UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISTEM HIDROLIK MELALUI METODE JIGSAW LEARNING PADA SISWA KELAS X TKR 1 SMK MUHAMMADIYAH KARANGMOJO KABUPATEN GUNUNGKIDUL Muslimin Annas
UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISTEM HIDROLIK MELALUI
METODE JIGSAW LEARNING PADA SISWA KELAS X TKR 1
SMK MUHAMMADIYAH KARANGMOJO KABUPATEN GUNUNGKIDUL
Muslimin Annas
email: [email protected]
Drs. Pairun Roniwijaya, M. Pd
email:[email protected]
ABSTRAK
Muslimin Annas. Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Sistem Hidrolik melalui Metode
Jigsaw Learning pada Siswa Kelas X TKR 1 SMK Muhamadiyah Karangmojo, Kabupaten
Gunungkidul. Skripsi Jurusan/Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta, 2014. Penelitian ini bertujuan
untuk meningkatkan aktivitas belajar sistem hidrolik melalui metode Jigsaw Learning pada siswa
kelas X TKR 1 SMK Muhammadiyah Karangmojo.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa
kelas X TKR 1 SMK Muhammadiyah Karangmojo. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
observasi, wawancara, catatan lapangan, tes dan nontes, dokumentasi, dan analisis dokumen.
Penelitian ini terdiri atas tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yakni (1) perencanaan
tindakan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi; dan (4) refleksi dan revisi. Analisis data
dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif yaitu untuk mendeskripsikan keterampilan
sistem hidrolik sebelum dan sesudah implementasi tindakan. Keabsahan data diperoleh melalui
validitas (validitas hasil, validitas proses, validitas dialogis, validitas demokratis) dan reliabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan aktivitas belajar sistem hidrolik
pada siswa kelas siswa kelas X TKR 1 SMK Muhammadiyah Karangmojo melalui melalui metode
Jigsaw Learning. Peningkatan tersebut tercermin dengan adanya peningkatan kualitas proses dan
hasil aktivitas belajar sistem hidrolik. Peningkatan kualitas proses terefleksi dari meningkatnya
keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran. Peningkatan kualitas hasil terefleksi dari
meningkatnya nilai rata-rata aktivitas belajar sistem hidrolik siswa sebelum dan sesudah tindakan.
Kemampuan rata-rata siswa sebelum dilakukan tindakan adalah 63,33 dan setelah dikenai tindakan
selama tiga kali siklus nilai rata-rata siswa naik menjadi 78,93. Hal ini menunjukan bahwa telah
tumbuh sikap positif dalam diri siswa sehingga kemampuan aktivitas belajar sistem hidrolik mulai
meningkat. Peningkatan kemampuan sistem hidrolik meningkat sebesar 15,6 atau 24,63%.
Kata Kunci: Aktivitas, Sistem Hidrolik, Metode, Jigsaw Learning
*Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
**Dosen Pendidikan Teknik Mesin UST Yogyakarta
Jurnal Taman Vokasi 3 Nomor 32 Tahun 2015
519
IMPROVING LEARNING ACTIVITY HYDRAULIC SYSTEMS BY JIGSAW
LEARNING METHOD IN CLASS X TKR 1 SMK MUHAMMADIYAH
KARANGMOJO GUNUNGKIDUL
ABSTRACT
This study aims to improve the learning activity through the hydraulic system of Jigsaw
Learning method in class X TKR SMK Muhammadiyah 1 Karangmojo
This study is an action research (PTK). The subjects were students of class X of SMK
Muhammadiyah 1 Karangmojo TKR. Data was collected through observation, interviews, field
notes, and nontes testing, documentation, and analysis of documents. This study consisted of three
cycles. Each cycle consists of four stages, namely (1) the action plan; (2) the implementation of the
action; (3) observation; and (4) reflection and revision. Data analysis was performed by descriptive
qualitative and quantitative skills is to describe the hydraulic system before and after the
implementation of the action. The validity of the data obtained through validity (the validity of the
results, the validity of the process, the validity of the dialogic, democratic validity) and reliability.
The results showed that there is an increase in the hydraulic system of learning activities in
class class X TKR SMK Muhammadiyah 1 Karangmojo through Learning through Jigsaw method.
This increase is reflected by an increase in the quality of the process and outcomes of learning
activities hydraulic system. The increase reflected the quality of the increasing activity of students
during the lesson. Improved quality of results reflected increased average value of the hydraulic
system of students' learning activities before and after the action. Average ability of students before
and after the action was 63.33 subject to measures for cycle three times the average value of
students rose to 78.93. This shows that there has been growing positive attitude in students'
learning activities so that the ability of the hydraulic system began to increase. Hydraulic system
enhancements increase of 15.6 or 24.63%.
Keywords: Activity, Hydraulic Systems, Methods, Jigsaw Learning
A.
PENDAHULUAN
sumber daya manusia tersebut adalah
Pada saat sekarang ini, persaingan di
pendidikan.
dalam dunia kerja semakin ketat. Hal
tersebut
disebabkan
tingginya
angka
karena
tenaga
kerja
tingkat
serta
Salah satu upaya untuk membangun
SDM, yaitu dengan menyelenggarakan
pendidikan
kejuruan
atau
sekolah
terbatasnya lapangan pekerjaan. Oleh sebab
menengah kejuruan (SMK). Penyelenggara-
itu, untuk menyikapi hal tersebut, mutlak
an
dibutuhkan sumber daya manusia yang
bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan,
berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
prasyarat mutlak untuk bersaing. Salah satu
siap bekerja sesuai dengan bidangnya serta
wahana
menguasai kompetensi program keahlian
untuk
meningkatkan
kualitas
pendidikan
menengah
kejuruan
dan kewirausahaan baik untuk memenuhi
520
Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Sistem Hidrolik
untuk
pembelajaran yang dilakukan di kelas X
mengikuti pendidikan tinggi sesuai dengan
TKR 1 SMK Muhammadiyah Karangmojo
kejuruannya.
tampak kurang maksimal. Hal tersebut
tuntutan
dunia
SMK
kerja
maupun
merupakan
lembaga
yang
dapat dilihat dari kurangnya antusiasme
concern dalam mengembangkan keteram-
siswa
pilan siswanya. Dengan dimilikinya suatu
pembelajaran.
kompetensi
tertentu,
lulusan
SMK
dalam
mengikuti
Dari hasil observasi
kegiatan
menemukan
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
bahwa permasalahan ini tampak pada
dunia kerja yang lebih memilih angkatan
pembelajaran sistem hidrolik. Kelas ini
kerja khusus. Dengan demikian, hal yang
kurang memiliki pemahaman yang kurang
paling
maksimal pada materi sistem hidrolik yang
mendasar
pendidikan
dari penyelenggaraan
SMK
yaitu
keterampilan
siswanya pada bidangnya masing-masing.
Dalam pembelajaran SMK terdapat
berdampak
pada
prestasi
nilai
yang
menurun. Menurut guru pengampu, masih
terdapat siswa yang dinyatakan tidak lulus
kompetensi praktik dan teori. Keduanya
dalam
harus didalami siswa secara seimbang agar
antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan
tercapai hasil pembelajaran yang maksimal.
pembelajaran
Untuk mencapai proses pembelajaran yang
antaranya
maksimal diperlukan suatu metode yang
pemahaman
efektif.
kegiatan pembelajaran khususnya sistem
Guru
dituntut
untuk
bisa
membangun motivasi dan keaktifan siswa
pembelajaran
dan
Kurangnya
rendahnya
disebabkan
yang
ini.
oleh
nilai
di
kurangnya
menyeluruh
selama
hidrolik.
agar pembelajaran tidak terpusat kepada
Sistem hidrolik merupakan materi
guru. Hal itu dikarenakan selama ini masih
yang penting dikuasai siswa kelas X TKR
banyak
1. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem
guru
yang
kurang
mengasah
dan
pembelajaran yang inovatif yang berpusat
cenderung menggunakan metode ceramah.
pada siswa. Salah satunya dengan metode
Metode ini kurang bisa memaksimalkan
pembelajaran yang dapat mengembangkan
pembelajaran di samping dalam segi hasil,
keterampilan
komunikasi dan keaktifan siswa juga
pembelajaran
kurang diasah. Komunikasi dan keaktifan
Sugiyanto (2009) pembelajaran kooperatif
sangat diperlukan untuk meningkatkan
merupakan salah satu inovasi metode
pemahaman siswa. Hal ini terjadi pada
pembelajaran
siswa
SMK
pembelajaran terfokus pada penggunaan
Kegiatan
kelompok kecil siswa, saling bekerja sama
kreativitas
dan
kelas
Muhammadiyah
keaktifan
X
siswa
TKR
Karangmojo.
1
komunikasi
kooperatif.
dengan
Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Sistem Hidrolik
siswa,
yaitu
Menurut
pendekatan
521
dalam
memaksimalkan kondisi
belajar
satu
model
belajar-mengajar.
Dalam
aktivitas belajar ada beberapa prinsip
untuk mencapai tujuan belajar.
Salah
interaksi
pembelajaran
yang berorientasi pada pandangan
Pada
ilmu jiwa, yakni menurut pandangan
pembelajaran metode Jigsaw, siswa dituntut
ilmu jiwa lama dan ilmu jiwa modern.
agar
dan
Menurut pandangan ilmu jiwa lama
tertentu
aktivitas didominasi oleh guru sedang
sehingga siswa menjadi terlatih untuk
menurut padangan ilmu jiwa modern,
berkomunikasi ilmiah. Hasil penelitian
aktivitas didominasi oleh siswa.
kooperatif
adalah
dapat
Jigsaw.
mendiskusikan
mempresentasikan suatu topik
Partadjaja
dan
Sulastri
(2007)
Adapun
pengertian
aktivitas
penerapan
belajar Menurut Sardiman (2011)
pembelajaran kooperatif – Jigsaw dapat
aktivitas belajar adalah kegiatan-
meningkatkan hasil belajar dan aktivitas
kegiatan
mahasiswa
keberhasilan
menyimpulkan
bahwa
jurusan
bimbingan
dan
siswa
yang
menunjang
belajar.
Rochman
konseling Undiksa. Oleh karena itu, metode
Natawijaya dalam Depdiknas (2005)
Jigsaw
untuk
mengemukakan bahwa belajar aktif
pembelajaran sistem hidrolik pada siswa
adalah suatu sistem belajar mengajar
kelas X TKR 1 SMK Muhammadiyah
yang menekankan keaktifan siswa
Karangmojo.
secara fisik, mental intelektual dan
ini
cocok
diterapkan
Berdasarkan permasalahan di atas
emosional guna memperoleh hasil
perlu dilakukan suatu pemecahan masalah
belajar berupa perpaduan antara aspek
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
koqnitif,
afektif
siswa dalam pembelajaran sistem hidrolik.
Menurut
Dimyati
dan
Oleh karena itu, dilakukan suatu penelitian
(1999:7)
aktivitas
belajar
yang memfokuskan pada pembelajaran
merupakan tindakan dan perilaku
tersebut. Dalam hal ini penulis ingin
siswa yang kompleks.
meneliti dengan topik upaya peningkatan
Jadi
dan psikomotor.
aktivitas
Mudjiono
adalah
belajar
adalah
siswa
yang
aktivitas belajar sistem hidrolik melalui
kegiatan-kegiatan
metode Jigsaw Learning pada Siswa Kelas
menunjang keberhasilan siswa. Dari
X
uraian
TKR
1
SMK
Muhammadiyah
Pengertian Aktivitas Belajar
Aktivitas merupakan prinsip atau
asas yang sangat penting di dalam
522
atas
dapat
diambil
pengertian aktivitas belajar adalah
Karangmojo.
1.
di
keterlibatan
sikap,
siswa
pikiran,
dalam
bentuk
perhatian
dalam
kegiatan belajar guna menunjang
Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Sistem Hidrolik
keberhasilan proses belajar mengajar
bahwa
dan
dari
kegiatan jiwa-raga, psikofisik untuk
kegiatan tersebut. Dapat kita pahami
menuju ke perkembangan pribadi
bahwa segala sesuatu yang dilakukan
manusia
atau kegiatan-kegiatan baik secara
menyangkut unsur cipta, rasa, dan
jasmani atau rohani yang dilakukan
karsa, ranah kognitif, afektif, dan
dalam proses interaksi antara guru
psikomotorik.
memperoleh
manfaat
adalah
seutuhnya,
rangkaian
yang
berarti
Dari beberapa pendapat di atas
dan siswa sehingga dapat mencapai
2.
belajar
tujuan belajar.
mengenai pengertian belajar dapat
Pengertian Belajar
disimpulkan
merupakan
Belajar merupakan suatu proses
perubahan
tingkah
laku
dilakukan
secara
sengajauntuk
bahwa
suatu
proses
belajar
untuk
melakukan perubahan baik dalam
yang
pemahaman
ilmu
dan
proses
mendapatkan perubahan yang lebih
memahami agar terjadi peningkatan
baik. Arti dari disengaja sebenarnya
kualitas diri serta dapat menyesuaikan
proses belajar timbul karena ada suatu
diri dengan lingkungannya.
niatan,
sedangkan
perubahan
itu
misalnya, dari tidak tahu menjadi
tahu, dari tidak terampil menjadi
3.
Metode
Pembelajaran
Jigsaw
pembelajaran
Jigsaw
Learning
Metode
terampil, dari belum dapat melakukan
merupakan salah satu jenis dari model
sesuatu menjadi dapat melakukan
pembelajaran kooperatif, yaitu suatu
sesuatu dan lain sebagainya. Belajar
model
merupakan proses dalam diri individu
mengarahkan
yang berinteraksi dengan lingkungan
mendapatkan pengetahuan melalui
untuk mendapatkan perubahan dalam
proses interaksi, dan kerjasama dalam
perilakunya
suatu kelompok. Sugiyanto (2009:37)
(Purwanto,
2011).
pembelajaran
Perubahan tersebut adalah perubahan
mendefinisikan
yang
kooperatif
timbul
karena
adanya
siswa
sebagai
yang
untuk
pembelajaran
suatu
model
pengalaman dan latihan. Jadi belajar
pembelajaran yang terfokus pada
bukanlah suatu hasil, akan tetapi
penggunaan kelompok kecil, siswa
merupakan
saling
suatu
proses
untuk
bekerja
sama
untuk
rangka
memaksimalkan kondisi belajar agar
memenuhi kebutuhan menuntut ilmu.
tujuan belajar dapat tercapai. Metode
Sardiman
Jigsaw juga dikenal sebagai metode
mencapai
tujuan
(2012)
dalam
mengemukakan
Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Sistem Hidrolik
523
4.
tim ahli karena pada pembelajaran ini
pembangkit listrik tenaga turbin air
siswa
pada
dibagi
menjadi
kelompok-
jaringan
tenaga
hidro
Jadi
perbedaan
yang
kelompok yang ahli terhadap topik
elektrik.
tertentu.
menonjol dari kedua sistem diatas
Konsep Dasar Sistem Hidrolik
adalah keadaan fluida itu sendiri.
Hidrolik menurut “bahasa Greek”
berasal dari kata “hydro” = air dan
“aulos” = pipa. Jadi hidrolik bisa
1.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
diartikan suatu alat yang bekerjanya
Jenis penelitian ini termasuk dalam
berdasarkan air dalam pipa (Sisyono,
kategori penelitian tindakan yang
1991). Prinsip yang digunakan adalah
berhubungan
dengan
kegiatan
Hukum Pascal, yaitu: benda cair yang
pendidikan,
penelitian
tindakan
ada di ruang tertutup apabila diberi
banyak digunakan untuk meneliti
tekanan, maka tekanan tersebut akan
upaya perbaikan pembelajaran di
dilanjutnya ke segala arah dengan
kelas. Penelitian ini dikenal dengan
sama besar (Sisyono, 1991). Pada
istilah
prinsipnya mekanika fluida dibagi
(classroom
menjadi 2 bagian yaitu.
Suharsimi (2010: 2) menjelaskan
a. Hidrostatik
penelitian tindakan kelas melalui
Yaitu
mekanika
penelitian
tindakan
action
kelas
research).
dalam
paparan gabungan definisi dari tiga
keadaan diam disebut juga teori
kata, penelitian, tindakan dan kelas.
persamaan kondisi dalam fluida
Penelitian
diam. Energi yang dipindahkan
mencermati
dari satu bagian ke bagian lain
menggunakan
dalam
metodologi
bentuk
fluida
energi
tekanan.
adalah
suatu
cara
suatu
kegiatan
objek
dengan
dan
aturan
tertentu
untuk
Contohnya adalah pesawat tenaga
memperoleh data atau informasi yang
hidrolik.
bermanfaat
b. Hidrodinamik
Yaitu
dalam
meningkatkan
mutu suatu hal yang menarik minat
yang
dan penting bagi peneliti. Tindakan
bergerak, disebut juga teori aliran
sendiri mempunyai arti sesuatu gerak
fluida yang mengalir. Dalam hal
kegiaan
ini kecepatan aliran fluida cair
dengan tujuan tertentu yang dalam
yang
penelitian berbentuk rangkaian siklus
energi.
524
B.
mekanika
berperan
fluida
memindahkan
Contohnya
Energi
yang
sengaja
dilakukan
kegiatan untuk siswa. Sedangkan
Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Sistem Hidrolik
kelas adalah sekelompok siswa yang
untuk mengukur pemahaman materi.
dalam waktu bersamaan menerima
Data atau informasi yang diperlukan
pelajaran yang sama dari guru yang
dalam penelitian ini diperoleh melalui
sama pula. Setiap tahap memiliki
beberapa cara yaitu:
empat
a. Observasi atau monitoring kelas
langkah
yakni,
planning,
Observasi atau monitoring kelas
acting, observing dan reflecting.
2.
dilakukan untuk memperoleh data
Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik
analisis
deskriptif
kualitatif
dan
guru dalam proses pembelajaran.
kuantitatif, yaitu untuk mendeskrip-
Dalam
sikan proses dan hasil pembelajaran
dibantu oleh seorang observer
sistem hidrolik sebelum dan sesudah
pendukung.
implementasi
dilakukan dengan berpegang pada
tindakan.
Analisis
observasi
ini
peneliti
Observasi
kelas
data
pedoman observasi dan didukung
kualitatif yang berupa hasil observasi
oleh fotografi, semua peristiwa
lapangan,
dalam pembelajaran dicatat dalam
kualitatif
digunakan
catatan
wawancara.
untuk
lapangan,
Analisis
dan
kuantitatif
catatan
lapangan
digunakan untuk data kuantitatif yang
menggunakan
diperoleh dari hasil tes pemahaman
lapangan.
materi ini sebelum dan sesudah diberi
b. Penilaian
tindakan.
Kemampuan
dan
pemahaman menggunakan metode
Jigsaw
siswa
pedoman
3.
tentang perilaku siswa dan perilaku
dimulai
penilaian
dengan
yang
sudah
panduan
Penilaian proses didapatkan
dari
observasi
Teknik Pengumpulan Data
berlangsung.
mengandung
data
kelas
kualitatif
ketika
pembelajaran sistem hidrolik
dengan
tindakan
catatan
1) Penilaian Proses
ditentukan.
Penelitian
dengan
metode
Jigsaw
Penilaian
ini
ini
berdasarkan proses pembela-
dan
jaran siswa di kelas. Misalnya
kuantitatif. Data kualitatif berupa
keaktifan
perilaku siswa selama proses diskusi
respon siswa terhadap tanggung
kelompok
jawab
dalam
Jigsaw.
Data
tingkat
kemampuan
pembelajaran
kuantitatif
siswa
berupa
yang
ditunjukkan dengan nilai tes akhir
siswa,
minat
memahami
dan
dan
mengajarkan materi terhadap
teman
Selanjutnya,
Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Sistem Hidrolik
sekelompoknya.
pada
saat
525
melaporkan
hasil
d. Analisis Dokumen
diskusi
Dokumen dal`am penelitian ini
dengan kelompoknya.
berupa
2) Penilaian Hasil
pekerjaan
siswa
berupa laporan hasil pekerjaan
Hasil di sini adalah berupa
laporan
hasil
siswa pada materi system hidrolik.
pertanggungjawaban
materi yang sudah dipelajari
dan
didiskusikan
evaluasi
melalui
secara
C.
individu.
Adapun materi yang dievalu-
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
1.
Deskripsi Data Hasil Penelitian
asikan terkait dengan materi
Hasil Observasi Keaktifan Siswa
yang diajarkan, yaitu konsep
Kelas X TKR 1 selama Kegiatan
dasar, komponen dan fungsi,
Belajar Mengajar Berlangsung pada
istilah-istilah di bidang hidrolik,
Pratindakan sampai Siklus III
jenis dan karakteristik fluida
pada siklus I kemudian pada
siklus II mengulang materi yang
belum
maksimal
pencapaian
skornya, yaitu komponen dan
fungsi,
pemasangan
hidrolik
dan aplikasi pesawat hidrolik.
Selanjutnya, pada siklus III
jenis-jenis
kerusakan
dan
gangguan pada sistem hidrolik,
prosedur pemeriksaan bagian
sistem
hidrolik,
dan
pemeliharaan peralatan yang
bekerja
berdasarkan
sistem
hidrolik.
c. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan
guru dan siswa. Tidak semua siswa
diberi
wawancara.
Hanya
perwakilan dari beberapa siswa
saja.
526
Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Sistem Hidrolik
No.
1.
2.
3.
4.
Aspek
yang diamati
Siswa yang
berani
mengeluarkan
pendapat
(partisipasi)
Siswa berani
bertanya jika ada
yang kurang
paham (bertanya)
Siswa antusias
menjawab soalsoal lisan dari
guru
(menanggapi)
Siswa antusias
mengerjakan
soal-soal tertulis/
tugas menulis
puisi (keseriusan)
Jumlah keseluruhan
siswa yang aktif
Pratindakan
Siklus 1
2 siswa
(6,06%)
(K)
13 siswa
(39,39%)
(C)
2 siswa
(6,06%)
(K)
16 siswa
(48,48%)
(C)
6 siswa
(18,18%)
(K)
14 siswa
(42,42%)
(C)
8 siswa
(24,24%)
(K)
8 siswa
(24,24%)
(K)
23 siswa
(69,69%)
(B)
24 siswa
(72,72%)
(B)
Siklus II
Siklus III
19 siswa
(57,57%)
(B)
22 siswa
(66,66%)
(B)
25 siswa
(75,75%)
(B)
28siswa
(84,84%)
(B)
22 siswa
(66,66%)
(B)
24 siswa
(72,72%)
(B)
30 siswa
(90,90%)
(SB)
32 siswa
(96,96%)
(SB)
30 siswa
(90,90%)
(SB)
33 siswa
(100%)
(SB)
Keterangan:
K = Kurang,
1- 8 siswa
= 1% - 25%
C = Cukup,
9- 17 siswa
= 26% - 50%
B = Baik,
18- 25 siswa
= 51% - 75%
SB = Sangat Baik, 26- 32 siswa
= 76% - 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat
Jumlah siswa keseluruhan yang antusias
diperoleh informasi bahwa dari pertemuan
juga meningkat. Dari 30 siswa menjadi 33
ke pertemuan keaktifan siswa semakin
siswa atau 100%.
meningkat. Angka tersebut diperoleh dari
rata-rata persentase peningkatan keaktifan
siswa mulai dari pratindakan, siklus I, dan
siklus II, dan siklus III. Ditunjukkan
misalnya, siswa yang antusias menjawab
pertanyaan lisan dari guru pada pratindakan
6 siswa, siklus I menjadi 14 siswa, siklus II
meningkat menjadi 30 siswa, dan pada
silklus III meningkat menjadi 32 siswa.
Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Sistem Hidrolik
527
Profil Kelas X TKR 1 Sebelum dan Sesudah Dilakukan Tindakan Siklus III
Aspek
Rata-rata nilai sistem hidrolik siswa
Jumlah siswa yang tuntas standar KKM
Jumlah siswa yang tuntas standar KKM (%)
Untuk
mengungkap
apakah
ada
Pratindakan
63,33
10
30.30%
Siklus I
72,63
26
78,78%
metode
Siklus II
77,16
33
100%
Siklus III
78,93
33
100%
pembelajaran
ini
Jigsaw
telah
mampu
peningkatan sistem hidrolik pada setiap
Learning
siklus diberi skor dengan menggunakan
meningkatkan
pedoman penilaian. Berdasarkan pedoman
sistem hidrolik di kelas X TKR 1
tersebut prestasi belajar siswa sudah mulai
SMK Muhammadiyah Karangmojo.
meningkat.
Hal
tersebut
membuktikan
keaktifan
belajar
Pemahaman siswa terhadap materi
bahwa penerapan metode Jigsaw Learning
sistem
telah mampu meningkatkan aktivitas dan
peningkatan dengan digunakannya
hasil pembelajaran sistem hidrolik pada
metode
siswa
Learning ini. Siswa yang tuntas
TKR
1
SMK
Muhammadiyah
Karangmojo.
hidrolik
mengalami
pembelajaran
Jigsaw
dalam menulis (mencapai nilai 70)
pada kondisi awal hanya 30,30%
2.
siswa yaitu hanya 10 siswa. Nilai
Pembahasan
a. Penelitian Aktivitas Belajar Sistem
Hidrolik Siklus I
rata-rata
keseluruhan
kelompok
sebesar 63,33. Nilai tertinggi 80
Dari hasil penelitian, penggunaan
metode
pembelajaran
Learning
memberikan
Jigsaw
hanya diraih oleh 1 siswa dan nilai
terendah 50 diraih 3 orang.
pengaruh
Pada hasil dari tindakan siklus I
positif terhadap proses pembelajaran
didapat ada 7 siswa yang belum
sistem hidrolik pada siswa kelas X
tuntas dalam menulis yaitu sebesar
TKR
Muhammadiyah
21,21% dan ada 26 siswa yang tuntas
Karangmojo. Pada siklus I diperoleh
dalam menulis yaitu sebesar 78,78%.
rata-rata siswa yang aktif dalam
Nilai tertinggi yang didapat adalah 85
pembelajaran
dari
sebanyak 1 orang dan terendah 65
pratindakan. Dari 8 siswa menjadi 24
sebanyak 1 orang. Nilai rata-rata
siswa.
adanya
kemampuan sistem hidrolik pada
peningkatan yang signifikan, yaitu
siklus I sebesar 72,63 sedangkan pada
dua kali lipat jumlah siswa yang aktif
pratindakan
1
Ini
SMK
meningkat
menunjukkan
sebesar
63,33.
Ini
pada pratindakan. Oleh karena itu,
528
Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Sistem Hidrolik
menunjukkan
bahwa
terjadi
peningkatan sebesar 9,3 atau 14,68%.
c. Penelitian Kemampuan Menulis pada
Siklus III
Dari hasil penelitian, penggunaan
b. Penelitian Kemampuan Menulis pada
metode Jigsaw Learning memberikan
Siklus II
Dari hasil penelitian, penggunaan
pengaruh positif
terhadap
proses
metode Jigsaw Learning memberikan
pembelajaran sistem hidrolik siklus
pengaruh positif
III siswa kelas X TKR 1 SMK
terhadap
proses
pembelajaran sistem hidrolik siklus II
siswa
kelas
X
TKR
1
Muhammadiyah Karangmojo.
Pada siklus III ini seluruh siswa
SMK
Muhammadiyah Karangmojo. Pada
sudah
aktif
siklus II diperoleh rata-rata siswa
sistem
hidrolik.
yang
pembelajaran
menjadi 33 siswa. Ini menunjukkan
meningkat dari siklus I. Dari 24 siswa
adanya peningkatan yang signifikan
menjadi 30 siswa. Ini menunjukkan
dari pratindakan hingga siklus III.
adanya peningkatan keaktifan sebesar
Motivasi siswa dan antusias siswa
25% dari siklus I ke siklus II. Oleh
untuk mengikuti pembelajaran sistem
karena itu, metode Jigsaw Learning
hidrolik
ini
karena itu, metode Jigsaw Learning
aktif
telah
dalam
mampu
meningkatkan
dalam
sangat
Dari
30
meningkat.
Oleh
ini
kelas X TKR 1 SMK Muhammadiyah
aktivitas belajar sistem hidrolik di
Karangmojo.
kelas X TKR 1 SMK Muhammadiyah
telah tuntas pada nilai evaluasi.
mampu
siswa
aktivitas belajar sistem hidrolik di
Pada siklus II terdapat 100% siswa
telah
pembelajaran
meningkatkan
Karangmojo.
Pada siklus III sama halnya dengan
kemampuan
siklus II, terdapat 100% siswa telah
siswa dalam menulis sebesar 13,83
tuntas pada nilai evaluasi. Terjadi
atau 21,83% (kondisi awal rata-rata
peningkatan
63,33 berubah menjadi 77,16 pada
sebesar 15,60 atau 24,63% (dari
siklus II). Nilai rata-rata kemampuan
pratindakan sampai siklus III) yaitu
sistem
II
kondisi awal nilai rata-rata 63,33
mencapai 77,16. Nilai tertinggi adalah
berubah menjadi 78,93. Nilai tertinggi
82,5 sebanyak 6 orang dan nilai
adalah 85 sebanyak 8 orang dan nilai
terendah adalah 70,5 sebanyak 2
terendah adalah 70 sebanyak 3 orang.
Terjadi
peningkatan
hidrolik
pada
siklus
nilai
rata-rata
siswa
orang.
Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Sistem Hidrolik
529
D.
1.
PENUTUP
keberhasilan
pembelajaran
Kesimpulan
kemampuan
guru
untuk
dan
terus
Berdasarkan hasil penelitian dan
melakukan perubahan dan inovasi
pembahasan pada bab sebelumnya,
dalam meningkatkan mutu dan
dapat disimpulkan bahwa penggunaan
kualitas proses pembelajaran.
metode
pembelajaran
dapat
Learning
Jigsaw
c. Bagi sekolah, diharapkan mampu
meningkatkan
mendukung tenaga pendidik agar
aktivitas belajar sistem hidrolik pada
melakukan
siswa
inovatif dengan berbagai metode
kelas
X
TKR
1
SMK
pembelajaran
Muhammadiyah Karangmojo. Dari
pembelajaran
hasil
menunjang
penelitian
penggunaan
terbukti
metode
bahwa
pembelajaran
sehingga
yang
dapat
keberhasilan
pembelajaran di kelas.
Jigsaw Learning ini dinilai berhasil
dengan baik dan dapat meningkatkan
keaktifan
siswa
dan
kelas
pemahaman
X
TKR
Muhammadiyah
khususnya
1
materi
SMK
sistem
hidrolik.
2.
DAFTAR PUSTAKA
siswa
Karangmojo
pada
E.
Arikunto,
Suharsimi.
Tindakan.
2010.
Penelitian
Yogyakarta:
Aditya
Media.
Departemen Pendidikan Nasional. 2005.
Saran
Pendidikan
Beberapa
saran
yang
dapat
disampaikan dengan hasil penelitian
ini adalah sebagai berikut.
Kewarganegaraan,
Strategi dan Metode Pembelajaran
Pendidikan
Kewarganegaraan.
Jakarta: Depdiknas.
a. Bagi siswa, perlu meningkatkan
pemahaman pada materi sistem
hidrolik
dengan
membiasakan
mengembangkan ide dan gagasan
agar
hasil
pembelajaran
guru,
menguasai
dalam
530
Pembelajaran.
dituntut
dan
untuk
berkonsentrasi
penggunaan
Rineka
Cipta
Hartono, Sugi. 1988. Sistem Kontrol Dan
Tarsito.
Partadjaja, T.R. dan M. Sulastri. 2007.
metode
Penerapan
pembelajaran. Penguasaan metode
Kooperatif
yang
Meningkatkan
baik
Jakarta:
Pesawat Tenaga Hidrolik. Bandung:
meningkat.
b. Bagi
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan
akan
menentukan
Model
Pembelajaran
Jigsaw
Aktivitas
untuk
dan
Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Sistem Hidrolik
Penalaran Mahasiswa Pada Mata
Kuliah Ilmu Budaya Dasar. Jurnal
Penelitian
dan
Pengembangan
Pendidikan, 1(1): 65-67.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Pers.
Sisyono. 1991P. Dasar-dasar Hidrolik.
Bandung: PPPGT Bandung.
Sugiyanto.
2009.
Model-Model
Pembelajaran Inovatif. Surakarta:
Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13
FKIP UNS.
Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Sistem Hidrolik
531
METODE JIGSAW LEARNING PADA SISWA KELAS X TKR 1
SMK MUHAMMADIYAH KARANGMOJO KABUPATEN GUNUNGKIDUL
Muslimin Annas
email: [email protected]
Drs. Pairun Roniwijaya, M. Pd
email:[email protected]
ABSTRAK
Muslimin Annas. Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Sistem Hidrolik melalui Metode
Jigsaw Learning pada Siswa Kelas X TKR 1 SMK Muhamadiyah Karangmojo, Kabupaten
Gunungkidul. Skripsi Jurusan/Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta, 2014. Penelitian ini bertujuan
untuk meningkatkan aktivitas belajar sistem hidrolik melalui metode Jigsaw Learning pada siswa
kelas X TKR 1 SMK Muhammadiyah Karangmojo.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa
kelas X TKR 1 SMK Muhammadiyah Karangmojo. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
observasi, wawancara, catatan lapangan, tes dan nontes, dokumentasi, dan analisis dokumen.
Penelitian ini terdiri atas tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yakni (1) perencanaan
tindakan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi; dan (4) refleksi dan revisi. Analisis data
dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif yaitu untuk mendeskripsikan keterampilan
sistem hidrolik sebelum dan sesudah implementasi tindakan. Keabsahan data diperoleh melalui
validitas (validitas hasil, validitas proses, validitas dialogis, validitas demokratis) dan reliabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan aktivitas belajar sistem hidrolik
pada siswa kelas siswa kelas X TKR 1 SMK Muhammadiyah Karangmojo melalui melalui metode
Jigsaw Learning. Peningkatan tersebut tercermin dengan adanya peningkatan kualitas proses dan
hasil aktivitas belajar sistem hidrolik. Peningkatan kualitas proses terefleksi dari meningkatnya
keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran. Peningkatan kualitas hasil terefleksi dari
meningkatnya nilai rata-rata aktivitas belajar sistem hidrolik siswa sebelum dan sesudah tindakan.
Kemampuan rata-rata siswa sebelum dilakukan tindakan adalah 63,33 dan setelah dikenai tindakan
selama tiga kali siklus nilai rata-rata siswa naik menjadi 78,93. Hal ini menunjukan bahwa telah
tumbuh sikap positif dalam diri siswa sehingga kemampuan aktivitas belajar sistem hidrolik mulai
meningkat. Peningkatan kemampuan sistem hidrolik meningkat sebesar 15,6 atau 24,63%.
Kata Kunci: Aktivitas, Sistem Hidrolik, Metode, Jigsaw Learning
*Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
**Dosen Pendidikan Teknik Mesin UST Yogyakarta
Jurnal Taman Vokasi 3 Nomor 32 Tahun 2015
519
IMPROVING LEARNING ACTIVITY HYDRAULIC SYSTEMS BY JIGSAW
LEARNING METHOD IN CLASS X TKR 1 SMK MUHAMMADIYAH
KARANGMOJO GUNUNGKIDUL
ABSTRACT
This study aims to improve the learning activity through the hydraulic system of Jigsaw
Learning method in class X TKR SMK Muhammadiyah 1 Karangmojo
This study is an action research (PTK). The subjects were students of class X of SMK
Muhammadiyah 1 Karangmojo TKR. Data was collected through observation, interviews, field
notes, and nontes testing, documentation, and analysis of documents. This study consisted of three
cycles. Each cycle consists of four stages, namely (1) the action plan; (2) the implementation of the
action; (3) observation; and (4) reflection and revision. Data analysis was performed by descriptive
qualitative and quantitative skills is to describe the hydraulic system before and after the
implementation of the action. The validity of the data obtained through validity (the validity of the
results, the validity of the process, the validity of the dialogic, democratic validity) and reliability.
The results showed that there is an increase in the hydraulic system of learning activities in
class class X TKR SMK Muhammadiyah 1 Karangmojo through Learning through Jigsaw method.
This increase is reflected by an increase in the quality of the process and outcomes of learning
activities hydraulic system. The increase reflected the quality of the increasing activity of students
during the lesson. Improved quality of results reflected increased average value of the hydraulic
system of students' learning activities before and after the action. Average ability of students before
and after the action was 63.33 subject to measures for cycle three times the average value of
students rose to 78.93. This shows that there has been growing positive attitude in students'
learning activities so that the ability of the hydraulic system began to increase. Hydraulic system
enhancements increase of 15.6 or 24.63%.
Keywords: Activity, Hydraulic Systems, Methods, Jigsaw Learning
A.
PENDAHULUAN
sumber daya manusia tersebut adalah
Pada saat sekarang ini, persaingan di
pendidikan.
dalam dunia kerja semakin ketat. Hal
tersebut
disebabkan
tingginya
angka
karena
tenaga
kerja
tingkat
serta
Salah satu upaya untuk membangun
SDM, yaitu dengan menyelenggarakan
pendidikan
kejuruan
atau
sekolah
terbatasnya lapangan pekerjaan. Oleh sebab
menengah kejuruan (SMK). Penyelenggara-
itu, untuk menyikapi hal tersebut, mutlak
an
dibutuhkan sumber daya manusia yang
bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan,
berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
prasyarat mutlak untuk bersaing. Salah satu
siap bekerja sesuai dengan bidangnya serta
wahana
menguasai kompetensi program keahlian
untuk
meningkatkan
kualitas
pendidikan
menengah
kejuruan
dan kewirausahaan baik untuk memenuhi
520
Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Sistem Hidrolik
untuk
pembelajaran yang dilakukan di kelas X
mengikuti pendidikan tinggi sesuai dengan
TKR 1 SMK Muhammadiyah Karangmojo
kejuruannya.
tampak kurang maksimal. Hal tersebut
tuntutan
dunia
SMK
kerja
maupun
merupakan
lembaga
yang
dapat dilihat dari kurangnya antusiasme
concern dalam mengembangkan keteram-
siswa
pilan siswanya. Dengan dimilikinya suatu
pembelajaran.
kompetensi
tertentu,
lulusan
SMK
dalam
mengikuti
Dari hasil observasi
kegiatan
menemukan
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
bahwa permasalahan ini tampak pada
dunia kerja yang lebih memilih angkatan
pembelajaran sistem hidrolik. Kelas ini
kerja khusus. Dengan demikian, hal yang
kurang memiliki pemahaman yang kurang
paling
maksimal pada materi sistem hidrolik yang
mendasar
pendidikan
dari penyelenggaraan
SMK
yaitu
keterampilan
siswanya pada bidangnya masing-masing.
Dalam pembelajaran SMK terdapat
berdampak
pada
prestasi
nilai
yang
menurun. Menurut guru pengampu, masih
terdapat siswa yang dinyatakan tidak lulus
kompetensi praktik dan teori. Keduanya
dalam
harus didalami siswa secara seimbang agar
antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan
tercapai hasil pembelajaran yang maksimal.
pembelajaran
Untuk mencapai proses pembelajaran yang
antaranya
maksimal diperlukan suatu metode yang
pemahaman
efektif.
kegiatan pembelajaran khususnya sistem
Guru
dituntut
untuk
bisa
membangun motivasi dan keaktifan siswa
pembelajaran
dan
Kurangnya
rendahnya
disebabkan
yang
ini.
oleh
nilai
di
kurangnya
menyeluruh
selama
hidrolik.
agar pembelajaran tidak terpusat kepada
Sistem hidrolik merupakan materi
guru. Hal itu dikarenakan selama ini masih
yang penting dikuasai siswa kelas X TKR
banyak
1. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem
guru
yang
kurang
mengasah
dan
pembelajaran yang inovatif yang berpusat
cenderung menggunakan metode ceramah.
pada siswa. Salah satunya dengan metode
Metode ini kurang bisa memaksimalkan
pembelajaran yang dapat mengembangkan
pembelajaran di samping dalam segi hasil,
keterampilan
komunikasi dan keaktifan siswa juga
pembelajaran
kurang diasah. Komunikasi dan keaktifan
Sugiyanto (2009) pembelajaran kooperatif
sangat diperlukan untuk meningkatkan
merupakan salah satu inovasi metode
pemahaman siswa. Hal ini terjadi pada
pembelajaran
siswa
SMK
pembelajaran terfokus pada penggunaan
Kegiatan
kelompok kecil siswa, saling bekerja sama
kreativitas
dan
kelas
Muhammadiyah
keaktifan
X
siswa
TKR
Karangmojo.
1
komunikasi
kooperatif.
dengan
Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Sistem Hidrolik
siswa,
yaitu
Menurut
pendekatan
521
dalam
memaksimalkan kondisi
belajar
satu
model
belajar-mengajar.
Dalam
aktivitas belajar ada beberapa prinsip
untuk mencapai tujuan belajar.
Salah
interaksi
pembelajaran
yang berorientasi pada pandangan
Pada
ilmu jiwa, yakni menurut pandangan
pembelajaran metode Jigsaw, siswa dituntut
ilmu jiwa lama dan ilmu jiwa modern.
agar
dan
Menurut pandangan ilmu jiwa lama
tertentu
aktivitas didominasi oleh guru sedang
sehingga siswa menjadi terlatih untuk
menurut padangan ilmu jiwa modern,
berkomunikasi ilmiah. Hasil penelitian
aktivitas didominasi oleh siswa.
kooperatif
adalah
dapat
Jigsaw.
mendiskusikan
mempresentasikan suatu topik
Partadjaja
dan
Sulastri
(2007)
Adapun
pengertian
aktivitas
penerapan
belajar Menurut Sardiman (2011)
pembelajaran kooperatif – Jigsaw dapat
aktivitas belajar adalah kegiatan-
meningkatkan hasil belajar dan aktivitas
kegiatan
mahasiswa
keberhasilan
menyimpulkan
bahwa
jurusan
bimbingan
dan
siswa
yang
menunjang
belajar.
Rochman
konseling Undiksa. Oleh karena itu, metode
Natawijaya dalam Depdiknas (2005)
Jigsaw
untuk
mengemukakan bahwa belajar aktif
pembelajaran sistem hidrolik pada siswa
adalah suatu sistem belajar mengajar
kelas X TKR 1 SMK Muhammadiyah
yang menekankan keaktifan siswa
Karangmojo.
secara fisik, mental intelektual dan
ini
cocok
diterapkan
Berdasarkan permasalahan di atas
emosional guna memperoleh hasil
perlu dilakukan suatu pemecahan masalah
belajar berupa perpaduan antara aspek
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
koqnitif,
afektif
siswa dalam pembelajaran sistem hidrolik.
Menurut
Dimyati
dan
Oleh karena itu, dilakukan suatu penelitian
(1999:7)
aktivitas
belajar
yang memfokuskan pada pembelajaran
merupakan tindakan dan perilaku
tersebut. Dalam hal ini penulis ingin
siswa yang kompleks.
meneliti dengan topik upaya peningkatan
Jadi
dan psikomotor.
aktivitas
Mudjiono
adalah
belajar
adalah
siswa
yang
aktivitas belajar sistem hidrolik melalui
kegiatan-kegiatan
metode Jigsaw Learning pada Siswa Kelas
menunjang keberhasilan siswa. Dari
X
uraian
TKR
1
SMK
Muhammadiyah
Pengertian Aktivitas Belajar
Aktivitas merupakan prinsip atau
asas yang sangat penting di dalam
522
atas
dapat
diambil
pengertian aktivitas belajar adalah
Karangmojo.
1.
di
keterlibatan
sikap,
siswa
pikiran,
dalam
bentuk
perhatian
dalam
kegiatan belajar guna menunjang
Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Sistem Hidrolik
keberhasilan proses belajar mengajar
bahwa
dan
dari
kegiatan jiwa-raga, psikofisik untuk
kegiatan tersebut. Dapat kita pahami
menuju ke perkembangan pribadi
bahwa segala sesuatu yang dilakukan
manusia
atau kegiatan-kegiatan baik secara
menyangkut unsur cipta, rasa, dan
jasmani atau rohani yang dilakukan
karsa, ranah kognitif, afektif, dan
dalam proses interaksi antara guru
psikomotorik.
memperoleh
manfaat
adalah
seutuhnya,
rangkaian
yang
berarti
Dari beberapa pendapat di atas
dan siswa sehingga dapat mencapai
2.
belajar
tujuan belajar.
mengenai pengertian belajar dapat
Pengertian Belajar
disimpulkan
merupakan
Belajar merupakan suatu proses
perubahan
tingkah
laku
dilakukan
secara
sengajauntuk
bahwa
suatu
proses
belajar
untuk
melakukan perubahan baik dalam
yang
pemahaman
ilmu
dan
proses
mendapatkan perubahan yang lebih
memahami agar terjadi peningkatan
baik. Arti dari disengaja sebenarnya
kualitas diri serta dapat menyesuaikan
proses belajar timbul karena ada suatu
diri dengan lingkungannya.
niatan,
sedangkan
perubahan
itu
misalnya, dari tidak tahu menjadi
tahu, dari tidak terampil menjadi
3.
Metode
Pembelajaran
Jigsaw
pembelajaran
Jigsaw
Learning
Metode
terampil, dari belum dapat melakukan
merupakan salah satu jenis dari model
sesuatu menjadi dapat melakukan
pembelajaran kooperatif, yaitu suatu
sesuatu dan lain sebagainya. Belajar
model
merupakan proses dalam diri individu
mengarahkan
yang berinteraksi dengan lingkungan
mendapatkan pengetahuan melalui
untuk mendapatkan perubahan dalam
proses interaksi, dan kerjasama dalam
perilakunya
suatu kelompok. Sugiyanto (2009:37)
(Purwanto,
2011).
pembelajaran
Perubahan tersebut adalah perubahan
mendefinisikan
yang
kooperatif
timbul
karena
adanya
siswa
sebagai
yang
untuk
pembelajaran
suatu
model
pengalaman dan latihan. Jadi belajar
pembelajaran yang terfokus pada
bukanlah suatu hasil, akan tetapi
penggunaan kelompok kecil, siswa
merupakan
saling
suatu
proses
untuk
bekerja
sama
untuk
rangka
memaksimalkan kondisi belajar agar
memenuhi kebutuhan menuntut ilmu.
tujuan belajar dapat tercapai. Metode
Sardiman
Jigsaw juga dikenal sebagai metode
mencapai
tujuan
(2012)
dalam
mengemukakan
Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Sistem Hidrolik
523
4.
tim ahli karena pada pembelajaran ini
pembangkit listrik tenaga turbin air
siswa
pada
dibagi
menjadi
kelompok-
jaringan
tenaga
hidro
Jadi
perbedaan
yang
kelompok yang ahli terhadap topik
elektrik.
tertentu.
menonjol dari kedua sistem diatas
Konsep Dasar Sistem Hidrolik
adalah keadaan fluida itu sendiri.
Hidrolik menurut “bahasa Greek”
berasal dari kata “hydro” = air dan
“aulos” = pipa. Jadi hidrolik bisa
1.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
diartikan suatu alat yang bekerjanya
Jenis penelitian ini termasuk dalam
berdasarkan air dalam pipa (Sisyono,
kategori penelitian tindakan yang
1991). Prinsip yang digunakan adalah
berhubungan
dengan
kegiatan
Hukum Pascal, yaitu: benda cair yang
pendidikan,
penelitian
tindakan
ada di ruang tertutup apabila diberi
banyak digunakan untuk meneliti
tekanan, maka tekanan tersebut akan
upaya perbaikan pembelajaran di
dilanjutnya ke segala arah dengan
kelas. Penelitian ini dikenal dengan
sama besar (Sisyono, 1991). Pada
istilah
prinsipnya mekanika fluida dibagi
(classroom
menjadi 2 bagian yaitu.
Suharsimi (2010: 2) menjelaskan
a. Hidrostatik
penelitian tindakan kelas melalui
Yaitu
mekanika
penelitian
tindakan
action
kelas
research).
dalam
paparan gabungan definisi dari tiga
keadaan diam disebut juga teori
kata, penelitian, tindakan dan kelas.
persamaan kondisi dalam fluida
Penelitian
diam. Energi yang dipindahkan
mencermati
dari satu bagian ke bagian lain
menggunakan
dalam
metodologi
bentuk
fluida
energi
tekanan.
adalah
suatu
cara
suatu
kegiatan
objek
dengan
dan
aturan
tertentu
untuk
Contohnya adalah pesawat tenaga
memperoleh data atau informasi yang
hidrolik.
bermanfaat
b. Hidrodinamik
Yaitu
dalam
meningkatkan
mutu suatu hal yang menarik minat
yang
dan penting bagi peneliti. Tindakan
bergerak, disebut juga teori aliran
sendiri mempunyai arti sesuatu gerak
fluida yang mengalir. Dalam hal
kegiaan
ini kecepatan aliran fluida cair
dengan tujuan tertentu yang dalam
yang
penelitian berbentuk rangkaian siklus
energi.
524
B.
mekanika
berperan
fluida
memindahkan
Contohnya
Energi
yang
sengaja
dilakukan
kegiatan untuk siswa. Sedangkan
Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Sistem Hidrolik
kelas adalah sekelompok siswa yang
untuk mengukur pemahaman materi.
dalam waktu bersamaan menerima
Data atau informasi yang diperlukan
pelajaran yang sama dari guru yang
dalam penelitian ini diperoleh melalui
sama pula. Setiap tahap memiliki
beberapa cara yaitu:
empat
a. Observasi atau monitoring kelas
langkah
yakni,
planning,
Observasi atau monitoring kelas
acting, observing dan reflecting.
2.
dilakukan untuk memperoleh data
Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik
analisis
deskriptif
kualitatif
dan
guru dalam proses pembelajaran.
kuantitatif, yaitu untuk mendeskrip-
Dalam
sikan proses dan hasil pembelajaran
dibantu oleh seorang observer
sistem hidrolik sebelum dan sesudah
pendukung.
implementasi
dilakukan dengan berpegang pada
tindakan.
Analisis
observasi
ini
peneliti
Observasi
kelas
data
pedoman observasi dan didukung
kualitatif yang berupa hasil observasi
oleh fotografi, semua peristiwa
lapangan,
dalam pembelajaran dicatat dalam
kualitatif
digunakan
catatan
wawancara.
untuk
lapangan,
Analisis
dan
kuantitatif
catatan
lapangan
digunakan untuk data kuantitatif yang
menggunakan
diperoleh dari hasil tes pemahaman
lapangan.
materi ini sebelum dan sesudah diberi
b. Penilaian
tindakan.
Kemampuan
dan
pemahaman menggunakan metode
Jigsaw
siswa
pedoman
3.
tentang perilaku siswa dan perilaku
dimulai
penilaian
dengan
yang
sudah
panduan
Penilaian proses didapatkan
dari
observasi
Teknik Pengumpulan Data
berlangsung.
mengandung
data
kelas
kualitatif
ketika
pembelajaran sistem hidrolik
dengan
tindakan
catatan
1) Penilaian Proses
ditentukan.
Penelitian
dengan
metode
Jigsaw
Penilaian
ini
ini
berdasarkan proses pembela-
dan
jaran siswa di kelas. Misalnya
kuantitatif. Data kualitatif berupa
keaktifan
perilaku siswa selama proses diskusi
respon siswa terhadap tanggung
kelompok
jawab
dalam
Jigsaw.
Data
tingkat
kemampuan
pembelajaran
kuantitatif
siswa
berupa
yang
ditunjukkan dengan nilai tes akhir
siswa,
minat
memahami
dan
dan
mengajarkan materi terhadap
teman
Selanjutnya,
Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Sistem Hidrolik
sekelompoknya.
pada
saat
525
melaporkan
hasil
d. Analisis Dokumen
diskusi
Dokumen dal`am penelitian ini
dengan kelompoknya.
berupa
2) Penilaian Hasil
pekerjaan
siswa
berupa laporan hasil pekerjaan
Hasil di sini adalah berupa
laporan
hasil
siswa pada materi system hidrolik.
pertanggungjawaban
materi yang sudah dipelajari
dan
didiskusikan
evaluasi
melalui
secara
C.
individu.
Adapun materi yang dievalu-
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
1.
Deskripsi Data Hasil Penelitian
asikan terkait dengan materi
Hasil Observasi Keaktifan Siswa
yang diajarkan, yaitu konsep
Kelas X TKR 1 selama Kegiatan
dasar, komponen dan fungsi,
Belajar Mengajar Berlangsung pada
istilah-istilah di bidang hidrolik,
Pratindakan sampai Siklus III
jenis dan karakteristik fluida
pada siklus I kemudian pada
siklus II mengulang materi yang
belum
maksimal
pencapaian
skornya, yaitu komponen dan
fungsi,
pemasangan
hidrolik
dan aplikasi pesawat hidrolik.
Selanjutnya, pada siklus III
jenis-jenis
kerusakan
dan
gangguan pada sistem hidrolik,
prosedur pemeriksaan bagian
sistem
hidrolik,
dan
pemeliharaan peralatan yang
bekerja
berdasarkan
sistem
hidrolik.
c. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan
guru dan siswa. Tidak semua siswa
diberi
wawancara.
Hanya
perwakilan dari beberapa siswa
saja.
526
Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Sistem Hidrolik
No.
1.
2.
3.
4.
Aspek
yang diamati
Siswa yang
berani
mengeluarkan
pendapat
(partisipasi)
Siswa berani
bertanya jika ada
yang kurang
paham (bertanya)
Siswa antusias
menjawab soalsoal lisan dari
guru
(menanggapi)
Siswa antusias
mengerjakan
soal-soal tertulis/
tugas menulis
puisi (keseriusan)
Jumlah keseluruhan
siswa yang aktif
Pratindakan
Siklus 1
2 siswa
(6,06%)
(K)
13 siswa
(39,39%)
(C)
2 siswa
(6,06%)
(K)
16 siswa
(48,48%)
(C)
6 siswa
(18,18%)
(K)
14 siswa
(42,42%)
(C)
8 siswa
(24,24%)
(K)
8 siswa
(24,24%)
(K)
23 siswa
(69,69%)
(B)
24 siswa
(72,72%)
(B)
Siklus II
Siklus III
19 siswa
(57,57%)
(B)
22 siswa
(66,66%)
(B)
25 siswa
(75,75%)
(B)
28siswa
(84,84%)
(B)
22 siswa
(66,66%)
(B)
24 siswa
(72,72%)
(B)
30 siswa
(90,90%)
(SB)
32 siswa
(96,96%)
(SB)
30 siswa
(90,90%)
(SB)
33 siswa
(100%)
(SB)
Keterangan:
K = Kurang,
1- 8 siswa
= 1% - 25%
C = Cukup,
9- 17 siswa
= 26% - 50%
B = Baik,
18- 25 siswa
= 51% - 75%
SB = Sangat Baik, 26- 32 siswa
= 76% - 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat
Jumlah siswa keseluruhan yang antusias
diperoleh informasi bahwa dari pertemuan
juga meningkat. Dari 30 siswa menjadi 33
ke pertemuan keaktifan siswa semakin
siswa atau 100%.
meningkat. Angka tersebut diperoleh dari
rata-rata persentase peningkatan keaktifan
siswa mulai dari pratindakan, siklus I, dan
siklus II, dan siklus III. Ditunjukkan
misalnya, siswa yang antusias menjawab
pertanyaan lisan dari guru pada pratindakan
6 siswa, siklus I menjadi 14 siswa, siklus II
meningkat menjadi 30 siswa, dan pada
silklus III meningkat menjadi 32 siswa.
Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Sistem Hidrolik
527
Profil Kelas X TKR 1 Sebelum dan Sesudah Dilakukan Tindakan Siklus III
Aspek
Rata-rata nilai sistem hidrolik siswa
Jumlah siswa yang tuntas standar KKM
Jumlah siswa yang tuntas standar KKM (%)
Untuk
mengungkap
apakah
ada
Pratindakan
63,33
10
30.30%
Siklus I
72,63
26
78,78%
metode
Siklus II
77,16
33
100%
Siklus III
78,93
33
100%
pembelajaran
ini
Jigsaw
telah
mampu
peningkatan sistem hidrolik pada setiap
Learning
siklus diberi skor dengan menggunakan
meningkatkan
pedoman penilaian. Berdasarkan pedoman
sistem hidrolik di kelas X TKR 1
tersebut prestasi belajar siswa sudah mulai
SMK Muhammadiyah Karangmojo.
meningkat.
Hal
tersebut
membuktikan
keaktifan
belajar
Pemahaman siswa terhadap materi
bahwa penerapan metode Jigsaw Learning
sistem
telah mampu meningkatkan aktivitas dan
peningkatan dengan digunakannya
hasil pembelajaran sistem hidrolik pada
metode
siswa
Learning ini. Siswa yang tuntas
TKR
1
SMK
Muhammadiyah
Karangmojo.
hidrolik
mengalami
pembelajaran
Jigsaw
dalam menulis (mencapai nilai 70)
pada kondisi awal hanya 30,30%
2.
siswa yaitu hanya 10 siswa. Nilai
Pembahasan
a. Penelitian Aktivitas Belajar Sistem
Hidrolik Siklus I
rata-rata
keseluruhan
kelompok
sebesar 63,33. Nilai tertinggi 80
Dari hasil penelitian, penggunaan
metode
pembelajaran
Learning
memberikan
Jigsaw
hanya diraih oleh 1 siswa dan nilai
terendah 50 diraih 3 orang.
pengaruh
Pada hasil dari tindakan siklus I
positif terhadap proses pembelajaran
didapat ada 7 siswa yang belum
sistem hidrolik pada siswa kelas X
tuntas dalam menulis yaitu sebesar
TKR
Muhammadiyah
21,21% dan ada 26 siswa yang tuntas
Karangmojo. Pada siklus I diperoleh
dalam menulis yaitu sebesar 78,78%.
rata-rata siswa yang aktif dalam
Nilai tertinggi yang didapat adalah 85
pembelajaran
dari
sebanyak 1 orang dan terendah 65
pratindakan. Dari 8 siswa menjadi 24
sebanyak 1 orang. Nilai rata-rata
siswa.
adanya
kemampuan sistem hidrolik pada
peningkatan yang signifikan, yaitu
siklus I sebesar 72,63 sedangkan pada
dua kali lipat jumlah siswa yang aktif
pratindakan
1
Ini
SMK
meningkat
menunjukkan
sebesar
63,33.
Ini
pada pratindakan. Oleh karena itu,
528
Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Sistem Hidrolik
menunjukkan
bahwa
terjadi
peningkatan sebesar 9,3 atau 14,68%.
c. Penelitian Kemampuan Menulis pada
Siklus III
Dari hasil penelitian, penggunaan
b. Penelitian Kemampuan Menulis pada
metode Jigsaw Learning memberikan
Siklus II
Dari hasil penelitian, penggunaan
pengaruh positif
terhadap
proses
metode Jigsaw Learning memberikan
pembelajaran sistem hidrolik siklus
pengaruh positif
III siswa kelas X TKR 1 SMK
terhadap
proses
pembelajaran sistem hidrolik siklus II
siswa
kelas
X
TKR
1
Muhammadiyah Karangmojo.
Pada siklus III ini seluruh siswa
SMK
Muhammadiyah Karangmojo. Pada
sudah
aktif
siklus II diperoleh rata-rata siswa
sistem
hidrolik.
yang
pembelajaran
menjadi 33 siswa. Ini menunjukkan
meningkat dari siklus I. Dari 24 siswa
adanya peningkatan yang signifikan
menjadi 30 siswa. Ini menunjukkan
dari pratindakan hingga siklus III.
adanya peningkatan keaktifan sebesar
Motivasi siswa dan antusias siswa
25% dari siklus I ke siklus II. Oleh
untuk mengikuti pembelajaran sistem
karena itu, metode Jigsaw Learning
hidrolik
ini
karena itu, metode Jigsaw Learning
aktif
telah
dalam
mampu
meningkatkan
dalam
sangat
Dari
30
meningkat.
Oleh
ini
kelas X TKR 1 SMK Muhammadiyah
aktivitas belajar sistem hidrolik di
Karangmojo.
kelas X TKR 1 SMK Muhammadiyah
telah tuntas pada nilai evaluasi.
mampu
siswa
aktivitas belajar sistem hidrolik di
Pada siklus II terdapat 100% siswa
telah
pembelajaran
meningkatkan
Karangmojo.
Pada siklus III sama halnya dengan
kemampuan
siklus II, terdapat 100% siswa telah
siswa dalam menulis sebesar 13,83
tuntas pada nilai evaluasi. Terjadi
atau 21,83% (kondisi awal rata-rata
peningkatan
63,33 berubah menjadi 77,16 pada
sebesar 15,60 atau 24,63% (dari
siklus II). Nilai rata-rata kemampuan
pratindakan sampai siklus III) yaitu
sistem
II
kondisi awal nilai rata-rata 63,33
mencapai 77,16. Nilai tertinggi adalah
berubah menjadi 78,93. Nilai tertinggi
82,5 sebanyak 6 orang dan nilai
adalah 85 sebanyak 8 orang dan nilai
terendah adalah 70,5 sebanyak 2
terendah adalah 70 sebanyak 3 orang.
Terjadi
peningkatan
hidrolik
pada
siklus
nilai
rata-rata
siswa
orang.
Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Sistem Hidrolik
529
D.
1.
PENUTUP
keberhasilan
pembelajaran
Kesimpulan
kemampuan
guru
untuk
dan
terus
Berdasarkan hasil penelitian dan
melakukan perubahan dan inovasi
pembahasan pada bab sebelumnya,
dalam meningkatkan mutu dan
dapat disimpulkan bahwa penggunaan
kualitas proses pembelajaran.
metode
pembelajaran
dapat
Learning
Jigsaw
c. Bagi sekolah, diharapkan mampu
meningkatkan
mendukung tenaga pendidik agar
aktivitas belajar sistem hidrolik pada
melakukan
siswa
inovatif dengan berbagai metode
kelas
X
TKR
1
SMK
pembelajaran
Muhammadiyah Karangmojo. Dari
pembelajaran
hasil
menunjang
penelitian
penggunaan
terbukti
metode
bahwa
pembelajaran
sehingga
yang
dapat
keberhasilan
pembelajaran di kelas.
Jigsaw Learning ini dinilai berhasil
dengan baik dan dapat meningkatkan
keaktifan
siswa
dan
kelas
pemahaman
X
TKR
Muhammadiyah
khususnya
1
materi
SMK
sistem
hidrolik.
2.
DAFTAR PUSTAKA
siswa
Karangmojo
pada
E.
Arikunto,
Suharsimi.
Tindakan.
2010.
Penelitian
Yogyakarta:
Aditya
Media.
Departemen Pendidikan Nasional. 2005.
Saran
Pendidikan
Beberapa
saran
yang
dapat
disampaikan dengan hasil penelitian
ini adalah sebagai berikut.
Kewarganegaraan,
Strategi dan Metode Pembelajaran
Pendidikan
Kewarganegaraan.
Jakarta: Depdiknas.
a. Bagi siswa, perlu meningkatkan
pemahaman pada materi sistem
hidrolik
dengan
membiasakan
mengembangkan ide dan gagasan
agar
hasil
pembelajaran
guru,
menguasai
dalam
530
Pembelajaran.
dituntut
dan
untuk
berkonsentrasi
penggunaan
Rineka
Cipta
Hartono, Sugi. 1988. Sistem Kontrol Dan
Tarsito.
Partadjaja, T.R. dan M. Sulastri. 2007.
metode
Penerapan
pembelajaran. Penguasaan metode
Kooperatif
yang
Meningkatkan
baik
Jakarta:
Pesawat Tenaga Hidrolik. Bandung:
meningkat.
b. Bagi
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan
akan
menentukan
Model
Pembelajaran
Jigsaw
Aktivitas
untuk
dan
Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Sistem Hidrolik
Penalaran Mahasiswa Pada Mata
Kuliah Ilmu Budaya Dasar. Jurnal
Penelitian
dan
Pengembangan
Pendidikan, 1(1): 65-67.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Pers.
Sisyono. 1991P. Dasar-dasar Hidrolik.
Bandung: PPPGT Bandung.
Sugiyanto.
2009.
Model-Model
Pembelajaran Inovatif. Surakarta:
Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13
FKIP UNS.
Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Sistem Hidrolik
531