PENGARUH HASIL LATIHAN PUKULAN FOREHAND

DAN SASARAN BERPINDAH TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND VOLLEY PADA PETENIS PUTRA KLUB TENIS PRABAJAYA PEKALONGAN TAHUN 2005 SKRIPSI

Diajukan dalam rangka menyelesaikan Studi Strata 1 Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Disusun oleh:

Nama

: Abdan Nafi’

: PKLO S1

Fakultas

: Ilmu Keolahragaan

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

SARI

Abdan Nafi’. 2005. “Pengaruh Hasil Latihan Forehand volley Sasaran

Tetap dan Sasaran Berpindah Terhadap Kemampuan Forehand volley Pada

Petenis Putra Klub Tenis Prabajaya Pekalongan Tahun 2005”. Permasalahan penelitian ini adalah 1) adakah pengaruh latihan pukulan forehand volley antara sasaran tetap dan berpindah terhadap kemampuan forehand volley dan 2) manakah yang lebih baik antara latihan forehand volley dengan sasaran tetap dan berpindah terhadap kemampuan forehand volley pada petenis putra klub tenis Prabajaya Pekalongan tahun 2005. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan latihan antara sasaran tetap dan berpindah dan yang lebih baik antara latihan forehand volley dengan sasaran tetap dan berpindah terhadap kemampuan forehand volley pada petenis putra klub tenis Prabajaya Pekalongan tahun 2005.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan pola matching by subject (MS). Populasi penelitian adalah petenis putra klub tenis Prabajaya Pekalongan tahun 2005 berjumlah 23 anak. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling yaitu cara undian dipilih 20 orang anak untuk dijadikan sampel penelitian. Kemudian dilakukan tes awal forehand volley , hasil dari tes awal tersebut dirangking dari hasil tertinggi sampai terendah kemudian dimatching (pasangkan) dengan menggunakan rumus a b b a dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen

2. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah latihan sasaran tetap dan latihan sasaran berpindah, sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan forehand volley. Perlakuan dalam penelitian ini adalah latihan pukulan forehand volley dengan menggunakan sasaran berpindah untuk kelompok eksperimen 2 dan sasaran tetap untuk kelompok eksperimen 1. Teknik analisa data yang digunakan adalah t-test.

Hasil tes akhir dari dua kelompok dianalisa dengan statistik rumus t test, berdasarkan taraf signifikan 5 % dan db 9 diperoleh t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 2,714 > 2,263, berarti ada perbedaan yang signifikan antara hasil latihan pukulan forehand volley dengan sasaran tetap dan berpindah terhadap kemampuan forehand volley pada petenis putra klub tenis Prabajaya Pekalongan

tahun 2005. Kemudian dari uji beda mean diperoleh MX e > MX k , untuk kelompok eksperimen l 29,60 sedang kelompok eksperimen ll 28,40. Dengan demikian mean kelompok eksperimen lebih besar dari mean kelompok kontrol, maka dapat disimpulkan bahwa latihan pukulan forehand volley dengan menggunakan sasaran tetap lebih efektif daripada sasaran berpindah.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut hendaknya dalam mengajar atau melatih pukulan forehand volley dalam olahraga tenis lapangan lebih diutamakan menggunakan latihan sasaran tetap daripada sasaran berpindah karena dengan latihan sasaran tetap dapat memberikan hasil kemampuan forehand volley yang lebih baik.

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan sidang panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang pada :

Tempat : FIK UNNES

Ketua, Sekretaris,

Drs. Sutardji, M.S. Drs. Wahadi, M.Pd. NIP: 130523506 NIP: 131571558

Dewan Penguji

(Ketua) NIP: 130340642

1. Drs. Tohar, M.Pd.

(Anggota) NIP: 131571553

2. Drs. Margono, M.Kes.

3. Sri Haryono, S.Pd., M.Or. (Anggota) NIP: 132205930

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

'”Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Al- Insyiroh: 6)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk : Ayahanda tercinta (Choiron Ichwan) dan almarhumah Ibunda tercinta (Ustdh Suhanah) yang selalu memberikan

nasehat, Baniyati tersayang yang telah membantu, Pendamping dan teman- teman UKM tenis yang selalu bersama dalam suka maupun duka, dan Almamater FIK UNNES.

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberi kesempatan untuk menempuh studi di Fakultas Ilmu Keolahragaan UNNES.

2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan UNNES, yang telah memberikan ijin penelitian.

3. Ketua Jurusan PKLO Fakultas Ilmu Keolahragaan UNNES, yang telah memberikan ijin penelitian.

4. Pembimbing I, Drs. Margono, M.Kes yang telah memberikan bimbingan, petunjuk dan pengarahan hingga terselesainya skripsi ini.

5. Pembimbing II, Sri Haryono, S.Pd., M.Or yang telah memberikan bimbingan, petunjuk dan pengarahan hingga terselesainya skripsi ini.

6. Anggota Klub Tenis Prabajaya tahun 2004 yang bersedia menjadi sampel dalam penelitian ini.

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas bantuan dan kerjasama yang telah diberikan dalam penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan demi sempurnanya skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pembaca.

Penulis.

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Tabel Persiapan Penelitian Statistik dengan Pola MS .............................. 42

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Alasan Pemilihan Judul

Olahraga merupakan sarana untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap prima dan sehat, disamping bertujuan untuk prestasi, tiap orang dalam melakukan olahraga mempunyai tujuan yang berbeda-beda, ada yang bertujuan untuk memperluas pergaulan, keselamatan, rekreasi dan mencari nafkah atau bisnis, selain itu aktivitas olahraga dalam kegiatan manusia sangat penting. Berolahraga dapat membentuk manusia sehat jasmani serta mempunyai watak, kepribadian, disiplin, sportivitas yang akhirnya dapat membentuk manusia yang berkualitas.

Tenis lapangan merupakan salah satu jenis olahraga yang populer dan banyak digemari semua lapisan masyarakat, juga merupakan suatu permainan yang sangat menyenangkan dan sangat menggairahkan. Tidak ada batasan umur baik laki- laki maupun perempuan, dan dalam berbagai usia dapat melakukan dan menikmati permainan tenis. Seperti yang kita ketahui, bahwa untuk bermain tenis dengan baik, diperlukan kemampuan untuk dapat melakukan teknik pukulan yang menunjang permainan tenis dengan baik.

Persaingan dalam mencapai prestasi semakin ketat maka diperlukan program latihan yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai melalui penerapan ilmu yang mendukung terwujudnya prestasi dalam olahraga tenis lapangan. M. Sajoto (1988: 15) mengemukakan bahwa kelengkapan yang perlu dimiliki apabila seseorang akan mencapai suatu prestasi optimal adalah: 1). Pengembangan fisik,

2). Pengembangan teknik, 3). Pengembangan mental, 4). Kematangan juara. Berbicara tentang prestasi olahraga, tentunya tidak akan lepas dari teknik. Teknik memukul bola dalam permainan tenis lapangan harus dikuasai. Dengan menguasai ketrampilan memukul bola yang baik maka perkembangan penguasaan pukulan akan lebih baik dan benar. Dalam olahraga tenis lapangan, keberhasilan seorang petenis banyak ditentukan oleh dirinya sendiri dalam berlatih, sebab tenis lapangan merupakan cabang olahraga yang bersifat individu sehingga harus mempunyai rasa percaya diri yang tinggi.

Usaha untuk mengembangkan permainan tenis diperlukan penguasaan teknik dasar yang baik, dalam permainan tenis lapangan menurut Yudoprasetio (1981: 43) dikenal ada beberapa macam jenis pukulan yaitu: forehand, backhand, serve, volley, smash, dropshot dan lob. Dari ketujuh pukulan tersebut diatas, terdapat empat jenis pukulan dasar yang menurut Schraff mengatakan bahwa “ kegembiraan bermain tenis tergantung langsung pada usaha anda untuk mempelajari empat jenis pukulan dasar yaitu: serve, forehand drive, backhand drive dan volley “(1981:24). Salah satu dari keempat jenis pukulan dasar tersebut diatas yaitu pukulan volley sangatlah penting untuk dikuasai, sebab menurut Brown ada dua kondisi yang menyebabkan dilakukannya pukulan volley, yaitu: 1) Ketika anda harus maju kedepan net untuk mengembalikan pukulan dan tidak memiliki kesempatan untuk pukulan berikutnya, 2) Ketika anda bermain dengan agresif dan bernafsu untuk mengakhiri sebuah point dengan memukul bola jauh dari jangkauan lawan anda dari posisi menyerang di depan net (1998:69).

Seperti cabang olahraga khususnya olahraga tenis lapangan jenis pukulan forehand volley perlu adanya penguasaan teknik yang benar. Dalam permainan tenis lapangan teknik dasar permainan tenis perlu diketahui, digemari dipelajari dan dipraktekkan dengan benar. Penguasaan teknik dasar adalah untuk pemantapan dan pengembangan pukulan selanjutnya. Tujuan lain adalah untuk menghindari kesalahan- kesalahan dalam memukul bola. Jadi jelas bahwa penguasaan teknik dalam cabang olahraga tenis itu sangat penting dan harus dikuasai dalam usaha untuk mencapai prestasi.

Pukulan volley dalam perkembangan teknik dan taktik permainan tenis dewasa ini sangat penting untuk dikuasai. Hal ini sesuai dengan pernyataan Brown yang menyatakan, bahwa pukulan volley sangat penting dalam permainan ganda dimana sebagian besar point dimenangkan atau hilang di net. Baik dalam permainan tunggal maupun ganda, pukulan volley yang baik dapat memperbaiki posisi di lapangan dan bergerak masuk untuk melakukan pukulan yang akan membuat menang. Sebagai pukulan pertahanan, volley dapat membuat terhindar dari kesulitan dan bersiap-siap untuk menyerang lagi. Volley sering dilakukan oleh para pemain untuk bertahan dan bahkan untuk serangan balik agar cepat memperoleh angka atau point (1998:69). Begitu juga pendapat yang dikemukakan oleh Magethi yang menyatakan bahwa volley adalah pukulan bola sebelum menyentuh ke tanah (1990:17). Untuk volley yang akan menghasilkan angka Mottram menerangkan bahwa dengan memukul bola lob atas kepala lawan kalau berada dekat net (1996:68). Teknik volley merupakan lanjutan dari latihan dasar yang telah diberikan sebelumnya, yaitu forehand dan backhand drive.

Seperti cabang olahraga khususnya olahraga tenis lapangan jenis pukulan forehand volley perlu adanya penguasaan teknik yang benar. Dalam permainan tenis lapangan teknik dasar permainan tenis perlu diketahui, digemari dipelajari dan dipraktekkan dengan benar. Penguasaan teknik dasar adalah untuk pemantapan dan pengembangan pukulan selanjutnya. Tujuan lain adalah untuk menghindari kesalahan- kesalahan dalam memukul bola. Jadi jelas bahwa penguasaan teknik dalam cabang olahraga tenis itu sangat penting dan harus dikuasai dalam usaha untuk mencapai prestasi.

Mengingat pentingnya teknik pukulan volley bagi para pemain yang ingin menjadi tangguh dalam pertandingan. Pukulan ini dapat meningkatkan susunan jumlah senjata pukulan maupun cara menerapkan taktik permainan untuk memenangkan suatu pertandingan. jika dilakukan dengan baik akan mempercepat perolehan angka dalam permainan yang panjang. Pada umumnya pukulan volley sering dilakukan pada permainan pendek. Schraff berpendapat bahwa pukulan volley ada beberapa macam yaitu : a) forehand volley, b) backhand volley, c) lob volley dan d) drop shot dan stop volley (1981:71), perbedaan dari keempat jenis pukulan volley tersebut adalah terletak pada arah datangnya bola dari lawan main. Dari keempat jenis pukulan volley tersebut diatas sebagai seorang pelatih atau pemain, forehand volley haruslah dikuasai lebih dahulu, karena forehand volley merupakan salah satu jenis pukulan volley yang masih sangat sederhana dan masih mudah untuk dipelajari daripada pukulan-pukulan volley yang lainnya. Pada umumnya pemain sering melakukan kesalahan pada saat melakukan pukulan volley . Terjadinya kesalahan tersebut dikarenakan ayunan raket terlalu pajang ke Mengingat pentingnya teknik pukulan volley bagi para pemain yang ingin menjadi tangguh dalam pertandingan. Pukulan ini dapat meningkatkan susunan jumlah senjata pukulan maupun cara menerapkan taktik permainan untuk memenangkan suatu pertandingan. jika dilakukan dengan baik akan mempercepat perolehan angka dalam permainan yang panjang. Pada umumnya pukulan volley sering dilakukan pada permainan pendek. Schraff berpendapat bahwa pukulan volley ada beberapa macam yaitu : a) forehand volley, b) backhand volley, c) lob volley dan d) drop shot dan stop volley (1981:71), perbedaan dari keempat jenis pukulan volley tersebut adalah terletak pada arah datangnya bola dari lawan main. Dari keempat jenis pukulan volley tersebut diatas sebagai seorang pelatih atau pemain, forehand volley haruslah dikuasai lebih dahulu, karena forehand volley merupakan salah satu jenis pukulan volley yang masih sangat sederhana dan masih mudah untuk dipelajari daripada pukulan-pukulan volley yang lainnya. Pada umumnya pemain sering melakukan kesalahan pada saat melakukan pukulan volley . Terjadinya kesalahan tersebut dikarenakan ayunan raket terlalu pajang ke

Pukulan volley sering kali kurang diperhatikan oleh para pelatih, biasanya pukulan drive yang didahulukan daripada volley. Seperti yang dikemukakan oleh Yudoprasetio menerangkan, bahwa pukulan volley sering kurang diperhatikan oleh para pelatih, biasanya pukulan drive yang didahulukan dari pada volley. Pemain harus melakukan drive terlebih dahulu sebelum pemain dapat maju ke depan net untuk melakukan volley (1981:60). Hal ini dapat diartikan bahwa pukulan volley kurang diperhatikan padahal pukulan tersebut sangat penting dalam permainan tenis. Pukulan forehand volley merupakan pukulan terhadap bola yang masih melayang dan belum jatuh ke tanah sebelah kanan pemain, sebaliknya backhand volley di sebelah kiri pemain. Umumnya pemain lebih mudah melakukan forehand volley dibandingkan dengan backhand volley.

Menurut Mottram, sungguh mengejutkan kenyataan yang secara umum kita hadapi, bahwa banyak sekali para pemain yang beranggapan bahwa pukulan volley adalah suatu jenis pukulan yang membutuhkan keterampilan yang sangat tinggi dan tidak mungkin lagi dapat mereka jangkau (1996:62). Hal ini sungguh jauh dari realita yang sebenarnya, sejumlah pemain jelas harus mempunyai ketajaman dan kecepatan pandang yang dipersyaratkan untuk melakukan pukulan volley , dan bagi para pemain yang mempunyai kelebihan seperti ini, pukulan volley jelas merupakan suatu hal yang tidak terlalu sukar untuk kita kuasai. Tetapi ini bukan merupakan suatu alasan mengapa semua pemain tidak mampu Menurut Mottram, sungguh mengejutkan kenyataan yang secara umum kita hadapi, bahwa banyak sekali para pemain yang beranggapan bahwa pukulan volley adalah suatu jenis pukulan yang membutuhkan keterampilan yang sangat tinggi dan tidak mungkin lagi dapat mereka jangkau (1996:62). Hal ini sungguh jauh dari realita yang sebenarnya, sejumlah pemain jelas harus mempunyai ketajaman dan kecepatan pandang yang dipersyaratkan untuk melakukan pukulan volley , dan bagi para pemain yang mempunyai kelebihan seperti ini, pukulan volley jelas merupakan suatu hal yang tidak terlalu sukar untuk kita kuasai. Tetapi ini bukan merupakan suatu alasan mengapa semua pemain tidak mampu

Untuk dapat menguasai pukulan forehand volley dengan baik, ada beberapa metode latihan yang dapat dilakukan antara lain seperti yang dikemukakan oleh Brown bahwa untuk melatih pukulan forehand volley ada beberapa metode latihan yaitu: 1). Forehand volley dengan sasaran kotak di dinding, 2). Forehand volley dengan berpasangan, 3). Forehand volley dengan sasaran tetap (1998:79). Maksud atau fungsi dari semua jenis latihan ini sebenarnya sama yaitu untuk meningkatkan kontrol bola, sebab dengan kontrol bola yang baik maka kemampuan penempatan bola diharapkan semakin baik pula. Dari ketiga cara latihan tersebut diatas penulis ingin meneliti latihan forehand volley dengan sasaran tetap dan suatu bentuk memodifikasi latihan forehand volley dengan sasaran berpindah. Karena dua jenis latihan ini sering digunakan para pelatih dalam melatih pukulan volley, maka penulis tertarik untuk meneliti masalah tersebut dengan judul “Pengaruh Hasil Latihan Pukulan Forehand Volley Sasaran Tetap dan Sasaran Berpindah Terhadap Kemampuan Forehand Volley Pada Petenis Putra Klub Tenis PRABAJAYA Pekalongan Tahun 2005”. Sebagai alasan pemilihan judul tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pukulan volley sangat penting dalam permainan tenis lapangan

2. Pukulan volley merupakan salah satu pukulan dasar dalam permainan tenis yang dapat digunakan sebagai pukulan serangan untuk mendapatkan angka.

3. Belum ada penelitian yang sama tentang pengaruh hasil latihan Pukulan forehand volley dengan sasaran tetap dan sasaran berpindah terhadap kemampuan forehand volley di FIK UNNES.

Klub tenis Prabajaya pekalongan adalah sebuah klub yang berlokasi disebelah mall matahari berdekatan dengan alun- alun kota pekalongan, Berbagai teknik dasar bermain tenis diajarkan bagi para petenis tingkat menengah, klub tersebut diketuai oleh seorang dokter bernama bapak Probo sutejo. Klub tenis Prabajaya dilatih oleh 2 orang pelatih yaitu bapak Drs. Andi Santoso sebagai pelatih satu dan bapak Rudi Hartanto, beliau adalah seorang pegawai Pemkab pekalongan dan merangkap sebagai pengurus PB PELTI Pekalongan. Berbagai teknik dasar bermain tenis diajarkan bagi para petenis tingkat menengah,begitu pula dengan latihan kondisi fisik mulai diterapkan. Sampai saat ini sudah banyak kejuaraan yang sudah diikuti, antara lain: Armada Open, Popda Tingkat Daerah, Pemalang Open, Solo Open, Tugu Muda Cup dan masih banyak lagi yang lainnya.

Program latihan yang diterapkan sudah menggunakan metode ilmiah, yaitu dengan menggunakan bentuk latihan yang sudah terprogram. Klub tenis Prabajaya yang dilatih oleh bapak Andi Santoso ini mempunyai anak didik kurang lebih 27 anak, kemudian seiring dengan berjalannya waktu berkurang hingga menjadi kurang lebih 23 orang anak karena alasan tertentu. Rata- rata kemampuan teknik bermain mereka cukup baik, ini dikarenakan karana seringnya mereka latihan sendiri diluar jadwal latihan yang sudah ditetapkan. Sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mendidik mereka menjadi lebih baik.

Latihan kondisi fisik sudah mulai diterapkan dan dikembangkan seiring dengan berkembangnya kemampuan teknik untuk meraih prestasi yang maksimal, mengingat banyaknya jadwal pertandingan yang seringkali diselenggarakan, Latihan kondisi fisik sudah mulai diterapkan dan dikembangkan seiring dengan berkembangnya kemampuan teknik untuk meraih prestasi yang maksimal, mengingat banyaknya jadwal pertandingan yang seringkali diselenggarakan,

1.2. Permasalahan

Permasalahan penelitian ini dibatasi dalam hal pengaruh hasil latihan pukulan forehand volley sasaran tetap dan sasaran berpindah terhadap kemampuan forehand volley . Berdasarkan uraian mengenai bentuk latihan untuk mengembangkan pukulan forehand volley diatas maka permasalahan dalam penelitian ini adalah: Apakah ada perbedaan hasil latihan antara latihan pukulan forehand volley dengan sasaran tetap dan sasaran berpindah terhadap kemampuan forehand volley dalam permainan tenis lapangan pada petenis putra Klub Tenis PRABAJAYA Pekalongan Tahun 2005 ?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan hasil latihan antara latihan dengan sasaran tetap dan sasaran berpindah terhadap kemampuan forehand volley dalam permainan tenis lapangan pada petenis putra Klub Tenis PRABAJAYA Pekalongan Tahun 2005. Apabila ada perbedaan hasil latihan, maka perlu diteliti lagi lebih umum dari kedua latihan atau treatment tersebut.

1.4. Penegasan Istilah

Untuk menghindari agar permasalahan dalam penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan dan tidak terjadi salah penafsiran, dan supaya persepsi Untuk menghindari agar permasalahan dalam penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan dan tidak terjadi salah penafsiran, dan supaya persepsi

1. Pengaruh Pengaruh menurut Alwi Hasan adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang (2003:849), Pengaruh dalam penelitian ini berarti suatu daya yang ditimbulkan oleh pelaksanaan latihan volley dengan menggunakan sasaran tetap dan sasaran berpindah.

2. Latihan Latihan menurut Nossek adalah suatu proses belajar yang berlangsung selama waktu tertentu bagi olahragawan atau olahragawati untuk mencapai prestasi yang tinggi (1982:12). Lebih lanjut Suharno mengatakan bahwa latihan adalah suatu program penyempurnaan atau pendewasaan atlet secara sadar untuk mencapai mutu prestasi maksimal dengan diberi beban fisik dan mental yang teratur, terarah, meningkat dan berulang- ulang waktunya (1985:7).

3. Sasaran tetap Sasaran menurut Alwi Hasan adalah sesuatu yang menjadi tujuan, sedangkan tetap adalah tidak berubah keadaan atau kedudukannya (2003:1001 dan 1187). Jadi yang dimaksud latihan dengan sasaran tetap dalam penelitian ini adalah, petenis memukul bola secara terus menerus dengan sasaran satu arah yang telah ditentukan dan tidak berubah sasaran selama satu tahap.

4. Sasaran berpindah Berpindah menurut Alwi Hasan adalah beralih atau beranjak ketempat lain (2003:875). Jadi yang dimaksud latihan dengan menggunakan sasaran berpindah dalam penelitian ini adalah petenis memukul bola ke sasaran yang berbeda yang telah ditentukan dalam satu tahap.

5. Kemampuan Kemampuan menurut Alwi Hasan adalah kesanggupan atau kecakapan(2003:707). Jadi yang dimaksud dengan kemampuan volley dalam penelitian ini adalah kesanggupan atau kecakapan menempatkan bola pada sasaran yang telah ditentukan dengan memukul bola yang masih di udara pada posisi pemain di depan net, dengan pukulan yaitu dengan cara sedikit menarik raket ke belakang dan langsung didorongkan ke depan.

6. Pukulan forehand volley Forehand volley menurut Megethi merupakan pukulan terhadap bola yang masih diudara dengan menarik lengan kanan sedikit ke samping kanan, permukaan raket sedikit dibuka dan bahu berputar sedikit kesamping dan kaki kiri melangkah kedepan pada saat memukul (1990:68).

1.5 Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi para pelatih khususnya pelatih tenis klub Prabajaya sebagai bahan informasi dalam menambah khasanah perpustakaan serta menjadi masukan dalam penelitian- penelitian selanjutnya.

2. Memberikan sumbangan pengetahuan bagi para pelatih klub tenis prabajaya dalam memilih cara latihan pukulan forehand volley dengan menggunakan sasaran tetap dan sasaran berpindah untuk meningkatkan kemampuan pukulan forehand volley .

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1. Landasan Teori

2.1.1 Tenis Lapangan

Tenis lapangan adalah salah satu cabang olahraga permainan yang dilakukan oleh seorang atau sepasang pemain yang berhadapan keseberang jaring dengan ukuran panjang lapangan 23,77 meter dan lebar 10,97 meter, serta dibatasi net dengan tinggi 1,07 meter pada bagian tepi dan 0,914 meter pada bagian tengahnya.

Usaha untuk dapat bermain tenis dengan baik dan berprestasi secara optimal, seorang pemain harus dapat menguasai berbagai macam teknik dasar dan jenis pukulan yang ada, dan juga faktor kondisi fisik harus dimiliki oleh setiap atlet karena merupakan dasar dari pencapaian prestasi dalam suatu cabang olahraga. Hal ini sesuai dengan pendapat Sajoto bahwa kondisi fisik merupakan prasyarat yang sangat diperlukan dalam usaha meningkatkan prestasi seorang atlet bahkan dapat dikatakan sebagai keperluan dasar yang tidak bisa ditunda- tunda atau ditawar- tawar (1988: 57).

Pukulan-pukulan dalam permainan tenis menurut Yudoprasetio dapat digolongkan dalam tiga jenis, yaitu groundstroke, volley’s, dan overhead stroke’s. Adapun yang tergolong dalam groundstroke adalah drive, lob dan drop shot, sedangkan yang tergolong overhead stroke’s adalah service dan smash (1981:43). Pendapat lain Schraff menyebutkan ada empat pukulan dasar, yaitu serve, forehand drive, backhand drive dan volley (1981:84). Dari kedua pendapat Pukulan-pukulan dalam permainan tenis menurut Yudoprasetio dapat digolongkan dalam tiga jenis, yaitu groundstroke, volley’s, dan overhead stroke’s. Adapun yang tergolong dalam groundstroke adalah drive, lob dan drop shot, sedangkan yang tergolong overhead stroke’s adalah service dan smash (1981:43). Pendapat lain Schraff menyebutkan ada empat pukulan dasar, yaitu serve, forehand drive, backhand drive dan volley (1981:84). Dari kedua pendapat

2.1.2 Pukulan Volley

Pukulan volley dapat diterangkan oleh Lardner adalah suatu cara memukul sebelum bola memantul dilapangan, pada umumnya terjadi diwilayah dekat net (1996:62). Pada pertandingan Internasional, volley sama pentingnya dengan groundstroke’s . Dalam permainan ganda, volley bahkan dianggap lebih penting. Volley memang lebih sulit daripada groundstroke karena menuntut kekuatan pergelangan tangan serta refleks yang lebih cepat. Tetapi volley merupakan suatu tembakan yang jika dilatih dengan tekun akan semakin terasa mudah. Jika anda memiliki keyakinan terhadap tembakan ini, anda akan melakukannya dengan hasil yang baik.

Umumnya pukulan volley dilakukan dekat net dengan lawan, sehingga jarak memukul dengan lawan dekat. Keadaan ini memaksa pemukul untuk bereaksi dengan cepat, karena kecepatan bola maka tidak ada kesempatan melakukan backswing. Bola sebaiknya dipukul didepan badan dan lebih dekat badan dibandingkan pukulan drive. Lebih lanjut Schraff mengemukakan bahwa volley tidak hanya dibuat dari net depan tetapi dari tiap bagian dari lapangan, namun volley sebagian besar akan dilakukan dari depan net atau pada waktu menuju net (1981:71). Oleh sebab itu posisi yang terbaik adalah suatu tempat ditengah-tengah lapangan 15 atau 20 cm dari net. Permainan tenis lapangan, Umumnya pukulan volley dilakukan dekat net dengan lawan, sehingga jarak memukul dengan lawan dekat. Keadaan ini memaksa pemukul untuk bereaksi dengan cepat, karena kecepatan bola maka tidak ada kesempatan melakukan backswing. Bola sebaiknya dipukul didepan badan dan lebih dekat badan dibandingkan pukulan drive. Lebih lanjut Schraff mengemukakan bahwa volley tidak hanya dibuat dari net depan tetapi dari tiap bagian dari lapangan, namun volley sebagian besar akan dilakukan dari depan net atau pada waktu menuju net (1981:71). Oleh sebab itu posisi yang terbaik adalah suatu tempat ditengah-tengah lapangan 15 atau 20 cm dari net. Permainan tenis lapangan,

1. Forehand volley Forehand volley merupakan pukulan terhadap bola yang masih diudara dengan menarik lengan kekanan sedikit ke samping kanan, permukaan raket sedikit dibuka dan bahu berputar sedikit kesamping dan kaki kiri melangkah kedepan pada saat memukul. Ini dilakukan oleh pemain yang melakukan pukulan dengan tangan kanan.

2. Backhand volley Backhand volley merupakan kebalikan dari pukulan forehand volley, yaitu dengan menyilangkan lengan kanan kebagian atas sebelah kiri badan dan kaki kanan yang digunakan untuk melangkah kedepan.

3. Low Volley Low volley merupakan pukulan volley dengan menggerakkan tubuh secara cepat untuk menjangkau bola dengan menekuk lutut untuk mendapatkan bola rendah dengan membuka raket.

4. Stop Volley Stop volley adalah pukulan menjatuhkan bola sedikit melewati net dan jauh dari lawan, dan untuk menghentikan laju bola yang datang. Pukulan ini dilakukan dekat dengan net yang harus memperhatikan pegangan raket dengan kuat.

5. Lob Volley Ini suatu pukulan yang dilakukan bila lawan berada dekat dengan net dan untuk siap memukul kembali. Ini bersifat menyerang dan menangkis, dan berhasil 5. Lob Volley Ini suatu pukulan yang dilakukan bila lawan berada dekat dengan net dan untuk siap memukul kembali. Ini bersifat menyerang dan menangkis, dan berhasil

2.1.3 Pukulan Forehand volley

1. Pengertian Forehand volley Schraff mengatakan bahwa volley baik forehand maupun backhand merupakan pukulan pada bola sebelum memantul, pukulan ini dipakai terutama jika anda didepan net (1981:70). Tujuan utama dari seorang pemain yang menyerang, pukulan ini biasa disebut finishing shot atau pukulan penentu, karena maksud utamanya adalah memenangkan angka dan mengakhiri suatu rally.

2. Teknik Pukulan Forehand volley Pelaksanaan Forehand volley, untuk dapat memperoleh hasil yang baik maka harus memperhatikan teknik-teknik dasar yang meliputi cara memegang raket, posisi badan pada saat memukul, gerak ayunan lengan dan raket serta posisi raket pada saat mengenai bola. Keempat unsur teknik pukulan dasar tersebut dikenal dengan istilah Four In One Principles, yaitu suatu prinsip yang merupakan suatu kesatuan dari keempat unsur teknik dalam melakukan suatu pukulan dalam tenis. Keempatnya tidak dapat dipisahkan dan harus menjadi kesatuan gerak dalam usaha melakukan suatu teknik pukulan yang benar dengan hasil penempatan bola yang baik.

Handono menerangkan bahwa jika anda sudah dalam posisi siap untuk melakukan pukulan volley, biasakan mata selalu mengawasi bola dan latih juga melihat gerakan raket lawan untuk mengetahui arah dan kecepatan pukulan lawan (2002: 35). Pada waktu bola dipukul oleh lawan, tarik raket anda kemana arah bola diarahkan, pada forehand volley tarik raketnya sejajar dengan posisi bahu, karena volley tidak menggunakan ayunan ke belakang (backswing). Tetapi Handono menerangkan bahwa jika anda sudah dalam posisi siap untuk melakukan pukulan volley, biasakan mata selalu mengawasi bola dan latih juga melihat gerakan raket lawan untuk mengetahui arah dan kecepatan pukulan lawan (2002: 35). Pada waktu bola dipukul oleh lawan, tarik raket anda kemana arah bola diarahkan, pada forehand volley tarik raketnya sejajar dengan posisi bahu, karena volley tidak menggunakan ayunan ke belakang (backswing). Tetapi

Setelah dapat memegang raket dengan benar, Brown mengatakan bahwa teknik selanjutnya yaitu sikap berdiri, ayunan kebelakang (backswing), ayunan kedepan (forward swing), perkenaan raket dengan bola (impact) dan gerak lanjutan (follow through) (1998:70). Lebih jelasnya, uraian berikut ini akan menjelaskan teknik pelaksanaan dari kelima unsur teknik tersebut dalam melakukan forehand volley.

3. Cara Memegang Raket Dalam permainan tenis pegangan sangat penting , sebab pegangan yang benar dan tepat akan memperoleh rasa pegangan yang enak ditangan dan tepat memukul bola kearah yang dikehendaki. Seorang pemain harus memakai genggaman untuk forehand volley dan backhand volley serupa dengan forehand dan backhand drive. Untuk dapat merubah dari genggaman forehand ke backhand atau sebaliknya hanya diperoleh dengan latihan, dan pada volley perubahan ini harus cepat dan otomatis. Faktor inilah yang menyebabkan banyak pemain yang memakai pegangan continental, ini dapat dipakai untuk kedua macam pukulan karena mereka beranggapan tidak dapat merubah genggamannya cukup cepat.

Suatu pukulan yang baik biasanya didukung oleh teknik pegangan yang benar. Magethi berpendapat ada tiga pegangan yang digunakan untuk melakukan pukulan, yaitu: Pegangan western, pegangan eastern, pegangan continental (1990:42). Schraff menerangkan bahwa untuk memukul volley baik forehand ataupun backhand pegangan yang digunakan adalah continental (1981:71). Sedangkan kelebihan dari pegangan continental ini adalah memberikan rasa enak Suatu pukulan yang baik biasanya didukung oleh teknik pegangan yang benar. Magethi berpendapat ada tiga pegangan yang digunakan untuk melakukan pukulan, yaitu: Pegangan western, pegangan eastern, pegangan continental (1990:42). Schraff menerangkan bahwa untuk memukul volley baik forehand ataupun backhand pegangan yang digunakan adalah continental (1981:71). Sedangkan kelebihan dari pegangan continental ini adalah memberikan rasa enak

Magethi mengatakan bahwa pegangan continental adalah pegangan raket dengan menempatkan bentuk huruf “V” antara ibu jari dan telunjuk bagian atas pegangan raket dan jari-jari tangan mengelilingi raket (1990:47).

Secara lebih jelas cara memegang raket dengan cara continental seperti pada gambar 1.

Gambar 1: Cara memegang raket dengan Continental

a) Tampak dari atas b) Tampak dari belakang

Sumber: Barron’s. 2000. Tenis Course Techniques and Tactics vol. 1 Hongkong: Barron’s Education Series, Inc. ( 37 )

4. Sikap Berdiri Untuk melakukan setiap pukulan, pemain harus mengambil posisi siap, raket disiapkan di depan badan, jari-jari tangan kanan memegang raket dengan pegangan continental. Badan menghadap kejaring dan sedikit dibungkukkan, 4. Sikap Berdiri Untuk melakukan setiap pukulan, pemain harus mengambil posisi siap, raket disiapkan di depan badan, jari-jari tangan kanan memegang raket dengan pegangan continental. Badan menghadap kejaring dan sedikit dibungkukkan,

a. Jika kepala anda rendah, maka pandangan anda lebih rendah sehingga lebih mudah mengikuti jalan bola, anda akan merasa lebih mudah untuk mengenai bola dengan bagian tengah raket, ini yang paling penting jika mata sama tinggi dengan bola.

b. Dari sikap membungkuk akan lebih mudah untuk bergerak atau meloncat lebih cepat kekanan atau kekiri.

c. Anda di lindungi oleh net, jika bola dipukul keras. Juga menambah keyakinan anda jika bermain berdekatan. Meskipun acap kali tidak ada banyak waktu untuk meletakkan kaki pada posisi yang baik, namun anda harus berusaha. Posisi kaki yang terbaik adalah serupa dengan posisi kaki pada forehand drive. Kaki kiri harus didepan dan kaki kanan tepat dibelakangnya sehingga keduanya kira-kira 90 derajat dengan net (1981:72).

Lebih lanjutnya posisi siap seperti pada gambar 2.

Gambar 2. Posisi siap melakukan forehand volley Sumber: Barron’s. 2000. Tenis Course Techniques and Tactics Vol. 1

Hongkong: Barron’s Education Series, Inc. (99)

5. Ayunan ke Belakang ( Backswing ) Pada pukulan forehand volley, ayunan ke belakang menurut Schraff, pegangan tangan tidak boleh lebih dari titik sama tinggi dengan bahu kanan, dan kepala raket harus diangkat diatas dari jalan bola yang datang. Berat badan harus kebelakang, lutut kaki yang dibelakang harus ditekuk, sedangkan lutut kaki kiri yang dilonggarkan. Tangan kiri harus jauh dari badan untuk menjaga keseimbangan. Pada bagian depan dari pukulan, lengan dan pergelangan merenggutkan kepala raket kedepan dan kebawah kearah bola datang dengan gerak yang pendek dan cepat (1981:73). Pendapat lain menurut Katili bahwa volley tidak di-drive atau dipukul, melainkan disodok (di”punch”). Volley dimulai dari sisi badan dan lebih mirip kepada “jab” tinju (1948:81). Jika volley di-drive, pemain menggunakan backswing, dia akan kehilangan keseksamaan dan kontrol.

Saat raket hampir membentur bola, kepala raket harus tinggi kalau bisa diatas bola, kemudian dorong kedepan dan sedikit kebawah. Pergelangan tangan harus kuat selama memukul, berat badan berpindah ke kaki kiri sewaktu memukul. Alasan untuk itu adalah jelas sebelum bola menyentuh tanah kecepatannya selalu lebih daripada jika bola dibiarkan melambung. Lebih jelasnya ayunan kebelakang seperti pada gambar 3.

Gambar 3. Ayunan ke Belakang

Sumber: Barron’s. 2000. Tenis Course techniques and Tactics Vol. 1 Hongkong: Barron’s Education Series, Inc. (99)

6. Ayunan Ke Depan (Forward swing) Pada pukulan forehand volley, saat ayunan lengan kedepan badan harus

menyamping atau sejajar dengan net. Kaki kanan harus sejajar dengan net, sedangkan kaki kiri langsung kebelakang. Untuk pukulan yang dikehendaki ke sebelah kanan, pukullah bola lebih dahulu dari pada pukulan lurus dan sekaligus kaki belakang digeser kedepan. Untuk pukulan kekiri, bola dipukul sedikit terlambat (lebih dekat ke badan) dan kaki belakang agak sedikit mundur. Pertahankan untuk memberikan sedikit tenaga, dan cegahlah ayunan ke depan terlalu banyak. Volley yang baik adalah dengan tindakan yang cepat dan pendek, ayunkan raket ke depan dari bahu jangan menggunakan pergelangan tangan atau siku. Lihat gambar 4.

Gambar 4. Ayunan ke depan

Sumber: Barron’s. 2000. Tenis Course Techniques and Tactics Vol. 1 Hongkong: Barron’s Education Series, Inc. (99)

7. Perkenaan Raket Dengan Bola (Impact) Saat raket bergerak kedepan, kepala raket harus tinggi dan permukaan

raket sedikit menghadap net. Raket dipegang lebih kuat dan terus selama mengenai bola, diusahakan senar raket mengenai bola tepat pada bagian raket sedikit menghadap net. Raket dipegang lebih kuat dan terus selama mengenai bola, diusahakan senar raket mengenai bola tepat pada bagian

Gambar 5. Perkenaan Raket dengan Bola Sumber: Barron’s. 2000. Tenis Course Technique and Tactics Vol. 1

Hongkong: Barron’s Education, Inc. ( 99 )

8. Gerak Lanjutan ( Follow Through ) Pada pukulan forehand volley ayunan lanjutan hanya sedikit, setelah raket

membentur bola kemudian lakukanlah ayunan lanjutan, dan raket berhenti kira- kira pada ketinggian lutut pada sisi kiri tubuh. Arah ayunan raket dari samping atas ke samping bawah. Lakukanlah gerak lanjutan (follow through) sedikit saja kearah pukulan anda dan kembalilah ke posisi semula secepat mungkin untuk membentur bola kemudian lakukanlah ayunan lanjutan, dan raket berhenti kira- kira pada ketinggian lutut pada sisi kiri tubuh. Arah ayunan raket dari samping atas ke samping bawah. Lakukanlah gerak lanjutan (follow through) sedikit saja kearah pukulan anda dan kembalilah ke posisi semula secepat mungkin untuk

Gambar 6: Gerak Lanjutan

Sumber: Barron’s. 2000. Tenis Course Techniques and Tactics Vol. 1

Hongkong: Barron’s Education Series, Inc. (99)

Secara lengkap pelaksanaan forehand volley dari awal sampai akhir seperti pada gambar 7.

Gambar 7: Pelaksanaan forehand volley

Sumber: Barron’s. 2000. Tenis Course Techniques and Tactics Vol. 1 Hongkong: Barron’s Education Series, Inc. ( 37 )

2.1.4 Metode Latihan Pukulan Volley

Dalam usaha mencapai prestasi yang maksimal pada cabang olahraga, diperlukan pembinaan yang teratur, terprogram dan berkesinambungan dari para Pembina. Seorang Pembina harus dan mengetahui faktor- faktor penentu yang dapat mempengaruhi prestasi atlet sehingga dalam membina atlet dapat tepat pada tujuan yang kita harapkan. Pemberian latihan dalam olahraga ada bermacam- macam cara dalam melatih atau metode latihan, untuk mencari efektifitas dan efisiensi suatu latihan. Untuk tenis lapangan ada banyak metode latihan yang dapat diberikan oleh pelatih kepada anak didiknya.

Volley dalam tenis lapangan, Brown mengatakan ada banyak bentuk latihan, salah satunya seperti yang akan dibahas dalam penelitian ini volley dengan menggunakan sasaran (1998: 79). Dari bentuk latihan tersebut diatas, banyak pelatih yang menggunakan cara dengan memodifikasi bentuk- bentuk latihan, seperti yang akan kami bahas dalam penelitian ini, yaitu dengan memodifikasi bentuk latihan volley dengan sasaran menjadi dua bentuk latihan, yaitu latihan dengan sasaran tetap dan latihan dengan sasaran berpindah. Bentuk latihan yang digunakan untuk mengembangkan pukulan forehand volley dapat dilakukan dengan metode drill pada kedua bentuk latihan tersebut

Dalam proses latihan untuk melatih pukulan forehand volley, latihan dengan drill merupakan salah satu latihan yang sering digunakan para pelatih, sehingga dalam pelaksanaan drill ini dilakukan oleh anak dengan memukul bola dengan arah sasaran yang telah ditentukan, yaitu sasaran tetap dan sasaran berpindah.

1. Latihan Forehand volley dengan Sasaran Tetap Latihan forehand volley dengan sasaran tetap adalah suatu proses pukulan mengarahkan bola kesatu sasaran tertentu dalam satu tahap, dengan kata lain bahwa forehand volley dengan sasaran tetap adalah mempunyai tugas gerak yang tidak banyak berubah seperti menerima, mengontrol bola, mengarahkan bola kesatu sasaran dengan sedikit gerakan footwork.

Bentuk latihan ini biasa digunakan oleh pelatih, yaitu pengumpan (F) memberikan bola dengan drill dari garis belakang (baseline) kepada anak (A) yang berdiri didekat net kurang lebih 1 sampai ½ meter. Anak melakukan forehand volley secara terus- menerus dan diarahkan kesatu sasaran yang telah ditentukan dengan jumlah pukulan yang telah ditentukan pula. Setelah selesai melakukan, ganti dengan anak yang lain. Bentuk latihan forehand volley dengan menggunakan sasaran tetap tampak pada gambar 8.

Sasaran

anak Pengumpan

Gambar 8: Latihan dengan Sasaran Tetap (Sumber: Jim Brown, 1998: 79)

Latihan sasaran tetap mempunyai kelebihan dapat mengetahui kesalahan pukulannya, sehingga dengan cepat anak dapat memperbaiki kesalahan pukulan. Kelemahan pada latihan ini adalah anak tidak dapat menempatkan pukulan forehand volley ke semua sudut lapangan dengan baik. Gambar diatas tersebut dapat diartikan sebagai berikut:

a. Bola dipukul ke sasaran 1 dengan jumlah bola 10 kali pukulan

b. Bola dipukul ke sasaran 2 dengan jumlah bola 10 kali pukulan

c. Bola dipukul ke sasaran 3 dengan jumlah bola 10 kali pukulan

d. Bola dipukul ke sasaran 4 dengan jumlah bola 10 kali pukulan Maksud dari pola diatas adalah bola dipukul dan diarahkan ke sasaran 1 dengan jumlah bola yang telah ditentukan begitu juga pada sasaran yang berikutnya. Pada latihan ini memori akan merekam sangat kuat sebab tidak adanya hambatan selang waktu yang memungkinkan pola gerak ini mengalami gangguan

2. Latihan Forehand volley dengan Sasaran Berpindah Latihan forehand volley dengan sasaran berpindah adalah suatu proses pukulan mengarahkan bola kesasaran secara berpindah atau dari sasaran yang satu ke sasaran yang lainnya dalam satu tahap, dengan kata lain pukulan forehand volley dengan sasaran berpindah mempunyai bermacam- macam tugas gerak seperti menerima, mengontrol, mengarahkan dan ditunjang oleh gerakan footwork, dimana pada waktu memukul bola pertama akan berbeda dengan pada waktu memukul bola ke sasaran yang lainnya (sasaran 2, 3 dan 4).

Bentuk laihan ini dilakukan dengan drill juga, dengan pengumpan (F) memberi bola dari garis belakang (baseline) kepada anak (A) yang juga berdiri di Bentuk laihan ini dilakukan dengan drill juga, dengan pengumpan (F) memberi bola dari garis belakang (baseline) kepada anak (A) yang juga berdiri di

Bentuk latihan forehand volley dengan sasaran berpindah tampak pada gambar 9.

Sasaran

Pengumpan anak

AF

Gambar 9. Latihan Sasaran Berpindah (Sumber: Modifikasi Latihan Sasaran Tetap)

Bentuk latihan sasaran berpindah ini mempunyai kelebihan yang lebih baik dibandingkan dengan latihan sasaran tetap, yaitu dapat meningkatkan kemampuan anak dalam menempatkan bola pada waktu melakukan pukulan forehand volley ke semua sudut lapangan dengan baik. Gambar di atas tersebut dapat diartikan sebagai berikut:

a. Bola dipukul ke sasaran 1

b. Bola dipukul ke sasaran 2

c. Bola dipukul ke sasaran 3

d. Bola dipukul ke sasaran 4

Maksud dari pola tersebut diatas adalah pukulan pertama mengarah ke sasaran 1, pukulan kedua mengarah ke sasaran 2, pukulan ketiga mengarah ke sasaran 3, pukulan keempat mengarah ke sasaran 4 dan kembali lagi ke sasaran 1 sampai dengan bola yang telah ditentukan habis. Jadi pada latihan ini bahwa memori akan kurang dalam merekam informasi karena adanya hambatan yang memungkinkan pola gerak ini mengalami gangguan.

2.1.5 Latihan Forehand volley Dengan Menggunakan Sasaran Tetap dan Sasaran Berpindah

Latihan dalam olahraga sebenarnya sama dengan belajar pola gerak hubungannya dengan forehand volley dimana arah penempatan bola kesasaran sudut backhand, sudut forehand, sudut backhand pendek dan lebar dan diakhiri sudut forehand yang pendek dan lebar. Mempunyai pola gerak yang berbeda dimana yang dimaksud di sini adalah pola gerak pada posisi daun raket pada saat memukul bola. Pola gerak yang berbeda di sini adalah dimana saat memukul bola kesasaran sudut belakang backhand pola dari daun raket menghadap serong ke arah sudut sasaran backhand saat perkenaan daun raket dengan bola, sedang pada sudut belakang forehand pola dari daun raket menghadap serong kearah sudut sasaran forehand, sedang untuk sudut backhand pendek dan lebar pola dari daun raket menghadap serong ke sudut backhand pendek dan lebar dan untuk sudut forehand pendek dan lebar pola dari daun raket menghadap serong kesudut forehand yang pendek dan lebar. Belajar pola gerak dalam forehand volley terdapat dua bentuk tugas yaitu footwork dan impact.

Gerakan yang kompleks diatas terdiri atas berbagai macam gerakan, dan pola- pola gerakan itu harus dipelajari. Kumpulan pola- pola gerakan yang kompleks sangat kecil, pola gerakan yang memerlukan pemilihan kelompok otot tertentu dan kontraksi otot ini dalam tata urutan yang tepat. Suatu cara untuk memahami bagaimana mempelajari aspek- aspek memori gerakan karena pembelajaran jelas- jelas membutuhkan memori.

Pembelajaran pola gerak tidak bisa berhasil tanpa memori. Kata memori mengacu pada ingatan dan tiruan yang beruntun dari suatu informasi, sebenarnya ini tidak lebih dari sekedar nama yang digunakan untuk menunjukkan bahwa orang memanggil kembali informasi yang telah didapat. memori secara umum diukur dengan tes ingatan atau pengakuan dan bukti- bukti tiruan atau perwujudan.

Menurut George H. sage bahwa Memori adalah “apa yang kita harapkan dari individu untuk mengingat kembali bahwa informasi yang telah dipelajari telah terekam oleh gerakan” (1984:250). Pembelajaran lebih berkaitan dengan penyimpanan informasi, dan bila penyimpanan dari informasi gerakan itu bisa dipanggil kembali berarti gerakan itu dapat dikuasai.

Untuk mengetahui perbedaan yang lebih baik antara latihan forehand volley menggunakan sasaran tetap dan sasaran berpindah perlu diperhatikan hal- hal sebagai berikut:

1. Forehand volley Dengan Sasaran Tetap Forehand volley dengan sasaran tetap adalah mengarahkan bola ke satu sasaran dalam satu tahap, dengan kata lain bahwa forehand volley dengan sasaran tetap adalah mempunyai pola gerak tersendiri.

2. Forehand volley Dengan Sasaran Berpindah Forehand volley dengan sasaran berpindah adalah mengarahkan pukulan secara berpindah- pindah ke semua sasaran dalam satu tahap, dengan kata lain bahwa forehand volley dengan sasaran berpindah mempunyai pola gerak yang berbeda.

2.1.6 Kelebihan dan Kekurangan Latihan Forehand volley Dengan Sasaran Tetap dan Sasaran Berpindah

1. Kelebihan dan kekurangan latihan forehand volley sasaran tetap