NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS KECIL DI TEPI GAZA KARYA VANNY CHRISMA W DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AKHLAK SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA

NOVEL GADIS KECIL DI TEPI GAZA KARYA

  

VANNY CHRISMA W DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AKHLAK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

  

Oleh:

EVI TRIYANI

NIM 111 11 060

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2017

  

NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA

NOVEL GADIS KECIL DI TEPI GAZA KARYA

  

VANNY CHRISMA W DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AKHLAK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

  

Oleh:

EVI TRIYANI

NIM 111 11 060

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2017

  

MOTTO

اَولا ىَض ِر يِف َّب َّرلا ىَض ِر ِدِل اَولا ِطَخَس يِف ِّب َّرلا ُطَخَسَو ِدِل

  

“Ridho Tuhan berada diridha orang tuanya, murka Tuhan

berada di murka orang tua (HR. Tirmidzi)

  

PERSEMBAHAN

  Puji syukur keadirat Allah Swt atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis mempersembahkan skripsi ini kepada:

  1. Bapak dan Ibundaku tercinta, Bapak Hudi Wiyono atau sering disapa Bapak Jimin dan Ibu Munjayanah tak lupa bapak ibu mertuaku Bapak Wandi dan Ibu Karsih yang selalu memberikan semangat tanpa henti dan telah banyak berkorban tanpa letih. Terimakasih atas cinta, kasih sayang, doa, serta nasihat yang tak henti terucap. Kalian adalah muara kasih dan sayang yang Allah Swt berikan untuk membimbing dan menuntun menuju Ridzo-Nya. Semoga Allah Swt selalu memberikan kesehatan, keselamatan dan keridzoan pada setiap langkah kehidupan di dunia maupun di akhirat.

  Amin 2. Suamiku Wardoyo dan anakku yang lahir pada 2 juli 2017 yang menjadi motivasi terbesarku untuk terus maju. Semoga Allah Swt selalu memberi kesehatan pada kalian.

  3. Kakak Nur Kholis, ponakanku Najwa Nafi‟atul Maghfiroh, keluarga besar MI dan RA Klero, rekan-rekanita PAC IPNU IPPNU Kecamatan Getasan, keluarga besar UPTB KB dan PP Kecamatan Getasan, keluarga besar MWC, MUSLIMAT, FATAYAT, ANSOR, BANSER Kecamatan Getasan, PIK-R Lereng Merbabu desa Tajuk, PERMATA desa Tajuk, alumni MTs. Sudirman angkatan 2007/2008, dan sahabat-sahabatku yang selalu menjadi motivasi serta inspirasi tersembunyi dalam hidupku.

KATA PENGANTAR

  Assalamu‟alaikum Wr. Wb

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.”

  Segala puji bagi Allah Swt. atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

  Terimakasih telah menghadirkan sosok ibu dan bapak dalam kehidupan umat di dunia ini. Shalawat beriring salam kepada Nabi besar Muhammad Saw. yang sangat menjunjung tinggi seorang ibu serta bapak, tidak hanya kepada ibu bapaknya sendiri tetapi terhadap semua orang tua.

  Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan agama Islam. Skripsi ini adalah “NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS KECIL DI TEPI GAZA KARYA VANNY CHRISMA W DALAM PRESPEKTIF PENDIDIKAN AKHLAK.” Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materil. Dengan penuh kerendahan hati, peneliti mengucapkan terimakasih kepada: 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).

  4. Ibu Maslikhah, S.Ag., M.Si. sebagai Dosen Pembimbing akademik dan selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah membimbing, mengarahkan dan mengorbankan waktunya untuk mnyelesaikan skripsi ini.

  5. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah mentransfer ilmunya, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

  6. Bagian akademik, staf dan karyawan yang telah memberikan layanan serta bantuan.

  7. Bapak dan Ibu penulis (Bapak Hudi Wiyono dan Ibu Munjayanah), kakak penulis (Mas Nur Kholis), ponakan penulis (Ndug Najwa) yang telah memberikan dukungan moril, materil, motivasi dan inspirasi terdasyat.

  8. Suami tercinta (Wardoyo) dan anakku tercinta (Adam Dzulhilmi) yang melengkapi kehidupanku dan yang selalu mendukung serta memberi motivasi untuk tetap berjuang.

  9. Sahabat–sahabatku Ndug Nur, Rif‟ah, Rini, Mb Miza, Dwi, Martini, Siti, Ndug Iin, Ratih, Anisa, Ukhty Grup, Mb Ropik terimakasih atas dukungan, motivasi serta inspirasinya.

  10. Teman–teman seperjuanganku angkatan 2011, khususnya teman–teman PAI kelas B.

  11. Semua pihak yang telah membantu dna mendukung serta memotivasi penyelesaian skripsi ini, semoga amal kebakan kalian dibalas dengan kebaikan pula dari Allah Swt.

  

ABSTRAK

  Triyani, Evi. 2017. Nilai-Nilai Perjuangan Palestine pada Novel Gadis Kecil di Tepi Gaza Karya Vanny Chrisma W dalam Perspektif Pendidikan Akhlak .

  Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Maslikhah, S.Ag., M.Si.

  Kata Kunci: Nilai-Nilai Perjuangan, Pendidikan Akhlak

  Kehidupan modern ini menjadi penyebab kemerosotan akhlak anak bangsa jika tidak disesuaikan dengan pemahaman pendidikan akhlak di tengah-tengah masyarakat. Pendidikan akhlak tidak hanya diperoleh dari lingkungan keluarga, di sekolah, di masyarakat atau pendidikan lainnya di luar pendidikan kelas. Pendidikan akhlak dapat diperoleh dari berbagai sumber. Salah satunya adalah melalui karya sastra yang bermutu dan berkualitas. Karya sastra selain sebagai sarana hiburan juga dapat digunakan sebagai sarana belajar. Salah satunya adalah novel Gadis Kecil di Tepi Gaza karya Vanny Crisma W. yang sarat akan pendidikan akhlak. Fokus penelitian yang akan dikaji adalah: 1. Bagaimana nilai- nilai perjuangan Palestine dalam novel Gadis Kecil di Tepi Gaza karya Vanny Chrisma W. 2. Bagaimana nilai-nilai perjuangan Palestine dalam Perspektif Pendidikan Akhlak. 3. Bagaimana implikasi nilai-nilai perjuangan Palestine pada novel Gadis Kecil di Tepi Gaza karya Vanny Chrisma W dalam Pendidikan Akhlak.

  Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library research), menggunakan pendekatan deskriptif analisis dengan menggambarkan dan menjelaskan teks-teks dalam novel yang mengandung tentang nilai-nilai perjuangan Palestine dan pendidikan akhlak dengan menguraikan dan menganalisis serta memberikan pemahaman atas teks-teks yang didiskripsikan. Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi (documentation research

  

methode ), analisis data yang menggunakan skripsi ini adalah analisis isi (content

). analysis

  Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai perjuangan Palestine mengandung akhlak terhadap Allah Swt (menerima takdir, taqwa, menaati perintah Allah, khauf dan

  raja‟, tawakal, ikhlas), akhlak terhadap orang tua (birrul

walidain dan kasih sayang), akhlak terhadap diri sendiri (amanah, pantang

  menyerah, ketegaran, cita-cita, tegas, gigih dan sabar), dan akhlak terhadap negara (intifadah dan membela negara). (2) Implikasi nilai-nilai perjuangan Palestine dalam pendidikan akhlak yaitu memberi kesan pesan agar selalu bersikap tegar dalam setiap cobaan, selalu menjaga amanah yang diberikan orang tua, menerima apapun takdir Allah Swt, serta berikhtiyar melawan perbuatan yang salah.

  Seorang anak yang mempunyai akhlak mulia akan senantiasa menjaga dirinya untuk tetap melakukan setiap kebaikan serta menjauh dari setiap kejahatan.

  DAFTAR ISI

  Halaman SAMPUL ……………………………………………………………………… i LEMBAR BERLOGO

  …………………………………………………………... ii JUDUL

  ………………………………………………………………………….. iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………………………. iv PENGESAHAN KELULUSAN

  ………………………………………………… v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  ……………………………………… vi MOTTO

  ………………………………………………………………………... vii PERSEMBAHAN

  ……………………………………………………………... viii KATA PENGANTAR

  …………………………………………………………. ix ABSTRAK

  ……………………………………………………………………... xii DAFTAR ISI …………………………………………………………………... xiii DAFTAR LAMPIRAN

  ………………………………………………………... xvi

  BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………. 1 A. Latar Belakang Masalah ……………………………………... 1 B. Fokus Masalah ……………………………………………….. 7 C. Tujuan Penelitian ……………………………………………. 7 D. Kegunaan Penelitian …………………………………………. 8 E. Metode Penelitian ……………………………………………. 9 F. Penegasan Istilah …………………………………………… 13 G. Sistematika Penulisan Skripsi ……………………………… 14 BAB II KAJIAN PUSTAKA …………………………………………... 17 A. Gambaran Umum Novel …………………………………… 17 1. Pengertian Novel ……………………………………….. 17 2. Unsur-unsur Novel ……………………………………... 18 3. Tujuan Membaca Novel ………………………………... 34 4. Hubungan Novel dengan Karya Ilmiah ………………… 35

  B.

  37 Pendidikan Akhlak ………………………………………… 1. Pengertian Pendidikan Akhlak …………………………. 37 2.

  Tujuan Pendidikan Akhlak ……………………………... 43 3. Ruang Lingkup Pendidikan Akhlak ……………………. 45

  BAB III BIOGRAFI …………………………………………………….. 52 A. Biografi Pengarang …………………………………………. 52 B. Biografi Novel ……………………………………………… 54 1. Tema ……………………………………………………. 54 2. Penokohan ……………………………………………… 54 3.

  67 Alur …………………………………………………......

  C.

  Nilai-nilai Perjuangan Palestine dalam Novel Gadis Kecil di Tepi

  75 Gaza…………………………………………………...

  BAB IV ANALISIS DATA …………………………………………….. 93 A. Nilai-Nilai Perjuangan Palestine dalam Perspektif Pendidikan

  93 Akhlak ……………………………………………………..

  1.

  93 Akhlak Terhadap Allah ………………………………..

2. Akhlak Terhadap Orang Tua ………………………….. 101 3.

  Akhlak Terhadap Diri Sendiri ………………………… 104 4. Akhlak Terhadap Sesama Manusia …………………… 111 5. Akhlak Terhadap Negara ……………………………... 113 B. Implikasi Nilai-Nilai Perjuangan Palestine pada Novel Gadis

  Kecil di Tepi Gaza KaryaVannyChrisma W dalam Pendidikan 115 Akhlak …………………………………………………….

BAB V PENUTUP ……………………………………………………. 116 A. Kesimpulan ……………………………………………….. 116 B. Saran ………………………………………………………. 119 DAFTAR PUSTAKA

  ………………………………………………………… 121 LAMPIRAN

  • – LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran

  1 Surat Tugas Pembimbing Skripsi Lampiran

  2 Daftar Nilai SKK Lampiran

  3 Lembar Bimbingan Skripsi Lampiran

  4 Riwayat Hidup Penulis Lampiran

  5 Sinopsis Novel Gadis Kecil di Tepi Gaza

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu karya yang sarat akan pendidikan akhlak adalah novel Gadis Kecil di Tepi Gaza karya Vanny Crisma W. Novel ini menceritakan

  tentang perjalanan hidup gadis kecil Palestine yang berusia 11 tahun dan menjadi salah satu dari korban agresi militer Israel di Gaza pada tanggal 27 Desember 2008. Palestine merupakan nama tokoh utama dalam novel Gadis

  Kecil di Tepi Gaza. Palestine adalah gadis kecil yang tinggal sebatang kara

  di pengungsian Jabaliyah, Gaza. Di sana ia bertemu dengan seorang pemuda yang bernama Yanaan, yang memimpin anak-anak pengungsi lain di Jabaliyah. Yanaan sangat menyukai sosok Palestine yang terkenal kuat dan gigih. Palestine juga bertemu dengan Adeeba, salah satu korban kekejian Israel, yang baru kehilangan ibunya. Adeeba, gadis berusia delapan tahun dan memiliki indra ke enam itu dapat melihat masa depan. Adeeba bisa melihat Palestine yang nantinya akan terkena tembak oleh serdadu Israel ketika melakukan aksi lempar kotoran kuda yang dibentuk menjadi seperti batu. Sebuah rudal telah menghancurkan rumah Palestine serta menewaskan ibu dan dua saudaranya saat mereka di dalam sebuah rumah. Akibat agresi militer tersebut, Palestine menjadi sebatang kara dan harus tinggal di kamp pengungsian Jabaliyyah, Gaza, selama beberapa waktu. Sedangkan ayahnya telah memutuskan untuk menjadi seorang Hamas (Harakat al-Muqawamah

  

al-Islamiyya ) sebelum agresi Desember itu. Hamas adalah tentara Palestina

yang berjuang melawan tentara Israel.

  Novel ini menceritakan perjalanan panjang Palestine yang menjadi korban agresi militer Israel. Seorang gadis yang memperjuangkan hidupnya demi untuk bertemu dengan ayahnya dan memberitahukan bahwa ibu dan kedua saudaranya telah meninggal dunia. Palestine ingin menemui sang ayah agar ayahnya tidak menjadi stres jika mengetahui keluarganya telah meninggal dunia. Selain itu, Palestine ingin memberikan cincin yang diambil dari jari ibunya.

  Aku hanya berharap bisa bertemu dengan ayahku, itu saja. Sekedar untuk memberikan cincin emas peninggalan ibuku. Agar jika ia tahu kami semua mati, pria yang terkenal gigih dan tak pantang menyerah itu tidak mendadak menjadi gila (Chrisma, 2011: 38).

  “Ini cincin peninggalan ibuku saat bom itu meledakkan seiisi rumahku, dan ibuku terkena reruntuhan bangunan, mati. Ditangannya ada cincin ini. Aku mengambilnya untuk ayahku” (Chrisma, 2011: 116).

  Palestine seorang gadis yang kuat dan gigih, perjuangan hidupnya untuk menemui ayahnya yang menjadi anggota Hamas sangat menginspirasi dan menarik untuk dibaca karena sarat dengan pendidikan akhlak. Pendidikan akhlak dapat diartikan sebagai proses internalisasi nilai-nilai akhlak mulia ke dalam pola pikir (mindset), ucapan dan perbuatannya, serta dalam interaksinya dengan Tuhan, manusia (dengan berbagai strata sosial, fungsi, dan perannya) serta lingkungan alam jagat raya (Nata, 2013: 209).

  Pendidikan adalah proses untuk mengembangkan kemampuan sikap dan bentuk tingkah laku dalam masyarakat dia hidup. Manusia mendapatkan berbagai macam pengetahuan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat (Ihsan, 2005:2). Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1, menuliskan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

  Akhlak memiliki arti “kebiasaan berkehendak”, yang berarti bahwa kehendak itu bila membiasakan sesuatu maka kebiasaannya itu disebut akhlak. Selanjutnya, apabila kehendak itu membiasakan memberi, kebiasaan akhlak ini ialah akhlak dermawan. Kehendak yang menjadi kebiasaan menciptakan karakter seseorang itu sendiri, yang terjadi secara spontan atau tiba-tiba. Akhlak juga dikatakan menangnya keinginan dari beberapa keinginan manusia dengan langsung berturut-turut. Maksut dari menangnya keinginan adalah orang yang selalu menguasai keinginannya dari kebiasaan, contohnya kebiasaan memberikan harta (dermawan).

  Akhlak mencakup pengertian terciptanya keterpaduan antara kehendak Khalik (Tuhan) dengan perilaku makhluq (manusia). Tata perilaku seseorang terhadap orang lain dan lingkungan baru mengandung banyak nilai akhlak yang hakiki manakala tindakan atau perilaku tersebut didasarkan kepada kehendak Khaliq (Tuhan). Akhlak bukan saja merupakan tata aturan atau norma perilaku yang mengatur hubungan antara sesama manusia, tetapi juga norma yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan dan bahkan dengan alam semesta sekalipun (Ilyas, 2007: 1).

  Pendidikan akhlak merupakan modal penting dalam kehidupan yang akan membentuk pribadi menuju masa depan yang lebih cerah. Pendidikan akhlak akan membentuk pribadi kuat meski mengalami cobaan yang berat. Seorang anak dengan bekal pendidikan akhlak akan lebih bertanggung jawab pada dirinya sendiri meski tanpa kedua orang tuanya. Anak merupakan sosok terpenting yang akan menjadi penerus bangsa. Pendidikan yang sesuai akan membawa mereka menjadi insan yang selalu mengemban amanah meski dalam kondisi peperangan. Pendidikan akhlak akan membawa seseorang untuk selalu mengingat Allah Swt dalam kondisi apapun. Kehidupan yang modern ini menjadi penyebab kemerosotan akhlak anak bangsa jika tidak disesuaikan dengan pemahaman pendidikan akhlak di tengah-tengah masyarakat. Pendidikan akhlak tidak hanya diperoleh dari lingkungan keluarga, di sekolah, di masyarakat atau pendidikan lainnya di luar pendidikan kelas. Pendidikan akhlak dapat diperoleh dari sumber mana saja. Salah satunya adalah melalui karya sastra yang bermutu dan berkualitas. Selain sebagai sarana hiburan, karya sastra novel juga dapat digunakan sebagai sarana belajar dan pendidikan. Salah satunya adalah novel Gadis Kecil di Tepi Gaza karya Vanny Crisma W. Nabi Saw telah mengangkat kedudukan mulia dan menjelaskan bahwa sebaik-baik bekal hamba kepada Tuhannya pada hari kiamat adalah akhlak mulia, dan sesuatu yang paling berat timbangan orang Mukmin adalah akhlak mulia (Shulha,

  2008:90). Orang Islam wajib mencontoh akhlak Nabi Muhammad Saw sebagaimana firman Allah Swt:

                   Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri

teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)

  

Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah (Qs.

Al-Ahzab: 21).

  Novel Gadis Kecil di Tepi Gaza menceritakan secara singkat sebab terjadinya peperangan antara Palestina dan Israel. Dimana pada sekitar tahun 2000-1500 sebelum Masehi, Istri Nabi Ibrahim As., Siti Hajar, mempunyai anak, Nabi Ismail As., yang kemudian menjadi bapaknya bangsa Arab, sementara Siti Sarah mempunyai anak, Nabi Ishaq As., yang kemudian mempunyai anak, Nabi Ya‟qub As. alias Israel (Israil). Anak keturunannya disebut Bani Israel sebanyak tujuh orang dan salah satunya bernama nabi Yusuf As., yang ketika kecil dibuang oleh saudara-saudaranya yang dengki kepadanya. Nasibnya yang baik membawanya ke tanah Mesir dan kemudian ia menjadi bendahara Kerajaan Mesir. Ketika masa paceklik, Nabi Ya‟qub As. beserta saudara-saudaranya Yusuf berimigrasi ke Mesir. Populasi anak keturunan Israel alias Nabi Ya‟qub As. membesar.

  Pada sekitar tahun 1550-1200 sebelum Masehi, politik di Mesir berubah. Bangsa Israel dianggap sebagai masalah bagi negara Mesir.

  Banyak dari bangsa Israel yang lebih pintar dari orang asli Mesir dan menguasai perekonomian. Oleh pemerintah Fir‟aun, bangsa Israel diturunkan statusnya menjadi budak.

  Periode 1200-1100 sebelum Masehi, Nabi Musa As. memimpin bangsa Israel meninggalkan Mesir, lalu mengembara ke Gurun Sinai menuju tanah yang dijanjikan, asalkan mereka taat kepada Allah Swt. Hal ini dikenal dengan cerita Nabi Musa As. membelah laut ketika bersama dengan bangsa Israel dikejar-kejar oleh tentara Mesir menyeberang Laut Merah. Namun, saat bangsa Israel diperintah untuk memasuki tanah Palestina mereka membandel. Hal ini sebagaimana dikisahkan dalam Qs. al- Maidah ayat 24:

                  

  dan berkata, Hai Musa, kami sekali-kali tidak akan memasukinya

  

selama-lamanya selagi mereka ada di dalamnya. Karena itu, pergilah kamu

bersama Tuhanmu dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami

hanya duduk menanti di sini saja‟ (Al-Maa‟idah/5: 24).

  Akibatnya, mereka dikutuk Allah Swt dan hanya berputar-putar saja di sekitar Palestina. Bani Israel adalah bani yang hidupnya terkantung- kantung dan tidak memiliki negara sehigga mereka berpindah-pindah dari Syria, Mesir, diusir di Jerusalem dan dipenjara di Babylonia, kemudian kembali lagi, kemudian terjadi pemberontakan, berulang begitu seterusnya.

  Hingga pada akhirnya, mereka ingin kembali merebut tanah Palestina sampai kini.

  Seorang siswa untuk mencapai cita ideal pendidikan Islam yaitu menciptakan insan kamil, maka nilai-nilai perjuangan Palestine menjadi menarik dan penting untuk dikaji melalui penelitian. Berdasarkan latar belakang di atas, maka Penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang perjuangan Palestine dalam novel Gadis Kecil di Tepi Gaza berjudul

  “NILAI-NILAI PERJUANGAN PALESTINE PADA NOVEL GADIS KECIL DI TEPI GAZA KARYA VANNY CHRISMA W DALAM PERSPEPKTIF PENDIDIKAN AKHLAK .

  B. Fokus Masalah

  Rumusan masalah berisi penegasan mengenai pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya melalui penelitian. Di dalamnya tercakup keseluruhan ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah (Maslikhah, 2013: 302).

  Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana nilai-nilai perjuangan Palestine dalam perspektif pendidikan akhlak?

  2. Bagaimana implikasi nilai-nilai perjuangan Palestine pada novel Gadis Kecil di Tepi Gaza karya Vanny Chrisma W dalam pendidikan akhlak?

  C. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian merupakan pernyataan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada rumusan masalah. Perbedaannya terletak pada bentuk keilmuannya dalam rumusan masalah, kalimatnya berbentuk pertanyaan, maka dalam tujuan penelitian berbentuk kalimat pernyataan (STAIN Salatiga, 2008: 16).

  Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui nilai-nilai perjuangan Palestine dalam perspektif pendidikan akhlak.

  2. Untuk mengetahui implikasi nilai-nilai perjuangan Palestine pada novel Gadis Kecil di Tepi Gaza karya Vanny Chrisma W dalam pendidikan akhlak.

D. Kegunaan Penelitian

  1. Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan khasanah dunia pustaka secara khusus pada nilai-nilai perjuangan melalui novel dalam perspektif pendidikan akhlak.

  2. Manfaat Praktis Secara praktis, efektifitas penyampaian pesan melalui karya sastra ada 3 yaitu: a. Bagi dunia sastra, diharapkan penelitian ini dapat memberi masukan dan menjadi bahan pertimbangan dalam membuat sebuah karya, yaitu tidak hanya memuat tentang keindahan dan hiburan semata sebagai daya jual namun juga memperhatikan isi dan memasukkan pesan-pesan yang dapat diambil dari karya sastra tersebut berupa nilai-nilai perjuangan dan pendidikan akhlak.

  b. Bagi dunia pendidikan, diharapkan dapat mengembangkan pemikiran tentang pentingnya akhlak dalam pendidikan untuk mengatasi pengaruh negatif dalam kehidupan.

E. Metode Penelitian

  Metode adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006: 160). Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik, cermat dan akurat, maka pada penelitian ini akan digunakan tahap-tahapan sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

  Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library

  research ), Penelitian pustaka adalah sesuatu penelitian yang dilakukan

  di ruang perpustakaan untuk menghimpun dan menganalisis data dari perpustakaan, baik berupa buku-buku, periodikal-periodikal, seperti majalah-majalah ilmiah yang diterbitkan secara berkala. Kisah-kisah sejarah, dokumen- dokumen dan materi perpustakaan lainnya, yang dapat dijadikan sumber rujukan untuk menyusun suatu laporan ilmiah.

  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Deskripsi analisis ini mengenai bibliografis yaitu pencarian berupa fakta, hasil dan ide pemikiran seseorang melalui cara mencari, menganalisis, membuat interpretasi serta melakukan generalisasi terhadap hasil penelitian yang dilakukan (Moleong, 2005: 29).

  Penelitian ini menggunakan literatur dan teks sebagai objek utama analisis yaitu dalam penelitian ini adalah novel yang kemudian dideskripsikan dengan cara menggambarkan dan menjelaskan teks-teks dalam novel yang mengandung nilai-nilai pendidikan Islam dengan menguraikan dan menganalisis serta memberikan pemahaman atas teks- teks yang dideskripsikan.

  Penulis juga menggunakan pendekatan sastra dalam mengkaji subyek penelitian yaitu pendekatan pragmatis. Pendekatan pragmatis memberikan perhatian utama terhadap peranan pembaca. Pendekatan pragmatis memiliki manfaat terhadap fungsi-fungsi karya sastra dalam masyarakat, perkembangan, dan penyebarluasannya, sehingga memberikan manfaat terhadap pembaca (Ratna, 2007: 71-72).

  Pendekatan ini digunakan karena mempertimbangkan aspek kegunaan dan manfaat karya sastra (novel) yang dapat diperoleh pembaca.

2. Metode Pengumpulan Data

  Metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi yaitu metode yang digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, legger, agenda maupun buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan penelitian (Arikunto, 2006: 231).

  3. Sumber Data Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 2006:129). Penulisan skripsi ini, sumber data yang digunakan adalah beberapa sumber yang relevan dengan pembahasan skripsi. Sumber data terdiri dari dua macam yaitu sumber data primer dan sekunder.

  a. Sumber Data Primer Sumber data primer merupakan data utama yang digunakan dalam penelitian ini yaitu novel yang berjudul Gadis

  Kecil di Tepi Gaza yang diterbitkan oleh DIVA Press pada tahun 2011. Novel Gadis Kecil di Tepi Gaza menceritakan perjalanan gadis Palestine yang berjuang bertemu dengan ayahnya, serta berjuang membela negaranya. Palestine adalah tokoh utama dan sosok gadis kecil yang kuat dan gigih.

  b. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder yaitu berbagai literatur yang berhubungan dan relevan dengan objek penelitian, baik itu berupa transkrip, wawancara, buku, artikel di surat kabar, majalah, tabloid, website, dan blog di internet yang berupa jurnal.

  4. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan adalah analisis isi, dengan menguraikan dan menganalisis serta memberikan pemahaman atas teks- teks yang dideskripsikan. Isi dalam metode analisis isi terdiri atas dua macam, yaitu isi laten dan isi komunikasi. Isi laten adalah isi yang terkandung dalam dokumen dan naskah, sedangkan isi komunikasi adalah pesan yang terkandung sebagai akibat komunikasi yang terjadi (Ratna, 2007: 48).

  Sebagaimana metode kualitatif, dasar pelaksaanaan metode analisis isi adalah penafsiran. Apabila proses penafsiran dalam metode kualitatif memberikan perhatian pada situasi ilmiah, maka dasar penafsiran dalam metode analisis isi memberikan perhatian pada isi pesan. Oleh karena itulah, metode analisis isi dilakukan dalam dokumen-dokumen yang padat isi. Peneliti menekankan bagaimana memaknakan isi komunikasi, memaknakan isi interaksi simbolik yang terjadi dalam peristiwa komunikasi (Ratna, 2007: 49). Penelitian ini, penulis akan mengkaji isi novel Gadis Kecil di Tepi Gaza yang mengandung makna nilai-nilai perjuangan yang berkaitan dengan pendidikan akhlak.

  Langkah-langkah yang digunakan penulis dalam pengolahan data adalah: a. Langkah deskriptif, yaitu menguraikan teks-teks dalam novel

  Gadis Kecil di Tepi Gaza yang mengandung makna nilai-nilai perjuangan yang berkaitan dengan pendidikan akhlak.

  b. Langkah interpretasi, yaitu menjelaskan teks-teks dalam novel Serial Gadis Kecil di Tepi Gaza yang mengandung makna nilai- nilai perjuangan yang berkaitan dengan pendidikan akhlak. c. Langkah Analisis, yaitu menganalisis penjelasan dari novel Gadis Kecil di Tepi Gaza yang mengandung makna nilai-nilai perjuangan yang berkaitan dengan pendidikan akhlak.

  d. Langkah mengambil kesimpulan, yaitu mengambil kesimpulan dari novel Gadis Kecil di Tepi Gaza yang mengandung makna nilai-nilai perjuangan yang berkaitan dengan pendidikan akhlak.

F. Penegasan Istilah 1.

  Nilai Perjuangan Nilai adalah sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan (Poerwodarminto, 1999:667). Sedangkan perjuangan berarti segala sesuatu yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Jadi, nilai perjuangan adalah hal-hal penting atau berguna yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan.

2. Pendidikan Akhlak

  Pendidikan adalah menanamkan tabiat yang baik agar anak-anak memiliki sifat yang baik dan pribadi yang utama (Zuhahrini, 1983: 27).

  Pendidikan juga diatur dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyatakan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

  Akhlak secara etimologis (lughatan) adalah bentuk jamak dari khuluq yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat.

  Berakar dari kata Khaliq (Pencipta), makhluq (yang diciptakan) dan khalq (penciptaan). Berakar dari kata khalaqa yang berarti menciptakan.

  Seakar dengan kata khaliq (Pencipta), maqhluq (yang diciptakan) dan

  khalq (penciptaan) (Ilyas, 2007: 2). Sedangkan akhlak secara istilah

  adalah sistem nilai yang mengatur pola sikap dan tindakan manusia di atas bumi. Jadi, pendidikan akhlak adalah upaya yang dilakukan dengan sadar yang akan mendatangkan suatu perubahan sikap serta perilaku seseorang yang dilakukan tanpa memerlukan pemikiran, sehingga membentuk suatu perilaku baik dan terpuji yang tidak hanya mengatur hubungan terhadap manusia tetapi juga hubungan terhadap Tuhan dan alam semesta.

G. Sistematika Penulisan

  Untuk memudahkan pembahasan dan penelaahan yang jelas dalam membaca skripsi ini, maka disusunlah sistematika hasil penelitian kualitatif, secara garis besar sebagai berikut: 1.

  Bagian Awal Bagian awal ini, meliputi: sampul, lembar berlogo, judul (sama dengan sampul), persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto, persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, dan daftar lampiran.

2. Bagian Inti

  Pada bagian inti dalam skripsi ini, memuat data:

  BAB I: PENDAHULUAN Bagian pendahuluan ini meliputi latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulis skripsi.

  BAB II: KAJIAN PUSTAKA Bab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum tentang novel yang meliputi pengertian novel, unsur-unsur novel, dan pendidikan akhlak yang mencakup pengertian pendidikan akhlak, tujuan pendidikan akhlak, dan ruang lingkup akhlak.

  BAB III: BIOGRAFI Bab ini memuat tentang biografi penulis, biografi novel yang mencakup tema, alur cerita, penokohan, gaya bahasa dan latar dalam novel Gadis Kecil di Tepi Gaza.

  BAB IV: PEMBAHASAN Bab ini akan disajikan pembahasan mengenai Nilai-Nilai Perjuangan Palestine pada novel Gadis Kecil di Tepi Gaza, Nilai-Nilai Perjuangan Palestine dalam prespektif pendidikan akhlak, dan implikasi Nilai-Nilai Perjuangan Palestine pada novel Gadis Kecil di Tepi Gaza karya Vanny Chrisma W dalam pendidikan akhlak.

  BAB V: PENUTUP Pada bab ini berisi tentang kesimpulan serta saran- saran.

  3. Bagian Akhir Bagian akhir dari skripsi ini, memuat: Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran, dan Daftar Riwayat Hidup Penulis.

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Novel 1. Pengertian Novel Novel (Inggris: novel) merupakan karya sastra yang sekaligus

  disebut fiksi. Bahkan dalam perkembangannya yang kemudian, novel dianggap bersinonim dengan fiksi. Fiksi diartikan sebagai cerita rekaan. Akan tetapi, pada kenyataannya tidak semua karya yang mengandung unsur rekaan disebut sebagai karya fiksi. Sebutan novel berasal dari bahasa Itali novella (yang dalam bahasa Jerman: novelle). Dewasa ini istilah novella dan novelle mengandung pengertian yang sama dengan istilah Indonesia novelette (Inggris: novelette), yang berarti sebuah karya prosa fiksi yang panjangnya cukupan, tidak terlalu panjang, namun juga tidak terlalu pendek (Nurgiyantoro, 1995: 9).

  Novel dibangun oleh unsur-unsur pembangun yaitu dua unsur intrinsic dan ekstrinsik. Novel memiliki unsur peristiwa, plot, tema, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain (Nurgiyantoro, 1995: 10). Novel dapat mengemukakan sesuatu secara bebas, menyajikan sesuatu secara lebih banyak, lebih rinci, lebih detail, dan lebih banyak melibatkan berbagai permasalahan yang lebih kompleks. Hal itu mencakup berbagai unsur cerita yang membangun novel itu (Nurgiyantoro, 1995: 11).

2. Unsur-unsur Novel

  Novel merupakan sebuah totalitas, suatu keseluruhan yang bersifat artistik. Sebagai sebuah totalitas, novel mempunyai bagian- bagian, unsur-unsur yang saling berkaitan satu dengan yang lain secara erat dan saling menggantungkan. Jika novel dikatakan sebagai sebuah totalitas, misalnya unsur kata dan bahasa merupakan salah satu bagian dari totalitas itu, salah satu unsur pembangun cerita dan salah satu subsistem organism. Kata inilah yang menyebabkan novel juga sastra pada umumnya menjadi berwujud. Unsur fiksi berikut dijelaskan menurut pandangan tradisional dan diikuti pandangan menurut Staton (1965) dan Chapman (1960) (Nurgiyantoro, 1995: 22- 23).

  a.

  Unsur Intrinsik Unsur intrinsik (intrinsic) adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur yang secara faktual akan dijumpai jika orang membaca karya sastra. Unsur intrinsik sebuah novel adalah unsur-unsur yang (secara langsung) turut serta membangun cerita. Kepaduan antar berbagai unsur intrinsik inilah yang membuat sebuah novel berwujud. Sebaliknya, jika dilihat dari sudut kita membaca, unsur- unsur cerita inilah yang akan kita jumpai jika kita membaca sebuah novel. Unsur yang dimaksud untuk menyebut sebagian saja, misalnya: peristiwa, cerita, plot, penokohan tema, latar, sudut pandang cerita, bahasa dan gaya bahasa, dan lain-lain (Nurgiyantoro, 1995: 23).

  1) Tema

  Tema (theme), menurut Staton (1965: 88) dan Kenny (1966: 20), adalah makna yang dikandung oleh sebuah cerita. Namun, ada banyak makna yang dikandung dan ditawarkan oleh cerita (novel) itu, maka masalahnya adalah: makna khusus yang mana dapat dinyatakan sebagai tema tersebut (Nurgiyantoro, 1995: 66).

  Pengertian tema menurut Staton (1965: 21), yaitu yang mengartikan tema sebagai makna sebuah cerita yang secara khusus menerangkan sebagian besar unsurnya dengan cara yang sederhana. Tema menurutnya kurang lebih dapat bersinonim dengan ide utama (central idea) dan tujuan utama (central purpose) (Nurgiyantoro, 1995: 70).

  Tema dalam sebuah karya sastra, fiksi, hanyalah merupakan salah satu dari sejumlah unsur pembangun cerita yang lain, yang secara bersama membentuk sebuah kemenyeluruhan. Bahkan sebenarnya, eksistensi tema itu sendiri amat bergantung dari berbagai unsur yang lain. Hal tersebut disebabkan karena tema hanya berupa makna atau gagasan dasar umum suatu cerita (Nurgiyantoro, 1995: 74).

  Dalam usaha menemukan dan menafsirkan tema sebuah novel, secara lebih khusus dan rinci, Staton (1965: 22-23) mengemukakan adanya sejumlah kriteria yang diikuti seperti ditunjukkan sebagai berikut: a)

  Penafsiran tema sebuah novel hendaknya mempertimbangkan tiap detil cerita yang menonjol.

  b) Penafsiran tema sebuah novel hendaknya tidak bersifat bertentangan dengan tiap detil cerita.

  c) Penafsiran tema sebuah novel hendaknya tidak mendasarkan diri pada bukti-bukti yang dinyatakan baik secara langsung maupun tak langsung dalam novel yang bersangkutan.

  d) Penafsiran tema sebuah novel haruslah mendasarkan diri pada bukti-bukti yang secara langsung ada dan atau yang disarankan pada cerita (Nurgiyantoro, 1995: 87- 88).

  2) Penokohan

  Istilah “tokoh” menunjuk pada orangnya, pelaku cerita, misalnya sebagai jawab terhadap pertanyaan: “Siapakah tokoh utama novel itu?” atau “Ada berapa orang jumlah pelaku novel itu?”, atau “Siapakah tokok protagonis dan antagonis dalam novel itu?”, dan sebagainya. Watak, perwatakan dan karakter, menunjuk pada sifat dan sikap para tokoh yang ditafsirkan oleh pembaca, lebih menunjuk pada kualitas pribadi seorang tokoh. Seperti yang dikatakan Jones (1968: 33), penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita (Nurgiyantoro, 1995: 165).

  Tokoh-tokoh cerita dalam sebuah fiksi dapat digunakan ke dalam beberapa jenis penamaan berdasarkan dari sudut mana penamaan itu dilakukan. Berdasarkan perbedaan sudut pandang dan tinjauan, seorang tokoh bisa saja dikategorikan ke dalam beberapa jenis penanaman sekaligus, misalnya sebagai tokoh utama-protagonis- berkembang-tipikal. Berikut ini pmbedaan tokoh yang dilihat dari sudut pandang tertentu: a)

Dokumen yang terkait

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 1 126

PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT PERSPEKTIF PENDIDIKAN AKHLAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 2 153

NILAI-NILAI KEDISIPLINAN DALAM NOVEL ANAK SEJUTA BINTANG SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 1 156

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL ANAK-ANAK ANGIN KARYA BAYU ADI PERSADA SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 144

ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN SURAT AN NAHL AYAT 90-91 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 0 83

NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 3 168

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL BIDADARI-BIDADARI SURGA KARYA TERE LIYE SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 138

PENDIDIKAN ANAK DALAM NOVEL ADA SURGA DI RUMAHMU KARYA OKA AURORA SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 128

NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat Ayat 11-13) SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

1 1 91

NILAI-NILAI PENDIDIKAN MORAL DALAM NOVEL MAHKOTA CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 107