PENGARUH OUTBOUND TERHADAP PENINGKATAN NILAI KARAKTER SISWA : Studi Eksperimen di SMP Negeri 29 Bandung.

(1)

PENGARUH OUTBOUND TERHADAP PENINGKATAN NILAI KARAKTER SISWA (Studi Eksperiment di SMP Negeri 29 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi

Program Studi Ilmu Keolahragaan

Oleh

WILDAN HAKIM 0800563

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

=================================================================

PENGARUH

OUTBOUND

TERHADAP PENINGKATAN NILAI KARAKTER

SISWA

(Studi Eksperiment di SMP Negeri 29 Bandung)

Oleh Wildan Hakim

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Wildan Hakim 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

PENGESAHAN

NAMA : WILDAN HAKIM

NIM : 0800563

JUDUL :PENGARUH OUTBOUND TERHADAP PENINGKATAN NILAI

KARAKTER SISWA (Studi Eksperimen di SMPN 29 Bandung)

Disetujui dan Disahkan Oleh: Pembimbing I

Nur Indri Rahayu, M.Ed NIP. 1198110192003122001

Pembimbing II

Afianti Sulastri S.Si, Apt NIP. 198007282010122002

Mengetahui Ketua ProgramStudi

Ilmu Keolahragaan

Dr. Sumardiyanto, M.Pd NIP. 196212221987031002


(4)

ABSTRAK

PENGARUH OUTBOUND TERHADAP PENINGKATAN NILAI KARAKTER SISWA

(Studi Eksperimen di SMP Negeri 29 Bandung) Pembimbing I : Nur indri Rahayu, M.Ed

Pembimbing II : Afianti Sulastri S.Si, Apt

Oleh : Wildan Hakim

0800563

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh kegiatan outbound terhadap peningkatan nilai karakter. Dalam penelitian ini lebih difokuskan kepada nilai disiplin dan nilai tanggungjawab serta mengetahui apakah ada perbedaan nilai karakter siswa berdasarkan jenis kelamin,. Metode penelitiannya adalah metode penelitian True Eksperimental Design dengan desain penelitian Pretest-Posttest Control Group Design terhadap 60 orang siswa yang dibagi menjadi dua kelompok siswa yaitu kelompok treatment dan kontrol dengan teknik menggunakan Probability Sampling yaitu Simple Random Sampling. instrument penelitiannya adalah angket berupa pernyataan sebanyak 33 buah dengan 4 kategori alternatif jawaban. Hasil penelitian yang di peroleh adalah terdapat pengaruh kegiatan outbound terhadap peningkatan nilai tanggungjawab dengan tingkat signifikan sebesar 0,044. Akan tetapi hal tersebut tidak dibarengi dengan peningkatan terhadap nilai moral yaitu disiplin. Kemudian tidak adanya pengaruh jenis kelamin terhadap nilai karakter baik kelompok kontrol maupun kelompok treatment .


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa. Karena atas berkah, rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) program studi Ilmu Keolahragaan pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpah kepada junjunan kita Nabibana wananabiyyana rasullulloh saw , kepada keluarga beliau, para sahabatnya, para tabiin, para umatnya. Semoga penulis adalah salah satu dari orang-orang yang memperoleh syafa’at baginda Rasulullah Saw kelak di hari perhitungan, amin.

Skripsi ini menguraikan tentang Skripsi ini menguraikan tentang Pengaruh Outbound Terhadap Peningkatan Nilai Karakter Siswa (Studi Eksperimen di SMP Negeri 29 Bandung).

Akhir kata dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan dari semua pihak.

Semoga penyusunan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya, serta mendapat ridho dari Allah SWT. Amin Bandung, Januari 2013


(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Di dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menemukan kesulitan yang menjadi hambatan, namun berkat rahmat Allah SWT dan orang-orang yang membantu, syukur alhamdulillah penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Untuk itu di dalam kesempatan yang baik ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Yudha M Saputra, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia atas izin dan rekomendasinya kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan penyusunan skripsi ini.

2. Bapak Drs. Sumardiyanto M.Pd. selaku Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan, yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sampai terselesaikannya skripsi ini.

3. Ibu Nur Indri Rahayu, M.Ed selaku Dosen Pembimbing I beserta keluarga yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Dorongan serta bimbingan beliau sangat berarti bagi penulis.

4. Ibu Afianti Sulastri S.Si, Apt selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan serta arahan kepada penulis sampai terselesaikannya skripsi ini.


(7)

5. Bapak Dr. Herman Subarjah, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis baik di perkuliahan maupun penyelesaian skripsi ini.

6. Seluruh Dosen FPOK UPI yang telah membimbing serta mengajar penulis selama masa perkuliahan yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 7. Seluruh Staf dan Karyawan FPOK UPI yang telah banyak membantu selama

perkuliahan sampai selesainya penyusunan skipsi ini.

8. Bapak Egy selaku teknisi Prodi Ilmu Keolahragaan dan Jurusan PKR yang telah membantu selama penyusunan skripsi ini.

9. Yang tercinta Ibunda Iis Rusmiati meskipun sekarang sudah berada disamping-Nya semoga engkau tersenyum melihat keberhasilan anak mu ini, semoga tetesan air mata kebahagiaan ini menjadi doa anak yang shaleh untuk mu aminn.

10. Ibunda Ade Solihat dan Ayahanda Jamhur, S.Pd, terimakasih atas segala dorongan, cucuran keringat dan rasa kasih sayang serta do’a restunya yang akan menjadi bekal dalam kehidupan penulis.

11. Yang tercinta adik-adik ku Fauziah Nur sa’adah, Abdan dan Tsabita walau kadang menjengkelkan terimakasih atas do’a kalian semua.

12. Bidadari Pagi-Ku Sefti Virgian beserta keluarga, yang telah banyak memberikan dorongan serta do’anya kepada penulis sampai terselesaikannya skripsi ini.

13. Keluarga besar PAMOR yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang luar biasa dan tak terlupakan bagi penulis


(8)

14. Rekan-rekan Ilmu Keolahragaan angkatan 2008 yang telah memberikan semangat agar penelitian ini selesai

15. Anak-anak kosan MBO UNITED (Khoeri, Firnanda, Faris, Asis, Awo, Destiana Ayu, dan Teh Ime ) yang telah memberikan dorongan semangat agar penelitian ini selesai.

16. Tak lupa saya ucapkan terimakasih untuk kepala sekolah, guru-guru, staf tata usaha dan semua murid-murid SMPN 29 Bandung yang telah membatu pelaksanaan penelitian ini dari awal sampai akhir kegiatan penelitian. Terimakasih atas doa dan partisipasinya

17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Hanyalah doa yang dapat penulis panjatkan kehadirat Allah Swt yang maha Kuasa, semoga amal baik dari semua pihak mendapatkan imbalan yang setimpal dan lebih dari-Nya. Mudah-mudahan apa yang penulis buat ini dapat bermanfaat untuk penulis maupun yang membaca skripsi ini.

Demikianlah ungkapan hati yang dapat penulis sampaikan kepada orang-orang yang telah banyak memberikan kontribusi yang berarti tanpa pamrih bagi penulis. Semoga Allah Swt membalas setiap kebaikan yang telah dilakukan. Jazzakumullah Khairan Katsiran. Amin.


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Anggapan Dasar ... 5

F. Hipotesis ... 5

G. Batasan Penelitian ... 7

H. Definisi Oprasional ... 8

BAB II TINJAUAN TEORITIS ... 10

A. Outbound ... 10

1. Sejarah Berdirinya Outbound ... 10

2. Definisi Outbound ... 12

3. Tujuan dan Manfaat Outbound ... 13

4. Jenis-Jenis Outbound ... 16

B. Nilai Karakter ... 20

1. Pengertian ... 20

2. Nilai-Nilai Pilar Karakter ... 23

3. Nilai Moral ... 26

4. Nilai Sosial ... 28

C. Tanggungjawab ... 32

1. Pengertian ... 32

2. Tanggungjawab sebagai Salah Satu Pendidikan Nilai dan Karakter ... 34

D. Disiplin ... 36

1. Pengertian ... 36

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin ... 37

3. Tujuan dan Manfaat Disiplin ... 39

E. Perkembangan Karakteristik Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin 42 1. Ciri-ciri Seks Primer ... 43


(10)

F. Teori Pendukung ... 46

1. Teori Kognitif Bandura ... 46

2. Teori Perkembangan Kognitif Piaget ... 47

G. Penelitian Terdahulu ... 48

BAB III METODE PENELITIAN ... 52

A. Prosedur Penelitian ... 52

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 53

C. Desain Penelitian ... 54

D. Langkah-langkah Penelitian ... 54

E. Instrumen Penelitian ... 57

F. Pengolahan dan Analisis data ... 61

1. Uji Normalitas ... 61

2. Uji Homogenitas ... 61

3. Analisis Paired Sample T-Test ... 62

4. Analisis Independent Sample T-Test ... 62

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA ... 63

A. Hasil Pengolahan Analisis Data ... 63

1. Uji Persyaratan ... 63

2. Analisis Inferensi ... 66

B. Diskusi Temuan ... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 73

A. Kesimpulan ... 73

B. Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 77

LAMPIRAN ... 80 RIWAYAT HIDUP


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Jenis-jenis Permainan Outbound... 19

2.2 Olah Pikir ... 22

2.3 Ciri-ciri Seks Sekunder Remaja ... 44

2.4 Permulaan dan Penyebaran Perkembangan Sekssual biologis ... 45

3.1 Angket Siswa ... 58

3.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 60

4.1 Hasil Uji Normalitas kelompok Kontrol dan Treatment ... 64

4.2 Hasil Pengujian Homogenitas ... 65

4.3 Hasil Penghitungan Pengaruh Outbound Terhadap Peningkatan Nilai disiplin ... 66

4.4 Hasil Penghitungan Pengaruh Outbound Terhadap Peningkatan Nilai disiplin... 67


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Permainan Blind Walk ... 17

2.2 Permainan Pipa Bocor ... 17

2.3 Permainan Evakuasi Bambu ... 19

3.1 Desain Penelitian ... 54


(13)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A Angket Uji Coba

Lampiran B Data Hasil Angket Uji Coba

Lampiran C Hasil Pengolahan Uji Validitas Data Lampiran D Hasil Pengolahan Uji Reliabilitas Data Lampiran E Angket Penelitian

Lampiran F Data Angket Data Angket kelompok Kontrol Lampiran G Data Angket Data Angket kelompok Treatment Lampiran H Hasil Pengolahan Uji Normalitas Kelompok Kontrol Lampiran I Hasil Pengolahan Paired Sample T-Test Kelompok Kontrol Lampiran J Hasil Pengolahan Independent Sample T-Test Kelompok Kontrol Lampiran K Hasil Pengolahan Uji Normalitas Kelompok Treatment

Lampiran L HASIL Pengolahan Paired Sample T-Test Kelompok Treatment Lampiran M Hasil Pengolahan Independent Sample T-Test Kelompok

Treatment

Lampiran N Kisi-Kisi Angket

Lampiran O Dokumentasi Penelitian Lampiran P Surat Izin Penelitian

Lampiran Q Surat Balasan Izin Penelitian Lampiran R Surat Keputusan Penelitian


(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan karakter merupakan komponen penting yang harus dikembangkan khususnya di dalam dunia pendidikan. Pendidikan karakter yang dirasa lima tahun kebelakang sempat terlupakan, kini secara tidak langsung berdampak pada perilaku, nilai-nilai moral dan sosial anak pada zaman sekarang. Nilai-nilai tersebut merupakan salah satu pondasi yang penting dalam meningkatkan kualitas anak bangsa. Theodore Roosevelt mengatakan bahwa “To educate a person in mind and not in morals is to educate a menace to society” (Mendidik seseorang dalam aspek kecerdasan otak dan bukan aspek moral adalah ancaman mara-bahaya kepada masyarakat).

Menurut fakta yang bersumber dari Litbang KOMPAS yang dikutip dari Timothy Wibowo dalam artikel Pentingnya karakter dalam dunia pendidikan (2012) mengatakan bahwa dari data tahun 2004-2011 ada 158 kepala daerah yang tersangkut kasus korupsi, 42 anggota DPR terseret korupsi pada kurun waktu 2008-2011, dan fakta lain yang menunjukan kebokbrokan karakter anak bangsa berupa aksi geng motor yang membabi buta serta maraknya aksi tawuran antar remaja SMA dan SMP di Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Seperti kutipan dari

indosiar.com yang di lansir Jumat, 27.04.2012 Tawuran antar pelajar SMP

terjadi di lintasan rel kereta api di kawasan Buaran, Jakarta Timur,. Selain diwarnai aksi saling serang dengan lemparan batu dan berbagai benda keras


(15)

2

lainnya, tawuran juga diwarnai aksi saling serang jarak dekat, menggunakan beragam alat sebagai senjata, seperti stik golf hingga senjata tajam..

Taruwan antar pelajar SMP juga terjadi di Depok, Jawa Barat. Puluhan siswa SMP yang baru usai mengikuti ujian nasional ini terlibat bentrokan di lintasan kereta listrik di kawasan Pasar Kemiri Muka, Depok, Kamis siang. Aksi puluhan pelajar ini membuat sebuah KRL yang tengah melintas berhenti mendadak. Kasus-kasus diatas merupakan beberapa bentuk tindak penyimpangan prilaku dari para remaja yang tidak peduli dan memperhatikan nilai-nilai karakter yang ada pada dirinya sendiri, orang tua, masyarakat dan tanggungjawabnya kepada Tuhan yang maha esa.

Untuk menanggulangi masalah-masalah moral remaja semacam demikian diperlukan suatu pemecahan. salah satu solusi yang dapat menjadi alternatif adalah dengan terapi dan contoh cara terapi adalah dengan menggunakan metode outbound. Dewasa ini banyak pakar psikolog termasuk konsultan psikologi menggunakan metode pelatihan outbound untuk upaya terapi kejiwaan. Outbound merupakan bentuk kegiatan yang dilakukan di alam bebas (diluar ruangan) dimana didalamnya dilakukan permainan-permainan olahraga yang bersifat menantang, membutuhkan semangat juang tinggi, dan membutuhkan pemikiran yang tidak sedikit tetapi sangat menyenangkan (Jajat, 2005 : 3).

Selain itu banyak instansi pemerintah, perusahaan dan sekolah yang menggunakan outbound sebagai alat ukur penerimaan pegawai, pelatihan terhadap sikap dan pembentukan karakter tiap individu. Sebagai salah satu


(16)

3

contohnya yaitu di SMK Negeri 8 Semarang dalam rangka penerimaan ambalan mengadakan kemah Pramuka di Perkemahan Tuk Mumbul Desa Batur Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Acara kemah tersebut diisi dengan permainan-permainan outbound. Selain itu adanya mata Kuliah Olahraga Alam Terbuka dan Olahraga Petualangan pada Program studi Ilmu Keolahragaan karena fungsinya untuk membekali para mahasiswanya agar mampu membentuk mahasiwa yang cerdas, disiplin, kreatif, dan berkarakter.

Outward Bound atau yang lebih dikenal dengan Outbound adalah sebuah metode pelatihan, terapi atau pembelajaran yang menggunakan alam sebagai medianya , di mana individu atau kelompok yang setiap harinya hidup dengan kejenuhan karena aktifitas yang dilakukan diberikan sebuah pelatihan di alam terbuka untuk menghilangkan kejenuhan yang dialaminya. Djoko Kusumowidagdo dalam Jajat (2005:22) mengatakan “outward bound leads to people who never give up, try and tray again, and who reach for limits otherwise unknown”. Outward bound berperan penting bagi orang yang tidak pernah menyerah, yang mencoba dan mencoba lagi, dan yang mencoba terus meraih untuk batas waktu yang tidak diketahui

Berangkat dari latar belakang masalah inilah penulis mencoba untuk mengungkap bagaimanakah cara untuk meminimalisir masalah tersebut dengan melakukan penelitian tentang “ Pengaruh Outbound Terhadap Peningkatan


(17)

4

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan malah yang ada dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari outbound terhadap nilai moral (disiplin) siswa SMPN 29 kelas VII ?

2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari outbound terhadap nilai sosial (tanggungjawab) siswa SMPN 29 kelas VII ?

3. Apakah terdapat perbedaan nilai sosial dan nilai moral siswa SMPN 29 apabila dilihat dari jenis kelamin?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh outbound terhadap nilai moral (disiplin) siswa SMPN 29 kelas VII.

2. Untuk mengetahui pengaruh outbound terhadap nilai sosial (tanggungjawab) siswa SMPN 29 kelas VII.

3. Untuk mengetahui perbedaan nilai sosial dan nilai moral siswa SMPN 29 apabila dilihat dari jenis kelamin.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat untuk sampel yaitu meningkatkan nilai-nilai karakter baik itu nilai moral maupun nilai sosial. Sehingga akan memperbaiki prilaku


(18)

5

mereka dalam pergaulan, membantu mereka dalam menemukan jati diri dan tidak terjerumus kedalam pergaulan yang akan merugikan mereka.

2. Manfaat untuk penulis yaitu menambah pengetahuan tentang outbound, dan psikologi. Bagaimana menjadi seorang fasilitator , bagaimana memprogram permainan outbound berdasarkan sasaran yang akan dicapai yaitu nilai karakter.

3. Manfaat keilmuan yaitu sebagai bahan pemikiran untuk kedepannya dalam segi psikologi tentang nilai-nilai karakter dan dari segi outbound tentang bentuk pemodelan outbound untuk meningkatkan nilai-nilai karakter.

4. Manfaat untuk lembaga (FPOK) yaitu menjadi sumber pengayaan bagi pihak lembaga khususnya prodi IKOR karena didalamnya terdapat mata kuliah olahraga alam terbuka dan olahraga petualangan. 5. Manfaat untuk lembaga (SMPN 29 Bandung) ikut membantu dalam

meningkatkan kebugaran jasmani dan mental anak. Selain itu juga membantu guru olahraga dalam menemukan metode belajar pendidikan jasmani sehingga anak tidak jenuh dengan bentuk pengajaran yang monoton.

E. Anggapan Dasar

Adapun anggapan dasar dalam penelitian ini adalah menurut Alfermann (1999:374) dalam Dede dan Dadan (2010:160) “Physical education is a natural


(19)

6

processes. There are seen within groups as well as between group”. Alfermann menegaskan bahwa pendidikan jasmani merupakan dasar latihan yang alamiah bagi interaksi sosial dan kesempatan untuk mengamati proses-proses sosial yang terjadi baik di dalam kelompok maupun antar kelompok.

Senada dengan Alfermann, Lutan (2001:35) dalam Rohmat Nurjaya Dede dan Dadan (2010:160) mengemukakan bahwa pendidikan jasmani memberi kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan siswa berfungsi secara efektif dalam hubungan antar personal. Pendidikan jasmani di dalamnya mencakup aktifitas bermain dan berolahraga yaitu salah satu bentuk usaha untuk menumbuh kembangkan semua potensi yang ada pada anak termasuk nilai-nilai karakter.

Berdasarkan anggapan dasar di atas, maka penulis yakin bahwa aktifitas fisik atau aktifitas jasmani dapat mempengaruhi sikap, mental dan yang paling penting yaitu dapat mempengaruhi atau meningkatkan nilai-nilai karakter pada anak.

F. Hipotesis

Hipotesis yang ada pada penelitian ini ada 3, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh yang signifikan dari outbound terhadap nilai moral (disiplin) siswa SMPN 29 kelas VII.


(20)

7

2. Terdapat pengaruh yang signifikan dari outbound terhadap nilai sosial (tanggungjawab)siswa SMPN 29 kelas VII.

3. Tidak terdapat perbedaan nilai sosial dan nilai moral siswa SMPN 29 apabila dilihat dari jenis kelamin laki-laki dan perempuan.

G. Batasan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan batasan dalam melakukan penelitian agar penelitian bisa lebih terarah. Maka dari itu peneliti tidak melakukan penelitian terhadap keseluruhan yang ada pada objek atau situasi sosial tertentu tetapi lebih difokuskan. Arah penelitian yang dilakukan peneliti adalah :

1. Variabel bebas adalah kegiatan outbound yang terdiri dari 2 kategori permainan. Permainan tersebut yang mencakup aspek nilai moral (disiplin), dan nilai sosial (tanggungjawab).

2. Variabel terikat yaitu nilai karakter yang terdiri dari nilai moral (disiplin), dan nilai sosial (tanggungjawab).

3. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMPN 29 Bandung kelas VII sebanyak 444 siswa.

4. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMPN 29 Bandung Kelas VII yang berjumlah 60 siswa.

5. Lokasi penelitian adalah SMPN 29 bandung Jalan Geger Arum Baru Kelurahan Isola Kecamatan Sukasari.

6. Nilai karakter yang dimaksud dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu nilai sosial dan nilai moral. Nilai moral itu mencakup disiplin


(21)

8

7. Instrumennya yaitu berupa kuisioner tentang nilai moral (disiplin), dan nilai sosial (tanggungjawab)

H. Definisi Oprasional

Untuk menghindari salah penafsiran terhadap istilah yang dipergunakan maka penulis perlu mendefinisikan sesuai dengan judul penelitian yaitu ”

“PENGARUH OUTBOUND TERHADAP PENINGKATAN NILAI

KARAKTER SISWA” adapun pengertiannya yaitu :

1. Outward Bound yang di Indonesia lebih dikenal dengan outbound atau outbound manajemen training adalah suatu program pelatihan manajemen di alam terbuka yang berdasarkan pada prinsip “experiental learning” yang disajikan dalam bentuk permainan, simulasi, diskusi dan petualangan sebagai media penyampaian materi (Ancok 2002:35) dalam Jajat (2005:21). Yang dimaksud outbound dalam penelitian ini adalah jenis permainan fun games yang disesuaikan dengan 2 nilai karakter yaitu tanggungjawab dan disiplin. 2. Karakter menurut Webster 1828 di dalam Bota (2006:5) yaitu “The

peculiar qualities impressed by nature or habit on a person, which distinguishes him from other”. Webster mengatakan “keunikan bawaan yang alami atau kebiasaan pada orang, yang membedakan dirinya dari orang lain. Yang dimaksud karakter dalam penelitian ini adalah nilai karakter yaitu nilai moral (disiplin), dan nilai sosial (tanggungjawab).


(22)

9

3. Pengertian siswa menurut Asa S. Knowles, Editor-in-Chief, The International Encyclopedia of Higher Education, Volime 1, 1977 dalam (http://juprimalino.blogspot.com) yaitu “A person registered in an education and pursuing acourse of study” yaitu seseorang yang terdaftar pada sebuah lembaga pendidikan dan mengikuti suatu jalur studi. Yang dimaksud siswa dalam penelitian ini adalah adalah siswa laki-laki dan perempuan dari SMPN 29 kelas VII.


(23)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Prosedur Penelitian

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Outbound Terhadap Peningkatan Nilai

Karakter” ini lebih menekankan tentang pengaruh outbound terhadap peningkatan nilai karakter siswa yang mencakup nilai sosial (tanggung jawab) dan nilai moral (disiplin). Dalam penelitian ini, yang diukur bukanlah proses pembentukannya, melainkan hanya peningkatan yang terjadi pada nilai karakter anak khususnya tanggung jawab dan disiplin akibat pengaruh perlakuan yang diberikan. Menurut penulis dalam hal ini proses pembentukan karakter seorang anak sudah dimulai sejak ia mulai mengenal lingkungan keluarganya sehingga banyak faktor yang kemudian mempengaruhi proses pembentukan tersebut. Pada penelitian ini akan dilihat apakah dengan perlakuan berupa outbound dapat meningkatkan nilai karakter yaitu tanggung jawab dan disiplin pada siswa yang diteliti.

Dalam prosesnya penulis menggunakan metode True Experimental Design atau lebih spesifiknya lagi Pretest-Posttest Control Group Design. penentuan dalam penggunaan True Experimental Design dalam penelitian ini karena penelitian ini ingin mengetahui satu variabel yaitu nilai karakter dari dua kelompok sample yang diteliti, satu kelompok sebagai kelompok kontrol dan satu kelompok lagi sebagai kelompok eksperimen. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011:75) sebagai berikut:


(24)

53

“Ciri utama dari true experimental adalah bahwa, sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagi kelompok kontrol diambil secara random dari Populasi tertentu. Jadi cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan sampel dipilih secara random”.

Dengan merujuk pendapat diatas maka penelitian True Experimental Design yang dimaksud dalam penelitian ini adalah meneliti pengaruh satu variable nilai karakter dengan dua kelompok sample yang diberi perlakuan dan yang tidak diberi perlakuan. Perlakuan outbound yang diberikan kepada kelompok kontrol dilakukan sebanyak 10 pertemuan dengan melakukan pretest dan post test. Dalam penelitian ini akan dilihat pengaruh outbound terhadap peningkatan nilai karakter siswa khususnya nilai tanggung jawab dan disiplin.

B.Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini yaitu siswa SMPN 29 Bandung kelas VII yang berjumlah 444 siswa. Penulis mengambil populasi kelas VII karena dirasa kelas VII SMP yang rata-rata umurnya berkisar dari duabelas sampai tigabelas tahun merupakan masa transisi dari anak-anak menuju remaja tahap awal dimana rasa ingin tahu dan mencoba dari remaja tahap awal itu sangat tinggi. Sehingga kemungkinan untuk mencoba hal-hal negatif sangat tinggi.

Seperti apa yang dikatakan oleh Piaget dalam salah satu artikel wikipedia.com mengenai tahap perkembangan anak bahwa

“Tahap operasional formal adalah periode terakhir perkembangan kognitif. Tahap ini mulai dialami anak dalam usia sebelas tahun (saat pubertas) dan terus berlanjut sampai dewasa. Karakteristik tahap ini adalah diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Dalam tahapan ini, seseorang dapat memahami hal-hal seperti cinta, bukti logis, dan nilai. Ia


(25)

54

ada "gradasi abu-abu" di antaranya. Dilihat dari faktor biologis, tahapan ini muncul saat pubertas (saat terjadi berbagai perubahan besar lainnya), menandai masuknya ke dunia dewasa secara fisiologis, kognitif, penalaran moral, perkembangan psikoseksual, dan perkembangan sosial”.

Penulis menggunakan teknik sampling simple random sampling dimana sample dipilih secara acak sebanyak 60 orang siswa kelas VII kemudian dibagi menjadi dua. Satu kelompok untuk kelompok kontrol dan satu kelompok untuk kelompok eksperimen. sample dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII sebanyak 60 orang. 30 orang sebagai kelompok kontrol dan 30 orang sebagai kelompok eksperimen.

C.Desain Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok sampel yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Sebagai mana bisa kita lihat pada bagan 3.1 berikut ini.

Gambar 3.1 Desain Penelitian D.Langkah-langkah Penelitian

Untuk memberikan gambaran mengenai langkah penelitian yang dilakukan maka diperlukan langkah penelitian sebagai rencana kerja. Dengan adanya

Kel. kontrol

Kel. eksperimen pretest

pretest

treatment

posttest posttest


(26)

55

gambaran langkah penelitian maka akan mempermudah kita untuk memulai langkah dari sebuah penelitian. Adapun mengenai langkah-langkah penelitian penulis jelaskan sebagai berikut:

1. Langkah pertama menentukan populasi yaitu 444 orang siswa diambil dari siswa SMPN 29 Bandung kelas VII yang jam pelajaran olahraganya sama.

2. Kemudian menentukan sample sejumlah 60 orang, yang kemudian dibagi menjadi dua kelompok terdiri dari 30 orang siswa sebagai kelompok kontrol dan 30 orang siswa kelompok eksperimen. 3. Kemudian melakukan tes awal sebagai alat ukur dengan

menggunakan angket terhadap dua kelompok tersebut.

4. langkah selanjutnya adalah melakukan perlakuan terhadap kelompok treatment. Perlakuan tersebut dengan menggunakan outbound.

5. Kemudian melakukan test akhir terhadap dua kelompok tersebut dengan menggunakan angket.

6. Langkah terakhir yaitu melakukan pengolahan data, menganalisa dan menarik kesimpulan yang didasarkan pada hasil pengolahan dan analisis data.

Mengenai penjelasan langkah-langkah penelitian diatas, peneliti mencoba menjelaskan dalam bentuk bagan seperti dapat dilihat pada bagan 3.2 berikut:


(27)

56

Gambar 3.2

Langkah-langkah Penelitian

ANALISIS DATA PENGOLAHAN DATA POSTTEST

KESIMPULAN KELOMPOK KONTROL

PRETEST

TREATMEN/OUTBOUND PRETEST

KELOMPOK EKSPERIMEN

POSTTEST POPULASI


(28)

57

E.Instrumen Penelitian

Untuk mengumpulkan data yang diperlukan, penulis menggunakan alat ukur sebagai media pengumpulan data. Keberhasilan penelitian salah satunya ditentukan oleh instrument yang digunakan, sebab data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian (masalah) dan menguji hipotesis melalui instrumen tersebut.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket dengan membuat pernyataan dengan harapan dapat mengungkap isi hati responden yang diukur berdasarkan kisi-kisi dan prosedur yang benar, Angket dalam penelitian ini terdiri atas komponen atau variabel yang dijabarkan melalui sub variabel, indikator-indikator dan pertanyaan. Butir-butir pertanyaan atau pernyataan itu merupakan gambaran tentang nilai tanggung jawab serta disiplin siswa SMPN 29 Bandung kelas VII .

Kisi-kisi Instrumen dalam penelitian ini diadaptasi dari dua orang ahli yaitu menurut S.Yusuf ( kisi-kisi disiplin) dan Anton Adi Wiyoto ( kisi-kisi tanggungjawab). Jumlah keseluruhan dari butir pernyataan angket tersebut adalah 54 buah, yang terdiri dari 22 pernyataan disiplin dan 32 pernyataan tanggungjawab.

Skala yang dipergunakan penulis dalam penelitian ini adalah sekala Likert atau Summated Rating Scale dengan penggunaan empat alternatif jawaban yaitu sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju, dan sangat setuju. Adapun penulis memilih 4 alternatif jawaban karena untuk menghindari jawaban ragu-ragu dari


(29)

58

Berikut ini merupakan angket yang disebar kepada responden guna menguji validitas dan reliabilitas dari instrumen ini :

Tabel 3.1 ANGKET SISWA Tanggung jawab dan Disiplin Keterangan pilihan jawaban :

1 = sangat tidak setuju 2 = tidak setuju

3 = setuju 4 = sangat setuju

NO PERNYATAAN 1 2 3 4

1. Saya pernah membolos pada waktu jam pelajaran sekolah

2 Saya selalu belajar dirumah sebelum besok sekolah 3 saya selalu maju ke depan untuk mengerjakan soal

yang diperintahkan guru

4 Saya selalu mengumpulkan tugas tepat waktu 5 Saya kadang-kadang tidak mengerjakan tugas 6 saya selalu mengerjakan tugas sesuai dengan yang

diperintahkan oleh guru

7 Saya selalu mengikuti kegiatan yang diwajibkan oleh sekolah

8 Saya malas mengikuti pelajaran olahraga

9 Saya selalu membaca buku sebelum besok berangkat ke sekolah

10 Saya tidak membaca buku meskipun ada ulangan/ujian

11 Saya selalu membaca ulang apa yang telah dipelajari diu kelas

12 Saya memperhatikan guru ketika guru sedang menerangkan

13 Saya tidak mengobrol ketika guru sedang menjelaskan di depan

14 Saya bosan mendengarkan guru menerangkan pelajaran

15 Saya bertanya kepada guru ketika ada hal yang tidak dimengerti


(30)

59

Lanjutan Tabel 3.1

16 Saya berani menjawab pertanyaan yang di ajukan oleh guru

17 Saya enggan bertanya karena malu kepada guru dan teman-teman

18 Saya suka dengan aksi geng motor

19 Saya menolak ajakan teman untuk bermain ketika besok ada ulangan/ujian

20 Saya senang ikut tauran dengan teman-teman karena saya merasa senang

21 Saya selalu memakai atribut seperti topi pada saat upacara

22 Saya selalu memasukan baju seragam saya 23 Saya selalu mengerjakan tugas piket kebersihan 24 Saya selalu mengerjakan pekerjaan rumah (PR) 25 Saya tidak suka membereskan tempat tidur pada saat

bangun tidur

26 Saya dapat menjelaskan pekerjaan rumah (PR) yang telah saya kerjakan

27 Saya dapat menerangkan kembali apa yang telah disampaikan oleh guru

28 Saya menyalahkan teman saya ketika ditegur oleh guru karena bercanda pada saat belajar

29 Saya selalu mencari alasan ketika dimarahi orang tua 30 Saya berusaha memaafkan teman yang berbuat salah

kepada saya

31 Saya menolak apabila ada teman yang mengajak membolos

32 Saya lebih memilih belajar daripada bermain 33 Saya senang bermain/bekerja sendiri

34 Saya tidak suka belajar kelompok karena teman yang lain hanya mengganggu saja

35 Saya bisa mengerjakan PR secara mandiri

36 Saya menolak bolos sekolah meskipun teman-teman saya mengajak

37 Saya menolak ajakan teman untuk bermain ketika besok ada ujian/ulangan

38 Saya mengikuti apa yang telah ditentukan dalam kelompok tanpa ber fikir dahulu

39 Saya berani bertanya ketika ada sesuatu hal yang saya tidak mengerti dalam pelajaran

40 Saya suka menasehati apabila ada teman yang melakukan kesalahan


(31)

60

Lanjutan Tabel 3.1

42 Saya selalu mentaati apa yang diperintahkan orang tua 43 Saya tidak pernah telat datang ke sekolah

44 Saya tidak suka menyebrang jalan pada tempat yang telah disediakan

45 Saya memperhatikan guru dengan cermat

46 Saya mampu mengerjakan tugas matematika sendirian 47 Saya menyadari apabila belajar di rumah saya akan

mendapatkan nilai bagus

48 Saya belajar sampai larut malam ketika besok ada ulangan

49 Saya mengerjakan tugas rumah

50 Saya tidak keluar rumah untuk bermain ketika orang tua melarang

51 Saya tidak suka mengerjakan PR

52 Saya menerima hukuman untuk membersihkan kelas karena saya tidak mengerjakan PR

53 Saya menerima tidak diperkenankan masuk kelas karena saya terlambat

54 Saya memberi tahu orang tua ketika saya terkena razia kedisiplinan di sekolah (misalnya rambut gondrong)

Dari ke 54 pernyataan tersebut, setelah dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas data maka, jumlah pernyataan yang valid yaitu 33 pernyataan. Pernyataan-pernyataan yang tidak valid meliputu nomor 1, 4, 8, 9, 11, 13, 14, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 25, 27, 33, 45, 51, 52, 53 dan 54.

Tingkat reliabilitas dari instrumen ini adalah sebagai berikut : Tabel 3.2

Hasil Uji Reabilitas Instrument Perilaku Sosial Siswa Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items


(32)

61

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen yang akan digunakan pada penelitian ini memiliki tingkat reliabilitas yang signifikan.

F. Pengolahan dan Analisis data

Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara atau rumus-rumus tertentu. Pengolahan data bertujuan mengubah data mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang lebih halus sehingga memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut.

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan penghitungan komputasi program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16.0 for windows karena program ini memiliki kemampuan analisis statistik cukup tinggi serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis menggunakan menu-menu dekriptifdan kotak-kotak dialog sederhana, sehingga mudah dipahami cara pengoperasiannya. Adapun langkah pengolahan tersebut yaitu:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui setiap variabel yang akan dianalisis atau data yang diperoleh berdistribusi normal. Penulis menggunakan teknik analisis dengan menggunakan Kolomogrov Smirnov Z untuk mengetahui normalitas data. Kondisi data berdistribusi normal menjadi syarat untuk menguji hipotesis menggunakan statistik parametrik

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam


(33)

62

analisis independent sample t test . Asumsi yang mendasari dalam analisis varian. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat

dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama. 3. Analisis Paired Sample T-Test

Analisis Deskriptif frequencies untuk mengetahui pengaruh outbound kondisi nilai karakter siswa khususnya nilai tanggungjawab dan disiplin.

4. Indipendent Sample T-Test

Indipendent Sample T-Test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan dan mengetahui ada atau tidaknya perbedaan nilai karakter jika ditinjau dari jenis kelamin. Jika ada perbedaan, rata-rata manakah yang lebih tinggi. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.


(34)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data melalui proses pengolahan prosedur statistika seperti dijelaskan pada Bab III dan IV, maka penulis dapat merumuskan kesimpulan dari hasil penelitian. Hal tersebut berdasarkan fakta dan data yang ada yang penulis peroleh dilapangan. Adapun kesimpulannya adalah : Terdapat pengaruh yang signifikan antara outbound terhadap peningkatan nilai sosial yaitu tanggungjawab, tidak ada pengaruh yang signifikan outbound terhadap peningkatan nilai moral yaitu disiplin dan tidak adanya perbedaan karakter siswa laki-laki dan perempuan .

Adapun hipotesis yang penulis ajukan pada Bab I yaitu Terdapat pengaruh yang signifikan antara outbound terhadap peningkatan nilai karakter siswa yaitu tanggung jawab dan disiplin dan tidak adanya perbedaan karakter siswa laki-laki dan perempuan. Namun pada kenyataannya hasil dari penelitian ini menunjukan hanya nilai sosial yaitu tanggung jawab yang dapat dipengaruhi oleh treatment berupa outbound. Akan tetapi apabila dibandingkan hasil pengolahan data statistik kelompok treatment mempunyai nilai karakter yang lebih baik daripada kelompok kontrol. Dengan demikian maka hipotesis yang penulis ajukan tersebut tidak diterima sepenuhnya karena hanya salah satu nilai saja yang dapat dipengaruhi diterima. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil analisis tes nilai-nilai karakter yaitu nilai tanggungjawab dan disiplin yang dimiliki oleh kedua kelompok sampel.


(35)

74

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan temuan selama pelaksanaan penelitian, penulis mengajukan beberapa rekomendasi sebagai berikut:

1. Bagi para pembuat kebijakan kurikulum pendidikan jasmani di sekolah. Pendidikan jasmani di sekolah dewasa ini cenderung lebih ke arah pembinaan keterampilan olahraga atau fisik secara umum saja. Sementara sisi psikologi siswa agak terabaikan. Sebetulnya dengan pendidikan jasmani melalui pemberian permainan-permainan outbound dapat meningkatkan nilai-nilai karakter. Oleh karena itu perlu adanya pengkajian ulang mengenai pengembangan kurikulum pendidikan jasmani dan olahraga di sekolah.

2. Bagi guru khususnya guru pendidikan jasmani di sekolah.

Guru merupakan pendidik yang sepatutnya mendidik bukan hanya sebagai pengajar bagi siswanya di sekolah. Mendidik mungkin akan lebih sulit dibandingkan dengan mengajar. Oleh karena itu guru diharapkan dapat mempertimbangkan sekaligus mencoba metode mengajar dengan melakukan permainan-permainan outbound. Permainan-permainan outbound sudah dibuktikan dapat meningkatkan nilai karakter khususnya tanggungjawab.

3. Bagi siswa usia sekolah.

Pada dasarnya aktivitas jasmani dapat dilakukan dalam permainan outbound, hanya saja sedikit orang yang mengetahui dan kebanyakan tidak menyadari termasuk para remaja. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa permainan-permainan outbound tidak hanya dapat meningkatkan kebugaran


(36)

75

jasmani saja tetapi dapat pula meningkatkan nilai karakter, selain itu melalui permainan-permainan outbound seseorang dapat mengukur tingkat kecemasan, empati, dan rasa sosialnya.

4. Bagi orang tua

Orang tua diharapkan jangan cemas apabila anaknya terlibat dalam kegiatan-kegiatan outdoor education, karena melalui kegiatan-kegiatan outdoor education yang diikuti oleh anaknya sangat banyak manfaatnya terhadap kehidupan anak tersebut. Dalam kegiatan-kegiatan outdoor educatiaon terdapat beberapa program yang bisa disesuaikan dengan keinginan pelaksana kegiatan outdoor education tersebut, sebagai contoh salah satu program kegiatan outdoor education tersebut adalah permainan-permainan outbound. Dalam pelaksanaannya permainan-permainan outbound dapat di seting untuk meningkatkan kemampuan psikomotor, afektif, dan kognitif seseorang. Oleh karena itu diharapkan orang tua dapat memberikan keleluasaan kepada anaknya apabila anaknya tertarik dengan kegiatan-kegiatan outdoor education.

5. Bagi peneliti selanjutnya

Dalam penelitian ini penulis belum mengungkap secara keseluruhan manfaat dari outdoor education terhadap siswa SMP, penulis hanya mengungkap pengaruh permainan outbound terhadap peningkatan nilai karakter siswa SMP saja. Sedangkan masih banyak kegiatan-kegiatan outdoor education lainnya yang sekiranya dapat mempengaruhi kemampuan psikologi anak. Dengan demikian, penulis berharap agar ada peneliti berikutnya yang dapat mengungkap mengenai kegiatan-kegiatan outdoor education yang dapat mempengaruhi kognisi tidak


(37)

76

hanya psikologi dan lebih spesifik lagi. Jenis kegiatan outdoor education yang digunakan juga diharapkan dapat lebih bervariasi lagi, terutama dapat melibatkan tiga aspek pembelajaran yaitu : psikomotor, afeksi dan kognisi. Selain itu pengaruh fasilitator yang berpengalaman dan memilki jam terbang yang mumpuni serta masa treatment yang dilakukan sebaiknya lebih lama lagi serta jarak waktu treatment yang dilakukan sebaiknya dilakukan selama satu minggu tiga kali.


(38)

DAFTAR PUSTAKA

Adiwiyoto. Anton, (2000). Melatih Anak Bertanggungjawab. Jakarta. Mitra Utama

Ancok. Djamaludin, 2002, Outbound Manajemen Trainning, Yogyakarta: Uli Press.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Badi. Sukrisno, (2010). Fenomena Kenalan Remaja Dan Pengaruhnya Pada Karakter Siswa Disekolah. Skripsi Upi Bandung. Tidak Diterbitkan. Balitbang kemdiknas, (2010). “Pendidikan Karakter”. Hand out Kegiatan

Workshop Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta : Tidak diterbitkan

Bota. Samuel J, (2006). Winning with character: A practical Choacing resource for building character throught athletics. Regent University journal. Djahiri. A. Kosasih, (1996). Strategi Pembelajaran Afektif-Nilai-Moral VCT Dan

Game Dalam VCT. Bandung. Granesia

Hahn. Kurt, (1985), www.outwardboundUSA.com diakses tanggal 3 Oktober 2005.

Indrawati (2009), “Identifikasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal (Local Wisdom)”. Jurnal pada Jurnal Pendidikan Pedagogika Volume 7, Nomor 1. Bandung: FIP UPI

Jajat. (2005), Pengaruh Kegiatan Outbound Terhadap Kecemasan (Anxiety) Mahasiswa FPOK UPI. Skripsi UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Kemendiknas, (2010). Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa. Jakarta: Kemendiknas

Rahayu. Siti. (2002). Psikologi Perkembangan:pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta. Gadjah Mada Unity Press.

Rahayu. Tuti, 2008. Hubungan antara tingkat kedisiplinan siswa dengan prestasi belajar pada mata pelajaran PKN. Skripsi UPI Bandung. Tidak diterbitkan


(39)

78

Rohmat Nurjaya. Dede & Mulyana. Dadan (2010). Mengembangkan Perilaku Asosiatif Siswa SD Melalui Penerapan Pendekatan Bermain Dalam Konteks Pembelajaran Penjas. Jurnal Pendidikan Jasmani Dan Olahraga. Bandung. Jurusan Pendidikan Olahraga.

Romdiani. Ani, (2010). Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Tanggungjawab Siswa Pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Penelitian Tindakan Kelas Dikelas VIII A SMP Labschool UPI). Skripsi UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta: Bandung.

Sulhan N, (2010). Pendidikan Berbasis Karakter. Surabaya. PT. Jepe Media Utama

Sumantri. Endang, (1993). Buku Materi Pokok Pembinaan Generasi Muda. Jakarta. Universitas Terbuka.

Resi. Supartika, (2010). Pengaruh Tingkat Kecerdasan (Intellegence) Siswa Terhadap Pembentukan Tanggungjawab (Responsibility) Dan Partisipasi Sosial. Sripsi UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Akin. Yogi, (2010) Pengaruh Antara Kelompok Permainan Outbound Dengan Kelompok Kontrol Penelitian Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP. Tesis SPS UPI Bandung.Tidak diterbitkan

Yusuf. Syamsu, (2001) Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja, Bandung. Remaja Rosda Karya.

Zaenul Fitri, Agus, (2012). Pendidikan Karakter Berbasis Nilai & Etika Di Sekolah. Jogjakarta. AR-Ruzz Media.

Sumber-sumber lain

_____ Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Indosiar.com diakses pada tanggal 20 Juli 2012

http://alfinnitihardjo.ohlog.com/nilai-sosial.oh112673.htmldiakses pada tanggal 20 Juli 2012

http://repository.usu.ac.id/ diakses pada tanggal 20 Juli 2012


(40)

79

UU RI No.20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas (pasal 3) wikipedia.com diakses tanggal 21 juli 2012


(1)

74

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan temuan selama pelaksanaan penelitian, penulis mengajukan beberapa rekomendasi sebagai berikut:

1. Bagi para pembuat kebijakan kurikulum pendidikan jasmani di sekolah. Pendidikan jasmani di sekolah dewasa ini cenderung lebih ke arah pembinaan keterampilan olahraga atau fisik secara umum saja. Sementara sisi psikologi siswa agak terabaikan. Sebetulnya dengan pendidikan jasmani melalui pemberian permainan-permainan outbound dapat meningkatkan nilai-nilai karakter. Oleh karena itu perlu adanya pengkajian ulang mengenai pengembangan kurikulum pendidikan jasmani dan olahraga di sekolah.

2. Bagi guru khususnya guru pendidikan jasmani di sekolah.

Guru merupakan pendidik yang sepatutnya mendidik bukan hanya sebagai pengajar bagi siswanya di sekolah. Mendidik mungkin akan lebih sulit dibandingkan dengan mengajar. Oleh karena itu guru diharapkan dapat mempertimbangkan sekaligus mencoba metode mengajar dengan melakukan permainan-permainan outbound. Permainan-permainan outbound sudah dibuktikan dapat meningkatkan nilai karakter khususnya tanggungjawab.

3. Bagi siswa usia sekolah.

Pada dasarnya aktivitas jasmani dapat dilakukan dalam permainan outbound, hanya saja sedikit orang yang mengetahui dan kebanyakan tidak menyadari termasuk para remaja. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa permainan-permainan outbound tidak hanya dapat meningkatkan kebugaran


(2)

Wildan Hakim, 2013

jasmani saja tetapi dapat pula meningkatkan nilai karakter, selain itu melalui permainan-permainan outbound seseorang dapat mengukur tingkat kecemasan, empati, dan rasa sosialnya.

4. Bagi orang tua

Orang tua diharapkan jangan cemas apabila anaknya terlibat dalam kegiatan-kegiatan outdoor education, karena melalui kegiatan-kegiatan outdoor education yang diikuti oleh anaknya sangat banyak manfaatnya terhadap kehidupan anak tersebut. Dalam kegiatan-kegiatan outdoor educatiaon terdapat beberapa program yang bisa disesuaikan dengan keinginan pelaksana kegiatan outdoor education tersebut, sebagai contoh salah satu program kegiatan outdoor education tersebut adalah permainan-permainan outbound. Dalam pelaksanaannya permainan-permainan outbound dapat di seting untuk meningkatkan kemampuan psikomotor, afektif, dan kognitif seseorang. Oleh karena itu diharapkan orang tua dapat memberikan keleluasaan kepada anaknya apabila anaknya tertarik dengan kegiatan-kegiatan outdoor education.

5. Bagi peneliti selanjutnya

Dalam penelitian ini penulis belum mengungkap secara keseluruhan manfaat dari outdoor education terhadap siswa SMP, penulis hanya mengungkap pengaruh permainan outbound terhadap peningkatan nilai karakter siswa SMP saja. Sedangkan masih banyak kegiatan-kegiatan outdoor education lainnya yang sekiranya dapat mempengaruhi kemampuan psikologi anak. Dengan demikian, penulis berharap agar ada peneliti berikutnya yang dapat mengungkap mengenai kegiatan-kegiatan outdoor education yang dapat mempengaruhi kognisi tidak


(3)

76

hanya psikologi dan lebih spesifik lagi. Jenis kegiatan outdoor education yang digunakan juga diharapkan dapat lebih bervariasi lagi, terutama dapat melibatkan tiga aspek pembelajaran yaitu : psikomotor, afeksi dan kognisi. Selain itu pengaruh fasilitator yang berpengalaman dan memilki jam terbang yang mumpuni serta masa treatment yang dilakukan sebaiknya lebih lama lagi serta jarak waktu treatment yang dilakukan sebaiknya dilakukan selama satu minggu tiga kali.


(4)

Wildan Hakim, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Adiwiyoto. Anton, (2000). Melatih Anak Bertanggungjawab. Jakarta. Mitra Utama

Ancok. Djamaludin, 2002, Outbound Manajemen Trainning, Yogyakarta: Uli Press.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Badi. Sukrisno, (2010). Fenomena Kenalan Remaja Dan Pengaruhnya Pada Karakter Siswa Disekolah. Skripsi Upi Bandung. Tidak Diterbitkan. Balitbang kemdiknas, (2010). “Pendidikan Karakter”. Hand out Kegiatan

Workshop Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta : Tidak diterbitkan

Bota. Samuel J, (2006). Winning with character: A practical Choacing resource for building character throught athletics. Regent University journal. Djahiri. A. Kosasih, (1996). Strategi Pembelajaran Afektif-Nilai-Moral VCT Dan

Game Dalam VCT. Bandung. Granesia

Hahn. Kurt, (1985), www.outwardboundUSA.com diakses tanggal 3 Oktober 2005.

Indrawati (2009), “Identifikasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal (Local Wisdom)”.

Jurnal pada Jurnal Pendidikan Pedagogika Volume 7, Nomor 1. Bandung: FIP UPI

Jajat. (2005), Pengaruh Kegiatan Outbound Terhadap Kecemasan (Anxiety) Mahasiswa FPOK UPI. Skripsi UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Kemendiknas, (2010). Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa. Jakarta: Kemendiknas

Rahayu. Siti. (2002). Psikologi Perkembangan:pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta. Gadjah Mada Unity Press.

Rahayu. Tuti, 2008. Hubungan antara tingkat kedisiplinan siswa dengan prestasi belajar pada mata pelajaran PKN. Skripsi UPI Bandung. Tidak diterbitkan


(5)

78

Rohmat Nurjaya. Dede & Mulyana. Dadan (2010). Mengembangkan Perilaku Asosiatif Siswa SD Melalui Penerapan Pendekatan Bermain Dalam Konteks Pembelajaran Penjas. Jurnal Pendidikan Jasmani Dan Olahraga. Bandung. Jurusan Pendidikan Olahraga.

Romdiani. Ani, (2010). Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Tanggungjawab Siswa Pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Penelitian Tindakan Kelas Dikelas VIII A SMP Labschool UPI). Skripsi UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta: Bandung.

Sulhan N, (2010). Pendidikan Berbasis Karakter. Surabaya. PT. Jepe Media Utama

Sumantri. Endang, (1993). Buku Materi Pokok Pembinaan Generasi Muda. Jakarta. Universitas Terbuka.

Resi. Supartika, (2010). Pengaruh Tingkat Kecerdasan (Intellegence) Siswa Terhadap Pembentukan Tanggungjawab (Responsibility) Dan Partisipasi Sosial. Sripsi UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Akin. Yogi, (2010) Pengaruh Antara Kelompok Permainan Outbound Dengan Kelompok Kontrol Penelitian Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP. Tesis SPS UPI Bandung.Tidak diterbitkan

Yusuf. Syamsu, (2001) Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja, Bandung. Remaja Rosda Karya.

Zaenul Fitri, Agus, (2012). Pendidikan Karakter Berbasis Nilai & Etika Di Sekolah. Jogjakarta. AR-Ruzz Media.

Sumber-sumber lain

_____ Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Indosiar.com diakses pada tanggal 20 Juli 2012

http://alfinnitihardjo.ohlog.com/nilai-sosial.oh112673.htmldiakses pada tanggal 20 Juli 2012

http://repository.usu.ac.id/ diakses pada tanggal 20 Juli 2012


(6)

Wildan Hakim, 2013

UU RI No.20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas (pasal 3) wikipedia.com diakses tanggal 21 juli 2012


Dokumen yang terkait

Pengaruh metode qutbound terhadap pembentukan karakter kepemimpinan siswa sekolah alam indonesia

1 4 119

NILAI-NILAI KARAKTER DALAM PROSES PEMBELAJARAN PUISI DI KELAS VII SMP NEGERI 2 TAWANGMANGU Nilai-Nilai Karakter Dalam Proses Pembelajaran Puisi Di Kelas VII SMP Negeri 2 Tawangmangu.

0 3 13

NILAI-NILAI KARAKTER DALAM PROSES PEMBELAJARAN PUISI DI KELAS VII SMP NEGERI 2 TAWANGMANGU Nilai-Nilai Karakter Dalam Proses Pembelajaran Puisi Di Kelas VII SMP Negeri 2 Tawangmangu.

0 2 13

PENGARUH OUTBOUND MANAGEMENT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN ADVERSITY QUOTIENT (KEPRIBADIAN TANGGUH) PENGARUH OUTBOUND MANAGEMENT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN ADVERSITY QUOTIENT (KEPRIBADIAN TANGGUH) PADA PEGAWAI DINAS BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI

0 1 16

PEMBIASAAN NILAI- NILAI RELIGIUS TERHADAP PEMBINAAN CIVIC CULTURE SISWA DI SMP NEGERI 44 BANDUNG: Studi Deskriptif di SMP Negeri 44 Bandung.

0 1 36

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Bangsa Pada Pembelajaran Matematika Di SMP Negeri 3 Salatiga.

0 0 14

PENDEKATAN KLARIFIKASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN SEBAGAI POLA PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KARAKTER : Studi Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Bandung.

1 6 323

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP NILAI- NILAI KERJASAMA : Studi eksperimen di SMA Negeri 15 Bandung.

0 4 37

PENGARUH MEDIA VIDEO BERBASIS NILAI TERHADAP PENGEMBANGAN WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPISITIONS) SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN : Studi Quasi Eksperimen di SMP Negeri I Ibun Kab. Bandung.

1 5 58

PENGARUH OLAHRAGA TRADISIONAL TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK:Study Eksperimen di SMP Negeri 12 Bandung.

4 12 49