HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN RASA PERCAYA DIRI MAHASISWA STAIN SALATIGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TAHUN AKADEMIK 2014/2015 - Test Repository

  

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN RASA PERCAYA

DIRI MAHASISWA STAIN SALATIGA PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TAHUN AKADEMIK

2014/2015

SKRIPSI

  

Disusun guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Agama Islam (S. Pd. I)

  Oleh :

KHOIRI AZIZI

  

_______________________________________

NIM : 111 10 180

JURUSAN TARBIYAH

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

  

SALATIGA

2014

  KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Phone (0298) 323706 Salatiga 50721

  Website Drs. Lilik Sriyanti, M.Si DOSEN STAIN SALATIGA

NOTA PEMBIMBING

  Lamp : 5 eksemplar Hal : Naskah skripsi

  Kepada: Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga Assalamualaikum. Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama : Khoiri Azizi NIM : 111 10 180 Jurusan/Progdi : Tarbiyah/ Pendidikan Agama Islam (PAI) Judul Skripsi : HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN RASA

  PERCAYA DIRI MAHASISWA STAIN SLATIGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TAHUN AKADEMIK 2014/2015

  Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamualaikum. Wr. Wb.

  Salatiga, 13 September 2014 Pembimbing,

  

Dra. Lilik Sriyanti, M.Si

  NIP. 196608141991032003

  KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Phone (0298) 323706 Salatiga 50721

  Website

  

PENGESAHAN

  HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN RASA PERCAYA DIRI MAHASISWA STAIN SALATIG PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TAHUN AKADEMIK 2014/2015

  

Disusun oleh :

KHOIRI AZIZI

NIM : 111 10 180

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah PAI, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada tanggal

  25 November 2014, dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 kependidikan Islam.

  

Susunan Panitia Ujian

  Ketua Penguji : Dr. Agus Waluyo, M.Ag ……………….……… Sekretaris Penguji : M. Gufron, M.Ag

  ………………….…… Penguji I : Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. ……………….………

  Penguji II : Muna Erawati, M.Si ……………….……… Penguji III : Dra. Lilik Sriyanti, M.Si.

  ……………….……… Salatiga, 25 November 2014

  Ketua STAIN Salatiga Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.

   NIP: 19670112 199203 1005

  DEKLARASI

  Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Khoiri Azizi NIM : 111 10 180 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan atau karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, 13 September 2014 Penulis

  Khoiri Azizi NIM: 111 10 180

  

MOTTO

              

  

Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena

Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu

tidak akan sampai setinggi gunung. (Qs. Al- Israa’: 37)

  

PERSEMBAHAN

  Puji syukur kepada Allah SWT, sehingga skripsi ini selesai. Skripsi ini saya persembahkan untuk orang-orang yang telah mendorong untuk selalu memperjuangkan mimpi saya: 1.

  Kepada ayah saya Bapak Sugito dan ibu saya Istirokah, yang selalu mendo’akan dan memberi semangat kepada saya agar menjadi orang yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat.

  2. Kakak saya Agus Winarno, Alfiatun, dan Sulistiowati yang selalu memberi semangat untuk bisa jadi yang terbaik dan meraih hidup yang lebih baik.

  3. Dosen-dosen Tarbiyah, yang telah memberikan ilmu-ilmu, motivasi, dan segala inspirasi untuk menjadi bekal di masa yang akan datang.

  4. Rekan-rekan seangkatan dan seperjuangan khususnya kepada yang telah membantu dalam penyusunan sekripsi, dan memberikan motivasi supaya terus semangat dalam menyelesaikan sekripsi.

  5. Rekan-rekan HMI Cabang Salatiga, terima kasih atas ilmu-ilmu maupun kerjasamanya selama kegiatan berorganisasi maupun dalam kepengurusan, semoga memberikan manfaat bagi dirir pribadi maupun orang lain atas ilmu-ilmu yang telah didapatkan dalam berorganisasi.

KATA PENGANTAR

  

Bismillahirromanirrohim

Assalamu’alaikumWr. Wb.

  Segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

  Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

  Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar kesarjanaan Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku ketua STAIN Salatiga.

  2. Bapak Rasimin, M.Pd., Selaku Ketua Program Studi PAI.

  3. Ibu Dra. Lilik Sriyanti, M.Si. sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan tugas ini.

  4. Bapak Yedi Efriadi, M. Ag, selaku pembimbing akademik (PA). Dengan sabar membimbing dan mengarahkan saya dari semester 1 sampai semester akhir

  5. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan STAIN Salatiga yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

  6. Bapak dan ibu serta saudara-sadaraku di rumah yang telah mendoakan dan membantu dalam bentuk materi untuk membiayai penulis dalam menyelesaikan studi di STAIN Salatiga. Semoga kebaikan mereka mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah

  SWT, dan semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi penulis maupun para pembaca. Kurang lebihnya mohon maaf.

  

Billahi taufiq wal hidayah

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

  Salatiga, 13 September 2014 Penulis

  Khoiri Azizi NIM. 111 10 180

  

ABSTRAK

  Azizi, Khoiri. 2014. Hubungan Konsep Diri dengan Rasa Percaya Diri Mahasiswa

  STAIN Salatiga Program Studi Pendidikan Agama Islam Tahun Akademik 2014/2015 . Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Strata I Pendidikan Agama

  Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. 2014. Pembimbing: Drs. Lilik Sriyanti, M.Si Kata kunci: Konsep Diri dengan Rasa Percaya Diri.

  Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui hubungan konsep diri dengan rasa percaya diri mahasiswa STAIN Salatiga Program Studi Pendidikan Agama Islam Tahun Akademik 2014/2015. Rumusan masalah yang ingin dicari jawabanya adalah (1) Bagaimana diskripsi konsep diri mahasiswa STAIN Salatiga Program Studi Pendidikan Agama Islam tahun akademik 2014/2015? (2) Bagaimana diskripsi rasa percaya diri mahasiswa STAIN Salatiga Program Studi Pendidikan Agama Islam tahun akademik 2014/2015? (3) Adakah hubungan konsep diri dengan rasa percaya diri mahasiswa STAIN Salatiga Program Studi Pendidikan Agama Islam tahun akademik 2014/2015?

  Pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu dilaksanakan dengan menggunakan metode angket atau kuesioner yang dibagikan pada 75 responden. Kemudian untuk mengetahui hubungan variabel X dan Vaiabel Y yaitu dengan menggunakan Product Moment.

  Hasil penelitian dari variabel konsep diri mahasiswa dengan hasil mean 36,75 diperoleh data 65 (86,45%) responden berkategori Sangat Baik, 10 (13,3%) responden berkategori Baik, dan 0 (0%) responden berkategori Cukup. Sedangkan hasil dari variabel rasa percaya diri dengan hasil mean 31,85 diperoleh data 27 (38,75%) responden berkategori Tinggi, 40 (53,2%) responden berkategori Sedang, 6 (7,98%) responden berkategori Rendah. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara konsep diri dengan rasa percaya diri mahasiswa STAIN Salatiga Program Studi Pendidikan Agama Islam tahun akademik 2014/2015, hal ini dibuktikan dengan hasil ro= 0,234 yang dikonsultasikan dengan harga r tabel baik pada taraf kesalahan 1% (0,296) atau 5% (0,227) yang memiliki arti ro lebih besar atau sama dengan rt.

  Daftar Isi

  Halaman Judul .................................................................................................... i Halaman Nota Pembimbing ............................................................................... ii Halaman Pengesahan ......................................................................................... iii Deklarasi ............................................................................................................ iv Motto .................................................................................................................. v Persembahan ...................................................................................................... vi Kata Pengantar ................................................................................................... vii Abstrak ............................................................................................................... ix Daftar Isi ............................................................................................................. x Daftar Tabel ....................................................................................................... xiii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 6 B. Rumusan Masalah ..................................................................... 7 C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 7 D. Hipotesis .................................................................................... 7 E. Manfaat Penelitian .................................................................... 8 F. Definisi Operasional .................................................................. 9 G. Metode Penelitian ...................................................................... 11 H. Sistematika Penulisan Skripsi ................................................... 17

  BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Diri................................................................................ 19 1. Pengertian Konsep Diri ....................................................... 19 2. Jenis-jenis Konsep Diri ....................................................... 22 3. Isi Konsep Diri .................................................................... 26 4. Perkembangan Konsep Diri ................................................. 32 5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Konsep Diri

  .............................................................................................. 34 6. Dasar Pembentukan Konsep Diri ........................................ 40 B.

  Rasa Percaya Diri ...................................................................... 42 1.

  Pengaertian Rasa Percaya Diri............................................. 42 2. Macam-macam Rasa Percaya Diri ...................................... 44 3. Karateristik Percaya Diri ..................................................... 46 4. Proses Terbentuknya Percaya Diri ...................................... 51 5. Faktor-faktor Terbentuknya Percaya Diri ........................... 52 6. Cara Meningkatkan Rasa Percaya Diri ................................ 55 C. Hubungan Konsep Diri dengn Rasa Percaya Diri ..................... 56

  BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum STAIN Salatiga ........................................... 59 1. Profil Identitas Perguruan Tinggi ........................................ 59 2. Sejarah Singkat Berdirinya STAIN Salatiga ....................... 59

  3. Letak Geografis STAIN Salatiga ........................................ 60 4.

  Asas, Fungsi, dan Tujuan STAIN Salatiga .......................... 61 5. Visi dan Misi STAIN Salatiga.............................................. 63 6. Program Pendidikan............................................................. 63 7. Organisasi STAIN Salatiga ................................................. 67 8. Sarana dan Pra-sarana STAIN Salatiga ............................... 68 9. Stuktur Organisasi STAIN Salatiga .................................... 69 B. Penyajian Data Penelitian ......................................................... 71 1.

  Daftar Nama Responden .................................................... 71 2. Hasil Jawaban Angket ........................................................ 74

  BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pertama ....................................................................... 84 1. Analisis Konsep Diri Mahasiswa ........................................ 84 2. Analisis Rasa Percaya Diri Mahasiswa ............................... 90 B. Analisis Kedua .......................................................................... 96 Analisis Uji Hipotesis ............................................................... 96 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................... 103 B. Saran-saran ................................................................................ 104

Daftar Pustaka ................................................................................................. 106

Lampiran-lampiran

  

Daftar Tabel

  Tabel 1 Daftar Nama Responden ............................................................... 71 Tabel 2 Skor Angket per Item Konsep Diri Mahasisw................................. 74 Tabel 3 Jawaban Angket Konsep Diri Mahasiswa ...................................... 76 Tabel 4 Skor Angket per Item Rasa Percya Diri Mahasiswa........................ 79 Tabel 5 Jawaban Angket Rasa Percaya Diri Mahasiswa ............................. 81 Tabel 6 Hasil Skor Angket Konsep Diri Mahasiswa ................................... 85 Tabel 7 Distribusi Frekuensi Konsep Diri Mahasiswa ................................. 88 Tabel 8 Nilai Interval Konsep Diri Mahasiswa ............................................ 90 Tabel 9 Hasil Skor Angket Rasa Percaya Diri Mahasiswa .......................... 91 Tabel 10 Distribusi Frekuensi Rasa Percya Diri Mahasiswa ......................... 94 Tabel 11 Nilai Interval Rasa Percaya Diri Mahasiswa ................................... 96 Tabel 12 Tabel Penolong Untuk Menghitung Indeks Korelasi Besarnya Hubungan ........................................................................................

  97 Tabel 13 Tabel Taraf Signifikasi N=75 .......................................................... 100

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia terdapat sifat-sifat positif dan sifat-sifat negatif dan masing-

  masing individu diharuskan bertarung dalam dirinya sendiri untuk mengelola sifat-sifat baik dan buruk agar menjadi makhluk yang mulia. Sifat-sifat buruk manusia bisa menjadi dominanketika ia selalu mempertaruhkan hawa nafsu. Apabila dominasi ini tidak dilawan maka akan menyebabkan ia terjatuh kedalam keburukan yang semakin lama semakin menguat.

  William D. Brooks dan Philip Emmert menyatakan konsep diri merupakan pandangan seseorang tentang dirinya secara keseluruhan baik secara positif atau negatif. Secara positif ditandai dengan yakin akan kemampuannya mengatasi masalah, merasa setara dengan orang lain, menerima pujian tanpa rasa malu, menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya disukai masyarakat. Dan mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha memperbaikinya (Rahmat, 1994:105). Jadi konsep diri ada yang bersifat negatif dan ada yang bersifat positif. Konsep diri yang baik adalah yang bersifat positif karena berdasarkan pada penerimaan yang mengarahkan pada kerendahan hati dan kedermawanan (Satmoko, 1995:75).

  Konsep diri yang terdapat pada diri manusia dapat memberikan efek positif maupun efek negatif. Apabila seorang individu mampu berpandangan baik tentang dirinya sendiri maka akan berdampak efek positif bagi dirinya sendiri dan orang lain. Begitu juga sebaliknya apabila seseorang tidak yakin dengan kemampuannya atau persepsi tentang dirinya tidak baik maka akan memunculkan efek negatif bagi dirinya sendiri dan orang lain. Untuk itu manusia di berikan akal dan hati oleh Allah

  Subbhanna Wa Ta’alla supaya mampu berprasangka baik tentang dirinya dan yakin akan kemampuan yang dimilikinya.

  Konsep diri merupakanpandangan dan perasaan tentang diri sendiri. Persepsi tentang diri ini boleh bersifat psikologi, sosial, dan fisik. Jadi untuk mengetahui konsep diri kita positif atau negatif, secara sederhana terangkum dalam tiga pertanyaan berikut, “bagaimana watak kita sebenarnya?”, “bagaimana orang memandang kita?”, “dan bagaimana pandangan saya tentang penampilan saya?”. Jawaban pertanyaan pertama menunjukkan persepsi psikologis, jawaban pertanyaan kedua menunjukkan persepsi sosial, dan jawaban pertanyaan ketiga menunjukkan persepsi fisik tentang diri kita (Rahmat, 1994:100).

  Kehidupan dan perilaku seorang individu, keberhasilan dan ketidak berhasilan dalam kehidupan, dan kemampuannya menghadapi tantangan dan tekanan hidup, sangat dipengaruhi oleh persepsi, konsep, dan evaluasi tentang dirinya,termasuk citra yang ia rasakan tentang dirinya dari orang lain, dan tentang akan menjadi apa ia, yang muncul dari suatu kepribadian yang dinilai dari pengalaman berinteraksi dengan lingkungan. Atau dengan kata lain, kehidupan, perilaku dan kemampuan individu dalam kehidupan sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh konsep diri. Dalam hal ini menunjukkna bahwa konsep diri memainkan peran utama dalam perilaku manusia. perubahan dalam konsep diri mengakibatkan perubahan dalam perilaku.

  Konsep diri yang dimiliki seorang mahasiswa mengarahkan untuk mengetahui dan menilai dirinya seperti apa karakter, perilaku, dan bagaimana ia merasa puas menerima diri sepenuhnya. Selain itu dengan konsep diri yang baik mahasiswa juga dapat melakukan penilaian terhadap dirinya melalui hubungan interaksi sosial atau aktivitas sosialnyanilai-nilai yang dianutnya, dan hal-hal lain diluar dirinya. Seperti yang dikatakan Onong (1986:9) komunikasi antar pribadi merupakan jenis komunikasi dalam rangka mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang karena sifatnya dialogis.

  Pengetahuan tentang diri akan mengakibantkan kemampuan interaksi sosial, dan pada saat yang sama, berinteraksi dengan orang lain mengakibatkan pengetahuan tentang diri kita. Dengan membuka diri, konsep diri menjadi lebih dekat pada kenyataan. Bila konsep diri sesuai dengan pengalaman, kita akan lebih terbuka menerima pengalaman-pengalaman dan gagasan-gagasan baru, lebih cenderung mneghindari sikap defenisif, dan lebih cermat memandang diri kita dan orang lain. Makin luas diri kita publik, makin luas terbuka dengan orang lain, dan makin akrab hubungan kita dengan orang lain (Rahmat, 1994:107).

  Pola pikir sangat berpengaruh terhadap rasa percaya diri, reaksi fisik dan akan menyebabkan terjadinya interaksi sosial seseorang, perubahan dalam perilaku individu berpengaruh terhadap bagaimana individu tersebut berfikir, dan bagaimana individu tersebut merasa, baik secara fisik maupun secaraa emosional.

  Pola berfikir seseorang sangat membantu dalam mngatasi masalah yang berhubungan dengan suasana hati. Seperti depresi, kecemasan, kemarahan, rasa bersalah, dan rasa malu. Apabila seseorang memiliki pola pikir positif maka individu tersebut dapat mengatasai masalah yang berhubungan dengan suasana hati. Begitu juga sebaliknya apabila individu berfikir secara negatif maka akan cenderung merasa depresi, tidak percaya diri atau malu, cemas, panik, muncul perasaan bersalah, yang pada akhirnya mengganggu interaksi sosialnya. Meskipun berfikir positif bukanlah solusi terhadap masalah kehidupan, tetapi pemikiran akan membantu menentukan suasana hati yang dialami dalam susana tertentu.

  Dalam hal ini konsep diri mempunyai peran yang sangat sentral dalam menigkatkan rasa percaya diri seseorang, khususnya dalam menigkatkan rasa percaya diri mahasiswa, karena dengan cara pandang yang positif terhadap kemampuan yang dimiliki pada setiap individu maka akan membuat diri setiap individu merasa lebih percaya diri dan tidak akan muncul rasa khawatiratau cemas dengan kemampuan yang dimilikinya. Begitu juga sebaliknya jika cara pandang yang negatif terhadap dirinya atau kemampuan yang dimilikinya maka akan muncul rasa khawatir, minder, cemas pada diri tersebut.

  Percaya diri adalah kepercayaan akan kemampuannya sendiriyang memadai dan menyadari kemampuan yang dimilikinya serta dapat memanfaatkan secara cepat (Agung dan Iswidharmanjaya, 2014:13). Rasa percaya diri itu bisa muncul karena faktor keyakinan akan kemampuan yang dimilikinya, dan lahirnya rasa percaya diri itu karena kesadaran bahwa ketika seseorang memutuskan untuk melakukan sesuatu, maka itu yang akan dilakukan. Artinya keputusan untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupannya.

  Percaya diri tidak dapat dibeli, tapihanya bisa dilatih dipraktikan hingga menjadi kebiasaan, maka rasa percaya diri itu pasti sulit dimiliki (Afifi, 2014:7).

  Salah satu faktor untuk menumbuhkan rasa percaya diri adalah dengan pembentukan konsep diri yang positif yang ada pada diri kita.Dengan yakin akan kemampuan yang dimiliki pada diri seseorang khususnya pada mahasiswa maka dengan sendirinya rasa percaya diri akan terlatih dan terus meningkat sehingga menjadikan dirinya sebagai individu yang memiliki rasa percaya diri. Dengan kata lain jika seseorang yang memiliki gambaran tentang dirinya secara positif maka dapat merealisasikan potensi yang dimilikinya secara penuh (Siswato, 2007:38).

  Lebih khusus seorang mahasisiwa pendidikan yang nantinya menjadi seorang pendidik, percaya diri merupakan modal utama dalam menunjang keprofesiannya. Terlebih profesi guru merupakan satu profesi yang mnuntut berhubungan dengan banyak orang dan berbicara didepan para siswa didik.

  Karenanya salah satu indikator profesionalitas guru adalah mampu dengan baik menjalin hubungan positif dengan peserta didik, sesama guru, masyarakat luas dan profesi lain yang terhubung secara langsung dengan profesi guru.

  Berdasarkan penjelasan di atas konsep diri mempunyai peranan penting dalam kaitannya dengan rasa percaya diri. Kemampuan seseorang untuk memahami dirinya, seperti apa dirinya, dan bagaimana dirinya sehingga dapat melatih rasa percaya diri dan membuat dirinya lebih merasa percaya diri.Demikian juga dengan hubungan sosial yang di terima, bagaimana mahasisiwa membina hubungan dengan mahasiswa lain ditengah kegiatannya, perkuliahan, organisasi dan kelompok. Apalagi pada mahasiswa fakultas tarbiyah yang dalam perkuliahnya akan menghadapi yang namanya Praktek Pengayaan Lapangan (PLL). Dalam kegiatan itu mahasiswa diterjunkan langsung ke lembaga-lembaga pendidikan untuk mengajar para peserta didik yang ada di lembaga tersebut. Dalam praktek mengajar yang dibutuhkan bukan hanya sekedar kemampuan atau prestasi akademik saja melainkan membutuhkan tingkat rasa percaya diri yang tinggi, supaya dalam proses kegiatan belajar mengajar berjalan secara efektif. Untuk meningkatkan rasa percaya diri tersebut mahasiswa perlu membentuk konsep diri yang positif. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti apakah konsep diri tersebut memiliki hubungan yang signifikan terhadap pembentukan rasa percaya diri mahasiswa khususnya pada mahasisiwa STAIN Program Sutdi Pendidikan Agama Islam. Oleh karena itu penelitian ini peneliti memberi judul “HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN RASA PERCAYA

  DIRI MAHASISWA STAIN SALATIGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TAHUN AKADEMIK 2014/2015.

B. Rumusan Masalah

  Adapun yang terjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagi berikut:

1. Bagaimana diskripsi konsep diri mahasiswa STAIN Salatiga Program Studi

  Pendidikan Agama Islam tahun akademik 2014/2015? 2. Bagaimana diskripsi rasa percaya diri mahasiswa STAIN Salatiga program

  Studi Pendidikan Agama Islam tahun akademik 2014/2015? 3. Adakah hubungan konsep diri dengan rasa percaya diri mahasiswa STAIN

  Salatiga Program Studi Pendidikan Agama Islam tahun akademik 2014/2015?

C. Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah: a.

  Untuk mengetahui bagaimana diskripsi konsep diri mahasisiwa STAIN Salatiaga Program Studi Pendidikan Agama Islam tahun akademik 2014/2015.

  b.

  Untuk mengetahui bagaiman diskripsi rasa percaya diri mahasiswa STAIN Salatiga Program Studi Pendidikan Agama Islam tahun akademik 2014/2015. c.

  Untuk mengetahui adakah hubungan konsep diri dengan rasa percaya diri mahasiswa STAIN Salatiga Program Studi Pendidikan Agama Islam tahun akademik 2014/2015.

  D. Hipotesis Penelitian

  Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 1989:67). Begitu juga hipotesis merupakan suatu kesimpulan yang bersifat sementara, sehingga ada kalanya hipotesis itu benar dan ada kalanya salah.

  Berdasarkan telaah diatas peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut: Ada hubungan konsep diri dengan rasa percaya diri. Dengan kata lain semakin baik konsep diri seseorang maka semakin tinggi pula tingkat rasa percaya diri seseorang.

  E. Manfaat Penelitian

  1. Manfaat secara teoritis a.

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah untuk memperluas dunia pendidikan khususnya dunia ilmu psikologi pendidikan.

  b.

  Memberikan sumbangan untuk peningkatan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia, khususnya bagi para mahasiswa yang mengalami masalah terhadap konsep diri dan rasa percaya diri.

2. Manfaat Praktis a.

  Bagi mahasiswa

  Sebagai bahan informasi dalam usaha untuk mengembangkan konsep diri dan rasa percaya diri.

  b.

  Bagi peneliti Menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang konsep diri dan rasa percaya diri sehingga dapat mengembangkannya lebih luas baik secara teoritis maupun secara praktis.

F. Definisi Operasional

  Agar tidak terjadi kesalahan persepsi dan lebih mengarahkan pembaca dalam memahami judul skripsi ini peneliti merasa perlu untuk menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam judul tersebut. Adapun istilah-istilah yang perlu di jelaskan adalah sebagi berikut:

1. Konsep Diri

  Menurut Sundeen konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain (Anna, 1992:2).

  Menurut Brehm & Kassin, Tayloc Peplau & Sears, konsep diri adalah kumpulan keyakinan tentang diri sendiri dan atribut-atribut personal yang dimiliki ( Rahman, 40:2013 ).

  Menurut Shavelson dkk konsep diri adalah persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri. Persepsi tersebut melalui pengalaman seseorang dan interprestasi terhadap lingkungan serta dipengaruhi secara khusus oleh penguat penilaian dari orang-orang berarti bagi seseorang dan atribusi seseorang terhadap tingkah laku sendiri (Zulfan & Wahyuni, 2012:86).

  Dari bebrapa penjelasan diatas bahwasanya konsep diri adalah pandangan atau persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri. Pandangan dan perasaan tentang dirinya tersebut merupakan pandangan dari segi psikologi sosial dan fisik, dan bisa bersifat positif atau negatif sesuai dengan konsep diri yang di miliki setiap individu Adapun indikator dari konsep diri positif adalah: a.

  Tidak mengalami hambatan untuk berbicara dengan orang lain, bahkan dalam situasi yang masih asing.

  b.

  Menerima pujian tanpa rasa malu.

  c.

  Bersikap teguh dalam pendirian.

  d.

  Yakin dengan kemampuan dirinya dalam mengatasi masalah.

  e.

  Merasa setara dengan orang lain.

  f.

  Mampu mengintropeksi dirinya sendiri. Indikator dari konsep diri negatif adalah: a.

  Mengalami kesulitan dalam berkomunikasi b. Sulit mengakui kesalahan sendiri c. Mudah marah d. Kurang mampu dalam mengungkapkan perasaan e.

  Merasa tidak diperhatikan f. Selalu bersikap pesimis dalam bentuk persaingan 2. Percaya diri

  Percaya diri diartikan sebagai rasa percaya atau suatu kepercayaan akan kemampuan sendiri yang memadai dan menyadari kemampuan yang dimilikidapat dimanfaatkan secara tepat (Sarastika, 2014:50).

  Percaya diri adalah suatau keyakinan seseorang terhadap gejala aspek kelebihan yang dimiliki individu dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan hidup (Hakim, 2002:6). Adapun indikator dari rasa percaya diri sebagai berikut: a.

  Berani mengemukakan ide-ide atau pendapat yang dimiliki.

  b.

  Memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain.

  c.

  Memiliki kemampuan untuk menggali potensi diri.

  d.

  Kekurangan yang dimiliki tidak menyebabkan dirinya menjadi patah semangat.

  e.

  Yakin akan kemampuan yang dimilikinya.

  f.

  Tidak mudah putus asa.

G. Metode Penelitian

  Metode adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian (Mulyana, 2008:145). Jadi metode merupakan cara untuk menemukan, menguji dan mengembangkan suatu kebenaran. Penelitian adalah suatu teknik penelitian secara sistematis yang diperluas dengan menggunakan perkakas-perkakas khusus, alat-alat dan prosedur-prosedur, dalam rangka usaha mencapai pemecahan suatu problem secara lebih baik dari pada yang dicapai dengan alat-alat biasa California (dalam bukunya Kasiram, 2008:36). Penelitian merupakan pemikiran yang luar biasa akan tetapi tetap sistematis dalam memecahkan masalah karena dalam penelitian untuk menguji kebenarannya dengan menggunakan data-data yang valid.

  Kebenaran dalam penelitian dapat diterima oleh masyarakat apabila hasil penelitian itu dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Maka penulis akan melakukan penelitian dengan metode sebagai berikut: 1.

  Pendekatan dan rancangan penelitian Penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan rancangan studi korelasional. Karena dalam penelitian ini, peneliti akan mencari hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain.

  Dalam penelitian ini, peneliti memiliki dua variabel. Variabel yang pertama konsep diri dan variabel kedua rasa percaya diri mahasiswa.

  Adapun rancangan penelitiannya adalah sebagai berikut: a.

  Melakukan observasi awal terhadap kondisi riil objek penelitian.

  b.

  Menyiapkan fasilitas pendukung berupa angket.

  c.

  Melaksanakan penelitian.

  d.

  Melakukan analisa dan membuat laporan hasil penelitian.

  2. Lokasi dan waktu penelitian a.

  Lokasi penelitian STAIN Salatiga Jl. Tentara Pelajar No. 2 Salatiga 50721.

  b.

  Waktu penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1-10 September 2014.

  3. Populasi dan Sampel a.

  Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapakan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 80). Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Salatiga Program Studi Pendidikan Agama Islam tahun akademik 2014/2015.

  Peneliti mengambil subjek pada mahasiswa STAIN Program Studi Pendidikan Agama Islam tahun akademik 2014/2015 dikarenakan mahasiswa jurusan tarbiyah dalam pelaksanaan perkuliahan akan menghadapi yang namanya Praktek Pengayaan Lapangan (PPL), yang mana mahasiswa ditugaskan untuk mengajar di lembaga-lembaga pendidikan.

  Sehingga dalam praktek tersebut yang dibutuhkan bukan hanya sekedar kemampuan akademisi saja, tetapi konsep diri yang positif dan rasa percaya diri yang tinggi mempunyai peranan yang sangat sentral dalam mensukseskan praktek mengajar. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui diskripsi konsep diri dan rasa percaya diri yang dimiliki setiap mahasiswa jurusan tarbiyah lebih khususnya pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam.

  b.

  Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009:118). Peneliti akan melakukan penelitian di lapangan, dalam menentukan populasi dan sampel sesuai dengan pendapat Suharsini Arikunto, bahwa apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, tetapi jika subjeknya dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih (Arikunto, 1991:107). Populasi mahasiswa di STAIN Salatiga Program Studi Pendidikan Agama Islam tahun akademik 2014/2015 pada mahasisiwa tahunangkatan 2012 yang berjumlah (259) mahasiswa, dari 30% subjeknya maka penelitian ini hanya mengambil (75) mahasiswa. Peneliti mengambil sempel pada mahasisiwa STAIN Program Studi Pendidikan Agama Islam Tahun Akademik 2014/ 2015 tahun angkatan 2012 dikarenakan angkatan tersebut akan melaksanakan Praktek Pengayaan Lapangan (PPL). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik dalam pengambilan sampel yaitu dengan cara

  random sampling.

4. Pengumpulan data

  Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kuesioner atau angket, observasi langsung serta dokumentasi. Adapun rinciannya sebagai berikut: a.

  Angket atau kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011:142).

  Metode kuesioner ini akan digunakan untuk mendapatkan data tentang konsep diridan rasa percaya dirimahasiswa.

  b.

  Observasi Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner karena observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek- objek alam yang lain (Sugiyono, 2011:144). Dan menurut Sutrisno Hadi dalam bukunya Sugiyono (2011:144 ) mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang penting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tambahan tentang konsep diri dan rasa percaya diri mahasiswa.

  c.

  Dokumentasi

  Dokumen merupakan catatan atau peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2011:240). Metode ini digunakan untuk melengkapi data tentang kondisi objek penelitian secara umum. Yaitu untuk mendapatkan data tentang kondisi geografis, monografis dan struktur pemerintahan.

  Menurut pengamatan yang dilakukan peneliti pada mahasiswa STAIN Salatiga Program Studi Pendidikan Agama Islam tahun akademik 2014/2015 khususnya pada mahasiswa tarbiyah Pendidikan Agama Islam (PAI) yang akan melaksanakan Praktek Pengayaan Lapangan (PLL), rata- rata tingkat rasa percaya diri yang dimiliki masih rendah dikarenakan kurang yakinnya akan kemampuan yang dimilikinya atau persepsi terhadap dirinya masih kurang baik.

  5. Instrumen penelitian Instrumen adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2011:102). Instrumen yang akan digunakan peneliti untuk mengetahui hubungan konsep diri dengan rasa percaya diri mahasisiwa adalah daftar pertanyaan dalam angket.

  6. Tehnik analisis data

  a. Analisis awal

  Analisis awal ini untuk mengetahui konsep diri dengan rasa percaya diri mahasiswa. Teknik analisisnya menggunakan teknik prosentase sebagai berikut:

  F

  P = X 100 %

  N

  Keterangan: P = prosentase individu dalam golongan F = frekuensi.

  N = jumlah subjek dalam golongan

  b. Analisis lanjutan Analisis lanjutan dilakukan dengan menggunakan teknik statistik untuk mencari adakah hubungan konsep diri denganrasa percaya diri mahasiswa. Teknik analisisnya menggunakan product moment sebagai berikut:

  N

  XY

  X Y

     

     rxy2 2

2

2 NX  

  X NY   Y            

  Keterangan : rxy = Koefisien korelasi X dan Y X = Konsep Diri Mahasiswa Y = Rasa Percaya Diri Mahasiswa N = Jumlah responden

H. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

  Dalam penelitian skripsi ini, peneliti menyusun sistematikanya sebagai berikut:

  BAB I: PENDAHULUAN Memuat tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

  tujuan penelitian, hipotesis, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

  BAB II: LANDASAN TEORI Memuat tentangkajian pustaka tentang hubungan konsep diri dengan rasa percaya diri mahasiswa. BAB III: PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN Memuat tentang gambaran umum hubungan konsep diri dengan

  rasa percaya diri mahasiswa STAIN Salatiga Program Studi Pendidikan Agama Islam tahun akademik 2014/2015. serta penyajian data gambaran umumnya.

  BAB IV: ANALISIS Memuat tentang hubungan konsep diri denganrasa percaya diri

  mahasiswa. Selanjutnya adalah pengujian hipotesis sekaligus pembahasan.

BAB V: PENUTUP

  memuat tentang kesimpulan dan saran sebagai bahan masukan bagi para mahasiswa.

BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Diri 1. Pengertian Konsep Diri Definisi konsep diri dari menurut beberapa para ahli masih berbeda-

  beda namun pada umumnya memiliki penekanan dan peran yang sama terhadap cara pandang diri, yaitu: Konsep diri merupakan terjemahan dari kata self-concept. Konsep adalah citra diri (self image) yang mempersatukan gambaran mental tiap- tiap individu terhadap dirinya sendiri, termasuk aspek penilaiaan diri dan penghargaan terhadap dirinya Gibson (dalam bukunya Zulfan & Wahyuni, 85:2012).

  Acuan dari teori psikologi menjelaskan bahwa konsep diri adalah pandangan dan sikap individu terhadap diri sendiri. pandangan diri terkait dengan dimensi fisik, karateristik individu, dan motivasi diri. Pandangan diri tidak meliputi kekuatan-kekuatan individu, tetapi juga kelemahan bahkan kegagalandirinya. Konsep diri adalah inti kepribadian individu (Susana dkk, 2006:32).

  Konsep diri adalah sebagai gamabaran seseorang mengenal dirinya sendiri, yang merupakan gabungan dari keyakinan terhadap fisik, psikologis, sosial, emosional, aspirasi, dan prestasi yang mereka capai. Semua konsep diri itu meliputi citra diri secara fisik dan citra diri secara psikologi, Hurlock (dalam bukunya Zulfan & Wahyuni, 86:2012).

  Konsep diri merupakan hubungan antara sikap dan keyakinan tentang diri kita sendiri Burns (dalam bukunya Pudjijogyanti, 2:1995).

  Menurut Cawagas konsep diri adalah pandangan seluruh individu akan dimensi fisiknya, karateristik pribadinya, motivasinya, kelemahannya, kegagalannya, cita-citanya dan lain-lain ( Pudjiogyanti, 2:1995).

  Menurut Brooks konsep diri diartikan sebagai persepsi mengenai diri individu baik berupa fisik, sosial dan psikologis yang diperoleh melalui pengalaman dan interaksi individu dengan orang lain (Zulfan & Wahyuni, 87:2012).

  Menurut William D. Brook konsep diri adalah “ those physical,

  

social, and psychological perception of ourselves that we have derived

from experiences and our intercation with others”. Jadi konsep diri adalah

  pandangan dan perasaan kita tentang diri kita. Persepsi tentang diri ini boleh bersifat psikologis, sosial, dan fisis. Dengan demikian, ada dua komponen konsep diri: komponen kognitif dan komponen efektif . Boleh jadi komponen kognitif Anda berupa, “saya ini orang bodoh,” dan komponen efektif Anda berkata, “saya senang diri saya bodoh ; ini lebih baik bagi saya.” Boleh jadi komponen kognitifnya seperti tadi, tapi komponen efektifnya berbunyi, “Saya malu sekali karena saya menjadi orang bodoh.” Dalam psikologi sosial, komponen kognitif disebut citra diri (self image), dan komponen efektif disebut harga diri (self esteem) (Rahmat, 1994:99-100).

  Rentsch dan Haffner (yang dikutip Baron dan Byrne) menyebutkan bahwa konsep diri memiliki beberapa komponen, yaitu: atribut interpersonal (saya seorang mahasiswa, saudara perempuan, sopir truk, pemain sepak bola) karateristik bawaan (saya laki-laki, asli Sunda, berusia 24 tahun), minat dan aktivitas (saya pintar memasak, saya suka nonoton film, saya kolektor prangko), self determination (saya beragama islam, saya dapat menyellesaikan studi dengan tepat waktu), aspek eksistensial (saya orangnya menarik, saya orangnya unik), kepercayaan (saya menentang aborsi, saya seorang demokrat), kesadaran diri (saya orang baik, saya suka berbohong ), dan diferensiasi sosial (saya berasal dari keluarga miskin, saya orang indonesia) (Rahman, 2013:40).

  Dari definisi konsep diatas dapat disimpulkan dan diambil pengertian bahwa konsep diri adalah: a. Konsep diri adalah pandangan atau persepsisi seseorang terhadap dirinya. b.

  Konsep diri dapat diperoleh melalui hubungan atau interaksi dengan orang lain, khususnya dengan lingkuna sosial dan lingkungan keluarga.

  c.

  Konsep diri memiliki beberapa aspek diantaranya, aspek psikologi, aspek sosial dan aspek fisik.

2. Jenis-jenis Konsep Diri

  Menurut William D. Brooks dalam (bukunya Sarastika, 2014:70) konsep diri ada dua macam yakni konsep diri positif dan konsep diri negatif a.

  Konsep diri positif Dasar konsep diri positif adalah penerimaan diri. Kualitas ini lebih mengarah ke kerendahan hati dan kedermawaan dari pada keangkuhan dan keegoisan (Sarastika, 2014:72). Tanda-tanda individu yang memiliki konsep diri yang positif adalah sebagai berikut: 1)

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA RASA PERCAYA DIRI DENGAN PERILAKU DIET PADA REMAJA PUTRI

19 113 26

HUBUNGAN RASA PERCAYA DIRI DENGAN SIKAP TERHADAP PAKAIAN BERMERK PADA MAHASISWI STIE MALANG KUCECWARA

0 11 2

HUBUNGAN RASA PERCAYA DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN MUTU HASIL BELAJAR MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN PROGRAM STUDI KESEHATAN GIGI BANJARMASIN

0 0 9

KETEKUNAN MEMBACA LITERATUR PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM STAIN SALATIGA ANGKATAN 2003/2004 - Test Repository

0 0 92

JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM STAIN SALATIGA 2008

0 0 89

KEMATANGAN KEPRIBADIAN MAHASISWA (SURVEI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANGKATAN 2006 YANG SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI DI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA TAHUN 2010) - Test Repository

0 0 133

HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN BLOGSTAF DENGAN HASIL BELAJAR DALAM MATA KULIAH PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI MAHASISWA IAIN SALATIGA TAHUN AKADEMIK 2014/2015 - Test Repository

0 0 105

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERIBADAH SISWA TAHUN PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PERILAKU SISWADI SD NEGERI KALIBENING SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PERILAKU KALIBENING SALATIGA - Test Repository

0 2 118

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB DENGAN KEMATANGAN KEPRIBADIAN PADA MAHASISWA ANGKATAN 2014/2015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA - Test Repository

0 0 146

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENUMBUHKAN KARAKTER ANTI KORUPSI PESERTA DIDIK SMK NEGERI 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 2 145