RPJPD, RPJMD & RKPD | Payakumbuh Kota BAB IV RKPD 2015

(1)

BAB IV

PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan

Tahun 2015 merupakan tahun ke-tiga pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2012-2017. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017, adalah rencana pelaksanaan tahap kedua (2011-2015) dan ketiga (2016-2020) dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Payakumbuh Tahun 2005-2025, dimana visi pembangunan jangka panjang daerah Kota Payakumbuh untuk Tahun 2025 adalah Terwujudnya Payakumbuh Sebagai Kota Maju dengan Pengembangan Sentra Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Selanjutnya untuk dapat mewujudkan kondisi yang diinginkan tersebut, RPJPD Kota Payakumbuh telah menetapkan pula 6 misi utama pembangunan kota. Keenam misi pembangunan kota tersebut dijabarkan lebih lanjut dalam bentuk arah dan sasaran pembangunan yang lebih konkrit untuk masing-masing aspek dan bidang pembangunan kota. Arah pembangunan tersebut pada dasarnya adalah rincian kondisi yang diinginkan dimasa mendatang untuk dapat mewujudkan visi yang telah ditetapkan terdahulu. Gambar berikut memberikan sistematika dan alur pikir tentang kaitan antara visi, misi dan arah pembangunan jangka panjang dalam RPJPD Kota Payakumbuh 2005-2025

Mengacu kepada pentahapan pembangunan daerah pada RPJPD Kota Payakumbuh pada Tahap ke-2 tahun 2011-2015, penekanan pembangunan lebih diarahkan pada peningkatan kualitas sumberdaya manusia meliputi peningkatan mutu pendidikan, peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan pengembangan serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).

Arah pembangunan ini mencakup beberapa bidang pembangunan yaitu :

1. Bidang Agama dan budaya dengan fokus pada pendalaman pemahaman keagamaan untuk mendorong terwujudnya masyarakat yang berbudi luhur berakhlak mulia;

2. Bidang pembangunan hukum dan pemerintahan dengan fokus pada terwujudnya tata kelola pemerintahan yang partisipatif, akuntabel dan transparan, penegakan hukum yang berkeadilan, pelayanan publik yang prima, dan terbangunnya sistem pengelolaan tanah ulayat yang mempunyai kepastian hukum;

3. Bidang ekonomi dengan fokus pada penyediaan sarana dan prasarana untuk kawasan industri, memfasilitasi terwujudnya agribisnis maju dan efisien, pengembangan usaha wisata dan terbangunnya beberapa lokasi pusat kegiatan sektor ekonomi;

4. Bidang sarana dan prasarana perkotaan dengan fokus pada pengembangan sistem jaringan jalan untuk kelancaran lalu lintas, penyediaan prasarana tenaga listrik ke seluruh wilayah kota, penyediaan air bersih bagi penduduk kota, mewujudkan sistem drainase yang representatif, menyediakan sarana dan prasarana perhubungan dan komunikasi yang cukup bagi warga kota;

5. Pembangunan lingkungan hidup dengan fokus mewujudkan penataan ruang yang serasi, efektif dan efisien, terpeliharanya kawasan konservasi alam dan jalur hijau dan mewujudkan masyarakat sadar lingkungan.

Dalam rangka mewujudkan pembangunan yang terpadu dan bersinergi antara pembangunan nasional dan pembangunan daerah, juga diperlukan sinkronisasi prioritas nasional dan daerah dengan memperhatikan visi dan misi serta prioritas pembangunan yang terdapat dalam RPJMN Tahun 2010-2014, yang selanjutnya akan dijadikan acuan dalam penentuan prioritas pembangunan daerah.

Selanjutnya RPJMD Kota Payakumbuh tahun 2012 – 2017 yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 2013 mempunyai visi yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang adalah “Terwujudnya Payakumbuh Menjadi Kota Yang Maju, Sejahtera Dan Religius, Pro Rakyat, Berbasis Ilmu Pengetahuan Dan Pendidikan Yang Berlandaskan Kepada Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”


(2)

RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 IV

-

2

Untuk mencapai visi diperlukan Misi pembangunan jangka menengah daerah tahun 2012-2017 yang ditetapkan, sekaligus perumusan tujuan dan sasaran pada tiap-tiap misi sebagai berikut:

Tabel 4.1

Hubungan Hirarkhis Antara Misi, Tujuan, dan Sasaran

Misi 1. Menjadikan Payakumbuh sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru berbasis ekonomi kerakyatan di Sumatera Barat

TUJUAN SASARAN

1. Berkembangnya aktifitas perekonomian di KotaPayakumbuh sebagai pusat distribusi barang dan jasa baik skala lokal maupun regional dan persiapan sebagai pusat pasokan komoditi barang dan jasa untuk kebutuhan pasar ASEAN.

1. Meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi KotaPayakumbuh dari 6,81-6,98 % pada tahun 2012 menjadi 7,5-7,71% pada tahun 2017

2. Terciptanya lokomotif baru pertumbuhan ekonomi Payakumbuh sesuai dengan potensi daerah sebanyak 2 (dua) lapangan/ bidang usaha

3. Tumbuh dan berkembangnya ekonomi kreatif yang mendukung pariwisata

4. Meningkatnya laju pertumbuhan sektor industri dari 6,18% pada tahun 2012 menjadi 6,77% pada tahun 2017 dan berkembangnya industri dari 1,707 unit pada tahun 2012 menjadi 2,247 unit pada tahun 2017

2. Meningkatkan kesejahteraan petani, peternak, pedagang dan UKM dengan totalitas memberikan solusi konkrit dalam segala bentuk kesulitan.

1. Meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat dari Rp.19,62 juta pada tahun 2012 menjadi Rp.29,08 juta pada tahun 2017

2. Meningkatnya indeks nilai tukar petani (NTP)

3. Menciptakan lapangan kerja serta memberikan pembekalan kewirausahaan.

1. Menurunnya angka pengangguran dari 6,45% pada tahun 2012 menjadi 4,00% pada tahun 2017

2. Meningkatnya angka partisipasi angkatan kerja dari 67,2% pada tahun 2012 menjadi 75,00% pada tahun 2017

4. Menciptakan iklim perekonomian yang bergairah bagi setiap pelaku ekonomi serta rasa aman dan kenyamanan masyarakat dalam melakukan aktifitas usaha.

1. Membaiknya kemudahan berusaha dan meningkatnya daya saing Kota Payakumbuh

2. Tumbuh dan berkembangnya investasi di Kota Payakumbuh dari 434 perusahaan pada tahun 2012 menjadi 500 perusahaan pada tahun 2017

3. Meningkatnya keterkaitan atau konektivitas pembangunan ekonomi dengan pusat pertumbuhan ekonomi baru


(3)

RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 IV

-

3

Misi 1. Menjadikan Payakumbuh sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru berbasis ekonomi kerakyatan di Sumatera Barat

TUJUAN SASARAN

4. Meningkatnya cakupan pemasaran produk unggulan Kota Payakumbuh

Misi 2. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, profesional dan bebas KKN

TUJUAN SASARAN

1. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang efektif, efisien dan akuntabel melalui penerapan e-government menuju e-city

1 Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah yang efektif, efisien, dan akuntabel melalui penerapan e-government

2. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah

3. Meningkatnya kerjasama pembangunan daerah

2. Mewujudkan pelayanan publik yang prima dan berkualitas

1. Terciptanya sistem dan manajemen pelayanan publik yang cepat, mudah, murah, transparan, pasti dan terjangkau 2. Terwujudnya pelayanan yang berbasis TIK 3. Terwujudnya SOP pelayanan bagi

masyarakat

4. Terwujudnya peningkatan kualitas SDM pelayanan publik

3. Mewujudkan Aparatur Pemerintahan Daerah yang profesional dan bebas KKN.

1 Tersusunnya struktur kelembagaan dan tata laksana pemerintah KotaPayakumbuh yang proporsional, efektif dan efisien

2. Meningkatnya kemampuan profesional, integritas, dan disiplin aparatur di lingkungan Pemerintah KotaPayakumbuh 3. Meningkatnya monitoring maupun

pengawasan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan kinerja aparatur

4. Meningkatnya kesejahteraan aparatur 4. Mewujudkan kemandirian keuangan

daerah

1. Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan rasio kemandirian keuangan daerah

2. Optimalisasi pengelolaan keuangan daerah 3. Diraihnya Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah (LKPD) berstatus Wajar Tanpa Pengecualiaan (WTP) dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK)


(4)

RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 IV

-

4

Misi 2. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, profesional dan bebas KKN

TUJUAN SASARAN

5. Mewujudkan supremasi hukum dalam penyelenggaraan pemerintah daerah

1. Meningkatnya kualitas produk hukum daerah yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan kepentingan penyelenggaraan pemerintah daerah

2. Meningkatnya kesadaran hukum masyarakat, aparatur dan penegakan hukum

3. Meningkatnya sarana dan prasarana hukum daerah

Misi.3 Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama ditengah masyarakat

TUJUAN SASARAN

1. Terwujudnya kehidupan masyarakat yang harmonis dan agamais

1. Meningkatnya keimanan dan ketaqwaan masyarakat Kota Payakumbuh

2 Berkurangnya kegiatan-kegiatan asusila dan amoral yang tidak sesuai dengan ajaran Islam

3 Meningkatnya partisipasi kelembagaan masyarakat adat lokal serta lembaga sosial keagamaan dalam memperkuat nilai-nilai keagamaan dan ABS-SBK

4 Terciptanya kerukunan hidup beragama di tengah masyarakat

Misi.4 Mewujudkan pendidikan yang merata, berkualitas dan berkarakter untuk mewujudkan sumber daya manusiaKota Payakumbuh yang berilmu dan bermoral.

TUJUAN SASARAN

1. Meningkatkan pemerataan dan akses pelayanan pendidikan

1. Meningkatnya APM dan APK pada semua jenjang pendidikan APM : SD/MI dari 117,97 tahun 2012 menjadi 130 tahun 2017,SMP/MTs 82,95 Menjadi 100, SMA/SMK/MA 100,72 menjadi 120 sedangkan APK : dari SD SD/MI dari 133,65 tahun 2012 menjadi 141 tahun 2017, SMP/MTs 112,79 Menjadi 127, SMA/SMK/ MA 130,08 menjadi 144

2. Meningkatnya rata-rata lama bersekolah dari 9,7 pada 2012 menjadi 10.35 tahun 2017 3. Meningkatnya angka melek huruf penduduk

usia 15 tahun keatasdari 99,6% ditahun 2012 menjadi 99,85% ditahun 2017.


(5)

RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 IV

-

5

Misi.4 Mewujudkan pendidikan yang merata, berkualitas dan berkarakter untuk mewujudkan sumber daya manusiaKota Payakumbuh yang berilmu dan bermoral.

TUJUAN SASARAN

2. Meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan

1. Meningkatnya angka dan kualitas lulusan pada semua jenjang pendidikan (SD 100 di tahun 2012 dipertahankan 100 sampai tahun 2017,SMP/MTs 96,87 menjadi 98,8, SMK/MA 162 menjadi 167)

2. Meningkatnya daya saing lulusan sekolah kejuruan

3. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang cerdas dan berakhlak mulia

1. Meningkatnya perilaku keimanan dan keber-agamaan pada semua jenjang pendidikan 4. Meningkatkan kualifikasi dan kompetensi

pendidik dan tenaga kependidikan

1. Meningkatnya persentase guru yang memenuhi kualifikasi S1 dan S2

2. Meningkatnya persentase guru yang memiliki sertifikasi

3. Meningkatnya kompetensi kepribadian dan akhlak pendidiik dan tenaga kependidikan 5. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan

teknologi.

1. Meningkatnya penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi

Misi.5 Meningkatkan kualitas kesehatan dan pelayanan kesehatan masyarakat

TUJUAN SASARAN

1. Mewujudkan pelayanan kesehatan preventif.

1. Berkurangnya angka kesakitan penyakit menular dan tidak menular

2. Meningkatnya manajemen pelayanan kesehatan yang bermutu

2. Meningkatkan kesehatan masyarakat 1. Menurunnya angka kematian bayi dan kematian ibu melahirkan

2. Meningkatnya umur harapan hidup

3. Menurunnya prevalensi kekurangan gizi pada anak balita

4. Menurunnya angka kematian bayi dan kematian ibu melahirkan

Misi 6. Melakukan revitalisasi nagari dan memberdayakan kelembagaan masyarakat adat lokal di nagari dalam membangun masyarakat dan Kota Payakumbuh

TUJUAN SASARAN

1. Meningkatkan peran lembaga adat masyarakat lokal di nagari dalam pembangunan daerah

1. Meningkatnya partisipasi aktif perangkat dan atau lembaga adat masyarakat lokal di nagari dalam pembangunan Kota Payakumbuh


(6)

RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 IV

-

6

Misi 6. Melakukan revitalisasi nagari dan memberdayakan kelembagaan masyarakat adat lokal di nagari dalam membangun masyarakat dan Kota Payakumbuh

2. Meningkatnya pelayanan lembaga adat masyarakat lokal

3. Meningkatnya partisipasi aktif perangkat dan atau lembaga adat masyarakat lokal di nagari dalam pembangunan Kota Payakumbuh

4. Meningkatnya pelayanan lembaga adat masyarakat lokal

2. Meningkatkan kinerja perangkat dan atau lembaga masyarakat lokal dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

1. Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman perangkat lembaga masyarakat lokal tentang tugas pokok dan fungsinya

2. Meningkatnya kemampuan perangkat dan atau lembaga masyarakat lokal dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya 3. Meningkatnya disiplin perangkat lembaga

adat masyarakat lokal

Misi 7. Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur publik dan fasilitas umum sesuai RTRW Kota Payakumbuh

TUJUAN SASARAN

1. Meningkatkan kenyamanan kota sebagai tempat tinggal dan meningkatkan nilai ekonomi kota melalui pengembangn fungsi-fungsi khusus.

1 Terwujudnya kawasan perkotaan yang nyaman sesuai dengan peruntukannya

2. Membangun citra kota yang memiliki ciri khas melalui pengembangan dan menciptakan ikon kota berupa landmark kota

1 Terwujudnya ikon Kota Payakumbuh berupa landmark kota

3. Menata kawasan pusat kota khususnya kawasan pasar dan sekitarnya

1 Tersedianya prasarana dan sarana perdagangan yang memadai

2 Meningkatnya kualitas dan kuantitas perekonomian pada Pusat Pelayanan Kota (PPK) dan Sub Pusat Pelayanan Kota (SPPK)

4. Mengembangkan kawasan baru dengan mendorong pengembangan subpusat pengembangan baru dan kawasan fungsional lainnya

1 Meningkatnya fungsi kawasan di seluruh wilayah Kota Payakumbuh

5. Optimalisasi pelayanan infrastuktur kota secara keseluruhan

1 Meningkatnya pelayanan infrastruktur air bersih, listrik, telepon, air limbah, drainase dan persampahan


(7)

RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 IV

-

7

Misi 7. Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur publik dan fasilitas umum sesuai RTRW Kota Payakumbuh

TUJUAN SASARAN

6. Peningkatan kenyamanan dan keamanan dalam berlalu lintas

1. Meningkatnya kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana jaringan jalan 7. Meningkatkan prasarana dan sarana

sumber daya air

1. Meningkatnya ketersediaan sumber-sumber air baku untuk pemenuhan kebutuhan air minum dan irigasi.

2. Meningkatnya kualitas sistem irigasi dengan rasio terhadap luas lahan budi daya pertanian.

3. Terwujudnya penanganan pengamanan tebing, pencegahan daya rusak sungai dan pengendalian banjir di sekitar DAS

8. Meningkatkan manajemen pelayanan transportasi

1. Meningkatnya prasarana dan sarana transportasi massal

2. Meningkatnya sistem manajemen transportasi

3. Meningkatnya sarana dan prasarana parkir dan manajemen perparkiran

9. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup. 1. Terwujudnya penataan kawasan lingkungan yang sehat dan nyaman

2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pengelolaan polutan

3. Tersedianyan RTH beserta fasilitas pendukungnya

4. Meningkatnya sarana dan prasarana serta kesiapsiagaan masyarakat dalam penanggulangan bencana

10. Meningkatkan prasarana dan sarana pemerintahan.

1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana pemerintahan

11. Meningkatkan prasarana dan sarana keagamaan

1 Tersedianya prasarana dan sarana yang mendukung kegiatan keagamaan

12. Meningkatkan aktifitas olah raga pemuda dan masyarakat

1. Meningkatnya prestasi olah raga

13. Pengembangan dan pelestarian seni dan budaya tradisional, bangunan bersejarah serta benda cagar budaya

1. Meningkatnya aktivitas seni dan budaya daerah

2. Berkembangnya budaya daerah dan kearifan lokal yang mendukung pembangunan daerah


(8)

RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 IV

-

8

4.2 Prioritas Pembangunan

1. Peningkatan Pemerataan dan Kualitas Pendidikan

Tujuan pendidikan adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk menentukan tingkat kecerdasan dan keterampilan serta sikap manusia.Semakin tinggi tingkat pendidikan yang dicapai, maka kualitas sumber daya manusia juga semakin tinggi. Pemerintah dalam setiap rencana pembangunan selalu menetapkan pendidikan sebagai salah satu urusan yang harus mendapat perhatian penting. Hal ini berkaitan dengan penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas secara intelegensia maupun skill yang mampu menunjang kebutuhan pada era sekarang ini.

Dalam menunjang sektor pembangunan di bidang pendidikan diperlukan sumberdaya manusia yang cerdas, sehat, beriman dan berkualitas tinggi juga merupakan prasyarat mutlak untuk mewujudkan pemerataan kualitas pendidikan dalam upaya menciptakan sumberdaya manusia yang memiliki kompentensi tinggi sesuai dengan harapan masyarakat yang maju dan sejahtera.

Berdasarkan evaluasi dan permasalahan yang dihadapi pada bab 2, maka sasaran yang akan dicapai pada prioritas Peningkatan Kualitas Pendidikan tahun 2015 adalah :

1. Meningkatnya mutu/kualitas untuk semua jenjang pendidikan.

2. Meningkatnya persentase guru yang memenuhi kualifikasi S1 dan S2 3. Meningkatnya persentase guru yang memenuhi sertifikasi

4. Meningkatnya kompetensi kepribadian dan akhlak para pendidik dan tenaga kependidikan

5. Meningkatnya kemampuan pengelolaan pendidikan

6. Meningkatnya ketersediaan prasarana dan sarana pendidikan dalam proses belajar mengajar

7. Terpenuhinya prasarana dan sarana untuk sekolah-sekolah baru

8. Meningkatnya capaian standar mutu lulusan pada semua jenjang pendidikan 9. Meningkatnya perilaku keimanan dan keagamaan pada semua jenjang pendidikan 10. Terlaksananya pemerataan kualitas tenaga pendidik dan sarana penunjang

pendidikan di seluruh sekolah pada semua jenjang pendidikan 11. Meningkatnya minat baca masyarakat

12. Meningkatnya pengelolaan perpustakaan daerah dan Taman bacaan masyarakat 13. Meningkatnya kualitas pendidikan tinggi

14. Meningkatnya angka rata-rata lama sekolah

15. Terlaksananya dengan baik kurikulum 2013 pada semua jenjang pendidikan 16. Meningkatnya peran dan fungsi swasta dalam pembangunan pendidikan

17. Meningkatnya peran dan fungsi penelitian dan pengembangan dalam menunjang pembangunan

Untuk mencapai sasaran tersebut, maka kebijakan yang ditempuh pada tahun 2015 adalah :

1. Peningkatan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal dan Standar Nasional Pendidikan

2. Peningkatan Kualifikasi tenaga Pendidik dan Kependidikan 3. Optimalisasi pemerataan penempatan PTK

4. Fasilitasi sertifikasi guru

5. Peningkatan pendidikan karakter bagi tenaga pendidik 6. Peningkatan penyelenggaraan diklat pengelola pendidikan

7. Peningkatan kuantitas dan kualitas prasarana dan sarana untuk semua jenjang pendidikan

8. Peningkatan Kompetensi inti (sikap, pengetahuan dan keterampilan) lulusan pada semua jenjang pendidikan

9. Peningkatan Penerapan pendidikan karakter 10. Pemetaan kebutuhan tenaga pendidik

11. Peningkatan pengelolaan perpustakaan daerah dan taman bacaan masyarakat 12. Peningkatan manajemen perpustakaan daerah dan taman bacaan masyarakat


(9)

RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 IV

-

9

13. Peningkatan penyelenggaraan pendidikan berkebutuhan khusus dan layanan khusus

14. Fasilitasi pendidikan tinggi

15. Peningkatan Pemahaman dan penerapan kurikulum 2013 oleh para pendidik dan tenaga kependidikan

16. Peningkatan peran dan fungsi swasta dalam pembangunan pendidikan

17. Peningkatan kualitas dan kuantitas Penelitian dan Pengembangan dalam menunjang pembangunan

Untuk mendukung dan mewujudkan kebijakan yang telah ditetapkan maka Fokus kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2015 adalah :

1. Peningkatan penyelenggaraan pendidikan formal, non formal, informal bagi pendidik dan tenaga kependidikanPeningkatan kualitas pendidikan pada semua jenjang pendidikan

2. Klasifikasi kompetensi PTK

3. Peningkatan kesejahteraan PTK PAUD 4. Optimalisasi fasilitasi capaian sertifikasi guru 5. Optimalisasi pendidikan dan pelatihan berkarakter

6. Penyelenggaran diklat manajemen bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan

7. Penambahan, Peningkatan dan pemeliharaan prasarana dan sarana pada semua jenjang pendidikan

8. Penyediaan prasarana dan sarana untuk sekolah-sekolah baru 9. Peningkatan dan pemberdayaan peran serta masyarakat dan swasta

10. Peningkatan kualitas dan kuantitas proses belajar mengajar pada semua jenjang pendidikan

11. Pengembangan kurikulum dalam pembentukan akhlak mulia 12. Peningkatan Fasilitasi pendidikan boarding school

13. Peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan

14. Peningkatan kualitas layanan perpustakaan daerah dan taman bacaan masyarakat 15. Fasilitasi taman bacaan masyarakat

16. Peningkatan fasilitas pendidikan bagi siswa kurang mampu 17. Optimalisasi pelaksanaan paket A, B dan C

18. Fasilitasi penyelenggaraan pendidikan khusus

19. Fasilitasi penyelenggaraan pendidikan layanan khusus 20. Peningkatan kerjasama dengan perguruan tinggi

21. pelatihan implementasi kurikulum 2013 bagi pendidik dan tenaga kependidikan 22. Penyediaan buku pokok dan buku penunjang kurikulum 2013.

23. Optimalisasi pemanfaatan dan pengelolaan dana BOSS

24. Peningkatan Kerjasama antar pemerintah,swasta dan lembaga sosial lainnya 25. Optimalisasi fasilitasi peran serta swasta dan masyarakat dalam pembangunan

pendidikan

26. Melaksanakan penelitian di berbagai bidang

27. Penguatan fungsi lembaga penelitian dan pengembangan. 2. Penyelenggaraan Pemerintahan yang baik

Upaya mewujudkan prinsip-prinsip Good Governance seperti transparansi, akuntabilitas, rule of law, kompetensi, partisipasi dan sosial justice dalam mengelola pemerintahan di Kota Payakumbuh dimulai dari lingkungan Pemerintah Kota. Namun pada kenyataanya reformasi birokrasi belum berjalan secara maksimal.Hal tersebut terkait dengan tingginya kompleksitas permasalahan dalam mencari solusi perbaikan.Dari kompleknya permasalahan birokrasi tersebut di atas, memang masih belum sepenuhnya teratasi baik dari sisi internal maupun eksternal. Dari sisi internal, berbagai faktor seperti demokrasi, desentralisasi dan internal birokrasi itu sendiri, masih berdampak pada tingkat kompleksitas permasalahan dan dalam upaya mencari solusi bahkan telah membawa dampak pada proses pengambilan keputusan dalam kebijakan publik..

Sedangkan dari sisi eksternal, faktor globalisasi dan revolusi teknologi informasi juga akan kuat berpengaruh terhadap pencarian alternatif- alternatif kebijakan dalam bidang aparatur negara. Dampak tersebut terkait dengan, makin meningkatnya tuntutan akan partisipasi masyarakat dalam kebijakan publik meningkatnya tuntutan penerapan


(10)

prinsip-RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 IV

-

10

prinsip tata pemerintahan yang baik antara lain transparansi, akuntabilitas dan kualitas kinerja publik serta taat pada hukum. meningkatnya tuntutan dalam pelimpahan tanggung jawab, kewenangan dan pengambilan keputusan.

Faktor globalisasi dan revolusi teknologi informasi (e-Government) juga merupakan tantangan tersendiri dalam upaya menciptakan pemerintahan yang bersih, baik dan berwibawa. Perubahan-perubahan ini, membutuhkan aparatur negara yang memiliki kemampuan pengetahuan dan keterampilan yang handal untuk melakukan antisipasi, menggali potensi dan cara baru dalam menghadapi suatu tuntutan perubahan demi mewujudkan penyelenggaraan pemerintaha yang baik. Disamping itu juga, aparatur negara harus mampu meningkatkan daya saing, dan menjaga keutuhan bangsa dan wilayah negara. Untuk itu, dibutuhkan suatu upaya yang lebih komprehensif dan terintegrasi dalam mendorong peningkatan kinerja birokrasi aparatur negara dalam menciptakan pemerintahan yang bersih dan akuntabel yang merupakan amanah reformasi dan tuntutan masyarakat.

Untuk mewujudkan hal tersebut diatas, sasaran pembangunan yang ditetapkan adalah:

1. Meningkatnya kinerja, integritas dan disiplin aparatur.

2. Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang professional

3. Diraihnya Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) berstatus Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan pemriksa Keuangan (BPK).

4. Meningkatnya system manajemen pelayanan public yang cepat, mudah, murah dan transparan berbasis Teknologi Informasi.

5. Meningkatnya kualitas pelayanan publik yang berbasis Teknologi Informasi.

6. Meningkatnya monitoring dan pengawasan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan kinerja aparatur.

7. Meningkatnya peran dan fungsi kelembagaan dan tata laksana pemrintahan kelurahan yang proporsional, efektif, efesien dan akuntabel.

8. Meningkatnya sinergisitas antar daerah, dunia usaha dan lembaga lainnya.

9. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah yang efektif, efisien dan akuntabel.

10. Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah.

11. Terwujudnya ketertiban dan kesadaran masyarakat dalam penegakan hukum. 12. Meningkatnya efektifitas, peran serta lembaga kemasyarakatan dan organisasi

lainnya.

13. Meningkatnya pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan pengarusutamaan gender.

Untuk mencapai sasaran tersebut diatas, maka kebijakan yang diambil untuk tahun 2015adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan kopetensi aparatur melalui pendidikan dan pelatihan. 2. Mengembangkan dan menyediakan fasilitas diklat untuk aparatur. 3. Menyelenggarakan pemerintahan yang professional dan bebas KKN.

4. Melakukan pengelolaan barang milik daerah secara tertib, efesien, efektif dan akuntabel.

5. Menuntaskan ststus hukum kepemilikan barang milik pemda.

6. Mengembangkan system pengawasan dan pengendalian penggunaan anggaran dan pemanfaatan barang milik daerah.

7. Menindaklanjuti laporan pengaduan masyarakat dan hasil temuan BPK dan instansi pengawas lainnya.

8. Mengembangkan pengelolaan keuangan berbasis Teknologi Informasi. 9. Penerapan pelaksanaan regulasi, SPM dan SOP pelayanan public.

10. Mengembangkan system manajemen pelayanan public berbasis Teknologi Informasi.

11. Meningkatkan kualitas SDM pelayanan public.

12. Peningkatan pencegahan, pengawasan dan pemberantasan korupsi melalui rencana aksi daerah.

13. Restrukturisasi dan reformasi birokrasi.


(11)

RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 IV

-

11

15. Pengembangan implementasi e-government dalam penyelenggaraan pemerintahan. 16. Pengembangan perencanaan pembangunan daerah yang terintegrasi dan berbasis

teknologi informasi.

17. Peningkatan penegakan hukum dan peraturan perundang undangan di tengah masyarakat.

18. Mengikutsertakan lembaga sosial kemasyarakatan dan organisasi lainnya dalam penyelenggaraan pembangunan dan kemasyarakatan.

19. Peningkatan pemberdayaan dan perlindungan perempuan dan pengarusutamaan gender.

Adapun Fokus kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2015 adalah :

1. Penyelenggaran pendidikan dan pelatihan struktural, peningkatan jenjang pendidikan, diklat teknis fungsional, bimbingan teknis, seminar dan workshop. 2. Pengembangan dan peningkatan fasilitas diklat aparatur sesuai standar. 3. Optimalisasi penerapan SPM, SOP dan Implementasi UU ASN.

4. Pemberian reward dan punishment.

5. Pengawasan dan monitoring aparatur secara berkelanjutan. 6. Optimalisasi penataan pengelolaan barang milik daerah. 7. Pengawasan status barang milik daerah.

8. Pemantapan sisitim informasi anggran dan barang milik daerah 9. Menindaklanjuti hasil temuan BPK secara komprehensif.

10. Pemantapan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD). 11. Optimalisasi Pelaksanaan SPM dan SOP Pelayanan public.

12. Optimalisasi pelayanan terpadu Kecamatan (PATEN)

13. Peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana yang memadai. 14. Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan.

15. Optimalisasi penerapan Sistim Informasi pelayanan public 16. Optimalisasi diklat pelayanan public.

17. Implementasi SPIP dan pelaporan serta pengawasan lainnya.

18. Optimalisasi pelaksanaan rencana aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi melalui RAPK.

19. Pengawasan penggadaan barang dan jasa.

20. Penataan, penggabungan dan penghapusan kelurahan serta evaluasi SOTK. 21. Peningkatan pengembangan kerjasama diberbagai bidang pembangunan.

22. Penerapan e-government dalam penyelenggaraan pemerintahan melalui optimalisasi hardware, software dan brainware

23. Peningkatan sistem penyelenggaraan perencanaan pembangunan daerah. 24. Peningkatan Sistem informasi Perencanaan Pembangunan daerah (SIPPD). 25. Penegakan peraturan daerah

26. Pembinaan Ormas dan Partai Politik. 27. Sosialisasi peraturan perundang-undangan.

28. Pembinaan dan pengembangan lembaga sosial kemasyarakatan dan organisasi lainnya.

29. Optimalisasi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak serta pengarusutamaan gender.

3. Peningkatan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan berbasiskan UMKM

Kota Payakumbuh Propinsi Sumatera Barat yang terletak dibagian timur, kearah Kota Pekanbaru Propinsi Riau, terus berbenah membangun masyarakat dan daerah dengan sistem ekonomi kerakyatan. Dengan jumlah penduduk 122.450 jiwa pada tahun 2012 dan luas wilayah 8.043 Ha, serta terletak pada posisi strategis yang berada pada titik penghubung Kota Padang dan Kota Pekanbaru Provinsi Riau, maka peluang membangun ekonomi daerah punya prospek yang menjanjikan.

Pembangunan ekonomi Kota Payakumbuh didukung oleh lapangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebagai basis ekonomi daerah, yang jumlahnya telah mencapai ±16.925 unit, karena itu konsep ekonomi kerakyatan yang diusung oleh pakar ekonomi dan pemerintah akan dapat diwujudkan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Program pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat dan daerah dapat berjalan secara


(12)

RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 IV

-

12

bersinergi baik pada tingkatan pemerintahan maupun masyarakat dan dunia usaha. Beberapa capaian pembangunan Kota Payakumbuh sampai tahun 2012 adalah berkat berjalannya sistem ekonomi kerakyatan yang dimotori oleh sektor UMKM. Pembangunan ekonomi kerakyatan diarahkan untuk memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat untuk bisa berkembang secara bersama, apakah disektor pertanian, perdagangan, perindustrian dan jasa-jasa.

Untuk membangunan ekonomi kerakyatan ada beberapa strategi yang dilakukan pemerintah, begitu juga halnya dengan Pemerintah Kota Payakumbuh, yaitu :

a. Perlindungan UMKM

Usaha mikro (home industri, pedagang kaki lima, petani penggarap, warung, usaha perorangan, dll) yang berpendapatan rendah dan banyak tergolong miskin, perlu diberikan perlindungan melalui pembinaan dan bantuan crash program (pelatihan, bantuan modal dana bergulir, dan peralatan kerja) sehingga mampu tumbuh, dan berkembang menjadi usaha kecil yang bisa membuka lapangan kerja secara terbatas kepada lingkungannya. Fasilitasi pengembangan usaha mikro dilakukan melalui koperasi sebagai wadah usaha bersama sehingga usaha mikro dan koperasi perlu pembinaan bersama pula oleh Departemen Koperasi, UKM dan Pemerintah Daerah. Dimasa krisis ekonomi, kelompok usaha mikro lebih rentan dibandingkan usaha kecil dan menengah karena modal usaha sangat terbatas. Dengan terbatasnya modal maka pelaku usaha sulit untuk membedakan mana yang untuk konsumsi dan mana yang untuk investasi. Tidak jarang pelaku usaha mikro jatuh ketangan rentenir sehingga terbelit hutang, dan tentu saja usaha mikro banyak yang jatuh bangun. Keadaan seperti itu tidak akan memperbesar usaha mikro tetapi justru mematikan usaha dan makin memperlebar jurang kemiskinan dan memperbanyak pengangguran.

Beranjak dari itu dan berpengalaman kepada pelaksanaan program crash program dana bergulir yang dikeluarkan pemerintah, seperti: Program IDT, PDM-DKE, dan sebagainya dalam rangka penanggulangan kemiskinan sebagai dampak krisis moneter dan krisis ekonomi global, maka pemerintah Kota Payakumbuh, sejak tahun 2003 telah menyiapkan lembaga pembiayaan yang didanai oleh APBD. Kelembagaan tersebut diberi nama Badan Pinjaman Dana Bergulir (BPDB) dengan sasaran usaha mikro dan koperasi Simpan Pinjam. Dengan modal awal sebesar Rp. 1,5 milyar kini telah berkembang menjadi BLUD dana bergulir usaha mikro beromzet sekitar 21 milyar. Dengan agunan berupa BPKB kendaraan bermotor, sertifikat tanah, verguining pertokoan maka pelaku usaha mikro dapat perkuatan modal sebesar Rp. 5.000.000,- hingga Rp. 30.000.000,- untuk usaha home industri, kerajinan, dagang harian, pedagang pasar, pedagang kaki lima, pertanian, peternakan, jasa, dan koperasi. Dengan program ini pula pedagang garendong yang menjual kebutuhan harian rumah tangga dari pasar tradisional Ibuh bisa berkembang, mulai dari gerobak ke sepeda dan sepeda motor. Dengan bersepada motor pedagang garendong lebih mobile yang mampu menjangkau ibu rumah tangga hingga ke daerah hinterland seperti Kabupaten Tanah Datar, Agam dan Lima Puluh Kota. Begitu pesatnya perkembangan pedagang garendong hingga perputaran uang di pasar Ibuh setiap pagi mencapai sekitar Rp. 2 milyar.

b. Pemberdayaan UMKM

Usaha kecil (industri, petani agribisnis, pedagang, peternak ayam petelur, rumah makan, perbengkelan, usaha bordir dsb) yang mempekerjakan beberapa orang dengan usaha yang bersifat informal, perlu diberdayakan oleh pemerintah melalui pelatihan kewirausahaan, pinjaman dana bergulir, fasilitasi pemasaran dan kemitraan usaha. Dengan pemberdayaan tersebut maka ke depan diharapkan usaha kecil bisa berkembang menjadi usaha menengah dan usaha menengah menjadi usaha besar yang mampu menciptakan lapangan kerja yang lebih besar pula.

Pemberdayaan usaha kecil diupayakan berkelompok untuk memudahkan pembinaan. Kelompok masyarakat (Pokmas) jika membentuk wadah disebut kelembagaan, jika disektor pertanian terdapat kelembagaan kelompok tani dan gabungan kelompok tani (Poktan dan Gapoktan), maka di sektor industri dan perdagangan dinamakan asosiasi,


(13)

RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 IV

-

13

dan berbagai nama kelembagaan ekonomi lainnya. Pemberdayaan kelembagaan dan pelaku ekonomi ini di Kota Payakumbuh dilakukan secara komprehensif dan terpadu, artinya semua permasalahan yang di hadapi oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah, difasilitasi oleh pemerintah dari hulu (up stream) sampai ke hilir (down stream) baik disisi produksi, distribusi, permodalan, maupun pemasaran. Namun tentu saja dilakukan secara bertahap dan sesuai dengan kemampuan anggaran daerah maupun dukungan pemerintah pusat dan propinsi.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) butuh fasilitasi dan subsidi dari pemerintah dalam penyediaan faktor produksi, mulai dari bibit berkualitas, pupuk, dan sarana produksi dalam rangka meningkatkan produksi dan produktifitas serta kualitas. Selain itu juga butuh tambahan modal untuk peningkatan skala usaha dan produksi yang difasilitasi oleh kelembagaan pembiayaan seperti Koperasi, BLUD Dana Bergulir Usaha Mikro, LKMA, KMN, dan Perbankan sehingga diharapkan usaha usaha kecil menjadi usaha menengah. Selanjutnya hasil produksi butuh pasar untuk pelemparan komoditi, baik pasar lokal, dan regional. Ditingkat lokal sudah tersedia pasar tradisional dan Sub Terminal Agribisnis (STA), ditingkat regional sudah ada kantor penghubung di Batam dan untuk ekspor ke luar negeri perlu kerjasama (Chanel of Distribution) antara LO Batam dengan Singapura atau Malaysia.

Dalam proses produksi (up stream), tanaman pangan misalnya padi, mulai dari bibit, pupuk, dan saprodi dibantu oleh pemerintah termasuk tenaga penyuluh lapangan. Berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dan Dinas Pekerjaan Umum untuk memfasilitasi dan mendukung peningkatan produktifitas pertanian, termasuk kualitas hasil produksi.

Kemudian dari sisi pemasaran (down stream) seperti tanaman sayuran dan palawija, pemerintah telah memfasilitasi terbentuknya Sub Terminal Agribisnis (STA) diantara kelompok tani (Poktan dan Gapoktan) di setiap Kecamatan yang hingga saat ini sudah berjumlah 10 (sepuluh) STA. Agar STA dapat beroperasi dengan lancar dan berkembang dengan baik maka STA di integrasikan dengan Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA), sehingga di lokasi STA telah berintegrasi 3 (tiga) kelembagaan, yaitu Gapoktan (dari sisi produksi), LKMA (permodalan), dan STA (pemasaran). Dengan berkembangnya STA semua petani di Kota Payakumbuh tidak perlu ragu-ragu menanam komoditi yang laku di pasaran, karena berapun jumlah hasil produksi tetap bisa ditampung oleh STA untuk dipasarkan ke daerah Hinterland (Riau, Jambi dan wilayah Sumatera Barat lainnya).

Beberapa STA hingga kini sudah cukup berkembang berkat bantuan Pemerintah Pusat, Propinsi dan Kota, sehingga wilayah keanggotaannya tidak terbatas di wilayah kota tetapi sudah masuk ke wilayah Kabupaten Limapuluh Kota sesuai dengan hamparan lahan produksi. Dengan berkembangnya STA ini diharapkan ke depan akan dapat meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Tentunya juga diharapkan adanya peningkatan Sub Terminal Agribisnis (STA) menjadi Terminal Agribisnis (TA) bagi wilayah Sumatera Barat Bagian Timur sehingga berskala regional.

Tidak hanya dari sisi tanaman pangan, Kota Payakumbuh juga tengah menyiapkan Sentra Pemasaran Peternakan Terpadu, yang mengintegrasikan lokasi Pasar Ternak, Rumah Potong Hewan, Laboratorium percontohan, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), dan Instalasi Pengolahan Pakan di Kawasan Payobasung Kecamatan Payakumbuh Timur.

Pasar ternak dan RPH di Payobasung merupakan relokasi dari tempat semula yang berada di pusat kota dan sudah tidak memadai lagi untuk digunakan, apalagi dikembangkan. Pembangunan Sentra Pemasaran Peternakan Terpadu ini, terutama RPH, didanai oleh 4 (empat) sumber pendanaan, yaitu : Peralatan dan mesin berasal dari bantuan negara Spanyol; laboratorium percontohan dan kandang karantina dari Pemerintah Pusat; Bangunan Utama dan IPAL dari pemerintah Propinsi; dan sarana pendukung lainnya oleh Pemerintah Kota Payakumbuh.

Saat ini Pasar ternak sudah selesai dibangun dan telah dimanfaatkan sejak awal tahun 2011, sedangkan RPH sudah ditetapkan menjadi UPTD RPH Dinas Peternakan


(14)

RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 IV

-

14

Propinsi Sumatera Barat dan nantinya akan diserahterimakan ke Pemerintah kota Payakumbuh.

Kawasan Sentra Pemasaran Peternakan Terpadu ini ke depan diharapkan menjadi sentra agribisnis yang ditangani dengan pola Agropolitan. Persiapan kearah itu telah direspon oleh Pemerintah Pusat melalui propinsi dengan mengalokasi dana untuk penyiapan Infrastruktur di kawasan Bukit Panjang Patah Sembilan sebesar 2,8 Milyar. Lokasi ini ke depan diharapkan menjadi berskala regional karena berada diperbatasan Kabupaten Limapuluh Kota ke arah Timur.

c. Penguatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

UMKM perlu penguatan untuk kepemilikan aset dan peningkatan kapasitas sehingga berdaya saing. Untuk itu perlu difasilitasi akses ke perbankan untuk mendapatkan kredit, pemberian insentif, subsidi, dan penciptaan iklim usaha yang sehat. Selain itu usaha mikro kecil dan menengah juga perlu difasilitasi untuk melakukan kerjasama dalam bentuk kemitraan, baik dengan usaha besar maupun usaha sejajar dalam bentuk kegiatan yang saling melengkapi dan mendukung sehingga saling menguntungkan Akhirnya dengan berkembangnya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang dilindungi, diberdayakan, dan diperkuat oleh pemerintah dan pemerintah daerah sehingga produksi dan produktifitasnya meningkat baik disektor pertanian, perindustrian, perdagangan, pengangkutan dan jasa-jasa maka perekonomian daerah akan tumbuh lebih cepat dan tinggi. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha yang lebih luas sehingga akan lebih banyak menyerap angkatan kerja. Dengan demikian masalah pengangguran dan kemiskinan akan dapat ditekan dan di atasi.

Pengembangan ekonomi kerakyatan yang berbasis UMKM sangat erat kaitannya dengan kelembagaan koperasi terutama dalam upaya penguatan modal dan pemasaran hasil produksi, karena itu pengembangan UMKM tidak terlepas dengan upaya pengembangan koperasi yang jumlahnya sudah mencapai 149 Koperasi

Selain itu upaya untuk mendorong investasi dalam rangka meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi daerah juga terus dikembangkan melalui pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan yang terkait dengan penciptaan iklim usaha yang kondusif dan bersaing, penataan regulasi perizinan, pengembangan pola kemitraan dan kerjasama daerah serta pengembangan kawasan dan peningkatan infrastruktur perekonomian.

Dengan kondisi tersebut diatas, maka tujuan peningkatan pembangunan ekonomi kerakyatan yang berbasiskan UMKM pada tahun 2015 adalah meningkatkan kapasitas UMKM dalam peningkatan produksi, penyerapan tenaga kerja dan menurunkan tingkat kemiskinan di kota Payakumbuh.

Kemudian sasaran yang akan dicapai dari prioritas ini adalah:

a. Meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi tahun 2015 mencapai 6,94 % dan peningkatan pendapatan perkapita menjadi Rp.20.177.130,22,- dengan menerapkan arah kebijakan :

1. Pengembangan lapangan usaha, dengan fokus kegiatan melanjutkan pembangunan prasarana dan sarana ekonomi

2. Peningkatan nilai tambah produk, dengan fokus kegiatan : a) Optimlaisasi pemanfaatan prasarana dan prasarana ekonomi. b) Pembinaan dan penyuluhan bagi pelaku usaha

c) Penguatan modal dan kelembagaan.

d) Perintisan dan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru dengan resiko yang lebih terukur.

b. Meningkatnya jumlah investor di Kota Payakumbuh :

1. Peningkatan iklim usaha untuk mendorong investasi dengan fokus kegiatan peningkatan regulasi dan promosi investasi


(15)

RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 IV

-

15

2. Mewujudkan kemudahan dalam berinvestasi dengan fokus kegiatan optimalisasi pelayanan publik

3. Meningkatkan investasi dalam bentuk pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar12,08% dengan fokus kegiatan optimalisasi kerjasama daerah untuk mengembangkan aktifitas ekonomi bersama secara adil, proporsional dan sehat. c. Meningkatnya persentase kualitas dan produksi pertanian, perikanan dan kehutanan,

dengan menerapkan arah kebijakan :

1. Mendorong pembenahan subsistim hulu sampai hilir, terutama pada subsistim budidaya dan pengolahan hasil dengan fokus kegiatan :

a) Pengembangan kawasan pertanian dengan pola agropolitan b) Peningkatan populasi ternak / ikan

c) Peningkatan SDM penyuluh dan petani

d) Penyediaan sarana dan prasarana produksi pertanian e) Pembinaan dan penguatan kelembagaan petani f) Optimalisasi penerapan teknologi pertanian

g) Otimalisasi pemanfaatan hutan untukdiversifikasi usaha

h) Pemanfaatan dan pelestarian hutan melalui partisipasi masyarakat i) Menajlin hubungan kemitraan yang sinergis, saling menunjang j) Peningkatan fungsi STA dan TA

d. Meningkatnya pemanfaatan lahan untuk potensi pertanian, perikanan dan kehutanan dengan menerapkan arah kebijakan

1. Revitalisasi pertanian, perikanan dan kehutanan:

a) Optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan, lahan tidur dan lahan kritis b) Pemanfaatan lahan di bantaran sungai

e. Meningkatnya penataan kawasan pengembangan ekonomi, dengan menerapkan arah kebijakan :

1. Penataan kawasan ekonomi yang jelas, tegas dan konsisten guna menjamin kelangsungan usaha dengan fokus kegiatan:

a) Lanjutan revitalisasi pasar Ibuh, pasar tradisional dan pusat pertokoan. b) Penataan pedagang kaki lima dan kuliner malam

2. Membangun dan mengembangkan simpul-simpul pertumbuhan ekonomi kota atau sub pusat pengembangan kota sesuai RTRW Kota Payakumbuh dengan fokus kegiatan

a) Pengembangan sentra-sentra / outlet perdagangan. b) Menfasilitasi terwujudnya pasar satelit

f. Meningkatnya akses ke permodalan dan pemasaran untuk peningkatan kapasitas UMKM dan Koperasi dengan menerapkan arah kebijakan

1. Pengembangan dan pemberdayaan UMKM dan koperasi dengan fokus kegiatan fasilitasi peningkatan akses permodalan bagi pelaku ekonomi

2. Pengembangan kelembagaan ekonomi dan pembiayaan untuk mendukung akses ke permodalan dan pemasaran dengan fokus kegiatan pemberdayaan kelembagaan ekonomi dan pembiayaan untuk mendorong aktivitas ekonomi kota (koperasi, BLUD, STA, LKMA, KMN, perusahaan daerah, CSR dan lainnya) g. Meningkatnya penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna dalam

pengembangan industri dan kerajinan rakyat dengan menerapkan arah kebijakan. - Pemberdayaan usaha dalam peningkatan kualitas hasil industri dan kerajinan

rakyat dengan fokus kegiatan

a) Peningkatan keterampilan, kewirausahaan dan manajemen usaha

b) Peningkatan produktifitas dan kualitas (daya saing) produk industri dan kerajinan menggunakan teknologi tepat guna.


(16)

RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 IV

-

16

4. Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat

Berdasarkan evaluasi dan permasalahan yang dihadapi pada bab 2, maka sasaran yang akan dicapai pada prioritas Peningkatan Kualitas Kesehatan tahun 2015 adalah : a. Meningkatkan Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil, Bayi & Anak yang diukur dari:

1) Menurunnya angka kematian bayi dan kasus kematian ibu melahirkan 2) Meningkatnya cakupan kunjungan ibu hamil K4 di atas 95 %

3) Meningkatnya persentasi cakupan pelayanan anak balita minimal 75 %

4) Meningkatnya persentase desa/kelurahan UCI (Universal child Imunization) minimal 90 %

b. Pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan

1) Meningkatnya Kesembuhan penderita TBC di atas 90 %

2) Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan kesehatan. c. Meningkatnya fungsi rumah sakit umum dalam melayani kesehatan masyarakat. d. Meningkatnya pencapaian keluarga PHBS di atas 75 %.

e. Meningkatnya manajemen pelayanan kesehatan yang bermutu.

Untuk mencapai sasaran tersebut, maka kebijakan yang ditempuh pada tahun 2015 adalah :

1) Peningkatan Pelayanan Promotif dan Preventif 2) Peningkatan Pelayanan Kesehatan Dasar dan rujukan.

3) Peningkatan penyehatan lingkungan dan pencegahan serta pemberantasan penyakit menular dan tidak menular

4) Peningkatan kualitas kesehatan keluarga

5) Peningkatan Klasifikasi RSU menuju Tipe B pada tahun 2017. 6) Peningkatan jaminan pelayanan kesehatan masyarakat.

7) Peningkatan pemberdayaan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat. 8) Standarisasi Pelayanan Puskesmas.

9) Peningkatan ketersediaan obat.

Fokus kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2015 adalah :

1) Optimalisasi Promosi dan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil dan Anak. 2) Deteksi dini kesehatan masyarakat di puskesmas.

3) Perbaikan Gizi Ibu hamil dan Status Gizi Balita.

4) Peningkatan kualitas SDM Tenaga Kesehatan (medis dan paramedis) yang kompeten di puskesmas.

5) Optimalisasi Pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.

6) Mempertahankan persentase cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 100%. 7) Mempertahankan angka persalinan oleh tenaga Kesehatan kompeten sebesar

100 %.

8) Angka persentase cakupan pelayanan nifas 100 %.

9) Angka persentase cakupan neonatus dengan komplikasi pada tahun 2014 100 % dan pada tahun 2015 diperkirakan tetap 100 %.

10) Mempertahankan persentase cakupan kunjungan bayi sebesar 100 %.

11) Mempertahankan Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan sebesar 100 %. 12) Penanggulangan penyakit menular.

13) Penanggulangan penyakit tidak menular.

14) Melakukan penyuluhan kesehatan dan lingkungan serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam peningkatan kualitas kesehatan.

15) Peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. 16) Peningkatan kualitas SDM RSU.

17) Pemenuhan prasarana dan sarana Layanan Spesialis. 18) Peningkatan Kualitas dan Kuantitas dokter Spesialis. 19) Peningkatan kerjasama daerah dalam pengembangan RSU.

20) Peningkatan pemanfaatan Pelayanan Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan. 21) Optimalisasi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.


(17)

RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 IV

-

17

22) Pengembangan Lingkungan Sehat dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). 23) Fasilitasi Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kesehatan. 24) Optimalisasi Manajemen Pelayanan Kesehatan.

25) Peningkatan kualitas SDM Puskesmas.

26) Fasilitasi Pengadaan obat essensial dan sangat essensial 5. Peningkatan Iman dan Taqwa

Arus globalisasi yang didorong kemajuan teknologi komunikasi dan informasi membuka peluang terjadinya interaksi budaya. Proses interaksi ini bisa berpengaruh positf terhadap perkembangan karakter SDM dan perubahan orientasi tata nilai dan perilaku, namun di sisi lain dapat menimbulkan pengaruh negatif, seperti munculnya identitas dan prilaku yang tidak sesuai dengan nilai tradisi, budaya, serta norma adat dan agama yang dianut masyarakat khususnya di Kota Payakumbuh, Oleh sebab itu perlu adanya dukungan berupa kegiatan-kegiatan yang dapat memperkuat iman dan taqwa masyarakat Kota Payakumbuh khususnya generasi muda dalam membentengi diri agar tidak jatuh ke dalam perbuatan-perbuatan yang melanggar agama, adat, dan aturan serta nilai yang berlaku.

Sumber daya manusia memerlukan keseimbangan antara intelegensia, emosional dan spiritual sebagai pembentuk kepribadian dan karakternya. Oleh sebab itu peningkatan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan masyarakat juga diperlukan untuk membentengi diri dari perbuatan yang dilarang agama yang dapat merugikan baik bagi diri sendiri maupun lingkungannya. Salah satu upaya untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan adalah dengan meningkatkan kualitas dan peran lembaga-lembaga keagamaan, tenaga pengajar dan kelompok pengajian di tengah masyarakat. Kebijakan ini didukung oleh kebijakan anggaran dengan memberikan bantuan kepada organisasi keagamaan, guru-guru TPA/TPSA, garin mesjid dan kelompok-kelompok Yasin yang tersebar di setiap kelurahan sehingga dapat lebih berperan aktif dalam mensyiarkan agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dampak peningkatan iman dan taqwa memang tidak dapat diukur secara langsung karena berkaitan dengan perubahan perilaku seseorang, namun secara umum dampaknya dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat dan lingkungan seperti menurunnya angka kejahatan, berkurangnya kegiatan-kegiatan yang merupakan penyakit masyarakat (pekat) serta meningkatnya keamanan ditengah masyarakat.

Hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD, sasaran pembangunan yang ingin dicapai dari prioritas peningkatan iman dan taqwa ini di tahun 2015 adalah :

a. Berkurangnya kenakalan remaja, angka kejahatan/kriminalitas dan penyakit masyarakat lainnya;

b. Meningkatnya prilaku keimanan dan ketaqwaan masyarakat Kota Payakumbuh;

c. Meningkatnya peran dan fungsi lembaga keagamaan dan sosial kemasyarakatan secara terintegrasi;

Arah Kebijakan:

a. Peningkatan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama, adat dan peraturan perundang-undangan;

b. Peningkatan penerapan ABS-SBK dalam kehidupan bermasyarakat; c. Peningkatan pembinaan kehidupan beragama

d. Mendorong peningkatan kapasitas dan peran lembaga keagamaan dan sosial kemasyarakatan

e. Pembinaan dan pengawasan terhadap generasi muda; Fokus Kegiatan:

a. Pemberantasan pekat

b. Gerakan terpadu pengamalan ABS-SBK c. Peningkatan pendidikan keagamaan

d. Peningkatan kesejahteraan guru TPA/TPSA dan garin mesjid


(18)

RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 IV

-

18

f. Peningkatan dan pengembangan pondok dan kampong Al- Quran g. Penyuluhan dan penanggulangan penyakit masyarakat

h. Peningkatan fungsi dan peran lembaga adat dan agama ditengah masyarakat i. Koordinasi lintas sektor dalam membina kerukunan kehidupan beragama j. Optimalisasi pembinaan terhadap generasi muda

k. Optimalisasi pembinaan terhadap eks penyandang masalah sosial seperti; Napi, Narkoba dan penyakit masyarakat;

6. Penurunan Tingkat Kemiskinan dan Pengangguran

Menurunkan angka kemiskinan merupakan tanggung jawab pemerintah dalam upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat menjadi lebih layak dan bermartabat. Terkait dengan permasalahan sebagaimana telah diuraikan pada bab 2 dan belum diterimanya data yang lebih detail mengenai hasil PPLS 2011 (by name by address) maka sasaran dari prioritas Penurunan Angka Kemiskinan pada tahun 2015 sebagai berikut :

a. Menurunnya persentase kemiskinan menjadi 8,00% pada tahun 2015 dengan menerapkan arah kebijakan :

1. Peningkatan perlindungan sosial bagi masyarakat dengan fokus kegiatan :

a) Peningkatan pelayanan dasar masyarakat miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial

b) Memberikan bantuan dan perlindungan sosial c) Fasilitasi pembangunan rumah layak huni

2. Pengembangan sistim antisipasi dini terhadap kerawanan pangan, dengan fokus kegiatan optimlaisasi lumbung panganmaysarakat.

3. Peningkatan ketersediaan pangan hewani dan nabati dengan fokus kegiatan: a) Pembinaan dan penguatan kelembagaan petani

b) Diserfikasi pangan dan gizi.

4. Menjaga kestabilan produksi dan ketersediaan stok bahan pangan masyarakat dengan fokus kegiatan:

a) Pengendalian produksi dan pembinaan ketahanan pangan b) Optimalisasi pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan .

5. Stabilisasi harga kebutuhan pokok dengan fokus kegiatan pelaksanaan operasi pasar dan bazar

6. Meningkatkan keberdayaan dan kemandirian masyarakat dengan fokus kegiatan mengembangkan potensi dan memperkuat kapasitas kelompok masyarakat

7. Peningkatan produktifitas ekonomi masyarakat dengan fokus kegiatan: a) Peningkatan fasilitasi KUBE

b) Memberikan akses dan penguatan ekonomi bagi pelaku usaha

8. Peningkatan pelayanan masyarakat miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya dengan fokus kegiatan:

a) Optimalisasi fungsi Unit Pelayanan Terpadu Kesejahteraan Anak Nagari (UPT KAN), pilot proyek pandu gempita (kerjasama dengan Kemensos)

b) Validasi rumah tangga miskin (RTM)

b. Berkurangnya jumlah pengangguran terbuka dengan menerapkan arah kebijakan: 1. Mengembangkan kesempatan kerja dan berusaha bagi masyrakat dengan fokus

kegiatan pendataan pengangguran

2. Menfasilitasi penempatan tenaga kerja di dalam dan diluar negeri dengan fokus kegiatan :

a) Penyelenggaraan pendidikan dan keterampilan

b) Menfasilitasi tenaga kerja dengan pemerintah dan lembaga swasta c) Optimalisasi kerjasama antar daerah dan badan hukum


(19)

RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 IV

-

19

d) Optimalisasi pemanfaatan balai latihan kerja dan lembaga sejenis

c. Meningkatnya kualitasSMK yang menunjang UMKM dengan menerapkan arah kebijakan :

- Penyiapan lulusan SMK yang dapat diterima di dunia usahat dengan fokus kegiatan : a) Peningkatan kualitas tenaga pendidik kejuruan.

b) Peningkatan penyediaan sarana alat praktek pendidikan kejuruan

c) Peningkatan kerjasama dalam bentuk pertukaran pelajar, magang, pelatihan kerja.

d. Terbukanya peluang usaha baru bagi masyarakat dengan menerapkan arah kebijakan: 1. Peningkatan pembinaan pendidikan non formal (kewirausahaan, keterampilan,

kecakapan hidup) dengan fokus kegiatan peningkatan pembinaan dan memfasilitasi pengembangan pembinaan pendidikan non formal (kewirausahaan, keterampilan, kecakapan hidup).

2. Menumbuhkan jiwa entrepreneurship bagi angkatan kerja dengan fokus kegiatan Penguatan modal bagi angkatan kerja.

7. Peningkatan Sarana dan Prasarana

Peningkatan Sarana dan Prasarana perkotaan merupakan prioritas karena dilihat dari kondisi sarana dan prasarana saat ini masih ditandai dengan belum optimalnya aksebilitas,kualitas ataupun cakupan pelayanan. Di sisi lain pembangunan sarana dan prasarana diharapkan mampu menjadi pendukung pembangunan sektor rill, pengembangan wilayah, pendukung sektor produksi, mempercepat perkembangan perekonomian dan meningkatkan pelayanan bagi masyarakat Kota Payakumbuh dan wilayah sekitarnya.

Berdasarkan hasil analisis terhadap evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD, maka sasaran pembangunan sarana dan prasarana perkotaan tahun 2015 adalah sebagai berikut :

 Terwujudnya peningkatan kualitas dan kuantitas terhadap sistem jaringan jalan yang merata.

 Meningkatnya rasa aman dan nyaman pengguna jalan.  Meningkatnya kualitas dan kuantitas trotoar.

 Terpenuhinya kebutuhan masyarakat terhadap rumah yang memenuhi standar.  Meningkatnya kualitas lingkungan perumahan dan permukiman

 Meningkatnya kualitas dan kuantitas drainase kota.  Terpenuhinya kebutuhan air untuk pertanian.

 Terlindunginya tebing sungai dan terhindarinya pendangkalan.  Meningkatnya prestasi dan pemasyarakatan olah raga

 Meningkatnya pelayanan infrastruktur listrik  Tertibnya pembangunan dan penempatan tower.  Terpenuhinya cakupan pelayanan air bersih 100 %  Lancarnya aktifitas masyarakat dalam berinteraksi  Meningkatnya sistem pengelolaan transportasi

 Terpenuhinya ketersediaan sarana dan prasarana serta terciptanya kesiapsiagaan masyarakat dalam penanggulangan bencana

Sedangkan arah kebijakan peningkatan pembangunan sarana dan prasarana adalah :  Peningkatan kualitas dan kuantitas sistem jaringan prasarana dan sarana transportasi.  Peningkatan kualitas sarana pelengkap jalan.

 Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana trotoar yang memenuhi standar BSN No 8 Tahun 2000.

 Pengembangan alternatif-alternatif pembiayaan pembangunan perumahan.  Penataan lingkungan perumahan dan permukiman.

 Penataan dan pembangunan drainase kota.  Peningkatan kualitas dan kuantitas jaringan irigasi.  Pengamanan daerah aliran sungai.


(20)

RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 IV

-

20

 Pembangunan sarana dan prasarana olah raga.

 Peningkatan pembinaan olah raga yang intensif dan berkelanjutan.  Penyediaan infrastruktur listrik.

 Pengaturan penempatan tower.

 Optimalisasi potensi sumber air bersih dan air baku

 Perluasan peningkatan jaringan induk dan distribusi air bersih

 Mendorong terwujudnya pembangunan prasarana dan sarana transportasi  Pengendalian disiplin operasional transportasi

 Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana untuk mendukung kesiapsiagaan masyarakat dalam penanggulangan bencana

Fokus kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2015 adalah :  Pembangunan dan peningkatan jalan dan jembatan.

 Optimalisasi pemeliharaan Jalan dan Jembatan.

 Penyelesaian pelebaran jalan Sudirman sesuai standar BSN No 8 Tahun 2000  Penambahan dan pemeliharaan sarana pelengkap jalan.

 Peningkatan kualitas dan kuantitas rambu-rambu lalu lintas dan marka jalan.

 Pembangunan dan rehabilitasi trotoar yang memenuhi standar BSN No 8 Tahun 2000.  Optimalisasi fungsi jalan dan trotoar.

 Memfasilitasi pengembangan perumahan.  Pembangunan rusunawa.

 Pemberdayaan masyarakat dalam Penataan kawasan lingkungan perumahan dan permukiman.

 Penataan kawasan sesuai dengan RTRW.  Penataan drainase.

 Peningkatan kapasitas dan kualitas drainase.

 Pembangunan, Rehabilitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi.  Optimalisasi pemberdayaan masyarakat dalam pemeliharaan irigasi.  Normalisasi aliran sungai

 Pengawasan daerah aliran sungai

 Penyediaan lahan untuk prasarana olah raga  Peningkatan sarana dan prasarana olah raga  Pembangunan stadion olah raga terpadu  Pembinaan dan pemasyarakatan olah raga

 Pemberian insentif kepada organisasi keolahragaan dan olahragawan yang berprestasi  Memfasilitasi pengembangan jaringan listrik dan pemasangan lampu jalan

 Pembentukan regulasi tentang penempatan tower  Pengamanan sumber-sumber air baku

 Mencari dan menggali sumber-sumber air baku baru

 Pembangunan dan pemeliharaan jaringan induk dan distribusi air bersih  Optimalisasi sistem jaringan transportasi kota

 Peningkatan kerjasama daerah dalam pembangunan transportasi  Pengendalian, pengamanan dan peningkatan pelayanan transportasi  Peningkatan sarana dan prasarana penanggulangan bencana

 Peningkatan kesiapsiagaan masyarakat dalam penanggulangan bencana  Optimalisasi kerjasama daerah

8. Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup

Peningkatan kualitas lingkungan hidup merupakan prioritas karena kasus pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh laju pertumbuhan penduduk yang terkonsentrasi di wilayah perkotaaan, perubahan gaya hidup yang konsumtif serta rendahnya kesadaran masyarakat terhadap peningkatan kualitas lingkungan hidup.

Pencemaran sungai dan tanah oleh industri pertanian dan rumah tangga memberikan dampak negatif yang menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan lingkungan secara keseluruhan, maka sasaran pembangunan peningkatan kualitas lingkungan hidup tahun 2015adalah :


(21)

RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 IV

-

21

 Terpeliharanya kualitas air sungai sesuai dengan baku mutu air.

 Terciptanya air tanah yang berkualitas, bebas dari pencemaran limbah industri dan rumah tangga.

 Terciptanya udara yang bersih dan bebas polusi.

 Terpeliharanya kawasan lindung dan optimalnya pemanfaatan ruang

Untuk mendukung sasaran peningkatan kualitas lingkungan tersebut diperlukan arah kebijakan sebagai berikut :

 Peningkatan pengelolaan persampahan.

 Peningkatan pemeliharaan sumber daya air sungai yang berwawasan lingkungan  Peningkatan pemeliharaan kualitas air tanah.

 Pencegahan, pengendalian dan pengawasan faktor pemicu polusi udara.  Peningkatan pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang. Fokus kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2015adalah :

 Pemberdayaan dan pembinaan terhadap kelompok-kelompok masyarakat dalam pengelolaan persampahan.

 Penyusunan perda persampahan dan drainase (termasuk Reward kepada masyarakat)  Peningkatan prasarana dan sarana persampahan

 Peningkatan cakupan pelayanan persampahan

 Optimalisasi penerapan sistim 3R yaitu Reduce, Reuse and Recycle (mengurangi, memanfaatkan kembali dan mendaur ulang)

 Optimalisasi pemanfaatan TPA Regional sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP)  Pengendalian pemanfaatan sumber daya air sungai

 Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) terpadu

 Optimalisasi pembangunan septictank dan pemanfaatan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

 Optimalisasi pembinaan dan pengawasan pengelolaan limbah  Pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan kualitas lingkungan  Pengembangan dan peningkatan Ruang Terbuka Hijau (RTH)  Optimalisasi pemanfaatan limbah pertanian

 Optimalisasi penanaman pohon

 Penerapan Perda RTRW dan Perda Lingkungan Hidup  Optimalisasi fungsi pengawasan Lingkungan Hidup

 Peningkatan intensitas pengawasan dan penertiban pemanfaatan ruang. 9. Pengembangan Pariwisata dan Budaya Daerah

Pengembangan Pariwisata dan Budaya Daerah merupakan prioritas agar mendapat perhatian yang lebih serius, karena dengan adanya peningkatan di sektor wisata akan dapat menggerakkan sektor lainnya seperti perdagangan, telekomunikasi dan komunikasi, transportasi, industri serta sektor informal yang berkembang di masyarakat.

Berdasarkan analisis terhadap hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu dan capaian kinerja yang dierencakan dalam RPJMD, maka sasaran pembangunan pengembangan pariwisata dan budaya daerah tahun 2015 adalah sebagai berikut :

a. Meningkatnya Jumlah kunjungan wisata dengan menerapkan arah kebijakan :

1. Membangun objek wisata dan meningkatkan prasarana dan sarana dengan fokus kegiatan :

a) Peningkatan dan pengembangan prasarana dan sarana wisata b) Membuka objek objek wisata baru

c) Peningkatan kerjasama daerah dalam pengembangan wisata.

2. Pengembangan kawasan sentra agrowisata dengan fokus kegiatan melengkapi prasarana dan sarana di kawasan agrowisata

3. Peningkatan kualitas pengelolaan pariwisata dengan fokus kegiatan pengemasan paket – paket wisata


(22)

RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 IV

-

22

4. Peningkatan kualitas pelayanan pariwisata dengan fokus kegiatan pendidikan dan pelatihan pengelola pariwisata

5. Meningkatkan kualitas promosi pariwisata dengan fokus kegiatan :

a) Peningkatan pemamfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan pariwisata dan menggiatkan promosi wisata melalui berbagai media

b) Mengoptimalkan penyelenggaraan even event pariwisata, seni dan budaya b. Meningkatnya perekonomian masyarakat sejalan dengan berkembangnya pariwisata,

seni dan budaya daerah dengan menerapkan arah kebijakan :

- Mengembangkan industri pariwisata yang didukung oleh sektor perdagangan, hotel, restoran dan sebagainya dengan fokus kegiatan :

a) Mendorong dan menfasilitasi peran swasta dalam pengembangan wisata seperti hotel, restoran dan sebagainya.

b) Peningkatan koordinasi, kerjasama daerah dan sinergitas pembangunan kepariwisataan dengan pelaku usaha

c. Pelestarian seni dan budaya daerah, dengan menerapkan arah kebijakan :

1. Membudayakan adat istiadat dalam kehidupan masyarakat dengan fokus kegiatan pembinaan dan pelatihan adat bagi masyarakat.

2. Pelestarian bangunan bersejarah dan cagar budaya dengan fokus kegiatan revitalisasi bangunan besejarah dan cagar budaya.

3. Menggalakkan event-event budaya dan menggali potensi seni dan budaya daerah dengan fokus kegiatan pengembangan dan pembinaan seni dan budaya daerah. d. Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman perangkat lembaga masyarakat lokal

dengan menerapkan arah kebijakan :

- Investasi lembaga adat masyarakat lokal dengan fokus kegiatan: a) Revitalisasi nagari


(1)

RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 IV- 17

22) Pengembangan Lingkungan Sehat dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). 23) Fasilitasi Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kesehatan. 24) Optimalisasi Manajemen Pelayanan Kesehatan.

25) Peningkatan kualitas SDM Puskesmas.

26) Fasilitasi Pengadaan obat essensial dan sangat essensial

5. Peningkatan Iman dan Taqwa

Arus globalisasi yang didorong kemajuan teknologi komunikasi dan informasi membuka peluang terjadinya interaksi budaya. Proses interaksi ini bisa berpengaruh positf terhadap perkembangan karakter SDM dan perubahan orientasi tata nilai dan perilaku, namun di sisi lain dapat menimbulkan pengaruh negatif, seperti munculnya identitas dan prilaku yang tidak sesuai dengan nilai tradisi, budaya, serta norma adat dan agama yang dianut masyarakat khususnya di Kota Payakumbuh, Oleh sebab itu perlu adanya dukungan berupa kegiatan-kegiatan yang dapat memperkuat iman dan taqwa masyarakat Kota Payakumbuh khususnya generasi muda dalam membentengi diri agar tidak jatuh ke dalam perbuatan-perbuatan yang melanggar agama, adat, dan aturan serta nilai yang berlaku.

Sumber daya manusia memerlukan keseimbangan antara intelegensia, emosional dan spiritual sebagai pembentuk kepribadian dan karakternya. Oleh sebab itu peningkatan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan masyarakat juga diperlukan untuk membentengi diri dari perbuatan yang dilarang agama yang dapat merugikan baik bagi diri sendiri maupun lingkungannya. Salah satu upaya untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan adalah dengan meningkatkan kualitas dan peran lembaga-lembaga keagamaan, tenaga pengajar dan kelompok pengajian di tengah masyarakat. Kebijakan ini didukung oleh kebijakan anggaran dengan memberikan bantuan kepada organisasi keagamaan, guru-guru TPA/TPSA, garin mesjid dan kelompok-kelompok Yasin yang tersebar di setiap kelurahan sehingga dapat lebih berperan aktif dalam mensyiarkan agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dampak peningkatan iman dan taqwa memang tidak dapat diukur secara langsung karena berkaitan dengan perubahan perilaku seseorang, namun secara umum dampaknya dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat dan lingkungan seperti menurunnya angka kejahatan, berkurangnya kegiatan-kegiatan yang merupakan penyakit masyarakat (pekat) serta meningkatnya keamanan ditengah masyarakat.

Hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD, sasaran pembangunan yang ingin dicapai dari prioritas peningkatan iman dan taqwa ini di tahun 2015 adalah :

a. Berkurangnya kenakalan remaja, angka kejahatan/kriminalitas dan penyakit masyarakat lainnya;

b. Meningkatnya prilaku keimanan dan ketaqwaan masyarakat Kota Payakumbuh;

c. Meningkatnya peran dan fungsi lembaga keagamaan dan sosial kemasyarakatan secara terintegrasi;

Arah Kebijakan:

a. Peningkatan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama, adat dan peraturan perundang-undangan;

b. Peningkatan penerapan ABS-SBK dalam kehidupan bermasyarakat; c. Peningkatan pembinaan kehidupan beragama

d. Mendorong peningkatan kapasitas dan peran lembaga keagamaan dan sosial kemasyarakatan

e. Pembinaan dan pengawasan terhadap generasi muda; Fokus Kegiatan:

a. Pemberantasan pekat

b. Gerakan terpadu pengamalan ABS-SBK c. Peningkatan pendidikan keagamaan

d. Peningkatan kesejahteraan guru TPA/TPSA dan garin mesjid


(2)

RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 IV- 18

f. Peningkatan dan pengembangan pondok dan kampong Al- Quran g. Penyuluhan dan penanggulangan penyakit masyarakat

h. Peningkatan fungsi dan peran lembaga adat dan agama ditengah masyarakat i. Koordinasi lintas sektor dalam membina kerukunan kehidupan beragama j. Optimalisasi pembinaan terhadap generasi muda

k. Optimalisasi pembinaan terhadap eks penyandang masalah sosial seperti; Napi, Narkoba dan penyakit masyarakat;

6. Penurunan Tingkat Kemiskinan dan Pengangguran

Menurunkan angka kemiskinan merupakan tanggung jawab pemerintah dalam upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat menjadi lebih layak dan bermartabat. Terkait dengan permasalahan sebagaimana telah diuraikan pada bab 2 dan belum diterimanya data yang lebih detail mengenai hasil PPLS 2011 (by name by address) maka sasaran dari prioritas Penurunan Angka Kemiskinan pada tahun 2015 sebagai berikut :

a. Menurunnya persentase kemiskinan menjadi 8,00% pada tahun 2015 dengan menerapkan arah kebijakan :

1. Peningkatan perlindungan sosial bagi masyarakat dengan fokus kegiatan :

a) Peningkatan pelayanan dasar masyarakat miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial

b) Memberikan bantuan dan perlindungan sosial c) Fasilitasi pembangunan rumah layak huni

2. Pengembangan sistim antisipasi dini terhadap kerawanan pangan, dengan fokus kegiatan optimlaisasi lumbung panganmaysarakat.

3. Peningkatan ketersediaan pangan hewani dan nabati dengan fokus kegiatan: a) Pembinaan dan penguatan kelembagaan petani

b) Diserfikasi pangan dan gizi.

4. Menjaga kestabilan produksi dan ketersediaan stok bahan pangan masyarakat dengan fokus kegiatan:

a) Pengendalian produksi dan pembinaan ketahanan pangan b) Optimalisasi pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan .

5. Stabilisasi harga kebutuhan pokok dengan fokus kegiatan pelaksanaan operasi pasar dan bazar

6. Meningkatkan keberdayaan dan kemandirian masyarakat dengan fokus kegiatan mengembangkan potensi dan memperkuat kapasitas kelompok masyarakat

7. Peningkatan produktifitas ekonomi masyarakat dengan fokus kegiatan: a) Peningkatan fasilitasi KUBE

b) Memberikan akses dan penguatan ekonomi bagi pelaku usaha

8. Peningkatan pelayanan masyarakat miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya dengan fokus kegiatan:

a) Optimalisasi fungsi Unit Pelayanan Terpadu Kesejahteraan Anak Nagari (UPT KAN), pilot proyek pandu gempita (kerjasama dengan Kemensos)

b) Validasi rumah tangga miskin (RTM)

b. Berkurangnya jumlah pengangguran terbuka dengan menerapkan arah kebijakan: 1. Mengembangkan kesempatan kerja dan berusaha bagi masyrakat dengan fokus

kegiatan pendataan pengangguran

2. Menfasilitasi penempatan tenaga kerja di dalam dan diluar negeri dengan fokus kegiatan :

a) Penyelenggaraan pendidikan dan keterampilan

b) Menfasilitasi tenaga kerja dengan pemerintah dan lembaga swasta c) Optimalisasi kerjasama antar daerah dan badan hukum


(3)

RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 IV- 19

d) Optimalisasi pemanfaatan balai latihan kerja dan lembaga sejenis

c. Meningkatnya kualitasSMK yang menunjang UMKM dengan menerapkan arah kebijakan :

- Penyiapan lulusan SMK yang dapat diterima di dunia usahat dengan fokus kegiatan : a) Peningkatan kualitas tenaga pendidik kejuruan.

b) Peningkatan penyediaan sarana alat praktek pendidikan kejuruan

c) Peningkatan kerjasama dalam bentuk pertukaran pelajar, magang, pelatihan kerja.

d. Terbukanya peluang usaha baru bagi masyarakat dengan menerapkan arah kebijakan: 1. Peningkatan pembinaan pendidikan non formal (kewirausahaan, keterampilan,

kecakapan hidup) dengan fokus kegiatan peningkatan pembinaan dan memfasilitasi pengembangan pembinaan pendidikan non formal (kewirausahaan, keterampilan, kecakapan hidup).

2. Menumbuhkan jiwa entrepreneurship bagi angkatan kerja dengan fokus kegiatan Penguatan modal bagi angkatan kerja.

7. Peningkatan Sarana dan Prasarana

Peningkatan Sarana dan Prasarana perkotaan merupakan prioritas karena dilihat dari kondisi sarana dan prasarana saat ini masih ditandai dengan belum optimalnya aksebilitas,kualitas ataupun cakupan pelayanan. Di sisi lain pembangunan sarana dan

prasarana diharapkan mampu menjadi pendukung pembangunan sektor rill,

pengembangan wilayah, pendukung sektor produksi, mempercepat perkembangan perekonomian dan meningkatkan pelayanan bagi masyarakat Kota Payakumbuh dan wilayah sekitarnya.

Berdasarkan hasil analisis terhadap evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD, maka sasaran pembangunan sarana dan prasarana perkotaan tahun 2015 adalah sebagai berikut :

 Terwujudnya peningkatan kualitas dan kuantitas terhadap sistem jaringan jalan yang merata.

 Meningkatnya rasa aman dan nyaman pengguna jalan.  Meningkatnya kualitas dan kuantitas trotoar.

 Terpenuhinya kebutuhan masyarakat terhadap rumah yang memenuhi standar.  Meningkatnya kualitas lingkungan perumahan dan permukiman

 Meningkatnya kualitas dan kuantitas drainase kota.  Terpenuhinya kebutuhan air untuk pertanian.

 Terlindunginya tebing sungai dan terhindarinya pendangkalan.  Meningkatnya prestasi dan pemasyarakatan olah raga

 Meningkatnya pelayanan infrastruktur listrik  Tertibnya pembangunan dan penempatan tower.  Terpenuhinya cakupan pelayanan air bersih 100 %  Lancarnya aktifitas masyarakat dalam berinteraksi  Meningkatnya sistem pengelolaan transportasi

 Terpenuhinya ketersediaan sarana dan prasarana serta terciptanya kesiapsiagaan masyarakat dalam penanggulangan bencana

Sedangkan arah kebijakan peningkatan pembangunan sarana dan prasarana adalah :  Peningkatan kualitas dan kuantitas sistem jaringan prasarana dan sarana transportasi.  Peningkatan kualitas sarana pelengkap jalan.

 Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana trotoar yang memenuhi standar BSN No 8 Tahun 2000.

 Pengembangan alternatif-alternatif pembiayaan pembangunan perumahan.  Penataan lingkungan perumahan dan permukiman.

 Penataan dan pembangunan drainase kota.  Peningkatan kualitas dan kuantitas jaringan irigasi.  Pengamanan daerah aliran sungai.


(4)

RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 IV- 20

 Pembangunan sarana dan prasarana olah raga.

 Peningkatan pembinaan olah raga yang intensif dan berkelanjutan.  Penyediaan infrastruktur listrik.

 Pengaturan penempatan tower.

 Optimalisasi potensi sumber air bersih dan air baku

 Perluasan peningkatan jaringan induk dan distribusi air bersih

 Mendorong terwujudnya pembangunan prasarana dan sarana transportasi  Pengendalian disiplin operasional transportasi

 Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana untuk mendukung kesiapsiagaan masyarakat dalam penanggulangan bencana

Fokus kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2015 adalah :  Pembangunan dan peningkatan jalan dan jembatan.

 Optimalisasi pemeliharaan Jalan dan Jembatan.

 Penyelesaian pelebaran jalan Sudirman sesuai standar BSN No 8 Tahun 2000  Penambahan dan pemeliharaan sarana pelengkap jalan.

 Peningkatan kualitas dan kuantitas rambu-rambu lalu lintas dan marka jalan.

 Pembangunan dan rehabilitasi trotoar yang memenuhi standar BSN No 8 Tahun 2000.  Optimalisasi fungsi jalan dan trotoar.

 Memfasilitasi pengembangan perumahan.  Pembangunan rusunawa.

 Pemberdayaan masyarakat dalam Penataan kawasan lingkungan perumahan dan permukiman.

 Penataan kawasan sesuai dengan RTRW.  Penataan drainase.

 Peningkatan kapasitas dan kualitas drainase.

 Pembangunan, Rehabilitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi.  Optimalisasi pemberdayaan masyarakat dalam pemeliharaan irigasi.  Normalisasi aliran sungai

 Pengawasan daerah aliran sungai

 Penyediaan lahan untuk prasarana olah raga  Peningkatan sarana dan prasarana olah raga  Pembangunan stadion olah raga terpadu  Pembinaan dan pemasyarakatan olah raga

 Pemberian insentif kepada organisasi keolahragaan dan olahragawan yang berprestasi  Memfasilitasi pengembangan jaringan listrik dan pemasangan lampu jalan

 Pembentukan regulasi tentang penempatan tower  Pengamanan sumber-sumber air baku

 Mencari dan menggali sumber-sumber air baku baru

 Pembangunan dan pemeliharaan jaringan induk dan distribusi air bersih  Optimalisasi sistem jaringan transportasi kota

 Peningkatan kerjasama daerah dalam pembangunan transportasi  Pengendalian, pengamanan dan peningkatan pelayanan transportasi  Peningkatan sarana dan prasarana penanggulangan bencana

 Peningkatan kesiapsiagaan masyarakat dalam penanggulangan bencana  Optimalisasi kerjasama daerah

8. Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup

Peningkatan kualitas lingkungan hidup merupakan prioritas karena kasus pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh laju pertumbuhan penduduk yang terkonsentrasi di wilayah perkotaaan, perubahan gaya hidup yang konsumtif serta rendahnya kesadaran masyarakat terhadap peningkatan kualitas lingkungan hidup.

Pencemaran sungai dan tanah oleh industri pertanian dan rumah tangga memberikan dampak negatif yang menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan lingkungan secara keseluruhan, maka sasaran pembangunan peningkatan kualitas lingkungan hidup tahun 2015adalah :


(5)

RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 IV- 21

 Terpeliharanya kualitas air sungai sesuai dengan baku mutu air.

 Terciptanya air tanah yang berkualitas, bebas dari pencemaran limbah industri dan rumah tangga.

 Terciptanya udara yang bersih dan bebas polusi.

 Terpeliharanya kawasan lindung dan optimalnya pemanfaatan ruang

Untuk mendukung sasaran peningkatan kualitas lingkungan tersebut diperlukan arah kebijakan sebagai berikut :

 Peningkatan pengelolaan persampahan.

 Peningkatan pemeliharaan sumber daya air sungai yang berwawasan lingkungan  Peningkatan pemeliharaan kualitas air tanah.

 Pencegahan, pengendalian dan pengawasan faktor pemicu polusi udara.  Peningkatan pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang. Fokus kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2015adalah :

 Pemberdayaan dan pembinaan terhadap kelompok-kelompok masyarakat dalam pengelolaan persampahan.

 Penyusunan perda persampahan dan drainase (termasuk Reward kepada masyarakat)  Peningkatan prasarana dan sarana persampahan

 Peningkatan cakupan pelayanan persampahan

 Optimalisasi penerapan sistim 3R yaitu Reduce, Reuse and Recycle (mengurangi, memanfaatkan kembali dan mendaur ulang)

 Optimalisasi pemanfaatan TPA Regional sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP)  Pengendalian pemanfaatan sumber daya air sungai

 Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) terpadu

 Optimalisasi pembangunan septictank dan pemanfaatan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

 Optimalisasi pembinaan dan pengawasan pengelolaan limbah  Pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan kualitas lingkungan  Pengembangan dan peningkatan Ruang Terbuka Hijau (RTH)  Optimalisasi pemanfaatan limbah pertanian

 Optimalisasi penanaman pohon

 Penerapan Perda RTRW dan Perda Lingkungan Hidup  Optimalisasi fungsi pengawasan Lingkungan Hidup

 Peningkatan intensitas pengawasan dan penertiban pemanfaatan ruang.

9. Pengembangan Pariwisata dan Budaya Daerah

Pengembangan Pariwisata dan Budaya Daerah merupakan prioritas agar mendapat perhatian yang lebih serius, karena dengan adanya peningkatan di sektor wisata akan dapat menggerakkan sektor lainnya seperti perdagangan, telekomunikasi dan komunikasi, transportasi, industri serta sektor informal yang berkembang di masyarakat.

Berdasarkan analisis terhadap hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu dan capaian kinerja yang dierencakan dalam RPJMD, maka sasaran pembangunan pengembangan pariwisata dan budaya daerah tahun 2015 adalah sebagai berikut :

a. Meningkatnya Jumlah kunjungan wisata dengan menerapkan arah kebijakan :

1. Membangun objek wisata dan meningkatkan prasarana dan sarana dengan fokus kegiatan :

a) Peningkatan dan pengembangan prasarana dan sarana wisata b) Membuka objek objek wisata baru

c) Peningkatan kerjasama daerah dalam pengembangan wisata.

2. Pengembangan kawasan sentra agrowisata dengan fokus kegiatan melengkapi prasarana dan sarana di kawasan agrowisata

3. Peningkatan kualitas pengelolaan pariwisata dengan fokus kegiatan pengemasan paket – paket wisata


(6)

RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 IV- 22

4. Peningkatan kualitas pelayanan pariwisata dengan fokus kegiatan pendidikan dan pelatihan pengelola pariwisata

5. Meningkatkan kualitas promosi pariwisata dengan fokus kegiatan :

a) Peningkatan pemamfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan pariwisata dan menggiatkan promosi wisata melalui berbagai media

b) Mengoptimalkan penyelenggaraan even event pariwisata, seni dan budaya b. Meningkatnya perekonomian masyarakat sejalan dengan berkembangnya pariwisata,

seni dan budaya daerah dengan menerapkan arah kebijakan :

- Mengembangkan industri pariwisata yang didukung oleh sektor perdagangan, hotel, restoran dan sebagainya dengan fokus kegiatan :

a) Mendorong dan menfasilitasi peran swasta dalam pengembangan wisata seperti hotel, restoran dan sebagainya.

b) Peningkatan koordinasi, kerjasama daerah dan sinergitas pembangunan kepariwisataan dengan pelaku usaha

c. Pelestarian seni dan budaya daerah, dengan menerapkan arah kebijakan :

1. Membudayakan adat istiadat dalam kehidupan masyarakat dengan fokus kegiatan pembinaan dan pelatihan adat bagi masyarakat.

2. Pelestarian bangunan bersejarah dan cagar budaya dengan fokus kegiatan revitalisasi bangunan besejarah dan cagar budaya.

3. Menggalakkan event-event budaya dan menggali potensi seni dan budaya daerah dengan fokus kegiatan pengembangan dan pembinaan seni dan budaya daerah. d. Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman perangkat lembaga masyarakat lokal

dengan menerapkan arah kebijakan :

- Investasi lembaga adat masyarakat lokal dengan fokus kegiatan: a) Revitalisasi nagari