HUBUNGAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI

HUBUNGAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR FIQIH SISWA MI NURUL HIDAYAH GRUMBULIJO GONDANGLEGI KLEGO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2012

HUBUNGAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR FIQIH SISWA MI NURUL HIDAYAH GRUMBULIJO GONDANGLEGI KLEGO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2012

KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323 706, Fax. 323 433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id. E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id

Prof. Dr. Budiharjo, M.Ag. Dosen STAIN Salatiga NOTA PEMBIMBING

Lamp : 3 Eksemplar Hal

: Naskah Skripsi Saudari Kotiah

Kepada Yth, Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga

Assalamu‟alaikum Wr. Wb. Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama

: Kotiah NIM

: 114 10 004 Jurusan

: Tarbiyah Program Studi

: Pendidikan Agama Islam Judul

: HUBUNGAN

BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR FIQIH SISWA MI NURUL HIDAYAH GRUMBULIJO GONDANGLEGI KLEGO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

MINAT

Dengan ini mohon agar skripsi saudara tersebut di atas segera di munaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian. Wassalamu‟alaikum Wr. Wb.

Salatiga, 13 Agustus 2012 Pembimbing

Prof. Dr. Budiharjo, M.Ag. NIP. 19541002 198403 1 001

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama

Program Studi

: Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 13 Agustus 2012 Yang menyatakan,

Kotiah

MOTTO

                                 Artinya : “ Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang- lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha

mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujadilah ; 11)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan kepada :

1. Bapak / Ibu dan Mertua yang terhormat

2. Teman-temanku seperjuangan Guru MI Nurul Hidayah Grumbulijo

3. Saudara-saudaraku tercinta

4. Pembaca yang budiman

KATA PENGANTAR

    Segala puji bagai Allah SWT, atas taufik dan Hidayah-Nya semata, skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi ini disusun guna melengkapi syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Islam, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

Dalam menyusun skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan pengarahan yang penulis terima dari berbagai pihak. Oleh sebab itu kami sampaikan Jazaakumullah khairan katsira dan banyak terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak DR. IMAM SUTOMO. M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga yang telah memberikan doa dan restunya dalam penulisan skripsi ini.

2. Bapak Drs. JOKO SUTOPO selaku Kepala PROGDI S1 PAI ekstensi STAIN Salatiga.

3. Bapak Prof. Dr. BUDI HARDJO, M.Ag selaku pembimbing yang telah dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan dan petunjuk serta pengarahan sehingga terwujudnya skripsi ini.

4. Bapak Fahrudin, S.PdI selaku Kepala MI Nurul Hidayah Grumbulijo, Gondanglegi, Klego, Boyolali, yang telah member izin penelitian pada penulis, dan Dewan Guru dan Staf MI Nurul Hidayah Grumbulijo, Gondanglegi, Klego, Boyolali yang telah banyak membantu dalam penelitian dan penulisan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu dosen STAIN Salatiga yang telah banyak membimbing dan memberikan pengalaman belajar guna meningkatkan kemampuan baik dalam bidang agama dan ilmu pengetahuan.

Akhirnya menyadari bahwa skripsi ini masih kurang sempurna, maka dari itu apabila pembaca menemukan kekurangan, mohon dengan hormat demi kesempurnaannya sudilah memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Dengan harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca yang budiman. Semoga kita bersama senantiasa mendapatkan rahmat dan petunjuk dari Allah SWT.

Amin ya rabbal „alamin.

Salatiga, 13 Agustus 2012 Penulis

KOTIAH

ABSTRAK

Kotiah, (NIM 11410004) Hubungan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Fiqih Siswa MI Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012.

Kata kunci: Hubungan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Fiqih Pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan pembinaan pribadi manusia

menuju kedewasaan yang sempurna, pembinaan pribadi menuju kedewasaan memerlukan proses yang tidak pendek, dan proses itulah yang disebut dengan pendidikan/proses belajar mengajar.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Hubungan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Fiqih Siswa MI Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012, Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan metode pengumpulan data yang meliputi: angket, observasi dan dokumentasi.

Setelah diadakan pembahasan sebagaimana telah dikemukakan pada bab-bab terdahulu, maka dapat disimpulkan sebagai berikut Minat belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012 adalah baik, karena menunjukkan prosentase tertinggi pada jawaban a yang mempunyai bobot 3 yaitu memperoleh 65.1 %.

Prestasi belajar fiqih siswa Madrasah lbtidaiyah Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012 dikategorikan baik, karena nilai rata-rata 204/25 = 8,16 yang berarti masuk kategori baik.

Minat belajar siswa rnempunyai hubungan yang positif dengan prestasi belajar fiqih pada siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanlegi Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012. Hal tersebut dapat dilihat dan hasil perhitungan yang dilakukan: Untuk taraf signifikansi 5% (taraf kepercayaan 95%) r o = 0,667, r t = 0,396,

maka r o > rt yang berarti signifikan. Dengan demikian hipotesa alternatif yang diajukan diterima yang berarti Ada Hubungan Yang Signifikan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Fiqih Siswa MI Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012.

BAB IV : ANALISIS DATA

A. Analisis Deskriptif ............................................................... 61

B. Pengujian Hipotesis ............................................................. 63

C. Pembahasan ........................................................................ 66

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................... 68

B. Saran-saran .......................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN BIODATA PENELITI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan pembinaan pribadi manusia menuju kedewasaan yang sempurna. Pembinaan pribadi menuju kedewasaan memerlukan proses yang tidak pendek, dan proses itulah yang disebut dengan pendidikan atau proses belajar mengajar. Hal tersebut sebagaiman tercantum dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1 dinyatakan pendidikan adalah :

“ Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara “ (UU RI No 20, 2003: 3 )

Berdasarkan dari pengertian di atas, maka dalam pencapaian pengembangan dirinya seseorang akan dipengaruhi oleh beberapa hal, baik dari dalam maupun dari luar dirinya. Sumadi Suryabrata berkaitan dengan hal tersebut mengemukaan bahwa faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:

1. Faktor- faktor yang berasal dari luar diri si pelajar, dan ini masih dapat lagi digolongkan menjadi dua golongan dengan catatan bahwa overlapping masih tetap ada, yaitu : 1. Faktor- faktor yang berasal dari luar diri si pelajar, dan ini masih dapat lagi digolongkan menjadi dua golongan dengan catatan bahwa overlapping masih tetap ada, yaitu :

b. Faktor sosial

2. Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri si pelajar, dan inipun dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu :

a. Faktor-faktor fisiologis

b. Faktor-faktor psikologis (Suryabrata, 1987: 249). Berdasarkan pada faktor-faktor di atas, maka pendidik dituntut untuk meningkatkan proses belajar mengajar dengan segala permasalahannya. Selain pendidik, maka tidak kalah pentingnya adalah peran keluarga, serta faktor lain yang berasal dari luar diri si terdidik, maka faktor dari dalam si terdidik merupakan faktor yang sangat dominan dalam keberhasilan proses belajar mengajar yang dijalaninya. Faktor dari dalam tersebut salah satunya adalah minat siswa terhadap pelajaran. Banyak ditemukan kasus bahwa secara teoritis jika siswa memiliki IQ tinggi maka prestasinya akan tinggi pula, namun karena tidak ada minat terhadap mata pelajaran tersebut akhirnya hasil yang dicapai menjadi kurang baik. Minat sebagaimana menurut Crow & Crow, dalam bukunya Educational Psychology halaman 248, minat atau interest bisa berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita cenderung atau merasa pada orang, benda atau kegiatan ataupun bisa berupa pengalaman yang afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. (Abror, 1993: 112). Dengan demikian kecenderungan kepada sesuatu itulah yang akan menarik siswa untuk giat dan tekun belajar ketika siswa tersebut berminat atau b. Faktor-faktor psikologis (Suryabrata, 1987: 249). Berdasarkan pada faktor-faktor di atas, maka pendidik dituntut untuk meningkatkan proses belajar mengajar dengan segala permasalahannya. Selain pendidik, maka tidak kalah pentingnya adalah peran keluarga, serta faktor lain yang berasal dari luar diri si terdidik, maka faktor dari dalam si terdidik merupakan faktor yang sangat dominan dalam keberhasilan proses belajar mengajar yang dijalaninya. Faktor dari dalam tersebut salah satunya adalah minat siswa terhadap pelajaran. Banyak ditemukan kasus bahwa secara teoritis jika siswa memiliki IQ tinggi maka prestasinya akan tinggi pula, namun karena tidak ada minat terhadap mata pelajaran tersebut akhirnya hasil yang dicapai menjadi kurang baik. Minat sebagaimana menurut Crow & Crow, dalam bukunya Educational Psychology halaman 248, minat atau interest bisa berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita cenderung atau merasa pada orang, benda atau kegiatan ataupun bisa berupa pengalaman yang afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. (Abror, 1993: 112). Dengan demikian kecenderungan kepada sesuatu itulah yang akan menarik siswa untuk giat dan tekun belajar ketika siswa tersebut berminat atau

Artinya : „Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya

bergiliran, dimuka dan dibelakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesunguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. Ar Ra‟du; 11) (Yunus, 2000:226)

Berdasarkan pada uraian diatas kiranya perlu dilakukan penelitian mengenai hubungan minat belajar dengan prestasi pendidikan agama

Islam, sehingga penulis memilih judul skripsi “ HUBUNGAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR FIQIH SISWA MI

NURUL HIDAYAH GRUMBULIJO GONDANGLEGI KLEGO BOYOL ALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 “.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, yang mengarahkan pembahasan skripsi ini, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana minat belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012?

2. Bagaimana prestasi belajar Fiqih siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012?

3. Apakah ada hubungan minat belajar terhadap prestasi belajar Fiqih siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan permasalahan di atas dapat ditentukan tujuan penelitian ini, antara lain :

1. Untuk mengetahui minat belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Untuk mengetahui prestasi belajar Fiqih Siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012.

3. Untuk mengetahui hubungan antara minat belajar terhadap prestasi belajar Fiqih Siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012.

4. Hi

5. potesis

D. Hipotesis

Hipotesis adalah “pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih perlu dibuktikan kenyataanya” (Irianto, 2004: 250)

Berdasarkan pengertian hipotesa tersebut, penulis mengajukan hipotesa sebagai berikut, “Ada Hubungan Yang Signifikan Minat Belajar

terhadap Prestasi Belajar Fiqih Siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011/ 2012”.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai bahan masukan pertama pemerintah, para pakar pendidikan dan semua unsur yang mendukung terlaksananya pendidikan khususnya dalam bidang perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pelayanan pendidikan dengan memperhatikan aspek geografis, status social ekonomi dan jender.

F. Definisi Operasional

Untuk mempertegas dan memperjelas menghindari kesalahpahaman judul dari skripsi yang berjudul “ HUBUNGAN MINAT BELAJAR

TERHADAP PRESTASI BELAJAR FIQIH SISWA MI NURUL HIDAYAH GRUMBULIJO GONDANGLEGI KLEGO BOYOLALI TAHUN

PELAJARAN 2011/2012 “, perlu kami tegaskan, guna membatasi istilah yang dipergunakan dalam skripsi ini.

1. Hubungan Menurut bahasa hubungan berarti “ Pertalian, bersangkutan, berkenaan

oleh karena” (Team Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,1993: 657). Hubungan yang dimaksud dalam skripsi ini adalah hubungan minat belajar terhadap prestasi belajar fiqih siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali Tahun Pelajaan 2011/2012.

2. Minat Belajar Minat mempunyai pengertian “suatu perangkat mental yang terdiri dari

suatu campuran perasaan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecendurangan-kecenderungan lain yang mengarahkan kepada individu

pada suatu pilihan tertentu”.( Mappiare, t.t: 62) Sehingga yang dimaksud minat belajar adalah kecenderungan seorang siswa dalam melakukan

belajar. Sedang be lajar mempunyai pengertian “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu” Fiqih “pengetahuan tentang hukum-hukum Islam tentang perbuatan manusia yang diambil berdasarkan dalil- dalil secara detail”. (Khalaf, 1997: 2).

3. Prestasi Belajar Fiqih Menurut kamus besar bahasa Indonesia disebutkan prestasi mempunyai pengertian “hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya” Sedang Hanafi memberi pengertian “adalah mengetahui hukum- hukum syara‟, tentang perbuatan orang-orang mukallaf”. (Hanafi, 1973: 3). Dalam skripsi ini yang dimaksud prestasi belajar adalah prestasi belajar fiqih pada siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012.

4. Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012 Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali merupakan tempat siswa menuntut ilmu yang merupakan sebuah lembaga pendidikan formal dan merupakan tempat penelitian penulis. Sedang tahun Pelajaran 2011/2012 merupakan waktu penelitian skripsi ini dilaksanakan.

G. Metode Penelitian

1. Populasi, Sampel, Sampling

a. Populasi Populasi adalah “Keseluruhan subjek penelitian”.sedangkan yang

menjadi populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan Siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012 dengan jumlah murid 121 siswa.

b. Sampel Sampel adalah “Sebagian dari populasi” , Suharsimi Arikunto

berpendapat “untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Dan juga jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20- 25% atau lebih “. Berdasarkan pengertian diatas, maka dalam penelitian diambil sampel yaitu kelas V sebanyak 25 siswa yang berarti 25/121 x 100 = 20,66% berarti masuk pada teori yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto di atas.

c. Sampling Sampling adalah “cara yang digunakan untuk mengambil sample” , berdasarkan pengertian tersebut di atas, penulis dalam penelitian ini menggunakan sampling random sampling jenis ujian, maksudnya semua populasi diberi hak yang sama untuk menjadi sampel, baru setelah itu diambil sejumlah 25 siswa sebagai sampel dengan cara undian untuk menghindari rekayasa.

2. Variabel Penelitian Yang dimaksud dengan variabel adalah “Semua objek yang menjadi

sasaran penelitian disebut sebagai gejala. Gejala-gejala yang menunjukkan variasi, baik dalam jenis maupun dalam tingkatan”

Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu : Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu :

1. Minat belajar dari dalam diri siswa

2. Minat belajar dari lingkungan

3. Minat belajar dari hati nurani

4. Minat belajar dari teman sebaya

5. Minat belajar dari ketersediaan fasilitas belajar

b. Variabel Terpengaruh Variabel terhubungan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah prestasi belajar fiqih siswa MI Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012, yang diambil dari nilai mid semester gasal. Selanjutnya disebut variabel (Y).

3. Metode Pengumpulan Data Adapun dalam memperoleh data, penulis menggunakan beberapa metode sebagai berikut :

a. Metode Angket

Metode ini merupakan “suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang / anak yang ingin diselidiki at au direspon” (Walgito, 1989:

65) Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data minat belajar siswa MI Nurul Hidayah Grumbulijo Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011 / 2012.

b. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah “metode penelitian data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya” .

Metode ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang nilai prestasi belajar fiqih Siswa MI Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011 / 2012, yang didapat dari nilai mid semester gasal siswa.

c. Metode Observasi Metode Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara fenomenal yang diselidiki. (Irianto,2004: 126) Metode ini penulis gunakan untuk melihat secara langsung lokasi sekolah, jumlah siswa, dan hal-hal yang dirasa membantu dalam penulisan skripsi ini.

4. Metode Analisa Data

Analisis data dalam skripsi ini, digunakan untuk mengetahui hubungan minat belajar terhadap prestasi belajar fiqih siswa MI Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011/ 2012.

Sedangkan teknis analisis yang dipergunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah teknis statistik korelasi product moment dengan rumus :

r xy = 𝑋𝑌 - ( 𝑋)( 𝑌)

2 2 { 𝑋 2 - ( 𝑋) }{ 𝑌 ) }

Keterangan : r xy = Koefisien korelasi antara X dan Y

𝑋𝑌 = Nilai hasil variabel (perkalian X dan Y) 𝑋 = Nilai variabel pengaruh 𝑌 = Nilai variabel terpengaruh 𝑁 = Jumlah siswa yang dijadikan sampel

H. Sistematika Penulisan Skripsi

Pada garis besarnya skripsi ini terdiri dari tiga bagian, muka, isi dan akhir. Bagian muka skripsi terdiri dari Halaman Judul Skripsi, Nota Pembimbing, Pengesahan, Motto,Persembahan, Kata Pengantar, Daftar Isi, dan Daftar Tabel.

Bagian Isi terdiri dari 5 bab, sedangkan dari tiap-tiap bab terdiri dari beberapa sub bab dan selanjutnya dapat dijelaskan sebagai berikut ; BAB I Pendahuluan berisi : Latar Belakang masalah, perumusan masalah dan tujuan penelitian, hipotesis, manfaat / kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian penulisan skripsi, sistematika penulisan skripsi.

BAB II Kajian Pustaka Bab ini membahas tentang : Minat belajar, yang meliputi Pengertian Minat Belajar, Macam-macam Minat, Ciri-ciri Minat, Cara Manemukan Minat pada Anak. Prestasi Belajar yang memuat Pengertian Prestasi Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar. Kemudian fiqih yang meliputi Pengertian Fiqih , Fungsi dan Tujuan Pelajaran Fiqih , Ruang Lingkup Pembahasan Fiqih dan Fungsi yang mempengaruhi Pembelajaran Fiqih .

BAB III Laporan Hasil Penelitian Bab ini membahas tentang Gambaran Umum MI Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali, yang terdiri dari Sejarah Singkat, Letak Geografis, Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa, Sarana dan Prasarana, Struktur Organisasi. Kemudian Penyajian Data yang meliputi : Metode Pengajaran, Evaluasi Pengajaran, Dan yang terakhir Deskripsi Data Hubungan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Fiqih.

BAB IV Analisis Data Bab ini membahas tentang AnalisisDeskriptif, Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

BAB V Penutup adalah bab terakhir yang terdiri dari Kesimpulan, Saran-saran . Kemudian bagian akhir penulis lampirkan Dafar Kepustakaan, Lampiran-lampiran dan Daftar Riwayat Hidup. Demikianlah sepintas tentang sistematika skripsi ini, mudah-mudahan dapat mengantarkan pembaca atau pemeriksa kepada pemahaman maksud dan tujuan yang terkandung di dalamnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Minat Belajar

1. Pengertian Minat Belajar Minat adalah salah satu hal yang menarik untuk dikaji, karena faktor minat memiliki pengaruh yang cukup besar dalam tercapainya prestasi belajar siswa. Banyak pengertian minat yang dikemukakan oleh para pakar pendidikan, yang tentunya tidak bisa lepas dan pengaruh disiplin ilmu yang ditekuninya sehingga pandanganya akan dipengaruhi dan latar belakang pendidikan masing-masing. Kata minat sama dengan kata interest dalam bahasa Inggris. Untuk lebih jelasnya akan penulis kemukakan beberapa pendapat tentang minat, antara lain:

a. Garrison Beliau berpendapat bahwa minat “representing a forming of emotional shares individual life which is connected with the public habit system from activity”. (Garrison, 1951: 132) Yang artinya minat merupakan sebuah bentuk dan bagian emosional kehidupan individu yang disangkutpautkan dengan sistem kebiasaan umum dan aktivitas”

b. Winkel

Winkel mengemukakan bahwa minat “merupakan kecenderungan yang mènetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada

hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu” (Winkel W.S., 1981: 105)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Dalam kamus besar bahasa Indonesia clisebutkan arti dan minat adalah “kecenderungan hati yang yang tinggi terhadap sesuatu ; gairah; keinginan” (Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1993: 583)

c. Andi Mappiare Menurut beliau dalam bukunya “Psikologi Remaja” dikatakan

bahwa minat mempunyai pengertian “suatu perangkat mental yang terdiri dan suatu campuran perasaan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan-kecenderungan lain yang mengarahkan kepada individu pada suatu pilihan tertentu”. (Mappiare, t.t: 62)

d. Soemadi Suryabrata Menurut beliau dalam bukunya “Psikologi Perkembangan” dikemukakan bahwa “aktivitas manusia disyaratkan oleh minat yang besar yang dengan sendirinya berarti fungsi daripada kebutuhan yang terbesar”. (Soeryabrata, t.t: 51)

Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat diketahui adanya beberapa perbedaan pendapat dan para ahli tersebut, tetapi ada pula kesamaan dalam pengertiannya, sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan, bahwa minat adalah aktivitas manusia yang mempunyai (perhatian) kecenderungan, keinginan, yang mengarahkan kepada suatu pilihan tertentu. Hal ini disyaratkan oleh minat yang besar dengan sendirinya mempunyai fungsi dan pada kebutuhan yang besar.

2. Macam-macam Minat Minat adalah kecenderungan, keinginan, maka timbulnya minat manusia terhadap sesuatu objek bisa timbul dengan sendirinya ataupun timbul karena dorongan orang lain. Hal senada dikemukakan oleh Abdurrahman Shaleh “Timbulnya minat manusia terhadap sesuatu obyek

kadang-kadang timbul dengan sendirinya dan kadang-kadang perlu diusahakan”.

Minat yang timbul dengan sendirinya, timbul dan dalam dirinya pribadi sendiri, tanpa ada yang mempengaruhinya, artinya timbul karena dorongan kodrat dan pengalaman yang diperoleh. Yang dimaksud dorongan kodrat ialah dorongan yang dimiliki sejak anak lahir, yang berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan dasar manusia, misalnya dorongan ingin tahu, ingin minum dan sebagainya.

Munculnya minat yang bermacam-macam secara umum dipengaruhi oleh beberapa tujuan yang berbeda, tetapi perbedaan tujuan tersebut tidak akan mengaburkan pengertian minat, bahkan akan saling melengkapi. Menurut pendapat Witherington sebagaimana dikutip oleh M. Buchori (1991:136), ia membagi minat menjadi dua macam, yaitu:

a. Minat Primitif disebut minat yang bersifat Biologis, seperti kebutuhan akan, minum, bebas bergaul dan sebagainya. Jadi pada jenis minat ini meliputi kesadaran tentang kebutuhan yang langsung dapat memuaskan dorongan untuk mempertahankan organisme.

b. Minat kultural dapat disebut juga minat sosial yang berasal atau diperoleh dari proses belajar. Jadi minat kultural disini lebih tinggi nilainya dari pada minat primitif.

Dari pendapat tersebut dapat diambil sebuah pengertian bahwa minat belajar siswa terhadap pelajaran fiqih terdiri dan dua minat, yaitu minat dan dalam (primitif) dan minat dan luar (kultural). Minat primitif tersebut dapat digambarkan bahwa anak memang sudah menyukai pelajaran fiqih , sehingga dan dalam tubuhnya sudah ada dorongan keinginan untuk mempelajari lebih tekun tentang fiqih . Sedangkan minat kultural dalam mempelajari fiqih dikarenakan proses pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Grumbulijo, Gondang Legi, Klego, Boyolali, sesuai dengan keinginan para siswa, sehingga dan proses belajar tersebut siswa menjadi lebih cenderung, lebih suka, lebih berkeinginan untuk belajar fiqih .

Sedangkan menurut Moch Surya (2004:12) macam-macam minat adalah sebagai berikut:

a. Minat volunter adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa tanpa adanya pengaruh dari luar.

b. Minat involunter adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa dengan adanya perngaruh situasi yang diciptakan oleh guru.

c. Minat nonvolunter adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa secara

paksa atau diharuskan. Sumber http://www.repository.upi.edu

Menurut Elizabeth B. Hurlock menjelaskan minat yang dimiliki anak lebih rinci dan beragam, berdasarkan pengalaman empirik yang dialami anak pada masa perkembangan. Apa yang dilakukan anak atau yang menjadi kecenderungan dan perilaku anak pada masa perkembangan, diidentifikasikan sebagai minat yang dimiliki anak. Adapun macam-macam minat yang dikemukakan oleh Elizabeth B. Hurlock sebagai berikut:

a. Minat terhadap Tubuh Manusia

b. Minat terhadap Penampilan

c. Minat pada pakaian

d. Minat terhadap nama

e. Minat terhadap Lambang Status

f. Minat pada Agarna

g. Minat pada seks

h. Minat pada sekolah

i. Minat pada pekerjaan di masa mendatang.

3. Ciri-ciri Minat Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan, mereka merasa berminat, dimana hal ini kemudian akan mendatangkan kepuasan.bila kepuasan berkurang, maka minatpun biasanya juga berkurang.

Pada semua usia, minat memainkan peranan yang penting dalam kehidupan seseorang dan mempunyai dampak yang besar atas perilaku dan Pada semua usia, minat memainkan peranan yang penting dalam kehidupan seseorang dan mempunyai dampak yang besar atas perilaku dan

a. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental.

b. Minat bergantung pada kesiapan belajar.

c. Minat bergantung pada kesempatan belajar.

d. Perkembangan minat mungkin terbatas.

e. Minat dipengaruhi pengaruh budaya.

f. Minat berbobot emosional

g. Minat itu egosentris Sumber http.//www. repository.upi.edu

Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental

Yang dimaksud adalah minat di semua bidang berubah selama terjadi perubahan fisik dan mental. Sehingga tiap tahapan usia akan juga mempengaruhi perubahan minat seseorang. Pada waktu pertumbuhan terlambat dan kematangan dicapai, minat menjadi lebih stabil. Anak yang berkembang lebih cepat atau lebih lambat dari pada teman sebayanya akan menghadapi masalah sosial karena minat mereka tidak sesuai dengan usia mereka. Sebagai misal mereka yang lambat matang, rnempunyai minat anak, sedangkan minat teman sebaya mereka minat remaja.

b. Minat bergantung pada kesiapan belajar Yang dimaksud adalah anak-anak tidak dapat mempunyai minat sebelum mereka siap secara fisik dan mental. Sebagai contoh, mereka tidak dapat mempunyai minat yang sungguh-sungguh untuk permainan bola sampai mereka memiliki kekuatan dan koordinasi otot yang diperlukan untuk permainan bola tersebut.

c. Minat bergantung pada kesempatan belajar Yang dimaksud adalah kesempatan untuk belajar bergantung pada lingkungan dan minat, baik anak-anak maupun dewasa, yang menjadi bagian dan lingkiingan anak. Karena lingkungan anak kecil sebagian besar terbatas pada rumah, minat mereka “tumbuh dan rumah.” Dengan bertambah luasnya lingkup sosial, mereka menjadi tertarik pada minat orang di luar rumah yang mulai mereka kenal.

d. Perkembangan minat mungkin terbatas Yang dimaksud adalah ketidakmampuan fisik dan mental serta pengalaman sosial yang terbatas membatasi minat anak. Anak yang catat fisik misalnya, tidak mungkin mempunyai minat yang sama pada olah raga seperti teman sebayanya yang perkembangan fisiknya normal.

e. Minat dipengaruhi pengaruh budaya Yang dimaksud adalah anak-anak mendapat kesempatan dan orang tua, guru dan orang dewasa lain untuk belajar mengenai apa saja yang oleh kelompok budayamereka dianggapminat yang sesuai dan e. Minat dipengaruhi pengaruh budaya Yang dimaksud adalah anak-anak mendapat kesempatan dan orang tua, guru dan orang dewasa lain untuk belajar mengenai apa saja yang oleh kelompok budayamereka dianggapminat yang sesuai dan

f. Minat berbobot emosional Yang dimaksud adalah bobot emosional- aspek afektif -dari minat menentukan kekuatannya. Bobot emosional yang tidak menyenangkan melemahkan minat, dan bobot emosional yang menyenangkan memperkuatnya.

g. Minat itu egosentris Sepanjang masa kanak-kanak, minat itu egosentris. Misalnya, minat anak laki-laki pada matematik, sering berlandaskan keyakinan bahwa keandaian di bidang matematika di sekolah akan merupakan langkah penting menuju kedudukan yang menguntungkan dan bergengsi di dunia usaha.

4. Cara Menemukan Minat Pada Anak

Sebagaimana kita ketahui bersama pentingnya minat dalam kehidupan anak, minat yang akan membantu penyesuaian pribadi dan sosial anak perlu sekali ditemukan dan dipupuk. Orang akan bertanya, bagaimana mungkin rnengetahui minat anak dan bagaimana mungkin membedakan minat dan kesenangan sementara. Ada beberapa cara menemukan minat pada anak, diantaranya adalah sebagai berikut

a. Pengamatan kegiatan

b. Pertanyaan

c. Pokok pembicaraan c. Pokok pembicaraan

e. Menggambar spontan

f. Keinginan

g. Laporan mengenai apa saja yang diminati Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut

a. Pengamatan kegiatan Cara menemukan minat anak melalui pengamatan kegiatan dengan cara mengamati mainan anak dan benda-benda yang mereka beli, kumpulkan atau gunakan dalam aktivitas yang ada unsur spontanitas, kita dapat memperoleh petunjuk mengenai minat mereka.

b. Pertanyaan Cara menemukan minat anak melalui pertanyaan dengan cara bila anak terus menerus bertanya mengenai sesuatu, minatnya pada hal tersebut lebih besar daripada minatnya pada hal yang hanya sekali-kali ditanyakan.

c. Pokok pembicaraan Cara menemukan minat anak melalui pokok pembicaraan dengan cara memahami apa yang dibicarkaan anak dengan orang dewasa atau teman sebaya memberi petunjuk mengenai minat mereka dan seberapa kuatnya minat tersebut.

d. Membaca Cara menemukan minat anak melalui membaca bisa diketahui bila anak-anak bebas memilih buku untuk dibaca atau dibacakan, anak memilih yang membahas topik yang menarik minatnya.

e. Menggambar spontan Cara menemukan minat anak melalui menggambar spontan dapat diketahui melalui apa yang digambar atau dilukis nak secara spontan dan seberapa sering mereka mengulangnya akan memberi petunjuk tentang minat mereka terhadap sesuatu. Laporan mengenai apa saja yang diminati.

f. Laporan mengenai apa saja yang diminati Cara menemukan minat anak melalui laporan mengenai apa saja yang diminati dapat diketahui melalui apabila anak ditanya untuk menyebut atau menulis tiga benda atau lebih yang paling diminati, anak-anak rnenunjukkan minat yang telah terbentuk, yang memberi petunjuk tentang hal-hal yang memberi mereka kepuasan.

5. Minat Anak Pada Sekolah Minat anak pada sekolah telah mengungkapkan kenyataan bahwa minat anak pada sekolah menjadi lebih selektif dengan bertambahnya usia anak. Perubahan dalam sikap terhadap sekolah tidaklah universal, tetapi cukup banyak ditemukan untuk dianggap sebagai ciri khas. Banyak anak yang sebenarnya menyukai sekolah menyatakan bahwa mereka tidak menyukainya karena ucapan seperti itu merupakan suatu keharusan.

Mereka tidak ingin diaggap aneh oleh ternan sebaya karena mempunyai minat yang berbeda dan temannya.

Terdapat berbagai faktor yang menyebabkan perubahan dalam minat pada sekolah selama masa kanak-kanak. Adapun faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

a. Pengalaman Dini Sekolah

b. Pengaruh orang tua

c. Sikap saudara kandung

d. Sikap teman sebaya

e. Penerimaan oleh kelompok teman sebaya

f. Keberhasilan akademik

g. Sikap terhadap pekerjaan

h. Hubungan guru dan murid

i. Suasana emosional sekolah Sumber : http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2137398- fungsi-utama-prestasi-belajar/#ixzz1Q1i5oBEo

Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pengalaman Dini Sekolah Anak yang secara fisik dan intelektual telah siap untuk kelas satu mempunyai sikap yang lebih positif terhadap sekolah dibandingkan anak yang belum siap untuk sekolah. Pengalaman di kelompok bermain dan taman kanak-kanak mempermudah penyesuaian dan menjadikan pengalaman dini di sekolah lebih a. Pengalaman Dini Sekolah Anak yang secara fisik dan intelektual telah siap untuk kelas satu mempunyai sikap yang lebih positif terhadap sekolah dibandingkan anak yang belum siap untuk sekolah. Pengalaman di kelompok bermain dan taman kanak-kanak mempermudah penyesuaian dan menjadikan pengalaman dini di sekolah lebih

b. Pengaruh Orang Tua Orang tua mempengaruhi sikap anak terhadap sekolah secara umum dan juga sikap mereka terhadap pentingnya pendidikan, belajar, terhadap berbagai mata pelajaran, dan terhadap para guru. Dengan pemahaman orang tua akan betapa pentingnya pendidikan bagi anaknya, akan membawa anak untuk memberikan pertolongan atau sekedar pertirnbángan bagi anaknya dalam memilih sekolah yang akan membentuk kepribadian mereka. Dengan kepedulian orang tua terhadap pendidikan tersebut yang dengan baik memberikan penjelasan kepada anak-anaknya sehingga anak bisa faham maksud orang tua memberikan masukan kepada sekolah yang diinginkan, anak merasa tidak tertekan masuk ke sekolah yang dikehendaki oleh orang tua, dengan demikian anak juga akan sungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan proses belajar mengajar yang dilaksanakan pada b. Pengaruh Orang Tua Orang tua mempengaruhi sikap anak terhadap sekolah secara umum dan juga sikap mereka terhadap pentingnya pendidikan, belajar, terhadap berbagai mata pelajaran, dan terhadap para guru. Dengan pemahaman orang tua akan betapa pentingnya pendidikan bagi anaknya, akan membawa anak untuk memberikan pertolongan atau sekedar pertirnbángan bagi anaknya dalam memilih sekolah yang akan membentuk kepribadian mereka. Dengan kepedulian orang tua terhadap pendidikan tersebut yang dengan baik memberikan penjelasan kepada anak-anaknya sehingga anak bisa faham maksud orang tua memberikan masukan kepada sekolah yang diinginkan, anak merasa tidak tertekan masuk ke sekolah yang dikehendaki oleh orang tua, dengan demikian anak juga akan sungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan proses belajar mengajar yang dilaksanakan pada

c. Sikap Saudara Kandung Saudara kandung yang lebih besar mempunyai pengaruh yang sama pada sikap anak terhadap sekolah seperti orang tua, sebaliknya, sikap saudara kandung yang lebihmuda relatif tidak penting. Hal ini erat kaitannya dengan contoh yang diberikan oleh saudara kandung yang lebih tua. Apabila saudara kandung yang lebih tua memberikan contoh yang baik, niscaya adiknya akan mengikuti jejak yang dicontohkan oleh kakaknya.

d. Sikap Teman Sebaya Minat dan sikap terhadap sekolah secara umum dan terhadap berbagaikegiatari sekolah sangat diarahkan, oleh teman sebaya. Untuk diterima oleh kelompok teman sebaya, anak belajar bahwa ia harus menerima minat dan nilai kelompok. Jika teman sekelas terang- d. Sikap Teman Sebaya Minat dan sikap terhadap sekolah secara umum dan terhadap berbagaikegiatari sekolah sangat diarahkan, oleh teman sebaya. Untuk diterima oleh kelompok teman sebaya, anak belajar bahwa ia harus menerima minat dan nilai kelompok. Jika teman sekelas terang-

e. Penerimaan oleh Kelompok Teman Sebaya Karena bagian han-han sekolah yang disukai berpusat sekitar kegiatan ekstrakurikuler dengan teman sebaya, hubungan yang baik dengan guru dan nilai yang bagus tidak dapat mengimbangi kurangnya penerimaan oleh teman sebaya. Keberhasilan akademik.

f. Keberhasilan Akedemik Besarnya pengaruh keberhasilan akademik pada sikap anak terhadap sekolah akan bergantung pada besarnya nilai keberhasilan akademik dalam kelompok teman sebaya. Bila keberhasilan ini merupakan lambang status, maka ia akan meningkatkan status anak dengan prestasi akademik baik dalam kelompok teman sebaya. Kegagalan akademik mengurangi rasa harga diri semua anak dan menimbulkan rasa tidak senang terhadap lingkungan tempat kegagalan ini terjadi. Jika kegagalan akademik berarti tidak naik kelas, ia lebih lagi memperbesar rasa tidak senang anak pada sekolah dan mengurangi minatnya pada sekolah.

g. Sikap terhadap Pekerjaan Anak yang dibesarkan oleh orang tua yang berpendapat bahwa masa kanak-kanak harus bahagia dan bebas, biasanya mengembangkan sikap negatif terhadap setiap kegiatan yang menyerupai pekerjaan. Selama sekolah masih bermain-main saja. mereka menyukainya. Tetapi dengan kenaikan kelas, lebih banyak upaya dituntut untuk membuat pekerjaan rumah, dan ini menimbulkan rasa tidak suka akan sekolah.

h. Hubungan Guru dan Murid

Banyak atau sedikitnya minat anak terhadap sekolah dipengaruhi sikapnya terhadap guru. Jika anak membawa konsep yang positif terhadap keberadaan guru, ke sekolah, yaitu konsep yang didasarkan atas kata orang tua atau saudara, gambaran media massa, atau bila pengalaman pribadi yang menyenangkan dengan guru, sikap mereka terhadap semua guru cenderung positif, yang akhirnya akan menumbuhkan minat anak terhadap sekolah, sehingga dalam mengikuti kegiatan proses belajar mengajar akan sungguh-sungguh, yang muaranya akan mendapatkan prestasi yang dapat dibanggakan.

i. Suasana Emosional Sekolah Suasana emosional sekolah dipengaruhi sikap guru dan jenis disiplin yang digunakan. Para guru yang rnempunyai hubungan baik dengan murid dan menggunakan disiplin yang demokratis mendorong sikap yang lebih positif. Dengan sikap positif tersebut akhirnya i. Suasana Emosional Sekolah Suasana emosional sekolah dipengaruhi sikap guru dan jenis disiplin yang digunakan. Para guru yang rnempunyai hubungan baik dengan murid dan menggunakan disiplin yang demokratis mendorong sikap yang lebih positif. Dengan sikap positif tersebut akhirnya

B. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah merupakan satu pengertian yang terdiri dan dua kata yaitu prestasi dan belajar. Prestasi sebagaimana tercantum dalam kamus besar bahasa Indonesia mempunyai arti “hasil yang telah dicapai ( dan yang telah dilakukan, kerjakan dan sebagainya)” (Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,1993: 700) Dan belajar mempunyai arti “Berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”

(Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ,1993:13) Jadi prestasi belajar adalah hasil yang diraih dan sebuah usaha yang dilakukan untuk mencapai sebuah ilmu kepandaian.

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai pengertian prestasi belajar sebagaimana tersebut di atas, maka penulis ingin memberikan definisi tentang belajar terlebih dahulu. Karena belajar merupakan inti dari çermin prestasi belajar. banyak para ahli memberikan definisi tentang belajar, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Lester D. Crow A. Alice Crow Beliau memberikan definisi belajar adalah “perusahaan individu dalam kebiasaan pengetahuan dan sikap”. (Roestiyah, 1987: 17) a. Lester D. Crow A. Alice Crow Beliau memberikan definisi belajar adalah “perusahaan individu dalam kebiasaan pengetahuan dan sikap”. (Roestiyah, 1987: 17)

Beliau memberikan definisi belajar adalah “suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalarn cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan

latihan”. (Hamalik, 1983: 21)

c. Morgan Beliau memberikan definisi belajar adalah “setiap perubahan

yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dan latihan atau pengalaman”. (Tim Penulisan Buku Psikologi Pendidikan, 1991: 61)

Dari beberapa pendapat tersebut di atas, maka dapat diambil suatu pengertian bahwa belajar pada hakekatnya merupakan suatu proses perubahan tingkah laku seseorang yang dilakukan dengan melalui usaha dan latihan serta pengalaman secara sadar dan sengaja yang menimbulkan perubahan baru. Dan prestasi mempunyai pengertian hasil yang telah dicapai dan sebuah usaha yang dilakukan.

Dari pengertian tersebut di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa : Prestasi belajar adalah merupakan hasil daripada aktivitas belajar atau prestasi belajar merupakan hasil dan pada usaha, latihan dan pengalaman yang dilakukan oleh seeorang yang mana prestasi tersebut tidak akan lepas dan pengaruh faktor eksternal (dan luar diri siswa).

Prestasi atau hasil akan mudah dicapai apabila diusahakan semaksimal mungkin oleh sipelaku (pelajar) dan tidak kalah pentingnya adalah faktor dan dalam yang ikut mempenganu.hinya. Apabila faktor dan dalam itu dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin niscaya akan dapat memotivasi si pelajar dalam meraih prestasi yang diinginkan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Ar Ra‟du ayat 11 dijelaskan bahwa dirinyalah yang dapat merubah menuju apa yang diinginkan. Firman tersebut adalah sebagai berikut:

Artinya: “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali- kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. Ar- Ra‟du:11) (Yunus, 2000 : 226)

Dari pengertian ayat tersebut, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa agar prestasi belajar itu dapat diraih, maka subjek didik (siswa) harus merubah dan herusaha serta mengadakan latihan-latihan di samping juga faktor-faktor luar yang tak kalah pentingnya dan tak dapat diabaikan begitu saja karena ikut mempengaruhi prestasi belajar siswa.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Sebagaimana dikemukakan di atas bahwa prestasi belajar merupakan suatu hal yang kompleks, banyak faktor yang mcmpengaruhinya, sehingga prestasi belajar siswa tidak akan sama dengan yang lainnya walaupun mereka duduk dalam kelas yang sama. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajár sebagaimana dikemukakan oleh Dewa Ketut Sukardi sebagai berikut: Beliau mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar terdiri dan dua hal, yaitu:

a. “Faktor internal, ialah faktor yang menyangkut seluruh diri pribadi termasuk: fisik maupun mental yang ikut menentukan berhasil tidaknya seseorang dalam belajar.

b. Faktor eksternal, ialah faktor yang bersumber dan luar individu yang bersangkutan misalnya ruang belajar yang tidak memenuhi syarat, alat- alat pelajaran yang tidak memadai dan lingkungan” (Sukardi, 1993: 17)

Keterangan:

a. Faktor internal (faktor yang berasal dan dalam din siswa) Siswa adalah subjek sekaligus objek dalam proses belajar mengajar sehingga perlu diperhatikan sebagai salah satu faktor yang berpengaruh dalam proses belajar sebagai subjek siswa berpartisipasi aktif dalam proses belajar dan keberadaannya a. Faktor internal (faktor yang berasal dan dalam din siswa) Siswa adalah subjek sekaligus objek dalam proses belajar mengajar sehingga perlu diperhatikan sebagai salah satu faktor yang berpengaruh dalam proses belajar sebagai subjek siswa berpartisipasi aktif dalam proses belajar dan keberadaannya

Bahwa fisik berhubungan dengan kesehatan jasmani artinya kalau jasmani mengalami kerusakan atau tidak sehat atau mendapat gangguan, maka akan berpengaruh terhadap proses belajar yang dilakukannya, sedangkan faktor non fisik berupa kesiapan mental, untu k menjalani tugas belajar dikatakan “kesiapan mental ini mempengaruhi di dalam soal motif, minat, perhatian, konsentrasi dan sebagainya” (Walgito, 1989: 125)

1) Aspek Psikis Aspek psikis berarti jiwa, yang termasuk aspek psikis yang berpengaruh terhadap proses belajar selain yang telah disebutkan di atas adalah: tujuan belajar, intelegensia, perasaan minat belajar, sikap terhadap pelajaran, cara belajar. (a) Tujuan belajar

Tujuan sebagai suatu yang hendak dicapai dapat memberikan arah dalam tindakan yang dilakukan. Tanpa tujuan yang jelas dan realistic maka tindakan yang dilakukan tidak akan membawa manfaat belajar, juga merupakan kegiatan yang bertujuan siswa yang mempunyai Tujuan sebagai suatu yang hendak dicapai dapat memberikan arah dalam tindakan yang dilakukan. Tanpa tujuan yang jelas dan realistic maka tindakan yang dilakukan tidak akan membawa manfaat belajar, juga merupakan kegiatan yang bertujuan siswa yang mempunyai

Adapun tujuan belajar sebagaimana dikemukakan oleh Imam Barnadib sebagai berikut : “... membawa anak

dengan sadar dan bertanggung jawab ke arah kedewasaan jasmani dan rohani” (Barnadib, 1987: 49)

(b) Kecerdasan atau intelegensia Sudah disadari baik oleh guru maupun orang tua bahwa kecerdasan atau intelegensia mempunyai peranan dalam mempengaruhi prestasi belajar, tetapi harus diingat bahwa disamping intelegensia masih ada faktor-faktor lain yang berpengaruh dalam prestasi belajar. menurut Stern (kamus paedagogik) mengertikan bahwa intelegensia

adalah “daya menyesuaikan din dengan keadaan baru dengan mempergunakan alat- alat berfikir”. (Walgito, 1985:

151) Intelegensia mempunyai komponen, misalnya intelegensia sosial, intelegensia teoritis, intelegensia praktis. Dimana masing-masing komponen tidak selalu sama kuatnya dimiliki seseorang dan tidak selalu sama peranannya di dalam setiap situasi.

Dalam intelegensia kegiatan berfikir memainkan pernaan penting sedang kegiatan belajar di sekolah banyak melibatkan intelegensia teoritis yang menuntut banyak berfikir, maka dapat dilihat hubungan intelegensia dengan taraf prestasi belajar yang dapat diharapkan dan siswa.

(c) Perasaan Perasaan berarti sebagai “suatu keadaan (state) dan