ANALISIS RENTABILITAS UNTUK MENGETAHUI TINGKAT KEMANDIRIAN DAN PERTUMBUHAN PADA KOPERASI SARANA ANEKA JASA KLATEN TAHUN 2009 2010

(1)

commit to user

i

ANALISIS RENTABILITAS UNTUK MENGETAHUI TINGKAT KEMANDIRIAN DAN PERTUMBUHAN PADA KOPERASI SARANA

ANEKA JASA KLATEN TAHUN 2009-2010

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Program Studi

Diploma III Keuangan Perbankan Fakultas Ekonomi

Oleh :

MUHAMMAD WACHID ULINNUHA F3608050

DIPLOMA III KEUANGAN PERBANKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2011


(2)

commit to user

ii

ABSTRAKSI

Analisis Rentabilitas Untuk Mengetahui Kemandirian Dan Pertumbuhan Pada Koperasi Sarana Aneka Jasa Tahun 2009-2010

Muhammad Wachid Ulinnuha F3608050

Pembangunan ekonomi bertujuan untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Di dalam UUD 1945 tercantum dasar demokrasi ekonomi, produk dikerjakan oleh semua untuk semua di bawah pimpinan atau pemilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakat yang diutamakan bukan kemakmuran orang-seorang. Dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yang berbunyi “perekonomian disusun berdasar atas asas kekeluargaan”. Kemudian ditegaskan dalam penjelasan UUD 1945 pasal 33 ayat 1 bahwa : “Bangun perusahaan yang sesuai dengan itu adalah koperasi”. Ada berbagai macam koperasi salah satunya yaitu koperasi simpan pinjam. Koperasi simpan pinjam dimana usahanya didasarkan pada kepercayaan dan banyak menanggung resiko. Sehingga perlu untuk mengetahui kinerja keuangan dengan cara menganalisis, salah satunya yaitu analisis rasio rentabilitas.

Metode pengumpulan data pada Tugas Akhir ini menggunakan metode interview, metode dokumentasi, dan metode observasi. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Lokasi penelitian ada pada Koperasi Sarana Aneka Jasa Cabang kartasura. Objek kajian dalam penelitian ini adalah bagaimana perkembangan kemandirian dan pertumbuhan koperasi berdasarkan rasio rentabilitas.

Hasil penelitian ini menjelaskan rasio-rasio rentabilitas yang digunakan untuk mengetahui kemandirian dan pertumbuhan koperasi Sarana Aneka Jasa. Rasio-rasio tersebut meliputi rasio rentabilitas aset, rasio rentabiltas modal sendiri, dan rasio kemandirian operasional pelayanan.

Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa kemandirian dan pertumbuhan koperasi Sarana Aneka Jasa pada rasio rentabilitas aset dan rasio rentabilitas kemandirian operasional kurang mandiri sedangkan pada rasio rentabilitas modal sendiri cukup mandiri.


(3)

commit to user


(4)

commit to user


(5)

commit to user

v

MOTTO

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”

(QS. Al Baqarah:286.)

“Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua.”

(Aristoteles)

“Jenius adalah 1 % inspirasi dan 99 % keringat. Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan.”

(Thomas A. Edison)

Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh direbut oleh manusia ialah menundukan diri sendiri.

(Ibu Kartini)

Penyesalan terhadap kesalahan di masa lalu itu perlu, tetapi jadikan penyesalan itu sebagai senjata untuk masa depan agar tidak terjadi kesalahan lagi.


(6)

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini kupersembahkan kepada :

1. Bapak dan Ibu Suwardi tercinta, terima kasih atas kasih sayang, semoga ini awal yang indah dan harapan yang berkenan dalam setiap do’amu.

2. Adikku (Yusuf) dan Ponakanku tersayang (Ulfa, Ana dan Yudan), terima kasih atas dukungan, doa dan semangatnya.

3. Seseorang yang setia menemaniku (Aulia Khairunnisa), terimakasih atas doa, semangat, kasih sayang dan bantuanya.

4. Teman-teman Kontrakan dan Keuangan dan Perbankan.


(7)

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, serta dengan usaha yang sungguh-sungguh, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul :

“ANALISIS RENTABILITAS UNTUK MENGETAHUI KEMANDIRIAN DAN PERTUMBUHAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM SARANA

ANEKA JASA KLATEN TAHUN 2009-2010”. Sungguh suatu kebahagaian

dan pengalaman yang sangat berharga bagi penulis atas terselesaikannya tugas akhir ini, karena hal ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Progam Diploma III Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dengan penuh hormat, tulus dan ikhlas kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung atas terselesaikannya tugas akhir ini, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasi kepada :

1. DR. Wisnu Untoro, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Kresno Sarosa pribadi, M.Si, selaku Ketua Program Studi Diploma III

Keuangan Dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.


(8)

commit to user

viii

3. Drs. Mugi Rahardjo, Dipl., M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang telah memberikan arahan-arahan dengan baik.

4. Johadi, SE. selaku Dosen Pembimbing magang dan Tugas Akhir, terima

kasih atas bimbingan, kesabaran, dan memberikan arahan-arahan dengan baik.

5. Nur Wachid Supriyadi, SE. selaku General Manager koperasi Sarana Aneka

Jasa yang telah memberi arahan-arahan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

6. Luluk Hendrawati, S.P. selaku pimpinan kepala cabang koperasi Sarana Aneka Jasa cabang kartsura

7. Para Dosen dan Staf Pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah membekali penulis berbagai ilmu dan pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.

8. Seluruh Staf koperasi Sarana Aneka Jasa Kantor Cabang Surakarta, yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.

9. Bapak, Ibu, Adik dan seluruh keluarga besar yang telah memberikan dukungan baik secara materiil, moril dan spritual.

10.Aulia Khairunnisa yang selalu menndengarkan keluhanku, memberiku dukungan, motivasi, dan semangat. “Terimakasih dukungannya ya yulll...”.

11.Kunto dan Yandi yang selalu menemaniku disaat susah dan senang, kalian adalah teman terbaik yang pernah aku kenal.


(9)

commit to user

ix 12.Teman-teman “kontrakan”, fikri, ujo, mas danang, toni, agung, bayu, bondet dan wastu dan juga mbak warih. Terimakasih atas dukungannya, kalian adalah keluarga keduaku.

13.Sahabat dan teman-teman prodi Keuangan dan Perbankan.

14.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan baik dari penulisan maupun penyajian, maka dari itu penulis mohon maaf apabila ada salah kata dalam penulisan Tugas Akhir ini. Penulis juga berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi pembaca. Dan semoga Tugas Akhir ini menjadi awal kesuksesan penulis dalam langkah selanjutnya. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, 2011


(10)

commit to user

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

ABSTRAKSI ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN... iii

HALAMAN PENGESAHAN... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN... vi

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI... x

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah... 5

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat Penelitian... 6

E. Metode Penelitian... 6

F. Kerangka Pemikiran... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Koperasi ... 11


(11)

commit to user

xi

B. Landasan, Asas dan Tujuan Koperasi ... 12

C. Ciri, Bentuk, Jenis dan Sifat Kegiatan Koperasi... 13

D. Permodalan Koperasi ... 16

E. Laporan keuangan ... 17

F. Analisis Laporan Keuangan ... 19

G. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan... 20

H. Pengertian Analisis Rasio ... 23

I. Tujuan Analisis dalam Laporan Keuangan ... 23

J. Macam-macam Analisis Rasio... 25

K. Rasio Keuangan Untuk Mengetahui Kemandirian dan Pertumbuhan Koperasi ... 26

BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum KSP Sarana Aneka Jasa... 34

B. Rasio Keuanagan Untuk Mengetahui Kemandirian dan Pertumbuhan Koperasi ... 54

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 69


(12)

commit to user

xii B. Saran... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 72 LAMPIRAN


(13)

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1...Ga mbar 3.1 Struktur Organisasi Koperasi Sarana Aneka Jasa ... 42


(14)

commit to user

xiv Daftar Tabel

1...Ta bel 2.1 Standar Perhitungan Skor untuk Rasio Rentabilitas Asset ... 28 2...Ta

bel 2.2 Pembagian komponen SHU ... 30 3...Ta

bel 2.3 Standar Perhitungan Skor Rasio Rentabilitas Modal Sendiri ... 31 4...T

abel 2.4 Standar Perhitungan Skor untuk Rasio kemandirian operasional koperasi... 32 5...Ta

bel 3.1 Tabel Penerimaan Arisan Sistem Gugur ... 38 6...Ta

bel 3.2 Jumlah Karyawan Pelaksana Koperasi SAJ... 43 7...Ta

bel 3.6 Rasio Rentabilitas Aset Koperasi SAJ ... 56 8...Ta

bel 3.7 Rasio Rentabilitas Modal Sendiri... 64 9...Ta


(15)

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan ekonomi bertujuan untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Di dalam UUD 1945 tercantum dasar demokrasi ekonomi, produk dikerjakan oleh semua untuk semua di bawah pimpinan atau pemilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakat yang diutamakan bukan kemakmuran orang-seorang. Dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yang berbunyi “perekonomian disusun berdasar atas asas kekeluargaan”. Kemudian ditegaskan dalam penjelasan UUD 1945 pasal 33 ayat 1 bahwa : “Bangun perusahaan yang sesuai dengan itu adalah koperasi”. Di dalam pasal pasal 33 UUD 1945 tersebut diatur pula di samping koperasi, juga Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Swasta.

Menurut UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, pengertian Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi merupakan salah satu pelaku bisnis dalam sistem perekonomian yang bergerak dalam bidang keuangan, di samping lembaga keuangan bank maupun lembaga keuangan bukan bank. Dalam bab II pasal 3 UU RI No. 25/1992 dikatakan bahwa: “Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam


(16)

commit to user

2 rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”.

Mengingat arti koperasi sebagaimana tersebut diatas, maka koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha bersama dari orang-orang yang mempunyai kemampuan ekonomi terbatas.

Dalam pasal 16 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian disebutkan bahwa jenis koperasi didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya. Untuk itu jenis koperasi ditetapkan menurut dua kategori yaitu:

1. Menurut Status Keanggotaannya

a. Koperasi produsen yaitu koperasi yang anggotanya para produsen barang/jasa dan memiliki rumah tangga usaha sendiri.

b. Koperasi konsumen yaitu koperasi yang anggotanya para konsumen akhir atau pemakai barang/jasa yang ditawarkan oleh para pemasok pasar.

2. Menurut fungsi koperasi

a. Koperasi Konsumsi yaitu koperasi yang menjalankan fungsi pembelian atau pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota secara khususnya dan masyarakat pada umumnya.

b. Koperasi penjualan yaitu koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang dan jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai ditangan konsumen dipasar.


(17)

commit to user

3 c. Koperasi produksi yaitu koperasi yang menyelenggarakan perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa, dimana anggotanya bekerja dalam koperasi sebagai pegawai/karyawan.

d. Koperasi jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan pelayanan jasa yang dibutuhkan oleh anggotanya, misalnya jasa simpan pinjam,auditing,asuransi dan sebagainya.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis akan membahas tentang koperasi jasa yang bergerak dalam jasa simpan pinjam, atau juga sering disebut dengan nama koperasi kredit atau koperasi simpan pinjam (KSP) yang merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dan mengelola dana masyarakat dalam lingkup terbatas yaitu hanya simpan pinjam, sehingga kegiatan usahanya memiliki karakter khas, dimana usahanya didasarkan pada kepercayaan dan banyak menanggung risiko ( PP RI No. 9 Tahun 1995 pasal 1 Ayat (1) ). Karena dalam usaha koperasi simpan pinjam (KSP) didasarkan pada kepercayaan dan banyak mengandung resiko maka koperasi simpan pinjam perlu meningkatkan kinerjanya baik dari segi manajemennnya maupun dari segi keuangannya.

Kinerja keuangan koperasi dapat diketahui dengan menganalisis laporan keuangannya terutama laporan neraca dan laporan laba-rugi dengan menggunakan teknik analisis rasio. Rasio keuangan memperlihatkan efisiensi dan efektivitas usaha dalam suatu periode tertentu yang dalam hal ini dicerminkan melalui perbandingan komponen-komponen pos neraca keuangannya. Rasio yang digunakan adalah rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio rentabilitas/profitabilitas dan rasio


(18)

commit to user

4 aktivitas. Hal ini lebih dipertegas dalam pasal 14 Ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1995 menyatakan bahwa, “Dalam menjalankan usahanya, pengelola KSP wajib memperhatikan aspek permodalan, likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas guna menjaga kesehatan usaha dan menjaga kepentingan semua pihak yang terkait”.

Untuk kemandirian dan pertumbuhan koperasi menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008 Tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi untuk mengetahui tingkat kemandirian dan pertumbuhan koperasi menggunakan rasio-rasio, antara lain : (1) menggunakan rasio rentabilitas aset, (2) rasio rentabilitas modal sendiri, dan (3) kemandirian operasional pelayanan

Koperasi Simpan Pinjam Sarana Aneka Jasa merupakan salah satu koperasi yang berada di Klaten. KSP Sarana Aneka Jasa berdiri tanggal 9 Januari 1997, perkembangan yang pesat mendorong berdirinya banyak kantor cabang dan kantor cabang pembantu. KSP Sarana Aneka Jasa didirikan atas kerjasama sebuah perusahaan perseroan yaitu PT.Aneka Adhilogam Karya dengan pengusaha-pengusaha perusahaan cor logam di wilayah Batur, Tegalrejo, Ceper, Klaten dengan tujuan tak lain adalah mensejahterakan anggota khususnya dan masyarakat calon anggota pada umumnya.

Karena penulis ingin mengetahui tentang tingkat kemandirian dan pertumbuhan koperasi maka penulis mengambil judul, “ ANALISIS RENTABILITAS UNTUK MENGETAHUI KEMANDIRIAN DAN


(19)

commit to user

5

PERTUMBUHAN KOPERASI SIMPAN PINJAM SARANA ANEKA JASA KLATEN TAHUN 2009 - 2010 ”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar balakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Berapakah nilai rasio-rasio rentabilitas yang digunakan untuk mengetahui tingkat kemandirian dan pertumbuhan koperasi Simpan Pinjam Sarana Aneka Jasa Klaten pada tahun 2009 - 2010?

2. Bagaimana perkembangan tingkat kemandirian dan pertumbuhan pada koperasi Simpan Pinjam Sarana Aneka Jasa sejak tahun 2009 - 2010?

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, penelitian ini bertujuan :

1. Untuk mengetahui nilai rasio-rasio yang digunakan untuk mengetahui kemandirian dan pertumbuhan koperasi Simpan Pinjam Sarana Aneka Jasa Klaten pada tahun 2009-2010.

2. Untuk mengetahui perkembangan kemandirian dan pertumbuhan pada koperasi Simpan Pinjam Sarana Aneka Jasa sejak tahun 2009-2010.


(20)

commit to user

6

D.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: 1. Bagi Penulis

Mengetahui pentingnya perkembangan kemandirian dan pertumbuhan koperasi pada koperasi Simpan Pinjam Sarana Aneka Jasa.

2. Bagi Instansi / Lembaga Ataupun Perusahaan

Memberikan sumbangan pemikiran tentang kemandirian dan pertumbuhan koperasi, yang digunakan untuk pengambilan kebijakan perusahaan di masa yang akan datang.

3. Bagi Pembaca

Memberikan informasi dan gambaran mengenai tingkat kemandirian dan pertumbuhan koperasi.

4. Bagi Para Peneliti Lain

Memberikan sumbangan pemikiran kepada para peneliti lain yang akan melakukan penelitian dibidang yang sama.

E.Metode Penelitian

1. Desain Penelitian

Penelitian merupakan proses penemuan kebenaran yang dijabarkan dalam bentuk kegiatan yang sistematis dan berencana dengan dilandasi metode ilmiah ( Sumardjono, 1997).

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis mengunakan desain kasus yang apabila dilakukan menimbulkan pertanyaan “bagaimana” menjadi permasalahan utama peneliti dengan keharusan membuat


(21)

commit to user

7 deskripsi/analisis/sintesis yang terbatas pada kasus tertentu untuk menjawab permasalahan tersebut.

2. Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Simpan Pinjam Sarana Aneka Jasa cabang kartosuro Jl. Slamet Riyadi 179C, Ngadirejo, Kartasura ,Sukoharjo.

3. Jenis dan Sumber Data

a. Data Primer

Data primer merupakan suatu data yang diperoleh secara langsung dari sumber data. Data primer diperoleh dari penelitian yang dilakukan pada Koperasi Simpan Pinjam Sarana Aneka Jasa Jl. Slamet Riyadi 179C, Ngadirejo, Kartasura ,Sukoharjo yang meliputi gambaran umum perusahaan dan laporan mengenai kredit yang dimilki perusahaan tersebut.

b. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan pihak lain. Dalam hal ini berupa arsip-arsip dan buku pedoman tentang perkoperasian dan analisa laporan keuangan.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Metode Observasi

Metode observasi ini dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara mengamati langsung sistem kerja dan mengamati komunikasi antara pegawai Koperasi Simpan Pinjam Sarana Aneka Jasa.


(22)

commit to user

8 b. Metode Wawancara

Metode wawancara ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab kepada para pegawai di Koperasi Simpan Pinjam Sarana Aneka Jasa, sesuai dengan tugas masing-masing.

c. Metode Kepustakaan

Metode ini dilakukan dengan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan koperasi dan manajemen keuangan dalam koperasi simpan pinjam guna melengkapi data yang telah dikumpulkan.

5. Teknik penganalisaan data

Teknik penganalisaan ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif yaitu proses mengolah, menyusun, dan menganalisa data-data yang diperoleh, data yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu hasil observasi (pengamatan) atas sesuatu hal yang bisa dinyatakan dengan angka (Singgih, 2003 ).

F. Kerangka Pemikiran

Koperasi simpan pinjam Sarana Aneka Jasa adalah salah satu lembaga usaha yang bergerak dalam bidang jasa keuangan non bank. Koperasi Simpan Pinjam Sarana Aneka Jasa bertujuan mencari laba untuk melanjutkan usahanya, watak sosial ditujukan bahwa koperasi mencari laba bukan untuk perseorangan tetapi untuk kemakmuran seluruh anggota. Untuk mewujudkan tujuan tersebut koperasi menjalankan aktivitas usahanya, memperhatikan bagaimana upaya yang dapat dilakukan agar posisinya tetap menguntungkan


(23)

commit to user

9 sehingga kelangsungan usahanya dapat terjaga. Agar keberlangsungan usaha koperasi tetap terjaga koperasi harus dikelola dengan baik. Salah satu aspek pengelolaannya adalah dengan melakukan pencatatan dalam suatu sistem pembukuan yang disebut akuntansi. Hasil akhir dari proses akuntansi adalah laporan keuangan yang menunjukkan hasil-hasil usaha koperasi dan keadaan keuangan koperasi.

Laporan keuangan didalamnya terdapat informasi yang sangat berharga dalam menilai suatu perusahaan atau koperasi. Untuk mengetahui informasi dari laporan keuangan tersebut maka dilakukan analisis. Salah satu cara menganalisis laporan keunagan yaitu dengan cara analisis rasio. Analisis rasio keuangan juga memperlihatkan efisiensi dan efektivitas usaha dalam suatu periode tertentu yang dalam hal ini dicerminkan melalui perbandingan komponen-komponen pos neraca keuangannya.

Untuk mengetahui kemandirian dan pertumbuhan menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008 Tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi untuk mengetahui tingkat kemandirian dan pertumbuhan koperasi mengunakan rasio-rasio antara lain : 1. rasio rentabilitas aset,

2. rasio rentabilitas modal sendiri 3. kemandirian operasional pelayanan


(24)

commit to user

10

Skema Kerangka Berpikir

Gambar 1.1

Skema kerangka Berpikir

Laporan Rugi LAba

Neraca

Modal Sendiri Modal Luar

Sumber Dana

Tingkat kemandirian dan pertumbuhan koperasi

Rentabilitas Asset

Rentabilitas modal sendiri

Kemandirian operasional pelayanan


(25)

commit to user

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Pengertian Koperasi

Sesuai dengan pengertian awal kata koperasi yaitu kata ko/co dan operasi/operation yang mepunyai arti bersama-sama bekerja, atau dapat diartikan lebih luas lagi yaitu bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama . Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum, yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmani para anggotanya (Arifinal Chaniago: 1984). Menurut undang-undang nomor 12 tahun 1967 pasal 3 tentang pokok-pokok perkoperasian, Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

Sedangkan pengertian Koperasi menurut UU No. 25 tahun 1992 adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang berdasar atas asas kekeluargaan.

Moh. Hatta (bapak koperasi Indonesia) mendefinisikan koperasi merupakan usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong


(26)

commit to user

12 oleh keinginan memberikan jasa kepada kawan berdasarkan seorang buat semua dan semua buat seorang.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa koperasi adalah suatu badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang memiliki tujuan bersama yang mementingkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya yang besrdasar atas asas kekeluargaan.

B.Landasan, Asas dan Tujuan Koperasi

Di dalam UU RI No.25 tahun 1992 pasal 2 dikatakan bahwa “koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta berdasarkan asas kekeluargaan”.

Koperasi sebagai suatu usaha bersama, harus mencerminkan ketentuan-ketentuan seperti lazimnya dalam suatu kehidupan keluarga. Usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan ini mencerminkan ketentuan-ketentuan sebagaimana dalam kehidupan keluarga. Usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan ini bisanya disebut dengan istilah gotong-royong, yang mencerminkan semangat bersama.

Sedangkan tujuan koperasi terdapat dalam Bab II pasal 3 UU RI No.25 tahun 1998 tentang perkoperasian yang dikatakan bahwa “koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka


(27)

commit to user

13 mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”.

Maksud dari tujuan koperasi yaitu tujuan utama koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota ,dan apabila koperasi memiliki kemampuan yang lebih, maka usaha koperasi tersebut diperluas dan ikut membantu dalam mensejahterakan masyarakat umum.

C.Ciri, Bentuk, Jenis dan Sifat Kegiatan Koperasi

1. Ciri koperasi

a. Perkumpulan orang.

b. Pembagian keuntungan menurut perbandingan jasa, jasa modal dibatasi. c. Tujuannya meringankan beban ekonomi anggotanya, memperbaiki

kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. d. Modal tidak tetap, berubah menurut banyaknya simpanan anggota.

e. Tidak mementingkan pemasukan modal/pekerjaan usaha tetapi keanggotaan pribadi dengan prinsip kebersamaan.

f.Dalam rapat anggota, tiap anggota masing-masing satu suara tanpa memperhatikan jumlah modal masing-masing.

g. Setiap anggota bebas untuk keluar/masuk (anggota berganti) sehingga dalam koperasi tidak terdapat modal permanen.

h. Seperti halnya perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) maka koperasi mempunyai bentuk badan hukum.

i.Koperasi menjalankan suatu usaha.


(28)

commit to user

14 k. Koperasi bukan kumpulan modal beberapa orang yang bertujuan mencari laba sebesar-besarnya. Akan tetapi, merupakan usaha bersama atas dasar kekeluargaan sehingga setiap anggotanya berkewajiban untuk bekerja sama agar dapat mencapai tujuan yaitu kesejahteraan para anggota. l.Kerugian dipikul bersama antara anggota.

2. Bentuk Koperasi

Dalam pasal 15 Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian disebutkan bahwa koperasi dapat berbentuk koperasi primer dan koperai sekunder. Koperasi primer adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari orang-orang yang sekurang-kurangnya terdiri dari 20 orang, sedangkan koperasi sekunder adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari koperasi primer yang sekurang-kurangya terdiri dari 3 koperasi primer. 3. Jenis Koperasi

Dalam pasal 16 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian disebutkan bahwa jenis koperasi didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya. Untuk itu jenis koperasi ditetapkan menurut dua kategori yaitu:

a. Menurut Status Keanggotaannya

1) Koperasi produsen yaitu koperasi yang anggotanya para produsen barang/jasa dan memiliki rumah tangga usaha sendiri.

2) Koperasi konsumen yaitu koperasi yang anggotanya para konsumen akhir atau pemakai barang/jasa yang ditawarkan oleh para pemasok pasar.


(29)

commit to user

15 b. Menurut fungsi koperasi

1) Koperasi Konsumsi yaitu koperasi yang menjalankan fungsi pembelian atau pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota secara khususnya dan masyarakat pada umumnya.

2) Koperasi penjualan yaitu koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang dan jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai ditangan konsumen dipasar.

3) Koperasi produksi yaitu koperasi yang menyelenggarakan perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa, dimana anggotanya bekerja dalam koperasi sebagai pegawai/karyawan.

4) Koperasi jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan pelayanan jasa yang dibutuhkan oleh anggotanya, misalnya jasa simpan pinjam,auditing,asuransi dan sebagainya.

4. Berdasarkan sifat kegiatan usahanya, Parjimin dan Djabaruddin (1986) membagi koperasi menjadi dua macam yaitu:

a. Koperasi Tunggal Usaha (Single Purpose), koperasi yang mengusahakan hanya satu macam kesempatan untuk memperluas usaha. Misalnya koperasi kredit.

b. Koperasi Serba Usaha (Multi Purpose), koperasi yang menyelenggarakan usaha lebih dari dari satu macam kebutuhan ekonomi atau kepentingan ekonomi para anggotanya. Biasanya koperasi demikian tidak dibentuk sekaligus untuk melakukan bermacam-macam usaha, melainkan melalui perkembangan koperasi dan semakin berkembangnya kebuthan anggota.


(30)

commit to user

16 Namun tingkat kerumitan mengelola bermacam-macam jenis usaha lebih tinggi dibandingkan dengan hanya mengelola satu macam usaha saja. Tingkat resiko koperasi semakin tinggi dalam lingkungan koperasi itu sendiri.

D.Permodalan Koperasi

Sebagaimana diuraikan pada dalam bab VII pasal 41 UU RI No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian, bahwa sumber modal koperasi terdiri dari beberapa jenis yaitu berupa simpanan-simpanan baik pokok,wajib maupun sukarela dan cadangan merupakan kekayaan koperasi.

Selain sumber seperti yang diuraikan di atas atau disebut juga modal intern. Koperasi dapat pula menambah modal dari pihak luar atau ekstern yang berasal dari pinjaman dan atau simpanan-simpanan/deposito dari luar keanggotaan koperasi termasuk pula dalam sumber ekstern ini misalnya berbagai fasilitas dari pemerintah.

Simpanan pokok sebagai modal pertama koperasi adalah simpanan yang besarnya sama diwajibkan kepada para calon anggota koperasi saat hendak masuk menjadi anggota koperasi (Pandji Anoraga: 1996). Simpanan pokok ini tidak dapat diambil lagi selama anggota yang bersangkutan masih menjadi anggota aktif dalam koperasi.

Simpanan wajib adalah simpanan yang diwajibkan kepada anggota untuk menyetornya dalam waktu dan kesempatan tertentu (Pandji Anoraga: 1996). Simpanan ini dapat ditarik kembali sesuai anggaran dasar, anggaran


(31)

commit to user

17 rumah tangga dan sesuai keputusan rapat anggota dengan mengutamakan kepentingan koperasi.

Simpanan sukarela pada dasarnya dapat diterima dari non anggota. Simpanan tersebut berupa simpanan dalam nilai uang yang diserahkan kepada koperasi baik oleh anggota maupun bukan anggota.

E.Laporan Keuangan

Berbicara mengenai laporan keuangan tidak dapat dipisahkan dengan dari proses akuntansi yaitu “seni daripada pencatatan, penggolongan, dan peringkasan peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya sebagian bersifat keuangan dengan cara setepat-tepatnya dan dengan petunjuk atau dinyatakan dalam uang, serta penafsiran terhadap hal-hal yang timbul daripadanya. Laporan keuangan pada dasarnya adalah Hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut (Munawir: 1986). Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama dua tahun buku yang bersangkutan (Baridwan: 1992). Sedangkan Sundjaja dan Barlian (2001) mendefinisikan laporan keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk pihak-pihak yang berkepentingan dengan data keuangan atau aktivitas perusahaan). Menurut Harnanto (1998), laporan keuangan adalah keadaan keuntungan dan hasil usaha perusahaan serta memberikan rangkuman historis


(32)

commit to user

18 dari sumber ekonomi, kewajiban perusahaan dan kegiatan yang mengakibatkan perubahan terhadap sumber ekonomi yang dinyatakan secara kuantitatif dalam satuan mata uang.

Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan: “Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga”.

Sedangkan tujuan diadakannya laporan keuangan menurut Ikatan Akuntasi Indonesia (1984) yaitu:

1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.

2. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan aktiva neto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.

3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di dalam menaksir potensi perusahaan menghasilkan laba.

4. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi.

5. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan,seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.


(33)

commit to user

19 Dari sejumlah pengertian di atas laporan keuangan bermaksud memberikan informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan. Laporan keuangan adalah wakil perusahaan dalam menjelaskan kondisi keuangannya.

F. Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan adalah perhitungan secara sistematis terhadap data keuangan yang terkumpul yang digunakan untuk menilai posisi keuangan yang telah dicapai di waktu-waktu lalu dan waktu yang sedang berjalan digunakan untuk mendukung keputusan yang akan diambil (Munawir: 1992). Sedangkan Djarwanto (1993) Analisis laporan keuangan dilakukan untuk mengukur hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan dan bagaimana perubahan unsur-unsur dari tahun ke tahun untuk mengetahui arah perkembangannya. Analisis ini digunakan untuk menelaah tentang hubungan dan kecenderungan untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha, dan kemajuan keuangan perusahaan/koperasi memuaskan atau tidak memuaskan.

Data keuangan yang dianalisis adalah laporan keuangan koperasi yang berupa neraca dan laporan laba atau rugi. Data keuangan disusun dan disederhanakan kemudian dianalisis dan ditafsirkan sehingga dapat memberikan informasi yang berarti bagi pihak-pihak yang perhatian pada peusahaan/koperasi yang bersangkutan, diantaranya kreditur, dan pemerintah.

Analisis laporan keuangan mencakup penelaahan hubungan dan tendensi atau kecendurangan/trend untuk menentukan posisi keuangan


(34)

commit to user

20 perusahaan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan.

G.Metode Dan Teknik Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan terdiri dari penelaahan atau mempelajari daripada hubungan-hubungan dan tendensi atau kecendurangan (trend) untuk menentukan posisi keuangan perusahaan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan.

Metode dan teknik analisis dipergunakan untuk menentukan dan mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan keuangan, sehingga akan dapat diketahui perubahan-perubahan dari masing-masing pos tersebut, yaitu apabila dibandingkan laporan keuangan dari beberapa periode pada perusahaan yang sama, atau dibandingkan dengan alat pembanding lainnya, misalnya laporan keuangan yang dianggarkan atau laporan keuangan perusahaan lainnya.

E. Suharto dkk (2001) tujuan dari metode dan teknik analisis adalah untuk menyederhanakan data, sehingga dapat lebih dimengerti. Pertama-tama, penganalisis laporan keuangan harus mengidentifikasikan atau mengumpulkan data yang diperlukan, kemudian melakukan pengukuran/perhitungan, dan selanjutnya melakukan analisis dan interprestasi sehingga data tersebut lebih berarti sebagai bahan dasar pengambilan keputusan. Sedangkan Munawir (1986) tujuan dari metode dan teknik analisis adalah untuk menyederhanakan data, sehingga dapat lebih dimengerti. Pertama-tama, penganalisisa laporan keuangan harus mengorganisir atau mengumpulkan data yang diperlukan,


(35)

commit to user

21 mengukur dan kemudian menganalisa dan menginterprestasikan sehingga data ini menjadi lebih dimengerti.

Adapun metode dan teknik analisis yang biasa digunakan dalam analisis laporan keuangan menurut menurut Munawir (1986) adalah :

1. Analisis perbandingan laporan keuangan, yaitu metode dan teknik analisis dengan cara analisis membandingan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih dengan menunjukkan :

a. Data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah. b. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah. c. Kenaikan atau penurunan dalam angka persen.

d. Perbandingan yang dinyatakan dalam suatu rasio atau nisbah. e. Persentase dari total.

Analisa dari metode ini akan dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi, dan perubahan mana yang memerlukan penelitian yang lebih lanjut. 2. Trend atau kecenderungan mengenai posisi dan kemajuan keuangan

perusahaan yang dinyatakan dalam persentase (trend percentage analysis), adalah suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui kecenderungan daripada keadaan keuangannya, apakah menunjukkan kecenderungan tetap, naik atau bahkan turun.

3. Laporan keuangan dengan persentase setiap komponen (common size statemenet) yaitu suatu metode analisis untuk mengetahui Persentase masing-masing aktiva terhadap total aktiva, juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan komposisi beban-beban dibandingkan dengan jumlah penjualannya


(36)

commit to user

22 4. Analisis sumber dan perubahan modal kerja, yaitu suatu analisis untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja dalam periode atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam periode akuntansi tertentu.

5. Analisis sumber dan perubahan arus kas (cash flow statement analysis), yaitu suatu analisis untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber dan penggunaan uang kas dalam periode akuntansi tertentu.

6. Analisis Rasio, yaitu suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individual atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.

7. Analisis perubahan laba kotor (gross profit analysis) yaitu suatu metode analisis untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor atas penjualan suatu perusahaan dari beberapa periode akuntansi atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dianggarkan untuk periode tersebut.

8. Analisis Break even, yaitu suatu metode analisis untuk mengarahui tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan.

Metode dan teknik analisa manapun yang digunakan, semua itu merupakan permulaan dari proses analisis yang diperlukan untuk menganalisa laporan keuangan, dan setiap metode analisis mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk membuat agar data dapat lebih dimengerti sehingga dapat


(37)

commit to user

23 digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

H.Pengertian Analisis Rasio

Munawir (1986) mendefinisikan analisis rasio, yaitu suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individual atau kombinasi dari kedua laporan tersebut Jadi analisis rasio adalah suatu alat analisis yang menghubungkan atau membandingkan suatu jumlah tertentu serta menafsirkan hubungan antara keduanya. Misalnya dengan menghubungkan/membandingkan jumlah pos tertentu dengan jumlah pos lain dalam neraca, akan diperoleh perbandingan (rasio) yang dapat menggambaran baik buruknya posisi keuangan perusahaan tersebut.

I. Tujuan Analisis Rasio Dalam Laporan Keuangan

Tujuan dari analisis rasio keuangan adalah membantu manajer dalam memahami apa yang perlu dilakukan perusahaan sehubungan dengan informasi yang berasal keuangan yang sifatnya terbatas. Dengan menggunakan rasio-rasio tertentu manajer akan memperoleh suatu informasi tentang kekuatan dan kelemahan perusahaan dibidang keuangan. Dari informasi tersebut, manajer dapat membuat keputusan-keputusan penting dimasa yang akan datang.

Bagi pihak ekstern, analisis rasio keuangan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan keuangan suatu perusahaan. Untuk selanjutnya mereka dapat memutuskan apakah akan membeli, menahan


(38)

commit to user

24 atau menjual saham perusahaan tersebut. Apabila dari hasil analisis perusahaan memiliki kesehatan atau perkembangan keuangan kurang baik, maka investor akan lebih berhati-hati. Manfaat dari analisis rasio keuangan dapat diketahui adanya kelemahan-kelemahan dari tahun-tahun sebelumnya. Manfaat lain adalah dapat memberikan informasi apakah perusahaan dalam aspek keuangan tertentu berada diatas rata-rata, pada rata-rata atau dibawah rata-rata. Apabila diketahui bahwa perusahaan dibawah rata-rata maka pimpinan perusahaan akan mencari faktor-faktor yang menyebabkannya untuk kemudian diambil kebijakan keuangan sehingga dapat meningkatkan rasio keuangan.

Menurut E Suharto dkk (2001) tujuan analisis rasio laporan keuangan yaitu

1. Untuk menentukan tingkat likuiditasnya yaitu kemampuan perusahaan untuk membayar utang lancarnya tepat pada jatuh temponya

2. Untuk menentukan tingkat solvabilitis perusahaan yaitu kemampuan perusahaan untuk membayar semua utangnya, baik jangka pendek maupun jangka panjang, pada saat perusahaan dibubarkan.

3. Untuk mengukur efektivitas usaha atau efektivitas penggunaan aktiva dalam kegiatan usaha yang dijalankan suatu perusahaan.

4. Untuk mengukur rentabilitas perusahaan yaitu kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan, yaitu perbandingan antara keuntungan yang diperoleh dengan jumlah modal yang digunakan untuk memperoleh keuntungan.


(39)

commit to user

25

J. Macam-macam Analisa Rasio

Munawir (1986) pada dasarnya banyak sekali angka rasio itu karena rasio dibuat menurut kebutuhan penganalisa. Namun demikian angka-angka rasio pada dasarnya dapat digolongkan menjadi 2 yaitu sumber data keuangannya dan berdasarkan tujuan penganalisa.

Berdasarkan sumber datanya angka rasio dibedakan menjadi:

1. Rasio-rasio neraca (Balance sheet ratio) yaitu rasio-rasio yang disusun semua datanya berasal dari neraca, seperti misalnya current ratio, acid test ratio, toral asset to debt ratio.

2. Rasio-rasio laporan laba-rugi (Income statement ratio) yaitu rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari laporan laba rugi, seperti misalnya gross operating margin, net operating margin, dan sales margin.

3. Rasio-rasio antar laporan (Inter statement ratio) yaitu rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca dan data lainnya berasal dari laporan laba rugi, seperti misalnya tingkat perputaran persediaan (inventory turn over), dan tingkat perputaran piutang (account receivable turn over).

Ada beberapa penulis menggunkan istilah-istilah lain dalam penggolongan angka rasio berdasarkan sumber datanya, misalnya Heckert dan Wilson dalam bukunya “Controllership” memberikan penggolongan antara lain :

1. Financial ratio dalam arti angka rasio yang diambil dari neraca

2. Financial operating ratio dalam arti angka rasio yang diambil dari neraca dan laporan rugi laba.


(40)

commit to user

26 3. Operating ratio adalah angka rasio yang penyusunannya datanya bersumber

diambil dari laporan rugi laba.

4. Micelleneoaus ratio adalah angka-angka rasio yang sumber datanya diambil dari berbagai sumber, misalnya datanya dari neraca, laporan rugi laba, laporan laba yang ditahan, atau laporan perubahan modal dan lain sebagainya.

Berdasarkan tujuan penganalisa angka rasio dapat digolongkan antara lain:

1. Rasio-rasio likuiditas yaitu rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur likuiditas perusahaan.

2. Rasio-rasio solvabilitas yaitu rasio-rasio yang dipakai untuk mengukur seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang.

3. Rasio-rasio rentabilitas yaitu rasio-rasio yang dipakai untuk mengukur rentabilitas perusahaan (kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan).

4. Rasio-rasio aktivitas yaitu rasio-rasio yang dipakai untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber-sumber dana yang tersedia.

K.Rasio Keuangan Untuk Mengetahui Tingkat Kemandirian dan

Pertumbuhan Koperasi.

Menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Menengah Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008 Tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit


(41)

commit to user

27 Simpan Pinjam Koperasi untuk mengetahui tingkat kemandirian dan pertumbuhan koperasi menggunakan rasio-rasio antara lain :

1. Rasio Rentabilitas Aset

Rasio rentabilitas aset yaitu SHU sebelum pajak dibandingkan dengan total aset, Jadi menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Menengah No. 20/Per/M.KUKM/XI/2008 Tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi dapat dirumuskan sebagai berikut:

Rentabilitas asset

=

X 100%

.

Ket: SHU = Menurut UU No.25 tahun 1992, tentang perkoperasian, Bab IX, pasal 45 adalah sebagai berikut: SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurang dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan

SHU sebelum pajak

= Pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurang dengan biaya penyusutan dan kewajiban lain kecuali pajak


(42)

commit to user

28

Tabel 2.1

Standar Perhitungan Skor Untuk Rasio Rentabilitas Asset Rasio rentabilitas aset

(%)

Nilai Bobot Skor Kriteria

< 5 25 3 0,75 Tidak mandiri

5 < x < 7,5 50 3 1,50 Kurang mandiri

7,5 < x < 10 75 3 2,25 Cukup mandiri

> 10 100 3 3,00 Mandiri

Sumber : Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Menengah No. 20/Per/M.KUKM/XI/2008 Rasio rentabilitas aset menurut riyanto ( 1994 ) bertujuan untuk mengukur tingkat efisiensi penggunaan seluruh total kekayaan pada suatu perusahaan untuk memperoleh laba. Jadi dapat disimpulkan semakin besar rentabilitas aset maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang diperoleh bank/koperasi dari keseluruhan aset yang digunakan.

2.Rasio Rentabilitas Modal Sendiri

Rasio rentabilitas modal sendiri yaitu SHU bagian anggota dibandingkan total modal sendiri. Jadi menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Menengah No.20/Per/M.KUKM/XI/2008 Tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi dapat dirumuskan sebagai berikut :


(43)

commit to user

29 Ket: SHU bagian

anggota

= SHU bagian anggota adalah SHU sesudah pajak dikalikan pembagian SHU bagian anggota menurut AD/ART dari koperasi.

SHU sesudah pajak

= SHU sesudah pajak adalah SHU sebelum pajak dikurangi dengan tarif pajak sesuai dengan Tarif PPh Badan (Pasal 17 ayat 1 huruf b, dan Pasal 31e UU Nomor 36 Tahun 2008).

Pada Pasal 17 ayat 1 huruf (b) UU Nomor 36 Tahun 2008 disebutkan :

“b. Wajib Pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap adalah sebesar 28% (dua puluh delapan persen)”. Kemudian pada Pasal 31 huruf e di sebutkan

“Wajib Pajak badan dalam negeri dengan peredaran bruto sampai dengan Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah) mendapat fasilitas berupa pengurangan tarif sebesar 50% (lima puluh persen) dari tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf b dan ayat (2a) yang dikenakan atas Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto sampai dengan Rp4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta rupiah)”.

Pada Pasal 17 ayat 4 UU Nomor 36 Tahun 2008 disebutkan :

“Untuk keperluan penerapan tarif pajak sebagaimana dimaksud pada ayat 1, jumlah penghasilan kena pajak dibulatkan ke bawah dalam ribuan rupiah penuh”.


(44)

commit to user

30

Tabel 2.2

Pembagian Komponen SHU Sesuai AD/ART Koperasi Sarana Aneka Jasa

Komponen Pembagian

Cadangan Modal 45 %

SHU bagian anggota untuk simpanan 15 %

SHU bagian anggota untuk Pinjaman 15 %

Pengurus 10 %

Karyawan 7,5 %

Cadangan Pendidikan 2,5 %

Cadangan Sosial 2,5 %

SHU

Pembangunan Perkoperasian 2,5 %

Sumber : AD/ART Koperasi Sarana Jasa

Modal Sendiri

= Menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Menengah No. 20/Per/M.KUKM/XI/2008 Tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi Bab 1 Pasal 1 adalah jumlah dari simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan lain yang memiliki karakteristik sama dengan simpanan wajib, hibah, cadangan yang disisihkan dari Sisa Hasil Usaha dan dalam kaitannya dengan penilaian kesehatan dapat ditambah dengan maksimal 50% modal penyertaan.


(45)

commit to user

31

Tabel 2.3

Standar Perhitungan Skor untuk Rasio Rentabilitas Modal Sendiri

Rasio rentabilitas

modal sendiri (%)

Nilai Bobot Skor Kriteria

< 5 25 3 0,75 Tidak mandiri

5 < x < 7,5 50 3 1,50 Kurang mandiri

7,5 < x < 10 75 3 2,25 Cukup mandiri

> 10 100 3 3,00 Mandiri

Sumber : Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Menengah No. 20/Per/M.KUKM/XI/2008

Rentabilitas modal sendiri atau sering dinamakan rentabilitas usaha adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri disatu pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut dilain pihak. Jadi rentabilitas modal sendiri bertujuan untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja didalamnya untuk menghasilkan keuntungan (Riyanto. 1994). 3.Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan

Rasio kemandirian operasional yaitu SHU kotor dibandingkan dengan biaya beban usaha ditambah dengan beban perkoperasian. Jadi menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Menengah No.20/Per/M.KUKM/XI/2008 Tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi dapat dirumuskan sebagai berikut :


(46)

commit to user

32 X 100%

Ket: SHU Kotor = Pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurang dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain kecuali pajak dalam tahun buku yang bersangkutan

Beban usaha = Beban usaha adalah beban yang terjadinya dalam rangka penyelenggaraan usaha koperasi dan kegiatan penunjang lainnya.

Beban

perkoperasian

= Menurut PSAK nomor 27 beban perkoperasian adalah beban Perkoperasian adalah beban sehubungan dengan gerakan perkoperasian dan tidak berhubungan dengan kegiatan usaha.

Tabel 2.4

Standar Perhitungan Skor Untuk Rasio Kemandirian Operasional Koperasi

Rasio Kemandirian Operasional (%)

Nilai Bobot

(%)

Skor Kriteria

< 100 0 0 0 Tidak Mandiri

> 100 100 4 4 Mandiri

Sumber : Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Menengah No. 20/Per/M.KUKM/XI/2008 Rasio kemandirian operasional pelayanan bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi suatu koperasi dalam melakukan kegiatan


(47)

commit to user

33 operasional koperasi. Dalam hal ini perlu diketahui bahwa usaha koperasi simpan pinjam adalah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali dalam bentuk pinjaman. Sehingga bagian beban jasa/bunga dan hasil jasa/bunga merupakan bagian terbesar dalam koperasi simpan pinjam. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin besar rasio kemandirian dan operasional koperasi maka akan lebih baik, karena SHU kotor dapat menutup biaya usaha dan biaya perkoperasian.


(48)

commit to user

34

BAB III PEMBAHASAN

A.Gambaran Umum KSP Sarana Aneka Jasa

1. Sejarah Singkat Perkembangan KSP Sarana Aneka Jasa

Koperasi simpan pinjam adalah salah satu lembaga usaha yang bergerak dalam bidang jasa keuangan non bank mempunyai kedudukan yang sangat penting, khususnya dalam menunjang kegiatan usaha di sektor riil dan mikro baik yang diusahakan oleh masyarakat (anggota dan calon anggota) maupun pemerintah.

Sebagai lembaga keuangan mikro, koperasi dituntut mempunyai kinerja yang baik dan profesional sehingga secara otomatis kepercayaan masyarakat dapat terpupuk dan akan berdampak pada gerak langkah dalam usaha menghimpun dana dari anggota dan calon anggota maupun dalam penyalurannya tidak menemui hambatan, KSP Sarana Aneka Jasa diharapkan kinerjanya memenuhi syarat kehati-hatian sehingga KSP Sarana Aneka Jasa bisa menjadi koperasi yang sehat.

Berkaitan dengan ini maka UU No 25 tahun 1992 tentang perkoperasian disusun untuk mempertegas jatidiri, kedudukan, permodalan dan pembinaan koperasi sehingga dapat menjamin kehidupan koperasi sebagaimana diamanahkan oleh pasal 33 UUD 1945. Oleh karena itu KSP Sarana Aneka Jasa sebagai mediasi dan mobilisasi dana di masyarakat harus benar-benar memperjuangkan tujuan koperasi yaitu mensejahterakan anggota.


(49)

commit to user

35 KSP Sarana Aneka Jasa berdiri tanggal 9 Januari 1997, perkembangan yang pesat mendorong berdirinya banyak kantor cabang dan kantor cabang pembantu. KSP Sarana Aneka Jasa didirikan atas kerjasama sebuah perusahaan perseroan yaitu PT.Aneka Adhilogam Karya dengan pengusaha-pengusaha perusahaan cor logam di wilayah Batur, Tegalrejo, Ceper, Klaten dengan tujuan tujuan tak lain adalah mensejahterakan anggota khususnya dan masyarakat calon anggota pada umumnya.

Koperasi Simpan Pinjam Sarana Aneka Jasa berbadan hukum No 12953/BH/KWK/I/XII/96 tanggal 31 Desember 1996 akta perubahan No 04/BH/FDK.II/IV/2003 tanggal 21 April 2003 serta No 06/PAD/KJK.I/IV/2008 tanggal 15 April 2008.

2. Visi dan Misi KSP Sarana Aneka Jasa

a. Visi

Menjadi koperasi simpan pinjam terbaik dan terbesar dengan mengedepankan prestasi layanan serta inovasi produk yang unggul dan kompetitif guna memacu/meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan semua komponen dengan menghargai kemajemukan tanpa mengesampingkan norma-norma agama

b. Misi

1) Memupuk menghargai dan menjadikan kepercayaan anggota dan calon anggota sebagai modal utama.

2) Berusaha memperluas jaringan kantor layanan sebagai upaya mendekatkan ke masyarakat.


(50)

commit to user

36 3) Melakukan riset guna mendukung inovasi produk yang

berkesinambungan

4) Menjadikan prioritas kerja dengan pelayanan prima

5) Menjadikan SDM handal dan professional pada sebagian besar pengelola

6) Menjadikan KSP SAJ sebagai wadah ekonomi yang sehat dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

7) Memperbaiki dan menjadikan kesejahteraan semua elemen sebagai tujuan utama.

3. Produk KSP Sarana Aneka Jasa

Dalam menjalankan kegiatan operasional KSP Sarana Aneka Jasa terutama dalam penyaluran pinjaman dilaksanakan secara terstruktur baik dari aspek produk sampai dengan permodalan, pencairan, dan monitoring. Diantara produk penyaluran pinjaman dana di KSP Sarana Aneka Jasa yaitu:

a. Simpanan berjangka

Simpanan berjangka pada KSP Sarana Aneka Jasa yaitu simpanan berjangka yang dapat diambil sewaktu-waktu. Simpanan berjangka memberikan imbalan yang kompetitif. Jumlah minimal tabungan berjangka Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah).

b. Simpanan arisan

Arisan di KSP Sarana Aneka Jasa seperti arisan pada umunya namun menggunakan sistem gugur.


(51)

commit to user

37 2) Setoran tiap peserta per bulan sebesar Rp 20.000,-

3) Pemenang pada penarikan bulan pertama Rp 350.000,- dan bagi yang beruntung memenangkan penarikan arisan, tidak ikut setor lagi pada bulan berikutnya (gugur).

4) Setiap 6 bulan diadakan undian/penarikan “jumbo” untuk 3 orang, pemenang masing-masing mendapatkan :

a) Rp 2.000.000,- b) Rp 1.500.000,- c) (Menurut tabel 3.1)

5) Bagi peserta yang belum beruntung menerima hadiah arisan selama periode tersebut akan dikembalikan secara penuh ssebesar Rp 720.000,- plus bonus Rp 30.000,- pada akhir periode.


(52)

commit to user

38

Tabel 3.1

Tabel Penerimaan Arisan Sistem Gugur

Tahap Jumlah Tahap Jumlah

1 Rp 350.000 19 Rp 710.000

2 Rp 370.000 20 Rp 730.000

3 Rp 390.000 21 Rp 750.000

4 Rp 410.000 22 Rp 770.000

5 Rp 430.000 23 Rp 790.000

6 (jumbo) Rp 450.000 24 Rp 810.000

7 Rp 470.000 25 Rp 830.000

8 Rp 490.000 26 Rp 850.000

9 Rp 510.000 27 Rp 870.000

10 Rp 530.000 28 Rp 890.000

11 Rp 550.000 29 Rp 910.000

12 (jumbo) Rp 570.000 30 Rp 930.000

13 Rp 590.000 31 Rp 950.000

14 Rp 610.000 32 Rp 970.000

15 Rp 630.000 33 Rp 990.000

16 Rp 650.000 34 Rp 1.010.000

17 Rp 670.000 35 Rp1.030.000

18 (jumbo) Rp 690.000 36 Rp1.050.000

Sumber : Data Primer Dari Koperasi Sarana Aneka Jasa

c. Pinjaman modal kerja

Pinjaman modal kerja (MK) yaitu pinjaman dana segar yang diberikan kepada masyarakat, pengusaha, dan pedagang (calon anggota dan anggota) yang membutuhkan tambahan modal. Pinjaman jenis ini memiliki spesifikasi bunga pinjaman tertentu atau bervariasi menurut keputusan pengurus atas usul manajer, imbalan jasa menurun atau tetap, diangsur secara berkala tiap bulan untuk rentang waktu kelipatan 6 bulan


(53)

commit to user

39 atau lebih, berlaku syarat dan ketentuan perpinjaman. Untuk jenis ini banyak diminati karena syarat pengajuan dan pelayanannya yang cepat dan mudah.

d. Pinjaman modal kerja rekening koran

Pinjaman modal kerja rekening koran adalah modal kerja dengan fasilitas rekening koran yang proses penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu. Pinjaman sistem ini memiliki spesifikasi imbalan jasa dihitung harian dari sisa plafon pinjaman, serta dengan imbalan jasa tertentu, batas minimal saat ini Rp 25.000.000 dan pengajuannya sesuai ketentuan perpinjaman.

e. Pinjaman modal kerja khusus/ investasi

Pinjaman modal kerja khusus (MKK) yaitu pinjaman dana segar yang diberikan kepada masyarakat, pengusaha dan pedagang (calon anggota dan anggota) yang membutuhkan tambahan modal, namun untuk angsuran atau pelunasan dapat sekaligus dibayar pada saat jatuh tempo warkat. Pinjaman jenis ini memiliki spesifikasi bunga pinjaman dihitung dari hari efektif penggunaan dan dibayarkan pada saat jatuh tempo warkat, jangka waktu maksimal 2 bulan, terdapat 2 jaminan yaitu jaminan pokok (SHM atau BPKB) dan jaminan tambahan berupa bilyet giro atau cek. Untuk jenis ini banyak diminati kalangan pengusaha yang membutuhkan kemudahan dalam penarikannya. Untuk pengajuannya berlaku ketentuan perpinjaman.


(54)

commit to user

40 f. Pinjaman karyawan

Pinjaman modal kerja karyawan (MK karyawan) adalah pinjaman dana segar yang diberikan kepada karyawan KSP Sarana Aneka Jasa dengan angsuran secara berkala menurut jangka waktu 6, 12 atau 18 bulan. Pinjaman jenis ini memiliki spesifikasi menggunakan jaminan SK karyawan, batas maksimal 3 kali upah, jika diatasnya berlaku tertentu, besarnya bunga pinjaman selisih 4% diatas bunga tabungan. Untuk jenis pinjaman ini hanya diperuntukkan pegawai atau karyawan KSP Sarana Aneka Jasa.

g. Pinjaman konsumtif

Pinjaman modal konsumtif yaitu pinjaman dana segar yang diberian kepada masyarakat dalam bentuk konsumtif seperti untuk kebutuhan rumah tangga, perumahan dan lain-lain. Pinjaman jenis ini memiliki spesifikasi angsuran tetap/paket diangsur tiap bulan denga ntabel angsuran yang ada sesuai jangka waktu yang diambil, maksimal pinjaman Rp 500.000,- atau menurut ketentuan, jaminan KTP imbalan jasa seperti MK dan perlu adanya personal garansi karyawan yang maksimal 5 orang dijamin. Untuk jenis pinjaman ini pengajuannya berlaku ketentuan perpinjaman.

h. Pinjaman kelompok

Pinjaman kelompok yaitu pinjaman dana segar yang diberikan kepada kelompok atau pengusaha yang menjadi mitra kerja KSP Sarana Aneka Jasa kemudian mereka dapat mengajukan pinjaman untuk pegawai-pegawainya. Pinjaman jenis ini memiliki spesifikasi angsuran


(55)

commit to user

41 tetap/paket dengan bunga sesuai ketentuan baik flat atau menurun, diangsur setiap bulan dengan tabel angsuran yang ada sesuai jangka waktu yang diambil, kelompok minimal 10 orang dan maksimal 20 orang, menggunakan sistem tenggang renteng yaitu jika terjadi tunggakan salah satu orang akan ditanggung bersama, menggunakan jaminan salah satu orang serta ini merupakan kelompok usaha. Untuk jenis pinjaman ini pengajuannya berlaku ketentuan perpinjaman.


(56)

commit to user

42

4. Struktur Organisasi Sarana Aneka Jasa

Sumber : Data Primer dari Koperasi Sarana Aneka Jasa

Gambar 3.1

Struktur Organisasi Sarana Aneka Jasa

a. Susunan Pengurus KSP Sarana Aneka Jasa:

Ketua : H. Hanif Wahyudi

Sekretaris : H. Badrul Munir, BSc

Wakil sekretaris : Hj. Anisa Rahmawati

Bendahara : H. Purwanto Umar Ma’ruf

Wakil bendahara : Hj. Nur’aini Indria Dewi

Pembantu umum : Subowo Puspo Harjono


(57)

commit to user

43 Koord. Pengawas : Ir.H.Syamsul Ma’arif

Anggota : H.Sudarwan

c. Susunan Dewan Syariah

Koord. Dewan syariah : Drs. H. Muchlis Hudaf

Anggota : Drs. H. Anas Yusuf Mahmudi

Anggota : H.M. Anies, SE

d. Pelaksana KSP Sarana Aneka Jasa

Tabel 3.2

Jumlah karyawan pelaksana KSP Sarana Aneka Jasa

Tahun Jumlah Karyawan

2009 94

2010 90

Sumber : Data Primer Koperasi Sarana Aneka Jasa

5. Diskripsi Jabatan Sarana Aneka Jasa

Diskripsi kerja adalah gambaran mengenai tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh masing-masing karyawan sesuai dengan pangkat dan jabatan. Di KSP Sarana Aneka Jasa ada beberapa pokok tugas dan tanggung jawab karyawan terhadap perusahaan. Diantaranya yaitu:

a. General Manajer

General Manajer adalah kedudukan strategis dalam suatu struktur organisasi perusahaan, khususnya di KSP Sarana Aneka Jasa. Tugas dan wewenang General Manajer adalah:

1) General Manajer membawahi beberapa manajer yang memunyai tugas seperti supervisi dari masing-masing manajer baik manajer lending dan funding maupun manajer operasional personalia.


(58)

commit to user

44 2) General Manajer bertanggung jawab langsung pada pencapaian tujuan atau visi dan misi yang telah diamanatkan dari pengurus atau direktur. 3) Bersama dengan manajer menyusun rencana anggaran pendapatan dan

belanja baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. 4) Bertanggung jawab pada operasional KSP Sarana Aneka Jasa kepada

pengurus.

5) Melaporkan segala hasil kegiatan usaha koperasi kepada pengurus secara langsung.

b. Manajer Lending (Divisi Lending)

1) Manajer Lending bertugas membantu General Manajer dalam membuat rencana dan kebijakan perkreditan di KSP Sarana Aneka Jasa untuk mendapat persetujuan pengurus.

2) Membuat prosedur kredit sekaligus merencanakan target pelemparan kredit.

3) Bersama-sama General Manajer membuat dan merumuskan rencana anggaran pendapatan dan belanja divisi Lending.

4) Mempersiapkan dan merencanakan pengawasan perkreditan.

5) Melaksanakan monitoring dan pengawasan kredit baik intern maupun ektern.

6) Melaksanakan pembinaan, penyelamatan, dan penyelesaian kredit bermasalah.

7) Merancang konsep perjanjian kredit.

8) Bersama General Manajer merencanakan kerjasama kemitraan dengan pihak terkait dalam pengikatan barang jaminan.


(59)

commit to user

45 9) Bersama General Manajer berkewajiban menjalin kerjasama dengan

lembaga penjaminan dan atau asuransi kredit.

10) Bersama General Manajer berkewajiban melaksanakan proteksi kredit di KSP Sarana Aneka Jasa.

11) Melaporkan hasil kerja divisinya kepada General Manajer sebagai atasan secara langsung.

c. Manajer Funding (Divisi Funding)

1) Manajer Funding bertugas membantu General Manajer dalam membuat rencana dan kebijakan pendanaan di KSP Sarana Aneka Jasa untuk mendapat persetujuan pengurus.

2) Membuat prosedur simpanan sekaligus merencanakan terget simpanan.

3) Bersama-sama General Manajer membuat dan merumuskan rencana anggaran pendapatan dan belanja divisi Funding.

4) Mempersiapkan dan merencanakan pengawasan pendanaan.

5) Melaksanakan monitoring dan pengawasan pendanaan/simpanan baik intern maupun ekstern.

6) Melaksanakan pembinaan nasabah simpanan sekaligus bekerjasama dengan manajer operasional menjaga tingkat likuiditas KSP Sarana Aneka Jasa.

7) Merancang konsep tentang produk simpanan.

8) Bersama General Manajer merencanakan kerjasama kemitraan dengan pihak terkait penyediaan layanan dana.


(60)

commit to user

46 9) Bersama General Manajer berkewajiban menjalin kerasama dengan lembaga sejenis/perbankan baik swasta maupun pemerintah dalam membantu penyediaan layanan dana.

10) Bersama General Manajer berkewajiban menjalin ikatan dengan lembaga penjamin simpanan (LPS) atau yang sejenis.

11) Melaporkan hasil kinerja divisinya langsung kepada General Manajer.

d. Manajer Operasional SPI dan Pembukuan (Divisi SPI)

1) Manajer Operasional SPI (sistem pengendalian intern) dan Pembukuan bertugas membantu General Manajer dalam merumuskan kebijakan tentang sistem pembukuan dan pelaporan di KSP Sarana Aneka Jasa guna mendapat persetujuan pengurus. 2) Membuat rencana sistem dan prosedur sistem pengendalian intern

(SPI) di KSP Sarana Aneka Jasa khususnya operasional dan pembukuan.

3) Bersama-sama General Manajer membuat dan merumuskan rencana anggaran pendapatan dan belanja baik berkaitan dengan pendapatan maupun pengeluaran (biaya).

4) Mengorganisasi semua program dan rencana kepada struktur dibawah sampai dengan tingkat kepala cabang dan pembukuan atas persetujuan General Manajer.

5) Memahami dan melaksanakan program pembukuan menjadi sistem pelaporan secara terpadu.


(61)

commit to user

47 6) Melakukan monitoring kerja kepala cabang dan struktur dibawah sampai dengan tingkat pembukuan agar disiplin dan cermat sehingga pelaporan memiliki tingkat akurasi tinggi.

7) Bersama General Manajer merencanakan penanganan perpajakan di KSP Sarana Aneka Jasa.

8) Bersama General Manajer berkewajiban menjaga tingkat liquiditas KSP Sarana Aneka Jasa.

9) Bersama General Manajer berkewajiban melaksanakan pengamanan data-data perusahaan.

10) Melaporkan hasil kinerja divisinya langsung kepada General Manajer.

e. Manajer IT Pengembangan, Legal, dan Humas (Divisi Humas dan IT) 1) Manajer Informasi Teknologi dan pengembangan bertugas

membantu General Manajer dalam merumuskan kebijakan tentang sistem informasi teknologi (IT) dan pengembangan jaringan KSP Sarana Aneka Jasa guna mendapat persetujuan pengurus.

2) Membuat rencana sistem IT yang terintegrasi dalam sistem KSP Sarana Aneka Jasa serta mengikuti perkembangan zaman.

3) Mengorganisasikan semua program dan rencana kepada struktur dibawah sampai dengan tingkat kepala cabang atas persetujuan General Manajer.

4) Melakukan monitoring kerja kepala cabang dan struktur dibawah sampai dengan tingkat pembukuan agar disiplin dan cermat sehingga kendala IT dapat diatasi.


(62)

commit to user

48 5) Bersama General Manajer merencanakan pelatihan IT di KSP Sarana

Aneka Jasa.

6) Berkewajiban melakukan perawatan terhadap sistem IT (hardware dan software).

7) Bersama General Manajer berkewajiban melaksanakan pengamanan data-data perusahaan dan rahasia perusahaan.

8) Bersama General Manajer merencanakan pembukuan jaringan cabang.

9) Memahami dan melaksanakan perkembangan hukum dalam sistem ketenagakerjaan KSP Sarana Aneka Jasa.

10) Melakukan monitoring kerja kepala cabang dan struktur dibawah sampai dengan tingkat tenaga dasar agar disiplin dan cermat sehingga kendala-kendala hukum dapat diatasi secepatnya.

11) Melaporkan hasil kerja divisinya langsung kepada General Manajer. f.Manajer sumber daya manusia (Divisi SDM)

1) Manajer SDM (personalia) bertugas membangun General Manajer dalam merumuskan garis kebijakan bidang sumber daya manusia KSP Sarana Aneka Jasa guna mendapat persetujuan pengurus.

2) Membuat rencana pengembangan dan pelatihan SDM, memecahkan kebutuhan karyawan di KSP Sarana Aneka Jasa atas persetujuan General Manajer.

3) Mengorganisasikan semua program dan rencana serta mendelegasikan kepada struktur dibawah sampai dengan tingkat kepala cabang atas persetujuan General Manajer.


(63)

commit to user

49 4) Bersama General Manajer merencanakan pembaharuan peraturan

perusahaan di KSP Sarana Aneka Jasa.

5) Melakukan monitoring kerja kepala cabang dan struktur dibawah sampai dengan tingkat tenaga dasar agar disiplin dan cermat sehingga kendala SDM dan hukum dapat diatasi secepatnya.

6) Bersama General Manajer berkewajiban menjalin kerjasama dengan lembaga jaminan sosial tenaga kerja.

7) Bersama General Manajer berkewajiban melaksanakan pengamanan data-data perusahaan dan rahasia perusahaan.

8) Bersama General Manajer merencanakan monitoring di lapangan khususnya jaringan cabang jika terjadi permasalahan.

9) Bekerjasama dengan manajer IT dan general manajer dalam mempersiapkan pembukuan jaringan cabang maupun cabang pembantu (jika perijinan maupun persiapan sumber daya manusia). 10) Melaporkan hasil kinerja divisinya langsung kepada General

Manajer. g. Kepala Cabang

Kepala cabang adalah kedudukan setingkat dibawah Manajer yang mempunyai tugas:

1) Tugas utama dari Kepala Cabang adalah sebagai kepanjangan tangan dari Manajer-manajer di atas.

2) Kepala Cabang bertanggung jawab terhadap operasional kantor cabang, memonitor kantor, mengkoordinator pejabat dibawahnya.


(64)

commit to user

50 3) Memecahkan masalah di cabang serta melaporkan ke kantor pusat sesuai dengan permasalahan yang terjadi. Disamping itu mengapresiasikan dan mengaktualisasikan rencana pencapaian target.

4) Bersama-sama manajer bertanggung jawab dalam penyusunan pelaporan masing-masing cabang.

h. Kepala Bagian Kredit (Lending)

Kepala Bagian Kredit mempunyai tugas utama

1) Menjalankan perintah kepala cabang berkaitan kebijakan kredit. 2) Menyusun koordinasi pelemparan kredit, penagihan dan

mengkoordinir Analis Kredit, Credit Support maupun kolektor. 3) Melaporkan hasil evaluasi kerja pejabat dibawahnya kepada kepala

cabang.

4) Koordinator kredit bertanggung jawab terhadap kepala cabang tentang pinjaman.

i.Kepala Bagian Dana (Funding)

Kepala Bagian Dana mempunyai tugas utama : 1) Menjalankan perintah kepala cabang.

2) Menyusun koordinasi rencana penggalian dana baik tabungan, deposito, maupun produk lainnya.

3) Mengkoordinir tim funding dan melaporkan hasil evaluasi kerja pejabat dibawahnya kepada kepala cabang.

4) Koordinator dana bertanggung jawab terhadap kepala cabang tentang dana.


(65)

commit to user

51 j.Kepala Bagian Pembukuan dan Operasional

Kepala Bagian Pembukuan dan Operasional mempunyai tugas utama: 1) Menjalankan perintah kepala cabang.

2) Menyusun koordinasi perasional kantor cabang kepada semua bagian.

3) Mengkoordinasi teller atau kasir, pembukuan, dan administrasi. 4) Melaporkan hasil evaluasi kerja pejabat dibawahnya kepada kepala

cabang serta mengoreksi semua voucer pembukuan.

5) Koordinator operasional beertanggung jawab terhadap kepala cabang tentang kegiatan operasional harian kantor cabang.

k. Analis Kredit

Tugas utama analis kredit yaitu:

Menjalankan perintah koorinator kredit untuk menangani pengajuan pinjaman.

1) Membuat memorandum kredit, surve bersama credit Support. 2) Bersama Kolektor memantau angsuran pinjaman dan penagihan. 3) Analis Kredit bertanggung jawab terhadap Koordinator Kredit

tentang pinjaman baik penanganan pengajuan maupun penagian kantor cabang.

l.Kredit support

Tugas utama Kredit support adalah:

1) Menjalankan perintah koordinator kredit untuk menangani pengajuan pinjaman yang berkaitan dengan jaminan baik mempelajari legalitas secara hukum maupun nilai taksasi.


(66)

commit to user

52 2) Bersama Analis Kredit merencanakan nilai pinjaman yang akan

diajukan ke kepala cabang.

3) Kredit support bertanggung jawab terhadap Koordinator Kredit tentang pinjaman khususnya jaminan.

m.Administrasi Kredit

Tugas utama Administrasi Kredit adalah:

1) Mempersiapkan semua berkas perkreditan baik pengajuan, pencairan, maupun angsuran.

2) Atas perintah Koordinator Operasional dia juga bertanggung jawab dalam penyusunan laporan bulanan dan tahunan.

n. Kolektor

Tugas utama kolektor yaitu:

1) Penagihan terhadap nasabah yang belum memenuhi kewajiban cicilan pinjaman setiap bulannya.

2) Kolektor bersama dengan Kredit Support dan Analis Kredit bertanggung jawab terhadap pengembalian atau penarikan jaminan oleh KSP Sarana Aneka Jasa.

o. Customer Service

Tugas utama dari Customer Service adalah :

1) Menerima tamu dan konsumen di bagian front office dan melayani hal-hal yang diinginkan konsumen dan menjelaskan produk yang ada di KSP Sarana Aneka Jasa secara jelas.

2) Customer Service bersama-sama semua divisi bertanggung jawab terhadap keberhasilan menjaring konsumen yang datang di kantor.


(67)

commit to user

53 p. Pembukuan (Juru Buku)

Tugas utama dari pembukuan adalah :

1) Merekap semua voucher transaksi baik pinjaman maupun simpanan dan mengoreksi serta mentransaksikan semua voucher pada program General Ledger (GL) pada akhir hari, bulan, dan tahun.

2) Juru buku bertanggung jawab terhadap keberhasilan semua proses pembukuan.

q. Marketing (Lending dan Funding)

Tugas utama marketing adalah memasarkan dan mempublikasikan produk yang ada di KSP Sarana Aneka Jasa baik bagian lending maupun funding, dia bertanggung jawab terhadap target pemasaran serta menjamin produk berlaku.

r.Kasir dan Teller

Tugas utama kasir dan teller adalah :

1) Melayani konsumen berkaitan dengan pengeluaran dan penerimaan kas berkaitan dengan simpanan dan pinjaman baik internal kantor maupun transaksi antar kantor.

2) Kasir bertanggung jawab terhadap semua transaksi dan validasi, mengoreksi, menghitung dan mencocokan jumlah yang ada pada rekapitulasi, serta menjamin tidak adanya selisih kas.

3) Bertanggung jawab terhadap kombinasi kunci brankas dan koreksi voucher akhir hari.


(68)

commit to user

54 s. Penjaga malam

Tugas utama penjaga malam adalah menjaga keamanan dalam kantor dan lingkungan kantor pada malam hari. Dia bertanggung jawab kepada koordinator operasional.

t.Pramubakti

Tugas utama pramubakti adalah memenuhi atau menjalankan perintah dari semua karyawan kantor, serta mempersiapkan kebutuhan rumah tangga kantor. Dia bertanggung jawab kepada koordinator operasional.

B. Rasio Keuangan Untuk Mengetahui Tingkat Kemandirian dan Pertumbuhan Koperasi

Menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008 Tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi untuk mengetahui tingkat kemandirian dan pertumbuhan koperasi menggunakan rasio - rasio antara lain :

1. Rasio Rentabilitas Aset

a. Rasio rentabilitas aset tahun 2009

Diketahui : SHU = Rp1.364.319.130,02

Total Asset = Rp25.215.785.529,64

Rentabilitas asset Tahun 2009 =

x

100%


(69)

commit to user

55

= 5, 41 %

Jadi Rentabilitas asset tahun 2009 adalah sebesar 5,41 % yang berarti setiap Rp 1,00 investasi/aset, memperoleh laba sebesar 5,41% atau Rp. 0,0541.

Keterangan : angka-angka merujuk pada lampiran neraca dan laporan perhitungan hasil usaha.

b. Rentabilitas asset Tahun 2010

Diketahui : SHU = Rp1.487.662.620,53

Total Asset = Rp27.677.045.818,08

Rentabilitas asset Tahun 2010 =

x

100%

=

x

100 %

= 5,37 %

Jadi Rentabilitas asset tahun 2010 adalah sebesar 5,37 % yang berarti setiap Rp 1,00 investasi/aset, memperoleh laba sebesar 5,37 % atau Rp 0,0537.

Keterangan : angka-angka merujuk pada lampiran neraca dan laporan perhitungan hasil usaha.


(1)

commit to user

66

b. Rasio kemandirian operasional pelayanan tahun 2010

Diketahui : SHU kotor = Rp1.487.662.620,53

Beban usaha dan perkoperasian = Rp. 5.014.457.364,18 Beban usaha perkoperasian berasal dari Biaya Operasional ditambah biaya lainnya

= Rp. 5.014.457.364,18+0 = Rp. 5.014.457.364,18

Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan tahun 2010 =

X 100%

= X 100%

= 29,67 %

Jadi rasio kemandirian operasional pelayanan adalah 29,67 % yang berarti setiap Rp 1,00 biaya yang digunakan menghasilkan SHU sebesar Rp 0,2967

Keterangan : angka-angka merujuk pada lampiran neraca dan laporan perhitungan hasil usaha.


(2)

commit to user

67

Tabel 3.8

Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan

Komponen Tahun 2009 Tahun 2010 Keterangan

SHU kotor (Rp) Perubahan (Rp) Perubahan (%) 1.364.319.130,02 - - 1.487.662.620,53 123.488.490,51 9, 05 - Peningkatan Peningkatan Beban usaha dan

perkoperasian (Rp) Perubahan (Rp) Perubahan (%) 3.862.910.231,23 - - 5.014.457.364,18 1.151.547.132,95 29,81 - Peningkatan Peningkatan Rasio Kemandirian

Operasional Pelayanan (%) Perubahan (%) 35, 51 - 29, 67 -5,65 Tidak mandiri Penurunan Sumber : data sekunder yang dilolah pada tahun 2011

Pada tabel 3.8 dapat dijelaskan bahwa rasio kemandirian operasional pelayanan pada tahun 2009 mencapai 35,51 % dan pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 5,65 % sehingga rasio kemandirian operasional pelayanan menjadi 29,67 %. Rasio ini tidak mencapai 100 %, dengan demikian dapat


(3)

commit to user

68

Penurunan tersebut karena kenaikan SHU sebesar 9,05 % lebih kecil dibanding kenaikan biaya usaha dan biaya perkoperasian yang mencapai 29,81 %. Sehingga rasio kemandirian operasional pelayanan mengalami penurunan yang signifikan. Hal tersebut disebabkan karena adanya pinjaman kepada bank yang meningkat sangat tinggi sehingga bunga pinjaman dari bank juga mengalami peningkatan. Pinjaman tersebut terjadi karena adanya modal penyertaan yang diambil. Modal penyertaan mengalami penurunan karena pada tahun 2010 kantor cabang Tawangsari dan kantor cabang Kartasura pengelolaannya diserahkan penuh kepada kantor pusat, sehingga modal penyertaan dari anggota dikembalikan. Di samping hal tersebut, juga terjadi kenaikan yang signifikan pada biaya operasional koperasi yaitu pada pos biaya umum administrasi.


(4)

commit to user

69

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Sebagaimana telah di uraikan dalam bab sebelumnya yang berkaitan dengan rasio rentabilitas yang digunakan untuk mengetahui kemandirian dan pertumbuhan koperasi simpan pinjam Sarana Aneka Jasa Klaten pada tahun 2009 – 2010 maka dapat ditarik kesimpulan antara lain :

1. Rasio Rentabilitas aset pada tahun 2009 mencapai 5,41 % dan pada tahun

2010 mengalami penurunan sebesar 0,04 % menjadi 5,37 %. Rasio rentabilitas aset baik dari tahun 2009 dan 2010 termasuk dalam kategori kurang mandiri.

2. Perkembangan rasio rentabilitas modal sendiri pada koperasi simpan pinjam

Sarana Aneka Jasa Klaten tahun 2009 mencapai 8,53 % dan pada tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 0,43 % menjadi 8,96 %. Rasio rentabilitas modal sendiri baik dari tahun 2009 dan 2010 termasuk dalam kategori cukup mandiri.

3. Rasio kemandirian operasional pelayanan koperasi simpan pinjam Sarana

Aneka Jasa Klaten pada tahun 2009 mencapai 35,51% dan pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 5, 65 % sehingga menjadi 29,67%. Rasio


(5)

commit to user

70

B. Saran

Dari beberapa kesimpulan dapat dijelaskan perkembangan rasio

rentabilitas aset, rasio rentabilitas modal sendiri, dan rasio kemampuan dan

pertumbuhan pada Koperasi simpan pinjam Sarana Aneka Jasa Klaten dari tahun 2009 sampai tahun 2010, dengan demikian penulis mencoba memberikan saran-saran sebagai berikut dengan harapan dapat meningkatkan kemandirian dan pertumbuhan koperasi :

1. Menaikkan SHU dengan cara :

a. Memberikan jasa pinjaman yang lebih kompetitif dari lembaga

keuangan sekitar koperasi sehingga para calon anggota lebih memilih koperasi simpan pinjam Sarana Aneka Jasa Klaten dan akan meningkatkan jumlah pinjaman yang disalurkan kepada calon anggota atau masyarakat sekitar.

b. Mengurangi biaya operasional koperasi dengan cara mengurangi

pinjaman dari bank, sehingga biaya bunga akan semakin berkurang,

2. Memiliki prinsip kohesivitas, yaitu menumbuhkan rasa keterikatan

anggota terhadap koperasi. Sehingga mendorong partisipasi anggota untuk menyimpan, meminjam dan meningkatkan usaha kedua belah pihak, baik koperasi sebagai usaha simpan pinjam dan anggota sebagai peminjam.


(6)

commit to user

71 3. Kemandirian dan pertumbuhan koperasi dapat terwujud apabila terjadi efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaan keuangan yang dimiliki. Prinsip efisiensi dan efektivitas dapat terwujud jika para pengelola dalam hal ini pengurus, manajer termasuk karyawan betul-betul mengarahkan usaha simpan pinjam untuk kepentingan semua anggota. Keberhasilan usaha simpan pinjam bukan hanya tergantung kepada besarnya modal yang diusahakan melainkan pelaksanaannya lebih mendekati adanya saling percaya antar anggota dengan pengurus, pengelola, karyawan dan saling percaya antar anggota, intinya didalam pengelolaan harus ada saling memberi dan menerima untuk kepentingan bersama.