Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Manajemen Kinerja Manajemen Kinerja 4

Perbaikan kinerja
Pertemuan 4 (Armstrong, Bab 8-10)
Aliansi
Program Pascasarjana
Ilmu Manajemen
Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia

Fakultas Ekonomi
Universitas Malikussaleh

Pendahuluan


Kinerja yang buruk, bisa terjadi disebabkan
ekspektasi kinerja yang tidak tersampaikan
karena:







Kepemimpinan yang kurang
Manajemen yang buruk
Sistim kerja yang rusak

Proses manajemen kinerja yang efektif
dapat membantu memperjelas komunikasi
standar kinerja yang diharapkan untuk
meningkatkan kinerja yang buruk

Permasalahan pada level
manajerial






Menghindari permasalahan dengan

rasionalisasi yang keliru
Terlalu bergantung pada prosedur
baku
Rencana aksi yang tidak tepat
sasaran

Model Kinerja SEARS

FAKTOR
SDM

FAKTOR
PELANGGAN

FAKTOR
INVESTOR

Faktor Sukses Penting



Faktor sukses penting adalah faktor-faktor yang penting bagi
pencapaian misi organisasi sehingga menentukan kinerja organisasi



Menjabarkan isu-isu penting yang harus mendapat perhatian
organisasi untuk dapat tumbuh dan berkembang.



Faktor Sukses Penting digambarkan sebagai pendorong kinerja
organisasi

Faktor Sukses Penting


Faktor Sukses, akan berbeda-beda antar organisasi.
Berikut ini contoh Faktor Sukses pada sebuah
perusahaan farmasi:









Pengembangan Produk – kemampuan mengembangkan produk
inovatif yang memenuhi kebutuhan pasar;
Pengembangan Pasar – kapasitas untuk menciptakan pasar
baru atau menguasai pangsa pasar yang sudah ada;
Inovasi Proses – kemampuan untuk mengembangkan proses
dan sistim produksi yang baru untuk meningkatkan produktivitas
dan kualitas serta menekan biaya produksi
Layanan Pelanggan – kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan dan meningkatkan standar pelayanan;
Sumber Daya Manusia – kemampuan untuk memperoleh dan
mempertahankan SDM berkualitas dengan kompetensi unggul;
Pemanfaatan Aset – Kemampuan untuk memanfaatkan secara
optimal, modal kerja termasuk persediaan dan aset kapital.


Balanced Scorecard





Dikembangkan Kaplan dan Norton
Digunakan secara luas pada berbagai
bidang industri untuk pengukuran
kinerja organisasi
Azas “what you measure is what you
get”

Balanced Scorecard
Mengukur kinerja dari empat sudut pandang
yang terkait:









Bagaimana pelanggan melihat kita? (Sudut
Pandang Pelanggan)
Apa tujuan dan sasaran yang harus kita
utamakan? (Sudut Pandang Internal)
Bagaimana kita dapat terus memperbaiki diri
dan menciptakan nilai tambah? (Sudut Pandang
Inovasi dan Pembelajaran)
Bagaimana pemegang saham melihat kita?
(Sudut Pandang Keuangan)

Meningkatkan Kinerja
Organisasi
Perencanaan

Implementasi


Pengukuran

Review

Meningkatkan Kinerja Individu


Kinerja = Kompetensi x Komitmen x Kesempatan






Kompetensi: Skill, Knowledge, Ability
Komitmen: Motivasi, Etos Kerja, Sikap
Kesempatan: Dukungan Atasan, Rekan Kerja, Infrastruktur

Indentifikasi masalah pada individu kinerja buruk,

apakah karena kompetensi, komitmen atau
Kesempatan.




Kompetensi  Training
Komitmen  Konseling
Kesempatan  Evaluasi

Simpulan






Proses Manajemen Kinerja dapat
meningkatkan kinerja yang buruk maupun
kinerja yang sudah baik

Meningkatkan kinerja yang buruk adalah
proses positif yang bersumber dari umpan
balik dari semua pihak yang terkait.
Pengukuran adalah langkah penting dalam
mengidentifikasi permasalahan dan
merencanakan perbaikan