UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI BERMAAIN KOTAK PINTAR PADA Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Melalui Bermain Kotak Pintar Pada Anak Kelompok B2 TK Aisyiyah 05 Ngringo Jaten Karanganyar Tahun Pelajaran 201
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI BERMAAIN KOTAK PINTAR PADA ANAK KELOMPOK B2 TK AISYIYAH 05 NGRINGO JATEN
KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013
ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 AUD
Pendidikan Guru – Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD)
Disusun Oleh : SUPRAPTI A53A100038
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
2013
(2)
(3)
(4)
ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI BERMAIN KOTAK PINTAR PADA ANAK
KELOMPOK B2 TK AISIYAH 05 NGRINGO JATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Suprapti, A53A100038, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, 63 halaman.
Penilitian ini bertujuan untuk kemandirian anak kelompok B2 TK Aisiyah 05 Ngringo tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan di TK Aisiyah 05 Ngringo Jaten Karanganyar, dengan subyek penelitian adalah anak didik kelompok B2 yang berjumlah 20 anak. Metode penelitian menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi berupa lembar observasi peningkatan berhitung, wawancara dan dokumentasi. Analisa data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif komparatif, dimana hasil observasi yang diperoleh akan direfleksikan kemudian dianalisa dan diambil tindakan. Keabsahan data diperiksa dengan trianggulasi.. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan dalam hipotesis tindakan yang menyatakan bahwa mengimplementasikan metode demonstrasi dapat meningkatkan kemandirian anak kelompok B2. Perkembangan berhitung anak sebelum menggunakan kegiatan membilang hanya 30%. Setelah adanya tindakan siklus satu menunjukkan perkembangan berhitung anak mencapai 61,2% dan siklus dua mencapai 83,8%. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa kegiatan berhitung memberikan kontribusi terhadap peningkatan kemampuan anak kelompok B2 TK Aisiyah 05 Ngringo Jaten Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013 dikatakan berhasil yang ditargetkan 80% ternyata pada siklus dua sudah melibihi target yaitu 83,8%.
(5)
1
A. PENDAHULUAN
Ibu guru TK Aisyiyah 05 Ngringo mempunyai harapan supaya anak-anak kreatif dalam hal berhitung. Terutama mengenal angka 1-10 untuk kelompok B2. Ibu guru mengajarkan kepada anak-anak dengan cara permainan dan menyanyi supaya anak bisa gemar berhitung dan tidak bosan. Melalui bermain yang dirancang guru secara bermutu anak dapat berkembang secara fisik, emosi, kognisi, sosial. Karena itu kegiatan anak perlu difasilitasi oleh guru di sekolah.
Beberapa permasalahan yang ditemukan dari hasil observasi pada awalnya kemampuan mengenal konsep bilangan pada siswa kelompok B2 TK Aisyiyah 05 Ngringo masih rendah, dimana anak mampu menyebutkan urutan bilangan dengan benar namun ketika diminta untuk menunjukkan lambang bilangannya ternyata masih kurang tepat. Kurangnya kreatifitas guru dalam penyampaian pembelajaran berhitung (pengenalan koonsep bilangan) serta model pembelajaran yang kurang menarik dan interaktif.
Melihat kondisi demikian penulis merasa perlu untuk mencoba mencari berbagai macam teknik dan strategi untuk membantu meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan. Kegiatan tersebut adalah “Permainan
Kotak Pintar”. Melalui kotak pintar konsep-konsep berhitung sederhana lebih
mudah difahami anak, antara lain mengenal konsep bilangan dari 1-10 selain
itu melalui permainan “Kotak Pintar” anak belajar dengan berbuat (learning
by doing) di mana anak secara aktif terlihat dalam pembelajaran.\
Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal, anak memiliki karakteristik yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, anak selalu aktif dan selalu ingin tahu terhadap apa yang dilihat, didengar dan dirasakan.
Untuk memecahkan masalah ini kami mengajukan untuk penggunaan
media “Kotak Pintar. Penerapan metode dan pemanfaatan media kotak pintar
(6)
2
B. METODE PENELITIAN 1. Setting Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di TK Aisyiyah 05 Ngringo, Jaten, Karanganyar. Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah anak didik kelompok B2 tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 20 anak. b. Waktu Pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut : Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pembuatan Proposal
2 Perencanaan Penelitian 3 Penyusunan Instrumen 4 Pelaksanaan Siklus 1
(Pengumpulan dan Analisis Data)
5 Pelaksanaan Siklus 2 (Pengumpulan dan Analisa)
6 Penyusunan Data
2. Metode Penelitian
a. Pengertian Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan idiologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi.
b. Macam-macam Metode Penelitian 1) Penelitian kuantitatif
2) Penelitian deskriptif 3) Penelitian survai
(7)
3
4) Penelitian tindakan
5) Penelitian dan pengembangan c. Metode Penelitian yang Dipakai
Metode yang dipakai dalam penelitian ini ialah metode penelitian tindakan, dalam hal ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Dalam Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas disebutkan PTK ialah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis efektif terhadap suatu perencanaan sampai dengan penilaian terhadap tindakan nyata didalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan. d. Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah para siswa TK Aisyiyah 05 Ngringo Jaten Karanganyar kelompok B2 yang berjumlah 20 (dua puluh) anak yang terdiri dari 15 (lima belas) laki-laki dan 5 (lima) perempuan.
3. Prosedur Penelitian
Pengamatan Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan
Siklus 1
Pengamatan
Perencanaan Refleksi Pelaksanaan
(8)
4
4. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif data yang tidak dapat diwujudkan dengan angka, huruf, indeks dan lain sebagainya yang bersifat menarik. Biasanya data ini bersifat verbal (kata-kata), alasannya agar siswa dapat meningkatkan kemampuann berhitung melalui kotak pintar.
5. Pengumpulan Data dan Validitas Data dan Analisis Data yang Dibutuhkan dalam Penelitian
a. Observasi
Data tentang kemampuan mengenal konsep bilangan yang diperoleh oleh anak didik kelompok B2 TK Aisiyah 05 Ngringo Jaten Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013.
b. Dokumentasi
Penulis memerlukan dokumentasi antara lain absen siswa, hasil pengamatan, laporan hasil berlajar anak, satuan bidang pengembangan, catatan lapangan, foto kegiatan anak dan arsip-arsip yang berhubungan dengan penelitian.
6. Pengumpulan Data
a. Data kemampuan konsep bilangan untuk anak
b. Data penggunaan alat peraga “Kotak Pintar”
7. Instrumen Penelitian
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Lembar observasi kemampuan berhitung anak
1) Menentukan indikator yang akan digunakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berhitung anak.
(9)
5
2) Menjabarkan indikator ke dalam butir-butir amatan yang menunjukkan pencapaian indikator yang dapat dilakukan anak ketika melaksanakan kegiatan.
Tabel 3.2
Butir amatan pedoman Observasi Peningkatan Kemampuan Berhitung Anak Dengan Menggunakan Permainan Kotak Pintar
No Indikator Butir Amatan jumlah
1 Membilang atau menyebut bilangan dari 1-20
1. Bermain kotak pintar membilang gambar bulan. 2. Bermain kotak pintar
membilang dengan gambar bintang 1-7.
3. Menarik garis pada gambar dengan tulisan yang sesuai ... bulan
... bintang ... matahari
4. Bermain kotak pintar menghitung dengan biji jagung 1-15.
5. PT membuat 4 urutan paola misal bulan, bintang, matahari, awan.
5
2 Membilang dengan menunjuk benda-benda samapai 10
1. Menyusun puzzel “gambar
gunung”.
2. Bermain kotak pintar menghitung mundur dari 9-1 dengan menggunakan kerikil.
3. Memberi tanda “A” pada
gambar yang letaknya diatas dan “B” pada gambar yang letaknya dibawah.
3
3 Menghubungkan/ memasang
lambang bilangan dengan benda-benda sampai 10
1. Bermain kotak pintar membilang dan menyebutkan lambang bilangannya dengan hitungan mundur 7,6,5,4,3,2,1. 2. Mengisi pola dengan guntingan
kertas emas “gambar gunung”. 2
3) Menentukan deskriptor butir amatan dengan pemberian skor. 4) Membuat lembar observasi yang digunakan untuk mencatat hasil
(10)
6 Tabel 3.3
Pedoman observasi proses penerapan bermain “Kotak Pintar” Untuk Guru No Komponen Aspek pengamatan
Pelaksanaan Pengajaran
Prasiklus Siklus I Siklus II
Y T Y T Y T
1 Pendahuluan 1.Mengawali dengan salam, do’a, bernyanyi bersama.
2.Guru
menyampaikan tema pada hari ini.
2 Inti 1.Menyampaikan
tentang
permainan yang
akan guru
lakukan. 2.Mengenalkan
apa saja media
yang akan
digunakan. 3.Mengajak anak
untuk belajar menggunakan permainan kotak pintar.
4.Guru mulai menggunakan media permainan kotak pintar. 5.Anak diharapkan
menjawab kata yang diucapkan guru melalui kotak pintar. 6.Anak diminta
menunjukkan angka 10 dan 8. 7.Anak disuruh
membedakan bilangan yang kecil dan besar. 8.Anak disuruh
menirukan bil 1-20.
(11)
7
9.Saat melakukan pembelajaran
guru yang
melakukan pengamatan. 10. Guru
memberikan reward / hadiah kepada anak yang mampu menjawab. 3. Penutup 1.Melakukan
review kegiatan. 2.Memberikan
simpulan.
8. Teknik Analisis Data
Untuk membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan, maka data yang telah terkumpul perlu untuk dicatat di analisis dan dilakukan refleksi guna di ambil tindakan selanjutnya. Pada penelitian ini digunakan audiens berdasarkan observasi terhadap peningkatan kemampuan berhitung anak dan observasi terhadap penggunaan alat peraga “Kotak Pintar”.
Analisis data dari hasil observasi terhadap guru sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran berhitung dengan alat peraga “Kotak Pintar” akan digunakan untuk melakukan refleksi, agar peneliti dapat menentukaan tindakan pada siklus selanjutnya.
Sedangkan analisis data terhadap kemampuan berhitung anak dilakukan beberapa tahapan sebagai berikut :
1. Menjumlah skor yang dicapau anak pada setiap butir amatan.
2. Membuat tabulasi skor observasi peningkatan kemampuan berhitung anak.
(12)
8
Tabel 3.4
Lembar tabulasi skor observasi peningkatan kemampuan berhitung anak melalui alat peraga “Kotak Pintar”
No Nama Nomor butir amatan Jumlah %
1 2 3 4 5 6
3. Menghitung prosentase pengingkatan kemampuan berhitung anak
melalui penggunaan alat peraga “Kotak Pintar” dengan cara sebagai
berikut :
a. Prosentase pencapaian kemampuan b. Skor maksimum
Skor maksimum adalah butir amatan x jumlah butir amatan.
c. Mengisikan hasil perhitungan prosentase pencapaian kemampuan berhitung anak pada kolom ( % )
4. Membandingkan hasil prosentase pencapaian kemampuan berhitung setiap anak dengan prosentase keberhasilan pada tiap siklus yang telah ditentukan peneliti.
Tabel 3.5
Lembar perbandingan hasil prosentase pencapaian tiap anak. Dengan prosentase keberhasilan
No Nama anak Prosentase pencapaian
Prosentase keberhasilan
Status pencapaian 1
2 3
5. Menghitung prosentase pencapaian kemampuan berhitung anak secara klasikal.
(13)
9
9. Indikator Kerja
Untuk mengukur keberhasilan penggunaan alat peraga kotak pintar dalam meningkatkan kemampuan berhitung anak dengan melihat hasil pembelajaran sebagai berikut :
- Diharapkan jumlah anak yang dapat mencapai indikator kemampuan berhitung sebesar 80%-100%.
Tabel 3.6
Lembar perbandingan hasil prosentase setiap anak dengan prosentase keberhasilan
No Keberhasilan penelitian Siklus I Siklus II Data-data prosentase
kreativitas anak dalam 1 kelas
65% 80%
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Latar Penelitian
a. Ptofil TK Aisiyah 05 Ngringo Jaten Karanganyar b. Deskripsi kelas
c. Deskripsi siswa
1) Kondisi fisik sekolah 2) Mental
3) Data anak didik
d. Data pendidik dan tenaga kependidikan 2. Refleksi Awal
Identifikasi Masalah :
a. Kurangnya kemampuan dalam mengenal konsep bilangan pada anak didik kelompok B2, terutama dalam mengenal lambang bilangan dan menghitung dengan kepingan fambar benda-benda langit.
b. Strategi pembelajaran yang kurang variatif membuat anak tidak memotivasi dalam mengikuti pembelajaran.
c. Kurangnya media pembelajaran yang variatif sehingga anak kurang tertarik mengikuti pembelajaran.
(14)
10
d. Masih adanya ketergantungan anak pada pengantar membuat anak kurang mandiri.
3. Analisis Pencarian fakta a. Hasil pengamatan siklus 1
Pada pelaksanaan siklus 1 ini kemampuan berhitung anak sudah meningkat dibanding sebelum ada tindakan. Setiap indikator kinerja yang telah diterapkan yaitu menjawab pertanyaan guru dengan penuh percaya diri, mengurutkan bilangan angka 1-20 dengan prosentase yang mencapai 61,2%. Pada siklus penelitian belum bisa dikatakan berhasil walaupun kemampuan berhitung anak pada setiap indikatornya sudah meningkat karena belum semua indikator mencapai prosentase yang ditetapkan oleh peneliti.
b. Hasil pengamatan siklus 2
Pada penelitian siklus 2 ini kemampuan berhitung anak sudah meningkat pada setiap indikator-indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu menjawab pertanyaan dari ibu guru dengan penuh percaya, menghitung mundur dan menyebutkan angka yang ada di gambar bend-benda langit dengan prosentase mencapai 83,8%. Sehingga dengan penelitian hitung menghitung atau membilang melalui kotak pintar mengalami peningkatanm dan menghasilkan yang baik.
c. Pembahasan hasil penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan setiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Pada penelitian ini juga dilaksanakan dalam 4 tahap pada setiap siklusnya yang meliputi : (1) tahap perencanaan, (2) tahap pelaksanaan, (3) tahap observasi, (4) tahap refleksi.
Hasil prosentase oeningkatan kemampuan konsep bilangan anak dapat di jelaskan bahwa pada pra siklus yang belum mencapai perkembangan sebanyak 70%, siklus 1 keberhasilan mencapai 61,2% dan siklus 2 keberhasilan mencapai 83,8%.
(15)
11
D. KESIMPULAN
Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan kotak pintar dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak bisa dituangkan dalam bermain kotak pintar secara bebas sesuai dengan kemauan anak, oleh karena itu seorang pendidik harus dapat menghafal dan mengetahui bilangan dengan cara, sarana ataupun media yang disediakan yang sangat menarik sehingga membuat anak merasa senang. Setelah anak merasa senang maka anak muncul hafalan dan pengetahuan bilangan secara optimal. Semua itu bisa kita lihat dari hasil penelitian yang selalu menunjukkan peningkatan dari pra siklus, siklus satu sampai siklus dua yang awalnya bermain kotak pintar iu sangat membosankan kini menjadi menyenangkan dan menarik bagi anak. Hasil penelitian secara klasikal pra siklus, siklus satu 61,2% dan siklus dua 83,8% diperoleh presentasi yang sangat pesat, yaitu 80% telah menuntaskan anak dalam pembelajaran bermain kotak pintar.
E. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Permainan Berhitung di Taman Kanak-kanak. Jakarta : Pusat Perkembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan TK dan PLB.
Dheni Nurbiana, dkk. 2005. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta : Pusat Penelitian Universitas Terbuka.
Dinas Pendidikan Nasional. 2006. Standar Kompetensi TK dan BA Kurikulum 2004. Jakarta : Depdiknas.
Hildayani Rini, dkk. 2004. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta : Pusat Penelitian Universitas Terbuka.
Mashitoh, dkk. Strategi Pembelajaran TK. Jakarta : Pusat Penelitian Universitas Terbuka.
Solehudin M, dkk. 2007. Pembaharuan Pendidikan TK. Jakarta : Pusat Penelitian Universitas Terbuka.
(1)
6 Tabel 3.3
Pedoman observasi proses penerapan bermain “Kotak Pintar” Untuk Guru No Komponen Aspek pengamatan
Pelaksanaan Pengajaran
Prasiklus Siklus I Siklus II Y T Y T Y T 1 Pendahuluan 1.Mengawali
dengan salam, do’a, bernyanyi bersama.
2.Guru
menyampaikan tema pada hari ini.
2 Inti 1.Menyampaikan tentang
permainan yang akan guru lakukan.
2.Mengenalkan apa saja media yang akan digunakan. 3.Mengajak anak
untuk belajar menggunakan permainan kotak pintar.
4.Guru mulai menggunakan media permainan kotak pintar. 5.Anak diharapkan
menjawab kata yang diucapkan guru melalui kotak pintar. 6.Anak diminta
menunjukkan angka 10 dan 8. 7.Anak disuruh
membedakan bilangan yang kecil dan besar. 8.Anak disuruh
menirukan bil 1-20.
(2)
7 9.Saat melakukan
pembelajaran guru yang melakukan pengamatan. 10. Guru
memberikan reward / hadiah kepada anak yang mampu menjawab. 3. Penutup 1.Melakukan
review kegiatan. 2.Memberikan
simpulan.
8. Teknik Analisis Data
Untuk membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan, maka data yang telah terkumpul perlu untuk dicatat di analisis dan dilakukan refleksi guna di ambil tindakan selanjutnya. Pada penelitian ini digunakan audiens berdasarkan observasi terhadap peningkatan kemampuan berhitung anak dan observasi terhadap penggunaan alat peraga “Kotak Pintar”.
Analisis data dari hasil observasi terhadap guru sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran berhitung dengan alat peraga “Kotak Pintar” akan digunakan untuk melakukan refleksi, agar peneliti dapat menentukaan tindakan pada siklus selanjutnya.
Sedangkan analisis data terhadap kemampuan berhitung anak dilakukan beberapa tahapan sebagai berikut :
1. Menjumlah skor yang dicapau anak pada setiap butir amatan.
2. Membuat tabulasi skor observasi peningkatan kemampuan berhitung anak.
(3)
8 Tabel 3.4
Lembar tabulasi skor observasi peningkatan kemampuan berhitung anak melalui alat peraga “Kotak Pintar”
No Nama Nomor butir amatan Jumlah % 1 2 3 4 5 6
3. Menghitung prosentase pengingkatan kemampuan berhitung anak melalui penggunaan alat peraga “Kotak Pintar” dengan cara sebagai berikut :
a. Prosentase pencapaian kemampuan b. Skor maksimum
Skor maksimum adalah butir amatan x jumlah butir amatan.
c. Mengisikan hasil perhitungan prosentase pencapaian kemampuan berhitung anak pada kolom ( % )
4. Membandingkan hasil prosentase pencapaian kemampuan berhitung setiap anak dengan prosentase keberhasilan pada tiap siklus yang telah ditentukan peneliti.
Tabel 3.5
Lembar perbandingan hasil prosentase pencapaian tiap anak. Dengan prosentase keberhasilan
No Nama anak Prosentase pencapaian
Prosentase keberhasilan
Status pencapaian 1
2 3
5. Menghitung prosentase pencapaian kemampuan berhitung anak secara klasikal.
(4)
9
9. Indikator Kerja
Untuk mengukur keberhasilan penggunaan alat peraga kotak pintar dalam meningkatkan kemampuan berhitung anak dengan melihat hasil pembelajaran sebagai berikut :
- Diharapkan jumlah anak yang dapat mencapai indikator kemampuan berhitung sebesar 80%-100%.
Tabel 3.6
Lembar perbandingan hasil prosentase setiap anak dengan prosentase keberhasilan
No Keberhasilan penelitian Siklus I Siklus II Data-data prosentase
kreativitas anak dalam 1 kelas
65% 80%
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Deskripsi Latar Penelitian
a. Ptofil TK Aisiyah 05 Ngringo Jaten Karanganyar b. Deskripsi kelas
c. Deskripsi siswa
1) Kondisi fisik sekolah 2) Mental
3) Data anak didik
d. Data pendidik dan tenaga kependidikan 2. Refleksi Awal
Identifikasi Masalah :
a. Kurangnya kemampuan dalam mengenal konsep bilangan pada anak didik kelompok B2, terutama dalam mengenal lambang bilangan dan menghitung dengan kepingan fambar benda-benda langit.
b. Strategi pembelajaran yang kurang variatif membuat anak tidak memotivasi dalam mengikuti pembelajaran.
c. Kurangnya media pembelajaran yang variatif sehingga anak kurang tertarik mengikuti pembelajaran.
(5)
10
d. Masih adanya ketergantungan anak pada pengantar membuat anak kurang mandiri.
3. Analisis Pencarian fakta a. Hasil pengamatan siklus 1
Pada pelaksanaan siklus 1 ini kemampuan berhitung anak sudah meningkat dibanding sebelum ada tindakan. Setiap indikator kinerja yang telah diterapkan yaitu menjawab pertanyaan guru dengan penuh percaya diri, mengurutkan bilangan angka 1-20 dengan prosentase yang mencapai 61,2%. Pada siklus penelitian belum bisa dikatakan berhasil walaupun kemampuan berhitung anak pada setiap indikatornya sudah meningkat karena belum semua indikator mencapai prosentase yang ditetapkan oleh peneliti.
b. Hasil pengamatan siklus 2
Pada penelitian siklus 2 ini kemampuan berhitung anak sudah meningkat pada setiap indikator-indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu menjawab pertanyaan dari ibu guru dengan penuh percaya, menghitung mundur dan menyebutkan angka yang ada di gambar bend-benda langit dengan prosentase mencapai 83,8%. Sehingga dengan penelitian hitung menghitung atau membilang melalui kotak pintar mengalami peningkatanm dan menghasilkan yang baik.
c. Pembahasan hasil penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan setiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Pada penelitian ini juga dilaksanakan dalam 4 tahap pada setiap siklusnya yang meliputi : (1) tahap perencanaan, (2) tahap pelaksanaan, (3) tahap observasi, (4) tahap refleksi.
Hasil prosentase oeningkatan kemampuan konsep bilangan anak dapat di jelaskan bahwa pada pra siklus yang belum mencapai perkembangan sebanyak 70%, siklus 1 keberhasilan mencapai 61,2% dan siklus 2 keberhasilan mencapai 83,8%.
(6)
11
D. KESIMPULAN
Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan kotak pintar dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak bisa dituangkan dalam bermain kotak pintar secara bebas sesuai dengan kemauan anak, oleh karena itu seorang pendidik harus dapat menghafal dan mengetahui bilangan dengan cara, sarana ataupun media yang disediakan yang sangat menarik sehingga membuat anak merasa senang. Setelah anak merasa senang maka anak muncul hafalan dan pengetahuan bilangan secara optimal. Semua itu bisa kita lihat dari hasil penelitian yang selalu menunjukkan peningkatan dari pra siklus, siklus satu sampai siklus dua yang awalnya bermain kotak pintar iu sangat membosankan kini menjadi menyenangkan dan menarik bagi anak. Hasil penelitian secara klasikal pra siklus, siklus satu 61,2% dan siklus dua 83,8% diperoleh presentasi yang sangat pesat, yaitu 80% telah menuntaskan anak dalam pembelajaran bermain kotak pintar.
E. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Permainan Berhitung di Taman Kanak-kanak. Jakarta : Pusat Perkembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan TK dan PLB.
Dheni Nurbiana, dkk. 2005. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta : Pusat Penelitian Universitas Terbuka.
Dinas Pendidikan Nasional. 2006. Standar Kompetensi TK dan BA Kurikulum 2004. Jakarta : Depdiknas.
Hildayani Rini, dkk. 2004. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta : Pusat Penelitian Universitas Terbuka.
Mashitoh, dkk. Strategi Pembelajaran TK. Jakarta : Pusat Penelitian Universitas Terbuka.
Solehudin M, dkk. 2007. Pembaharuan Pendidikan TK. Jakarta : Pusat Penelitian Universitas Terbuka.