ULTIMA InfoSys Vol VIII No 2 201

ANALISIS PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM MEDIATION PENGELOLAAN LINGKUNGAN BEBAS SAMPAH DENGAN PROTOKOL SOAP PADA WEB SERVICE UNTUK TERINTEGRASI DI WILAYAH PARIWISATA INDONESIA MENGINTEGRASIKAN ANTAR SISTEM INFORMASI YANG (Leonardi Paris H, Sintya Sukarta, R Fenny Syafariani)

BERBEDA PLATFORM (Muhamad Femy Mulya, Nofita Rismawati)

Hal. 54-61

Hal. 107-111

PERANCANGAN E-LEARNING PADA IMPLEMENTASI SCRUM MODEL DEVELOPMENT PADA SMK NEGERI 1 BANDUNG MONITORING INVENTORY CONTROL CLEANING (Ditha Febriannisa, Leonardi Paris Hasugian)

EQUIPMENT DAN CHEMICAL PT. EXPLORE GLOBAL SOLUTION (Meta Amalya Dewi, Rani Andriani)

Hal. 62-68

Hal. 112-117

SPAM FILTER SITUS JEJARING SOSIAL MAHASISWA MENGGUNAKAN REGULAR EXPRESSION (Simon Salomon, Seng Hansun)

Hal. 69-73

APLIKASI PEREKRUTAN DAN PENILAIAN KARYAWAN BERBASIS WEB PADA PT. XYZ (Ririn Ikana Desanti, Carolyn Feiby Supit, Andree E. Widjaja)

Hal. 74-80

EVALUASI PENYELARASAN STRATEGI TEKNOLOGI INFORMASI DAN STRATEGI BISNIS DI PT X MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 5.0 (Andreas Febrianus Tanujaya, Wella)

Hal. 81-86

EVALUASI USABILITY WEBSITE LIBRARY.UMN.AC.ID UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA (Melanesia N.W. Rumbiak, Johan Setiawan)

Hal. 87-94

SISTEM INFORMASI PELELANGAN ONLINE PADA PT. BALAI LELANG BANDUNG (Irwin Tenrysau, Novrini Hasti)

Hal. 95-100

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PRODUK KESEHATAN PADA PT. ABC

VOL

(T. Husain)

VIII

Hal. 101-106

No. 2

ISSN 2085-4579

SUSUNAN REDAKSI

Pelindung

Dr. Ninok Leksono

Penanggungjawab

Dr. Ir. P.M. Winarno, M.Kom.

Pemimpin Umum

Ririn Ikana Desanti, S.Kom., M.Kom.

Mitra Bestari

(UMN) Friska Natalia, Ph.D. (Univ. Tarumanagara) Viny Christanti Mawardi,

M.Kom.

(Univ. Tarumanagara) Dedi Trisnawarman,

S.Si., M.Kom.

(UMN) Enrico Siswanto, S.Kom., MBA. (UMN) Johan Setiawan, S.Kom., M.M., M.B.A. (UMN) Marcelli Indriana, S.Kom., M.Sc. (UMN) Ir. Raymond Sunardi Oetama, MCIS. (UMN) Wella, S.Kom., M.MSI., COBIT5 (UMN) Yustinus Eko Soelistio, S.Kom., M.M. (UMN) Seng Hansun, S.Si., M.Cs.

(UMN) Adhi Kusnadi, S.T., M.Si. Jurnal ULTIMA InfoSys merupakan (UMN) Fransiscus Ati Halim, S.Kom., M.M. Jurnal Program Studi Sistem Informasi

Universitas Multimedia Nusantara yang Ni Made Satvika Iswari, S.T., M.T.

Ketua Dewan Redaksi

menyajikan artikel-artikel penelitian ilmiah

dalam bidang Sistem Informasi, serta isu-isu Wira Munggana, S.Si., M.Sc.

Dewan Redaksi

teoritis dan praktis yang terkini, mencakup Wella, S.Kom., M.MSI., COBIT5

sistem basis data, sistem informasi

manajemen, analisis dan pengembangan Wella, S.Kom., M.MSI., COBIT5

Desainer & Layouter

sistem, manajemen proyek sistem informasi, programming , mobile information system,

Sirkulasi dan Distribusi

dan topik lainnya terkait Sistem Informasi.

Sularmin

Jurnal ULTIMA InfoSys terbit secara

Keuangan

berkala dua kali dalam setahun (Juni dan

I Made Gede Suteja, S.E.

Desember) dan dikelola oleh Program Studi

ALAMAT REDAKSI Sistem Informasi Universitas Multimedia

Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Nusantara bekerjasama dengan UMN Press. Jl. Scientia Boulevard, Gading Serpong

Tangerang, Banten, 15811

Tlp. (021) 5422 0808 Faks. (021) 5422 0800 Email: [email protected]

ULTIMA InfoSys, Vol. VIII, No. 2 | Desember 2017

ISSN 2085-4579

Call for Paper

Important Dates

April 30 th , 2018

Deadline for submission of papers

May 31 st , 2018

Announcement for Acceptance

June 15 th , 2018

Deadline for submission of final papers

International Journal of New Media Technology (IJNMT) is

a scholarly open access, peer-reviewed, and interdisciplinary journal focusing on theories, methods and implementations of new media technology. IJNMT is published annually by Faculty of Engineering and Informatics, Universitas Multimedia Nusantara in cooperation with UMN Press. Topics include, but not limited to digital technology for creative industry, infrastructure technology, computing communication and networking, signal and image processing, intelligent system, control and embedded system, mobile and web based system, robotics

Jurnal

ULTIMA merupakan Jurnal Program Studi merupakan Jurnal Program Computing

ULTIMATICS Jurnal ULTIMA InfoSys Jurnal

merupakan Teknik Informatika Universitas Studi

Informasi Jurnal Program Studi Sistem Multimedia Nusantara yang Universitas

Sistem

Multimedia Komputer Universitas menyajikan

artikel-artikel Nusantara yang menyajikan Multimedia Nusantara yang penelitian ilmiah dalam bidang artikel-artikel

penelitian menyajikan artikel-artikel analisis dan desain sistem, ilmiah dalam bidang Sistem penelitian

ilmiah dalam programming ,

algoritma, Informasi, serta isu-isu teoritis bidang Sistem Komputer rekayasa perangkat lunak, serta dan praktis yang terkini, serta isu-isu teoritis dan isu-isu teoritis dan praktis yang mencakup sistem basis data, praktis

yang terkini, terkini, mencakup komputasi, sistem informasi manajemen, mencakup

komputasi, kecerdasan

buatan, analisis dan pengembangan organisasi dan arsitektur pemrograman sistem mobile, sistem, manajemen proyek komputer,

programming, serta topik lainnya di bidang sistem

informasi, embedded system , sistem Teknik Informatika.

programming ,

mobile operasi, jaringan dan internet, information system , dan topik integrasi sistem, serta topik lainnya

terkait

Sistem lainnya di bidang Sistem

Informasi.

Komputer.

ii

ULTIMA InfoSys, Vol. VIII, No. 2 | Desember 2017

DAFTAR ISI

Analisis Pembangunan Sistem Informasi Pengelolaan Lingkungan Bebas

Sampah Terintegrasi di Wilayah Pariwisata Indonesia

Leonardi Paris H, Sintya Sukarta, R Fenny Syafariani 54-61

Perancangan E-Learning pada SMK Negeri 1 Bandung

Ditha Febriannisa, Leonardi Paris Hasugian 62-68 Spam Filter Situs Jejaring Sosial Mahasiswa Menggunakan Regular

Expression

Simon Salomon, Seng Hansun 69-73

Aplikasi Perekrutan dan Penilaian Karyawan Berbasis Web Pada PT. XYZ

Ririn Ikana Desanti, Carolyn Feiby Supit, Andree E. Widjaja 74-80 Evaluasi Penyelarasan Strategi Teknologi Informasi dan Strategi Bisnis di PT

X Menggunakan Kerangka Kerja COBIT 5.0

Andreas Febrianus Tanujaya, Wella 81-86 Evaluasi Usability Website library.umn.ac.id Universitas Multimedia

Nusantara

Melanesia N.W. Rumbiak, Johan Setiawan 87-94

Sistem Informasi Pelelangan Online Pada PT. Balai Lelang Bandung

Irwin Tenrysau, Novrini Hasti 95-100 Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Produk Kesehatan

Pada PT. ABC

T. Husain 101-106 Analisis dan Perancangan Sistem Mediation dengan Protokol Soap pada Web Service untuk Mengintegrasikan Antar Sistem Informasi yang Berbeda

Platform

Muhamad Femy Mulya, Nofita Rismawati 107-111 Implementasi Scrum Model Development Pada Monitoring Inventory

Control Cleaning Equipment dan Chemical PT. Explore Global Solution

Meta Amalya Dewi, Rani Andriani 112-117

ULTIMA InfoSys, Vol. VIII, No. 2 | Desember 2017 iii

KATA PENGANTAR

Salam ULTIMA! ULTIMA InfoSys – Jurnal Sistem Informasi UMN kembali menjumpai para pembaca dalam

terbitan saat ini Edisi Desember 2017, Volume VIII, No. 2. Jurnal ini menyajikan artikel- artikel ilmiah hasil penelitian mengenai analisis dan desain system, pemrograman, analisis algoritma, rekayasa perangkat lunak, serta isu-isu teoritis dan praktis terkini.

Pada ULTIMA InfoSys Edisi Desember 2017 ini, terdapat sepuluh artikel ilmiah yang berasal dari para peneliti, akademisi, dan praktisi di bidang Sistem Informasi, yang mengangkat beragam topik, antara lain: analisis pembangunan sistem informasi pengelolaan lingkungan

bebas sampah terintegrasi di wilayah pariwisata indonesia; perancangan e-learning pada SMK Negeri 1 Bandung; spam filter situs jejaring sosial mahasiswa menggunakan regular

expression ; aplikasi perekrutan dan penilaian karyawan berbasis web pada PT. XYZ; evaluasi penyelarasan strategi teknologi informasi dan strategi bisnis di PT X menggunakan kerangka kerja COBIT 5.0; evaluasi usability website library.umn.ac.id Universitas Multimedia Nusantara; sistem informasi pelelangan online pada PT. Balai Lelang Bandung; analisis dan perancangan sistem informasi penjualan produk kesehatan pada PT. ABC; analisis dan perancangan sistem mediation dengan protokol soap pada web service untuk mengintegrasikan antar sistem informasi yang berbeda platform; dan implementasi scrum model development pada monitoring inventory control cleaning equipment dan chemical PT. Explore Global Solution.

Pada kesempatan kali ini juga kami ingin mengundang partisipasi para pembaca yang budiman, para peneliti, akademisi, maupun praktisi, di bidang Teknik dan Informatika, untuk mengirimkan karya ilmiah yang berkualitas pada: International Journal of New Media Technology (IJNMT), ULTIMATICS, ULTIMA InfoSys, ULTIMA Computing. Informasi mengenai pedoman dan template penulisan, serta informasi terkait lainnya dapat diperoleh melalui alamat surel [email protected] .

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh kontributor dalam ULTIMA InfoSys Edisi Desember 2017 ini. Kami berharap artikel-artikel ilmiah hasil penelitian dalam jurnal ini dapat bermanfaat dan memberikan sumbangsih terhadap perkembangan penelitian dan keilmuan di Indonesia.

Desember 2017,

Ni Made Satvika Iswari, S.T., M.T.

Ketua Dewan Redaksi

iv

ULTIMA InfoSys, Vol. VIII, No. 2 | Desember 2017

Analisis Pembangunan Sistem Informasi Pengelolaan Lingkungan Bebas Sampah Terintegrasi di Wilayah Pariwisata Indonesia

Leonardi Paris H 1 , Sintya Sukarta 2 , R Fenny Syafariani 3

Program Studi Sistem Informasi, Universitas Komputer Indonesia

Diterima 14 Agustus 2017 Disetujui 20 Desember 2017

Abstract —Cleanliness is one of many other indicator sarana untuk kebersihan, terkadang ada saja wisatawan

that have to be held by a tourism destination. It mean

yang enggan bekerja sama dalam hal kebersihan.

that the tourism destination should be clean from garbage or any other dirty things. Indonesia is a tourism

Observasi peneliti yang dilakukan di daerah

destination that have been known as a beautiful and

Kawah Ijen, kebersihan di area tersebut jauh dari kata

humble country to be visited. As a tourism country,

ideal. Sampah yang terbagi menjadi sampah organik

Indonesia should also give a big concern to the

dan nonorganik berserakan di mana-mana. Keadaan

cleanliness issue. Various criticisms and suggestions

tempat sampah rusak dan tempat sampah jarang

always delivered to the manager or government of the

ditemukan di sepanjang perjalanan. Hal ini diperparah

tourist sites, but the response from them was null. There have to be a research to find out what is the root of the

membuang sampah

environment cleanliness problem and which part of the

sembarangan ketika mereka berjalan menuju puncak

improvement that was missed. This study covers how to

Kawah Ijen. Menurut data dari petugas setempat, hal

integrate all the stakeholder by using Information

tersebut berlangsung sudah lama tanpa adanya

Technology in order to address the environment

penanganan serius. Dia berpendapat hal ini terjadi

cleanliness issue. Existing policy established will be the

karena tidak adanya keseriusan dari manajemen

basis for analyzing, designing, implementing, and

tempat wisata dan pemerintah setempat mengenai

evaluating a product in addressing the issues of garbage.

kebersihan walaupun hal tersebut sudah pernah

The research is developed under the PEST and SWOT

disuarakan.

method, and using the Knowledge Management System. Visual Communication Media is a product that was

Kasus tersebut mencerminkan tidak adanya

built to help people in controlling the outstanding

keseriusan dalam melakukan pengendalian dan

garbage. Information technology is built to become a

pemantauan akan kebersihan di sebuah tempat wisata.

medium in managing information related to garbage

Hal tersebut yang mendasari perlunya perbaikan dan

problems. Meanwhile, Counseling and Socializing is held to provide learning of the importance in

pengembangan sistem. Dimulai dari pembaharuan

maintaining hygiene. The integration of these things is

penetapan kebijakan, penetapan Standard Operational

monitored and evaluated to obtain a comprehensive

Procedure (SOP), teknologi informasi, sosialisasi dan campaign , serta evaluasi diberbagai sektor. improvement. [1]

Index Terms —Cleanliness, Information Technology,

Peneliti melibatkan dua unit dinas terkait yang

Knowledge Management System.

memang bertanggung jawab dalam mengemban kebersihan, yaitu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan & Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Tujuan dengan

I. P ENDAHULUAN melibatkan kedua unit dinas tersebut agar masalah Tempat wisata merupakan sebuah tempat bagi

kebersihan yang terekspos dapat diminimalisir melalui wisatawan

implementasi produk teknologi informasi, sehingga menikmati keadaan, situasi, dan kondisi area tertentu.

lokal maupun

mancanegara

untuk

integrasi internal dalam Indonesia merupakan salah satu negara destinasi bagi

dapat

menciptakan

mengendalikan dan memantau kebersihan di tempat wisatawan untuk menikmati tempat-tempat wisata.

wisata.

Kegiatan di area tempat wisata biasanya tidak luput dari aktivitas berbagai wisatawan, misalnya berjalan-

II. M ETODE jalan, berswafoto, menikmati kuliner, menginap, dll.

Metode penelitian yang dilakukan melalui 10 Aktivitas yang dilakukan wisatawan cenderung

proses yang dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu; melupakan beberapa aspek, salah satunya kebersihan. Analisis Data, Perancangan dan Pembangunan, serta Walaupun petugas setempat menyediakan aturan dan

Implementasi dan Evaluasi.

54

ULTIMA InfoSys, Vol. VIII, No. 2 | Desember 2017

Gambar 1. Tahapan Penelitian

Berikut adalah deskripsi di tiap tahapan, yaitu: dirancang untuk memenuhi kebutuhan Petugas di

1. Pengumpulan data bersama mitra. tempat wisata dan Pemerintah. Kemudian untuk selanjutnya

membentuk perancangan Data dikumpulkan dari berbagai sumber baik dari

akan

Teknologi Informasi.

internal (Wisatawan, Petugas di tempat wisata, dan Pemerintah dari unit Dinas Pariwisata dan

5. Membuat blueprint Prosedur Bisnis, KM, dan TI. Kebudayaan

Pertamanan) dan eksternal (media cetak dan Blueprint pada Proses 5 merupakan rancangan

elektronik). Teknik pengumpulan data yang ideal bagi pembangunan Proses Bisnis, KM, dan TI. Sebelum final blueprint ditetapkan, perlu

digunakan adalah wawancara, observasi, Joint Application Development , dan Kuesioner.

dilakukannya

assessment untuk melihat kebutuhan-kebutuhan yang menjadi prioritas

2. Identifikasi data. berdasarkan penilaian skala prioritas. Kumpulan data dari berbagai sumber didefinisikan

6. Pembangunan Prosedur Bisnis, KM, dan TI. sesuai dengan

kebutuhan penelitian untuk mendapatkan data yang valid dan terverifikasi

Adapun pelaksanaan dari final blueprint mengenai menggunakan sampling purposif.

Prosedur Bisnis, KM, dan TI. Kebijakan, SOP, aturan, UU (Undang-Undang), aktivitas tiap unit,

3. Analisis data melalui Analisis PEST (Political, dan teknologinya akan dibangun sesuai rancangan Economical, Social, & Technological) dan SWOT

Proses 5.

(Strength, Weakness, Opportunity, & Threat).

7. Implementasi Prosedur Bisnis, KM, dan TI. Data yang valid dan terverifikasi akan dianalisis berdasarkan Analisis PEST untuk melihat

Uji dan implementasi hasil pembangunan secara nyata akan dilakukan oleh Pemerintahan dan

keberadaan objek penelitian dalam lingkungan eksternal sedangkan Analisis SWOT digunakan

Petugas di tempat wisata.

untuk melihat objek penelitian dalam lingkungan

8. Pemantauan implementasi Prosedur Bisnis, KM, internal.

dan TI.

implementasi dilakukan untuk Management ), dan TI (Teknologi Informasi).

4. Membentuk Strategi Bisnis, KM (Knowledge

Pemantauan

mendapatkan hasil pengujian. Hasil analisis akan membantu dalam perancangan

9. Evaluasi hasil pemantauan implementasi. dan pembentukan strategi bisnis yang mencakup aktivitas sistem yang akan diusulkan untuk

Pemantauan menjadi sebuah evaluasi dengan menggunakan Model Balanced Score Card untuk

membantu pembangunan

Knowledge

Management, di

mengukur kinerja sistem yang dibangun, baik dari

55 ULTIMA InfoSys, Vol. VIII, No. 2 | Desember 2017 55 ULTIMA InfoSys, Vol. VIII, No. 2 | Desember 2017

mempengaruhi kuantitas wisatawan.

10. Perbaikan Prosedur Bisnis dan TI berdasarkan

2. Economical.

hasil evaluasi. “Perekonomian Indonesia” yang fluktuatif dan Hasil evaluasi akan menjadi data yang bertujuan

cenderung menurun menjadi salah satu indikator sebagai sumber perbaikan sistem.

ramai tidaknya wisatawan lokal dan mancanegara. Hal ini karena berkaitan dengan

tingkat

ASIL P III. H ENELITIAN DAN P EMBAHASAN pendapatan

yang berdampak pada tingkat kebutuhan akan biaya hidup. Ramai tidaknya

Berdasarkan penggunaan sampling purposif, wisatawan mempengaruhi kuantitas wisatawan, didapatkan identifikasi data ke dalam dua lingkungan, demikian halnya dengan keberadaan sampah. yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal.

Analisis lingkungan internal menggunakan Model

3. Social.

PEST dengan maksud menindaklanjuti bagaimana Berdasarkan interview seorang petugas di Kawah sebuah organisasi dan proses bisnis harus menghadapi Ijen, wisatawan mancanegara cenderung menjaga pengaruh dari lingkungan Politik, Ekonomi, Sosial, kelestarian alam dengan tidak membuang sampah dan Teknologi. Sedangkan penggunaan Model SWOT sembarangan. Hal inilah yang tidak dimiliki oleh untuk

wisatawan lokal. Kehidupan sosial dan kebiasaan merupakan analisis situasi dan juga kondisi yang wisatawan lokal untuk tidak membuang sampah bersifat deskriptif untuk menggambarkan situasi dan

menganalisis lingkungan

internal

yang

sembarangan nyaris punah. kondisi yang sedang dihadapi.

4. Technological.

A. Analisis Lingkungan Eksternal: PEST Kawah Ijen sebagai salah satu spot wisata belum Berikut adalah

memiliki teknologi informasi yang seharusnya menganalisis pertimbangan pembangunan teknologi

hasil

analis PEST untuk

terpenuhi dalam mengelola berbagai hal (sarana informasi pengelolaan sampah;

prasarana, karyawan, keuangan, dll) termasuk

Teknologi tidak

stakeholder terkait dalam Secara umum pengaruh perkembangan politik

menghubungkan

di objek wisata. dapat mempengaruhi keberadaan wisatawan lokal

penanganan

sampah

Sederhananya distribusi informasi tidak efisien dan mancanegara, termasuk stabilitas keamanan

karena tidak memanfaatkan teknologi informasi. nasional

keamanan nasional menjadi indikator banyaknya

lingkungan eksternal, wisatawan berkunjung ke berbagai tempat wisata

Setelah

menganalisis

merancang strategi untuk di Indonesia. Secara khusus kebijakan dan regulasi

selanjutnya

adalah

mempertimbangkan dan mengendalikan risiko yang pemerintahan dapat mempengaruhi keberadaan

ada.

wisatawan di suatu daerah. Otonomi daerah pada

Tabel 1. Strategi Lingkungan Eksternal Pembangunan Teknologi Informasi Pengelolaan Sampah

Pertimbangan Risiko

Strategi

1. Memantau perubahan politik didalam dan diluar negeri  Perkembangan Politik

Political

2. Menciptakan keamanan dan situasi kondisi yang aman dan nyaman  Stabilitas Keamanan Nasional

3. Menyelaraskan kebijakan dan regulasi pemerintah pusat dengan  Kebijakan dan Regulasi Daerah

pemerintah daerah

1. Memantau dan membuat kebijakan atas pengaruh perekonomian yang  Perekonomian yang cenderung

Economical

dinamis

2. Menyesuaikan tingkat pendapatan daerah dengan finansial kunjungan ke  Tingkat pendapatan

menurun

objek wisata

 Pengaruh keberadaan sampah dalam

3. Membangun fisik dan nonfisik pengelolaan sampah terintegrasi dengan perekonomian

berbagai stakeholder

1. Perlunya pembelajaran dan pemahaman akan etika dan budaya dalam  Perbedaan kehidupan sosial dan

Social

kehidupan sosial

kebiasaan, serta kebudayaan

2. Penyuluhan dan sosialisasi akan pentingnya menjaga kebersihan (transfer knowledge)

Technological 1. Penyesuaian teknologi dan komunikasi dalam aktivitas pengelolaan  Tidak adanya teknologi informasi

objek wisata

2. Pembangunan teknologi informasi dan sistem informasi berdasarkan  Distribusi informasi yang tidak

dan sistem informasi

kebutuhan di sebuah objek wisata

efisien

3. Integrasi informasi untuk stakeholder terkait

ULTIMA InfoSys, Vol. VIII, No. 2 | Desember 2017 ULTIMA InfoSys, Vol. VIII, No. 2 | Desember 2017

B. Analisis Lingkungan Internal: SWOT Berikut adalah hasil analis SWOT untuk

1. Memiliki potensi untuk bekerja sama dengan menganalisis situasi yang ada dalam organisasi,

lembaga dunia dalam melakukan pemeliharaan kebijakan, regulasi, wisatawan, dan hal lainnya dengan

objek wisata.

memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara

2. Menyediakan peluang bagi masyarakat sekitar bersamaan meminimalkan kelemahan dan ancaman;

untuk

berkontribusi dalam melakukan

a. Strength. pemeliharaan objek wisata.

3. Menciptakan transfer knowledge bagi setiap oleh “Dunia”, menjadi standar destinasi wisata

1. Banyaknya Spot Objek Wisata yang dikagumi

stakeholder dalam berbagai event mengenai bagi wisatawan lokal dan mancanegara. Tidak

objek wisata.

hanya itu tapi juga adat istiadat, budaya,

4. Menciptakan peluang dalam pengelolaan bahasa, kuliner, dan sebagainya yang menjadi

sampah melalui proses daur ulang dan atau banyak tujuan wisata bagi wisatawan.

guna ulang.

2. Kebijakan dan Regulasi pemerintah pusat dan 5. Menciptakan mental dan budaya menjaga daerah

wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata.

d. Threat.

3. Sosialisasi mengenai objek wisata melalui berbagai media, konferensi internasional, iklan

1. Pengaruh finansial (perekonomian) berdampak layanan masyarakat, kompetisi, event tertentu,

kepada pengelolaan objek wisata diberbagai dll sebagai bagian dalam meningkatkan

lini, yang nantinya akan mempengaruhi Pariwisata Indonesia.

kuantitas wisatawan.

b. Weakness.

2. Sikap masyarakat dan pemerintah pusat dan daerah yang mengabaikan pentingnya menjaga

1. Operasional keuangan yang tidak transparan kebersihan objek wisata meskipun kebijakan dan jujur di objek wisata yang dilakukan oleh

“oknum” pengelola objek wisata. dan regulasi sudah ditetapkan. Berdasarkan analisis situasi organisasi mengenai

2. Minimnya pemeliharaan sarana dan prasarana strength , weakness, opportunity, dan threat, maka di objek wisata. Hal ini berdampak pada

strategi dalam pembangunan teknologi informasi kebersihan lingkungan objek wisata yang jauh

dari kata “bebas sampah”. pengelolaan lingkungan bebas sampah dapat dipetakan melalui matriks strategi berikut ini.

3. Distribusi yang tidak efisien karena belum tersedianya teknologi informasi dan sistem informasi terintegrasi bagi tiap stakeholder.

Tabel 2. Matriks SWOT Pembangunan Teknologi Informasi Pengelolaan Sampah

Strength

Weakness

1. Banyaknya Spot Objek Wisata

1. Operasional keuangan yang tidak

yang dikagumi oleh “Dunia”,

transparan dan jujur di objek

menjadi standar destinasi wisata

wisata yang dilakukan oleh

bagi wisatawan lokal dan

“oknum” pengelola objek wisata.

mancanegara.

2. Minimnya pemeliharaan sarana

2. Kebijakan dan Regulasi

dan prasarana di objek wisata.

pemerintah pusat dan daerah

3. Distribusi yang tidak efisien

Indonesia yang memudahkan

karena belum tersedianya

wisatawan untuk berkunjung ke

teknologi informasi dan sistem

objek wisata.

informasi terintegrasi.

3. Sosialisasi mengenai objek wisata di Indonesia melalui berbagai media dan event.

Opportunity

Strategi SO

Strategi WO

1. Menciptakan integrasi sistem sama dengan lembaga dunia dalam

1. Memiliki potensi untuk bekerja

1. Meningkatkan pemeliharaan dan

informasi dan teknologi informasi melakukan pemeliharaan objek

pengelolaan Objek Wisata yang

dalam memperbaiki operasional wisata.

menjadi destinasi wisatawan dapat

dikelola bukan hanya dari

dan distribusi informasi.

2. Menciptakan media informasi masyarakat sekitar untuk

2. Menyediakan peluang bagi

pemerintah, tapi juga masyarakat

sekitar, dan lembaga dunia.

bagi stakeholder dalam mengelola

57 ULTIMA InfoSys, Vol. VIII, No. 2 | Desember 2017 57 ULTIMA InfoSys, Vol. VIII, No. 2 | Desember 2017

objek wisata. pemeliharaan objek wisata.

2. Menetapkan Kebijakan dan

Regulasi di objek wisata dalam

3. Menciptakan media dalam

mengontrol dan mengendalikan bagi setiap stakeholder dalam

3. Menciptakan transfer knowledge

pengelolaan sampah yang ideal.

sampah di objek wisata. berbagai event mengenai objek

3. Meningkatkan sosialisasi objek

wisata dan pentingnya menjaga

wisata.

kebersihan melalui berbagai media

4. Menciptakan peluang dalam

dan event kepada wisatawan.

pengelolaan sampah melalui proses daur ulang dan atau guna ulang.

5. Menciptakan mental dan budaya menjaga kebersihan. Threat

Strategi ST

Strategi WT

1. Memperbaiki kebijakan dan berdampak kepada pengelolaan

1. Pengaruh finansial (perekonomian)

1. Membangun sistem pengambil

regulasi di objek wisata dalam hal objek wisata diberbagai lini, yang

keputusan dalam menetapkan

pengelolaan, keuangan, karyawan, nantinya akan mempengaruhi

kebijakan dan regulasi dengan

dan lain-lain. kuantitas wisatawan.

melihat berbagai faktor, salah

satunya perekonomian negara dan

2. Menciptakan sistem informasi

sebagai media dalam mengelola, pusat dan daerah yang

2. Sikap masyarakat dan pemerintah

dunia.

mengontrol, mengendalikan, dan mengabaikan pentingnya menjaga

2. Memberikan penyuluhan dan

mendistribusikan informasi akan kebersihan objek wisata meskipun

sosialisasi kepada wisatawan akan

objek wisata dan pemeliharaan kebijakan dan regulasi sudah

pentingnya menjaga kebersihan

kebersihan. ditetapkan.

melalui aktivitas kampanye,

kompetisi, dan event lainnya.

C. Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem dibagi menjadi beberapa In-Room subbagian yang merupakan perancangan pengelolaan

IP Communication

lingkungan bebas sampah dengan menggunakan

metode pengembangan sistem prototype dimana subsistem dibangun melalui interaksi dengan user

Client Services

Client Services Framework Medianet Services Internet

melalui tahap identifikasi

kebutuhan

user ,

pembangunan, pengujian, dan perbaikan prototype

beserta Commun pembangunan knowledge management

Collaboration

Presence/Location

Services

Scheduling & Calendering

system . [4] Workflow

ication Real-Time Messaging

C.1. Desain Arsitektur Sistem Informasi

Real-Time Data Sharing

Mendasari area “effect zones”, teknologi

Con

memegang peranan penting dalam menerapkan

Recording/Playback ten

strategi yang ditetapkan.

Teknologi

tersebut

Search t

merupakan bagian dari sistem informasi yang tercakup ke dalam komponen sistem informasi, yaitu software, Network

hardware , brainware, data dan informasi, dan

prosedur. Encryption

Administration Maintenance

Stakeholder yang merupakan brainware memiliki aplikasi sistem informasi yang berbeda (secara khusus

Gambar 2. Model Sistem Informasi Pengelolaan untuk Dinas Pariwisata & Kebudayaan dan Dinas

Lingkungan Bebas Sampah [5] Kebersihan & Pertamanan). Sistem informasi yang

terfragmentasi secara independen tidak terkait secara Perencanaan sistem informasi ini meliputi tujuh langsung. Keberadaan kolaborasi sistem informasi as-

aspek, yaitu :

is system dan to-be system dapat terintegrasi sehingga

1. Devices; Sebagai tools untuk melakukan distribusi informasi dapat terbentuk secara real time

interaksi bagi pihak yang terlibat, terdiri dari dengan akses yang disesuaikan oleh kebijakan

tiga bagian, yaitu desktop, mobile, dan in- tertentu. Secara aplikatif, model perencanaan sistem

room .

informasi mengacu kepada Cisco Collaboration Architecture yang disesuaikan dengan penentuan dan

2. Collaboration Applications; Aplikasi yang penetapan strategi kolaborasi. [5] mendukung layanan kolaborasi. Diperlukan

sebagai

user interface dalam pendistribusian informasi dan komunikasi.

media

ULTIMA InfoSys, Vol. VIII, No. 2 | Desember 2017

3. Client Services; Aspek ini bertujuan sebagai sarana

(pemerintah dan organisasi lainnya).

4. Collaboration Services; Layanan yang ada

Dinas Pariwisata & Kebu dayaan

Dinas Kebersihan & Pertamanan

pada sistem kolaborasi yang akan dibangun terbagi menjadi dua fungsi yaitu penyedia layanan komunikasi dan layanan konten informasi.

Tourist

Sistem I nformas i Administrator

5. Network Services; Layanan jaringan yang disediakan

6. Security; Jaminan kerahasiaan informasi dalam Management of melakukan interaksi dan

Tourist Des tination

pendistribusian informasi.

7. Management; Layanan kolaborasi dalam Gambar 4. Stakeholder Sistem Informasi Pengelolaan mengelola

Lingkungan Bebas Sampah administrasi, dan maintenance.

operasional

kolaborasi,

4) Data dan Informasi

yang didistribusikan Secara umum kebutuhan hardware sudah terpenuhi

2) Model Hardware dan Network

merupakan data primer yang menyangkut pengelolaan oleh stakeholder, akan tetapi pembaharuan hardware

objek wisata dan kebersihannya. Data dan informasi perlu diterapkan guna menunjang kompatibilitas

primer tersebut mencakup kebijakan dan regulasi, software yang dibangun. Lain halnya dengan

wisatawan, karyawan, keuangan, sarana prasarana, keterhubungan stakeholder, secara garis besar

pemeliharaan, laporan, termasuk informasi objek perencanaan keterhubungan dalam penggunaan sistem

wisata.

informasi antar stakeholder dilihat dari kebutuhan jaringan.

Maintenance

Tourist

Report Infrastructure Facilities &

Dinas Pariwisata & Kebudayaan

Dinas Kebersihan & Pertamanan

Employee

Policy & Regulation

Finance

Tourist Destination

Information

Gambar 5. Model Data dan Informasi Sistem Informasi

To urist

Administrator

5) Prosedur

Pengelolaan lingkungan objek wisata bebas sampah menghubungkan lima stakeholder. Aktivitas

Management of To urist Destination

dan operasional merupakan bagian dari prosedur Gambar 3. Perencanaan Network

sistem informasi pengelolaan lingkungan bebas

3) Brainware sampah. Pemanfaatan telepon, fax, video conference, email, chat serta model software pengelolaan

Stakeholder akan terhubung dan terlibat secara lingkungan bebas sampah dapat mengefisiensikan proaktif, dari pengembang sistem (administrator),

distribusi informasi.

pengurus tempat wisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan & Dinas Kebersihan dan Pertamanan,

C.2. Mendefinisikan Use Case High-Level To-Be sampai kepada wisatawan lokal dan mancanegara.

Use case dari sistem informasi pengelolaan Adapun akses informasi dan operasional dari tiap

lingkungan bebas sampah berikut menggambarkan akan dibatasi berdasarkan kebijakan dan regulasi yang

relasi dari berbagai kasus dalam pengelolaannya. ditetapkan.

59 ULTIMA InfoSys, Vol. VIII, No. 2 | Desember 2017

Monitoring & Evaluation Scope I

Dinas Pariwisata & Kebudayaan Formulation of Policies, SOPs and Guideline

Financial Management

Pengelolaan Sarana Prasarana

Management Spot of Tourist Destination

<<include>>

Destination Management Data of Spot Tourist

<<include>>

Maintenance Management

<<include>>

Monitoring & Evaluation Scope II

Employee Management

Tourist Management

Dinas Kebersihan & Pertamanan

<<include>>

Desktop Applications

<<extend>>

Information Technology

Designing Products and

<<include>>

<<include>>

Mobile Applications

<<include>>

Report

Monitoring & Evaluation Tourist

Scope III

Visual Communication

<<include>>

Product Design

<<include>> <<include>>

Design

<<include>>

Ads and Community Services

Administrator

Management Organic Trash

<<include>>

Recycle

<<include>> <<include>>

Products Crafts

<<include>>

Monitoring & Evaluation

Trash Management

Scope IV

<<include>>

Anorganik Trash Management

<<include>>

Fertilizer

Management of Tourist Destination

Gambar 6. Use Case Sistem Informasi Pengelolaan Lingkungan Bebas Sampah

dalam menciptakan dan tersebut yang mendeklarasikan aktivitasnya, yaitu:

Terdapat empat kasus utama dari sistem informasi

merupakan

panduan

mendistribusikan knowledge akan implementasi penanganan kebersihan. Terdapat empat langkah

1. Penetapan Kebijakan, SOP, dan Guideline.

dalam SECI Model, yaitu: [8]

Guideline dan SOP merupakan bagian dari

1. Socialization; Proses sharing dan penciptaan tacit Kebijakan. Penetapan kebijakan merupakan hal knowledge melalui interaksi dan stakeholder. yang esensi karena akan mengarahkan kepada

2. Externalization; Pengartikulasian tacit knowledge dibangun.

perancangan sistem

menjadi explicit knowledge melalui proses dialog membutuhkan penjelasan visi misi, strategi, proses

dan refleksi.

bisnis, struktur organisasi, serta requirement dari tiap stakeholder.

3. Combination; Proses konversi explicit knowledge menjadi explicit knowledge yang baru melalui

2. Pengelolaan Objek Wisata. sistemisasi dan pengaplikasian explicit knowledge. Dalam langkah ini knowledge management tools

Aktivitas pada kasus ini

menggambarkan

diimplementasikan berupa database, report, dan bagaimana sebuah tempat wisata dikelola, baik portal informasi (repository). dari pengelolaan keuangan, objek wisata, dan

karyawannya.

4. Internalization; Proses pembelajaran dan akusisi explicit

knowledge disebarkan ke seluruh

3. Mendesain Produk dan Layanan. organisasi melalui stakeholder sehingga menjadi

Administrator sebagai salah satu stakeholder tacit knowledge stakeholder lainnya. menangani teknologi informasi dan desain komunikasi

mencakup bagaimana pengembangan sebuah teknologi

pengembangan prototype dengan melibatkan user.

4. Pengelolaan Sampah. Bagaimana

diberdayakan melalui siklus recycle trash.

C.3. Transfer Knowledge

Penyuluhan dan sosialisasi dideskripsikan sebagai transfer knowledge dari tacit knowledge ke explicit

Gambar 7. Transfer Knowledge Menggunakan SECI knowledge , demikian sebaliknya. Model tersebut

Model [8]

ULTIMA InfoSys, Vol. VIII, No. 2 | Desember 2017

C.4. Analisis Penerapan Sistem dan Dampak Sistem

b. Mengubah cara pandang dan menciptakan kesadaran

wisatawan terhadap budaya Penerapan sistem dilakukan dengan menggunakan

pendekatan pilot conversion dengan mensegmentasi “membuang sampah sembarangan”.

organisasi pada salah satu tempat wisata sebelum Kedua aspek tersebut diimbangi dengan penerapan digunakan pada tempat wisata lainnya di Indonesia.

yang diadaptasi dari penerapan SECI Model. Pendekatan ini diterapkan guna mendapatkan nilai evaluasi penggunaan sistem informasi pengelolaan

IMPULAN IV. S lingkungan bebas sampah. Nilai evaluasi tersebut menjadi parameter perbaikan sistem informasi untuk

Analisis perancangan dan pembangunan sistem mendapatkan best practices sistem secara keseluruhan.

informasi mengarahkan pembangunan teknologi informasi dan knowledge management menjadi

blueprint sistem informasi pengelolaan lingkungan mendapatkan sosialisasi dan pelatihan sebelum

Pada dasarnya,

setiap

stakeholder akan

bebas sampah yang mampu menghubungkan setiap menerapkan sistem yang digunakan. Secara khusus

stakeholder dalam mengendalikan dan memantau pada stakeholder pemerintah, hal ini perlu dilakukan

kebersihan akan sampah pada sebuah tempat guna memberikan informasi dan pengetahuan dasar pariwisata di Indonesia.

akan penggunaan sistem informasi. Sedangkan pada stakeholder wisatawan, proses sosialisasi akan

U CAPAN T ERIMA K ASIH diberikan melalui kegiatan seminar dan kampanye

secara online dan offline. Hal ini diperlukan atas dasar Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dan penyesuaian berbagai karakter wisatawan. Wisatawan

bersedia bekerjasama dalam penelitian ini, terutama asing cenderung kooperatif dengan aturan serta budaya

kepada Bapak/Ibu Petugas, Guide, Wisatawan Asing, setempat dan hal ini berbanding terbalik dengan

dan Wisatawan Lokal yang ada pada lingkungan mayoritas wisatawan lokal. Berdasar hasil observasi

Kawah Ijen, Banyuwangi.

dan interview didapatkan simpulan bahwa karakter wisatawan lokal cenderung tidak peduli dan acuh

D AFTAR P USTAKA dengan kebersihan lingkungan. Dasar tersebut yang

A. Resource, C. Policy, and C. Visvanathan, “Waste menjadi

Management Indicators- Priority and Challenges What are knowledge Waste Management ( WM ) Indicators ? Recycling Rate as . WM Indicator in Asia,” no. December, 2012.

perhatian akan

pentingnya

transfer

A. Gupta, A. Officer, and W. Kalan, “Environment & PEST Adapun dampak yang terjadi difokuskan menjadi dua

Implementasi tersebut tentunya memiliki dampak.

Analysis : An Approach to External Business Environment,” vol. 2, no. 1, pp. 34 –43, 2013.

aspek: [3] Freddy Rangkuti. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus

1. Aspek Teknologi Bisnis, PT. Gramedia Pustaka Utama. 1997.

Sistem Informasi. Andi,

Yogyakarta, 2003. [5] W. Paper and W. Paper, “Transforming Collaboration yang

a. Terciptanya tatanan baru pengelolaan sampah

Through Strategy and Architecture,” no. May 2010, pp. 1–10, stakeholder .

b. Mempercepat aliran data dan informasi [6] Kenneth C. Laudon, and Jane P. Laudon. Management Information Systems: Managing the Digital Firm, 12 th ed., stakeholder dalam pengelolaan sampah.

Prentice Hall, 2006. [7] Williams,

Sawyer.

Using

Information Technology:

Pengenalan Praktis Dunia Komputer dan Komunikasi. monitoring pengelolaan sampah.

c. Mempermudah

proses

controling dan

Penerbit Andi Yogya, 2007 [8] Prentice, P., & Ptr, H.. Knowledge Management Toolkit, The

2. Aspek Sosial Amrit Tiwana Knowledge Management Toolkit, 1999.

a. Menumbuhkembangkan pola pikir wisatawan akan pentingnya menjaga kebersihan.

61 ULTIMA InfoSys, Vol. VIII, No. 2 | Desember 2017

ISSN 2085-4579

Perancangan E-Learning pada SMK Negeri 1 Bandung

Ditha Febriannisa 1 , Leonardi Paris Hasugian 2

Program Studi Sistem Informasi, Universitas Komputer Indonesia [email protected] [email protected]

Diterima 31 Agustus 2017 Disetujui 20 Desember 2017

Abstract―The quality of education will affect the

pendidikan yang responsif terhadap perubahan dan quality of the nation and state. Indonesia is a country tuntutan zaman. Perbaikan itu dilakukan mulai dari

whose quality of education still low, to improve

sistem pendidikan maupun sarana prasarana [1] .

education in Indonesia needed an educational system

Teknologi informasi dapat dijadikan salah satu

that is responsive to changes and demands of the times. E-learning for SMK Negeri 1 Bandung is

solusi untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia.

intended to facilitate students and teachers in sharing

Adanya teknologi informasi yang digunakan untuk

material and digital information that can be accessed

media pembelajaran dapat berdampak positif bagi

anytime and anywhere. This web-based application is

para siswa/i dan guru, yaitu mereka dapat lebih

designed using Object Oriented Programming (OOP)

mudah memberikan dan mendapatkan informasi

with Unified Modeling Language (UML) tools. And

yang diperlukan dalam proses pembelajaran

using prototype system development method that

dimanapun dan kapanpun.

aims to in the process of design and the end result of the application made can be used in accordance with

SMKN 1 Bandung merupakan salah satu

the needs of SMK Negeri 1 Bandung. With the

sekolah menengah kejuruan yang bergerak di

construction of this e-learning students and teachers

bidang Bisnis Manajemen dan Usaha Perjalanan

can share information whenever and wherever.

Wisata di Kota Bandung. SMKN 1 Bandung memiliki 4 jurusan, di antaranya ada jurusan

Index Term ―E-learning, Object Oriented

Akutansi, Administrasi Perkantoran (Sekertaris),

Programming, and Prototype.

Pemasaran (Marketing), dan Usaha Perjalanan

I. P ENDAHULUAN Wisata. Dalam proses belajar mengajar di SMK Negeri 1 Bandung, selama ini siswa/i tidak bisa

pelajaran secara digital, bagi

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting

mengakses

materi

dikarenakan belum adanya media yang dapat menyongsong kehidupan yang cerah di masa depan,

kehidupan, dimana

pendidikan

dapat

menyimpan dan berbagi materi atau informasi baik bagi diri sendiri, sosial, lingkungan, agama,

secara digital, baik materi, e-book, referensi, tugas maupun

bangsa. Kualitas

pendidikan

akan

dan lainnya.

berpengaruh pada kualitas bangsa dan negara. Masa depan suatu bangsa sangat tergantung pada mutu

Terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi sumber daya manusianya dan kemampuan peserta

dan dapat diidentifikasi pada latar belakang didiknya untuk menguasai ilmu pengetahuan dan

diantaranya; 1) Tidak adanya forum diskusi antara teknologi.

sesama siswa/i maupun guru, 2) Siswa/i kesulitan dalam mendapatkan materi pembelajaran secara

Indonesia merupakan negara yang mutu digital, dan 3) Tidak adanya media yang dapat pendidikannya masih rendah jika dibandingkan

menampung berbagai informasi dan materi dengan negara-negara lain bahkan sesama anggota

pembelajaran secara digital. Adapun tujuan dari negara ASEAN pun kualitas SDM bangsa

penelitian ini adalah membangun e-learning di Indonesia masuk dalam peringkat rendah. Hal ini

SMK Negeri 1 Bandung untuk memudahkan terjadi karena pendidikan di Indonesia belum dapat

siswa/i mendapatkan materi pembelajaran secara berfungsi secara maksimal. Oleh karena itu,

digital dan membangun e-learning yang memiliki pendidikan di Indonesia harus segera diperbaiki

fasilitas diskusi antara guru dan siswa. agar mampu melahirkan generasi yang memiliki

keunggulan dalam berbagai bidang supaya bangsa

II. K AJIAN P USTAKA Indonesia dapat bersaing dengan bangsa lain dan

Hasil penelitian terdahulu dalam penelitian ini tidak semakin tertinggal karena arus globalisasi

digunakan sebagai salah satu dasar untuk yang

mendapatkan gambaran dalam menyusun kerangka pendidikan

berjalan cepat.

Untuk

memperbaiki

di Indonesia

diperlukan

sistem

berpikir dalam penelitian, dan menjadi kajian yang ULTIMA InfoSys, Vol. VIII, No. 2 | Desember 2017 62 berpikir dalam penelitian, dan menjadi kajian yang ULTIMA InfoSys, Vol. VIII, No. 2 | Desember 2017 62

mampu mengungkap yang akan dilakukan. Terdapat beberapa penelitian

kemungkinan

besar

kesalahan-kesalahan pada metode white box. terdahulu yang bersinergi dengan penelitian ini

salah satunya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Gea Lucita Hariyanti (2014) dengan judul penelitian “Sistem E-Learning Pada SMK Negeri 2 Baleendah Berbasis Web”. Pada penelitian tersebut,

M ETODE P ENELITIAN penulis menggambarkan sistem belajar yang sedang

III.

Objek pada penelitian ini adalah sebuah institusi berjalan di SMK Negeri 2 Baleendah dan membuat

pendidikan yaitu SMK Negeri 1 Bandung yang perancangan Sistem E-Learning Pada SMK Negeri

beralamat di Jl. Wastukancana No. 3 Bandung.

2 Baleendah berbasis web. Penulis menggunakan metodelogi pendekatan terstruktur meliputi diagram

alir dokumen, diagram konteks, dan diagram alir data [2] . Temuan persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Gea Lucita Hariyanti yaitu membuat e-learning berbasis web pada sekolah menengah kejuruan

pengembangan prototype .

Sedangkan

untuk

perbedaannya, penelitian tersebut mengunakan metode pendekatan sistem terstruktur, dan pada perancangan e-learning di SMK Negeri 1 Bandung, penulis menambahkan fasilitas forum diskusi antara guru dan siswa.

E-learning dalam

pembelajaran yang dilakukan di media elektronik (internet) baik secara formal maupun informal [3][4] . Penelitian ini menggunakan metode pendekatan Object Oriented Programming (OOP). OOP adalah sebuah pendekatan untuk pengembangan software dimana dalam struktur software tersebut didasarkan

Gambar 1. Struktur Organisasi SMK Negeri 1 kepada interaksi

objek dalam penyelesaian Bandung suatu proses/tugas. Interaksi tersebut mengambil

Metode yang digunakan dalam pengembangan form dari

sistem ini adalah prototype. Pada metode prototype, kembali antar objek tersebut. Objek akan

pesan-pesan

dan mengirimkannya

pengembang dan user saling berinteraksi selama merespon pesan

proses pembangunan sistem, sehingga apabila tindakan/action atau metode .

terjadi kesalahan dapat langsung dievaluasi [8] . Alat bantu yang digunakan dalam metode

pendekatan OOP adalah Unified

Modeling

Language (UML). Diagram UML diibaratkan seperti cetakan biru untuk membangun sebuah rumah. Satu set cetakan biru biasanya membantu pembangunnya dengan gambaran yang jelas untuk saluran air, listrik, pemanas, dan sejenisnya. Setiap diagram UML membantu tim developer program dengan gambaran yang jelas untuk sistem tersebut. [6][7]

Metode pengujian sistem yang digunakan adalah black box testing. Menurut Pressman,

pengujian black box berfokus kepada persyaratan fungsional perangkat lunak. Pengujian black box

Gambar 2. Pengembangan Prototype memungkinkan perangkat lunak mendapatkan

serangkaian kondisi input yang sepenuhnya Berikut adalah langkah-langkah dalam membuat menggunakan semua persyaratan fungsional untuk

sistem dengan menggunakan metode prototype: suatu program [8] . Pengujian black box bukan

1) Analisis Kebutuhan.

merupakan alternatif dari teknik white box, tetapi merupakan

Berkomunikasi dengan user mendefinisikan format

seluruh

perangkat lunak,

63 ULTIMA InfoSys, Vol. VIII, No. 2 | Desember 2017

ISSN 2085-4579

mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibangun.

2) Perencanaan dan Pemodelan. Membuat rencana dan pemodelan sistem yang

akan dibangun sesuai dengan kebutuhan user.

3) Membangun prototype. Membangun prototype

dengan

membuat

perancangan sementara (misal: membangun input dan output).

4) Evaluasi sistem. Evaluasi ini dilakukan dengan user apakah

prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan user atau tidak. Jika sudah sesuai maka dilakukan penerapan sistem, jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangi kembali langkah 1, 2 dan 3.

Gambar 3. Use Case Diagram E-Learning SMK Negeri 1 Bandung yang diusulkan

Setelah mengamati kegiatan yang berhubungan dengan objek penelitian dan prosedur yang

Berikut adalah use case diagram yang berjalan. Peneliti menemukan beberapa kelemahan

kegiatan atau urutan dalam sistem yang sedang berjalan pada saat ini

menggambarkan

interaksi yang saling berkaitan antara sistem dan yang dituangkan pada Tabel 1.

case Login akan mempengaruhi case Pembelajaran bagi aktor Guru

Tabel 1. Evaluasi Sistem yang Berjalan dan Siswa/i. Hal ini didahului melalui adanya case No.

Masalah

Solusi

Registrasi yang harus dilakukan oleh aktor Guru

1. Siswa/i tidak

dan Siswa/i, kecuali Admin. Adapun penjelasan mendapatkan materi

Membuat media yang

deskripsi aktor secara rinci dijabarkan pada Tabel 2. pelajaran secara digital

dapat memberikan

akses bagi siswa/i untuk mendapatkan

Tabel 2. Deskripsi Aktor

materi secara digital.

Deskripsi yang dapat

No.

Nama

2. Tidak adanya media

Membangun e-

Aktor

Siswa/i sebagai user yang memiliki menampung berbagai

learning yang dapat

1. Siswa

hak akses untuk melakukan proses informasi dan materi

menampung dan

pembelajaran yaitu dengan pembelajaran secara

berbagi informasi dan

mendownload materi pelajaran dan digital.

materi secara digital.

tugas berdasarkan mata pelajaran

3. Tidak adanya sebuah

yang diajarkan, melihat nilai dari forum diskusi antara

Membangun forum

tugas yang diberikan, dan siswa/i dengan guru.

diskusi antara siswa/i

dan guru.

menggunakan forum diskusi untuk berdiskusi dengan guru pengajar.

Guru sebagai user yang memiliki hak Gambaran umum sistem yang diusulkan ini

IV. H ASIL D AN P EMBAHASAN 2. Guru

akses untuk melakukan proses adalah e-learning berbasis web, yang dapat

manipulasi penambahan, perubahan, dijadikan sebagai sarana penyimpanan materi

dan penghapusan data materi maupun informasi lainnya yang dapat diakses tanpa pelajaran, data tugas, data nilai serta melakukan interaksi dengan siswa/i

dibatasi oleh ruang/tempat dan waktu. Dalam e- melalui forum diskusi. learning terdapat proses untuk menghasilkan

3. Admin Admin dalam sistem ini adalah informasi belajar