UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISTEM HIDROLIK MELALUI METODE JIGSAW LEARNING PADA SISWA KELAS X TKR 1 SMK MUHAMMADIYAH KARANGMOJO KABUPATEN GUNUNGKIDUL Muslimin Annas

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISTEM HIDROLIK MELALUI
METODE JIGSAW LEARNING PADA SISWA KELAS X TKR 1
SMK MUHAMMADIYAH KARANGMOJO KABUPATEN GUNUNGKIDUL
Muslimin Annas
email: [email protected]

Drs. Pairun Roniwijaya, M. Pd
email:[email protected]

ABSTRAK
Muslimin Annas. Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Sistem Hidrolik melalui Metode
Jigsaw Learning pada Siswa Kelas X TKR 1 SMK Muhamadiyah Karangmojo, Kabupaten
Gunungkidul. Skripsi Jurusan/Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta, 2014. Penelitian ini bertujuan
untuk meningkatkan aktivitas belajar sistem hidrolik melalui metode Jigsaw Learning pada siswa
kelas X TKR 1 SMK Muhammadiyah Karangmojo.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa
kelas X TKR 1 SMK Muhammadiyah Karangmojo. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
observasi, wawancara, catatan lapangan, tes dan nontes, dokumentasi, dan analisis dokumen.
Penelitian ini terdiri atas tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yakni (1) perencanaan
tindakan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi; dan (4) refleksi dan revisi. Analisis data

dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif yaitu untuk mendeskripsikan keterampilan
sistem hidrolik sebelum dan sesudah implementasi tindakan. Keabsahan data diperoleh melalui
validitas (validitas hasil, validitas proses, validitas dialogis, validitas demokratis) dan reliabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan aktivitas belajar sistem hidrolik
pada siswa kelas siswa kelas X TKR 1 SMK Muhammadiyah Karangmojo melalui melalui metode
Jigsaw Learning. Peningkatan tersebut tercermin dengan adanya peningkatan kualitas proses dan
hasil aktivitas belajar sistem hidrolik. Peningkatan kualitas proses terefleksi dari meningkatnya
keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran. Peningkatan kualitas hasil terefleksi dari
meningkatnya nilai rata-rata aktivitas belajar sistem hidrolik siswa sebelum dan sesudah tindakan.
Kemampuan rata-rata siswa sebelum dilakukan tindakan adalah 63,33 dan setelah dikenai tindakan
selama tiga kali siklus nilai rata-rata siswa naik menjadi 78,93. Hal ini menunjukan bahwa telah
tumbuh sikap positif dalam diri siswa sehingga kemampuan aktivitas belajar sistem hidrolik mulai
meningkat. Peningkatan kemampuan sistem hidrolik meningkat sebesar 15,6 atau 24,63%.
Kata Kunci: Aktivitas, Sistem Hidrolik, Metode, Jigsaw Learning
*Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
**Dosen Pendidikan Teknik Mesin UST Yogyakarta

Jurnal Taman Vokasi 3 Nomor 32 Tahun 2015

519


IMPROVING LEARNING ACTIVITY HYDRAULIC SYSTEMS BY JIGSAW
LEARNING METHOD IN CLASS X TKR 1 SMK MUHAMMADIYAH
KARANGMOJO GUNUNGKIDUL
ABSTRACT
This study aims to improve the learning activity through the hydraulic system of Jigsaw
Learning method in class X TKR SMK Muhammadiyah 1 Karangmojo
This study is an action research (PTK). The subjects were students of class X of SMK
Muhammadiyah 1 Karangmojo TKR. Data was collected through observation, interviews, field
notes, and nontes testing, documentation, and analysis of documents. This study consisted of three
cycles. Each cycle consists of four stages, namely (1) the action plan; (2) the implementation of the
action; (3) observation; and (4) reflection and revision. Data analysis was performed by descriptive
qualitative and quantitative skills is to describe the hydraulic system before and after the
implementation of the action. The validity of the data obtained through validity (the validity of the
results, the validity of the process, the validity of the dialogic, democratic validity) and reliability.
The results showed that there is an increase in the hydraulic system of learning activities in
class class X TKR SMK Muhammadiyah 1 Karangmojo through Learning through Jigsaw method.
This increase is reflected by an increase in the quality of the process and outcomes of learning
activities hydraulic system. The increase reflected the quality of the increasing activity of students
during the lesson. Improved quality of results reflected increased average value of the hydraulic

system of students' learning activities before and after the action. Average ability of students before
and after the action was 63.33 subject to measures for cycle three times the average value of
students rose to 78.93. This shows that there has been growing positive attitude in students'
learning activities so that the ability of the hydraulic system began to increase. Hydraulic system
enhancements increase of 15.6 or 24.63%.
Keywords: Activity, Hydraulic Systems, Methods, Jigsaw Learning

A.

PENDAHULUAN

sumber daya manusia tersebut adalah

Pada saat sekarang ini, persaingan di

pendidikan.

dalam dunia kerja semakin ketat. Hal
tersebut


disebabkan

tingginya

angka

karena

tenaga

kerja

tingkat
serta

Salah satu upaya untuk membangun
SDM, yaitu dengan menyelenggarakan
pendidikan

kejuruan


atau

sekolah

terbatasnya lapangan pekerjaan. Oleh sebab

menengah kejuruan (SMK). Penyelenggara-

itu, untuk menyikapi hal tersebut, mutlak

an

dibutuhkan sumber daya manusia yang

bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan,

berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,


Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan

serta keterampilan untuk hidup mandiri dan

prasyarat mutlak untuk bersaing. Salah satu

siap bekerja sesuai dengan bidangnya serta

wahana

menguasai kompetensi program keahlian

untuk

meningkatkan

kualitas

pendidikan


menengah

kejuruan

dan kewirausahaan baik untuk memenuhi

520

Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Sistem Hidrolik

untuk

pembelajaran yang dilakukan di kelas X

mengikuti pendidikan tinggi sesuai dengan

TKR 1 SMK Muhammadiyah Karangmojo

kejuruannya.


tampak kurang maksimal. Hal tersebut

tuntutan

dunia

SMK

kerja

maupun

merupakan

lembaga

yang

dapat dilihat dari kurangnya antusiasme


concern dalam mengembangkan keteram-

siswa

pilan siswanya. Dengan dimilikinya suatu

pembelajaran.

kompetensi

tertentu,

lulusan

SMK

dalam

mengikuti


Dari hasil observasi

kegiatan

menemukan

diharapkan dapat memenuhi kebutuhan

bahwa permasalahan ini tampak pada

dunia kerja yang lebih memilih angkatan

pembelajaran sistem hidrolik. Kelas ini

kerja khusus. Dengan demikian, hal yang

kurang memiliki pemahaman yang kurang

paling


maksimal pada materi sistem hidrolik yang

mendasar

pendidikan

dari penyelenggaraan

SMK

yaitu

keterampilan

siswanya pada bidangnya masing-masing.
Dalam pembelajaran SMK terdapat

berdampak

pada

prestasi

nilai

yang

menurun. Menurut guru pengampu, masih
terdapat siswa yang dinyatakan tidak lulus

kompetensi praktik dan teori. Keduanya

dalam

harus didalami siswa secara seimbang agar

antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan

tercapai hasil pembelajaran yang maksimal.

pembelajaran

Untuk mencapai proses pembelajaran yang

antaranya

maksimal diperlukan suatu metode yang

pemahaman

efektif.

kegiatan pembelajaran khususnya sistem

Guru

dituntut

untuk

bisa

membangun motivasi dan keaktifan siswa

pembelajaran

dan

Kurangnya

rendahnya

disebabkan
yang

ini.

oleh

nilai

di

kurangnya

menyeluruh

selama

hidrolik.

agar pembelajaran tidak terpusat kepada

Sistem hidrolik merupakan materi

guru. Hal itu dikarenakan selama ini masih

yang penting dikuasai siswa kelas X TKR

banyak

1. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem

guru

yang

kurang

mengasah
dan

pembelajaran yang inovatif yang berpusat

cenderung menggunakan metode ceramah.

pada siswa. Salah satunya dengan metode

Metode ini kurang bisa memaksimalkan

pembelajaran yang dapat mengembangkan

pembelajaran di samping dalam segi hasil,

keterampilan

komunikasi dan keaktifan siswa juga

pembelajaran

kurang diasah. Komunikasi dan keaktifan

Sugiyanto (2009) pembelajaran kooperatif

sangat diperlukan untuk meningkatkan

merupakan salah satu inovasi metode

pemahaman siswa. Hal ini terjadi pada

pembelajaran

siswa

SMK

pembelajaran terfokus pada penggunaan

Kegiatan

kelompok kecil siswa, saling bekerja sama

kreativitas

dan

kelas

Muhammadiyah

keaktifan

X

siswa

TKR

Karangmojo.

1

komunikasi
kooperatif.

dengan

Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Sistem Hidrolik

siswa,

yaitu

Menurut

pendekatan

521

dalam

memaksimalkan kondisi

belajar

satu

model

belajar-mengajar.

Dalam

aktivitas belajar ada beberapa prinsip

untuk mencapai tujuan belajar.
Salah

interaksi

pembelajaran

yang berorientasi pada pandangan

Pada

ilmu jiwa, yakni menurut pandangan

pembelajaran metode Jigsaw, siswa dituntut

ilmu jiwa lama dan ilmu jiwa modern.

agar

dan

Menurut pandangan ilmu jiwa lama

tertentu

aktivitas didominasi oleh guru sedang

sehingga siswa menjadi terlatih untuk

menurut padangan ilmu jiwa modern,

berkomunikasi ilmiah. Hasil penelitian

aktivitas didominasi oleh siswa.

kooperatif

adalah

dapat

Jigsaw.

mendiskusikan

mempresentasikan suatu topik

Partadjaja

dan

Sulastri

(2007)

Adapun

pengertian

aktivitas

penerapan

belajar Menurut Sardiman (2011)

pembelajaran kooperatif – Jigsaw dapat

aktivitas belajar adalah kegiatan-

meningkatkan hasil belajar dan aktivitas

kegiatan

mahasiswa

keberhasilan

menyimpulkan

bahwa

jurusan

bimbingan

dan

siswa

yang

menunjang

belajar.

Rochman

konseling Undiksa. Oleh karena itu, metode

Natawijaya dalam Depdiknas (2005)

Jigsaw

untuk

mengemukakan bahwa belajar aktif

pembelajaran sistem hidrolik pada siswa

adalah suatu sistem belajar mengajar

kelas X TKR 1 SMK Muhammadiyah

yang menekankan keaktifan siswa

Karangmojo.

secara fisik, mental intelektual dan

ini

cocok

diterapkan

Berdasarkan permasalahan di atas

emosional guna memperoleh hasil

perlu dilakukan suatu pemecahan masalah

belajar berupa perpaduan antara aspek

untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

koqnitif,

afektif

siswa dalam pembelajaran sistem hidrolik.

Menurut

Dimyati

dan

Oleh karena itu, dilakukan suatu penelitian

(1999:7)

aktivitas

belajar

yang memfokuskan pada pembelajaran

merupakan tindakan dan perilaku

tersebut. Dalam hal ini penulis ingin

siswa yang kompleks.

meneliti dengan topik upaya peningkatan

Jadi

dan psikomotor.

aktivitas

Mudjiono
adalah

belajar

adalah

siswa

yang

aktivitas belajar sistem hidrolik melalui

kegiatan-kegiatan

metode Jigsaw Learning pada Siswa Kelas

menunjang keberhasilan siswa. Dari

X

uraian

TKR

1

SMK

Muhammadiyah

Pengertian Aktivitas Belajar
Aktivitas merupakan prinsip atau
asas yang sangat penting di dalam

522

atas

dapat

diambil

pengertian aktivitas belajar adalah

Karangmojo.
1.

di

keterlibatan
sikap,

siswa

pikiran,

dalam

bentuk

perhatian

dalam

kegiatan belajar guna menunjang

Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Sistem Hidrolik

keberhasilan proses belajar mengajar

bahwa

dan

dari

kegiatan jiwa-raga, psikofisik untuk

kegiatan tersebut. Dapat kita pahami

menuju ke perkembangan pribadi

bahwa segala sesuatu yang dilakukan

manusia

atau kegiatan-kegiatan baik secara

menyangkut unsur cipta, rasa, dan

jasmani atau rohani yang dilakukan

karsa, ranah kognitif, afektif, dan

dalam proses interaksi antara guru

psikomotorik.

memperoleh

manfaat

adalah

seutuhnya,

rangkaian

yang

berarti

Dari beberapa pendapat di atas

dan siswa sehingga dapat mencapai

2.

belajar

tujuan belajar.

mengenai pengertian belajar dapat

Pengertian Belajar

disimpulkan
merupakan

Belajar merupakan suatu proses
perubahan

tingkah

laku

dilakukan

secara

sengajauntuk

bahwa
suatu

proses

belajar
untuk

melakukan perubahan baik dalam

yang

pemahaman

ilmu

dan

proses

mendapatkan perubahan yang lebih

memahami agar terjadi peningkatan

baik. Arti dari disengaja sebenarnya

kualitas diri serta dapat menyesuaikan

proses belajar timbul karena ada suatu

diri dengan lingkungannya.

niatan,

sedangkan

perubahan

itu

misalnya, dari tidak tahu menjadi
tahu, dari tidak terampil menjadi

3.

Metode

Pembelajaran

Jigsaw

pembelajaran

Jigsaw

Learning
Metode

terampil, dari belum dapat melakukan

merupakan salah satu jenis dari model

sesuatu menjadi dapat melakukan

pembelajaran kooperatif, yaitu suatu

sesuatu dan lain sebagainya. Belajar

model

merupakan proses dalam diri individu

mengarahkan

yang berinteraksi dengan lingkungan

mendapatkan pengetahuan melalui

untuk mendapatkan perubahan dalam

proses interaksi, dan kerjasama dalam

perilakunya

suatu kelompok. Sugiyanto (2009:37)

(Purwanto,

2011).

pembelajaran

Perubahan tersebut adalah perubahan

mendefinisikan

yang

kooperatif

timbul

karena

adanya

siswa

sebagai

yang
untuk

pembelajaran
suatu

model

pengalaman dan latihan. Jadi belajar

pembelajaran yang terfokus pada

bukanlah suatu hasil, akan tetapi

penggunaan kelompok kecil, siswa

merupakan

saling

suatu

proses

untuk

bekerja

sama

untuk

rangka

memaksimalkan kondisi belajar agar

memenuhi kebutuhan menuntut ilmu.

tujuan belajar dapat tercapai. Metode

Sardiman

Jigsaw juga dikenal sebagai metode

mencapai

tujuan

(2012)

dalam

mengemukakan

Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Sistem Hidrolik

523

4.

tim ahli karena pada pembelajaran ini

pembangkit listrik tenaga turbin air

siswa

pada

dibagi

menjadi

kelompok-

jaringan

tenaga

hidro

Jadi

perbedaan

yang

kelompok yang ahli terhadap topik

elektrik.

tertentu.

menonjol dari kedua sistem diatas

Konsep Dasar Sistem Hidrolik

adalah keadaan fluida itu sendiri.

Hidrolik menurut “bahasa Greek”
berasal dari kata “hydro” = air dan
“aulos” = pipa. Jadi hidrolik bisa

1.

METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian

diartikan suatu alat yang bekerjanya

Jenis penelitian ini termasuk dalam

berdasarkan air dalam pipa (Sisyono,

kategori penelitian tindakan yang

1991). Prinsip yang digunakan adalah

berhubungan

dengan

kegiatan

Hukum Pascal, yaitu: benda cair yang

pendidikan,

penelitian

tindakan

ada di ruang tertutup apabila diberi

banyak digunakan untuk meneliti

tekanan, maka tekanan tersebut akan

upaya perbaikan pembelajaran di

dilanjutnya ke segala arah dengan

kelas. Penelitian ini dikenal dengan

sama besar (Sisyono, 1991). Pada

istilah

prinsipnya mekanika fluida dibagi

(classroom

menjadi 2 bagian yaitu.

Suharsimi (2010: 2) menjelaskan

a. Hidrostatik

penelitian tindakan kelas melalui

Yaitu

mekanika

penelitian

tindakan

action

kelas

research).

dalam

paparan gabungan definisi dari tiga

keadaan diam disebut juga teori

kata, penelitian, tindakan dan kelas.

persamaan kondisi dalam fluida

Penelitian

diam. Energi yang dipindahkan

mencermati

dari satu bagian ke bagian lain

menggunakan

dalam

metodologi

bentuk

fluida

energi

tekanan.

adalah
suatu
cara

suatu

kegiatan

objek

dengan

dan

aturan

tertentu

untuk

Contohnya adalah pesawat tenaga

memperoleh data atau informasi yang

hidrolik.

bermanfaat

b. Hidrodinamik
Yaitu

dalam

meningkatkan

mutu suatu hal yang menarik minat
yang

dan penting bagi peneliti. Tindakan

bergerak, disebut juga teori aliran

sendiri mempunyai arti sesuatu gerak

fluida yang mengalir. Dalam hal

kegiaan

ini kecepatan aliran fluida cair

dengan tujuan tertentu yang dalam

yang

penelitian berbentuk rangkaian siklus

energi.
524

B.

mekanika

berperan

fluida

memindahkan

Contohnya

Energi

yang

sengaja

dilakukan

kegiatan untuk siswa. Sedangkan

Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Sistem Hidrolik

kelas adalah sekelompok siswa yang

untuk mengukur pemahaman materi.

dalam waktu bersamaan menerima

Data atau informasi yang diperlukan

pelajaran yang sama dari guru yang

dalam penelitian ini diperoleh melalui

sama pula. Setiap tahap memiliki

beberapa cara yaitu:

empat

a. Observasi atau monitoring kelas

langkah

yakni,

planning,

Observasi atau monitoring kelas

acting, observing dan reflecting.
2.

dilakukan untuk memperoleh data

Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik
analisis

deskriptif

kualitatif

dan

guru dalam proses pembelajaran.

kuantitatif, yaitu untuk mendeskrip-

Dalam

sikan proses dan hasil pembelajaran

dibantu oleh seorang observer

sistem hidrolik sebelum dan sesudah

pendukung.

implementasi

dilakukan dengan berpegang pada

tindakan.

Analisis

observasi

ini

peneliti

Observasi

kelas

data

pedoman observasi dan didukung

kualitatif yang berupa hasil observasi

oleh fotografi, semua peristiwa

lapangan,

dalam pembelajaran dicatat dalam

kualitatif

digunakan

catatan

wawancara.

untuk

lapangan,

Analisis

dan

kuantitatif

catatan

lapangan

digunakan untuk data kuantitatif yang

menggunakan

diperoleh dari hasil tes pemahaman

lapangan.

materi ini sebelum dan sesudah diberi

b. Penilaian

tindakan.

Kemampuan

dan

pemahaman menggunakan metode
Jigsaw

siswa

pedoman

3.

tentang perilaku siswa dan perilaku

dimulai

penilaian

dengan

yang

sudah

panduan

Penilaian proses didapatkan
dari

observasi

Teknik Pengumpulan Data

berlangsung.

mengandung

data

kelas

kualitatif

ketika

pembelajaran sistem hidrolik
dengan

tindakan

catatan

1) Penilaian Proses

ditentukan.

Penelitian

dengan

metode

Jigsaw

Penilaian

ini

ini

berdasarkan proses pembela-

dan

jaran siswa di kelas. Misalnya

kuantitatif. Data kualitatif berupa

keaktifan

perilaku siswa selama proses diskusi

respon siswa terhadap tanggung

kelompok

jawab

dalam

Jigsaw.

Data

tingkat

kemampuan

pembelajaran

kuantitatif
siswa

berupa
yang

ditunjukkan dengan nilai tes akhir

siswa,

minat

memahami

dan

dan

mengajarkan materi terhadap
teman
Selanjutnya,

Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Sistem Hidrolik

sekelompoknya.
pada

saat
525

melaporkan

hasil

d. Analisis Dokumen

diskusi

Dokumen dal`am penelitian ini

dengan kelompoknya.

berupa

2) Penilaian Hasil

pekerjaan

siswa

berupa laporan hasil pekerjaan

Hasil di sini adalah berupa
laporan

hasil

siswa pada materi system hidrolik.

pertanggungjawaban

materi yang sudah dipelajari
dan

didiskusikan

evaluasi

melalui

secara

C.

individu.

Adapun materi yang dievalu-

HASIL

PENELITIAN

DAN

PEMBAHASAN
1.

Deskripsi Data Hasil Penelitian

asikan terkait dengan materi

Hasil Observasi Keaktifan Siswa

yang diajarkan, yaitu konsep

Kelas X TKR 1 selama Kegiatan

dasar, komponen dan fungsi,

Belajar Mengajar Berlangsung pada

istilah-istilah di bidang hidrolik,

Pratindakan sampai Siklus III

jenis dan karakteristik fluida
pada siklus I kemudian pada
siklus II mengulang materi yang
belum

maksimal

pencapaian

skornya, yaitu komponen dan
fungsi,

pemasangan

hidrolik

dan aplikasi pesawat hidrolik.
Selanjutnya, pada siklus III
jenis-jenis

kerusakan

dan

gangguan pada sistem hidrolik,
prosedur pemeriksaan bagian
sistem

hidrolik,

dan

pemeliharaan peralatan yang
bekerja

berdasarkan

sistem

hidrolik.
c. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan
guru dan siswa. Tidak semua siswa
diberi

wawancara.

Hanya

perwakilan dari beberapa siswa
saja.
526

Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Sistem Hidrolik

No.
1.

2.

3.

4.

Aspek
yang diamati
Siswa yang
berani
mengeluarkan
pendapat
(partisipasi)
Siswa berani
bertanya jika ada
yang kurang
paham (bertanya)
Siswa antusias
menjawab soalsoal lisan dari
guru
(menanggapi)
Siswa antusias
mengerjakan
soal-soal tertulis/
tugas menulis
puisi (keseriusan)

Jumlah keseluruhan
siswa yang aktif

Pratindakan

Siklus 1

2 siswa
(6,06%)
(K)

13 siswa
(39,39%)
(C)

2 siswa
(6,06%)
(K)

16 siswa
(48,48%)
(C)

6 siswa
(18,18%)
(K)

14 siswa
(42,42%)
(C)

8 siswa
(24,24%)
(K)
8 siswa
(24,24%)
(K)

23 siswa
(69,69%)
(B)
24 siswa
(72,72%)
(B)

Siklus II

Siklus III

19 siswa
(57,57%)
(B)

22 siswa
(66,66%)
(B)

25 siswa
(75,75%)
(B)

28siswa
(84,84%)
(B)

22 siswa
(66,66%)
(B)

24 siswa
(72,72%)
(B)

30 siswa
(90,90%)
(SB)

32 siswa
(96,96%)
(SB)

30 siswa
(90,90%)
(SB)

33 siswa
(100%)
(SB)

Keterangan:
K = Kurang,

1- 8 siswa

= 1% - 25%

C = Cukup,

9- 17 siswa

= 26% - 50%

B = Baik,

18- 25 siswa

= 51% - 75%

SB = Sangat Baik, 26- 32 siswa

= 76% - 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat

Jumlah siswa keseluruhan yang antusias

diperoleh informasi bahwa dari pertemuan

juga meningkat. Dari 30 siswa menjadi 33

ke pertemuan keaktifan siswa semakin

siswa atau 100%.

meningkat. Angka tersebut diperoleh dari
rata-rata persentase peningkatan keaktifan
siswa mulai dari pratindakan, siklus I, dan
siklus II, dan siklus III. Ditunjukkan
misalnya, siswa yang antusias menjawab
pertanyaan lisan dari guru pada pratindakan
6 siswa, siklus I menjadi 14 siswa, siklus II
meningkat menjadi 30 siswa, dan pada
silklus III meningkat menjadi 32 siswa.

Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Sistem Hidrolik

527

Profil Kelas X TKR 1 Sebelum dan Sesudah Dilakukan Tindakan Siklus III
Aspek
Rata-rata nilai sistem hidrolik siswa
Jumlah siswa yang tuntas standar KKM
Jumlah siswa yang tuntas standar KKM (%)

Untuk

mengungkap

apakah

ada

Pratindakan
63,33
10
30.30%

Siklus I
72,63
26
78,78%

metode

Siklus II
77,16
33
100%

Siklus III
78,93
33
100%

pembelajaran
ini

Jigsaw

telah

mampu

peningkatan sistem hidrolik pada setiap

Learning

siklus diberi skor dengan menggunakan

meningkatkan

pedoman penilaian. Berdasarkan pedoman

sistem hidrolik di kelas X TKR 1

tersebut prestasi belajar siswa sudah mulai

SMK Muhammadiyah Karangmojo.

meningkat.

Hal

tersebut

membuktikan

keaktifan

belajar

Pemahaman siswa terhadap materi

bahwa penerapan metode Jigsaw Learning

sistem

telah mampu meningkatkan aktivitas dan

peningkatan dengan digunakannya

hasil pembelajaran sistem hidrolik pada

metode

siswa

Learning ini. Siswa yang tuntas

TKR

1

SMK

Muhammadiyah

Karangmojo.

hidrolik

mengalami

pembelajaran

Jigsaw

dalam menulis (mencapai nilai 70)
pada kondisi awal hanya 30,30%

2.

siswa yaitu hanya 10 siswa. Nilai

Pembahasan

a. Penelitian Aktivitas Belajar Sistem
Hidrolik Siklus I

rata-rata

keseluruhan

kelompok

sebesar 63,33. Nilai tertinggi 80

Dari hasil penelitian, penggunaan
metode

pembelajaran

Learning

memberikan

Jigsaw

hanya diraih oleh 1 siswa dan nilai
terendah 50 diraih 3 orang.

pengaruh

Pada hasil dari tindakan siklus I

positif terhadap proses pembelajaran

didapat ada 7 siswa yang belum

sistem hidrolik pada siswa kelas X

tuntas dalam menulis yaitu sebesar

TKR

Muhammadiyah

21,21% dan ada 26 siswa yang tuntas

Karangmojo. Pada siklus I diperoleh

dalam menulis yaitu sebesar 78,78%.

rata-rata siswa yang aktif dalam

Nilai tertinggi yang didapat adalah 85

pembelajaran

dari

sebanyak 1 orang dan terendah 65

pratindakan. Dari 8 siswa menjadi 24

sebanyak 1 orang. Nilai rata-rata

siswa.

adanya

kemampuan sistem hidrolik pada

peningkatan yang signifikan, yaitu

siklus I sebesar 72,63 sedangkan pada

dua kali lipat jumlah siswa yang aktif

pratindakan

1

Ini

SMK

meningkat

menunjukkan

sebesar

63,33.

Ini

pada pratindakan. Oleh karena itu,
528

Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Sistem Hidrolik

menunjukkan

bahwa

terjadi

peningkatan sebesar 9,3 atau 14,68%.

c. Penelitian Kemampuan Menulis pada
Siklus III
Dari hasil penelitian, penggunaan

b. Penelitian Kemampuan Menulis pada

metode Jigsaw Learning memberikan

Siklus II
Dari hasil penelitian, penggunaan

pengaruh positif

terhadap

proses

metode Jigsaw Learning memberikan

pembelajaran sistem hidrolik siklus

pengaruh positif

III siswa kelas X TKR 1 SMK

terhadap

proses

pembelajaran sistem hidrolik siklus II
siswa

kelas

X

TKR

1

Muhammadiyah Karangmojo.
Pada siklus III ini seluruh siswa

SMK

Muhammadiyah Karangmojo. Pada

sudah

aktif

siklus II diperoleh rata-rata siswa

sistem

hidrolik.

yang

pembelajaran

menjadi 33 siswa. Ini menunjukkan

meningkat dari siklus I. Dari 24 siswa

adanya peningkatan yang signifikan

menjadi 30 siswa. Ini menunjukkan

dari pratindakan hingga siklus III.

adanya peningkatan keaktifan sebesar

Motivasi siswa dan antusias siswa

25% dari siklus I ke siklus II. Oleh

untuk mengikuti pembelajaran sistem

karena itu, metode Jigsaw Learning

hidrolik

ini

karena itu, metode Jigsaw Learning

aktif

telah

dalam

mampu

meningkatkan

dalam

sangat

Dari

30

meningkat.

Oleh

ini

kelas X TKR 1 SMK Muhammadiyah

aktivitas belajar sistem hidrolik di

Karangmojo.

kelas X TKR 1 SMK Muhammadiyah

telah tuntas pada nilai evaluasi.

mampu

siswa

aktivitas belajar sistem hidrolik di

Pada siklus II terdapat 100% siswa

telah

pembelajaran

meningkatkan

Karangmojo.
Pada siklus III sama halnya dengan

kemampuan

siklus II, terdapat 100% siswa telah

siswa dalam menulis sebesar 13,83

tuntas pada nilai evaluasi. Terjadi

atau 21,83% (kondisi awal rata-rata

peningkatan

63,33 berubah menjadi 77,16 pada

sebesar 15,60 atau 24,63% (dari

siklus II). Nilai rata-rata kemampuan

pratindakan sampai siklus III) yaitu

sistem

II

kondisi awal nilai rata-rata 63,33

mencapai 77,16. Nilai tertinggi adalah

berubah menjadi 78,93. Nilai tertinggi

82,5 sebanyak 6 orang dan nilai

adalah 85 sebanyak 8 orang dan nilai

terendah adalah 70,5 sebanyak 2

terendah adalah 70 sebanyak 3 orang.

Terjadi

peningkatan

hidrolik

pada

siklus

nilai

rata-rata

siswa

orang.

Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Sistem Hidrolik

529

D.
1.

PENUTUP

keberhasilan

pembelajaran

Kesimpulan

kemampuan

guru

untuk

dan
terus

Berdasarkan hasil penelitian dan

melakukan perubahan dan inovasi

pembahasan pada bab sebelumnya,

dalam meningkatkan mutu dan

dapat disimpulkan bahwa penggunaan

kualitas proses pembelajaran.

metode

pembelajaran
dapat

Learning

Jigsaw

c. Bagi sekolah, diharapkan mampu

meningkatkan

mendukung tenaga pendidik agar

aktivitas belajar sistem hidrolik pada

melakukan

siswa

inovatif dengan berbagai metode

kelas

X

TKR

1

SMK

pembelajaran

Muhammadiyah Karangmojo. Dari

pembelajaran

hasil

menunjang

penelitian

penggunaan

terbukti

metode

bahwa

pembelajaran

sehingga

yang

dapat

keberhasilan

pembelajaran di kelas.

Jigsaw Learning ini dinilai berhasil
dengan baik dan dapat meningkatkan
keaktifan
siswa

dan

kelas

pemahaman
X

TKR

Muhammadiyah
khususnya

1

materi

SMK

sistem

hidrolik.
2.

DAFTAR PUSTAKA

siswa

Karangmojo

pada

E.

Arikunto,

Suharsimi.

Tindakan.

2010.

Penelitian

Yogyakarta:

Aditya

Media.
Departemen Pendidikan Nasional. 2005.

Saran

Pendidikan

Beberapa

saran

yang

dapat

disampaikan dengan hasil penelitian
ini adalah sebagai berikut.

Kewarganegaraan,

Strategi dan Metode Pembelajaran
Pendidikan

Kewarganegaraan.

Jakarta: Depdiknas.

a. Bagi siswa, perlu meningkatkan
pemahaman pada materi sistem
hidrolik

dengan

membiasakan

mengembangkan ide dan gagasan
agar

hasil

pembelajaran

guru,

menguasai
dalam

530

Pembelajaran.

dituntut

dan

untuk

berkonsentrasi

penggunaan

Rineka

Cipta
Hartono, Sugi. 1988. Sistem Kontrol Dan

Tarsito.
Partadjaja, T.R. dan M. Sulastri. 2007.

metode

Penerapan

pembelajaran. Penguasaan metode

Kooperatif

yang

Meningkatkan

baik

Jakarta:

Pesawat Tenaga Hidrolik. Bandung:

meningkat.
b. Bagi

Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan

akan

menentukan

Model

Pembelajaran

Jigsaw
Aktivitas

untuk
dan

Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Sistem Hidrolik

Penalaran Mahasiswa Pada Mata
Kuliah Ilmu Budaya Dasar. Jurnal
Penelitian

dan

Pengembangan

Pendidikan, 1(1): 65-67.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Pers.
Sisyono. 1991P. Dasar-dasar Hidrolik.
Bandung: PPPGT Bandung.
Sugiyanto.

2009.

Model-Model

Pembelajaran Inovatif. Surakarta:
Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13
FKIP UNS.

Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Sistem Hidrolik

531