View of QUALITY OF LIVE MODERATE HEAD INJURY OF THE MIDLE POST OF NURSING IN INJURY MEDICAL SURGICAL NERVOUS SYSTEM Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG HOSPITAL
3.1 Deskripsi Informan
menyebabkan peningkatan intrakranial ( TIK ).
Informan I Ny. N adalah seorang wanita berusia 40 tahun, informan sudah menikah
2. Jenis Penelitian
dan dikaruniai dua orang anak. Informan Jenis penelitian yang digunakan dalam
mengalami kecelakaan lalu lintas saat penelitian ini adalah penelitian deskriptif
menyeberang jalan tertabrak sepeda motor. dengan pendekatan kualitatif. Teknik
Informan mengalami penurunan kesadaran pengambilan sampel yang digunakan
dengan GCS 9 (Eye:3 Motorik:4 Verbal:2) adalah purposive sampling yaitu pada klien
dengan diagnosa moderate head injury + di masyarakat pasca menjalani perawatan di
subdural haematoma a/r parietal sinistra + Ruang Bedah Saraf RSHS Bandung dan
closed fraktur linier a/r oksipital sinistra telah kembali ke masyarakat lebih dari tiga
atas indikasi perdarahan dan terjadinya bulan.
peningkatan tekanan intrakranial maka peningkatan tekanan intrakranial maka
apatis. Sesekali diselingi dengan menguap craniectomy) .
tulang
cranium(
dan tampak ngantuk, namun masih bisa perawatan selama kurang lebih delapan hari
Setelah
mendapatkan
menjawab pertanyaan yang disampaikan informan diperbolehkan pulang dengan meski jawaban kurang begitu jelas. Namun
kondisi perbaikan. Dua bulan kemudian informan kembali masuk rumah sakit untuk
dengan bantuan istri dan anak dari informan mendapatkan perawatan dan tindakan
peneliti dapat melakukan wawancara dan medis berupa pemasangan kembali tulang
Wawancara berikutnya tengkorak
penelitian.
dilakukan di rumah saudara informan. Saat mendapatkan perawatan selama 15 hari
(cranioplasty). Setelah
itu informan sedang berkunjung ke rumah klien diperbolehkan pulang dengan kondisi
saudaranya. Informan dapat menjawab perbaikan.Saat ditemui untuk kedua kali
informan baru pulang dari undangan semua pertanyaan yang diajukan dengan pernikahan
santai dan kooperatif. Pada pertemuan yang menggunakan sepeda motor dibonceng
saudaranya
dengan
ketiga dilakukan di rumah informan. Saat oleh suaminya. Saat dilakukan wawancara
itu peneliti melakukan konfirmasi terhadap informan bisa menjawab semua pertanyaan
jawaban pada pertemuan sebelumnya . dengan proaktif. Pada pertemuan ketiga
dilakukan di rumah informan saat ditemui Informan III Tn. O adalah seorang pada sore hari informan sedang bersantai
pedagang/wiraswasta berumur 50 tahun. bersama suami dan anak-anaknya.
Informan mengalami kecelakaan saat motor Informan II Tn. S adalah seorang laki-laki
yang ditumpanginya mau belok tiba –tiba berusia 50 tahun yang bekerja sebagai
ditabrak dari belakang oleh motor lain tukang jahit
(konveksi). Informan sehingga mengakibatkan informan terjatuh mengalami kecelakaan lalu lintas. Informan
dan mengalami cedera kepala serta ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan
penurunan kesadaran. Kemudian informan diri di pinggir jalan. Menurut keterangan
dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah keluarga kurang lebih tiga jam sebelum
Soreang. Karena fasilitas tidak memadai kejadian, informan pamit untuk pergi ke
kemudian informan dirujuk ke Rumah Sakit pasar untuk untuk menagih hutang.
Dr.Hasan Sadikin Bandung. Saat masuk Informan masuk rumah sakit dengan GCS 9
emergensi dokter mendiagnosa Moderate (Eye :2 Motorik:4 Verbal :3 ) dengan
Head Injury + Skuul Based Fraktur dengan diagnosa medis Moderate Head Injury +
GCS 9 (Eye : 2 Motorik : 4 Verbal : 3). EDH (Epidural Haematome) a/r Fronto
Setelah mendapatkan perawatan selama temporal dextra + CC (Contusio Cerebri).
sepuluh hari informan diperbolehkan Karena perdarahannya tersebut informan
pulang dengan dianjurkan untuk kontrol. dilakukan tindakan operasi Craniotomy
Pada saat dilakukan wawancara untuk Evakuasi. S etelah mendapatkan perawatan
pertama kali informan tampak kooperatip secara intensif di ruang
dan dapat berbicara dengan pasih serta (NeurosurgicalCare Unit) selama empat
NCCU
dapat menjawab semua pertanyaan yang hari kemudian informan pindah ke ruang
disampaikan peneliti.
perawatan bedah bedah saraf. Setelah
mendapatkan perawatan kurang lebih selama
diperbolehkan pulang. Saat dilakukan
Pertemuan berikutnya dilakukan dirumah GCS 10 (Eye:3 Motorik:4 Verbal:2) dengan klien pada sore hari saat informan baru saja
diagnosa medis Moderate Head Injury + pulang setelah mengantar pesanan telur
fraktur depressed > 1 tabule a/r fronto sarang burung dari tetangganya. Sedang
temporal sinistra . Karena terdapatnya pertemuan berikutnya dilakukan pada sore perdarahan disertai adanya bagian tulang
hari dan bertempat di rumah informan. yang menekan maka pihak medis
Informan IV Tn. B adalah seorang laki laki melakukan pengangkatan sebagian tulang berusia 24 tahun bekerja sebagai pedagang
(craniectomy) . Setelah buah-buahan.
mendapatkan perawatan selama tujuh hari kecelakaan saat motor yang dikendarainya informan mengalami perbaikan sehingga mengalami tabrakan dengan mobil. Tn. B
masuk Rumah Sakit dengan GCS 9 (Eye:2 diperbolehkan pulang. Empat bulan Motorik:4 Verbal:3) dengan diagnosa
kemudian informan kembali masuk rumah medis Moderate Head Injury + CC
sakit untuk dilakukan tindakan operasi (Contusio Cerebri). Informan mendapatkan
pemasangan kembali tulang cranium perawatan selama satu minggu di rumah
(cranioplasty). Saat dilakukan wawancara sakit. Setelah mendapatkan perawatan informan tampak tenang sambil menghisap
selama seminggu keluarga informan membawa pulang paksa klien karena
sebatang rokok. Informan tampak ramah, masalah biaya. Pada saat ditemui untuk
koopeartif, serta menjawab semua pertama kali informan sedang melakukan
pertanyaan yang diajukan peneliti dengan aktifitas mencuci motor milik ayahnya.
jelas. Informan menunjukkan sikap Kemudian peneliti dipersilakan masuk ke
terbuka. Pertemuan kedua terjadi saat dalam rumah. Walau dengan keterbatasan
peneliti menghadiri pernikahan adiknya. gerak tangan dan kaki informan berusaha Informan tampil dengan pakaian yang rapih
menyambut hangat peneliti dengan menyuguhkan air putih dan menawarkan
karena informan sebagai panitia pada acara apakah mau dibuatkan kopi atau tidak. Saat
pernikahan tersebut. Pada saat dilakukan dilakukan.; pertemuan ke satu wawancara
wawancara informan menjawab semua informan tampak proaktif dan dapat
pertanyaan yang diajukan dengan santai. menjawab semua pertanyaan yang
Hasil penelitian menunjukan bahwa kelima disampaikan peneliti. Pertemuan untuk
orang informan menyatakan adanya kedua dilakukan di Balai Pengobatan. Saat
itu informan sedang berobat karena tidak keluhan yang dirasakan sebagai dampak enak badan. Informan tampak santai dalam
dari cedera kepala yang dialaminaya. Hal menjawab semua pertanyaan yang diajukan
ini dapat dilihat dari beberapa pernyataan peneliti. Sedangkan pertemuan berikutnya
informan yang mengatakan : “…Ari tos dilakukan di rumahnya saat informan mau
kacapean sok rada puyeng,…( Kalau memandikan ayam kesayangan bapaknya.
kecapean suka terasa agak pusing “pen” ) Informan tampak ceria dan dapat menjawab saparantos dioperasi mastaka puyeng mah pertanyaan dengan jelas. sok aya. Ieu panangan sok leuleus, sok
Informan V Tn. M adalah seorang laki-laki lalinu nyareri . Tiap hari lalinu. Lamun berusia 28 tahun bekerja sebagai sopir di
leungeun dikaluhurkeun sok lalinu. Pami sebuah perusahaan swasta . Informan
linu abdi sok istiraha heula ( Sesudah masuk rumah sakit karena motor yang
dioprasi kepala Suka pusing. Tangan lemas dikendarainya mengalami tabrakan dengan
dan ngilu . Setiap hari ngilu. Kalau tangan mobil sehingga mengakibatkan informan
kanan digerakan ke atas terasa sakit. mengalami penurunan kesadaran dengan
Kalau sedang pegal saya suka istirahat dulu dan klien tidak mengalami kelelahan yang “pen”).
berlebihan. Mengurangi aktifitas juga dapat bae,langsung we janten sok tiba-tiba
”… Keluhannana
pusing
meningkatkan kemungkinan klien untuk picarioseun teh ical ( keluhannya pusing
kondisi fisik yang saja, kalau mau berbicara suka tiba –tiba
memperbaiki
dialaminya. Energi yang dimiliki klien lupa “pen “) “…Saprak tos kajantenan
dapat lebih dioptimalkan untuk dapat pami ngaos sok rada lamur”…tapi kadang
memperbaiki kondisi tubuhnya yang kadang aya pusing…Pami mapah sampean
mengalami berbagai kerusakan akibat nu kenca janten berat (semenjak kejadian
cedera kepala yang terjadi,bahwa upaya kalau membaca suka agak kabur
mengurangi kondisi penglihatan, Tapi kadang-kadang suka ada
untuk
dapat
berbahaya dan pusing Kalau jalan kaki, kaki kiri suka agak
lingkungan
yang
prospek untuk berat“pen “). “…pami tos cape abdi sok
meningkatkan
Dalam hal ini rada puyeng. ( Kalau sudah cape suka
memperbaikinya.
pengurangan aktifitas dapat mengurangi terasa pusing. “pen” ).Hasil penelitian
kemungkinan timbulnya kembali gejala menunjukkan bahwa kelima orang
penyakit serta dapat meningkatkan prospek informan
untuk dapat membuat keluhan klien akibat aktifitasnya karena keluhan yang dirasakan
menyatakan
mengurangi
cedera kepala menjadi lebih terkontrol. sebagai dampak dari cedera kepala yang dialaminya. Hal ini dapat dilihat dari
Klien yang dapat melakukan upaya ini beberapa pernyataan informan yang
tentunya memiliki keterampilan untuk mengatakan : “…Ari tos kacapean sok rada
masalah. Keterampilan puyeng. ( Kalau kecapean suka terasa agak
mengatasi
masalah ini meliputi pusing. “pen” ) “…Pami linu abdi sok
mengatasi
kemampuan untuk mencari informasi, istiraha heula ( Kalau sedang pegal saya
suka istirahat dulu “pen “)Keluhannana menganalisa situasi, serta mengidentifikasi pusing baeLangsung we janten sok tiba-
masalah agar dapat merencanakan alternatif tiba picarioseun teh ical ( keluhannya
memilihnya, serta pusing aja kalau mau berbicara suka tiba –
tindakan,
mengimplementasikannya. Dengan tiba lupa “pen “) “…Saprak tos kajantenan
memiliki ketetampilan ini maka klien dapat pami ngaos sok rada lamur (semenjak
merencanakan langkah yang terbaik yang kejadian kalau membaca suka agak kabur
penglihatan “pen” ) ”tapi kadang kadang harus dilakukannnya, yang dalam hal ini dilakukan dengan mengurangi aktifitas.
aya pusing ( Tapi kadang-kadang suka ada Tanpa adanya keterampilan pusing “pen“) “…pami tos cape abdi sok untuk
rada puyeng. ( Kalau sudah cape suka mengatasi masalah klien tidak dapat terasa pusing. “pen” ) mengurangi aktifitas
merencanakan alternatif tindakan yang merupakan salah satu bentuk upaya untuk
tepat yang harus dilakukannya. Aktifitas dapat mengatasi keterbatasan fisik yang
yang dilakukan akan dianggap sama seperti dilaminya, klien perlu perencanaan aktifitas
sebelum klien mengalami cedera kepala yang akan dikurangi . Pengurangan aktifitas
yang akan dilakukan oleh klien pasca sehingga klien boleh jadi akan melakukan cedera
aktifitas yang berlebihan. Aktifitas yang kemungkinan terjadinya kelelahan atau
berlebihan menurut pernyataan beberapa keluhan pusing yang dialaminya. Hal ini
klien dapat mengakibatkan keluhan yang dapat terjadi karena energi yang dimiliki
dialami timbul kembali. Oleh karena itu klien tidak banyak untuk melakukan
dengan mengurangi aktifitas kondisi aktifitas fisik sehingga energi tetap tersedia
kesehatan yang optimal dapat tetap dan klien tidak mengalami kelelahan yang
berlebihan sehingga energi tetap tersedia
dipertahankan.
Meskipun demikian
mengurangi aktifitas tidak berarti bahwa klien harus benar-benar menghentikan semua aktifitasnya secara total melainkan menggantinya dengan aktifitas yang lebih ringan yang setidaknya memiliki fungsi yang sama dengan aktifitas sebelumnya tetapi dengan intensitas yang lebih rendah. Oleh karena itu jika mengurangi aktifitas dengan tujuan untuk mengurangi kelelahan dan mencegah kembali keluhan yang dirasakan akibat cedera kepala maka upaya ini merupakan upaya yang sangat positif selama pengurangan aktifitasnya dalam batas yang wajar tanpa harus membuat semua aktifitas menjadi berhenti secara total. Dengan demikian efektifitas upaya ini bergantung kepada bentuk pengurangan aktifitas yang dilakukan, oleh karena itu klien perlu mendapatkan informasi yang jelas mengenai bentuk pengurangan aktifitas yang tepat untuk dilakukannnya serta hal-hal apa saja yang boleh atau tidak boleh dilakukan pada orang yang pernah mengalami cedera kepala sedang
Istirahat dan Tidur
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelima orang informan menggunakan tekhnik distraksi yang berbentuk istirahat dan tidur. Beberapa pernyataan informan yang mendukung cara ini antara lain : “… dipiwarang istirahat..” (disuruh istirahat .”pen”). “…kagiatan sadidinteun ayeuna sok calik wae di warung“(kegiatan sehari- hari sekarang istirahat saja di warung. ”pen”). “…sateuacan bobo… puyeng sok inget ka pangeran kungaos solawat sareng subhanallah..”( sebelum tidur suka terasa pusing terus ingat kepada Allah dengan membaca solawat dan subhanallah. ”pen”). “…Abdi bobo jam 9 wengi..”( saya suka tidur jam 9 malam. “pen”). ”teras digolerkeun bari nganggo bantal ..”( lalu ditidurkan dengan menggunakan bantal.
“pen”). Pernyataan tersebut menunjukan bahwa istirahat atau tidur merupakan cara yang dapat dilakukan oleh para informan ketika mereka merasakan keluhan seperti kelelahan atau nyeri kepala yang dapat mengganggu aktifitas hidup mereka. Jika klien mulai merasakan nyeri kepala kemudian klien tidur maka perhatiannya dari nyeri yang dirasakannya dapat dialihkan. Klien tidak akan lagi memikirkan nyeri kepala karena terjadi penurunan kesadaran pada saat tidur. Pada saat tidur atau istirahat klien akan merelaksasikan
tubuhnya sehingga perhatiannya dari keluhan yang dirasakan dapat teralihkan. Dengan istirahat dan tidur secara fisiologis tekanan darah, detak jantung, detak nadi, dan pernapasan juga akan menurun. Teknik distraksi dinyatakan berhasil jika upaya ini dapat mengurangi indikator stres seperti menurunnya tekanan darah, detak jantung, detak nadi, dan pernapasan. Hal ini menunjukkan bahwa istirahat atau tidur dapat dijadikan upaya yang positif untuk dilakukan pada klien yang mengalami nyeri kepala akibat cedera kepala. Dengan demikian pada klien cedera kepala upaya ini dapat mengalihkan perhatian klien agar tidak terus menerus memikirkan
keluhan pusing yang dirasakan. Jika klien terus menerus memikirkannya
maka akan dapat menyebabkan stres dan pada akhirnya semakin memperberat gejala penyakit yang dialami dan secara tidak langsung akan mengganggu kualitas hidup dari pada klien . Meskipun demikian upaya ini bukan merupakan cara yang positif jika digunakan secara terus menerus oleh klien untuk mengatasi permasalahan yang datang. Dengan
selalu
mengalihkan dari permasalahan yang dihadapi maka inti permasalahan tidak akan diselesaikan dan sumber masalah akan tetap ada. Hal ini mengalihkan dari permasalahan yang dihadapi maka inti permasalahan tidak akan diselesaikan dan sumber masalah akan tetap ada. Hal ini
dapat ditingkatkan. Hal ini didukung oleh Oleh karena itu dalam penerapan upaya ini
pernyataan informan Isampai V yang perlu diperhatikan mengenai situasi atau
mengatakan “...lalandong ka bapa dokter kondisi yang dihadapi oleh klien. Apabila
pami nuju puyeng, damang. Alhamdulillah upaya yang tergolong dalam self distraction
ku Allah didamangkeun ...”.(berobat ke ini digunakan untuk menghilangkan nyeri
dokter kalau sedang terasa pusing, sembuh. atau kelelahan yang dirasakan oleh klien
Alhamdulillah disembuhkan oleh Allah. maka hal ini dapat terus dilakukan oleh
“pen”). “...Abdi sok ngaleueut vitamin anu klien meskipun langkah terbaiknya adalah
dipasihan ku pak dokter ti rumah sakit dua dengan menghilangkan penyakit nyeri dan
kali sadinten enjing sonten ...” (Saya suka kelelahan yang dialami. Istirahat atau tidur
minum vitamin yang pernah diberikan oleh hanya akan berisifat sementara dalam
dokter di rumah sakit dua kali sehari pagi menghilangkan nyeri atau kelelahan yang
dan sore. “pen”). ”… Pami nuju puyeng di dialami. Namun apabila upaya ini
bumi mah kajabi sok lalandong kanu tiasa, digunakan untuk mengatasi masalah yang
ah sok ngaleueut landong ti war ung” berhubungan dengan situasi yang dialami
(kalau sedang pusing di rumah saya suka atau berhubungan dengan orang lain maka
berobat kepada yang bisa atau minum obat upaya ini tidak akan dapat menyelesaikan
dari warung.” pen”). “… berobat ka pak masalah.
dokter. Pami kitu teh abdi lieurna sok ical…” (berobat ke pak dokter. kalau begitu
pusingnya suka hilang. “pen”). “…paling Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan
Melakukan Pengobatan
upami puyeng abdi sok ngaleueut bahwa kelima orang informan melakukan
miloxicam…” (kalau sedang pusing saya pengobatan ke puskesmas atau ke dokter.
suka minum miloxicam.”pen”).Melakukan Hal ini ditunjukan dari beberapa pernyataan
pengobatan dapat membuat gejala penyakit informan yang mengat akan: ”… Abdi sok
yang dialami klien lebih terkontrol angkat ka puskesmas lalandong….”
sehingga klien dapat melangsungkan (…Saya suka berangkat ke Puskesmas
kehidupannnya secara optimal . Pernyataan berobat. “pen”). “Abdi sok diparios di
yang mendukung bahwa dengan adanya desa…” (“Saya suka diperiksa si desa.
sumber materi akan memudahkan akses “Pen”). “…sok ngaleueut landong….”
terhadap pengobatan antara lain seperti (..suka minum obat. ”pen.”). ”..berobat ka
yang diungkapkan oleh informan I dan IV: pak dokter …”(“berobat ke dokter. ”pen”).
“…katambih pan pami berobat mah gaduh ”abdi sok ngaleueut miloxicam”(saya suka
kartu jamkesmas …( ditambah kan untuk minum miloxicam.” Pen”). Dengan
berobat saya mempunyai kartu jamkesmas. melakukan pengobatan kondisi lingkungan
“pen “). ”…Oh .da kanggo berobat mah yang berbahaya, dalam hal ini dampak
abdi gaduh kartu gakinda janten teu adanya kerusakan baik biologis, psikologis,
masalah.” (Oh kalau untuk berobat mah sosial, sebagai dampak cedera kepala yang
saya pakai kartu gakinda jadi tidak ada dialami, dapat diturunkan.Sementara itu
masalah. “pen”).
dengan melakukan pengobatan. Prospek
untuk memperbaikinya yaitu mengontrol
Hal ini menunjukan bahwa dengan pada umumnya. Walaupun penggunaan tersedianya
obat –obatan dapat mengontrol keluhan memperbesar upaya pengobatan yang dapat
yang dirasakan, penggunaannya harus klien lakukan untuk dapat mengontrol
terkontrol dan disesuaikan dengan keluhan yang diderita dalam upaya
kebutuhan dan perkembangan dari mempertahankan atau
penyakit. Berdasarkan hasil penelitian kualitas hidup. Dalam hal ini seperti yang
meningkatkan
didapatkan bahwa dua dari lima informan diungkapkan oleh informan III: “… Pami
atau memanfaatkan nuju puyeng di bumi mah kajabi sok
menggunakan
sebagai upaya untuk lalandong k anu tiasa…, ah sok ngaleueut
acupressure
mengurangi keluhan yang ada baik pusing landong ti warung oskadon wungkul, pami
ataupun pegal-pegal. Hal tersebut sesuai ieu bintang toejoeh.. mun pami tina
dengan yang diungkapkan oleh informan II dangdaunan daun bintinu.” ( selain suka
yang mengatakan “ayeuna abdi sok rajin di berobat saya suka minum oskadon atau
peuseul ku pun adi upami nuju pegeul” ( bintang toejoeh. Kalau obat dari dedaunan
sekarang saya suka rajin di pijat oleh adik saya suka minum air daun bintinu .”pen”).
saya, kalau sedang pegal pegal”pen “), Abdi Dalam hal ini klien mampu menganalisa
sok di pencetan pak ku tukang pijit anu aya kondisi dirinya bahwa ia memerlukan
di Sungapan ,anjeuna tos lami mijit abdi ti pengobatan yang akan dilakukannya, dan
saprak kacilakaan kamari ( saya suka di memilih tindakan untuk melakukan
pijat oleh tukang pijat yang ada pengobatan. Oleh karena itu klien
diSungapan,dia sudah lama memijat saya melakukan pengobatan meskipun dengan
semenjak kecelakaan kemarin “pen”). carapengobatan alternatif sekalipun klien
Upaya ini memberikan dampak yang baik mempunyai
terhadap kondisi kesehatan klien maka dilakukannya akan dapat mempertahankan
upaya ini perlu terus dilakukan oleh klien kesehatannya setelah menjalani perawatan
untuk dapat mempertahankan kualitas akibat cedera kepala. Implementasi klien
hidup mereka.
untuk melakukan pengobatan secara tidak langsung juga menunjukan bahwa klien
memiliki upaya yang lain yaitu adanya
Menyibukkan Diri Dengan Aktifitas
keyakinan yang
positif
atas
kesembuhannya untuk memepertahankan Hasil penelitian terhadap lima orang kualitas hidupnya. Hal ini ditunjukkan dari
informan menunjukkan bahwa informan II pernyataan informan I: “…. Ti payun ge sok
sampai dengan IV menyibukkan diri lalandong ka bapa dokter pami nuju
aktifitas dalam puyeng, damang. Alhamdulillah ku Allah
dengan
berbagai
menjalankan fungsinya sebagai anggota didamangkeun. (Dulu juga suka berobat
kelurga yakni menjalankan fungsi ekonomi kepada dokter, Alhamdulillah disehatkan
keluarga. Beberapa pernyataan yang kembali. “pen”).Adanya keyakinan yang
mendukung penggunaan upaya ini adalah positif dapat memberikan harapan bagi
“…Sadidinten abdi sok calik we di warung klien untuk dapat mengatasi keluhan yang
bari ngantosan sugan aya anu balanja dirasakan . Keyakinan bahwa upaya
sareng si Eneng.” (Sehari-hari saya melakukan pengobatan akan dapat
istirahat di warung sambil menunggu mengontrol keluhan yang dirasakan serta
pelanggan datang bersama si Eneng didukung oleh hasil pegobatan yang
“pen”).“ ………Henteu , ayeuna tos tiasa menunjukkan terkontrolnya keluhan yang
deui ngiring pangaosan.. Solat jum’at ge ka dirasakan dapat memberikan harapan bagi
mesjid angkat nyalira….. Ayeuna abdi sok klien untuk dapat sembuh dari sakit yang
ngiring pangaosan ….” dirasakannya serta harapan untuk dapat
melanjutkan aktivitas seperti orang sehat
(Tidak, sekarang saya sudah bisa pergi ke neraka."(Al Infithaar: 13-14). Seseorang pengajian. Pergi solat jum’at saja sendiri.
yang bekerja mencari nafkah untuk Sekarang saya suka iku t pengajian. “pen”).
keluarganya dengan didasari niat yang “Nya kantenan we abdi teh usaha, Abdi
ikhlas dan tanggung jawab demi ayeuna sok ngorder endog sarang burung
menunaikan kewajiban sebagai seorang …janten abdi gaduh kayakinan da abdi
suami. Ia juga melakukannya karena kedah usaha….” ( Ya tentu saya berusaha.
menjaga amanah dari Allah berupa anak Sekarang saya suka mengorder telur sarang
dan istri, kemudian ia tidak mau melakukan burung… jadi saya mempunyai keyakinan
suatu pekejaan kecuali dengan cara yang bahwa saya harus berusaha. ”pen”).
benar dan halal. Orang yang bekerja dengan “Aktifitas abdi sadidinten sapertos nyuci
niat yang ikhlas dan cara seperti ini berarti motor, ngepel , ngumbah wadah…… Abdi
telah berhasil menjadikan pekerjaannya ngan sok meresihan gang di tempat abdi
sebagai bagian dari ibadah kepada Allah wungkul …..”( Aktifitas saya sehari-hari
SWT. Beberapa pernyataan informan yang seperti mencuci motor, mengepel, mencuci
mendukung bahwa aktifitas yang dilakukan piring… saya suka membersihkan gang
merupakan upaya beribadah sesuai dengan tempat saya tinggal. “pen”). ”Abdi ayeuna
yang dinyatakan informan I, II, III dan IV janteun supirdi Indomarco…. Abdi sok
“…Abdi nyaah pisan ka barudak , mun pirajeunan ngecek barang.” (“Saya
budak gering ku abdi mah sok dihuapan we sekarang jadi sopir di Indomarco… Saya
nepi kadamangna (Saya sangat sayang suka
sekali terhadap anak saya, kalau anak saya “pen”).Menyibukkan diri dengan aktifitas
mengecek
barang.
sakit suka saya suapin sampai kembali dan bekerja merupakan upaya klien dalam
sembuh “ pen “).”… ayeuna tos tiasa deui memerankan fungsinya sebagai anggota
ngiring pangaosan. Solat jum’at ge ka keluarga dalam hal ini yang disebut peran
mesjid angkat nyalira. Malah saban dinten ekonomi keluarga. Seorang suami
jam satengah opat subuh tos angkat ka menafkahi istrinya karena hal itu sudah
mesjid . ….mangnyaangkeun lampu sareng merupakan suatu kewajiban dan tuntutan
mukakeun jandela mesjid, teras we wirid dalam upaya meningkatkan kualitas hidup
nungguan adzan subuh . ( Tidak. Sekarang keluarga. Dalam hal ini memberi nafkah
saya sudah bisa lagi ikut pengajian. Pergi terhadap anggota keluarganya. hal tersebut
solat Jum’at pun sendiri. Malah setiap hari sesuai dengan firman Allah SWT dalam
jam setengah empat pagi sudah berangkat Al’Qur-an (artinya): "Kaum pria adalah
ke mesjid ….menyalakan lampu mesjid dan pemimpin bagi kaum wanita, karena Allah
membukakan jendela mesjid… “pen”)”.. telah melebihkan sebagian mereka (kaum
Muhun pan damel teh ibadah,komo deui pria) di atas sebagian yang lain (dari kaum
kanggo nganafkahan anak istri, Insya Alloh wanita) dan karena kaum pria telah
ageung eta teh pahalana… .(Iya Kan Kerja membelanjakan sebagian dari harta mereka.
itu merupakan suatu ibadah, apalagi untuk " (QS An Nisa : 34).Dalam ayat lain dalam
menafkahi anak dan istri, Insya Alloh besar al’Qur-an Alloh SWT menegaskan,
pahalanya… “pen”). ”… Hoyong ihtiar "Sesungguhnya orang-orang yang berbakti,
nganafkahan anak pasti berada dalam surga yang penuh
deui,
hoyong
pamajikan ….“( Ingin berusaha lagi , ingin kenikmatan. Dan sesungguhnya orang-
menafkahi a nak dan istri. “pen”). Hoyong orang yang durhaka pasti berada dalam
ngagedekeun budak tanggung jawab salaku ngagedekeun budak tanggung jawab salaku
minum obat. ”pen”) “... Da ari anu bertanggung jawab sebagai orang tua.
anak
ngaladangan mah si Eneng.” ( “Yang “pen”). Di sisi lain didapatkan hasil
melayani pembeli si Eneng.“Pen). penelitian menyibukkan diri dengan
“biasana mah sok dijajapkeun pami berbagai aktifitas dalam menjalankan
kamasjid ..”(biasanya suka diantar ke fungsinya sebagai anggota kelurga yakni
mesjid. “pen”).” Tapi kalau sudah ketemu menjalankan peran fungsi keluarga juga di
dengan anak jadi tenang ”(..Tapi kalau gunakan oleh klien sebagai bentuk self
sudah bertemu dengan anak jadi tenang. distraksi yaitu upaya yang dilakukan
“pen”) “…... hoyong nganafkahan anak dengan mengerjakan aktifitas lain yang
pamajikan….” (ingin memberi nafkah anak mengalihkan perhatian dari masalah atau
dan isteri. “pen”). “… Nya..murangkalih keluhan yang dirasakan hal tersebut sesuai
palay jalujur we..soalna kan murangkalih dengan pernyataan yang diungkapkan oleh
teh kangge panerus abdi nya pa, anu
neraskeun abdi teh murangkalih….” ( Ya.. “…Kadang nyeterika ,ngumbah wadah,
dari informan I yang mengatakan
anak-anak ingin berhasil soalnya anak-anak beberesih sareng sanes kanten padamelan
kan penerus saya kan pak, yang akan di bumi ….. Muhun…”( ..Kadang
meneruskan saya adalah anak- anak “pen”). menyetrika, mencuci piring, bersih-bersih
Hal tersebut menunjukkan bahwa klien dan pekerjaan lainnya di rumah..ya….
mendapatkan dukungan secara emosional Pen”). Oleh karena itu agar klien tidak terus
dalam mengahadapi menerus memikirkan keluhan dari sakit
dari keluarga
permasalahan yang ada sehingga klien tetap yang diderita,diperlukan aktifitas yang
bertahan dalam upaya mempertahankan dapat mengalihkan pikiran klien dari
kualitas hidup mereka. Mendapat support pikiran
dapat terjadi jika klien memiliki upayayang menyibukkan diri dengan aktifitas menjadi
tersebut.Dengan
demikian
mendukung, yaitu adanya dukungan sosial. suatu hal yang penting untuk dilakukan
Kenyataan bahwa klien tidak sendirian oleh klien pasca cedera kepala sedang pada
dalam menghadapi keluhan akibat cedera khusunya dalam upaya mempertahankan
kepala dapat dilihat dari pernyataan kualitas hidup mereka.
informan I dan IV yang mengatakan: ”… pami pungka pangku nu beurat mah eta sok
Mendapat Dukungan Keluarga
diwagel ku caroge…”( kalau mengangkat
( Support System dari Keluarga )
yang berat suka dilarang oleh suami “pen”). Dalam penelitian ini didapatkan keterangan
“kadang sok ngiring dagang ka si bapak bahwa
ngadon dagang buah, bari eta oge sok mendapatkan support secara emosional
diwagel ku si bapak tapi abdi sok maksa terutama dari keluarga dalam menghadapi
margi abdi sok karareuseul pami kondisi pasca cedera kepala. Beberapa
dici cingkeun teh...”(kadang-kadang saya pernyataan yang menunjukan adanya
suka ikut berdagang dengan bapak jualan dukungan dari keluaraga sebagai bentuk
buah-buahan, itupun dilarang oleh bapak dukungan terhadap emosional ataupun
tapi saya suka memaksa karena saya merasa dukungan secara l angsung antara lain : ”… jenuh kalau diam terus. “pen”).Adanya
Tapi sok ras emut ka budak janten abdi teh dukungan emosional ini dapat membuat sok kersa deui emam landong…” (Tapi penyesuaian dan penerimaan klien dalam kalau ingat kepada anak saya jadi mau lagi
menghadapi kenyataan hidup menjadi lebih menghadapi kenyataan hidup menjadi lebih
ayeuna janteun resep ka Masjid, sok menghadapi kondisi penyakit. Keyakinan
ngiring yasinan, sareng sholawatan tiap malam Jum'at nya Alhamdulillah eta teh
yang positif ini dapat mendukung usaha kanggo nyaketkeun diri urang ka gusti ( yang dilakukan oleh klien dalam
Alhamdulillah sekarang saya jadi rajin ke menghadapi kondisi yang paling buruk,
mesjid ,suka ikut yasinan, shalawatan, tiap yaitu berbagai perubahan akibat penyakit
malam jum'at,ya Alhamdulllah ini semua yang dialami dalam aspek biologis,
untuk mendekatkan diri kita kepada Tuhan psikologis, sosial, dan ekonomi . Dengan
.”pen”). Klien yang berupaya untuk demikian mendapat suport atau dukungan
mendekatkan diri kepada Tuhan, dalam kondisi ini klien berkeyakinan bahwa akan
dapat membantu klien untuk menghadapi mendapatkan ketenangan dan harapan akan
dan menyesuaikan diri dengan berbagai terjadinya perbaikan dari kondisi yang perubahan yang dialami akibat cedera
dialami. Hal ini dapat dilihat diantaranya kepala yang dialami. Oleh karena itu upaya
dari pernyataan informan I, III yang yang tergolong ke dalam using emosional
mengatakan “…Yakin mah ka Allah support ini perlu terus dilakukan oleh klien
we..”.(“Yakin kepada Allah saja.” Pen). dalam menghadapi permasalahan yang
“…Paling sok wiridan, nungguan waktos subuh... “(..Paling dzikir sambil menunggu
diakibatkan oleh cedera kepala dalam waktu subuh.” Pen). “…Janten ayeuna mun upaya mempertahankan atau meningkatkan
abdi nuju puyeng sok inget ka pangeran kualitas hidup.
kungaos solawat sareng subhanallah, ayeuna mah tos jarang nyeuseulan.Sok
Mendekatkan Diri Pada Tuhan
nyeueurkeun dzikir. Subhaanalah 3X. upami nuju ieu(puyeng)nya abdi sok maca
Hasil penelitian menunjukan bahwa empat subhaanallah we. Janten pami abdi nuju dari informan berupaya mendekatkan diri nyalse sok ngucapkeun kalimah toyyibah. kepada Tuhan atas kondisi yang
dialaminya. Kondisi ini sesuai dengan ”. (“… Jadi sekarang kalau saya sedang
merasa pusing saya suka ingat sama yang pernyataan informan I sampai V.Adapun
kuasa dengan membaca solawat dan pernyataan informan yang mendukung subhanallah, sekarang sudah jarang marah- upaya
pelaksanaan
tersebut
adalah:“…Yakin marah. Memperbanyak dzikir . Subhanallah
3X. Kalau sedang pusing saya suka we ...”(“Yakin kepada Allah saja.” Pen). “…Paling sok wiridan, nungguan waktos membaca subhanallah. Jadi saya kalau
sedang santai suka mengucapkan kalimat subuh. , ” (..”Paling dzikir sambil menunggu toyibah.” Pen). “…Abdi sok istigfar ka
waktu subuh.” Pen). ” … Upami ieu gusti.......da Alloh mah maha hampura nya sateuacan bobo sok dzikir mun abdi nuju
pak ...nyuhunkeun ampun ka Alloh..”. ( puyeng sok inget ka pangeran…” (“..Kalau
sebelum tidur saya suka berdzikir, kalau “Saya suka istigfar karena Allah Maha
Pengampun kan pak… meminta ampun sedang pusing suka ingat sama Allah.” kepada Allah.” Pen).“Sok ngiring Pen). “…. Terus solat fajar. Kan assolaatu yasinansareng sholawatan tiap malam Jum khoirum minannaum. Lebih baik solat dari pada tidur nya pa…(“..terus solat fajar. Kan 'at nya Alhamdulillah eta teh kanggo
nyaketkeun diri urang ka gust assolaatu khoirum minannaum. Lebih baik
i”. ( “Suka solat daripada tidur kan pa..” pen). “Abdi ikut yasinan dengan sholawatan setiap malam Jum’at. Alhamdulillah itu untuk
sok istigfarda Alloh mah maha hampura mendekatkan diri kita kepada Allah.” Pen). nya pak ...nyuhunkeun ampun ka Alloh.“( “Saya suka istigfar karena Allah Maha Pernyataan menunjukan bahwa klien
Pengampun kan pak… meminta ampun melihat adanya harapan yang lebih baik Pengampun kan pak… meminta ampun melihat adanya harapan yang lebih baik
bermimpi dikira saya akan meninggal. menjalani hidupnya dengan penuh harapan
“pen”). “…Abdi mah ngaraos bungah, dan optimis dalam mengahadapi kenyataan
muhun. tiasa damang deui...”(…Saya untuk mepertahankan kualitas hidup. merasa bahagia karena bisa sembuh
Sebagian orang dapat menemukan kembali. “pen”). ”… Alhamdulillah bingah kepuasan dalam kepercayaan dan upaya
pisan abdi ngaraos syukur ka Alloh yen untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
parantos damang Respon setiap orang terhadap permasalahan deui.”(…Alhamdulillah saya merasa
abdi
yang dialaminya akan berbeda –beda. bahagia sekali, saya bersyukur kepada
Dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa semua informan melakukan upaya
Alloh bahwa saya sudah sembuh kembali. mendekatkan diri kepada Tuhan. Orang
“pen”).“…Alhamdulillah pak abdi sehat yang yakin terhadap Tuhan tentunya akan
deui…” (Alhamdulillah pak saya sehat menggantungkan semua permasalahan
kembali. “pen”). “…Alhamdulillah abdi terhadap Tuhan. Hal ini tergantung kepada
mah,raraosan teh asa ngimpi pa keyakinan dalam dirinya. Upaya ini tidak (Alhamdulillah perasaan saya terasa
muncul jika intensitas pendekatan klien terhadap Tuhan berada dalam tingkatan
mimpi. “pen”). Hal ini dapat dilihat dari yang biasa saja, sehingga klien tidak
pernyataan informan I, III, dan V yang merasakan hal tersebut sebagai salah satu
menyatakan : “…Alhamdulillah ku Allah bentuk upaya yang dapat dilakukan untuk
didamangkeun… Harepan ka payun nya mengurangi atau menyesuaikan diri dengan
hoyong normal permasalahan yang dialaminya. Oleh
deui…”(…Alhamdulillah disembuhkan karena itu, mendekatkan diri pada Tuhan oleh Allah. Harapan saya ke depan ingin yang merupakan dari strategi religion
menjadi salah satu upaya yang positif untuk normal lagi. “pen”) “…Alhamdulillah
terus dilaksanakan oleh klien pasca cedera bingah pisan abdi ngaraos syukur ka Alloh kepala agar dapat mengurangi beban mental
parantos damang akibat keluhan –keluhan yang dialaminya.
yen
abdi
deui…”(…Alhamdulillah saya bahagia sekali, saya bersyukur kepada Allah karena
Bersyukur
kembali. “pen”).“ adanya suatu bentuk upaya yang dilakukan
telah
sehat
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan
Alhamdulillah bingah pisan abdi ngaraos oleh klien dengan cedera kepala, yaitu
syukur ka Alloh yen abdi parantos damang dengan bersyukur kepada Tuhan. Hasil
deui. Raraosan teh asa ngimpi penelitian menunjukan bahwa kelima
pa.”(Alhamdulillah saya bahagia sekali, saya bersyukur kepada Allah karena telah
informan berupaya untuk bersyukur kepada sehat kembali. Rasanya serasa mimpi.
Tuhan yang
hakikatnya
telah
menyembuhkan klien setelah musibah yang “Pen”). Pernyataan ini menunjukan bahwa
klien melihat adanya harapan hidup yang telah dialaminya yakni cedera kepala akibat
kecelakaan lalu lintas. Pernyataan informan lebih lama setelah mengalami cedera kepala yang mendukung upaya ini diantaranya :
dan ia meyakini bahwa umur manusia “…Alhamdulillah bingah pisan yen abdi ditentukan oleh Tuhan, sehingga tetap
parantos damang deui, da kamari –kamari menjalani hidupnya dengan penuh harapan dan optimis dalam upaya mempertahankan
mah asa ngimpen abdi teh sugan teh rek maot.”(…Alhamdulillah bahagia sekali kualitas hidup mereka . Sebagai bentuk rasa
syukur dengan keterbatasan yang ada syukur dengan keterbatasan yang ada
informan I “… Bari sok sanaos dekok informan I, II, III, dan IV yang
mastaka abdi mah teu ngaraos minder da mengatakan:“…Awalna abdi teh rada
nganggo tiung …(meskipun kepala tidak palaur jalaran mastaka abdi teu aya
rata saya tidak merasa malu karena saya tulangan tapi saparantosna dioperasi
bisa pakai kerudung. ”pen”). “Barang siapa waktos harita abdi janten rada reugreug
yang bersyukur maka hal itu adalah untuk tapi kapaur mah masih keneh aya margi ieu
kebaikan dirinya sendiri dan barang siapa gening
yang ingkar, sesungguhnya Tuhan itu maha sakedik …(pada awalnya saya merasa
aya keneh
anu
dekok
Kaya dan Mulia (QS: An-Naml 40). khawatir karena kepala saya tidak ada tulangnya, tapi sesudahnya dioperasi waku
Menerima
itu saya jadi merasa tenang, tapi Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekhawatiran itu masih ada sedikit karena
informan I, II, III melakukan suatu bentuk kepala saya masih ada yang belum rata
upaya menerima kenyataan yang dialami. (cekungan). “Pen”) “… Lieur mah puyeng Beberapa pernyataan yang menunjukkan penerimaan klien terhadap penyakit yang
sok aya. Ieu panangan sok leuleus, sok dialaminya yaitu:”… Janten abdi nampi lalinu nyareri… Tisaprak cilaka mapah teu
kana kaayaan ieu ....(jadi saya menerima patos lancar, kaku… tiasa deui ngiring
dengan keadaan ini “pen”)“….. Tapi bade pangaosan.. Solat jum’at ge ka mesjid
kumaha deui da ayeuna tos kieu angkat nyalira. Malah saban dinten jam
kaayannana…(tapi mau apa lagi kan sudah satengah opat subuh tos angkat ka
begini keadaannnya “pen” “… abdi mah mesjid …(kepala pusing masih ada, tangan
pasrah wae kana kadar…… rajeun dina kameumet pasrah kanu kawas …” (saya
suka lemas, suka pegal. Semenjak menerima terhadap takdir yang maha kuasa
kecelakaan jalan kaki idak begitu lancar
Pernyataan-pernyataan ini ,agak kaku…bisa kembali ikut pengajian
“pen”).
menunjukan penerimaan dan usaha klien ..shalat jumat ke mesjid sendiri. Malahan
untuk dapat menikmati hidup pasca cedera tiap hari jam setengah empat subuh sudah
kepala yang dialaminya. Hal ini yang pergi ke mesjid. “pen”). ”… Soca teh sesah
menjadi dasar bagi klien dapat menghadapi beunta….. Tapi upami kahujanan, pami permasalahan atau keluhan akibat cedera kepala dengan penerimaan yang lebih baik.
sering kaabdasan soca teh sok rapet sesah Kondisi ini sesuai pernyataan informan I beunta…. Abdi ayeuna sok ngorder endog
dan II yang mengatakan: ”Tapi sok ras emut sarang burung …(mata suka susah
ka budak janten abdi teh sok kersa deui dibuka…tapi kalau kena air hujan, kalau
emam landong. Da karunya ka barudak sering kena air wudlu mata suka rapat susah
aralit keneh. Janten abdi sok sumanget membuka mata. Saya sekarang suka
deui …”(“..Tapi kalau ingat kepada anak ngorder telor sarang burung. “pen “ ). saya jadi mau lagi minum obat. Kasihan “…Saprak tos kajantenan pami ngaos sok kepada anak-anak masih kecil. Jadi saya
suka semangat lagi.”Pen). “…tapi pami rada lamur… Pami mapah sampean nu
pungka pangku nu beurat mah eta sok kenca janten berat…(semenjak kejadian
caroge…” (”…kalau kecelakaan kalau membaca suka terasa
diwagel
ku
mengangkat yang berat suka dilarang oleh kabur …kalau jalan kaki, kaki kiri agak
suami.” Pen”). “… Alhamdulillah ayeuna sedikit berat “pen”)bahkan mereka tetap barudak aya nu tos damel di pabrik. Janten tiasa ngabantos kana ekonomi keluarga ..”
optimis dengan keterbatasan tersebut hal
(“Alhamdulillah sekarang anak saya sudah
4 . Simpulan
ada yang bekerja di pabrik. Jadi bisa membantu ekonomi keluarga. ” Pen).
Berdasarkan hasil penelitian pada lima orang “Sakapeung Pami ibak mah sok diibakan
informan dapat disimpulkan bahwa tema yang bae ku si mamah/istri…” (“ Terkadang muncul pada informan pasca perawatan dan
kalau mandi saya suka dimandikan oleh istri.”Pen). Hal tersebutmenunjukan bahwa
telah kembali ke masyarakat mencakup dimensi dukungan emosional dapat meningkatkan
fisik, psikologis, sosial dan spiritual. Adapun penerimaan klien terhadap kondisi yang
dialaminya. Sementara itu dengan tema yang muncul tersebut yaitu : mendapatkan dukungan informasional,
1) Adanya keluhan yang dirasakan: pusing, klien akan mengetahui hal-hal apa saja
penglihatan kabur, suka pegal-pegal, kaku yang masih dapat dilakukan dalam kondisi
seperti yang dialaminya. Hal ini juga dapat pada anggota gerak, yang merupakan bagian membuat penerimaan klien terhadap
dari kesehatan fisik serta suka lupa yang kondisi dirinya setelah cedera kepala
merupakan bagian dari kesehatan psikologis menjadi
dilakukan. Ketersediaan sumber materi
upaya untuk dapat seperti uang, barang, jasa juga dapat
diperlukan
meminimalisir gejala yang ditimbulkan menunjang terjadinya penerimaan oleh
klien. Sumber materi dapat memberikan akibat adanya kerusakan fungsi otak akses yang lebih mudah dan adaptif
tersebut. Untuk dapat meminimalisir terhadap pengobatan, dukungan, dan
keluhan yang dirasakan klien berupaya bantuan professional lainnya. Hal ini dapat
membuat penerimaan oleh klien akan melakukan pengobatan baik secara medis semakin mudah dilakukan. Setiap klien
melalui berobat kepada dokter atau sarana tentunya akan memberikan respon
kesehatan lain seperti puskesmas bahkan emosional yang berbeda dalam menghadapi
setiap keluhan yang dirasakan pasca cedera ada pula yang melakukan pengobatan secara kepala yang dialaminya. Semakin sulit
alternatif dengan melalui accupressure. klien menerima maka akan semakin
mempengaruhi kemampuannya untuk 2) Mengurangi aktifitas dengan tujuan untuk
mengurangi kelelahan dan mencegah mempertahankan kualitas hidup. Klien
dapat melakukan
aktifitas
dalam
kembali keluhan yang dirasakan akibat yang dapat menerima kondisi yang
dialaminya diharapkan dapat mengurangi cedera kepala maka upaya ini merupakan stres atau masalah yang dialaminya. Oleh
upaya yang sangat positif selama karena itu upaya ini perlu terus dilakukan
pengurangan aktifitasnya dalam batas yang oleh klien agar klien dapat menyesuaikan
diri dengan kondisi yang dihadapinya untuk wajar tanpa harus membuat semua aktifitas dapat mempertahankan kualitas hidupnya.
menjadi berhenti secara total.
3) Istirahat atau tidur dapat dijadikan upaya yang positif untuk dilakukan pada klien
yang mengalami nyeri kepala akibat cedera
kepala. Dengan demikian pada klien cedera kepala upaya ini dapat mengalihkan kepala. Dengan demikian pada klien cedera kepala upaya ini dapat mengalihkan
memikirkan keluhan pusing yang dirasakan.
Perspectives.Theory 4) Melakukan
.Research.Practice ,jones and Bartlett Publishers Canada P.O.Box 19020
merupakan upaya untuk dapat mengontrol Toronto,On Missixi canada .
kesehatan secara fisik akan dapat mengontrol Departemen AgamaRI.2008 Al Qur 'an Tajwid dan Terjemahannya PT Syaamil Cipta
keluhan yang dirasakan serta didukung oleh
Media
hasil pengobatan
yang
menunjukkan
Departemen Kesehatan RI ,2000 ,Pedoman praktis Akupresur .Jakarta :Depkes RI
terkontrolnya keluhan yang dirasakan dapat -------------------------------,RI 2004 Pedoman
memberikan harapan bagi klien untuk dapat pelatihan Akupresur untuk petugas kesehatan .Jakarta :Depkes RI
sembuh dari sakit yang dirasakannya serta Huddack &Gallo,1987 Keperawatan Kritis
harapan untuk dapat melanjutkan aktivitas pendekatan holistic volume II Penerbit buku Kedokteran EGC
seperti orang sehat pada umumnya. Walaupun Hernandez,McFaden KL,HealyKM,Dettmann
penggunaan obat –obatan dapat mengontrol ML,et al 2010.Acupressureas a non pharmakologicalintevension
for keluhan yang dirasakan penggunaannya harus traumatic brain injury.journal of
terkontrol dan disesuaikan dengan kebutuhan neurotrauma 28 (1):21-34 Hanafi Anwar , 1998 Imam Al Ghazali Syukur
dan perkembangan dari penyakit. Disamping suatu proses mengingat Allah , penerbit
itu dengan menggunakan accupressure maka
putra pelajar , Iskandar Jafardi, 2004 cedera kepala.Jakarta
klien dapat meminimalisir keluhan pegal atau PT Bhuana Ilmu Populer kelompok
pusing yang dirasakan. Oleh karena itu upaya
Gramedia -----------------------,2003 ,Journal op the
ini memberikan dampak yang baik terhadap Indonesia Neurosurgery Society ,MBS
kondisi kesehatan klien maka upaya ini perlu Media Bedah saraf John D. Corrigan, 2001 Department of Physical
terus dilakukan oleh klien untuk dapat Medicine and Rehabilitation Life
mempertahankan kualitas hidup mereka. Satisfaction After Traumatic Brain Injury
5) Menyibukkan diri dengan aktifitas yang J. maleong. 2007 Metodologi penelitia
merupakan gambaran kualitas hidup yang Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosda Karya
sangat positif yang dilakukan oleh klien Muttaqin, A. 2008. Buku ajar Asuhan
yakni dengan terus berupaya melakukan Keperaatan Klien dengan gangguan sistem persarafan . Jakarta : Salemba
perannya sebagai anggota keluarga untuk
Medika
mencari nafkah dalam upaya memenuhi Mark V. Johnston, .Yael Goverover, , Marcel Dijkers, 2004Community Activities and
peran ekonomi keluarga disamping sebagai Individuals’ Satisfaction With Them: bentuk distraksi dalam mengurangi keluhan
Quality of Life in the First Year After Traumatic Brain Injury
yang dirasakan.
Daftar Pustaka
Brunner &Suddart .2002 , Buku Ajar
Keperawatan Medikal- Bedah edisi 8 Vol
3 jakarta: Penerbit buku Kedokteran
EGC Jakarta
Marcel P. Dijkers, 2004 Quality of Life After Sunaryo, 2002Psikologi untuk keperawatan Traumatic Brain Injury: A Review of
.Penerbit Buku Kedokteran , EGC Research Approaches and Finding Life
Satyanegara. 2010. Ilmu Bedah Saraf Edisi IV. Satisfaction After Traumatic Brain
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Injury
Sylvia A Price ,Lorraine M.Wilson 1995 Patofisiologi Konsep klinis proses proses Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan
:Penerbit Buku Metodologi Ilmu Keperawatan . Jakarta :
penyakit,Jakarta
kedokteran ,EGC
Salemba Medika. Viktor E.Frankl, 2008 Optimisme ditengah Notoadmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian
tragedy Analisis Logoterapi ,penerbit Kesehatan . Jakarta : Rhineka Cipta.
,nuansa
Potter .perry 2010 Fundamental of Nursing Wangsadjadja, R. 2008.Stres (Onlone) buku 2 edisi 7 penerbit salemba Jakarta
at: http://rumah Philippa New field James E.Cottrel, 1999
Available
belajarpsikologi.com/index.php/stres Handbook of Neuroanesthesia ,third
.html (diakses tanggal 5 nopember 2012 Edition
Lippincott
Williams
Wilkins,A Wolters Klwer Company http://eprints.undip.ac.id/19152/1/Robert Philadelpia
silitonga.pdf diunduh tanggal 23 maret York.Londodn Buenes Aires .Hongkong
.Baltimore.New
2012
Sydney.Tokyo.1999 http://id.scribd.com/doc/70300946/Patofisiolo Peter
gi-cedera-kepala oleh S Aritonang Bullock,1997,Pathofisilogy
diunduh 24 maret 2007
managemen of severe closed injry www.angelfire. com/nc/ neurosurgeri/kepala ,chapman& Hall Medical
teks.html diunduh 22 maret 2012 Philips,R .H 2001 .Coping with Lupus.New
http://kadri-
York :Penguin Putnam blog.blogspot.com/2010/01/prognosis- UNPAD 2011, Pedoman Penyusunan dan
cedera-kepala.html diunduh tanggal 23 Penulisan Skripsi Program Sarjana
maret 2012 Universitas Padjadjaran http://unsilster.com/2012/04/pengertian- Rasmun,2004 Stres ,Koping dan Adaptasi
keluarga-dan-fungsi-keluarga/ Jakarta Sagung seto