esensial yang dapat berpengaruh

terutama biologi

terhadap kualitas pembelajaran disekolah,

penguasaan berupa fakta-fakta, konsep-

oleh

konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga


karena

itu

pengembangan

bukan

hanya

pada

pembelajaran terus dikembangkan yang

merupakan

salah satunya adalah melalui inovasi

Tantangan bagi guru untuk menciptakan


pembelajaran kontekstual yang ditujukan

pembelajaran yang memberikan banyak

suatu

proses

penemuan.

56 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 2, hal 55-64

pengalaman belajar secara langsung dan

kemampuan siswa

berorientasi pada pemecahan masalah.

suatu praktikum. Akar masalahnya adalah


Belajar akan lebih bermakna jika siswa

pembelajaran lebih didominasioleh guru

mengalami yang dipelajari, bukan sekedar

sehingga siswa berperan sebagai objek

mengetahui.

pembelajaran.

yang

untuk

melakukan

Akibatnya


kurang

Belajar merupakan suatu kegiatan

memberikan pengalaman kepada siswa

dapat

untuk

menghasilkan

perubahan

tingkah laku. Belajar memerlukan kegiatan

dalam

kegiatan


belajar

keterampilan

proses.

berpikir dan berbuat untuk mewujudkan
interakasi

mengembangkan

Berdasarkan hasil observasi awal
tersebut, masalah pada kelas X-8 SMA

mengajar. Pembelajaran sains terutama

Negeri

biologi


2010/2011 yang paling penting dan harus

masih

didominasi

dengan

1

Sukoharjo

tahun

pelajaran

penggunaan metode ceramah dan kegiatan

dicarikan solusinya


berpusat pada guru (teacher

centered).

keterampilan proses sains siswa. Belum

Guru menjelaskan materi hanya sebatas

semua aspek keterampilan proses sains

produk dan sedikit proses.

dilatihkan oleh guru secara maksimal. Hal

Berdasarkan observasi yang telah
dilaksanakan

terhadap


proses

adalah

ini dikarenakan metode
yang diterapkan

oleh

rendahnya

pembelajaran
guru

belum

pembelajaran mata pelajaran biologi kelas

memberikan


X-8 SMA Negeri 1 Sukoharjo tahun

kepada siswa untuk dapat mengembangkan

pelajaran 2010/2011 menunjukkan bahwa

keterampilan proses sains mereka secara

keterampilan proses sains siswa masih

maksimal.

kesempatan

secara bebas

rendah. Hal ini diindikasikan dengan tidak

Berdasarkan permasalahan di atas,

adanya siswa yang bertanya hal-hal yang

dilakukan perbaikan terhadap kualitas

belum jelas kepada teman saat diskusi,

proses pembelajaran, khususnya dalam hal

terdapat

pengembangan keterampilan proses sains

15

mengoptimalkan

siswa

yang

lingkungan

belum
sebagai

siswa

dengan

penerapan

strategi

sumber belajar, hampir semua siswa masih

pembelajaran Think Talk Write Berbasis

terpaku pada buku paket, tidak ada siswa

Kontekstual

yang mengajukan pertanyaan berkaitan

keterampilan proses sains.

dengan materi yang disampaikan, ada 25

untuk

meningkatkan

Sriyono (1992: 36) menyatakan

siswa yang tidak mencatat penjelasan atau

bahwa

kesimpulan dari guru,

dilaksanakan dengan menekankan pada

serta rendahnya

pendekatan keterampilan proses

Dwi Untari Ningsih – Penerapan Strategi Pembelajaran Think Talk Write 57

bagaimana siswa belajar, bagaimana siswa

sebelum menulis. Strategi ini lebih efektif

mengelola perolehannya sehingga menjadi

jika dilakukan dalam kelompok heterogen

miliknya, dipahami, dimengerti, dan dapat

dengan

diterapkan sebagai bekal dalam kehidupan

membaca,

di

mengelola

menjelaskan, mendengar, dan membagi

perolehannya yang berasal dari hasil

ide bersama teman dalam kelompok

belajar siswa baik berupa pengalaman

kemudian

maupun pengamatan terhadap lingkungan

tulisan (Yamin dan Ansari, 2009: 84).

masyarakat.

Siswa

yang diolah menjadi suatu konsep yang

7-8

siswa.

Siswa

membuat

diminta

catatan

kecil,

mengungkapkannya melalui

Menurut

Suprijono

(2009)

dapat dipahami dan dimengerti dengan

pembelajaran kontekstual atau Contextual

sendirinya.

Teaching And Learning

Karsli

dan

Sahin

(2009:

3)

prosedur

merupakan

pendidikan yang bertujuan

menyatakan bahwa keterampilan proses

mambantu peserta didik memahami makna

sains memastikan bahwa siswa memiliki

bahan pelajaran yang mereka pelajari

pengalaman belajar yang bermakna selain

dengan cara menghubungkannya dengan

itu

pada

konteks kehidupan mereka sendiri dalam

karena

lingkungan sosial dan budaya masyarakat.

memiliki

pendidikan

pengaruh

ilmu

besar

pengetahuan

membantu siswa untuk mengembangkan

Pembelajaran kontekstual

kemampuan mental yang lebih tinggi,

pada bagaimana peserta didik mengerti

seperti berpikir

makna dari apa yang mereka pelajari, apa

kritis

dan

keputusan

pemecahan masalah.

memusatkan

manfaatnya, dalam status apa mereka,

Think Talk Write (TTW) adalah

bagaimana mencapainya dan bagaimana

salah satu strategi pembelajaran yang

mereka mendemonstrasikan apa yang telah

dapat meningkatkan aktivitas bertanya dan

dipelajari.

komunikasi diantara siswa. Strategi yang

merupakan

diperkenalkan oleh Huinker dan Laughlin

Pembelajaran ini berpusat pada keaktifan

ini

peserta didik. Belajar merupakan aktivitas

pada

dasarnya

dibangun

melalui

Pembelajaran
pembelajaran

berpikir, berbicara dan menulis. Alur

penerapan

kemajuan strategi TTW dimulai dari

menghafal. Pembelajaran

keterlibatan siswa dalam berpikir atau

juga merupakan

berdialog dengan dirinya sendiri setelah

memusatkan

proses membaca, selanjutnya berbicara

sehingga

dan

memegang

membagi

ide

dengan

temannya

kontekstual
aktif.

pengetahuan,

pada

bukan
kontekstual

pembelajaran
proses

yang

dan

assesmen

dan

peran

penting

hasil,

evaluasi
untuk

58 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 2, hal 55-64

mengetahui pencapaian standar akademik

METODE PENELITIAN

dan standar kinerja.

Penelitian ini dilaksanakan di kelas

Menurut

2)

X-8 SMA Negeri 1 Sukoharjo Tahun

kontekstual

memberi

Pelajaran 2010/ 2011yang beralamat di Jl.

seluas-luasnya

pada siswa

Pemuda 38 Sukoharjo. Bentuk penelitian

pengetahuan

ini adalah Penelitian Tindakan Kelas

sebanyak-banyaknya dengan menemukan

(PTK) atau Classroom Action Research

sendiri pengetahuan

diperlukan.

(CAR) yang bertujuan untuk memecahkan

hendaknya

masalah yang timbul dalam kelas dan

memberikan kesempatan yang sebesar-

meningkatkan kualitas proses dan hasil

besarnyakepada siswa untuk terlibat aktif

pembelajaran di kelas.

di dalam proses pembelajaran. Hal ini

Prosedur

pembelajaran
kesempatan
untuk

Azal

(2009:

bereksplorasi

Pembelajaran

yang

sains

dan

langkah-langkah

berarti siswa harus diarahkan agar dapat

dalam melaksanakan tindakan penelitian

berinteraksi

terdiri atas rencana (plan), tindakan (act),

secara

langsung

dengan

lingkunga belajarnya.
Anitah

pengamatan(observe),

(2009:

49) menyatakan

dengan

pembelajaran yang memungkinkan peserta

merupakan

didik memperkuat,

berikutnya.

menerapkan

perencanaan
dasar

kembali

yang

pemecahan masalah

dan

Permasalahan yang diangkat dalam

keterampilan akademiknya dalam berbagai

penelitian ini adalah keterampilan proses

lingkungan baik didalam maupun di luar

sainssiswa.

kelas

masalah-

permasalahan tersebut dilakukan tindakan

masalah yang disimulasikan maupun yang

berupa penggunaan strategi pembelajaran

terjadi di dunia nyata. Sanjaya (2010: 255)

Think Talk Write Berbasis Kontekstual

mengemukakan CTL adalah suatu strategi

untuk meningkatkan keterampilan proses

pembelajaran yang menekankan kepada

sains

proses keterlibatan siswa secara penuh

Pengelolaan Lingkungan.

untuk

pengetahuan

dan

refleksi

(reflect). Setelah refleksi akan diikuti

bahwa pembelajaran kontekstual adalah

memperluas,

dan

memecahkan

untuk dapat menemukan materi yang

Untuk

siswapada

pokok

teknik triangulasi metode data

situasi

2002:81).

mendorong

siswa

nyata
untuk

sehingga

bahasan

Teknik validitas data menggunakan

dipelajari dan menghubungkannya dengan
kehidupan

mengatasi

(Sutopo,

Jenis triangulasi metodedata

dapat

dilakukan dengan mengumpulkan data

menerapkannya dalam kehidupan mereka.

sejenis tetapi dengan menggunakan teknik

Dwi Untari Ningsih – Penerapan Strategi Pembelajaran Think Talk Write 59

atau metode pengumpulan data yang

Berdasarkan analisis seluruh hasil

berbeda, dan bahkan lebih jelas untuk

penelitian yang diperoleh melalui tiga

diusahakan mengarah pada sumber data

metode

yang sama untuk menguji kebenaran

wawancara

informasinya. Metode pengumpulan data

keterampilan proses sains siswa kelas X-8

yang digunakan berupa observasi, angket,

SMA Negeri 1 Sukoharjo dapat diketahui

dan wawancara.

bahwa capaian keterampilan proses sains

Teknik analisis yang dilakukan
dalam

penelitian

kualitatif.
karena

Teknik
sebagian

adalah deskriptif
tersebut
besar

dilakukan
data

yang

dikumpulkan dalam penelitian berupa
uraian deskriptif tentang perkembangan
proses, yakni peningkatan kemampuan
afektif siswa melalui penggunaan strategi
pembelajaran Think Talk Write Berbasis
Kontekstual. Teknik analisis mengacu
pada model analisis Miles dan Huberman
(1992: 16-19) yang dilakukan dalam 3
komponen: reduksi data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan.
Penelitian ini dilaksanakan dalam
duasiklus, penerapan tahap pembelajaran
pada siklusI sama dengan siklus IIhanya
saja pada siklus II dilakukan tindakan
perbaikan

sesuai

permasalahan

yang

dikemukakan pada refleksi tindakan pada
siklus I. Tindak lanjut pada Siklus II
dilakukan

agar

proses

pembelajaran

berlangsung lebih maksimal.
HASIL

PENELITIAN

PEMBAHASAN

DAN

yaitu

angket,

yang

observasi

dilakukan

dan

terhadap

siswa pada prasiklus, siklus I dan siklus II
jika dilihat dari indikator keterampilan
proses sains
Siswa dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel

1.
Perbandingan
Persentase
Indikator Berdasarkan Lembar
Observasi Keterampilan Proses
Sains Siswa pada Prasiklus,
Siklus I, dan Siklus II

60 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 2, hal 55-64

keterampilan proses sains siswa pada
siklus II ini mengalami peningkatan jika
dibandingkan

dengan

capaian

keterampilan proses sains siswa pada
kegiatan prasiklus dan siklus I.
Berdasarkan Tabel 1. dapat dilihat
tingkat kenaikan nilai setiap indikator
keterampilan
berdasarkan
langsung

proses
hasil

yang

sains

siswa

observasi

secara

dapat

disajikan

pada

Gambar 1
Gambar

Presentase

nilai

1. Presentase tiap indikator
keterampilan proses sains siswa
dalam pembelajaran
Biologi
prasiklus, siklus I dan siklus II

ratsa-rata

keterampilan proses sains siswa selama
prasiklus yang teramati sebesar 62,25%.
Melalui penerapan strategi pembelajaran
Think Talk Write Berbasis Kontekstual
terjadi peningkatan sebesar 77,08% pada
akhir siklus I. Keterampilan proses sains
siswa pada akhir siklus II meningkat
sebesar 82,25%. Indikator tertinggi adalah
keterampilan
sebanyak

proses

mungkin

alat

86,67% dan indikator
keterampilan

proses

Penerapan strategi pembelajaran

menggunakan

Think Talk Write Berbasis Kontekstual

indera

mendorong

terendah

yaitu
adalah

pembelajaran

siswa

untuk

dengan

melakukan

mengembangkan

mengajukan

keterampilan proses sains yang dimiliki

pertanyaan yaitu 60,83%. Secara umum

siswa secara maksimal. Selain itu, siswa

Dwi Untari Ningsih – Penerapan Strategi Pembelajaran Think Talk Write 61

juga dapat berlatih diskusi dan bekerja

guru lebih banyak menerangkan pada saat

sama

menyampaikan

secara

kelompok

penyelesaian
yang

dalam

masalah-masalah

berkaitan

hal

materi

kepada

siswa.

tertentu

Selain itu, tidak adanya siswa yang

materi

bertanya hal-hal yang belum jelas kepada

dengan

pembelajaran. Siswa tidak hanya membaca

teman

dan mendengarkan penjelasan guru saja,

mengoptimalkan

namun siswa dituntut untuk berperan aktif

sumber belajar, hampir semua siswa masih

dalam

tugas-tugas

terpaku pada buku paket, tidak ada siswa

mengenai materi pembelajaran. Hal ini

yang mengajukan pertanyaan berkaitan

sesuai dengan

dengan materi yang disampaikan, ada

menyelesaikan

(2011:149)

pendapat

yang

Zulkarnaini

menyatakan

strategi pembelajaran

bahwa

Think Talk Write

saat

diskusi,

siswa

lingkungan

belum
sebagai

siswa yang tidak mencatat penjelasan atau
kesimpulan dari guru,

serta rendahnya

beranggotakan 3-5 orang secara heterogen

kemampuan siswa

dalam kemampuan dengan melibatkan

suatu praktikum.

siswa berpikir atau berdiskusi dengan

kesimpulan bahwa masalah di

dirinya sendiri

membaca,

tersebut adalah rendahnya keterampilan

selanjutnya berbicara dan membagi ide

proses sains siswa dalam pembelajaran

(sharing) dengan temannya serta menulis

Biologi.

kesimpulan

setelah

secara individual di akhir

pembelajaran.
Hasil

untuk
Jadi,

melakukan

dapat

ditarik
kelas

Hasil wawancara dengan siswa,
diketahui bahwa keterampilan proses sains

dengan guru

siswa masih rendah. Siswa menyatakan

Negeri

1

bahwa proses pembelajaran masih berpusat

Sukoharjo menyatakan bahwa penyebab

pada guru, proses pembelajaran Biologi

rendahnya keterampilan proses

sains

dirasa kurang menarik karena cara belajar

siswa

lebih

mereka cenderung menghafal, guru jarang

siswa

mengajak siswa untuk menemukan konsep

berperan sebagai objek. Akibatnya kurang

sendiri melalui kegiatan praktikum. Dalam

memberikan pengalaman kepada siswa

kegiatan praktikum siswa belum

untuk

memahami apa yang harus diamati, apa

Biologi

kelas

wawancara
X-8

adalah

SMA

pembelajaran

didominasi oleh guru

proses.

sehingga

mengembangkan keterampilan
Proses

menggunakan

pembelajaran

metode

ceramah

masih
dan

kadang-kadang disertai dengan metode
diskusi. Dalam kegiatan pembelajaran

begitu

yang harus siswa dicatat, dan bagaimana
menganalisis
menyajikan

data

hasil

pengamatan,

data

dan

62 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 2, hal 55-64

mempresentasikan/mengkomunikasikan

meningkatkanaktivitas

data pengamatan yang diperoleh.

(Yamin dan Ansari, 2009).

Penerapan
diharapkan

strategi

dapat

TTW

menulis

Pembelajaran

siswa

berdasarkan

meningkatkan

kontekstual, siswa dapat mempraktekkan

keterampilan proses sains siswa yang

pengetahuan pada kehidupan sehari-hari.

dapat

Hal ini sesuai dengan pendapat Shamsid,

ditunjukkan

dengan mendorong

siswa untuk berfikir, aktif

berpartisipasi

et al (2006) menyatakan bahwa belajar

berkomunikasi

secara kontekstual sangat membantu dalam

mengemukakan

mencapai tujuan yang diinginkan. Siswa

pendapatnya, menghargai orang lain dan

dapat mengaplikasikan apa yang mereka

melatih siswa untuk menuliskan hasil

pelajari dengan kehidupan sehari-hari.

diskusinya ke dalam bentuk tulisan secara

Pembelajaran

sistematis.

menjadikan

dalam

pembelajaran,

dengan baik,

siap

Melalui penerapan strategi Think

secara
siswa

termotivasi

kontekstual

lebih

untuk

aktif

dan

menyelesaikan

Talk Write Berbasis Kontekstual dalam

permasalahan-permasalahan dalam belajar

pembelajaran Biologi, siswa diajak untuk

dengan menghubungkan

berpikir melalui bahan bacaan berupa buku

tersebut dalam kehidupan nyata mereka.

referensi

secara

individual

kemudian

Leksono

permasalahan

(2010)

melakukan

membuat catatan kecil mengenai materi

penelitian dengan menggunakan metode

yang

bacaan

pembelajaran Contekstual Teaching and

yaitu

Learning (CTL) dalam proses belajar

dapat

mengajar. Hasil penelitian menunjukkan

siswa.

terjadi peningkatan hasil belajar siswa.

Diskusi merupakan proses tatap muka

Siswa lebih mudah memahami konsep

interaktif

dimana

materi yang dipelajari.

tentang

persoalan

telah

dibaca.

dikomunikasikan
diskusi

Hasil

dengan

kelompok

meningkatkan

talk
yang

aktivitas

pemecahan

lisan

siswa menukar ide
dalam

Berdasarkan

analisis

yang

menjawab

dilakukan terhadap keterampilan proses

pertanyaan, meningkatkan pengetahuan

sains siswa dapat diketahui bahwa capaian

dan pemahaman atau membuat keputusan.

keterampilan proses sains siswa pada

Tahap terakhir dalam strategi ini adalah

siklus

write yaitu mengkonstruksi pengetahuan

mencapai prosentase capaian target yang

hasil dari

telah ditentukan.

individual

masalah,

rangka

think

dan
yang

talk

secara
dapat

II

tindakan

sudah

dalam

sepenuhnya

Dengan
rangka

dapat

demikian,

meningkatkan

Dwi Untari Ningsih – Penerapan Strategi Pembelajaran Think Talk Write 63

keterampilan proses sains siswa melalui
penggunaan strategi pembelajaran Think
Talk Write Berbasis Kontekstual telah
mencapai target yang telah ditentukan,
oleh karena itu penelitian ini tidak perlu
dilanjutkan kesiklus berikutnya.
Kesesuaian peningkatan presentase
yang terjadi pada setiap siklusnya
hasil

dari

observasi menunjukkan bahwa

tindakan yang dilakukan dalam rangka
untuk meningkatkan keterampilan proses

Azal,

A. Q. 2009.
Pembelajaran
Kontekstual dengan Strategi
Belajar Kooperatif TGT untuk
Meningkatkan
Keterampilan
Proses Sains dan Hasil Belajar.
FMIPA Universitas Negeri
Malang. Jurnal Pendidikan
Biologi. Volume 1, Nomor 1
(1-14).

Karsli, F dan Sahin, C. 2009.Developing
Worksheet Based on Science
Process Skills.
Volume 10,
Issue 1, Article 15, p.1 (Jun.,
2009)
Leksono,

sains siswa melalui penggunaan strategi
pembelajaran Think Talk Write Berbasis
Kontekstual sudah berhasil dan mendapat
respon yang baik dari siswa. Hal ini
sejalan dengan hasil wawancara baik dari
siswa maupun guru yang menunjukkan
bahwa tindakan yang dilakukan

berupa

penggunaan strategi pembelajaran Think
Talk Write

Berbasis Kontekstual dapat

meningkatkan keterampilan proses sains
siswa.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa keterampilan
proses sains siswa kelas X-8 SMA Negeri
1 Sukoharjo tahun pelajaran 2010/ 2011
pada

dapat

ditingkatkan

dengan

penggunaan strategi pembelajaran Think
Talk Write Berbasis Kontekstual.
DAFTAR PUSTAKA
Anitah, S. 2009. Teknologi Pembelajaran.
Surakarta: Yuma Pustaka.

A. B. 2010.
Model
Pembelajaran
Contextual
Teaching and Learning (CTL)
Dalam Proses Belajar Mengajar
Mata Pelajaran Sosiologi Kelas
X Pada Pokok Bahasan Nilai
dan Norma Sosial di SMA
Negeri 1 Tanjung Kabupaten
Brebes Tahun Ajaran 2010/2011
(Skripsi). Semarang. Unes

Miles, M. B dan A. M. Huberman. 1992.
Analisis Data Kualitatif: Buku
Sumber Tentang
MetodeMetode
Baru
(JudulAsli:
Qualitative Data
Analysis,
Diterjemahkan oleh Tjetjep
Rohandi Rohidi). Jakarta: UI
Press.
Sanjaya, W. 2010. Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Shamsid,

I.,Deen.,and Smith, B. P.
2006.Contextual Teaching and
Learning Practices in The
Family and Consumer Sciences
Curriculum. Journal of Family
and
Consumer
Sciences
Education, Vol. 24, No. 1: 1425.

64 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 2, hal 55-64

Suprijono,
A.
2009.Cooperative
Learning. Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
Sutopo,

H. B. 2002.
Metodologi
Penelitian Kualitatif. Surakarta:
UNS Press.

Sriyono. 1992. Teknik Belajar Mengajar
Dalam CBSA. Jakarta: Rineka
Cipta.
Yamin, M dan Ansari, B. I. 2009. Taktik
Mengembangkan Kemampuan
Individual
Siswa.
Jakarta:
Gaung Persada Press.
Zulkarnaini. 2011. Model Kooperatif
Think Talk Write Untuk
Meningkatkan
Kemampuan
Menulis Karangan Deskripsi dan
Berpikir Kritis. Edisi no.2: 149.